Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
1. SELAMATKAN LINGKUNGAN PESISIR DENGAN MELESTARIKAN HUTAN MANGROVE AMPROKAN BLOGGER 2011 eL K A I L Lembaga Kajian Advokasi dan Informasi Lingkungan Hidup
2. KLH CANANGKAN PROGRAM SABUK HIJAU PESISIR PULAU JAWA Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau sekitar 17.508 dengan panjang garis pantai ± 81.000 km. Mangrove merupakan vegetasi pantai yang memiliki peran penting dalam mempertahankan keseimbangan antara ekosistem laut dan ekosistem darat. sehingga fungsi mangrove dinyatakan sebagai sabuk hijau yang dapat mengikatkan keduanya.
12. PEMBIBITAN 1. Penyiapan buah (Propagul) Propagul mangrove diusahakan berasal dari lokasi setempat atau lokasi terdekat. Buah dapat diperoleh dengan cara mengambil buah-buah yang telah jatuh atau memetik langsung dari pohonnya. 2. Pembuatan bedeng persemaian Tempat yang akan digunakan untuk persemaian bibit dipilih lahan yang lapang dan datar. 3. Pembuatan APO Di sebuah lokasi yang memiliki gelombang tinggi, pemecah gelombang (baca: Apo-apo), bila diperlukan, wajib dibangun sebelum penanaman mangrove dilaksanakan, untuk melindungi bibit mangrove dari gerusan akibat gelombang laut.
13.
14. PENANAMAN Penancapan ajir Kegiatan penancapan ajir dilakukan dengan dua tujuan yaitu: (1) penanda lokasi penanaman sehingga akan mempermudah proses penanaman; (2) agar bibit-bibit mangrove yang ditanam bisa berjajar secara rapi sehingga mempermudah dalam monitoring; (3) ajir berguna menjaga bibit mangrove tidak roboh pada saat terjadi air pasang. Penanaman Pada tahap penanaman, mangrove dikelompokkan berdasarkan spesiesnya. Jarak tanam adalah ± 1m x 1m. Penanaman mangrove diatur sedemikian rupa sehingga kelompok mangrove tidak tercampur supaya tidak merubah sifat alami mangrove Cara Penanaman Mangrove ditanam di lahan yang telah disediakan dan dengan kedalaman dua kali lipat dari panjang polibek. Bibit diikat dengan tali rafia ke ajir.
15.
16. PEMELIHARAAN Penyiangan dan Penyulaman Penyiangan dilakukan apabila kelulushidupan bibit - bibit mangrove yang telah ditanam, terus menerus mengalami penurunan. Penyiangan dilakukan dengan penyulaman yaitu mengganti bibit-bibit mangrove yang telah mati dengan bibit-bibit mangrove yang baru. Selain itu, juga dilakukan penebasan terhadap tumbuhan liar yang tumbuh di sekitar mangrove untuk mengurangi persaingan sehingga bibit-bibit mangrove yang telah ditanam bisa tumbuh dengan baik. Penyiraman dengan air laut dua kali sehari pagi dan sore dilakukan juga untuk mencegah serangan hama.
17. Penjarangan Kegiatan penjarangan diperlukan untuk memberi ruang tumbuh yang ideal bagi tanaman yaitu agar pertumbuhan tanaman dapat meningkat dan pohon-pohon yang tumbuh bisa sehat dan baik. Perlindungan Tanaman Mangrove dalam pertumbuhannya mempunyai masa-masa kritis. Oleh karena itu perlindungan tanaman mangrove dan hama yang merusak, mulai dari pembibitan hingga mencapai anakan, perlu dilakukan agar pertumbuhannya dapat berlangsung dengan baik.
18. S atu bibit mangrove yang kita tanam, jika hidup, berarti kita telah memberi kesempatan kepada ribuan bahkan jutaan nyawa bagi flora dan fauna mangrove, untuk hidup. Menjaga hutan mangrove berarti menyelamatkan hak hidup dan tempat tinggal tumbuhan dan binatang-binatang mangrove. Melestarikan mangrove, berarti menjaga kelangsungan kehidupan kita (manusia) di masa mendatang. Marilah bersama-sama menyelamatkan hutan mangrove kita. Sekarang! KAMPANYE MANGROVE
19. TERIMA KASIH SALAM PELESTARIAN ! SEKARANG AYO KITA SELAMATKAN PESISIR !! KANTOR eL KAIL Jl. Setia Budi No 88 Cikarang Utara Bekasi Jawa Barat INDONESIA 17530 P. +622185391002 E. el.kail @yahoo.co.id www.elkail.org