1. Memulai Usaha dengan Modal Minim, Bagaimana?
Aidil Akbar Madjid - detikfinance
Rabu, 25/01/2012 11:22 WIB
Jakarta -Bagaimana untuk memulai bisnis dengan modal yang sangat minim? Apa saja yang
harus saya pertimbangkan untuk memulai usaha tersebut, mengingat modal yang saya miliki
tidak terlalu besar?
Terima kasih
Radhi
Jawaban:
Sebelum memulai bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kesehatan keuangan personal/pribadi harus sehat terlebih dahulu, karena jika keuangan
pribadi tidak sehat maka hal tersebut bisa berpengaruh pada keuangan bisnis dan sebaliknya
untuk bisnis perlu dibuat business plan yang jelas agar ada gambaran modal yang dibutuhkan,
cost/biaya, expected return/profit, dll sehingga bisa dilakukan persiapan jika terjadi hal yang
tidak sesuai prediksi.
2. Untuk modal usaha perlu ditentukan sumbernya jika berasal dari hutang maka perlu dipikirkan
batas hutang yang bisa diambil dan jumlah cicilan yang bisa dibayar tiap bulannya, jangan
sampai membahayakan aset yang sudah dimiliki atau cashflow anda dan keluarga.
3. Bisnis saat ini banyak jenisnya sehingga jangan terlalu terburu-buru juga dalam memulai
bisnis tanpa mencari sejumlah informasi penting, yang akhirnya akan disesali dikemudian hari
atau bisnis ditinggalkan begitu saja setelah banyak dana keluar.
4. Jika bisnis dilakukan dengan beberapa partner/orang lain maka pastikan semuanya jelas, dan
ada kesepakatan yang kuat secara hukum/legal. Sehingga jika ada hal-hal tertentu yang terjadi
disepanjang proses bisnis masing-masing pihak bisa mengacu pada aturan-aturan/pasal-pasal
yang sudah disepakati bersama.
Demikian semoga tetap semangat memulai bisnis dengan persiapan yang baik.
Salam
(qom/qom)
Gaji Pas Ingin Punya Rumah
Joannes Widjajanto - detikfinance
Senin, 29/10/2007 09:02 WIB
Jakarta -Saya seorang ayah dari 1 orang anak,pengeluaran uang yang pasti : 1. Asuransi
pendidikan BNI tapenas( tiap bulan Rp.100.000)+- 1-2 tahun 2. Asuransi Pendidikan Bumi
2. Putera ( 3 bln 1 x Rp.311.100)+- 17 tahun 3. Kontrakan Rp. 350.000,- 4. Air + listrik Rp.
100.000,- Pemasukkan : 1. Gaji Rp 1.911.000 2. Uang makan + transport = Rp 600.000 Yang
ingin saya tanyakan: 1. Gimana ya saya bisa mendapatkan rumah sendiri, dengan penghasilan
saya seperti diatas? 2. Saya tiap tahun mendapatkan bonus dari kantor 6x gaji + insentif 1 bulan
gaji, adakah bank yang mau memberikan kredit lunak kepada saya? 3. Apakah dengan saya
kontrak + ikut asuransi tsb malah menambah masalah bagi keuangan saya nantinya? Terima
kasih atas jawabannya Jawaban : Jika dilihat dari data yang anda paparkan, pengeluaran rata-rata
per bulan sekitar Rp 650 ribu, sedangkan pemasukan rata-rata per bulan sebesar Rp 3,6 juta per
bulan. Atau anda memiliki surplus sebesar hampir Rp 3 juta per bulan, jumlah yang cukup besar
untuk memulai mengatur keuangan keluarga dengan lebih baik. Saya akan mencoba menjawab
ketiga pertanyaan satu persatu. 1. Gimana ya saya bisa mendapatkan rumah sendiri, dengan
penghasilan saya seperti diatas? Dengan melihat surplus (dari data sementara) yang sekitar Rp 3
juta, anda dapat mulai merencanakan pembelian rumah yang diidamkan. Menghitung besar
pengeluaran lebih detil akan dapat dihitung berapa besar surplus sebenarnya yang dapat dipakai
untuk membayar cicilan rumah. Juga aset likuid (yang mudah dicairkan) akan dapat dihitung
kemampuan anda dalam menyediakan dana untuk uang muka. Terdapat aturan main yang
disarankan oleh para perencana keuangan yang menyatakan bahwa maksimum pembayaran
cicilan kredit dari pendapatan adalah 30%. 2. Saya tiap tahun mendapatkan bonus dari kantor 6x
gaji + insentif 1 bulan gaji, adakah bank yang mau memberikan kredit lunak kepada saya?
Pemasukan tambahan ini akan mempermudah anda dalam memperoleh kredit dari bank. Yang
perlu ditanyakan adalah apakah pemasukan ini tetap setiap tahun, atau berfluktuasi sesuai
kondisi tertentu. Penghitungan rata-rata pemasukan sudah memperhitungkan bonus dan insentif
ini. 3. Apakah dengan saya kontrak + ikut asuransi tsb malah menambah masalah bagi keuangan
saya nantinya? Yang pasti sangat bergantung pada alasan pembelian produk ini pada awalnya
dan apakah alasan tersebut masih sangat relevan saat ini. Perlu dilihat lagi apakah pembelian
yang dilakukan telah mencukupi kebutuhan yang ada di masa depan, atau apakah malah kurang.
Silakan anda lihat sekali lagi. Mudah-mudahan ini penjelasan di atas menginspirasi anda untuk
mewujudkan rumah idaman anda. Selamat berhitung. Joannes Widjajanto-Shildt Financial
Plannig
(qom/qom)
Kuliah Sambil Usaha, Bisa?
Joannes Widjajanto - detikfinance
Selasa, 23/10/2007 09:12 WIB
Jakarta -Sembari kuliah, tak ada salahnya seorang mahasiswa mencoba-coba berbisnis.
Bagaimana kiat agar usaha lancar, tapi kuliah tak perlu keteteran? Simak tips berikut. Berikut ini
ada dua pertanyaan dari pembaca detikFinance dengan topik yang sama, yakni keinginan
mahasiswa untuk membuka usaha. I. Saya ini seorang mahasiswi yang sedang berfikir untuk
merintis usaha. Saya punya impian untuk menyelesaikan kuliah terlebih dahulu, kemudian
bekerja. Setelah terkumpul cukup uang sebagai modal, saya baru berniat untuk memulai
usahanya. Masalahnya saya masih kuliah, jadi untuk masalah modal belum ada, tapi saya takut
itu bakal telalu lama terwujud. Saya ingin mendirikan sebuah toko muslimah, yang sangat
3. berbeda jauh dengan background pendidikan saya di Farmasi. Kira-kira apa langkah yang bisa
saya tempuh dalam waktu dekat ini? terimakasih jawabannya. Jawaban : Sdr. Dian, langkahlangkah yang ingin anda lakukan tampaknya cukup rasional. Langkah awal dengan
menyelesaikan kuliah terlebih dahulu. Kemudian mulai bekerja untuk mengumpulkan modal.
Dan langkah ketiga, memulai usaha saat modal sudah terkumpul. Langkah-langkah ini ternyata
menggelisahkan anda, karena waktu untuk memulai usaha akan dimulai setelah langkah kedua
berhasil. Berarti anda sedang mengalami kebuntuan dalam menjawab pertanyaan tentang asal
modal yang ingin anda pakai untuk memulai usaha. Ada kegelisahan lain, yaitu background
pendidikan anda yang farmasi, sedangkan anda inigin mendirikan sebuah toko muslimah.
Mungkin beberapa hal ini akan membantu memecahkan kebuntuan anda dalam memikirkan
langkah-langkah yang ingin anda tempuh. 1. Ada sebuah pemaparan dari seorang businessman,
bahwa untuk sukses dalam berusaha, modal, pengetahuan dan pasar hanya menyumbang 10%
dari kesuksesan itu, selebihnya adalah visi, keberanian, ketekunan, komitmen, kedisplinan diri,
kepercayaan diri, dan sikap postif lainnya. Saya tidak mengatakan bahwa modal yang berupa
uang tidak penting, tetapi ada banyak modal lain yang perlu dimiliki untuk sukses dalam
berbisnis. Beberapa orang yang berhasil dalam dunia properti mengatakan bahwa mereka
awalnya tanpa' modal uang, yang mereka miliki saat itu adalah kretafitas untuk mendapatkan
modal. 2. Jika anda ingin berbisnis di toko muslimah, mengapa anda tidak mencoba mencari
pekerjaan di sebuah toko muslimah? Anda dapat meniru dan mempelajari industri toko muslimah
tersebut. Jika anda sudah cukup kuat untuk memulainya sendiri, anda dapat membuka toko
tersebut di tempat, dengan melakukan atau tidak melakukan kerjasama dengan toko tempat anda
bekerja sebelumnya. 3. Kuliah harus tetap diselesaikan terlebih dahulu, agar dapat menjadi bekal
dalam berbisnis maupun bekerja. Saat ini banyak orang berbisnis maupun bekerja tidak sesuai
dengan latar pendidikan mereka. Mereka harus belajar ilmu baru sebelum mereka terjun ke dunia
yang lain. Jadi anda jangan berkecil hati untuk memulai usaha yang berbeda dengan pendidikan
anda. Mudah-mudahan 3 hal di atas menginspirasi anda untuk mengambil langkah-langkah yang
ingin anda tempuh. Selamat Berjuang. II. Saya adalah seorang mahasiswa semester 3 sebuah
universitas negeri di padang. Sudah satu tahun ini saya memikirkan untuk membuka
usaha/bisnis. Tapi orang tua saya tidak mengijinkan karena mereka berpikir dengan menjalankan
bisnis tersebut akan mengganggu jalan kuliah saya. tapi tetap saja saya ingin memulai bisnis
tersebut. Yang saya ingin tanyakan adalah mana yang harus saya pilih agar saya bisa sukses di
masa depan antara: 1. Memulai suatu usaha/bisnis dari nol dengan konsekwensi nilai akademik
saya mungkin tidak akan terlalu bagus. 2. Saya konsentrasi pada kuliah saya dan tamat dengan
IPK tinggi kemudian mencari pekerjaan. mungkin saran yang anda berikan akan sangat
memberikan kontribusi bagi keputusan saya tentang masa depan saya. terima kasih. Jawaban :
Pasti ada suatu contoh sangat bagus dalam menginspirasi anda untuk memulai usaha. Ada dua
hal yang menggelisahkan anda, antara berbisnis sambil berkuliah, dan berkuliah saja. Kedua hal
tersebut sama baiknya, juga concern orangtua anda agar anda fokus pada kuliah. Memang tidak
mudah untuk memulai berbisnis sambil menyelesaikan kuliah. Tetapi bukan hal yang tidak
mungkin, anda mulai berbisnis dan menyelesaikan kuliah dengan nilai yang baik. Yang anda
perlukan adalah tekad dan komitmen untuk menyelesaikan keduanya dengan baik. Ada beberapa
pelatihan yang diselenggarakan oleh para motivator untuk membangkitkan 'potensi pribadi'
sehingga kedua hal tersebut dapat diselesaikan. Sebuah penelitian yang menyatakan bahwa
secara rata-rata manusia hanya menggunakan 10% dari kemampuan potensialnya. Mengapa tidak
mencoba melibatkan orangtua dalam merancang bisnis yang ingin anda geluti. Saat anda sedang
menyelesaikan kuliah, maka perancangan ini banyak dilakukan oleh orangtua anda. Tetapi saat
4. anda sudah menyelesaikan kuliah, maka tugas-tugas tersebut dapat anda ambil alih. Melibatkan
orangtua memang tidak muidah tetapi ada baiknya dicoba. Selamat berusaha. Joannes
Widjajanto-Shildt Financial Planning
(qom/qom)