Sistem pendidikan nasional di Indonesia didasarkan pada tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pemerintah menyelenggarakan sistem pendidikan nasional ini berdasarkan undang-undang dan senantiasa memperbarui visi, misi, serta strateginya untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
2. Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional suatu bangsa di
dasarkan kepada tujuan yang ingin dicapainya
yang telah di tetapkan dalam undang-undang
dasar negara.
Pemerintah mengesahkan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasionalyang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang
diatur dengan undang-undang.
3. Latar Belakang Pembaharuan
Sistem Pendidikan Nasional
pembaharuan system pendidikan nasional
dilakukan untuk memperbaharui visi, misi, dan
strategi pembangunan pendidikan nasional.
Pendidikan nasional mempunyai misi
terwujudnya system pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah.
4. Pendidikan nasional
Pendidian Nasional adalah Pendidikan bangsa
berdasarkan pancasila dan undang-undang 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
indonesia dan tanggap pada tuntutan perubahan zaman.
Dan juga untuk mewujudkan pembangunan nasional
dibidang pendidikan diperlukan peningkatan dan
penyempurnaan penyelengaraan pendidikan nasional.
Hasil yang diharapkan dari pendidikan nasional adalah
manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa , cerdas dan terampil, tinggi budi pekertinya, kuat
kepribadiannya, tebal semangat kebangsaan dan cinta
tanah air , sehingga tumbuh menjadi manusia
pembangunan pancasila.
5. Fungsi pendidikan nasional
Mengembangkan kebudayaan
Pengembangan bangsa indonesia
Untuk meningkatkan kehidupan ,dan martabat manusia
Untuk meningkatkan kesejahteraan manusia sehingga
tercapai kebahagiaan bathiniah dan lahiriah.
Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Membangun manusia berakhlak mulia,sehat, berilmu,
kreative, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
6. Strategi pembangunan pendidikan
nasional dalam undang-undang
• Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia
• Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi
• Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis
• Evaluasi, Akreditasi , dan sertifikasi pendidikan
yang memberdayakan
• Peningkatan keprofesionalan dan tenaga
kependidikan
• Penyediaan sarana pendidik
• Pelaksanaan pengawasan dalam system
pendidikan nasional
7. KONSEP PENDIDIKAN NASIONAL
Pembangunan nasional merupakan sistem
pendidikan yang bertujuan mewujudkan
masyarakat pancasila menjadi adil dan
makmur,memiliki teknologi maju.
Sistem pendidikan nasional merupakan
salah satu sistim dari pembangunan nasional
seperti ekonomi, politik, dan agama,
Pendidikan nasional yang membangun
masyarakat pancasila, sistim usaha yang terencana
yan bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan
terhadap tuhan yang maha esa , kecerdasan dan
keterampilan , mempertinggi budi pekerti, dll.
9. Prinsip penyelenggaraan pendidikan
dalam uuspn
Pendidikan di selenggarakan sebagai kesatuan yang sistematik dengan
sistem terbuka dan multimakna
Pendidikan di selenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlansung sepanjang hayat
pendidikan di selenggarakan dengan memberikan keteladanan
membangun kemauan dan mengembangkan reatifitas peserta
didik dalam proses pembelajaran
Pendidikan di selenggarakan dengan mengembangkan budaya
membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga
masyarakat
Pendidikan di selenggarakan secara demokratif dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi
HAM nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa
10. Satuan dan jalur pendidikan
Perbandingan antar jalur pendidikan sekolah dengan
jalur pendidikan luar sekolah
Aspek yangdibandingkan
1) Tempat Penyelenggaraan
2) Sifat
3) Pola
4) Jenjang Pendidikan
5) Kemampuan yang dikembangkan (overall)
6) Penhargaan akhir
11. Jalur pendidikan
Sekolah
1. Disekolah
2. formal
3. seragam secara nasional
4. berjenjang dan
berkesinambungan
5. menyeluruh pengetahuan
, sikap memberikan
keyakinan agama, nilai
buaya dan pengetahuan
, sikap dan keterampilan
6. ijazah
Luar sekolah
1. di luar sekolah
2. -informal
-nonformal
3. Sangat beragam sesuai tujuan
4. Tida berjenjang, dan tidak
beresinambungan
5. Dalam keluarga
6. nonformal- sertifiat
13. Hak dan kewajiban peserta didik dan
pendidik
Peserta didik
1.) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidik berhak:
=>mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan
agama yang di anutnya dan di ajarkan oleh pendidik yang
seagama.
=>Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuannya.
=>Mendapatkan beasiswa bai yang berprestasi dan dari
orang tua yang tidak mampu.
=>menyelesaikan program pendidikan sesaui dengan
kecepatan belajar masing-masin yan tidak menyimpang
dari ketentuan batas waktu yang di tetapkan.
14. 2. Kewajiban peserta didik
Menjaga norma-norma pendidikan untuk
menjamin proses dan keberhasilan pendidikan.
Ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan kecuali peserta didik yang di
bebaskan dari kewajiban
15. • 3.) warga negara asing dapat menjadi peserta
didik pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
17. A.Landasan Pendidikan Indonesia
Landasan pendidikan secara singkat dapat
dikatakan sebagai tempat bertumpu atau dasar
dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah
dan kenyataan tentang kebijakan dan praktik
pendidikan yang tepat guna dan nilai guna.
Dengan kata lain pendidikan dapat bahwa
landasan pendidikan merupakan dasar bagi upaya
pengembangan kependidikan dalam segala
aspeknya.
18. 1.Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang
berkaitan dengan makna atau hakekat pendidikan,
yang berusaha menelaah masalah2 pokok dalam
pendidikan, seperti apakah pendidikan itu,mengapa
pendidikan itu diperlukan dan apakah tujuan dari
pendidikan itu. Sehubungan dengan itu landasan
filosofi merupakan landasan yang bersifat filsafat.
Sesuai dengan sifatnya filsafat menelaah sesuatu
secara radikal,menyeluruh dan konseptual sehingga
menghasilkan konsepsi mengenai kehidupan dan
dunia.
19. 2.Landasan Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang
berlangsung dalam latar interaksi sosial.Dikatakan
demikian karena pendidikan tidak dapat dilepaskan
dari upaya dan proses saling mempengaruhi antara
individu yang terlibat didalamnya.
Yang dinamakan pendidik dan peserta didik
menunjuk pada dua istilah yang dilihat dari
kedudukannya dalam interaksi sosial. Artinya siapa
yang bertanggung jawab atas perilaku dan siapa yang
memiliki peranan penting dalam proses
mengubahnya.
20. Oleh karena landasan sosiologis merupakan tempat
bertumpu dalam menentukan, mengarahkan,dan
mengembangkan kebijakan serta praktik pendidikan.
Menurut Ardhan (1986) secara sosiologis perlu di kaji
dalam empat bidang:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan berbagai aspek
kemasyarakatan.
2. Hubungan kemanusiaan di sekolah.
3. Pengaruh sekolah terhadap anggotanya.
4. Interaksi antara kelompok sosial sekolah dengan
kelompok lain dalam komunitasnya.
21. 3. Landasan Kultural
Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa
budaya. Hal tersebut dikarenakan pendidikan dan
kebudayaan mempunyai hubungan timbal balik .
Kebudayaan dapat dilestarikan atau dikembangkan
dengan jalan mewariskannya dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui pendidikan baik informal
non formal maupun formal. Dalam hal ini pelaksana
pengembangan pendidikan harus memperhitungkan
faktor sosial budaya dalam merancang, mengambil
kebijakan ndan melaksanakan pengembangan
pendidikan agar supaya segala kegiatn tersebut tidak
menimbulkan kegoncangn budaya.
22. Untuk menghindarkan kegoncangan budaya dalam
penyelenggaraan pendidikan, Dewantara(1977)
memberikan tiga sasa yang disebut trikon, untuk
dipedomani.
1. Kontinuitet, yang berarti bhwa garis hidup sekarang
harus merupakan dari hidup yang silam.
2. Konvergensi, merupakan keharusan untuk
menghindari hidup menyendiri atau mengisoslasi diri.
3. Konsentristet, yang berarti boleh digunakan dan
diitegrasikan dengan kebudayaan sendiri, namu jangan
sampai kehilangan jati diri.
23. 4.Landasan Psikologis
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan
manusia. Oleh sebab itu, landasan psikologis
merupakan salah satu landasan yang penting dalam
bidang pendidikan. Landasan psikologis
pendidikan terutama tertuju kepada pemahaman
manusia, khususnya berkenaan dengan proses
belajar manusia. Pemahaman terhadap peserta
didik,terutama sekali yang berhubungan dengan
aspek kejiwaan, merupakan salah satu kunci
keberhasilan dalam pendidikan.
24. 5.Landasan Ilmiah dan Teknologi
Pengetahuan dengan ilmu pengetahuan, teknologi
, dan seni (iptek) mempunyai kaitan yang sangat
erat. Hal tersebut dikarenakan iptek menjadi
bagian utama dalam pendidikan, terutama dalam
bentuk pembelajaran.
Setiap perkembangan ipteks harus segera di
akomodasi oleh pendidikan, yakni dengan segera
memasukkan hasil pengembangan ipteks tersebut
ke dalam isi dalam bahan ajar.
25. 6.Landasan Legalistik
Dengan berdasarkan legalistik,
kebijakan,penyalenggaraan dan pengembangan
pendidikan dapat terhindar dari berbagai benturan
kebutuhan. Setidaknya dengan landasan legalistik
segala hak dan kewajiban pendidik dan peserta didik
dapat terpelihara.
Pengembangan pendidikan perlu memeperoleh
perlindungan hukum, dengan landasan legalistik
semua pihak tersebut mengetahui hak dan
kewajibannya dalam penyelenggaraan pendidikan.
26. B. Asas-asas Pokok Pendidikan
Indonesia
Asas pendidikan merupakan tumpuan cara
berfikir yang memberikan corak terhadap
pendidikan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa asas
pendidikan lebih memfokuskan kepada cara
penyelenggaraan pendidikan yang dilandasi oleh
pemikiran2 tentang bagaimana layaknya
pendidikan diselenggarakan.
27. Asas Tutwuri Handayani
Asas tutwuri handayani bermakna bahwa setiap
orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan
berpedoman kepada tata tertib kehidupan yang
umum.
Dengan cara demikian maka kegiatan tidak
berpusat kepada guru, akan tetapi berpusat
kepada peserta didik sendiri.
28. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Pada dasarnya manusia adalah makhluk “menjadi”, yakni makhluk
yang tidak pernah sempurna , dia selalu berkembang mengikuti
perkembangan yang terjadi di lingkungan kehidupannya.Manusia
harus belajar sepanjang hayat , sehingg dia dapat mempelajari dan
menyesuaikan diri sesuai dengan perubahan yang
berlangsung.akibat kemajuan ilmu dan teknologi yang amat
pesat,maka terjadi perubahan yang amat pesat dalam berbagai
aspek kehidupan. Implikasi dari kemajuan ilmu dan teknologi
yang amat pesat itu ialah seseorang dituntut untuk mau dan
mampu belajar sepanjang hayat,akan tetapi belajar sepanjang hayat
yang menuntut kemauan dan kemampuan seseorang guna belajar
untuk menjadi.
29. Asas Kemandirian Dalam belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar sedapat
mungkin dikembangkan kemandirian dalam
belajar itu dengan menghindari campur tangan
pendidik, namun selalu siap membantu apabila
diperlukan.
30. C. Penerapan Asas-asas Pendidikan
dalam Kegiatan pembelajaran
Hal penerapan asas-asas pendidikan dalam
kegiatan pembelajaran setidaknya tiga masalah
yang perlu mendapat perhatian yang mendapat
perhatian, yakni masalah cara berkomunikasi dan
peranan guru dalam pembelajaran serta tujuan
dalam pembelajaran.
31. Pendekatan Komunukasi Oleh Guru
Bahwa para pendidik masih terikat oleh
penggunaan komunikasi satu arah dalam kegiatn
pembelajaran dengan mengandalkan metode
ceramah. Pendidik menempatkan posisinya lebih
tinggi dari peserta didik dan tidak jarang pula
pendidik menjadikan peserta didik sebagai objek
komunikasi belaka. Akibatnya arus komunikasi
cenderung satu arah, rendahnya kemungkinan
umpan balik dari peserta didik, dan cenderung
hanya hanya menghasilkan perubahan
pengetahuan.
32. Peranan Pendidik
Pendekatan komunikasi cenderung digunakan pendidik
dengan pendekatan satu arah, pendidik sering
menempatkan dirinya sebagai orang yang paling
dominan. Sebagai orang yang serba tahu dalam segala
hal pada waktu kegiatan berlangsung. Seolah-olah yang
benar itu cuma datang dari pendidik, selain yang
dikemukakannya salah. Oleh karena itu tidak tertutup
kemungkinan bahwa orang tua, guru, dosen atau tutor
ketinggalan informasi dibandingkan dengan peserta
didik. Dengan demikian amat penting untuk
mendodrong peserta didik guna mencari informasi
sendiri .
33. Masalah Tujuan Belajar
Kemajuan teknologi yang amat pesat menuntut orang
untuk belajar secara terus-menerus. Sehubungan
dengan itu , tujuan belajar yang learning to know dan
learning to do saja belum cukup. Oleh karena itu
kemajuan teknologi terutama kemajuan transportasi
dan komunikasi membuat dunia semakin sempit,
sehingga intensitas interaks antar manusia semakin
tinggi tanpa dibatasi oleh perbedaan apapun. Untuk
itu tujuan pembelajaran harus di perluas dengan
learning to be sehingga dengan tujuan yang demikian
apa yang dipelajari hari ini dapat dijadikan
pembelajaran untuk masa yang akan datang.