SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
Pengertian Fiqh 
Fiqih menurut bahasa berarti ‘paham’, seperti dalam firman Allah: 
“Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan 
sedikitpun?” (QS. An Nisa: 78) 
dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: 
“Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seseorang, merupakan tanda akan 
kepahamannya.” (Muslim no. 1437, Ahmad no. 17598, Daarimi no. 1511) 
Fiqih Secara Istilah Mengandung Dua Arti: 
1. Pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at yang berkaitan dengan perbuatan dan 
perkataan mukallaf (mereka yang sudah terbebani menjalankan syari’at agama), yang 
diambil dari dalil-dalilnya yang bersifat terperinci, berupa nash-nash al Qur’an dan As 
sunnah serta yang bercabang darinya yang berupa ijma’ dan ijtihad. 
2. Hukum-hukum syari’at itu sendiri. Jadi perbedaan antara kedua definisi tersebut bahwa 
yang pertama di gunakan untuk mengetahui hukum-hukum (Seperti seseorang ingin 
mengetahui apakah suatu perbuatan itu wajib atau sunnah, haram atau makruh, ataukah 
mubah, ditinjau dari dalil-dalil yang ada), sedangkan yang kedua adalah untuk hukum-hukum 
syari’at itu sendiri (yaitu hukum apa saja yang terkandung dalam shalat, zakat, 
puasa, haji, dan lainnya berupa syarat-syarat, rukun-rukun, kewajiban-kewajiban, atau 
sunnah-sunnahnya). 
Hubungan Antara Fiqh dan Aqidah Islam 
Diantara keistimewaan fiqih Islam -yang kita katakan sebagai hukum-hukum syari’at yang 
mengatur perbuatan dan perkataan mukallaf- memiliki keterikatan yang kuat dengan keimanan 
terhadap Allah dan rukun-rukun aqidah Islam yang lain. Terutama Aqidah yang berkaitan 
dengan iman dengan hari akhir. Yang demikian Itu dikarenakan keimanan kepada Allah-lah yang 
dapat menjadikan seorang muslim berpegang teguh dengan hukum-hukum agama, dan terkendali 
untuk menerapkannya sebagai bentuk ketaatan dan kerelaan. Sedangkan orang yang tidak 
beriman kepada Allah tidak merasa terikat dengan shalat maupun puasa dan tidak 
memperhatikan apakah perbuatannya termasuk yang halal atau haram. Maka berpegang teguh 
dengan hukum-hukum syari’at tidak lain merupakan bagian dari keimanan terhadap Dzat yang 
menurunkan dan mensyari’atkannya terhadap para hambaNya. 
Contohnya: 
Allah memerintahkan bersuci dan menjadikannya sebagai salah satu keharusan dalam keiman 
kepada Allah sebagaimana firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah 
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai 
dengan kedua mata kaki.” (QS. Al Maidah: 6) 
Juga seperti shalat dan zakat yang Allah kaitkan dengan keimanan terhadap hari akhir, 
sebagaimana firman-Nya: 
“(yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin 
akan adanya negeri akhirat.” (QS. An naml: 3) 
Demikian pula taqwa, pergaulan baik, menjauhi kemungkaran dan contoh lainnya, yang tidak 
memungkinkan untuk disebutkan satu persatu. (lihat Fiqhul Manhaj hal. 9-12) 
Fiqh Islam Mencakup Seluruh Perbuatan Manusia 
Tidak ragu lagi bahwa kehidupan manusia meliputi segala aspek. Dan kebahagiaan yang ingin 
dicapai oleh manusia mengharuskannya untuk memperhatikan semua aspek tersebut dengan cara 
yang terprogram dan teratur. Manakala fiqih Islam adalah ungkapan tentang hukum-hukum yang 
Allah syari’atkan kepada para hamba-Nya, demi mengayomi seluruh kemaslahatan mereka dan 
mencegah timbulnya kerusakan ditengah-tengah mereka, maka fiqih Islam datang 
memperhatikan aspek tersebut dan mengatur seluruh kebutuhan manusia beserta hukum-hukumnya. 
Penjelasannya sebagai berikut: 
Kalau kita memperhatikan kitab-kitab fiqih yang mengandung hukum-hukum syari’at yang 
bersumber dari Kitab Allah, Sunnah Rasulnya, serta Ijma’ (kesepakatan) dan Ijtihad para ulama 
kaum muslimin, niscaya kita dapati kitab-kitab tersebut terbagi menjadi tujuh bagian, yang 
kesemuanya membentuk satu undang-undang umum bagi kehidupan manusia baik bersifat 
pribadi maupun bermasyarakat. Yang perinciannya sebagai berikut: 
1. Hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah. Seperti wudhu, shalat, 
puasa, haji dan yang lainnya. Dan ini disebut dengan Fiqih Ibadah. 
2. Hukum-hukum yang berkaitan dengan masalah kekeluargaan. Seperti pernikahan, talaq, 
nasab, persusuan, nafkah, warisan dan yang lainya. Dan ini disebut dengan Fikih Al 
Ahwal As sakhsiyah. 
3. Hukum-hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia dan hubungan diantara mereka, 
seperti jual beli, jaminan, sewa menyewa, pengadilan dan yang lainnya. Dan ini disebut 
Fiqih Mu’amalah. 
4. Hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban pemimpin (kepala negara). 
Seperti menegakan keadilan, memberantas kedzaliman dan menerapkan hukum-hukum 
syari’at, serta yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban rakyat yang dipimpin. Seperti 
kewajiban taat dalam hal yang bukan ma’siat, dan yang lainnya. Dan ini disebut dengan 
Fiqih Siasah Syar’iah.
5. Hukum-hukum yang berkaitan dengan hukuman terhadap pelaku-pelaku kejahatan, serta 
penjagaan keamanan dan ketertiban. Seperti hukuman terhadap pembunuh, pencuri, 
pemabuk, dan yang lainnya. Dan ini disebut sebagai Fiqih Al ‘Ukubat. 
6. Hukum-hukum yang mengatur hubungan negeri Islam dengan negeri lainnya. Yang 
berkaitan dengan pembahasan tentang perang atau damai dan yang lainnya. Dan ini 
dinamakan dengan Fiqih As Siyar. 
7. Hukum-hukum yang berkaitan dengan akhlak dan prilaku, yang baik maupun yang 
buruk. Dan ini disebut dengan adab dan akhlak. 
Demikianlah kita dapati bahwa fiqih Islam dengan hukum-hukumnya meliputi semua kebutuhan 
manusia dan memperhatikan seluruh aspek kehidupan pribadi dan masyarakat. 
Sumber-Sumber Fiqh Islam 
Semua hukum yang terdapat dalam fiqih Islam kembali kepada empat sumber: 
1. Al-Qur’an 
Al Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammad untuk 
menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Ia adalah sumber 
pertama bagi hukum-hukum fiqih Islam. Jika kita menjumpai suatu permasalahan, maka 
pertamakali kita harus kembali kepada Kitab Allah guna mencari hukumnya. 
Sebagai contoh: 
Bila kita ditanya tentang hukum khamer (miras), judi, pengagungan terhadap bebatuan dan 
mengundi nasib, maka jika kita merujuk kepada Al Qur’an niscaya kita akan mendapatkannya 
dalam firman Allah subhanahu wa Ta’ala: (QS. Al maidah: 90) 
Bila kita ditanya tentang masalah jual beli dan riba, maka kita dapatkan hukum hal tersebut 
dalam Kitab Allah (QS. Al baqarah: 275). Dan masih banyak contoh-contoh yang lain yang tidak 
memungkinkan untuk di perinci satu persatu. 
2. As-Sunnah 
As-Sunnah yaitu semua yang bersumber dari Nabi berupa perkataan, perbuatan atau persetujuan. 
Contoh perkataan/sabda Nabi: 
“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran.” (Bukhari no. 
46, 48, muslim no. 64, 97, Tirmidzi no. 1906,2558, Nasa’i no. 4036, 4037, Ibnu Majah no. 68, 
Ahmad no. 3465, 3708) 
Contoh perbuatan:
Apa yang diriwayatkan oleh Bukhari (Bukhari no. 635, juga diriwayatkan oleh Tirmidzi no. 
3413, dan Ahmad no. 23093, 23800, 34528) bahwa ‘Aisyah pernah ditanya: “Apa yang biasa 
dilakukan Rasulullah di rumahnya?” Aisyah menjawab: “Beliau membantu keluarganya; 
kemudian bila datang waktu shalat, beliau keluar untuk menunaikannya.” 
Contoh persetujuan: 
Apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (Hadits no. 1267) bahwa Nabi pernah melihat 
seseorang shalat dua rakaat setelah sholat subuh, maka Nabi berkata kepadanya: “Shalat subuh 
itu dua rakaat”, orang tersebut menjawab, “sesungguhnya saya belum shalat sunat dua rakaat 
sebelum subuh, maka saya kerjakan sekarang.” Lalu Nabi shollallahu’alaihiwasallam terdiam. 
Maka diamnya beliau berarti menyetujui disyari’atkannya shalat Sunat Qabliah subuh tersebut 
setelah shalat subuh bagi yang belum menunaikannya. 
As-Sunnah adalah sumber kedua setelah al Qur’an. Bila kita tidak mendapatkan hukum dari 
suatu permasalahn dalam Al Qur’an maka kita merujuk kepada as-Sunnah dan wajib 
mengamalkannya jika kita mendapatkan hukum tersebut. Dengan syarat, benar-benar bersumber 
dari Nabi shollallahu’alaihiwasallam dengan sanad yang sahih. 
As Sunnah berfungsi sebagai penjelas al Qur’an dari apa yang bersifat global dan umum. Seperti 
perintah shalat; maka bagaimana tatacaranya didapati dalam as Sunnah. Oleh karena itu Nabi 
bersabda: 
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (Bukhari no. 595) 
Sebagaimana pula as-Sunnah menetapkan sebagian hukum-hukum yang tidak dijelaskan dalam 
Al Qur’an. Seperti pengharaman memakai cincin emas dan kain sutra bagi laki-laki. 
3. Ijma’ 
Ijma’ bermakna: Kesepakatan seluruh ulama mujtahid dari umat Muhammad 
shollallahu’alaihiwasallam dari suatu generasi atas suatu hukum syar’i, dan jika sudah 
bersepakat ulama-ulama tersebut—baik pada generasi sahabat atau sesudahnya—akan suatu 
hukum syari’at maka kesepakatan mereka adalah ijma’, dan beramal dengan apa yang telah 
menjadi suatu ijma’ hukumnya wajib. Dan dalil akan hal tersebut sebagaimana yang dikabarkan 
Nabi shollallahu’alaihiwasallam, bahwa tidaklah umat ini akan berkumpul (bersepakat) dalam 
kesesatan, dan apa yang telah menjadi kesepakatan adalah hak (benar). 
Dari Abu Bashrah rodiallahu’anhu, bahwa Nabi shollallahu’alaihiwasallam bersabda: 
“Sesungguhnya Allah tidaklah menjadikan ummatku atau ummat Muhammad berkumpul 
(besepakat) di atas kesesatan.” (Tirmidzi no. 2093, Ahmad 6/396) 
Contohnya:
Ijma para sahabat ra bahwa kakek mendapatkan bagian 1/6 dari harta warisan bersama anak laki-laki 
apabila tidak terdapat bapak. 
Ijma’ merupakan sumber rujukan ketiga. Jika kita tidak mendapatkan didalam Al Qur’an dan 
demikian pula sunnah, maka untuk hal yang seperti ini kita melihat, apakah hal tersebut telah 
disepakatai oleh para ulama muslimin, apabila sudah, maka wajib bagi kita mengambilnya dan 
beramal dengannya. 
4. Qiyas 
Yaitu: Mencocokan perkara yang tidak didapatkan di dalamnya hukum syar’i dengan perkara 
lain yang memiliki nash yang sehukum dengannya, dikarenakan persamaan sebab/alasan antara 
keduanya. Pada qiyas inilah kita meruju’ apabila kita tidak mendapatkan nash dalam suatu 
hukum dari suatu permasalahan, baik di dalam Al Qur’an, sunnah maupun ijma’. 
Ia merupakan sumber rujukan keempat setelah Al Qur’an, as Sunnah dan Ijma’. 
Rukun Qiyas 
Qiyas memiliki empat rukun: 
1. Dasar (dalil). 
2. Masalah yang akan diqiyaskan. 
3. Hukum yang terdapat pada dalil. 
4. Kesamaan sebab/alasan antara dalil dan masalah yang diqiyaskan. 
Contoh: 
Allah mengharamkan khamer dengan dalil Al Qur’an, sebab atau alasan pengharamannya adalah 
karena ia memabukkan, dan menghilangkan kesadaran. Jika kita menemukan minuman 
memabukkan lain dengan nama yang berbeda selain khamer, maka kita menghukuminya dengan 
haram, sebagai hasil Qiyas dari khamer. Karena sebab atau alasan pengharaman khamer yaitu 
“memabukkan” terdapat pada minuman tersebut, sehingga ia menjadi haram sebagaimana pula 
khamer. 
Inilah sumber-sumber yang menjadi rujukan syari’at dalam perkara-perkara fiqih Islam, kami 
sebutkan semoga mendapat manfaat, adapun lebih lengkapnya dapat dilihat di dalam kitab-kitab 
usul fiqh Islam (Fiqhul Manhaj ‘ala Manhaj Imam Syafi’i).

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Hukum dalam islam
Hukum dalam islamHukum dalam islam
Hukum dalam islamAhmad Rudi
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islamfebryan46
 
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAH
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAHSUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAH
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAHRendra Fahrurrozie
 
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamTasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamMarhamah Saleh
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'Marhamah Saleh
 
Konsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islamKonsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islamInchy Yaa Rfy
 
'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablanaMarhamah Saleh
 
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesia
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesiaHukum islam dan kontribusi umat islam indonesia
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesiaRaja fath
 
5 sumber hukum islam-5
5 sumber hukum islam-55 sumber hukum islam-5
5 sumber hukum islam-5adulcharli
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamAnas Wibowo
 
Dasar hukum pelaksanaan ibadatullah
Dasar hukum pelaksanaan ibadatullahDasar hukum pelaksanaan ibadatullah
Dasar hukum pelaksanaan ibadatullahRisqi19
 
Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam Dianto Jmb
 
Bab 2 Sumber Hukum Islam
Bab 2   Sumber Hukum IslamBab 2   Sumber Hukum Islam
Bab 2 Sumber Hukum IslamWanBK Leo
 

Mais procurados (17)

Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
 
Hukum dalam islam
Hukum dalam islamHukum dalam islam
Hukum dalam islam
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
 
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAH
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAHSUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAH
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAH
 
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamTasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
 
Pemahaman bid'ah
Pemahaman bid'ahPemahaman bid'ah
Pemahaman bid'ah
 
Konsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islamKonsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islam
 
'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana
 
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesia
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesiaHukum islam dan kontribusi umat islam indonesia
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesia
 
5 sumber hukum islam-5
5 sumber hukum islam-55 sumber hukum islam-5
5 sumber hukum islam-5
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 
Dasar hukum pelaksanaan ibadatullah
Dasar hukum pelaksanaan ibadatullahDasar hukum pelaksanaan ibadatullah
Dasar hukum pelaksanaan ibadatullah
 
Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam
 
Bab 2 Sumber Hukum Islam
Bab 2   Sumber Hukum IslamBab 2   Sumber Hukum Islam
Bab 2 Sumber Hukum Islam
 

Destaque

CS201- Introduction to Programming- Lecture 09
CS201- Introduction to Programming- Lecture 09CS201- Introduction to Programming- Lecture 09
CS201- Introduction to Programming- Lecture 09Bilal Ahmed
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 23
CS201- Introduction to Programming- Lecture 23CS201- Introduction to Programming- Lecture 23
CS201- Introduction to Programming- Lecture 23Bilal Ahmed
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29CS201- Introduction to Programming- Lecture 29
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29Bilal Ahmed
 
Wall quote vinyl decal
Wall quote vinyl decalWall quote vinyl decal
Wall quote vinyl decalvinyldecors
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamNur Alfiyatur Rochmah
 
Kid’s party decorations ideas
Kid’s party decorations ideasKid’s party decorations ideas
Kid’s party decorations ideasJoeCavallaro
 
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37Bilal Ahmed
 
Yehai catalogue -tracy chow
Yehai catalogue -tracy chowYehai catalogue -tracy chow
Yehai catalogue -tracy chowslideroma
 
Aml catalogue 13
Aml catalogue 13Aml catalogue 13
Aml catalogue 13slideroma
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05CS201- Introduction to Programming- Lecture 05
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05Bilal Ahmed
 
Sejarah teknologi komputer dan internet
Sejarah teknologi  komputer dan internetSejarah teknologi  komputer dan internet
Sejarah teknologi komputer dan internetNur Alfiyatur Rochmah
 
Aga power softcase catalog
Aga power softcase catalogAga power softcase catalog
Aga power softcase catalogslideroma
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 27
CS101- Introduction to Computing- Lecture 27CS101- Introduction to Computing- Lecture 27
CS101- Introduction to Computing- Lecture 27Bilal Ahmed
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41CS101- Introduction to Computing- Lecture 41
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41Bilal Ahmed
 

Destaque (20)

Konseo dasar jurnalistik2
Konseo dasar jurnalistik2Konseo dasar jurnalistik2
Konseo dasar jurnalistik2
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 09
CS201- Introduction to Programming- Lecture 09CS201- Introduction to Programming- Lecture 09
CS201- Introduction to Programming- Lecture 09
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 23
CS201- Introduction to Programming- Lecture 23CS201- Introduction to Programming- Lecture 23
CS201- Introduction to Programming- Lecture 23
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29CS201- Introduction to Programming- Lecture 29
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29
 
Wall quote vinyl decal
Wall quote vinyl decalWall quote vinyl decal
Wall quote vinyl decal
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islam
 
Shi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islamShi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islam
 
Kid’s party decorations ideas
Kid’s party decorations ideasKid’s party decorations ideas
Kid’s party decorations ideas
 
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Mtm terbaru 02 06-2014 (2)
Mtm terbaru 02 06-2014 (2)Mtm terbaru 02 06-2014 (2)
Mtm terbaru 02 06-2014 (2)
 
Yehai catalogue -tracy chow
Yehai catalogue -tracy chowYehai catalogue -tracy chow
Yehai catalogue -tracy chow
 
Aml catalogue 13
Aml catalogue 13Aml catalogue 13
Aml catalogue 13
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05CS201- Introduction to Programming- Lecture 05
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05
 
Sejarah teknologi komputer dan internet
Sejarah teknologi  komputer dan internetSejarah teknologi  komputer dan internet
Sejarah teknologi komputer dan internet
 
Aga power softcase catalog
Aga power softcase catalogAga power softcase catalog
Aga power softcase catalog
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 27
CS101- Introduction to Computing- Lecture 27CS101- Introduction to Computing- Lecture 27
CS101- Introduction to Computing- Lecture 27
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41CS101- Introduction to Computing- Lecture 41
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41
 
Shi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islamShi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islam
 

Semelhante a Pengertian fiqh (20)

Sumber-sumber Hukum Islam
Sumber-sumber Hukum IslamSumber-sumber Hukum Islam
Sumber-sumber Hukum Islam
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Hadits dan tasyri'
Hadits dan tasyri'Hadits dan tasyri'
Hadits dan tasyri'
 
Studi hukum islam kel.2hhhh
Studi hukum islam kel.2hhhhStudi hukum islam kel.2hhhh
Studi hukum islam kel.2hhhh
 
Studi hukum islam
Studi hukum islam Studi hukum islam
Studi hukum islam
 
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
 
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islamModul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
 
Contoh hadis ahad
Contoh hadis ahadContoh hadis ahad
Contoh hadis ahad
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islam
 
Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
HhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhHhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
 
Makalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islamMakalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islam
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Syariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islamSyariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islam
 
Presentation psi
Presentation psiPresentation psi
Presentation psi
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 

Mais de Nur Alfiyatur Rochmah

tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif INur Alfiyatur Rochmah
 
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganSurat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganProgram kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganBiodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganData Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSANur Alfiyatur Rochmah
 
PPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audiencePPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audienceNur Alfiyatur Rochmah
 

Mais de Nur Alfiyatur Rochmah (20)

LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
 
Etikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam MediaEtikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam Media
 
Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis
 
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
 
Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014
 
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganSurat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Usulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassingUsulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassing
 
Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)
 
Data verval
Data vervalData verval
Data verval
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganProgram kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganBiodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganData Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
 
Pernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisiPernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisi
 
Macam definisi
 Macam definisi Macam definisi
Macam definisi
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
 
PPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audiencePPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audience
 
Konsep audience
Konsep audienceKonsep audience
Konsep audience
 

Pengertian fiqh

  • 1. Pengertian Fiqh Fiqih menurut bahasa berarti ‘paham’, seperti dalam firman Allah: “Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?” (QS. An Nisa: 78) dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seseorang, merupakan tanda akan kepahamannya.” (Muslim no. 1437, Ahmad no. 17598, Daarimi no. 1511) Fiqih Secara Istilah Mengandung Dua Arti: 1. Pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at yang berkaitan dengan perbuatan dan perkataan mukallaf (mereka yang sudah terbebani menjalankan syari’at agama), yang diambil dari dalil-dalilnya yang bersifat terperinci, berupa nash-nash al Qur’an dan As sunnah serta yang bercabang darinya yang berupa ijma’ dan ijtihad. 2. Hukum-hukum syari’at itu sendiri. Jadi perbedaan antara kedua definisi tersebut bahwa yang pertama di gunakan untuk mengetahui hukum-hukum (Seperti seseorang ingin mengetahui apakah suatu perbuatan itu wajib atau sunnah, haram atau makruh, ataukah mubah, ditinjau dari dalil-dalil yang ada), sedangkan yang kedua adalah untuk hukum-hukum syari’at itu sendiri (yaitu hukum apa saja yang terkandung dalam shalat, zakat, puasa, haji, dan lainnya berupa syarat-syarat, rukun-rukun, kewajiban-kewajiban, atau sunnah-sunnahnya). Hubungan Antara Fiqh dan Aqidah Islam Diantara keistimewaan fiqih Islam -yang kita katakan sebagai hukum-hukum syari’at yang mengatur perbuatan dan perkataan mukallaf- memiliki keterikatan yang kuat dengan keimanan terhadap Allah dan rukun-rukun aqidah Islam yang lain. Terutama Aqidah yang berkaitan dengan iman dengan hari akhir. Yang demikian Itu dikarenakan keimanan kepada Allah-lah yang dapat menjadikan seorang muslim berpegang teguh dengan hukum-hukum agama, dan terkendali untuk menerapkannya sebagai bentuk ketaatan dan kerelaan. Sedangkan orang yang tidak beriman kepada Allah tidak merasa terikat dengan shalat maupun puasa dan tidak memperhatikan apakah perbuatannya termasuk yang halal atau haram. Maka berpegang teguh dengan hukum-hukum syari’at tidak lain merupakan bagian dari keimanan terhadap Dzat yang menurunkan dan mensyari’atkannya terhadap para hambaNya. Contohnya: Allah memerintahkan bersuci dan menjadikannya sebagai salah satu keharusan dalam keiman kepada Allah sebagaimana firman-Nya:
  • 2. “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS. Al Maidah: 6) Juga seperti shalat dan zakat yang Allah kaitkan dengan keimanan terhadap hari akhir, sebagaimana firman-Nya: “(yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.” (QS. An naml: 3) Demikian pula taqwa, pergaulan baik, menjauhi kemungkaran dan contoh lainnya, yang tidak memungkinkan untuk disebutkan satu persatu. (lihat Fiqhul Manhaj hal. 9-12) Fiqh Islam Mencakup Seluruh Perbuatan Manusia Tidak ragu lagi bahwa kehidupan manusia meliputi segala aspek. Dan kebahagiaan yang ingin dicapai oleh manusia mengharuskannya untuk memperhatikan semua aspek tersebut dengan cara yang terprogram dan teratur. Manakala fiqih Islam adalah ungkapan tentang hukum-hukum yang Allah syari’atkan kepada para hamba-Nya, demi mengayomi seluruh kemaslahatan mereka dan mencegah timbulnya kerusakan ditengah-tengah mereka, maka fiqih Islam datang memperhatikan aspek tersebut dan mengatur seluruh kebutuhan manusia beserta hukum-hukumnya. Penjelasannya sebagai berikut: Kalau kita memperhatikan kitab-kitab fiqih yang mengandung hukum-hukum syari’at yang bersumber dari Kitab Allah, Sunnah Rasulnya, serta Ijma’ (kesepakatan) dan Ijtihad para ulama kaum muslimin, niscaya kita dapati kitab-kitab tersebut terbagi menjadi tujuh bagian, yang kesemuanya membentuk satu undang-undang umum bagi kehidupan manusia baik bersifat pribadi maupun bermasyarakat. Yang perinciannya sebagai berikut: 1. Hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah. Seperti wudhu, shalat, puasa, haji dan yang lainnya. Dan ini disebut dengan Fiqih Ibadah. 2. Hukum-hukum yang berkaitan dengan masalah kekeluargaan. Seperti pernikahan, talaq, nasab, persusuan, nafkah, warisan dan yang lainya. Dan ini disebut dengan Fikih Al Ahwal As sakhsiyah. 3. Hukum-hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia dan hubungan diantara mereka, seperti jual beli, jaminan, sewa menyewa, pengadilan dan yang lainnya. Dan ini disebut Fiqih Mu’amalah. 4. Hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban pemimpin (kepala negara). Seperti menegakan keadilan, memberantas kedzaliman dan menerapkan hukum-hukum syari’at, serta yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban rakyat yang dipimpin. Seperti kewajiban taat dalam hal yang bukan ma’siat, dan yang lainnya. Dan ini disebut dengan Fiqih Siasah Syar’iah.
  • 3. 5. Hukum-hukum yang berkaitan dengan hukuman terhadap pelaku-pelaku kejahatan, serta penjagaan keamanan dan ketertiban. Seperti hukuman terhadap pembunuh, pencuri, pemabuk, dan yang lainnya. Dan ini disebut sebagai Fiqih Al ‘Ukubat. 6. Hukum-hukum yang mengatur hubungan negeri Islam dengan negeri lainnya. Yang berkaitan dengan pembahasan tentang perang atau damai dan yang lainnya. Dan ini dinamakan dengan Fiqih As Siyar. 7. Hukum-hukum yang berkaitan dengan akhlak dan prilaku, yang baik maupun yang buruk. Dan ini disebut dengan adab dan akhlak. Demikianlah kita dapati bahwa fiqih Islam dengan hukum-hukumnya meliputi semua kebutuhan manusia dan memperhatikan seluruh aspek kehidupan pribadi dan masyarakat. Sumber-Sumber Fiqh Islam Semua hukum yang terdapat dalam fiqih Islam kembali kepada empat sumber: 1. Al-Qur’an Al Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammad untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Ia adalah sumber pertama bagi hukum-hukum fiqih Islam. Jika kita menjumpai suatu permasalahan, maka pertamakali kita harus kembali kepada Kitab Allah guna mencari hukumnya. Sebagai contoh: Bila kita ditanya tentang hukum khamer (miras), judi, pengagungan terhadap bebatuan dan mengundi nasib, maka jika kita merujuk kepada Al Qur’an niscaya kita akan mendapatkannya dalam firman Allah subhanahu wa Ta’ala: (QS. Al maidah: 90) Bila kita ditanya tentang masalah jual beli dan riba, maka kita dapatkan hukum hal tersebut dalam Kitab Allah (QS. Al baqarah: 275). Dan masih banyak contoh-contoh yang lain yang tidak memungkinkan untuk di perinci satu persatu. 2. As-Sunnah As-Sunnah yaitu semua yang bersumber dari Nabi berupa perkataan, perbuatan atau persetujuan. Contoh perkataan/sabda Nabi: “Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran.” (Bukhari no. 46, 48, muslim no. 64, 97, Tirmidzi no. 1906,2558, Nasa’i no. 4036, 4037, Ibnu Majah no. 68, Ahmad no. 3465, 3708) Contoh perbuatan:
  • 4. Apa yang diriwayatkan oleh Bukhari (Bukhari no. 635, juga diriwayatkan oleh Tirmidzi no. 3413, dan Ahmad no. 23093, 23800, 34528) bahwa ‘Aisyah pernah ditanya: “Apa yang biasa dilakukan Rasulullah di rumahnya?” Aisyah menjawab: “Beliau membantu keluarganya; kemudian bila datang waktu shalat, beliau keluar untuk menunaikannya.” Contoh persetujuan: Apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (Hadits no. 1267) bahwa Nabi pernah melihat seseorang shalat dua rakaat setelah sholat subuh, maka Nabi berkata kepadanya: “Shalat subuh itu dua rakaat”, orang tersebut menjawab, “sesungguhnya saya belum shalat sunat dua rakaat sebelum subuh, maka saya kerjakan sekarang.” Lalu Nabi shollallahu’alaihiwasallam terdiam. Maka diamnya beliau berarti menyetujui disyari’atkannya shalat Sunat Qabliah subuh tersebut setelah shalat subuh bagi yang belum menunaikannya. As-Sunnah adalah sumber kedua setelah al Qur’an. Bila kita tidak mendapatkan hukum dari suatu permasalahn dalam Al Qur’an maka kita merujuk kepada as-Sunnah dan wajib mengamalkannya jika kita mendapatkan hukum tersebut. Dengan syarat, benar-benar bersumber dari Nabi shollallahu’alaihiwasallam dengan sanad yang sahih. As Sunnah berfungsi sebagai penjelas al Qur’an dari apa yang bersifat global dan umum. Seperti perintah shalat; maka bagaimana tatacaranya didapati dalam as Sunnah. Oleh karena itu Nabi bersabda: “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (Bukhari no. 595) Sebagaimana pula as-Sunnah menetapkan sebagian hukum-hukum yang tidak dijelaskan dalam Al Qur’an. Seperti pengharaman memakai cincin emas dan kain sutra bagi laki-laki. 3. Ijma’ Ijma’ bermakna: Kesepakatan seluruh ulama mujtahid dari umat Muhammad shollallahu’alaihiwasallam dari suatu generasi atas suatu hukum syar’i, dan jika sudah bersepakat ulama-ulama tersebut—baik pada generasi sahabat atau sesudahnya—akan suatu hukum syari’at maka kesepakatan mereka adalah ijma’, dan beramal dengan apa yang telah menjadi suatu ijma’ hukumnya wajib. Dan dalil akan hal tersebut sebagaimana yang dikabarkan Nabi shollallahu’alaihiwasallam, bahwa tidaklah umat ini akan berkumpul (bersepakat) dalam kesesatan, dan apa yang telah menjadi kesepakatan adalah hak (benar). Dari Abu Bashrah rodiallahu’anhu, bahwa Nabi shollallahu’alaihiwasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidaklah menjadikan ummatku atau ummat Muhammad berkumpul (besepakat) di atas kesesatan.” (Tirmidzi no. 2093, Ahmad 6/396) Contohnya:
  • 5. Ijma para sahabat ra bahwa kakek mendapatkan bagian 1/6 dari harta warisan bersama anak laki-laki apabila tidak terdapat bapak. Ijma’ merupakan sumber rujukan ketiga. Jika kita tidak mendapatkan didalam Al Qur’an dan demikian pula sunnah, maka untuk hal yang seperti ini kita melihat, apakah hal tersebut telah disepakatai oleh para ulama muslimin, apabila sudah, maka wajib bagi kita mengambilnya dan beramal dengannya. 4. Qiyas Yaitu: Mencocokan perkara yang tidak didapatkan di dalamnya hukum syar’i dengan perkara lain yang memiliki nash yang sehukum dengannya, dikarenakan persamaan sebab/alasan antara keduanya. Pada qiyas inilah kita meruju’ apabila kita tidak mendapatkan nash dalam suatu hukum dari suatu permasalahan, baik di dalam Al Qur’an, sunnah maupun ijma’. Ia merupakan sumber rujukan keempat setelah Al Qur’an, as Sunnah dan Ijma’. Rukun Qiyas Qiyas memiliki empat rukun: 1. Dasar (dalil). 2. Masalah yang akan diqiyaskan. 3. Hukum yang terdapat pada dalil. 4. Kesamaan sebab/alasan antara dalil dan masalah yang diqiyaskan. Contoh: Allah mengharamkan khamer dengan dalil Al Qur’an, sebab atau alasan pengharamannya adalah karena ia memabukkan, dan menghilangkan kesadaran. Jika kita menemukan minuman memabukkan lain dengan nama yang berbeda selain khamer, maka kita menghukuminya dengan haram, sebagai hasil Qiyas dari khamer. Karena sebab atau alasan pengharaman khamer yaitu “memabukkan” terdapat pada minuman tersebut, sehingga ia menjadi haram sebagaimana pula khamer. Inilah sumber-sumber yang menjadi rujukan syari’at dalam perkara-perkara fiqih Islam, kami sebutkan semoga mendapat manfaat, adapun lebih lengkapnya dapat dilihat di dalam kitab-kitab usul fiqh Islam (Fiqhul Manhaj ‘ala Manhaj Imam Syafi’i).