SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
A. Antara Syari’ah, Fikih dan Hukum Islam 
1. Syari’ah Islam 
Bangsa Arab mengartikan “jalan lurus yang harus dituntut”. Masyarakat Indonesia 
banyak berucap “syareat, syariat, syaringat, dan syariah”. Menurut Manna’ al 
Qathan, syari’ah adalah “segala ketentuan Allah yang diisyaratkan bagi hamba-hamba- 
Nya, baik menyangkut akidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. 
Syariah Islam (Arab: إسلامية شريعة Syariah Islamiyyah) adalah hukum atau 
peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim. Selain 
berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh 
kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan 
panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan 
kehidupan dunia ini1. 
Dapat disimpulkan bahwa Syari’ah itu identik dengan agama (din/millah)2. 
2. Fikih Islam 
Menurut bahasa kata Fiqh berarti “mengetahui sesuatu dan memahaminya dengan 
baik”. Menurut para ulama seperti al-Jurjani “hukum-hukum syariat yang 
menyangkut praktek keagamaan (amaliyah) dengan dalil-dalilnya yang terperinci 
(tafshili). 
Fikih tetap bukan hukum syariat. Fikih adalah hasil ijtihad yang dicapai oleh 
seseorang pakar dalam usahanya menemukan hukum Tuhan. Fikih merupakan 
intepretasi terhadap hukum syariat.Sifat intepretasi ini merupakan 
dugaan/hipotesis sehingga fikih bisa terikat dengan situasi dan kondisi serta 
senantiasa berubah seiring dengan perubahan waktu dan tempat. 
3. Hukum Islam 
Menurut bahasa “hukm” berarti halangan, keputusan, dan pemisahan. Menurut 
istilah hukum didefinisikan secara berbeda oleh para ulama Sunni dan Mu’tazilah. 
Bagi ulama Sunni hukum ialah “titah Allah yang berkaitan dengan orang yang 
berakal dan dewasa melalui tuntutan (al-iqtidla’), pilihan (al-takhyir), dan 
1 http://penaraka.blogspot.com/2012/12/akal-dan-wahyu-dalam-islam.html 
2 Tim MKD UIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Hukum Islam (Surabaya:UIN Sunan Ampel Press, 2013), 37
penentuan sebab, syarat dan penghalang hukum (al-wadl’). Sedangkan menurut 
ulama Mu’tazilah “ sesuatu yang ditetapkan oleh Allah dalam bentuk perbuatan 
yang sesuai dengan apa yang ada dalam sifat akal, karena teks Al-Quran dan Al- 
Sunnah berfungsi sebagai pembuka rahasia hukum dan akal bebas untuk 
mendapatkannya. Oleh karena itu hukum islam adalah hukum perundang-undangan 
Islam. 
4. Hubungan Syariah,Fikih dan Hukum Islam 
Syariah merupakan syariat yang berasal dari Allah, kemudian para ulama 
berijtihad sehingga muncullah Ilmu Fikih yang juga berpedoman pada Syariah, 
karena sifat Fikih berubah-ubah (dinamis) mengikuti perkembangan jaman , 
waktu dan kondisi kemudian muncul Hukum Islam yang lebih statis dan mengikat 
sehingga bisa dijalankan seluruh kalangan. Ketiganya saling berkaitan karena 
ketiganya memilki fungsi yang saling berpengaruh satu sama lain. 
B. Klasifikasi Hukum Islam 
1. Bidang Ibadah (Ritual) 
Kata Ibadah berasal dari tiga huruf asal, yaitu ‘ain, ba’ dan dal, dari ketiganya 
lahir makna pengabdian, penyembahan, letaatan, merendahkan diri , dan doa. 
Menurut hukum islam ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu, Bentuk pertama 
adalah ibadah dalam pengertian yang luasdalam hal ini sikap dan tindakan 
manusia ditujukan untuk tunduk kepada Allah swt. Bentuk kedua yaitu dalam 
pengertian yang sempit, hukum islam menunjuk pada perbuatan ritual sebagai 
ibadah. Perbuatan ini murni ditujukan kepada Allah swt, jika ada tujuan lain maka 
itu menjerumuskan kedalam kemusyrikan. 
Ada lima syarat agar perkataan dan perbuatan manusia dinilai sebagai ibadah , 
Pertama tidak bertentangan dengan syariat islam, Kedua dilandasi dengan niat 
yang suci dan ikhlas, Ketiga membawa kebaikan, Keempat tidak mengandung 
kerusakan dan bahaya, Kelima tidak menghalangi kewajiban agama. 
Banyak perbedaan yang dikemukakan para ulama namun apapun perbedaan 
tersebut tetap harus memiliki dasar yang bersumber dari Nabi. Ibadah tanpa dasar 
tidak boleh dilaksanakan. Dalam suatu kaedah Fikih “Pada dasarnya, hukum 
pelaksanaan ibadah itu haram hingga ada dasar yang memperbolehkannya”.
2. Bidang Mu’amalah (Sosial) 
Ada lima level kategori hukum Islam dalam penerapannya : 
a. Hukum Privat seperti hukum nikah, cerai, wakaf dan sodaqah. 
b. Aturan masalah ekonomi seperti perbankan, dan bisnis lainnya. 
c. Praktik keagamaan dalam arena publik seperti keharusan perempuan memakai 
jilbab, larangan minum alkohol, judi dan praktik kehidupan lain yang tidak 
sesuai dengan standar moral Islam. 
d. Kriminal Islam seperti hudud. 
e. Menggunakan Islam sebagai dasar negara. 
Selain hubungan manusia dengan Allah , manusia juga memiliki hubungan 
dengan makhluk Allah, hubungan ini disebut mu’amalah. Seperti hubungan antar 
manusia, hubungan manusia dengan hewan, hubungan manusia dengan tumbuh-tumbuhan 
serta alam semesta. Semua terfokus kepada manusia maka hukum Islam 
bersifat Antroposentris3. 
Dibidang sosial hukum Islam juga memberikan petunjuk prinsip maupun 
teknis. Petunjuk prinsip bersifat universal , seperti keadilan, musyawarah, 
persamaan derajat dan sebagainya. Petunjuk teknis hanya dikemukakan untuk 
beberapa kasus seperti, pembagian harta pusaka, beberapa ketentuan dalam 
pernikahan, dan beberapa sanksi kasus pidana. 
C. Peranan Akal dan Wahyu dalam Hukum Islam 
1. Wahyu Diatas Akal 
Perbandingan wahyu dan akal berarti perbandingan Allah dan manusia, tentu 
saja perbandingan yang tidak seimbang atau tidak bisa dibandingan sama sekali. 
Wahyu pasti benar (kebenaran mutlak), dan akal belum tentu benar (kebenaran 
relatif/nisbi). 
Wahyu itu tunggal sedangkan akal beragam, akal manusia berbeda antara satu 
dengan yang lain. Namun manusia selalu mencari kebenaran atas pemikirannya, 
semakin banyak dukungan dari akal yang lain maka posisi pemikiran tersebut 
semakin kuat, karena melibatkan manusia yang lain maka kebenaran ini disebut 
kebenaran sosiologis. 
3 Tim MKD UIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Hukum Islam, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2013), 56
Imam Syafi’i menyatakan bahwa Kebenaran itu tunggal (al-haqq wahid). 
2. Akal di Atas Wahyu 
Asumsi dasar peranan akal adalah kesejerahan manusia, peranan penting 
dalam perubahan sosial adalah akal manusia. Akal memiliki hukum logika dalam 
menemukan kebenaran hukum. Setidaknya ada empat teori kebenaran akal : 
a. Teori Korespondensi 
Sesuatu itu dianggap benar apabila sesuai dengan fakta atau realitas. 
b. Teori Koherensi 
Melihat kebenaran dari konsistensi suatu pernyataan dengan kebenaran 
sebelumnya. 
c. Teori Pragmatisme 
Memandang kemanfaatan sebagai ukuran kebenaran. 
d. Teori Performatif 
Suatu pernyataan dianggap benar kalau pernyataan itu menciptakan realitas. 
Kaum rasionalis menggunakan metode rasional untuk menjawab kasus hukum 
yang tidak ditemukan jawabannya dalam Al-Quran. Dengan begitu kaum 
rasionalis meyakini kebaikan dan keutamaan akal. Pemikiran kaum diatas ridak 
lepas dari kelemahan yaitu relativitas kebenaran hukum. Semua orang berhak 
dianggap benar (kullu mujtahid mushib). 
3. Keseimbangan Akal dan Wahyu 
Dilihat dari sumbernya, akal dan wahyu sama-sama berasal dari Allah untuk 
menjadi pedoman hidup umat. Begitu pula, pemikiran akal juga merupakan ilham 
yang diberikan Allah kepada setiap manusia. Meski wahyu berada diatas akal, 
namun wahyu tidak menjelaskan semua kehidupan secara terperinci. Penjelasan 
terperinci ini merupakan wilayah akal. Wahyu tidak bisa dipahami tanpa peranan 
akal, tidak ada wahyu yang menyulitkan akal untuk memahaminya. Jika ada 
pernyataan wahyu yang dianggap tidak masuk akal, maka hal yang benar adalah 
akal belum mampu menjelaskannya. 
Kebenaran akal juga sulit dipercaya tanpa ada wahyu, tujuan dari kebenaran 
adalah kepercayaan. Asumsi diatas menunjukkan bahwa kedudukan wahyu dan 
akal adalah setara, saling membutuhkan satu sama lain dan keduanya berasal dari
satu sumber yaitu Allah swt. Jadi keunggulan wahyu tergantung pada kejelasan 
maksud pernyataan wahyu. Semakin jelas suatu pernyataan, wahyu semakin 
unggul atas akal. Semakin samar suatu pernyataan akal dapat lebih dominan 
dibanding wahyu.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)Early Ridho Kismawadi
 
Rekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islamRekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islamssuser8d4c3e
 
Filsafat hukum islam
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islamAzah Cobra
 
Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3
Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3
Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3Melannie Jouzu
 
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman KeagamaanPemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman KeagamaanM. Zidny Nafi' Hasbi
 
Islam ditinjau dari aspek teologi
Islam ditinjau dari aspek teologiIslam ditinjau dari aspek teologi
Islam ditinjau dari aspek teologiFarid Okley
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
 
Ahlak tasawuf
Ahlak tasawufAhlak tasawuf
Ahlak tasawufAndi Uli
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 
ilmu dalam islam
ilmu dalam islamilmu dalam islam
ilmu dalam islammkazree
 
Makna agama hasan al banna
Makna agama   hasan al bannaMakna agama   hasan al banna
Makna agama hasan al bannaShiAddung
 
Bangunan epistemologi ilmu kalam
Bangunan epistemologi ilmu kalamBangunan epistemologi ilmu kalam
Bangunan epistemologi ilmu kalamAnwar Ma'rufi
 
Kemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam meresponKemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam merespondiktum2015
 
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiHendun Budiyani
 
Chapter 3 syariah dalam kehidupan muslim
Chapter 3   syariah dalam kehidupan muslimChapter 3   syariah dalam kehidupan muslim
Chapter 3 syariah dalam kehidupan muslimFazd Alias
 
Fiqh kel 11
Fiqh kel 11Fiqh kel 11
Fiqh kel 11Ltfltf
 

Mais procurados (20)

Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
 
Rekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islamRekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islam
 
Filsafat hukum islam
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islam
 
Manajemen Islam
Manajemen IslamManajemen Islam
Manajemen Islam
 
Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3
Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3
Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3
 
Islam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang LingkupnyaIslam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang Lingkupnya
 
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman KeagamaanPemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
 
Islam ditinjau dari aspek teologi
Islam ditinjau dari aspek teologiIslam ditinjau dari aspek teologi
Islam ditinjau dari aspek teologi
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
 
Ahlak tasawuf
Ahlak tasawufAhlak tasawuf
Ahlak tasawuf
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
ilmu dalam islam
ilmu dalam islamilmu dalam islam
ilmu dalam islam
 
Makna agama hasan al banna
Makna agama   hasan al bannaMakna agama   hasan al banna
Makna agama hasan al banna
 
makalah teologi islam
makalah teologi islammakalah teologi islam
makalah teologi islam
 
Bangunan epistemologi ilmu kalam
Bangunan epistemologi ilmu kalamBangunan epistemologi ilmu kalam
Bangunan epistemologi ilmu kalam
 
Kemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam meresponKemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam merespon
 
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
 
Chapter 3 syariah dalam kehidupan muslim
Chapter 3   syariah dalam kehidupan muslimChapter 3   syariah dalam kehidupan muslim
Chapter 3 syariah dalam kehidupan muslim
 
Fiqh kel 11
Fiqh kel 11Fiqh kel 11
Fiqh kel 11
 
Presentasi psi
Presentasi psiPresentasi psi
Presentasi psi
 

Destaque

Destaque (20)

Pemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islamPemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islam
 
อังกิด
อังกิดอังกิด
อังกิด
 
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
 
Iman malik lahir pada tahun 93
Iman malik lahir pada tahun 93Iman malik lahir pada tahun 93
Iman malik lahir pada tahun 93
 
Pedoman beasiswa-bbp-ppa-2014
Pedoman beasiswa-bbp-ppa-2014Pedoman beasiswa-bbp-ppa-2014
Pedoman beasiswa-bbp-ppa-2014
 
สังคม
สังคมสังคม
สังคม
 
PPT belum jadi
PPT belum jadiPPT belum jadi
PPT belum jadi
 
Moral projek
Moral projekMoral projek
Moral projek
 
เคมี
เคมีเคมี
เคมี
 
EduLink - your gateway to sharing school information
EduLink - your gateway to sharing school informationEduLink - your gateway to sharing school information
EduLink - your gateway to sharing school information
 
Tugas gendeng
Tugas gendengTugas gendeng
Tugas gendeng
 
UTS Advertising
UTS AdvertisingUTS Advertising
UTS Advertising
 
Bahasa indonesia atau tpki
Bahasa indonesia atau tpkiBahasa indonesia atau tpki
Bahasa indonesia atau tpki
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVEINTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
 
オンラインコミュニケーション講座資料@2016年5月29日かさこ塾フェスタ
オンラインコミュニケーション講座資料@2016年5月29日かさこ塾フェスタオンラインコミュニケーション講座資料@2016年5月29日かさこ塾フェスタ
オンラインコミュニケーション講座資料@2016年5月29日かさこ塾フェスタ
 
ชีวะ
ชีวะชีวะ
ชีวะ
 
คนิด
คนิดคนิด
คนิด
 
Makalah shi
Makalah shiMakalah shi
Makalah shi
 
презентация кредиты+бутылка
презентация кредиты+бутылкапрезентация кредиты+бутылка
презентация кредиты+бутылка
 

Semelhante a Hubungan Syariah, Fikih dan Hukum Islam (20)

Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Fiqh kel 2
Fiqh kel 2
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Konsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islamKonsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islam
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Shi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islamShi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islam
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Shi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islamShi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islam
 
Agro.agama
Agro.agamaAgro.agama
Agro.agama
 
Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum Islam
 
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Hukum Islam
Hukum IslamHukum Islam
Hukum Islam
 
Studi hukum islam
Studi hukum islamStudi hukum islam
Studi hukum islam
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Hukum makan katak
Hukum makan katakHukum makan katak
Hukum makan katak
 
Studi hukum islam kel.2
Studi hukum islam kel.2Studi hukum islam kel.2
Studi hukum islam kel.2
 
Studi hukum islam kel.2
Studi hukum islam kel.2Studi hukum islam kel.2
Studi hukum islam kel.2
 
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocxKata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
 

Mais de Nur Alfiyatur Rochmah

tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif INur Alfiyatur Rochmah
 
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganSurat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganProgram kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganBiodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganData Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSANur Alfiyatur Rochmah
 
PPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audiencePPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audienceNur Alfiyatur Rochmah
 

Mais de Nur Alfiyatur Rochmah (20)

LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
 
Etikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam MediaEtikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam Media
 
Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis
 
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
 
Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014
 
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganSurat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Usulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassingUsulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassing
 
Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)
 
Data verval
Data vervalData verval
Data verval
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganProgram kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganBiodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganData Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
 
Pernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisiPernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisi
 
Macam definisi
 Macam definisi Macam definisi
Macam definisi
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
 
PPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audiencePPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audience
 
Konsep audience
Konsep audienceKonsep audience
Konsep audience
 

Hubungan Syariah, Fikih dan Hukum Islam

  • 1. A. Antara Syari’ah, Fikih dan Hukum Islam 1. Syari’ah Islam Bangsa Arab mengartikan “jalan lurus yang harus dituntut”. Masyarakat Indonesia banyak berucap “syareat, syariat, syaringat, dan syariah”. Menurut Manna’ al Qathan, syari’ah adalah “segala ketentuan Allah yang diisyaratkan bagi hamba-hamba- Nya, baik menyangkut akidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. Syariah Islam (Arab: إسلامية شريعة Syariah Islamiyyah) adalah hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini1. Dapat disimpulkan bahwa Syari’ah itu identik dengan agama (din/millah)2. 2. Fikih Islam Menurut bahasa kata Fiqh berarti “mengetahui sesuatu dan memahaminya dengan baik”. Menurut para ulama seperti al-Jurjani “hukum-hukum syariat yang menyangkut praktek keagamaan (amaliyah) dengan dalil-dalilnya yang terperinci (tafshili). Fikih tetap bukan hukum syariat. Fikih adalah hasil ijtihad yang dicapai oleh seseorang pakar dalam usahanya menemukan hukum Tuhan. Fikih merupakan intepretasi terhadap hukum syariat.Sifat intepretasi ini merupakan dugaan/hipotesis sehingga fikih bisa terikat dengan situasi dan kondisi serta senantiasa berubah seiring dengan perubahan waktu dan tempat. 3. Hukum Islam Menurut bahasa “hukm” berarti halangan, keputusan, dan pemisahan. Menurut istilah hukum didefinisikan secara berbeda oleh para ulama Sunni dan Mu’tazilah. Bagi ulama Sunni hukum ialah “titah Allah yang berkaitan dengan orang yang berakal dan dewasa melalui tuntutan (al-iqtidla’), pilihan (al-takhyir), dan 1 http://penaraka.blogspot.com/2012/12/akal-dan-wahyu-dalam-islam.html 2 Tim MKD UIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Hukum Islam (Surabaya:UIN Sunan Ampel Press, 2013), 37
  • 2. penentuan sebab, syarat dan penghalang hukum (al-wadl’). Sedangkan menurut ulama Mu’tazilah “ sesuatu yang ditetapkan oleh Allah dalam bentuk perbuatan yang sesuai dengan apa yang ada dalam sifat akal, karena teks Al-Quran dan Al- Sunnah berfungsi sebagai pembuka rahasia hukum dan akal bebas untuk mendapatkannya. Oleh karena itu hukum islam adalah hukum perundang-undangan Islam. 4. Hubungan Syariah,Fikih dan Hukum Islam Syariah merupakan syariat yang berasal dari Allah, kemudian para ulama berijtihad sehingga muncullah Ilmu Fikih yang juga berpedoman pada Syariah, karena sifat Fikih berubah-ubah (dinamis) mengikuti perkembangan jaman , waktu dan kondisi kemudian muncul Hukum Islam yang lebih statis dan mengikat sehingga bisa dijalankan seluruh kalangan. Ketiganya saling berkaitan karena ketiganya memilki fungsi yang saling berpengaruh satu sama lain. B. Klasifikasi Hukum Islam 1. Bidang Ibadah (Ritual) Kata Ibadah berasal dari tiga huruf asal, yaitu ‘ain, ba’ dan dal, dari ketiganya lahir makna pengabdian, penyembahan, letaatan, merendahkan diri , dan doa. Menurut hukum islam ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu, Bentuk pertama adalah ibadah dalam pengertian yang luasdalam hal ini sikap dan tindakan manusia ditujukan untuk tunduk kepada Allah swt. Bentuk kedua yaitu dalam pengertian yang sempit, hukum islam menunjuk pada perbuatan ritual sebagai ibadah. Perbuatan ini murni ditujukan kepada Allah swt, jika ada tujuan lain maka itu menjerumuskan kedalam kemusyrikan. Ada lima syarat agar perkataan dan perbuatan manusia dinilai sebagai ibadah , Pertama tidak bertentangan dengan syariat islam, Kedua dilandasi dengan niat yang suci dan ikhlas, Ketiga membawa kebaikan, Keempat tidak mengandung kerusakan dan bahaya, Kelima tidak menghalangi kewajiban agama. Banyak perbedaan yang dikemukakan para ulama namun apapun perbedaan tersebut tetap harus memiliki dasar yang bersumber dari Nabi. Ibadah tanpa dasar tidak boleh dilaksanakan. Dalam suatu kaedah Fikih “Pada dasarnya, hukum pelaksanaan ibadah itu haram hingga ada dasar yang memperbolehkannya”.
  • 3. 2. Bidang Mu’amalah (Sosial) Ada lima level kategori hukum Islam dalam penerapannya : a. Hukum Privat seperti hukum nikah, cerai, wakaf dan sodaqah. b. Aturan masalah ekonomi seperti perbankan, dan bisnis lainnya. c. Praktik keagamaan dalam arena publik seperti keharusan perempuan memakai jilbab, larangan minum alkohol, judi dan praktik kehidupan lain yang tidak sesuai dengan standar moral Islam. d. Kriminal Islam seperti hudud. e. Menggunakan Islam sebagai dasar negara. Selain hubungan manusia dengan Allah , manusia juga memiliki hubungan dengan makhluk Allah, hubungan ini disebut mu’amalah. Seperti hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan hewan, hubungan manusia dengan tumbuh-tumbuhan serta alam semesta. Semua terfokus kepada manusia maka hukum Islam bersifat Antroposentris3. Dibidang sosial hukum Islam juga memberikan petunjuk prinsip maupun teknis. Petunjuk prinsip bersifat universal , seperti keadilan, musyawarah, persamaan derajat dan sebagainya. Petunjuk teknis hanya dikemukakan untuk beberapa kasus seperti, pembagian harta pusaka, beberapa ketentuan dalam pernikahan, dan beberapa sanksi kasus pidana. C. Peranan Akal dan Wahyu dalam Hukum Islam 1. Wahyu Diatas Akal Perbandingan wahyu dan akal berarti perbandingan Allah dan manusia, tentu saja perbandingan yang tidak seimbang atau tidak bisa dibandingan sama sekali. Wahyu pasti benar (kebenaran mutlak), dan akal belum tentu benar (kebenaran relatif/nisbi). Wahyu itu tunggal sedangkan akal beragam, akal manusia berbeda antara satu dengan yang lain. Namun manusia selalu mencari kebenaran atas pemikirannya, semakin banyak dukungan dari akal yang lain maka posisi pemikiran tersebut semakin kuat, karena melibatkan manusia yang lain maka kebenaran ini disebut kebenaran sosiologis. 3 Tim MKD UIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Hukum Islam, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2013), 56
  • 4. Imam Syafi’i menyatakan bahwa Kebenaran itu tunggal (al-haqq wahid). 2. Akal di Atas Wahyu Asumsi dasar peranan akal adalah kesejerahan manusia, peranan penting dalam perubahan sosial adalah akal manusia. Akal memiliki hukum logika dalam menemukan kebenaran hukum. Setidaknya ada empat teori kebenaran akal : a. Teori Korespondensi Sesuatu itu dianggap benar apabila sesuai dengan fakta atau realitas. b. Teori Koherensi Melihat kebenaran dari konsistensi suatu pernyataan dengan kebenaran sebelumnya. c. Teori Pragmatisme Memandang kemanfaatan sebagai ukuran kebenaran. d. Teori Performatif Suatu pernyataan dianggap benar kalau pernyataan itu menciptakan realitas. Kaum rasionalis menggunakan metode rasional untuk menjawab kasus hukum yang tidak ditemukan jawabannya dalam Al-Quran. Dengan begitu kaum rasionalis meyakini kebaikan dan keutamaan akal. Pemikiran kaum diatas ridak lepas dari kelemahan yaitu relativitas kebenaran hukum. Semua orang berhak dianggap benar (kullu mujtahid mushib). 3. Keseimbangan Akal dan Wahyu Dilihat dari sumbernya, akal dan wahyu sama-sama berasal dari Allah untuk menjadi pedoman hidup umat. Begitu pula, pemikiran akal juga merupakan ilham yang diberikan Allah kepada setiap manusia. Meski wahyu berada diatas akal, namun wahyu tidak menjelaskan semua kehidupan secara terperinci. Penjelasan terperinci ini merupakan wilayah akal. Wahyu tidak bisa dipahami tanpa peranan akal, tidak ada wahyu yang menyulitkan akal untuk memahaminya. Jika ada pernyataan wahyu yang dianggap tidak masuk akal, maka hal yang benar adalah akal belum mampu menjelaskannya. Kebenaran akal juga sulit dipercaya tanpa ada wahyu, tujuan dari kebenaran adalah kepercayaan. Asumsi diatas menunjukkan bahwa kedudukan wahyu dan akal adalah setara, saling membutuhkan satu sama lain dan keduanya berasal dari
  • 5. satu sumber yaitu Allah swt. Jadi keunggulan wahyu tergantung pada kejelasan maksud pernyataan wahyu. Semakin jelas suatu pernyataan, wahyu semakin unggul atas akal. Semakin samar suatu pernyataan akal dapat lebih dominan dibanding wahyu.