SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
PENELUSURAN DAN PENGUMPULAN SUMBER SEJARAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pergerakan Nasional
Dosen pengampu : Bpk. Ibnu Sodiq
Disusun Oleh :
Ali Sodikin (3101412109)
Ahmad Ulinnuha (3101412110)
Eko Nur Aviatmi (3101412111)
Muhammad Eko Aris M (3101412112)
Ninit Indah Sari (3101412113)
Muhammad Arif Muntaha (3101412114)
SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Rabb semesta alam atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “
Penelusuran dan Pengumpulan Sumber Sejarah ” tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rosul Allah Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari kegelapan kepada cahaya Rabbi, semoga tercurahkan juga kepada
keluarga Beliau, sahabat dan semoga safa’at dapat kita terima di akhirat kelak. Amin.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak, Ibu dosen, dan teman-teman
satu team yang telah mendukung penyelesaian makalah sebagai tugas kuliah. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa penyajian ini jauh dari tingkat kesempurnaan, maka dari itu
kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Mudah-mudahan bantuan dan dukungan yang diberikan Bapak atau semua pihak
dapat menjadi amal jariyah yang bermanfaat.
Dengan segala keterbatasan dan kelemahan yang ada pada penulis semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Semarang, 19 April 2014
PENULIS
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Prakata............................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah................................................................................. 4
Rumusan Masalah........................................................................................... 5
Tujuan............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
Metode Archive Research (Penelitian Arsip).................................................... 6
Metode Library research (Studi Kepustakaan).................................................. 7
Sumber Lisan..................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan................................................................................................... 16
3.2 Saran......................................................................................................... 16
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sumber sejarah disebut juga data sejarah yang dikumpulkan harus sesuai
dengan jenis sejarah yang akan ditulis. Kita umpamakan kita sedang melakukan
penelitian sejarah sebuah keluarga. Keluarga pedagang yang pada Januari 1946
membangun rumah dinas pada waktu pemerintahan pindah dari Jakarta ke
Yogyakarta, yang sekarang seolah-olah dilupakan sejarah. Sumber apa yang harus
kita kumpulkan? Sumber itu, menurut bahannya, dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
tertulis dan tidak tertulis, atau dokumen dan artefak. Selain itu karena kita akan
menulis hal-hal yang baru, pastilah ingatan orang akan peristiwa-peristiwa tahun 1946
masih dapat direkam. Apalagi kita meneliti masaah- masalah sekarang, sumber lisan
itu bukan saja ada, tetapi harus dicari dengan sejarah lisan. (pengantar ilmu sejarah,
kuntowijoyo,1995:hal. 95).
Sumber sejarah ialah bahan-bahan yang dapat dipakai mengumpulkan
informasi subjek. Usaha memilih subjek dan mengumpulkan informasi mengenai
subjek itu menjadi tugas sejarawan. Kegiatan ini dalam ilmu sejarah disebut heuristik,
dari asal katanya heuriscein yang berarti mencari. Heuristik merupakan pengetahuan
yang bertugas menyelidiki sumber sejarah. (membangun kesadaran sejarah hal. 85, th.
2011).
Dalam mengumpulkan dan menelusuri sumber sejarah, kita bisa
menemukannya dibeberapa tempat yaitu, museum merupakan tempat menyimpan
benda-benda kuno untuk bahan-bahan yang tidak terdapat dalam buku bahan ajar
ataupun bacaan yang. Kemudian bisa ditemukan di perpustakaan merupakan tempat
meyimpan bacaan buku-bukuusaha-usaha mendapatkan keterangan mengenai sumber
sejarah. Lalu di arsip negara aitu tempat menyimpan dokumen-dokumen resmi seperti
dokumen-dokumen pribadi, kartor-kantor pemerintahan, perusahaan dll.
Sedangkan sumber sejarah sendiri dapat dibagi menjadi 3 yaitu sumber lisan,
sumber tuliasan dan sumber visual. Sumber lisan merupakan sumber yang didapat
dari sejarah lisan, sejarah lisan sendiri adalah metode pengumpulan dan penyimpanan
informasi sejarah termasuk didalamnya hasil wawancara dari orang-orang dikejadian
dan peristwa masa lalu. Sumber tulisan adalah sumber sejarah yang berupa tulisan
yang berupa buku-buku sejarah, catatan peristiwa buku-buku peringatan, buku-buku
harian, prasaati, daftar kepegawaian, arsip-arsip pemerintahan, dokumen-dokumen.
Sumber visual adalah sumber sejarah yang didapat dari warisan masa lalu yang
berupa barang-barang atau benda-benda, seperti candi, menhir, sarkofagus.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman prosedur penulusuran arsip ?
2. Apa saja persiapan yang dilakukan dalam menelurusi arsip ?
3. Bagaimana mencari sumber sejarah melalui perpustakaan ?
4. Peranan sejarah lisan dalam pengumpulan sumber sejarah ?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat betujuan unuk memahami bagaimana cara menulusuri dan
mengumpulkan sumber sejarah, yang meliputi :
1. Untuk mengetahui prosedur penulusuran arsip.
2. Untuk mengetahui persiapan dalam melakukan penelusuran arsip.
3. Untuk mengetahui cara mencari sumber sejarah melalui perpustakaan.
4. Untuk mengetahui peran sejarah lisan dalam mengumpulkan sumber sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Archive Research (Penelitian Arsip)
a) Pengertian Arsip
Arsip berasal dari istilah records. Menurut Peter Walne dalam Dictionary of
Archival Terminology arsip adalah informasi yang direkam dalam media apapun,
diciptakan/dibuat, diterima dan dipelihara oleh organisasi/institusi/orang dalam
rangka pelaksanaan kegiatan (Peter Walne,ed., 1986). Pengertian arsip menurut UU
no. 7/1971 adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara,
badan pemerintahan, badan lembaga swasta dan perorangan dalam bentuk corak
apapun dalam keadaan tunggal/berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pemerintahan dan kehidupan kebangsaan.
Berkaitan dengan penelitian sejarah, maka arsip digolongan sebagai salah satu
sumber primer (primary sources) merupakan bagian dari bukti masa lampau yang
menjadi bahan sumber kajian, yang menjadi tumpuan apakah suatu peristiwa,
kejadian, atau gejala sejarah dapat dikonstruksikan. Tentang bukti masa lampau, ilmu
sejarah tidak berarti apa-apa, bahkan tuntutan keilmuan tidak akan mungkin dapat
dipenuhi. Dari primary sources sejarawan memperoleh dukungan bukti tentang apa
yang sedang dikajinya, dan dari telaah sumber ditemukan sejumlah fakta bersama data
pendukungnya (Mona Lohanda, 1990: 132).
Namun demikian perlu diketahui bahwa arsip dibuat bukan untuk memberikan
informasi kepada ilmu sejarah. Arsip dibuat untuk kepentingan administrasi negara,
daerah, instansi, organisasi, atau pribadi. Jadi, arsip diciptakan bukan untuk bahan
penelitian. Baru sesudah nilai guna arsip itu menurun atau berkurang, dapat dipakai
sebagai bahan penelitian. Melalui arsip dapat diketahui berbagai hal yang sangat
menarik, terutama watak yang tersembunyi dalam naskah itu yang sekaligus
mencerminkan pengetahuan akan situasi saat arsip diciptakan (Darmiati, 1990: 144).
Menurut fungsinya arsip dibedakan menjadi dua, yaitu arsip dinamis dan arsip statis.
Arsip dinamis adalah arsip yang masih sangat relevan penggunaannya dalam birokrasi
pemerintah, sedangkan arsip statis adalah arsip yang sudah tidak digunakan dalam
birokrasi. Arsip statis mempunyai sifat historis, permanen, sekunder, dan sudah
terbuka untuk umum. Pusat penyimpanan arsip statis di Indonesia ada di Arsip
Nasional Republik Indonesia.
Pengertian arsip, sebagai salah satu sumber sejarah, adalah catatan atau
dokumen. Dokumen sendiri mengandung pengertian sebagai sesuatu yang tertulis atau
tercetak. Dokumen digunakan dalam arti sumber tertulis sebagai informasi sejarah
adalah kebalikan dari kesaksian lisan, artifak, dan peninggalan arkeologis. Jadi,
pengertian arsip mencakup pengertian dokumen yang tersimpan (Suhartono, t.th).
b) Arti Penting Arsip sebagai Sumber Sejarah
Menurut Lohanda, dari segi kedudukan sebagai sumber sejarah, yaitu sebagai
bahan yang digunakan dalam penelitian untuk penulisan sejarah, arsip memperoleh
tempatnya yang pertama. Pertimbangannya adalah arsip diciptakan dalam suasana
yang sezaman, dekat dengan kejadiannya sehingga subjektivitas berkadar kecil,
berarti sebagai “firsthand knowledge” kredibiitasnya dapat diandalkan, meskipun di
dalam historiografi hal ini pun masih diperdebatkan dan juga dipertanyakan (Mona
Lohanda, 1998: 4).
Data-data verbaal atau sering disebut dengan dokumen tertulis, seperti yang
terdapat dalam surat-surat, catatan harian (journaal), kenang-kenangan (memoirs),
daftar, laporan-laporan penting artinya dalam penelitian sejarah. Adapun dalam arti
yang luas dokumen juga meliputi monumen, artifact, foto-foto, dan sebagainya.
Sementara itu, sifat istimewa dari data verbaal ini ialah bahwa data itu mengatasi
ruang dan waktu, sehingga membuka kemungkinan bagi kita untuk memperoleh
pengetahuan tentang fenomena sosial yang telah musnah. Potensialitas bahan
dokumenter untuk mengungkapkan fenomena sosial dalam masa lampau tergantung
dari volume data yang relevant bagi analisis sosial. Dibanding dengan observasi
langsung, bahan dokumenter sering kali mencakup detail dan hal-hal yang khusus
tentang hubungan sosial dalam operasi yang sukar atau mustahil dapat ditangkap
dengan observasi langsung (Sartono Kartodirdjo, 1982: 98).
Dokumen sebagai bahan klasik untuk menyelidiki perkembangan historis yang
khusus biasanya digunakan untyuk menjawab persoalan-persoalan tentang apa, kapan,
dan di mana. Dalam proses penelitian sosial, maka hubungan antara data dan teori
dapat dinyatakan secar mudah sebagai berikut, data tanpa teori adalah diibaratkan
sebagai orang buta, teori tanpa data sebagai orang lumpuh. Adapun tujuan dari
penggunaan bahan dokumenter dalam ilmu kemasyarakatan terutama ditentukan oleh
sifatnya yang lazim disebut nomotetis, artinya menentukan yang umum. Perhatian
ilmu kemasyarakatan terutama dipusatkan kepada pengumpulan dokumen untuk
digunakan secara komparatif, agar dihasilkan generalisasi. Untuk studi nomotetis,
maka bahan dokumenter, seperti dalam keadaan dokumentasi hingga kini di Indonesia
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu otobiografi, suratkabar, dokumen-dokumen
pemerintah, dan cerita roman (Sartono Kartodirdjo, 1982: 101).
c) MACAM-MACAM ARSIP DAN PROSES PENELUSURAN ARSIP
Arsip Indonesia
Ada beberapa kelompok koleksi arsip Indonesia. Koleksi arsip tersebut
meliputi:
1. Koleksi Arsip Pemerintah (Gouvernements Papieren atau Algemeene
Secretarie archieven) yang meliputi beberapa periode pemerintahan:
a. Arsip zaman Kongsi Dagang Belanda di Hindia Timur (VOC).
Informasinya berkenaan dengan masalah perniagaan dan perdagangan
laut abad ke-17-18.
b. Arsip masa pemerintahan Inggris (Engelsche Tussenbestuur), tahun
1811-1816, yang banyak menyimpan informasi mengenai sistem pajak
tanah yang diprakarsai Raffles.
c. Arsip masa pemerintahan Hindia Belanda (1816-1942), sebagai koleksi
terbesar dalam bentuk keputusan dan resolusi, laporan, nota dan
korespondensi yang meliputi segala masalah yang menyangkut
hubungan kepemerintahan dan kemasyarakatan antara pemerintah dan
warga negara ataupun penduduk di wilayah Hindia Belanda waktu itu.
Unit penting yang menangani urusan surat-menyurat kepemerintahan
adalah Algemeene Secretarie dan Gouvernements Secretarie. Dalam
Algemeene Secretarie dapat dijumpai masalah kependudukan dan
wilayah, pemerintah pusat dan daerah, militer, kepolisian, kriminal,
kesehatan agama, pendidikan, seni, dan ilmu pengetahuan bengunan,
transportasi, pertanian dll.
2. Koleksi Arsip Daerah
Isi koleksi ini mencerminkan berbagai aspek kegiatan sosial politik di
daerah pada tingkatan yang paling dasar. Masalah yang dipaparkan meliputi
urusan politik dan militer, pola hidup sehari-hari, perniagaan, kesehatan
penduduk, kriminalitas, pertanian dan tanah, dan lain-lain.
Adapun, beberapa koleksi arsip daerah, seperti Memorie van Overgave
merupakan dokumen yang paling umum yang memaparkan gambaran
menyeluruh dari suatu daerah. Pada umumnya berkaitan dengan masalah-
masalah sosial dan pemerintahan. Dokumen yang bersifat umum lainnya
adalah algemeen verslag (laporan umum) yang dibuat berkala setiap tahun.
Lampiran dari laporan umum merupakan perincian dalam bentuk statistik
mengenai jumlah penduduk, hasil tanaman, personalia pemerintah, kesehatan
penduduk, dan lain sebagainya. Kultuur verslag merupakan laporan mengenai
masalah penanaman dan produksi hasil pertanian. Politiek verslag merupakan
laporan yang dikeluarkan setiap tahun menyangkut persoalan politik, gerakan
anak negeri, aliran kepercayaan, dan agama dari setiap daerah.
3. Koleksi Arsip instansi/Departemen
Arsip instansi merupakan arsip-arsip yang dihasilkan oleh masing-
masing departemen, misalnya:
a. Amphioen Societeit, badan yang menangani masalah candu.
b. Onderwijs, yang menengani pendidikan.
c. Boschwezen, menyimpan informasi penting mengenai kehutanan
dengan segala aspeknya.
d. Raad ven Justitie, koleksi mengenai perkara pengadilan.
e. Cultures, tersimpan di dalamnya berkas mengenai penanaman untuk
pasar Eropa, seperti tebu, kopi, teh, kayu manis, tembakau, kapas, dan
sutra.
d). Proses Penelusuran Arsip
Kegiatan penelusuran arsip menuntut kesabaran dan memerlukan waktu yang
panjang, karena tidak setiap arsip yang ditemukan sesuai dengan kebutuhan dalam
penelitian. Terlebih lagi untuk penelusuran arsip kolonial maka diperlukan bekal-
bekal lain sebelum terjun ke lapangan. Peneliti harus menguasai bahasa yang
digunakan dalam penelitian arsip, entah itu bahasa Indonesia, bahasa Belanda, bahasa
Portugis, maupun bahasa-bahasa lainnya. Kerangka kerja diperlukan untuk melakukan
penyeleksian, hal-hal mana yang harus didahulukan. Selain itu peneliti harus
mempunyai sikap ulet karena tingkat kesulitan yang tinggi dalam penelusuran arsip.
Untuk mengungkap arsip harus mempunyai komitmen pada ilmu pengetahuan
pada umumnya dan sejarah pada khususnya. Terhadap dokumen yang telah
ditemukan, ada bebrapa langkah yang harus dilakukan:
1. Membuat identifikasi dokumen, yaitu ciri-ciri khas yang membedakan dengan
yang lain yang ada pada dokumen itu. Mengapa dokumen itu dibuat, kapan, oleh
siapa, di mana, bagaimana, dan sebagainya.
2. Eksplikasi, yaitu unsur-unsur yang membantu untuk menentukan sesuatu, misalnya
bagaimana bahasanya, pikirannya, dan kalimatnya.
3. Masalah atribusi, yaitu menetapkan kategori bahan.
4. Melakukan kolasi atau perbandingan dengan yang lain.
Selanjutnya untuk memudahkan kegiatan penelusuran arsip, hal pertama yang
harus dilakukan sebelum melakukan penelusuran arsip harus terlebih dulu
menentukan topik penelitian, selanjutnya sudah membaca karya-karya referensi yang
berguna. Untuk penelitian arsip perlu diketahui entry point (jalan masuk). Entry Point
antara lain dapat dimulai dari bacaan-bacaan sekunder. Bagi peneliti sejarah alat yang
paling berguna adalah bibliografi, misalnya bibliografi Raymond Kenedy, bibliografi
Peter Carey tentang arsip Yogyakarta, maupun bibliografi Robert van Niel mengenai
manuskrip Jawa dan Philiphina. Bacaan sumber-sumber sekunder sangat diperlukan
sebelum penelusuran arsip, dan sumber sekunder tersebut sebaiknya tidak hanya dari
bidang ilmu sejarah tetapi juga dari bidang ilmu lain seperti sosiologi, antropologi,dan
lain-lain.
Karya referensi lain yang dapat membantu peneliti sejarah adalah kamus dan
ensiklopedi. Seorang peneliti sejarah sebagai penafsir masa lampau sangat tergantung
pada penggunaan kata-kata secara benar dan akurat, tanpa kamus yang baik maka
tidak mungkin mengecek ejaan yang benar dan makna-makna yang dapat diterima.
Ensiklopaediae van Nederlandsch Indie banyak memberikan gambaran
mengenai berbagai hal di wilayah Hindia Belanda selama masa pemerintahan
kolonial. Jurnal, majalah, dan artikel-artikel koran juga sangat penting untuk
digunakan sebagai sumber sejarah.
Entry point penting lain dalam penelusuran arsip, khususnya arsip kolonial
adalah penggunakan klapper (semacam bibliografi karya-karya masa kolonial),
Staatsblad van Nederlandsch Indie (Lembaran Negara) sebagai penerbitan surat-surat
keputusan resmi pemerintah kolonial Hindia Belanda, Memorie van Overgave
(Memori Serah Terima Jabatan) yaitu laporan yang dibuat oleh residen yang telah
habis masa jabatannya mengenai wilayah yang dibawahinya selama masa jabatannya,
maupun Kolonial Verslag dan Indisch Verslag, yaitu laporan tahunan yang diterbitkan
oleh pemerintah kolonial mengenai semua aspek pemerintahan dan kehidupan politik,
sosial, ekonomi, beserta statistiknya. Di samping itu banyak karya-karya sezaman
yang bisa dijadikan bahan acuan misalnya majalah Kolonial Tijdschrift, Kolonial
Studien.
B. Metode Library research atau studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu
penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat
ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat
memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya
dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan
melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-
pemikiran yang relevan denganpenelitiannya.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat
yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk
dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986). Seorang peneliti
hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan
mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang
diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-
sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-
buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal,
ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan memperoleh
informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat.
Empat ciri utama studi kepustakaan :
Setidaknya ada empat ciri utama penelitian kepustakaan yang perlu
diperhatikan oleh mahasiswa atau calon peneliti dan keempat ciri itu akan
mempengaruhi sifat dan cara kera penelitian yaitu:
1. Peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan
dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata (eye witness) berupa
kejadian, orang, atau benda lainnya. Teks memiliki sifat-sifatnya sendiri dan
memerlukan pendekatan tersendiri pula. kritik teks merupakan metode yang biasa
dikembangkan dalam studi fisiologi, dll. Jadi perpustakaan adalah laborat peniliti
kepustakaan dan karena itu teknik membaca teks ( buku, artikel, dan dokumen)
menjadi bagian yang fundamental dalam penilitian kepustakaan.
2. Data pustaka bersifat siap pakai (ready mode): peneliti tidak kemana-mana kecuali
hanya berhadapan langsung de6ngan bahan sumber yang sudah tersedia di
perpustakaan.ibarat orang belajar naik sepeda, orang tak perlu membaca buku
artikel atau buku tentang bagaimana teori naik sepeda, begitu pula halnya dengan
riset pustaka. Untuk melakukan riset pustaka, orang tidak perlu menguasai ilmu
perpustakaan. Satu-satunya cara untuk belajar menggunakannya perpustakaan
dengan tepat ialah langsung menggunakannya. Meskipun demikian, calon peneliti
yang ingin memanfaatkan jasa perpustakaan, tentu masih perlu mengenal seluk-
beluk studi perpustakaan untuk kepentingan penelitian atau pembuatan makalah.
3. Data perpustakaan umummnya sumber sekunder artinya: bahwa peniliti
memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama
di lapangan.
4. Bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti
berhadapan dengan info statis: tetap artinya kapanpun Ia datang dan pergi data
tersebut tidak akan berubah karena ia sudah merupakan data “mati” yang
tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar, rekaman tape atau film).
Sistematika dalam studi literature dimaksudkan sebagai proses penelitian
dengan menggunakan metode, pendekatan, cara, serta alat analisis dengan terancang
dan diterapkan dengan tepat.
Mengenai alat analisi yang harus digunakan tentu saja pendekatan dengan
studi kepustakaan ini berbeda pola kerjanya bila dibandingkan dengan studi Non
pustaka. Alat-alat analisis dalam studi kepustakaan adalah :
1. Analisi komparasi yaitu : dengan cara membandingkan objek penelitian dengan
konsep pembanding. Dalam penelitian ini akan dihasilkan 2 kemungkinan:
a. Simpulan menyatakan bahwa konsep yang diteliti sama dengan konsep
pembandingnya, dan
b. Simpulan yang diteliti menyatakan ketidaksamaan.Tujuan utama penelitian
semacam ini adalah membandingkan apakah kasus yang diteliti mempunyai
kesamaan dengan konsep pengujinya.
2. Analisis historis yaitu : dengan cara melakukan analisis kejadian-kejadian dimasa
yang lalu untuk mengetahui kenapa dan bagaimana suatu peristiwa itu telah
terjadi. Hasil yang ditemukan bermanfaat untuk menentukan apakah rentetan
kejadian tersebut sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
Penggunaan metode pustaka semata-mata diakibatkan karena hakikat objek.
Dalam perpustakaan dapat ditemukan buku-buku sejarah penting, dokumen-dokumen,
arsip-arsip, dan berbagai karya sastra lainnya yang tidak dapat dilakukan jika
pengumpulan data menggunakan metode lapangan.
Kelemahan paling dasar dalam pengumpulan data menggunakan metode
pustaka adalah sulitnya memperoleh sumber-sumber yang asli. Kesulitan akan lebih
terasa saat kita melakukan penelusuran sumber-sumber yang lama yang termasuk
dalalam kategori anonim, seperti arsip, dokumen. Data yang diperoleh melalui arsip,
misalnya di dalamnya tidak terdapat penulis asli, maka yang dicari adalah siapa yang
menerbitkan, siapa yang menyimpan, untuk keperluan apa, dan sebagainya.
Selain adanya kelemahan diatas, pengumpulan data melalui metode pustaka
juga memiliki kesulitan, seperti kesulitan pada buku-buku teks. Di Indonesia kondisi
umum perpustakaannya adalah kurangnya buku- buku asli yang tersedia. Kemudian
mengingat bahwa teori-teori ilmu pengetahuan berasal dari Barat, maka kesulitan
yang dihadapi adalah memahami buku- buku sumber bahasa asing. Akibatnya adalah
kebanyakan peneliti mengutip dari sumber kedua, bahkan ketiga. Padahal dalaam
memperoleh data, seharusnya diusahakan melalui sumber pertama, melalui naskah
asli, baik dalam bentuk surat kabar, majalah, dan penerbitan lain maupun buku.
Masalah lain juga timbul dengan adanya buku-buku terjemahan. Buku- buku
terjemahan sering diartikan sebagai sumber pertama dengan alasan sulitnya
memperoleh sumber asli.
Yang harus dipahami untuk memperoleh data pustaka secara cepat dan efisien
yaitu petunjuk-petunjuk praktis dalam mengenali sistem pelayanan yang dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
No. Sistem terbuka Sistem tertutup
1 peneliti dapat secara langsung memilih
buku- buku yang diperlukan
pengambilan buku dilakukan oleh
pustakawan.
2 Peneliti secara langsung dapat masuk ke
dalam ruang penyimpanan buku
Hanya mengenal pengarang atau
judul buku, maka untuk
mempermudah pelayanan peneliti
harus menelusurinya melalui
katalogus (kartu dengan ukuran
tertentu yang diukur secara alfabetis)
Buku- buku referensi dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Referensi yang memberika informasi langsung, seperti kamus, ensiklopedi, dan buku
tahunan (yearbook)
2. Referensi untuk menemukan informasi selanjutnya, seperti buku bibliografi, jurnal
indeks, dan jurnal abstrak.
C. SUMBER LISAN
Dalam mencari sumber sejarah dapat menggunakan teknik wawancara,
wawancara sendiri sebagai sebuah kecakapan dan tidak terlalu banyak kerumitan
dalam berfikir. Teknik ini dipakai hampir semua cabang ilmu sosial, termasuk
jurnalistik. Sebelum membahas sejarah lisan lebih dalam, perlu diketahui tentang
perbedaan antara sejarah lisan dan tradisi lisan. Dalam tradisi lisan idak terasuk
kesaksian mata yang merupakan data lisan, yang juga ditularkaan dari satu generasi
ke generasi berikutnya yang berupa sebuah cerita masyarakat pada masa lampau.
Dalam hal ini, tradisi lisan hanya sebatas kebudayaan lisan dari masyarakat yang
belum mengenal tulisan. Tradisi lisan juga merupakan sumber sejarah yang merekam
masa lampu namun hanya sebagian unsur kesejarahannya. Dalam tradisi lisan sendiri
mengandung kejadian nilai-nilai moral, keagamaan, adat istiadat, mitos, nyanyian-
nyanyian, mantra.
Sedangkan sejarah lisan harus dicari melalui teknik wawancara yang sudah
lama dikenal. Sejarah lisan mempunyai banyak keuntungan, sejarah lisan sebagai
metode dapat dipergunakan secara tunggal dan dapat pula sebagai bahan dokumenter.
Sebagai metode tunggal sejarah lisan tidak kurang pentingnya jika dilakukan dengan
cermat. Banyak sekali permasalahan sejarah bahkan dalam jaman modern ini tidak
tertangkap dalam dokumen-dokumen. Dokumen hanya menjadi saksi dari kejadian-
kejadian penting menurut kepentingan pembut dokumen dan jamannya, tetapi tidak
melestarikan kejadian-kejadian individual dan yang unik yang dialami oleh seseorang
atau segolongan. Apalagi minat dan perhatian sejarawan akan berbeda dengan minat
dan perhatian pembuat dokumen sehingga sejawan masih harus mencari sendiri cara
untuk mendapatkan keterangan, dengan teknik awancara yang benar keabsahan
keterangan-keterangan lisan dapat dipertanggungjawakan. (metodologi
sejarah,kuntowijoyo, 1994, hal 22-23)
kegiatan mencari sejarah lisan itu sendiri dengan menggunakan teknik
wawancara. Pengumpulan sumber sejarah lisan mempunyai teknik-teknik daan
prasarana tersendiri. Pekerjaan yang terpenting yang langsung mengenai
pengumpulan sejarah lisan ialah wawancara, menyalin dan menyunting. Selanjutnya
sebagai sumber, sama halnya dengan arsip atau perpustakaan ialah sebagaimana dapat
memberikan pelayanan kepada peminat dan publik, dan mempermudah sejarawan
dalam penulisan sejarah.
Dalam memperluas ruang lingkup teaah sejarah, sejarah lisan tidak berdiri
sendiri. Pendekatan-pendekatan baru dalam sejarah seperti sejarah kejiwaan, sejarah
keluarga, sejarah desa, sejarah kota, tentunya memerlukan sejarah lisan pada
waktunya. Dengan bekal kerangka teoritis, sejarawan dapat menggunakan wawancara
secara lebih sempurna. Daftar pertanyaan yang menjadi pegangan sejarawan
pewawancara dipersiapkan sesuai dengan kerangka. Tentu saja harus diingat
ketentuan-ketentua tentang yang benar. Disini wawancar dapat sebagi metode
tunggal, dapat pula sebagi metode tambahan. (kuntowijoyo,1994 hal 27)
Ada beberapa cara dalam melakukan teknik wawancara dalam mengumpulkan
sumber sejarah. Sebagai contoh wawancara akan dilakukan dalam keluarga pedagang.
Dapat dipastikan bahwa pohon silsilah itu setelah sampai generasi ketiga semakin
banyak dan beragam profesinya. Misalnya, pada generasi kedua dan ketiga apa saja
bisnisnya, dan secara fisik perubahan apa yang terjadi. Ini lebih baik ditanyakan,
sebab apa yang kita lihat belum tentu mewakili. Bagaimana anak-anak dibesarkan
ditengan keluarga pedagang, dulu dan sekarang? Pola makan, pola hiburan? Sebelum
kita bertanya sesuatu, ata baiknya ita sudah banyak membaca.
Ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, harus dikuasai sungguh-
sungguh bagimana mengoprasikan tape recorder. Ada cara-cara tertentu bagaman
supaya suara-suara diluar tidak terdenga, bagaimana supaya suara lebih keras atau
lebih lunak, bagaimana interviuw didalam atau diluar, bagaimana mengatur suaya
tape tidak mengganggu, bagaimana mengatur interview bersama-sama. Ada interview
tunggal dan ada interview simultan; soal keluarga biasanya suami-istri menemuai
pewawancara bersama-sama, atau beberapa keluarga jadi satu. Akan sangat
memalukan kalau sekedar mengoperasiakan tape saja kita tidak bisa.
Kedua, sebelumpergi belajarlah sebanyak-banyaknya. Itu akan membuat kita
percaya diri dan yakin. Jangan terlalu banyak bertanya, tetapi juga jangan kehilangan
bhan pertanyaan. Jangan ada kesan memaksa, kita harus siap menjadi pendengar. Kita
harus menyiapkan pertanyaan terurai, setidaknya ada daftar berupa cek list. Sampai
dirumah tape harus kita dengarkan kembali dan kita transkrip, lalu kita mintakan
tanda tangan.
Untuk menghormati hak interview, kita harus menanyakan apa semuanya bisa
didengar orang. Ada interview yang “rahasia” baru boleh dibuba setelah dia
meninggal. Interview semacam itu, yang sifatnya confidential, biasanya kita simpan
ditempat aman, misalnya arsip nasional. Masalah hukum juga penting diketahui
pewawancara. (hal 98-99)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu penelitian ada beberapa macam langkah yang harus dilakukan peneliti
dalam melakukan penelitian. Langkah-langkah tersebut salah satunya ialah langkah
mengumpulkan data. Dari hasil pengumpulan data ini melalui analisis data maka
peneliti akan mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukannya. Jadi,
mengumpulkan data mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya dengan
langkah-lanngkah yang lain dalam proses penelitian.
Dalam Penelitian Sejarah Metode dalam Penelusuran dan Pengumpulan
Sumber Sejarah dibagi menjadi tiga metode, yaitu : metode archive research
(Penelitian Arsip), Metode library research (Penelitian Kepustakaan) dan metode
sumber lisan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap supaya pembaca dapat
mengetahui, tentang Penelusuran dan Pengumpulan Sumber Sejarah. Serta perlu
adanya sumber referensi lain supaya pengetahuan semakin luas. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat.
Daftar Pustaka
Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya
Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Benteng Pustaka
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada
Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Subagyo. 2011. Membangun Kesadaran Sejarah. Semarang: Widya Karya
Mona Lohanda. 1998. Sumber Sejarah dan Penelitian Sejarah. Jakarta: Pusat Penelitian
Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian UI

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahYusuf Arifin
 
Pengaruh perkembangan dan kebudayaan islam di asia tenggara
Pengaruh perkembangan dan kebudayaan islam di asia tenggaraPengaruh perkembangan dan kebudayaan islam di asia tenggara
Pengaruh perkembangan dan kebudayaan islam di asia tenggaraLa Mone
 
RPP SEJARAH INDONESIA KELAS XII SEMESTER GENAP
RPP SEJARAH INDONESIA KELAS XII SEMESTER GENAPRPP SEJARAH INDONESIA KELAS XII SEMESTER GENAP
RPP SEJARAH INDONESIA KELAS XII SEMESTER GENAPKusmiati
 
Dasar dasar penelitian sejarah
Dasar dasar penelitian sejarahDasar dasar penelitian sejarah
Dasar dasar penelitian sejarahTonny Basuki
 
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1aswansetiawan
 
RPP SEJARAH INDONESIA KD 3.5
RPP SEJARAH INDONESIA KD 3.5RPP SEJARAH INDONESIA KD 3.5
RPP SEJARAH INDONESIA KD 3.5Kusmiati
 
KISI KISI SEJ.Minat X.doc
KISI KISI SEJ.Minat X.docKISI KISI SEJ.Minat X.doc
KISI KISI SEJ.Minat X.docTugasSejarah2
 
akulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamakulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamDiennisa Thahira
 
Pengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu SejarahPengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu SejarahMuhamad Yogi
 
Manusia dan sejarah
Manusia dan sejarahManusia dan sejarah
Manusia dan sejarahmunir ikhwan
 
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi Irma Suryani
 

Mais procurados (20)

Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
 
Pengaruh perkembangan dan kebudayaan islam di asia tenggara
Pengaruh perkembangan dan kebudayaan islam di asia tenggaraPengaruh perkembangan dan kebudayaan islam di asia tenggara
Pengaruh perkembangan dan kebudayaan islam di asia tenggara
 
Metodologi sejarah
Metodologi sejarahMetodologi sejarah
Metodologi sejarah
 
Historiografi
HistoriografiHistoriografi
Historiografi
 
RPP SEJARAH INDONESIA KELAS XII SEMESTER GENAP
RPP SEJARAH INDONESIA KELAS XII SEMESTER GENAPRPP SEJARAH INDONESIA KELAS XII SEMESTER GENAP
RPP SEJARAH INDONESIA KELAS XII SEMESTER GENAP
 
3. historiografi modern
3. historiografi modern3. historiografi modern
3. historiografi modern
 
METODE SEJARAH
METODE SEJARAHMETODE SEJARAH
METODE SEJARAH
 
Dasar dasar penelitian sejarah
Dasar dasar penelitian sejarahDasar dasar penelitian sejarah
Dasar dasar penelitian sejarah
 
Berpikir sejarah1
Berpikir sejarah1Berpikir sejarah1
Berpikir sejarah1
 
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
 
RPP SEJARAH INDONESIA KD 3.5
RPP SEJARAH INDONESIA KD 3.5RPP SEJARAH INDONESIA KD 3.5
RPP SEJARAH INDONESIA KD 3.5
 
KISI KISI SEJ.Minat X.doc
KISI KISI SEJ.Minat X.docKISI KISI SEJ.Minat X.doc
KISI KISI SEJ.Minat X.doc
 
Ppt modul 1 kb 2
Ppt modul 1 kb 2Ppt modul 1 kb 2
Ppt modul 1 kb 2
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarah
 
akulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamakulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islam
 
Pengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu SejarahPengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu Sejarah
 
Manusia dan sejarah
Manusia dan sejarahManusia dan sejarah
Manusia dan sejarah
 
Historiografi kolonial
Historiografi kolonialHistoriografi kolonial
Historiografi kolonial
 
2. historiografi kolonial
2. historiografi kolonial2. historiografi kolonial
2. historiografi kolonial
 
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi
 

Destaque

2. pengumpulan data metode test, analisis media massa
2. pengumpulan data metode test, analisis media massa2. pengumpulan data metode test, analisis media massa
2. pengumpulan data metode test, analisis media massaFamous3_
 
Keterampilan Berbicara
Keterampilan BerbicaraKeterampilan Berbicara
Keterampilan Berbicarawidawahyuni21
 
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)Asri Yunita
 
Cara melakukan studi kepustakaan
Cara melakukan studi kepustakaanCara melakukan studi kepustakaan
Cara melakukan studi kepustakaanadekumalasari
 
Materi Pemetaan Sosial Ekonomi Teknis Kelembagaan Pedesaan
Materi Pemetaan Sosial Ekonomi Teknis Kelembagaan PedesaanMateri Pemetaan Sosial Ekonomi Teknis Kelembagaan Pedesaan
Materi Pemetaan Sosial Ekonomi Teknis Kelembagaan Pedesaanguestb3d204
 
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan TerpimpinDemokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan TerpimpinNizar Dwi Cahyo
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN Muhammad Eko
 
Arsip dan Dokumen
Arsip dan DokumenArsip dan Dokumen
Arsip dan DokumenAgilia
 
Penerapan model membaca total untuk memahami informasi fokus
Penerapan model membaca total untuk memahami informasi fokusPenerapan model membaca total untuk memahami informasi fokus
Penerapan model membaca total untuk memahami informasi fokusTatimatus Solihah
 

Destaque (11)

2. pengumpulan data metode test, analisis media massa
2. pengumpulan data metode test, analisis media massa2. pengumpulan data metode test, analisis media massa
2. pengumpulan data metode test, analisis media massa
 
Laporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian SejarahLaporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian Sejarah
 
Keterampilan Berbicara
Keterampilan BerbicaraKeterampilan Berbicara
Keterampilan Berbicara
 
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
 
Cara melakukan studi kepustakaan
Cara melakukan studi kepustakaanCara melakukan studi kepustakaan
Cara melakukan studi kepustakaan
 
kearsipan
kearsipankearsipan
kearsipan
 
Materi Pemetaan Sosial Ekonomi Teknis Kelembagaan Pedesaan
Materi Pemetaan Sosial Ekonomi Teknis Kelembagaan PedesaanMateri Pemetaan Sosial Ekonomi Teknis Kelembagaan Pedesaan
Materi Pemetaan Sosial Ekonomi Teknis Kelembagaan Pedesaan
 
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan TerpimpinDemokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
 
Arsip dan Dokumen
Arsip dan DokumenArsip dan Dokumen
Arsip dan Dokumen
 
Penerapan model membaca total untuk memahami informasi fokus
Penerapan model membaca total untuk memahami informasi fokusPenerapan model membaca total untuk memahami informasi fokus
Penerapan model membaca total untuk memahami informasi fokus
 

Semelhante a Makalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarah

Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnya
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnyaSumber Sumber Sejarah Menurut jenisnya
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnyaUchiha Rizal
 
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarahSumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarahmunir ikhwan
 
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.pptHendiSuhendi30
 
Bab 1 sejarah dan kita
Bab 1 sejarah dan kitaBab 1 sejarah dan kita
Bab 1 sejarah dan kitaSMJK
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Mitha Ye Es
 
Nota Sejarah Lisan dan Pendokumentasian (Bab 1 : Kaedah dan Sumber Sejarah) (...
Nota Sejarah Lisan dan Pendokumentasian (Bab 1 : Kaedah dan Sumber Sejarah) (...Nota Sejarah Lisan dan Pendokumentasian (Bab 1 : Kaedah dan Sumber Sejarah) (...
Nota Sejarah Lisan dan Pendokumentasian (Bab 1 : Kaedah dan Sumber Sejarah) (...FaFai S.
 
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahBab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahMutiara N
 
PENELITIAN SEJARAH.pptx
PENELITIAN SEJARAH.pptxPENELITIAN SEJARAH.pptx
PENELITIAN SEJARAH.pptxrnoviandani
 
Sejarah Peminatan.pptx
Sejarah Peminatan.pptxSejarah Peminatan.pptx
Sejarah Peminatan.pptxPutriSoniaAyu
 
pptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptxpptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptxEstiPramiati1
 
Tugas sejarah 12 ips 4
Tugas sejarah 12 ips 4Tugas sejarah 12 ips 4
Tugas sejarah 12 ips 4Mitha Ye Es
 
Bab 1 tingkatan1
Bab 1 tingkatan1Bab 1 tingkatan1
Bab 1 tingkatan1fasila114
 
SejarahSebagaiSeni4 (4) (1).pptx
SejarahSebagaiSeni4 (4) (1).pptxSejarahSebagaiSeni4 (4) (1).pptx
SejarahSebagaiSeni4 (4) (1).pptxRichieBlackmore1
 

Semelhante a Makalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarah (20)

Klasifikasi sumber sejarah
Klasifikasi sumber sejarahKlasifikasi sumber sejarah
Klasifikasi sumber sejarah
 
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnya
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnyaSumber Sumber Sejarah Menurut jenisnya
Sumber Sumber Sejarah Menurut jenisnya
 
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarahSumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarah
 
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt
 
Sumber sejarah..
Sumber sejarah..Sumber sejarah..
Sumber sejarah..
 
Pdf modul 1 kb 2 min
Pdf modul 1 kb 2 minPdf modul 1 kb 2 min
Pdf modul 1 kb 2 min
 
Bab 1 sejarah dan kita
Bab 1 sejarah dan kitaBab 1 sejarah dan kita
Bab 1 sejarah dan kita
 
Guna sejarah 2 xcdsz
Guna sejarah 2 xcdszGuna sejarah 2 xcdsz
Guna sejarah 2 xcdsz
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
 
Nota Sejarah Lisan dan Pendokumentasian (Bab 1 : Kaedah dan Sumber Sejarah) (...
Nota Sejarah Lisan dan Pendokumentasian (Bab 1 : Kaedah dan Sumber Sejarah) (...Nota Sejarah Lisan dan Pendokumentasian (Bab 1 : Kaedah dan Sumber Sejarah) (...
Nota Sejarah Lisan dan Pendokumentasian (Bab 1 : Kaedah dan Sumber Sejarah) (...
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahBab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
 
PENELITIAN SEJARAH.pptx
PENELITIAN SEJARAH.pptxPENELITIAN SEJARAH.pptx
PENELITIAN SEJARAH.pptx
 
Sejarah Peminatan.pptx
Sejarah Peminatan.pptxSejarah Peminatan.pptx
Sejarah Peminatan.pptx
 
pptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptxpptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptx
 
Tugas sejarah 12 ips 4
Tugas sejarah 12 ips 4Tugas sejarah 12 ips 4
Tugas sejarah 12 ips 4
 
sejarah dan kita
sejarah dan kitasejarah dan kita
sejarah dan kita
 
Bab 1 tingkatan1
Bab 1 tingkatan1Bab 1 tingkatan1
Bab 1 tingkatan1
 
SejarahSebagaiSeni4 (4) (1).pptx
SejarahSebagaiSeni4 (4) (1).pptxSejarahSebagaiSeni4 (4) (1).pptx
SejarahSebagaiSeni4 (4) (1).pptx
 

Último

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Makalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarah

  • 1. PENELUSURAN DAN PENGUMPULAN SUMBER SEJARAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pergerakan Nasional Dosen pengampu : Bpk. Ibnu Sodiq Disusun Oleh : Ali Sodikin (3101412109) Ahmad Ulinnuha (3101412110) Eko Nur Aviatmi (3101412111) Muhammad Eko Aris M (3101412112) Ninit Indah Sari (3101412113) Muhammad Arif Muntaha (3101412114) SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
  • 2. PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Rabb semesta alam atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Penelusuran dan Pengumpulan Sumber Sejarah ” tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rosul Allah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari kegelapan kepada cahaya Rabbi, semoga tercurahkan juga kepada keluarga Beliau, sahabat dan semoga safa’at dapat kita terima di akhirat kelak. Amin. Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak, Ibu dosen, dan teman-teman satu team yang telah mendukung penyelesaian makalah sebagai tugas kuliah. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyajian ini jauh dari tingkat kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Mudah-mudahan bantuan dan dukungan yang diberikan Bapak atau semua pihak dapat menjadi amal jariyah yang bermanfaat. Dengan segala keterbatasan dan kelemahan yang ada pada penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Semarang, 19 April 2014 PENULIS
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Judul.................................................................................................. i Prakata............................................................................................................... ii Daftar Isi............................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah................................................................................. 4 Rumusan Masalah........................................................................................... 5 Tujuan............................................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN Metode Archive Research (Penelitian Arsip).................................................... 6 Metode Library research (Studi Kepustakaan).................................................. 7 Sumber Lisan..................................................................................................... 8 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan................................................................................................... 16 3.2 Saran......................................................................................................... 16 Daftar Pustaka
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sumber sejarah disebut juga data sejarah yang dikumpulkan harus sesuai dengan jenis sejarah yang akan ditulis. Kita umpamakan kita sedang melakukan penelitian sejarah sebuah keluarga. Keluarga pedagang yang pada Januari 1946 membangun rumah dinas pada waktu pemerintahan pindah dari Jakarta ke Yogyakarta, yang sekarang seolah-olah dilupakan sejarah. Sumber apa yang harus kita kumpulkan? Sumber itu, menurut bahannya, dapat dibagi menjadi dua, yaitu: tertulis dan tidak tertulis, atau dokumen dan artefak. Selain itu karena kita akan menulis hal-hal yang baru, pastilah ingatan orang akan peristiwa-peristiwa tahun 1946 masih dapat direkam. Apalagi kita meneliti masaah- masalah sekarang, sumber lisan itu bukan saja ada, tetapi harus dicari dengan sejarah lisan. (pengantar ilmu sejarah, kuntowijoyo,1995:hal. 95). Sumber sejarah ialah bahan-bahan yang dapat dipakai mengumpulkan informasi subjek. Usaha memilih subjek dan mengumpulkan informasi mengenai subjek itu menjadi tugas sejarawan. Kegiatan ini dalam ilmu sejarah disebut heuristik, dari asal katanya heuriscein yang berarti mencari. Heuristik merupakan pengetahuan yang bertugas menyelidiki sumber sejarah. (membangun kesadaran sejarah hal. 85, th. 2011). Dalam mengumpulkan dan menelusuri sumber sejarah, kita bisa menemukannya dibeberapa tempat yaitu, museum merupakan tempat menyimpan benda-benda kuno untuk bahan-bahan yang tidak terdapat dalam buku bahan ajar ataupun bacaan yang. Kemudian bisa ditemukan di perpustakaan merupakan tempat meyimpan bacaan buku-bukuusaha-usaha mendapatkan keterangan mengenai sumber sejarah. Lalu di arsip negara aitu tempat menyimpan dokumen-dokumen resmi seperti dokumen-dokumen pribadi, kartor-kantor pemerintahan, perusahaan dll. Sedangkan sumber sejarah sendiri dapat dibagi menjadi 3 yaitu sumber lisan, sumber tuliasan dan sumber visual. Sumber lisan merupakan sumber yang didapat dari sejarah lisan, sejarah lisan sendiri adalah metode pengumpulan dan penyimpanan informasi sejarah termasuk didalamnya hasil wawancara dari orang-orang dikejadian dan peristwa masa lalu. Sumber tulisan adalah sumber sejarah yang berupa tulisan yang berupa buku-buku sejarah, catatan peristiwa buku-buku peringatan, buku-buku
  • 5. harian, prasaati, daftar kepegawaian, arsip-arsip pemerintahan, dokumen-dokumen. Sumber visual adalah sumber sejarah yang didapat dari warisan masa lalu yang berupa barang-barang atau benda-benda, seperti candi, menhir, sarkofagus. B. Rumusan Masalah 1. Bagaiman prosedur penulusuran arsip ? 2. Apa saja persiapan yang dilakukan dalam menelurusi arsip ? 3. Bagaimana mencari sumber sejarah melalui perpustakaan ? 4. Peranan sejarah lisan dalam pengumpulan sumber sejarah ? C. Tujuan Makalah ini dibuat betujuan unuk memahami bagaimana cara menulusuri dan mengumpulkan sumber sejarah, yang meliputi : 1. Untuk mengetahui prosedur penulusuran arsip. 2. Untuk mengetahui persiapan dalam melakukan penelusuran arsip. 3. Untuk mengetahui cara mencari sumber sejarah melalui perpustakaan. 4. Untuk mengetahui peran sejarah lisan dalam mengumpulkan sumber sejarah.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Metode Archive Research (Penelitian Arsip) a) Pengertian Arsip Arsip berasal dari istilah records. Menurut Peter Walne dalam Dictionary of Archival Terminology arsip adalah informasi yang direkam dalam media apapun, diciptakan/dibuat, diterima dan dipelihara oleh organisasi/institusi/orang dalam rangka pelaksanaan kegiatan (Peter Walne,ed., 1986). Pengertian arsip menurut UU no. 7/1971 adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, badan pemerintahan, badan lembaga swasta dan perorangan dalam bentuk corak apapun dalam keadaan tunggal/berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kehidupan kebangsaan. Berkaitan dengan penelitian sejarah, maka arsip digolongan sebagai salah satu sumber primer (primary sources) merupakan bagian dari bukti masa lampau yang menjadi bahan sumber kajian, yang menjadi tumpuan apakah suatu peristiwa, kejadian, atau gejala sejarah dapat dikonstruksikan. Tentang bukti masa lampau, ilmu sejarah tidak berarti apa-apa, bahkan tuntutan keilmuan tidak akan mungkin dapat dipenuhi. Dari primary sources sejarawan memperoleh dukungan bukti tentang apa yang sedang dikajinya, dan dari telaah sumber ditemukan sejumlah fakta bersama data pendukungnya (Mona Lohanda, 1990: 132). Namun demikian perlu diketahui bahwa arsip dibuat bukan untuk memberikan informasi kepada ilmu sejarah. Arsip dibuat untuk kepentingan administrasi negara, daerah, instansi, organisasi, atau pribadi. Jadi, arsip diciptakan bukan untuk bahan penelitian. Baru sesudah nilai guna arsip itu menurun atau berkurang, dapat dipakai sebagai bahan penelitian. Melalui arsip dapat diketahui berbagai hal yang sangat menarik, terutama watak yang tersembunyi dalam naskah itu yang sekaligus mencerminkan pengetahuan akan situasi saat arsip diciptakan (Darmiati, 1990: 144). Menurut fungsinya arsip dibedakan menjadi dua, yaitu arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis adalah arsip yang masih sangat relevan penggunaannya dalam birokrasi pemerintah, sedangkan arsip statis adalah arsip yang sudah tidak digunakan dalam birokrasi. Arsip statis mempunyai sifat historis, permanen, sekunder, dan sudah
  • 7. terbuka untuk umum. Pusat penyimpanan arsip statis di Indonesia ada di Arsip Nasional Republik Indonesia. Pengertian arsip, sebagai salah satu sumber sejarah, adalah catatan atau dokumen. Dokumen sendiri mengandung pengertian sebagai sesuatu yang tertulis atau tercetak. Dokumen digunakan dalam arti sumber tertulis sebagai informasi sejarah adalah kebalikan dari kesaksian lisan, artifak, dan peninggalan arkeologis. Jadi, pengertian arsip mencakup pengertian dokumen yang tersimpan (Suhartono, t.th). b) Arti Penting Arsip sebagai Sumber Sejarah Menurut Lohanda, dari segi kedudukan sebagai sumber sejarah, yaitu sebagai bahan yang digunakan dalam penelitian untuk penulisan sejarah, arsip memperoleh tempatnya yang pertama. Pertimbangannya adalah arsip diciptakan dalam suasana yang sezaman, dekat dengan kejadiannya sehingga subjektivitas berkadar kecil, berarti sebagai “firsthand knowledge” kredibiitasnya dapat diandalkan, meskipun di dalam historiografi hal ini pun masih diperdebatkan dan juga dipertanyakan (Mona Lohanda, 1998: 4). Data-data verbaal atau sering disebut dengan dokumen tertulis, seperti yang terdapat dalam surat-surat, catatan harian (journaal), kenang-kenangan (memoirs), daftar, laporan-laporan penting artinya dalam penelitian sejarah. Adapun dalam arti yang luas dokumen juga meliputi monumen, artifact, foto-foto, dan sebagainya. Sementara itu, sifat istimewa dari data verbaal ini ialah bahwa data itu mengatasi ruang dan waktu, sehingga membuka kemungkinan bagi kita untuk memperoleh pengetahuan tentang fenomena sosial yang telah musnah. Potensialitas bahan dokumenter untuk mengungkapkan fenomena sosial dalam masa lampau tergantung dari volume data yang relevant bagi analisis sosial. Dibanding dengan observasi langsung, bahan dokumenter sering kali mencakup detail dan hal-hal yang khusus tentang hubungan sosial dalam operasi yang sukar atau mustahil dapat ditangkap dengan observasi langsung (Sartono Kartodirdjo, 1982: 98). Dokumen sebagai bahan klasik untuk menyelidiki perkembangan historis yang khusus biasanya digunakan untyuk menjawab persoalan-persoalan tentang apa, kapan, dan di mana. Dalam proses penelitian sosial, maka hubungan antara data dan teori dapat dinyatakan secar mudah sebagai berikut, data tanpa teori adalah diibaratkan sebagai orang buta, teori tanpa data sebagai orang lumpuh. Adapun tujuan dari penggunaan bahan dokumenter dalam ilmu kemasyarakatan terutama ditentukan oleh sifatnya yang lazim disebut nomotetis, artinya menentukan yang umum. Perhatian
  • 8. ilmu kemasyarakatan terutama dipusatkan kepada pengumpulan dokumen untuk digunakan secara komparatif, agar dihasilkan generalisasi. Untuk studi nomotetis, maka bahan dokumenter, seperti dalam keadaan dokumentasi hingga kini di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu otobiografi, suratkabar, dokumen-dokumen pemerintah, dan cerita roman (Sartono Kartodirdjo, 1982: 101). c) MACAM-MACAM ARSIP DAN PROSES PENELUSURAN ARSIP Arsip Indonesia Ada beberapa kelompok koleksi arsip Indonesia. Koleksi arsip tersebut meliputi: 1. Koleksi Arsip Pemerintah (Gouvernements Papieren atau Algemeene Secretarie archieven) yang meliputi beberapa periode pemerintahan: a. Arsip zaman Kongsi Dagang Belanda di Hindia Timur (VOC). Informasinya berkenaan dengan masalah perniagaan dan perdagangan laut abad ke-17-18. b. Arsip masa pemerintahan Inggris (Engelsche Tussenbestuur), tahun 1811-1816, yang banyak menyimpan informasi mengenai sistem pajak tanah yang diprakarsai Raffles. c. Arsip masa pemerintahan Hindia Belanda (1816-1942), sebagai koleksi terbesar dalam bentuk keputusan dan resolusi, laporan, nota dan korespondensi yang meliputi segala masalah yang menyangkut hubungan kepemerintahan dan kemasyarakatan antara pemerintah dan warga negara ataupun penduduk di wilayah Hindia Belanda waktu itu. Unit penting yang menangani urusan surat-menyurat kepemerintahan adalah Algemeene Secretarie dan Gouvernements Secretarie. Dalam Algemeene Secretarie dapat dijumpai masalah kependudukan dan wilayah, pemerintah pusat dan daerah, militer, kepolisian, kriminal, kesehatan agama, pendidikan, seni, dan ilmu pengetahuan bengunan, transportasi, pertanian dll. 2. Koleksi Arsip Daerah Isi koleksi ini mencerminkan berbagai aspek kegiatan sosial politik di daerah pada tingkatan yang paling dasar. Masalah yang dipaparkan meliputi urusan politik dan militer, pola hidup sehari-hari, perniagaan, kesehatan penduduk, kriminalitas, pertanian dan tanah, dan lain-lain.
  • 9. Adapun, beberapa koleksi arsip daerah, seperti Memorie van Overgave merupakan dokumen yang paling umum yang memaparkan gambaran menyeluruh dari suatu daerah. Pada umumnya berkaitan dengan masalah- masalah sosial dan pemerintahan. Dokumen yang bersifat umum lainnya adalah algemeen verslag (laporan umum) yang dibuat berkala setiap tahun. Lampiran dari laporan umum merupakan perincian dalam bentuk statistik mengenai jumlah penduduk, hasil tanaman, personalia pemerintah, kesehatan penduduk, dan lain sebagainya. Kultuur verslag merupakan laporan mengenai masalah penanaman dan produksi hasil pertanian. Politiek verslag merupakan laporan yang dikeluarkan setiap tahun menyangkut persoalan politik, gerakan anak negeri, aliran kepercayaan, dan agama dari setiap daerah. 3. Koleksi Arsip instansi/Departemen Arsip instansi merupakan arsip-arsip yang dihasilkan oleh masing- masing departemen, misalnya: a. Amphioen Societeit, badan yang menangani masalah candu. b. Onderwijs, yang menengani pendidikan. c. Boschwezen, menyimpan informasi penting mengenai kehutanan dengan segala aspeknya. d. Raad ven Justitie, koleksi mengenai perkara pengadilan. e. Cultures, tersimpan di dalamnya berkas mengenai penanaman untuk pasar Eropa, seperti tebu, kopi, teh, kayu manis, tembakau, kapas, dan sutra. d). Proses Penelusuran Arsip Kegiatan penelusuran arsip menuntut kesabaran dan memerlukan waktu yang panjang, karena tidak setiap arsip yang ditemukan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Terlebih lagi untuk penelusuran arsip kolonial maka diperlukan bekal- bekal lain sebelum terjun ke lapangan. Peneliti harus menguasai bahasa yang digunakan dalam penelitian arsip, entah itu bahasa Indonesia, bahasa Belanda, bahasa Portugis, maupun bahasa-bahasa lainnya. Kerangka kerja diperlukan untuk melakukan penyeleksian, hal-hal mana yang harus didahulukan. Selain itu peneliti harus mempunyai sikap ulet karena tingkat kesulitan yang tinggi dalam penelusuran arsip.
  • 10. Untuk mengungkap arsip harus mempunyai komitmen pada ilmu pengetahuan pada umumnya dan sejarah pada khususnya. Terhadap dokumen yang telah ditemukan, ada bebrapa langkah yang harus dilakukan: 1. Membuat identifikasi dokumen, yaitu ciri-ciri khas yang membedakan dengan yang lain yang ada pada dokumen itu. Mengapa dokumen itu dibuat, kapan, oleh siapa, di mana, bagaimana, dan sebagainya. 2. Eksplikasi, yaitu unsur-unsur yang membantu untuk menentukan sesuatu, misalnya bagaimana bahasanya, pikirannya, dan kalimatnya. 3. Masalah atribusi, yaitu menetapkan kategori bahan. 4. Melakukan kolasi atau perbandingan dengan yang lain. Selanjutnya untuk memudahkan kegiatan penelusuran arsip, hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan penelusuran arsip harus terlebih dulu menentukan topik penelitian, selanjutnya sudah membaca karya-karya referensi yang berguna. Untuk penelitian arsip perlu diketahui entry point (jalan masuk). Entry Point antara lain dapat dimulai dari bacaan-bacaan sekunder. Bagi peneliti sejarah alat yang paling berguna adalah bibliografi, misalnya bibliografi Raymond Kenedy, bibliografi Peter Carey tentang arsip Yogyakarta, maupun bibliografi Robert van Niel mengenai manuskrip Jawa dan Philiphina. Bacaan sumber-sumber sekunder sangat diperlukan sebelum penelusuran arsip, dan sumber sekunder tersebut sebaiknya tidak hanya dari bidang ilmu sejarah tetapi juga dari bidang ilmu lain seperti sosiologi, antropologi,dan lain-lain. Karya referensi lain yang dapat membantu peneliti sejarah adalah kamus dan ensiklopedi. Seorang peneliti sejarah sebagai penafsir masa lampau sangat tergantung pada penggunaan kata-kata secara benar dan akurat, tanpa kamus yang baik maka tidak mungkin mengecek ejaan yang benar dan makna-makna yang dapat diterima. Ensiklopaediae van Nederlandsch Indie banyak memberikan gambaran mengenai berbagai hal di wilayah Hindia Belanda selama masa pemerintahan kolonial. Jurnal, majalah, dan artikel-artikel koran juga sangat penting untuk digunakan sebagai sumber sejarah. Entry point penting lain dalam penelusuran arsip, khususnya arsip kolonial adalah penggunakan klapper (semacam bibliografi karya-karya masa kolonial), Staatsblad van Nederlandsch Indie (Lembaran Negara) sebagai penerbitan surat-surat keputusan resmi pemerintah kolonial Hindia Belanda, Memorie van Overgave (Memori Serah Terima Jabatan) yaitu laporan yang dibuat oleh residen yang telah
  • 11. habis masa jabatannya mengenai wilayah yang dibawahinya selama masa jabatannya, maupun Kolonial Verslag dan Indisch Verslag, yaitu laporan tahunan yang diterbitkan oleh pemerintah kolonial mengenai semua aspek pemerintahan dan kehidupan politik, sosial, ekonomi, beserta statistiknya. Di samping itu banyak karya-karya sezaman yang bisa dijadikan bahan acuan misalnya majalah Kolonial Tijdschrift, Kolonial Studien. B. Metode Library research atau studi kepustakaan Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran- pemikiran yang relevan denganpenelitiannya. Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986). Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber- sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku- buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat. Empat ciri utama studi kepustakaan : Setidaknya ada empat ciri utama penelitian kepustakaan yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa atau calon peneliti dan keempat ciri itu akan mempengaruhi sifat dan cara kera penelitian yaitu: 1. Peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata (eye witness) berupa kejadian, orang, atau benda lainnya. Teks memiliki sifat-sifatnya sendiri dan memerlukan pendekatan tersendiri pula. kritik teks merupakan metode yang biasa dikembangkan dalam studi fisiologi, dll. Jadi perpustakaan adalah laborat peniliti
  • 12. kepustakaan dan karena itu teknik membaca teks ( buku, artikel, dan dokumen) menjadi bagian yang fundamental dalam penilitian kepustakaan. 2. Data pustaka bersifat siap pakai (ready mode): peneliti tidak kemana-mana kecuali hanya berhadapan langsung de6ngan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.ibarat orang belajar naik sepeda, orang tak perlu membaca buku artikel atau buku tentang bagaimana teori naik sepeda, begitu pula halnya dengan riset pustaka. Untuk melakukan riset pustaka, orang tidak perlu menguasai ilmu perpustakaan. Satu-satunya cara untuk belajar menggunakannya perpustakaan dengan tepat ialah langsung menggunakannya. Meskipun demikian, calon peneliti yang ingin memanfaatkan jasa perpustakaan, tentu masih perlu mengenal seluk- beluk studi perpustakaan untuk kepentingan penelitian atau pembuatan makalah. 3. Data perpustakaan umummnya sumber sekunder artinya: bahwa peniliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan. 4. Bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan info statis: tetap artinya kapanpun Ia datang dan pergi data tersebut tidak akan berubah karena ia sudah merupakan data “mati” yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar, rekaman tape atau film). Sistematika dalam studi literature dimaksudkan sebagai proses penelitian dengan menggunakan metode, pendekatan, cara, serta alat analisis dengan terancang dan diterapkan dengan tepat. Mengenai alat analisi yang harus digunakan tentu saja pendekatan dengan studi kepustakaan ini berbeda pola kerjanya bila dibandingkan dengan studi Non pustaka. Alat-alat analisis dalam studi kepustakaan adalah : 1. Analisi komparasi yaitu : dengan cara membandingkan objek penelitian dengan konsep pembanding. Dalam penelitian ini akan dihasilkan 2 kemungkinan: a. Simpulan menyatakan bahwa konsep yang diteliti sama dengan konsep pembandingnya, dan b. Simpulan yang diteliti menyatakan ketidaksamaan.Tujuan utama penelitian semacam ini adalah membandingkan apakah kasus yang diteliti mempunyai kesamaan dengan konsep pengujinya. 2. Analisis historis yaitu : dengan cara melakukan analisis kejadian-kejadian dimasa yang lalu untuk mengetahui kenapa dan bagaimana suatu peristiwa itu telah terjadi. Hasil yang ditemukan bermanfaat untuk menentukan apakah rentetan
  • 13. kejadian tersebut sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Penggunaan metode pustaka semata-mata diakibatkan karena hakikat objek. Dalam perpustakaan dapat ditemukan buku-buku sejarah penting, dokumen-dokumen, arsip-arsip, dan berbagai karya sastra lainnya yang tidak dapat dilakukan jika pengumpulan data menggunakan metode lapangan. Kelemahan paling dasar dalam pengumpulan data menggunakan metode pustaka adalah sulitnya memperoleh sumber-sumber yang asli. Kesulitan akan lebih terasa saat kita melakukan penelusuran sumber-sumber yang lama yang termasuk dalalam kategori anonim, seperti arsip, dokumen. Data yang diperoleh melalui arsip, misalnya di dalamnya tidak terdapat penulis asli, maka yang dicari adalah siapa yang menerbitkan, siapa yang menyimpan, untuk keperluan apa, dan sebagainya. Selain adanya kelemahan diatas, pengumpulan data melalui metode pustaka juga memiliki kesulitan, seperti kesulitan pada buku-buku teks. Di Indonesia kondisi umum perpustakaannya adalah kurangnya buku- buku asli yang tersedia. Kemudian mengingat bahwa teori-teori ilmu pengetahuan berasal dari Barat, maka kesulitan yang dihadapi adalah memahami buku- buku sumber bahasa asing. Akibatnya adalah kebanyakan peneliti mengutip dari sumber kedua, bahkan ketiga. Padahal dalaam memperoleh data, seharusnya diusahakan melalui sumber pertama, melalui naskah asli, baik dalam bentuk surat kabar, majalah, dan penerbitan lain maupun buku. Masalah lain juga timbul dengan adanya buku-buku terjemahan. Buku- buku terjemahan sering diartikan sebagai sumber pertama dengan alasan sulitnya memperoleh sumber asli. Yang harus dipahami untuk memperoleh data pustaka secara cepat dan efisien yaitu petunjuk-petunjuk praktis dalam mengenali sistem pelayanan yang dibedakan menjadi dua macam, yaitu: No. Sistem terbuka Sistem tertutup 1 peneliti dapat secara langsung memilih buku- buku yang diperlukan pengambilan buku dilakukan oleh pustakawan. 2 Peneliti secara langsung dapat masuk ke dalam ruang penyimpanan buku Hanya mengenal pengarang atau judul buku, maka untuk mempermudah pelayanan peneliti harus menelusurinya melalui
  • 14. katalogus (kartu dengan ukuran tertentu yang diukur secara alfabetis) Buku- buku referensi dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1. Referensi yang memberika informasi langsung, seperti kamus, ensiklopedi, dan buku tahunan (yearbook) 2. Referensi untuk menemukan informasi selanjutnya, seperti buku bibliografi, jurnal indeks, dan jurnal abstrak. C. SUMBER LISAN Dalam mencari sumber sejarah dapat menggunakan teknik wawancara, wawancara sendiri sebagai sebuah kecakapan dan tidak terlalu banyak kerumitan dalam berfikir. Teknik ini dipakai hampir semua cabang ilmu sosial, termasuk jurnalistik. Sebelum membahas sejarah lisan lebih dalam, perlu diketahui tentang perbedaan antara sejarah lisan dan tradisi lisan. Dalam tradisi lisan idak terasuk kesaksian mata yang merupakan data lisan, yang juga ditularkaan dari satu generasi ke generasi berikutnya yang berupa sebuah cerita masyarakat pada masa lampau. Dalam hal ini, tradisi lisan hanya sebatas kebudayaan lisan dari masyarakat yang belum mengenal tulisan. Tradisi lisan juga merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampu namun hanya sebagian unsur kesejarahannya. Dalam tradisi lisan sendiri mengandung kejadian nilai-nilai moral, keagamaan, adat istiadat, mitos, nyanyian- nyanyian, mantra. Sedangkan sejarah lisan harus dicari melalui teknik wawancara yang sudah lama dikenal. Sejarah lisan mempunyai banyak keuntungan, sejarah lisan sebagai metode dapat dipergunakan secara tunggal dan dapat pula sebagai bahan dokumenter. Sebagai metode tunggal sejarah lisan tidak kurang pentingnya jika dilakukan dengan cermat. Banyak sekali permasalahan sejarah bahkan dalam jaman modern ini tidak tertangkap dalam dokumen-dokumen. Dokumen hanya menjadi saksi dari kejadian- kejadian penting menurut kepentingan pembut dokumen dan jamannya, tetapi tidak melestarikan kejadian-kejadian individual dan yang unik yang dialami oleh seseorang atau segolongan. Apalagi minat dan perhatian sejarawan akan berbeda dengan minat dan perhatian pembuat dokumen sehingga sejawan masih harus mencari sendiri cara untuk mendapatkan keterangan, dengan teknik awancara yang benar keabsahan
  • 15. keterangan-keterangan lisan dapat dipertanggungjawakan. (metodologi sejarah,kuntowijoyo, 1994, hal 22-23) kegiatan mencari sejarah lisan itu sendiri dengan menggunakan teknik wawancara. Pengumpulan sumber sejarah lisan mempunyai teknik-teknik daan prasarana tersendiri. Pekerjaan yang terpenting yang langsung mengenai pengumpulan sejarah lisan ialah wawancara, menyalin dan menyunting. Selanjutnya sebagai sumber, sama halnya dengan arsip atau perpustakaan ialah sebagaimana dapat memberikan pelayanan kepada peminat dan publik, dan mempermudah sejarawan dalam penulisan sejarah. Dalam memperluas ruang lingkup teaah sejarah, sejarah lisan tidak berdiri sendiri. Pendekatan-pendekatan baru dalam sejarah seperti sejarah kejiwaan, sejarah keluarga, sejarah desa, sejarah kota, tentunya memerlukan sejarah lisan pada waktunya. Dengan bekal kerangka teoritis, sejarawan dapat menggunakan wawancara secara lebih sempurna. Daftar pertanyaan yang menjadi pegangan sejarawan pewawancara dipersiapkan sesuai dengan kerangka. Tentu saja harus diingat ketentuan-ketentua tentang yang benar. Disini wawancar dapat sebagi metode tunggal, dapat pula sebagi metode tambahan. (kuntowijoyo,1994 hal 27) Ada beberapa cara dalam melakukan teknik wawancara dalam mengumpulkan sumber sejarah. Sebagai contoh wawancara akan dilakukan dalam keluarga pedagang. Dapat dipastikan bahwa pohon silsilah itu setelah sampai generasi ketiga semakin banyak dan beragam profesinya. Misalnya, pada generasi kedua dan ketiga apa saja bisnisnya, dan secara fisik perubahan apa yang terjadi. Ini lebih baik ditanyakan, sebab apa yang kita lihat belum tentu mewakili. Bagaimana anak-anak dibesarkan ditengan keluarga pedagang, dulu dan sekarang? Pola makan, pola hiburan? Sebelum kita bertanya sesuatu, ata baiknya ita sudah banyak membaca. Ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, harus dikuasai sungguh- sungguh bagimana mengoprasikan tape recorder. Ada cara-cara tertentu bagaman supaya suara-suara diluar tidak terdenga, bagaimana supaya suara lebih keras atau lebih lunak, bagaimana interviuw didalam atau diluar, bagaimana mengatur suaya tape tidak mengganggu, bagaimana mengatur interview bersama-sama. Ada interview tunggal dan ada interview simultan; soal keluarga biasanya suami-istri menemuai pewawancara bersama-sama, atau beberapa keluarga jadi satu. Akan sangat memalukan kalau sekedar mengoperasiakan tape saja kita tidak bisa.
  • 16. Kedua, sebelumpergi belajarlah sebanyak-banyaknya. Itu akan membuat kita percaya diri dan yakin. Jangan terlalu banyak bertanya, tetapi juga jangan kehilangan bhan pertanyaan. Jangan ada kesan memaksa, kita harus siap menjadi pendengar. Kita harus menyiapkan pertanyaan terurai, setidaknya ada daftar berupa cek list. Sampai dirumah tape harus kita dengarkan kembali dan kita transkrip, lalu kita mintakan tanda tangan. Untuk menghormati hak interview, kita harus menanyakan apa semuanya bisa didengar orang. Ada interview yang “rahasia” baru boleh dibuba setelah dia meninggal. Interview semacam itu, yang sifatnya confidential, biasanya kita simpan ditempat aman, misalnya arsip nasional. Masalah hukum juga penting diketahui pewawancara. (hal 98-99)
  • 17. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Suatu penelitian ada beberapa macam langkah yang harus dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian. Langkah-langkah tersebut salah satunya ialah langkah mengumpulkan data. Dari hasil pengumpulan data ini melalui analisis data maka peneliti akan mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukannya. Jadi, mengumpulkan data mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya dengan langkah-lanngkah yang lain dalam proses penelitian. Dalam Penelitian Sejarah Metode dalam Penelusuran dan Pengumpulan Sumber Sejarah dibagi menjadi tiga metode, yaitu : metode archive research (Penelitian Arsip), Metode library research (Penelitian Kepustakaan) dan metode sumber lisan. B. Saran Dengan adanya makalah ini penulis berharap supaya pembaca dapat mengetahui, tentang Penelusuran dan Pengumpulan Sumber Sejarah. Serta perlu adanya sumber referensi lain supaya pengetahuan semakin luas. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
  • 18. Daftar Pustaka Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Benteng Pustaka Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Subagyo. 2011. Membangun Kesadaran Sejarah. Semarang: Widya Karya Mona Lohanda. 1998. Sumber Sejarah dan Penelitian Sejarah. Jakarta: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian UI