SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Aku dan Kamu
by Group 3
Angin sore iki ngelingke aku bab kepungkur. Wektu aku bareng karo kanca cedhakku
sing wis tak tinggalake 10 taun suwene.
“Riana, aku kudu lunga kanggo sawetara wektu sabanjure,” kandhaku karo nyawang
langit bengi sing pating sebar lintange..
“Lunga? Ning endi? Adoh ora?” takone Riana sing lagi lingguh ning jejerku.
“Sak ngertiku adoh. Bapak ngendika yen papan ke kuwi yaiku papan sing endah, akeh
dolanan apik lan barang-barang sing sawetara iki awakdewe pengenke,” wangsulan ku karo
mesem.
“Aku ora oleh melu kowe? Kandhane karo swara alon,nandhakake yen arep nangis.
Langit ing nduwur dumadhakan mendung.
“Ora, Ri. Bapak ora ngentukke aku ngajak kowe. Bapak ibumu mesti yo ora ngentukke
kowe lunga adoh melu aku,” wangsulanku karo ngadeg. Riana nyawang aku terus, tanganku
sing bebas langsung narik dheweke mlebu omah, bebarengan karo swarane ibune Riana sing
ngekon aku mlebu karo Riana. Udan wiwit mudhun.
“Tapi aku janji karo kowe, nek aku bakal ngajak kowe nrana sawetara wektu mengko.
Awak dhewe mengko bakal dolanan saksenenge,” kandhaku kanthi manteb karo nyodorke driji
kelingkingku ning ngarepe Riana. Dheweke mbales karo mesem.
Lan dina pungkasan sing tak eling yaitu esemane Riana dibarengi rambute sing dhawa
kegawa angin, saya nggawe aku ra lila yen kudu adoh saka dheweke. “Aku bakal kangen karo
bocah ayu kae,” batinku.
*****
Lamunku mandheg dening swara sing ra wis suwe tak kenal.
"Wes rampung nglamune, Ga?" Takon Arya. Aku gur ngewales nyawang dheweke, kanca
cedhakku wiwit aku pindah ing kutha.
"Oh ya, piye perkembangan OSPEK e? Acarane bakal diwiwiti teung dina maneh lho, apa
wes siap kabeh ?” Takon Arya maneh, karo lungguh ing jejerku.
"Gur kurang nunggu duwite mudhun, lan ana sawetara kabutuhan sing durung dituku.
Mahasiswa anyar ya uwis diwenehi pengarahan bab apa wae sing kudu dilakoni. Lha
perkembangane fakultasmu dhewe kepiye ?”
"Padha lah karo fakultasmu. Wo iya, aku ana urusan awan iki. Aku lunga ndisek ya,”
wangsulane Arya.
*****
Dina OSPEK diwiwiti. Macem-macem rupa anyar mahasiswa ngebaki fakultas. Aku sing
kadaden ketua panitia, kudu ngawasi mlakune acara. Terlepas dari kata senioritas tapi tetep
duwe wibawa, kuwi konsep OSPEK universitas taun iki.
Aku ngewiwiti inspeksiku awan iki. Mengamati bagaimana pendapat mahasiswa baru
tentang fakultas. Dan aku melihatnya di sana. Di bawah pohon rindang di tepi lapangan, duduk
bersama seorang laki-laki. Wajah wanita yang selalu kurindukan selama ini. Tapi aku tidak
berani mendekat. Hanya melihat wajahnya saja aku sudah merasa senang.
"Arga udah nyampe rumah Kakek dengan selamat, Ma. Iya ga papa, nanti Arga
sampaikan salam Mama buat Kakek. Hati-hati di jalan Ma. Iya iya ngerti. Dah, Ma," aku
menjawab telponku sambil berjalan menuju rumah sederhana di depanku. Liburan ini, aku
memang berniat untuk menenangkan diri di desa sekaligus menemukan kembali sisa kenangan
masa lalu.
Sawetara dina aku ning desa lan dina iki dina pungkasan Beberapa hari aku tinggal di
desa dan ini adalah hari terakhir aku di sini. Kenangan yang selama ini kucari, belum bisa
kutemukan. Aku memberanikan diri bertanya pada Kakek.
"Kakek, Arga boleh tanya? Ehm, kakek tau Riana teman masa kecil Arga? Sekarang di
mana ya? Kemarin Arga ke rumahnya tapi enggak ada orang," tanyaku kepada Kakek siang itu.
"Setahu Kakek, si Riana sekeluarga sudah lama pindah ke kota. Yah, sejak kamu pergi 8
tahun silam, Riana giat belajar untuk dapat beasiswa ke kota. Dan dia mendapatkannnya.
Namun, karena tahun lalu Ayahnya juga harus pindah kerja ke kota jadi Riana sekeluarga
akhirnya pindah. Memangnya ada pa to, Ga?” jawab Kakek. Aku hanya tersenyum menanggapi.
Ingatan itu tiba-tiba muncul. Dan aku hanya bisa tersenyum lega. Karena kenangan yang
selama ini kucari akan segera kembali.
*****
OSPEK telah selesai. Semua kegiatanku kembali menjadi normal. Tidak ada menginap di
kampus, tidak ada marah-marah. Tapi ada satu yang hilang. Senyum manisnya yang selalu
terngiang diotakku. Hingga siang ini aku kembali bertemu dengannya.
Perlahan aku mendekat, takut mengganggu yang pasti, karena dia sedang bersama
seseorang. Teman laki-lakinya oh atau bukan? Kenapa mereka sangat dekat. Ada perasaan
sesak ketika melihatnya. Setelah pemikiran singkat kuberanikan diri mendekat.
“Boleh saya duduk di sini?” aku memulai pembicaraan. Gadis itu mendongak. Terkesiap
melihatku. Laki-laki di sampingnya mendadak tersenyum dan pergi meninggalkan kami berdua.
Tak bisa dpungkiri aku merasa lega.
“Silakan… Arga,” jawab gadis itu lirih.
“Hai Riana. Lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu?” aku memulai pembicaraan, lagi.
“Baik,” jawab Riana singkat. Ada keheningan yang menyusul kemudian.
“Jadi… kau datang ke kota untuk mencariku?” ucapku. Riana hanya diam.
“Ri, kau dengar aku?” tanyaku saat Riana hanya diam.
“Oh oh, iya. Aku mendengarmu, Arga,” jawab Riana gagap.
“Maafkan aku. Tapi saat ini ada yang harus kukatan padamu. Riana, maukah kau
menjadi…. Ehm. Ya ampun aku tidak bisa mengatakan ini langsung kepadamu. Jadi baca saja
surat ini. Berikan aku jawabannya nanti setelah kau yakin. Dah, aku pergi Riana,” ucapku malu
sambil pergi berdiri meninggalkan Riana. Ya Tuhan.
*****
Malam mulai larut, aku menunggu jawaban Riana akan pesanku tadi siang dengan harap
cemas. Sebuah dering ponsel mengagetkanku yang sedang termenung menatap langit.
Message from : Riana
Hi Arga. Terimakasih karena kau telah menungguku selama ini. Tapi saat ini aku belum bisa
menjadi kekasihmu. Aku berjanji pada ayahku untuk tidak menjalin hubungan kasih hingga lulus
kuliah nanti. Jadi maukah kau menungguku 4 tahun lagi? Itupun jika kau mau. Maafkan aku.
Doaku selalu mengiringimu. Selamat malam.
Pasti Riana, aku pasti menunggumu. Kudoakan kau yang terbaik, untuk saat ini dan
untuk masa depan. Terimakasih karena kau sudah jujur akan perasaanmu. Selamat malam.
Mimpi indah Riana.
Message delivered to : Riana

More Related Content

What's hot

Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil
Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencilAlkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil
Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil
Putri Yulia
 
Cinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhirCinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhir
Rio Soeqer
 
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by MardhatillahCerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
Mardhatillah Ibrahim
 
Awan hitam yang berarak laju atas kepala makin gelap dan kelabu
Awan hitam yang berarak laju atas kepala makin gelap dan kelabuAwan hitam yang berarak laju atas kepala makin gelap dan kelabu
Awan hitam yang berarak laju atas kepala makin gelap dan kelabu
Suria Vijayan Suriavijay
 
Cintaku Bersemi di Kota Bali
Cintaku Bersemi di Kota BaliCintaku Bersemi di Kota Bali
Cintaku Bersemi di Kota Bali
frda arumitha
 
Andai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan zAndai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan z
Alfian Akatsuki
 

What's hot (20)

Sandra
SandraSandra
Sandra
 
Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil
Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencilAlkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil
Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil
 
Cinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhirCinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhir
 
Wahyueeeeeeee
WahyueeeeeeeeWahyueeeeeeee
Wahyueeeeeeee
 
Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah PerbedaanCerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
 
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by MardhatillahCerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
 
Di batas senja
Di batas senjaDi batas senja
Di batas senja
 
Awan hitam yang berarak laju atas kepala makin gelap dan kelabu
Awan hitam yang berarak laju atas kepala makin gelap dan kelabuAwan hitam yang berarak laju atas kepala makin gelap dan kelabu
Awan hitam yang berarak laju atas kepala makin gelap dan kelabu
 
Cinta pertama
Cinta pertamaCinta pertama
Cinta pertama
 
Naskah drama qada dan qadar
Naskah drama qada dan qadarNaskah drama qada dan qadar
Naskah drama qada dan qadar
 
Cuti sekolah telah bermula
Cuti sekolah telah bermulaCuti sekolah telah bermula
Cuti sekolah telah bermula
 
Drama 7 orang
Drama 7 orangDrama 7 orang
Drama 7 orang
 
Cintaku Bersemi di Kota Bali
Cintaku Bersemi di Kota BaliCintaku Bersemi di Kota Bali
Cintaku Bersemi di Kota Bali
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
saung pandawa
saung pandawasaung pandawa
saung pandawa
 
Kado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaKado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bunda
 
Cerpen 1 pop
Cerpen 1 popCerpen 1 pop
Cerpen 1 pop
 
Tugas pebi
Tugas pebiTugas pebi
Tugas pebi
 
Semuanya karena winda
Semuanya karena windaSemuanya karena winda
Semuanya karena winda
 
Andai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan zAndai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan z
 

Similar to 85242 aku dan kamu

You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartikaYou Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
Makmun Rasyid
 

Similar to 85242 aku dan kamu (20)

Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Ceritaku
CeritakuCeritaku
Ceritaku
 
Post 1
Post 1Post 1
Post 1
 
Cinta dan tahajud terakhirku satu
Cinta dan tahajud terakhirku satuCinta dan tahajud terakhirku satu
Cinta dan tahajud terakhirku satu
 
Tentang aku
Tentang akuTentang aku
Tentang aku
 
Kado buat elisa
Kado buat elisaKado buat elisa
Kado buat elisa
 
My cerpen "Kotak Buah"
My cerpen "Kotak Buah"My cerpen "Kotak Buah"
My cerpen "Kotak Buah"
 
Science of love
Science of loveScience of love
Science of love
 
Science of love
Science of loveScience of love
Science of love
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangi
 
Without me
Without meWithout me
Without me
 
Cerpen Kehidupan.pdf
Cerpen Kehidupan.pdfCerpen Kehidupan.pdf
Cerpen Kehidupan.pdf
 
Sepasang kaos-kaki-hitam
Sepasang kaos-kaki-hitamSepasang kaos-kaki-hitam
Sepasang kaos-kaki-hitam
 
My last love
My last love My last love
My last love
 
Lost One Love
Lost One LoveLost One Love
Lost One Love
 
Cerita versi ku
Cerita versi kuCerita versi ku
Cerita versi ku
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Orang pertama
Orang pertamaOrang pertama
Orang pertama
 
Ccccc
CccccCcccc
Ccccc
 
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartikaYou Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

85242 aku dan kamu

  • 1. Aku dan Kamu by Group 3 Angin sore iki ngelingke aku bab kepungkur. Wektu aku bareng karo kanca cedhakku sing wis tak tinggalake 10 taun suwene. “Riana, aku kudu lunga kanggo sawetara wektu sabanjure,” kandhaku karo nyawang langit bengi sing pating sebar lintange.. “Lunga? Ning endi? Adoh ora?” takone Riana sing lagi lingguh ning jejerku. “Sak ngertiku adoh. Bapak ngendika yen papan ke kuwi yaiku papan sing endah, akeh dolanan apik lan barang-barang sing sawetara iki awakdewe pengenke,” wangsulan ku karo mesem. “Aku ora oleh melu kowe? Kandhane karo swara alon,nandhakake yen arep nangis. Langit ing nduwur dumadhakan mendung. “Ora, Ri. Bapak ora ngentukke aku ngajak kowe. Bapak ibumu mesti yo ora ngentukke kowe lunga adoh melu aku,” wangsulanku karo ngadeg. Riana nyawang aku terus, tanganku sing bebas langsung narik dheweke mlebu omah, bebarengan karo swarane ibune Riana sing ngekon aku mlebu karo Riana. Udan wiwit mudhun. “Tapi aku janji karo kowe, nek aku bakal ngajak kowe nrana sawetara wektu mengko. Awak dhewe mengko bakal dolanan saksenenge,” kandhaku kanthi manteb karo nyodorke driji kelingkingku ning ngarepe Riana. Dheweke mbales karo mesem. Lan dina pungkasan sing tak eling yaitu esemane Riana dibarengi rambute sing dhawa kegawa angin, saya nggawe aku ra lila yen kudu adoh saka dheweke. “Aku bakal kangen karo bocah ayu kae,” batinku. ***** Lamunku mandheg dening swara sing ra wis suwe tak kenal. "Wes rampung nglamune, Ga?" Takon Arya. Aku gur ngewales nyawang dheweke, kanca cedhakku wiwit aku pindah ing kutha. "Oh ya, piye perkembangan OSPEK e? Acarane bakal diwiwiti teung dina maneh lho, apa wes siap kabeh ?” Takon Arya maneh, karo lungguh ing jejerku.
  • 2. "Gur kurang nunggu duwite mudhun, lan ana sawetara kabutuhan sing durung dituku. Mahasiswa anyar ya uwis diwenehi pengarahan bab apa wae sing kudu dilakoni. Lha perkembangane fakultasmu dhewe kepiye ?” "Padha lah karo fakultasmu. Wo iya, aku ana urusan awan iki. Aku lunga ndisek ya,” wangsulane Arya. ***** Dina OSPEK diwiwiti. Macem-macem rupa anyar mahasiswa ngebaki fakultas. Aku sing kadaden ketua panitia, kudu ngawasi mlakune acara. Terlepas dari kata senioritas tapi tetep duwe wibawa, kuwi konsep OSPEK universitas taun iki. Aku ngewiwiti inspeksiku awan iki. Mengamati bagaimana pendapat mahasiswa baru tentang fakultas. Dan aku melihatnya di sana. Di bawah pohon rindang di tepi lapangan, duduk bersama seorang laki-laki. Wajah wanita yang selalu kurindukan selama ini. Tapi aku tidak berani mendekat. Hanya melihat wajahnya saja aku sudah merasa senang. "Arga udah nyampe rumah Kakek dengan selamat, Ma. Iya ga papa, nanti Arga sampaikan salam Mama buat Kakek. Hati-hati di jalan Ma. Iya iya ngerti. Dah, Ma," aku menjawab telponku sambil berjalan menuju rumah sederhana di depanku. Liburan ini, aku memang berniat untuk menenangkan diri di desa sekaligus menemukan kembali sisa kenangan masa lalu. Sawetara dina aku ning desa lan dina iki dina pungkasan Beberapa hari aku tinggal di desa dan ini adalah hari terakhir aku di sini. Kenangan yang selama ini kucari, belum bisa kutemukan. Aku memberanikan diri bertanya pada Kakek. "Kakek, Arga boleh tanya? Ehm, kakek tau Riana teman masa kecil Arga? Sekarang di mana ya? Kemarin Arga ke rumahnya tapi enggak ada orang," tanyaku kepada Kakek siang itu. "Setahu Kakek, si Riana sekeluarga sudah lama pindah ke kota. Yah, sejak kamu pergi 8 tahun silam, Riana giat belajar untuk dapat beasiswa ke kota. Dan dia mendapatkannnya. Namun, karena tahun lalu Ayahnya juga harus pindah kerja ke kota jadi Riana sekeluarga akhirnya pindah. Memangnya ada pa to, Ga?” jawab Kakek. Aku hanya tersenyum menanggapi. Ingatan itu tiba-tiba muncul. Dan aku hanya bisa tersenyum lega. Karena kenangan yang selama ini kucari akan segera kembali. *****
  • 3. OSPEK telah selesai. Semua kegiatanku kembali menjadi normal. Tidak ada menginap di kampus, tidak ada marah-marah. Tapi ada satu yang hilang. Senyum manisnya yang selalu terngiang diotakku. Hingga siang ini aku kembali bertemu dengannya. Perlahan aku mendekat, takut mengganggu yang pasti, karena dia sedang bersama seseorang. Teman laki-lakinya oh atau bukan? Kenapa mereka sangat dekat. Ada perasaan sesak ketika melihatnya. Setelah pemikiran singkat kuberanikan diri mendekat. “Boleh saya duduk di sini?” aku memulai pembicaraan. Gadis itu mendongak. Terkesiap melihatku. Laki-laki di sampingnya mendadak tersenyum dan pergi meninggalkan kami berdua. Tak bisa dpungkiri aku merasa lega. “Silakan… Arga,” jawab gadis itu lirih. “Hai Riana. Lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu?” aku memulai pembicaraan, lagi. “Baik,” jawab Riana singkat. Ada keheningan yang menyusul kemudian. “Jadi… kau datang ke kota untuk mencariku?” ucapku. Riana hanya diam. “Ri, kau dengar aku?” tanyaku saat Riana hanya diam. “Oh oh, iya. Aku mendengarmu, Arga,” jawab Riana gagap. “Maafkan aku. Tapi saat ini ada yang harus kukatan padamu. Riana, maukah kau menjadi…. Ehm. Ya ampun aku tidak bisa mengatakan ini langsung kepadamu. Jadi baca saja surat ini. Berikan aku jawabannya nanti setelah kau yakin. Dah, aku pergi Riana,” ucapku malu sambil pergi berdiri meninggalkan Riana. Ya Tuhan. ***** Malam mulai larut, aku menunggu jawaban Riana akan pesanku tadi siang dengan harap cemas. Sebuah dering ponsel mengagetkanku yang sedang termenung menatap langit. Message from : Riana Hi Arga. Terimakasih karena kau telah menungguku selama ini. Tapi saat ini aku belum bisa menjadi kekasihmu. Aku berjanji pada ayahku untuk tidak menjalin hubungan kasih hingga lulus kuliah nanti. Jadi maukah kau menungguku 4 tahun lagi? Itupun jika kau mau. Maafkan aku. Doaku selalu mengiringimu. Selamat malam. Pasti Riana, aku pasti menunggumu. Kudoakan kau yang terbaik, untuk saat ini dan untuk masa depan. Terimakasih karena kau sudah jujur akan perasaanmu. Selamat malam. Mimpi indah Riana.