SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
    L ANSIA DENGAN BPH
(BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA)



             BY :
     PRODALIMA, S.KEP, NERS
ANATOMI SIS. REPRODUKSI PRIA
VU/Bladder




Uretra   N. Prostate   Ab. Prostate
BPH < BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA> ATAU DISEBUT
      TUMOR PROSTAT JINAK ADALAH PERTUMBUHAN
      BERLEBIHAN YANG TIDAK GANAS. PEMBESARAN
      PROSTAT   JINAK   AKIBAT   SEL-SEL   PROSTAT
      MEMPERBANYAK DIRI MELEBIHI KONDISI NORMAL,
      BIASANYA LAKI-LAKI BERUSIA DI ATAS 50 TAHUN.




   CYSTOSCOPY adalah
     pemeriksaan langsung dari
     kandung kemih dengan
     menggunakan instrument
     yang disebut cystoskop.
BPH DISEASIS
Gejala klinik terjadi oleh karena 2 hal yaitu :
 Penyempitan urethra yang menyebabkan kesulitan
  berkemih.
 Retensi air kemih dalam kandung kemih,hipertropi kandung
  kemih dan cystitis (peradangan pada VU).
Gejala klinik dapat berupa :
   Frekwensi berkemih bertambah
   Nocturia < Berkemih pada tengah malam>
   Kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan berkemih
   Air kemih masih tetap menetes setelah selesai berkemih
   Rasa nyeri pada saat berkemih
   Kandung kemih tidak mampu mengosongkan sepenuhnya
    pada tiap kali berkemih, air kemih menjadi alkali akibat
    stasis dan menjadi subur untuk pertumbuhan bakteri
   Hematuria terjadi karena pecahnya pembuluh darah akibat
    terlalu meregang.
Pengobatan yang      lazim diberikan yaitu dengan
tindakan pembedahan. Pada waktu operasi kapsul
kelenjar dibiarkan utuh dan jaringan yang seperti
adoma diangkat dengan salah satu metode berikut ini :
Berbagai bentuk bedah prostate :
   Trans urethra prostatic resection < TURP >
    Operasi pengangkatan jaringan prostat lewat uretra
   Reseksi supra (bagian atas) pubis

    Operasi pengangkatan jaringan melalui bagian atas daerah
    kemaluan
   Reseksi retro (bagian belakang) pubis
    Operasi pengangkatan jaringan melaui bagian belakang daerah
    kemaluan
   Reseksi perineal radikal

    Operasi pengangkatan jaringan sampai keakar-akarnya. Dilakukan
    pada jaringan pembatas antara anus dan kemaluan
ASUHAN KEPERAWATAN

A.PENGKAJIAN

Dx medik   : TURP a/i BPH
Data         : Tn. S, 72 tahun pensiunan mekanis
           automobile (pergerakan diri). Nokturia
           dialami ± 4 bulan yang lalu. Beberapa
           minggu kemudian ia menderita kesukaran
           untuk memulai berkemih. Diketahuinya
           juga suka menetes setelah berkemih. Pada
           pemeriksaan    fisik   dokter  pribadinya
           mengetahui bahwa pasien menderita
           pembesaran prostate. Ia masuk rumah sakit
           untuk cystoskop dan TURP.
Keperawatan kolaboratif terdiri dari pemantauan
berbagai     komplikasi  pasca   bedah,   termasuk
pendarahaan dan disuria. Kegiatan keperawatan yang
spesifik adalah sbb:
   Tanda-tanda dari gejala hemoragi: hematuria, peningkatan
    nadi, tekanan darah menurun, gelisah, dingin, kulit
    sembab.
   Tidak mampu berkemih setelah kateter diangkat.
ANALISA MASALAH
No.        Problem                    Etiologi                       Symptom/sign


1     Perubahan pola        Obstruksi sekunder dari TURP   Do : urine yang keluar dari kateter
      retensi urine                                        sedikit dan berwarna merah


2     Nyeri                 Spasmus kandung kemih          Do : pasien tampak meringis dan
                                                           kateter terpasangDs : px
                                                           mengatakan nyeri

3     Potensial untuk       Pembedahan
      infeksi


4     Inkontinen            Pengangkatan kateter pascah    Susah B.A.K setelah kateter
                            bedah                          dibuka

5     Potensial Disfungsi   TURP
      sexsul


6     Kurangnya             Kurangnya informasi.           Pasien banyak bertanya
      pengetahuan
      tentang TURP.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.   Perubahan pola retensi urine berhubungan dengan obstruksi sekunder
     dari TURP.
2.   Nyeri berhubungan dengan spasmus(menegang) kandung kemih
3.   Resti infeksi berhubung dengan pembedahan
4.   Inkotinen berhubungan dengan pengangkatan kateter setelah bedah
5.   Resti disfungsi sexsual berhubungan dengan TURP
6.   Kurangnya pengetahuan tentang TURP berhubungan dengan
     kurangnya informasi.
C. INTERVENSI
1. Perubahan pola retensi urine berhubung dengan
  obstruksi sekunder dari TURP
           Tujuan                       Rencana                     Rasional


  Tidak terjadi retensi urine   Pantau out put urine dan     Mendeteksi retensi
                                karakteristik                pada saat dini

                                Pertahankan irigasi kemih    Mencegah bekuan
                                yang konstan selama 24       darah menyumbat
                                jam                          aliran urine

                                Pertahankan kepatenan        Mencegah bekuan
                                kateter dengan irigasi       darah menyumbat
                                                             kateter
                                Usahakan intake cairan <     Melancarkan aliran
                                2500-3000 ml/hari >          urine

                                Setelah kateter diangkat,    Mendeteksi dini retensi
                                pantau terus gejala-gejala   urine
                                retensi
2. NYERI BERHUBUNGAN DENGAN SPASMUS
   KANDUNG KEMIH
    Tujuan                  Rencana              Rasional


Pasien              Pantau pasien pada      Untuk mengenal
mengatakan          interval yang teratur   gejala dini dari
perasaannya lebih   selama 48 jam.          spasmus kandung
nyaman dan nyeri                            kemih. Sehingga
hilang                                      dapat memberikan
                                            obat
                    Kolaborasi tentang      Mengurangi nyeri
                    pemberian analgetik
3. RESTI INFEKSI BERHUBUNGAN DENGAN
   PEMBEDAHAN

Tujuan              Rencana                              Rasional

Tidak ada infeksi   Pantau vital sing, laporkan gejala   Mencegah sebelum terjadi
                    shock dan demam                      shock

                    Pantau warna urine merah darah       Warna urine harus berubah
                    segar dan bukan merah tua            dari merah cerah menjadi
                    beberapa jam setelah bedah           lebih tua pada hari ke2 dan
                                                         ke3 setelah operasi
                    Cegah pemakaian thermometer          Dapat menimbulkan
                    rectal, pemeriksaan rectal atau      perdarahan prostate
                    huknah selama ± 1 minggu

                    Pertahankan tehnik aseptic dari      Meminimalkan potensial
                    sistem drainase urine, irigasi       masuknya kuman yang bisa
                    hanya bila perlu saja.               menyebabkan infeksi.

                    Usahakan intake yang banyak          Meningkatkan output urine
                    dapat menurunkan potensial
                    infeksi.
4. INKONTINEN BERHUBUNGAN DENGAN
  PENGANGKATAN KATETER SETELAH
  PEMBEDAHAN
    Tujuan                Rencana                     Rasional


 Pasien dapat    Kaji terhadap tetesan urine   Mendeteksi inkontinen
 mengendalikan   setelah kateter diangkat.
 berkemih.       Bila terjadi tetesan :        Pasien harus dibesarkan
                  Katakana kepada pasien
                                               harapannya bahwa itu
                 bahwa itu biasa dan           normal.
                 kontinen akan pulih.
                 Penyuluhan latihan
                                               Bantuan untuk
                 perineal.                     pengendalian kandung
                                               kemih.
5. RESTI DISFUNGSI SEXSUAL BERHUBUNGAN
     DANGAN TURP
    Tujuan               Rencana                  Rasional

Fungsi seksual   Beri kesempatan pada     Agar pasien dapat
dapat            pasien untuk             memahami.
dipertahankan    memperbincangkan
                 pengaruh TURP terhadap
                 seksual


                 Beri informasi sesuai    Kurang pengetahuan
                 dengan kebutuhan         dapat membangkitkan
                                          cemas dan berdampak
                                          disfungsi seksual

                 Cegah hubungan seksual   Bisa terjadi perdarahan
                 selama 3-4 minggu        dan ketidaknyamanan.
                 setelah operasi.
6. KURANG PENGETAHUAN TENTANG TURP
   BERHUBUNGAN DENGAN KURANGNYA
   INFORMASI
     Tujuan               Rencana                     Rasional

Pasien            Penyuluhan pada pasien :
menguraikan          Mencegah aktivitas      Dapat menimbulkan
pantangan            berat selama 3-4         perdarahan.
kegiatan serta       minggu
kebutuhan berobat  Mencegah mengedan
lanjutan.                                     Mengedan dapat
                     waktu B.A.B selama 4-6   menimbulkan
                     minggu, memakai          perdarahan, laksatif
                     laksatif sesuai          dapat membantu pada
                     kebutuhan.               saat B.A.B
                   Pengelolaan cairan
                                              Mengurangi potensial
                     sekurang-kurangnya       infeksi dan gumpalan
                     2500-3000 ml/ hari.      darah.
                   Untuk berobat lanjutan
                                              Berobat lanjutan penting
                     kepada dokter.           untuk menjamin tidak
                                              ada perkembangan
                                              komplikasi.
D.IMPLEMENTASI
Melaksanakan apa yang telah direncanakan,
mengusahakan yang terbaik bagi pasien.

                    E. EVALUASI
Perawatan spesifik bagi pasien TURP a/i BPH
dievaluasi atas dasar hasil yang diharapkan dari pasien.
Hasil yang diharapkan adalah :
    Tidak terjadi retensi urine
    Pasien mengatakan perasaannya nyaman dan nyeri hilang
    Tidak terjadi infeksi
    Pasien dapat mengendalikan berkemih
    Fungsi seksual dapat dipertahankan
    Pasien menguraikan pantangan kegiatan serta kebutuhan
     berobat lanjutan.
Tanya-
kenapa !!!?

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
Abdul Ghony
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Septian Muna Barakati
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
Teye Onti
 

Mais procurados (20)

Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilan
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
 
Askep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitusAskep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitus
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Konstipasi
KonstipasiKonstipasi
Konstipasi
 
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 

Destaque

Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benigna
itachi0805
 
Makalah turp sindrome
Makalah turp sindromeMakalah turp sindrome
Makalah turp sindrome
Noveldy Pitna
 
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
Anno Making
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Operator Warnet Vast Raha
 
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2
janmorlock
 

Destaque (20)

Askep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa iiAskep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa ii
 
Post Op TURP
Post Op TURPPost Op TURP
Post Op TURP
 
Askep bph
Askep bphAskep bph
Askep bph
 
Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benigna
 
Makalah turp sindrome
Makalah turp sindromeMakalah turp sindrome
Makalah turp sindrome
 
bph dan vesiclithiasis
bph dan vesiclithiasis bph dan vesiclithiasis
bph dan vesiclithiasis
 
post op Tur-p
post op Tur-ppost op Tur-p
post op Tur-p
 
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
 
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
 
Bph
BphBph
Bph
 
Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemihKanker kandung kemih
Kanker kandung kemih
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
 
Pengantar stres
Pengantar stresPengantar stres
Pengantar stres
 
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluargaTahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
 
Benefit Cost Analysis
Benefit Cost AnalysisBenefit Cost Analysis
Benefit Cost Analysis
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
 
Holistic nursing theory
Holistic nursing theoryHolistic nursing theory
Holistic nursing theory
 
Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2
 

Semelhante a Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH)   .pptBenign Prostate Hipertrophy (BPH)   .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
azwararifki1993
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Semelhante a Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5) (20)

Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Inkontenensia urin
Inkontenensia urinInkontenensia urin
Inkontenensia urin
 
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
 
ujian
ujianujian
ujian
 
Askep inkontinensia urine (2)
Askep inkontinensia urine (2)Askep inkontinensia urine (2)
Askep inkontinensia urine (2)
 
Retensi urine
Retensi urineRetensi urine
Retensi urine
 
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNABph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA
 
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA
 
Bph
BphBph
Bph
 
Kasus bph
Kasus bphKasus bph
Kasus bph
 
Askep retensi urine (3)
Askep retensi urine (3)Askep retensi urine (3)
Askep retensi urine (3)
 
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH)   .pptBenign Prostate Hipertrophy (BPH)   .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
 
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
 
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.pptGADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
 
1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx
 
BPH.pptx
BPH.pptxBPH.pptx
BPH.pptx
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
 
Eliminasi Urine.ppt
Eliminasi Urine.pptEliminasi Urine.ppt
Eliminasi Urine.ppt
 
KET.pptx
KET.pptxKET.pptx
KET.pptx
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASIPEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
 

Mais de Prodalima Sinulingga, M.Kep

Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 

Mais de Prodalima Sinulingga, M.Kep (20)

Emergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral InjuryEmergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral Injury
 
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
 
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiPresentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
 
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah SakitManajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
 
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : FenomenologiDesai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
 
Focus group discussion
Focus group discussionFocus group discussion
Focus group discussion
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
Leadership in nursing
Leadership in nursingLeadership in nursing
Leadership in nursing
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
 
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
 
(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan AddisonAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
 

Último

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
hurufd86
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
Meboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
wisanggeni19
 

Último (20)

Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA L ANSIA DENGAN BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA) BY : PRODALIMA, S.KEP, NERS
  • 3. VU/Bladder Uretra N. Prostate Ab. Prostate
  • 4. BPH < BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA> ATAU DISEBUT TUMOR PROSTAT JINAK ADALAH PERTUMBUHAN BERLEBIHAN YANG TIDAK GANAS. PEMBESARAN PROSTAT JINAK AKIBAT SEL-SEL PROSTAT MEMPERBANYAK DIRI MELEBIHI KONDISI NORMAL, BIASANYA LAKI-LAKI BERUSIA DI ATAS 50 TAHUN. CYSTOSCOPY adalah pemeriksaan langsung dari kandung kemih dengan menggunakan instrument yang disebut cystoskop.
  • 6. Gejala klinik terjadi oleh karena 2 hal yaitu :  Penyempitan urethra yang menyebabkan kesulitan berkemih.  Retensi air kemih dalam kandung kemih,hipertropi kandung kemih dan cystitis (peradangan pada VU).
  • 7. Gejala klinik dapat berupa :  Frekwensi berkemih bertambah  Nocturia < Berkemih pada tengah malam>  Kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan berkemih  Air kemih masih tetap menetes setelah selesai berkemih  Rasa nyeri pada saat berkemih  Kandung kemih tidak mampu mengosongkan sepenuhnya pada tiap kali berkemih, air kemih menjadi alkali akibat stasis dan menjadi subur untuk pertumbuhan bakteri  Hematuria terjadi karena pecahnya pembuluh darah akibat terlalu meregang.
  • 8. Pengobatan yang lazim diberikan yaitu dengan tindakan pembedahan. Pada waktu operasi kapsul kelenjar dibiarkan utuh dan jaringan yang seperti adoma diangkat dengan salah satu metode berikut ini : Berbagai bentuk bedah prostate :  Trans urethra prostatic resection < TURP > Operasi pengangkatan jaringan prostat lewat uretra  Reseksi supra (bagian atas) pubis Operasi pengangkatan jaringan melalui bagian atas daerah kemaluan  Reseksi retro (bagian belakang) pubis Operasi pengangkatan jaringan melaui bagian belakang daerah kemaluan  Reseksi perineal radikal Operasi pengangkatan jaringan sampai keakar-akarnya. Dilakukan pada jaringan pembatas antara anus dan kemaluan
  • 9. ASUHAN KEPERAWATAN A.PENGKAJIAN Dx medik : TURP a/i BPH Data : Tn. S, 72 tahun pensiunan mekanis automobile (pergerakan diri). Nokturia dialami ± 4 bulan yang lalu. Beberapa minggu kemudian ia menderita kesukaran untuk memulai berkemih. Diketahuinya juga suka menetes setelah berkemih. Pada pemeriksaan fisik dokter pribadinya mengetahui bahwa pasien menderita pembesaran prostate. Ia masuk rumah sakit untuk cystoskop dan TURP.
  • 10. Keperawatan kolaboratif terdiri dari pemantauan berbagai komplikasi pasca bedah, termasuk pendarahaan dan disuria. Kegiatan keperawatan yang spesifik adalah sbb:  Tanda-tanda dari gejala hemoragi: hematuria, peningkatan nadi, tekanan darah menurun, gelisah, dingin, kulit sembab.  Tidak mampu berkemih setelah kateter diangkat.
  • 11. ANALISA MASALAH No. Problem Etiologi Symptom/sign 1 Perubahan pola Obstruksi sekunder dari TURP Do : urine yang keluar dari kateter retensi urine sedikit dan berwarna merah 2 Nyeri Spasmus kandung kemih Do : pasien tampak meringis dan kateter terpasangDs : px mengatakan nyeri 3 Potensial untuk Pembedahan infeksi 4 Inkontinen Pengangkatan kateter pascah Susah B.A.K setelah kateter bedah dibuka 5 Potensial Disfungsi TURP sexsul 6 Kurangnya Kurangnya informasi. Pasien banyak bertanya pengetahuan tentang TURP.
  • 12. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Perubahan pola retensi urine berhubungan dengan obstruksi sekunder dari TURP. 2. Nyeri berhubungan dengan spasmus(menegang) kandung kemih 3. Resti infeksi berhubung dengan pembedahan 4. Inkotinen berhubungan dengan pengangkatan kateter setelah bedah 5. Resti disfungsi sexsual berhubungan dengan TURP 6. Kurangnya pengetahuan tentang TURP berhubungan dengan kurangnya informasi.
  • 13. C. INTERVENSI 1. Perubahan pola retensi urine berhubung dengan obstruksi sekunder dari TURP Tujuan Rencana Rasional Tidak terjadi retensi urine Pantau out put urine dan Mendeteksi retensi karakteristik pada saat dini Pertahankan irigasi kemih Mencegah bekuan yang konstan selama 24 darah menyumbat jam aliran urine Pertahankan kepatenan Mencegah bekuan kateter dengan irigasi darah menyumbat kateter Usahakan intake cairan < Melancarkan aliran 2500-3000 ml/hari > urine Setelah kateter diangkat, Mendeteksi dini retensi pantau terus gejala-gejala urine retensi
  • 14. 2. NYERI BERHUBUNGAN DENGAN SPASMUS KANDUNG KEMIH Tujuan Rencana Rasional Pasien Pantau pasien pada Untuk mengenal mengatakan interval yang teratur gejala dini dari perasaannya lebih selama 48 jam. spasmus kandung nyaman dan nyeri kemih. Sehingga hilang dapat memberikan obat Kolaborasi tentang Mengurangi nyeri pemberian analgetik
  • 15. 3. RESTI INFEKSI BERHUBUNGAN DENGAN PEMBEDAHAN Tujuan Rencana Rasional Tidak ada infeksi Pantau vital sing, laporkan gejala Mencegah sebelum terjadi shock dan demam shock Pantau warna urine merah darah Warna urine harus berubah segar dan bukan merah tua dari merah cerah menjadi beberapa jam setelah bedah lebih tua pada hari ke2 dan ke3 setelah operasi Cegah pemakaian thermometer Dapat menimbulkan rectal, pemeriksaan rectal atau perdarahan prostate huknah selama ± 1 minggu Pertahankan tehnik aseptic dari Meminimalkan potensial sistem drainase urine, irigasi masuknya kuman yang bisa hanya bila perlu saja. menyebabkan infeksi. Usahakan intake yang banyak Meningkatkan output urine dapat menurunkan potensial infeksi.
  • 16. 4. INKONTINEN BERHUBUNGAN DENGAN PENGANGKATAN KATETER SETELAH PEMBEDAHAN Tujuan Rencana Rasional Pasien dapat Kaji terhadap tetesan urine Mendeteksi inkontinen mengendalikan setelah kateter diangkat. berkemih. Bila terjadi tetesan : Pasien harus dibesarkan  Katakana kepada pasien harapannya bahwa itu bahwa itu biasa dan normal. kontinen akan pulih. Penyuluhan latihan Bantuan untuk perineal. pengendalian kandung kemih.
  • 17. 5. RESTI DISFUNGSI SEXSUAL BERHUBUNGAN DANGAN TURP Tujuan Rencana Rasional Fungsi seksual Beri kesempatan pada Agar pasien dapat dapat pasien untuk memahami. dipertahankan memperbincangkan pengaruh TURP terhadap seksual Beri informasi sesuai Kurang pengetahuan dengan kebutuhan dapat membangkitkan cemas dan berdampak disfungsi seksual Cegah hubungan seksual Bisa terjadi perdarahan selama 3-4 minggu dan ketidaknyamanan. setelah operasi.
  • 18. 6. KURANG PENGETAHUAN TENTANG TURP BERHUBUNGAN DENGAN KURANGNYA INFORMASI Tujuan Rencana Rasional Pasien Penyuluhan pada pasien : menguraikan  Mencegah aktivitas Dapat menimbulkan pantangan berat selama 3-4 perdarahan. kegiatan serta minggu kebutuhan berobat  Mencegah mengedan lanjutan. Mengedan dapat waktu B.A.B selama 4-6 menimbulkan minggu, memakai perdarahan, laksatif laksatif sesuai dapat membantu pada kebutuhan. saat B.A.B  Pengelolaan cairan Mengurangi potensial sekurang-kurangnya infeksi dan gumpalan 2500-3000 ml/ hari. darah.  Untuk berobat lanjutan Berobat lanjutan penting kepada dokter. untuk menjamin tidak ada perkembangan komplikasi.
  • 19. D.IMPLEMENTASI Melaksanakan apa yang telah direncanakan, mengusahakan yang terbaik bagi pasien. E. EVALUASI Perawatan spesifik bagi pasien TURP a/i BPH dievaluasi atas dasar hasil yang diharapkan dari pasien. Hasil yang diharapkan adalah :  Tidak terjadi retensi urine  Pasien mengatakan perasaannya nyaman dan nyeri hilang  Tidak terjadi infeksi  Pasien dapat mengendalikan berkemih  Fungsi seksual dapat dipertahankan  Pasien menguraikan pantangan kegiatan serta kebutuhan berobat lanjutan.