2. Hama adalah hewan yang mengganggu atau
merusak tanaman sehingga pertumbuhan
dan perkembangannya terganggu.
Pests are animals that damage plants.
Tanaman yang dirusak tersebut misalnya
kol, sawi, selada, tomat, terung, jagung,
jeruk, mangga.
Hama bisa berasal dari kelompok mamalia,
aves dan serangga
3. Hama berupa mamalia misalnya tikus, babi
hutan, dan kera.
Hama berupa aves misalnya burung pipit,
burung gelatik, dan lain-lain
Hama berupa serangga misalnya wereng,
kutu daun, walang sangit, belalang,
berbagai ulat, dan berbagai kumbang.
Diantara hama-hama tersebut yang paling
menimbulkan kerugian besar pada tanaman
pertanian adalah kelompok serangga.
4. Untuk memberantas serangga hama, perlu
diketahui siklus hidupnya agar dapat
ditentukan pada stadium apa serangga
tersebut menyerang tanaman.
To kill insect pests, we need to know their
cycle life, to know the stadium that attacks
plants.
Ada serangga hama pada stadium ulat
(larva) misalnya ulat kupu-kupu Tryporyza
innotata (ulat penggerek) yang merusak
tanaman padi.
5. Serangga hama stadium dewasa misalnya ;
a.wereng coklat (Nilaparvata lugens)
menyerang tanaman padi,
b.walang sangit (Leptocorisa acuta)
menyerang biji padi yang masih muda,
c.kutu daun (Aphis sp.) merusak beberapa
jenis tanaman,
d.kumbang tanduk (Artona cartoxantha) dan
wangwung (Oryctes rhinoceros) menyerang
tanaman kelapa,
e.Chilo sp. Merusak tunas dan batang tebu.
6. 1. Wereng
Wereng adalah sejenis kepik yang
menyerang tumbuhan dan menyebabkan
daun dan batang menjadi berlubang-
lubang.
Tanda-tanda Serangannya : daun akan
menguning, kering, dan akhirnya mati.
Wereng dapat dikendalikan secara kimiawi,
misalnya dengan penyemprotan
menggunakan insektisida.
7. 2. Gangsir
Gangsir merupakan binatang yang sering
menyerang tanaman yang masih muda,
Gigitan gangsir menyebabkan tanaman mati
karena batangnya putus atau patah.
Potongan pangkal batang itu biasanya tidak
dimakan tapi hanya diputus.
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain
dengan tidak menanam bibit yang terlalu
muda karena disukai gangsir.
Pengendalian terhadap gangsir dapat
dilakukan dengan menyiram larutan
insektisida pada liang gangsir kemudian
ditutup dengan tanah.
8. 3. Tikus
Tikus merupakan hama tanaman yang sangat
merugikan petani karena hal-hal sebagai berikut ;
a. Menyerang tanaman pada masa persemaian,
pertumbuhan, pembungaan, panen, hingga masa
penyimpanan.
b. Sulit dikendalikan karena memiliki daya
adaptasi yang baik.
c. Memiliki kemampuan berkembang biak yang
tinggi dan penyebarannya cepat. Tikus betina
dapat melahirkan 4-12 anak dalam satu siklus
reproduksi.
d. Memakan bagian tanaman seperti biji-bijian,
umbi tanaman, dan buah. Selain itu, tikus juga
merusak batang tanaman.
9. Pengendalian tikus dapat dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut ;
a.Pemberian racun tikus yang bersifat akut. Racun ini
jika termakan oleh tikus dapat membunuh tikus
hanya dalam beberapa jam.
b.Gropyokan, yaitu memburu dan membunuh tikus
secara beramai-ramai dalam sebuah desa atau
wilayah kelompok tani.
c.Emposan, yaitu dengan membakar campuran
belerang dan jerami diarahkan ke dalam liang
tikus. Sebelumnya lubang-lubang yang ada ditutup
agar tidak ada tikus yang lari keluar melalui
lubang lain.
d.Pengendalian biologis dilakukan dengan
melepaskan musuh alami, misalnya burung hantu,
kucing, dan ular sawah.
e.Penanaman padi secara serentak, yaitu agar
serangan tikus tidak memusat pada salah satu
wilayah persemaian.
10. 4. Lalat buah
Lalat buah biasanya menyerang tanaman pada
waktu musim hujan.
Lalat betina menusuk buah-buahan dengan alat
peletak telur untuk memasukkan telurnya ke
dalam daging buah. Telur akan menetas dan
menjadi belatung yang memakan buah tersebut
sehingga buah akan busuk dan rusak.
Pengendalian lalat buah dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut ;
a. Sanitasi lingkungan dengan membersihkan semua
buah yang rontok.
b. Pemasangan perangkap berupa sex pheromon.
c. Penyemprotan insektisida secara berselang-
seling. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari
ketika masih ada embun.
11. 5. Walang sangit
Walang sangit merupakan serangga hama tanaman
padi.
Setiap Kali bertelur, serangga betina dapat
menghasilkan 100-200 butir telur. Telur-telur
tersebut diletakkan pada daun bendera tanaman
padi. Telur yang telah menetas akan menjadi
nimfa yang berwarna hijau dan berangsur-angsur
menjadi coklat. Nimfa dan imago menyerang buah
padi yang sedang matang susu dengan cara
menghisap cairan buah sehingga menyebabkan buah
menjadi hampa.
Pengendalian terhadap wereng coklat dapat
dilakukan dengan cara menanam secara serentak,
sanitasi tanaman yang terserang, atau dengan
penyemprotan insektisida dengan dosis yang
sesuai.
12. 6. Artona
Hama ini temasuk lepidoptera (kupu yang merusak
tanaman ketika stadia larva). Artona menjadi
hama bagi tanaman kelapa. Ulat yang baru
menetas menyerang dengan menimbulkan gejala
serangan titik-titik pada daun. Setelah agak
besar, ulat menimbulkan gejala serangan garis-
garis pada daun.
Selanjutnya, ulat yang cukup besar memakan daun
kelapa berikut tulang daunnya sehingga daun
kelapa hanya tinggal lidinya saja.
Pengendalian terhadap artona dilakukan dengan
memangkas daun kelapa yang sudah terserang
agar ulat dan kepompongnya ikut terbuang.
Pengendalian hayati dengan melepas parasit
Apanteles artonae. Pada areal pertanaman yang
luas dapat dilakukan penyemprotan dengan
larutan insektisida yang bersifat sistemik atau
racun perut.
13. Cara pengendalian hama secara umum
antara lain sebagai berikut ;
1).Menanam padi yang tahan terhadap hama
wereng (VUTW).
2).Memutuskan daur perkembangbiakan
wereng dengan jalan mengupayakan
rotasi tanaman, yaitu menanam dua jenis
tanaman di satu lahan secara bergantian.
14. 3). Menanam padi secara serentak dalam
areal yang luas dengan jenis padi yang
ditanam sama. Hal ini dilakukan agar
pemanenan dapat dilakukan serentak
dalam satu waktu. Dengan demikian,
terdapat tenggang waktu, yaitu tidak
terdapatnya tanaman padi sama sekali
sehingga hama wereng tidak memperoleh
makanan dan akhirnya mati.
4).Membunuh wereng secara langsung
menggunakan insektisida dengan dosis yang
tepat. Dosis yang tepat sangat penting
supaya hama wereng dapat diberantas
tanpa mengganggu keseimbangan
ekosistem.
15. Penyakit adalah gangguan pada tanaman yang
disebabkan oleh mikroorganisme, seperti
bakteri, cendawan, virus, dan protozoa.
Plants can be infected by diseases that are
caused by microorganisms, like bacteria,
fungi, viruses, and protozoa.
Tanaman dikatakan sakit jika ada perubahan
seluruh atau sebagian organ-organ tanaman
yang menyebabkan terganggunya kegiatan
fisiologisnya.
16. Penyebab lain bisa karena kekurangan atau
kelebihan air, kekurangan atau kelebihan
unsur hara atau karena tanaman
mendapatkan stress lingkungan misalnya
suhu lingkungan yang terlalu panas atau
terlalu dingin.
Another causes can due to lack or excess of
water or nutrients, or because
environmental temperature is too hot or
too cool.
17. Beberapa contoh enyakit pada tanaman dan
penyebabnya antara lain :
a.CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) pada
jeruk, disebabkan bakteri Liberobacter
asiaticum yang merusak pembuluh floem
tanaman jeruk. Daunnya menjadi kecil dan
kuning, petumbuhan kuncupnya lambat, pada
stadium lanjut daun gugur dan tidak produktif
akhirnya mati.
CVPD diseases is a disease that attacks the
phloem of an orange’s stem. It is caused by
bacteria. The symptoms are that the leaf buds
become small and turn yellow so they
become yellow colored fruit
18. b. TMV (Tobacco Mosaic Virus) disebabkan virus TMV,
menyebabkan daum tembakau berkerut dan
bercak-bercak putih.
TMV is caused by virus and causes white spots on
tobacco’s leaves which lead to decrease in the
quality of the leaves.
c. Penyakit rebah kecambah, disebabkan protista
Pythium debaryanum menyebabkan pembusukan
kecambah dan busuk akar pada tanaman
budidaya.
Soft rot disease is caused by like fungi protist
that causes rotting at the neck newly grown
plant roots.
19. d.Penyakit pada tanaman kentang, disebabkan
protista yang menyerupai jamur Phytopthora
infestans.
Disease in potatoes plants is caused by like
fungi protist.
e.Penyakit pada tanaman padi, disebabkan
jamur Pyricularia oryzae yang menyerang
ruas-ruas batang dan butir padi.
Disease in rice plants is caused by fungi that
attacks the internodes of the stem and grains.
20. f.Penyakit pada anggrek, disebabkan bakteri
Pseudomonas cattleyas.
Disease in orchid is caused by bacteria.
g.Penyakit pada tanaman jagung, disebabkan
oleh jamur Ustilago maydis (dikenal sebagai
jamur api), Ustilago avenae menyerang
tanaman gandum, Ustilago scitaminea
menyerang pucuk tanaman tebu.
Disease in corn plants is caused by fungi.
21. h.Penyakit virus belang, penyakit ini biasanya
menyerang tanaman kedelai. Penyebabnya
adalah virus, dengan penyebaran melalui
perantaraan angin.
Disease in Soyabean plants is caused by virus.
i.Penyakit kerdil rumput, penyakit ini biasanya
menyerang tanaman padi. Penyebabnya virus
dengan penyebaran melalui perantaraan hama
wereng. Pengendalian penyakit ini dilakukan
dengan jalan mengendalikan hewan
perantaranya, yaitu wereng.
Disease in grass plants
27. Akibat serangan cendawan Erysiphe
chichoracearum De Cand pada
semangka. Cendawan ini selain
menyerang tanaman Cucurbitaceae
juga mangga dan tembakau;
Penyakit busuk akar
pada tanaman kacang
tanah.
28. Kerugian petani jagung diakibatkan (a)
serangan jamur dan juga (b) ulat.
Kutu putih yang ditemukan pada
permukaan bawah daun
Aglaonema.
Ulat yang menyerang tanaman
Anthurium, sehingga
menyebabkan daun tidak lagi
cantik
29. Upaya pengendalian dan pemberantasan hama
dan penyakit tanaman secara garis besar
dapat dilakukan melalui dua macam cara,
yaitu secara kimiawi dan secara biologi.
1.secara kimiawi
a.Insektisida digunakan untuk memberantas
serangga (insekta).
b.Larvasida digunakan untuk memberantas
larva (ulat).
c.Fungisida digunakan untuk memberantas
jamur (fungi).
d.Algasida digunakan untuk memberantas
ganggang (algae).
30. e. Rodentisida digunakan untuk memberantas
Tikus (Rodensia)
f. Fumigasi adalah cara pengendalian hama
dengan menggunakan gas beracun Methyl
Bromide (CH3Br).
Dengan dosis yang sesuai, fumigasi dapat
membunuh rayap, tikus, kumbang, ngengat,
dan lainlain. Fumigasi memiliki tingkat
penetrasi yang tinggi dan dapat membunuh
semua tingkat perkembangan hama tanpa
mengotori bahan atau tanaman yang
difumigasi.
31. Dampak penggunaan pestisida antara lain
sebagai berikut ;
1. Dapat membunuh hewan lain yang
sebenarnya bermanfaat bagi manusia.
2.Apabila masuk ke dalam bahan makanan
dapat bersifat racun sehingga
membahayakan kesehatan manusia.
3.Dapat merusak keseimbangan ekosistem
32. 2. Secara biologi
Pemberantasan hama secara biologi merupakan
upaya pengendalian hama tanaman dengan
menggunakan agen pemangsa alami (predator).
Contoh berbagai hewan pemangsa hama tanaman
antara lain lebah penyengat, semut rangrang, dan
burung hantu.
a.Ulat kupu artona diberantas dengan hewan
semacam lebah penyengat.
b.Kutu loncat diberantas dengan semutrangrang.
c.Tikus diberantas dengan burung hantu.
33. Gulma adalah tanaman pengganggu tanaman
budi daya.
Berbeda dengan hama dan penyakit tanaman,
pengaruh yang diakibatkan oleh gulma tidak
terlihat secara langsung dan berjalan
lambat. Namun, secara keseluruhan kerugian
yang ditimbulkan sangat besar. Gulma mampu
berkompetisi kuat dengan tanaman budi daya
untuk memenuhi kebutuhan unsur hara, air,
sinar matahari, udara, dan ruang tumbuh.
Contoh tumbuhan yang termasuk gulma, yaitu
rumput teki, tanaman paku-pakuan, dan eceng
gondok.
34. Beberapa faktor yang menyebabkan
timbulnya kerugian akibat persaingan
antara tanaman budi daya dengan gulma ;
1.Pertumbuhan tanaman terhambat sehingga
waktu mulai berproduksi lebih lama.
2.Penurunan kuantitas dan kualitas hasil
produksi.
3.Gulma dapat menjadi sarang hama dan
penyakit.
35. Pengendalian gulma membutuhkan biaya
yang mahal. Cara pengendalian gulma
dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1.Cara tradisional dengan mencabuti gulma
secara langsung.
2.Cara modern dengan menyemprot
menggunakan herbisida.