SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 75
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
I.

LATAR BELAKANG
Laporan

Peragaan

menyelesaikan

Alat

Laboratorium

ini

dibuat

Motor

Bakar.

untuk

Praktikum

peragaan alat ini menyabgkut masalah bongkar pasang
bagian

mesin

Toyota

Kijang.

Pada

engine

stand

terdapat banyak macam sistem antara lain : sistem
pengapian, sistem pelumasan, sistem pendingin, sistem
bahan bakar dan sistem mekanisme katup. Mesin toyota
kijang merupakan jesis motor bakar empat langkah yang
menggunakan bahan bakar bensin. Motor bakar merupakan
sebutan dari mesin yang mengubah tenaga panas menjadi
tenaga gerak. Dalam melakukan pengubahan tenaga panas
menjadi tenaga gerak, didalam mesin itu disebut mesin
pembakaran

dalam

(Internal

Combustion

camber).

Pembakaran tersebut menghasilkan panas yang diubah
menjadi

tenaga

kerja

melalui

gerak

putaran

poros

engkol dan naik turunnya piston. Untuk menghasilkan
panas pada mesin, ruang silinder di atas torak harus
rapat,

tidak

boleh

ada

keboccoran

gas

pada

waktu

langkah kompressi maupun langkah kerja. Pada silinder
untuk mencapai keadaan agar tidak ada kebocoran, maka
dilengkapi dengan mekanisme katup. Mekanisme katup
ini merupakan bagian-bagian yang menggerakkan agar
dapat membuka dan menutup katup untuk masuknya gas
baru

dan

keluarnya

gas

bekas

secara

sempurna.

Mekanisme katup pada kijang ini menggunakan sistem
singgle drive belt directly hanya salah satu noken as
yang disambungkan dengan sabuk. Umumnya adalah bagian
roda

gigi

katup

disambungkan

intake.

dengan

roda

Antara
gigi

roda

gigi

exhasust

intake

(buang),

sehingga katub exhaust akan turut bergerak pula dan
terdiri atas komponen-komponen antara lain : valve,
pegas katup, rocker arm, 2 buah noken as, chamshaft.
Dimana perkembangan mekanis katup pada engine stand
ini menggunakan model katup camshaftnya terletak di
cylinder head (DOHC)
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
1. Siklus Ideal Volume Konstan

Keterangan :
Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan
kalor spesifik yang konstan;
langkah isap (0-1) merupakan tekanan konstan,
torak bergerak dari TMA ke TMB;
langkah kompresi (1-2) ialah proses isentropic,
torak bergerak dari TMB ke TMA;
proses pembakaran volume konstan (2-3) dianggap
sebagai

proses

pemasukan

kalor

pada

volume

konstan;
Langkah kerja (3-4) ialah proses isentropic,
torak mulaibergerak dari TMA ke TMB;
proses pembuangan (4-1) dianggap sebagai proses
pengeluaran kalor pada volume konstan
langkah

buang

(1-0)

ialah

proses

tekanan

konstan, torak bergerak dari TMB ke TMA;
Siklus

dianggap

tertutup

artinya

siklus

ini

berlangsung dengan fluida kerja yang sama atau
gas yang berada didalam silinder pada titik 1
dapat

dikeluarkan

dari

dalam

waktu langkah buang, tetapi pada

silinder

pada

langkah isap

berikutnya akan masuk sejumlah fluidakerja yang
sama.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
2. Siklus Volume Tekanan Konstan

Keterangan:
Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan
kalor spesifik yang konstan;
Langkah isap (0-1) merupakan tekanan-konstan,
torak bergerak dari TMA ke TMB;
Langkah kompresi (1-2) ialah proses isentropik
torak bergerak dari TMB ke TMA;
Proses

pembakaran

tekanan

konstan

(2-3)

dianggap sebagai proses pemasukan kalor pada
tekanan-konstan, torak mulai bergerak dari TMA
ke TMB;
Langkah kerja (3-4) ialah proses isentropik,
torak bergerak dari TMA ke TMB;
Proses

pembuangan

(4-1)

dianggap

proses

pengeluaran kalor pada volume konstan;
Langkah

buang

(1-0)

ialah

proses

tekanan

konstan, torak bergerak dari TMB ke TMA;
Siklus dianggap tertutup, artinya siklus ini
berlangsung dengan fluida kerja yang sama atau,
gas

yang

berada

didalam

selinder

pada

waktu

langkah buang, tetapi pada waktu langkah isap
berikutnya

akan

masuk

sejumlah

fluida

kerja

yang sama.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
3. Siklus Aktual 2 tak dan 4 tak

a. Siklus Aktual 4 Tak
Pada titik 2 atau 10° sebelum TMA katup isap
mulai terbuka, katup isap terbuka sampai titik
4

atau

45°

setelah

TMB.

Namun

langkah

isap

terjadi dari 3 sampai TMB. Langkah isap baru
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
terjadi pada titik 3 karena dari titik 2 sampai
titik 3 katup buang masih terbuka sehingga jika
dari titik 2 sudah terjadi langkah isap maka
gas hasil pembakaran bisa masuk ke dalam intake
manifold sehingga akan merusak intake manifold.
Sementara itu dari TMB sampai titik 4 sudah
bukan merupakan langkah isap karena torak sudah
mulai

bergerak

udara

dalam

menuju

TMA

silinder

sehingga

keluar

sebagian

melalui

intake

manifold. Dan seharusnya dari MB sudah terjadi
langkah kompresi. Namun langkah kompresi belum
terjadi

karena

sementara

katup

seharusnya

isap

masih

langkah

terbuka

kompresi

itu

terjadi jika kedua katup sudah tertutup.
Selanjutnya

langkah

kompresi

terjadi

dari

4

sampai seputaran TMA setelah beberapa derajat
sebelum TMA bahan bakar di injeksikan sehingga
terjadi

pembakaran.

Proses

pembakaran

itu

terjadi di sekitaran TMA atau beberapa derajat
sebelum TMA, disini terjadi pembakaran cepat
sampai beberapa derajat setelah TMA, terjadi
pembakaran
TMA

lanjutan.

sampai

sebelum

Kemudian
titik

1

dari

seputaran

terjadi

langkah

kerja. Pada titik 1 atau 45° sebelum TMB katup
buang

sudah

mulai

terbuka

sehingga

terjadi

pelepasan kalor, pelepasan kalor ini terjadi
dari titik 1 sampai TMB. Dimana disini belum
bisa dikatakan langkah buang karena walaupun
katup buang sudah mulai terbuka, namun torak
masih bergerak menuju TMB. Gas hasil pembakaran
itu keluar dengan sendirinya tanpa ada dorongan
dari torak.
Selanjutnya langkah buang itu terjadi dari TMB
sampai
menuju

TMA
TMA

dimana

torak

sehingga

bergerak
memaksa

dari
gas

TMB
hasil

pembakaran keluar melalui katup buang. Dari TMA
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
sampai

titik

sudah

tidak

langkah

sebagai

3

bisa

buang

karena

dikatakan

walaupun

katup

buang masih terbuka namun torak sudah bergerak
menuju

TMB.

10°

sebelum

TMA

terjadi

over

lapping dimana katup isap sudah mulai terbuka
sementara
Pada

katup

motor

masih

diesel

keuntungan
mendekati

buang

karena
TMA

ini

saat

atau

belum

tertutup.

merupakan

langkah

saat

suatu

buang

sudah

isap

mulai

katup

terbuka(10°) sebelum TMA sebagian udara hasil
pembakaran masuk ke dalam katup isap sehingga
memanaskan udara yang akan di isap ke dalam
ruang bakar. Ini terjadi sampai TMA, Sehingga
saat

langkah isap terjadi yang di isap ke

dalam ruang bakar adalah udara panas sehingga
pembakaran cepat itu dapat terjadi lebih cepat.
b. Siklus Aktual 2 Tak
Sebelum

TMA

pemasukan

terjadi

awal

penyemprotan

udara(diesel),

bakar(bensin)

ke

dalam

udara

dan

silinder.

atau
bahan

Proses

ini

terjadi akibat perbedaan tekanan dimana tekanan
di dalam lebih kecil daripada tekanan di luar.
Pemasukan

udara(diesel),

udara

dan

bahan

bakar(bensin) ini terjadi dari 14° sebelum TMA
sampai 2° sebelum TMA. 2° sebelum TMA terjadi
akhir

penyemprotan

(beban

beban

penuh

campuran

karena

penuh).
udara

Dikatakan
dan

bahan

bakar sudah mencukupi ruang engkol dan tekanan
di dalam sudah lebih besar dari pada tekanan di
luar sehingga mendorong katup buluh dan katup
buluh

tertutup.

Katup

buluh

ini

bekerja

berdasarkan prinsip tekanan.
Karena saat langkah isap, torak sudah mendekati
titik

mati

atas

sehingga

di

asumsikan

bahwa

sebelum langkah isap campuran udara dan bahan

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
bakar sudah berada di atas torak yang kemudian
di kompresi sehingga terjadi pembakaran.
Proses pembakaran terjadi di sekitaran TMA atau
beberapa derajat sebelum TMA sampai beberapa
derajat

setelah

langkah

kerja.

beberapa

TMA.

Setelah

itu

terjadi

kerja

ini

terjadi

TMA

atau

setelah

Langkah

derajat

setelah

proses pembakaran berlangsung. Sampai sebelum
titik 1 atau sebelum lubang buang terbuka. Saat
lubang buang terbuka atau pada titik 1 (85°)
sebelum TMB terjadi pelepasan kalor dimana saat
lubang

buang

terbuka

sebagian

gas

hasil

pembakaran keluar dengan sendirinya tanpa ada
paksaan. Setelah mencapai titik 2 atau lubang
isap

terbuka(saluran

sudah

terjadi

torak

masih

pemasukan
memaksa

langkah
bergerak

campuran

gas

bilas)

hasil

48°

buang

dimana

menuju

udara

dan

pembakaran

sebelum

meskipun

TMB

tetapi

bahan
keluar

TMB

bakar
melalui

saluran buang. Langkah buang ini terjadi sampai
titik 4(lubang buang tertutup). Jadi langkah
buang terjadi akibat dari pemasukan bahan bakar
dan gerakan piston. Namum seiring langkah buang
yang terjadi, juga terjadi pemasukan campuran
udara dan bahan bakar melalui saluran bilas.
Setelah lubang buang tertutup pada titik 4 atau
55° setelah TMB terjadi langkah kompresi sampai
TMA.
II.

TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dilakukannya percobaan peragaan alat ini
adalah

agar

mahasiswa

atau

praktikan

motor

bakar

dapat mengetahui:
1. Bagian-bagian utama dari mesin.
2. Fungsi dari komponen mesin.
3. Prinsip kerja dari komponen mesin.

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
III.

TEORI DASAR
A. BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN YANG BERGERAK DAN TIDAK
BERGERAK
Bagian-Bagian Utama mesin yang Bergerak
1. Torak (Piston)

Gambar 1. Torak (Piston)
a. Prinsip kerja
Ketika

piston

dihasilkan
piston

dari

akan

menerima
proses

bergerak

ke

tekanan

yang

pembakaran

maka

bawah,

oleh

dan

poros engkol gerakan piston diubah menjadi
gerakan rotasi kemudian diubah lagi menjadi
gerak translasi sehingga piston bergerak ke
atas.
b. Fungsi
menerima tekanann dari hasil pembakaran yang
kemudian menghasilkan gerak translasi yang
diteruskan ke poros engkol.
2. Pen Torak

Gambar 2. Pen Torak
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
a. Prinsip kerja
ketika

batang

torak

bergerak

naik

turun

akibat gerakan rotasi poros engkol, maka pen
piston

mempermudah

gerakan

batang

torak

terhadap posisi piston.
b. Fungsi
mempermudah

gerakan

batang

torak

terhadap

posisi piston.
3. Ring Piston

Gambar 3. Ring Piston
a. Prinsip kerja
ketika

piston

bergerak

naik

turun

akibat

tekanan hasil pembakaran, maka ring kompresi
mencegah terjadinya kebocoran kompresi. Ring
oli berfungsi untuk mencegah oli merembes ke
ruang bakar.
b. Fungsi
mencegah terjadinya kebocoran kompresi untuk
ring

kompresi

mencegah

dan

merembesnya

ring
oli

oli
ke

berfungsi

ruang

bakar

sekaligus untuk melumasi dinding piston agar
mudah meluncur pada dinding silinder
4. Batang torak

Gambar 4. Batang Torak
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
a. Prinsip kerja
ketika

piston

bergerak

naik

turun

akibat

tekanan hasil pembakaran, maka batang piston
akan

menerukan

gaya

dari

piston

ke

poros

engkol.
b. Fungsi
Meneruskan gaya dari gerakan translasi ke
poros engkol.
5. Poros Engkol (Crank Shaft)

Gambar 5. Poros Engkol
a. Prinsip kerja
ketika piston bergerak turun akibat tekanan
hasil pembakaran, maka batang piston akan
menerukan gaya dari piston ke poros engkol.
Kemudian poros engkol akan mengubah gerakan
translasi dari piston menjadi gerak rotasi
lalu meneruskan kembali ke piston menjadi
gerak translasi.
b. Fungsi
mengubah gerakan lurus piston yang diperoleh
piston

didalam

silinder

pada

gerak

kerja

menjadi gerak putar dengan melalui batangbatang torak dan menjaga pergerakan torak
dalam langkah-langkah selanjutnya.
6. Pelatuk Katup (Rocker Arm)

Gambar 6. Pelatuk Katup
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
a. Prinsip kerja
ketika

noken

as

berputar

akibat

putaran

poros, noken as akan menindis rocker arm ke
atas sehingga rocker arm akan menindis klep
sehingga klep akan turun dan membuka.
b. Fungsi
meneruskan

gaya

dari

noken

as

yang

akan

digunakan untuk menindis klep sehinggan klep
akan terangkat dan membuka.
7. Katup (valve)

Gambar 7. Katup (Valve)
a. Prinsip kerja
ketika

noken

as

berputar

akibat

putaran

poros, noken as akan menindis rocker arm ke
atas sehingga rocker arm akan menindin klep
sehingga

klep

atau

katup

akan

turun

dan

membuka.
b. Fungsi
sebagai

jalur

masuk

campuran

bahan

bakar

atau jalur keluar sisa pembakaran
8. Flywheel

Gambar 8. Flywhel
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
a. Prinsip kerja
Roda

gila

adalah

dipergunakan

sebuah

untuk

roda

meredam

yang

perubahan

kecepatan putaran dengan cara memanfaatkan
kelembaman putaran (moment inersia). Karena
sifat

kelembamannya

menyimpan

energi

singkat.

Prinsip

sekaligus

menyimpan

ini

roda

mekanik

gila
untuk

kerjanya
energi

dapat
waktu

meneruskan

berupa

putaran

pada poros engkol saat mesin bekerja.
b. Fungsi
sebagai

reservoir

energi

dan

meneruskan

putaran.
9. Bantalan

Gambar 9. Bantalan
a. Prinsip kerja
Bantalan adalah elemen mesin yang mempunyai
poros sehingga putaran atau gesekan bolakbaliknya dapat berlangsung secara teratur,
aman

dan

tahan

lama.

Prinsip

kerjanya

menumpu poros agar tetap pada sumbunya dan
untuk mencegah keausan akibat gesekan.
b. Fungsi
Meredam getaran akibat gesekan
Menumpu poros agar tetap pada sumbunya
Mencegah keausan akibat gesekan

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Bagian bagian mesin yang tak bergerak
1. Blok silinder

Gambar 10. Blok Silinder
a. Prinsip kerja
Pada dasarnya blok silinder tidak mempunyai
prinsip kerja karena merupakan komponen yang
tidak bergerak.
b. Fungsi
Blok

Silinder

merupakan

bagian

tempat

melekatnya silinder atau dinding silinder.
2. Bak engkol

Gambar 11. Bak Engkol
a. Prinsip kerja
Pada

dasarnya

Bak

engkol

tidak

mempunyai

prinsip kerja karena merupakan komponen yang
tidak bergerak.
b. Fungsi
sebagai

tempat

poros

engkol

bekerja

bisa

juga sebagai penampungan oli
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
3. Kepala silinder

Gambar 12. Kepala silinder
a. Prinsip kerja
Pada

dasarnya

mempunyai

kepala

prinsip

kerja

silinder
karena

tidak

merupakan

komponen yang tidak begerak.
b. Fungsi
sebagai tempat komponen pendukung pembakaran
misalnya

mekanisme

katup,

injector,

dan

busi.
4. Bak Oli (carter)

Gambar 13. Bak Oli
a. Prinsip kerja
Pada

dasarnya

bak

oli

tidak

mempunyai

prinsip kerja karena merupakan komponen yang
tidak begerak.
b. Fungsi
Sebagai tutup ruang engkol,penampung minyak
pelumas

dan

sebagai

tempat

untuk

mendinginkan minyak pelumas.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
5. Pompa Bahan Bakar

Gambar 14. Pompa Bahan Bakar
a. Prinsip kerja
Ketika

poros

engkol

berputar,

maka

pompa

bahan bakar yang berhubungan dengan poros
engkol

ikut

berputar.

Sehingga

akan

menyemprotkan bahan bakar. Banyaknya bahan
bakar yang diseprotkan berdasarkan besarnya
putaran poros engkol
B. SISTEM KEMUDI
Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan
dengan

cara,membelokkan

roda

depan.

Bila

roda

kemudi diputar, kolom kemudi meneruskan putaran ke
roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar
momen

putar,

sehingga

menghasilkan

tenaga

yang

lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui
sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).
Ada dua model sistem kemudi yang umum digunakan
pada mobil,yaitu :
1. Model recirculating ball

Gambar 15. Model recirculating ball
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
2. Model rack dan Punion

Gambar 16. Model rack dan Punion
Kolom kemudi (steering column)
Kolom

kemudi

meneruskan

terdiri

putaran

roda

atas

main

kemudi

ke

shaft

yang

roda

gigi

kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat main shaft
ke

bodi.

Ujung

atas

dari

main

shaft

dibuat

kemudi

diikat

dengan

dari

kolom

kemudi

meruncing dan bergigi.
Di

ujung

sebuah

mur.

inilah

roda

Bagian-bagian

ditunjukkam pada :

Gambar 17. Bagian-bagian dari kolom kemudi
Roda gigi kemudi (steering gear)

Roda gigi

kemudi selain berfungsi mengarahkan roda depan,
juga

berfungsi

sebagai

memperbesar momen agar
gangguan-gangguan

gigi

reduksi

untuk

kemudi menjadi ringan dan

terhadap

roda

tidak

langsung

dirasakan oleh pengemudi.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Ada
yang

beberapa

banyak

jenis

roda

digunakan

gigi

dewasa

kemudi,

ini

tetapi

adalah

jenis

recirculating ball :

Gambar 18. Roda gigi kemudi

Gambar 19. Roda gigi kemudi
Janis recirculating ball digunakan
penumpang

ukuran

komercial

sedang

sedangkan

sampai
jenis

pada mobil

besar
rack

dan
dan

mobil
pinion

digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai
sedang.
Sambunbungan - Sambungan kemudi (steering linkage)
Walaupun

mobil

bergerak

naik-turun,

gerakan

roda kemudi harus dapat diteruskan ke roda·roda
dengan sangat tepat (akurat) setiap saat, untuk
ilu

diperlukan

sambungan-sambungan

kemudi

(steering linkage).
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Bebarapa model sambungan·sambungan kemudi :
1. Suspensi Rigid

Gambar 20. Suspensi Rigid
2. Suspensi independen

Gambar 21. Suspensi independen

Gambar 22. Suspensi independen
Power steering
Sistem

power

steering

direncanakan

untuk

mengurangi tenaga pengemudian saat mobil bergerak
pada putaran rendah dem menyesuainya pada tingkat
tertentu bila kendaraan bererak mulai kecepatan
sedang sampai kecepatan tinggi.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Pada

sistem

hidraulis

power

yang

steering

ditempatkan

terdapat

di

bosster

bagian

tengah

mekanisme kemudi.
1. Power steering model integral

Gambar 23. Power steering model integral
Memperlihatkan mekanisme power steering model
integral. Bagian utamanya terdiri atas tangki
reservoir

(berisi

fluida),vane

pump

yang

membangkitkan tenaga hidraulis, gear box yang
berisi control valve, power pinton, dan steerig
gear (jenis recirculating balt). pipa-pipa yang
mcngalirkan fluida dan selang-selang fleksibel.
2. Power sfeering model rack dan pinion

Gambar 23. Power steering model rack dan pinion
Power

steering

model

ini

mekanismenya

sama

dengan model integral, tetapi control valvenya
termasuk

di

dalam

gear

housing

dan

power

pistonnya terpisah di dalam power cylinder.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Roda
Output terakhir dari tenaga putar mesin adalah
pada

roda.

juga

Sambil

berfungsi

memikul

meredam

berat

kendaraan

roda

kejutan

dan

kejutan

menambah kenyamanan pengendara. Roda dapat dibagii
menjadi dua bagian, yaitu pelek roda (disc wheel
dan ban (tire).
1. Pelek roda

Gambar 24. Pelek Roda
Memperlihatkan
banyak

sebuah

digunakan

model

pada

velg

roda

yang

mobil

penumpang.

Velg

roda dipasangkan pada poros roda (axle shaft)
dengan menggunakan empat atau enam Baut-baut.
2. Ban
Ban

adalah

langsung

bagian

dengan

mobil

yang

permukaan

barsentuhan

jalan.

Selain

berfungsi meredam kejutan, ban juga bertugas
menjejak dengan gaya geseknya pada jalan selama
kendaraan
pengereman.

berjalan,

membelok,

dan

saat

Menurut

konstruksinya

ban

dapat

dibedakan

menjadi

ban

bias

dan ban radial.

Gambar 25. Ban
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Ban bias mengasilkan jalannya kendaraan lebih
lembut, tetapi kemampuan membelok dan ketahanan
ausnya

kurang.

kemampuan
tinggi

Ban

membelok

yang

baik

radial

dan

menghasilkan

kemampuan

serta

tahanan

kecepatan

gelindingnya

rendah.
Daya tahan ausnya lebih tinggi dibanding ban
biasa. Tetapi pada jalan yang tidak rata dengan
kecepatan rendah, ban radial lembut dirasakan
pengendara. Menurut penampungan isi udaranya,
dapat

dibedakan

menjadi

ban

biasa

dan

ban

tubles.

Gambar 26. Ban
Pada ban biasa, udara ditampung pada ban dalam.
Katup

atau

pentilnya

bersatu

dengan

ban

dalam.Bila ban biasa tertusuk benda tajam maka
akan

langsung

kempes.

Pada

ban

tubles

tidak

terdapat ban dalam, tekanan udara hanya ditahan
oleh lapisan ban dalam yang kedap udara. Katup
atau pentilnya langsung terpasang pada pelek.
Bila

ban

tubles

tertusuk

benda

tajam,

tidak

langsung menjadi kempes (tekanan udaranya tidak
turun

seketika)

karena

lapisan

dalamnya

menghasilkan efek merapatkan sendiri.
Caster
Caster
garis

adalah

vertikal

sudut
yang

antara
dilihat

king

pin

dari

dengan
samping

kendaraan.

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Bila miringnya ke arah belakang disebut caster
positif sebaliknya bila miringnya ke arah depan
disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai
adalah caster positif karena dapat menghasilkan
kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya
balik kemudi setelah membelok lebih baik.

Gambar 27. Caster
King pin inclination
Garis sumbu yang melalui ball joint atas dan
ball

joint

kemudi).

bawah

Sumbu

disebut

ini

steering

dimiringkan

ke

axis
arah

(sumbu
dalam

sekitar 5-7°. Kemiringan ini dinamakam king pin
inclination. Dengan adanya king pin inclination
bersama-sama dengan camber, maka jarak

(offset)

akan menjadi sangat kecil, sehingga kemudi akan
lebih

ringan

dan

kejutan

akibat

pengereman

dan

percepatan dapat berkurang.

Gambar 28. King pin inclination
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Di

samping

inclination

itu,

dapat

dengan

adanya

dihasilkan

daya

king

pin

balik

kemudi

roda-roda

depan

dengan ,memanfaatkan berat kendaraan.
Toe-in
Bila

dilihat

dari

atas,

terlihat menyudut kearah dalam di bagian depan.
Yang dimaksud toe-in adalah selisih antara jarak A
dan

B

(toe-in

=

B

-

A).

Biasanya

selisih

ini

diatur 2 - 6 mm. Bila jarak bagian depan (A) lebih
besar daripada jarak bagian belakang (B) disebut
toe-out.

Bila

roda-roda

depan

memiliki

camber

positif maka bagian atas roda mlring mengarah ke
luar, sehingga roda-roda berusaha menggelinding ke
arah luar pada saat mobil berjalan lurus dan akan
terjadi side slip yang berakibat ban cepat aus.
Untuk mencegah hal ini maka diatasi oleh adanya
toe-in.

Gambar 29. Toe in
penyetelan

toe-in,

cember;

dan

caster

Pada

model suspensi independen, besarnya toe-in distel
oleh tie-rod kiri dan kanan, sedangkan besar sudut
camber

dan

mengurangi

caster
shim

distel

yang

dengan

disisipkan

menambah
pada

upper

atau
arm

rangka. Pada model suspensi tetap (satu poros),
toe-in distel dengan mengubah-ubah tie-rod yang
panjang,

sedangkan

besar

caster

distel

dengan

menyisipkan busi tirus (bentuk baji) antara pegas
daun dan rumah poros.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
C. SISTEM KELISTRIKAN
Automobil

mempunyai

banyak

sistem

pembantu,

hingga mobil berjalan dengan baik. Di antaranya
yaitu, sistem listrik adalah merupakan hal yang
sangat penting. Sistem listrik pada mobil seperti
halnya sistem syaraf pada tubuh manusia. Listrik
ini tidak dapat dilihat, tetapi memainkan peranan
penting.

Gambar 30. Diagram Blog Kelistrikan starter
Pada umumnya sistem listrik dalam mobil dapat
dibagi dalam: batere sebagai sumber listriknya.
Sistem pengapian dimana bertugas membakar campuran
bahan

bakar

silinder,
dimana

dan

sistem

bertugas

bertugas

udara

pengisian
mengisi

menghidupkan

pendahuluan

yang

terhadap

dimasukan
(charging

batere,
dan

mesin,

sistem

mengadakan
dan

yang

ke

dalam

system)
starter
putaran
terakhir

adalah sistem lampu-lampu dan tanda.

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 31. Skema kelistrikan dasar lampu depan
standar suzuki thunder

Gambar 32. Diagram blok contoh sirkuit tambahan
untuk klakson-klakson tambahan
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 33. Skema instalasi pada motor

Gambar 34. Skema instalasi pada mobil
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
1. Sistem Starter
Cara kerja starter dapat dibagi menjadi manual
sistem, dimana poros engkol diputar oleh tangan
dan self starting diman poros engkol diputar
oleh motor listrik. Motor starter dipasang pada
blok,

menghubungkan

switch

menyebabkan

roda

gigi starter berhubungan dengan roda gigi pada
roda gila, motor starter memutar poros engkol
dan

mesin

hidup,
motor

dapat

secara
starter

hidup.

Apabila

otomatis
roda

roda

gila

mesin

gigi

terlepas

sudah

penggerak
dari

ring

gear.
Konstruksi starter.

Gambar 35. Penampang starter
Secara umum bagian bagian starter dapat dibagi
dalam tiga golongan besar, yaitu :
a. Bagian

yang

terdiri

menghasilkan

dari

jangkar,

momen

field

puntir,

coil,

sikat

sikat dan sebagainya.
b. mekanisme

pemindah

tenaga,

termasuk

didalamnya adalah starter clutch.
c. switch

magnetis

menghubungkan

atau

yang

digunakan

melepaskan

untuk

pinion

dari

gigi gigi roda gila.
1. Bagian pembangkit tenaga punter
a. yoke dan pole core (inti kutup)
Yoke terbuat dari besi tuang berbentuk
silinder
Demonstration Of Engine

dan

pole

core

terbaut

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
didalamnya.

Pole

core

inilah

yang

mengikat field coil.
b. Field coil
Field cole terbuat dari plat tembaga,
diperlukan

untuk

kesanggupan

mengalirnya arus listrik yang besar.
Arus

listrik

engalir

kedalam

field

coil, sehingga dalam pole core timbul
kemagnitan

yang

sangat

kuat.

Yoke

berguna untuk membantu memberi jalan
kembali

garis

garis

gay

magnit yang

dibangkitkan oleh pole core.
c. Jangkar
Jangkar

terdiri

dari

sebatang

besi

berbentuk silindris yang diberi slot
slot,

poros,

jangkar.

komutator

Jangkar

dan

berputar

lilitan
diantara

pole core, dimana pada kedua ujungnya
ditunjang

oleh

bearing

bearing.

Lilitan jangkar tersebut diisolasi dan
digulung pada slot.
d. Sikat sikat
Pada umumnya digunakan 4 buah sikat,
dua sikat dipegang oleh isolator dan
dihubungkan
melalui
dan

dengan

komutator,

dua

buah

lilitan
juga

disambung

jangkar

field

coil,

dengan massa

atau body kendaraan.
2. Mekanisme pemindah tenaga
Mekanisme

ini

berguna

untuk

menylurkan

tenaga puntir yang dihasilkan oleh motor,
kepada

fly

wheel

untuk

poros

engkol.

Pinion berfungsi memindahkan tenaga pada
roda gila dengan jumlah gigi yang lebih
sedikit dari pada fly wheel.

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 36. Perkaitan-perkaitan starter
dengan gigi ring roda gila
Kopling starter
Kopling

starter

dibuat

berSatu

dengan

pinion. Alur spiral yang ada didalamnya
berkaitan
ujung

dengan

poros

memudahkan

spiral

jangkar.

spilines

pada

Tujuannya

untuk

kopling

atau

perpindahan

pinion pada waktu gigi pinion berhubungan
atau

lepas

dari

flywheel.

Perpindahan

dilakukan oleh tuas yang digerakkan oleh
pedal atau elektro magnet.

Gambar 37. Kopling starter
3. Switch magnetic
Switch

magnetic

berfungsi

menggerakkan

tuas.

Jika

yang

pada

panel

ada

menyebabkan

arus

untuk

starter

listrik

switch

dihubungkan,
dari

batterai

mengalir kedalam kumparan dari magnetic
switch,
Medan

sehingga
magnet

timbul

ini

akan

medan
menarim

magnet.
tuas,

sehingga pinion berhubungan dengan roda
penerus.
Demonstration Of Engine

Pada

waktu

yang

bersamaan,

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
switch utama yang berada dalam magnetich
switch
utama

terhubung,
kedalam

dan

field

mengalirlah
coil

dan

arus

lilitan

jangkar, kemudian motor berputar.
Starter Switch
Starter

switch

adalah

sakelar

untuk

memutarkan starter motor.

Gambar 38. Kerja starter (ketika pinion
berhubungan)
2. Batere (accu)
Batere adalah suatu alat yang menyimpan tenaga
listrik dalam bentuk tenaga kimia, dimana akan
mengeluarkan tenaga listrik bila diperlukan.
a. Konstruksi Batere
Batere

terdiri

sel-sel
Tiap

ini

sel

(lempeng),

dari

beberapa

membangkitkan
terdiri

dari

pemisah

sel,

tenaga

dimana

listrik.

beberapa

(separator)

plat
dan

elektrolit.
1. Kotak Batere
Terbuat dari ebonit atau damar sintetis,
bertugas

untuk

penampang

elektrolit.

terjadi

dalam

memegangi

kotak

sel

Reaksi
batere.

dan
kimia

Sel-sel

tersebut dihubungkan secara seri, dengan
demikian tegangan listrik yang terbangkit
sama dengan jumlah tegangan listrik tiap
sel.

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 39. Proses di dalam baterai
2. Plat-Pat
Terdapat 2 macam plat, yaitu plat positif
dan negatif. Plat ini berbentuk kisi-kisi
terbuat dari timah hitam atau

campuran

timah hitam dengan antimony dan ditambah
bahan yang aktif sehingga menambah daya
penyimpanan.

Gambar 40. Penampungan baterai
3. Separator (Pemisah)
Terbuat dari bahan non konduktor untuk
memisahkan plat positif dan negatif agar
tidak terjadi hubungan singkat di antara
plat-plat
terdapat
halus

tersebut.

Pada

lubang-lubang

untuk

memberi

dan
jalan

separator
alur

yang

terhadap

sirkulasi elektrolit.

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 41. Susunan Plat
4. Elektrolit
Terbuat dari campuran air sulingan (60,8
%) dan asam belerang (39,2 %).
berat

jenis

1,26

dalam

Mempunyai

keadaan

batere

tensi penuh pada suhu 20o C (1,28 pada
daerah dingin).

Apabila plat-plat telah

terendam elektrolit, material aktif yang
ada

pada

plat

mengadakan

dan

elektrolit

reaksi

kimia

sendiri
sehingga

membangkitkan tenaga listrik.
b. Reaksi pada Batere
1. Reaksi

kimia

pada

waktu

batere

mengeluarkan arus
PbO2 +

2H2SO4 +

Pb →

PbSO4 +

2H2O + PbSO4 Plat +) (Elektrolit)
)(Plat +)(air)
batere

mengeluarkan

pada plat (+)
SO4

(Plat

yang

-)

(Plat -

Pada
timah

arus,

waktu
hitam

dan (-) bergabung dengan

terdapat

dalam
PbSO4

elektrolit

sehingga

mmbentuk

(Sulfat

hitam).

Dengan adanya reaksi

timah

tersebut

H2SO4 sedikit demi sedikit akan berubah
menjadi
elektrolit

H2O

sehingga
berkurang

mengakibatkan
konsentrasinya.

Akibatnya berat jenisnya pun akan turun.

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 42. Reaksi pada batere
2. Reaksi kimia pada waktu batere diisi
PbSO4 +
+

H2O + PbSO4 →

Pb (Plat +)
(Plat +)

PbO2 +

2H2 SO4

(air)(Plat -)

(elektrolit)(Plat -)

Selama pengisian arus listrik mengalir ke
dalam batere dengan arah yang berlawanan,
sehingga

mengakibatkan

di dalam batere.
akan

kebalikan

reaksi

Dalam reaksi ini, H2SO4

terbentuk

kembali

sehingga

konsentrasi dan berat jenisnya akan naik.

Gambar 43. Reaksi pada batere
c. Efek Suhu pada Batere dan Self Discharge
Reaksi kimia antara elektroda dan elektrolit
bertambah

cepat

bertambah tinggi.
dimana

suhu

bila

suhu

elektrolit

Tetapi pada musim dingin

elktrolit

rendah,

difusi

elktrolit menjadi buruk sehingga kecepatan
reaksi

turun

dan

tegangan

listrik

yang

dihasilkan batere menurun.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Apabila

suatu

didiamkan

batere

saja,

maka

yang

telah

diisi

energi

dalam

batere

akan berangsur-angsur hilang, karena adamnya
suatu

rekasi

reaction),

yang

yang

plat-plat.

lembut

selalu

timbul

Pengeluaran

pengeluaran

(discharge

dengan

di

antara

ini

disebut

sendirinya

(self

discharge).
3. Sistem Pengisian
Sistem

pengisian

memberikan

(charging

tenaga

listrik

system)
kepada

membantu
alat-alat

pemakai listrik pada waktu mobil bekerja dan
dengan

tenaga

dihasilkan

cadangan,

akan

keadaan penuh.
dari

mengisi

tenaga

listrik

batere

selalu

yang
dalam

Sistem pengisian ini terdiri

generator,

regulator,

batere

dan

perlengkapan kabelnya.
a. Generator (Dynamo)
Generator digerakkan oleh mesin melalui tali
,ipas

dan

membangkitakan

tenaga

listrik

dengan jalan memutarkan kawat penghantar di
dalam magnet.

Gambar 44. Prinsip Generator

Gambar 45. Penampang generator
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
b. Regulator
Regulator terdiri dari 3 buah relay : Sebuah
voltage regulator guna mengontrol tegangan
listrik

yang

terbangkit,

sebuah

pembatas

arus guna mengontrol arus yang keluar dan
sebuah cut out relay berguna untuk mencegah
arus balik dari batere.

Gambar 46. Regulator
1. Cutout Relay
Apabila kecepatan putar dinamo menurun,
maka tegangan listrik yang dibangkitkan
akan

turun

dan

lebih

rendah

daripada

tegangan listrik baterai. Dengan adanya
penurunan
kontak
mencegah

tegangan
pada

generator

Cutout

masuknya

arus

relay

tersebut,
terbuka,

listrik

dari

baterai ke dinamo.

Gambar 47. Cotout relay
2. Voltage regulator
Tujuan dari pemasangan relay ini adalah
untuk menjaga atau mengatur agar tegangan

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
listrik yang dihasilkan oleh dinamo tetap
konstan.

Gambar 48. Voltage reguler
3. Pembatas arus
Tujuan

pemasangan

untuk

membatasi

berlebihan

dari

pembatas
arus

arus

adalah

listrik

dinamo.

Cara

yang

kerjanya

mirip voltage regulator

Gambar 49. Pembatas arus
c. Alternator (dinamo arus bolak balik)
Alternator
bracket,

terdiri
rectifier

dari

:

Stator,

(silicon

rotor,

diodes)

dan

sikat-sikat.

Gambar 50. Penampang Alternator
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
1. Stator
Stator adalah seperti halnya jangkar pada
dynamo arus searah dan mempunyai 3 pasang
gulungan

karena

itu

menghasilkan

arus

listrik 3 phase.

Gambar 51. Metode hubungan stator coil
2. Rotor
Rotor

dapat

menjulang
Randell.
kedalam

dibagi

atau

dalam

menonjol

jenis
atau

yang
jenis

Apabila arus listrik mengalir
kumparan

rotor,

maka

kuku-kuku

pada rotor akan menjadi kutub utara dan
selatan.

Jenis

sederhana

dan

Randell
mempunyai

konstruksinya
kekuatan

yang

tinggi untuk melawan gaya sentRifugal.
3. Bracket
Pada permukaaan bracket yang berlawanan
dengan pulley terdapat 6 buah dioda, yang
bertugas untuk mengarahkan arus listrik
dari arus listrik 3 phase yang terbangkit
pada stator.
4. Rectifier (silicon diode) :
Apabila ada arus listrik yang bertegangan
dialirkan ke dalam diode pada arah yang
terbalik, maka arus listrik tersebut akan
mendapatkan
Demonstration Of Engine

kesukaran

untuk

mengalir.

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Tetapi,

jika

arus

listrik

yang

bertegangan tersebut mengalir dengan arah
yang

betul,

maka

arus

tersebut

akan

mengalir melalui diode.
5. Sikat-sikat
Sikat-sikat

ini

dilewati

arus

listrik

menuju rotor sebesar 2-3 Ampere.

Karena

arus yang lewat kecil, maka sikat-sikat
tersebut akan lebih berumur panjang.
Keunggulan dari Alternator
1. Kontak

antara

sikat

dengan

slip

ring

menyebabkan tidak terdapatnya bunga api
sehingga umur sikat lebih panjang
2. Rotor

mempunyai

kekuatan

yang

tinggi

terhadap kecepatan
3. Mempunyai

sifat

penyearahan

arus

yang

baik
4. Tidak

diperlukan

pembatas

arus

(tergantung perencanaan)
5. Cut-out relay tidak diperlukan
6. Pengisian dapat bekerja baik pada putaran
idling.
4. Sistem Penerangan Dan Aksesoris
Sistem penerangan terdiri dari semua komponen
yang

secara

sistem

bersama-sama

penerangan

(exterior)
(interior).

maupun

dapat

kendaraan,
bagian

mengaktifkan

baik
dalam

dari

luar

kendaraan

Komponen ini mencakup bola lampu,

pengawatan, fuses, switch dan relay.
a. lampu besar (Head light)
Headlight biasanya menggunakan sealed beam
atau ada juga yang menggunakan bola lampu.
Head light dibuat dalam dua kondisi yaitu
high beam sebagai lampu jauh dan low beam
sebagai lampu jarak dekat.

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 52. Lampu besar jarak jauh dan dekat
1. Lampu besar model sealed beam
Model ini mempunyai lensa, filament dan
reflektor

yang

terpasang

menjadi

satu

unit dan disegel dengan gas inert hingga
merupakan bola lampu satu unit.

Gambar 53. Lampu besar model sealed beam
2. Lampu besar model bola lampu
Pada

lampu

besar

ini

digunakan

sebuah

bola lampu utama dan bola lampu tahanan.

Gambar 54. Lampu besar model bola lampu
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
3. Sakelar lampu dim
Sakelar

untuk

membuat

perubahan

antara

high dan low beam disebut sakelar lampu
diam. High beam menyala pada saat arus
listrik mengalir melalui filament bagian
bawah dan low beam menyala pada saat arus
listrik mengalir melalui filament atas.
b. Lampu belakang dan lampu rem.
Tall light dan stop light mempunyai fungsi
masing

masing

akan

menyederhanakan
unit.

Sakelar

hidrolik

tetapi

untuk

alat

ini

dijadikan

lampu

rem

bekerja

atau

mekanik,

yang

satu
secara

berhubungan

dengan pedal rem.
c. Lampu tanda belok.
Indikator lampu tanda belok dipasangkan pada
dash board atau dengan bunyi ketikan yang
biasa

dilengkapi

untuk

memperingatkan

pengemudi bahwa lampu sen atau lampu tanda
bahaya sedang bekerja.

Gambar 55. Tanda belok smartphone
5. Instrumen Dan Indikator
Lampu indikator dan perlengkapan ukur dewasa
ini

merupakan

standar

sehingga

pengemudi

beberapa

fluida

kelengkapan

dapat
(bahan

kendaraan,

memantau
bakar,

kondisi

oli,

air

pendingin, minyak rem), output sistem pengisian
dan beberapa fungsi sistem kelistrikan lainnya.
Sebagian besar lampu indikator dan alat ukur
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
ini digabung menjadi satu pada panel instrumen
kendaraan (dash board)
a. Instrument
1. Pengukur tekanan minyak
Dua jenis alat

pengukur tekanan minyak

yang kita kenal adalah manometer eurdon
dan manometer listrik
a. prinsip manometer burdon
jika pipa burdon yang lengkung diberi
tekanan maka akan cenderung berbentuk
lurus. Gerak ini diteruskan oleh gigi
jarum ke penunjuk.

Gambar 56. Manometer burdon
b. manometer listrik.
Yang memakai bimetal
element
buah
yang

bimetal

logam

dipanaskan
melengkung
dimana

dengan

berbeda.

disatukan,

terdiri

dari

koefisien

Kedua

kearah

koefisien

muai

logam

sehingga
elemen

dua
ini

apabila
ini

akan

bagian

elemen

muainya

lebih

kecil.

Gambar 57. Cara kerja bimetal
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Yang memakai lampu isyarat
Bila

tekanan

minyak

rendah,

titik

akan tertutup sehingga terjadi arus
listrik yang mengalir melalui lampu.
Tekanan

minyak

memisahkan

yang

titik

besar

akan

dan

lampu

kontak

akan mati.

Gambar 58. Gerakan switch lampu
isyarat
c. Ampere meter
Ampere meter menunjukkan jumlah arus
yang

diberikan

sistem

oleh

kelistrikan

baterai
atau

keoada

menunjukkan

jumlah arus yang diterima oleh baterai
dari alternator .
d. Pengukur suhu air
Pengukur suhu air menunjukkan suhu air
didalam
digunakan

mantel
jenis

pendingin.
bimetal,

Biasanya

tetapi

ada

mjuga yang memakai jenis burdon atau
dengan tahanan listrik. Disini sender
gauge

dipasangkan

pada

mantel

pendingin mesin dan dihubungkan oleh
suatu konduktor ke receiver gauge pada
panel instrument.
e. Pengukur bahan bakar
Perubahan

tinggi

bahan

bakar

akan

membuat pelampung bergerak keatas dan

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
kebawah, yang mengakibatkan perubahan
pada titik kontak dimana selanjutnya
mengatur besarnya arus yang mengalir
pada kumparan pemanas. Binetal dalam
kumparan tersebut akan mendorong jarum
penunjuk.

Gambar 59. Konstruksi pengukur bahan
bkar dengan bimetal
f. Pengukur kecepatan (Spedometer)
Spedometer digerakkan oleh gigi yamg
dipasang pada ujung belakang poros out
put trnsmisi. Gerakan ini diteruskan
melalui kawat fleksibel.

Gambar 60. Spedometer yang digerakkan
oleh transmisi
b. Windshield wiper (penghapus kaca depan)
Wiper kaca berfungsi menghilangkan gangguan
pandangan
digunakan
secara

pada

kaca

sepasang

simultan

depan.

wiper

dengan

Biasanya

yang

tenaga

bergerak

dari

suatu

motor listrik.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 61. Wiper (penghapus kaca)
c. Klakson.
Klakson dimaksudkan untuk dapat memberikan
isyarat dengan suara. Pada dasarnya klakson
dapat digolongkan dalam tiga macam yaitu ;
1. Klakson listrik
Suara

yang

ditimbulkan

pada

klakson

inidiperoleh dari getaran diagfragma yang
digerakkan oleh magnit listrik.
a. Klakson vorteks dan trompet
b. Klakson bosh
2. Klakson angin
Suara ditimbulkan oleh getaran diagfragma
yang

disebabkan

adanya

hembusan

udara

dari tangki udara.
3. Klakson vacum

Gambar 62. Klakson Bosch & Klakson angin

Gambar 63. Klakson Vortex
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
d. Rangkaian dan jaringan listrik
Dalam

sistem

jaringan

listrik

dikenal

2

jenis kabel :
1. Kabel tegangan tinggi, misalnya misalnya
untuk

rangkaian

pengapian

pada

barisan

secondary
2. Kabel

tegangan

rendah,

misalnya

untuk

rangkaian pada sistem lampu, starting dan
sebagainya.
Rangkaian listrik pada mobil
Suatu

sistem

dimana

bodi

mobil

digunakan

sebagai rangkaian konduktor disebut sistem
massa berbalik. Sedangkan sistem dimana body
tidak

digunakan

seluruh

kabel

sebagai

kabelnya

konduktor

terisolasi

dan

disebut

sistem metalic berbalik.
Rangkaian listirk dilengkapi dengan sekering
yang

berfungsi

listrik
ini

sebagai

tersebut,

terjadi

arus

pemutus

apabila

rangkaian

dalam

berlebihan

rangkaian

yang

dapat

merusak sistem jaringan kabel kabel. Bagian
dalam

sekering

titik

cair

sebuah

terbuat

rendah

tabung

dari

dan

gelas.

logam

dengan

terbungkus

Sekering

ini

dalam
dibuat

dalam beberapa macam kapasitas dan ukuran,
tergantung

pada

kondisi

arus

yang

diperlukan. Jika arus yang mengalir melalui
sekering

ini

melampaui

kapasitasnya,

maka

sekering akan panas dan meleleh sehigga arus
akan terputus.

Gambar 64. Rangkaian listrik pada mobil
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
D. JENIS – JENIS POMPA OLI
Pompa adalah jenis mesin fluida yang digunakan
untuk memindahkan fluida melalui pipa dari satu
tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan fungsinya
tersebut, pompa mengubah energi gerak poros untuk
menggerakkan sudu-sudu menjadi energi tekanan pada
fluida.
Klasifikasi Pompa
Menurut

prinsip

perubahan

bentuk

energi

yang

terjadi, pompa dibedakan menjadi :
1. Positive Displacement Pump
Disebut juga dengan pompa aksi positif. Energi
mekanik

dari

putaran

poros

pompa

dirubah

menjadi energi tekanan untuk memompakan fluida.
Pada

pompa

jenis

ini

dihasilkan

head

yang

tinggi tetapi kapasitas yang dihasilkan rendah.
Yang termasuk jenis pompa ini adalah:
a. Pompa rotary
Sebagai

ganti

sentrifugal,
cairan,
yang

pelewatan

pompa

rotari

mendorongnya

tertutup.

cairan
akan

melalui

Hampir

sama

pompa

merangkap

rumah
dengan

pompa
piston

pompa torak akan tetapi tidak seperti pompa
torak

(piston),

pompa

rotari

mengeluarkan

cairan dengan aliran yang lancar (smooth).
Macam-macam pompa rotari:
1. Pompa roda gigi luar
Pompa ini merupakan jenis pompa rotari
yang

paling

roda

gigi

cairan

akan

sederhana.
berpisah
mengisi

Apabila

pada

sisi

ruangan

gerigi
hisap,

yang

ada

diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan
ini akan dibawa berkeliling dan ditekan
keluar apabila giginya bersatu lagi

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 65. Pompa roda gigi luar
2. Pompa roda gigi dalam
Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai
gerigi dalam yang berpasangan dengan roda
gigi kecil dengan penggigian luar yang
bebas

(idler).

berbentuk
untuk

Sebuah

bulan

mencegah

sabit
cairan

sekat

dapat

yang

digunakan

kembali

ke

sisi

hisap pompa.

Gambar 66. Pompa roda gigi dalam
3. Pompa cuping (lobe pump)
Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis
roda gigi dalam hal aksinya dan mempunyai
2 rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping
atau

lebih

Putaran

pada

rotor

masing-masing

tadi

diserempakkan

rotor.
oleh

roda gigi luarnya.

Gambar 67. Pompa cuping
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
4. Pompa sekrup (screw pump)
Pompa

ini

mempunyai

1,2

atau

3

sekrup

yang berputar di dalam rumah pompa yang
diam.

Pompa

sekrup

rotor

spiral

yang

tunggal
berputar

mempunyai
di

dalam

sebuah stator atau lapisan heliks dalam
(internal helix stator). Pompa 2 sekrup
atau

3

sekrup

masing-masing

mempunyai

satu atau dua sekrup bebas (idler).

Gambar 68. Pompa sekrup
5. Pompa baling geser (vane Pump)
Pompa ini menggunakan baling-baling yang
dipertahankan tetap menekan lubang rumah
pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor
diputar. Cairan yang terjebak diantara 2
baling dibawa berputar dan dipaksa keluar
dari sisi buang pompa.

Gambar 69. Pompa baling geser
b. Pompa Torak (Piston)
Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah
yang

terbatas

sepanjang

langkahnya.

dipindahkan
sama

selama

dengan

selama

1

perkalian

pergerakan

piston

Volume

cairan

yang

langkah

piston

akan

luas

piston

dengan

panjang langkah. Macam-macam pompa torak :
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Menurut cara kerja
1. Pompa torak kerja tunggal

Gambar 70. Pompa torak kerja tunggal
2. Pompa torak kerja ganda

Gambar 71. Pompa torak kerja ganda
Menurut jumlah silinder :
1. Pompa torak silinder tunggal

Gambar 72. Pompa torak kerja ganda
2. Pompa torak silinder ganda

Gambar 73. Pompa torak silinder ganda
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
2. Dynamic Pump / Sentrifugal Pump
Merupakan

suatu

pompa

yang

memiliki

elemen

utama sebuah motor dengan sudu impeler berputar
dengan

kecepatan

dipercepat

oleh

kecepatan

tinggi.

fluida

Fluida

impeler

yang

maupun

masuk

menaikkan

tekanannya

dan

melemparkan keluar volut. Prosesnya yaitu :
Antara

sudu

impeller

dan

fluida,

Energi

mekanis alat penggerak diubah menjadi energi
kinetik fluida
Pada Volut, Fluida diarahkan kepipa tekan
(buang),

sebagian

energi

kinetik

fluida

diubah menjadi energi tekan.
Yang tergolong jenis pompa ini adalah :
a. Pompa radial.
Fluida diisap pompa melalui sisi isap adalah
akibat berputarnya impeler yang menghasilkan
tekanan vakum pada sisi isap. Selanjutnya
fluida yang telah terisap terlempar keluar
impeler

akibat

dimiliki

oleh

selanjutnya

gaya
fluida

ditampung

sentrifugal
itu
oleh

yang

sendiri.
casing

Dan

(rumah

pompa) sebelum dibuang kesisi buang. Dalam
hal ini ditinjau dari perubahan energi yang
terjadi, yaitu : energi mekanis poros pompa
diteruskan

kesudu-sudu

impeler,

kemudian

sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada
fluida.
Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida
terlempar

keluar

mengisi

rumah

pompa

dan

didalam rumah pompa inilah energi kinetik
fluida sebagian besar diubah menjadi energi
tekan.

Arah

sentrifugal

fluida
dalam

masuk

arah

kedalam

aksial

dan

pompa
keluar

pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal
biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
head medium sampai tinggi dengan kapasitas
aliran yang medium. Dalam aplikasinya pompa
sentrifugal banyak digunakan untuk kebutuhan
proses pengisian ketel dan pompa-pompa rumah
tangga.

Gambar 74. Pompa radial
b. Pompa Aksial (Propeller)
Berputarnya
yang

impeler

dipompa

dan

akan

menghisap

menekannya

kesisi

fluida
tekan

dalam arah aksial karena tolakan impeler.
Pompa

aksial

biasanya

diproduksi

untuk

memenuhi

kebutuhan

head

rendah

dengan

kapasitas

aliran

yang

besar.

Dalam

aplikasinya

pompa

aksial

banyak

digunakan

untuk keperluan pengairan.

Gambar 75. Pompa aksial
c. Pompa Mixed Flow (Aliran campur)
Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini
sebagian

adalah

disebabkan

oleh

gaya

sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan
impeler. Aliran buangnya sebagian radial dan
sebagian lagi aksial, inilah sebabnya jenis
pompa ini disebut pompa alir.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
E. SISTEM PELUMASAN
1. Prinsip Pelumasan
a. Tujuan utama pelumasan adalah untuk mencegah
kontak langsung dua bagian yang bergeser. Di
dalam

mesin

terdapat

bagian-bagian

Dengan

terjadinya

bergesekan.

yang
suatu

pergeseran maka puncak-puncak tonjolan akan
patah

dan

membuat

tonjolan

baru.

Hal

ini

dapat dicegah jika diantara kedua permukaan
itu

kita

berikan

suatu

lapisan

minyak.

Apabila kedua bagian tadi bersentuhan (tidak
ada

jarak)

menjadi

maka

besar,

luas

bidang

sehingga

gesek

koefisien

akan

gesekan

juga bertambah besar. Akan tetapi jika kita
beri minyak maka lapisan tadi akan memberi
jarak pada kedua permukaan logam tersebut.
b. Pada
minyak

gambar

berikut

lumas

diluncurkan

diperlihatkan

terhadap
di

atas

sebuah
sebuah

akibat

balok

yang

lantai

yang

digenangi minyak.

Gambar 76. Minyak pelumas terhadap sebuah
balok yang diluncurkan diatas lantai yang
digenangi dengan minyak
Dengan

adanya

lapisan

minyak

B,

balok

A

cenderung bergerak dalam posisi mengambang
pada
Demonstration Of Engine

permukaan

minyak.

Selama

balok

A

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
tersebut

bergerak

maka

akan

tetap

mengambang, tetapi pada saat berhenti akan
berusaha mencapai permukaan lantai. Dengan
adanya pelumas maka sentuhan langsung antara
balok

dengan

lantai

tidak

akan

pernah

terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya
sifat

hidrostatis

dan

hidrodinamis

pada

pelumasan.
c. Efek pelumasan pada poros dan bantalannya.

Gambar 77. Efek Pelumasan pada poros dan
bantalannya
Pada

peristiwa

diatas

(2

dan

3)

berlaku

rumus :

f

k

zv
P

Di mana :
f = koefisien gesekan
k = konstanta
z = viskositas minyak
v = kecepatan bergerak
P = gaya yang diterima oleh film minyak
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Secara grafis rumus ini dapat digambarkan
sebagai berikut :

Gambar 78. Grafik Koefisien gesekan vs Zn/P
Dari gambar grafik di atas dijelaskan dan
dapat
sistem
gesek

dilihat

adanya

pelumasan
yang

suatu

dapat

terendah

titik

mencapai
pada

dimana

koefisien

suatu

kondisi

tertentu.
2. Aditive Pada Minyak Lumas
Agar supaya minyak lumas dapat digunakan pada
kendaraan

dengan

baik

dan

dapat

mencegah

kerusakan-kerusakan pada bagian yang bergesekan
maka

perlu

digunakan

aditive

yang

bercampur

dengan minyak lumas.
Aditive yang sering digunakan pada minyak lumas
adalah sebagai berikut :
a. Detergents yaitu unbtuk mencegah terjadinya
endapan

pada

suhu

tinggi

dan

biasanya

digunakan bahan kimia Sulfonaat (Ba, Ca),
Phospanat, dan lain-lain.
b. Dispersant,

untuk

mendepres

lumpur

yang

terjadi dan biasanya digunakan bahan kimia
polymer dari acrylic, mathacrylic.
c. Corrosion Inhibitors yaitu untuk melindungi
logam-logam
Demonstration Of Engine

non

ferrous

dalam

mesin

dan

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
bahan

kimia

yang

digunakan

adalah

metal

ditheophos phates dan metal dicarbonates.
d. Anti

Oxidants

yaitu

untuk

mengurangi

oksidasi minyak pelumas dan bahan kimia yang
digunakan adalah suffides dan Sulfarides.
e. Viscosity

index

kekentalan

improvers

minyak

adalah

pelumas

tidak

agar
banyak

terpengaruh oleh suhu.
f. Pour point depressant yaitu untuk mencegah
terjadinya

kristalisasi

parafin

wax

pada

suhu rendah dan bahan kimia yang digunakan
adalah Polymethacrylates dan Polycrylamides.
g. Extreme

Possure(EP)

yaitu

untuk

mencegah

kerusakan akibat sentuhan logam dengan logam
dan

bahan

kimia

yang

digunakan

adalah

persenyawaan sulfur atau halogen.
3. Beberapa Sifat Penting Minyak Pelumas.
Beberapa
perlu

sifat

minyak

diperhatikan

memenuhi

pelumas

jika

fungsinya,

di

bawah

diinginkan

khusus

pada

ini

pelumas

motor

bakar

torak.
a. Kekentalan.
Kekentalan
dengan

minyak

fungsi

keausan
terutama

minyak

permukaan
pada

pelumas
itu

bagian

beban

harus
untuk

yang

yang

sesuai
mencegah

bergesekan,

besar

dan

pada

putaran rendah. Minyak pelumas yang terlalu
kental sukar mengalir melalui salurannya, di
samping menyebabkan kerugian daya mesin yang
terlalu besar.
Biasanya
pada

kekentalan

210oF

dan

minyak

dinyatakan

pelumas
dengan

diuji

bilangan

SAE misalnya : SAE 30, SAE 40, dan SAE 50
dan

bila

diuji

pada

suhu

0o

F

digunakan

bilangan SAE dan dibelakangnya diberi huruf
w, misalnya SAE 10 w.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
b. Indeks kekentalan.
Kekentalan minyak pelumas itu berubah-ubah
menurut

perubahan

temperatur.

Dengan

sendirinya minyak pelumas yang baik tidak
terlalu peka terhadap perubahan temperatur,
sehingga

dapat

berfungsi

sebagaimana

mestinya, baik dalam keadaan dingin maupun
dalam

keadaan

panas

(temperatur

kerja).

Untuk mengukur perubahan kekentalan tersebut
dipakai
dengan

indeks
cara

kekentalan

mencatat

yang

perubahan

diperoleh
kekentalan

bila pelumas didinginkan dari 210o F sampai
100o F.
c. Titik tuang.
Pada

temperatur

minyak

tertentu

pelumas

akan

(titik

membentuk

tuang),
jaringan

kristal yang menyebabkan minyak itu sukar
mengalir. Karena itu sebaiknya dipergunakan
minyak

pelumas

dengan

serendah-rendahnya

titik

untuk

tuang

menjamin

yang
bahwa

minyak pelumas akan mengalir denagn lancar.
d. Stabilitas.
Beberapa
tinggi

minyak
akan

sehingga
mengakibatkan

pelumas

berubah

pada
susunan

terjadilah
cincin

temperatur
kimianya

endapan
torak

melekat

yang
pada

alurnya. Selain itu endapan minyak pelumas
tersebut dapat menyumbat saluran sirkulasi
minyak tersebut.
e. Kelumasan.
Minyak pelumas harus memiliki kelumasan yang
cukup baik, yaitu dapat membasahi permukaan
logam. Hal ini berarti dalam segal keadaan
selalu terdapat lapisan minyak pelumas pada
permukaan bagian mesin yang bersentuhan dan
ini juga sangat diperlukan.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
4. Klasifikasi Pelumas.
a. Klasifikasi

A.P.I.

service

untuk

mesin

bensin.

Catatan :
SE untuk mobil produksi tahun 1973 ke atas
SD untuk mobil produksi tahun 1968-1972.
SC untuk mobil produksi tahun 1964-1967
Untuk mesin Diesel

Penggunaan minyak lumas antara mesin bensin
dan mesin diesel dibedakan karena :
1. Diesel
lebih

mempunyai
tinggi,

tekanan
suhu

kompresi

kompresi

yang

tinggi

memudahkan oksidasi.
2. Kadar

sulfur

bahan

bakar

lebih

besar,

dapat terjadi pembentukan asam yang lebih
kuat

sehingga

Total

Base

Number

(TBN)

harus besar (diatas 60).
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
b. Pelumas Roda Gigi.
Klasifikasi
ada

4

minyak

perbedaan

gear

tipe

berdasarkan

minyak

gear

mutu,

dibawah

ini.
1. Reguler Gear Oil.
2. Worm Gear Oil.
3. Mild Extreme Pressure (EP) gear oil.
4. Multi Purpose Gear Oil.
c. Minyak Transmisi Otomatis (ATF).
Jika

kita

perhatikan

transmisi

otomatis

terdiri dari 3 bagian besar masing-masing
yaitu Torque Converter, Planetary Gear, dan
Hydraulic Control.
Automatic

Transmission

Fluid

(ATF)

adalah

minyak yang dipakai untuk transmisi ini dan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Bekerja akibat perpindahan panas (Torque
Converter).
2. Melumasi

gigi,

clutch

dan

sebagainya

(bagian Planetary Gear).
3. Bekerja

sebagai

mekanisme

minyak

otomatis

penggerak

yang

dari

menggerakkan

mekanisme transmisi (Hydraulic Control).
Ada 2 macam ATF yaitu :
1. Dextron,

di

mana

digunakan

untuk

kendaraan yang diproduksi GM, CHRYSLER,
AMF, MERCEDEZ, dan sebagainya.
2. Tipe

F,

digunakan

untuk,

Ford

dan

kendaraan-kendaraan produksi Jepang.
Syarat-syarat ATF
1. Viskositas

yang

tepat

dan

dapat

memudahkan gerak secara efisien.
2. Karakteristik

yang

tepat

agar

dapat

memindahkan gigi secara lembut.
3. Tidak berbusa. Minyak ATF ini tidak boleh
berbusa.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
4. Harus

dapat

sistem

melumasi,

ini

di

dalam

bagian-bagian

ada

karena

yang

bergerak.
5. Tahan karat.
6.

“Sealing”

yang

tinggi,

tidak

merusak

seal yang ada pada sistem.
d. Klasifikasi Gemuk.
1. Gemuk

bantalan

grease)

ini

roda

(wheel
untuk

digunakan

bearing
melumasi

roda.
2. Gemuk Casis (Chassis Grease).
Gemuk ini digunakan untuk melumasi casis
dan

yang sering dipakai adalah Calcium

Base Grease.
3. Gemuk Ball Joint.
Pada ball joint biasanya digunakan Soap
grease,

dan

pada

akhir-akhir

ini

ditambahkan unsur Sulfida dan Mulibdium
untuk pemakaian yang lama.
4. Gemuk bodi (Body Grease).
Biasanya
yang

digunakan

katakteristik

Lithium

body

temperatur

grease

rendahnya

baik serta sifat tahan air, sifat tahan
lesuh, sifat mechanical stability, sifat
mencegah

tercerminnya

cat

yang

baik

terutama untuk pemakaian yang lama.
5. Rubber Grease.
Dipakai

Lithium

soap

base

grease

yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan serta tidak
merusak bagian karet dari kendaraan.
6. Disk Brake Grease.
Dipakai sebagai pelumas dari kedua bidang
anti skill shim dari disc brake di mana
sifat tahan panas, tahan tekanan, tahan
air yang baik,

serta mencegah bunyinya

rem.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
F. OHC, SOHC, dan DOHC
OHC,

DOHC,

dan

SOHC

adalah

sebuah

teknologi

mekanisme katup, dimana OHC kepanjangan dari Over
Head Camshaft, SOHC kepanjangan dari Singgle Over
Head Camshaft, dan DOHC kepanjangan dari Double
Over Head Camshaft.
1. OHC (Over Head Camshaft)

Gambar 79. Mekanisme katup tipe OHC
Over Head Camshaft (OHC) sebuah teknologi yang
menempatkan noken as di atas kepala silinder.
Noken as langsung menggerakkan rocker arm tanpa
melalui

lifter

dan

push

poros

engkol

digerakkan

oleh

atau

penggerak.

rumit

tali

dibandingkan

Tipe

rod.

melalui

ini

dengan

Camshaft

tipe

rantai

sedikit
lain

lebih

seperti

OHV, karena tidak menggunakan lifter dan push
rod,

bobot

berkurang.

bagian
Ini

yang

membuat

bergerak

kemampuan

menjadi

mesin

pada

kecepatan tinggi cukup baik karena katup mampu
membuka
kecepatan

dan

menutup

tinggi.

OHC

lebih
yang

presisi

memakai

pada

noken

as

tunggal sebagai tempat penyimpanan katup isap
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
dan buang sering disebut sebagai SOHC. Setiap
noken

as

untuk

setiap

silinder

hanya

mampu

menampung 2 katup, 1 isap, dan 1 buang. Oleh
karena
pasti

itu,
hanya

mesin
bisa

yang

memiliki

memakai

8

4

katup.

silinder
Kelebihan

dari tipe OHC yaitu kemampuan pada kecepatan
tinggi cukup baik, karena katup-katup membuka
dan menutup lebih cepat pada kecepatan tinggi.
2. SOHC (Singgle Over Head Camshaft)

Gambar 80. Mekanisme katup tipe SOHC
SOHC

adalah

singkatan

dari

Single

Over

Heat

Camshaft. Pada teknologi SOHC, peletakan noken
dipindahkan

ke

bagian

kepala

menggerakkan

seluruh

klep

noken,

dan

klep-klep

dengan

sebuah

silinder.

dengan

tersebut

rocker

arm.

satu

SOHC
buah

dihubungkan

Teknologi

ini

merupakan suatu teknologi dimana suatu mesin
memiliki

pengatur

buka

tutup

katup

hanya

satu/single. Sistem seperti ini membuat motor
memiliki

tenaga

dan

torsi

terbesar

sejak

putaran mesin awal hingga putaran mesin tengah,
hal

ini

membuat

Teknologi
mesin-mesin

ini

konsumsi

paling

kendaraan

BBM

semakin

irit.

banyak

digunakan

pada

harian.

Dengan

buah

1

noken juga dapat digunakan 4 klep per silinder.
Contohnya Vixion, Jupiter-MX dan Scorpion Z.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 81. Motor Vixion
Kelebihan dan Kekurangan SOHC
Kelebihan :
a. Jumlah komponen lebih sedikit
b. Bahan

bakar

lebih

irit,

sehinggga

harga

total lebih murah
c. Mesin tidak cepat panas karena oli pelumas
bisa naik ke kop blok
d. Bahan

bakar

bisa

dibakar

semua

/

sistem

pembakarannya efesien.
Kekurangan :
a. Mesin lebih kasar suaranya
b. Tenaga relatif lebih kecil sehingga kurang
responsif
c. Biaya servicenya lebih mahal
d. Kalau komponennya rusak satu bisa merembet
ke yang lainya kalau komponennya rusak satu
bisa merembet ke yang lainya
3. DOHC (Doble Over Head Camshaft)

Gambar 82. Mekanisme katup tipe DOHC
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
DOHC

adalah

Camshaft

singkatan

(sebagai

dari

Double

alternatif

Over

terhadap

Head
tipe

mesin SOHC). Layout mesin ini menggunakan dua
kem (noken as) pada blok mesin atas. Ini juga
berarti

bahwa

pada

mesin

DOHC

V

terdapat

4

camshafts karena terdapat dua blok atas mesin
yang mempermudah pabrikan menerapkan 4 klep per
silinder.

Kebanyakan

DOHC

juga

mendatangkan

kitiran mesin (RPM) yang lebih tinggi. Letak
katup yang lebih baik mengoptimalkan setup yang
memaksimalkan pula performa mesin.
Pada

DOHC,

jumlah

noken

ditambah

1

untuk

membagi pekerjaan (1 noken untuk klep hisap, 1
noken lagi untuk klep buang). Dengan teknologi
ini, klep bersentuhan langsung dengan tonjolan
(lobe)
dari

noken
bukaan

Teknologi

ini

sehingga
katup

timing

menjadi

digunakan

untuk

maupun
lebih

lifting
presisi.

mesin2

dengan

performa tinggi. Misalnya pada motor CBR 150
dan Satria FU.

Gambar 83. Motor CBR 150
Kelebihan dan Kekurangan DOHC
Kelebihan :
a. Suara mesin lebih halus
b. Tenaga lebih besar karena pembakaran lebih
sempurna.
Kekurangan :
b. Harga menjadi lebih mahal
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
c. Bahan bakar lebih boros dan perawatan harus
lebih baik dari SOHC
d. berat akan bertambah
e. lebih rumit
f. lebih banyak parts untuk memutar dua kem
4. Perbedaan SOHC dan DOHC
Antara

SOHC

perbedaan

dengan

konsep

tersebut

DOHC

yang

memang

besar.

berbicara

memiliki

Kedua

mengenai

istilah
mekanisme

pergerakan katup. SOHC merupakan singkatan dari
Single

Over

Head

Camshaft,

adalah

kepanjangan

dari

sedangkan

Double

Over

DOHC
Head

Camshaft. Terlihat dari dari kedua singkatan
tersebut

ada

satu

kata

yang

sama

yaitu,

camshaft atau noken as. Memang pada noken as
inilah

terletak

perbedaan

kedua

teknologi

tersebut.
Camshhaft atau noken as memiliki fungsi untuk
membuka tutup katup isap dan katup buang. Katup
isap

bertugas

untuk

mengisap

campuran

bahan

bakar udara ke dalam ruang bakar. Sebaliknya,
katup buang memiliki tugas untuk menyalurkan
sisa pembakaran ke knalpot.
Keinginan

untuk

bertenaga

membuat

dibandingkan

mesin

model

yang

SOHC,

lebih

mendorong

lahirnya teknologi DOHC. Mesin DOHC mempunyai
suara yang lebih halus dan performa mesin yang
lebih baik dari pada SOHC karena masing-masing
poros pada mesin DOHC memiliki fungsi berbeda
untuk mengatur klep masuk dan buang. Sementara
itu,

pada

mesin

SOHC,

satu

poros

sekaligus

bertugas mengatur buka/tutup klep masuk/buang
sehingga
DOHC

pembakaran

lebih

yang

maksimal

terjadi

dan

pada

akselerasi

mesin
mobil

bermesin DOHC menjadi lebih baik. DOHC memakai
dua

noken

Demonstration Of Engine

as

yang

ditempatkan

pada

kepala

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
silinder. Satu untuk menggerakkan katup isap
dan satu lagi untuk menjalankan katup buang.
Sistem buka tutup ini tidak memerlukan rocker
arm sehingga proses kerja menjadi lebih presisi
lagi pada putaran tinggi. Konstruksi tipe ini
sangat rumit dan memiliki kemampuan yang sangat
tinggi

dibandingkan

dua

teknologi

lainnya.

Mekanisme katup DOHC bisa dibagi menjadi dua
model,

yaitu

noken

as

gigi.

Pada

single

intake

digerakkan

drive

(isap)

belt

yang

directly

digerakkan

teknologi

pertama,

langsung

dengan

dua

dan
roda

noken

sebuah

as

sabuk.

Sedangkan pada model kedua, hanya salah satu
noken

as

yang

disambungkan

dengan

sabuk.

Umumnya adalah bagian roda gigi katup intake.
Antara
roda

roda
gigi

gigi

intake

exhaust

disambungkan

(buang),

sehingga

dengan
katup

exhaust akan turut bergerak pula. Adanya dua
batang

noken

memasangkan

as

memungkinkan

teknologi

pabrikan

multikatup

dan

untuk
katup

variabel pada mesin DOHC. Dalam satu silinder
bisa dipasang lebih dari satu katup. Saat ini
umumnya pabrikan menggunakan model 2 katup isap
dan 2 katup buang, sehingga mesin DOHC yang
memiliki

4

silinder

bisa

memasang

16

katup

sekaligus.
Sebenarnya mesin 4 langkah mempunyai 4 proses
kerja, yaitu langkah isap, kompresi, usaha, dan
buang.

Tetapi

bekerjanya

katup

hanya

membutuhkan katup isap dan buang, karena sisa
proses lainnya terjadi di ruang bakar. Mekanime
pergerakan
sehingga

katup

noken

as

diatur

sedemikian

berputar

satu

kali

rupa
untuk

menggerakkan katup isap. Sedangkan untuk katup
buang sebanyak 2 kali berputarnya poros engkol.

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Keuntungan lain, DOHC lebih mudah menerapkan
tenologi variable valve timing (VVT) dan lebih
gampang

ditune-up.

menggunakan
DOHC,

kem

profil

karena

Jika

yang

lobe

lebih

berprofil

dapat

mudah

anda
lebih

bermaksud
racing

pada

dioptimalkan

mengutak-atiknya

dalam

keadaan terpisah.
Keuntungan memiliki mesin DOHC dari SOHC adalah
mesin ini memiliki dua kali lebih banyak intake
dan exhaust valve sebagai motor SOHC. Hal ini
membuat mesin bekerja dengan lebih dingin dan
lebih

lancar,

kekurangan

tenang,

mesin

dan

DOHC

adl

efisien.
biaya

Namun

mahal

utk

perbaikan. pastikan Anda mengubah timing belt
mesin setiap 96.000 KM
DOHC

dan

SOHC

dibedakan

berdasarkan

jumlah

pasang overhead camshaft pada tiap silinder.
Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan DOHC
dan

SOHC,

perlu

diketahui

terlebih

dahulu

konsep internal combustion engine atau mesin
yang memiliki karakter terjadinya pembakaran di
dalam mesin itu sendiri, dalam hal ini terjadi
di silinder.
Semakin

sedikit

bahan

bakar

dan

udara

yang

dibakar, semakin kecil power yang dihasilkan
dan sebaliknya. DOHC yang memiliki jumlah dua
pasang

overhead

camshaft

tiap

silinder

(sepasang lebih banyak daripada SOHC), memiliki
kemampuan

memasukkan

bahan

bakar

dan

udara

lebih banyak daripada SOHC, artinya mesin DOHC
menghasilkan power yang lebih besar dari mesin
SOHC. Sebagai konsekuensinya, mesin DOHC akan
lebih

boros

banyak

karena

daripada

dikatakan

dengan

asupan
mesin

suatu

bahan
SOHC.

istilah,

bakar

lebih

Jadi

dapat

“DOHC

means

power, SOHC means economic”.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
G. SISTEM SUSPENSI
Prinsip Kerja Suspensi
Sistem

suspensi

kendaraan

dan

terletak

roda-roda

diantara
dirancang

yang

bodi
untuk

menyerap kejutan dari permukaan jalan yang tidak
rata sehingga menambah kenyamanan dan stabilitas
kendaraan

serta

memperbaiki

kemampuan

cengkeram

roda terhadap jalan.
Oskilasi
kendaraan

dan

bergoyangnya

dengan

bodi

bagian

dari

besar

berpengaruh

pegas

pada

kenyamanan kendaraan.
Pada

umumnya

suspensi

tersusun

dari

dua

bagian

utama, yaitu :
1. Pegas
Pegas

secara

langsung

menahan

kejutan

yang

terjadi. Pegas mempunyai sifat elastis untuk
menahan kejut.
Jenis-jenis pegas dibagi tiga,yaitu :
a. Pegas Daun (Leaf Spring)
Pegas

ini

terdiri

yang

diikat

atas

atau

lapisan

disusun

plat

menjadi

baja
satu.

Susunan dimulai dari pegas yang pendek yang
terletak dibagian bawah dan disatukan dengan
jalan

di

keling

atau

dibaut

bagian

tengahnya.

Bagian

pegas

yang

panjang

dibulatkan

membuat

mata

pegas

untuk

pemasangan pegas pada rangka.

Gambar 84. Leaf Spring
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
b. Pegas Coil (Coil Spring)
Pegas

ini

mempunyai

tahanan

atau

redaman

kejutan yang lebih baik dibandingkan dengan
pegas daun yang tidak terjadi gesekan anatau
pegas yang menyebabkan getaran pada body.

Gambar 85. Coil Spring
c. Pegas Batang Torsi (Torsion Bar Spring)
Pegas ini umumnya digunakan oleh mobil-mobil
kecil pada suspensi depan. Pegas ini tebuat
dari

baja

elastis

yang

mampu

menahan

puntiran yang terjadi. Bila salah satu ujung
pegas

diikat

dipasang

pada

dengan
arm

keras

maka

dan

saat

ujung

arm

lain

bergerak

naik turun, batang akan menahan gerakan ini
sehingga

menghasilkan

efek

penyerapan

kejutan yang terjadi.

Gambar 86. Torsion Spring
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
2. Shockabrsorber
Shockabsorber dirancang untuk meredam, oksilasi
pegas akibat kejutan sehingga kendaraan akan
aman dan nyaman.
a. Jenis-Jenis Absorber
Jenis-jenis absorber dibedakan berdasarkan
1. Cara kerjanya
Kerja Tunggal (Single Action)
Kerja Ganda (Multiple Action)
2. Konstruksi
Type Twin Tube
Type Mono Tube
3. Medium Kerja
Hidrolis
Pneumatis
3. Jenis-Jenis Suspensi
Berdasarkan konstruksi pada mekanisme suspensi
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Jenis Poros Pejal (Rigid Axle Suspension)
Pada

type

ini

poros

roda

kiri-kanan

dipasangkan bersama pada sebuah poros diatas
pegas-pegas.

Suspensi

model

ini

mempunyai

konstruksi sederhana, kuat oleh karena itu
banyak digunakan sebagai suspensi depan dan
belakang (Mobil angkutan berat) dan suspensi
belakang (Mobil penumpang.

Gambar 87. Jenis poros pejal
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
b. Jenis Poros Bebas (Independent Suspension)
Pada type ini roda kiri-kanan menggantung
satu

sama

lain

memungkinkan

tiap

dengan
roda

bebas,
bekerja

dimana
sendiri

menerima kejutan-kejutan lain.

Gambar 88. Jenis poros bebas
c. Type Wishbone
Type ini terdiri atas Upper Suspension Arm
dan Lower Suspension Arm dengan Frame dan
Steering

Knuckle

dengan

Pegas

Koil

dan

Peredam Kejut

Gambar 89. Type wishbone
d. Type Macpherson
Type

ini

terdapat

Upper

Arm,

Konstruksi

sederhana da memungkinkan ruang mesin lebar

Gambar 90. Type macpherson
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
e. Type swing axle
Pada type ini poros dibaut dua bagian dan
diberi

Pivot

ditengahnya

sehingga

dapat

berayun keatas dan kebawah secara terpisah.

Gambar 91. Type swing axle
H. SISTEM INJEKSI

Gambar 92. Sistem Injeksi
Injeksi

bahan

bakar

adalah

sebuah

teknologi

yang digunakan dalam mesin pembakaran dalam untuk
mencampur

bahan

bakar

dengan

udara

sebelum

dibakar.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Penggunaan

injeksi

bahan

bakar

akan

meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan
penggunaan
bahan

karburator,

bakar

karena

tercampur

secara

injektor
homogen.

membuat
Hal

ini,

menjadikan injeksi bahan bakar dapat mengontrol
pencampuran

bahan

bakar

dan

udara

yang

lebih

tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman.
Injeksi
elektronik

bahan
atau

bakar

dapat

campuran

dari

berupa

mekanikal,

keduanya.

Sistem

awal berupa mekanikal, namun sekitar tahun 1980-an
mulai banyak menggunakan sistem elektronik. Sistem
elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk
memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol
elektronik

menghitung

jumlah

bahan

bakar

yang

diperlukan. Oleh karena itu, injeksi bahan bakar
dapat

meningkatkan

mengurangi

polusi,

efisiensi
dan

juga

bahan

bakar

memberikan

dan

tenaga

keluaran yang lebih.
Tujuan utama pemakaian sistem injeksi sangatlah
beragam.
Beberapa tujuan pemakaian itu antara lain:
1. Keluaran tenaga kendaraan
2. Efisiensi bahan bakar
3. Performa
4. Kemampuan untuk memakai bahan bakar alternatif
5. Daya tahan
6. Penggunaan kendaraan yang halus
7. Biaya awal
8. Biaya perawatan
9. Kemampuan untuk didiagnosa
10. Kemampuan dioperasikan di mana dan kapan saja
11. Kepraktisan penyetelan mesin
Kelebihan :
1. Emisi gas buang rendah
Terjadinya pembakaran yang sempurna pada ruang
bakar, sehingga emisi gas buang yang dihasilkan
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
relatif

lebih

sedikit

apalagi

knalpot

dilengkapi catalic converter.
2. Daya lebih besar
Konstruksi injektor tepat pada intake manifold
sehingga pencampuran bahan bakar lebih homogen.
3. Lebih hemat bahan bakar
Air-fuel ratio sangat mempengaruhi kesempurnaan
pembakaran pada mesin. Standar AFR pada motor
adalah 14,7:1 yang artinya 14,7 udara dan 1
bensin. AFR dapat berubah-ubah, misalnya pada
saat kondisi mesin dingin AFR 5:1, pada saat
idle AFR 11:1, akselerasi 8:1, dan pada saat
pemakaian ekonomis 40-60 km/jam AFR 16-18:1.
Sehingga

konsumsi

bahan

bakar

pada

motor

injeksi lebih irit dibandingkan karburator.
4. Tidak memerlukan cok (choke)
Injeksi

bahan

bakar

dilengkapi

sensor

temperatur yang akan melaporkan suhu mesin ke
engine

control

memerintahkan

module

(ECM)

injektor

untuk

yang

akan

memperkaya

campuran bensin pada suhu mesin dingin.
5. Perawatan yang lebih praktis
Teknologi injeksi bahan bakar berkonsep bebas
perawatan.

Pada

saat

servis,

pembersihan

dilakukan hanya pada bagian penyaring udara,
busi, dan pengaturan klep.
Kekurangan
1. Akselerasi kurang responsif
Terjadinya

proses

yang

panjang

dari

sensor

pengatur jumlah udara dan laporan dari sensorsensor lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk berakselerasi.
2. Kurangnya tenaga ahli
Injeksi bahan bakar termasuk teknologi baru,
tidak semua bengkel umum mampu memperbaiki di
saat terjadi permasalahan pada kendaraan.
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
3. Sensitif terhadap benturan/guncangan
Semua perangkat terutama engine control module
menggunakan
apabila
keras.

elektronik,

mengalami
Pada

kendaraan

sehingga

guncangan

saat

atau

terjadi

berpeluang

rentan

mati

benturan
tersebut,

bisa

tidak

hal

dihidupkan

kembali, karena mengalami kerusakan pada engine
control

module.

Biaya

perbaikan

membutuhkan

biaya yang relatif masih mahal.
4. Sensitif bahan bakar
Ujung injektor berukuran mikro, sehingga sistem
injeksi bahan bakar mudah terjadi penyumbatan
karena bahan bakar yang kotor. Hal ini akan
mempengaruhi kinerja kendaraan sehingga bahan
bakar yang masuk ke dalam ruang bakar sedikit,
5. Sensitif kelistrikan
Kondisi kendaraan dilaporkan oleh sensor, dan
sensor terhubung menggunakan kabel berkonektor.
Konektor

sering

menjadi

penyebab

pelaporan

sensor ke engine control module menjadi kacau.
Pengiriman
module

laporan

sensor

menggunakan

sistem

konektor

kabel

terjadi

ke

engine

control

pengaman.

Apabila

korosi,

hal

ini

akan

meningkatkan sistem pengamanan sehingga laporan
dari sensor mengakibatkan engine control module
berfungsi

dengan

tidak

tepat

dan

dapat

mengakibatkan kerusakan yang disebabkan aliran
listrik yang tidak stabil.
Komponen sebuah injeksi elektronik

Gambar 93. Animasi dari injector bahan bakar
Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
1. Injektor
2. Fuel Pump/Pompa bahan bakar
3. Fuel Pressure Regulator
4. Engine

Control

komputer

Module

digital

(ECM)
dan

termasuk
untaian

sebuah
untuk

berkomunikasi dengan sensor dan control output.
5. Wiring Harness
6. Berbagai macam Sensor (Beberapa yang penting
dicantumkan disini.)
a. Crank/Cam Position: Hall effect sensor
b. Airflow: Sensor MAF, dan Sensor MAP
c. Exhaust Gas Oxygen: Sensor oksigen, Sensor
EGO, Sensor UEGO

Demonstration Of Engine

Internal Combustion Engine

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixPompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixnisa faraz
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMarfizal Marfizal
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08Marfizal Marfizal
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
Definisi sifat fluida
Definisi sifat fluidaDefinisi sifat fluida
Definisi sifat fluidaoilandgas24
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Marfizal Marfizal
 
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerRencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerHaqiqi Muchammad
 
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Ady Purnomo
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluidatanalialayubi
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
 
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluidaRiswan Badu
 
Perhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnotPerhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnotDanny Danny
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
Fluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
Fluida Hukum Bernoulli dan PenerapannyaFluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
Fluida Hukum Bernoulli dan Penerapannyaamaliadeww
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan FasaPTIK BB
 

Mais procurados (20)

Pompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixPompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fix
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Definisi sifat fluida
Definisi sifat fluidaDefinisi sifat fluida
Definisi sifat fluida
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
 
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerRencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
 
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
 
Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1
 
Sentrifugal
SentrifugalSentrifugal
Sentrifugal
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
 
Perhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnotPerhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnot
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Fluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
Fluida Hukum Bernoulli dan PenerapannyaFluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
Fluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
 

Semelhante a Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas

fdokumen.com_motor-4 tak.pptx
fdokumen.com_motor-4 tak.pptxfdokumen.com_motor-4 tak.pptx
fdokumen.com_motor-4 tak.pptxstiteknas jambi
 
Motorbakar21
Motorbakar21Motorbakar21
Motorbakar21handi
 
2.PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI.pptx
2.PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI.pptx2.PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI.pptx
2.PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI.pptxAfiatmanMarsoli
 
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takPerbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takDidiek Ferdy
 
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takPerbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takDidiek Ferdy
 
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takPerbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takDidiek Ferdy
 
fdokumen.com_perbedaan-mesin-2-tak-dan-mesin-4-tak.pptx
fdokumen.com_perbedaan-mesin-2-tak-dan-mesin-4-tak.pptxfdokumen.com_perbedaan-mesin-2-tak-dan-mesin-4-tak.pptx
fdokumen.com_perbedaan-mesin-2-tak-dan-mesin-4-tak.pptxFaniaAgustin1
 
Motor bakar2
Motor bakar2Motor bakar2
Motor bakar2handi
 
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanMotorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanhandi
 
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanMotorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanhandi
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinCharis Muhammad
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahRock Sandy
 
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2takLangkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2taksandy88235
 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakarhandi
 
Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motorSigitSurya3
 

Semelhante a Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas (20)

fdokumen.com_motor-4 tak.pptx
fdokumen.com_motor-4 tak.pptxfdokumen.com_motor-4 tak.pptx
fdokumen.com_motor-4 tak.pptx
 
Motorbakar21
Motorbakar21Motorbakar21
Motorbakar21
 
2.PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI.pptx
2.PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI.pptx2.PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI.pptx
2.PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI.pptx
 
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takPerbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
 
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takPerbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
 
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takPerbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
 
2tak 4tak
2tak   4tak2tak   4tak
2tak 4tak
 
fdokumen.com_perbedaan-mesin-2-tak-dan-mesin-4-tak.pptx
fdokumen.com_perbedaan-mesin-2-tak-dan-mesin-4-tak.pptxfdokumen.com_perbedaan-mesin-2-tak-dan-mesin-4-tak.pptx
fdokumen.com_perbedaan-mesin-2-tak-dan-mesin-4-tak.pptx
 
Motor bakar2
Motor bakar2Motor bakar2
Motor bakar2
 
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanMotorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
 
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanMotorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkah
 
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2takLangkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
 
Proses kerja sepeda motor 2
Proses kerja sepeda motor 2Proses kerja sepeda motor 2
Proses kerja sepeda motor 2
 
Bab i. modul i
Bab i. modul iBab i. modul i
Bab i. modul i
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 
Motorbakar 100816022911-phpapp01
Motorbakar 100816022911-phpapp01Motorbakar 100816022911-phpapp01
Motorbakar 100816022911-phpapp01
 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakar
 
Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motor
 

Mais de Alen Pepa

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alamAlen Pepa
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaAlen Pepa
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equationAlen Pepa
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisAlen Pepa
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Alen Pepa
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnAlen Pepa
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasAlen Pepa
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlen Pepa
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newAlen Pepa
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Alen Pepa
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutAlen Pepa
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsinAlen Pepa
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00Alen Pepa
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanAlen Pepa
 

Mais de Alen Pepa (20)

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Rotax
RotaxRotax
Rotax
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesia
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equation
 
Pp jadi
Pp jadiPp jadi
Pp jadi
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnis
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phn
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
 
Metnum 2006
Metnum 2006Metnum 2006
Metnum 2006
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-new
 
Met num s1
Met num s1Met num s1
Met num s1
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
 
Mekanisme
MekanismeMekanisme
Mekanisme
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 

Último

proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...serlinhae5
 
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sbHelmiatulHasanah
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Originalmiftamifta7899
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJAPOLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJAoperatorsttmamasa
 
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdfLaporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdfRUKOIYAHRUKOIYAH
 

Último (8)

proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
 
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
 
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJAPOLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
 
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdfLaporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
 

Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas

  • 1. LABORATORIUM MOTOR BAKAR I. LATAR BELAKANG Laporan Peragaan menyelesaikan Alat Laboratorium ini dibuat Motor Bakar. untuk Praktikum peragaan alat ini menyabgkut masalah bongkar pasang bagian mesin Toyota Kijang. Pada engine stand terdapat banyak macam sistem antara lain : sistem pengapian, sistem pelumasan, sistem pendingin, sistem bahan bakar dan sistem mekanisme katup. Mesin toyota kijang merupakan jesis motor bakar empat langkah yang menggunakan bahan bakar bensin. Motor bakar merupakan sebutan dari mesin yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga gerak. Dalam melakukan pengubahan tenaga panas menjadi tenaga gerak, didalam mesin itu disebut mesin pembakaran dalam (Internal Combustion camber). Pembakaran tersebut menghasilkan panas yang diubah menjadi tenaga kerja melalui gerak putaran poros engkol dan naik turunnya piston. Untuk menghasilkan panas pada mesin, ruang silinder di atas torak harus rapat, tidak boleh ada keboccoran gas pada waktu langkah kompressi maupun langkah kerja. Pada silinder untuk mencapai keadaan agar tidak ada kebocoran, maka dilengkapi dengan mekanisme katup. Mekanisme katup ini merupakan bagian-bagian yang menggerakkan agar dapat membuka dan menutup katup untuk masuknya gas baru dan keluarnya gas bekas secara sempurna. Mekanisme katup pada kijang ini menggunakan sistem singgle drive belt directly hanya salah satu noken as yang disambungkan dengan sabuk. Umumnya adalah bagian roda gigi katup disambungkan intake. dengan roda Antara gigi roda gigi exhasust intake (buang), sehingga katub exhaust akan turut bergerak pula dan terdiri atas komponen-komponen antara lain : valve, pegas katup, rocker arm, 2 buah noken as, chamshaft. Dimana perkembangan mekanis katup pada engine stand ini menggunakan model katup camshaftnya terletak di cylinder head (DOHC) Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 2. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 1. Siklus Ideal Volume Konstan Keterangan : Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang konstan; langkah isap (0-1) merupakan tekanan konstan, torak bergerak dari TMA ke TMB; langkah kompresi (1-2) ialah proses isentropic, torak bergerak dari TMB ke TMA; proses pembakaran volume konstan (2-3) dianggap sebagai proses pemasukan kalor pada volume konstan; Langkah kerja (3-4) ialah proses isentropic, torak mulaibergerak dari TMA ke TMB; proses pembuangan (4-1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada volume konstan langkah buang (1-0) ialah proses tekanan konstan, torak bergerak dari TMB ke TMA; Siklus dianggap tertutup artinya siklus ini berlangsung dengan fluida kerja yang sama atau gas yang berada didalam silinder pada titik 1 dapat dikeluarkan dari dalam waktu langkah buang, tetapi pada silinder pada langkah isap berikutnya akan masuk sejumlah fluidakerja yang sama. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 3. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 2. Siklus Volume Tekanan Konstan Keterangan: Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang konstan; Langkah isap (0-1) merupakan tekanan-konstan, torak bergerak dari TMA ke TMB; Langkah kompresi (1-2) ialah proses isentropik torak bergerak dari TMB ke TMA; Proses pembakaran tekanan konstan (2-3) dianggap sebagai proses pemasukan kalor pada tekanan-konstan, torak mulai bergerak dari TMA ke TMB; Langkah kerja (3-4) ialah proses isentropik, torak bergerak dari TMA ke TMB; Proses pembuangan (4-1) dianggap proses pengeluaran kalor pada volume konstan; Langkah buang (1-0) ialah proses tekanan konstan, torak bergerak dari TMB ke TMA; Siklus dianggap tertutup, artinya siklus ini berlangsung dengan fluida kerja yang sama atau, gas yang berada didalam selinder pada waktu langkah buang, tetapi pada waktu langkah isap berikutnya akan masuk sejumlah fluida kerja yang sama. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 4. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 3. Siklus Aktual 2 tak dan 4 tak a. Siklus Aktual 4 Tak Pada titik 2 atau 10° sebelum TMA katup isap mulai terbuka, katup isap terbuka sampai titik 4 atau 45° setelah TMB. Namun langkah isap terjadi dari 3 sampai TMB. Langkah isap baru Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 5. LABORATORIUM MOTOR BAKAR terjadi pada titik 3 karena dari titik 2 sampai titik 3 katup buang masih terbuka sehingga jika dari titik 2 sudah terjadi langkah isap maka gas hasil pembakaran bisa masuk ke dalam intake manifold sehingga akan merusak intake manifold. Sementara itu dari TMB sampai titik 4 sudah bukan merupakan langkah isap karena torak sudah mulai bergerak udara dalam menuju TMA silinder sehingga keluar sebagian melalui intake manifold. Dan seharusnya dari MB sudah terjadi langkah kompresi. Namun langkah kompresi belum terjadi karena sementara katup seharusnya isap masih langkah terbuka kompresi itu terjadi jika kedua katup sudah tertutup. Selanjutnya langkah kompresi terjadi dari 4 sampai seputaran TMA setelah beberapa derajat sebelum TMA bahan bakar di injeksikan sehingga terjadi pembakaran. Proses pembakaran itu terjadi di sekitaran TMA atau beberapa derajat sebelum TMA, disini terjadi pembakaran cepat sampai beberapa derajat setelah TMA, terjadi pembakaran TMA lanjutan. sampai sebelum Kemudian titik 1 dari seputaran terjadi langkah kerja. Pada titik 1 atau 45° sebelum TMB katup buang sudah mulai terbuka sehingga terjadi pelepasan kalor, pelepasan kalor ini terjadi dari titik 1 sampai TMB. Dimana disini belum bisa dikatakan langkah buang karena walaupun katup buang sudah mulai terbuka, namun torak masih bergerak menuju TMB. Gas hasil pembakaran itu keluar dengan sendirinya tanpa ada dorongan dari torak. Selanjutnya langkah buang itu terjadi dari TMB sampai menuju TMA TMA dimana torak sehingga bergerak memaksa dari gas TMB hasil pembakaran keluar melalui katup buang. Dari TMA Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 6. LABORATORIUM MOTOR BAKAR sampai titik sudah tidak langkah sebagai 3 bisa buang karena dikatakan walaupun katup buang masih terbuka namun torak sudah bergerak menuju TMB. 10° sebelum TMA terjadi over lapping dimana katup isap sudah mulai terbuka sementara Pada katup motor masih diesel keuntungan mendekati buang karena TMA ini saat atau belum tertutup. merupakan langkah saat suatu buang sudah isap mulai katup terbuka(10°) sebelum TMA sebagian udara hasil pembakaran masuk ke dalam katup isap sehingga memanaskan udara yang akan di isap ke dalam ruang bakar. Ini terjadi sampai TMA, Sehingga saat langkah isap terjadi yang di isap ke dalam ruang bakar adalah udara panas sehingga pembakaran cepat itu dapat terjadi lebih cepat. b. Siklus Aktual 2 Tak Sebelum TMA pemasukan terjadi awal penyemprotan udara(diesel), bakar(bensin) ke dalam udara dan silinder. atau bahan Proses ini terjadi akibat perbedaan tekanan dimana tekanan di dalam lebih kecil daripada tekanan di luar. Pemasukan udara(diesel), udara dan bahan bakar(bensin) ini terjadi dari 14° sebelum TMA sampai 2° sebelum TMA. 2° sebelum TMA terjadi akhir penyemprotan (beban beban penuh campuran karena penuh). udara Dikatakan dan bahan bakar sudah mencukupi ruang engkol dan tekanan di dalam sudah lebih besar dari pada tekanan di luar sehingga mendorong katup buluh dan katup buluh tertutup. Katup buluh ini bekerja berdasarkan prinsip tekanan. Karena saat langkah isap, torak sudah mendekati titik mati atas sehingga di asumsikan bahwa sebelum langkah isap campuran udara dan bahan Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 7. LABORATORIUM MOTOR BAKAR bakar sudah berada di atas torak yang kemudian di kompresi sehingga terjadi pembakaran. Proses pembakaran terjadi di sekitaran TMA atau beberapa derajat sebelum TMA sampai beberapa derajat setelah langkah kerja. beberapa TMA. Setelah itu terjadi kerja ini terjadi TMA atau setelah Langkah derajat setelah proses pembakaran berlangsung. Sampai sebelum titik 1 atau sebelum lubang buang terbuka. Saat lubang buang terbuka atau pada titik 1 (85°) sebelum TMB terjadi pelepasan kalor dimana saat lubang buang terbuka sebagian gas hasil pembakaran keluar dengan sendirinya tanpa ada paksaan. Setelah mencapai titik 2 atau lubang isap terbuka(saluran sudah terjadi torak masih pemasukan memaksa langkah bergerak campuran gas bilas) hasil 48° buang dimana menuju udara dan pembakaran sebelum meskipun TMB tetapi bahan keluar TMB bakar melalui saluran buang. Langkah buang ini terjadi sampai titik 4(lubang buang tertutup). Jadi langkah buang terjadi akibat dari pemasukan bahan bakar dan gerakan piston. Namum seiring langkah buang yang terjadi, juga terjadi pemasukan campuran udara dan bahan bakar melalui saluran bilas. Setelah lubang buang tertutup pada titik 4 atau 55° setelah TMB terjadi langkah kompresi sampai TMA. II. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dilakukannya percobaan peragaan alat ini adalah agar mahasiswa atau praktikan motor bakar dapat mengetahui: 1. Bagian-bagian utama dari mesin. 2. Fungsi dari komponen mesin. 3. Prinsip kerja dari komponen mesin. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 8. LABORATORIUM MOTOR BAKAR III. TEORI DASAR A. BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN YANG BERGERAK DAN TIDAK BERGERAK Bagian-Bagian Utama mesin yang Bergerak 1. Torak (Piston) Gambar 1. Torak (Piston) a. Prinsip kerja Ketika piston dihasilkan piston dari akan menerima proses bergerak ke tekanan yang pembakaran maka bawah, oleh dan poros engkol gerakan piston diubah menjadi gerakan rotasi kemudian diubah lagi menjadi gerak translasi sehingga piston bergerak ke atas. b. Fungsi menerima tekanann dari hasil pembakaran yang kemudian menghasilkan gerak translasi yang diteruskan ke poros engkol. 2. Pen Torak Gambar 2. Pen Torak Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 9. LABORATORIUM MOTOR BAKAR a. Prinsip kerja ketika batang torak bergerak naik turun akibat gerakan rotasi poros engkol, maka pen piston mempermudah gerakan batang torak terhadap posisi piston. b. Fungsi mempermudah gerakan batang torak terhadap posisi piston. 3. Ring Piston Gambar 3. Ring Piston a. Prinsip kerja ketika piston bergerak naik turun akibat tekanan hasil pembakaran, maka ring kompresi mencegah terjadinya kebocoran kompresi. Ring oli berfungsi untuk mencegah oli merembes ke ruang bakar. b. Fungsi mencegah terjadinya kebocoran kompresi untuk ring kompresi mencegah dan merembesnya ring oli oli ke berfungsi ruang bakar sekaligus untuk melumasi dinding piston agar mudah meluncur pada dinding silinder 4. Batang torak Gambar 4. Batang Torak Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 10. LABORATORIUM MOTOR BAKAR a. Prinsip kerja ketika piston bergerak naik turun akibat tekanan hasil pembakaran, maka batang piston akan menerukan gaya dari piston ke poros engkol. b. Fungsi Meneruskan gaya dari gerakan translasi ke poros engkol. 5. Poros Engkol (Crank Shaft) Gambar 5. Poros Engkol a. Prinsip kerja ketika piston bergerak turun akibat tekanan hasil pembakaran, maka batang piston akan menerukan gaya dari piston ke poros engkol. Kemudian poros engkol akan mengubah gerakan translasi dari piston menjadi gerak rotasi lalu meneruskan kembali ke piston menjadi gerak translasi. b. Fungsi mengubah gerakan lurus piston yang diperoleh piston didalam silinder pada gerak kerja menjadi gerak putar dengan melalui batangbatang torak dan menjaga pergerakan torak dalam langkah-langkah selanjutnya. 6. Pelatuk Katup (Rocker Arm) Gambar 6. Pelatuk Katup Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 11. LABORATORIUM MOTOR BAKAR a. Prinsip kerja ketika noken as berputar akibat putaran poros, noken as akan menindis rocker arm ke atas sehingga rocker arm akan menindis klep sehingga klep akan turun dan membuka. b. Fungsi meneruskan gaya dari noken as yang akan digunakan untuk menindis klep sehinggan klep akan terangkat dan membuka. 7. Katup (valve) Gambar 7. Katup (Valve) a. Prinsip kerja ketika noken as berputar akibat putaran poros, noken as akan menindis rocker arm ke atas sehingga rocker arm akan menindin klep sehingga klep atau katup akan turun dan membuka. b. Fungsi sebagai jalur masuk campuran bahan bakar atau jalur keluar sisa pembakaran 8. Flywheel Gambar 8. Flywhel Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 12. LABORATORIUM MOTOR BAKAR a. Prinsip kerja Roda gila adalah dipergunakan sebuah untuk roda meredam yang perubahan kecepatan putaran dengan cara memanfaatkan kelembaman putaran (moment inersia). Karena sifat kelembamannya menyimpan energi singkat. Prinsip sekaligus menyimpan ini roda mekanik gila untuk kerjanya energi dapat waktu meneruskan berupa putaran pada poros engkol saat mesin bekerja. b. Fungsi sebagai reservoir energi dan meneruskan putaran. 9. Bantalan Gambar 9. Bantalan a. Prinsip kerja Bantalan adalah elemen mesin yang mempunyai poros sehingga putaran atau gesekan bolakbaliknya dapat berlangsung secara teratur, aman dan tahan lama. Prinsip kerjanya menumpu poros agar tetap pada sumbunya dan untuk mencegah keausan akibat gesekan. b. Fungsi Meredam getaran akibat gesekan Menumpu poros agar tetap pada sumbunya Mencegah keausan akibat gesekan Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 13. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Bagian bagian mesin yang tak bergerak 1. Blok silinder Gambar 10. Blok Silinder a. Prinsip kerja Pada dasarnya blok silinder tidak mempunyai prinsip kerja karena merupakan komponen yang tidak bergerak. b. Fungsi Blok Silinder merupakan bagian tempat melekatnya silinder atau dinding silinder. 2. Bak engkol Gambar 11. Bak Engkol a. Prinsip kerja Pada dasarnya Bak engkol tidak mempunyai prinsip kerja karena merupakan komponen yang tidak bergerak. b. Fungsi sebagai tempat poros engkol bekerja bisa juga sebagai penampungan oli Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 14. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 3. Kepala silinder Gambar 12. Kepala silinder a. Prinsip kerja Pada dasarnya mempunyai kepala prinsip kerja silinder karena tidak merupakan komponen yang tidak begerak. b. Fungsi sebagai tempat komponen pendukung pembakaran misalnya mekanisme katup, injector, dan busi. 4. Bak Oli (carter) Gambar 13. Bak Oli a. Prinsip kerja Pada dasarnya bak oli tidak mempunyai prinsip kerja karena merupakan komponen yang tidak begerak. b. Fungsi Sebagai tutup ruang engkol,penampung minyak pelumas dan sebagai tempat untuk mendinginkan minyak pelumas. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 15. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 5. Pompa Bahan Bakar Gambar 14. Pompa Bahan Bakar a. Prinsip kerja Ketika poros engkol berputar, maka pompa bahan bakar yang berhubungan dengan poros engkol ikut berputar. Sehingga akan menyemprotkan bahan bakar. Banyaknya bahan bakar yang diseprotkan berdasarkan besarnya putaran poros engkol B. SISTEM KEMUDI Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara,membelokkan roda depan. Bila roda kemudi diputar, kolom kemudi meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage). Ada dua model sistem kemudi yang umum digunakan pada mobil,yaitu : 1. Model recirculating ball Gambar 15. Model recirculating ball Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 16. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 2. Model rack dan Punion Gambar 16. Model rack dan Punion Kolom kemudi (steering column) Kolom kemudi meneruskan terdiri putaran roda atas main kemudi ke shaft yang roda gigi kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat main shaft ke bodi. Ujung atas dari main shaft dibuat kemudi diikat dengan dari kolom kemudi meruncing dan bergigi. Di ujung sebuah mur. inilah roda Bagian-bagian ditunjukkam pada : Gambar 17. Bagian-bagian dari kolom kemudi Roda gigi kemudi (steering gear) Roda gigi kemudi selain berfungsi mengarahkan roda depan, juga berfungsi sebagai memperbesar momen agar gangguan-gangguan gigi reduksi untuk kemudi menjadi ringan dan terhadap roda tidak langsung dirasakan oleh pengemudi. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 17. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Ada yang beberapa banyak jenis roda digunakan gigi dewasa kemudi, ini tetapi adalah jenis recirculating ball : Gambar 18. Roda gigi kemudi Gambar 19. Roda gigi kemudi Janis recirculating ball digunakan penumpang ukuran komercial sedang sedangkan sampai jenis pada mobil besar rack dan dan mobil pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang. Sambunbungan - Sambungan kemudi (steering linkage) Walaupun mobil bergerak naik-turun, gerakan roda kemudi harus dapat diteruskan ke roda·roda dengan sangat tepat (akurat) setiap saat, untuk ilu diperlukan sambungan-sambungan kemudi (steering linkage). Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 18. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Bebarapa model sambungan·sambungan kemudi : 1. Suspensi Rigid Gambar 20. Suspensi Rigid 2. Suspensi independen Gambar 21. Suspensi independen Gambar 22. Suspensi independen Power steering Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi tenaga pengemudian saat mobil bergerak pada putaran rendah dem menyesuainya pada tingkat tertentu bila kendaraan bererak mulai kecepatan sedang sampai kecepatan tinggi. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 19. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Pada sistem hidraulis power yang steering ditempatkan terdapat di bosster bagian tengah mekanisme kemudi. 1. Power steering model integral Gambar 23. Power steering model integral Memperlihatkan mekanisme power steering model integral. Bagian utamanya terdiri atas tangki reservoir (berisi fluida),vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis, gear box yang berisi control valve, power pinton, dan steerig gear (jenis recirculating balt). pipa-pipa yang mcngalirkan fluida dan selang-selang fleksibel. 2. Power sfeering model rack dan pinion Gambar 23. Power steering model rack dan pinion Power steering model ini mekanismenya sama dengan model integral, tetapi control valvenya termasuk di dalam gear housing dan power pistonnya terpisah di dalam power cylinder. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 20. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Roda Output terakhir dari tenaga putar mesin adalah pada roda. juga Sambil berfungsi memikul meredam berat kendaraan roda kejutan dan kejutan menambah kenyamanan pengendara. Roda dapat dibagii menjadi dua bagian, yaitu pelek roda (disc wheel dan ban (tire). 1. Pelek roda Gambar 24. Pelek Roda Memperlihatkan banyak sebuah digunakan model pada velg roda yang mobil penumpang. Velg roda dipasangkan pada poros roda (axle shaft) dengan menggunakan empat atau enam Baut-baut. 2. Ban Ban adalah langsung bagian dengan mobil yang permukaan barsentuhan jalan. Selain berfungsi meredam kejutan, ban juga bertugas menjejak dengan gaya geseknya pada jalan selama kendaraan pengereman. berjalan, membelok, dan saat Menurut konstruksinya ban dapat dibedakan menjadi ban bias dan ban radial. Gambar 25. Ban Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 21. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Ban bias mengasilkan jalannya kendaraan lebih lembut, tetapi kemampuan membelok dan ketahanan ausnya kurang. kemampuan tinggi Ban membelok yang baik radial dan menghasilkan kemampuan serta tahanan kecepatan gelindingnya rendah. Daya tahan ausnya lebih tinggi dibanding ban biasa. Tetapi pada jalan yang tidak rata dengan kecepatan rendah, ban radial lembut dirasakan pengendara. Menurut penampungan isi udaranya, dapat dibedakan menjadi ban biasa dan ban tubles. Gambar 26. Ban Pada ban biasa, udara ditampung pada ban dalam. Katup atau pentilnya bersatu dengan ban dalam.Bila ban biasa tertusuk benda tajam maka akan langsung kempes. Pada ban tubles tidak terdapat ban dalam, tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan ban dalam yang kedap udara. Katup atau pentilnya langsung terpasang pada pelek. Bila ban tubles tertusuk benda tajam, tidak langsung menjadi kempes (tekanan udaranya tidak turun seketika) karena lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri. Caster Caster garis adalah vertikal sudut yang antara dilihat king pin dari dengan samping kendaraan. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 22. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Bila miringnya ke arah belakang disebut caster positif sebaliknya bila miringnya ke arah depan disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai adalah caster positif karena dapat menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah membelok lebih baik. Gambar 27. Caster King pin inclination Garis sumbu yang melalui ball joint atas dan ball joint kemudi). bawah Sumbu disebut ini steering dimiringkan ke axis arah (sumbu dalam sekitar 5-7°. Kemiringan ini dinamakam king pin inclination. Dengan adanya king pin inclination bersama-sama dengan camber, maka jarak (offset) akan menjadi sangat kecil, sehingga kemudi akan lebih ringan dan kejutan akibat pengereman dan percepatan dapat berkurang. Gambar 28. King pin inclination Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 23. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Di samping inclination itu, dapat dengan adanya dihasilkan daya king pin balik kemudi roda-roda depan dengan ,memanfaatkan berat kendaraan. Toe-in Bila dilihat dari atas, terlihat menyudut kearah dalam di bagian depan. Yang dimaksud toe-in adalah selisih antara jarak A dan B (toe-in = B - A). Biasanya selisih ini diatur 2 - 6 mm. Bila jarak bagian depan (A) lebih besar daripada jarak bagian belakang (B) disebut toe-out. Bila roda-roda depan memiliki camber positif maka bagian atas roda mlring mengarah ke luar, sehingga roda-roda berusaha menggelinding ke arah luar pada saat mobil berjalan lurus dan akan terjadi side slip yang berakibat ban cepat aus. Untuk mencegah hal ini maka diatasi oleh adanya toe-in. Gambar 29. Toe in penyetelan toe-in, cember; dan caster Pada model suspensi independen, besarnya toe-in distel oleh tie-rod kiri dan kanan, sedangkan besar sudut camber dan mengurangi caster shim distel yang dengan disisipkan menambah pada upper atau arm rangka. Pada model suspensi tetap (satu poros), toe-in distel dengan mengubah-ubah tie-rod yang panjang, sedangkan besar caster distel dengan menyisipkan busi tirus (bentuk baji) antara pegas daun dan rumah poros. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 24. LABORATORIUM MOTOR BAKAR C. SISTEM KELISTRIKAN Automobil mempunyai banyak sistem pembantu, hingga mobil berjalan dengan baik. Di antaranya yaitu, sistem listrik adalah merupakan hal yang sangat penting. Sistem listrik pada mobil seperti halnya sistem syaraf pada tubuh manusia. Listrik ini tidak dapat dilihat, tetapi memainkan peranan penting. Gambar 30. Diagram Blog Kelistrikan starter Pada umumnya sistem listrik dalam mobil dapat dibagi dalam: batere sebagai sumber listriknya. Sistem pengapian dimana bertugas membakar campuran bahan bakar silinder, dimana dan sistem bertugas bertugas udara pengisian mengisi menghidupkan pendahuluan yang terhadap dimasukan (charging batere, dan mesin, sistem mengadakan dan yang ke dalam system) starter putaran terakhir adalah sistem lampu-lampu dan tanda. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 25. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 31. Skema kelistrikan dasar lampu depan standar suzuki thunder Gambar 32. Diagram blok contoh sirkuit tambahan untuk klakson-klakson tambahan Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 26. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 33. Skema instalasi pada motor Gambar 34. Skema instalasi pada mobil Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 27. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 1. Sistem Starter Cara kerja starter dapat dibagi menjadi manual sistem, dimana poros engkol diputar oleh tangan dan self starting diman poros engkol diputar oleh motor listrik. Motor starter dipasang pada blok, menghubungkan switch menyebabkan roda gigi starter berhubungan dengan roda gigi pada roda gila, motor starter memutar poros engkol dan mesin hidup, motor dapat secara starter hidup. Apabila otomatis roda roda gila mesin gigi terlepas sudah penggerak dari ring gear. Konstruksi starter. Gambar 35. Penampang starter Secara umum bagian bagian starter dapat dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu : a. Bagian yang terdiri menghasilkan dari jangkar, momen field puntir, coil, sikat sikat dan sebagainya. b. mekanisme pemindah tenaga, termasuk didalamnya adalah starter clutch. c. switch magnetis menghubungkan atau yang digunakan melepaskan untuk pinion dari gigi gigi roda gila. 1. Bagian pembangkit tenaga punter a. yoke dan pole core (inti kutup) Yoke terbuat dari besi tuang berbentuk silinder Demonstration Of Engine dan pole core terbaut Internal Combustion Engine
  • 28. LABORATORIUM MOTOR BAKAR didalamnya. Pole core inilah yang mengikat field coil. b. Field coil Field cole terbuat dari plat tembaga, diperlukan untuk kesanggupan mengalirnya arus listrik yang besar. Arus listrik engalir kedalam field coil, sehingga dalam pole core timbul kemagnitan yang sangat kuat. Yoke berguna untuk membantu memberi jalan kembali garis garis gay magnit yang dibangkitkan oleh pole core. c. Jangkar Jangkar terdiri dari sebatang besi berbentuk silindris yang diberi slot slot, poros, jangkar. komutator Jangkar dan berputar lilitan diantara pole core, dimana pada kedua ujungnya ditunjang oleh bearing bearing. Lilitan jangkar tersebut diisolasi dan digulung pada slot. d. Sikat sikat Pada umumnya digunakan 4 buah sikat, dua sikat dipegang oleh isolator dan dihubungkan melalui dan dengan komutator, dua buah lilitan juga disambung jangkar field coil, dengan massa atau body kendaraan. 2. Mekanisme pemindah tenaga Mekanisme ini berguna untuk menylurkan tenaga puntir yang dihasilkan oleh motor, kepada fly wheel untuk poros engkol. Pinion berfungsi memindahkan tenaga pada roda gila dengan jumlah gigi yang lebih sedikit dari pada fly wheel. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 29. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 36. Perkaitan-perkaitan starter dengan gigi ring roda gila Kopling starter Kopling starter dibuat berSatu dengan pinion. Alur spiral yang ada didalamnya berkaitan ujung dengan poros memudahkan spiral jangkar. spilines pada Tujuannya untuk kopling atau perpindahan pinion pada waktu gigi pinion berhubungan atau lepas dari flywheel. Perpindahan dilakukan oleh tuas yang digerakkan oleh pedal atau elektro magnet. Gambar 37. Kopling starter 3. Switch magnetic Switch magnetic berfungsi menggerakkan tuas. Jika yang pada panel ada menyebabkan arus untuk starter listrik switch dihubungkan, dari batterai mengalir kedalam kumparan dari magnetic switch, Medan sehingga magnet timbul ini akan medan menarim magnet. tuas, sehingga pinion berhubungan dengan roda penerus. Demonstration Of Engine Pada waktu yang bersamaan, Internal Combustion Engine
  • 30. LABORATORIUM MOTOR BAKAR switch utama yang berada dalam magnetich switch utama terhubung, kedalam dan field mengalirlah coil dan arus lilitan jangkar, kemudian motor berputar. Starter Switch Starter switch adalah sakelar untuk memutarkan starter motor. Gambar 38. Kerja starter (ketika pinion berhubungan) 2. Batere (accu) Batere adalah suatu alat yang menyimpan tenaga listrik dalam bentuk tenaga kimia, dimana akan mengeluarkan tenaga listrik bila diperlukan. a. Konstruksi Batere Batere terdiri sel-sel Tiap ini sel (lempeng), dari beberapa membangkitkan terdiri dari pemisah sel, tenaga dimana listrik. beberapa (separator) plat dan elektrolit. 1. Kotak Batere Terbuat dari ebonit atau damar sintetis, bertugas untuk penampang elektrolit. terjadi dalam memegangi kotak sel Reaksi batere. dan kimia Sel-sel tersebut dihubungkan secara seri, dengan demikian tegangan listrik yang terbangkit sama dengan jumlah tegangan listrik tiap sel. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 31. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 39. Proses di dalam baterai 2. Plat-Pat Terdapat 2 macam plat, yaitu plat positif dan negatif. Plat ini berbentuk kisi-kisi terbuat dari timah hitam atau campuran timah hitam dengan antimony dan ditambah bahan yang aktif sehingga menambah daya penyimpanan. Gambar 40. Penampungan baterai 3. Separator (Pemisah) Terbuat dari bahan non konduktor untuk memisahkan plat positif dan negatif agar tidak terjadi hubungan singkat di antara plat-plat terdapat halus tersebut. Pada lubang-lubang untuk memberi dan jalan separator alur yang terhadap sirkulasi elektrolit. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 32. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 41. Susunan Plat 4. Elektrolit Terbuat dari campuran air sulingan (60,8 %) dan asam belerang (39,2 %). berat jenis 1,26 dalam Mempunyai keadaan batere tensi penuh pada suhu 20o C (1,28 pada daerah dingin). Apabila plat-plat telah terendam elektrolit, material aktif yang ada pada plat mengadakan dan elektrolit reaksi kimia sendiri sehingga membangkitkan tenaga listrik. b. Reaksi pada Batere 1. Reaksi kimia pada waktu batere mengeluarkan arus PbO2 + 2H2SO4 + Pb → PbSO4 + 2H2O + PbSO4 Plat +) (Elektrolit) )(Plat +)(air) batere mengeluarkan pada plat (+) SO4 (Plat yang -) (Plat - Pada timah arus, waktu hitam dan (-) bergabung dengan terdapat dalam PbSO4 elektrolit sehingga mmbentuk (Sulfat hitam). Dengan adanya reaksi timah tersebut H2SO4 sedikit demi sedikit akan berubah menjadi elektrolit H2O sehingga berkurang mengakibatkan konsentrasinya. Akibatnya berat jenisnya pun akan turun. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 33. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 42. Reaksi pada batere 2. Reaksi kimia pada waktu batere diisi PbSO4 + + H2O + PbSO4 → Pb (Plat +) (Plat +) PbO2 + 2H2 SO4 (air)(Plat -) (elektrolit)(Plat -) Selama pengisian arus listrik mengalir ke dalam batere dengan arah yang berlawanan, sehingga mengakibatkan di dalam batere. akan kebalikan reaksi Dalam reaksi ini, H2SO4 terbentuk kembali sehingga konsentrasi dan berat jenisnya akan naik. Gambar 43. Reaksi pada batere c. Efek Suhu pada Batere dan Self Discharge Reaksi kimia antara elektroda dan elektrolit bertambah cepat bertambah tinggi. dimana suhu bila suhu elektrolit Tetapi pada musim dingin elktrolit rendah, difusi elktrolit menjadi buruk sehingga kecepatan reaksi turun dan tegangan listrik yang dihasilkan batere menurun. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 34. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Apabila suatu didiamkan batere saja, maka yang telah diisi energi dalam batere akan berangsur-angsur hilang, karena adamnya suatu rekasi reaction), yang yang plat-plat. lembut selalu timbul Pengeluaran pengeluaran (discharge dengan di antara ini disebut sendirinya (self discharge). 3. Sistem Pengisian Sistem pengisian memberikan (charging tenaga listrik system) kepada membantu alat-alat pemakai listrik pada waktu mobil bekerja dan dengan tenaga dihasilkan cadangan, akan keadaan penuh. dari mengisi tenaga listrik batere selalu yang dalam Sistem pengisian ini terdiri generator, regulator, batere dan perlengkapan kabelnya. a. Generator (Dynamo) Generator digerakkan oleh mesin melalui tali ,ipas dan membangkitakan tenaga listrik dengan jalan memutarkan kawat penghantar di dalam magnet. Gambar 44. Prinsip Generator Gambar 45. Penampang generator Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 35. LABORATORIUM MOTOR BAKAR b. Regulator Regulator terdiri dari 3 buah relay : Sebuah voltage regulator guna mengontrol tegangan listrik yang terbangkit, sebuah pembatas arus guna mengontrol arus yang keluar dan sebuah cut out relay berguna untuk mencegah arus balik dari batere. Gambar 46. Regulator 1. Cutout Relay Apabila kecepatan putar dinamo menurun, maka tegangan listrik yang dibangkitkan akan turun dan lebih rendah daripada tegangan listrik baterai. Dengan adanya penurunan kontak mencegah tegangan pada generator Cutout masuknya arus relay tersebut, terbuka, listrik dari baterai ke dinamo. Gambar 47. Cotout relay 2. Voltage regulator Tujuan dari pemasangan relay ini adalah untuk menjaga atau mengatur agar tegangan Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 36. LABORATORIUM MOTOR BAKAR listrik yang dihasilkan oleh dinamo tetap konstan. Gambar 48. Voltage reguler 3. Pembatas arus Tujuan pemasangan untuk membatasi berlebihan dari pembatas arus arus adalah listrik dinamo. Cara yang kerjanya mirip voltage regulator Gambar 49. Pembatas arus c. Alternator (dinamo arus bolak balik) Alternator bracket, terdiri rectifier dari : Stator, (silicon rotor, diodes) dan sikat-sikat. Gambar 50. Penampang Alternator Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 37. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 1. Stator Stator adalah seperti halnya jangkar pada dynamo arus searah dan mempunyai 3 pasang gulungan karena itu menghasilkan arus listrik 3 phase. Gambar 51. Metode hubungan stator coil 2. Rotor Rotor dapat menjulang Randell. kedalam dibagi atau dalam menonjol jenis atau yang jenis Apabila arus listrik mengalir kumparan rotor, maka kuku-kuku pada rotor akan menjadi kutub utara dan selatan. Jenis sederhana dan Randell mempunyai konstruksinya kekuatan yang tinggi untuk melawan gaya sentRifugal. 3. Bracket Pada permukaaan bracket yang berlawanan dengan pulley terdapat 6 buah dioda, yang bertugas untuk mengarahkan arus listrik dari arus listrik 3 phase yang terbangkit pada stator. 4. Rectifier (silicon diode) : Apabila ada arus listrik yang bertegangan dialirkan ke dalam diode pada arah yang terbalik, maka arus listrik tersebut akan mendapatkan Demonstration Of Engine kesukaran untuk mengalir. Internal Combustion Engine
  • 38. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Tetapi, jika arus listrik yang bertegangan tersebut mengalir dengan arah yang betul, maka arus tersebut akan mengalir melalui diode. 5. Sikat-sikat Sikat-sikat ini dilewati arus listrik menuju rotor sebesar 2-3 Ampere. Karena arus yang lewat kecil, maka sikat-sikat tersebut akan lebih berumur panjang. Keunggulan dari Alternator 1. Kontak antara sikat dengan slip ring menyebabkan tidak terdapatnya bunga api sehingga umur sikat lebih panjang 2. Rotor mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap kecepatan 3. Mempunyai sifat penyearahan arus yang baik 4. Tidak diperlukan pembatas arus (tergantung perencanaan) 5. Cut-out relay tidak diperlukan 6. Pengisian dapat bekerja baik pada putaran idling. 4. Sistem Penerangan Dan Aksesoris Sistem penerangan terdiri dari semua komponen yang secara sistem bersama-sama penerangan (exterior) (interior). maupun dapat kendaraan, bagian mengaktifkan baik dalam dari luar kendaraan Komponen ini mencakup bola lampu, pengawatan, fuses, switch dan relay. a. lampu besar (Head light) Headlight biasanya menggunakan sealed beam atau ada juga yang menggunakan bola lampu. Head light dibuat dalam dua kondisi yaitu high beam sebagai lampu jauh dan low beam sebagai lampu jarak dekat. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 39. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 52. Lampu besar jarak jauh dan dekat 1. Lampu besar model sealed beam Model ini mempunyai lensa, filament dan reflektor yang terpasang menjadi satu unit dan disegel dengan gas inert hingga merupakan bola lampu satu unit. Gambar 53. Lampu besar model sealed beam 2. Lampu besar model bola lampu Pada lampu besar ini digunakan sebuah bola lampu utama dan bola lampu tahanan. Gambar 54. Lampu besar model bola lampu Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 40. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 3. Sakelar lampu dim Sakelar untuk membuat perubahan antara high dan low beam disebut sakelar lampu diam. High beam menyala pada saat arus listrik mengalir melalui filament bagian bawah dan low beam menyala pada saat arus listrik mengalir melalui filament atas. b. Lampu belakang dan lampu rem. Tall light dan stop light mempunyai fungsi masing masing akan menyederhanakan unit. Sakelar hidrolik tetapi untuk alat ini dijadikan lampu rem bekerja atau mekanik, yang satu secara berhubungan dengan pedal rem. c. Lampu tanda belok. Indikator lampu tanda belok dipasangkan pada dash board atau dengan bunyi ketikan yang biasa dilengkapi untuk memperingatkan pengemudi bahwa lampu sen atau lampu tanda bahaya sedang bekerja. Gambar 55. Tanda belok smartphone 5. Instrumen Dan Indikator Lampu indikator dan perlengkapan ukur dewasa ini merupakan standar sehingga pengemudi beberapa fluida kelengkapan dapat (bahan kendaraan, memantau bakar, kondisi oli, air pendingin, minyak rem), output sistem pengisian dan beberapa fungsi sistem kelistrikan lainnya. Sebagian besar lampu indikator dan alat ukur Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 41. LABORATORIUM MOTOR BAKAR ini digabung menjadi satu pada panel instrumen kendaraan (dash board) a. Instrument 1. Pengukur tekanan minyak Dua jenis alat pengukur tekanan minyak yang kita kenal adalah manometer eurdon dan manometer listrik a. prinsip manometer burdon jika pipa burdon yang lengkung diberi tekanan maka akan cenderung berbentuk lurus. Gerak ini diteruskan oleh gigi jarum ke penunjuk. Gambar 56. Manometer burdon b. manometer listrik. Yang memakai bimetal element buah yang bimetal logam dipanaskan melengkung dimana dengan berbeda. disatukan, terdiri dari koefisien Kedua kearah koefisien muai logam sehingga elemen dua ini apabila ini akan bagian elemen muainya lebih kecil. Gambar 57. Cara kerja bimetal Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 42. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Yang memakai lampu isyarat Bila tekanan minyak rendah, titik akan tertutup sehingga terjadi arus listrik yang mengalir melalui lampu. Tekanan minyak memisahkan yang titik besar akan dan lampu kontak akan mati. Gambar 58. Gerakan switch lampu isyarat c. Ampere meter Ampere meter menunjukkan jumlah arus yang diberikan sistem oleh kelistrikan baterai atau keoada menunjukkan jumlah arus yang diterima oleh baterai dari alternator . d. Pengukur suhu air Pengukur suhu air menunjukkan suhu air didalam digunakan mantel jenis pendingin. bimetal, Biasanya tetapi ada mjuga yang memakai jenis burdon atau dengan tahanan listrik. Disini sender gauge dipasangkan pada mantel pendingin mesin dan dihubungkan oleh suatu konduktor ke receiver gauge pada panel instrument. e. Pengukur bahan bakar Perubahan tinggi bahan bakar akan membuat pelampung bergerak keatas dan Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 43. LABORATORIUM MOTOR BAKAR kebawah, yang mengakibatkan perubahan pada titik kontak dimana selanjutnya mengatur besarnya arus yang mengalir pada kumparan pemanas. Binetal dalam kumparan tersebut akan mendorong jarum penunjuk. Gambar 59. Konstruksi pengukur bahan bkar dengan bimetal f. Pengukur kecepatan (Spedometer) Spedometer digerakkan oleh gigi yamg dipasang pada ujung belakang poros out put trnsmisi. Gerakan ini diteruskan melalui kawat fleksibel. Gambar 60. Spedometer yang digerakkan oleh transmisi b. Windshield wiper (penghapus kaca depan) Wiper kaca berfungsi menghilangkan gangguan pandangan digunakan secara pada kaca sepasang simultan depan. wiper dengan Biasanya yang tenaga bergerak dari suatu motor listrik. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 44. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 61. Wiper (penghapus kaca) c. Klakson. Klakson dimaksudkan untuk dapat memberikan isyarat dengan suara. Pada dasarnya klakson dapat digolongkan dalam tiga macam yaitu ; 1. Klakson listrik Suara yang ditimbulkan pada klakson inidiperoleh dari getaran diagfragma yang digerakkan oleh magnit listrik. a. Klakson vorteks dan trompet b. Klakson bosh 2. Klakson angin Suara ditimbulkan oleh getaran diagfragma yang disebabkan adanya hembusan udara dari tangki udara. 3. Klakson vacum Gambar 62. Klakson Bosch & Klakson angin Gambar 63. Klakson Vortex Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 45. LABORATORIUM MOTOR BAKAR d. Rangkaian dan jaringan listrik Dalam sistem jaringan listrik dikenal 2 jenis kabel : 1. Kabel tegangan tinggi, misalnya misalnya untuk rangkaian pengapian pada barisan secondary 2. Kabel tegangan rendah, misalnya untuk rangkaian pada sistem lampu, starting dan sebagainya. Rangkaian listrik pada mobil Suatu sistem dimana bodi mobil digunakan sebagai rangkaian konduktor disebut sistem massa berbalik. Sedangkan sistem dimana body tidak digunakan seluruh kabel sebagai kabelnya konduktor terisolasi dan disebut sistem metalic berbalik. Rangkaian listirk dilengkapi dengan sekering yang berfungsi listrik ini sebagai tersebut, terjadi arus pemutus apabila rangkaian dalam berlebihan rangkaian yang dapat merusak sistem jaringan kabel kabel. Bagian dalam sekering titik cair sebuah terbuat rendah tabung dari dan gelas. logam dengan terbungkus Sekering ini dalam dibuat dalam beberapa macam kapasitas dan ukuran, tergantung pada kondisi arus yang diperlukan. Jika arus yang mengalir melalui sekering ini melampaui kapasitasnya, maka sekering akan panas dan meleleh sehigga arus akan terputus. Gambar 64. Rangkaian listrik pada mobil Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 46. LABORATORIUM MOTOR BAKAR D. JENIS – JENIS POMPA OLI Pompa adalah jenis mesin fluida yang digunakan untuk memindahkan fluida melalui pipa dari satu tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, pompa mengubah energi gerak poros untuk menggerakkan sudu-sudu menjadi energi tekanan pada fluida. Klasifikasi Pompa Menurut prinsip perubahan bentuk energi yang terjadi, pompa dibedakan menjadi : 1. Positive Displacement Pump Disebut juga dengan pompa aksi positif. Energi mekanik dari putaran poros pompa dirubah menjadi energi tekanan untuk memompakan fluida. Pada pompa jenis ini dihasilkan head yang tinggi tetapi kapasitas yang dihasilkan rendah. Yang termasuk jenis pompa ini adalah: a. Pompa rotary Sebagai ganti sentrifugal, cairan, yang pelewatan pompa rotari mendorongnya tertutup. cairan akan melalui Hampir sama pompa merangkap rumah dengan pompa piston pompa torak akan tetapi tidak seperti pompa torak (piston), pompa rotari mengeluarkan cairan dengan aliran yang lancar (smooth). Macam-macam pompa rotari: 1. Pompa roda gigi luar Pompa ini merupakan jenis pompa rotari yang paling roda gigi cairan akan sederhana. berpisah mengisi Apabila pada sisi ruangan gerigi hisap, yang ada diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan keluar apabila giginya bersatu lagi Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 47. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 65. Pompa roda gigi luar 2. Pompa roda gigi dalam Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang berpasangan dengan roda gigi kecil dengan penggigian luar yang bebas (idler). berbentuk untuk Sebuah bulan mencegah sabit cairan sekat dapat yang digunakan kembali ke sisi hisap pompa. Gambar 66. Pompa roda gigi dalam 3. Pompa cuping (lobe pump) Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya dan mempunyai 2 rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping atau lebih Putaran pada rotor masing-masing tadi diserempakkan rotor. oleh roda gigi luarnya. Gambar 67. Pompa cuping Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 48. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 4. Pompa sekrup (screw pump) Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di dalam rumah pompa yang diam. Pompa sekrup rotor spiral yang tunggal berputar mempunyai di dalam sebuah stator atau lapisan heliks dalam (internal helix stator). Pompa 2 sekrup atau 3 sekrup masing-masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas (idler). Gambar 68. Pompa sekrup 5. Pompa baling geser (vane Pump) Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang terjebak diantara 2 baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang pompa. Gambar 69. Pompa baling geser b. Pompa Torak (Piston) Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas sepanjang langkahnya. dipindahkan sama selama dengan selama 1 perkalian pergerakan piston Volume cairan yang langkah piston akan luas piston dengan panjang langkah. Macam-macam pompa torak : Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 49. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Menurut cara kerja 1. Pompa torak kerja tunggal Gambar 70. Pompa torak kerja tunggal 2. Pompa torak kerja ganda Gambar 71. Pompa torak kerja ganda Menurut jumlah silinder : 1. Pompa torak silinder tunggal Gambar 72. Pompa torak kerja ganda 2. Pompa torak silinder ganda Gambar 73. Pompa torak silinder ganda Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 50. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 2. Dynamic Pump / Sentrifugal Pump Merupakan suatu pompa yang memiliki elemen utama sebuah motor dengan sudu impeler berputar dengan kecepatan dipercepat oleh kecepatan tinggi. fluida Fluida impeler yang maupun masuk menaikkan tekanannya dan melemparkan keluar volut. Prosesnya yaitu : Antara sudu impeller dan fluida, Energi mekanis alat penggerak diubah menjadi energi kinetik fluida Pada Volut, Fluida diarahkan kepipa tekan (buang), sebagian energi kinetik fluida diubah menjadi energi tekan. Yang tergolong jenis pompa ini adalah : a. Pompa radial. Fluida diisap pompa melalui sisi isap adalah akibat berputarnya impeler yang menghasilkan tekanan vakum pada sisi isap. Selanjutnya fluida yang telah terisap terlempar keluar impeler akibat dimiliki oleh selanjutnya gaya fluida ditampung sentrifugal itu oleh yang sendiri. casing Dan (rumah pompa) sebelum dibuang kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi yang terjadi, yaitu : energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu impeler, kemudian sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida. Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah menjadi energi tekan. Arah sentrifugal fluida dalam masuk arah kedalam aksial dan pompa keluar pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 51. LABORATORIUM MOTOR BAKAR head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran yang medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal banyak digunakan untuk kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa-pompa rumah tangga. Gambar 74. Pompa radial b. Pompa Aksial (Propeller) Berputarnya yang impeler dipompa dan akan menghisap menekannya kesisi fluida tekan dalam arah aksial karena tolakan impeler. Pompa aksial biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head rendah dengan kapasitas aliran yang besar. Dalam aplikasinya pompa aksial banyak digunakan untuk keperluan pengairan. Gambar 75. Pompa aksial c. Pompa Mixed Flow (Aliran campur) Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini sebagian adalah disebabkan oleh gaya sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan impeler. Aliran buangnya sebagian radial dan sebagian lagi aksial, inilah sebabnya jenis pompa ini disebut pompa alir. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 52. LABORATORIUM MOTOR BAKAR E. SISTEM PELUMASAN 1. Prinsip Pelumasan a. Tujuan utama pelumasan adalah untuk mencegah kontak langsung dua bagian yang bergeser. Di dalam mesin terdapat bagian-bagian Dengan terjadinya bergesekan. yang suatu pergeseran maka puncak-puncak tonjolan akan patah dan membuat tonjolan baru. Hal ini dapat dicegah jika diantara kedua permukaan itu kita berikan suatu lapisan minyak. Apabila kedua bagian tadi bersentuhan (tidak ada jarak) menjadi maka besar, luas bidang sehingga gesek koefisien akan gesekan juga bertambah besar. Akan tetapi jika kita beri minyak maka lapisan tadi akan memberi jarak pada kedua permukaan logam tersebut. b. Pada minyak gambar berikut lumas diluncurkan diperlihatkan terhadap di atas sebuah sebuah akibat balok yang lantai yang digenangi minyak. Gambar 76. Minyak pelumas terhadap sebuah balok yang diluncurkan diatas lantai yang digenangi dengan minyak Dengan adanya lapisan minyak B, balok A cenderung bergerak dalam posisi mengambang pada Demonstration Of Engine permukaan minyak. Selama balok A Internal Combustion Engine
  • 53. LABORATORIUM MOTOR BAKAR tersebut bergerak maka akan tetap mengambang, tetapi pada saat berhenti akan berusaha mencapai permukaan lantai. Dengan adanya pelumas maka sentuhan langsung antara balok dengan lantai tidak akan pernah terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya sifat hidrostatis dan hidrodinamis pada pelumasan. c. Efek pelumasan pada poros dan bantalannya. Gambar 77. Efek Pelumasan pada poros dan bantalannya Pada peristiwa diatas (2 dan 3) berlaku rumus : f k zv P Di mana : f = koefisien gesekan k = konstanta z = viskositas minyak v = kecepatan bergerak P = gaya yang diterima oleh film minyak Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 54. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Secara grafis rumus ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 78. Grafik Koefisien gesekan vs Zn/P Dari gambar grafik di atas dijelaskan dan dapat sistem gesek dilihat adanya pelumasan yang suatu dapat terendah titik mencapai pada dimana koefisien suatu kondisi tertentu. 2. Aditive Pada Minyak Lumas Agar supaya minyak lumas dapat digunakan pada kendaraan dengan baik dan dapat mencegah kerusakan-kerusakan pada bagian yang bergesekan maka perlu digunakan aditive yang bercampur dengan minyak lumas. Aditive yang sering digunakan pada minyak lumas adalah sebagai berikut : a. Detergents yaitu unbtuk mencegah terjadinya endapan pada suhu tinggi dan biasanya digunakan bahan kimia Sulfonaat (Ba, Ca), Phospanat, dan lain-lain. b. Dispersant, untuk mendepres lumpur yang terjadi dan biasanya digunakan bahan kimia polymer dari acrylic, mathacrylic. c. Corrosion Inhibitors yaitu untuk melindungi logam-logam Demonstration Of Engine non ferrous dalam mesin dan Internal Combustion Engine
  • 55. LABORATORIUM MOTOR BAKAR bahan kimia yang digunakan adalah metal ditheophos phates dan metal dicarbonates. d. Anti Oxidants yaitu untuk mengurangi oksidasi minyak pelumas dan bahan kimia yang digunakan adalah suffides dan Sulfarides. e. Viscosity index kekentalan improvers minyak adalah pelumas tidak agar banyak terpengaruh oleh suhu. f. Pour point depressant yaitu untuk mencegah terjadinya kristalisasi parafin wax pada suhu rendah dan bahan kimia yang digunakan adalah Polymethacrylates dan Polycrylamides. g. Extreme Possure(EP) yaitu untuk mencegah kerusakan akibat sentuhan logam dengan logam dan bahan kimia yang digunakan adalah persenyawaan sulfur atau halogen. 3. Beberapa Sifat Penting Minyak Pelumas. Beberapa perlu sifat minyak diperhatikan memenuhi pelumas jika fungsinya, di bawah diinginkan khusus pada ini pelumas motor bakar torak. a. Kekentalan. Kekentalan dengan minyak fungsi keausan terutama minyak permukaan pada pelumas itu bagian beban harus untuk yang yang sesuai mencegah bergesekan, besar dan pada putaran rendah. Minyak pelumas yang terlalu kental sukar mengalir melalui salurannya, di samping menyebabkan kerugian daya mesin yang terlalu besar. Biasanya pada kekentalan 210oF dan minyak dinyatakan pelumas dengan diuji bilangan SAE misalnya : SAE 30, SAE 40, dan SAE 50 dan bila diuji pada suhu 0o F digunakan bilangan SAE dan dibelakangnya diberi huruf w, misalnya SAE 10 w. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 56. LABORATORIUM MOTOR BAKAR b. Indeks kekentalan. Kekentalan minyak pelumas itu berubah-ubah menurut perubahan temperatur. Dengan sendirinya minyak pelumas yang baik tidak terlalu peka terhadap perubahan temperatur, sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya, baik dalam keadaan dingin maupun dalam keadaan panas (temperatur kerja). Untuk mengukur perubahan kekentalan tersebut dipakai dengan indeks cara kekentalan mencatat yang perubahan diperoleh kekentalan bila pelumas didinginkan dari 210o F sampai 100o F. c. Titik tuang. Pada temperatur minyak tertentu pelumas akan (titik membentuk tuang), jaringan kristal yang menyebabkan minyak itu sukar mengalir. Karena itu sebaiknya dipergunakan minyak pelumas dengan serendah-rendahnya titik untuk tuang menjamin yang bahwa minyak pelumas akan mengalir denagn lancar. d. Stabilitas. Beberapa tinggi minyak akan sehingga mengakibatkan pelumas berubah pada susunan terjadilah cincin temperatur kimianya endapan torak melekat yang pada alurnya. Selain itu endapan minyak pelumas tersebut dapat menyumbat saluran sirkulasi minyak tersebut. e. Kelumasan. Minyak pelumas harus memiliki kelumasan yang cukup baik, yaitu dapat membasahi permukaan logam. Hal ini berarti dalam segal keadaan selalu terdapat lapisan minyak pelumas pada permukaan bagian mesin yang bersentuhan dan ini juga sangat diperlukan. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 57. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 4. Klasifikasi Pelumas. a. Klasifikasi A.P.I. service untuk mesin bensin. Catatan : SE untuk mobil produksi tahun 1973 ke atas SD untuk mobil produksi tahun 1968-1972. SC untuk mobil produksi tahun 1964-1967 Untuk mesin Diesel Penggunaan minyak lumas antara mesin bensin dan mesin diesel dibedakan karena : 1. Diesel lebih mempunyai tinggi, tekanan suhu kompresi kompresi yang tinggi memudahkan oksidasi. 2. Kadar sulfur bahan bakar lebih besar, dapat terjadi pembentukan asam yang lebih kuat sehingga Total Base Number (TBN) harus besar (diatas 60). Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 58. LABORATORIUM MOTOR BAKAR b. Pelumas Roda Gigi. Klasifikasi ada 4 minyak perbedaan gear tipe berdasarkan minyak gear mutu, dibawah ini. 1. Reguler Gear Oil. 2. Worm Gear Oil. 3. Mild Extreme Pressure (EP) gear oil. 4. Multi Purpose Gear Oil. c. Minyak Transmisi Otomatis (ATF). Jika kita perhatikan transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian besar masing-masing yaitu Torque Converter, Planetary Gear, dan Hydraulic Control. Automatic Transmission Fluid (ATF) adalah minyak yang dipakai untuk transmisi ini dan mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Bekerja akibat perpindahan panas (Torque Converter). 2. Melumasi gigi, clutch dan sebagainya (bagian Planetary Gear). 3. Bekerja sebagai mekanisme minyak otomatis penggerak yang dari menggerakkan mekanisme transmisi (Hydraulic Control). Ada 2 macam ATF yaitu : 1. Dextron, di mana digunakan untuk kendaraan yang diproduksi GM, CHRYSLER, AMF, MERCEDEZ, dan sebagainya. 2. Tipe F, digunakan untuk, Ford dan kendaraan-kendaraan produksi Jepang. Syarat-syarat ATF 1. Viskositas yang tepat dan dapat memudahkan gerak secara efisien. 2. Karakteristik yang tepat agar dapat memindahkan gigi secara lembut. 3. Tidak berbusa. Minyak ATF ini tidak boleh berbusa. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 59. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 4. Harus dapat sistem melumasi, ini di dalam bagian-bagian ada karena yang bergerak. 5. Tahan karat. 6. “Sealing” yang tinggi, tidak merusak seal yang ada pada sistem. d. Klasifikasi Gemuk. 1. Gemuk bantalan grease) ini roda (wheel untuk digunakan bearing melumasi roda. 2. Gemuk Casis (Chassis Grease). Gemuk ini digunakan untuk melumasi casis dan yang sering dipakai adalah Calcium Base Grease. 3. Gemuk Ball Joint. Pada ball joint biasanya digunakan Soap grease, dan pada akhir-akhir ini ditambahkan unsur Sulfida dan Mulibdium untuk pemakaian yang lama. 4. Gemuk bodi (Body Grease). Biasanya yang digunakan katakteristik Lithium body temperatur grease rendahnya baik serta sifat tahan air, sifat tahan lesuh, sifat mechanical stability, sifat mencegah tercerminnya cat yang baik terutama untuk pemakaian yang lama. 5. Rubber Grease. Dipakai Lithium soap base grease yang berasal dari tumbuh-tumbuhan serta tidak merusak bagian karet dari kendaraan. 6. Disk Brake Grease. Dipakai sebagai pelumas dari kedua bidang anti skill shim dari disc brake di mana sifat tahan panas, tahan tekanan, tahan air yang baik, serta mencegah bunyinya rem. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 60. LABORATORIUM MOTOR BAKAR F. OHC, SOHC, dan DOHC OHC, DOHC, dan SOHC adalah sebuah teknologi mekanisme katup, dimana OHC kepanjangan dari Over Head Camshaft, SOHC kepanjangan dari Singgle Over Head Camshaft, dan DOHC kepanjangan dari Double Over Head Camshaft. 1. OHC (Over Head Camshaft) Gambar 79. Mekanisme katup tipe OHC Over Head Camshaft (OHC) sebuah teknologi yang menempatkan noken as di atas kepala silinder. Noken as langsung menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push poros engkol digerakkan oleh atau penggerak. rumit tali dibandingkan Tipe rod. melalui ini dengan Camshaft tipe rantai sedikit lain lebih seperti OHV, karena tidak menggunakan lifter dan push rod, bobot berkurang. bagian Ini yang membuat bergerak kemampuan menjadi mesin pada kecepatan tinggi cukup baik karena katup mampu membuka kecepatan dan menutup tinggi. OHC lebih yang presisi memakai pada noken as tunggal sebagai tempat penyimpanan katup isap Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 61. LABORATORIUM MOTOR BAKAR dan buang sering disebut sebagai SOHC. Setiap noken as untuk setiap silinder hanya mampu menampung 2 katup, 1 isap, dan 1 buang. Oleh karena pasti itu, hanya mesin bisa yang memiliki memakai 8 4 katup. silinder Kelebihan dari tipe OHC yaitu kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-katup membuka dan menutup lebih cepat pada kecepatan tinggi. 2. SOHC (Singgle Over Head Camshaft) Gambar 80. Mekanisme katup tipe SOHC SOHC adalah singkatan dari Single Over Heat Camshaft. Pada teknologi SOHC, peletakan noken dipindahkan ke bagian kepala menggerakkan seluruh klep noken, dan klep-klep dengan sebuah silinder. dengan tersebut rocker arm. satu SOHC buah dihubungkan Teknologi ini merupakan suatu teknologi dimana suatu mesin memiliki pengatur buka tutup katup hanya satu/single. Sistem seperti ini membuat motor memiliki tenaga dan torsi terbesar sejak putaran mesin awal hingga putaran mesin tengah, hal ini membuat Teknologi mesin-mesin ini konsumsi paling kendaraan BBM semakin irit. banyak digunakan pada harian. Dengan buah 1 noken juga dapat digunakan 4 klep per silinder. Contohnya Vixion, Jupiter-MX dan Scorpion Z. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 62. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 81. Motor Vixion Kelebihan dan Kekurangan SOHC Kelebihan : a. Jumlah komponen lebih sedikit b. Bahan bakar lebih irit, sehinggga harga total lebih murah c. Mesin tidak cepat panas karena oli pelumas bisa naik ke kop blok d. Bahan bakar bisa dibakar semua / sistem pembakarannya efesien. Kekurangan : a. Mesin lebih kasar suaranya b. Tenaga relatif lebih kecil sehingga kurang responsif c. Biaya servicenya lebih mahal d. Kalau komponennya rusak satu bisa merembet ke yang lainya kalau komponennya rusak satu bisa merembet ke yang lainya 3. DOHC (Doble Over Head Camshaft) Gambar 82. Mekanisme katup tipe DOHC Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 63. LABORATORIUM MOTOR BAKAR DOHC adalah Camshaft singkatan (sebagai dari Double alternatif Over terhadap Head tipe mesin SOHC). Layout mesin ini menggunakan dua kem (noken as) pada blok mesin atas. Ini juga berarti bahwa pada mesin DOHC V terdapat 4 camshafts karena terdapat dua blok atas mesin yang mempermudah pabrikan menerapkan 4 klep per silinder. Kebanyakan DOHC juga mendatangkan kitiran mesin (RPM) yang lebih tinggi. Letak katup yang lebih baik mengoptimalkan setup yang memaksimalkan pula performa mesin. Pada DOHC, jumlah noken ditambah 1 untuk membagi pekerjaan (1 noken untuk klep hisap, 1 noken lagi untuk klep buang). Dengan teknologi ini, klep bersentuhan langsung dengan tonjolan (lobe) dari noken bukaan Teknologi ini sehingga katup timing menjadi digunakan untuk maupun lebih lifting presisi. mesin2 dengan performa tinggi. Misalnya pada motor CBR 150 dan Satria FU. Gambar 83. Motor CBR 150 Kelebihan dan Kekurangan DOHC Kelebihan : a. Suara mesin lebih halus b. Tenaga lebih besar karena pembakaran lebih sempurna. Kekurangan : b. Harga menjadi lebih mahal Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 64. LABORATORIUM MOTOR BAKAR c. Bahan bakar lebih boros dan perawatan harus lebih baik dari SOHC d. berat akan bertambah e. lebih rumit f. lebih banyak parts untuk memutar dua kem 4. Perbedaan SOHC dan DOHC Antara SOHC perbedaan dengan konsep tersebut DOHC yang memang besar. berbicara memiliki Kedua mengenai istilah mekanisme pergerakan katup. SOHC merupakan singkatan dari Single Over Head Camshaft, adalah kepanjangan dari sedangkan Double Over DOHC Head Camshaft. Terlihat dari dari kedua singkatan tersebut ada satu kata yang sama yaitu, camshaft atau noken as. Memang pada noken as inilah terletak perbedaan kedua teknologi tersebut. Camshhaft atau noken as memiliki fungsi untuk membuka tutup katup isap dan katup buang. Katup isap bertugas untuk mengisap campuran bahan bakar udara ke dalam ruang bakar. Sebaliknya, katup buang memiliki tugas untuk menyalurkan sisa pembakaran ke knalpot. Keinginan untuk bertenaga membuat dibandingkan mesin model yang SOHC, lebih mendorong lahirnya teknologi DOHC. Mesin DOHC mempunyai suara yang lebih halus dan performa mesin yang lebih baik dari pada SOHC karena masing-masing poros pada mesin DOHC memiliki fungsi berbeda untuk mengatur klep masuk dan buang. Sementara itu, pada mesin SOHC, satu poros sekaligus bertugas mengatur buka/tutup klep masuk/buang sehingga DOHC pembakaran lebih yang maksimal terjadi dan pada akselerasi mesin mobil bermesin DOHC menjadi lebih baik. DOHC memakai dua noken Demonstration Of Engine as yang ditempatkan pada kepala Internal Combustion Engine
  • 65. LABORATORIUM MOTOR BAKAR silinder. Satu untuk menggerakkan katup isap dan satu lagi untuk menjalankan katup buang. Sistem buka tutup ini tidak memerlukan rocker arm sehingga proses kerja menjadi lebih presisi lagi pada putaran tinggi. Konstruksi tipe ini sangat rumit dan memiliki kemampuan yang sangat tinggi dibandingkan dua teknologi lainnya. Mekanisme katup DOHC bisa dibagi menjadi dua model, yaitu noken as gigi. Pada single intake digerakkan drive (isap) belt yang directly digerakkan teknologi pertama, langsung dengan dua dan roda noken sebuah as sabuk. Sedangkan pada model kedua, hanya salah satu noken as yang disambungkan dengan sabuk. Umumnya adalah bagian roda gigi katup intake. Antara roda roda gigi gigi intake exhaust disambungkan (buang), sehingga dengan katup exhaust akan turut bergerak pula. Adanya dua batang noken memasangkan as memungkinkan teknologi pabrikan multikatup dan untuk katup variabel pada mesin DOHC. Dalam satu silinder bisa dipasang lebih dari satu katup. Saat ini umumnya pabrikan menggunakan model 2 katup isap dan 2 katup buang, sehingga mesin DOHC yang memiliki 4 silinder bisa memasang 16 katup sekaligus. Sebenarnya mesin 4 langkah mempunyai 4 proses kerja, yaitu langkah isap, kompresi, usaha, dan buang. Tetapi bekerjanya katup hanya membutuhkan katup isap dan buang, karena sisa proses lainnya terjadi di ruang bakar. Mekanime pergerakan sehingga katup noken as diatur sedemikian berputar satu kali rupa untuk menggerakkan katup isap. Sedangkan untuk katup buang sebanyak 2 kali berputarnya poros engkol. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 66. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Keuntungan lain, DOHC lebih mudah menerapkan tenologi variable valve timing (VVT) dan lebih gampang ditune-up. menggunakan DOHC, kem profil karena Jika yang lobe lebih berprofil dapat mudah anda lebih bermaksud racing pada dioptimalkan mengutak-atiknya dalam keadaan terpisah. Keuntungan memiliki mesin DOHC dari SOHC adalah mesin ini memiliki dua kali lebih banyak intake dan exhaust valve sebagai motor SOHC. Hal ini membuat mesin bekerja dengan lebih dingin dan lebih lancar, kekurangan tenang, mesin dan DOHC adl efisien. biaya Namun mahal utk perbaikan. pastikan Anda mengubah timing belt mesin setiap 96.000 KM DOHC dan SOHC dibedakan berdasarkan jumlah pasang overhead camshaft pada tiap silinder. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan DOHC dan SOHC, perlu diketahui terlebih dahulu konsep internal combustion engine atau mesin yang memiliki karakter terjadinya pembakaran di dalam mesin itu sendiri, dalam hal ini terjadi di silinder. Semakin sedikit bahan bakar dan udara yang dibakar, semakin kecil power yang dihasilkan dan sebaliknya. DOHC yang memiliki jumlah dua pasang overhead camshaft tiap silinder (sepasang lebih banyak daripada SOHC), memiliki kemampuan memasukkan bahan bakar dan udara lebih banyak daripada SOHC, artinya mesin DOHC menghasilkan power yang lebih besar dari mesin SOHC. Sebagai konsekuensinya, mesin DOHC akan lebih boros banyak karena daripada dikatakan dengan asupan mesin suatu bahan SOHC. istilah, bakar lebih Jadi dapat “DOHC means power, SOHC means economic”. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 67. LABORATORIUM MOTOR BAKAR G. SISTEM SUSPENSI Prinsip Kerja Suspensi Sistem suspensi kendaraan dan terletak roda-roda diantara dirancang yang bodi untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata sehingga menambah kenyamanan dan stabilitas kendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkeram roda terhadap jalan. Oskilasi kendaraan dan bergoyangnya dengan bodi bagian dari besar berpengaruh pegas pada kenyamanan kendaraan. Pada umumnya suspensi tersusun dari dua bagian utama, yaitu : 1. Pegas Pegas secara langsung menahan kejutan yang terjadi. Pegas mempunyai sifat elastis untuk menahan kejut. Jenis-jenis pegas dibagi tiga,yaitu : a. Pegas Daun (Leaf Spring) Pegas ini terdiri yang diikat atas atau lapisan disusun plat menjadi baja satu. Susunan dimulai dari pegas yang pendek yang terletak dibagian bawah dan disatukan dengan jalan di keling atau dibaut bagian tengahnya. Bagian pegas yang panjang dibulatkan membuat mata pegas untuk pemasangan pegas pada rangka. Gambar 84. Leaf Spring Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 68. LABORATORIUM MOTOR BAKAR b. Pegas Coil (Coil Spring) Pegas ini mempunyai tahanan atau redaman kejutan yang lebih baik dibandingkan dengan pegas daun yang tidak terjadi gesekan anatau pegas yang menyebabkan getaran pada body. Gambar 85. Coil Spring c. Pegas Batang Torsi (Torsion Bar Spring) Pegas ini umumnya digunakan oleh mobil-mobil kecil pada suspensi depan. Pegas ini tebuat dari baja elastis yang mampu menahan puntiran yang terjadi. Bila salah satu ujung pegas diikat dipasang pada dengan arm keras maka dan saat ujung arm lain bergerak naik turun, batang akan menahan gerakan ini sehingga menghasilkan efek penyerapan kejutan yang terjadi. Gambar 86. Torsion Spring Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 69. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 2. Shockabrsorber Shockabsorber dirancang untuk meredam, oksilasi pegas akibat kejutan sehingga kendaraan akan aman dan nyaman. a. Jenis-Jenis Absorber Jenis-jenis absorber dibedakan berdasarkan 1. Cara kerjanya Kerja Tunggal (Single Action) Kerja Ganda (Multiple Action) 2. Konstruksi Type Twin Tube Type Mono Tube 3. Medium Kerja Hidrolis Pneumatis 3. Jenis-Jenis Suspensi Berdasarkan konstruksi pada mekanisme suspensi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: a. Jenis Poros Pejal (Rigid Axle Suspension) Pada type ini poros roda kiri-kanan dipasangkan bersama pada sebuah poros diatas pegas-pegas. Suspensi model ini mempunyai konstruksi sederhana, kuat oleh karena itu banyak digunakan sebagai suspensi depan dan belakang (Mobil angkutan berat) dan suspensi belakang (Mobil penumpang. Gambar 87. Jenis poros pejal Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 70. LABORATORIUM MOTOR BAKAR b. Jenis Poros Bebas (Independent Suspension) Pada type ini roda kiri-kanan menggantung satu sama lain memungkinkan tiap dengan roda bebas, bekerja dimana sendiri menerima kejutan-kejutan lain. Gambar 88. Jenis poros bebas c. Type Wishbone Type ini terdiri atas Upper Suspension Arm dan Lower Suspension Arm dengan Frame dan Steering Knuckle dengan Pegas Koil dan Peredam Kejut Gambar 89. Type wishbone d. Type Macpherson Type ini terdapat Upper Arm, Konstruksi sederhana da memungkinkan ruang mesin lebar Gambar 90. Type macpherson Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 71. LABORATORIUM MOTOR BAKAR e. Type swing axle Pada type ini poros dibaut dua bagian dan diberi Pivot ditengahnya sehingga dapat berayun keatas dan kebawah secara terpisah. Gambar 91. Type swing axle H. SISTEM INJEKSI Gambar 92. Sistem Injeksi Injeksi bahan bakar adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam mesin pembakaran dalam untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 72. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan bahan karburator, bakar karena tercampur secara injektor homogen. membuat Hal ini, menjadikan injeksi bahan bakar dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi elektronik bahan atau bakar dapat campuran dari berupa mekanikal, keduanya. Sistem awal berupa mekanikal, namun sekitar tahun 1980-an mulai banyak menggunakan sistem elektronik. Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu, injeksi bahan bakar dapat meningkatkan mengurangi polusi, efisiensi dan juga bahan bakar memberikan dan tenaga keluaran yang lebih. Tujuan utama pemakaian sistem injeksi sangatlah beragam. Beberapa tujuan pemakaian itu antara lain: 1. Keluaran tenaga kendaraan 2. Efisiensi bahan bakar 3. Performa 4. Kemampuan untuk memakai bahan bakar alternatif 5. Daya tahan 6. Penggunaan kendaraan yang halus 7. Biaya awal 8. Biaya perawatan 9. Kemampuan untuk didiagnosa 10. Kemampuan dioperasikan di mana dan kapan saja 11. Kepraktisan penyetelan mesin Kelebihan : 1. Emisi gas buang rendah Terjadinya pembakaran yang sempurna pada ruang bakar, sehingga emisi gas buang yang dihasilkan Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 73. LABORATORIUM MOTOR BAKAR relatif lebih sedikit apalagi knalpot dilengkapi catalic converter. 2. Daya lebih besar Konstruksi injektor tepat pada intake manifold sehingga pencampuran bahan bakar lebih homogen. 3. Lebih hemat bahan bakar Air-fuel ratio sangat mempengaruhi kesempurnaan pembakaran pada mesin. Standar AFR pada motor adalah 14,7:1 yang artinya 14,7 udara dan 1 bensin. AFR dapat berubah-ubah, misalnya pada saat kondisi mesin dingin AFR 5:1, pada saat idle AFR 11:1, akselerasi 8:1, dan pada saat pemakaian ekonomis 40-60 km/jam AFR 16-18:1. Sehingga konsumsi bahan bakar pada motor injeksi lebih irit dibandingkan karburator. 4. Tidak memerlukan cok (choke) Injeksi bahan bakar dilengkapi sensor temperatur yang akan melaporkan suhu mesin ke engine control memerintahkan module (ECM) injektor untuk yang akan memperkaya campuran bensin pada suhu mesin dingin. 5. Perawatan yang lebih praktis Teknologi injeksi bahan bakar berkonsep bebas perawatan. Pada saat servis, pembersihan dilakukan hanya pada bagian penyaring udara, busi, dan pengaturan klep. Kekurangan 1. Akselerasi kurang responsif Terjadinya proses yang panjang dari sensor pengatur jumlah udara dan laporan dari sensorsensor lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berakselerasi. 2. Kurangnya tenaga ahli Injeksi bahan bakar termasuk teknologi baru, tidak semua bengkel umum mampu memperbaiki di saat terjadi permasalahan pada kendaraan. Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 74. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 3. Sensitif terhadap benturan/guncangan Semua perangkat terutama engine control module menggunakan apabila keras. elektronik, mengalami Pada kendaraan sehingga guncangan saat atau terjadi berpeluang rentan mati benturan tersebut, bisa tidak hal dihidupkan kembali, karena mengalami kerusakan pada engine control module. Biaya perbaikan membutuhkan biaya yang relatif masih mahal. 4. Sensitif bahan bakar Ujung injektor berukuran mikro, sehingga sistem injeksi bahan bakar mudah terjadi penyumbatan karena bahan bakar yang kotor. Hal ini akan mempengaruhi kinerja kendaraan sehingga bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar sedikit, 5. Sensitif kelistrikan Kondisi kendaraan dilaporkan oleh sensor, dan sensor terhubung menggunakan kabel berkonektor. Konektor sering menjadi penyebab pelaporan sensor ke engine control module menjadi kacau. Pengiriman module laporan sensor menggunakan sistem konektor kabel terjadi ke engine control pengaman. Apabila korosi, hal ini akan meningkatkan sistem pengamanan sehingga laporan dari sensor mengakibatkan engine control module berfungsi dengan tidak tepat dan dapat mengakibatkan kerusakan yang disebabkan aliran listrik yang tidak stabil. Komponen sebuah injeksi elektronik Gambar 93. Animasi dari injector bahan bakar Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine
  • 75. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 1. Injektor 2. Fuel Pump/Pompa bahan bakar 3. Fuel Pressure Regulator 4. Engine Control komputer Module digital (ECM) dan termasuk untaian sebuah untuk berkomunikasi dengan sensor dan control output. 5. Wiring Harness 6. Berbagai macam Sensor (Beberapa yang penting dicantumkan disini.) a. Crank/Cam Position: Hall effect sensor b. Airflow: Sensor MAF, dan Sensor MAP c. Exhaust Gas Oxygen: Sensor oksigen, Sensor EGO, Sensor UEGO Demonstration Of Engine Internal Combustion Engine