SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011)                                        ISSN: 1907-5022
     Yogyakarta, 17-18 Juni 2011


        MODEL GOVERNMENT KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK
         MEWUJUDKAN TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI PUBLIK PADA
                       INSTANSI PEMERINTAH
                          Farisya Setiadi1, Albaar Rubhasy1, Zainal A. Hasibuan2
                             1
                               Program Studi Sistem Informasi, STMIK Indonesia
                                     Jl. Kyai Tapa No. 216 A Jakarta 11440
                                    Telp. (021) 5657380, Faks. (021) 5673438
                                2
                                  Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
                                      Kampus UI Depok Jawa Barat 16424
                                    Telp. (021) 7863419, Faks. (021) 7863415
 E-mail: farisya.setiadi@stmik-indonesia.ac.id, albaar.rubhasy@stmik-indonesia.ac.id, zhasibua@cs.ui.ac.id




ABSTRAK
Memasuki era keterbukaan informasi dan demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, Pemerintah
dipandang perlu untuk melibatkan masyarakat dalam merumuskan berbagai kebijakan publik. Di samping itu,
Pemerintah juga perlu memaksimalkan knowledge yang dimilikinya untuk menjalankan segala aktivitasnya.
Knowledge yang tercipta, tersimpan, dan tersebar seringkali tidak terintegrasi dan berkelanjutan. Akibatnya,
muncul permasalahan seperti: kehilangan knowledge, kebutuhan knowledge yang tidak terpenuhi, dan
kesenjangan knowledge. Hal tersebut dapat diatasi dengan mengimplementasikan knowledge management
system (KMS). Kajian ini mengusulkan suatu rumusan Model Government KMS, yang terdiri dari beberapa
lapisan berikut: (1) Lapisan pengguna, (2) Lapisan Aplikasi, (3) Lapisan Integrasi, (4) Lapisan Layanan/Data,
(5) Lapisan Infrastruktur,dan (6) lapisan yang bersifat management seperti Tata Kelola, Peraturan, Standar
serta Keamanan. Model Government KMS ini dapat menjamin terciptanya penyimpanan dan pertukaran
knowledge di dalam organisasi pemerintah. Selain itu, model tersebut juga dapat menjadi acuan dalam
pengembangan KMS di seluruh instansi Pemerintah yang dapat meningkatkan transparansi serta menumbuhkan
partisipasi publik, terutama dalam pengambilan kebijakan.

Kata Kunci: e-Government, Knowledge, Knowledge Management System.

1.    LATAR BELAKANG                                                   pada tanggal 1 Januari 2010. Partisipasi masyarakat
    Setiap organisasi berjalan di tengah cepatnya                      juga telah terbuka luas untuk turut serta dalam
kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi,                        perumusan kebijakan pemerintah, seperti yang telah
serta pengetahuan yang terus menerus berkembang.                       di atur dalam UU No. 10 tahun 2004 tentang
Untuk dapat bertahan dan memenangkan kompetisi                         Pembentukan Perundang-undangan. Serta terdapat
dalam situasi seperti ini, organisasi harus dapat                      juga dalam Inpres RI No.3 tahun 2003 tentang
menangkap,      mengelola,    dan   memanfaatkan                       Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-
knowledge serta informasi dengan cepat. Kecepatan                      Government, yang memberikan ruang fasilitas
dalam mengelola knowledge dan informasi adalah                         kepada lembaga negara untuk menyediakan dialog
upaya untuk mempertahankan keberlanjutan dan                           publik bagi masyarakat, agar dapat berpartisipasi
daya saing suatu organisasi.                                           dalam perumusan kebijakan-kebijakan negara.
    Begitu juga halnya dengan organisasi                                   Di dalam bidang pemerintahan, regulasi atau
pemerintahan. Organisasi tersebut perlu mengelola                      kebijakan-kebijakan negara serta publikasi umum
dan memaksimalkan knowledge yang telah                                 seperti cetak biru, pedoman atau manual, merupakan
dimilikinya. Selain itu, intansi pemerintah perlu                      suatu knowledge yang perlu dikelola dengan baik.
mengelola knowledge secara transparan dan                              Kelemahan-kelemahan yang ada di dalam produk-
mengajak peran serta dari para pemangku                                produk pemerintah dapat menimbulkan berbagai
kepentingan (stakeholders). Transparansi serta                         macam masalah yang terjadi di masyarakat, seperti
partisipasi di dalam organisasi pemerintah sangat                      munculnya aksi protes masyarakat terhadap suatu
diperlukan dalam setiap kegiatannya karena secara                      kebijakan yang telah disahkan dan masih banyak
hukum telah diatur dalam peraturan perundang-                          permasalahan lain yang muncul akibat knowledge
undangan.                                                              yang ada belum dikelola dengan baik.
    Di Indonesia, tuntutan akan keterbukaan                                Melalui konsep Government berbasis knowledge
informasi semakin mendesak setelah disahkannya                         management diharapkan akan melahirkan sebuah
UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan                               sistem sebagai sarana penyimpanan dan pertukaran
Informasi Publik (KIP) yang telah berlaku efektif                      knowledge di dalam organisasi pemerintah. Dengan
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011)                                           ISSN: 1907-5022
      Yogyakarta, 17-18 Juni 2011


sistem ini pula, knowledge yang ada di dalam                                  keterbukaan informasi dalam ruang lingkup
organisasi tersebut dapat dikelola dan dipelihara.                            partisipasi masyarakat dan para staff terhadap
Selain itu, sistem yang dihasilkan juga dapat                                 aktivitas-aktivitas yang ada di dalam lingkungan
dipergunakan untuk mendukung berbagai kegiatan                                pemerintah.
yang ada, dan dapat dimanfaatkan sebagai instrumen
untuk menjembatani seluruh pemangku kepentingan.                        1.3    Maksud dan Tujuan
Dengan konsep ini pula maka ruang publik menjadi                           Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah
sangat terbuka. Masyarakat akan dengan mudah                            menyusun suatu model KMS di dalam instansi
mencari informasi, menyampaikan aspirasi, serta                         pemerintah yang ditinjau dari aspek keterbukaan dan
melakukan apresiasi terhadap substansi kebijakan-                       partisipasi masyarakat serta berbagi knowledge antar
kebijakan pemerintah yang akan diatur, yang sedang                      pegawai di dalam organisasi pemerintah.
dirancang, maupun yang telah diberlakukan.
                                                                        2.    LANDASAN TEORI
1.1     Rumusan Permasalahan                                                Pada bagian ini akan dijelaskan teori-teori
    Di dalam organisasi pemerintah knowledge dapat                      mengenai knowledge, knowledge management, e-
berupa kebijakan, peraturan serta publikasi umum.                       Government dan community of practices, serta teori
Namun kebanyakan dokumen-dokumen itu semua                              yang berhubungan dengan proses, arsitektur, model,
mengendap di berbagai tempat penyimpanan                                implementasi.
dokumen dan situs pemerintahan, tanpa ada                                   Teori ini akan menjadi landasan untuk menyusun
penjelasan atau informasi tambahan. Dalam                               model knowledge management system di dalam
implementasinya sering kali terjadi salah interpretasi                  organisasi pemerintah.
tentang kebijakan dan peraturan tersebut.                               2.1 Tinjauan Teoritis Knowledge
    Saat ini, untuk menyuarakan aspirasi dalam                              Knowledge merupakan bagian terpenting bagi
proses pembuatan kebijakan dan peraturan                                manusia serta di dalam organisasi, karena manusia
pemerintah, salah satunya dapat melalui e-mail.                         dan organisasi dalam siklus kehidupan memerlukan
Mekanisme seperti ini terbilang kurang efektif                          knowledge untuk dapat mengambil sebuah langkah
mengingat semakin kompleksnya permasalahan                              keputusan yang tepat. Di dalam sebuah organisasi
yang dihadapi sekarang maupun yang akan datang.                         untuk dapat bertahan dan berkembang dalam era
Partisipasi masyarakat atau community of practices                      kompetisi diperlukan knowledge. Di dalam
untuk menyalurkan tanggapan, kritik, saran, koreksi                     organisasi knowledge bukan hanya data-data yang
dan usulan terhadap kebijakan pemerintah perlu                          tersimpan di dalam komputer, namun juga terdapat
ditampung dalam mekanisme dan sarana yang lebih                         di dalam proses, rutinitas kerja, selain knowledge
terbuka sehingga proses pembuatannya menjadi                            dan informasi serta pengalaman yang tersimpan di
lebih transparan. Masyarakat juga memerlukan suatu                      dalam kepala manusia.
wadah dan sarana untuk menuangkan ide, gagasan                              Data, informasi serta knowledge merupakan
serta solusi mengenai permasalahan-permasalahan                         sesuatu yang berbeda, oleh karena itu Davenport dan
yang ada.                                                               Prusak (1998) membedakan antara pengertian dari
    Pergeseran posisi dan rotasi di dalam tubuh                         data, informasi serta knowledge. Berikut ini adalah
organisasi pemerintah sering terjadi. Hal ini kerap                     pengertian dari data, informasi dan knowledge
terjadi dan proses ini sudah menjadi suatu rutinitas.                   menurut Davenport dan Prusak (1998):
Permasalahan yang dapat ditimbulkan dari proses                         a. Data is a set of discrete, objective facts about
rotasi tersebut berkaitan dengan kehilangan                                  events.
knowledge karena knowledge yang tersimpan di                            b. Information is data that makes a difference.
dalam setiap individu akan ikut berpindah bersama                       Ketiga definisi di atas menerangkan bahwa
dengan pemiliknya apabila tidak terdokumentasikan                       Knowledgemerupakan kompilasi atau kumpulan dari
dengan baik.                                                            berbagai unsur.
    Berdasarkan masalah-masalah inilah maka perlu
merumuskan suatu model knowledge management                             2.1.1 Karakteristik Knowledge
sistem (KMS) di dalam organisasi pemerintah yang                            Polanyi (1967) dan Nonaka dan Takeuchi (1995)
mampu        mengakomodasi       kebutuhan       akan                   membedakan knowledge menjadi dua bagian yaitu
keterbukaan informasi dan partisipasi masyarakat                        tacit knowledge dan explicit knowledge. Berikut
serta kegiatan-kegiatan yang ada di dalam organisasi                    adalah penjelasan mengenai kedua bagian
pemerintah.                                                             karakteristik dari knowledge tersebut:
                                                                        a. Tacit Knowledge: Pengetahuan yang diketahui
1.2   Ruang Lingkup                                                          dan dipahami di dalam pikiran individu atau
   Ruang lingkup dari penelitian yang dilakukan                              masyarakat      serta  pengalaman-pengalaman
meliputi:                                                                    mereka. Sehingga tidak dapat secara langsung
a. Membahas pengembangan Government KMS.                                     dirumuskan dan sulit dikomunikasikan.
b. Model yang dikembangkan dititikberatkan pada                              Pengetahuan ini bersifat subjektif karena
   kebutuhan   instansi  pemerintah     terhadap                             tergantung pada individu yang memilikinya.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011)                                         ISSN: 1907-5022
   Yogyakarta, 17-18 Juni 2011


    tacit knowledge dipahami sebagai knowledge                       explicit knowledge        tidak termasuk dalam
    yang bersifat tidak terstruktur.                                 karakteristik dari knowledge       menurut Sveiby.
b. Explicit Knowledge: Berbeda dengan tacit                          Karakteristik yang dipandang oleh Sveiby berasal
   knowledge, explicit knowledge dapat segera                        dari pengertian knowledge yang sangat ketat dan
   diteruskan dari satu individu ke individu lainnya                 knowledge tidak bisa lepas di luar individu.
   secara     formal     dan     sistematis.    Dapat
   diekspresikan dengan kata-kata dan angka serta                    2.3    Knowledge Management
   dapat disampaikan dalam bentuk ilmiah,                                Di dalam sebuah organisasi knowledge
   spesifikasi, manual dan sebagainya. Sehingga                      merupakan salah satu intangible resources yang
   dapat dilihat sebagai pengetahuan yang objektif,                  sangat penting. Oleh karena itu sebuah organisasi
   teoritis dan berbentuk kertas atau digital. Explicit              memerlukan sebuah mekanisme untuk mengelola
   Knowledge dapat dijelaskan sebagai suatu                          intangible resources mereka agar sesuai dengan
   proses, metode, cara, pola bisnis dan pengalaman                  tujuan – tujuan organisasi. Knowledge management
   desain dari suatu produksi. Oleh sebab itu                        merupakan suatu mekanisme untuk mengelola
   explicit knowledge sering disebut sebagai                         knowledge seperti yang diutarakan oleh Kankanhalli,
   knowledge yang terstruktur.                                       Tan dan Wei (2005) knowledge management dapat
                                                                     didefinisikan sebagai sistem di dalam organisasi
                                                                     untuk memperoleh, mengatur, dan berkomunikasi
      Tabel 1. Tacit Knowledge vs Explicit Knowledge
                                                                     mengenai knowledge antar karyawan di dalam
              2.2            Tacit        Explicit                   organisasi, sehingga karyawan memanfaatkannya
                         Knowledge        Knowledge                  untuk menjadi lebih efektif dan produktif dalam
     Definisi          Tidak              Terstruktur                menghadapi pekerjaan mereka.
                       terstruktur                                       Knowledge management terdiri dari multi
     Contoh            Pengalaman         Manual, source
                                                                     disiplin ilmu seperti filosofi, ekonomi, teori
                       kerja              code,
                       Keahlian           Program kerja
                                                                     organisasi, sistem informasi, pemasaran, strategi
                       Informal           Work template              manajemen, inovasi penelitian, dan organizational
                       proses bisnis                                 learning (Earl, 2001. Gray and Mesiter, 2003).
     Kelebihan         Tahap              Bisa dipatenkan            Namun pada dasarnya knowledge management tidak
                       knowledge          Mudah untuk                lepas dari aktivitas knowledge management process
                       tertinggi          dibagi,                    seperti knowledge creation, knowledge storage and
                       Melekat, sulit     Mudah untuk                retrieval, knowledge transfer dan knowledge
                       untuk dicuri       dikelola                   application (Alavi and Leidner, 2001).
                       Berkembang         Mudah
                       terus dengan       diintegrasikan
                       latihan            dengan IT
                                                                     2.4    E-Government
                       Sumber dari                                       Scholl (2003) menuturkan dua definisi untuk
                       explicit                                      electronic government (e-Government), definisi
                       knowledge                                     yang pertama diambil dari garis e-commerce dan e-
     Kekurangan        Tidak bisa         Harus                      business selanjutnya definisi yang kedua dibangun
                       dipatenkan         disesuaikan                dengan pendekatan akademik dan dengan praktisi
                       Sulit untuk        konteks baru               pemerintah.
                       dikelola           Utilitas                       Definisi 1: electronic government is any process
                       Sulit              tergantung                 that the citizenry in pursuit of its governance
                       diintegrasikan     pengguna
                                                                     conducts over a computer-mediated network.
                       dengan IT          Tidak bisa
                                          menangkap                      Definisi 2: electronic government is the use of
                                          semua tacit                information technology to support government
                                          knowledge                  operations, engage citizens, and provide government
                                          Rentan terhadap            services.
                                          pencurian                      Melalui pengembangan e-Government dilakukan
                                                                     penataan sistem manajemen dan proses kerja di
Namun Sveiby memiliki pandangan yang berbeda                         lingkungan      pemerintah.      Sehingga    dengan
dengan Polanyi, Nonaka dan Takeuchi mengenai                         mengembangkan e-Government akan mampu
bentuk karakteristik dari knowledge.       Menurut                   menghasilkan goal sebagai berikut:
Sveiby (1997) knowledge          memiliki empat                      a. Menambah        akuntabilitas    pemerintah    di
karakteristik yaitu:                                                      masyarakat
a. Knowledge is tacit                                                b. Menyelenggarakan pemerintahan secara efektif
b. Knowledge is action oriented                                          dan efisien
c. Knowledge is supported by rules                                   c. Memfasilitasi layanan-layanan pemerintah agar
d. Knowledge is constantly changing                                      lebih mudah diakses.
   Dari penjelasan di atas tidak terlihat bahasan                    d. Menyediakan akses informasi kepada masyarakat
mengenai explicit knowledge, hal ini terjadi karena                      luas.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011)                                            ISSN: 1907-5022
   Yogyakarta, 17-18 Juni 2011



2.4.1 E-Government Framework
    E-government adalah konsep umum terhadap
pemerintahan yang menggunakan teknologi dan
informasi modern. E-government framework secara
umum memiliki beberapa lapisan. Berikut adalah
penjelasan dari e-Government framework yang
terdapat dalam penelitian Zhao dan Gao (2007):
a. Supporting policies system: merupakan dasar
    untuk membangun standar dan proses e-
    Government. Dengan memberlakukan kebijakan-
    kebijakan yang ada.
b. Supporting technical standards system: alur kerja
    e-Government memerlukan standar informasi
    serta teknologi dan memerlukan keamanan yang
    dapat diandalkan. Technical standards meliputi
                                                                           Gambar 1. E-Government Conceptual Architecture
    electronic signatures, certification bill network                         Sumber: (Kreizman, Baum, Fraga, 2003)
    security standards.
c. Information infrastructure layer: E-government                    2.5     Community of Practices
    dibangun menggunakan teknologi informasi.                            Community of Practices (CoP) merupakan salah
    Information infrastructure layer meliputi                        satu bagian dari knowledge management systems.
    teknologi jaringan, multimedia, internet, security,              CoP terdiri dari individu atau sekelompok orang
    database, data warehouse, data mining dan lain-                  yang memiliki kepedulian dan masalah yang sama,
    lain.                                                            yang ingin memperdalam knowledge dan keahlian
d. Information management layer: Meliputi office                     mereka dengan berinteraksi terus menerus (Wenger
    automation management systems, collaborative                     et al., 2002). Anggota dalam komunitas memikirkan
    systems, decision support systems, and                           masalah-masalah yang umum dan mengeksplorasi
    information resources agency. Lapisan ini berada                 dengan ide-ide mereka. Dengan mengumpulkan
    di dalam lingkungan kerja internal.                              knowledge sesama, satu sama lain secara informal
e. Information application service layer: Lapisan                    menjadi terikat oleh nilai yang mereka temukan
    ini dibangun di atas lapisan information                         dalam belajar bersama.
    management layer. Lapisan ini meliputi                               Komunitas juga dapat terbagi dua, formal dan
    information and online information collection,                   informal. Perbedaan dari keduanya dapat dilihat
    electronic procurement and tendering, electronic                 melalu tabel berikut:
    benefits payments dan lain sebagainya.                             Tabel 2. Community of Practices Formal vs. Informal

2.4.2 E-Government Architecture                                                Formal                       Informal
    Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat                  A group with defined          A group who:
dan     pemerintah     daerah     yang   berinisiatif                leaders and community
mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan                      membership:                   • Possess an informal
komunikasi dan informasi. Pengembangan e-                                                            structure
Government harus dilaksanakan secara harmonis                        • Formally structured         • May lack a business
dengan mengoptimalkan hubungan antara inisiatif                        with a business               sponsor or
masing-masing instansi dan penguatan kerangka                          sponsor                       performance contract
kebijakan untuk menjamin keterpaduan dalam suatu                     • May have a                  • Share knowledge and
jaringan sistem manajemen dan proses kerja.                            performance contract          learn from others
    Selain itu pengembangan e-Government harus                       • Drive change                • May influence change
dibangun dengan berdasarkan arsitektur e-                            • Share best practice,        • Represent a common
Government. Kreizman, Baum, Fraga (2003) telah                         emerging technology,          practice or interest
menawarkan arsitektur e-Government dengan                              and knowledge               • Have                open
beberapa lapisan, seperti terlihat pada Gambar 1 di                  • Build             strong      membership
bawah ini.                                                             relationships


                                                                         Dari tabel komunitas inilah dapat dicari
                                                                     pengguna dari sistem knowldege management yang
                                                                     ditemukan berdasarkan karakteristik Community of
                                                                     practices yang telah disebutkan di atas.
                                                                         Knowledge management berdasarkan pada
                                                                     lingkungan e-Government merupakan konsep
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011)                                           ISSN: 1907-5022
   Yogyakarta, 17-18 Juni 2011


manajemen dan metode manajemen yang relatif
baru. Konsep ini dapat memainkan peranan penting
dalam mentransformasikan fungsi pemerintahan,
meningkatkan efisiensi serta wibawa pemerintah.
    Menerapkan     knowledge     management     di
lingkungan pemerintah hampir sama dengan
organisasi swasta, namun perbedaan terletak pada
tujuan akhirnya. Bila pada organisasi swasta hasil
akhir diukur dengan profitabilitas, sedangkan
instansi pemerintah tujuan akhirnya adalah untuk
meningkatkan layanan publik. Tabel 3 berikut ini
adalah beberapa Knowledge yang ada di dalam
organisasi pemerintah.
    Tabel 3. Sumber, Jenis, Bentuk Knowledge pada
                      Pemerintah
  Sumber            Jenis
                                    Bentuk Knowledge
 knowledge       Knowledge
Policies        Law,               UU, Perpu, PP,
                regulations,       Perpres, Inpres,
                Procedures         Permen, Kepmen,
                                   Instruksi Menteri,
                                   Keputusan/Surat
                                   edaran dirjen,
Output          Plan,              DIPA, Draft,                          Gambar 2. Model Government KMS Organisasi
                                                                                           Pemerintah
government      Budget,            Blueprint,
                                                                       Sumber: Diadaptasi dari (e-Government conceptual
process         Audits             Pedoman/panduan,
                                                                         architecture, Kreizman, Baum, Fraga, 2003)
                                   manual, Artikel,
                                   Siaran Pers
                                                                        Berikut adalah penjelasan dari elemen-elemen
Regularly       Consensus,         Form Survey, Hasil
                                                                     dari model KMS di atas:
collected       Surveys            Survey
                                                                     a. Pengguna: Lapisan pada model ini merupakan u
information
                                                                          pihak-pihak seperti pemerintah, legislator,
Formal          On Project,        SK, RKU-KL, SPM,
                                                                          perusahaan,    universitas,    organisasi     dan
documents       Program            Dokumen lelang dan
                                                                          masyarakat atau community of practices.
                                   kualifikasi,
                                                                     b. Antar-muka: Merupakan lapisan langsung yang
                                   Dokumen
                                                                        berhadapan dengan lapisan pengguna, dalam
                                   penawaran, Surat
                                                                        model xontohnya adalah ini menggunakan antar-
                                   kontrak
                                                                        muka web.
                                                                     c. Aplikasi: Lapisan ini terdiri dari aplikasi-aplikasi
                                                                        apa saja yang terdapat dalam model KMS ini,
Minutes and     Meeting,           Presentasi, Rekaman                  antara lain seperti Aplikasi Diskusi, Aplikasi
report on       Seminars,          foto, audio dan                      Pengelolaan      Dokumen,       Aplikasi      untuk
process         Conferences        video.                               berkolaborasi dan lain sebagainya.
Internal        Memo, E-           Memo, E-mail                      d. Integrasi: Pada model KMS ini integrasi dapat
communicat      mail                                                    menggunakan yang bersifat open standards
ions                                                                    seperti RSS, WebDAV, XML-RPC, Atom, iCal
Experiences     Monitoring         Report, Berita acara                 dan lain-lain.
                and                evaluasi                          e. Layanan/Data:      Penggunaan        bersama-sama
                Evaluation                                              sebuah sumber daya TIK untuk sebuah
                System and                                              kepentingan tertentu oleh beberapa satuan kerja
                document                                                atau institusi. Pada model KMS ini antara lain
                                                                        dapat berupa, E-Discussion service, E-
   Dari analisis sumber-sumber knowledge,                               Repository service, E-Collaboration service dan
identifikasi masalah serta berdasarkan kebutuhan                        sebagainya.
teknologi dari knowledge management system pada                      f. Infrastrukur: Merupakan lapisan paling dasar
organisasi pemerintah, dapat digambarkan model                          yang memungkinkan lapisan-lapisan diatasnya
KMS yang ditarik sesuai dengan kaidah e-                                dapat berjalan dengan baik. Infrastruktur yang
Government adalah sebagai berikut:                                      digunakan adalah contohnya seperti alat
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011)                                         ISSN: 1907-5022
     Yogyakarta, 17-18 Juni 2011


     pengguna: PC, laptop, PDA. network: WLAN,                         Davenport, Thomas, H., and Laurence Prusak.
     LAN, VPN, Internet serta server.                                     (1998). Working Knowledge: How Organizations
g.   Keamanan: Menetapkan kebijakan dan prosedur                          Manage What They Know. Havard Business
     keamanan, menggunakan firewall, IDS, dan                             School Press, Boston.
     VPN,     pengamanan      akses     menggunakan                    Alvani, M., & Leidner, D. (2001). Knowledge
     password, otentifikasi data/informasi yang                           management and knowledge management
     dikirim menggunakan enkripsi, menetapkan                             systems: Conceptual foundations and research
     prosedur manajemen sistem dokumen elektronik.                        issues. MIS Quarterly, 25(1), 107-136.
h.   Standar: Merupakan lapisan yang berisi standar                    Earl, M. J. (2001). Knowledge management
     yang ditetapkan pada Knowledge management                            strategies: Toward a taxonomy. Journal of
     System yang akan dibangun, standar yang dapat                        Management Information Systems, 18(1), 215-
     digunakan bisa menggunakan open standards                            233.
     agar mudah diintegrasikan.                                        Wenger, E., McDermott, R., & Snyder, W. (2002).
i.   Peraturan: Berisi peraturan-peraturan sebagai                        Cultivating communities of practice. Harvard
     landasan untuk menggunakan KMS. Peraturan                            Business School Press.
     yang diterapkan ini harus selaras dengan                          Kankanhalli, A., Tan, B. C. Y., & Wei, K. K.
     peraturan nasional yang berlaku.                                     (2005). Contributing knowledge to electronic
j.   Tata Kelola: Tata kelola untuk mengembangkan                         knowledge       repositories:   An      empirical
     dan menjalankan KMS, panduan tata kelola                             investigation. MIS Quarterly, 29(1), 113-143.
     sebagai contoh dapat menggunakan Panduan                          Zhao, Z., Gao, F. (2007). E-Government and
     Tata Kelola Teknologi           Informasi dan                        Knowledge Management. International Journal
     Komunikasi Nasional Versi 1 Tahun 2007 yang                          of Computer Science and Network Security,
     dikeluarkan oleh Dewan Teknologi Informasi                           VOL.7 No.6.
     dan Komunikasi Nasional (DETIKNAS).

    Elemen-elemen yang telah dijelaskan di atas
merupakan elemen-elemen yang saling terkait dan
saling mendukung dan tidak bisa berdiri sendiri.
Model ini disusun sebagai kerangka untuk
membangun sebuah knowledge management system
di dalam organisasi pemerintah.

3.    KESIMPULAN
    Dalam penelitian ini telah diperlihatkan suatu
model Government KMS yang bertujuan untuk
menciptakan tata kelola yang baik di dalam
lingkungan pemerintahan. Untuk mewujudkannya
dibutuhkan aspek organisasi, sumber daya manusia
dan proses untuk dapat digunakan dengan baik oleh
penggunaannya.
    Penelitian   yang    dilakukan     ini   hanya
mempertimbangkan aspek teknis, oleh karena itu
untuk itu pengembangan selanjutnya harus
dilakukan dengan mempertimbangkan kesenjangan
kebutuhan yang tidak terakomodasi pada model ini
serta juga aspek-aspek lainnya. Selain perlu untuk
melakukan evaluasi manfaat pada KMS yang telah
diterapkan.

PUSTAKA

Nonaka, Ikujiro and Takeuchi H. (1995). The
   Knowledge Creating Company: How Japanesse
   Companies Create the Dynamics In Innovation.
   Oxford University Press.
Sveiby, K.E. (1997). The new organizational wealth.
   Managing and measuring knowledgebased
   assets.      San-Francisco:     Berrett-Koehler
   Publishers.

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a KMS GOVERNMENT

BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
 
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...basrizal82
 
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada PemerintahDeklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada PemerintahDadang Solihin
 
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP InformasiSutikno Tumingan
 
Knowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam OrganisasiKnowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam Organisasidhibah
 
Bab 4 buku teks sim 2014
Bab 4 buku teks sim 2014Bab 4 buku teks sim 2014
Bab 4 buku teks sim 2014virmannsyah
 
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi, ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi, ...Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi, ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi, ...Mayangsari_22
 
Praktik pengelolaan informasi publik
Praktik pengelolaan informasi publikPraktik pengelolaan informasi publik
Praktik pengelolaan informasi publikrsd kol abundjani
 
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCAPeran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCATri Widodo W. UTOMO
 
Artikel sim implikasi etis dari teknologi informasi mega nurastuti 43219110270
Artikel sim implikasi etis dari teknologi informasi mega nurastuti   43219110270Artikel sim implikasi etis dari teknologi informasi mega nurastuti   43219110270
Artikel sim implikasi etis dari teknologi informasi mega nurastuti 43219110270MegaNurastuti
 
133452 id-pra-evaluasi-penerapan-electronic-govern
133452 id-pra-evaluasi-penerapan-electronic-govern133452 id-pra-evaluasi-penerapan-electronic-govern
133452 id-pra-evaluasi-penerapan-electronic-governWahyuSetyawan21
 
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikPenerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikpateh
 
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaanMakalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaanMarobo United
 
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)Dadang Solihin
 

Semelhante a KMS GOVERNMENT (20)

BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
 
Peranan sistem informasi dalam pengembangan sosioteknologi
Peranan sistem informasi dalam pengembangan sosioteknologiPeranan sistem informasi dalam pengembangan sosioteknologi
Peranan sistem informasi dalam pengembangan sosioteknologi
 
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
 
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada PemerintahDeklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
 
Tugas kelompok inovasi
Tugas kelompok inovasiTugas kelompok inovasi
Tugas kelompok inovasi
 
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi
 
Knowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam OrganisasiKnowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam Organisasi
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Bab 4 buku teks sim 2014
Bab 4 buku teks sim 2014Bab 4 buku teks sim 2014
Bab 4 buku teks sim 2014
 
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi, ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi, ...Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi, ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi, ...
 
Praktik pengelolaan informasi publik
Praktik pengelolaan informasi publikPraktik pengelolaan informasi publik
Praktik pengelolaan informasi publik
 
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCAPeran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
 
Artikel sim implikasi etis dari teknologi informasi mega nurastuti 43219110270
Artikel sim implikasi etis dari teknologi informasi mega nurastuti   43219110270Artikel sim implikasi etis dari teknologi informasi mega nurastuti   43219110270
Artikel sim implikasi etis dari teknologi informasi mega nurastuti 43219110270
 
Government dan Manajemen
Government dan Manajemen Government dan Manajemen
Government dan Manajemen
 
133452 id-pra-evaluasi-penerapan-electronic-govern
133452 id-pra-evaluasi-penerapan-electronic-govern133452 id-pra-evaluasi-penerapan-electronic-govern
133452 id-pra-evaluasi-penerapan-electronic-govern
 
Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12
 
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikPenerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
 
Kelembagaan Kehumasan Pemerintah
Kelembagaan Kehumasan PemerintahKelembagaan Kehumasan Pemerintah
Kelembagaan Kehumasan Pemerintah
 
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaanMakalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
 
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
 

Mais de Albaar Rubhasy (20)

Tugas1 rangkaian logika
Tugas1 rangkaian logikaTugas1 rangkaian logika
Tugas1 rangkaian logika
 
Mp 20111101
Mp 20111101Mp 20111101
Mp 20111101
 
Ai 20111024
Ai 20111024Ai 20111024
Ai 20111024
 
Tugas1 ai
Tugas1 aiTugas1 ai
Tugas1 ai
 
RL_20111005
RL_20111005RL_20111005
RL_20111005
 
RL_20110928
RL_20110928RL_20110928
RL_20110928
 
RL_20110921
RL_20110921RL_20110921
RL_20110921
 
RL_20111019
RL_20111019RL_20111019
RL_20111019
 
Satuan acara perkuliahan rl
Satuan acara perkuliahan rlSatuan acara perkuliahan rl
Satuan acara perkuliahan rl
 
Rl intro rev
Rl intro revRl intro rev
Rl intro rev
 
Rl 20111005
Rl 20111005Rl 20111005
Rl 20111005
 
AI_20111003
AI_20111003AI_20111003
AI_20111003
 
AI_20111010
AI_20111010AI_20111010
AI_20111010
 
MP_20111004
MP_20111004MP_20111004
MP_20111004
 
MP_20111018
MP_20111018MP_20111018
MP_20111018
 
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiMetodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
 
Ai 20110926
Ai 20110926Ai 20110926
Ai 20110926
 
Ai 20110919
Ai 20110919Ai 20110919
Ai 20110919
 
MP 20110927
MP 20110927MP 20110927
MP 20110927
 
Kerangka Strategis Indonesia National Cybersecurity
Kerangka Strategis Indonesia National CybersecurityKerangka Strategis Indonesia National Cybersecurity
Kerangka Strategis Indonesia National Cybersecurity
 

Último

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Último (20)

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

KMS GOVERNMENT

  • 1. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 17-18 Juni 2011 MODEL GOVERNMENT KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MEWUJUDKAN TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI PUBLIK PADA INSTANSI PEMERINTAH Farisya Setiadi1, Albaar Rubhasy1, Zainal A. Hasibuan2 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Indonesia Jl. Kyai Tapa No. 216 A Jakarta 11440 Telp. (021) 5657380, Faks. (021) 5673438 2 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia Kampus UI Depok Jawa Barat 16424 Telp. (021) 7863419, Faks. (021) 7863415 E-mail: farisya.setiadi@stmik-indonesia.ac.id, albaar.rubhasy@stmik-indonesia.ac.id, zhasibua@cs.ui.ac.id ABSTRAK Memasuki era keterbukaan informasi dan demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, Pemerintah dipandang perlu untuk melibatkan masyarakat dalam merumuskan berbagai kebijakan publik. Di samping itu, Pemerintah juga perlu memaksimalkan knowledge yang dimilikinya untuk menjalankan segala aktivitasnya. Knowledge yang tercipta, tersimpan, dan tersebar seringkali tidak terintegrasi dan berkelanjutan. Akibatnya, muncul permasalahan seperti: kehilangan knowledge, kebutuhan knowledge yang tidak terpenuhi, dan kesenjangan knowledge. Hal tersebut dapat diatasi dengan mengimplementasikan knowledge management system (KMS). Kajian ini mengusulkan suatu rumusan Model Government KMS, yang terdiri dari beberapa lapisan berikut: (1) Lapisan pengguna, (2) Lapisan Aplikasi, (3) Lapisan Integrasi, (4) Lapisan Layanan/Data, (5) Lapisan Infrastruktur,dan (6) lapisan yang bersifat management seperti Tata Kelola, Peraturan, Standar serta Keamanan. Model Government KMS ini dapat menjamin terciptanya penyimpanan dan pertukaran knowledge di dalam organisasi pemerintah. Selain itu, model tersebut juga dapat menjadi acuan dalam pengembangan KMS di seluruh instansi Pemerintah yang dapat meningkatkan transparansi serta menumbuhkan partisipasi publik, terutama dalam pengambilan kebijakan. Kata Kunci: e-Government, Knowledge, Knowledge Management System. 1. LATAR BELAKANG pada tanggal 1 Januari 2010. Partisipasi masyarakat Setiap organisasi berjalan di tengah cepatnya juga telah terbuka luas untuk turut serta dalam kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi, perumusan kebijakan pemerintah, seperti yang telah serta pengetahuan yang terus menerus berkembang. di atur dalam UU No. 10 tahun 2004 tentang Untuk dapat bertahan dan memenangkan kompetisi Pembentukan Perundang-undangan. Serta terdapat dalam situasi seperti ini, organisasi harus dapat juga dalam Inpres RI No.3 tahun 2003 tentang menangkap, mengelola, dan memanfaatkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e- knowledge serta informasi dengan cepat. Kecepatan Government, yang memberikan ruang fasilitas dalam mengelola knowledge dan informasi adalah kepada lembaga negara untuk menyediakan dialog upaya untuk mempertahankan keberlanjutan dan publik bagi masyarakat, agar dapat berpartisipasi daya saing suatu organisasi. dalam perumusan kebijakan-kebijakan negara. Begitu juga halnya dengan organisasi Di dalam bidang pemerintahan, regulasi atau pemerintahan. Organisasi tersebut perlu mengelola kebijakan-kebijakan negara serta publikasi umum dan memaksimalkan knowledge yang telah seperti cetak biru, pedoman atau manual, merupakan dimilikinya. Selain itu, intansi pemerintah perlu suatu knowledge yang perlu dikelola dengan baik. mengelola knowledge secara transparan dan Kelemahan-kelemahan yang ada di dalam produk- mengajak peran serta dari para pemangku produk pemerintah dapat menimbulkan berbagai kepentingan (stakeholders). Transparansi serta macam masalah yang terjadi di masyarakat, seperti partisipasi di dalam organisasi pemerintah sangat munculnya aksi protes masyarakat terhadap suatu diperlukan dalam setiap kegiatannya karena secara kebijakan yang telah disahkan dan masih banyak hukum telah diatur dalam peraturan perundang- permasalahan lain yang muncul akibat knowledge undangan. yang ada belum dikelola dengan baik. Di Indonesia, tuntutan akan keterbukaan Melalui konsep Government berbasis knowledge informasi semakin mendesak setelah disahkannya management diharapkan akan melahirkan sebuah UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan sistem sebagai sarana penyimpanan dan pertukaran Informasi Publik (KIP) yang telah berlaku efektif knowledge di dalam organisasi pemerintah. Dengan
  • 2. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 17-18 Juni 2011 sistem ini pula, knowledge yang ada di dalam keterbukaan informasi dalam ruang lingkup organisasi tersebut dapat dikelola dan dipelihara. partisipasi masyarakat dan para staff terhadap Selain itu, sistem yang dihasilkan juga dapat aktivitas-aktivitas yang ada di dalam lingkungan dipergunakan untuk mendukung berbagai kegiatan pemerintah. yang ada, dan dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk menjembatani seluruh pemangku kepentingan. 1.3 Maksud dan Tujuan Dengan konsep ini pula maka ruang publik menjadi Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sangat terbuka. Masyarakat akan dengan mudah menyusun suatu model KMS di dalam instansi mencari informasi, menyampaikan aspirasi, serta pemerintah yang ditinjau dari aspek keterbukaan dan melakukan apresiasi terhadap substansi kebijakan- partisipasi masyarakat serta berbagi knowledge antar kebijakan pemerintah yang akan diatur, yang sedang pegawai di dalam organisasi pemerintah. dirancang, maupun yang telah diberlakukan. 2. LANDASAN TEORI 1.1 Rumusan Permasalahan Pada bagian ini akan dijelaskan teori-teori Di dalam organisasi pemerintah knowledge dapat mengenai knowledge, knowledge management, e- berupa kebijakan, peraturan serta publikasi umum. Government dan community of practices, serta teori Namun kebanyakan dokumen-dokumen itu semua yang berhubungan dengan proses, arsitektur, model, mengendap di berbagai tempat penyimpanan implementasi. dokumen dan situs pemerintahan, tanpa ada Teori ini akan menjadi landasan untuk menyusun penjelasan atau informasi tambahan. Dalam model knowledge management system di dalam implementasinya sering kali terjadi salah interpretasi organisasi pemerintah. tentang kebijakan dan peraturan tersebut. 2.1 Tinjauan Teoritis Knowledge Saat ini, untuk menyuarakan aspirasi dalam Knowledge merupakan bagian terpenting bagi proses pembuatan kebijakan dan peraturan manusia serta di dalam organisasi, karena manusia pemerintah, salah satunya dapat melalui e-mail. dan organisasi dalam siklus kehidupan memerlukan Mekanisme seperti ini terbilang kurang efektif knowledge untuk dapat mengambil sebuah langkah mengingat semakin kompleksnya permasalahan keputusan yang tepat. Di dalam sebuah organisasi yang dihadapi sekarang maupun yang akan datang. untuk dapat bertahan dan berkembang dalam era Partisipasi masyarakat atau community of practices kompetisi diperlukan knowledge. Di dalam untuk menyalurkan tanggapan, kritik, saran, koreksi organisasi knowledge bukan hanya data-data yang dan usulan terhadap kebijakan pemerintah perlu tersimpan di dalam komputer, namun juga terdapat ditampung dalam mekanisme dan sarana yang lebih di dalam proses, rutinitas kerja, selain knowledge terbuka sehingga proses pembuatannya menjadi dan informasi serta pengalaman yang tersimpan di lebih transparan. Masyarakat juga memerlukan suatu dalam kepala manusia. wadah dan sarana untuk menuangkan ide, gagasan Data, informasi serta knowledge merupakan serta solusi mengenai permasalahan-permasalahan sesuatu yang berbeda, oleh karena itu Davenport dan yang ada. Prusak (1998) membedakan antara pengertian dari Pergeseran posisi dan rotasi di dalam tubuh data, informasi serta knowledge. Berikut ini adalah organisasi pemerintah sering terjadi. Hal ini kerap pengertian dari data, informasi dan knowledge terjadi dan proses ini sudah menjadi suatu rutinitas. menurut Davenport dan Prusak (1998): Permasalahan yang dapat ditimbulkan dari proses a. Data is a set of discrete, objective facts about rotasi tersebut berkaitan dengan kehilangan events. knowledge karena knowledge yang tersimpan di b. Information is data that makes a difference. dalam setiap individu akan ikut berpindah bersama Ketiga definisi di atas menerangkan bahwa dengan pemiliknya apabila tidak terdokumentasikan Knowledgemerupakan kompilasi atau kumpulan dari dengan baik. berbagai unsur. Berdasarkan masalah-masalah inilah maka perlu merumuskan suatu model knowledge management 2.1.1 Karakteristik Knowledge sistem (KMS) di dalam organisasi pemerintah yang Polanyi (1967) dan Nonaka dan Takeuchi (1995) mampu mengakomodasi kebutuhan akan membedakan knowledge menjadi dua bagian yaitu keterbukaan informasi dan partisipasi masyarakat tacit knowledge dan explicit knowledge. Berikut serta kegiatan-kegiatan yang ada di dalam organisasi adalah penjelasan mengenai kedua bagian pemerintah. karakteristik dari knowledge tersebut: a. Tacit Knowledge: Pengetahuan yang diketahui 1.2 Ruang Lingkup dan dipahami di dalam pikiran individu atau Ruang lingkup dari penelitian yang dilakukan masyarakat serta pengalaman-pengalaman meliputi: mereka. Sehingga tidak dapat secara langsung a. Membahas pengembangan Government KMS. dirumuskan dan sulit dikomunikasikan. b. Model yang dikembangkan dititikberatkan pada Pengetahuan ini bersifat subjektif karena kebutuhan instansi pemerintah terhadap tergantung pada individu yang memilikinya.
  • 3. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 17-18 Juni 2011 tacit knowledge dipahami sebagai knowledge explicit knowledge tidak termasuk dalam yang bersifat tidak terstruktur. karakteristik dari knowledge menurut Sveiby. b. Explicit Knowledge: Berbeda dengan tacit Karakteristik yang dipandang oleh Sveiby berasal knowledge, explicit knowledge dapat segera dari pengertian knowledge yang sangat ketat dan diteruskan dari satu individu ke individu lainnya knowledge tidak bisa lepas di luar individu. secara formal dan sistematis. Dapat diekspresikan dengan kata-kata dan angka serta 2.3 Knowledge Management dapat disampaikan dalam bentuk ilmiah, Di dalam sebuah organisasi knowledge spesifikasi, manual dan sebagainya. Sehingga merupakan salah satu intangible resources yang dapat dilihat sebagai pengetahuan yang objektif, sangat penting. Oleh karena itu sebuah organisasi teoritis dan berbentuk kertas atau digital. Explicit memerlukan sebuah mekanisme untuk mengelola Knowledge dapat dijelaskan sebagai suatu intangible resources mereka agar sesuai dengan proses, metode, cara, pola bisnis dan pengalaman tujuan – tujuan organisasi. Knowledge management desain dari suatu produksi. Oleh sebab itu merupakan suatu mekanisme untuk mengelola explicit knowledge sering disebut sebagai knowledge seperti yang diutarakan oleh Kankanhalli, knowledge yang terstruktur. Tan dan Wei (2005) knowledge management dapat didefinisikan sebagai sistem di dalam organisasi untuk memperoleh, mengatur, dan berkomunikasi Tabel 1. Tacit Knowledge vs Explicit Knowledge mengenai knowledge antar karyawan di dalam 2.2 Tacit Explicit organisasi, sehingga karyawan memanfaatkannya Knowledge Knowledge untuk menjadi lebih efektif dan produktif dalam Definisi Tidak Terstruktur menghadapi pekerjaan mereka. terstruktur Knowledge management terdiri dari multi Contoh Pengalaman Manual, source disiplin ilmu seperti filosofi, ekonomi, teori kerja code, Keahlian Program kerja organisasi, sistem informasi, pemasaran, strategi Informal Work template manajemen, inovasi penelitian, dan organizational proses bisnis learning (Earl, 2001. Gray and Mesiter, 2003). Kelebihan Tahap Bisa dipatenkan Namun pada dasarnya knowledge management tidak knowledge Mudah untuk lepas dari aktivitas knowledge management process tertinggi dibagi, seperti knowledge creation, knowledge storage and Melekat, sulit Mudah untuk retrieval, knowledge transfer dan knowledge untuk dicuri dikelola application (Alavi and Leidner, 2001). Berkembang Mudah terus dengan diintegrasikan latihan dengan IT 2.4 E-Government Sumber dari Scholl (2003) menuturkan dua definisi untuk explicit electronic government (e-Government), definisi knowledge yang pertama diambil dari garis e-commerce dan e- Kekurangan Tidak bisa Harus business selanjutnya definisi yang kedua dibangun dipatenkan disesuaikan dengan pendekatan akademik dan dengan praktisi Sulit untuk konteks baru pemerintah. dikelola Utilitas Definisi 1: electronic government is any process Sulit tergantung that the citizenry in pursuit of its governance diintegrasikan pengguna conducts over a computer-mediated network. dengan IT Tidak bisa menangkap Definisi 2: electronic government is the use of semua tacit information technology to support government knowledge operations, engage citizens, and provide government Rentan terhadap services. pencurian Melalui pengembangan e-Government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di Namun Sveiby memiliki pandangan yang berbeda lingkungan pemerintah. Sehingga dengan dengan Polanyi, Nonaka dan Takeuchi mengenai mengembangkan e-Government akan mampu bentuk karakteristik dari knowledge. Menurut menghasilkan goal sebagai berikut: Sveiby (1997) knowledge memiliki empat a. Menambah akuntabilitas pemerintah di karakteristik yaitu: masyarakat a. Knowledge is tacit b. Menyelenggarakan pemerintahan secara efektif b. Knowledge is action oriented dan efisien c. Knowledge is supported by rules c. Memfasilitasi layanan-layanan pemerintah agar d. Knowledge is constantly changing lebih mudah diakses. Dari penjelasan di atas tidak terlihat bahasan d. Menyediakan akses informasi kepada masyarakat mengenai explicit knowledge, hal ini terjadi karena luas.
  • 4. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 17-18 Juni 2011 2.4.1 E-Government Framework E-government adalah konsep umum terhadap pemerintahan yang menggunakan teknologi dan informasi modern. E-government framework secara umum memiliki beberapa lapisan. Berikut adalah penjelasan dari e-Government framework yang terdapat dalam penelitian Zhao dan Gao (2007): a. Supporting policies system: merupakan dasar untuk membangun standar dan proses e- Government. Dengan memberlakukan kebijakan- kebijakan yang ada. b. Supporting technical standards system: alur kerja e-Government memerlukan standar informasi serta teknologi dan memerlukan keamanan yang dapat diandalkan. Technical standards meliputi Gambar 1. E-Government Conceptual Architecture electronic signatures, certification bill network Sumber: (Kreizman, Baum, Fraga, 2003) security standards. c. Information infrastructure layer: E-government 2.5 Community of Practices dibangun menggunakan teknologi informasi. Community of Practices (CoP) merupakan salah Information infrastructure layer meliputi satu bagian dari knowledge management systems. teknologi jaringan, multimedia, internet, security, CoP terdiri dari individu atau sekelompok orang database, data warehouse, data mining dan lain- yang memiliki kepedulian dan masalah yang sama, lain. yang ingin memperdalam knowledge dan keahlian d. Information management layer: Meliputi office mereka dengan berinteraksi terus menerus (Wenger automation management systems, collaborative et al., 2002). Anggota dalam komunitas memikirkan systems, decision support systems, and masalah-masalah yang umum dan mengeksplorasi information resources agency. Lapisan ini berada dengan ide-ide mereka. Dengan mengumpulkan di dalam lingkungan kerja internal. knowledge sesama, satu sama lain secara informal e. Information application service layer: Lapisan menjadi terikat oleh nilai yang mereka temukan ini dibangun di atas lapisan information dalam belajar bersama. management layer. Lapisan ini meliputi Komunitas juga dapat terbagi dua, formal dan information and online information collection, informal. Perbedaan dari keduanya dapat dilihat electronic procurement and tendering, electronic melalu tabel berikut: benefits payments dan lain sebagainya. Tabel 2. Community of Practices Formal vs. Informal 2.4.2 E-Government Architecture Formal Informal Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat A group with defined A group who: dan pemerintah daerah yang berinisiatif leaders and community mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan membership: • Possess an informal komunikasi dan informasi. Pengembangan e- structure Government harus dilaksanakan secara harmonis • Formally structured • May lack a business dengan mengoptimalkan hubungan antara inisiatif with a business sponsor or masing-masing instansi dan penguatan kerangka sponsor performance contract kebijakan untuk menjamin keterpaduan dalam suatu • May have a • Share knowledge and jaringan sistem manajemen dan proses kerja. performance contract learn from others Selain itu pengembangan e-Government harus • Drive change • May influence change dibangun dengan berdasarkan arsitektur e- • Share best practice, • Represent a common Government. Kreizman, Baum, Fraga (2003) telah emerging technology, practice or interest menawarkan arsitektur e-Government dengan and knowledge • Have open beberapa lapisan, seperti terlihat pada Gambar 1 di • Build strong membership bawah ini. relationships Dari tabel komunitas inilah dapat dicari pengguna dari sistem knowldege management yang ditemukan berdasarkan karakteristik Community of practices yang telah disebutkan di atas. Knowledge management berdasarkan pada lingkungan e-Government merupakan konsep
  • 5. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 17-18 Juni 2011 manajemen dan metode manajemen yang relatif baru. Konsep ini dapat memainkan peranan penting dalam mentransformasikan fungsi pemerintahan, meningkatkan efisiensi serta wibawa pemerintah. Menerapkan knowledge management di lingkungan pemerintah hampir sama dengan organisasi swasta, namun perbedaan terletak pada tujuan akhirnya. Bila pada organisasi swasta hasil akhir diukur dengan profitabilitas, sedangkan instansi pemerintah tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan layanan publik. Tabel 3 berikut ini adalah beberapa Knowledge yang ada di dalam organisasi pemerintah. Tabel 3. Sumber, Jenis, Bentuk Knowledge pada Pemerintah Sumber Jenis Bentuk Knowledge knowledge Knowledge Policies Law, UU, Perpu, PP, regulations, Perpres, Inpres, Procedures Permen, Kepmen, Instruksi Menteri, Keputusan/Surat edaran dirjen, Output Plan, DIPA, Draft, Gambar 2. Model Government KMS Organisasi Pemerintah government Budget, Blueprint, Sumber: Diadaptasi dari (e-Government conceptual process Audits Pedoman/panduan, architecture, Kreizman, Baum, Fraga, 2003) manual, Artikel, Siaran Pers Berikut adalah penjelasan dari elemen-elemen Regularly Consensus, Form Survey, Hasil dari model KMS di atas: collected Surveys Survey a. Pengguna: Lapisan pada model ini merupakan u information pihak-pihak seperti pemerintah, legislator, Formal On Project, SK, RKU-KL, SPM, perusahaan, universitas, organisasi dan documents Program Dokumen lelang dan masyarakat atau community of practices. kualifikasi, b. Antar-muka: Merupakan lapisan langsung yang Dokumen berhadapan dengan lapisan pengguna, dalam penawaran, Surat model xontohnya adalah ini menggunakan antar- kontrak muka web. c. Aplikasi: Lapisan ini terdiri dari aplikasi-aplikasi apa saja yang terdapat dalam model KMS ini, Minutes and Meeting, Presentasi, Rekaman antara lain seperti Aplikasi Diskusi, Aplikasi report on Seminars, foto, audio dan Pengelolaan Dokumen, Aplikasi untuk process Conferences video. berkolaborasi dan lain sebagainya. Internal Memo, E- Memo, E-mail d. Integrasi: Pada model KMS ini integrasi dapat communicat mail menggunakan yang bersifat open standards ions seperti RSS, WebDAV, XML-RPC, Atom, iCal Experiences Monitoring Report, Berita acara dan lain-lain. and evaluasi e. Layanan/Data: Penggunaan bersama-sama Evaluation sebuah sumber daya TIK untuk sebuah System and kepentingan tertentu oleh beberapa satuan kerja document atau institusi. Pada model KMS ini antara lain dapat berupa, E-Discussion service, E- Dari analisis sumber-sumber knowledge, Repository service, E-Collaboration service dan identifikasi masalah serta berdasarkan kebutuhan sebagainya. teknologi dari knowledge management system pada f. Infrastrukur: Merupakan lapisan paling dasar organisasi pemerintah, dapat digambarkan model yang memungkinkan lapisan-lapisan diatasnya KMS yang ditarik sesuai dengan kaidah e- dapat berjalan dengan baik. Infrastruktur yang Government adalah sebagai berikut: digunakan adalah contohnya seperti alat
  • 6. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 17-18 Juni 2011 pengguna: PC, laptop, PDA. network: WLAN, Davenport, Thomas, H., and Laurence Prusak. LAN, VPN, Internet serta server. (1998). Working Knowledge: How Organizations g. Keamanan: Menetapkan kebijakan dan prosedur Manage What They Know. Havard Business keamanan, menggunakan firewall, IDS, dan School Press, Boston. VPN, pengamanan akses menggunakan Alvani, M., & Leidner, D. (2001). Knowledge password, otentifikasi data/informasi yang management and knowledge management dikirim menggunakan enkripsi, menetapkan systems: Conceptual foundations and research prosedur manajemen sistem dokumen elektronik. issues. MIS Quarterly, 25(1), 107-136. h. Standar: Merupakan lapisan yang berisi standar Earl, M. J. (2001). Knowledge management yang ditetapkan pada Knowledge management strategies: Toward a taxonomy. Journal of System yang akan dibangun, standar yang dapat Management Information Systems, 18(1), 215- digunakan bisa menggunakan open standards 233. agar mudah diintegrasikan. Wenger, E., McDermott, R., & Snyder, W. (2002). i. Peraturan: Berisi peraturan-peraturan sebagai Cultivating communities of practice. Harvard landasan untuk menggunakan KMS. Peraturan Business School Press. yang diterapkan ini harus selaras dengan Kankanhalli, A., Tan, B. C. Y., & Wei, K. K. peraturan nasional yang berlaku. (2005). Contributing knowledge to electronic j. Tata Kelola: Tata kelola untuk mengembangkan knowledge repositories: An empirical dan menjalankan KMS, panduan tata kelola investigation. MIS Quarterly, 29(1), 113-143. sebagai contoh dapat menggunakan Panduan Zhao, Z., Gao, F. (2007). E-Government and Tata Kelola Teknologi Informasi dan Knowledge Management. International Journal Komunikasi Nasional Versi 1 Tahun 2007 yang of Computer Science and Network Security, dikeluarkan oleh Dewan Teknologi Informasi VOL.7 No.6. dan Komunikasi Nasional (DETIKNAS). Elemen-elemen yang telah dijelaskan di atas merupakan elemen-elemen yang saling terkait dan saling mendukung dan tidak bisa berdiri sendiri. Model ini disusun sebagai kerangka untuk membangun sebuah knowledge management system di dalam organisasi pemerintah. 3. KESIMPULAN Dalam penelitian ini telah diperlihatkan suatu model Government KMS yang bertujuan untuk menciptakan tata kelola yang baik di dalam lingkungan pemerintahan. Untuk mewujudkannya dibutuhkan aspek organisasi, sumber daya manusia dan proses untuk dapat digunakan dengan baik oleh penggunaannya. Penelitian yang dilakukan ini hanya mempertimbangkan aspek teknis, oleh karena itu untuk itu pengembangan selanjutnya harus dilakukan dengan mempertimbangkan kesenjangan kebutuhan yang tidak terakomodasi pada model ini serta juga aspek-aspek lainnya. Selain perlu untuk melakukan evaluasi manfaat pada KMS yang telah diterapkan. PUSTAKA Nonaka, Ikujiro and Takeuchi H. (1995). The Knowledge Creating Company: How Japanesse Companies Create the Dynamics In Innovation. Oxford University Press. Sveiby, K.E. (1997). The new organizational wealth. Managing and measuring knowledgebased assets. San-Francisco: Berrett-Koehler Publishers.