6. Objek Pantauan Pada Masa
Kampanye Pemilu Terbuka
Dugaan pelanggararan yang dapat dipantau di saat kampanye terbuka (16 Maret 2014-5
April 2014):
1. Jika peserta pemilu baik itu partai politik atau pun caleg membagi-bagikan uang
kepada masyarakat yang ikut berkampanye, hal ini adalah dugaan pelanggaran pidana.
Misalnya, Caleg atau partai pada saat berkampanye membagikan uang kepada orang
yang datang di lokasi kampanye
2. Jika para peserta pemilu baik itu partai politik atau pun caleg, membagi-bagikan
barang dalam bentuk apa pun,
Misalnya, sembako, dll, maka perbuatan ini masuk dalam dugaan pelanggaran pidana.
3. Jika para peserta pemilu, baik partai politik atau pun caleg, berkampanye dengan
menghina seseorang atau golongan, agama, suku ras, dan/atau peserta pemilu lainnnya.
Misalnya, jangan pilih caleg yang keturunan Tionghoa dll, hal ini adalah dugaan
pelanggaran pidana.
7. Objek Pantauan Pada Masa
Kampanye Pemilu Terbuka
4. Jika ada partai atau caleg, yang menghasut warga, atau mengadu domba
masyarakat. Maka ini masuk ke dalam dugaan pelanggaran pidana,
Misalnya: Menghasut warga untuk membenci atau menyerang kelompok
pendukung partai tertentu.
5. Jika partai politik dan caleg mengganggu ketertiban umum,
Misalnya, membuat panggung di tengah jalan dan membuat
kemacetan, pendukung yang konvoi dan ugal-ugalan di jalan, hal ini masuk ke
dugaan pelanggaran pidana.
6. Jika partai politik dan peserta pemilu mengancam atau melakukan kekerasan
terhadap seseorang, atau sekelompok orang, atau peserta pemilu lain. Hal ini
masuk ke dalam dugaan pelanggaran pidana.
Misalnya, Kelompok Partai Kuning mengancam Partai Biru jika masih
berkampanye ditempat tertentu dll
8. Objek Pantauan Pada Masa
Kampanye Pemilu Terbuka
7. Jika partai politik atau caleg merusak atau menghilangkan alat peraga
kampanye peserta pemilu lain.
Misalnya, bendera partai Merah dirusak oleh kelompok pendukung partai Putih.
Hal ini masuk ke dalam dugaan pelanggaran pidana.
8. Jika partai politik atau caleg, menggunakan fasilitas pemerintah, tempat
ibadah, dan tempat pendidikan.
Misalnya, ada partai atau caleg yang memakai mobil dinas dalam
berkampanye, kemudian menggunakan gedung pemerintah untuk berkampanye.
Kemudian jika partai atau caleg berkampanye di dalam mesjid, gereja dll.
Kemudian partai atau caleg yang berkampanye di dalam sekolah, kampus dll. Hal
ini masuk ke dalam dugaan pelanggaran pidana.
9. Membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari
tanda gambar dan/atau atribut peserta pemilu yang bersangkutan.
Misalnya, kampanye Partai Hijau, pendukung atau peserta kampanyenya
membawa bendera Partai Merah, atau membawa bendera Grup Band Slank. Hal
ini masuk ke dalam dugaan pelanggaran pidana.