SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 2
Sebuah cita2 yang terbesit dalam hati kedua orang tua membuat sayang anak harus 
menghentakan langkah menuju pulau seberang. Pertengahan tahun 2007 saat siang hari dengan 
terik mentari menghujam tajam sampai ke tulang yang membuat semangat sedikit pudar, tapi 
melihat semangat kedua orang tuanya mampu mengalah ssegalanya, beberapa saat terdengar 
suara yang keras dari arah laut, ternyata sebuah kapal yang nantinya aku tumpangi. 
Tak lama aku harus harus naik diatas kapal sembari menatap dan mengucapkan salam kepada 
kedua orang tuaku. Dengan do’a dan restunya agar anaknya dapat mencapai suatu hasil yang 
lebih baik kelak , hari yang berat bagi aku untuk berjauhan dengan kedua orang tua yang selama 
ini tak pernah lelah menemaniku sewaktu duduk di bangku sekolahan dan memenuhi semua 
kebutuhanku, kedua orang tua yang membelai rambut anaknya ketika dia mau tidur, dikala siang 
maupun malam. 
Suatu keadaan yang pelik untuk dirasakan, tapi keinginan orang tua agar sang anak dapat 
mencapai keberhasilan dan berharap dapat merubah keadaan keluarga. Aku merasakan 
kehendak kedua orang tuaku, yangtelah meletakan harapannya kepada pundakku, akupun 
bersedia dan harus mewujudkan semua harapan mereka,semoga selalu terngiang dalam hatiku. 
Suara keras terdengar lagi 3 kali yang menandakan aku harus pergi ke pulau seberang. Tampa 
sadar pipiku basah dengan linangan air mata yang seakan enggan tuk berhenti dan membuat aku 
berpikir dan memohon kepada tuhan semoga dengan kepergianku ini tidak akan berakhir dengan 
linangan air mata kesedihan kedua orangtuaku,tepapi linangan air mata yang membuat mereka 
haru dan bangga atas capaian sang anak. 
Kapal yang aku tumpangi telah berlayar, tetapi aku tidak beranjak sedikitpun dari tempat aku 
berdiri semula,sambil menatap kebawah dan memandangi kedua orang tuaku sampai mereka 
luput dari pandanganku. Seakan baru kemarin aku bermanja2 dengan mereka sampai 
akupuntertidur dalam pangkuannya. Kerinduaku terhadap mereka semakin besar sehingga 
akupun tersadar dan mengeluarkan sesuatu dalam tasku, sebuah HP yang sengaja mereka 
belikan untukku , sesegera mungkin aku menelepon mereka walaupun rasa rindu sedikit 
terobati dengan mendengar suara mereka. 
Sejenak suara mereka tidak terdengar lagi di telingaku karena terbatas oleh jaringan, akupun 
terdiam dan termenung sambil melihat hamparan lautan yang luas yang diterangi cahaya 
malam dilangit yang sesekali menghilang ditelan awan seakan mengisaratkan sesuatu 
kepadaku namun aku tidak mampu menangkap dibalik isyarat itu. Malam mulai memunculkan 
kesunyianya dan hempasan angin malam yang dingin sampai membuat siapapun takut akan 
kedinginannya. Aku sendiri masih dalam pandangan menatap hamparan laut dalam dekapan 
malam sembari meraih tas yang dariberadi disampingku dan mengeluarkan selembar sarung 
yang dibelikan orang tua khusus untukku.
Malam semakin larut dalam keheningan dan aku berusaha tidur dan diselimuti selembar sarung 
pemberian orang tuaku yang sedikit bias membuat aku nyaman walaupun jauh dari kebiasaan 
ketika masih ada orangtua disamping yang dengan ikhlas memangku dan membelai rambut 
anaknya ketika sedang tidur, tidak lama akupun terlelap dalam dekapan kerinduanku dan 
keheningan sang malam. Suara azan subuh membangunkanku dalam dekapan kerinduan yang 
kemudian menyadarkanku bahwa aku telah berada jauh dari kedua orangtuaku orang-orang yang 
kusayangi, sejenak aku berdiri dan menatap dari arahkejauhan telah Nampak cayaha yang 
memancarkan keindahan seakan menawar begitu banyak harapan, dalam hatiku bertanya apakah 
mungkin itu cahaya lampu-lampu dari gedung yang di pulau seberang yang hendak aku tuju. 
Keadaan yang tadinya hening berubah menjadi riuh ramai yang diikuti dengan suara ABK 
yang memberikan Informasi bahwa kapal akan tiba dalam satu jam lagi, semua orang sibuk 
dengan urusan masing-masing,tampa disadari akupun larut dalam kesibukan itu, sembari 
merapikan tas serta barang yang menjadi bekalku di pulau seberang yang memang disediakan 
orang tuaku. 
Satu jam berlalu orang mulai mengikuti instruksi dari ABK untuk menuju tangga turun dari 
kapal, akupun tidak ketinggalan untuk menuju tangga dengan semangat dan haru. Tidak lama 
aku telah berada di pelabuhan pulau seberang dan duduk sembari menunggu sepupuku yang 
jemput, walaupun masih sepupu tapi hubungankeluarga kami cukup baik diapun sudah lama 
tinggal disini. Setelah cukup lama menunggu akhirnya sepupuku dating menjemput, kami 
menempuh perjalan dari pelabuhan sampai di rumah kurang lebih satu jam dengan 
menggunakan mobil.

Mais conteúdo relacionado

Destaque (15)

3ds max 6 pantallazos
3ds max 6 pantallazos3ds max 6 pantallazos
3ds max 6 pantallazos
 
Erasmus giovani imprenditori eng
Erasmus giovani imprenditori   engErasmus giovani imprenditori   eng
Erasmus giovani imprenditori eng
 
Las TIC y su importancia en la educación.
Las TIC y su importancia en la educación.Las TIC y su importancia en la educación.
Las TIC y su importancia en la educación.
 
Apresentação pip original 1ºciclo.
Apresentação pip original 1ºciclo.Apresentação pip original 1ºciclo.
Apresentação pip original 1ºciclo.
 
Futbol
FutbolFutbol
Futbol
 
Actividad 1 comparar metedologias
Actividad 1 comparar metedologiasActividad 1 comparar metedologias
Actividad 1 comparar metedologias
 
Programação dia 01 de outubro
Programação dia 01 de outubroProgramação dia 01 de outubro
Programação dia 01 de outubro
 
Tarea8
Tarea8Tarea8
Tarea8
 
Skeggs Map Easer Trail
Skeggs Map Easer TrailSkeggs Map Easer Trail
Skeggs Map Easer Trail
 
A2 Media Evaluation Question 2
A2 Media Evaluation Question 2 A2 Media Evaluation Question 2
A2 Media Evaluation Question 2
 
Competencias
CompetenciasCompetencias
Competencias
 
Quiero Vivir
Quiero VivirQuiero Vivir
Quiero Vivir
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Presentación gabo
Presentación gaboPresentación gabo
Presentación gabo
 
DICEOX 2
DICEOX 2DICEOX 2
DICEOX 2
 

Mais de Dae Zhun

Mais de Dae Zhun (11)

Anatomi dan-fisiologi-pertemuan-1 materi jun
Anatomi dan-fisiologi-pertemuan-1 materi junAnatomi dan-fisiologi-pertemuan-1 materi jun
Anatomi dan-fisiologi-pertemuan-1 materi jun
 
No
NoNo
No
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Bahasa indo
Bahasa indoBahasa indo
Bahasa indo
 
Example workouts
Example workoutsExample workouts
Example workouts
 
Aplikasi sistem kesehatan_nasional_1
Aplikasi sistem kesehatan_nasional_1Aplikasi sistem kesehatan_nasional_1
Aplikasi sistem kesehatan_nasional_1
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masy
 
Bahan bahan skripsi
Bahan bahan skripsiBahan bahan skripsi
Bahan bahan skripsi
 
Dokumen
DokumenDokumen
Dokumen
 
Kuesioner evaluasi
Kuesioner evaluasiKuesioner evaluasi
Kuesioner evaluasi
 
Obat tradisional
Obat tradisionalObat tradisional
Obat tradisional
 

Sebuah coretan dinding kamar kos

  • 1. Sebuah cita2 yang terbesit dalam hati kedua orang tua membuat sayang anak harus menghentakan langkah menuju pulau seberang. Pertengahan tahun 2007 saat siang hari dengan terik mentari menghujam tajam sampai ke tulang yang membuat semangat sedikit pudar, tapi melihat semangat kedua orang tuanya mampu mengalah ssegalanya, beberapa saat terdengar suara yang keras dari arah laut, ternyata sebuah kapal yang nantinya aku tumpangi. Tak lama aku harus harus naik diatas kapal sembari menatap dan mengucapkan salam kepada kedua orang tuaku. Dengan do’a dan restunya agar anaknya dapat mencapai suatu hasil yang lebih baik kelak , hari yang berat bagi aku untuk berjauhan dengan kedua orang tua yang selama ini tak pernah lelah menemaniku sewaktu duduk di bangku sekolahan dan memenuhi semua kebutuhanku, kedua orang tua yang membelai rambut anaknya ketika dia mau tidur, dikala siang maupun malam. Suatu keadaan yang pelik untuk dirasakan, tapi keinginan orang tua agar sang anak dapat mencapai keberhasilan dan berharap dapat merubah keadaan keluarga. Aku merasakan kehendak kedua orang tuaku, yangtelah meletakan harapannya kepada pundakku, akupun bersedia dan harus mewujudkan semua harapan mereka,semoga selalu terngiang dalam hatiku. Suara keras terdengar lagi 3 kali yang menandakan aku harus pergi ke pulau seberang. Tampa sadar pipiku basah dengan linangan air mata yang seakan enggan tuk berhenti dan membuat aku berpikir dan memohon kepada tuhan semoga dengan kepergianku ini tidak akan berakhir dengan linangan air mata kesedihan kedua orangtuaku,tepapi linangan air mata yang membuat mereka haru dan bangga atas capaian sang anak. Kapal yang aku tumpangi telah berlayar, tetapi aku tidak beranjak sedikitpun dari tempat aku berdiri semula,sambil menatap kebawah dan memandangi kedua orang tuaku sampai mereka luput dari pandanganku. Seakan baru kemarin aku bermanja2 dengan mereka sampai akupuntertidur dalam pangkuannya. Kerinduaku terhadap mereka semakin besar sehingga akupun tersadar dan mengeluarkan sesuatu dalam tasku, sebuah HP yang sengaja mereka belikan untukku , sesegera mungkin aku menelepon mereka walaupun rasa rindu sedikit terobati dengan mendengar suara mereka. Sejenak suara mereka tidak terdengar lagi di telingaku karena terbatas oleh jaringan, akupun terdiam dan termenung sambil melihat hamparan lautan yang luas yang diterangi cahaya malam dilangit yang sesekali menghilang ditelan awan seakan mengisaratkan sesuatu kepadaku namun aku tidak mampu menangkap dibalik isyarat itu. Malam mulai memunculkan kesunyianya dan hempasan angin malam yang dingin sampai membuat siapapun takut akan kedinginannya. Aku sendiri masih dalam pandangan menatap hamparan laut dalam dekapan malam sembari meraih tas yang dariberadi disampingku dan mengeluarkan selembar sarung yang dibelikan orang tua khusus untukku.
  • 2. Malam semakin larut dalam keheningan dan aku berusaha tidur dan diselimuti selembar sarung pemberian orang tuaku yang sedikit bias membuat aku nyaman walaupun jauh dari kebiasaan ketika masih ada orangtua disamping yang dengan ikhlas memangku dan membelai rambut anaknya ketika sedang tidur, tidak lama akupun terlelap dalam dekapan kerinduanku dan keheningan sang malam. Suara azan subuh membangunkanku dalam dekapan kerinduan yang kemudian menyadarkanku bahwa aku telah berada jauh dari kedua orangtuaku orang-orang yang kusayangi, sejenak aku berdiri dan menatap dari arahkejauhan telah Nampak cayaha yang memancarkan keindahan seakan menawar begitu banyak harapan, dalam hatiku bertanya apakah mungkin itu cahaya lampu-lampu dari gedung yang di pulau seberang yang hendak aku tuju. Keadaan yang tadinya hening berubah menjadi riuh ramai yang diikuti dengan suara ABK yang memberikan Informasi bahwa kapal akan tiba dalam satu jam lagi, semua orang sibuk dengan urusan masing-masing,tampa disadari akupun larut dalam kesibukan itu, sembari merapikan tas serta barang yang menjadi bekalku di pulau seberang yang memang disediakan orang tuaku. Satu jam berlalu orang mulai mengikuti instruksi dari ABK untuk menuju tangga turun dari kapal, akupun tidak ketinggalan untuk menuju tangga dengan semangat dan haru. Tidak lama aku telah berada di pelabuhan pulau seberang dan duduk sembari menunggu sepupuku yang jemput, walaupun masih sepupu tapi hubungankeluarga kami cukup baik diapun sudah lama tinggal disini. Setelah cukup lama menunggu akhirnya sepupuku dating menjemput, kami menempuh perjalan dari pelabuhan sampai di rumah kurang lebih satu jam dengan menggunakan mobil.