SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 3
Baixar para ler offline
PROBLEMATIKA VERIFIKASI PARPOL1
                                           Oleh: Ahsanul Minan2


          Verifikasi partai politik calon peserta Pemilu sebagai salah satu tahapan Pemilu telah
dimulai oleh KPU. Kegiatan verifikasi merupakan instrumen yang dipergunakan untuk
memeriksa dan menilai keterpenuhan persyaratan partai politik calon peserta pemilu untuk dapat
ditetapkan sebagai peserta pemilu (eligibility). Meskipun baru melewati proses verifikasi
administrasi, namun penyelenggaraan sub-tahapan ini telah menimbulkan polemik antara KPU
dengan Bawaslu, dan partai politik, baik menyangkut pengunduran jadwal pengumuman hasil
verifikasi administrasi, isu keterlibatan pihak asing, maupun dugaan terhadap intervensi pihak
lain kepada KPU.
          Di luar beberapa permasalahan yang telah muncul saat ini, sebenarnya juga terdapat
potensi masalah yang tak kalah besarnya dalam penyelenggaraan tahapan ini, yakni tidak
terpenuhinya persyaratan kepengurusan partai politik di tingkat kecamatan, sebagaimana
dipersyaratkan dalam UU nomor 8 tahun 2012 pasal 8 ayat (2) huruf d, karena tidak adanya
verifikasi (secara faktual) terhadap kepengurusan kecamatan. Dampaknya bisa diperkirakan
bahwa akan ada kemungkinan partai politik ditetapkan sebagai peserta Pemilu oleh KPU,
padahal partai tersebut tidak memenuhi persyaratan kepengurusan di tingkat kecamatan tersebut.
Permasalahan ini bisa ditarik lebih jauh ke wilayah hukum, dengan mempertanyakan apakah
keputusan KPU tersebut sah secara hukum, karena keputusan KPU diambil tanpa sebelumnya
memverifikasi keterpenuhan dan kebenaran seluruh persyaratan partai politik untuk menjadi
peserta pemilu.


Problematika Hukum Verifikasi
          Pengaturan tentang verifikasi parpol mengandung paradoks. UU Pemilu mengatur
persyaratan yang harus dipenuhi oleh partai politik untuk dapat ditetapkan sebagai peserta
pemilu, salah satunya adalah memiliki kepengurusan di 50% (lima puluh persen) jumlah
kecamatan di kabupaten/kota yang bersangkutan. Ketentuan yang diatur dalam pasal 8 ini
merupakan acuan dasar dan utama untuk menentukan eligibilitas parpol untuk menjadi peserta


1
    Tulisan ini dimuat Koran Tempo, tanggal 14 November 2012.
2
    Penulis adalah Peminat Pemilu, Anggota Panwaslu Provinsi Jawa Tengah tahun 2003-2004
pemilu. Pasal 8 ini pula-lah yang harus menjadi rujukan utama dan satu-satunya bagi KPU untuk
membuat keputusan penetapan parpol sebagai peserta pemilu.
       Namun demikian, ketentuan pasal 8 ini tidak diterjemahkan secara utuh oleh pasal 15
yang merupakan pengaturan tentang jenis-jenis dokumen yang harus didaftarkan sebagai bukti
keterpenuhan persyaratan. Hal inilah yang menjadi sumber permasalahan hukum, karena pasal
15 yang seharusnya mencantumkan seluruh dokumen pendukung/bukti keterpenuhan persyaratan
sebagaimana diatur pasal 8, tetapi ternyata tidak memasukkan dokumen struktur kepengurusan
partai di tingkat kecamatan dalam pasal 15 huruf b.
       KPU dalam peraturan Nomor 8/2012 dan petunjuk teknis verifikasi partai politik
sebenarnya telah berupaya memasukkan aspek keterpenuhan persyaratan kepengurusan partai
politik di tingkat kecamatan ini, dengan menambahkan ketentuan yang mengharuskan partai
politik untuk menyerahkan dokumen kepengurusan partai politik di tingkat kecamatan.
Ketentuan yang diatur dalam Peraturan KPU nomor 8 tahun 2012 pasal 8 ayat (1) huruf b ini
tampaknya dimaksudkan untuk menutupi kelemahan Pasal 8 UU Pemilu. Namun sayangnya,
terhadap dokumen ini KPU hanya memverifikasi secara administrasi saja, tanpa melakukan
verifikasi faktual, sebagaimana perlakuan KPU dalam memverifikasi kepengurusan partai di
tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota. KPU terlihat setengah hati dalam menerjemahkan
pasal 8 UU Pemilu.
       Akibatnya, Peraturan KPU tidak memberikan perlakuan yang sama dalam proses
verifikasi kebenaran dan keabsahan persyaratan kepengurusan parpol antara kepengurusan di
tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang diverifikasi secara adminsitrasi dan faktual,
dengan persyaratan kepengurusan parpol di tingkat kecamatan yang hanya diverifikasi secara
administrasi. Padahal maksud dan tujuan dari verifikasi terhadap seluruh level kepengurusan
tersebut adalah sama, yakni memastikan keterpenuhan dan keabsahan persyaratan kepengurusan
partai, sehingga seharusnya perlakuan yang diberikan adalah sama.
       Niat baik dan langkah progressif KPU ini justru menimbulkan masalah baru yakni adanya
ketidaksetaraan treatment dalam memverifikasi keterpenuhan persyaratan kepengurusan parpol.


Problem di Lapangan
       Di samping problem hukum tersebut, pada ranah praksis di lapangan, masih terdapat
potensi masalah lain dalam pelaksanaan verifikasi ini, antara lain pertama fungsi dan
pelaksanaan tugas pengawasan oleh Bawaslu dan jajarannya dalam mengawasi kegiatan
verifikasi berpeluang menghasilkan temuan berupa tidak terpenuhinya persyaratan kepengurusan
parpol di tingkat kecamatan sebagaimana diatur oleh pasal 8. Temuan ini bisa jadi juga muncul
dari parpol yang memiliki "kesadaran" untuk mengawasi partai lainnya, dan mereka
melaporkannya ke Bawaslu.
       Kedua, keterbatasan waktu persiapan yang dimiliki parpol dalam memenuhi persyaratan
sebagai peserta pemilu membuka peluang pelanggaran, misalnya para pihak yang dicantumkan
oleh parpol sebagai pengurus di tingkat kecamatan namun mereka tidak bersedia, atau pengurus
yang tidak memenuhi persyaratan karena berstatus sebagai PNS, dan lain sebagainya.
       Kedua permasalahan ini sangat mungkin tidak terpotret oleh verifikasi administrasi KPU.
Pertanyaannya, bagaimana bila pengawas pemilu atau parpol atau masyarakat menemukan dan
melaporkan pelanggaran tersebut, dan meneruskannya ke KPU ?


Jalan Tengah
       Dalam    situasi   demikian,   seluruh   stakeholder   pemilu,   terutama   KPU      perlu
memprioritaskan kinerjanya pada upaya memastikan keterpenuhan persyaratan parpol untuk
menjadi peserta pemilu sebagaimana diatur pasal 8. Meskipun KPU tidak melakukan verifikasi
faktual terhadap kepengurusan parpol di tingkat kecamatan, namun KPU harus memiliki
komitmen untuk menindaklanjuti laporan dari Bawaslu terkait temuan pengawas atau laporan
masyarakat tentang keterpenuhan persyaratan parpol di tingkat kecamatan. Dalam hal ini, peran
aktif KPU dalam melakukan verifikasi faktual atas kepengurusan parpol di tingkat kecamatan
yang tidak dilaksanakan ini, setidaknya diperbaiki melalui peran KPU yang bersifat pasif.
       Peran pasif ini dimaknai dengan sikap dan komitmen KPU untuk menindaklanjuti
laporan masyarakat atau temuan pengawas pemilu yang diteruskan oleh Bawaslu ke KPU.
Artinya, terhadap penerusan laporan pelanggaran dari Bawaslu, KPU melakukan pemeriksaan
dan cross check, dan selanjutnya membuat keputusan. Dalam hal laporan tersebut benar, maka
parpol yang bersangkutan dikenai sanksi sesuai ketentuan undang-undang. Dengan demikian,
maka KPU masih tetap dapat dikategorikan mampu menjalankan tugas untuk memastikan
keterpenuhan pasal 8.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifSosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifAhsanul Minan
 
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptxWidhetaJD
 
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.pptMATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.pptCristianoKunto
 
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN PEMILU 2024.pptx
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN  PEMILU 2024.pptxISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN  PEMILU 2024.pptx
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN PEMILU 2024.pptxBawasluPacitan
 
Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan SuaraPengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan SuaraAhsanul Minan
 
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptx
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptxPEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptx
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptxKPUTTS
 
Urgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatifUrgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatifAhsanul Minan
 
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasPemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasMuktar Eneste
 
Pengawasan Logistik Pemilu
Pengawasan Logistik PemiluPengawasan Logistik Pemilu
Pengawasan Logistik PemiluAhsanul Minan
 
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014A-Dian Kec-
 
Pemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemulaPemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemulaBima Faqih
 
Sekretariat bawaslu professional
Sekretariat bawaslu professionalSekretariat bawaslu professional
Sekretariat bawaslu professionalAhsanul Minan
 
Pendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaPendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaZainur Ihsan
 
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaPotensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaElection Commision
 
Pengawasan pungut hitung bagi ptps
Pengawasan pungut hitung bagi ptpsPengawasan pungut hitung bagi ptps
Pengawasan pungut hitung bagi ptpsFebriko Anwar
 
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptxMATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptxJubair13
 
PENGUATAN SDM PERSIAPAN PEMILU 2024.pdf
PENGUATAN SDM PERSIAPAN PEMILU 2024.pdfPENGUATAN SDM PERSIAPAN PEMILU 2024.pdf
PENGUATAN SDM PERSIAPAN PEMILU 2024.pdfHaniefAbdillah
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupAhsanul Minan
 

Mais procurados (20)

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifSosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
 
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.pptMATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
 
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN PEMILU 2024.pptx
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN  PEMILU 2024.pptxISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN  PEMILU 2024.pptx
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN PEMILU 2024.pptx
 
Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan SuaraPengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara
 
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptx
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptxPEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptx
PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH PEMILU 2024.pptx
 
Urgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatifUrgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatif
 
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasPemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
 
Pengawasan Logistik Pemilu
Pengawasan Logistik PemiluPengawasan Logistik Pemilu
Pengawasan Logistik Pemilu
 
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
 
Pemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemulaPemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemula
 
Sekretariat bawaslu professional
Sekretariat bawaslu professionalSekretariat bawaslu professional
Sekretariat bawaslu professional
 
Pendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaPendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemula
 
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaPotensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
 
Pengawasan pungut hitung bagi ptps
Pengawasan pungut hitung bagi ptpsPengawasan pungut hitung bagi ptps
Pengawasan pungut hitung bagi ptps
 
Jangan golput
Jangan golputJangan golput
Jangan golput
 
fasilitasi dan pembinaan.pptx
fasilitasi dan pembinaan.pptxfasilitasi dan pembinaan.pptx
fasilitasi dan pembinaan.pptx
 
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptxMATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
 
PENGUATAN SDM PERSIAPAN PEMILU 2024.pdf
PENGUATAN SDM PERSIAPAN PEMILU 2024.pdfPENGUATAN SDM PERSIAPAN PEMILU 2024.pdf
PENGUATAN SDM PERSIAPAN PEMILU 2024.pdf
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
 

Semelhante a Verifikasi Parpol dan Problematika Hukumnya

Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfDukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfJubair13
 
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanTugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanSeptian Muna Barakati
 
Potensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpkPotensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpkMuhammad Yunus
 
PPT Tambahan Kesiapan Divisi PP Bawaslu.pptx
PPT Tambahan Kesiapan Divisi PP Bawaslu.pptxPPT Tambahan Kesiapan Divisi PP Bawaslu.pptx
PPT Tambahan Kesiapan Divisi PP Bawaslu.pptxDeddyRiyanto
 
Evaluasi Pengawasan Pemilu 2004.pdf
Evaluasi Pengawasan Pemilu 2004.pdfEvaluasi Pengawasan Pemilu 2004.pdf
Evaluasi Pengawasan Pemilu 2004.pdfmancingdaring
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluAhsanul Minan
 
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014Wilson Therik
 
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Ahsanul Minan
 
Tugas powerpoint seppty warbianti
Tugas powerpoint seppty warbiantiTugas powerpoint seppty warbianti
Tugas powerpoint seppty warbiantiRoad Hog
 
Pr etbis #3
Pr etbis #3Pr etbis #3
Pr etbis #3anggadp4
 
PPT Verpol.pptx
PPT Verpol.pptxPPT Verpol.pptx
PPT Verpol.pptxWewNigga
 
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas Hasanuddin
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas HasanuddinFocus Group Discussion with MPR RI ang Universitas Hasanuddin
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas HasanuddinAwaluddinSaputra1
 
pkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpupkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpuKPU KOTA KENDARI
 
Perlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihPerlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihAhsanul Minan
 
Buku ii-bab-vi rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-vi rpjmn tahun 2010-2014Buku ii-bab-vi rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-vi rpjmn tahun 2010-2014PA Rianto
 

Semelhante a Verifikasi Parpol dan Problematika Hukumnya (20)

Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfDukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
 
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanTugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
 
ARTIKEL KPU
ARTIKEL KPUARTIKEL KPU
ARTIKEL KPU
 
Potensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpkPotensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpk
 
Bab i
Bab   iBab   i
Bab i
 
PPT Tambahan Kesiapan Divisi PP Bawaslu.pptx
PPT Tambahan Kesiapan Divisi PP Bawaslu.pptxPPT Tambahan Kesiapan Divisi PP Bawaslu.pptx
PPT Tambahan Kesiapan Divisi PP Bawaslu.pptx
 
Evaluasi Pengawasan Pemilu 2004.pdf
Evaluasi Pengawasan Pemilu 2004.pdfEvaluasi Pengawasan Pemilu 2004.pdf
Evaluasi Pengawasan Pemilu 2004.pdf
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
 
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
 
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
 
RA nuni puji lestari
RA nuni puji lestariRA nuni puji lestari
RA nuni puji lestari
 
Tugas powerpoint seppty warbianti
Tugas powerpoint seppty warbiantiTugas powerpoint seppty warbianti
Tugas powerpoint seppty warbianti
 
Pr etbis #3
Pr etbis #3Pr etbis #3
Pr etbis #3
 
PPT Verpol.pptx
PPT Verpol.pptxPPT Verpol.pptx
PPT Verpol.pptx
 
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas Hasanuddin
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas HasanuddinFocus Group Discussion with MPR RI ang Universitas Hasanuddin
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas Hasanuddin
 
pkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpupkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpu
 
Makalah pemilu
Makalah pemiluMakalah pemilu
Makalah pemilu
 
Perlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihPerlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilih
 
Makalah pemilu
Makalah pemiluMakalah pemilu
Makalah pemilu
 
Buku ii-bab-vi rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-vi rpjmn tahun 2010-2014Buku ii-bab-vi rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-vi rpjmn tahun 2010-2014
 

Mais de Ahsanul Minan

Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptxAnalisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptxAhsanul Minan
 
Keterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi PemiluKeterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi PemiluAhsanul Minan
 
Digitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan PartisipatifDigitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan PartisipatifAhsanul Minan
 
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaTantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaAhsanul Minan
 
Dana kampanye pemilu serentak 2019
Dana kampanye pemilu serentak 2019Dana kampanye pemilu serentak 2019
Dana kampanye pemilu serentak 2019Ahsanul Minan
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikAhsanul Minan
 
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaRestatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaAhsanul Minan
 
Potret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfPotret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfAhsanul Minan
 
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemiluTantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemiluAhsanul Minan
 
Science and Research
Science and Research Science and Research
Science and Research Ahsanul Minan
 
Hans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & MoralHans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & MoralAhsanul Minan
 
Sekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluSekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluAhsanul Minan
 
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehKelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehAhsanul Minan
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluAhsanul Minan
 
Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3Ahsanul Minan
 
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaTantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaAhsanul Minan
 
Standard pengawasan pungut hitung Pemilu
Standard pengawasan pungut hitung PemiluStandard pengawasan pungut hitung Pemilu
Standard pengawasan pungut hitung PemiluAhsanul Minan
 
Gender & hukum islam di indonesia
Gender & hukum islam di indonesiaGender & hukum islam di indonesia
Gender & hukum islam di indonesiaAhsanul Minan
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Ahsanul Minan
 
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Ahsanul Minan
 

Mais de Ahsanul Minan (20)

Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptxAnalisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
 
Keterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi PemiluKeterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi Pemilu
 
Digitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan PartisipatifDigitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan Partisipatif
 
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaTantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
 
Dana kampanye pemilu serentak 2019
Dana kampanye pemilu serentak 2019Dana kampanye pemilu serentak 2019
Dana kampanye pemilu serentak 2019
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi Publik
 
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaRestatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
 
Potret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfPotret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdf
 
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemiluTantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
 
Science and Research
Science and Research Science and Research
Science and Research
 
Hans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & MoralHans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & Moral
 
Sekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluSekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemilu
 
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehKelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawaslu
 
Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3
 
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaTantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
 
Standard pengawasan pungut hitung Pemilu
Standard pengawasan pungut hitung PemiluStandard pengawasan pungut hitung Pemilu
Standard pengawasan pungut hitung Pemilu
 
Gender & hukum islam di indonesia
Gender & hukum islam di indonesiaGender & hukum islam di indonesia
Gender & hukum islam di indonesia
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
 
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
 

Verifikasi Parpol dan Problematika Hukumnya

  • 1. PROBLEMATIKA VERIFIKASI PARPOL1 Oleh: Ahsanul Minan2 Verifikasi partai politik calon peserta Pemilu sebagai salah satu tahapan Pemilu telah dimulai oleh KPU. Kegiatan verifikasi merupakan instrumen yang dipergunakan untuk memeriksa dan menilai keterpenuhan persyaratan partai politik calon peserta pemilu untuk dapat ditetapkan sebagai peserta pemilu (eligibility). Meskipun baru melewati proses verifikasi administrasi, namun penyelenggaraan sub-tahapan ini telah menimbulkan polemik antara KPU dengan Bawaslu, dan partai politik, baik menyangkut pengunduran jadwal pengumuman hasil verifikasi administrasi, isu keterlibatan pihak asing, maupun dugaan terhadap intervensi pihak lain kepada KPU. Di luar beberapa permasalahan yang telah muncul saat ini, sebenarnya juga terdapat potensi masalah yang tak kalah besarnya dalam penyelenggaraan tahapan ini, yakni tidak terpenuhinya persyaratan kepengurusan partai politik di tingkat kecamatan, sebagaimana dipersyaratkan dalam UU nomor 8 tahun 2012 pasal 8 ayat (2) huruf d, karena tidak adanya verifikasi (secara faktual) terhadap kepengurusan kecamatan. Dampaknya bisa diperkirakan bahwa akan ada kemungkinan partai politik ditetapkan sebagai peserta Pemilu oleh KPU, padahal partai tersebut tidak memenuhi persyaratan kepengurusan di tingkat kecamatan tersebut. Permasalahan ini bisa ditarik lebih jauh ke wilayah hukum, dengan mempertanyakan apakah keputusan KPU tersebut sah secara hukum, karena keputusan KPU diambil tanpa sebelumnya memverifikasi keterpenuhan dan kebenaran seluruh persyaratan partai politik untuk menjadi peserta pemilu. Problematika Hukum Verifikasi Pengaturan tentang verifikasi parpol mengandung paradoks. UU Pemilu mengatur persyaratan yang harus dipenuhi oleh partai politik untuk dapat ditetapkan sebagai peserta pemilu, salah satunya adalah memiliki kepengurusan di 50% (lima puluh persen) jumlah kecamatan di kabupaten/kota yang bersangkutan. Ketentuan yang diatur dalam pasal 8 ini merupakan acuan dasar dan utama untuk menentukan eligibilitas parpol untuk menjadi peserta 1 Tulisan ini dimuat Koran Tempo, tanggal 14 November 2012. 2 Penulis adalah Peminat Pemilu, Anggota Panwaslu Provinsi Jawa Tengah tahun 2003-2004
  • 2. pemilu. Pasal 8 ini pula-lah yang harus menjadi rujukan utama dan satu-satunya bagi KPU untuk membuat keputusan penetapan parpol sebagai peserta pemilu. Namun demikian, ketentuan pasal 8 ini tidak diterjemahkan secara utuh oleh pasal 15 yang merupakan pengaturan tentang jenis-jenis dokumen yang harus didaftarkan sebagai bukti keterpenuhan persyaratan. Hal inilah yang menjadi sumber permasalahan hukum, karena pasal 15 yang seharusnya mencantumkan seluruh dokumen pendukung/bukti keterpenuhan persyaratan sebagaimana diatur pasal 8, tetapi ternyata tidak memasukkan dokumen struktur kepengurusan partai di tingkat kecamatan dalam pasal 15 huruf b. KPU dalam peraturan Nomor 8/2012 dan petunjuk teknis verifikasi partai politik sebenarnya telah berupaya memasukkan aspek keterpenuhan persyaratan kepengurusan partai politik di tingkat kecamatan ini, dengan menambahkan ketentuan yang mengharuskan partai politik untuk menyerahkan dokumen kepengurusan partai politik di tingkat kecamatan. Ketentuan yang diatur dalam Peraturan KPU nomor 8 tahun 2012 pasal 8 ayat (1) huruf b ini tampaknya dimaksudkan untuk menutupi kelemahan Pasal 8 UU Pemilu. Namun sayangnya, terhadap dokumen ini KPU hanya memverifikasi secara administrasi saja, tanpa melakukan verifikasi faktual, sebagaimana perlakuan KPU dalam memverifikasi kepengurusan partai di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota. KPU terlihat setengah hati dalam menerjemahkan pasal 8 UU Pemilu. Akibatnya, Peraturan KPU tidak memberikan perlakuan yang sama dalam proses verifikasi kebenaran dan keabsahan persyaratan kepengurusan parpol antara kepengurusan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang diverifikasi secara adminsitrasi dan faktual, dengan persyaratan kepengurusan parpol di tingkat kecamatan yang hanya diverifikasi secara administrasi. Padahal maksud dan tujuan dari verifikasi terhadap seluruh level kepengurusan tersebut adalah sama, yakni memastikan keterpenuhan dan keabsahan persyaratan kepengurusan partai, sehingga seharusnya perlakuan yang diberikan adalah sama. Niat baik dan langkah progressif KPU ini justru menimbulkan masalah baru yakni adanya ketidaksetaraan treatment dalam memverifikasi keterpenuhan persyaratan kepengurusan parpol. Problem di Lapangan Di samping problem hukum tersebut, pada ranah praksis di lapangan, masih terdapat potensi masalah lain dalam pelaksanaan verifikasi ini, antara lain pertama fungsi dan
  • 3. pelaksanaan tugas pengawasan oleh Bawaslu dan jajarannya dalam mengawasi kegiatan verifikasi berpeluang menghasilkan temuan berupa tidak terpenuhinya persyaratan kepengurusan parpol di tingkat kecamatan sebagaimana diatur oleh pasal 8. Temuan ini bisa jadi juga muncul dari parpol yang memiliki "kesadaran" untuk mengawasi partai lainnya, dan mereka melaporkannya ke Bawaslu. Kedua, keterbatasan waktu persiapan yang dimiliki parpol dalam memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu membuka peluang pelanggaran, misalnya para pihak yang dicantumkan oleh parpol sebagai pengurus di tingkat kecamatan namun mereka tidak bersedia, atau pengurus yang tidak memenuhi persyaratan karena berstatus sebagai PNS, dan lain sebagainya. Kedua permasalahan ini sangat mungkin tidak terpotret oleh verifikasi administrasi KPU. Pertanyaannya, bagaimana bila pengawas pemilu atau parpol atau masyarakat menemukan dan melaporkan pelanggaran tersebut, dan meneruskannya ke KPU ? Jalan Tengah Dalam situasi demikian, seluruh stakeholder pemilu, terutama KPU perlu memprioritaskan kinerjanya pada upaya memastikan keterpenuhan persyaratan parpol untuk menjadi peserta pemilu sebagaimana diatur pasal 8. Meskipun KPU tidak melakukan verifikasi faktual terhadap kepengurusan parpol di tingkat kecamatan, namun KPU harus memiliki komitmen untuk menindaklanjuti laporan dari Bawaslu terkait temuan pengawas atau laporan masyarakat tentang keterpenuhan persyaratan parpol di tingkat kecamatan. Dalam hal ini, peran aktif KPU dalam melakukan verifikasi faktual atas kepengurusan parpol di tingkat kecamatan yang tidak dilaksanakan ini, setidaknya diperbaiki melalui peran KPU yang bersifat pasif. Peran pasif ini dimaknai dengan sikap dan komitmen KPU untuk menindaklanjuti laporan masyarakat atau temuan pengawas pemilu yang diteruskan oleh Bawaslu ke KPU. Artinya, terhadap penerusan laporan pelanggaran dari Bawaslu, KPU melakukan pemeriksaan dan cross check, dan selanjutnya membuat keputusan. Dalam hal laporan tersebut benar, maka parpol yang bersangkutan dikenai sanksi sesuai ketentuan undang-undang. Dengan demikian, maka KPU masih tetap dapat dikategorikan mampu menjalankan tugas untuk memastikan keterpenuhan pasal 8.