SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
1. Pendahuluan
      Mempelajari sejarah dan perkembangan akuntansi merupakan hal yang sangat
penting memahami dan mengapresiasi praktik sekarang, masa depan, dan struktur
institusional bidang sains akuntansi.   Bab ini menyajikan tahapan-tahapan penting
sejarah dan perkembangan akuntansi yang harus diketahui oleh setiap mahasiswa
akuntansi yang serius.
a. Sejarah Awal Akuntansi
    Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya
system pembukuan berpasangan. Ada berbagai scenario yang dihasilkan oleh usaha-
usah tersebut. Sebagian besar scenario tersebut mengakui bahwa system pencatatan
telah ada dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC. Diantaranya
adalah peradaban Kaldea- Babilonia, Astria, dan Samaria, yang merupakan pembentuk
system pemerintah pertama di dunia, pembentuk system bahasa tulisan tertua
membentuk “poros tempat berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen”,
perdaban China, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dan
canggih selama Dinasti Chao (1122-256 BC) peradaban Yunani, dimana Zenon,
manajer serta Appolonius , memperkenalkan system akuntansi pertanggung jawaban
yang luas pada tahun 256 BC, dan peradaban Roma, dengan hukum yang menentukan
bahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipil
yang tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga negara.          Adanya
bentuk-bentuk pembukuan pada jaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai factor
diantaranya penemuan system penulisan, pengenalan angka arab dan system decimal,
penyebaran pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang murah,
meningkatnya literasi (kemelehurufan) dan adanya medium pertukaran yang baku A
Litleton menyebutkan tujuh prakondisi dan timbulnya pembukuan yang sistimatis :

   1. Seni menulis. Karena pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan.
   2. Arimetika. Karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri dari serangkaian
      komputasi sederhana.
   3. Kekayaan Pribadi. Karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan
      fakta tentang kekayaan, dan hak atas kekayaan.
   4. Uang. Yaitu (perantara dalam perekonomian), karena pembukuan tidak
      diperlukan kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat
      direduksi ke dalam denominator umum ini.
5. Kredit. Yaitu (transaksi yang belum selesai), karena dorongan untuk membuat
      catatan tidak begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat
      kejadian.
   6. Perniagaan. Karena pertukaran yang hanya bersifat local tidak cukup memberi
      tekanan (volume usaha) untuk mendorong orang mengkoordinasikan gagasan
      yang berbeda-beda ke dalam suatu system.
   7. Modal. Karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak
      mungkin.


   Masing –masing peradaban kuno yang disebutkan di atas mencakup prasyarat-
prasyarat tersebut, sehingga mendorong kehadiran berbagai bentuk pembukuan .
Yang masih terhilang adalah scenario tentang sejarah akuntansi dari informasi yang
terisolasi dalam risalat pembukuan yang mula-mula. Salah satu scenario yang masuk
akal adalah sbb :
      Apabila kita akan menelusuri asal mula sejarah sains (akuntansi) yang penting
ini, secara alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah
oleh para pedagang, dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utama
daripada bangsa Arabia, Bangsa Mesir, yang selama beberapa abad menguasai
perdagangan dunia, menurunkan gagasan pertama tentang perdagangan dari
hubungan mereka dengan orang-orang yang jujur ini, dan konsekuensinya mereka
harus menerima bentuk pertama dari perakuntanan, yang dalam cara perdagangan
yang alamiah, dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania. Ketika kekaisaran
barat diserang oleh bangsa Barbar, dan semua Negara yang telah disusunnya,
mengambil kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan, perniagaan segera hilang
setelah kemerdekaan, dan segera Italia yang pernah menjadi pusat dunia, menjadi
pusat perdagangan, yang merupakan puing-puing kekaisaran timur oleh Turki, yang
tidak pernah dimasuki oleh orang-orang yang berbakat atau aturaan-aturan seni
perdagangan, bukan merupakan penyumbang kecil.          Bisnis pertukaran, yang oleh
Lombard dikaitkan dengan kota-kota perdagangan Eropa, memperkenalkan metode
pencataan akun, dengan cara berpasangan, yang saat sekarang memperoleh nama
pembukuan Italia.
      Pembukuan Italia ini menjadi berhasil baik seiring dengan perkembangan
perdagangan Republik Italia dan penggunaan metode berpasangan dalam abad
keempat belas. Bukupertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun
1340 oleh Massari dari Genoa, Pembukuan berpasangan ini mendahului Paciolo
kurang lebih dua ratus tahun Raumond de Rover menggambarkan perkembangan
awal akuntansi di Italia sebagai berikut:
       Pencapaian besar pedagan-pedagang Italia, kira-kuira antara 1250 dan 1400,

adalah menggabungkan elemen-elemen yang beragam menjadi suatu system

klasifikasi yang terintegrasi di mana lacinya di sebut akun dan semua transaksi

dimasukkan dengan prinsip berpasangan.      Namun, tidak dapat diasumsikan bahwa

keseimbangan pembukuan merupakan tujuan utama akuntansi abad pertengahan.

Sebalinya, paling tidak di Italia, pedagang-pedagang telah mulai menggunakan

akuntansi sebagai alat pengendalain manajemen sejak 1400. Mereka belumlah semaju

kita sekarang ini, bahkan masih jauh dari mewujudkan potensi-potensi pembukuan

berpasangan. Namun, mereka telah memulai dengan mengembangakn dasar-dasar

akuntansi biaya (cost), dengan memperkenalkan pembalikan dan penyesuaian-

penyesuaian yang lain, seperti akrual (accruals) dan tangguhan (deferred), dan dengan

memberi perhatian pada audit neraca. Hanya dalam analisis laporan keuangan saja

pedagang-pedagang pada masa itu membuat kemajuan kecil. Adalah, wajar juga untuk

menyebut bahwa bentuk-bentuk dasar akuntansi berpasngan yang belum sempurna

telah ada dalam peradaban Inca Kuno dalam tahun 1577.


b. Kontribusi Luca Pacioli
      Luca Pacioli, seorang rahib Franciscan, secara umum diasosiasikan dengan
pengenalan pembukuan berpasangan. Pada tahun 1494 dia mempublikasikan buku,
“Summa de Arithmetica Geomeria, Proportioni et Proportionalita yang didalamnya
mencakup dua bab (de Computis et Scripturis) yang menggambarkan pembukuan
berpasangan. Risalahnya merefleksikan praktik yang terjadi di Venesia pada saat itu
yang dikenal dengan “Metode Venesia” atau Metode Italia”.        Sehingga dia tidak
menemukan pembukuan berpasangan, tetapi menggambarkan sesuatu yang ada
dalam praktik pada saat itu. Dia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk
memberi informasi yang tepat waktu bagi para pedagang mengenai asset dan
kewajibannya.    Debit(adebeo) dan Kredit (credito)digunakan untuk melakukan
pencatatan secara berpasangan.     Dia mengatakan , “Semua pencatatan , harus
dilakukan secara berpasangan, yaitu bahwa jika anda membuat seseorang sebagai
kreditor. Tiga buku digunakan memorandum, jurnal dan buku besar. Catatan bersifat
diskripti. Pacioli menyarankan bahwa “tidak hanya nama pembeli atau penjual dan
penjelasan mengenai berat, ukuran, dan harga barang     yang dicatat, tetapi syarat
pembayaran juga ditunjukkan “dan” jika kas diterima atau dibayarkan,      catatannya
mencantumkan jenis mata uang dan nilai konversinya.        Pada saat yang sama
dikarenakan durasi kongsi bisnis yang pendek.    Pacioli menyarankan penghitungan
profit periodic dan penutupan buku. (Adalah baik untuk menutup buku setiap tahun,
khususnya jika anada dalam kerja sama dengan orang lain. Akuntansi membuat
kerjasama berlangsung lama).    Pengalihan bahasan buku Pacioli dalam berbagai
bahasa, merupakan penyumbang bagi penyebaran popularitas metode Italia.

c. Perkembangan Pembukuan Berpasangan
    Metode Italia menyebar keseluruh Eropa pada abad ke enam belas dan tujuhbelas,
kemudian memiliki karakteristik dan perkembangan baru, menjadi model pembukuan
berpasangan yang kita kenal sekarang.       Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa
model berpasangan telah berkembang dengan cara yang sangat mirip dengan ilmu
pengetahuan yang lazim, Cushing menggambarkan secara garis besar rangkaian
tahap- hap perkembangan sebagai berikut :

   1. Sekitar abad ke enambelas sedikit perubahan dibuat dalam teknik pemubukuan.
      Perubahan yang nyata adalah pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe
      transaksi yang berbeda.
   2. Evolusi praktik laporan keuangan periodic terjadi pada abad enambelas dan
      tujuhbelas. Pada masa tersebut juga terjadi evolusi personafikasi akun dan
      transaksi sebagai upaya untuk membuat aturan debit dan kredit menjadi masuk
      akal.
   3. Penerapan system berpasangan diperluas dalam tipe organisasi lain.
   4. Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi
      dalam abad ke tujuh belas.
5. Dimulia dengan East India company dalam abad ke tujuhbelas dan pertumbuhan
      korporasi yang berkelanjutan setelah revolusi industri, akuntansi memperoleh
      status yang lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan akan akuntansi kos, dan suatu
      kepercayaan pada konsep kesinambungan (continuity), periodisasi (periodicity),
      dan akrual.
   6. Metode perlakuan asset tetap yang dikembangkan sebelum abad ke delapan
      belas.
             Asset dibawa keperiode pada kos pemerolehan, selain antara
             pendapatanpembayaran (revenue) dan penerimaan.
             Akun asset, yang berisi catatan pengeluaran awal dan pengeluaran lain
             dan penerimaan (termasuk penerimaan dari penjualan bagian asset)
             ditutup pada tanggal neraca dan selisih antara total debit dan total kredit
             di bawa ke periode berikutnya sebagai saldo akun.
             Asset dinilai kembali, naik atau turun, pada tanggal neraca, nilai hasil
             penilaian kembali dibawa ke periode berikutnya dan perbedaan
             saldonya(termasuk untung atau rugi penilaian kembali dibawa ke akun
             profit dan loss)



   7. Sampai dengan awal ke sembilanbelas, depresiasi kekayaan, diperlakukan
       sebagai barang dagangan yang tidak terjual. Dalam paruh ke dua dari abad ke
       sembilan belas, depresiasi dalam industri kereta api di pandang tidak perlu jika
       kekayaan tersebut tidak mengalami kondisi yang memburuk. Meskipun tidak
       banyak digunakan, Saliero pada tahun 1915, membuktikan adanya metode
       depresiasi berikut garis lurus, metode menurun, sinking fund dan metode
       anuitas, dan metode kos unit. Hanya setelah tahun 1930-an beban depresiasi
       menjadi sesuatu yang umum.
   8. Akuntansi Kos hadir dalam abad ke sembilanbelas sebagai akibat revolusi
       industri. Akuntansi kos dimulai pada perusahaan-perusahaan tekstil abad lima
       belas.
   9. Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran di muka dan akrual untuk
       memungkinkan dilakukan komputasi profit periodic terjadi pada paruh ke dua
       abad kesimbilanbelas.
   10. Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh kedua abd kesembilan belas
       dan abad ke dua puluh.
   11. Pada abad ke duapuluh terjadi perkembangan metode-metode akuntnasi yang
       menyangkut isu-isu kompleks, dari masalah komputasi earning perlembar
       saham, akuntansi untuk komputasi bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa guna
       jangka panjang dan pensiun, sampai maslah akuntansi yang krusial untuk
       produk baru dari rekayasa keuangan.


2. Perkembangan Teknik-Teknik Akuntansi di Amerika Serikat.
Ada empat fase proses perkembangan akuntansi yang dapat diidentifikasi .
a.Fase Kontribusi Manajemen (1900 – 1933)
      Pengaruh manajemen dalam pembentukan teknik-teknik akuntansi muncul dari
meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik yang dominan yang
dimainkan oleh korporasi industri setelah 1900.       Penyebaran kepemilikan saham
memberi peluang bagi manajemen untuk sepenuhnya mengendalikan bentuk dan isi
ungkapan akuntansi. Intervensi manajemen dicirikan oleh penyelesaian-penyelesaian
yang bersifat ad hoc terhadap masalah-masalah mendesak dan controversial.
Ketergantungan pada inisiatif manajemen menimbulkan konsekuensi-kosekuensi :

   1. Dikarenakan ciri pragmatis solusi yang diadopsi, sebagian besar teknik akuntansi
      tidak memiliki dukungan teoritis.
   2. Fokusnya adalah pada penentuan income kena pajak(taxable income) minimasi
      pajak income.
   3. Teknik yang diadopsi didorong oleh keinginan untuk mertakan earnings
   4. Masalah-masalah kompleks dihindari dan solusi berdasarkan kebijaksanaan
      diadopsi.
   5. Perusahaan yang berbeda mengadopsi teknik akuntansi untuk maslah yang
      sama.


Peristiwa Penting Pada Fase Kontribusi Manajemen

      Tahun 1900 The New York Exchange, yang mensyaratkan semua korporasi
      yang mencatatkan saham untuk mempublikasikan laporan keuangan tahunan.
      Tahun 1917 mendirikan Board of Examiners untuk membuat ujian CPA yang
      seragam.
      Tahun 1920. Ripley dan JMB Hoxley adalah dua orang yang bersuara keras
      menuntut adanya peningkatan dalam standar Pelaporan Keuangan. Adolph A
      Berle dan Gardiner C. Means menunjuk pada kemakmuran korporat dan
      kekuatan korporasi industri, dan meminta adanya perlindungan investor.


b.Fase Konstribusi Institusi (1933 – 1959)
      Fase ini ditandai oleh penciptaan dan peningkatan peran institusi dalam
pengembangan teknik akuntansi.         Termasuk di dalamnya adalah pembentukan
Securities dan Exchange Commision (SEC)

Peristiwa Penting Pada Fase Konstribusi Institusi :

   1. Tahun 1934 Kongres membentuk SEC untuk melaksanakan berbagai peraturan
      investasi federal
2. Komite AICPA bekerja sama dengan bursa saham mengusulkan solusi umum
      kepada Komite NYSE yaitu membiarkan setiap korporasi bebas untuk memilih
      metode akuntansinya sendiri dalam batas yang sangat luas tetapi mensyaratkan
      pengungkapan metode yang digunakan konsistensi penerapan mereka dari
      tahun ke tahun.
   3. Tahun 1957 sampai tahun 1959 ditandai dengan kritik intensif terhadap CAP
      (Committee Accounting Procedure), karena berbagai alasan termasuk kegagalan
      untuk mendengarkan eksekutif keuangan dan praktisi akuntansi, kegagalan
      untuk bekerja pada isu-isu yang tidak popular, kegagalan untuk
      mengembangkan pernyataan yang komprehensif tentang prinsip-prinsip yang
      mendasar.


c. Fase Kontribusi Profesional (1958 – 1979)
      Ketidakpastian terhadap CAP dinyatakan oleh presiden AICPA, Alvin R
Jennings, dengan pertanyaan “ Seberapa berhasilkah kita akan dalam mempersempit
bidang perbedaan dan inkonsistensi dalam penyiapan dan penyajian informasi
keuangan. Komite khusus tentang program Riset yang dibentuk tahun 1957 dan 1958
mengusulkan pembubaran CAP dan Departemen Risetnya.                    AICPA menerima
rekomendasi tersebut dan dalam tahun 1959 mendirikan the Accounting Principle Board
(APB) dan The Accounting Research Division (ARD) dengan untuk memajukan
pernyataan tentang apa yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum.
ARD memulai dengan publikasi posisi yang disusun dengan cermat yang didasarkan
pada penalaran deduktif. APB juga menerbitkan berbagai opini yang membahas isu-isu
konvensional, hingga mencapai 31 opini antara tahun 1959 dan 1973.               AAA juga
berpartisipasi   dalam   proses   tersebut   melalui   beberapa    riset   dan   berusaha
mengembangkan pernyataan yang terintegrasi tentang teori akuntansi dasar. Upaya-
upaya tersebut tidak selalu berhasil, APB diserang dan dikritik karena :

       Opini yang bersifat ad hoc atau controversial termasuk APB 8 tentang akuntansi
       pensiun, APB 11 tentang alokasi pada income, dan APB 2 dan 4 tentang kredit
       pajak investasi.
       Kegagalan dalam menyelesaikan maslah akuntansi untuk penggabungan usaha
       dari goodwill.
       Kegiatan profesi dengan APB yang dicurigai tidak membantu. Intervensi
       asosiasi dan badan-badan professional dalam perumusan teori akuntansi dipicu
       oleh upaya-upaya untuk mengeliminasi teknik-teknik yang tidak diinginkan dan
       untuk mengkodifikasikan teknik-teknik yang dapat diterima.
Sekali lagi ketergantungan pada asosiasi dan badan-badan seperti itu
     mengandung konsekuensi, yang mencakup hal-hal berikut :
1.  Asosiasi dan badan-badan tidak mendasarkan diri pada kerangka teoritis yang
   ditetapkan.
2. Kewenangan Pernyataan tidak jelas
3. Adanya perlakuan-perlakuan alternative memungkinkan fleksiblitas dalam pilihan teknik
   akuntansi.
4. Ketidakpuasan yang berakibat pada intervensi professional seperti yang ditulis oleh
   Brioff, efektif untuk menarik perhatian public akan adanya penyalahgunaan akuntansi
   yang mendominasi laporan tahunan tertentu.

     d. Fase Politisasi (1973 – Sekarang)
           Keterbatasan asosiasi professional dan manajemen dalam merumuskan teori
     akuntansi mendorong diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politisasi proses
     penetapan standar-standar situasi yang diciptakan oleh pandangan yang diterima luas
     bahwa angka-angka akuntansi mempengaruhi perilaku ekonomi dan konsekuensinya,
     aturan-aturan akuntansi harus ditetapkan dalam arena politis. Horngren menyatakan :
     Penetapan standar akuntansi merupakan produk temuan logis atau empiris sekaligus
     produk tindakan politis. Mengapa ? Karena penetapan standar merupakan keputusan
     sosial. Standar menentukan batasan perilaku, sehingga harus diterima oleh pihak-
     pihak yang dipengaruhi. Penerimaan ini mungkin dipaksakan atau secara sukarela,
     atau keduanya. Dalam masyarakat demokratik, mencapai keberterimaan merupakan
     proses yang sangat rumit yang memerlukan ketrampilan pemasaran dalam arena
     politis.

           Sejak pembentukannya, FASB telah mengadopsi pendekatan deduktif dan kuasi-
     politis untuk merumuskan prinsip-prinsip akuntansi .   Perilaku FASB dapat ditandai
     dengan :
     Adanya upaya untuk mengembangkan kerangka teoritis atau konstitusi akuntansi.
      Timbulnya berbagai kelompok kepentingan, suatu konstribusi yang diperlukan bagi
     penerimaan “umum” standar yang baru.

           Dengan demikian, proses penetapan standar memiliki aspek politis. Bahwa
     proses perumusan standar akuntansi menjadi bersifat politis dengan baik dinyatakan
     sebuah laporan yang diterbitkan oleh the Senate Sub Committee on Report Accounting
     and Management, berjudul The Accounting Establishment. Dikenal Metchalf Report”
Laporan tersebut menyatakan, bahwa kantor akuntan “delapan besar” memonopoli
pengauditan korporasi besar dan mengendalikan proses penetapan standar.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuranBab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuranFergieta Prahasdhika
 
Presentasi sejarah akuntansi
Presentasi sejarah akuntansiPresentasi sejarah akuntansi
Presentasi sejarah akuntansiRina Sintia
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGKhatijah Parewa
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Anak serta Properti Investasi
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Anak serta Properti InvestasiInvestasi pada Entitas Asosiasi dan Anak serta Properti Investasi
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Anak serta Properti InvestasiAyu Taseseb
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganArif Misgiyanto
 
1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuan1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuanpadlah1984
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Mengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publikMengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publikUniversitas Pasundan
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 

Mais procurados (20)

Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuranBab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
 
Presentasi sejarah akuntansi
Presentasi sejarah akuntansiPresentasi sejarah akuntansi
Presentasi sejarah akuntansi
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Teori Pengukuran
Teori PengukuranTeori Pengukuran
Teori Pengukuran
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Slide ta11
Slide ta11Slide ta11
Slide ta11
 
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Anak serta Properti Investasi
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Anak serta Properti InvestasiInvestasi pada Entitas Asosiasi dan Anak serta Properti Investasi
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Anak serta Properti Investasi
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
 
1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuan1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuan
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
Pengertian Teori Akuntansi
Pengertian Teori AkuntansiPengertian Teori Akuntansi
Pengertian Teori Akuntansi
 
Tugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donnyTugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donny
 
Mengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publikMengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publik
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 

Destaque

Chapéus de bruxa 1.º ano
Chapéus de bruxa 1.º anoChapéus de bruxa 1.º ano
Chapéus de bruxa 1.º anoCarlos Abrunhosa
 
Sistema de seguimiento evaluacion y gestion de la evidencia midis 02.05
Sistema de seguimiento evaluacion y gestion de la evidencia midis 02.05Sistema de seguimiento evaluacion y gestion de la evidencia midis 02.05
Sistema de seguimiento evaluacion y gestion de la evidencia midis 02.05Anibal Velasquez
 
Como Criar riqueza n11
Como Criar riqueza n11Como Criar riqueza n11
Como Criar riqueza n11RAM
 
Os três estudantes
Os três estudantesOs três estudantes
Os três estudantesEfacil Ler
 
E.LIFE FANTRACK GUARANÁ ANTARCTICA: O QUE OS FÃS CURTEM ALÉM DA PIPOCA COM GU...
E.LIFE FANTRACK GUARANÁ ANTARCTICA: O QUE OS FÃS CURTEM ALÉM DA PIPOCA COM GU...E.LIFE FANTRACK GUARANÁ ANTARCTICA: O QUE OS FÃS CURTEM ALÉM DA PIPOCA COM GU...
E.LIFE FANTRACK GUARANÁ ANTARCTICA: O QUE OS FÃS CURTEM ALÉM DA PIPOCA COM GU...Elife Brasil
 
Coleção IOB Trabalhista e Previdenciária - Direito Sindical
Coleção IOB Trabalhista e Previdenciária - Direito SindicalColeção IOB Trabalhista e Previdenciária - Direito Sindical
Coleção IOB Trabalhista e Previdenciária - Direito SindicalIOB News
 

Destaque (9)

01 06-alabanzas-a-dios
01 06-alabanzas-a-dios01 06-alabanzas-a-dios
01 06-alabanzas-a-dios
 
Arranjos Produtivos Locais - Silvio Cairo
Arranjos Produtivos Locais - Silvio CairoArranjos Produtivos Locais - Silvio Cairo
Arranjos Produtivos Locais - Silvio Cairo
 
Chapéus de bruxa 1.º ano
Chapéus de bruxa 1.º anoChapéus de bruxa 1.º ano
Chapéus de bruxa 1.º ano
 
Sistema de seguimiento evaluacion y gestion de la evidencia midis 02.05
Sistema de seguimiento evaluacion y gestion de la evidencia midis 02.05Sistema de seguimiento evaluacion y gestion de la evidencia midis 02.05
Sistema de seguimiento evaluacion y gestion de la evidencia midis 02.05
 
Niveles
NivelesNiveles
Niveles
 
Como Criar riqueza n11
Como Criar riqueza n11Como Criar riqueza n11
Como Criar riqueza n11
 
Os três estudantes
Os três estudantesOs três estudantes
Os três estudantes
 
E.LIFE FANTRACK GUARANÁ ANTARCTICA: O QUE OS FÃS CURTEM ALÉM DA PIPOCA COM GU...
E.LIFE FANTRACK GUARANÁ ANTARCTICA: O QUE OS FÃS CURTEM ALÉM DA PIPOCA COM GU...E.LIFE FANTRACK GUARANÁ ANTARCTICA: O QUE OS FÃS CURTEM ALÉM DA PIPOCA COM GU...
E.LIFE FANTRACK GUARANÁ ANTARCTICA: O QUE OS FÃS CURTEM ALÉM DA PIPOCA COM GU...
 
Coleção IOB Trabalhista e Previdenciária - Direito Sindical
Coleção IOB Trabalhista e Previdenciária - Direito SindicalColeção IOB Trabalhista e Previdenciária - Direito Sindical
Coleção IOB Trabalhista e Previdenciária - Direito Sindical
 

Semelhante a SEJARAH AWAL AKUNTANSI

Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Asal mula single entry
Asal mula single entryAsal mula single entry
Asal mula single entryAjeng Triyana
 
SEJARAH AKUN.pptx
SEJARAH AKUN.pptxSEJARAH AKUN.pptx
SEJARAH AKUN.pptxVChristina
 
Sejarah akuntansi
Sejarah akuntansiSejarah akuntansi
Sejarah akuntansiEl Loen
 
pengembagan akuntansi di indonesia saaat ini
pengembagan akuntansi di indonesia saaat inipengembagan akuntansi di indonesia saaat ini
pengembagan akuntansi di indonesia saaat iniPenyerangMuda
 
SEJARAH AKUNTANSI dan perkembanganya di indonesia
SEJARAH AKUNTANSI dan perkembanganya di indonesiaSEJARAH AKUNTANSI dan perkembanganya di indonesia
SEJARAH AKUNTANSI dan perkembanganya di indonesiaLatersiaGurusinga
 
Sejarah Profesi Akuntan
Sejarah Profesi AkuntanSejarah Profesi Akuntan
Sejarah Profesi Akuntangianttj
 
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7afriyani_dwi
 
Tugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan SyariahTugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan SyariahAnnafyudhi
 
Tugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsTugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsnur risnawati
 
Tugas perbankan syariah - Kelompok 13
Tugas perbankan syariah - Kelompok 13Tugas perbankan syariah - Kelompok 13
Tugas perbankan syariah - Kelompok 13Ariyanti Arsyad
 
Bab i sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i   sejarah & perkembangan akuntansiBab i   sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i sejarah & perkembangan akuntansiAbi Bie
 
Bab i sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i   sejarah & perkembangan akuntansiBab i   sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i sejarah & perkembangan akuntansiAzwan Habibie
 
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4Agung Prast
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariahDinda1126
 
Tugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsTugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsnur risnawati
 

Semelhante a SEJARAH AWAL AKUNTANSI (20)

Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
 
Asal mula single entry
Asal mula single entryAsal mula single entry
Asal mula single entry
 
SEJARAH AKUN.pptx
SEJARAH AKUN.pptxSEJARAH AKUN.pptx
SEJARAH AKUN.pptx
 
Sejarah akuntansi
Sejarah akuntansiSejarah akuntansi
Sejarah akuntansi
 
pengembagan akuntansi di indonesia saaat ini
pengembagan akuntansi di indonesia saaat inipengembagan akuntansi di indonesia saaat ini
pengembagan akuntansi di indonesia saaat ini
 
Makalah teori akuntansi
Makalah teori akuntansiMakalah teori akuntansi
Makalah teori akuntansi
 
SEJARAH AKUNTANSI dan perkembanganya di indonesia
SEJARAH AKUNTANSI dan perkembanganya di indonesiaSEJARAH AKUNTANSI dan perkembanganya di indonesia
SEJARAH AKUNTANSI dan perkembanganya di indonesia
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Sejarah Profesi Akuntan
Sejarah Profesi AkuntanSejarah Profesi Akuntan
Sejarah Profesi Akuntan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
 
Tugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan SyariahTugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan Syariah
 
Tugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsTugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah uts
 
Tugas perbankan syariah - Kelompok 13
Tugas perbankan syariah - Kelompok 13Tugas perbankan syariah - Kelompok 13
Tugas perbankan syariah - Kelompok 13
 
Bab i sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i   sejarah & perkembangan akuntansiBab i   sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i sejarah & perkembangan akuntansi
 
Bab i sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i   sejarah & perkembangan akuntansiBab i   sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i sejarah & perkembangan akuntansi
 
#Perbankan Syariah
#Perbankan Syariah#Perbankan Syariah
#Perbankan Syariah
 
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Tugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsTugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah uts
 

SEJARAH AWAL AKUNTANSI

  • 1. 1. Pendahuluan Mempelajari sejarah dan perkembangan akuntansi merupakan hal yang sangat penting memahami dan mengapresiasi praktik sekarang, masa depan, dan struktur institusional bidang sains akuntansi. Bab ini menyajikan tahapan-tahapan penting sejarah dan perkembangan akuntansi yang harus diketahui oleh setiap mahasiswa akuntansi yang serius. a. Sejarah Awal Akuntansi Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya system pembukuan berpasangan. Ada berbagai scenario yang dihasilkan oleh usaha- usah tersebut. Sebagian besar scenario tersebut mengakui bahwa system pencatatan telah ada dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC. Diantaranya adalah peradaban Kaldea- Babilonia, Astria, dan Samaria, yang merupakan pembentuk system pemerintah pertama di dunia, pembentuk system bahasa tulisan tertua membentuk “poros tempat berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen”, perdaban China, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dan canggih selama Dinasti Chao (1122-256 BC) peradaban Yunani, dimana Zenon, manajer serta Appolonius , memperkenalkan system akuntansi pertanggung jawaban yang luas pada tahun 256 BC, dan peradaban Roma, dengan hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipil yang tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga negara. Adanya bentuk-bentuk pembukuan pada jaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai factor diantaranya penemuan system penulisan, pengenalan angka arab dan system decimal, penyebaran pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang murah, meningkatnya literasi (kemelehurufan) dan adanya medium pertukaran yang baku A Litleton menyebutkan tujuh prakondisi dan timbulnya pembukuan yang sistimatis : 1. Seni menulis. Karena pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan. 2. Arimetika. Karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri dari serangkaian komputasi sederhana. 3. Kekayaan Pribadi. Karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan fakta tentang kekayaan, dan hak atas kekayaan. 4. Uang. Yaitu (perantara dalam perekonomian), karena pembukuan tidak diperlukan kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi ke dalam denominator umum ini.
  • 2. 5. Kredit. Yaitu (transaksi yang belum selesai), karena dorongan untuk membuat catatan tidak begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian. 6. Perniagaan. Karena pertukaran yang hanya bersifat local tidak cukup memberi tekanan (volume usaha) untuk mendorong orang mengkoordinasikan gagasan yang berbeda-beda ke dalam suatu system. 7. Modal. Karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak mungkin. Masing –masing peradaban kuno yang disebutkan di atas mencakup prasyarat- prasyarat tersebut, sehingga mendorong kehadiran berbagai bentuk pembukuan . Yang masih terhilang adalah scenario tentang sejarah akuntansi dari informasi yang terisolasi dalam risalat pembukuan yang mula-mula. Salah satu scenario yang masuk akal adalah sbb : Apabila kita akan menelusuri asal mula sejarah sains (akuntansi) yang penting ini, secara alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah oleh para pedagang, dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utama daripada bangsa Arabia, Bangsa Mesir, yang selama beberapa abad menguasai perdagangan dunia, menurunkan gagasan pertama tentang perdagangan dari hubungan mereka dengan orang-orang yang jujur ini, dan konsekuensinya mereka harus menerima bentuk pertama dari perakuntanan, yang dalam cara perdagangan yang alamiah, dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania. Ketika kekaisaran barat diserang oleh bangsa Barbar, dan semua Negara yang telah disusunnya, mengambil kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan, perniagaan segera hilang setelah kemerdekaan, dan segera Italia yang pernah menjadi pusat dunia, menjadi pusat perdagangan, yang merupakan puing-puing kekaisaran timur oleh Turki, yang tidak pernah dimasuki oleh orang-orang yang berbakat atau aturaan-aturan seni perdagangan, bukan merupakan penyumbang kecil. Bisnis pertukaran, yang oleh Lombard dikaitkan dengan kota-kota perdagangan Eropa, memperkenalkan metode pencataan akun, dengan cara berpasangan, yang saat sekarang memperoleh nama pembukuan Italia. Pembukuan Italia ini menjadi berhasil baik seiring dengan perkembangan perdagangan Republik Italia dan penggunaan metode berpasangan dalam abad
  • 3. keempat belas. Bukupertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun 1340 oleh Massari dari Genoa, Pembukuan berpasangan ini mendahului Paciolo kurang lebih dua ratus tahun Raumond de Rover menggambarkan perkembangan awal akuntansi di Italia sebagai berikut: Pencapaian besar pedagan-pedagang Italia, kira-kuira antara 1250 dan 1400, adalah menggabungkan elemen-elemen yang beragam menjadi suatu system klasifikasi yang terintegrasi di mana lacinya di sebut akun dan semua transaksi dimasukkan dengan prinsip berpasangan. Namun, tidak dapat diasumsikan bahwa keseimbangan pembukuan merupakan tujuan utama akuntansi abad pertengahan. Sebalinya, paling tidak di Italia, pedagang-pedagang telah mulai menggunakan akuntansi sebagai alat pengendalain manajemen sejak 1400. Mereka belumlah semaju kita sekarang ini, bahkan masih jauh dari mewujudkan potensi-potensi pembukuan berpasangan. Namun, mereka telah memulai dengan mengembangakn dasar-dasar akuntansi biaya (cost), dengan memperkenalkan pembalikan dan penyesuaian- penyesuaian yang lain, seperti akrual (accruals) dan tangguhan (deferred), dan dengan memberi perhatian pada audit neraca. Hanya dalam analisis laporan keuangan saja pedagang-pedagang pada masa itu membuat kemajuan kecil. Adalah, wajar juga untuk menyebut bahwa bentuk-bentuk dasar akuntansi berpasngan yang belum sempurna telah ada dalam peradaban Inca Kuno dalam tahun 1577. b. Kontribusi Luca Pacioli Luca Pacioli, seorang rahib Franciscan, secara umum diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan berpasangan. Pada tahun 1494 dia mempublikasikan buku, “Summa de Arithmetica Geomeria, Proportioni et Proportionalita yang didalamnya mencakup dua bab (de Computis et Scripturis) yang menggambarkan pembukuan berpasangan. Risalahnya merefleksikan praktik yang terjadi di Venesia pada saat itu yang dikenal dengan “Metode Venesia” atau Metode Italia”. Sehingga dia tidak
  • 4. menemukan pembukuan berpasangan, tetapi menggambarkan sesuatu yang ada dalam praktik pada saat itu. Dia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepat waktu bagi para pedagang mengenai asset dan kewajibannya. Debit(adebeo) dan Kredit (credito)digunakan untuk melakukan pencatatan secara berpasangan. Dia mengatakan , “Semua pencatatan , harus dilakukan secara berpasangan, yaitu bahwa jika anda membuat seseorang sebagai kreditor. Tiga buku digunakan memorandum, jurnal dan buku besar. Catatan bersifat diskripti. Pacioli menyarankan bahwa “tidak hanya nama pembeli atau penjual dan penjelasan mengenai berat, ukuran, dan harga barang yang dicatat, tetapi syarat pembayaran juga ditunjukkan “dan” jika kas diterima atau dibayarkan, catatannya mencantumkan jenis mata uang dan nilai konversinya. Pada saat yang sama dikarenakan durasi kongsi bisnis yang pendek. Pacioli menyarankan penghitungan profit periodic dan penutupan buku. (Adalah baik untuk menutup buku setiap tahun, khususnya jika anada dalam kerja sama dengan orang lain. Akuntansi membuat kerjasama berlangsung lama). Pengalihan bahasan buku Pacioli dalam berbagai bahasa, merupakan penyumbang bagi penyebaran popularitas metode Italia. c. Perkembangan Pembukuan Berpasangan Metode Italia menyebar keseluruh Eropa pada abad ke enam belas dan tujuhbelas, kemudian memiliki karakteristik dan perkembangan baru, menjadi model pembukuan berpasangan yang kita kenal sekarang. Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa model berpasangan telah berkembang dengan cara yang sangat mirip dengan ilmu pengetahuan yang lazim, Cushing menggambarkan secara garis besar rangkaian tahap- hap perkembangan sebagai berikut : 1. Sekitar abad ke enambelas sedikit perubahan dibuat dalam teknik pemubukuan. Perubahan yang nyata adalah pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe transaksi yang berbeda. 2. Evolusi praktik laporan keuangan periodic terjadi pada abad enambelas dan tujuhbelas. Pada masa tersebut juga terjadi evolusi personafikasi akun dan transaksi sebagai upaya untuk membuat aturan debit dan kredit menjadi masuk akal. 3. Penerapan system berpasangan diperluas dalam tipe organisasi lain. 4. Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi dalam abad ke tujuh belas.
  • 5. 5. Dimulia dengan East India company dalam abad ke tujuhbelas dan pertumbuhan korporasi yang berkelanjutan setelah revolusi industri, akuntansi memperoleh status yang lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan akan akuntansi kos, dan suatu kepercayaan pada konsep kesinambungan (continuity), periodisasi (periodicity), dan akrual. 6. Metode perlakuan asset tetap yang dikembangkan sebelum abad ke delapan belas. Asset dibawa keperiode pada kos pemerolehan, selain antara pendapatanpembayaran (revenue) dan penerimaan. Akun asset, yang berisi catatan pengeluaran awal dan pengeluaran lain dan penerimaan (termasuk penerimaan dari penjualan bagian asset) ditutup pada tanggal neraca dan selisih antara total debit dan total kredit di bawa ke periode berikutnya sebagai saldo akun. Asset dinilai kembali, naik atau turun, pada tanggal neraca, nilai hasil penilaian kembali dibawa ke periode berikutnya dan perbedaan saldonya(termasuk untung atau rugi penilaian kembali dibawa ke akun profit dan loss) 7. Sampai dengan awal ke sembilanbelas, depresiasi kekayaan, diperlakukan sebagai barang dagangan yang tidak terjual. Dalam paruh ke dua dari abad ke sembilan belas, depresiasi dalam industri kereta api di pandang tidak perlu jika kekayaan tersebut tidak mengalami kondisi yang memburuk. Meskipun tidak banyak digunakan, Saliero pada tahun 1915, membuktikan adanya metode depresiasi berikut garis lurus, metode menurun, sinking fund dan metode anuitas, dan metode kos unit. Hanya setelah tahun 1930-an beban depresiasi menjadi sesuatu yang umum. 8. Akuntansi Kos hadir dalam abad ke sembilanbelas sebagai akibat revolusi industri. Akuntansi kos dimulai pada perusahaan-perusahaan tekstil abad lima belas. 9. Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran di muka dan akrual untuk memungkinkan dilakukan komputasi profit periodic terjadi pada paruh ke dua abad kesimbilanbelas. 10. Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh kedua abd kesembilan belas dan abad ke dua puluh. 11. Pada abad ke duapuluh terjadi perkembangan metode-metode akuntnasi yang menyangkut isu-isu kompleks, dari masalah komputasi earning perlembar saham, akuntansi untuk komputasi bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa guna jangka panjang dan pensiun, sampai maslah akuntansi yang krusial untuk produk baru dari rekayasa keuangan. 2. Perkembangan Teknik-Teknik Akuntansi di Amerika Serikat. Ada empat fase proses perkembangan akuntansi yang dapat diidentifikasi .
  • 6. a.Fase Kontribusi Manajemen (1900 – 1933) Pengaruh manajemen dalam pembentukan teknik-teknik akuntansi muncul dari meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik yang dominan yang dimainkan oleh korporasi industri setelah 1900. Penyebaran kepemilikan saham memberi peluang bagi manajemen untuk sepenuhnya mengendalikan bentuk dan isi ungkapan akuntansi. Intervensi manajemen dicirikan oleh penyelesaian-penyelesaian yang bersifat ad hoc terhadap masalah-masalah mendesak dan controversial. Ketergantungan pada inisiatif manajemen menimbulkan konsekuensi-kosekuensi : 1. Dikarenakan ciri pragmatis solusi yang diadopsi, sebagian besar teknik akuntansi tidak memiliki dukungan teoritis. 2. Fokusnya adalah pada penentuan income kena pajak(taxable income) minimasi pajak income. 3. Teknik yang diadopsi didorong oleh keinginan untuk mertakan earnings 4. Masalah-masalah kompleks dihindari dan solusi berdasarkan kebijaksanaan diadopsi. 5. Perusahaan yang berbeda mengadopsi teknik akuntansi untuk maslah yang sama. Peristiwa Penting Pada Fase Kontribusi Manajemen Tahun 1900 The New York Exchange, yang mensyaratkan semua korporasi yang mencatatkan saham untuk mempublikasikan laporan keuangan tahunan. Tahun 1917 mendirikan Board of Examiners untuk membuat ujian CPA yang seragam. Tahun 1920. Ripley dan JMB Hoxley adalah dua orang yang bersuara keras menuntut adanya peningkatan dalam standar Pelaporan Keuangan. Adolph A Berle dan Gardiner C. Means menunjuk pada kemakmuran korporat dan kekuatan korporasi industri, dan meminta adanya perlindungan investor. b.Fase Konstribusi Institusi (1933 – 1959) Fase ini ditandai oleh penciptaan dan peningkatan peran institusi dalam pengembangan teknik akuntansi. Termasuk di dalamnya adalah pembentukan Securities dan Exchange Commision (SEC) Peristiwa Penting Pada Fase Konstribusi Institusi : 1. Tahun 1934 Kongres membentuk SEC untuk melaksanakan berbagai peraturan investasi federal
  • 7. 2. Komite AICPA bekerja sama dengan bursa saham mengusulkan solusi umum kepada Komite NYSE yaitu membiarkan setiap korporasi bebas untuk memilih metode akuntansinya sendiri dalam batas yang sangat luas tetapi mensyaratkan pengungkapan metode yang digunakan konsistensi penerapan mereka dari tahun ke tahun. 3. Tahun 1957 sampai tahun 1959 ditandai dengan kritik intensif terhadap CAP (Committee Accounting Procedure), karena berbagai alasan termasuk kegagalan untuk mendengarkan eksekutif keuangan dan praktisi akuntansi, kegagalan untuk bekerja pada isu-isu yang tidak popular, kegagalan untuk mengembangkan pernyataan yang komprehensif tentang prinsip-prinsip yang mendasar. c. Fase Kontribusi Profesional (1958 – 1979) Ketidakpastian terhadap CAP dinyatakan oleh presiden AICPA, Alvin R Jennings, dengan pertanyaan “ Seberapa berhasilkah kita akan dalam mempersempit bidang perbedaan dan inkonsistensi dalam penyiapan dan penyajian informasi keuangan. Komite khusus tentang program Riset yang dibentuk tahun 1957 dan 1958 mengusulkan pembubaran CAP dan Departemen Risetnya. AICPA menerima rekomendasi tersebut dan dalam tahun 1959 mendirikan the Accounting Principle Board (APB) dan The Accounting Research Division (ARD) dengan untuk memajukan pernyataan tentang apa yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum. ARD memulai dengan publikasi posisi yang disusun dengan cermat yang didasarkan pada penalaran deduktif. APB juga menerbitkan berbagai opini yang membahas isu-isu konvensional, hingga mencapai 31 opini antara tahun 1959 dan 1973. AAA juga berpartisipasi dalam proses tersebut melalui beberapa riset dan berusaha mengembangkan pernyataan yang terintegrasi tentang teori akuntansi dasar. Upaya- upaya tersebut tidak selalu berhasil, APB diserang dan dikritik karena : Opini yang bersifat ad hoc atau controversial termasuk APB 8 tentang akuntansi pensiun, APB 11 tentang alokasi pada income, dan APB 2 dan 4 tentang kredit pajak investasi. Kegagalan dalam menyelesaikan maslah akuntansi untuk penggabungan usaha dari goodwill. Kegiatan profesi dengan APB yang dicurigai tidak membantu. Intervensi asosiasi dan badan-badan professional dalam perumusan teori akuntansi dipicu oleh upaya-upaya untuk mengeliminasi teknik-teknik yang tidak diinginkan dan untuk mengkodifikasikan teknik-teknik yang dapat diterima.
  • 8. Sekali lagi ketergantungan pada asosiasi dan badan-badan seperti itu mengandung konsekuensi, yang mencakup hal-hal berikut : 1. Asosiasi dan badan-badan tidak mendasarkan diri pada kerangka teoritis yang ditetapkan. 2. Kewenangan Pernyataan tidak jelas 3. Adanya perlakuan-perlakuan alternative memungkinkan fleksiblitas dalam pilihan teknik akuntansi. 4. Ketidakpuasan yang berakibat pada intervensi professional seperti yang ditulis oleh Brioff, efektif untuk menarik perhatian public akan adanya penyalahgunaan akuntansi yang mendominasi laporan tahunan tertentu. d. Fase Politisasi (1973 – Sekarang) Keterbatasan asosiasi professional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi mendorong diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politisasi proses penetapan standar-standar situasi yang diciptakan oleh pandangan yang diterima luas bahwa angka-angka akuntansi mempengaruhi perilaku ekonomi dan konsekuensinya, aturan-aturan akuntansi harus ditetapkan dalam arena politis. Horngren menyatakan : Penetapan standar akuntansi merupakan produk temuan logis atau empiris sekaligus produk tindakan politis. Mengapa ? Karena penetapan standar merupakan keputusan sosial. Standar menentukan batasan perilaku, sehingga harus diterima oleh pihak- pihak yang dipengaruhi. Penerimaan ini mungkin dipaksakan atau secara sukarela, atau keduanya. Dalam masyarakat demokratik, mencapai keberterimaan merupakan proses yang sangat rumit yang memerlukan ketrampilan pemasaran dalam arena politis. Sejak pembentukannya, FASB telah mengadopsi pendekatan deduktif dan kuasi- politis untuk merumuskan prinsip-prinsip akuntansi . Perilaku FASB dapat ditandai dengan : Adanya upaya untuk mengembangkan kerangka teoritis atau konstitusi akuntansi. Timbulnya berbagai kelompok kepentingan, suatu konstribusi yang diperlukan bagi penerimaan “umum” standar yang baru. Dengan demikian, proses penetapan standar memiliki aspek politis. Bahwa proses perumusan standar akuntansi menjadi bersifat politis dengan baik dinyatakan sebuah laporan yang diterbitkan oleh the Senate Sub Committee on Report Accounting and Management, berjudul The Accounting Establishment. Dikenal Metchalf Report”
  • 9. Laporan tersebut menyatakan, bahwa kantor akuntan “delapan besar” memonopoli pengauditan korporasi besar dan mengendalikan proses penetapan standar.