SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
 Ahadiya Rosalina
 M. Dendy Prasetyo
 M. Arfan Bachri
 Nurul Hikmatunnisa
 Rapat persiapan pemberontakan
 Latihan sika relawan di Lubang Buaya
 Penculikan Letjen TNI A.Yani
 penganiayaan di Lubang Buaya
 Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma
 Pengangkatan Jenazah
 Proses lahirnya SUPERSEMAR
 Pelantikan Jendral TNI Soeharto sebagai Pejabat
  Presiden RI
 Tindak lanjut pelarangan PKI
 Ruang Relik
 Ruang teatert
 Ruang pameran foto
Monumen Pancasila Sakti merupakan bangunan
yang berisi peninggalan-peninggalan sejarah
ketika berlangsungnya pemberontakan PKI di RI.
Pemberontakan PKI itu bertujuan untuk
menerapkan ideologi komunis di Indonesia. Hal ini
sangat di tentang oleh masyarakat Indonesia
karena bertentangan dengan nilai pancasila,
terutama sila pertama yang berbunyi “KETUHANAN
YANG MAHA ESA”.
PKI melakukan pemberontakan dan
pengkhianatan secara terus menerus, oleh karena
itu, didirikanlah Monumen Pancasila Sakti ini yang
bertujuan untuk menyajikan berbagai kegiatan
makar dan pengkhianatan PKI sejak tahun 1945
hingga penumpasannya oleh masyarakat RI dan
ABRI.
Pada bulan September 1965, ketua PKI (D.N
Aidit) memerintahkan pimpinan biro khusus
(Syam Kamaruzan) untuk menyusun suatu
rencana pemberontakan. Syam mengadakan
rapat sebanyak 16 kali dengan Pono dan
Waluyo selaku anggota pimpinan biro khusus
pusat, kepala biro khusu daerah dan oknum-
oknum ABRI yang sudah dibina PKI. Kesimpulan
rapat tersebut adalah gerakan ini harus
dibantu dari Jawa tengah dan Jawa Timur.
Dalam rapat dengan oknum ABRI dibahas
masalah pelaksanaan yang meliputi personil,
logistic, pembagian tugas, penbagian sector,
dan sasaran gerakan serta konsep “Dewan
Revolusi”. Rapat terakhir memutuskan nama
gerakan tersebut, yaitu “Gerakan 30
September”.
Latihan sukarelawan ini dilakukan pada 5 Juli –
30 september 1965. Latihan ini bertujuan untuk
melancarkan pemberontakan PKI. Dalih yang
dipakai ialah melatih para sukarelawan dalam
rangka konfrontasi terhadap Malaysia. PKI
menuntut agar pemerintah membentuk
Angkatan ke 5 dengan mempersenjatau buruh
dan tani. Anggota0anggota yang dilatih
berjumlah kurang lebih 3700 orang yang terdiri
atas PR, GERWANI, dan ORMAS PKI lainnya
yang ada di Lubang Buaya. Selain di Lubang
Buaya, pelatihan juga dilakukan di Rawa
Binong, yang berjarak 2 km dari Lubang Buaja.
Latihan ini dipimpin oleh oknum ABRI yang
sudah dibina PKI.
Pukul 02.30 tanggal 1 – 10 – 1965, pasukan
penculik G30S/PKI sudah berkumbul di Lubang
Buaya. Pasukan tersebut bernama Pasopati dan
dipimpin oleh Lettu Dul Arief. Pasukan penculik A.
Yani memakai seragam Cakrabirawa tiba di sasaran
pukul 04.00 dan berhasil melucuti regu pengawal.
Mereka memasuki rumah dan bertemu dengan
putra A. Yani. Para penculik menyuruh ia untuk
membangunkan ayahnya. Penculik mengatakan
bahwa A.Yani diminta menghadap presiden
sekarang juga. Ketika ingin salin pakaian dan
mencuci muka, para penculik melarang A.Yani. A.
Yani tidak suka dengan sikap mereka dan kemudian
ia menampar salah satu oknum tersebut. Kemudian
A. Yani menutup pintu. Beberapa saat kemudian ia
diberondong senjata hingga gugur. Dan kemudian
A. Yani dibawa ke Lunamg Buaya.
Tanggal 1 – 10 – 1965 dini hari, gerombolan
G30S/PKI menculik 6 pejabat teras TNI AD
dan seorang perwira pertama. Di Lubang
Buaya mereka disiksa baik dengan benda
tumpil maupun tajam dan kemudian
kepalanya ditembak. Sesudah disiksa,
mereka dilembarkan ke sumur tua yang
sempit. Hal-hal tersebut delakukan oleh
Pemuda Rakyat, Gerakan Wanita
Indonesia, dan ORMAS PKI lainnya.
Soeharto mengeluarkan perintah untuk segera
mengamankan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma
mengingat kekuatan G30S/PKI berpusat di pangkalan
tersebut. Pasukan yang akan melakukan pengamanan
adalah 1 yon RPKAD, 1 yon para kujang siliwangi yang
diperkuat 1 kompi panser. Pasukan bergerak pukul 03.00
tanggal 2 – 10 – 1965 dari markas kostrad menuju Lapangan
Udara Halim Predanakusuma dari arah timur. Mereka tiba di
tempat sasaran pukul 06.00 pagi. Lapangan udara tersebut
dijaga oleh yon 454/Diponegoro yang diperalat G30S/PKI.
Beberapa orang RPKAD berhasil menyusup sampai ketempat
parker pesawat terbang, sedangkan anggota lainnya sudah
berada di depan yon 454/Diponegoro. Dengan gerakan
pendadakan, maka halim berhasil dikuasai pasukan RPKAD
dan yon para kujang dan gerakan selanjutnya adalah
menguasai Lubang Buaya.
Setelah menguasai Halim Perdanakusuma, RPKAD
melanjutkan gerakanke Lubang Buaya. Setelah daerah itu
diamankan, barulah dilakukan gerakan pencarian jenazah
perwira-perwira TNI AD yang diculik oleh G30S/PKI. 3 – 10 -
1965 sore, diperoleh petunjuk dari anggota POLRI yang
pernah ditawan oleh G30S/PKI. Ia memberitahu bahwa
perwira-perwira tersebut sudah dibunuh den jenazahnya
dikubur sekitar tempat pelatihan musuh. Ternyata jenazah
dimasukkan kedalam sumur tua, lalu ditimbun dengan
sampah kering. Pengangkatan jenazah dilakukan pada
tanggal 4 – 10 – 1965 oleh anggota-anggota kesatuan Intai
Para Amfibi (KIPAM) dari Marinir (KKO-TNI-AL) dan anggota
RPKAD. Pengangkatan jenazah tersebut disaksikan oleh
Mayor Jendral TNI Soeharto.
Pada tanggal 11 Maret 1966 Kabinet Dwikora bersidang di
Istana Negara ditengah memuncaknya demonstrasi
mahasiswa menuntut pembubaran PKI, pembersihan cabinet
dari oknum-oknum G30S/PKI, serta penurunan harga.
Presiden meninggalkan istana setelah tau kalau istana
sedang dikepung oleh pasukan tak dikenal, kemudian
presiden berangkat ke Istana Bogor. Tiga perwira tinggi TNI
AD yakni Mayjen TNI Basuki Rachman, Brigjen TNI M. Yusuf,
dan Brigjen TNI Amir Machmud menyusul ke Bogor setelah
melapor kepada Soeharto. Soekarno memerintah ke3
perwira tinggi bersama ke3 wakil perdana mentri untuk
menyusun surat perintah. Akhirnya lahirlah Surat Perintah 11
Maret 1966 yang berisi tentang pemberian wewenang
kepada Soeharto untuk mengambil segala tidakan yang
dianggap perlu guna terjaminnya keamanan dan
ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan
jalannya revolusi.
Pada tanggal 22 Februari 1967, Presiden/Mendataris
MPRS/Panglima tertinggi ABRI dengan resmi menyerahkan
kekuasaan pemerintahan sehari-hari kepada Soeharto.
Siding Istimewa MPRS tanggal 12 Maret 1967 menghasilkan
ketetapan MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967, tentang
Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden
Soekarno dan mengangkat Jendral TNI Soeharto
Pengemban Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 sebagai
Pejabat Presiden.
Tindak lanjut pelarangan PKI dilakukan pada tanggal 26 Juni
1982. Pada tanggal 12 Maret 1966, PKI berikut semua
organisasinya yang seazas/berlindung/bernaung
dibawahnya, dibubarkan oleh ketetapan MPRS No.
XXV/MPRS/1966. Untuk mengantisipasi munculnya bahaya
laten komunis,berdasarkan Instruksi presiden No. 10 tahun
1982, Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan
Ketertiban (KOPKAMTIB) bekerja sama dengan Lembaga
Pertahanan Nasional mengadakan Penataran
Kewaspadaan Nasional mengadakan Penataran
Kewaspadaan Nasional (Tarpadnas). Sejak tanggal 19
September 1991 Tarpadnas diikuti oleh wakil-wakil pemuda
dari 27 Propinsi dan berbagai organisasi massa pemuda.
Ruangan ini berisi barang-barang peninggalan para
pahlawan revolusi terutama pakaina yang dikenakan pada
saat belau gugur, petikan visum dokter, peluru yang
diketemukan dalam tubuhnya, tali pengikat, dan lain-lain.
Diruangan ini disajikan pula Aqualum (alat bantu
pernapasan) dan sebuah radio lapangan yang pernah
digunakan jendral Soeharto pada waktu memimpin
penumpasan G30S/PKI.
Ruang ini menyajikan VCD yang berisi rekaman
bersejarah sekitar pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi
dari Lubang Buaya, pemakaman ke Taman Makam
Pahlawan Kalibata, Sidang Mahmilub, serta pengangkatan
Pejabat Presiden RI pada tanggal 12 Maret 1967.

More Related Content

Viewers also liked

Net lit bodhiradh
Net lit bodhiradhNet lit bodhiradh
Net lit bodhiradhBodhiradh
 
De kluis aan het einde van de wereld
De kluis aan het einde van de wereldDe kluis aan het einde van de wereld
De kluis aan het einde van de wereldMarijke de Venne
 
орган. шумилова
орган. шумиловаорган. шумилова
орган. шумиловаmechta3772
 
PRACTICA 16
PRACTICA 16PRACTICA 16
PRACTICA 16modeltop
 
El Amor
El AmorEl Amor
El AmorAuri89
 
MNIM BENCH
MNIM BENCHMNIM BENCH
MNIM BENCHctajada
 
Pelarangan perburuan liar
Pelarangan perburuan liarPelarangan perburuan liar
Pelarangan perburuan liarAhadia Rosalina
 
Review proreviewed
Review proreviewedReview proreviewed
Review proreviewedBodhiradh
 
Inscripción de registro sanitario a través de la ventanilla única ecuatoriana...
Inscripción de registro sanitario a través de la ventanilla única ecuatoriana...Inscripción de registro sanitario a través de la ventanilla única ecuatoriana...
Inscripción de registro sanitario a través de la ventanilla única ecuatoriana...modeltop
 
Power point
Power pointPower point
Power pointM A
 

Viewers also liked (20)

Net lit bodhiradh
Net lit bodhiradhNet lit bodhiradh
Net lit bodhiradh
 
De kluis aan het einde van de wereld
De kluis aan het einde van de wereldDe kluis aan het einde van de wereld
De kluis aan het einde van de wereld
 
орган. шумилова
орган. шумиловаорган. шумилова
орган. шумилова
 
PRACTICA 16
PRACTICA 16PRACTICA 16
PRACTICA 16
 
Lunch datepitch
Lunch datepitchLunch datepitch
Lunch datepitch
 
bc-cs-thr-billboard
bc-cs-thr-billboardbc-cs-thr-billboard
bc-cs-thr-billboard
 
Titles for our film
Titles for our filmTitles for our film
Titles for our film
 
El Amor
El AmorEl Amor
El Amor
 
Internet
InternetInternet
Internet
 
Img009
Img009Img009
Img009
 
Xandria datasheet
Xandria datasheet Xandria datasheet
Xandria datasheet
 
Scoutfortheladies
ScoutfortheladiesScoutfortheladies
Scoutfortheladies
 
MNIM BENCH
MNIM BENCHMNIM BENCH
MNIM BENCH
 
Pelarangan perburuan liar
Pelarangan perburuan liarPelarangan perburuan liar
Pelarangan perburuan liar
 
Review proreviewed
Review proreviewedReview proreviewed
Review proreviewed
 
Inscripción de registro sanitario a través de la ventanilla única ecuatoriana...
Inscripción de registro sanitario a través de la ventanilla única ecuatoriana...Inscripción de registro sanitario a través de la ventanilla única ecuatoriana...
Inscripción de registro sanitario a través de la ventanilla única ecuatoriana...
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Scoutfortheladies
ScoutfortheladiesScoutfortheladies
Scoutfortheladies
 
лекция №1
лекция №1лекция №1
лекция №1
 
Pullman
PullmanPullman
Pullman
 

Similar to PKI1965

Gerakan 30 september 1965
Gerakan 30 september 1965Gerakan 30 september 1965
Gerakan 30 september 1965isti nurhafiyah
 
gerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKIgerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKIDicko Agustian
 
Tugas sejarah kelompok_2 peristiwa G30SPKI
Tugas sejarah kelompok_2 peristiwa G30SPKITugas sejarah kelompok_2 peristiwa G30SPKI
Tugas sejarah kelompok_2 peristiwa G30SPKIALKATA
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruPerkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruEnggita Aprilika Yustian
 
UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN KESATUAN
UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN KESATUANUPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN KESATUAN
UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN KESATUANIda Suryaningsih
 
masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru Winda Sabrina
 
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaG30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaVanny Andriani Huang
 
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966sylvianidya
 
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...peri heriyanto
 
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriPerjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriDewi Setiyani Putri
 
Indonesia masa orde baru.pptx
Indonesia masa orde baru.pptxIndonesia masa orde baru.pptx
Indonesia masa orde baru.pptxsyafnila
 
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...muktisaja17
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSitiNurhalimah95
 

Similar to PKI1965 (20)

Ips
IpsIps
Ips
 
Gerakan 30 september 1965
Gerakan 30 september 1965Gerakan 30 september 1965
Gerakan 30 september 1965
 
gerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKIgerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKI
 
Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6
 
Tugas sejarah kelompok_2 peristiwa G30SPKI
Tugas sejarah kelompok_2 peristiwa G30SPKITugas sejarah kelompok_2 peristiwa G30SPKI
Tugas sejarah kelompok_2 peristiwa G30SPKI
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruPerkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
 
UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN KESATUAN
UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN KESATUANUPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN KESATUAN
UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN KESATUAN
 
masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru
 
Makalah sejarah g30 spki word
Makalah sejarah g30 spki wordMakalah sejarah g30 spki word
Makalah sejarah g30 spki word
 
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaG30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
 
Sejarah pki
Sejarah pkiSejarah pki
Sejarah pki
 
Makalah sejarah g30 spki pdf
Makalah sejarah g30 spki pdfMakalah sejarah g30 spki pdf
Makalah sejarah g30 spki pdf
 
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
 
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
 
30 spki
30 spki30 spki
30 spki
 
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriPerjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
 
Indonesia masa orde baru.pptx
Indonesia masa orde baru.pptxIndonesia masa orde baru.pptx
Indonesia masa orde baru.pptx
 
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
 
Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
 

More from Ahadia Rosalina

Pemberontakan militer dan ideologi setelah kemerdekaan
Pemberontakan militer dan ideologi setelah kemerdekaanPemberontakan militer dan ideologi setelah kemerdekaan
Pemberontakan militer dan ideologi setelah kemerdekaanAhadia Rosalina
 
annoyance & anger expression, noun clause
annoyance & anger expression, noun clauseannoyance & anger expression, noun clause
annoyance & anger expression, noun clauseAhadia Rosalina
 
Tugas kelompok agama islam bab 3 ii
Tugas kelompok agama islam bab 3 iiTugas kelompok agama islam bab 3 ii
Tugas kelompok agama islam bab 3 iiAhadia Rosalina
 
Visi dan Misi Golkar, PDIP, PPP
Visi dan Misi Golkar, PDIP, PPPVisi dan Misi Golkar, PDIP, PPP
Visi dan Misi Golkar, PDIP, PPPAhadia Rosalina
 
Direct and indirect speech
Direct and indirect speechDirect and indirect speech
Direct and indirect speechAhadia Rosalina
 

More from Ahadia Rosalina (10)

Pemberontakan militer dan ideologi setelah kemerdekaan
Pemberontakan militer dan ideologi setelah kemerdekaanPemberontakan militer dan ideologi setelah kemerdekaan
Pemberontakan militer dan ideologi setelah kemerdekaan
 
annoyance & anger expression, noun clause
annoyance & anger expression, noun clauseannoyance & anger expression, noun clause
annoyance & anger expression, noun clause
 
Subsidi bbm
Subsidi bbmSubsidi bbm
Subsidi bbm
 
Tugas kelompok agama islam bab 3 ii
Tugas kelompok agama islam bab 3 iiTugas kelompok agama islam bab 3 ii
Tugas kelompok agama islam bab 3 ii
 
Reptilia
ReptiliaReptilia
Reptilia
 
Isomer alkuna
Isomer alkunaIsomer alkuna
Isomer alkuna
 
Visi dan Misi Golkar, PDIP, PPP
Visi dan Misi Golkar, PDIP, PPPVisi dan Misi Golkar, PDIP, PPP
Visi dan Misi Golkar, PDIP, PPP
 
Direct and indirect speech
Direct and indirect speechDirect and indirect speech
Direct and indirect speech
 
Kerajaan Aceh
Kerajaan AcehKerajaan Aceh
Kerajaan Aceh
 
Gerund vs To Infinitive
Gerund vs To InfinitiveGerund vs To Infinitive
Gerund vs To Infinitive
 

Recently uploaded

Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 

Recently uploaded (20)

Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 

PKI1965

  • 1.
  • 2.  Ahadiya Rosalina  M. Dendy Prasetyo  M. Arfan Bachri  Nurul Hikmatunnisa
  • 3.  Rapat persiapan pemberontakan  Latihan sika relawan di Lubang Buaya  Penculikan Letjen TNI A.Yani  penganiayaan di Lubang Buaya  Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma  Pengangkatan Jenazah  Proses lahirnya SUPERSEMAR  Pelantikan Jendral TNI Soeharto sebagai Pejabat Presiden RI  Tindak lanjut pelarangan PKI  Ruang Relik  Ruang teatert  Ruang pameran foto
  • 4. Monumen Pancasila Sakti merupakan bangunan yang berisi peninggalan-peninggalan sejarah ketika berlangsungnya pemberontakan PKI di RI. Pemberontakan PKI itu bertujuan untuk menerapkan ideologi komunis di Indonesia. Hal ini sangat di tentang oleh masyarakat Indonesia karena bertentangan dengan nilai pancasila, terutama sila pertama yang berbunyi “KETUHANAN YANG MAHA ESA”. PKI melakukan pemberontakan dan pengkhianatan secara terus menerus, oleh karena itu, didirikanlah Monumen Pancasila Sakti ini yang bertujuan untuk menyajikan berbagai kegiatan makar dan pengkhianatan PKI sejak tahun 1945 hingga penumpasannya oleh masyarakat RI dan ABRI.
  • 5. Pada bulan September 1965, ketua PKI (D.N Aidit) memerintahkan pimpinan biro khusus (Syam Kamaruzan) untuk menyusun suatu rencana pemberontakan. Syam mengadakan rapat sebanyak 16 kali dengan Pono dan Waluyo selaku anggota pimpinan biro khusus pusat, kepala biro khusu daerah dan oknum- oknum ABRI yang sudah dibina PKI. Kesimpulan rapat tersebut adalah gerakan ini harus dibantu dari Jawa tengah dan Jawa Timur. Dalam rapat dengan oknum ABRI dibahas masalah pelaksanaan yang meliputi personil, logistic, pembagian tugas, penbagian sector, dan sasaran gerakan serta konsep “Dewan Revolusi”. Rapat terakhir memutuskan nama gerakan tersebut, yaitu “Gerakan 30 September”.
  • 6. Latihan sukarelawan ini dilakukan pada 5 Juli – 30 september 1965. Latihan ini bertujuan untuk melancarkan pemberontakan PKI. Dalih yang dipakai ialah melatih para sukarelawan dalam rangka konfrontasi terhadap Malaysia. PKI menuntut agar pemerintah membentuk Angkatan ke 5 dengan mempersenjatau buruh dan tani. Anggota0anggota yang dilatih berjumlah kurang lebih 3700 orang yang terdiri atas PR, GERWANI, dan ORMAS PKI lainnya yang ada di Lubang Buaya. Selain di Lubang Buaya, pelatihan juga dilakukan di Rawa Binong, yang berjarak 2 km dari Lubang Buaja. Latihan ini dipimpin oleh oknum ABRI yang sudah dibina PKI.
  • 7. Pukul 02.30 tanggal 1 – 10 – 1965, pasukan penculik G30S/PKI sudah berkumbul di Lubang Buaya. Pasukan tersebut bernama Pasopati dan dipimpin oleh Lettu Dul Arief. Pasukan penculik A. Yani memakai seragam Cakrabirawa tiba di sasaran pukul 04.00 dan berhasil melucuti regu pengawal. Mereka memasuki rumah dan bertemu dengan putra A. Yani. Para penculik menyuruh ia untuk membangunkan ayahnya. Penculik mengatakan bahwa A.Yani diminta menghadap presiden sekarang juga. Ketika ingin salin pakaian dan mencuci muka, para penculik melarang A.Yani. A. Yani tidak suka dengan sikap mereka dan kemudian ia menampar salah satu oknum tersebut. Kemudian A. Yani menutup pintu. Beberapa saat kemudian ia diberondong senjata hingga gugur. Dan kemudian A. Yani dibawa ke Lunamg Buaya.
  • 8. Tanggal 1 – 10 – 1965 dini hari, gerombolan G30S/PKI menculik 6 pejabat teras TNI AD dan seorang perwira pertama. Di Lubang Buaya mereka disiksa baik dengan benda tumpil maupun tajam dan kemudian kepalanya ditembak. Sesudah disiksa, mereka dilembarkan ke sumur tua yang sempit. Hal-hal tersebut delakukan oleh Pemuda Rakyat, Gerakan Wanita Indonesia, dan ORMAS PKI lainnya.
  • 9. Soeharto mengeluarkan perintah untuk segera mengamankan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma mengingat kekuatan G30S/PKI berpusat di pangkalan tersebut. Pasukan yang akan melakukan pengamanan adalah 1 yon RPKAD, 1 yon para kujang siliwangi yang diperkuat 1 kompi panser. Pasukan bergerak pukul 03.00 tanggal 2 – 10 – 1965 dari markas kostrad menuju Lapangan Udara Halim Predanakusuma dari arah timur. Mereka tiba di tempat sasaran pukul 06.00 pagi. Lapangan udara tersebut dijaga oleh yon 454/Diponegoro yang diperalat G30S/PKI. Beberapa orang RPKAD berhasil menyusup sampai ketempat parker pesawat terbang, sedangkan anggota lainnya sudah berada di depan yon 454/Diponegoro. Dengan gerakan pendadakan, maka halim berhasil dikuasai pasukan RPKAD dan yon para kujang dan gerakan selanjutnya adalah menguasai Lubang Buaya.
  • 10. Setelah menguasai Halim Perdanakusuma, RPKAD melanjutkan gerakanke Lubang Buaya. Setelah daerah itu diamankan, barulah dilakukan gerakan pencarian jenazah perwira-perwira TNI AD yang diculik oleh G30S/PKI. 3 – 10 - 1965 sore, diperoleh petunjuk dari anggota POLRI yang pernah ditawan oleh G30S/PKI. Ia memberitahu bahwa perwira-perwira tersebut sudah dibunuh den jenazahnya dikubur sekitar tempat pelatihan musuh. Ternyata jenazah dimasukkan kedalam sumur tua, lalu ditimbun dengan sampah kering. Pengangkatan jenazah dilakukan pada tanggal 4 – 10 – 1965 oleh anggota-anggota kesatuan Intai Para Amfibi (KIPAM) dari Marinir (KKO-TNI-AL) dan anggota RPKAD. Pengangkatan jenazah tersebut disaksikan oleh Mayor Jendral TNI Soeharto.
  • 11. Pada tanggal 11 Maret 1966 Kabinet Dwikora bersidang di Istana Negara ditengah memuncaknya demonstrasi mahasiswa menuntut pembubaran PKI, pembersihan cabinet dari oknum-oknum G30S/PKI, serta penurunan harga. Presiden meninggalkan istana setelah tau kalau istana sedang dikepung oleh pasukan tak dikenal, kemudian presiden berangkat ke Istana Bogor. Tiga perwira tinggi TNI AD yakni Mayjen TNI Basuki Rachman, Brigjen TNI M. Yusuf, dan Brigjen TNI Amir Machmud menyusul ke Bogor setelah melapor kepada Soeharto. Soekarno memerintah ke3 perwira tinggi bersama ke3 wakil perdana mentri untuk menyusun surat perintah. Akhirnya lahirlah Surat Perintah 11 Maret 1966 yang berisi tentang pemberian wewenang kepada Soeharto untuk mengambil segala tidakan yang dianggap perlu guna terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya revolusi.
  • 12. Pada tanggal 22 Februari 1967, Presiden/Mendataris MPRS/Panglima tertinggi ABRI dengan resmi menyerahkan kekuasaan pemerintahan sehari-hari kepada Soeharto. Siding Istimewa MPRS tanggal 12 Maret 1967 menghasilkan ketetapan MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967, tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno dan mengangkat Jendral TNI Soeharto Pengemban Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 sebagai Pejabat Presiden.
  • 13. Tindak lanjut pelarangan PKI dilakukan pada tanggal 26 Juni 1982. Pada tanggal 12 Maret 1966, PKI berikut semua organisasinya yang seazas/berlindung/bernaung dibawahnya, dibubarkan oleh ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966. Untuk mengantisipasi munculnya bahaya laten komunis,berdasarkan Instruksi presiden No. 10 tahun 1982, Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (KOPKAMTIB) bekerja sama dengan Lembaga Pertahanan Nasional mengadakan Penataran Kewaspadaan Nasional mengadakan Penataran Kewaspadaan Nasional (Tarpadnas). Sejak tanggal 19 September 1991 Tarpadnas diikuti oleh wakil-wakil pemuda dari 27 Propinsi dan berbagai organisasi massa pemuda.
  • 14. Ruangan ini berisi barang-barang peninggalan para pahlawan revolusi terutama pakaina yang dikenakan pada saat belau gugur, petikan visum dokter, peluru yang diketemukan dalam tubuhnya, tali pengikat, dan lain-lain. Diruangan ini disajikan pula Aqualum (alat bantu pernapasan) dan sebuah radio lapangan yang pernah digunakan jendral Soeharto pada waktu memimpin penumpasan G30S/PKI.
  • 15. Ruang ini menyajikan VCD yang berisi rekaman bersejarah sekitar pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi dari Lubang Buaya, pemakaman ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Sidang Mahmilub, serta pengangkatan Pejabat Presiden RI pada tanggal 12 Maret 1967.