1. HUBUNGAN KERJA PERAWAT DENGAN
TEMAN SEJAWAT
DISUSUN OLEH :
AGUSTIN MALIANTI
ARIO SUGANDI
HELMI NUR AMIN
HENNY JULIANA .T
JULITA WANDARINA
M. DWIKY .S
YESI MELINDA WATI
SUNARTI
PARMAN
RISCHI PRATAMA
RAJA IZWARDI AZRA
RAHMATAN AINI
2. PENGERTIAN PERAWAT
• Perawat atau Nurse berasal
dari bahasa latin yaitu dari
kata Nutrix yang berarti
merawat atau memelihara.
• Perawat adalah seseorang
yang berperan dalam
merawat atau memelihara,
membantu dan melindungi
seseorang karena sakit,
injury dan peroses penuaan
(Harlley, 1997).
3. HUBUNGAN PERAWAT DENGAN
TEMAN SEJAWAT
Dalam membina hubungan
antarsesama perawat yang
ada, baik dengan lulusan
SPK maupun DIII
Keperawatan (perjenjangan)
diperlukan adanya sikap
saling menghargai dan
saling toleransi
4. Lanjutan ..
•Sebagai anggota profesi
keperawatan, perawat harus dapat
bekerja sama dengan teman
sesama perawat demi
meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan terhadap pasien / klien
•Perawat dalam menjalankan
tugasnya harus dapat membina
hubungan baik dengan sesama
perawat yang ada dilingkungan
kerjanya.
5. Lanjutan ..
• Sebagai seorang
perawat, tunjukkan
selalu sikap memupuk
rasa persaudaraan
dengan silih asuh, silih
asih, dan silih asah.
• Perawat dapat
menopang hubungan
kerja sama dengan
teman kerja, baik
tenaga keperawatan
maupun tenaga profesi
lain di keperawatan.
7. Terjadinya konflik dalam
setiap komunitas merupakan
sesuatu hal yang tidak dapat
dihindarkan. Hal ini terjadi karena di
satu sisi orang-orang yang terlibat
dalam komunitas
tersebut mempunyai karakter,
tujuan, visi, maupun gaya yang
berbeda-beda.
8. Contoh Kasus ‘Konflik antara Perawat
dengan Teman sejawat’
Contoh 1 :
Seorang perawat yang melihat perawat lain
mencuri obat-obatan dari lemari obat unit
keperawatan. Perawat yang ketahuan
tersebut menangis dan menjelaskan bahwa ia
perlu obat tidur agar dapat tidur sepanjang
hari selama ketiga anaknya berada di rumah
sepulang sekolah. Ia menggunakannya hanya
pada hari2 sebelum ia berangkat jaga malam.
Ia adalah satu2nya yang menopang anak2nya
dan membutuhkan pekerjaan.
9. Contoh 2 :
A adalah seorang perawat profesional lulusan
Poltekkes jurusan keperawatan, baru saja
bertugas di salah satu RS Kabupaten. Di RS
tersebut, tenaga keperawatan sangat terbatas dan
pada umumnya tenaga yang ada adalah lulusan
sekolah perawat kesehatan (SPK). Sedangkan
lulusan jurusan keperawatan Poltekkes hanya 2
orang. Kepala bidang Keperawatan RS dijabat oleh
lulusan SPK yang sudah 20 tahun bertugas disana.
Kedatangan A cukup membuat para Perawat
kurang senang karena A sering dipanggil oleh
Direktur RS untuk berdiskusi tentang cara
meningkatkan mutu asuhan keperawatan di RS
tersebut.
10. Berdasarkan ke2 contoh diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa sebagai
anggota profesi Keperawatan, Perawat
harus dapat bekerjasama dengan
teman sesama perawat dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan
Keperawatan terhadap Klien. Dalam
menjelaskan tugasnya, Perawat harus
dapat membina hubungan baik
dengan sesama Perawat yang ada di
lingkungan tempat kerjanya. Dalam
membina hubungan tersebut, sesama
Perawat harus mempunyai tenggang
rasa yang tinggi agar tidak terjadi
sikap saling curiga dan benci.
KESIMPULAN