SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
27
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Perabot Kelas
Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan
mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar serta mempunyai
pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Kelas merupakan
tempat bagi siswa dan guru untuk berinteraksi secara formal dalam
pembelajaran. Untuk itu, ruangan kelas hendaknya ditata supaya siswa nyaman
berada dalam ruangan kelas tersebut. Setiap ruangan kelas berisi perabot yang
berfungsi untuk menunjang pembelajaran. Perabot kelas yang harus ada pada
setiap kelas antara lain :
1. Meja siswa
2. Kursi siswa
3. Meja guru beserta kursinya
4. Lemari guru
5. Rak buku dan rak pajangan untuk memajang hasil karya siswa.
6. Papan tulis (blackboard atau whiteboard)
7. Alat tulis (penghapus, kapur dan spidol)
8. Foto Presiden dan Wakil Presiden beserta Lambang Negara Burung Garuda
9. Daftar regu piket harian, jadwal pelajaran, papan absensi dan struktur
organisasi siswa
10. Gambar-gambar atau alat peraga dan media pembelajaran.
11. Ember dan lap untuk cuci tangan
28
12. Alat kebersihan (sapu, kemoceng dan tempat sampah)
Perabotan di atas disimpan pada tempat yang mudah dijangkau agar pada
saat dibutuhkan, siswa dapat mengambilnya sendiri. Dinding kelas juga dapat
digunakan untuk tempat memajang hasil karya siswa. Semua perabot kelas
hendaknya dipelihara dengan baik oleh guru maupun oleh siswa. Disamping
perabot kelas di atas, ventilasi, jendela dan pengaturan cahaya juga
mempengaruhi kenyamanan siswa di kelas. Ventilasi dan jendela harus
disesuaikan agar sirkulasi udara masuk dengan udara keluar berlangsung secara
terus-menerus. Dengan begitu, udara di dalam kelas tidak akan terasa pengap.
Daun jendela juga harus diperhatikan agar tidak mengganggu lalu lintas.
B. Pengelolaan Tempat Duduk Siswa
Selain memperhatikan perabot kelas agar tidak menggangu dan
memberikan rasa nyaman kepada siswa, pengelolaan tempat duduk siswa juga
tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Sebab hal ini akan berpengaruh
juga terhadap kelancaran pegaturan proses belajar mengajar. Pengaturan
diperlukan agar siswa tidak jenuh terhadap tempat duduk mereka. Ada
beberapa kemungkinan pengaturan tempat duduk siswa, diantaranya :
1. Pola berderet atau berbaris berjajar
2. Pola susunan berkelompok
3. Pola formasi tapal kuda
4. Pola lingkaran atau persegi
5. Pola setengah lingkaran
29
Pengaturan tempat duduk yang tepat dan baik dapat mendukung hasil
belajar. Guru dapat menggeser bangku atau meja agar siswa dapat terfokus
pada pelajaran atau tugas yang dihadapi. Mengatur tempat duduk dalam bentuk
leter U atau tapal kuda, atau lingkaran, hal ini memudahkan untuk memandang
maupun berpindah untuk siswa dan guru. Meskipun posisi tempat duduk
dirubah, guru harus tetap memperhatikan jarak antara meja yang satu dengan
meja yang lain cukup, tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat serta siswa
tidak kesulitan saat memperhatikan papan tulis.
C. Pengelolaan Pembelajaran
Kurikulum sebagai inti dari pendidikan dan berpengaruh terhadap
seluruh kegiatan pendidikan. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyatakan
bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Dengan kata lain kurikulum merupakan acuan untuk menjalankan komponen-
komponen pembelajaran. Dalam pengembangan kurikulum, tiap komponen
kurikulum berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Dari kurikulum
itulah disusun silabus pembelajaran per semester dan selanjutnya akan disusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh guru kelas setiap harinya.
Pengelolaan pembelajaran merupakan kemampuan dan keterampilan
khusus yang dimiliki oleh seorang guru untuk melakukan suatu kegiatan
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, kelas rendah
menggunakan pendekatan tematik yang, yakni kelas I, II, III dan pembelajaran
30
per mata pelajaran yang diterapkan pada kelas tinggi, yakni kelas IV, V, VI.
Pembelajaran di kelas akan berjalan baik bila didukung dengan persiapan yang
baik pula. Untuk itu guru harus menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) secara matang. Guru juga harus menyiapkan alat peraga
atau media yang relevan dengan tema apa yang akan dipelajari hari itu. Feed
back dari siswa diukur sebagai berhasilnya proses pembelajaran. Selain itu juga
dapat diukur dengan tes tertulis maupun tes lisan. Pembelajaran juga tidak
hanya semata-mata berlangsung di ruang kelas, bias juga guru melakukan
pembelajaran di luar kelas. Misalnya pada mata pelajaran IPA materi energi
panas kelas IV semester 2, untuk mengenalkan konsep panas secara jelas dan
mencegah timbulnya miskonsepsi terhadap siswa, guru melakukan
pembelajaran di lingkungan luar kelas dengan mengenalkan tentang sumber-
sumber panas atau hal-hal yang berkaitan dengan energi panas.
D. Pengelolaan Media dan Sarana Pembelajaran
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menunjang
proses pembelajaran. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan,
bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat
perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses
pendidikan di sekolah.
Pengelolaan ini dilakukan mulai dari perencanaan, pengadaan,
pemeliharaan dan penataan lahan bangunan, perlengkapan sekolah secara tepat
guna dan tepat sasaran. Media yang digunakan dalam pembelajaran dapat
31
berupa media visual, audio maupun audio visual. Media, sarana dan prasarana
yang digunakan hendaknya relevan dengan yang dibutuhkan dan tidak
mengganggu kenyamanan siswa dalam belajar.
E. Prosedur Pengelolaan Kelas
1. Kelas Rendah
a. Pengorganisasian KBM
Pengorganisasian KBM di sekolah dasar merupakan salah satu
tugas utama guru selama proses KBM berlangsung. Hal ini dilakukan
agar proses KBM berjalan secara kondusif. Untuk itu, guru harus
mempunyai perencanaan yang matang sebelum melakukan pembelajaran,
misalnya pembuatan RPP, metode yang akan digunakan serta media dan
alat peraga yang mendukung atau relevan terhadap pembelajaran atau
materi yang akan disampaikan. Kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
karakteristik anak pada usia kelas rendah, mereka lebih sulit untuk
diarahkan atau difokuskan pada pembelajaran. Guru harus benar-benar
menciptaan kondisi kelas yang PAKEMI. Siswa yang masih berpikir
konkret memerlukan contoh-contoh yang nyata agar mereka paham
mengenai konsep materinya. Untuk itulah diperlukan bimbingan yang
maksimal dari guru kelas.
b. Pengorganisasian Siswa di Kelas
Siswa merupakan salah satu unsur yang harus ada dalam
pembelajaran di kelas. Untuk itu, guru harus mengkondisikan atau
mengorganisasi siswa agar siswa nyaman dalam pembelajaran.
32
Pengkondisian atau pengorganisasian siswa haruslah memperhatikan
situasi, kondisi dan karakteristik siswa. Mereka lebih menyukai
pembelajaran yang ada unsur bermainnya. Sehingga guru harus memiliki
tingkat kreatif yang tinggi agar siswa tidak merasa terbebani dengan
materi pelajaran yang susah sekalipun.
c. Penataan Ruangan atau Kelas
Ruang belajar atau kelas merupakan tempat siswa dan guru
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Ruang belajar tersebut meliputi
ruang kelas, ruang laboratorium dan ruangan auditorium. Menurut aturan
Depdiknas (Dirjen dikdasmen, 1996) ruangan kelas harus memenuhi
syarat dan memungkinkan siswa dapat bergerak leluasa, tidak berdesak-
desakan, cukup cahaya yang masuk dan ada sirkulasi udara, daun jendela
tidak mengganggu lalu lintas, sehingga terciptanya pembelajaran yang
menyenangkan.
d. Penataan Perabot Kelas dan Media Pembelajaran
Penataan perabot kelas dan media pembelajaran sudah memenuhi
standar. Ruangan kelas berisi perabot dan media yang berfungsi untuk
menunjang pembelajaran. Perabot kelas dan media tersebut antara lain :
1) Meja kelas sebanyak 20 buah ditata 5 berbanjar ke belakang dan 4 ke
samping.
2) Kursi kelas sebanyak 40 buah ditata menyesuaikan meja.
3) Meja guru beserta kursinya sebanyak 1 buah ditata di pojok kanan
depan meja siswa.
33
4) Lemari guru sebanyak 1 buah ditata di dekat meja guru.
5) Rak buku dan rak pajangan masing-masing sebanyak 1 buah ditata di
dekat lemari guru.
6) Papan tulis (whiteboard) ditata di depan meja siswa.
7) Alat tulis (penghapus dan spidol masing-masing sebanyak 1 buah)
ditata di dekat papan tulis (whiteboard).
8) Foto Presiden dan Wakil Presiden beserta Lambang Negara Burung
Garuda yang ditempatkan di dinding atas.
9) Kaligrafi sebanyak 1 buah ditempatkan di bawah foto dan lambing.
10) Daftar regu piket harian, jadwal pelajaran, dan struktur organisasi
siswa yang ditempel di dinding belakang ruangan kelas.
11) Bank data siswa, peta-peta dan foto-foto pahlawan nasional yang
terpampang di dinding belakang ruangan kelas kelas.
12) Hiasan jendela karya siswa dan gorden yang digantungkan di jendela.
e. Pendekatan Pengelolaan Kelas yang Digunakan Berikut Alasannya
Pendekatan yang dipakai pada kelas rendah yakni pendekatan
otoriter, yakni guru yang berperan dalam menciptakan dan memelihara
ketertiban di kelas dengan menggunakan strategi pengendalian di kelas,
tujuannya untuk mengendalikan perilaku siswa. Strategi-strategi yang
digunakan dalam pendekatan ini juga disesuaikan dengan karakteristik
siswa pada kelas rendah dan membantu siswa menemukan jati dirinya.
Dalam pelaksanaannya, guru tidak memaksakan kepatuhan dan tidak
merendahkan siswanya, serta tidak bertindak kasar kepada siswa. Guru
34
kelas dengan segala otoritasnya bertindak untuk kepentingan siswa itu
sendiri.
f. Pembinaaan Disiplin Kelas
Disiplin tidak selamanya berkaitan dengan kekerasan. Usia anak
pada kelas rendah ini masih tergolong labil. Siswa akan cenderung takut
apabila selalu disalahkan ketika mereka membuat kesalahan. Guru harus
pandai-pandai mengkondisikan kelas dan memberi kebebasan kepada
siswa untuk melakukan keaktifannya di kelas. Ketika siswa membuat
kegaduhan, guru kelas langsung mengarahkan dengan cara-cara yang
halus dan tentu saja memberikan teguran. Pada saat observasi, disiplin ini
juga muncul ketika akan dimulainya kegiatan belajar mengajar. Siswa
tertib masuk ke dalam kelas dan serentak memberi salam dipimpin oleh
ketua kelasnya.
g. Masalah Kelas dan Penanggulangannya
Pada waktu pembelajaran masalah yang sering terjadi yaitu
masalah intern siswa. Misalnya siswa yang usil mengganggu teman
sebangku atau teman yang lainnya, siswa yang berlarian ketika
pembelajaran masih berlangsung, siswa yang kurang semangat dalam
mengikuti pembelajaran dan siswa yang mengobrol dengan teman
lainnya. Hal tersebut sering kali terjadi sewaktu pembelajaran. Guru
harus dapat mengubah semua kondisi di atas dengan berbagai cara yang
mendukung. Guru kelas sering kali mengarahkan agar siswa untuk diam
dan memperhatikan penjelasan guru, memberikan teguran kepada siswa
35
yang membuat kegaduhan, terkadang guru juga memindahkan tempat
duduk siswa ke depan atau menghampiri siswa yang membuat kegaduhan
tersebut. Semua hal di atas dilakukan oleh guru dengan tujuan
tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal.
2. Kelas Tinggi (Kelas IV)
a. Pengorganisasian KBM
Pengorganisasian KBM di sekolah dasar merupakan salah satu
tugas utama guru selama proses KBM berlangsung. Hal ini dilakukan
agar proses KBM berjalan secara kondusif. Untuk itu, guru harus
mempunyai perencanaan yang matang sebelum melakukan pembelajaran,
misalnya pembuatan RPP, metode yang akan digunakan serta media dan
alat peraga yang mendukung atau relevan terhadap pembelajaran atau
materi yang akan disampaikan.
Siswa lebih mandiri dalam melakukan pembelajaran sehingga guru
tidak mengalami kesulitan. Kemandirian siswa ini menyebabkan mereka
dapat menemukan informasi dari sumber lain, baik dari buku maupun
internet. Meskipun demikian, guru harus tetap mengawasi siswa-
siswanya dalam belajar. Karena pada usia ini, rasa ingin tahu siswa
terhadap suatu hal lebih besar. Mereka juga lebih suka terhadap hal-hal
yang baru mereka temui.
b. Pengorganisasian Siswa di Kelas
Siswa merupakan salah satu unsur yang harus ada dalam
pembelajaran di kelas. Untuk itu, guru harus mengkondisikan atau
36
mengorganisasi siswa agar siswa nyaman dalam pembelajaran.
Pengkondisian atau pengorganisasian siswa haruslah memperhatikan
situasi, kondisi dan karakteristik siswa. Pada kelas tinggi, siswa dilatih
untuk belajar mandiri. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, siswa
dilatih untuk dapat menemukan informasi dari sumber-sumber lain. Jadi
pada kelas tinggi, menerapkan pendekatan student centered, yakni
pembelajaran berpusat pada siswa.
c. Penataan Ruangan atau Kelas
Ruang belajar atau kelas merupakan tempat siswa dan guru
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Ruang belajar tersebut meliputi
ruang kelas, ruang laboratorium dan ruangan auditorium. Menurut aturan
Depdiknas (Dirjen dikdasmen, 1996) ruangan kelas harus memenuhi
syarat dan memungkinkan siswa dapat bergerak leluasa, tidak berdesak-
desakan, cukup cahaya yang masuk dan ada sirkulasi udara, daun jendela
tidak mengganggu lalu lintas, sehingga terciptanya pembelajaran yang
menyenangkan. Penataan ruangan di kelas tinggi (IV, V, VI) ini tidak
jauh berbeda dengan kelas rendah (I, II, III). Kelas ditata rapi dengan
memperhatikan kenyamanan siswa dalam pembelajaran, seperti
penempatan lemari yang diletakkan di sebelah kanan dekat dengan meja
guru. Hal tersebut membuat ruang kelas tidak terlalu sempit meskipun
terdapat lemari.
d. Penataan Perabot Kelas dan Media Pembelajaran
37
Penataan perabot kelas dan media pembelajaran di kelas tinggi
tidak jauh berbeda dengan kelas rendah yang sudah memenuhi standar.
Ruangan kelas berisi perabot dan media yang berfungsi untuk menunjang
pembelajaran. Berbeda dengan media pada kelas rendah, media
pembelajaran pada kelas tinggi lebih kompleks dari kelas rendah,
contohnya adanya torso (replika manusia) di kelas tersebut. Perabot
kelas dan media tersebut antara lain :
1) Meja kelas sebanyak 20 buah ditata 5 berbanjar ke belakang dan 4 ke
samping.
2) Kursi kelas sebanyak 40 buah ditata menyesuaikan meja.
3) Meja guru beserta kursinya sebanyak 1 buah ditata di pojok kanan
depan meja siswa.
4) Lemari guru sebanyak 1 buah ditata di dekat meja guru.
5) Rak buku dan rak pajangan masing-masing sebanyak 1 buah ditata di
dekat lemari guru.
6) Papan tulis (whiteboard) ditata di depan meja siswa.
7) Alat tulis (penghapus dan spidol masing-masing sebanyak 1 buah)
ditata di dekat papan tulis (whiteboard).
8) Foto Presiden dan Wakil Presiden beserta Lambang Negara Burung
Garuda yang ditempatkan di dinding atas.
9) Kaligrafi sebanyak 1 buah ditempatkan di bawah foto dan lambing.
10) Daftar regu piket harian, jadwal pelajaran, dan struktur organisasi
siswa yang ditempel di dinding belakang ruangan kelas.
38
11) Bank data siswa, peta-peta dan foto-foto pahlawan nasional yang
terpampang di dinding belakang ruangan kelas kelas.
12) Hiasan jendela karya siswa dan gorden yang digantungkan di
jendela.
e. Pendekatan Pengelolaan Kelas yang Digunakan Berikut Alasannya
Pendekatan yang dipakai pada kelas tinggi, guru menerapkan
pendekatan pengubahan perilaku (behavior modification). Pendekatan ini
dipilih karena memperhatikan karakteristik siswa. Pada usia ini, reward
dari guru merupakan sesuatu yang berharga bagi dirinya. Jadi setiap
siswa berlomba-lomba untuk mendapatkan reward dari guru atas apa
yang telah mereka kerjakan.
f. Pembinaaan Disiplin Kelas
Meskipun siswa kelas tinggi, tetapi dalam hal disiplin mereka juga
tidak jauh berbeda dengan siswa kelas rendah. Mereka sering membuat
kegaduhan di kelas. Guru harus tetap mengawasi jalannya kegiatan
belajar mengajar di kelas agar tujuan pembelajaran tetap tercapai.
g. Masalah Kelas dan Penanggulangannya
Pada umumnya masalah yang terjadi di dalam kelas rendah dan
tinggi, ternyata tidak menutup kemungkinan untuk mereka melakukan
kegaduhan di kelas. Misalnya siswa yang usil mengganggu teman
sebangku, siswa yang berlarian ketika pembelajaran masih berlangsung,
siswa yang kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran dan siswa
yang mengobrol dengan teman lainnya. Sebagai guru, kita harus
39
mengetahui sebab-sebab mengapa mereka melakukan hal tersebut. Hal
itu dilakukan agar usaha penanggulangan berjalan efektif dan efisien.
Penanggulangan ini juga tidak jauh berbeda dengan kelas III, seperti
mengarahkan agar siswa untuk diam dan memperhatikan penjelasan
guru, memberikan teguran kepada siswa yang membuat kegaduhan.
Semua hal di atas dilakukan oleh guru dengan tujuan tercapainya tujuan
pembelajaran secara maksimal.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Penilaian kompetensi guru
Penilaian kompetensi guruPenilaian kompetensi guru
Penilaian kompetensi guru
Sani Assyifa
 
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
Taufiq Rifa'i
 
Ciri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusifCiri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusif
Junidah Sukiman
 
Faktor pembelajaran
Faktor pembelajaranFaktor pembelajaran
Faktor pembelajaran
agustaws
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
240108
 
Model tematik sd
Model tematik sdModel tematik sd
Model tematik sd
wahidinnoor
 

Mais procurados (20)

Penilaian kompetensi guru
Penilaian kompetensi guruPenilaian kompetensi guru
Penilaian kompetensi guru
 
Pedoman Mata Pelajaran IPA SMP
Pedoman Mata Pelajaran IPA SMPPedoman Mata Pelajaran IPA SMP
Pedoman Mata Pelajaran IPA SMP
 
Isi ptk rosih
Isi ptk rosihIsi ptk rosih
Isi ptk rosih
 
Implementasi Tematik Terpadu
Implementasi Tematik TerpaduImplementasi Tematik Terpadu
Implementasi Tematik Terpadu
 
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
 
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaranK01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
 
Ciri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusifCiri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusif
 
Faktor pembelajaran
Faktor pembelajaranFaktor pembelajaran
Faktor pembelajaran
 
Makalah mat
Makalah matMakalah mat
Makalah mat
 
Fungsi Pengarahan dan Pengaruhan (Manajemen Pendidikan Kejuruan)
Fungsi Pengarahan dan Pengaruhan (Manajemen Pendidikan Kejuruan)Fungsi Pengarahan dan Pengaruhan (Manajemen Pendidikan Kejuruan)
Fungsi Pengarahan dan Pengaruhan (Manajemen Pendidikan Kejuruan)
 
Perangkat pkg
Perangkat pkgPerangkat pkg
Perangkat pkg
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
 
KAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN SEJARAH
KAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN SEJARAHKAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN SEJARAH
KAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN SEJARAH
 
Model tematik sd
Model tematik sdModel tematik sd
Model tematik sd
 
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientificImplementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
 
Jadual Program Transisi 2021.docx
Jadual Program Transisi 2021.docxJadual Program Transisi 2021.docx
Jadual Program Transisi 2021.docx
 
PKP Bab 2
PKP Bab 2PKP Bab 2
PKP Bab 2
 
Tematik sd jadi (1)
Tematik sd jadi (1)Tematik sd jadi (1)
Tematik sd jadi (1)
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Akzh1343183231
Akzh1343183231Akzh1343183231
Akzh1343183231
 

Destaque

Instrumensupervisik13
Instrumensupervisik13Instrumensupervisik13
Instrumensupervisik13
Gina Ndut
 
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1.  lk 1.1 analisis kurikulum 20131.  lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013
Sukowibowo
 
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
Tape Bakar
 
Analisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianAnalisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaian
Samsul Hadi
 
Analisis ulangan harian 1,2 matematika
Analisis ulangan harian 1,2  matematikaAnalisis ulangan harian 1,2  matematika
Analisis ulangan harian 1,2 matematika
Medi Harja
 

Destaque (20)

Instrumensupervisik13
Instrumensupervisik13Instrumensupervisik13
Instrumensupervisik13
 
Download instrumen supervisi_kbm_guru_kepalasekolah.org
Download instrumen supervisi_kbm_guru_kepalasekolah.orgDownload instrumen supervisi_kbm_guru_kepalasekolah.org
Download instrumen supervisi_kbm_guru_kepalasekolah.org
 
Kurtilas ra1
Kurtilas ra1Kurtilas ra1
Kurtilas ra1
 
Implementasi penilaian kurtilas 2015
Implementasi  penilaian kurtilas 2015Implementasi  penilaian kurtilas 2015
Implementasi penilaian kurtilas 2015
 
Program perbaikan & pengayaan
Program perbaikan & pengayaanProgram perbaikan & pengayaan
Program perbaikan & pengayaan
 
Prog pengayaan dan remed
Prog pengayaan dan remedProg pengayaan dan remed
Prog pengayaan dan remed
 
Daftar ceklist pkg
Daftar ceklist pkgDaftar ceklist pkg
Daftar ceklist pkg
 
Analisis hasil ulangan, remedial, dan pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, dan pengayaanAnalisis hasil ulangan, remedial, dan pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, dan pengayaan
 
Kurikulum 2013 (KURTILAS)
Kurikulum 2013 (KURTILAS)Kurikulum 2013 (KURTILAS)
Kurikulum 2013 (KURTILAS)
 
ALAT Permainan Edukatif ~ Katalog APE PTK PAUD 2017
ALAT Permainan Edukatif ~ Katalog APE PTK PAUD 2017ALAT Permainan Edukatif ~ Katalog APE PTK PAUD 2017
ALAT Permainan Edukatif ~ Katalog APE PTK PAUD 2017
 
Pauta juicios de la historia
Pauta juicios de la historiaPauta juicios de la historia
Pauta juicios de la historia
 
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1.  lk 1.1 analisis kurikulum 20131.  lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013
 
Program pengayaan us 2017
Program pengayaan us 2017Program pengayaan us 2017
Program pengayaan us 2017
 
Blangko program remedial dan pengayaan
Blangko program remedial dan pengayaanBlangko program remedial dan pengayaan
Blangko program remedial dan pengayaan
 
Kompetensi, pembelajaran dan penilaian
Kompetensi, pembelajaran dan penilaianKompetensi, pembelajaran dan penilaian
Kompetensi, pembelajaran dan penilaian
 
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
 
Analisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianAnalisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaian
 
14 buku program perbaikan dan pengayaan
14 buku program perbaikan dan pengayaan14 buku program perbaikan dan pengayaan
14 buku program perbaikan dan pengayaan
 
Analisis ulangan harian 1,2 matematika
Analisis ulangan harian 1,2  matematikaAnalisis ulangan harian 1,2  matematika
Analisis ulangan harian 1,2 matematika
 
Contoh program perbaikan dan pengayaan
Contoh program perbaikan dan pengayaanContoh program perbaikan dan pengayaan
Contoh program perbaikan dan pengayaan
 

Semelhante a Bab iii

14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
emy69
 
Power point strategi_pembelajaran-2013
Power point strategi_pembelajaran-2013Power point strategi_pembelajaran-2013
Power point strategi_pembelajaran-2013
Pitha Kartika
 
Analisis ruang lingkup fisik manajemen kelas sdn bendorejo 2 pogalan trenggalek
Analisis ruang lingkup fisik manajemen kelas sdn bendorejo 2 pogalan trenggalekAnalisis ruang lingkup fisik manajemen kelas sdn bendorejo 2 pogalan trenggalek
Analisis ruang lingkup fisik manajemen kelas sdn bendorejo 2 pogalan trenggalek
Nastiti Rahajeng
 
431544678-PPT-MODUL-3-PKR-KLP-1-pptx.pptx
431544678-PPT-MODUL-3-PKR-KLP-1-pptx.pptx431544678-PPT-MODUL-3-PKR-KLP-1-pptx.pptx
431544678-PPT-MODUL-3-PKR-KLP-1-pptx.pptx
HananiaPutri
 

Semelhante a Bab iii (20)

Pengurusan bilik-darjah
Pengurusan bilik-darjahPengurusan bilik-darjah
Pengurusan bilik-darjah
 
Slide Presentasi Kelompok 8 Psipddk3sks (NIM Genap)
Slide Presentasi Kelompok 8 Psipddk3sks (NIM Genap)Slide Presentasi Kelompok 8 Psipddk3sks (NIM Genap)
Slide Presentasi Kelompok 8 Psipddk3sks (NIM Genap)
 
Kelompok 8 pddk
Kelompok 8 pddkKelompok 8 pddk
Kelompok 8 pddk
 
Laporan pelan
Laporan pelanLaporan pelan
Laporan pelan
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelas
 
Komponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan KelasKomponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan Kelas
 
Kps powerpoint, STRATEGI MENGURUS BILIK DAJAH
Kps powerpoint, STRATEGI MENGURUS BILIK DAJAHKps powerpoint, STRATEGI MENGURUS BILIK DAJAH
Kps powerpoint, STRATEGI MENGURUS BILIK DAJAH
 
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
 
K01947 20180426222123 k8 strategi mengurus bilik pembelajaran
K01947 20180426222123 k8 strategi mengurus bilik pembelajaranK01947 20180426222123 k8 strategi mengurus bilik pembelajaran
K01947 20180426222123 k8 strategi mengurus bilik pembelajaran
 
Power point strategi_pembelajaran-2013
Power point strategi_pembelajaran-2013Power point strategi_pembelajaran-2013
Power point strategi_pembelajaran-2013
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
 
Bab 6 pengurusan bilik darjah
Bab 6 pengurusan bilik darjahBab 6 pengurusan bilik darjah
Bab 6 pengurusan bilik darjah
 
Bahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.Pd
Bahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.PdBahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.Pd
Bahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.Pd
 
Analisis ruang lingkup fisik manajemen kelas sdn bendorejo 2 pogalan trenggalek
Analisis ruang lingkup fisik manajemen kelas sdn bendorejo 2 pogalan trenggalekAnalisis ruang lingkup fisik manajemen kelas sdn bendorejo 2 pogalan trenggalek
Analisis ruang lingkup fisik manajemen kelas sdn bendorejo 2 pogalan trenggalek
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
 
431544678-PPT-MODUL-3-PKR-KLP-1-pptx.pptx
431544678-PPT-MODUL-3-PKR-KLP-1-pptx.pptx431544678-PPT-MODUL-3-PKR-KLP-1-pptx.pptx
431544678-PPT-MODUL-3-PKR-KLP-1-pptx.pptx
 
2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf
2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf
2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf
 
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTARUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
 

Mais de August Ruris Narendra (20)

Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Dp
DpDp
Dp
 
Depan
DepanDepan
Depan
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Instrumen non tes
Instrumen non tesInstrumen non tes
Instrumen non tes
 
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolahEvaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
 
Variasi belajar jadi
Variasi belajar jadiVariasi belajar jadi
Variasi belajar jadi
 
Variasi belajar jadi
Variasi belajar jadiVariasi belajar jadi
Variasi belajar jadi
 
Pengembangan variasi mengajar111
Pengembangan variasi mengajar111Pengembangan variasi mengajar111
Pengembangan variasi mengajar111
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Media dalam proses pembelajaran
Media dalam proses pembelajaranMedia dalam proses pembelajaran
Media dalam proses pembelajaran
 
Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
 
Mahamai kitab tafsir
Mahamai kitab tafsirMahamai kitab tafsir
Mahamai kitab tafsir
 
Instrumen non tes
Instrumen non tesInstrumen non tes
Instrumen non tes
 
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolahEvaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
 

Último

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Último (20)

Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

Bab iii

  • 1. 27 BAB III PEMBAHASAN A. Pengelolaan Perabot Kelas Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar serta mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Kelas merupakan tempat bagi siswa dan guru untuk berinteraksi secara formal dalam pembelajaran. Untuk itu, ruangan kelas hendaknya ditata supaya siswa nyaman berada dalam ruangan kelas tersebut. Setiap ruangan kelas berisi perabot yang berfungsi untuk menunjang pembelajaran. Perabot kelas yang harus ada pada setiap kelas antara lain : 1. Meja siswa 2. Kursi siswa 3. Meja guru beserta kursinya 4. Lemari guru 5. Rak buku dan rak pajangan untuk memajang hasil karya siswa. 6. Papan tulis (blackboard atau whiteboard) 7. Alat tulis (penghapus, kapur dan spidol) 8. Foto Presiden dan Wakil Presiden beserta Lambang Negara Burung Garuda 9. Daftar regu piket harian, jadwal pelajaran, papan absensi dan struktur organisasi siswa 10. Gambar-gambar atau alat peraga dan media pembelajaran. 11. Ember dan lap untuk cuci tangan
  • 2. 28 12. Alat kebersihan (sapu, kemoceng dan tempat sampah) Perabotan di atas disimpan pada tempat yang mudah dijangkau agar pada saat dibutuhkan, siswa dapat mengambilnya sendiri. Dinding kelas juga dapat digunakan untuk tempat memajang hasil karya siswa. Semua perabot kelas hendaknya dipelihara dengan baik oleh guru maupun oleh siswa. Disamping perabot kelas di atas, ventilasi, jendela dan pengaturan cahaya juga mempengaruhi kenyamanan siswa di kelas. Ventilasi dan jendela harus disesuaikan agar sirkulasi udara masuk dengan udara keluar berlangsung secara terus-menerus. Dengan begitu, udara di dalam kelas tidak akan terasa pengap. Daun jendela juga harus diperhatikan agar tidak mengganggu lalu lintas. B. Pengelolaan Tempat Duduk Siswa Selain memperhatikan perabot kelas agar tidak menggangu dan memberikan rasa nyaman kepada siswa, pengelolaan tempat duduk siswa juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Sebab hal ini akan berpengaruh juga terhadap kelancaran pegaturan proses belajar mengajar. Pengaturan diperlukan agar siswa tidak jenuh terhadap tempat duduk mereka. Ada beberapa kemungkinan pengaturan tempat duduk siswa, diantaranya : 1. Pola berderet atau berbaris berjajar 2. Pola susunan berkelompok 3. Pola formasi tapal kuda 4. Pola lingkaran atau persegi 5. Pola setengah lingkaran
  • 3. 29 Pengaturan tempat duduk yang tepat dan baik dapat mendukung hasil belajar. Guru dapat menggeser bangku atau meja agar siswa dapat terfokus pada pelajaran atau tugas yang dihadapi. Mengatur tempat duduk dalam bentuk leter U atau tapal kuda, atau lingkaran, hal ini memudahkan untuk memandang maupun berpindah untuk siswa dan guru. Meskipun posisi tempat duduk dirubah, guru harus tetap memperhatikan jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain cukup, tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat serta siswa tidak kesulitan saat memperhatikan papan tulis. C. Pengelolaan Pembelajaran Kurikulum sebagai inti dari pendidikan dan berpengaruh terhadap seluruh kegiatan pendidikan. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Dengan kata lain kurikulum merupakan acuan untuk menjalankan komponen- komponen pembelajaran. Dalam pengembangan kurikulum, tiap komponen kurikulum berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Dari kurikulum itulah disusun silabus pembelajaran per semester dan selanjutnya akan disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh guru kelas setiap harinya. Pengelolaan pembelajaran merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seorang guru untuk melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, kelas rendah menggunakan pendekatan tematik yang, yakni kelas I, II, III dan pembelajaran
  • 4. 30 per mata pelajaran yang diterapkan pada kelas tinggi, yakni kelas IV, V, VI. Pembelajaran di kelas akan berjalan baik bila didukung dengan persiapan yang baik pula. Untuk itu guru harus menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara matang. Guru juga harus menyiapkan alat peraga atau media yang relevan dengan tema apa yang akan dipelajari hari itu. Feed back dari siswa diukur sebagai berhasilnya proses pembelajaran. Selain itu juga dapat diukur dengan tes tertulis maupun tes lisan. Pembelajaran juga tidak hanya semata-mata berlangsung di ruang kelas, bias juga guru melakukan pembelajaran di luar kelas. Misalnya pada mata pelajaran IPA materi energi panas kelas IV semester 2, untuk mengenalkan konsep panas secara jelas dan mencegah timbulnya miskonsepsi terhadap siswa, guru melakukan pembelajaran di lingkungan luar kelas dengan mengenalkan tentang sumber- sumber panas atau hal-hal yang berkaitan dengan energi panas. D. Pengelolaan Media dan Sarana Pembelajaran Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Pengelolaan ini dilakukan mulai dari perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan penataan lahan bangunan, perlengkapan sekolah secara tepat guna dan tepat sasaran. Media yang digunakan dalam pembelajaran dapat
  • 5. 31 berupa media visual, audio maupun audio visual. Media, sarana dan prasarana yang digunakan hendaknya relevan dengan yang dibutuhkan dan tidak mengganggu kenyamanan siswa dalam belajar. E. Prosedur Pengelolaan Kelas 1. Kelas Rendah a. Pengorganisasian KBM Pengorganisasian KBM di sekolah dasar merupakan salah satu tugas utama guru selama proses KBM berlangsung. Hal ini dilakukan agar proses KBM berjalan secara kondusif. Untuk itu, guru harus mempunyai perencanaan yang matang sebelum melakukan pembelajaran, misalnya pembuatan RPP, metode yang akan digunakan serta media dan alat peraga yang mendukung atau relevan terhadap pembelajaran atau materi yang akan disampaikan. Kegiatan belajar mengajar sesuai dengan karakteristik anak pada usia kelas rendah, mereka lebih sulit untuk diarahkan atau difokuskan pada pembelajaran. Guru harus benar-benar menciptaan kondisi kelas yang PAKEMI. Siswa yang masih berpikir konkret memerlukan contoh-contoh yang nyata agar mereka paham mengenai konsep materinya. Untuk itulah diperlukan bimbingan yang maksimal dari guru kelas. b. Pengorganisasian Siswa di Kelas Siswa merupakan salah satu unsur yang harus ada dalam pembelajaran di kelas. Untuk itu, guru harus mengkondisikan atau mengorganisasi siswa agar siswa nyaman dalam pembelajaran.
  • 6. 32 Pengkondisian atau pengorganisasian siswa haruslah memperhatikan situasi, kondisi dan karakteristik siswa. Mereka lebih menyukai pembelajaran yang ada unsur bermainnya. Sehingga guru harus memiliki tingkat kreatif yang tinggi agar siswa tidak merasa terbebani dengan materi pelajaran yang susah sekalipun. c. Penataan Ruangan atau Kelas Ruang belajar atau kelas merupakan tempat siswa dan guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Ruang belajar tersebut meliputi ruang kelas, ruang laboratorium dan ruangan auditorium. Menurut aturan Depdiknas (Dirjen dikdasmen, 1996) ruangan kelas harus memenuhi syarat dan memungkinkan siswa dapat bergerak leluasa, tidak berdesak- desakan, cukup cahaya yang masuk dan ada sirkulasi udara, daun jendela tidak mengganggu lalu lintas, sehingga terciptanya pembelajaran yang menyenangkan. d. Penataan Perabot Kelas dan Media Pembelajaran Penataan perabot kelas dan media pembelajaran sudah memenuhi standar. Ruangan kelas berisi perabot dan media yang berfungsi untuk menunjang pembelajaran. Perabot kelas dan media tersebut antara lain : 1) Meja kelas sebanyak 20 buah ditata 5 berbanjar ke belakang dan 4 ke samping. 2) Kursi kelas sebanyak 40 buah ditata menyesuaikan meja. 3) Meja guru beserta kursinya sebanyak 1 buah ditata di pojok kanan depan meja siswa.
  • 7. 33 4) Lemari guru sebanyak 1 buah ditata di dekat meja guru. 5) Rak buku dan rak pajangan masing-masing sebanyak 1 buah ditata di dekat lemari guru. 6) Papan tulis (whiteboard) ditata di depan meja siswa. 7) Alat tulis (penghapus dan spidol masing-masing sebanyak 1 buah) ditata di dekat papan tulis (whiteboard). 8) Foto Presiden dan Wakil Presiden beserta Lambang Negara Burung Garuda yang ditempatkan di dinding atas. 9) Kaligrafi sebanyak 1 buah ditempatkan di bawah foto dan lambing. 10) Daftar regu piket harian, jadwal pelajaran, dan struktur organisasi siswa yang ditempel di dinding belakang ruangan kelas. 11) Bank data siswa, peta-peta dan foto-foto pahlawan nasional yang terpampang di dinding belakang ruangan kelas kelas. 12) Hiasan jendela karya siswa dan gorden yang digantungkan di jendela. e. Pendekatan Pengelolaan Kelas yang Digunakan Berikut Alasannya Pendekatan yang dipakai pada kelas rendah yakni pendekatan otoriter, yakni guru yang berperan dalam menciptakan dan memelihara ketertiban di kelas dengan menggunakan strategi pengendalian di kelas, tujuannya untuk mengendalikan perilaku siswa. Strategi-strategi yang digunakan dalam pendekatan ini juga disesuaikan dengan karakteristik siswa pada kelas rendah dan membantu siswa menemukan jati dirinya. Dalam pelaksanaannya, guru tidak memaksakan kepatuhan dan tidak merendahkan siswanya, serta tidak bertindak kasar kepada siswa. Guru
  • 8. 34 kelas dengan segala otoritasnya bertindak untuk kepentingan siswa itu sendiri. f. Pembinaaan Disiplin Kelas Disiplin tidak selamanya berkaitan dengan kekerasan. Usia anak pada kelas rendah ini masih tergolong labil. Siswa akan cenderung takut apabila selalu disalahkan ketika mereka membuat kesalahan. Guru harus pandai-pandai mengkondisikan kelas dan memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan keaktifannya di kelas. Ketika siswa membuat kegaduhan, guru kelas langsung mengarahkan dengan cara-cara yang halus dan tentu saja memberikan teguran. Pada saat observasi, disiplin ini juga muncul ketika akan dimulainya kegiatan belajar mengajar. Siswa tertib masuk ke dalam kelas dan serentak memberi salam dipimpin oleh ketua kelasnya. g. Masalah Kelas dan Penanggulangannya Pada waktu pembelajaran masalah yang sering terjadi yaitu masalah intern siswa. Misalnya siswa yang usil mengganggu teman sebangku atau teman yang lainnya, siswa yang berlarian ketika pembelajaran masih berlangsung, siswa yang kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran dan siswa yang mengobrol dengan teman lainnya. Hal tersebut sering kali terjadi sewaktu pembelajaran. Guru harus dapat mengubah semua kondisi di atas dengan berbagai cara yang mendukung. Guru kelas sering kali mengarahkan agar siswa untuk diam dan memperhatikan penjelasan guru, memberikan teguran kepada siswa
  • 9. 35 yang membuat kegaduhan, terkadang guru juga memindahkan tempat duduk siswa ke depan atau menghampiri siswa yang membuat kegaduhan tersebut. Semua hal di atas dilakukan oleh guru dengan tujuan tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal. 2. Kelas Tinggi (Kelas IV) a. Pengorganisasian KBM Pengorganisasian KBM di sekolah dasar merupakan salah satu tugas utama guru selama proses KBM berlangsung. Hal ini dilakukan agar proses KBM berjalan secara kondusif. Untuk itu, guru harus mempunyai perencanaan yang matang sebelum melakukan pembelajaran, misalnya pembuatan RPP, metode yang akan digunakan serta media dan alat peraga yang mendukung atau relevan terhadap pembelajaran atau materi yang akan disampaikan. Siswa lebih mandiri dalam melakukan pembelajaran sehingga guru tidak mengalami kesulitan. Kemandirian siswa ini menyebabkan mereka dapat menemukan informasi dari sumber lain, baik dari buku maupun internet. Meskipun demikian, guru harus tetap mengawasi siswa- siswanya dalam belajar. Karena pada usia ini, rasa ingin tahu siswa terhadap suatu hal lebih besar. Mereka juga lebih suka terhadap hal-hal yang baru mereka temui. b. Pengorganisasian Siswa di Kelas Siswa merupakan salah satu unsur yang harus ada dalam pembelajaran di kelas. Untuk itu, guru harus mengkondisikan atau
  • 10. 36 mengorganisasi siswa agar siswa nyaman dalam pembelajaran. Pengkondisian atau pengorganisasian siswa haruslah memperhatikan situasi, kondisi dan karakteristik siswa. Pada kelas tinggi, siswa dilatih untuk belajar mandiri. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, siswa dilatih untuk dapat menemukan informasi dari sumber-sumber lain. Jadi pada kelas tinggi, menerapkan pendekatan student centered, yakni pembelajaran berpusat pada siswa. c. Penataan Ruangan atau Kelas Ruang belajar atau kelas merupakan tempat siswa dan guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Ruang belajar tersebut meliputi ruang kelas, ruang laboratorium dan ruangan auditorium. Menurut aturan Depdiknas (Dirjen dikdasmen, 1996) ruangan kelas harus memenuhi syarat dan memungkinkan siswa dapat bergerak leluasa, tidak berdesak- desakan, cukup cahaya yang masuk dan ada sirkulasi udara, daun jendela tidak mengganggu lalu lintas, sehingga terciptanya pembelajaran yang menyenangkan. Penataan ruangan di kelas tinggi (IV, V, VI) ini tidak jauh berbeda dengan kelas rendah (I, II, III). Kelas ditata rapi dengan memperhatikan kenyamanan siswa dalam pembelajaran, seperti penempatan lemari yang diletakkan di sebelah kanan dekat dengan meja guru. Hal tersebut membuat ruang kelas tidak terlalu sempit meskipun terdapat lemari. d. Penataan Perabot Kelas dan Media Pembelajaran
  • 11. 37 Penataan perabot kelas dan media pembelajaran di kelas tinggi tidak jauh berbeda dengan kelas rendah yang sudah memenuhi standar. Ruangan kelas berisi perabot dan media yang berfungsi untuk menunjang pembelajaran. Berbeda dengan media pada kelas rendah, media pembelajaran pada kelas tinggi lebih kompleks dari kelas rendah, contohnya adanya torso (replika manusia) di kelas tersebut. Perabot kelas dan media tersebut antara lain : 1) Meja kelas sebanyak 20 buah ditata 5 berbanjar ke belakang dan 4 ke samping. 2) Kursi kelas sebanyak 40 buah ditata menyesuaikan meja. 3) Meja guru beserta kursinya sebanyak 1 buah ditata di pojok kanan depan meja siswa. 4) Lemari guru sebanyak 1 buah ditata di dekat meja guru. 5) Rak buku dan rak pajangan masing-masing sebanyak 1 buah ditata di dekat lemari guru. 6) Papan tulis (whiteboard) ditata di depan meja siswa. 7) Alat tulis (penghapus dan spidol masing-masing sebanyak 1 buah) ditata di dekat papan tulis (whiteboard). 8) Foto Presiden dan Wakil Presiden beserta Lambang Negara Burung Garuda yang ditempatkan di dinding atas. 9) Kaligrafi sebanyak 1 buah ditempatkan di bawah foto dan lambing. 10) Daftar regu piket harian, jadwal pelajaran, dan struktur organisasi siswa yang ditempel di dinding belakang ruangan kelas.
  • 12. 38 11) Bank data siswa, peta-peta dan foto-foto pahlawan nasional yang terpampang di dinding belakang ruangan kelas kelas. 12) Hiasan jendela karya siswa dan gorden yang digantungkan di jendela. e. Pendekatan Pengelolaan Kelas yang Digunakan Berikut Alasannya Pendekatan yang dipakai pada kelas tinggi, guru menerapkan pendekatan pengubahan perilaku (behavior modification). Pendekatan ini dipilih karena memperhatikan karakteristik siswa. Pada usia ini, reward dari guru merupakan sesuatu yang berharga bagi dirinya. Jadi setiap siswa berlomba-lomba untuk mendapatkan reward dari guru atas apa yang telah mereka kerjakan. f. Pembinaaan Disiplin Kelas Meskipun siswa kelas tinggi, tetapi dalam hal disiplin mereka juga tidak jauh berbeda dengan siswa kelas rendah. Mereka sering membuat kegaduhan di kelas. Guru harus tetap mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar di kelas agar tujuan pembelajaran tetap tercapai. g. Masalah Kelas dan Penanggulangannya Pada umumnya masalah yang terjadi di dalam kelas rendah dan tinggi, ternyata tidak menutup kemungkinan untuk mereka melakukan kegaduhan di kelas. Misalnya siswa yang usil mengganggu teman sebangku, siswa yang berlarian ketika pembelajaran masih berlangsung, siswa yang kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran dan siswa yang mengobrol dengan teman lainnya. Sebagai guru, kita harus
  • 13. 39 mengetahui sebab-sebab mengapa mereka melakukan hal tersebut. Hal itu dilakukan agar usaha penanggulangan berjalan efektif dan efisien. Penanggulangan ini juga tidak jauh berbeda dengan kelas III, seperti mengarahkan agar siswa untuk diam dan memperhatikan penjelasan guru, memberikan teguran kepada siswa yang membuat kegaduhan. Semua hal di atas dilakukan oleh guru dengan tujuan tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal.