1. KELOMPOK VI
NAMA KELOMPOK :
Dede Suprianto
Oktopianto
Dhede Triasgarythama
Adri Yonathan
Septa Dian Permana
Robert Antonio
Hendi Kristiantan
2. Proses Hidrotermal
Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang terjadi di
kerak bumi.
Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif
ringan, dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses
pembentukan endapan.
Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal dua
macam endapan hidrothermal, yaitu:
Cavity Filing, mengisi lubang-lubang bukaan yang sudah
ada di dalam batuan.
Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada
dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari larutan
hidrothermal.
3. Yang Termasuk Bahan Galian Industri Yang
Berkaitan Dengan Proses Ubahan
Hidrotermal
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
barit, talk, magnesit, gips, toseki, pirofilit, dan kaolin. Ketiga jenis bahan galian
yang tersebut terakhir pada umumnya berasosiasi satu sama lain karena
terbentuk oleh proses dan dari sumber yang sama.
1. BARIT
Barit merupakan bentuk kristal tabular, tidak berwarna/putih apabila
murni, kuning, merah, hijau, kadang-kadang hitam akibat adanya kontaminasi.
Mempunyai kekerasan 2,5 – 3,5 , berat jenis 4,48 Mudah pecah membentuk
belahan prismatic, transparan ataupun translusen dengan luster vitreus, cerat
putih, sulit terbakar, dan tidak larut dalam asam, apabila dipanasi member nyala
kuning-hijau.
4. Teknik Penambangan
Penambangan barit lebih banyak ditunjukan oleh singkapan yang banyak
tampak di permukaan. Oleh sebab itu system panambangan yang diterapkan
adalah penambangan terbuka dengan peralatan sederhana. Pada umumnya
barit terakumulasi pada reaktan-reaktan ataupun patahan.
5. Pengolahan dan Pemanfaatan
Barit dari penambangan pada umumnya kotor dan
dilekati oleh batuan yang lain. Sehingga langkah awal
barit ini dicuci dengan air cara disemprot. Yang bersih
dan kering dapat ditumbuk dan digerus, kemudian
disaring dengan ukuran tertentu. Karena barit
mempunyai berat jenis besar (±4,4) maka proses floatasi
dapat menghasilkan fraksi barit murni. Pada instalasi
pengolahan yang agak modern, fraksi barit yang
merupakan hasil proses pemecahan, dicuci dengan log-
washer, kemudian disaring, fraksi yang berukuran halus
diproses dengan jig untuk selanjutnya dikonsentrasi
dengan cara floatasi. Hasilnya dikeringkan untuk
selanjutnya dibuat dalam bentuk tepung.
Kegunaan barit yaitu ,Tepung barit dimanfaatkan sebagai
bahan cat, industry karet, kaca atau gelas, kertas, dan
plastic.
6. 2. GIPSUM
Gypsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang
mendominasi pada mineralnya dan merupakan salah satu bahan galian industri.
Genesa
Gypsum merupakan mineral sedimen kimiawi (evaporit) yg khas, terbentuk melalui
pengendapan langsung dr air garam.
7. Kegunaan
Gypsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang.
Beberapa kegunaan gypsum yaitu
Bahan perekat.
Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu
menjadi langka pada Zaman Perunggu, gypsum digunakan sebagai bahan
bangunan.
Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
Untuk bahan baku kapur tulis
Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen
Sebagai indikator pada tanah dan air
Sebagai agen medis pada ramuan tradisional China yang disebut Shi Gao.
8. 3. KAOLIN
Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau
tanah liat putih merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi
sebagai akibat proses hydrothermal.
Kaolin tersusun dari bahan lempung kualitas tinggi. Mineral yang
masuk dalam kelompok ini adalah : kaolinit, nakrit, dikrit dan
holoysit. Sebagai Galian min utama : kaolinit 80%, min pengotor :
kuarsa, feldspar.
9. Dari tingkat kejadianya dibedakan :
a. Kaolin residual
Jenis ini diketemukan ditempat terbentuknya bersama batuan induknya, belum
mengalami perpindahan, kristal teratur, jarang terjadi substitusi ion, mineral murni
b. Kaolin sedimenter
Sudah mengalami perpindahan oleh air, angin, gletser, diendapkan dalam
cekungan, kristal tdk teratur, bercampur dengan bahan lain (oksida besi, titan) lebih
halus dan plastis
Penambangan :
a. tambang terbuka : pengupasan lapisan penutup
(cangkul, dragline, scraper), penambangan dgn backhoe, bucket exavator
b. Tambang semprot : penambangan dgn monetor diangkut dgn pompa dan pipa
dikeringkan
c. Tambang dalam : scr gophering mengikuti arah endapan
10. Penggunaan Khusus :
Kaolin untuk batu bata tahan api
Kaolin utk semen putih/kertas
Kaolin Untuk Industri Karet
Kaolin Untuk Industri Pestisida
Kaolin Untuk Industri Cat
Kaolin Untuk Industri Keramik
11. 4. TALK
Talk berwarna putih, putih kehijauan, abu-abu atau kecoklatan. Talk
mempunyai tingkat kekerasan 1 (dipakai sebagai indeks skala
Mohs), mudah dibentuk tetapi tidak elastic, perlapisannya
mengkilap seperti lemak, tidak larut dalam air, dan tidak
terbakar, mempunyai berat jenis 2,58-2,83, penghantar panas
kurang baik. Talk terbentuk dari hasil alterasi mineral magnesium
silikat dalam batuan beku ultrabasa, umum didaptkan pada batuan
hasil proses metamorphose regional khususnya pada batuan sekis.
Talk juga dapat terbentuk oleh proses metasomatisme pada marmer
dolomitan. Talk yang mutunya baiok berasal dari batuan induk
dolomite.
12. Teknik Penambangan
Endapan talk dapat diketahui karena tampak di permukaan. Oleh sebab itu system
penambangan yang dilakukan adalah system tambang terbuka, dapat dilakukan
dengan peralatan sederhana.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan talk yang berhasil dikumpulkan dari tempat penambangan dapat
dilakukan seperti pengolahan bentonit. Talk digunakan dalam berbagai industry
seperti industry
cat, farmasi, keramik, kosmetika, kertas, karet, isolator, tekstil, dan sebagai
pembawa dalam insektisida.
13. 5. MAGNESIT
Magnesit warna putih, kuning atau abu-abu, kadang-kadang
memperlihatkan kenampakan seperti porselin dengan fraktur
konkoidal. Mineral ini mempunyai tingkat kekerasan (3,5-
4,5), berat jenis 3,0, tidak larut dalam asam klorida tetapi berbuih
bila dipanaskan, tidak terbakar. Apabila disinari ultraviolet maka
akan memancarkan warna biru atau hijau.
Kristal magnesit umumnya terbentuk oleh proses dolomitisasi
hydrothermal batu gamping ganggang atau penggantian dolomite
amfibolit, piroksenit, diabas, peridotit, riolit, basalt, dan granit.
Magnesit kriptokristalin atau amorf terbetuk dari alterasi larutan
serpentine atau larutan ultrabasa lainnya.
14. Teknik Penambangan
Endapan magnesit di Indonesia kebanyakan megisi rekahan dalam bentuk urat-
urat dan tampak di permukaan. Oleh karenanya teknik penambangan dilakukan
dengan tambang terbuka dengan alat-alat sederhana).
Pengolahan dan Pemanfaatan
Magnesit dari hasil penambangan dibersihkan dari pengotor/kontaminan. Tahap
berikutnya disemprot dengan air untuk menghilangkan kotoran yang masih
menempel. Proses lanjutan dapat diperlakukan seperti pada kaolin. Keterdapatan
mineral alam sangat terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dibuat
magnesit sintetis dari dolomite atau batu gamping dolomitan (dikenal sebagai
seawater magnesia). Magnesit alam dan magnesit sintetis banyak digunakan
dalam industry refraktori, farmasi, kosmetik, karet, plastic, kertas (terutama kertas
rokok), cat, pembuatan logam Mg, pertanian, isolator, pipa.
15. 6. PIROFILIT
Pirofilit mempunyai system Kristal monoklin, pada
umumnya memperlihatkan lapisan tipis atau merupakan
agregat foliasi yang radial berwarna kuning-putih, hijau-
pucat atau hijau-coklat. Pirofilit mempunyai tingkat
kekerasan rendah (1-2), berat jenis 2, relative
ringan, mempunyai belahan nyata. Dalam keadaan pipih
mudah dibentuk (flexible) tetapi tidak elastic.
16. Teknik Penambangan
Dilakukan seperti penambangan kaolin.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan dilakukan seperti pada kaolin. Pirofilit banyak digunakan
pada industry
keramik, refraktori, kosmetik, kertas,cat, plastic, karet, dan industry
kimia/sabun.
17. 7. TOSEKI
Nama mineral ini relatif baru, sehingga belum
banyak dikenal. Toseki atau batuan kuarsa-serisit
terbentuk pada zona ubahan filik, yakni pada suhu
220º C, dan kondisi PH netral. Endapan toseki
biasanya berasosiasi dengan batuan vulkanik yang
berkomposisi asam dan terbentuk sebagai
endapan ubahan hidrithermal batuan vulkanik
jenis tufariolitik ataupun dasitik. Komposisi utama
dari toseki adalah mineral kuarsa 59-70%, serisit
15-30%, feldspar 1-3%.
18. Teknik Penambangan
Dilakukan seperti penambangan pirofilit/roseki.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan toseki dapat dilakukan seperti pengolahan pirofilit.
Kegunaan toseki umumnya dikaitan dengan kadar Fe2O3. Toseki
terutama untuk bahan baku keramik, refraktori, isolator. Sebagai
bahan keramik toseki mudah dikerjakan dan tidak memerlukan
bahan campuran lain.
19. 8. Oker
Oker adalah tanah yang lunak terdiri dari campuran oksida
besi dan bahan yang liat kadang terdapat juga karbonat dan
pasir kuarsa halus. Di pasaran/masyarakat dikenal 2 jenis
oker yaitu oker gemuk bilamana oker tersebut banyak
mengandung banyak tanah liat dan oker kurus apabila oker
tersebut banyak mengandung banyak pasir dan sedikit
tanah liat. Oker dari Ciater, Telaga warna, dan Karaha
terdapat di lereng-lereng bekas Gunung api. Oleh karena itu
oker terjadi karena proses hodrothermal yang semula
membawa bijih oksida besi dari batuan gunung api, yang
dalam hal ini biasanya bersifat basa.
20. Teknik Penambangan
Oker keterdapatannya ditunjukan oleh adanya singkapan
di permukaan. Oleh karenanya penambangan oker dapat
dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan
peralatan yang sederhana. Untuk deposit yang terbentuk
gang penam-bangan dilakukan dengan system
gophering.
21. Pengolahan dan Pemanfaatan
Sebelum oker digiling, kotoran yang ada harus dibuang
terlebih dahulu, kemudian dilakukan penggilingan. Untuk
memisahkan fraksi dari serbuk dapat dilakukan
penyedotan sehingga nantinya diperoleh dalam bentuk
tepung. Pada waktu tertentu proses pembakaran
diperlukan guna mendapatkan warna tertentu. Pada saat
pembakaran besi hidrat yang semula berwarna kekuningan
akan berubah menjadi merah karena airnya menguap dan
berbentuk besi oksida. Pada pembakaran diudara yang
lebih lama dan suhu yang lebih tinggi, ferro akan berubah
menjadi ferri oksida yang warnanya merah tua. Oker
dimanfaatkan sebagai bahan utama cat merah, dapat pula
untuk member warna pada ubin atau sebagia luluh.
Sebagai cat merah, oker dicampur dengan minyak cat.
22. 9. TAWAS
Tawas merupakan persenyawaan garam komplek. Di dalam tawas
didapatkan dalam 2 bentuk yaitu dalam bentuk padat (dalam
batuan/seperti yang dijumpai di daerah Ciater (dekat Bandung) dan
dalam bentuk air kawah seperti yang didapatkan di kawah
gunung Ijen. Tawas terjadi dari proses pelapukan dari batuan yang
mengandung mineral sulfide di daerah vulkanis (solfatara) atau terjai
di daerah batu lempung, serpih atau batu asbak yang mengandung
pirit dan markasit. Kebanyakan tawas dijumpai dalam bentuk padat
pada batu lempung, serpih ataupun batu sabak.
Teknik Penambangan
Tawas dijumpai pada batuan yang lunak /dijumpai dalam bentuk cair.
Oleh sebab itu umumnya teknik penambangan tawas dilakukan
dengan tambang terbuka dengan peralatan sederhana.
23. Pengolahan dan Pemanfaatan
Bahan tawas yang diperoleh dari hasil penambangan, dibentuk dalam bongkah-
bongkah kecil, kemudian digiling dengan crusher. Tahap kemudian dijemur pada
panas matahari dengan cara dibentangkan/ditabur tipis atau dapat pula
dipanggang (roasted) dengan tujuan untuk mengoksidasikan sulfide menjadi
sulfat. Pada tahap akhir bahan yang diolah tersebut dibebaskan dari sulfuric
acid, dan didapatkan tawas. Tawas dimanfaatkan untuk menjernihkan air/air
sumur yang keruh. Air yang telah dijernihkan dengan tawas tidak boleh diminum
secara langsung tetapi harus dimasak terlebih dahulu. Tawas dimanfaatkan pula
sebagai sumber bahan pembuatan natrium dan kalium, untuk bahan
antiseptic, bahan industry farmasi, untuk bahan cat, bahan penyamak kulit.