SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
KELOMPOK VI
   NAMA KELOMPOK :
     Dede Suprianto
       Oktopianto
  Dhede Triasgarythama
      Adri Yonathan
   Septa Dian Permana
     Robert Antonio
    Hendi Kristiantan
Proses Hidrotermal
Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang terjadi di
kerak bumi.
Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif
ringan, dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses
pembentukan endapan.
Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal dua
macam endapan hidrothermal, yaitu:
Cavity Filing, mengisi lubang-lubang bukaan yang sudah
ada di dalam batuan.
Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada
dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari larutan
hidrothermal.
Yang Termasuk Bahan Galian Industri Yang
        Berkaitan Dengan Proses Ubahan
                  Hidrotermal

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
barit, talk, magnesit, gips, toseki, pirofilit, dan kaolin. Ketiga jenis bahan galian
yang tersebut terakhir pada umumnya berasosiasi satu sama lain karena
terbentuk oleh proses dan dari sumber yang sama.

1. BARIT
Barit merupakan bentuk kristal tabular, tidak berwarna/putih apabila
murni, kuning, merah, hijau, kadang-kadang hitam akibat adanya kontaminasi.
Mempunyai kekerasan 2,5 – 3,5 , berat jenis 4,48 Mudah pecah membentuk
belahan prismatic, transparan ataupun translusen dengan luster vitreus, cerat
putih, sulit terbakar, dan tidak larut dalam asam, apabila dipanasi member nyala
kuning-hijau.
Teknik Penambangan
Penambangan barit lebih banyak ditunjukan oleh singkapan yang banyak
tampak di permukaan. Oleh sebab itu system panambangan yang diterapkan
adalah penambangan terbuka dengan peralatan sederhana. Pada umumnya
barit terakumulasi pada reaktan-reaktan ataupun patahan.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Barit dari penambangan pada umumnya kotor dan
dilekati oleh batuan yang lain. Sehingga langkah awal
barit ini dicuci dengan air cara disemprot. Yang bersih
dan kering dapat ditumbuk dan digerus, kemudian
disaring dengan ukuran tertentu. Karena barit
mempunyai berat jenis besar (±4,4) maka proses floatasi
dapat menghasilkan fraksi barit murni. Pada instalasi
pengolahan yang agak modern, fraksi barit yang
merupakan hasil proses pemecahan, dicuci dengan log-
washer, kemudian disaring, fraksi yang berukuran halus
diproses dengan jig untuk selanjutnya dikonsentrasi
dengan cara floatasi. Hasilnya dikeringkan untuk
selanjutnya dibuat dalam bentuk tepung.

Kegunaan barit yaitu ,Tepung barit dimanfaatkan sebagai
bahan cat, industry karet, kaca atau gelas, kertas, dan
plastic.
2. GIPSUM
Gypsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang
mendominasi pada mineralnya dan merupakan salah satu bahan galian industri.
Genesa
Gypsum merupakan mineral sedimen kimiawi (evaporit) yg khas, terbentuk melalui
pengendapan langsung dr air garam.
Kegunaan
Gypsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang.
Beberapa kegunaan gypsum yaitu
 Bahan perekat.
 Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
 Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu
   menjadi langka pada Zaman Perunggu, gypsum digunakan sebagai bahan
   bangunan.
 Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
 Untuk bahan baku kapur tulis
 Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen
 Sebagai indikator pada tanah dan air
 Sebagai agen medis pada ramuan tradisional China yang disebut Shi Gao.
3. KAOLIN
Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau
tanah liat putih merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi
sebagai akibat proses hydrothermal.
Kaolin tersusun dari bahan lempung kualitas tinggi. Mineral yang
masuk dalam kelompok ini adalah : kaolinit, nakrit, dikrit dan
holoysit. Sebagai Galian min utama : kaolinit 80%, min pengotor :
kuarsa, feldspar.
Dari tingkat kejadianya dibedakan :
a. Kaolin residual
    Jenis ini diketemukan ditempat terbentuknya bersama batuan induknya, belum
mengalami perpindahan, kristal teratur, jarang terjadi substitusi ion, mineral murni
b. Kaolin sedimenter
    Sudah mengalami perpindahan oleh air, angin, gletser, diendapkan dalam
cekungan, kristal tdk teratur, bercampur dengan bahan lain (oksida besi, titan) lebih
halus dan plastis
Penambangan :
a. tambang           terbuka       :       pengupasan          lapisan       penutup
   (cangkul, dragline, scraper), penambangan dgn backhoe, bucket exavator
b. Tambang semprot : penambangan dgn monetor diangkut dgn pompa dan pipa
   dikeringkan
c. Tambang dalam : scr gophering mengikuti arah endapan
Penggunaan Khusus :

 Kaolin untuk batu bata tahan api

 Kaolin utk semen putih/kertas

 Kaolin Untuk Industri Karet

 Kaolin Untuk Industri Pestisida

 Kaolin Untuk Industri Cat

 Kaolin Untuk Industri Keramik
4. TALK
Talk berwarna putih, putih kehijauan, abu-abu atau kecoklatan. Talk
mempunyai tingkat kekerasan 1 (dipakai sebagai indeks skala
Mohs), mudah dibentuk tetapi tidak elastic, perlapisannya
mengkilap seperti lemak, tidak larut dalam air, dan tidak
terbakar, mempunyai berat jenis 2,58-2,83, penghantar panas
kurang baik. Talk terbentuk dari hasil alterasi mineral magnesium
silikat dalam batuan beku ultrabasa, umum didaptkan pada batuan
hasil proses metamorphose regional khususnya pada batuan sekis.
Talk juga dapat terbentuk oleh proses metasomatisme pada marmer
dolomitan. Talk yang mutunya baiok berasal dari batuan induk
dolomite.
Teknik Penambangan
Endapan talk dapat diketahui karena tampak di permukaan. Oleh sebab itu system
penambangan yang dilakukan adalah system tambang terbuka, dapat dilakukan
dengan peralatan sederhana.

                          Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan talk yang berhasil dikumpulkan dari tempat penambangan dapat
dilakukan seperti pengolahan bentonit. Talk digunakan dalam berbagai industry
seperti industry
cat, farmasi, keramik, kosmetika, kertas, karet, isolator, tekstil, dan sebagai
pembawa dalam insektisida.
5. MAGNESIT
   Magnesit warna putih, kuning atau abu-abu, kadang-kadang
memperlihatkan kenampakan seperti porselin dengan fraktur
konkoidal. Mineral ini mempunyai tingkat kekerasan (3,5-
4,5), berat jenis 3,0, tidak larut dalam asam klorida tetapi berbuih
bila dipanaskan, tidak terbakar. Apabila disinari ultraviolet maka
akan memancarkan warna biru atau hijau.
   Kristal magnesit umumnya terbentuk oleh proses dolomitisasi
hydrothermal batu gamping ganggang atau penggantian dolomite
amfibolit, piroksenit, diabas, peridotit, riolit, basalt, dan granit.
Magnesit kriptokristalin atau amorf terbetuk dari alterasi larutan
serpentine atau larutan ultrabasa lainnya.
Teknik Penambangan
Endapan magnesit di Indonesia kebanyakan megisi rekahan dalam bentuk urat-
urat dan tampak di permukaan. Oleh karenanya teknik penambangan dilakukan
dengan tambang terbuka dengan alat-alat sederhana).

                          Pengolahan dan Pemanfaatan
Magnesit dari hasil penambangan dibersihkan dari pengotor/kontaminan. Tahap
berikutnya disemprot dengan air untuk menghilangkan kotoran yang masih
menempel. Proses lanjutan dapat diperlakukan seperti pada kaolin. Keterdapatan
mineral alam sangat terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dibuat
magnesit sintetis dari dolomite atau batu gamping dolomitan (dikenal sebagai
seawater magnesia). Magnesit alam dan magnesit sintetis banyak digunakan
dalam industry refraktori, farmasi, kosmetik, karet, plastic, kertas (terutama kertas
rokok), cat, pembuatan logam Mg, pertanian, isolator, pipa.
6. PIROFILIT
Pirofilit mempunyai system Kristal monoklin, pada
umumnya memperlihatkan lapisan tipis atau merupakan
agregat foliasi yang radial berwarna kuning-putih, hijau-
pucat atau hijau-coklat. Pirofilit mempunyai tingkat
kekerasan rendah (1-2), berat jenis 2, relative
ringan, mempunyai belahan nyata. Dalam keadaan pipih
mudah dibentuk (flexible) tetapi tidak elastic.
Teknik Penambangan
Dilakukan seperti penambangan kaolin.

                   Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan dilakukan seperti pada kaolin. Pirofilit banyak digunakan
                            pada industry
 keramik, refraktori, kosmetik, kertas,cat, plastic, karet, dan industry
                            kimia/sabun.
7. TOSEKI
Nama mineral ini relatif baru, sehingga belum
banyak dikenal. Toseki atau batuan kuarsa-serisit
terbentuk pada zona ubahan filik, yakni pada suhu
220º C, dan kondisi PH netral. Endapan toseki
biasanya berasosiasi dengan batuan vulkanik yang
berkomposisi asam dan terbentuk sebagai
endapan ubahan hidrithermal batuan vulkanik
jenis tufariolitik ataupun dasitik. Komposisi utama
dari toseki adalah mineral kuarsa 59-70%, serisit
15-30%, feldspar 1-3%.
Teknik Penambangan
Dilakukan seperti penambangan pirofilit/roseki.

                 Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan toseki dapat dilakukan seperti pengolahan pirofilit.
Kegunaan toseki umumnya dikaitan dengan kadar Fe2O3. Toseki
terutama untuk bahan baku keramik, refraktori, isolator. Sebagai
bahan keramik toseki mudah dikerjakan dan tidak memerlukan
bahan campuran lain.
8. Oker
Oker adalah tanah yang lunak terdiri dari campuran oksida
besi dan bahan yang liat kadang terdapat juga karbonat dan
pasir kuarsa halus. Di pasaran/masyarakat dikenal 2 jenis
oker yaitu oker gemuk bilamana oker tersebut banyak
mengandung banyak tanah liat dan oker kurus apabila oker
tersebut banyak mengandung banyak pasir dan sedikit
tanah liat. Oker dari Ciater, Telaga warna, dan Karaha
terdapat di lereng-lereng bekas Gunung api. Oleh karena itu
oker terjadi karena proses hodrothermal yang semula
membawa bijih oksida besi dari batuan gunung api, yang
dalam hal ini biasanya bersifat basa.
Teknik Penambangan
Oker keterdapatannya ditunjukan oleh adanya singkapan
di permukaan. Oleh karenanya penambangan oker dapat
dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan
peralatan yang sederhana. Untuk deposit yang terbentuk
gang penam-bangan dilakukan dengan system
gophering.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Sebelum oker digiling, kotoran yang ada harus dibuang
terlebih dahulu, kemudian dilakukan penggilingan. Untuk
memisahkan fraksi dari serbuk dapat dilakukan
penyedotan sehingga nantinya diperoleh dalam bentuk
tepung. Pada waktu tertentu proses pembakaran
diperlukan guna mendapatkan warna tertentu. Pada saat
pembakaran besi hidrat yang semula berwarna kekuningan
akan berubah menjadi merah karena airnya menguap dan
berbentuk besi oksida. Pada pembakaran diudara yang
lebih lama dan suhu yang lebih tinggi, ferro akan berubah
menjadi ferri oksida yang warnanya merah tua. Oker
dimanfaatkan sebagai bahan utama cat merah, dapat pula
untuk member warna pada ubin atau sebagia luluh.
Sebagai cat merah, oker dicampur dengan minyak cat.
9. TAWAS
Tawas merupakan persenyawaan garam komplek. Di dalam tawas
didapatkan dalam 2 bentuk yaitu dalam bentuk padat (dalam
batuan/seperti yang dijumpai di daerah Ciater (dekat Bandung) dan
dalam bentuk air kawah seperti yang didapatkan di kawah
gunung Ijen. Tawas terjadi dari proses pelapukan dari batuan yang
mengandung mineral sulfide di daerah vulkanis (solfatara) atau terjai
di daerah batu lempung, serpih atau batu asbak yang mengandung
pirit dan markasit. Kebanyakan tawas dijumpai dalam bentuk padat
pada batu lempung, serpih ataupun batu sabak.

                      Teknik Penambangan
Tawas dijumpai pada batuan yang lunak /dijumpai dalam bentuk cair.
Oleh sebab itu umumnya teknik penambangan tawas dilakukan
dengan tambang terbuka dengan peralatan sederhana.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Bahan tawas yang diperoleh dari hasil penambangan, dibentuk dalam bongkah-
bongkah kecil, kemudian digiling dengan crusher. Tahap kemudian dijemur pada
panas matahari dengan cara dibentangkan/ditabur tipis atau dapat pula
dipanggang (roasted) dengan tujuan untuk mengoksidasikan sulfide menjadi
sulfat. Pada tahap akhir bahan yang diolah tersebut dibebaskan dari sulfuric
acid, dan didapatkan tawas. Tawas dimanfaatkan untuk menjernihkan air/air
sumur yang keruh. Air yang telah dijernihkan dengan tawas tidak boleh diminum
secara langsung tetapi harus dimasak terlebih dahulu. Tawas dimanfaatkan pula
sebagai sumber bahan pembuatan natrium dan kalium, untuk bahan
antiseptic, bahan industry farmasi, untuk bahan cat, bahan penyamak kulit.
Proses hidrotermal 2

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industriUVRI - UKDM
 
Sulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriSulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriBonita Susimah
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiIndahPasaribu1
 
FELDSPAR BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
FELDSPAR BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAFELDSPAR BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
FELDSPAR BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detiloilandgas24
 
genesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaangenesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaandesra99
 
1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineralIrvan Aditya
 
Mineralogi
MineralogiMineralogi
Mineralogihariia
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaSylvester Saragih
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuadbel Edwar
 

Mais procurados (20)

Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
Sulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriSulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industri
 
Kuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galianKuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galian
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologi
 
FELDSPAR BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
FELDSPAR BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAFELDSPAR BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
FELDSPAR BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
genesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaangenesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaan
 
batu Sekis
batu Sekisbatu Sekis
batu Sekis
 
1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 
Mineralogi
MineralogiMineralogi
Mineralogi
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 

Destaque

New microsoft office power point presentation
New microsoft office power point presentationNew microsoft office power point presentation
New microsoft office power point presentationBudisantoso Peujakesuma
 
Kimia bahan galian biotit
Kimia bahan galian biotitKimia bahan galian biotit
Kimia bahan galian biotit085753889956
 
Barang tambang (kaolin).ppt
Barang tambang (kaolin).pptBarang tambang (kaolin).ppt
Barang tambang (kaolin).pptZaqiIbnuRamadhan
 
Rab 11-okt-2011
Rab 11-okt-2011Rab 11-okt-2011
Rab 11-okt-2011jaypradha
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Lumpur dan Hidrolika Lumpur Pengeboran
Lumpur dan Hidrolika Lumpur PengeboranLumpur dan Hidrolika Lumpur Pengeboran
Lumpur dan Hidrolika Lumpur PengeboranlombkTBK
 

Destaque (8)

New microsoft office power point presentation
New microsoft office power point presentationNew microsoft office power point presentation
New microsoft office power point presentation
 
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisikaMakalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
 
Kimia bahan galian biotit
Kimia bahan galian biotitKimia bahan galian biotit
Kimia bahan galian biotit
 
Barang tambang (kaolin).ppt
Barang tambang (kaolin).pptBarang tambang (kaolin).ppt
Barang tambang (kaolin).ppt
 
Buasir dan Batu Karang
Buasir dan Batu KarangBuasir dan Batu Karang
Buasir dan Batu Karang
 
Rab 11-okt-2011
Rab 11-okt-2011Rab 11-okt-2011
Rab 11-okt-2011
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Lumpur dan Hidrolika Lumpur Pengeboran
Lumpur dan Hidrolika Lumpur PengeboranLumpur dan Hidrolika Lumpur Pengeboran
Lumpur dan Hidrolika Lumpur Pengeboran
 

Semelhante a Proses hidrotermal 2

Bab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinBab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinSamuel Semy
 
Makalah sumber daya tambang non logam
Makalah sumber daya tambang non logamMakalah sumber daya tambang non logam
Makalah sumber daya tambang non logamYadhi Muqsith
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriSylvester Saragih
 
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan AsosiasinyaITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan AsosiasinyaAfikFathoni1
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingUDIN MUHRUDIN
 
Kimia bahan galian dolomit
Kimia bahan galian dolomitKimia bahan galian dolomit
Kimia bahan galian dolomit085753889956
 
PENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIANPENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIANFarid Asyhadi
 
Tugas geologi minyak dan gas bumi
Tugas geologi minyak dan gas bumiTugas geologi minyak dan gas bumi
Tugas geologi minyak dan gas bumiargastonmahoklory
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiSylvester Saragih
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineralMeileni Nurhayati
 
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAMANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfGEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfseptianraha1
 
Tugas Geologi Dasar (Jenis-Jenis Batuan)
Tugas Geologi Dasar (Jenis-Jenis Batuan)Tugas Geologi Dasar (Jenis-Jenis Batuan)
Tugas Geologi Dasar (Jenis-Jenis Batuan)Nurul Afdal Haris
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesiagifariwk
 
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi TambangPemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi TambangRivai Anas Amirul Huda
 

Semelhante a Proses hidrotermal 2 (20)

Bab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinBab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertin
 
Makalah sumber daya tambang non logam
Makalah sumber daya tambang non logamMakalah sumber daya tambang non logam
Makalah sumber daya tambang non logam
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
batu Kyanite
batu Kyanitebatu Kyanite
batu Kyanite
 
Tanah serap
Tanah serapTanah serap
Tanah serap
 
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan AsosiasinyaITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
 
Kimia bahan galian dolomit
Kimia bahan galian dolomitKimia bahan galian dolomit
Kimia bahan galian dolomit
 
PENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIANPENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIAN
 
Tugas geologi minyak dan gas bumi
Tugas geologi minyak dan gas bumiTugas geologi minyak dan gas bumi
Tugas geologi minyak dan gas bumi
 
4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
 
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAMANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfGEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
 
Tugas Geologi Dasar (Jenis-Jenis Batuan)
Tugas Geologi Dasar (Jenis-Jenis Batuan)Tugas Geologi Dasar (Jenis-Jenis Batuan)
Tugas Geologi Dasar (Jenis-Jenis Batuan)
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
 
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi TambangPemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
 
Zircon bonita
Zircon   bonitaZircon   bonita
Zircon bonita
 

Proses hidrotermal 2

  • 1. KELOMPOK VI NAMA KELOMPOK : Dede Suprianto Oktopianto Dhede Triasgarythama Adri Yonathan Septa Dian Permana Robert Antonio Hendi Kristiantan
  • 2. Proses Hidrotermal Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang terjadi di kerak bumi. Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu: Cavity Filing, mengisi lubang-lubang bukaan yang sudah ada di dalam batuan. Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari larutan hidrothermal.
  • 3. Yang Termasuk Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Proses Ubahan Hidrotermal Yang termasuk dalam kelompok ini adalah barit, talk, magnesit, gips, toseki, pirofilit, dan kaolin. Ketiga jenis bahan galian yang tersebut terakhir pada umumnya berasosiasi satu sama lain karena terbentuk oleh proses dan dari sumber yang sama. 1. BARIT Barit merupakan bentuk kristal tabular, tidak berwarna/putih apabila murni, kuning, merah, hijau, kadang-kadang hitam akibat adanya kontaminasi. Mempunyai kekerasan 2,5 – 3,5 , berat jenis 4,48 Mudah pecah membentuk belahan prismatic, transparan ataupun translusen dengan luster vitreus, cerat putih, sulit terbakar, dan tidak larut dalam asam, apabila dipanasi member nyala kuning-hijau.
  • 4. Teknik Penambangan Penambangan barit lebih banyak ditunjukan oleh singkapan yang banyak tampak di permukaan. Oleh sebab itu system panambangan yang diterapkan adalah penambangan terbuka dengan peralatan sederhana. Pada umumnya barit terakumulasi pada reaktan-reaktan ataupun patahan.
  • 5. Pengolahan dan Pemanfaatan Barit dari penambangan pada umumnya kotor dan dilekati oleh batuan yang lain. Sehingga langkah awal barit ini dicuci dengan air cara disemprot. Yang bersih dan kering dapat ditumbuk dan digerus, kemudian disaring dengan ukuran tertentu. Karena barit mempunyai berat jenis besar (±4,4) maka proses floatasi dapat menghasilkan fraksi barit murni. Pada instalasi pengolahan yang agak modern, fraksi barit yang merupakan hasil proses pemecahan, dicuci dengan log- washer, kemudian disaring, fraksi yang berukuran halus diproses dengan jig untuk selanjutnya dikonsentrasi dengan cara floatasi. Hasilnya dikeringkan untuk selanjutnya dibuat dalam bentuk tepung. Kegunaan barit yaitu ,Tepung barit dimanfaatkan sebagai bahan cat, industry karet, kaca atau gelas, kertas, dan plastic.
  • 6. 2. GIPSUM Gypsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya dan merupakan salah satu bahan galian industri. Genesa Gypsum merupakan mineral sedimen kimiawi (evaporit) yg khas, terbentuk melalui pengendapan langsung dr air garam.
  • 7. Kegunaan Gypsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Beberapa kegunaan gypsum yaitu  Bahan perekat.  Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.  Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu menjadi langka pada Zaman Perunggu, gypsum digunakan sebagai bahan bangunan.  Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan  Untuk bahan baku kapur tulis  Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen  Sebagai indikator pada tanah dan air  Sebagai agen medis pada ramuan tradisional China yang disebut Shi Gao.
  • 8. 3. KAOLIN Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau tanah liat putih merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi sebagai akibat proses hydrothermal. Kaolin tersusun dari bahan lempung kualitas tinggi. Mineral yang masuk dalam kelompok ini adalah : kaolinit, nakrit, dikrit dan holoysit. Sebagai Galian min utama : kaolinit 80%, min pengotor : kuarsa, feldspar.
  • 9. Dari tingkat kejadianya dibedakan : a. Kaolin residual Jenis ini diketemukan ditempat terbentuknya bersama batuan induknya, belum mengalami perpindahan, kristal teratur, jarang terjadi substitusi ion, mineral murni b. Kaolin sedimenter Sudah mengalami perpindahan oleh air, angin, gletser, diendapkan dalam cekungan, kristal tdk teratur, bercampur dengan bahan lain (oksida besi, titan) lebih halus dan plastis Penambangan : a. tambang terbuka : pengupasan lapisan penutup (cangkul, dragline, scraper), penambangan dgn backhoe, bucket exavator b. Tambang semprot : penambangan dgn monetor diangkut dgn pompa dan pipa dikeringkan c. Tambang dalam : scr gophering mengikuti arah endapan
  • 10. Penggunaan Khusus :  Kaolin untuk batu bata tahan api  Kaolin utk semen putih/kertas  Kaolin Untuk Industri Karet  Kaolin Untuk Industri Pestisida  Kaolin Untuk Industri Cat  Kaolin Untuk Industri Keramik
  • 11. 4. TALK Talk berwarna putih, putih kehijauan, abu-abu atau kecoklatan. Talk mempunyai tingkat kekerasan 1 (dipakai sebagai indeks skala Mohs), mudah dibentuk tetapi tidak elastic, perlapisannya mengkilap seperti lemak, tidak larut dalam air, dan tidak terbakar, mempunyai berat jenis 2,58-2,83, penghantar panas kurang baik. Talk terbentuk dari hasil alterasi mineral magnesium silikat dalam batuan beku ultrabasa, umum didaptkan pada batuan hasil proses metamorphose regional khususnya pada batuan sekis. Talk juga dapat terbentuk oleh proses metasomatisme pada marmer dolomitan. Talk yang mutunya baiok berasal dari batuan induk dolomite.
  • 12. Teknik Penambangan Endapan talk dapat diketahui karena tampak di permukaan. Oleh sebab itu system penambangan yang dilakukan adalah system tambang terbuka, dapat dilakukan dengan peralatan sederhana. Pengolahan dan Pemanfaatan Pengolahan talk yang berhasil dikumpulkan dari tempat penambangan dapat dilakukan seperti pengolahan bentonit. Talk digunakan dalam berbagai industry seperti industry cat, farmasi, keramik, kosmetika, kertas, karet, isolator, tekstil, dan sebagai pembawa dalam insektisida.
  • 13. 5. MAGNESIT Magnesit warna putih, kuning atau abu-abu, kadang-kadang memperlihatkan kenampakan seperti porselin dengan fraktur konkoidal. Mineral ini mempunyai tingkat kekerasan (3,5- 4,5), berat jenis 3,0, tidak larut dalam asam klorida tetapi berbuih bila dipanaskan, tidak terbakar. Apabila disinari ultraviolet maka akan memancarkan warna biru atau hijau. Kristal magnesit umumnya terbentuk oleh proses dolomitisasi hydrothermal batu gamping ganggang atau penggantian dolomite amfibolit, piroksenit, diabas, peridotit, riolit, basalt, dan granit. Magnesit kriptokristalin atau amorf terbetuk dari alterasi larutan serpentine atau larutan ultrabasa lainnya.
  • 14. Teknik Penambangan Endapan magnesit di Indonesia kebanyakan megisi rekahan dalam bentuk urat- urat dan tampak di permukaan. Oleh karenanya teknik penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dengan alat-alat sederhana). Pengolahan dan Pemanfaatan Magnesit dari hasil penambangan dibersihkan dari pengotor/kontaminan. Tahap berikutnya disemprot dengan air untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel. Proses lanjutan dapat diperlakukan seperti pada kaolin. Keterdapatan mineral alam sangat terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dibuat magnesit sintetis dari dolomite atau batu gamping dolomitan (dikenal sebagai seawater magnesia). Magnesit alam dan magnesit sintetis banyak digunakan dalam industry refraktori, farmasi, kosmetik, karet, plastic, kertas (terutama kertas rokok), cat, pembuatan logam Mg, pertanian, isolator, pipa.
  • 15. 6. PIROFILIT Pirofilit mempunyai system Kristal monoklin, pada umumnya memperlihatkan lapisan tipis atau merupakan agregat foliasi yang radial berwarna kuning-putih, hijau- pucat atau hijau-coklat. Pirofilit mempunyai tingkat kekerasan rendah (1-2), berat jenis 2, relative ringan, mempunyai belahan nyata. Dalam keadaan pipih mudah dibentuk (flexible) tetapi tidak elastic.
  • 16. Teknik Penambangan Dilakukan seperti penambangan kaolin. Pengolahan dan Pemanfaatan Pengolahan dilakukan seperti pada kaolin. Pirofilit banyak digunakan pada industry keramik, refraktori, kosmetik, kertas,cat, plastic, karet, dan industry kimia/sabun.
  • 17. 7. TOSEKI Nama mineral ini relatif baru, sehingga belum banyak dikenal. Toseki atau batuan kuarsa-serisit terbentuk pada zona ubahan filik, yakni pada suhu 220º C, dan kondisi PH netral. Endapan toseki biasanya berasosiasi dengan batuan vulkanik yang berkomposisi asam dan terbentuk sebagai endapan ubahan hidrithermal batuan vulkanik jenis tufariolitik ataupun dasitik. Komposisi utama dari toseki adalah mineral kuarsa 59-70%, serisit 15-30%, feldspar 1-3%.
  • 18. Teknik Penambangan Dilakukan seperti penambangan pirofilit/roseki. Pengolahan dan Pemanfaatan Pengolahan toseki dapat dilakukan seperti pengolahan pirofilit. Kegunaan toseki umumnya dikaitan dengan kadar Fe2O3. Toseki terutama untuk bahan baku keramik, refraktori, isolator. Sebagai bahan keramik toseki mudah dikerjakan dan tidak memerlukan bahan campuran lain.
  • 19. 8. Oker Oker adalah tanah yang lunak terdiri dari campuran oksida besi dan bahan yang liat kadang terdapat juga karbonat dan pasir kuarsa halus. Di pasaran/masyarakat dikenal 2 jenis oker yaitu oker gemuk bilamana oker tersebut banyak mengandung banyak tanah liat dan oker kurus apabila oker tersebut banyak mengandung banyak pasir dan sedikit tanah liat. Oker dari Ciater, Telaga warna, dan Karaha terdapat di lereng-lereng bekas Gunung api. Oleh karena itu oker terjadi karena proses hodrothermal yang semula membawa bijih oksida besi dari batuan gunung api, yang dalam hal ini biasanya bersifat basa.
  • 20. Teknik Penambangan Oker keterdapatannya ditunjukan oleh adanya singkapan di permukaan. Oleh karenanya penambangan oker dapat dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan peralatan yang sederhana. Untuk deposit yang terbentuk gang penam-bangan dilakukan dengan system gophering.
  • 21. Pengolahan dan Pemanfaatan Sebelum oker digiling, kotoran yang ada harus dibuang terlebih dahulu, kemudian dilakukan penggilingan. Untuk memisahkan fraksi dari serbuk dapat dilakukan penyedotan sehingga nantinya diperoleh dalam bentuk tepung. Pada waktu tertentu proses pembakaran diperlukan guna mendapatkan warna tertentu. Pada saat pembakaran besi hidrat yang semula berwarna kekuningan akan berubah menjadi merah karena airnya menguap dan berbentuk besi oksida. Pada pembakaran diudara yang lebih lama dan suhu yang lebih tinggi, ferro akan berubah menjadi ferri oksida yang warnanya merah tua. Oker dimanfaatkan sebagai bahan utama cat merah, dapat pula untuk member warna pada ubin atau sebagia luluh. Sebagai cat merah, oker dicampur dengan minyak cat.
  • 22. 9. TAWAS Tawas merupakan persenyawaan garam komplek. Di dalam tawas didapatkan dalam 2 bentuk yaitu dalam bentuk padat (dalam batuan/seperti yang dijumpai di daerah Ciater (dekat Bandung) dan dalam bentuk air kawah seperti yang didapatkan di kawah gunung Ijen. Tawas terjadi dari proses pelapukan dari batuan yang mengandung mineral sulfide di daerah vulkanis (solfatara) atau terjai di daerah batu lempung, serpih atau batu asbak yang mengandung pirit dan markasit. Kebanyakan tawas dijumpai dalam bentuk padat pada batu lempung, serpih ataupun batu sabak. Teknik Penambangan Tawas dijumpai pada batuan yang lunak /dijumpai dalam bentuk cair. Oleh sebab itu umumnya teknik penambangan tawas dilakukan dengan tambang terbuka dengan peralatan sederhana.
  • 23. Pengolahan dan Pemanfaatan Bahan tawas yang diperoleh dari hasil penambangan, dibentuk dalam bongkah- bongkah kecil, kemudian digiling dengan crusher. Tahap kemudian dijemur pada panas matahari dengan cara dibentangkan/ditabur tipis atau dapat pula dipanggang (roasted) dengan tujuan untuk mengoksidasikan sulfide menjadi sulfat. Pada tahap akhir bahan yang diolah tersebut dibebaskan dari sulfuric acid, dan didapatkan tawas. Tawas dimanfaatkan untuk menjernihkan air/air sumur yang keruh. Air yang telah dijernihkan dengan tawas tidak boleh diminum secara langsung tetapi harus dimasak terlebih dahulu. Tawas dimanfaatkan pula sebagai sumber bahan pembuatan natrium dan kalium, untuk bahan antiseptic, bahan industry farmasi, untuk bahan cat, bahan penyamak kulit.