SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
BAB I

                               PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

     Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.
Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk
dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam
kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan
masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan dan
bawahannya.

     Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada two way
communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu
diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-
cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasama
tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun
kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan
masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat
memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

     Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan hidup
berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan
menciptakan hubungan kerja sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan
oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari
pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang
lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu,
karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus
dilaksanakan.


                                       1
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran
pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi
tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.

       Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan
komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut
struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses
pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan
sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung
satu    sama    lain   meliputi   arus   komunikasi     vertikal   dan   horisontal.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi
pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran
yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk
mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.



1.2 Rumusan Masalah

   Adapun makalah ini disusun dengan rumusan masalah sebagai berikut :

   1. Apakah yang dimaksud dengan organisasi?
   2. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi?
   3. Bagaimana hubungan komunikasi terhadap organisasi?
   4. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi dalam organisasi?
   5. Bagaimana model komunikasi dalam organisasi?
   6. Apa fungsi komunikasi dalam organisasi?
   7. Bagaimana proses komunikasi dalam organisasi?
   8. Apa saja gaya komunikasi yang dapat diterapkan dalam organisasi dan
        bagaimanakah gambaran umum mengenai masing-masing gaya komunikasi
        tersebut?


                                         2
1.3 Tujuan

    Agar mahasiswa dapat mengetahui mengenai teori mengenai komunikasi dalam
organisasi. Dan diharapkan pula informasi ini dapat menjadi referensi dalam
pembelajaran materi komunikasi organisasi.




                                        3
BAB II
                                 PEMBAHASAN




2.1 Organisasi dan Komunikasi

     Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiah
berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Everet
M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan
organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.

     Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach,
mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan
sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas
dan wewenang.

     Sedangkan untuk istilah komunikasi (communication) berasal dari Bahasa Latin
communicatus yang berarti ”berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan
demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang
bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Menurut Webster New Collogiate Dictionary
dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara
individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Hovland, Janis & Kelley menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui
mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-
kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya
(khalayak). Sedangkan Berelson & Steiner berpendapat bahwa komunikasi adalah
suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui
penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.




                                         4
2.2 Hubungan Ilmu Komunikasi dengan Organisasi

        Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya
yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan
organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang
berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa
yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan
sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk
bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu
organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup
organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilakukan.


2.3 Komunikasi Organisasi
        Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi
(Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa
cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus
dilakukan dalam organisasi. Misalnya adalah memo, kebijakan, pernyataan, jumpa
pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang
disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada
anggotanya secara individual.
        Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi
di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun
dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan
kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989:
214).
        Price (1997) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat
informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara


                                           5
anggota organisasi. Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk
saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka
referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of experience)
diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi
yaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua antara karyawan
yang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah antara karyawan kepada atasan.
Hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan juga tidak bisa dilepaskan dari
budaya paternalistik yaitu atasan jarang sekali atau tidak pernah memberikan kepada
bawahannya untuk bertindak sendiri, untuk mengambil inisiatif dan mengambil
keputusan. Hal ini disebabkan karena komunikasi yang dilakukan oleh atasan kepada
bawahan bersifat formal dimana adanya struktur organisasi yang jauh antara atasan
dengan bawahan. Sehingga konsekuensi dari perilaku ini bahwa para bawahannya
tidak dimanfaatkan sebagai sumber informasi, ide, dan saran.
     Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para
karyawan tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya
dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika sedang berada di
bawah standar (Robbins, 2002).
     Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini
mudah dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang
luas terhadap kehidupan organisasi, misal konflik antar pegawai, dan sebaliknya
komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerjasama dan juga
kepuasan kerja .Mengingat yang bekerjasama dalam suatu organisasi dalam rangka
mencapai tujuan merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan berbagai
karakter, maka komunikasi yang terbuka harus dikembangkan dengan baik. Dengan
demikian masing-masing karyawan dalam organisasi mengetahui tanggung jawab dan
wewenang masing masing.
     Karyawan yang mempunyai kompetensi komunikasi yang baik akan mampu
memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja



                                         6
karyawan menjadi semakin baik. Komunikasi memegang peranan penting di dalam
menunjang kelancaran aktivitas karyawan di perusahaan.
     Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamik yang berfungsi sebagai
alat utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungannya dengan
lingkungan tugas. Pincus (1986) menemukan komunikasi berhubungan positif dengan
kinerja, tetapi tidak sekuat hubungan antara komunikasi dengan kepuasan. Chen et
al., (2006) menyatakan komunikasi organisasi berhubungan positif dengan komitmen
organisasi dan kinerja dan berhubungan negatif dengan tekanan pekerjaan. Namun
demikian Rodwell (1998) menyatakan bahwa variabel komunikasi berhubungan
negatif dengan kinerja.


2.4 Model Komunikasi dalam Organisasi
     Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita
(pesan) dan penerima seperti gambar berikut ini :
     Model ini menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur
hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh adalah seseorang dapat
mengirimkan pesan, namun apabila tidak ada yang menerima atau yang mendengar,
komunikasi tidak akan terjadi.


2.5 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
     Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah
sebagai berikut:
     a) Fungsi informatif
         Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.
         Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
         memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.
         Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat
         melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran
         manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan

                                          7
organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.
   Sedangkan       karyawan     (bawahan)       membutuhkan       informasi    untuk
   melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan
   keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
b) Fungsi regulatif

    Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
    organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif,
    yaitu:

       •     Berkaitan   dengan   orang-orang       yang   berada   dalam     tataran
             manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
             mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi
             perintah atau instruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan
             sebagaimana semestinya.
       •     Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya
             berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
             peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk
             dilaksanakan.
c) Fungsi persuasif
    Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan
    selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan
    ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi
    bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan
    secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih
    besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
    kewenangannya.
d) Fungsi integratif
    Setiap     organisasi    berusaha       untuk   menyediakan     saluran     yang
    memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan


                                        8
baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut,
          yaitu:
               •       Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam
                       organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan
                       organisasi.
               •       Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi
                       selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan
                       darmawisata.   Pelaksanaan    aktivitas   ini   akan   menumbuhkan
                       keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan
                       terhadap organisasi.


2.6 Proses Komunikasi dalam Organisasi
     Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi
internal dan proses komunikasi eksternal.
      a) Komunikasi Internal
          Merupakan pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan
          dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas disertai
          pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan,
          sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).
          Adapun Empat Dimensi Komunikasi dalam organisasi, yaitu :
          1.       Downward communication
                   Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada
                   pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
                   Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
                   •     Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
                   •     Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk
                         dilaksanakan (job retionnale)
                   •     Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang
                         berlaku (procedures and practices)

                                                9
•    Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2.       Upward communication
         Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim
         pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas
         ini adalah:
     •       Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas
             yang sudah dilaksanakan
     •       Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan
             ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
     •       Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
     •       Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun
             pekerjaannya
         Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan
         mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui
         bagaimana        cara    memperoleh      informasi     dari    bawah.
         Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas
         terlihat amat sulit:
     •       Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran
             mereka
     •       Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang
             dialami pegawai
     •       Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan
             pegawai
     •       Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap
             pada apa yang disampaikan pegawai




                                    10
3.   Horizontal communication
        Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun
        bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
        Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
        •   Memperbaiki koordinasi tugas
        •   Upaya pemecahan masalah
        •   Saling berbagi informasi
        •   Upaya pemecahan konflik
        •   Membina hubungan melalui kegiatan bersama
   4.   Interline communication

        Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas
        fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi
        lintas-saluran    ini   karena   biasanya   tanggung    jawab       mereka
        berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak
        komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-
        orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah
        lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi
        lintas-saluran.

b) Komunikasi Eksternal

Adalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak
audience di luar organisasi. Contoh dari komunikasi eksternal, yaitu :

        Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif.
        Contohnya adalah Majalah, Press release/media release, Artikel surat
        kabar atau majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll.
        Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.




                                    11
2.7 Gaya Komunikasi

     Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan
kepada kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika
mereka melaksanakan tindakan berbagi informasi dan gagasan. Sementara pada
pengaruh kekuasaan dalam organisasi, kita akan mengkaji jenis-jenis kekuasaan yang
digunakan oleh orang-orang dalam tataran manajemen sewaktu mereka mencoba
mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam organsasi, kita akan diajak untuk
memikirkan bagaimana mendefinisikan tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam
organisasi, bagaimana kita memilih orang yang tepat untuk diajak bekerjasama dan
bagaimana kita memilih saluran yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut.

     Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat
perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu
(a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation).
Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang
dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang
tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung
pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).

   a. The Controlling style

       Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya
       satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur
       perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan
       gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-
       way communications.

       Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih
       memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka
       untuk berharap pesan.


                                         12
Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan.
   Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik,
   kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan
   pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan
   pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan
   kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-
   pandangannya.

   Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha
   „menjual‟ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha
   menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style
   of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya
   bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik.
   Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak
   jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons
   atau tanggapan yang negatif pula.

b. The Equalitarian style

   Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The
   equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus
   penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua
   arah (two-way traffic of communication).

   Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka.
   Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun
   pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang
   demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan
   dan pengertian bersama.




                                       13
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan
   ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta
   kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam
   konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style
   ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini
   efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi
   untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks.
   Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindakan berbagi
   informasi (share) di antara para anggota dalam suatu organisasi.

c. The Structuring style

   Gaya komunikasi ini lebih memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis
   maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan,
   penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan
   (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi
   orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal
   kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.

   Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State
   University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang
   mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan
   Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien
   adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna
   lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan
   jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

d. The Dynamic style

   Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena
   pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya


                                     14
berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of
   communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor
   yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).

   Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah menstimulasi atau
   merangsang pekerja ataupun karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan
   lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi
   persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa
   karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi
   masalah yang kritis tersebut.

e. The Relinguishing style

   Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran,
   pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi
   perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi
   perintah dan mengontrol orang lain.

   Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan
   atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan
   luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua
   tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.

f. The Withdrawal style

   Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak
   komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya
   ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan
   ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

   Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya
   tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia



                                     15
mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan
suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh
karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi.




                                  16
BAB III
                                   PENUTUP




        Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referansi yang ada hubungannya
dengan makalah ini.

       Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberi kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya.

      Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.



3.1 Kesimpulan

      Organisasi adalah suatu tempat dimana terdapat kesamaan tujuan untuk
      mencapainya bersama-sama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian
      tugas dimana manajemen mengordinasikan sumber bahan dan sumber daya
      manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
      Berelson & Steiner berpendapat bahwa komunikasi adalah suatu proses
      penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui
      penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-
      lain.
      Korelasi   antara   ilmu   komunikasi       dengan   organisasi   terletak   pada
      peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam
      mencapai tujuan organisasi itu.
      Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi
      di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan


                                          17
maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam
rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi (Effendy,1989: 214).
Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita
(pesan) dan penerima.
Komunikasi memiliki empat fungsi, yaitu fungsi informatif, regulatif,
persuasif, dan integratif.
Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi
internal dan proses komunikasi eksternal.
Gambaran umum yang diperoleh dari uraian mengenai gaya komunikasi di
atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya
komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring,
dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk
menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya
komunikasi terakhir: controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan
menghalangi berlangsungnya interaksi yang bermanfaat




                                  18
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.uinsuska.info/perpustakaan/attachments/025_KOMUNIKASI%20
    DALAM%20MANAJEMEN%28oleh%20SUHAIMI%20D,%20M.Si%29.pdf
    (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
2. http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/08/201854/126/101/Drydocks-
    World-Graha-Pecat-600-Pekerja-Tanpa-Alasan-Jelas (diakses pada tanggal
    10 Februari 2011)
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (diakses pada tanggal 2
    Februari 2011)
4. http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Inovasi&arti
    kel=inv2&hlm=1-3 (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
5. http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html
    (diakses pada tanggal 25 Januari 2011)
6. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2069026-fungsi-komunikasi-
    dalam-organisasi/ (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
7. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/iklim-komunikasi-dalam-
    organisasi.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
8. http://info-gua.blogspot.com/2010/05/pengaruh-komunikasi-organisasi-
    terhadap.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
9. http://joejoe.blogdetik.com/2010/05/20/komunikasi-dalam-organisasi/
    (diakses pada tanggal 8 Februari 2011)
10. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/komunikasi-dalam-organisasi-9/
    (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)




                                   19

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
Komunikasi Organisasi
Komunikasi OrganisasiKomunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasidedeaa98
 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemenYosie Andre Victora
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)Ruhilatul Ilma
 
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Ratna Kusuma Wardhany
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Muhammad Yasir Abdad
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)sudarsono mr
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEUniversitas Negeri Gorontalo
 
Makalah komunikasi bisnis
Makalah komunikasi bisnisMakalah komunikasi bisnis
Makalah komunikasi bisnisvitalfrans
 
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojekjelitawidyastuti
 
48697359 modul-12-tm-manajemen-kontemporer
48697359 modul-12-tm-manajemen-kontemporer48697359 modul-12-tm-manajemen-kontemporer
48697359 modul-12-tm-manajemen-kontemporerRizka Yuliana
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiasusatya
 
Chapter 8 komunikasi
Chapter 8 komunikasiChapter 8 komunikasi
Chapter 8 komunikasiAndi Iswoyo
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 

Mais procurados (20)

Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
Komunikasi Organisasi
Komunikasi OrganisasiKomunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi
 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen
 
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
 
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Ppt teori organisasi
Ppt teori organisasiPpt teori organisasi
Ppt teori organisasi
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
 
Inovasi dalam berorganisasi
Inovasi dalam berorganisasiInovasi dalam berorganisasi
Inovasi dalam berorganisasi
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
 
Makalah komunikasi bisnis
Makalah komunikasi bisnisMakalah komunikasi bisnis
Makalah komunikasi bisnis
 
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
48697359 modul-12-tm-manajemen-kontemporer
48697359 modul-12-tm-manajemen-kontemporer48697359 modul-12-tm-manajemen-kontemporer
48697359 modul-12-tm-manajemen-kontemporer
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Chapter 8 komunikasi
Chapter 8 komunikasiChapter 8 komunikasi
Chapter 8 komunikasi
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 

Semelhante a Komunikasi Organisasi Dalam Mencapai Tujuan

Komunikasi dalam Organisasi.pdf
Komunikasi dalam Organisasi.pdfKomunikasi dalam Organisasi.pdf
Komunikasi dalam Organisasi.pdfZukét Printing
 
Komunikasi dalam Organisasi.docx
Komunikasi dalam Organisasi.docxKomunikasi dalam Organisasi.docx
Komunikasi dalam Organisasi.docxZukét Printing
 
Komunikasi organisasi ke 2
Komunikasi organisasi ke 2Komunikasi organisasi ke 2
Komunikasi organisasi ke 2suroso_mtp
 
makalah Komunikasi dalam keperawatan
makalah Komunikasi dalam keperawatanmakalah Komunikasi dalam keperawatan
makalah Komunikasi dalam keperawatanMJM Networks
 
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasiTeori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasirgdika
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya Komunikasi
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya KomunikasiPengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya Komunikasi
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya KomunikasiUIN Sunan Kalijaga
 
Komunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptKomunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptkusyenird
 
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...xena levina
 
Mengelola Hubungan dan Komunikasi Interpersonal
Mengelola Hubungan dan Komunikasi InterpersonalMengelola Hubungan dan Komunikasi Interpersonal
Mengelola Hubungan dan Komunikasi InterpersonalAmrul Rizal
 
Minggu ke 6 komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
Minggu ke 6   komunikasi dan mengetahui model kepemimpinanMinggu ke 6   komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
Minggu ke 6 komunikasi dan mengetahui model kepemimpinanDhea Natalia
 
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaPMBWiduri
 
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaPMBWiduri
 
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaPMBWiduri
 
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASITEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASIJhosua Korwa
 

Semelhante a Komunikasi Organisasi Dalam Mencapai Tujuan (20)

Count down
Count downCount down
Count down
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Komunikasi dalam Organisasi.pdf
Komunikasi dalam Organisasi.pdfKomunikasi dalam Organisasi.pdf
Komunikasi dalam Organisasi.pdf
 
Komunikasi dalam Organisasi.docx
Komunikasi dalam Organisasi.docxKomunikasi dalam Organisasi.docx
Komunikasi dalam Organisasi.docx
 
Perilaku organisasi kelompok 1
Perilaku organisasi kelompok 1Perilaku organisasi kelompok 1
Perilaku organisasi kelompok 1
 
Komunikasi organisasi ke 2
Komunikasi organisasi ke 2Komunikasi organisasi ke 2
Komunikasi organisasi ke 2
 
makalah Komunikasi dalam keperawatan
makalah Komunikasi dalam keperawatanmakalah Komunikasi dalam keperawatan
makalah Komunikasi dalam keperawatan
 
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasiTeori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya Komunikasi
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya KomunikasiPengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya Komunikasi
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya Komunikasi
 
Komunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptKomunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.ppt
 
Komunikasi Bisnis
Komunikasi BisnisKomunikasi Bisnis
Komunikasi Bisnis
 
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
 
Mengelola Hubungan dan Komunikasi Interpersonal
Mengelola Hubungan dan Komunikasi InterpersonalMengelola Hubungan dan Komunikasi Interpersonal
Mengelola Hubungan dan Komunikasi Interpersonal
 
Minggu ke 6 komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
Minggu ke 6   komunikasi dan mengetahui model kepemimpinanMinggu ke 6   komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
Minggu ke 6 komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
 
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
 
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
 
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
 
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASITEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
 

Mais de Aditya Lakza Invitations (10)

Maklah longsor sunda
Maklah longsor sundaMaklah longsor sunda
Maklah longsor sunda
 
Not balok manukdadali
Not balok manukdadaliNot balok manukdadali
Not balok manukdadali
 
Ole ole bandung-na-nb_dok.tunas63
Ole ole bandung-na-nb_dok.tunas63Ole ole bandung-na-nb_dok.tunas63
Ole ole bandung-na-nb_dok.tunas63
 
Sumberdaya energi
Sumberdaya  energiSumberdaya  energi
Sumberdaya energi
 
Sumber daya air1
Sumber daya air1Sumber daya air1
Sumber daya air1
 
Sumberdaya logam
Sumberdaya  logamSumberdaya  logam
Sumberdaya logam
 
Dodol garut
Dodol garutDodol garut
Dodol garut
 
Coper makalah basa sunda
Coper makalah basa sundaCoper makalah basa sunda
Coper makalah basa sunda
 
Makalah inggris
Makalah inggrisMakalah inggris
Makalah inggris
 
Kerajaan kutai
Kerajaan kutaiKerajaan kutai
Kerajaan kutai
 

Último

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 

Último (20)

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 

Komunikasi Organisasi Dalam Mencapai Tujuan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan dan bawahannya. Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada two way communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita- cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan hidup berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan hubungan kerja sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. 1
  • 2. Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal. Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Adapun makalah ini disusun dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah yang dimaksud dengan organisasi? 2. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi? 3. Bagaimana hubungan komunikasi terhadap organisasi? 4. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi dalam organisasi? 5. Bagaimana model komunikasi dalam organisasi? 6. Apa fungsi komunikasi dalam organisasi? 7. Bagaimana proses komunikasi dalam organisasi? 8. Apa saja gaya komunikasi yang dapat diterapkan dalam organisasi dan bagaimanakah gambaran umum mengenai masing-masing gaya komunikasi tersebut? 2
  • 3. 1.3 Tujuan Agar mahasiswa dapat mengetahui mengenai teori mengenai komunikasi dalam organisasi. Dan diharapkan pula informasi ini dapat menjadi referensi dalam pembelajaran materi komunikasi organisasi. 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Organisasi dan Komunikasi Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. Sedangkan untuk istilah komunikasi (communication) berasal dari Bahasa Latin communicatus yang berarti ”berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku. Hovland, Janis & Kelley menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata- kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Sedangkan Berelson & Steiner berpendapat bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain. 4
  • 5. 2.2 Hubungan Ilmu Komunikasi dengan Organisasi Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilakukan. 2.3 Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya adalah memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual. Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Price (1997) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara 5
  • 6. anggota organisasi. Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi yaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah antara karyawan kepada atasan. Hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan juga tidak bisa dilepaskan dari budaya paternalistik yaitu atasan jarang sekali atau tidak pernah memberikan kepada bawahannya untuk bertindak sendiri, untuk mengambil inisiatif dan mengambil keputusan. Hal ini disebabkan karena komunikasi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan bersifat formal dimana adanya struktur organisasi yang jauh antara atasan dengan bawahan. Sehingga konsekuensi dari perilaku ini bahwa para bawahannya tidak dimanfaatkan sebagai sumber informasi, ide, dan saran. Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para karyawan tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika sedang berada di bawah standar (Robbins, 2002). Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini mudah dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, misal konflik antar pegawai, dan sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerjasama dan juga kepuasan kerja .Mengingat yang bekerjasama dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan berbagai karakter, maka komunikasi yang terbuka harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian masing-masing karyawan dalam organisasi mengetahui tanggung jawab dan wewenang masing masing. Karyawan yang mempunyai kompetensi komunikasi yang baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja 6
  • 7. karyawan menjadi semakin baik. Komunikasi memegang peranan penting di dalam menunjang kelancaran aktivitas karyawan di perusahaan. Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamik yang berfungsi sebagai alat utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungannya dengan lingkungan tugas. Pincus (1986) menemukan komunikasi berhubungan positif dengan kinerja, tetapi tidak sekuat hubungan antara komunikasi dengan kepuasan. Chen et al., (2006) menyatakan komunikasi organisasi berhubungan positif dengan komitmen organisasi dan kinerja dan berhubungan negatif dengan tekanan pekerjaan. Namun demikian Rodwell (1998) menyatakan bahwa variabel komunikasi berhubungan negatif dengan kinerja. 2.4 Model Komunikasi dalam Organisasi Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita (pesan) dan penerima seperti gambar berikut ini : Model ini menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh adalah seseorang dapat mengirimkan pesan, namun apabila tidak ada yang menerima atau yang mendengar, komunikasi tidak akan terjadi. 2.5 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut: a) Fungsi informatif Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan 7
  • 8. organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya. b) Fungsi regulatif Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: • Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau instruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. • Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan. c) Fungsi persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. d) Fungsi integratif Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan 8
  • 9. baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: • Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. • Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi. 2.6 Proses Komunikasi dalam Organisasi Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal dan proses komunikasi eksternal. a) Komunikasi Internal Merupakan pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen). Adapun Empat Dimensi Komunikasi dalam organisasi, yaitu : 1. Downward communication Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: • Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) • Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) • Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) 9
  • 10. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. 2. Upward communication Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: • Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan • Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan • Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan • Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: • Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka • Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai • Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai • Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai 10
  • 11. 3. Horizontal communication Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: • Memperbaiki koordinasi tugas • Upaya pemecahan masalah • Saling berbagi informasi • Upaya pemecahan konflik • Membina hubungan melalui kegiatan bersama 4. Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang- orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran. b) Komunikasi Eksternal Adalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar organisasi. Contoh dari komunikasi eksternal, yaitu : Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif. Contohnya adalah Majalah, Press release/media release, Artikel surat kabar atau majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. 11
  • 12. 2.7 Gaya Komunikasi Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan kepada kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindakan berbagi informasi dan gagasan. Sementara pada pengaruh kekuasaan dalam organisasi, kita akan mengkaji jenis-jenis kekuasaan yang digunakan oleh orang-orang dalam tataran manajemen sewaktu mereka mencoba mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam organsasi, kita akan diajak untuk memikirkan bagaimana mendefinisikan tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam organisasi, bagaimana kita memilih orang yang tepat untuk diajak bekerjasama dan bagaimana kita memilih saluran yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut. Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation). Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver). a. The Controlling style Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one- way communications. Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. 12
  • 13. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan- pandangannya. Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha „menjual‟ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula. b. The Equalitarian style Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication). Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. 13
  • 14. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindakan berbagi informasi (share) di antara para anggota dalam suatu organisasi. c. The Structuring style Gaya komunikasi ini lebih memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut. Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul. d. The Dynamic style Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya 14
  • 15. berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen). Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah menstimulasi atau merangsang pekerja ataupun karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut. e. The Relinguishing style Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya. f. The Withdrawal style Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut. Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia 15
  • 16. mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi. 16
  • 17. BAB III PENUTUP Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referansi yang ada hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberi kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. 3.1 Kesimpulan Organisasi adalah suatu tempat dimana terdapat kesamaan tujuan untuk mencapainya bersama-sama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas dimana manajemen mengordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. Berelson & Steiner berpendapat bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain- lain. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan 17
  • 18. maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita (pesan) dan penerima. Komunikasi memiliki empat fungsi, yaitu fungsi informatif, regulatif, persuasif, dan integratif. Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal dan proses komunikasi eksternal. Gambaran umum yang diperoleh dari uraian mengenai gaya komunikasi di atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya komunikasi terakhir: controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan menghalangi berlangsungnya interaksi yang bermanfaat 18
  • 19. DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.uinsuska.info/perpustakaan/attachments/025_KOMUNIKASI%20 DALAM%20MANAJEMEN%28oleh%20SUHAIMI%20D,%20M.Si%29.pdf (diakses pada tanggal 28 Januari 2011) 2. http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/08/201854/126/101/Drydocks- World-Graha-Pecat-600-Pekerja-Tanpa-Alasan-Jelas (diakses pada tanggal 10 Februari 2011) 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (diakses pada tanggal 2 Februari 2011) 4. http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Inovasi&arti kel=inv2&hlm=1-3 (diakses pada tanggal 28 Januari 2011) 5. http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html (diakses pada tanggal 25 Januari 2011) 6. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2069026-fungsi-komunikasi- dalam-organisasi/ (diakses pada tanggal 28 Januari 2011) 7. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/iklim-komunikasi-dalam- organisasi.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011) 8. http://info-gua.blogspot.com/2010/05/pengaruh-komunikasi-organisasi- terhadap.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011) 9. http://joejoe.blogdetik.com/2010/05/20/komunikasi-dalam-organisasi/ (diakses pada tanggal 8 Februari 2011) 10. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/komunikasi-dalam-organisasi-9/ (diakses pada tanggal 28 Januari 2011) 19