SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 66
MATERI KIMIA UNSUR KELAS XII
Oleh : Bernadette Timothea
SMA Ignatius Slamet Riyadi
Cijantung, Jakarta
DAFTAR ISI
•
•
•
•
•
•
•
•

Kelimpahan Unsur-unsur di Alam
Perbedaan golongan I A dan II A
Pembuatan dan manfaat senyawa
Golongan VII A (Halogen)
Golongan VIII A (Gas Mulia)
Unsur Radioaktif dan kegunaannya
Unsur-unsur periode 3
Unsur-unsur periode 4 dan senyawa kompleks
KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR
DI ALAM
Kelimpahan Unsur-unsur di Alam
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan
dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia
terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam
bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon,
argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur
yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan
seperti plutonium dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat
ditemukan dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa
seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur nonlogam juga ada
yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti
oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa yang
banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral
diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
TABEL KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM
PERBEDAAN GOLONGAN I A & II A
BESERTA DENGAN PEMBUATANNYA
Perbedaan golongan I A dan II A
Logam-logam Golongan 1 dan 2 dalam Susunan Berkala
berturut-turut disebut logam-logam alkali dan alkali tanah
karena logam-logam tersebut membentuk oksida dan
hidroksida yang larut dalam air menghasilkan larutan basa.
Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam-logam
blok s karena hanya terdapat satu atau dua elektron pada
kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s
(sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi
ionisasi (IE) yang rendah, ditentukan oleh hilangnya elektron
s ini membentuk kation. Golongan 1 Logam Alkali yang
kehilangan satu elektron s1 terluarnya menghasilkan ion
M+ dan Golongan 2 Logam Alkali Tanah yang kehilangan dua
elektrons2 terluarnya menghasilkan ion M2+. Sebagai
akibatnya, sebagian besar senyawa dari unsur-unsur Golongan
1 dan 2 cenderung bersifat ionik.
PERBEDAAN GOLONGAN I A DAN II A
Golongan I A (alkali)
Sifat-sifat golongan alkali
• Sifat Fisis
Sifat – sifat fisis logam alkali cenderung beraturan. Dari atas
ke bawah, jari – jari atom dan massa jenis bertambah,
sedankan titik leleh dan titik didih berkurang. Sementara itu,
energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang.Potensial
elektrode dari atas ke bawah cenderung bertambah, kecuali
litium,yang mempunya potensial elektroda paling besar.
• Sifat Kimia
Logam alkali merupakan logam yang paling reaktif. Semakin
reaktif logam, semakin mudah logam itu melepaskan elektron,
sehingga energi ionisasialkali cenderung rendah. Logam alkali
memiliki energi ionisasi yang semakinrendah dari atas ke
bawah. Sehingga kereaktifan logam alkali semakinmeningkat
dari atas ke bawah. Hampir mua senyawa logam alkali
bersifationik dan mudah larut dalam air
TABEL SIFAT FISIS DAN
KIMIA UNSUR LOGAM
ALKALI
Golongan II A (alkali tanah)
Sifat-sifat golongan alkali tanah
• Sifat Fisika
Dari Berilium ke Barium, jari – jari atom meningkat secara beraturan.Penambahan
jari – jari menyebabkan turunnya energi pengionan dankeelektronegatifan. Potensial
elektrode juga meningkat dari Kalsium ke Barium.Akan tetapi, Berilium
menunjukkan penyimpangan karena potensialelektrodenya relatif kecil. Titik leleh
dan titik didih cenderung menurun dariatas ke bawah. Sifat – sifat fisis lebih besar
jika dibandingkan dengan logamalkali. Hal ini disebabkan karena logam alkali tanah
mempunyai 2 elektronvalensi, sehingga ikatan logamnya lebih kuat
• Sifat Kimia
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari Berilium ke Barium.Karena dari
Berilium ke Barium jari – jari atom bertambah besar, energi ionisasiserta
keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecenderungan untuk melepaselektron
dan membentuk senyawa ion makin kuat.Alkali tanah kurang reaktif bila
dibandingkan dengan alkali. Hal inidisebabkan karena jari – jari atom alkali tanah
lebih kecil, sehingga energi pengionannya semakin besar. Alkali tanah memiliki
elektron valensi 2, sehinggakurang reaktif bila dibandingkan dengan alkali yang
bervalensi 1.
TABEL SIFAT FISISDAN
KIMIA UNSUR LOGAM
ALKALI TANAH
Pembuatan logam alkali
Pembuatan logam alkali tanah
GOLONGAN VII A
(Halogen)
Golongan VII A (halogen)
Halogen adalah kelompok unsur yang terdapat
pada golongan VIIA dalam system periodik
unsur. Holagen merupakan unsur yang sangat
reaktif. Unsur – unsur Halogen meliputi
Florin(F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin(I),
Astatin(At). Astatin merupakan pembentuk
garam.
HALOGEN DI ALAM
Sumber utama halogen adalah air laut yang
mengandung natrium klorida (NaCl), Bromin (Br), Iondin(I-).
Florin terdapat sebagai batuan fluospor (CaF2), Krilit
(Na3 AlF6) DAN fluoropatit (3Ca3 (Po4)2 Ca (FCl)2) yang
terdapat di air laut. Iodin pada air laut dan lodat (IO3-) dalam
garam chili NaIO3.
Sifat-sifat halogen
• Konfigurasi elektronya mempunya electron valensina
ns2np5 yang yang berarti halogen mempunyai sebuah
electron yang belum berpasangan.
• Titik didih dan titik beku yang semakin tinggi.
• Energi iononisasinya yang tinggi yang mengakibatkan
unsure halogen sukar melepas elekronnya untuk enjadi
ion positif
• Afinitas electron yang tinggi membuat halogen mudah
menangkap electron
• Energi disosasi ikatan x-x dalam 1 golongan dari atas
kebawah menunjukan perubahan yang cenderung
semakin kecil.
Sifat anomik halogen
• Jari – jari antom : Tarik menarik antar inti atom dengan electron
dikulit terluar semakin lemah, jika jari – jari atomnya bertambah.
• Energi Ionisasi : Jika energy ionisasinya berkurang, maka melepas
elekton valensinya dibutuhkan energy yang semakin kecil.
• Keelektrogottifan : Jika Keelektrogottifan berkurang, terjadi
penurunan kemampuan atom untuk menarik electron dari atom
lain.
• Afinitas electron : Jika afinitas berkurang maka, electron –
elektronnya yang letaknya saling berdekatan ketika menyerap
electron dari atom lain terjadi tolak menolak yang lebh kuat
terhadap electron.
• Tingkat Oksidasi : Umumnya unsure – unsure halogen memiliki
lebih dari satu tingkatan oksidasi, kecuali Fluorin dengan hanya dua
macam tingkat oksidasi yaitu 0 dan 1
Sifat fisis halogen
• Kerapatan : Jika terjadi kenaikan nilai keraatan maka
kekuatan aya London mempengaruhi gaya fisis.
• Titik Leleh : Titik leleh suatu unsure ditentukan oleh
jenis kekuatan suatu iaktan kimia. Jenis ikatan yang
terjdi yaitu gaya London yang semaki bertambah
kerena titileleh suatu halogen semakin bertambah.
• Titik Didih : Sama halnya dengan titik leleh
• Daya hantar listrik : Gaya halogen tidak memiliki daya
hantar panas karena jenis ikatan gaya London.
Reaktivitas halogen berkurang dengan
bertambahnya nomor atom.

SIFAT KIMIA HALOGEN
Sifat karakteristik ; Daya akomodasi halogen
Apabila halogen bereaksi dengan logam atau
nonlogam, halogen bersifat sebagi pengokridasi
denagn unsure yang bereaksi dengan halogen
bersfat sebagai pengoksidasi dengan unsure yang
bereksi dengan halogen bersifat.
Sebagai produksi . Pada reaksi halogen dengan
logam terbentuk senyawa ion. Dalam pembentukan
senyawa ion, halogen menyerap electron dari atom
logam menadi ion halide yang bermutan negative.
• Contoh :
2Na (s) + Cl2 (g)
2Na+ + Cl- (s)
GOLONGAN VIII A
(Gas Mulia)
Gas Mulia
Gas mulia didalam system priodik unsure terdapat
pada golongan VIII A atau golongan 0 (nol) atau golongan 18
yang terdiri atas xenon (Xe), helium (He), neon (Ne), argon
(Ar), krypton (Kr) dan reaktif (setabil) atau insert yang
ditemukan oleh Lord Ralegih dan William Ramsey
Tahun 1892, Raleigh menemukan bahwa oksigen
selalu mempunyai massa 15,882 kali lebih besar daripada
masa jenis gas Nitrogen yang diproleh dari penguraian
ammonia denagan mereaksikan Nitrogen dangan
Maknesium.
3Mg (s) + N2 (g)
Mg3N2 (S)
Setelah Nitrogen dipisah, ternyata masih terdapat gas yang
volumenya 1/8 dari volume gas semula.
Pada tahun 1894 sampai
1898 Ramsey yang juga
berhasil menemukan
ukuran gas mulia lain yaitu
helium yang diperoleh
dari pemanasan mineral
uranium helium barasal
dari (helios - matahari).
Kemudian penyulingan
udara cair Ramsey
menemukan krypton
(krypton = tersembunyi),
Neon (baru) Xenon (tak
dikenal atau asing )

Semua gas tersebut
dikirim pada Moisan
untuk kemudian
direaksikan dengan fluorin
yang dikenal sangat
reaktif, tetapi gas tersebut
tidak bereaksi dengan
fluorin. Oleh karena itu
Ramsey memasukan gas
tersebut kesitem periodik
dan kedalam golongan O.
Sifat-sifat gas mulia
Kesetabilan gas mulia didukung oleh berbagai
factor yaitu:
• Kofigurasi gas mulia
• Energi ionisasi
• Afinitas elektron
Dari data dibawah terdapat berbagai kecendurungan
perubahan dari He Ke Rn :
Unsur

Lamban Nomor

Titik

Titik

Di udara

ionisasi

jari

leleh (k)

lebur

(%

atom

(k)

volum)

1)

atom

Jari –

(kj mol-

g

E-

(A0)

Helium

He

2

2379

1,40

1

4

5,2x 10-4

Neon

Ne

8

2087

1,54

25

27

1,8 x 10-

Argon

Ar

18

1527

1,88

84

87

3

Krypton

Kr

36

1357

2,02

116

121

0,93

Xenon

Xe

54

1177

2,16

161

166

1,1 x 10-

radon

Rn

86

1043

-

202

211

4

8,7 x 106

sedikit

• Semakin panjang jari – jari
atomnya, molekul gas mulai
semakin mudah membentuk
dipo dan semakin kuat
gaya van der waals
• Semakin kuat gaya vaderwaals
menybabkan titik didih dan
titik lebur gas mulia dari atas
ke bawah dalam suatu
golongannya semakin tingi
• Energi ionisasi semakin kecil
untuk Xe dan Rn mempunayi
energy ionosasi lebih rendah
dari Hidrogen = 1312 Kj mol-1
Sifat atomik gas mulia
Terlihat adanya suatu keteraturan sifat unsure – unsure gas mulia mulai dari
He hingga Rn, yang meliputi :
• Jari – jari Atom : Jari – jari atom dari He, Kp, Rn semakin bertambah karena
bertambahnya jumlah kulit electron
• Energi Ionisasi : Energi ionisasi dari He, Kp, Rn semakin berkembang hal ini
terjadi karena penambahan jari – jari atom menyebabkan gaya tari
menarik antar inti dengan electron valensi semakin lemah, sehingga untuk
melepas electron tersebut dibutuhkan energy yang semakin kecil.
• Kelektronegatifan : Unsur – unsure He, Ne, Ar, tidak memiliki
keelektronegatifan semakin berkembang. Hal ini berarti bahwa
kemampuan melepas electron untuk membentuk suatu ikatan dengan
atom lain semakin bertambah.
• Tingkat Oksidasi : Tingkat oksidasi He, Ne, Ar, adalah nol sedangkan Kr, Xe,
dan Rn memiliki beberapa tingkat oksidasi tingkat oksidasi mengambarkan
jumklah elekton yang dilepas atau diserap agar diproleh agar diperoleh
konfigurasi electron gas mulia yang stabil.
Sifat fisis gas mulia
Gas mulia merupakan gas monoatomik artinya ditemukan dalam bentuk
atom tunggal di alam yang sering berikatan satu sama lain akibat adanya
gaya London. Pada atom factor yang mempunyai kekuatan gaya London
adalah ukuran atom. Selanjutnya kita perhatikan keteraturan sifat fisis gas
mulia apa yang menyebabkan keteraturan tersebut.
• Kerapatan : Kerapatan menyebakan perbandingan antara massa dan unit
oleh masa atom jari –jari atom dan kekuantan gas London.
• Titik leleh : Titik leleh yaitu suhu pada saat wujud padat dan air berada
dalam suau system kesetimbangan. Titik leleh dipengaruhi oleh jenis dan
kekuatan ikatan.
• Titik Didih : Titik didih yaitu suhu pada saat wujud gas dan cair berada
dalam suatu system kesetimbangan. Titik didih bertambah dari He ke
Rn, karena adanya pertambahan gaya London.
• Daya Hantar Listrik Dan Panas : Ada atau tidaknya elektron – elektron
bebas yang dapat bergerak dalam suatu ikatan kimia menentukan
apakah suatu unsure dapat menghantarkan lstrik dan panas atau tidak.
Sifat kimia gas mulia
Telah diketahui bahwa reaksi kimia hanya
melibatkan electron – electron pada kulit
terluarnya. Oleh karena itu gas terluar gas mulia
telah penuh, maka cendrung tidak beraksi atau
tidak reaktif.
Gas mulia di alam
•

•

•

Gas mulia di alam tergolong
unsure sangat tidak reaktif
sehingga unsure ini ditemkan
di alam dalam bentuk
monoatomik. Utama gas mulia
kecuali radon adalah udara.
Radon merupakan unsure
radioaktif dan diperoleh dari
pelurahan unsure radioaktif
seperi uranium dan radium
yang terdapat pada kerak bumi
Gas mulia yang tidak terdapatr
di alam adalah radon (Rn)
diantara seluruh gas mulia
argon paling banyak terdapat
di udara dan kadar 0,93% dari
udara kering, neon 1,8x 10-3 %,
helium 5,2x 10-4%, kriptton
1,1x 10-4% dan xenon 8,7x 106%

Unsur

Lambang

Persentasi (Volum)

Nitrogen
Oksigen
Argon*
Karbondioksida
Neon*
Helium
Metana
Krypton
Hydrogen
Nitrogen oksida
xenon

N2
O2
Ar
CO2
Ne
He
Ch4
Kr
H2
No2
Xe

78,084
20,948
0,934
0,914
0,0182
0,00052
0,0002
0,00011
0,00005
0,00005
0,00008
Industri gas mulia dan
penggunaannya
Gas mulia dapat digunakan dalam berbagai hal, antara
lain sebagai berikut :
• Helium digunakan sebagai pengisi balon gas karena
masa jenisnya yang rendah dan setaabil.
• Neon digunakan untuk gas pengisi lampu dan pember
warna merah yang terang
• Argon merupakan gas mulia yang paling banyak
digunakan, terutama di atmosfer penguasa logam.
• Kripton dan Xenon digunakan untuk pengisian lampu
iklan yang berwara arni
• Campuran 10% Xe, 89% Ar, dan 1 % F2 digunakan
untuk lampu emisi untuk menhasilkan sinar laser
PEMBUATAN DAN MANFAATMANFAAT SENYAWA
Natrium (Na)
Pembuatan Natrium
: Natrium di buat dari elektrolisis lelehan natrium
klorida yang di campur dengan kalsium klorida (sel downs). Kalsium klorida
berguna untuk menurunkan titik cair (dengan cara itu titik leleh dapat
diturunkan dari 8010C menjadi 5000C)
Penggunaan natrium
: Penggunaanya semakin penting dari natrium
adalah sebagai cairan pendingin (coolant) pada reactor nuklir. Selain itu,
karena merupakan reduktor kuat, natrium digunakan pada pengolahan
logam-logam tertentu seperti litinium, kalium, zirconium dan logam alkali
yang lebih berat. Natrium juga digunakan untuk membuat senyawa natrium
yang tidak dapat dibuat dari natrium klorida, seperti natrium peroksida
(Na2O2). Sedikit natrium digunakan dalam lampu natrium yang banyak
digunakan sebagai penerangan jalan raya.
• NaCl gunanya mengawetkan ikan dan daging, mencairkan salju di jalan
• NaOH digunakan di di industry sabun, detergent, dll.
Magnesium (Mg)
Pembuatan Magnesium : diantara logam alkali tanah,
magnesium paling banyak diproduksi. Sama seperti
pembuatan natrium, pembuatan magnesium juga
dilakukan melalui elektrolisis lelehan garam kloridanya.
Dalam industry, magnesium dibuat dari air laut melalui
tahap-tahap .
Penggunaan magnesium : kegunaan utama magnesium
adalah untuk membuat logam – campur. Paduan
magnesium dengan almunium yang disebut magnalium,
merupakan logam yang kuat tetapi ringan, resisten
terhadap asam maupun basa, serta tahap korosi. Paduan
itu digunakan untuk membuat komponen pesawat
terbang, rudal, bak truk, serta sebagai peralatan lainnya.
Aluminium (Al)
Pembuatan Aluminium : meskipun aluminium tergolong melimpah di
kulit bumi, mineral yang dapat di jadikan sumber komersial aluminium
hanya bauksit. Bauksit mengandung aluminium sebagai aluminium
oksida (Al2O). pengolahan aluminium dari bauksit berlangsung dalam 2
tahap :
tahap pertama adalah : pemurnian bauksit sehingga diperoleh
aluminium oksida murni (alumina). Tahap kedua adalah peleburan
(reduksi) alumina. Pengolahan aluminium oksida dari bauksit di
dasarkan pada sifat amfoter dari oksida aluminium itu. Pengotor
utama dalam bauksit biasanya terdiri atas SiO2,Fe2O3, dan TiO2. Apabila
bauksit dilarut kan dalam laurtan natrium hidroksida, maka aluminium
oksida akan larut sedangkan pengotornya tidak.
Penggunaannya : di sektor industry otomotif, pembangunan
perumahan, industry makanan
Besi (Fe)
Pembuatan Besi
: besi diolah dari bijihnya dalam suatu
tungku yang disebut tanur tiup (blast fur nace) tanur tiup berbentuk
silinder raksasa dengan tinggi 30 m atau lebih dan diameter bagian
tengah sekitar 8 m. bahan yang digunakan pada pengolahan besi,
selain biji besi adalah kokas (C) dan batu kapur (caCO3). Kokas
berfungsi sebagai reduktor, sedangkan batu kapur berfungsi sebagai
fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam biji besi
dan memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan kental yang
disebut terak (slag). Komposisi bahan-bahan tersebut bergantung pada
pengotor dalam biji besi. Biji besi mengandung pengotor, baiknya
bersifat asam seperti SiO2 (pasir), Al2O3, dan P2O5, maupun pengotor
yang bersifat basa seperti CaO, MgO, dan MnO. Akan tetapi, biasanya
pengotor yang bersifat asam lebih banyak, sehingga perlu
ditambahkan fluks yang bersifat basa, yaitu CaCO3
Penggunaannya
: pembuatan gembok, sendok, dll.
Tembaga (Cu)
Pembuatan Tembaga : biji tembaga yang terpenting adalah
kalkopirit (CuFeS2). Sebenarnya tembag mudah direduksi. Akan tetapi,
adanya besi dalam bijih tembaga membuat proses pengolahan
tembaga menjadi relative sulit. Pengolaha tembaga melalui beberapa
tahap, yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan
elektrolisis. Pada umumnya bijih hanya mengandung 0.5 % Cu. Melalui
pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20 sampai
40% Cu. Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi
sulfide menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfide.
Penggunaannya : tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah
dan tergolong logam yang kurang aktif. Dalam udara lembab, tembaga
terkorosi secara perlahan-lahan. Mula-mula warnanya menjadi coklat
karena terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuF. Lama kelamaan
menjadi berwarna hijau karena terbentuknya tembaga karbonat basa,
Cu2(OH)2CO3. Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang
kerajinan yang terbuat dari tembaga atau perunggu.
TIMAH,KROMIUM, dan EMAS
• Timah adalah logam yang relative lunak, berwarna putih perak dan
tahan karat. Timah terutama digunakan untuk membuat kaleng
kemasan seperti untuk roti, susu, cat, dan buah.
• Kromium adalah logam yang sangat mengkilat, keras dan tahan
karat lebih dari separuh produksi kromium digunakan dalam
industry logam dan sekitar sepertiga lainnya dalam refraktori
(pelapis tahan panas bagi tanur bersuhu tinggi). Pengguna kromium
ssebagai refrektori terutama karena mempunyai titik leleh yang
tinggi (1.8570C) dan koefisien muai yang tidak terlalu besar. Dalam
industry logam, kromium terutama digunakan untuk membuat
paduan (aliase) dengan besi, nikel dan kobalt.
• Emas tergolong logam mulia, berwarna kuning mengkilat, tahan
karat, mudah ditempa da dapat diukur. Pada umumnya, emas
ditemukan sebagai unsure bebas. Emas mempunyai masa jenis yang
relative besar, sehingga pemisahnya dilakukan dengan mengayak.
Butiran emas dapat dipisahkan dengan menggunakan raksa.
UNSUR RADIOAKTIF DAN
KEGUNAANNYA
Unsur radioaktif
Radioaktif merupakan kumpulan beberapa
tipe partikel subatom, biasanya disebut sinar
gamma, neutron, elektron, dan partikel alpha.
radioaktif itu bersifat melaju melalui celah/rongga
ruang dengan kecepatan tinggi, yaitu sekitar
100,000 mili persekon. tentunya radioaktif dengan
mudah bisa masuk ke tubuh dan merusak sel alami
yang telah disusun tubuh. Ini bisa menyebabkan sel
kanker yang mematikan di dalam tubuh, dan jika
mengenai bagian reproduksi, bisa merusak generasi
manusia.
Penggunaan unsur radioaktif
Penggunaan zat-zat radioaktif merupakan bagian
dari teknologi nuklir yang relatif cepat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan
zat-zat radioaktif mempunyai sifat-sifat yang
spesifik, yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur
lain. Salah satu sifat dari radioaktif yaitu mampu
untuk menembus benda padat. Sifat ini banyak
digunakan dalam teknik radiografi yaitu
pemotretan bagian dalam suatu benda dengan
menggunakan radiasi nuklir seperti sinar-x, sinar
gamma dan neutron. Hasil pemotretan tersebut
direkam dalam film sinar-x.
Manfaat Radioaktif
•
•
•
•
•
•
•
•

•

•

Sinar X: penghancur tumor atau untuk foto tulang.
Bismut-213 / Bi-213 (46 menit): terapi alfa ditargetkan (TAT), terutama kanker.
Kromium-51 / Cr-51 (28 detik): digunakan untuk label sel darah merah dan menghitung
kerugian protein gastro-intestinal, Cr-51 juga mendeteksi kerusakan limpa.
Kobalt-60 / Co-60 (5,27 tahun): membunuh sel kanker.
Disprosium-165 / Dy-165 (2 jam): sebagai hidroksida agregat untuk perawatan
synovectomy arthritis.
Erbium-169 / Er-169 (9,4 detik): menghilangkan rasa sakit arthritis di sendi sinovial.
Holmium-166 / Ho-166 (26 jam): diagnosis dan pengobatan tumor hati.
Yodium-125 / I-125 (60 detik): digunakan dalam brachytherapy kanker (prostat dan otak),
juga diagnosa untuk mengevaluasi tingkat filtrasi ginjal dan untuk mendiagnosis deep vein
thrombosis di kaki.
Yodium-131/ I-131 (8 detik): mengobati kanker tiroid dan dalam pencitraan tiroid, juga dalam
diagnosis fungsi hati yang abnormal, ginjal (ginjal) aliran darah dan obstruksi saluran kemih.
Sebuah emitor gamma kuat, tetapi digunakan untuk terapi beta.
Iridium-192 / Ir-192 (74 detik): sumber radioterapi internal untuk pengobatan kanker
(digunakan kemudian dihapus).
Manfaat Radioaktif
•
•
•

•
•
•

•
•

Besi-59 / Fe-59 (46 detik): digunakan dalam studi metabolisme besi dalam limpa.
Lead-212 (10.6 jam): digunakan dalam TAT untuk kanker, dengan produk
peluruhan Bi-212, Po-212, Tl-208.
Lutetium-177 / Lu-177 (6.7 detik): semakin penting karena hanya memancarkan
gamma cukup untuk pencitraan sedangkan radiasi beta melakukan terapi pada
kecil (misalnya endokrin) tumor. setengah-hidup cukup lama untuk memungkinkan
persiapan yang canggih untuk digunakan. Hal ini biasanya dihasilkan oleh aktivasi
neutron dari target lutetium alam atau diperkaya-176.
Molibdenum-99 / Mo-99 (66 jam): digunakan dalam generator untuk
menghasilkan teknesium-99m.
Paladium-103 / Pd-103 (17 detik): membuat benih brachytherapy implan
permanen untuk kanker prostat tahap awal.
Fosfor-32 / P-32 (14 detik): mengobati polisitemia vera (kelebihan sel darah
merah) P-32 juga digunakan untuk merunut gerakan pupuk di sekitar tanaman
setelah ditabur.
Kalium-42 / K-42 (12 jam): menentukan kalium dalam aliran darah koroner.
Renium-186 / Re-186 (3,8 detik): menghilangkan rasa sakit pada kanker tulang.
Manfaat Radioaktif
•
•
•
•
•
•

•
•
•

Renium-188 / Re-188 (17 jam): digunakan untuk arteri koroner, menyinari dari
balon angioplasty.
Samarium-153 / Sm-153 (47 jam): mengurangi rasa sakit kanker sekunder
bersarang di tulang, juga sangat efektif untuk prostat dan kanker payudara.
Selenium-75 / Se-75 (120 detik): mempelajari produksi enzim pencernaan.
Sodium-24 (15 jam): untuk studi elektrolit dalam tubuh.
Stronsium-89 / Sr-89 (50 detik): mengurangi rasa sakit prostat dan kanker tulang.
Teknesium-99m / Tc-99m (6 jam): digunakan untuk gambar otot kerangka dan
jantung pada khususnya, tetapi juga untuk otak, tiroid, (perfusi dan ventilasi) paruparu, hati, limpa, ginjal (struktur dan tingkat filtrasi), kantung empedu, tulang
sumsum, ludah dan kelenjar lakrimal, kolam darah jantung, infeksi dan banyak
penelitian medis khusus. Diproduksi dari Mo-99 dalam generator.
Xenon-133 / Xe-133 (5 detik): mendeteksi sakit paru-paru.
Iterbium-169 / Yb-169 (32 detik): untuk studi cairan cerebrospinal di otak.
Itrium-90 / Y-90 (64 jam): untuk brachytherapy kanker dan sebagai silikat koloid
untuk menghilangkan rasa sakit arthritis pada sendi sinovial lebih besar.
Radioisotop cesium, emas dan ruthenium juga digunakan dalam brachytherapy.
Manfaat Radioaktif
•

•
•

•
•
•
•

Karbon-11/ C-11, Nitrogen-13 / N-13, Oksigen-15 / O-15, Fluorin-18 / F-18:
positron emitter digunakan dalam PET untuk mempelajari fisiologi otak dan
patologi, khususnya untuk pemisahan fokus epilepsi, dan demensia, psikiatri dan
studi neuropharmacology. Juga memiliki peran penting dalam kardiologi.
Kobalt-57 / Co-57 (272 detik): memperkirakan ukuran organ dan untuk kit
diagnostik in-vitro.
Tembaga-64 / Cu-64 (13 jam): mempelajari penyakit genetik yang mempengaruhi
metabolisme tembaga, seperti Wilson dan penyakit Menke, dan untuk pencitraan
PET tumor, dan terapi.
Tembaga-67 / Cu-67 (2.6 detik): digunakan dalam terapi.
Fluor-18 / F-18: sebagai FLT (fluorothymidine) miso,-F (fluoromisonidazole), 18Fkolin: digunakan untuk pelacak.
Gallium-67 / Ga-67 (78 jam): pencitraan tumor dan lokalisasi lesi inflamasi (infeksi).
Ga-67 juga dipakai untuk memeriksa kerusakan getah bening.
Gallium-68 / Ga-68 (68 menit): positron emitor digunakan dalam PET dan unit PETCT Berasal dari germanium-68 dalam generator.
Manfaat Radioaktif
•
•

•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

Germanium-68 / Ge-68 (271 detik): menghasilkan Ga-68.
Indium-111 / In-111 (2,8 detik): studi diagnostik spesialis, misalnya studi otak, infeksi dan studi
usus transit.
Yodium-123 / I-123 (13 jam): diagnosis fungsi tiroid, ini adalah emitor gamma tanpa radiasi beta I131.
Yodium-124 / I-124: pelacak.
Kripton-81m / Kr-81m (13 detik) dari Rubidium-81 (4,6 jam): gas Kr-81m menghasilkan gambar
fungsi ventilasi paru, misalnya pada pasien asma, dan untuk diagnosis awal penyakit paru-paru
dan fungsi.
Rubidium-82 / Rb-82 (1,26 menit): PET agen dalam pencitraan perfusi miokard.
Stronsium-82 / Sr-82 (25 detik): menghasilkan Rb-82.
Talium-201 / Tl-201 (73 jam): mendiagnosa kondisi arteri koroner jantung penyakit lain seperti
kematian otot jantung dan untuk lokasi limfoma tingkat rendah
Uranium-235 / U-253: bahan bakar utama pada reaktor nuklir untuk menghasilkan energi listrik.
Natrium-24 / Na-24: mengukur debit air, mendeteksi gangguan peredaran darah.
Plutonium-239 / Pu-239: membuat bom atom dan senjata nuklir.
Karbon-14 / C-14, Oksigen-18 / O-18: mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis. C-14 juga untuk
mendeteksi diabetes dan anemia serta menentukan umur fosil.
Selenium-75 / Se-75: mendeteksi kerusakan pankreas
UNSUR PERIODE KE TIGA
Unsur periode ke tiga
Unsur-unsur periode ketiga memiliki jumlah kulit
elektron yang sama, yaitu tiga kulit. Akan tetapi
konfigurasi elektron dari masing-masing unsur
berbeda, hal ini akan menyebabkan sifat-sifat
kimia yang berbeda. Dari kiri ke kanan unsur
periode ketiga berturut-turut adalah natrium (Na),
magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si),
fosfor (P), belerang (S), klor (Cl) dan argon (Ar). Na,
Mg, dan Al merupakan unsur logam, Si semilogam,
P, S dan Cl nonlogam, Ar gas mulia
Sifat fisis unsur periode ke tiga
•

•

•

Wujud pada Suhu Biasa : Dari titik leleh dan titik didih kita dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur dari
natrium sampai belerang berwujud padat, sedangkan klor dan
argon berwujud gas pada suhu biasa.
Titik Leleh dan Titik Didih : Titik leleh dan titik didih unsur periode ketiga dari natrium ke kanan meningkat dan
mencapai puncaknya pada silikon, kemudian turun. Silikon memiliki titik leleh dan titik didih tertinggi karena
silikon memiliki struktur kovalen raksasa dimana setiap atom silikon terikat secara kovalen pada empat atom
silikon lainnya.
Energi Ionisasi : Secara umum energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat. Akan tetapi
energi ionisasi Al lebih rendah dari energi ionisasi Mg dan energi ionisasi S lebih rendah dari P. Hal ini
disebabkan oleh susunan elektron dalam orbital yang penuh atau setengah penuh memiliki kestabilan yang
lebih besar. Secara umum energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat. Akan tetapi energi
ionisasi Al lebih rendah dari energi ionisasi Mg dan energi ionisasi S lebih rendah dari P. Hal ini disebabkan oleh
susunan elektron dalam orbital yang penuh atau setengah penuh memiliki kestabilan yang lebih besar. Sifat
logam unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang. Dari Na sampai Al merupakan unsur logam
dengan titik leleh, titik didih, kerapatan dan kekerasan meningkat, hal ini disebabkan pertambahan elektron
valensi yang mengakibatkan ikatan logam semakin kuat. Dengan demikian daya hantar listrik (sifat konduktor)
juga semakin kuat. Silikon merupakan semilogam (metaloid) bersifat semikonduktor, sedangkan fosfor, belerang
dan klor merupakan nonlogam yang tidak menghantarkan listrik.
Sifat fisis unsur periode ke tiga
•

•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sifat Logam : Sifat logam unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin
berkurang. Dari Na sampai Al merupakan unsur logam dengan titik leleh, titik
didih, kerapatan dan kekerasan meningkat, hal ini disebabkan pertambahan
elektron valensi yang mengakibatkan ikatan logam semakin kuat. Dengan demikian
daya hantar listrik (sifat konduktor) juga semakin kuat. Silikon merupakan
semilogam (metaloid) bersifat semikonduktor, sedangkan fosfor, belerang dan klor
merupakan nonlogam yang tidak menghantarkan listrik.
MANFAAT
Natrium(Na), =Sebagai lampu penerangan di jalan-jalan raya. Natrium
Mempunyai kemampuan menembus kabut.
magnesium (Mg) =digunakan untuk kerangka pesawat terbang dan lampu kilat
dalam fotografi.
aluminium (Al), = untuk peralatan rumah tangga
silikon (Si), =Bahan bakar pada pembuatan jenis-jenis gelas atau kaca
fosfor (P), = digunakan untuk membuat korek api
belerang (S), = zat warna, bahan peledak, obat-obatan
klor (Cl) = digunakan untuk pupuk
Sifat kimia unsur periode ke tiga
1) Sifat Reduktor dan Oksidator

• Sesuai dengan fakta bahwa dari kiri ke kanan unsur-unsur periode
ketiga semakin sukar melepas elektron serta makin mudah menangkap
elektron, sehingga dari natrium sampai klor sifat reduktor berkurang
dan sifat oksidator bertambah. Natrium merupakan reduktor kuat dan
klor merupakan oksidator kuat.
• Kekuatan sifat reduktor dan oksidator dapat dilihat dari harga
potensial elektroda. Semakin besar (positif) harga potensial elektroda
semakin mudah mengalami reduksi yang berarti sifat oksidator makin
kuat, dan sebaliknya makin kecil (negatif) harga potensial elektroda
makin mudah dioksidasi yang berarti sifat reduktor makin kuat.
Sifat kimia unsur periode ke tiga
2) Sifat Asam Basa Hidroksida Unsur Periode Ketiga
• Hidroksida unsur periode ketiga terdiri
dari NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, Si(OH)4,
P(OH)5, S(OH)6 dan Cl(OH)7. Berdasar
energi ionisasinya, bila energi ionisasi
unsur periode ketiga rendah ikatan
antara unsur periode ketiga dengan –OH
adalah ion sehingga dalam air
melepaskan ion OH– (bersifat basa).

• Bila energi ionisasi unsur periode ketiga
tinggi ikatan antara unsur periode ketiga
dengan –OH merupakan ikatan kovalen,
sehingga tidak dapat melepaskan OH–
tetapi melepaskan ion H+ karena ikatan
O–H bersifat polar. Dengan demikian
Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7
bersifat asam.

• NaOH tergolong basa kuat dan mudah
larut dalam air, sedangkan Mg(OH)2
meskipun tergolong basa kuat tetapi
tidak sekuat NaOH. Al(OH)3 bersifat
amfoter, artinya dapat bersifat sebagai
asam sekaligus basa tergantung
lingkungannya. Dalam lingungan asam,
Al(OH)3 bersifat sebagai basa dan
sebaliknya dalam lingkungan basa,
Al(OH)3 bersifat sebagai asam.

• Sifat asam dari Si(OH)4 atau H2SiO3
sampai Cl(OH)7 atau HClO4 makin kuat
karena bertambahnya muatan positif
atom pusat, sehingga gaya tolak
terhadap H+ makin kuat akibatnya makin
mudah melepaskan H+ berarti sifat asam
makin kuat. Jadi, sifat asam H2SiO3
<>3PO4 <>2SO4 <>4.
Reaksi asam-basa unsur periode ke tiga
ASAM
Si(OH)4 → H2SiO3 + H2O
asam silikat
P(OH)5 → H3PO4 + H2O
asam fosfat
S(OH)6 → H2SO4 + 2H2O
asam sulfat
Cl(OH)7 → HClO4 + 3H2O
asam perklorat

BASA
NaOH → Na+ + OH–
Mg(OH)2 → Mg2+ + OH–
Reaksi pada Al(OH)3
Al(OH)3(s) + H+(aq)
→Al3+(aq) + 3H2O(l)
asam
Al(OH)3(s) + OH–(aq) →
Al(OH)4 –(aq)
Basa
UNSUR TRANSISI PERIODE
KE EMPAT
Unsur transisi
Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang
pengisisan elektronnya berakhir pada orbitalorbital subkulit d. Unsur transisi periode
keempat terdiri dari unsur skandium (Sc),
titanium (Ti), vanadium (V), kromium (Cr),
mangan (Mn), besi ( Fe), kobalt (Co), nikel (Ni),
tembaga (Cu), dan seng (Zn).
Sifat fisis unsur transisi periode ke-4
1. Sifat Logam
Kecuali seng, logam-logam transisi memiliki
elektron-elektron yang berpasangan. Hal ini
lebih memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan
logam dan ikatan kovalen antaratom logam
transisi. Ikatan kovalen tersebut dapat
terbentuk antara elektron-elektron yang
terdapat pada orbital d. Dengan demikian, kisi
kristal logam-logam transisi lebih sukar dirusak
dibanding kisi kristal logam golongan utama.
Itulah sebabnya logam-logam transisi memiliki
sifat keras, kerapatan tinggi, dan daya hantar
listrik yang lebih baik dibanding logam golongan
utama.
2. Titik Leleh dan Titik Didih
Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik
leleh dan titik didih yang tinggi karena ikatan
antaratom logam pada unsur transisi lebih kuat.
Titik leleh dan titik didih seng jauh lebih
rendah dibanding unsur transisi periode
keempat lainnya karena pada seng orbital dnya telah terisi penuh sehingga antaratom seng
tidak dapat membentuk ikatan kovalen.

3. Sifat Magnet
Pengisian elektron unsur-unsur transisi pada
orbital d belum penuh mengakibatkan ion-ion
unsur transisi bersifat paramagnetik artinya
atom atau ion logam transisi tertarik oleh
medan magnet. Unsur-unsur dan senyawasenyawa dari logam transisi umumnya
mempunyai elektron yang tidak berpasangan
dalam orbital-orbital d. Semakin banyak
elektron yang tidak berpasangan, makin kuat
sifat paramagnetiknya.
4. Jari-Jari Atom
Tidak seperti periode ketiga, jari-jari atom
unsur-unsur transisi periode keempat tidak
teratur dari kiri ke kanan. Hal ini dipengaruhi
oleh banyaknya elektron-elektron 3d yang
saling tolak-menolak yang dapat memperkecil
gaya tarik inti atom terhadap elektronelektron. Akibatnya elektron-elektron akan
lebih menjauhi inti atom, sehingga jari-jari
atomnya lebih besar.
Sifat kimia unsur transisi periode ke-4
• Kereaktifan : Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi
periode keempat memiliki harga potensial elektroda negatif
kecuali Cu (E° = + 0,34 volt). Ini menunjukkan logam-logam
tersebut dapat larut dalam asam kecuali tembaga. Kebanyakan
logam transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam,
misalnya oksigen, dan halogen.
• Pembentukan Ion Kompleks : Semua unsur transisi dapat
membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana kation
logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral
yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan
kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi sebagai basa Lewis
(penyedia pasangan elektron).
• Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan
perpindahan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d
dengan pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc dan Zn tidak
berwarna.
Manfaat unsur transisi
•
•
•
•
•

•
•
•
•
•

skandium (Sc), = Digunakan pada lampu intensitas tinggi
titanium (Ti), = Menyambung tulang patah karena ringan
vanadium (V), = Bahan pembuatan baja
kromium (Cr), = Pembuatan stainless steel
mangan (Mn), = digunakan dalam kereta api dan mesinmesin buldoser
besi (Fe), = Bahan utama pembuatan baja
kobalt (Co), = Membuat aliansi logam
nikel (Ni), = Melapis logam agar tahan karat
tembaga (Cu), = Sebagai kabel jaringan listrik
seng (Zn). = Pelapis besi dan baja agar mencegah karat
Ion kompleks unsur transisi
Terdiri dari ion pusat Ligand
1. Ion pusat : ion dari unsur-unsur transisi dan
bermuatan positif
2. Ligand : molekul atau ion yang mempunya
pasangan elektron bebas. (Cl, CN, NH3, H2O)
3. Bilangan koordinasi adalah jumlah ligand
dalam suatu ion kompleks. Antara ion pusat
dan ligan terdapat ikatan koordinasi.
Daftar ion kompleks unsur transisi
Ion kompleks positif

Ion kompleks negatif

[Ag(NH3)2]+

= Diamin Perak

(I)

[Ni(CN)4]2-

= Tetra siano Nikelat

(II)

[Cu(NH3)4]2+

= Tetra amin Tembaga

(II)

[Fe(CN)6]3-

= Heksa siano Ferat

(III)

[Zn(NH3)4]2+

= Tetra amin Seng

(II)

[Fe(CN)6]4-

= Heksa siano Ferat

(II)

[Co(NH3)6]3+

= Heksa amin Kobal

(III)

[Co(CN)6]4-

= Heksa siano Kobaltat

(II)

[Cu(H2O)4]2+

= Tetra Aquo Tembaga

(II)

[Co(CN)6]3-

= Heksa siano Kobaltat

(III)

[Co(H2O)6]3+

= Heksa Aquo Kobal

(III)

[Co(Cl6]3-

= Heksa kloro Kobaltat

(III)
Thank you for reading!
SINCERELY, BERNADETTE.T 

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kimia golongan IIa alkali tanah
Kimia golongan IIa alkali tanahKimia golongan IIa alkali tanah
Kimia golongan IIa alkali tanahLutfiiatu Ulfah
 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A Erli fharida
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenMuhammad Nanda
 
makalah lengkap tentang golongan IVA
makalah lengkap tentang golongan IVAmakalah lengkap tentang golongan IVA
makalah lengkap tentang golongan IVArahmadawal
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III Attanitaaprilia
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AYuke Puspita
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumAhmad Dzikrullah
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATNesha Mutiara
 
Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Wira Permana
 
SEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XII
SEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XIISEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XII
SEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XIIAmalia Dewi
 
Tugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikTugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikZul Abidin
 

Mais procurados (20)

Zn 13 4
Zn 13 4Zn 13 4
Zn 13 4
 
Sifat fisis alkali
Sifat fisis alkaliSifat fisis alkali
Sifat fisis alkali
 
Alkali tanah
Alkali tanahAlkali tanah
Alkali tanah
 
Senyawa karbon
Senyawa karbonSenyawa karbon
Senyawa karbon
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
Kimia golongan IIa alkali tanah
Kimia golongan IIa alkali tanahKimia golongan IIa alkali tanah
Kimia golongan IIa alkali tanah
 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
 
makalah lengkap tentang golongan IVA
makalah lengkap tentang golongan IVAmakalah lengkap tentang golongan IVA
makalah lengkap tentang golongan IVA
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II A
 
Gasmulia
GasmuliaGasmulia
Gasmulia
 
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 
Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4
 
Makalah fosfor
Makalah fosforMakalah fosfor
Makalah fosfor
 
SEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XII
SEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XIISEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XII
SEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XII
 
Tugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikTugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknik
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 

Semelhante a Materi kimia unsur kelas xii

Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurwafiqasfari
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru indriandyputra3
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiSinta Sry
 
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XII
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XIIBab3 kimia unsur | Kimia Kelas XII
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XIIBayu Ariantika Irsan
 
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02sanoptri
 
kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsurmfebri26
 
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01Yuni Maryani
 
Unsur Logam Alkali.pdf
Unsur Logam Alkali.pdfUnsur Logam Alkali.pdf
Unsur Logam Alkali.pdfAndrian960286
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahOlivia Tifani
 
dokumen.tips_periodik-unsur.pptx
dokumen.tips_periodik-unsur.pptxdokumen.tips_periodik-unsur.pptx
dokumen.tips_periodik-unsur.pptxssuser69c082
 
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptxSifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptxRetySetyawaty
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxHendriIka
 
Unsur alkali dan alkali tanah xii ipa-2
Unsur alkali dan alkali tanah xii ipa-2 Unsur alkali dan alkali tanah xii ipa-2
Unsur alkali dan alkali tanah xii ipa-2 Louise Tuahta
 
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaKimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaHariyani P
 

Semelhante a Materi kimia unsur kelas xii (20)

Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
 
Kimia Unsur
Kimia UnsurKimia Unsur
Kimia Unsur
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xii
 
Bab3 kimi
Bab3 kimiBab3 kimi
Bab3 kimi
 
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XII
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XIIBab3 kimia unsur | Kimia Kelas XII
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XII
 
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02
 
Konsep Alkali
Konsep AlkaliKonsep Alkali
Konsep Alkali
 
kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsur
 
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
Unsur Logam Alkali.pdf
Unsur Logam Alkali.pdfUnsur Logam Alkali.pdf
Unsur Logam Alkali.pdf
 
Kimia presentasi
Kimia presentasiKimia presentasi
Kimia presentasi
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanah
 
dokumen.tips_periodik-unsur.pptx
dokumen.tips_periodik-unsur.pptxdokumen.tips_periodik-unsur.pptx
dokumen.tips_periodik-unsur.pptx
 
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptxSifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docx
 
Unsur alkali dan alkali tanah xii ipa-2
Unsur alkali dan alkali tanah xii ipa-2 Unsur alkali dan alkali tanah xii ipa-2
Unsur alkali dan alkali tanah xii ipa-2
 
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaKimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
 

Materi kimia unsur kelas xii

  • 1. MATERI KIMIA UNSUR KELAS XII Oleh : Bernadette Timothea SMA Ignatius Slamet Riyadi Cijantung, Jakarta
  • 2. DAFTAR ISI • • • • • • • • Kelimpahan Unsur-unsur di Alam Perbedaan golongan I A dan II A Pembuatan dan manfaat senyawa Golongan VII A (Halogen) Golongan VIII A (Gas Mulia) Unsur Radioaktif dan kegunaannya Unsur-unsur periode 3 Unsur-unsur periode 4 dan senyawa kompleks
  • 4. Kelimpahan Unsur-unsur di Alam Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 6. PERBEDAAN GOLONGAN I A & II A BESERTA DENGAN PEMBUATANNYA
  • 7. Perbedaan golongan I A dan II A Logam-logam Golongan 1 dan 2 dalam Susunan Berkala berturut-turut disebut logam-logam alkali dan alkali tanah karena logam-logam tersebut membentuk oksida dan hidroksida yang larut dalam air menghasilkan larutan basa. Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam-logam blok s karena hanya terdapat satu atau dua elektron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi (IE) yang rendah, ditentukan oleh hilangnya elektron s ini membentuk kation. Golongan 1 Logam Alkali yang kehilangan satu elektron s1 terluarnya menghasilkan ion M+ dan Golongan 2 Logam Alkali Tanah yang kehilangan dua elektrons2 terluarnya menghasilkan ion M2+. Sebagai akibatnya, sebagian besar senyawa dari unsur-unsur Golongan 1 dan 2 cenderung bersifat ionik.
  • 8. PERBEDAAN GOLONGAN I A DAN II A
  • 9. Golongan I A (alkali)
  • 10. Sifat-sifat golongan alkali • Sifat Fisis Sifat – sifat fisis logam alkali cenderung beraturan. Dari atas ke bawah, jari – jari atom dan massa jenis bertambah, sedankan titik leleh dan titik didih berkurang. Sementara itu, energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang.Potensial elektrode dari atas ke bawah cenderung bertambah, kecuali litium,yang mempunya potensial elektroda paling besar. • Sifat Kimia Logam alkali merupakan logam yang paling reaktif. Semakin reaktif logam, semakin mudah logam itu melepaskan elektron, sehingga energi ionisasialkali cenderung rendah. Logam alkali memiliki energi ionisasi yang semakinrendah dari atas ke bawah. Sehingga kereaktifan logam alkali semakinmeningkat dari atas ke bawah. Hampir mua senyawa logam alkali bersifationik dan mudah larut dalam air
  • 11. TABEL SIFAT FISIS DAN KIMIA UNSUR LOGAM ALKALI
  • 12.
  • 13. Golongan II A (alkali tanah)
  • 14. Sifat-sifat golongan alkali tanah • Sifat Fisika Dari Berilium ke Barium, jari – jari atom meningkat secara beraturan.Penambahan jari – jari menyebabkan turunnya energi pengionan dankeelektronegatifan. Potensial elektrode juga meningkat dari Kalsium ke Barium.Akan tetapi, Berilium menunjukkan penyimpangan karena potensialelektrodenya relatif kecil. Titik leleh dan titik didih cenderung menurun dariatas ke bawah. Sifat – sifat fisis lebih besar jika dibandingkan dengan logamalkali. Hal ini disebabkan karena logam alkali tanah mempunyai 2 elektronvalensi, sehingga ikatan logamnya lebih kuat • Sifat Kimia Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari Berilium ke Barium.Karena dari Berilium ke Barium jari – jari atom bertambah besar, energi ionisasiserta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecenderungan untuk melepaselektron dan membentuk senyawa ion makin kuat.Alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan alkali. Hal inidisebabkan karena jari – jari atom alkali tanah lebih kecil, sehingga energi pengionannya semakin besar. Alkali tanah memiliki elektron valensi 2, sehinggakurang reaktif bila dibandingkan dengan alkali yang bervalensi 1.
  • 15. TABEL SIFAT FISISDAN KIMIA UNSUR LOGAM ALKALI TANAH
  • 16.
  • 20. Golongan VII A (halogen) Halogen adalah kelompok unsur yang terdapat pada golongan VIIA dalam system periodik unsur. Holagen merupakan unsur yang sangat reaktif. Unsur – unsur Halogen meliputi Florin(F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin(I), Astatin(At). Astatin merupakan pembentuk garam.
  • 21. HALOGEN DI ALAM Sumber utama halogen adalah air laut yang mengandung natrium klorida (NaCl), Bromin (Br), Iondin(I-). Florin terdapat sebagai batuan fluospor (CaF2), Krilit (Na3 AlF6) DAN fluoropatit (3Ca3 (Po4)2 Ca (FCl)2) yang terdapat di air laut. Iodin pada air laut dan lodat (IO3-) dalam garam chili NaIO3.
  • 22. Sifat-sifat halogen • Konfigurasi elektronya mempunya electron valensina ns2np5 yang yang berarti halogen mempunyai sebuah electron yang belum berpasangan. • Titik didih dan titik beku yang semakin tinggi. • Energi iononisasinya yang tinggi yang mengakibatkan unsure halogen sukar melepas elekronnya untuk enjadi ion positif • Afinitas electron yang tinggi membuat halogen mudah menangkap electron • Energi disosasi ikatan x-x dalam 1 golongan dari atas kebawah menunjukan perubahan yang cenderung semakin kecil.
  • 23. Sifat anomik halogen • Jari – jari antom : Tarik menarik antar inti atom dengan electron dikulit terluar semakin lemah, jika jari – jari atomnya bertambah. • Energi Ionisasi : Jika energy ionisasinya berkurang, maka melepas elekton valensinya dibutuhkan energy yang semakin kecil. • Keelektrogottifan : Jika Keelektrogottifan berkurang, terjadi penurunan kemampuan atom untuk menarik electron dari atom lain. • Afinitas electron : Jika afinitas berkurang maka, electron – elektronnya yang letaknya saling berdekatan ketika menyerap electron dari atom lain terjadi tolak menolak yang lebh kuat terhadap electron. • Tingkat Oksidasi : Umumnya unsure – unsure halogen memiliki lebih dari satu tingkatan oksidasi, kecuali Fluorin dengan hanya dua macam tingkat oksidasi yaitu 0 dan 1
  • 24. Sifat fisis halogen • Kerapatan : Jika terjadi kenaikan nilai keraatan maka kekuatan aya London mempengaruhi gaya fisis. • Titik Leleh : Titik leleh suatu unsure ditentukan oleh jenis kekuatan suatu iaktan kimia. Jenis ikatan yang terjdi yaitu gaya London yang semaki bertambah kerena titileleh suatu halogen semakin bertambah. • Titik Didih : Sama halnya dengan titik leleh • Daya hantar listrik : Gaya halogen tidak memiliki daya hantar panas karena jenis ikatan gaya London.
  • 25. Reaktivitas halogen berkurang dengan bertambahnya nomor atom. SIFAT KIMIA HALOGEN
  • 26. Sifat karakteristik ; Daya akomodasi halogen Apabila halogen bereaksi dengan logam atau nonlogam, halogen bersifat sebagi pengokridasi denagn unsure yang bereaksi dengan halogen bersfat sebagai pengoksidasi dengan unsure yang bereksi dengan halogen bersifat. Sebagai produksi . Pada reaksi halogen dengan logam terbentuk senyawa ion. Dalam pembentukan senyawa ion, halogen menyerap electron dari atom logam menadi ion halide yang bermutan negative. • Contoh : 2Na (s) + Cl2 (g) 2Na+ + Cl- (s)
  • 28. Gas Mulia Gas mulia didalam system priodik unsure terdapat pada golongan VIII A atau golongan 0 (nol) atau golongan 18 yang terdiri atas xenon (Xe), helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr) dan reaktif (setabil) atau insert yang ditemukan oleh Lord Ralegih dan William Ramsey Tahun 1892, Raleigh menemukan bahwa oksigen selalu mempunyai massa 15,882 kali lebih besar daripada masa jenis gas Nitrogen yang diproleh dari penguraian ammonia denagan mereaksikan Nitrogen dangan Maknesium. 3Mg (s) + N2 (g) Mg3N2 (S) Setelah Nitrogen dipisah, ternyata masih terdapat gas yang volumenya 1/8 dari volume gas semula.
  • 29. Pada tahun 1894 sampai 1898 Ramsey yang juga berhasil menemukan ukuran gas mulia lain yaitu helium yang diperoleh dari pemanasan mineral uranium helium barasal dari (helios - matahari). Kemudian penyulingan udara cair Ramsey menemukan krypton (krypton = tersembunyi), Neon (baru) Xenon (tak dikenal atau asing ) Semua gas tersebut dikirim pada Moisan untuk kemudian direaksikan dengan fluorin yang dikenal sangat reaktif, tetapi gas tersebut tidak bereaksi dengan fluorin. Oleh karena itu Ramsey memasukan gas tersebut kesitem periodik dan kedalam golongan O.
  • 30. Sifat-sifat gas mulia Kesetabilan gas mulia didukung oleh berbagai factor yaitu: • Kofigurasi gas mulia • Energi ionisasi • Afinitas elektron
  • 31. Dari data dibawah terdapat berbagai kecendurungan perubahan dari He Ke Rn : Unsur Lamban Nomor Titik Titik Di udara ionisasi jari leleh (k) lebur (% atom (k) volum) 1) atom Jari – (kj mol- g E- (A0) Helium He 2 2379 1,40 1 4 5,2x 10-4 Neon Ne 8 2087 1,54 25 27 1,8 x 10- Argon Ar 18 1527 1,88 84 87 3 Krypton Kr 36 1357 2,02 116 121 0,93 Xenon Xe 54 1177 2,16 161 166 1,1 x 10- radon Rn 86 1043 - 202 211 4 8,7 x 106 sedikit • Semakin panjang jari – jari atomnya, molekul gas mulai semakin mudah membentuk dipo dan semakin kuat gaya van der waals • Semakin kuat gaya vaderwaals menybabkan titik didih dan titik lebur gas mulia dari atas ke bawah dalam suatu golongannya semakin tingi • Energi ionisasi semakin kecil untuk Xe dan Rn mempunayi energy ionosasi lebih rendah dari Hidrogen = 1312 Kj mol-1
  • 32. Sifat atomik gas mulia Terlihat adanya suatu keteraturan sifat unsure – unsure gas mulia mulai dari He hingga Rn, yang meliputi : • Jari – jari Atom : Jari – jari atom dari He, Kp, Rn semakin bertambah karena bertambahnya jumlah kulit electron • Energi Ionisasi : Energi ionisasi dari He, Kp, Rn semakin berkembang hal ini terjadi karena penambahan jari – jari atom menyebabkan gaya tari menarik antar inti dengan electron valensi semakin lemah, sehingga untuk melepas electron tersebut dibutuhkan energy yang semakin kecil. • Kelektronegatifan : Unsur – unsure He, Ne, Ar, tidak memiliki keelektronegatifan semakin berkembang. Hal ini berarti bahwa kemampuan melepas electron untuk membentuk suatu ikatan dengan atom lain semakin bertambah. • Tingkat Oksidasi : Tingkat oksidasi He, Ne, Ar, adalah nol sedangkan Kr, Xe, dan Rn memiliki beberapa tingkat oksidasi tingkat oksidasi mengambarkan jumklah elekton yang dilepas atau diserap agar diproleh agar diperoleh konfigurasi electron gas mulia yang stabil.
  • 33. Sifat fisis gas mulia Gas mulia merupakan gas monoatomik artinya ditemukan dalam bentuk atom tunggal di alam yang sering berikatan satu sama lain akibat adanya gaya London. Pada atom factor yang mempunyai kekuatan gaya London adalah ukuran atom. Selanjutnya kita perhatikan keteraturan sifat fisis gas mulia apa yang menyebabkan keteraturan tersebut. • Kerapatan : Kerapatan menyebakan perbandingan antara massa dan unit oleh masa atom jari –jari atom dan kekuantan gas London. • Titik leleh : Titik leleh yaitu suhu pada saat wujud padat dan air berada dalam suau system kesetimbangan. Titik leleh dipengaruhi oleh jenis dan kekuatan ikatan. • Titik Didih : Titik didih yaitu suhu pada saat wujud gas dan cair berada dalam suatu system kesetimbangan. Titik didih bertambah dari He ke Rn, karena adanya pertambahan gaya London. • Daya Hantar Listrik Dan Panas : Ada atau tidaknya elektron – elektron bebas yang dapat bergerak dalam suatu ikatan kimia menentukan apakah suatu unsure dapat menghantarkan lstrik dan panas atau tidak.
  • 34. Sifat kimia gas mulia Telah diketahui bahwa reaksi kimia hanya melibatkan electron – electron pada kulit terluarnya. Oleh karena itu gas terluar gas mulia telah penuh, maka cendrung tidak beraksi atau tidak reaktif.
  • 35. Gas mulia di alam • • • Gas mulia di alam tergolong unsure sangat tidak reaktif sehingga unsure ini ditemkan di alam dalam bentuk monoatomik. Utama gas mulia kecuali radon adalah udara. Radon merupakan unsure radioaktif dan diperoleh dari pelurahan unsure radioaktif seperi uranium dan radium yang terdapat pada kerak bumi Gas mulia yang tidak terdapatr di alam adalah radon (Rn) diantara seluruh gas mulia argon paling banyak terdapat di udara dan kadar 0,93% dari udara kering, neon 1,8x 10-3 %, helium 5,2x 10-4%, kriptton 1,1x 10-4% dan xenon 8,7x 106% Unsur Lambang Persentasi (Volum) Nitrogen Oksigen Argon* Karbondioksida Neon* Helium Metana Krypton Hydrogen Nitrogen oksida xenon N2 O2 Ar CO2 Ne He Ch4 Kr H2 No2 Xe 78,084 20,948 0,934 0,914 0,0182 0,00052 0,0002 0,00011 0,00005 0,00005 0,00008
  • 36. Industri gas mulia dan penggunaannya Gas mulia dapat digunakan dalam berbagai hal, antara lain sebagai berikut : • Helium digunakan sebagai pengisi balon gas karena masa jenisnya yang rendah dan setaabil. • Neon digunakan untuk gas pengisi lampu dan pember warna merah yang terang • Argon merupakan gas mulia yang paling banyak digunakan, terutama di atmosfer penguasa logam. • Kripton dan Xenon digunakan untuk pengisian lampu iklan yang berwara arni • Campuran 10% Xe, 89% Ar, dan 1 % F2 digunakan untuk lampu emisi untuk menhasilkan sinar laser
  • 38. Natrium (Na) Pembuatan Natrium : Natrium di buat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang di campur dengan kalsium klorida (sel downs). Kalsium klorida berguna untuk menurunkan titik cair (dengan cara itu titik leleh dapat diturunkan dari 8010C menjadi 5000C) Penggunaan natrium : Penggunaanya semakin penting dari natrium adalah sebagai cairan pendingin (coolant) pada reactor nuklir. Selain itu, karena merupakan reduktor kuat, natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu seperti litinium, kalium, zirconium dan logam alkali yang lebih berat. Natrium juga digunakan untuk membuat senyawa natrium yang tidak dapat dibuat dari natrium klorida, seperti natrium peroksida (Na2O2). Sedikit natrium digunakan dalam lampu natrium yang banyak digunakan sebagai penerangan jalan raya. • NaCl gunanya mengawetkan ikan dan daging, mencairkan salju di jalan • NaOH digunakan di di industry sabun, detergent, dll.
  • 39. Magnesium (Mg) Pembuatan Magnesium : diantara logam alkali tanah, magnesium paling banyak diproduksi. Sama seperti pembuatan natrium, pembuatan magnesium juga dilakukan melalui elektrolisis lelehan garam kloridanya. Dalam industry, magnesium dibuat dari air laut melalui tahap-tahap . Penggunaan magnesium : kegunaan utama magnesium adalah untuk membuat logam – campur. Paduan magnesium dengan almunium yang disebut magnalium, merupakan logam yang kuat tetapi ringan, resisten terhadap asam maupun basa, serta tahap korosi. Paduan itu digunakan untuk membuat komponen pesawat terbang, rudal, bak truk, serta sebagai peralatan lainnya.
  • 40. Aluminium (Al) Pembuatan Aluminium : meskipun aluminium tergolong melimpah di kulit bumi, mineral yang dapat di jadikan sumber komersial aluminium hanya bauksit. Bauksit mengandung aluminium sebagai aluminium oksida (Al2O). pengolahan aluminium dari bauksit berlangsung dalam 2 tahap : tahap pertama adalah : pemurnian bauksit sehingga diperoleh aluminium oksida murni (alumina). Tahap kedua adalah peleburan (reduksi) alumina. Pengolahan aluminium oksida dari bauksit di dasarkan pada sifat amfoter dari oksida aluminium itu. Pengotor utama dalam bauksit biasanya terdiri atas SiO2,Fe2O3, dan TiO2. Apabila bauksit dilarut kan dalam laurtan natrium hidroksida, maka aluminium oksida akan larut sedangkan pengotornya tidak. Penggunaannya : di sektor industry otomotif, pembangunan perumahan, industry makanan
  • 41. Besi (Fe) Pembuatan Besi : besi diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut tanur tiup (blast fur nace) tanur tiup berbentuk silinder raksasa dengan tinggi 30 m atau lebih dan diameter bagian tengah sekitar 8 m. bahan yang digunakan pada pengolahan besi, selain biji besi adalah kokas (C) dan batu kapur (caCO3). Kokas berfungsi sebagai reduktor, sedangkan batu kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam biji besi dan memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan kental yang disebut terak (slag). Komposisi bahan-bahan tersebut bergantung pada pengotor dalam biji besi. Biji besi mengandung pengotor, baiknya bersifat asam seperti SiO2 (pasir), Al2O3, dan P2O5, maupun pengotor yang bersifat basa seperti CaO, MgO, dan MnO. Akan tetapi, biasanya pengotor yang bersifat asam lebih banyak, sehingga perlu ditambahkan fluks yang bersifat basa, yaitu CaCO3 Penggunaannya : pembuatan gembok, sendok, dll.
  • 42. Tembaga (Cu) Pembuatan Tembaga : biji tembaga yang terpenting adalah kalkopirit (CuFeS2). Sebenarnya tembag mudah direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih tembaga membuat proses pengolahan tembaga menjadi relative sulit. Pengolaha tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis. Pada umumnya bijih hanya mengandung 0.5 % Cu. Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20 sampai 40% Cu. Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi sulfide menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfide. Penggunaannya : tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah dan tergolong logam yang kurang aktif. Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan-lahan. Mula-mula warnanya menjadi coklat karena terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuF. Lama kelamaan menjadi berwarna hijau karena terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3. Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat dari tembaga atau perunggu.
  • 43. TIMAH,KROMIUM, dan EMAS • Timah adalah logam yang relative lunak, berwarna putih perak dan tahan karat. Timah terutama digunakan untuk membuat kaleng kemasan seperti untuk roti, susu, cat, dan buah. • Kromium adalah logam yang sangat mengkilat, keras dan tahan karat lebih dari separuh produksi kromium digunakan dalam industry logam dan sekitar sepertiga lainnya dalam refraktori (pelapis tahan panas bagi tanur bersuhu tinggi). Pengguna kromium ssebagai refrektori terutama karena mempunyai titik leleh yang tinggi (1.8570C) dan koefisien muai yang tidak terlalu besar. Dalam industry logam, kromium terutama digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel dan kobalt. • Emas tergolong logam mulia, berwarna kuning mengkilat, tahan karat, mudah ditempa da dapat diukur. Pada umumnya, emas ditemukan sebagai unsure bebas. Emas mempunyai masa jenis yang relative besar, sehingga pemisahnya dilakukan dengan mengayak. Butiran emas dapat dipisahkan dengan menggunakan raksa.
  • 45. Unsur radioaktif Radioaktif merupakan kumpulan beberapa tipe partikel subatom, biasanya disebut sinar gamma, neutron, elektron, dan partikel alpha. radioaktif itu bersifat melaju melalui celah/rongga ruang dengan kecepatan tinggi, yaitu sekitar 100,000 mili persekon. tentunya radioaktif dengan mudah bisa masuk ke tubuh dan merusak sel alami yang telah disusun tubuh. Ini bisa menyebabkan sel kanker yang mematikan di dalam tubuh, dan jika mengenai bagian reproduksi, bisa merusak generasi manusia.
  • 46. Penggunaan unsur radioaktif Penggunaan zat-zat radioaktif merupakan bagian dari teknologi nuklir yang relatif cepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan zat-zat radioaktif mempunyai sifat-sifat yang spesifik, yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur lain. Salah satu sifat dari radioaktif yaitu mampu untuk menembus benda padat. Sifat ini banyak digunakan dalam teknik radiografi yaitu pemotretan bagian dalam suatu benda dengan menggunakan radiasi nuklir seperti sinar-x, sinar gamma dan neutron. Hasil pemotretan tersebut direkam dalam film sinar-x.
  • 47. Manfaat Radioaktif • • • • • • • • • • Sinar X: penghancur tumor atau untuk foto tulang. Bismut-213 / Bi-213 (46 menit): terapi alfa ditargetkan (TAT), terutama kanker. Kromium-51 / Cr-51 (28 detik): digunakan untuk label sel darah merah dan menghitung kerugian protein gastro-intestinal, Cr-51 juga mendeteksi kerusakan limpa. Kobalt-60 / Co-60 (5,27 tahun): membunuh sel kanker. Disprosium-165 / Dy-165 (2 jam): sebagai hidroksida agregat untuk perawatan synovectomy arthritis. Erbium-169 / Er-169 (9,4 detik): menghilangkan rasa sakit arthritis di sendi sinovial. Holmium-166 / Ho-166 (26 jam): diagnosis dan pengobatan tumor hati. Yodium-125 / I-125 (60 detik): digunakan dalam brachytherapy kanker (prostat dan otak), juga diagnosa untuk mengevaluasi tingkat filtrasi ginjal dan untuk mendiagnosis deep vein thrombosis di kaki. Yodium-131/ I-131 (8 detik): mengobati kanker tiroid dan dalam pencitraan tiroid, juga dalam diagnosis fungsi hati yang abnormal, ginjal (ginjal) aliran darah dan obstruksi saluran kemih. Sebuah emitor gamma kuat, tetapi digunakan untuk terapi beta. Iridium-192 / Ir-192 (74 detik): sumber radioterapi internal untuk pengobatan kanker (digunakan kemudian dihapus).
  • 48. Manfaat Radioaktif • • • • • • • • Besi-59 / Fe-59 (46 detik): digunakan dalam studi metabolisme besi dalam limpa. Lead-212 (10.6 jam): digunakan dalam TAT untuk kanker, dengan produk peluruhan Bi-212, Po-212, Tl-208. Lutetium-177 / Lu-177 (6.7 detik): semakin penting karena hanya memancarkan gamma cukup untuk pencitraan sedangkan radiasi beta melakukan terapi pada kecil (misalnya endokrin) tumor. setengah-hidup cukup lama untuk memungkinkan persiapan yang canggih untuk digunakan. Hal ini biasanya dihasilkan oleh aktivasi neutron dari target lutetium alam atau diperkaya-176. Molibdenum-99 / Mo-99 (66 jam): digunakan dalam generator untuk menghasilkan teknesium-99m. Paladium-103 / Pd-103 (17 detik): membuat benih brachytherapy implan permanen untuk kanker prostat tahap awal. Fosfor-32 / P-32 (14 detik): mengobati polisitemia vera (kelebihan sel darah merah) P-32 juga digunakan untuk merunut gerakan pupuk di sekitar tanaman setelah ditabur. Kalium-42 / K-42 (12 jam): menentukan kalium dalam aliran darah koroner. Renium-186 / Re-186 (3,8 detik): menghilangkan rasa sakit pada kanker tulang.
  • 49. Manfaat Radioaktif • • • • • • • • • Renium-188 / Re-188 (17 jam): digunakan untuk arteri koroner, menyinari dari balon angioplasty. Samarium-153 / Sm-153 (47 jam): mengurangi rasa sakit kanker sekunder bersarang di tulang, juga sangat efektif untuk prostat dan kanker payudara. Selenium-75 / Se-75 (120 detik): mempelajari produksi enzim pencernaan. Sodium-24 (15 jam): untuk studi elektrolit dalam tubuh. Stronsium-89 / Sr-89 (50 detik): mengurangi rasa sakit prostat dan kanker tulang. Teknesium-99m / Tc-99m (6 jam): digunakan untuk gambar otot kerangka dan jantung pada khususnya, tetapi juga untuk otak, tiroid, (perfusi dan ventilasi) paruparu, hati, limpa, ginjal (struktur dan tingkat filtrasi), kantung empedu, tulang sumsum, ludah dan kelenjar lakrimal, kolam darah jantung, infeksi dan banyak penelitian medis khusus. Diproduksi dari Mo-99 dalam generator. Xenon-133 / Xe-133 (5 detik): mendeteksi sakit paru-paru. Iterbium-169 / Yb-169 (32 detik): untuk studi cairan cerebrospinal di otak. Itrium-90 / Y-90 (64 jam): untuk brachytherapy kanker dan sebagai silikat koloid untuk menghilangkan rasa sakit arthritis pada sendi sinovial lebih besar. Radioisotop cesium, emas dan ruthenium juga digunakan dalam brachytherapy.
  • 50. Manfaat Radioaktif • • • • • • • Karbon-11/ C-11, Nitrogen-13 / N-13, Oksigen-15 / O-15, Fluorin-18 / F-18: positron emitter digunakan dalam PET untuk mempelajari fisiologi otak dan patologi, khususnya untuk pemisahan fokus epilepsi, dan demensia, psikiatri dan studi neuropharmacology. Juga memiliki peran penting dalam kardiologi. Kobalt-57 / Co-57 (272 detik): memperkirakan ukuran organ dan untuk kit diagnostik in-vitro. Tembaga-64 / Cu-64 (13 jam): mempelajari penyakit genetik yang mempengaruhi metabolisme tembaga, seperti Wilson dan penyakit Menke, dan untuk pencitraan PET tumor, dan terapi. Tembaga-67 / Cu-67 (2.6 detik): digunakan dalam terapi. Fluor-18 / F-18: sebagai FLT (fluorothymidine) miso,-F (fluoromisonidazole), 18Fkolin: digunakan untuk pelacak. Gallium-67 / Ga-67 (78 jam): pencitraan tumor dan lokalisasi lesi inflamasi (infeksi). Ga-67 juga dipakai untuk memeriksa kerusakan getah bening. Gallium-68 / Ga-68 (68 menit): positron emitor digunakan dalam PET dan unit PETCT Berasal dari germanium-68 dalam generator.
  • 51. Manfaat Radioaktif • • • • • • • • • • • • • Germanium-68 / Ge-68 (271 detik): menghasilkan Ga-68. Indium-111 / In-111 (2,8 detik): studi diagnostik spesialis, misalnya studi otak, infeksi dan studi usus transit. Yodium-123 / I-123 (13 jam): diagnosis fungsi tiroid, ini adalah emitor gamma tanpa radiasi beta I131. Yodium-124 / I-124: pelacak. Kripton-81m / Kr-81m (13 detik) dari Rubidium-81 (4,6 jam): gas Kr-81m menghasilkan gambar fungsi ventilasi paru, misalnya pada pasien asma, dan untuk diagnosis awal penyakit paru-paru dan fungsi. Rubidium-82 / Rb-82 (1,26 menit): PET agen dalam pencitraan perfusi miokard. Stronsium-82 / Sr-82 (25 detik): menghasilkan Rb-82. Talium-201 / Tl-201 (73 jam): mendiagnosa kondisi arteri koroner jantung penyakit lain seperti kematian otot jantung dan untuk lokasi limfoma tingkat rendah Uranium-235 / U-253: bahan bakar utama pada reaktor nuklir untuk menghasilkan energi listrik. Natrium-24 / Na-24: mengukur debit air, mendeteksi gangguan peredaran darah. Plutonium-239 / Pu-239: membuat bom atom dan senjata nuklir. Karbon-14 / C-14, Oksigen-18 / O-18: mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis. C-14 juga untuk mendeteksi diabetes dan anemia serta menentukan umur fosil. Selenium-75 / Se-75: mendeteksi kerusakan pankreas
  • 53. Unsur periode ke tiga Unsur-unsur periode ketiga memiliki jumlah kulit elektron yang sama, yaitu tiga kulit. Akan tetapi konfigurasi elektron dari masing-masing unsur berbeda, hal ini akan menyebabkan sifat-sifat kimia yang berbeda. Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga berturut-turut adalah natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), belerang (S), klor (Cl) dan argon (Ar). Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, Si semilogam, P, S dan Cl nonlogam, Ar gas mulia
  • 54. Sifat fisis unsur periode ke tiga • • • Wujud pada Suhu Biasa : Dari titik leleh dan titik didih kita dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur dari natrium sampai belerang berwujud padat, sedangkan klor dan argon berwujud gas pada suhu biasa. Titik Leleh dan Titik Didih : Titik leleh dan titik didih unsur periode ketiga dari natrium ke kanan meningkat dan mencapai puncaknya pada silikon, kemudian turun. Silikon memiliki titik leleh dan titik didih tertinggi karena silikon memiliki struktur kovalen raksasa dimana setiap atom silikon terikat secara kovalen pada empat atom silikon lainnya. Energi Ionisasi : Secara umum energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat. Akan tetapi energi ionisasi Al lebih rendah dari energi ionisasi Mg dan energi ionisasi S lebih rendah dari P. Hal ini disebabkan oleh susunan elektron dalam orbital yang penuh atau setengah penuh memiliki kestabilan yang lebih besar. Secara umum energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat. Akan tetapi energi ionisasi Al lebih rendah dari energi ionisasi Mg dan energi ionisasi S lebih rendah dari P. Hal ini disebabkan oleh susunan elektron dalam orbital yang penuh atau setengah penuh memiliki kestabilan yang lebih besar. Sifat logam unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang. Dari Na sampai Al merupakan unsur logam dengan titik leleh, titik didih, kerapatan dan kekerasan meningkat, hal ini disebabkan pertambahan elektron valensi yang mengakibatkan ikatan logam semakin kuat. Dengan demikian daya hantar listrik (sifat konduktor) juga semakin kuat. Silikon merupakan semilogam (metaloid) bersifat semikonduktor, sedangkan fosfor, belerang dan klor merupakan nonlogam yang tidak menghantarkan listrik.
  • 55. Sifat fisis unsur periode ke tiga • • 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sifat Logam : Sifat logam unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang. Dari Na sampai Al merupakan unsur logam dengan titik leleh, titik didih, kerapatan dan kekerasan meningkat, hal ini disebabkan pertambahan elektron valensi yang mengakibatkan ikatan logam semakin kuat. Dengan demikian daya hantar listrik (sifat konduktor) juga semakin kuat. Silikon merupakan semilogam (metaloid) bersifat semikonduktor, sedangkan fosfor, belerang dan klor merupakan nonlogam yang tidak menghantarkan listrik. MANFAAT Natrium(Na), =Sebagai lampu penerangan di jalan-jalan raya. Natrium Mempunyai kemampuan menembus kabut. magnesium (Mg) =digunakan untuk kerangka pesawat terbang dan lampu kilat dalam fotografi. aluminium (Al), = untuk peralatan rumah tangga silikon (Si), =Bahan bakar pada pembuatan jenis-jenis gelas atau kaca fosfor (P), = digunakan untuk membuat korek api belerang (S), = zat warna, bahan peledak, obat-obatan klor (Cl) = digunakan untuk pupuk
  • 56. Sifat kimia unsur periode ke tiga 1) Sifat Reduktor dan Oksidator • Sesuai dengan fakta bahwa dari kiri ke kanan unsur-unsur periode ketiga semakin sukar melepas elektron serta makin mudah menangkap elektron, sehingga dari natrium sampai klor sifat reduktor berkurang dan sifat oksidator bertambah. Natrium merupakan reduktor kuat dan klor merupakan oksidator kuat. • Kekuatan sifat reduktor dan oksidator dapat dilihat dari harga potensial elektroda. Semakin besar (positif) harga potensial elektroda semakin mudah mengalami reduksi yang berarti sifat oksidator makin kuat, dan sebaliknya makin kecil (negatif) harga potensial elektroda makin mudah dioksidasi yang berarti sifat reduktor makin kuat.
  • 57. Sifat kimia unsur periode ke tiga 2) Sifat Asam Basa Hidroksida Unsur Periode Ketiga • Hidroksida unsur periode ketiga terdiri dari NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6 dan Cl(OH)7. Berdasar energi ionisasinya, bila energi ionisasi unsur periode ketiga rendah ikatan antara unsur periode ketiga dengan –OH adalah ion sehingga dalam air melepaskan ion OH– (bersifat basa). • Bila energi ionisasi unsur periode ketiga tinggi ikatan antara unsur periode ketiga dengan –OH merupakan ikatan kovalen, sehingga tidak dapat melepaskan OH– tetapi melepaskan ion H+ karena ikatan O–H bersifat polar. Dengan demikian Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7 bersifat asam. • NaOH tergolong basa kuat dan mudah larut dalam air, sedangkan Mg(OH)2 meskipun tergolong basa kuat tetapi tidak sekuat NaOH. Al(OH)3 bersifat amfoter, artinya dapat bersifat sebagai asam sekaligus basa tergantung lingkungannya. Dalam lingungan asam, Al(OH)3 bersifat sebagai basa dan sebaliknya dalam lingkungan basa, Al(OH)3 bersifat sebagai asam. • Sifat asam dari Si(OH)4 atau H2SiO3 sampai Cl(OH)7 atau HClO4 makin kuat karena bertambahnya muatan positif atom pusat, sehingga gaya tolak terhadap H+ makin kuat akibatnya makin mudah melepaskan H+ berarti sifat asam makin kuat. Jadi, sifat asam H2SiO3 <>3PO4 <>2SO4 <>4.
  • 58. Reaksi asam-basa unsur periode ke tiga ASAM Si(OH)4 → H2SiO3 + H2O asam silikat P(OH)5 → H3PO4 + H2O asam fosfat S(OH)6 → H2SO4 + 2H2O asam sulfat Cl(OH)7 → HClO4 + 3H2O asam perklorat BASA NaOH → Na+ + OH– Mg(OH)2 → Mg2+ + OH– Reaksi pada Al(OH)3 Al(OH)3(s) + H+(aq) →Al3+(aq) + 3H2O(l) asam Al(OH)3(s) + OH–(aq) → Al(OH)4 –(aq) Basa
  • 60. Unsur transisi Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisisan elektronnya berakhir pada orbitalorbital subkulit d. Unsur transisi periode keempat terdiri dari unsur skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi ( Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).
  • 61. Sifat fisis unsur transisi periode ke-4 1. Sifat Logam Kecuali seng, logam-logam transisi memiliki elektron-elektron yang berpasangan. Hal ini lebih memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan logam dan ikatan kovalen antaratom logam transisi. Ikatan kovalen tersebut dapat terbentuk antara elektron-elektron yang terdapat pada orbital d. Dengan demikian, kisi kristal logam-logam transisi lebih sukar dirusak dibanding kisi kristal logam golongan utama. Itulah sebabnya logam-logam transisi memiliki sifat keras, kerapatan tinggi, dan daya hantar listrik yang lebih baik dibanding logam golongan utama. 2. Titik Leleh dan Titik Didih Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena ikatan antaratom logam pada unsur transisi lebih kuat. Titik leleh dan titik didih seng jauh lebih rendah dibanding unsur transisi periode keempat lainnya karena pada seng orbital dnya telah terisi penuh sehingga antaratom seng tidak dapat membentuk ikatan kovalen. 3. Sifat Magnet Pengisian elektron unsur-unsur transisi pada orbital d belum penuh mengakibatkan ion-ion unsur transisi bersifat paramagnetik artinya atom atau ion logam transisi tertarik oleh medan magnet. Unsur-unsur dan senyawasenyawa dari logam transisi umumnya mempunyai elektron yang tidak berpasangan dalam orbital-orbital d. Semakin banyak elektron yang tidak berpasangan, makin kuat sifat paramagnetiknya. 4. Jari-Jari Atom Tidak seperti periode ketiga, jari-jari atom unsur-unsur transisi periode keempat tidak teratur dari kiri ke kanan. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya elektron-elektron 3d yang saling tolak-menolak yang dapat memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektronelektron. Akibatnya elektron-elektron akan lebih menjauhi inti atom, sehingga jari-jari atomnya lebih besar.
  • 62. Sifat kimia unsur transisi periode ke-4 • Kereaktifan : Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki harga potensial elektroda negatif kecuali Cu (E° = + 0,34 volt). Ini menunjukkan logam-logam tersebut dapat larut dalam asam kecuali tembaga. Kebanyakan logam transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam, misalnya oksigen, dan halogen. • Pembentukan Ion Kompleks : Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi sebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron). • Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan perpindahan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d dengan pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc dan Zn tidak berwarna.
  • 63. Manfaat unsur transisi • • • • • • • • • • skandium (Sc), = Digunakan pada lampu intensitas tinggi titanium (Ti), = Menyambung tulang patah karena ringan vanadium (V), = Bahan pembuatan baja kromium (Cr), = Pembuatan stainless steel mangan (Mn), = digunakan dalam kereta api dan mesinmesin buldoser besi (Fe), = Bahan utama pembuatan baja kobalt (Co), = Membuat aliansi logam nikel (Ni), = Melapis logam agar tahan karat tembaga (Cu), = Sebagai kabel jaringan listrik seng (Zn). = Pelapis besi dan baja agar mencegah karat
  • 64. Ion kompleks unsur transisi Terdiri dari ion pusat Ligand 1. Ion pusat : ion dari unsur-unsur transisi dan bermuatan positif 2. Ligand : molekul atau ion yang mempunya pasangan elektron bebas. (Cl, CN, NH3, H2O) 3. Bilangan koordinasi adalah jumlah ligand dalam suatu ion kompleks. Antara ion pusat dan ligan terdapat ikatan koordinasi.
  • 65. Daftar ion kompleks unsur transisi Ion kompleks positif Ion kompleks negatif [Ag(NH3)2]+ = Diamin Perak (I) [Ni(CN)4]2- = Tetra siano Nikelat (II) [Cu(NH3)4]2+ = Tetra amin Tembaga (II) [Fe(CN)6]3- = Heksa siano Ferat (III) [Zn(NH3)4]2+ = Tetra amin Seng (II) [Fe(CN)6]4- = Heksa siano Ferat (II) [Co(NH3)6]3+ = Heksa amin Kobal (III) [Co(CN)6]4- = Heksa siano Kobaltat (II) [Cu(H2O)4]2+ = Tetra Aquo Tembaga (II) [Co(CN)6]3- = Heksa siano Kobaltat (III) [Co(H2O)6]3+ = Heksa Aquo Kobal (III) [Co(Cl6]3- = Heksa kloro Kobaltat (III)
  • 66. Thank you for reading! SINCERELY, BERNADETTE.T 