Teks tersebut membahas tentang pentingnya mengenal Allah dengan benar, yang mencakup mengenal wujud, sifat, dan rububiyyah-Nya serta tidak boleh menyekutukan-Nya dengan selain-Nya. Mengenal Allah dengan benar akan membawa berkah seperti ketenangan hati, kehidupan mulia, dan keridhoan-Nya.
3. Banyak yang mengaku mengenal Allah
tetapi mereka selalu bermaksiat kepada-
Nya siang dan malam. Lalu apa manfaat
kita mengenal Allah kalau keadaannya
demikian? Dan apa artinya kita mengenal
Allah sementara kita melanggar perintah
dan larangan-Nya?
Maka dari itu mari kita menyimak
pembahasan tentang masalah ini, agar
kita mengerti hakikat mengenal Allah dan
bisa memetik buahnya dalam wujud amal.
4. A. Mengenal Wujud Allah
Yaitu beriman bahwa Allah itu ada. Dan
adanya Allah telah diakui oleh fitrah, akal, panca
indera manusia, dan ditetapkan pula oleh syari‟at.
Adapun tentang pengakuan fitrah telah
disebutkan oleh Allah di dalam Al Qur‟an: “Dan
ingatlah ketika Tuhanmu menurunkan keturunan
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman ): „Bukankah Aku ini Tuhanmu‟
Mereka menjawab: „(Betul Engkau Tuhan kami)
kami mempersaksikannya (Kami lakukan yang
demikian itu) agar kalian pada hari kiamat tidak
mengatakan: „Sesungguhnya kami bani Adam
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan-Mu) atau agar kamu tidak mengatakan:
„Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dahulu sedangkan
kami ini adalah anak-anak keturunan yang
5. B. Mengenal Rububiyah Allah
Rububiyah Allah adalah mengesakan Allah
dalam tiga perkara yaitu penciptaan-Nya,
kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya.
Dari sini, seorang mukmin harus meyakini bahwa
tidak ada seorangpun yang menandingi Allah dalam
hal ini. Allah mengatakan: “‟Katakanlah!‟ Dialah
Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya sgala sesuatu. Dia tidak
beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan-Nya.”
Maka ketika seseorang meyakini bahwa selain
Allah ada yang memiliki kemampuan untuk
melakukan seperti di atas, berarti orang tersebut
telah mendzalimi Allah dan menyekutukan-Nya
dengan selain-Nya.
6. . Mengenal Uluhiyah Allah
C
Uluhiyah Allah adalah mengesakan segala bentuk peribadatan
bagi Allah, seperti berdo‟a, meminta, tawakal, takut, berharap,
menyembelih, bernadzar, cinta, dan selainnya dari jenis-jenis ibadah
yang telah diajarkan Allah dan Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam.
Memperuntukkan satu jenis ibadah kepada selain Allah termasuk
perbuatan dzalim yang besar di sisi-Nya yang sering diistilahkan dengan
syirik kepada Allah.
Allah berfirman di dalam Al Qur‟an:
“Hanya kepada-Mu ya Allah kami menyembah dan hanya kepada-Mu
ya Allah kami meminta.” (QS. Al Fatihah: 5)
Allah berfirman:
“Dan sembahlah Allah dan jangan kalian menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun” (QS. An Nisa: 36)
Allah berfirman:
“Hai sekalian manusia sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan
kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-
orang yang bertaqwa.” (QS. Al Baqarah: 21)
Dengan ayat-ayat dan hadits di atas, Allah dan Rasul-Nya telah
jelas mengingatkan tentang tidak bolehnya seseorang untuk
memberikan peribadatan sedikitpun kepada selain Allah karena
semuanya itu hanyalah milik Allah semata.
7. D. Mengenal Nama-nama dan Sifat-sifat Allah
Maksudnya, kita beriman bahwa Allah memiliki
nama-nama yang Dia telah menamakan diri-Nya
dan yang telah dinamakan oleh Rasul-Nya. Dan
beriman bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang tinggi
yang telah Dia sifati diri-Nya dan yang telah disifati
oleh Rasul-Nya. Allah memiliki nama-nama yang
mulia dan sifat yang tinggi berdasarkan firman Allah:
“Dan Allah memiliki nama-nama yang baik.” (Qs. Al
A‟raf: 186)
“Dan Allah memiliki permisalan yang tinggi.” (QS. An
Nahl: 60)
Dalam hal ini, kita harus beriman kepada nama-
nama dan sifat-sifat Allah sesuai dengan apa yang
dimaukan Allah dan Rasul-Nya dan tidak
menyelewengkannya sedikitpun.
8. Ketenangan hati
Banyak sekali manusia sekarang ini yang tidak
memiliki ketenangan hati did alam kehidupannya.
Jika punya harta yang banyak, hatinya tak pernah
tenang. Ia tidak menyadari bahwa semua yang
dimilikinya itu hanyalah titipan Allah SWT.
Ketidaktenangannya itu membuatnya seakan
memiliki segalanya. Allah SWT berfirman dalam surat
Ar-ra‟du ayat 28: “(yaitu) orang-orang beriman dan
tenteram hatinya dengan mengingat Allah. Ingatlah,
(bahwa) dengan mengingat Allah itu, tenteramlah
segala hati.”Secara jelas Allah SWT menjamin bahwa
dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram.
Terlebih bagi orang yang beriman.
9. Keberkahan Allah
Dengan adanya keberkahan Allah ini, kita
akan selalu leluasa menjalankan aktivitas yang
ada di dunia ini. Allah berfirman dalam surat
Al-a‟rof ayat 96: “Jika sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Allah mengatakan akan melimpahkan
keberkahan kepada kita yang beriman dan
bertaqwa. Namun Allah mengatakan bahwa
telah ada orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Allah. Sesungguhnya siksa Allah SWT
amatlah pedih.
10. Hidup Mulia
Allah menjanjikan kehidupan mulia
kepada kita yang mengerjakan amal-amal
sholeh. Ini sesuai dengan firman Allah
dalam surat An-Nahl ayat 97: “Barang
siapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan. Sangatlah
lebih imbalan yang diberikan Allah kepada
kita semua. Allah Maha Pemurah dan
Maha Penyayang kepada hamba-hamba
yang taat kepada-Nya.
11. Kenikmatan Surga
Allah SWT akan memberikan kenikmatan
surga bagi orang-orang yang berbuat baik.
Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 25-
26 : Allah menyeru (manusia) ke
Darussalam (surga), dan menunjuki orang
yang dkehendakiNya kepada jalan yang
lurus (Islam). Bagi orang-orang yang
berbuat baik, ada pahala yang terbaik
(surga) dan tambahannya. Dan muka
mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak
(pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya.”
Kekekalan didalam surga adalah hal yang
sangat ingin kita raih dalam kehidupan ini.
Namun Allah hanya memberikan kepada
orang-orang yang berbuat baik.
12. Keridhoan Allah
Allah hanya akan memberikan ridho-Nya
kepada orang-orang yang beramal sholeh.
Allah berfirman dalam surat Al-bayyinah ayat
7-8: “Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh mereka
itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan
mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga And
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kelal didalamnya selama-lamanya.
Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun
ridho kepada-Nya. Yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang yang takut kepada
Tuhannya”. Dengan adanya perasaan takut
kita kepada Allah SWT, maka kitapun akan
semakin beriman kepada-Nya. Maka dengan
ketakutan itu, kita akan mendapatkan balasan
yang amat berlipat-lipat.
13. Rasa Merdeka
Allah berfirman dalam surat Al-An‟am
ayat 82: “Orang-orang yang beriman
dan tiada mempercampurkan
keimanannya dengan keaniayaan,
untuk mereka keamanan, sedang
mereka itu mendapat petunjuk.” Allah
menjamin kepada orang-orang yang
tidak mencampurkan keimanannya
dengan kesyirikan atas keamanan. Ini
akan kita dapatkan bila kita benar-
benar telah mengerti akan hakikat
ma‟rifatullah.