Dokumen ini membahas tentang penciptaan setan dari api dan bujukannya kepada manusia untuk berbuat dosa. Setan diciptakan sebagai makhluk yang dapat memilih jalannya sendiri dan memberontak kepada Tuhan karena kesombongan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai cara setan menggoda manusia dan sarannya agar terhindar dari godaan setan dengan menjauhi dosa dan mengingat Allah.
2. Setan diciptakan dari api, seperti jin yang sebagian
besar berteman dengannya. Sebelum ketaatan dan
ketulusannya diuji melalui Adam, dia berada di tengah-tengah
para malaikat, beramal dan beribadah seperti mereka. Berbeda
dengan malaikat yang mengikuti perintah dan tidak pernah
memberontak terhadap Tuhan, setan dapat memilih jalannya
sendiri dan memutuskan perbuatannya sendiri. Karena
kesombongan dan keingkarannya, dia menolak bersujud
kepada Adam ketika Allah memerintahkannya.
“Aku lebih baik daripada dia! Engkau ciptakan aku dari
api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”(QS. 38:76)
4. Bagaimana dengan Pikiran dan Khayalan
yang Tidak Diniatkan?
Pikiran jahat, khayalan atau asosiasi ide-ide
terkait yang berada di luar kemauan kita
biasanya adalah akibat dari bisikan setan.
Seperti
baterai
yang
mempunyai
dua
kutub, demikian pula juga mempunyai dua titik
atau kutub utama. Yang satu menerima inspirasi
malaikat, dan yang lainnya rawan terhadap
bisikan setan.
Setan menyerang manusia dari berbagai arah
yang berbeda. Dari sebelah kiri setan mendatangi
kita dengan memanfaatkan perasaan hewani dan
fakultas kita untuk menggoda kita melakukan
dosa. Saat dia mendatangi kita dari depan, dia
mendorong kita untuk putus asa akan masa
depan, membisikkan bahwa hari perhitungan tidak
5. Bagaimana Agar Dapat Bebas dari Ajakan Setan?
Ketika setan berusaha membisiki, kita harus
sadar bahwa dia sedang menggunakan
strategi terlemahnya dan kita harus
mengabaikannya. Jika kita memperhatikan
bisikan ini, kita bisa kalah.
Orang mukmin yang ingin menghindari
jebakan ini harus tetap menjauhi dosa-dosa
yang dibuat menarik oleh setan. Ingat
kepada Yang Maha Pengasih, memikirkan
fenomena yang mulia dan suci, dan
menghidupkan agama akan melindungi kita
7. Mengapa Setan Tetap Ingkar?
Shaytan, kata Arab untulk setan berarti “dikeluarkan dari Hadirat
Illahi, diusir dari rahmat Allah.” Setan digambarkan seperti orang
yang kehilangan segala sesuatu saat berada di ambang kemenangan
Setan telah jauh tersesat sehinga dia tidak dapat mendengar atau
menyadari
kebenaran.
Dia
menjadi
korban
dari
kesombongannya, keangkuhannya dan penipuan diri.
Setan keliru. Berbeda dengan Adam dan Hawa. Setan justru
menjustifikasi dirinya dan berusaha membuktikan haknya dan
ketidakberdosanya dengan menyangkal kesalahannya bahkan setelah
diperingatkan.
Setan merupakan musuh bebuyutan manusia. Kesalahannya, pembelaan
dirinya, arogansinya, pemberontakannya, berakibat pengusirannya.