Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran lingkungan, jenis-jenis pencemaran dan polutan beserta penyebabnya, upaya pencegahan, parameter pencemaran, jenis limbah dan pemanfaatannya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pencemaran lingkungan dapat terjadi karena faktor alam dan manusia, serta diperlukan kesadaran masyarakat untuk mencegah terjadinya pencemaran agar lingkungan tetap lestari.
5. Pencemaran/polusi adalah proses masuknya
polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga
menurunkan mutu lingkungan (Biotik dan abiotik).
Polutan adalah bahan pencemar lingkungan, dapat
berupa bahan kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan
mikroorganisme.
PENCEMARAN
BAHAN
PENCEMAR
Tempat
pencemaran
TINGKATAN
(WHO)
6. Macam-macam
Jenis Polutan Dampak
pencemaran
a. Menurut tempat 1. Pencemaran udara *gas dari gunung berapi, *menyebabkan penyakit
terjadinya pembakaran minyak bumi, degeneratif, dsb.
dan batu bara
*gas karbondioksida
*gas karbonmonoksida
*partikel padat: bakteri, virus
*radioaktif
2. Pencemaran air *limbah industri *membunuh kehidupan
*sampah organik akuatik dan terestrial, dsb
*bahan kimia untuk
pertanian
3. Pencemaran tanah *sampah plastik *mengubah struktur dan
*detergen tekstur tanah
*zat kimia dari pertanian *timbulnya penyakit genetis
4. Pencemaran suara *frekuensi suara yang *perubahan tekanan darah
melebihi batas ambang *Perubahan denyut nadi
*Kontraksi perut
*gangguan jantung
*stres bahkan gila
7. Macam-macam
Jenis Polutan Dampak
pencemaran
c. Menurut tingkat 1. Iritasi ringan
*gas buangan sepeda
motor
*mata pedih
pencemaran (WHO) 2. sakit konis *Hg (air raksa) *Kanker
*lahirnya bayi cacat
Macam-macam
Jenis Polutan Dampak
pencemaran
b. Menurut macam 1. Kimia *zat radioaktif, logam, pupuk *tercampurnya zat kimia
bahan pencemar pestisida, detergen, minyak dengan tanah
2. Biologi *mikroorganisme *meyebabkan iritasi (gatal, dsb)
3. Fisik *kaleng, botol, plastik, karet *berubahnya ph tanah karena
polutan sulit terurai
8. FAKTOR MANUSIA
FAKTOR ALAM
Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam.
Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau
menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut.
Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di
sekitarnya rusak.
Contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman, dan
penerapan intensifikasi pertanian. Selain itu Pembangunan jalan
kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit
meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat
memudahkan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya
menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan
fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan panas akibat
tumbuhan tidak secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan
sebagai produsen terhambat.
9. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah
pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah
dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan
dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-
undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang
dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia, AMDAL.
Secara Teknologis
Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan. Cara ini ditempuh dengan
mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri. Sebelum
limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut
terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat
akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran
lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan
formal atau sekolah.
10. PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN
a. Parameter kimia
b. Parameter biokimia
c. Parameter fisik
d. Parameter biologi
Parameter pencemaran digunakan
sebagai indikator (petunjuk)
terjadinya pencemaran dan tingkat
pencemaran yang telah terjadi.
11. Parameter kimia dilakukan untuk
mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar
logam, dan logam berat. Sebagai contoh
berikut disajukan pengukuran pH air, kadar
CO2, dan oksigen terlarut.
Parameter biokimia meliputi BOD
(Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah
oksigen dalam air. BOD digunakan untuk
mengukur banyaknya pencemar organik.
Menurut menteri kesehatan, kandungan
oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh
kurang dari 3 ppm.
Parameter fisik meliputi pengukuran
tentang warna, rasa, bau, suhu,
kekeruhan, dan radioaktivitas
Parameter biologi meliputi ada atau
tidaknya mikroorganisme, misalnya,
bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
12. JENIS LIMBAH DAN
PEMANFAATANNYA
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang
dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada
skala rumah tangga, industry, pertambangan, dll.
PENGE
RTIAN
Pemanfaatan limbah dapat ditempuh melalui dua cara,
yaitu dengan proses daur ulang menjadi produk tertentu
yang bermanfaat dan tanpa daur ulang.
PEMAN
FAATAN
NYA
JENIS
LIMBAH
Secara biologis, limbah dapat dibagi menjadi limbah
Biodegradable dan Nonbiodegradable
13. Limbah yang Dapat Diuraikan (Biodegradable)
Limbah jenis ini adalah limbah yang dapat diuraikan atau
didekomposisi, baik secara alamiah yang dilakukan oleh
dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang disengaja oleh
manusia, contohnya adalah limbah rumah tangga, kotoran
hewan, daun, dan ranting.
Limbah yang Tak Dapat Diuraikan (Nonbiodegradable)
Adalah limbah yang tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh
dekomposer. Keberadaan limbah jenis ini di alam sangat
membahayakan, contohnya adalah timbal (Pb), merkuri, dan
plastik. Untuk menanggulangi menumpuknya sampah tersebut
maka diperlukan upaya untuk dapat menanggulangi hal tersebut.
14. Tanpa Daur Ulang
Selain melalui daur ulang, sampah juga bisa langsung dimanfaatkan tanpa
daur ulang. Contohnya adalah pemanfaatan ban-ban bekas yang dijadikan
perabot ( meja, kursi, dan pot ), serbuk gergaji sebagai media penanaman
jamur, botol, dan kaleng yang dapat digunakan untuk pot.
Melalui Daur Ulang
Baik limbah organik maupun sampah anorganik dapat dimanfaatkan menjadi
suatu produk yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Limbah-limbah
organik seperti sisa-sisa kotoran hewan dan yang berasal dari tumbuhan
dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk
menyuburkan tanaman. Limbah kertas juga dapat didaur ulang menjadi
kertas baru. Limbah pabrik tahu yang biasanya dibuang begitu saja juga
dapat dimanfaatkan menjadi makanan yang berserat tinggi yang baik untuk
pencernaan. Limbah-limbah anorganik, contohnya besi, aluminium, botol
kaca, dan plastik dapat didaur ulang menjadi produk-produk baru. Besi tua
dan aluminium dapat dilebur dijadikan bubur kemudian dicetak menjadi besi
baja dan aluminium yang baru. Limbah-limbah plastik juga dapat dilebur
dijadikan peralatan rumah tangga dan peralatan lain dari plastik.