SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Baixar para ler offline
MEMBUAT MEDIA PENYIMPANAN TERDISTRIBUSI
       MENGGUNAKAN GLUSTERFS
         PADA DEBIAN SQUEEZE




              Disusun oleh:
                SUYADI
              L200100015



 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
  FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
         JURUSAN INFORMATIKA
                  2011
MEMBUAT MEDIA PENYIMPANAN TERDISTRIBUSI
                    MENGGUNAKAN GLUSTERFS
                      PADA DEBIAN SQUEEZE


A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

       Memiliki alamat e-mail pada saat ini merupakan keharusan, apalagi bagi
mereka yang berstatus pegawai dan mahasiswa. Aktivitas terkait dengan e-mail
seperti membaca dan membalas pesan elektronik ini sudah menjadi kegiatan rutin
(Ahira, 2010).
       Di internet banyak penyedia layanan e-mail gratis seperti Yahoo dan
Gmail. Gmail merupakan webmail gratis yang diluncurkan oleh Google pada 1
April 2004 dan menjelma menjadi layanan e-mail yang sangat populer. Pada akhir
tahun 2010 pengguna Gmail mencapai lebih dari 190 juta. Gmail menyediakan 7
GB ruang penyimpanan bagi setiap pengguna, jika dikalikan dengan jumlah
pengguna, jumlahnya lebih dari 1,3 milyar gigabyte atau 1.300 petabyte.
Bagaimana membuat sebuah ruang penyimpanan tunggal sebesar itu ?
Jawabannya adalah dengan teknologi cloud computing.
       Menurut Ed Lenta (2011) arsitektur hybrid cloud menawarkan keuntungan
yang signifikan bagi kalangan enterprise dan menyediakan kesempatan perubahan
di dunia enterprise dalam menggunakan dan memproduksi layanan berbasis TI.
Dengan implementasi private atau public cloud efisiensi biaya dapat terukur
secara pasti sehingga memungkinkan perusahaan dapat mengukur produktifitas
dan kinerja menuju perbaikan yang berkesinambungan.
       Salah satu komponen penting dalam cloud computing adalah clustered file
system. Banyak perangkat lunak clustering yang beredar di pasaran, di antaranya
adalah GlusterFS. Pada situs resminya (http://www.gluster.com/) disebutkan
bahwa GlusterFS adalah “The Fastest Path to Public and Private Cloud Storage”.


                                      2
2. Rumusan Masalah

       Berpijak dari pemaparan di atas dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
   1) Apa GlusterFS itu ?
   2) Bagaimana meng-install dan mengkonfigurasi GlusterFS sebagai media
       penyimpanan terdistribusi (teknik clustering sederhana)?


3. Tujuan Penulisan

       Makalah ini disusun untuk memperkenalkan GlusterFS sebagai clustered
File System yang mudah digunakan dan penerapannya sebagai media
penyimpanan terdistribusi sederhana.


4. Tahapan Penulisan

       Tahap pertama, penulis mengumpulkan dokumen-dokumen dari internet
yang berhubungan dengan clustering dan GlusterFS.
       Tahap kedua, penulis melakukan eksperimen menggunakan komputer
virtual. Software yang digunakan adalah VirtualBox.
       Tahap ketiga, penulis membuat catatan proses-proses yang terjadi dalam
eksperimen yang digunakan sebagai bahan menulis karya tulis.




                                       3
B. PEMBAHASAN
1. Mengenal GlusterFS

       GlusterFS adalah clustered file system yang bersifat open source yang
dapat beroperasi dengan kapasitas petabyte dan menangani ribuan client.
GlusterFS menggabungkan disk, memori dan pengolahan data dari beberapa
modul server dalam sebuah ruang tunggal. GlusterFS didesain untuk memenuhi
kebutuhan ruang penyimpanan bagi pengguna dan dapat memberikan kinerja yang
luar biasa untuk beban kerja yang beragam.
       Arsitektur GlusterFS bersifat modular yang memungkinkan administrator
menambah atau mengurangi modul server sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Sebagai contoh, administrator dapat mengkonfigurasi sistem server mandiri
dengan cepat menggunakan GlusterFS dan kemudian mengembangkan sistem
sebagai kebutuhan tumbuh.
       GlusterFS versi 3.2 memiliki kemampuan mengatur quota penggunaan
ruang disk dengan direktori atau volume. Administrator dapat mengendalikan
pemanfaatan ruang disk pada tingkat direktori dan/atau volume dengan
menetapkan batas-batas untuk ruang disk dialokasikan di setiap tingkat dalam
volume dan hirarki direktori.
       GlusterFS dirancang untuk komputasi awan dengan performa tinggi.
Tidak seperti pusat data tradisional, lingkungan awan membutuhkan multi-sewa
bersama dengan kemampuan untuk tumbuh atau menyusut sumber daya sesuai
permintaan.




                                       4
Gambar 1: Komputasi awan menggunakan GlusterFS


       GlusterFS di bawah lisensi GNU Affero General Public License. GNU
Affero General Public License adalah bebas (free), pengguna dapat menggunakan
GlusterFS secara resmi tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli lisensi.


2. Instalasi dan Konfigurasi GlusterFS sebagai Media Penyimpanan
   Terdistribusi (Teknik Clustering Sederhana)

         GlusterFS dapat didesain dalam beberapa mode. Mode yang umum
dipakai adalah sebagai berikut :
   •   Distributed - File-file didistribusikan dalam cluster
   •   Distributed Replicated – Replikasi data di antara dua simpul (node) dalam
       cluster.
   •   Distributed Striped - Memecah file di antara simpul-simpul dalam cluster,
       biasanya digunakan untuk mengakses file yang sangat besar.

                                         5
Tulisan ini hanya akan membahas model distributed sederhana. Model ini
dapat diterapkan di kampus misalnya pada aplikasi e-mail. Misalnya di UMS
terdapat 15 ribu mahasiswa, masing-masing mahasiswa memiliki e-mail dengan
kapasitas 1 GB, maka perlu disediakan 15 terrabyte ruang penyimpanan atau
butuh 10 buah server dengan kapasitas penyimpanan masing-masing 1.5 TB yang
dikonfigurasi secara terdistribusi.
        Sebagai bahan observasi, kita siapkan dua buah komputer virtual sebagai
simpul server dan sebuah komputer sebagai client. Hasilnya diharapkan dapat
dijadikan permodelan dalam pengembangan mail server di UMS. Sistem operasi
yang digunakan Debian Squeeze (Debian versi 6.0). Masing-masing simpul
menyediakan     4.6    GB     kapasisitas   disk   yang    akan    digunakan   untuk
mendistribusikan file-file dalam cluster, sehingga kapasitasnya bisa ditingkatkan
menjadi dua kali lipat (9.2 GB) dan dapat ditingkatkan lagi dengan mudah di
waktu mendatang dengan menambah simpul baru.


a. Kebutuhan Sistem

        Kebutuhan sistem minimum untuk produksi yang dijalankan dalam sistem
yang sesungguhnya :
   •   Perangkat keras: Intel/AMD x86 64-bit processor , memori 1 GB, hardisk
       8 GB, Gigabit Ethernet.
   •   Sistem operasi: Linux Debian 5.0 arsitektur x86_64 atau RHEL 5.1 atau
       Ubuntu 8.04 atau CentOS 5.1 atau distribusi linux yang lain.
   •   Sistem file: ext3, ext4, atau sistem file POSIX compliant yang lain. Untuk
       mendukung       file   dengan   ukuran      yang   sangat   besar   GlusterFS
       merekomendasikan XFS File System.




                                            6
b. Proses Instalasi GlusterFS pada Server dan Client

        Anggap pada semua komputer telah terpasang Debian Squeeze Business
Card Edition. Komputer-komputer tersebut kita set sebagai :
    •   svr1: IP address 192.168.56.11 (server)
    •   svr2: IP address 192.168.56.12 (server)
    •   client: IP address 192.168.56.2 (client)
        Kita akan memasang GlusterFS pada masing-masing komputer (svr1, svr2
dan client) dari source code (kode sumbernya) dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
    1) Login ke server dengan user root.
    2) Install paket-paket yang dibutuhkan dengan mengetikkan perintah :
        # apt­get install sshfs build­essential flex bison
    3) Unduh source code dari http://www.gluster.org/download/. Nama file yang
        diunduh glusterfs-3.2.0.tar.gz
    4) Bongkar source code dengan perintah :
        # tar ­zxvf glusterfs­3.2.0.tar.gz
    5) Pindah ke direktori glusterfs-3.2.0 dengan perintah :
        # cd glusterfs­3.2.0
    6) Jalankan program konfigurasi dengan perintah :
        # ./configure
        GlusterFS configure summary
        ===========================
        FUSE client : yes
        Infiniband verbs : yes
        epoll IO multiplex : yes
        argp­standalone : no
        fusermount : no
        readline : yes
        Rangkuman konfigurasi di atas menunjukkan komponen-komponen yang
        akan kita pasang bersama dengan GlusterFS.


                                          7
7) Build dan install GlusterFS dengan perintah :
       # make && make install
   8) Lakukan verifikasi versi yang terpasang dengan perintah :
       # glusterfs –version



c. Menjalankan GlusterFS pada Server

        GlusterFS server berjalan sebagai servis. Untuk menjalankan servis
jalankan daemon-nya dengan perintah :
        # /etc/init.d/glusterd start  
Untuk menghentikan, servis jalankan perintah :
        # /etc/init.d/glusterd stop  
Untuk melihat status, jalankan perintah :
        # /etc/init.d/glusterd status  
Untuk menjalankan GlusterFS secara otomatis ketika server dinyalakan, jalankan
perintah :
        # update­rc.d glusterd defaults



d. Membuat Volume

        Level tertinggi dalam hierarki GlusterFS adalah volume. Volume inilah
nantinya yang akan dibaca oleh client sebagai media penyimpanan tunggal.
Volume terdistribusi merupakan gabungan media penyimpanan dua node atau
lebih dengan menjumlah kapasitas menjadi sebuah media peyimpanan tunggal
dengan kapasitas besar yang nantinya diakses oleh pengguna pada sisi client.
        Sebelum membuat volume, terlebih dahulu dibuat trusted storage pool.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
   1) Login ke svr1 dengan user root.
   2) Untuk menambahkan sebuah server ke dalam pool misalnya: svr2 dengan
       IP address 192.168.56.12, jalankan perintah :
       # gluster peer probe 192.168.56.12


                                            8
Catatan: tidak perlu melakukan probe untuk localhost (svr1).
   3) Verifikasi status peer dari svr1, dengan perintah :
       #gluster peer status
       Jika muncul pesan seperti berikut, berarti svr2 telah masuk dalam pool dan
       siap ditambahkan dalam volume.
       Number of Peers: 2


       Hostname: 192.168.56.12
       Uuid: 5e987bda­16dd­43c2­835b­08b7d55e94e5
       State: Peer in Cluster (Connected)


       Langkah berikutnya adalah membuat volume. Kita akan memasukkan
direktori /export pada svr1 dan svr2.
   1) Membuat volume, syntax-nya :
       # gluster volume create NEW­VOLNAME [transport tcp | 
       rdma | tcp,rdma] NEW­BRICK..
       Dalam percobaa ini, kita jalankan perintah :
       # gluster volume create test-volume transport tcp 192.168.56.11:/export
       192.168.56.12:/export
   2) Kita dapat menampilkan informasi volume yang kita buat, dengan
       perintah:
       # gluster volume info
       Volume Name: test­volume
       Type: Distribute
       Status: Created
       Number of Bricks: 2
       Transport­type: tcp
       Bricks:
       Brick1: 192.168.56.11:/export
       Brick2: 192.168.56.12:/export




                                        9
3) Untuk mengaktifkan volume, jalankan perintah :
       # gluster volume start test­volume
       Starting volume test­volume has been successful



e. Menjalankan GlusterFS pada Client

       GlusterFS mengijinkan beberapa jalan bagi pengguna mengakses volume
dalam cluster, di antaranya adalah :
   •   Gluster Native Client – Metode ini menyediakan konkurensi dan
       performasi yang tinggi.
   •   NFS (Network File System) – Metode ini yang paling simpel yang
       menggunakan protokol file server yang umum digunakan pada Linux.
   •   CIFS (Common Internet File System) – Metode ini digunakan untuk
       mengakses volume menggunakan Miscrosoft Windows seperti klien
       SAMBA.


Untuk mengakses volume dengan Gluster Native Client secara manual :
   •   Untuk mengakses volume (kita gunakan port default), gunakan perintah :
       # mount ­t glusterfs HOSTNAME­OR­IPADDRESS:/VOLNAME 
       MOUNTDIR
       Contoh:
       # mount ­t glusterfs 192.168.56.11:/test­volume 
       /mnt/glusterfs

   •   Untuk mengakses volume dengan port yang berbeda, gunakan perintah :
       # mount ­t glusterfs HOSTNAME­OR­
       IPADDRESS:PORT:/VOLNAME MOUNTDIR
       Contoh:
       # mount ­t glusterfs 192.168.56.11:7997:/test­
       volume /mnt/glusterfs




                                       10
Untuk mengakses volume dengan Gluster Native Client otomatis ketika komputer
dijalankan :
   •   Untuk mengakses volume pada port default, edit file /etc/fstab dan
       tambahkan baris seperti berikut :
       HOSTNAME­OR­IPADDRESS:/VOLNAME MOUNTDIR glusterfs 
       defaults,_netdev 0 0


       Contoh:
       192.168.56.11:/test­volume /mnt glusterfs 
       defaults,_netdev 0 0

   •   Untuk mengakses volume pada port selain default, edit file /etc/fstab 
       dan tambahkan baris seperti berikut :
       HOSTNAME­OR­IPADDRESS:PORT:/VOLNAME MOUNTDIR glusterfs 
       defaults,_netdev 0 0
       Contoh:
       192.168.56.11:7997:/test­volume /mnt glusterfs 
       defaults,_netdev 0 0




Gambar 2: Client GlusterFs


                                       11
Pada Gambar 2 terlihat bahwa setelah volume GlusterFs ditambahkan pada client,
client mendapatkan tambahan ruang penyimpanan sebesar 9,2 GB pada
direktori /mnt.


Untuk mengakses volume dengan NFS Client secara manual :
Sebelum mengakses volume dengan NFS harus dipasang paket nfs-common
dengan perintah :
# apt­get install nfs­common
Untuk mengakses sebuah volume (dengan asumsi menggunakan port dafault),
jalankan perintah :
# mount ­t nfs HOSTNAME­OR­IPADDRESS:/VOLNAME MOUNTDIR
Contoh:
# mount ­t nfs 192.168.56.11:/test­volume /mnt
Untuk mengakses sebuah volume pada port yang berbeda, jalankan perintah :
# mount ­t nfs HOSTNAME­OR­IPADDRESS:PORT:/VOLNAME MOUNTDIR
Contoh:
# mount ­t nfs 192.168.56.11:7997:/test­volume /mnt


Catatan:
GlusterFs tidak mendukung protokol UDP. Jika NFS Client menggunakan
protokol default yang menggunakan UDP, akan muncul pesan: requested NFS
version or transport protocol is not supported. Gunakan koneksi dengan protokol
TCP untuk mengatasi kesalahan tersebut.
Untuk melakukan koneksi menggunakan TCP, tambahkan opsi berikut saat
melakukan mounting :
­o mountproto=tcp
Contoh:
# mount ­o mountproto=tcp ­t nfs 192.168.56.11:7997:/test­
volume /mnt




                                      12
Untuk mengakses volume dengan NFS Client otomatis ketika komputer
dijalankan :
   •   Untuk mengakses volume pada port default, edit file /etc/fstab dan
       tambahkan baris seperti berikut :
       HOSTNAME­OR­IPADDRESS:/VOLNAME MOUNTDIR glusterfs 
       defaults,_netdev 0 0


       Contoh:
       192.168.56.11:/test­volume /mnt glusterfs 
       defaults,_netdev 0 0


   •   Untuk mengakses volume pada port selain default, edit file /etc/fstab 
       dan tambahkan baris seperti berikut :
       HOSTNAME­OR­IPADDRESS:PORT:/VOLNAME MOUNTDIR nfs 
       defaults,_netdev 0 0


       Contoh:
       192.168.56.11:7997:/test­volume /mnt nfs 
       defaults,_netdev 0 0




                                       13
C. PENUTUP
1. Simpulan

         GlusterFS adalah clustered file system yang bersifat open source yang
dapat beroperasi dengan kapasitas petabyte dan menangani ribuan client.
GlusterFS mudah digunakan dan cukup handal. GlusterFS dapat digunakan untuk
membuat media penyimpanan terdistribusi sederhana. Ruang peyimpanan tersebar
di beberapa komputer yang kapasitasnya dapat ditambah dan dikurangi dengan
mudah.
         GlusterFS sangat cocok untuk diterapkan dalam pembuatan Data Center
yang cukup kompleks dan membutuhkan banyak sumber daya, seperti Data
Center Universitas. Pengelolaan perangkat keras dan perangkat lunak dapat
dilakukan dengan mudah, serta menghemat beaya pengadaan dan perawatannya.


2. Saran

         Untuk penilitian yang lebih serius dapat diteliti model-model yang lebih
kompleks yang sesuai dengan kenyataan yaitu model replicated atau striped serta
gabungan beberapa model yang ada.




                                        14
DAFTAR PUSTAKA
______, 2011, Gluster 3.2 Documentation (online), url:
       http://gluster.com/community/documentation/index.php/Main_Page,
       Gluster Inc., diakses 25 Mei 2011.
Ahira, Anne, 2010, Layanan Gmail Semakin Komplit (online), url:
       http://www.anneahira.com/gmail.htm , diakses 10 Mei 2011.
Ed Lenta, 2011, Memangkas biaya hingga 60 persen, Chip 05/2011, hal. 29.




                                       15

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

KD3 Teknik Normalisasi Data
KD3 Teknik Normalisasi DataKD3 Teknik Normalisasi Data
KD3 Teknik Normalisasi DataDesty Yani
 
Struktur direktori
Struktur direktoriStruktur direktori
Struktur direktoriAnggi DHARMA
 
Heuristic search-best-first-search
Heuristic search-best-first-searchHeuristic search-best-first-search
Heuristic search-best-first-searchAMIK AL MA'SOEM
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
 
Pengkabelan UTP Straight dan Crossover-Tsania
Pengkabelan UTP Straight dan Crossover-TsaniaPengkabelan UTP Straight dan Crossover-Tsania
Pengkabelan UTP Straight dan Crossover-TsaniaTsaniaNB
 
Analisis kebutuhan pembelajaran
Analisis kebutuhan pembelajaranAnalisis kebutuhan pembelajaran
Analisis kebutuhan pembelajaranifand27
 
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objekrizki adam kurniawan
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerRio Hafandi
 
16 prinsip pendidikan vokasional dari prosser
16 prinsip pendidikan vokasional dari prosser16 prinsip pendidikan vokasional dari prosser
16 prinsip pendidikan vokasional dari prosserMOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
Program kerja ppl
Program kerja pplProgram kerja ppl
Program kerja pplyogawilak
 
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2rizki adam kurniawan
 
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The Home
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The HomePengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The Home
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The HomeAndrean Yogatama
 
Tugas laporan uas pbo
Tugas laporan uas pboTugas laporan uas pbo
Tugas laporan uas pboMoch Syahrin
 
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSALaporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSAapriliaelokaena
 
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010eddie Ismantoe
 

Mais procurados (20)

KD3 Teknik Normalisasi Data
KD3 Teknik Normalisasi DataKD3 Teknik Normalisasi Data
KD3 Teknik Normalisasi Data
 
Struktur direktori
Struktur direktoriStruktur direktori
Struktur direktori
 
Heuristic search-best-first-search
Heuristic search-best-first-searchHeuristic search-best-first-search
Heuristic search-best-first-search
 
Graf
GrafGraf
Graf
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
Pengkabelan UTP Straight dan Crossover-Tsania
Pengkabelan UTP Straight dan Crossover-TsaniaPengkabelan UTP Straight dan Crossover-Tsania
Pengkabelan UTP Straight dan Crossover-Tsania
 
Analisis kebutuhan pembelajaran
Analisis kebutuhan pembelajaranAnalisis kebutuhan pembelajaran
Analisis kebutuhan pembelajaran
 
LEMBAR KERJA.pdf
LEMBAR KERJA.pdfLEMBAR KERJA.pdf
LEMBAR KERJA.pdf
 
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
 
16 prinsip pendidikan vokasional dari prosser
16 prinsip pendidikan vokasional dari prosser16 prinsip pendidikan vokasional dari prosser
16 prinsip pendidikan vokasional dari prosser
 
Program kerja ppl
Program kerja pplProgram kerja ppl
Program kerja ppl
 
Register
RegisterRegister
Register
 
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
 
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The Home
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The HomePengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The Home
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The Home
 
Tugas laporan uas pbo
Tugas laporan uas pboTugas laporan uas pbo
Tugas laporan uas pbo
 
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSALaporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
 
Modul 3 design ft tx
Modul 3 design ft txModul 3 design ft tx
Modul 3 design ft tx
 
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
 
Deadlock
DeadlockDeadlock
Deadlock
 

Semelhante a Media penyimpanan-terdistribusi-degan-glusterfs-pada-debian-squeeze

Makalah pemrograman generasi keempat postgresql
Makalah pemrograman generasi keempat postgresqlMakalah pemrograman generasi keempat postgresql
Makalah pemrograman generasi keempat postgresqlfaisalrafix
 
Cloud Computing Dengan VMWARE
Cloud Computing Dengan VMWARECloud Computing Dengan VMWARE
Cloud Computing Dengan VMWAREHary HarysMatta
 
Publikasi 07.11.1856
Publikasi 07.11.1856Publikasi 07.11.1856
Publikasi 07.11.1856belabelabell
 
45226488 laporan-parallel-processing
45226488 laporan-parallel-processing45226488 laporan-parallel-processing
45226488 laporan-parallel-processingrico pratama
 
Tugas 2 – 0317 (individu) andrian lesmana
Tugas 2 – 0317 (individu) andrian lesmanaTugas 2 – 0317 (individu) andrian lesmana
Tugas 2 – 0317 (individu) andrian lesmanaAndrian Lesmana
 
Pemrosesan paralel untuk kompresi data
Pemrosesan paralel untuk kompresi dataPemrosesan paralel untuk kompresi data
Pemrosesan paralel untuk kompresi dataEmus Kelen
 
Arsitektur Sistem Operasi
Arsitektur Sistem OperasiArsitektur Sistem Operasi
Arsitektur Sistem Operasiviviluthfiyah
 
Sistem operasi terdistribusi
Sistem operasi terdistribusiSistem operasi terdistribusi
Sistem operasi terdistribusihofidatur
 
Arsitektur Sistem Operasi
Arsitektur Sistem OperasiArsitektur Sistem Operasi
Arsitektur Sistem Operasiviviluthfiyah
 
Layanan Jaringan Installasi & Konfigurasi
Layanan Jaringan Installasi & KonfigurasiLayanan Jaringan Installasi & Konfigurasi
Layanan Jaringan Installasi & KonfigurasiAlfajri Tsaqifurrosyid
 
Integrasi slims atau eprints dengan dspace
Integrasi slims atau eprints dengan dspaceIntegrasi slims atau eprints dengan dspace
Integrasi slims atau eprints dengan dspaceDwi Fajar Saputra
 
Tugas2 0317 [lingga eka pradipta]-[1411501073]
Tugas2 0317 [lingga eka pradipta]-[1411501073]Tugas2 0317 [lingga eka pradipta]-[1411501073]
Tugas2 0317 [lingga eka pradipta]-[1411501073]LinggaDipta
 
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.ppt
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.pptdokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.ppt
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.pptCrisnaLidya
 
Job Sheet komputer dan jaringan
Job Sheet komputer dan jaringanJob Sheet komputer dan jaringan
Job Sheet komputer dan jaringanBayu Chendoel's
 
Konsep Server secara Sistem Operasi, Aplikasi dan Fisik (Server PC)
Konsep Server secara Sistem Operasi, Aplikasi dan Fisik (Server PC)Konsep Server secara Sistem Operasi, Aplikasi dan Fisik (Server PC)
Konsep Server secara Sistem Operasi, Aplikasi dan Fisik (Server PC)Alveraadk
 
Laporan konfigurasi samba server
Laporan konfigurasi samba serverLaporan konfigurasi samba server
Laporan konfigurasi samba serverDenni Setyawan
 
File system di linux
File system di linuxFile system di linux
File system di linuxDhea Dhea
 

Semelhante a Media penyimpanan-terdistribusi-degan-glusterfs-pada-debian-squeeze (20)

Makalah pemrograman generasi keempat postgresql
Makalah pemrograman generasi keempat postgresqlMakalah pemrograman generasi keempat postgresql
Makalah pemrograman generasi keempat postgresql
 
Cloud Computing Dengan VMWARE
Cloud Computing Dengan VMWARECloud Computing Dengan VMWARE
Cloud Computing Dengan VMWARE
 
Cloud computing
Cloud computingCloud computing
Cloud computing
 
Publikasi 07.11.1856
Publikasi 07.11.1856Publikasi 07.11.1856
Publikasi 07.11.1856
 
45226488 laporan-parallel-processing
45226488 laporan-parallel-processing45226488 laporan-parallel-processing
45226488 laporan-parallel-processing
 
Tugas 2 – 0317 (individu) andrian lesmana
Tugas 2 – 0317 (individu) andrian lesmanaTugas 2 – 0317 (individu) andrian lesmana
Tugas 2 – 0317 (individu) andrian lesmana
 
So6
So6So6
So6
 
Pemrosesan paralel untuk kompresi data
Pemrosesan paralel untuk kompresi dataPemrosesan paralel untuk kompresi data
Pemrosesan paralel untuk kompresi data
 
Arsitektur Sistem Operasi
Arsitektur Sistem OperasiArsitektur Sistem Operasi
Arsitektur Sistem Operasi
 
Sistem operasi terdistribusi
Sistem operasi terdistribusiSistem operasi terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi
 
Arsitektur Sistem Operasi
Arsitektur Sistem OperasiArsitektur Sistem Operasi
Arsitektur Sistem Operasi
 
Layanan Jaringan Installasi & Konfigurasi
Layanan Jaringan Installasi & KonfigurasiLayanan Jaringan Installasi & Konfigurasi
Layanan Jaringan Installasi & Konfigurasi
 
Integrasi slims atau eprints dengan dspace
Integrasi slims atau eprints dengan dspaceIntegrasi slims atau eprints dengan dspace
Integrasi slims atau eprints dengan dspace
 
Tugas2 0317 [lingga eka pradipta]-[1411501073]
Tugas2 0317 [lingga eka pradipta]-[1411501073]Tugas2 0317 [lingga eka pradipta]-[1411501073]
Tugas2 0317 [lingga eka pradipta]-[1411501073]
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.ppt
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.pptdokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.ppt
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.ppt
 
Job Sheet komputer dan jaringan
Job Sheet komputer dan jaringanJob Sheet komputer dan jaringan
Job Sheet komputer dan jaringan
 
Konsep Server secara Sistem Operasi, Aplikasi dan Fisik (Server PC)
Konsep Server secara Sistem Operasi, Aplikasi dan Fisik (Server PC)Konsep Server secara Sistem Operasi, Aplikasi dan Fisik (Server PC)
Konsep Server secara Sistem Operasi, Aplikasi dan Fisik (Server PC)
 
Laporan konfigurasi samba server
Laporan konfigurasi samba serverLaporan konfigurasi samba server
Laporan konfigurasi samba server
 
File system di linux
File system di linuxFile system di linux
File system di linux
 

Media penyimpanan-terdistribusi-degan-glusterfs-pada-debian-squeeze

  • 1. MEMBUAT MEDIA PENYIMPANAN TERDISTRIBUSI MENGGUNAKAN GLUSTERFS PADA DEBIAN SQUEEZE Disusun oleh: SUYADI L200100015 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JURUSAN INFORMATIKA 2011
  • 2. MEMBUAT MEDIA PENYIMPANAN TERDISTRIBUSI MENGGUNAKAN GLUSTERFS PADA DEBIAN SQUEEZE A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Memiliki alamat e-mail pada saat ini merupakan keharusan, apalagi bagi mereka yang berstatus pegawai dan mahasiswa. Aktivitas terkait dengan e-mail seperti membaca dan membalas pesan elektronik ini sudah menjadi kegiatan rutin (Ahira, 2010). Di internet banyak penyedia layanan e-mail gratis seperti Yahoo dan Gmail. Gmail merupakan webmail gratis yang diluncurkan oleh Google pada 1 April 2004 dan menjelma menjadi layanan e-mail yang sangat populer. Pada akhir tahun 2010 pengguna Gmail mencapai lebih dari 190 juta. Gmail menyediakan 7 GB ruang penyimpanan bagi setiap pengguna, jika dikalikan dengan jumlah pengguna, jumlahnya lebih dari 1,3 milyar gigabyte atau 1.300 petabyte. Bagaimana membuat sebuah ruang penyimpanan tunggal sebesar itu ? Jawabannya adalah dengan teknologi cloud computing. Menurut Ed Lenta (2011) arsitektur hybrid cloud menawarkan keuntungan yang signifikan bagi kalangan enterprise dan menyediakan kesempatan perubahan di dunia enterprise dalam menggunakan dan memproduksi layanan berbasis TI. Dengan implementasi private atau public cloud efisiensi biaya dapat terukur secara pasti sehingga memungkinkan perusahaan dapat mengukur produktifitas dan kinerja menuju perbaikan yang berkesinambungan. Salah satu komponen penting dalam cloud computing adalah clustered file system. Banyak perangkat lunak clustering yang beredar di pasaran, di antaranya adalah GlusterFS. Pada situs resminya (http://www.gluster.com/) disebutkan bahwa GlusterFS adalah “The Fastest Path to Public and Private Cloud Storage”. 2
  • 3. 2. Rumusan Masalah Berpijak dari pemaparan di atas dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Apa GlusterFS itu ? 2) Bagaimana meng-install dan mengkonfigurasi GlusterFS sebagai media penyimpanan terdistribusi (teknik clustering sederhana)? 3. Tujuan Penulisan Makalah ini disusun untuk memperkenalkan GlusterFS sebagai clustered File System yang mudah digunakan dan penerapannya sebagai media penyimpanan terdistribusi sederhana. 4. Tahapan Penulisan Tahap pertama, penulis mengumpulkan dokumen-dokumen dari internet yang berhubungan dengan clustering dan GlusterFS. Tahap kedua, penulis melakukan eksperimen menggunakan komputer virtual. Software yang digunakan adalah VirtualBox. Tahap ketiga, penulis membuat catatan proses-proses yang terjadi dalam eksperimen yang digunakan sebagai bahan menulis karya tulis. 3
  • 4. B. PEMBAHASAN 1. Mengenal GlusterFS GlusterFS adalah clustered file system yang bersifat open source yang dapat beroperasi dengan kapasitas petabyte dan menangani ribuan client. GlusterFS menggabungkan disk, memori dan pengolahan data dari beberapa modul server dalam sebuah ruang tunggal. GlusterFS didesain untuk memenuhi kebutuhan ruang penyimpanan bagi pengguna dan dapat memberikan kinerja yang luar biasa untuk beban kerja yang beragam. Arsitektur GlusterFS bersifat modular yang memungkinkan administrator menambah atau mengurangi modul server sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sebagai contoh, administrator dapat mengkonfigurasi sistem server mandiri dengan cepat menggunakan GlusterFS dan kemudian mengembangkan sistem sebagai kebutuhan tumbuh. GlusterFS versi 3.2 memiliki kemampuan mengatur quota penggunaan ruang disk dengan direktori atau volume. Administrator dapat mengendalikan pemanfaatan ruang disk pada tingkat direktori dan/atau volume dengan menetapkan batas-batas untuk ruang disk dialokasikan di setiap tingkat dalam volume dan hirarki direktori. GlusterFS dirancang untuk komputasi awan dengan performa tinggi. Tidak seperti pusat data tradisional, lingkungan awan membutuhkan multi-sewa bersama dengan kemampuan untuk tumbuh atau menyusut sumber daya sesuai permintaan. 4
  • 5. Gambar 1: Komputasi awan menggunakan GlusterFS GlusterFS di bawah lisensi GNU Affero General Public License. GNU Affero General Public License adalah bebas (free), pengguna dapat menggunakan GlusterFS secara resmi tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli lisensi. 2. Instalasi dan Konfigurasi GlusterFS sebagai Media Penyimpanan Terdistribusi (Teknik Clustering Sederhana) GlusterFS dapat didesain dalam beberapa mode. Mode yang umum dipakai adalah sebagai berikut : • Distributed - File-file didistribusikan dalam cluster • Distributed Replicated – Replikasi data di antara dua simpul (node) dalam cluster. • Distributed Striped - Memecah file di antara simpul-simpul dalam cluster, biasanya digunakan untuk mengakses file yang sangat besar. 5
  • 6. Tulisan ini hanya akan membahas model distributed sederhana. Model ini dapat diterapkan di kampus misalnya pada aplikasi e-mail. Misalnya di UMS terdapat 15 ribu mahasiswa, masing-masing mahasiswa memiliki e-mail dengan kapasitas 1 GB, maka perlu disediakan 15 terrabyte ruang penyimpanan atau butuh 10 buah server dengan kapasitas penyimpanan masing-masing 1.5 TB yang dikonfigurasi secara terdistribusi. Sebagai bahan observasi, kita siapkan dua buah komputer virtual sebagai simpul server dan sebuah komputer sebagai client. Hasilnya diharapkan dapat dijadikan permodelan dalam pengembangan mail server di UMS. Sistem operasi yang digunakan Debian Squeeze (Debian versi 6.0). Masing-masing simpul menyediakan 4.6 GB kapasisitas disk yang akan digunakan untuk mendistribusikan file-file dalam cluster, sehingga kapasitasnya bisa ditingkatkan menjadi dua kali lipat (9.2 GB) dan dapat ditingkatkan lagi dengan mudah di waktu mendatang dengan menambah simpul baru. a. Kebutuhan Sistem Kebutuhan sistem minimum untuk produksi yang dijalankan dalam sistem yang sesungguhnya : • Perangkat keras: Intel/AMD x86 64-bit processor , memori 1 GB, hardisk 8 GB, Gigabit Ethernet. • Sistem operasi: Linux Debian 5.0 arsitektur x86_64 atau RHEL 5.1 atau Ubuntu 8.04 atau CentOS 5.1 atau distribusi linux yang lain. • Sistem file: ext3, ext4, atau sistem file POSIX compliant yang lain. Untuk mendukung file dengan ukuran yang sangat besar GlusterFS merekomendasikan XFS File System. 6
  • 7. b. Proses Instalasi GlusterFS pada Server dan Client Anggap pada semua komputer telah terpasang Debian Squeeze Business Card Edition. Komputer-komputer tersebut kita set sebagai : • svr1: IP address 192.168.56.11 (server) • svr2: IP address 192.168.56.12 (server) • client: IP address 192.168.56.2 (client) Kita akan memasang GlusterFS pada masing-masing komputer (svr1, svr2 dan client) dari source code (kode sumbernya) dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Login ke server dengan user root. 2) Install paket-paket yang dibutuhkan dengan mengetikkan perintah : # apt­get install sshfs build­essential flex bison 3) Unduh source code dari http://www.gluster.org/download/. Nama file yang diunduh glusterfs-3.2.0.tar.gz 4) Bongkar source code dengan perintah : # tar ­zxvf glusterfs­3.2.0.tar.gz 5) Pindah ke direktori glusterfs-3.2.0 dengan perintah : # cd glusterfs­3.2.0 6) Jalankan program konfigurasi dengan perintah : # ./configure GlusterFS configure summary =========================== FUSE client : yes Infiniband verbs : yes epoll IO multiplex : yes argp­standalone : no fusermount : no readline : yes Rangkuman konfigurasi di atas menunjukkan komponen-komponen yang akan kita pasang bersama dengan GlusterFS. 7
  • 8. 7) Build dan install GlusterFS dengan perintah : # make && make install 8) Lakukan verifikasi versi yang terpasang dengan perintah : # glusterfs –version c. Menjalankan GlusterFS pada Server GlusterFS server berjalan sebagai servis. Untuk menjalankan servis jalankan daemon-nya dengan perintah : # /etc/init.d/glusterd start   Untuk menghentikan, servis jalankan perintah : # /etc/init.d/glusterd stop   Untuk melihat status, jalankan perintah : # /etc/init.d/glusterd status   Untuk menjalankan GlusterFS secara otomatis ketika server dinyalakan, jalankan perintah : # update­rc.d glusterd defaults d. Membuat Volume Level tertinggi dalam hierarki GlusterFS adalah volume. Volume inilah nantinya yang akan dibaca oleh client sebagai media penyimpanan tunggal. Volume terdistribusi merupakan gabungan media penyimpanan dua node atau lebih dengan menjumlah kapasitas menjadi sebuah media peyimpanan tunggal dengan kapasitas besar yang nantinya diakses oleh pengguna pada sisi client. Sebelum membuat volume, terlebih dahulu dibuat trusted storage pool. Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Login ke svr1 dengan user root. 2) Untuk menambahkan sebuah server ke dalam pool misalnya: svr2 dengan IP address 192.168.56.12, jalankan perintah : # gluster peer probe 192.168.56.12 8
  • 9. Catatan: tidak perlu melakukan probe untuk localhost (svr1). 3) Verifikasi status peer dari svr1, dengan perintah : #gluster peer status Jika muncul pesan seperti berikut, berarti svr2 telah masuk dalam pool dan siap ditambahkan dalam volume. Number of Peers: 2 Hostname: 192.168.56.12 Uuid: 5e987bda­16dd­43c2­835b­08b7d55e94e5 State: Peer in Cluster (Connected) Langkah berikutnya adalah membuat volume. Kita akan memasukkan direktori /export pada svr1 dan svr2. 1) Membuat volume, syntax-nya : # gluster volume create NEW­VOLNAME [transport tcp |  rdma | tcp,rdma] NEW­BRICK.. Dalam percobaa ini, kita jalankan perintah : # gluster volume create test-volume transport tcp 192.168.56.11:/export 192.168.56.12:/export 2) Kita dapat menampilkan informasi volume yang kita buat, dengan perintah: # gluster volume info Volume Name: test­volume Type: Distribute Status: Created Number of Bricks: 2 Transport­type: tcp Bricks: Brick1: 192.168.56.11:/export Brick2: 192.168.56.12:/export 9
  • 10. 3) Untuk mengaktifkan volume, jalankan perintah : # gluster volume start test­volume Starting volume test­volume has been successful e. Menjalankan GlusterFS pada Client GlusterFS mengijinkan beberapa jalan bagi pengguna mengakses volume dalam cluster, di antaranya adalah : • Gluster Native Client – Metode ini menyediakan konkurensi dan performasi yang tinggi. • NFS (Network File System) – Metode ini yang paling simpel yang menggunakan protokol file server yang umum digunakan pada Linux. • CIFS (Common Internet File System) – Metode ini digunakan untuk mengakses volume menggunakan Miscrosoft Windows seperti klien SAMBA. Untuk mengakses volume dengan Gluster Native Client secara manual : • Untuk mengakses volume (kita gunakan port default), gunakan perintah : # mount ­t glusterfs HOSTNAME­OR­IPADDRESS:/VOLNAME  MOUNTDIR Contoh: # mount ­t glusterfs 192.168.56.11:/test­volume  /mnt/glusterfs • Untuk mengakses volume dengan port yang berbeda, gunakan perintah : # mount ­t glusterfs HOSTNAME­OR­ IPADDRESS:PORT:/VOLNAME MOUNTDIR Contoh: # mount ­t glusterfs 192.168.56.11:7997:/test­ volume /mnt/glusterfs 10
  • 11. Untuk mengakses volume dengan Gluster Native Client otomatis ketika komputer dijalankan : • Untuk mengakses volume pada port default, edit file /etc/fstab dan tambahkan baris seperti berikut : HOSTNAME­OR­IPADDRESS:/VOLNAME MOUNTDIR glusterfs  defaults,_netdev 0 0 Contoh: 192.168.56.11:/test­volume /mnt glusterfs  defaults,_netdev 0 0 • Untuk mengakses volume pada port selain default, edit file /etc/fstab  dan tambahkan baris seperti berikut : HOSTNAME­OR­IPADDRESS:PORT:/VOLNAME MOUNTDIR glusterfs  defaults,_netdev 0 0 Contoh: 192.168.56.11:7997:/test­volume /mnt glusterfs  defaults,_netdev 0 0 Gambar 2: Client GlusterFs 11
  • 12. Pada Gambar 2 terlihat bahwa setelah volume GlusterFs ditambahkan pada client, client mendapatkan tambahan ruang penyimpanan sebesar 9,2 GB pada direktori /mnt. Untuk mengakses volume dengan NFS Client secara manual : Sebelum mengakses volume dengan NFS harus dipasang paket nfs-common dengan perintah : # apt­get install nfs­common Untuk mengakses sebuah volume (dengan asumsi menggunakan port dafault), jalankan perintah : # mount ­t nfs HOSTNAME­OR­IPADDRESS:/VOLNAME MOUNTDIR Contoh: # mount ­t nfs 192.168.56.11:/test­volume /mnt Untuk mengakses sebuah volume pada port yang berbeda, jalankan perintah : # mount ­t nfs HOSTNAME­OR­IPADDRESS:PORT:/VOLNAME MOUNTDIR Contoh: # mount ­t nfs 192.168.56.11:7997:/test­volume /mnt Catatan: GlusterFs tidak mendukung protokol UDP. Jika NFS Client menggunakan protokol default yang menggunakan UDP, akan muncul pesan: requested NFS version or transport protocol is not supported. Gunakan koneksi dengan protokol TCP untuk mengatasi kesalahan tersebut. Untuk melakukan koneksi menggunakan TCP, tambahkan opsi berikut saat melakukan mounting : ­o mountproto=tcp Contoh: # mount ­o mountproto=tcp ­t nfs 192.168.56.11:7997:/test­ volume /mnt 12
  • 13. Untuk mengakses volume dengan NFS Client otomatis ketika komputer dijalankan : • Untuk mengakses volume pada port default, edit file /etc/fstab dan tambahkan baris seperti berikut : HOSTNAME­OR­IPADDRESS:/VOLNAME MOUNTDIR glusterfs  defaults,_netdev 0 0 Contoh: 192.168.56.11:/test­volume /mnt glusterfs  defaults,_netdev 0 0 • Untuk mengakses volume pada port selain default, edit file /etc/fstab  dan tambahkan baris seperti berikut : HOSTNAME­OR­IPADDRESS:PORT:/VOLNAME MOUNTDIR nfs  defaults,_netdev 0 0 Contoh: 192.168.56.11:7997:/test­volume /mnt nfs  defaults,_netdev 0 0 13
  • 14. C. PENUTUP 1. Simpulan GlusterFS adalah clustered file system yang bersifat open source yang dapat beroperasi dengan kapasitas petabyte dan menangani ribuan client. GlusterFS mudah digunakan dan cukup handal. GlusterFS dapat digunakan untuk membuat media penyimpanan terdistribusi sederhana. Ruang peyimpanan tersebar di beberapa komputer yang kapasitasnya dapat ditambah dan dikurangi dengan mudah. GlusterFS sangat cocok untuk diterapkan dalam pembuatan Data Center yang cukup kompleks dan membutuhkan banyak sumber daya, seperti Data Center Universitas. Pengelolaan perangkat keras dan perangkat lunak dapat dilakukan dengan mudah, serta menghemat beaya pengadaan dan perawatannya. 2. Saran Untuk penilitian yang lebih serius dapat diteliti model-model yang lebih kompleks yang sesuai dengan kenyataan yaitu model replicated atau striped serta gabungan beberapa model yang ada. 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA ______, 2011, Gluster 3.2 Documentation (online), url: http://gluster.com/community/documentation/index.php/Main_Page, Gluster Inc., diakses 25 Mei 2011. Ahira, Anne, 2010, Layanan Gmail Semakin Komplit (online), url: http://www.anneahira.com/gmail.htm , diakses 10 Mei 2011. Ed Lenta, 2011, Memangkas biaya hingga 60 persen, Chip 05/2011, hal. 29. 15