Pemisahan politik Andalusia dari Baghdad tidak berpengaruh terhadap pertukaran ilmu pengetahuan antara keduanya. Banyak ulama dari Timur yang mengembangkan ilmunya di Andalusia, dan sebaliknya banyak muslim Andalusia yang belajar di Timur. Prestasi umat Islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tidak terjadi secara kebetulan melainkan melalui proses sistematis seperti terjemahan, komentar, koreksi, dan
2. Pemisahan andalusia dari Baghdad
secara politis, tidak berpengaruh
terhadap transisi keilmuwan dan
peradaban antara keduanya. Banyak
muslim Andalusia yang menuntut
ilmu di negeri Islam belahan timur
dan tidak sedikit pula ulama dari
timur yang mengembangkan ilmunya
di Andalusia
3. Prestasi Umat Islam Dalam Memajukan Ilmu Pengetahuan Tidak
Diperoleh Secara Kebetulan, Melainkan Dengan Kerja Keras
Melalui Beberapa Tahapan Sistem Pengembangan. Mula – Mula
Dilakukan Beberapa Penerjemah Kitab – Kitab Klasik Yunani,
Romawi, India , Persia. Kemudian Dilakukan Pensyarahan Dan
Komentar Terhadap Terjemahan Tersebut, Sehingga Lahir
Komentator-komentator Muslim Kenamaan. Setelah Itu Dilakukan
Koreksi Teori – Teori Yang Sudah Ada, Yang Acap Kali Melahirkan
Teori Baru Sebagai Hasil Renungan Pemikir – Pemikir Muslim
Sendiri. Oleh Karena Itu, Umat Islam Tidak Hanya Berperan
Sebagai Jembatan Penghubung Warisan Budaya Lama Dari Zama
Klasik Ke Zaman Baru. Terlalu Banyak Teori Orisinil Temuan
Mereka Yang Besar Sekali Artinya Sebagai Dasar Ilmu
Pengetahuan Modern.
4. Perkembangan Pesat Ilmu Pengetahuan
Dan Filsafat Pada Masa Itu Tidak
Terlepas Kaintannya Dari Kerjasama Yang
Harmonis Antara Penguasa, Hartawan
Dan Ulama
5. Umat Islam Di Negara – Negara Islam Waktu Itu
Berkeyakinan Bahwa Memajukan Ilmu Pengetahuan Dan
Kebudayaaan Umumnya, Merupakan Salah Satu
Kewajiban Pemerintahan. Kesadaran Kemanusiaan Dan
Kecintaan Akan Ilmu Pengetahuan Yang Dimiliki Oleh
Para Pendukung Ilmu Telah Menimbulkan Hasrat Untuk
Mengadakan Perpustakaan – Perpustakaan, Disamping
Mendirikan Lembaga – Lembaga Pendidikan.
6. Sekolah Dan Perpustakaan Umum
Maupun Pribadi Banyak Dibangun
Diberbagai Penjuru Kerajaan,
Sejak Dari Kota Besar Sampai Ke
Desa-desa.
7. Andalusia pada kala itu sudah mencapai tingkat
peradaban yang sangat maju, sehingga hampir
tidak ada seorang pun penduduknya yang buta
huruf. Dalam pada itu, eropa Kristen baru
mengenal asas-asas pertama ilmu pengetahuan,
itupun tebatas hanya pada beberapa orang
pendeta saja
8. Dari Andalusia Ilmu Pengetahuan Dan Peradaban Arab
Mengalir Ke Negara-negara Eropa Kristen, Melalai
Kelompok – Kelompok Terpelajar Mereka Yang Pernah
Menuntut Ilmu Di Universitas Cordova, Malaga,
Granada, Sevilla Atau Lembaga – Lembaga Ilmu
Pengetahuan Lainnya Andalusia. Yang Pada Gilirannya
Kelak Akan Mengantarkan Eropa Memasuki Periode
Baru Masa Kebangkitan. Bidang – Bidang Ilmu
Pengetahuan Yang Paling Menonjol Antara Lain:
9. Islam di Andalusia telah mencatat satu lembaran budaya yang
sangat brilian dalam bentangan sejarah islam. Ia berperan sebagai
jembatan penyeberangan yang di lalui ilmu pengetahuan Yunani
Arab ke Eropa abad ke 12 minat terhadap filsafat dan ilmu
pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 selama
pemerintahan bani umayyah. Tokoh pertama dalam sejarah
filsafat Andalusia dalah Abu Bakr Muhammad bin al-Syaigh yang
terkenal dengan nama Ibnu Bajjah. Karyanya adalah Tadbir al-
muwahhid, tokoh kedua adalah Abu Bakr bin Thufail yang banyak
menulis masalah kedokteran, astronomi dan filsafat. Karya
filsafatnya yang terkenal adalah Hay bin Yaqzhan. Tokoh terbesar
dalam bidang filsafat di Andalusia adalah Ibnu Rusyd dari
cordova. Ia menafsirkan naskah – naskah aristoteles dan
menggeluti masalah – masalah menahun tentang keserasian
filsafat agama.
10. Ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi dan kimia
berkembang dengan baik di Andalusia. Ibarhim bin yahya al
Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat
menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan
berhasil membuat teropong yang dapat menentukan jarak
tata surya dan bintang. Ahmad bin abbas dari cordova
adalah ahli dalam bidang obat – obatan. Umm al-hassan bint
abi ja’far dan saudara perempuan al hafidz adalah dua orang
dokter dari kalangan wanita.
Di bidang sejarah dan geografi, muncul ibnu jubair yang
menulis negeri–negeri muslim mediterania dan ibnu batutah
yang mengadakan ekspedisi hingga mencapai samudra pasai
dan cina. Ibnu al-khatib menyusun riwayat Granada sedang
Ibnu khaldun dari tunis adalah perumus filasafat sejarah.
SAINS
11. Andalusia Mayoritas Menganut Madhzab
Maliki, Yang Pertama Kali Diperkenalkan
Oleh Ziyyad Bin Abd Al-rahman. Ahli –
Ahli Fiqih Lainnya Diantaranya Adalah Ibnu
Yahya, Seorang Qadhi, Kemudian Abu
Bakar Al Quthiyah, Munzir Bin Sa,if Al-
baluthi Dan Ibnu Hazim Yang Terkenal.
FIQH
12. Dibidang ini dikenal seorang tokoh bernama
Hasan bin Nafi yang berjuluk Zaryah. Dia
juga terkenal sebagai penggubah lagu dan
sering mengajarkan ilmunya kepada siapa
saja sehingga kemasyhurannya makin
meluas.
MUSIK DAN KESENIAN
13. Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam
pemerintahan islam di Andalusia. Hal itu dapat diterima
oleh orang-orang Islam dan non Islam. Bahkan
penduduk asli Andalusia menomorduakan bahasa asli
mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir dalam
bahasa Arab baik ketrampilan bahasa maupun tata
bahasa Tokohnya antara lain : Ibnu Sayyidh, Ibn Malik
pengarang alfiyah, Ibn Khuruf, Ibn al-hajj, Abu Ali al-
Isybili, Abu al-Hasan bin Usfur dan Abu Hayyan al-
Gharmatti dan muncul banyak karya sastra seperti al-
iqd al-farid karya ibn abd rabbib, al-Dzakhirah fii
Mahasin Ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam dan kitab al-
Qalaid karya al-Fath bin Khaqan.
BAHASA DAN SASTRA