SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 40
Baixar para ler offline
28-1
GENITALIA FEMININA
Dr. ANNISA SITI ROHIMA
28-2
Sistem Reproduksi
 Fungsi utama: melestarikan spesies
 Untuk mencapai tujuan:
 Harus menjamin maturasi seksual
 Produksi gamet (n).
 Struktur organ kelamin pria dan wanita
bersifat homolog:
 Berkembang dari jaringan embriologi yg
sama
28-3
28-4
Struktur Homolog
28-5
Perbandingan organ pria
dan wanita
 Organ seks primer disebut gonad (kelenjar kelamin).
 ovarium pada wanita females
 testes pada pria
 Produksi gamet yang akan bersatu membentuk individu baru.
 oosit
 sperma
 Gonad memproduksi sejumlah besar hormon seksual yang
mempengaruhi maturasi, perkembangan dan perubahan
aktivitas organ sistem reproduksi.
 estrogen dan progesteron pada wanita
 androgen (terutama testosteron) pada pria
28-6
Perbandingan Sistem
Reproduksi Pria dan Wanita
 Keduanya memiliki organ reproduksi asesoris
 Sistem ductuli
 Membawa gamet dari gonad
 Menuju tempat fertilisasi pada wanita
 Menuju lingkungan luar pada pria
 Fertilisasi terjadi saat gamet pria dan wanita
bertemu:
 Kopulasi, koitus dan berhubungan seksual
 Kembali menjadi diploid (2n)
28-7
 Sebagian besar belum berfungsi dan
“dormant” hingga pubertas.
 Saat pubertas, ciri seksual eksterna
berkembang lebih menonjol.
 Pembesaran payudara pada wanita
 Distribusi lemak
 Rambut pubis
 Organ reproduksi berfungsi optimal
 Pematangan gamet (sel kelamin)
 Gonad sekresi hormon seks
 Kedua sistem reproduksi memproduksi
gamet.
Perbandingan Sistem
Reproduksi Pria dan Wanita
28-8
Perbandingan Sistem Reproduksi
Pria dan Wanita
 Pubertas:
 Diinisiasi oleh hypothalamus
 Sekresi GnRH (gonadotropin-releasing
hormone)
 Stimulasi pelepasan FSH dan LH
 Mendahului pubertas
 Stimulasi gonad untuk memproduksi:
 Hormon seks
 Sel gamet: ovum atau sperma
28-9
Perbandingan Sistem Reproduksi
Pria dan Wanita
 Wanita biasanya memproduksi dan
melepas sebuah ovum per bulan.
 Pria memproduksi 100,000,000
(sperma) setiap hari.
 Gamet pria disimpan dalam waktu
singkat
 Jika tidak dikeluarkan dari tubuh,
mereka akan diserap
10
28-11
Perineum
 Diamond-shaped area diantara paha yg dikelilingi oleh simfisis
pubis sebelah anterior, tuberositasi schiadica di sebelah lateral,
dan os coccyx di sebelah posterior.
 Ada 2 segitiga yg terpisah:
 Dibentuk oleh garis horisontal semu antara tuberositas ischiadica
dan ossa coxae.
 Anterior triangle, atau segitiga urogenital
 Terdapat orificium urethra dan vagina orifices pada wanita
 Terdapat basis penis dan scrotum pada pria.
 Posterior triangle, atau segitiga anal
 Terdapat anus.
12
28-13
Anatomi sistem reproduksi
wanita
 Peritoneum terlipat di sekitar banyak organ pelvis dan
menciptakan cavum atau 2 recessus buntu.
 Cavum vesicouterine anterior membentuk ruangan antara
uterus dan vesica urinaria
 Cavum rectouterine posterior membentuk ruangan antara
uterus anterior dan rectum posterior
 Organ seks primer pada wanita adalah ovarium.
 Organ seks tambahan meliputi
 Tuba uterina
 Uterus,
 Vagina,
 Clitoris
 Glandula mammae.
14
28-15
 Mesovarium:
 Lipatan dobel dari peritoneum
 Melekatkan ovarium ke lig. Latum
 Ligamentum latum
 Peritonium
 Menyelimuti uterus
 Ligamentum Ovarii
 Melekatkan ovarium ke uterus
 Ligamentum Suspensorium
 Melekatkan ovarium ke dinding pelvis
16
17
28-18
Folikel Ovarium
 Di dalam cortex ovarium terdapat folikel-
folikel ovarium.
 Terdiri atas
 Sel-sel folikel
 Sel-sel granulosa
 Sel-sel yang menyokong oosit
 a type of oocyte.
 Beberapa jenis folikel ovarium menunjukkan
tingkatan perkembangan sel yang berbeda.
 Oogenesis:
 Pematangan oosit primer menjadi oosit sekunder.
19
20
28-21
Sebelum lahir
 Proses oogenesis terjadi pada fetus wanita sebelum terlahir.
 Pada waktu itu, ovarium berisi primordial germ cells disebut
oogonia, yang merupakan sel diploid, dengan 23 pasang
kromosom.
 Selama periode fetus, oogonia mulai proses meiosis, namun
terhenti pada profase I. Pada tahap ini sel dinamakan oosit
primer.
 Saat lahir, ovarium pada anak perempuan memiliki folikel
primordial sekitar 1.5 – 2 juta di cortex ovarii.
 Oosit primer pada folikel primordial terhenti tahap
perkembangannya di fase profase I hingga pubertas.
28-22
Saat pubertas hingga
menopause
 Selama masa kanak-kanak ovarium inaktif dan tidak ada folikel
yang berkembang.
 Terjadi atresia, terjadi dimana folikel primordial mengalami
kemunduran dan mati.
 Saat seorang perempuan mencapai masa pubertas hanya
400,000 folikel primordial yang tersisa.
 Pada masa pubertas, hypothalamus melepaskan GnRH
(gonadotropin-releasing hormone), yang akan menstimulasi
kelenjar pituitari anterior untuk melepas FSH (follicle-
stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone).
 Pada tingkat FSH dan LH bervariasi pada pola siklik dan
memproduksi siklus ovarian bulanan.
 Ada tiga fase siklus ovarium: fase folikularis, ovulasi dan fase
luteal.
28-23
The Three Phases of the Ovarian Cycle
 Fase folikuler pada hari 1–13 dihitung dari siklus 28-hari siklus
ovarium.
 Ovulasi terjadi pada hari 14 dari siklus 28-hari siklus ovarium dan
ditandai dengan pelepasan oosit sekunder dari folikel vesikuler.
 Hanya satu ovarium yang berovulasi setiap bulan
 Fase Luteal terjadi pada hari15–28 saat sel-sel folikel pada vesikel
yang rutur berubah menjadi corpus luteum.
 Sekresi progesterone dan estrogen yang membangun dan
menstabilkan uterus, dan persiapan implantasi oosit yang sudah
dibuahi
 Memiliki umur 10–13 hari jika oosit sekunder tidak dibuahi
 Corpus luteal akan regresi dan menjadi corpus albicans
 Saat itu lapisan uterus akan meluruh menjadi menstruasi
 Menarche  menstruasi pertama kali
24
28-25
Setelah Menopause
 Waktu saat wanita mendekati masa menopause adalah periode
perimenopause.
 Kadar estrogen mulau menurun, dan
 Siklus menstruasi mulai irregular, skip some periods, atau very
light periods
 Saat seorang wanita berhenti mengalami siklus menstruasi
bulanan selama setahun dan tidak hamil, maka dikatakan
dia mengalami menopause.
 Onset antara usia 45 dan 55
 Folikel berhenti berkembang, dan sejumlah estrogen dan
progesterone tidak lagi disekresi
 Seorang wnaita tidak lagi berkembang dinding endometriumnya,
dan dia tidak menstruasi lagi
26
27
28
28-29
Tuba Uterina
 Tuba uterina disebut tuba fallopii atau oviduct, memanjang ke
arah lateral uterus menuju ovarium.
 Pada saluran ini, oosit sekunder dibuahi, dan pre-embryo (zigot)
mulai berkembang lalu berjalan menuju uterus.
 biasanya zigot membutuhkan 5-6 hari hingga sampai di lumen
uterus.
 Bagian : dibatasi oleh mukosa (epitel kolumner simpleks
bersilia), muskularis, serosa
 Infundibulum
 Ampulla
 Isthmus
 Interstitial segment
28-30
Fungsi Uterus
 Tempat implantasi.
 pre-embryo implants into the inner uterine wall and
becomes connected to the uterine lining
 Menjaga, memelihara dan memberi makan embrio/fetus yang
berkembang
 forms a vascular connection with the mother’s uterine wall
that later develops into the placenta
 Mengeluarkan fetus saat lahir setelah kadar oksitosin maternal
meningkat untuk menginisiasi kontraksi uterus dalam
persalinan.
 Tempat menstruasi.
 if an oocyte is not fertilized or after a baby is expelled, the
muscular wall of the uterus contracts and sheds its inner
lining as menstruation
28-31
Regio Uterus
 Fundus
 Corpus
 Isthmus
 Cervix
 Canalis cervicalis
 Ostium cervix interna
 Ostium cervix externa
28-32
Penyangga Uterus
 Otot lantai pelvis
 Diafragma pelvis
 Diafragma urogenital
 Ligamentum rotundum
 Lateral uterus, melalui canalis inguinalis hingga
labia majora
 Menjaga posisi anteversi
 Ligamentum cervicalis lateralis
 Cerviks lateral dan vagina hingga dinding pelvis
 Ligamentum Uterosacralis
 Inferior uterus hingga sacrum
28-33
Dinding Uterus
 Terdiri dari tiga tunika konsentris:
 Perimetrium
 Myometrium
 Endometrium
 Tunika paling luar dari uterus yaitu serosa disebut
perimetrium.
 Benlanjut ke ligamentum latum
 Myometrium merupakan tunika media uterus yang tebal dan
dibentuk oleh tiga otot polos yang saling bersilangan.
 in the nonpregnant uterus, the muscle cells are less than
0.25 millimeters in length
 during the course of a pregnancy, smooth muscle cells
increase both in size and in number
28-34
Uterine (Menstrual) Cycle and
Menstruation
 The menstrual phase occurs approximately during days 1–5
of the cycle. This phase is marked by sloughing of the functional
layer and lasts through the period of menstrual bleeding.
 The proliferative phase follows, spanning approximately days
6–14. The initial development of the functional layer of the
endometrium overlaps the time of follicle growth and estrogen
secretion.
 The last phase is the secretory phase, which occurs at
approximately days 15–28. During the secretary phase,
increased progesterone secretion from the corpus luteum results
in increased vascularization and development of uterine glands.
 If the oocyte is not fertilized, the corpus luteum degenerates,
and the progesterone level drops dramatically.
 Without progesterone, the functional layer lining sloughs off,
and the next menstrual phase begins.
28-35
Vagina
 Vagina adalah
 Merupakan tabung fibromuskuler yang berdinding tebal
 Membentuk bagian inferior dari traktus reproduksi wanita
 Panjang 10 cm pada wanita dewasa.
 Vagina menghubungkan uterus dengan lingkungan luar secara
anteroventral
 Berfungsi sebagai saluran saat melahirkan.
 Also the copulatory organ of the female
 Sebagai jalan keluar darah menstruasi.
 Dinding vagina kaya akan pembuluh darah dan limfe.
 Dinding vagina yang tipis dan mudah meregang terdiri atas tiga
tunica:
 Mucosa interna, muscularis media dan adventitia eksterna
28-36
Genitalia Externa
 Organ seks eksterna secara keseluruhan disebut vulva.
 Bagian mons pubis yg menonjol merupakan jaringan ikat
submukosa dan kulit yang menutupi simfisis pubis anterior.
 Tertutupi oleh rambut pubis pada wanita setelah masa
pubertas
 labia majora
 labia minora
 Terdapat vestibulum
 Orificium Urethra
 Ostium vagina
 Clitoris terletak di regio anterior labia minora
 glans
 preputium−merupakan lipatan eksterna dari labia
minora yang berbentuk seperti kait menutupi
clitoris.
37
28-38
Glandula mammae
 Glandula mammae terletak di dinding dada anterior dan terdiri dari
glandula eksokrin tubuloalveolaris.
 ASI berisi protein, lemak dan glukosa untuk menyediakan nutrisi paling
baik bagi bayi.
 Papilla mammae merupakan penonjolan silindris yang merisi ductus
ekskretorius yang memproduksi ASI.
 Areola mammae perupakan kulit berpigmentasi coklat kemerahan di
sekitar papilla mammae. Pada wanita yang melahirkan warnanya lebih
gelap.
39
40

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIAAinur
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptkas mulyadi
 
soal osce comprehensive
soal osce comprehensivesoal osce comprehensive
soal osce comprehensiveYoseph Buga
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fharry christama
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikAnna Lestari
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Viliansyah Viliansyah
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Asyifa Robiatul adawiyah
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakSyscha Lumempouw
 
Ppt hipospadia
Ppt hipospadiaPpt hipospadia
Ppt hipospadiaMidwife
 

Mais procurados (20)

Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis ppt
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
soal osce comprehensive
soal osce comprehensivesoal osce comprehensive
soal osce comprehensive
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Ppt hipospadia
Ppt hipospadiaPpt hipospadia
Ppt hipospadia
 
Slide jantung
Slide jantungSlide jantung
Slide jantung
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 

Destaque (20)

ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaSistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita
 
Tugas reproduksi wanita
Tugas reproduksi wanitaTugas reproduksi wanita
Tugas reproduksi wanita
 
Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi wanitaOrgan reproduksi wanita
Organ reproduksi wanita
 
K1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksiK1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksi
 
Menopause
MenopauseMenopause
Menopause
 
L4 scv cor et pericardium
L4   scv cor et pericardiumL4   scv cor et pericardium
L4 scv cor et pericardium
 
Menopause
MenopauseMenopause
Menopause
 
menstruasi
menstruasimenstruasi
menstruasi
 
Makalah sistem reproduksi
Makalah sistem reproduksiMakalah sistem reproduksi
Makalah sistem reproduksi
 
Biologi "Materi Genetik"
Biologi "Materi Genetik"Biologi "Materi Genetik"
Biologi "Materi Genetik"
 
Alat reproduksi wanita
Alat reproduksi wanitaAlat reproduksi wanita
Alat reproduksi wanita
 
Spolni sustav
Spolni sustavSpolni sustav
Spolni sustav
 
Menstruasi (haid)
Menstruasi (haid)Menstruasi (haid)
Menstruasi (haid)
 
Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasi
 
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
 
Powerpoint Menstruasi-Gita Stikes Muhammadiyah Kudus
Powerpoint Menstruasi-Gita Stikes Muhammadiyah KudusPowerpoint Menstruasi-Gita Stikes Muhammadiyah Kudus
Powerpoint Menstruasi-Gita Stikes Muhammadiyah Kudus
 
Powerpoint ipa Siklus Mentruasi Wanita
Powerpoint ipa Siklus Mentruasi WanitaPowerpoint ipa Siklus Mentruasi Wanita
Powerpoint ipa Siklus Mentruasi Wanita
 
systema-genitalia-feminina
systema-genitalia-femininasystema-genitalia-feminina
systema-genitalia-feminina
 
Menopause management seminar
Menopause management seminarMenopause management seminar
Menopause management seminar
 

Semelhante a Anatomi genitalia feminina 1

Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2ayikputri1
 
Sistem reproduksi Manusia (the human reproductive system)
Sistem reproduksi Manusia (the human reproductive system)Sistem reproduksi Manusia (the human reproductive system)
Sistem reproduksi Manusia (the human reproductive system)Padang State University
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaSistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaMJM Networks
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxssuser0d6781
 
Female reproduction system
Female reproduction systemFemale reproduction system
Female reproduction systemNurul Wulandari
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaKrisna Mustofa
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya MJM Networks
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxisabellarahmawati
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiavanessaclarista
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxRuniAwan
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti biowahyudhad
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxMuhammadNazifRisfi1
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxBaiqadeliadwisavitri
 
Alat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaAlat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaMujahidin Waru
 
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4MJM Networks
 

Semelhante a Anatomi genitalia feminina 1 (20)

Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
 
Sistem reproduksi Manusia (the human reproductive system)
Sistem reproduksi Manusia (the human reproductive system)Sistem reproduksi Manusia (the human reproductive system)
Sistem reproduksi Manusia (the human reproductive system)
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaSistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
 
Female reproduction system
Female reproduction systemFemale reproduction system
Female reproduction system
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
Reprod manusia
Reprod  manusiaReprod  manusia
Reprod manusia
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
 
Alat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaAlat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusia
 
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
 

Mais de abdee tarmizi II

Mais de abdee tarmizi II (19)

Fisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem sarafFisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem saraf
 
Fisiologi sistem endokrin
Fisiologi sistem endokrinFisiologi sistem endokrin
Fisiologi sistem endokrin
 
Fisiologi sistem eksresi
Fisiologi sistem eksresiFisiologi sistem eksresi
Fisiologi sistem eksresi
 
Fisiologi reproduksi
Fisiologi reproduksiFisiologi reproduksi
Fisiologi reproduksi
 
Cairan dan asam basa
Cairan dan asam basaCairan dan asam basa
Cairan dan asam basa
 
Cairan dan asam basa
Cairan dan asam basaCairan dan asam basa
Cairan dan asam basa
 
Sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskulerSistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler
 
Sistem gastrointestinal
Sistem gastrointestinalSistem gastrointestinal
Sistem gastrointestinal
 
Pengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomiPengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomi
 
Anatomi sistem saraf
Anatomi sistem sarafAnatomi sistem saraf
Anatomi sistem saraf
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
Anatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrinAnatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrin
 
Sistem traktus urinarius
Sistem traktus urinariusSistem traktus urinarius
Sistem traktus urinarius
 
Sistem skeletal
Sistem skeletalSistem skeletal
Sistem skeletal
 
Tugas agama islam
Tugas agama islamTugas agama islam
Tugas agama islam
 
Materi kuliah pertemuan ke 6
Materi kuliah pertemuan ke 6Materi kuliah pertemuan ke 6
Materi kuliah pertemuan ke 6
 
Materi kuliah pertemuan ke 3
Materi kuliah pertemuan ke 3Materi kuliah pertemuan ke 3
Materi kuliah pertemuan ke 3
 
Materi kuliah pertemuan ke 2
Materi kuliah pertemuan ke 2Materi kuliah pertemuan ke 2
Materi kuliah pertemuan ke 2
 
Materi kuliah pertemuan ke 1
Materi kuliah pertemuan ke 1Materi kuliah pertemuan ke 1
Materi kuliah pertemuan ke 1
 

Anatomi genitalia feminina 1

  • 2. 28-2 Sistem Reproduksi  Fungsi utama: melestarikan spesies  Untuk mencapai tujuan:  Harus menjamin maturasi seksual  Produksi gamet (n).  Struktur organ kelamin pria dan wanita bersifat homolog:  Berkembang dari jaringan embriologi yg sama
  • 5. 28-5 Perbandingan organ pria dan wanita  Organ seks primer disebut gonad (kelenjar kelamin).  ovarium pada wanita females  testes pada pria  Produksi gamet yang akan bersatu membentuk individu baru.  oosit  sperma  Gonad memproduksi sejumlah besar hormon seksual yang mempengaruhi maturasi, perkembangan dan perubahan aktivitas organ sistem reproduksi.  estrogen dan progesteron pada wanita  androgen (terutama testosteron) pada pria
  • 6. 28-6 Perbandingan Sistem Reproduksi Pria dan Wanita  Keduanya memiliki organ reproduksi asesoris  Sistem ductuli  Membawa gamet dari gonad  Menuju tempat fertilisasi pada wanita  Menuju lingkungan luar pada pria  Fertilisasi terjadi saat gamet pria dan wanita bertemu:  Kopulasi, koitus dan berhubungan seksual  Kembali menjadi diploid (2n)
  • 7. 28-7  Sebagian besar belum berfungsi dan “dormant” hingga pubertas.  Saat pubertas, ciri seksual eksterna berkembang lebih menonjol.  Pembesaran payudara pada wanita  Distribusi lemak  Rambut pubis  Organ reproduksi berfungsi optimal  Pematangan gamet (sel kelamin)  Gonad sekresi hormon seks  Kedua sistem reproduksi memproduksi gamet. Perbandingan Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
  • 8. 28-8 Perbandingan Sistem Reproduksi Pria dan Wanita  Pubertas:  Diinisiasi oleh hypothalamus  Sekresi GnRH (gonadotropin-releasing hormone)  Stimulasi pelepasan FSH dan LH  Mendahului pubertas  Stimulasi gonad untuk memproduksi:  Hormon seks  Sel gamet: ovum atau sperma
  • 9. 28-9 Perbandingan Sistem Reproduksi Pria dan Wanita  Wanita biasanya memproduksi dan melepas sebuah ovum per bulan.  Pria memproduksi 100,000,000 (sperma) setiap hari.  Gamet pria disimpan dalam waktu singkat  Jika tidak dikeluarkan dari tubuh, mereka akan diserap
  • 10. 10
  • 11. 28-11 Perineum  Diamond-shaped area diantara paha yg dikelilingi oleh simfisis pubis sebelah anterior, tuberositasi schiadica di sebelah lateral, dan os coccyx di sebelah posterior.  Ada 2 segitiga yg terpisah:  Dibentuk oleh garis horisontal semu antara tuberositas ischiadica dan ossa coxae.  Anterior triangle, atau segitiga urogenital  Terdapat orificium urethra dan vagina orifices pada wanita  Terdapat basis penis dan scrotum pada pria.  Posterior triangle, atau segitiga anal  Terdapat anus.
  • 12. 12
  • 13. 28-13 Anatomi sistem reproduksi wanita  Peritoneum terlipat di sekitar banyak organ pelvis dan menciptakan cavum atau 2 recessus buntu.  Cavum vesicouterine anterior membentuk ruangan antara uterus dan vesica urinaria  Cavum rectouterine posterior membentuk ruangan antara uterus anterior dan rectum posterior  Organ seks primer pada wanita adalah ovarium.  Organ seks tambahan meliputi  Tuba uterina  Uterus,  Vagina,  Clitoris  Glandula mammae.
  • 14. 14
  • 15. 28-15  Mesovarium:  Lipatan dobel dari peritoneum  Melekatkan ovarium ke lig. Latum  Ligamentum latum  Peritonium  Menyelimuti uterus  Ligamentum Ovarii  Melekatkan ovarium ke uterus  Ligamentum Suspensorium  Melekatkan ovarium ke dinding pelvis
  • 16. 16
  • 17. 17
  • 18. 28-18 Folikel Ovarium  Di dalam cortex ovarium terdapat folikel- folikel ovarium.  Terdiri atas  Sel-sel folikel  Sel-sel granulosa  Sel-sel yang menyokong oosit  a type of oocyte.  Beberapa jenis folikel ovarium menunjukkan tingkatan perkembangan sel yang berbeda.  Oogenesis:  Pematangan oosit primer menjadi oosit sekunder.
  • 19. 19
  • 20. 20
  • 21. 28-21 Sebelum lahir  Proses oogenesis terjadi pada fetus wanita sebelum terlahir.  Pada waktu itu, ovarium berisi primordial germ cells disebut oogonia, yang merupakan sel diploid, dengan 23 pasang kromosom.  Selama periode fetus, oogonia mulai proses meiosis, namun terhenti pada profase I. Pada tahap ini sel dinamakan oosit primer.  Saat lahir, ovarium pada anak perempuan memiliki folikel primordial sekitar 1.5 – 2 juta di cortex ovarii.  Oosit primer pada folikel primordial terhenti tahap perkembangannya di fase profase I hingga pubertas.
  • 22. 28-22 Saat pubertas hingga menopause  Selama masa kanak-kanak ovarium inaktif dan tidak ada folikel yang berkembang.  Terjadi atresia, terjadi dimana folikel primordial mengalami kemunduran dan mati.  Saat seorang perempuan mencapai masa pubertas hanya 400,000 folikel primordial yang tersisa.  Pada masa pubertas, hypothalamus melepaskan GnRH (gonadotropin-releasing hormone), yang akan menstimulasi kelenjar pituitari anterior untuk melepas FSH (follicle- stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone).  Pada tingkat FSH dan LH bervariasi pada pola siklik dan memproduksi siklus ovarian bulanan.  Ada tiga fase siklus ovarium: fase folikularis, ovulasi dan fase luteal.
  • 23. 28-23 The Three Phases of the Ovarian Cycle  Fase folikuler pada hari 1–13 dihitung dari siklus 28-hari siklus ovarium.  Ovulasi terjadi pada hari 14 dari siklus 28-hari siklus ovarium dan ditandai dengan pelepasan oosit sekunder dari folikel vesikuler.  Hanya satu ovarium yang berovulasi setiap bulan  Fase Luteal terjadi pada hari15–28 saat sel-sel folikel pada vesikel yang rutur berubah menjadi corpus luteum.  Sekresi progesterone dan estrogen yang membangun dan menstabilkan uterus, dan persiapan implantasi oosit yang sudah dibuahi  Memiliki umur 10–13 hari jika oosit sekunder tidak dibuahi  Corpus luteal akan regresi dan menjadi corpus albicans  Saat itu lapisan uterus akan meluruh menjadi menstruasi  Menarche  menstruasi pertama kali
  • 24. 24
  • 25. 28-25 Setelah Menopause  Waktu saat wanita mendekati masa menopause adalah periode perimenopause.  Kadar estrogen mulau menurun, dan  Siklus menstruasi mulai irregular, skip some periods, atau very light periods  Saat seorang wanita berhenti mengalami siklus menstruasi bulanan selama setahun dan tidak hamil, maka dikatakan dia mengalami menopause.  Onset antara usia 45 dan 55  Folikel berhenti berkembang, dan sejumlah estrogen dan progesterone tidak lagi disekresi  Seorang wnaita tidak lagi berkembang dinding endometriumnya, dan dia tidak menstruasi lagi
  • 26. 26
  • 27. 27
  • 28. 28
  • 29. 28-29 Tuba Uterina  Tuba uterina disebut tuba fallopii atau oviduct, memanjang ke arah lateral uterus menuju ovarium.  Pada saluran ini, oosit sekunder dibuahi, dan pre-embryo (zigot) mulai berkembang lalu berjalan menuju uterus.  biasanya zigot membutuhkan 5-6 hari hingga sampai di lumen uterus.  Bagian : dibatasi oleh mukosa (epitel kolumner simpleks bersilia), muskularis, serosa  Infundibulum  Ampulla  Isthmus  Interstitial segment
  • 30. 28-30 Fungsi Uterus  Tempat implantasi.  pre-embryo implants into the inner uterine wall and becomes connected to the uterine lining  Menjaga, memelihara dan memberi makan embrio/fetus yang berkembang  forms a vascular connection with the mother’s uterine wall that later develops into the placenta  Mengeluarkan fetus saat lahir setelah kadar oksitosin maternal meningkat untuk menginisiasi kontraksi uterus dalam persalinan.  Tempat menstruasi.  if an oocyte is not fertilized or after a baby is expelled, the muscular wall of the uterus contracts and sheds its inner lining as menstruation
  • 31. 28-31 Regio Uterus  Fundus  Corpus  Isthmus  Cervix  Canalis cervicalis  Ostium cervix interna  Ostium cervix externa
  • 32. 28-32 Penyangga Uterus  Otot lantai pelvis  Diafragma pelvis  Diafragma urogenital  Ligamentum rotundum  Lateral uterus, melalui canalis inguinalis hingga labia majora  Menjaga posisi anteversi  Ligamentum cervicalis lateralis  Cerviks lateral dan vagina hingga dinding pelvis  Ligamentum Uterosacralis  Inferior uterus hingga sacrum
  • 33. 28-33 Dinding Uterus  Terdiri dari tiga tunika konsentris:  Perimetrium  Myometrium  Endometrium  Tunika paling luar dari uterus yaitu serosa disebut perimetrium.  Benlanjut ke ligamentum latum  Myometrium merupakan tunika media uterus yang tebal dan dibentuk oleh tiga otot polos yang saling bersilangan.  in the nonpregnant uterus, the muscle cells are less than 0.25 millimeters in length  during the course of a pregnancy, smooth muscle cells increase both in size and in number
  • 34. 28-34 Uterine (Menstrual) Cycle and Menstruation  The menstrual phase occurs approximately during days 1–5 of the cycle. This phase is marked by sloughing of the functional layer and lasts through the period of menstrual bleeding.  The proliferative phase follows, spanning approximately days 6–14. The initial development of the functional layer of the endometrium overlaps the time of follicle growth and estrogen secretion.  The last phase is the secretory phase, which occurs at approximately days 15–28. During the secretary phase, increased progesterone secretion from the corpus luteum results in increased vascularization and development of uterine glands.  If the oocyte is not fertilized, the corpus luteum degenerates, and the progesterone level drops dramatically.  Without progesterone, the functional layer lining sloughs off, and the next menstrual phase begins.
  • 35. 28-35 Vagina  Vagina adalah  Merupakan tabung fibromuskuler yang berdinding tebal  Membentuk bagian inferior dari traktus reproduksi wanita  Panjang 10 cm pada wanita dewasa.  Vagina menghubungkan uterus dengan lingkungan luar secara anteroventral  Berfungsi sebagai saluran saat melahirkan.  Also the copulatory organ of the female  Sebagai jalan keluar darah menstruasi.  Dinding vagina kaya akan pembuluh darah dan limfe.  Dinding vagina yang tipis dan mudah meregang terdiri atas tiga tunica:  Mucosa interna, muscularis media dan adventitia eksterna
  • 36. 28-36 Genitalia Externa  Organ seks eksterna secara keseluruhan disebut vulva.  Bagian mons pubis yg menonjol merupakan jaringan ikat submukosa dan kulit yang menutupi simfisis pubis anterior.  Tertutupi oleh rambut pubis pada wanita setelah masa pubertas  labia majora  labia minora  Terdapat vestibulum  Orificium Urethra  Ostium vagina  Clitoris terletak di regio anterior labia minora  glans  preputium−merupakan lipatan eksterna dari labia minora yang berbentuk seperti kait menutupi clitoris.
  • 37. 37
  • 38. 28-38 Glandula mammae  Glandula mammae terletak di dinding dada anterior dan terdiri dari glandula eksokrin tubuloalveolaris.  ASI berisi protein, lemak dan glukosa untuk menyediakan nutrisi paling baik bagi bayi.  Papilla mammae merupakan penonjolan silindris yang merisi ductus ekskretorius yang memproduksi ASI.  Areola mammae perupakan kulit berpigmentasi coklat kemerahan di sekitar papilla mammae. Pada wanita yang melahirkan warnanya lebih gelap.
  • 39. 39
  • 40. 40