SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
MIKOLOGI
PEMBUDIDAYAAN CENDAWAN
ZULVAH YUSNIDAR
: H411 13 502
TRI SUTRISNA
: H411 13 503
Rumusan Masalah
 Pengertian cendawan?
 Bagaimana ciri-ciri cendawan?
 Bagaimana cara pembudidayaan
cendawan?
Cara pembudidayaan
cendawan
Pembudidayaan cendawan atau di masyarakat lebih
dikenal sebagai pembudidayaan jamur, semula
merupakan suatu bioteknologi sederhana dan
meliputi tiga jenis kegiatan:
1. Pembuatan spawn atau inokulun
2. Pembuatan kompos
3. Pengaturan lingkungan pertumbuhan agar
diperoleh produksi jamur yang maksimal.
1. Pembuatan spawn atau inokulun
Chang (1982) dan Yong dan leong (1983) telah menerbitkan
suatu cara spawn yang sederhana untuk budidaya cendawan di
lingkungan rumah
 Gunting dibersihkan dgn alcohol 70%, kemudian sbgian dari
hemanium cendawan tempat basidiospora di bntk, dipotong kecil-
kecil.
 Potongan tsb dicuci dgn aqua destilata steril, dikeringkan dgn kertas
saring steril kemudian potongan langsung diletakkan di atas medium
PDA dalam cawan petri & diinkubasikan dalam suhu ± 28-30 0C.
 Koloni cendawan yang tumbuh kemudian dipotong di bagian
pinggir koloni, jadi agar dan miselium dipindahkan kecawan petri
dengan PDA segar.
 Perlakuan tersebut diulang beberapa kali sampai diperoleh
miselium yang benar-benar murni.
 Sementara sebuah botol steril bermulut lebar sudah disipkan dan
diisi dengan kompos yang sudah di uap kurang lebih 3 jam pada
suhu 60 0C. bagian tengah dari kompos yang sudah dingin ditekan
ke dalam.
Caranya sederhana sbb (1):
 Miselium yang sudah dibiarkan tumbuh lebat didalam cawan petri
diambil secara aseptic dengan memutar-mutar jarum tanam
sehingga miselium menggulung sekitar ujung jarum kemudian
dimasukkan ke dalam lubang kompos tersebut.
 Apabila substratnya sekam padi atau saw dust kayu, maka
agar+miselium tersebut langsung dicampurkan secara diaduk-aduk
dengan substratnya.
 Botol kemudian ditutup dengan sumbat kapas steril yang
dibungkus kain kasa dan diinkubasikan pada suhu 30-32 0C selama
6-7 hari agar semua kompos sampai kedasar botol tertutup oleh
miselium.
 Kompos yang bermiselium tersebut yang d isebut spawn. Spawn
harus diobservasi secara teratur agar tidak terkontaminasi oleh
pertumbuhan kapang pengganggu, seperti spesies dari
genera Neurospora, Aspergillus, Trichoderma, dan Penicillium
Caranya sederhana sbb (2):
yaitu substrat yang akan ditumbuhi oleh jamur
 Salah satu persyaratan substrat/kompos yg akan menjadi tempat
pertumbuhan cendawan adalah harus mengandung seluruh nutrisi
yang diperlukan atau yang mendukung pertumbuhan cendawan.
 Limbah alam yang masih banyak mengandung bahan organik yang
dapat dimanfaatkan sbg sumber karbon & energy untuk cendawan.
 Bagian limbah yang berukuran besar biasanya dihancurkan terlebih
dahulu menjadi bagian yang lebih kecil. Limbah tersebut disusun
menjadi bedeng-bedeng menurut ukuran tertentu sesuai tempat
yang tersedia dan ditutup dengan lembar plastik untuk mencegah
pengeringan. Dalam substrat akan terjadi suksesi pertumbuhan
beberapa generasi organisme meliputi bakteri, actinomycetes,
kapang dan juga protozoa yang secara bergantian mendominasi
substrat pada tahap-tahap tertentu.
2. Pembuatan Kompos
 Pada awalnya, mikroorganisme yang akan mengurai senyawa
organik dan nitrogen terlarut adalah mikroorganisme mesofil.
Aktivitas metabolisme mereka menghasilkan karbon dioksida,
ammonia, dan meningkatkan suhu dalam substrat. Suhu akan
meningkat sampai 40-450C, dan sebagian besar mikroorganisme
mesofil akan mati.
 Substrat sekarang dikuasai oleh kapang-kapang termofil
seperti Humicola fuscoatra, H. grisea, Aspergillus fumigates,
Chaetomium thermophile, dan cendawan Coprinus cinereus.
Setelah aktivitas mikroorganisme termofil selesai, suhu akan
menurun dan kompos siap untuk diinokulasi dengan Spawn.
3) Pengaturan lingkungan pertumbuhan agar
diperoleh produksi jamur yang maksimal.
 Apabila kompos berupa bedeng sudah siap,
maka substrat dalam botol yang sudah penuh
ditumbuhi miselium dikeluarkan, dihancurkan,
dan ditabur di atas bedeng kompos tersebut.
Bedeng kemudian ditutup dengan plastik
untuk mencegah penguapan air dari kompos
terutama bila proses tersebut berlangsung di
luar. Pengawasan factor lingkungan (terutama
suhu) menjadi sangat penting.
Berikut juga diuraikan beberapa manfaat
cendawan:
1. Sebagai bahan pangan.
2. Sebagai bahan kosmetika.
3. Sebagai bahan obat-obatan.
4. Sebagai sumber penghasilan.
5. Sebagai pengurai atau dekomposer
apabila bersifat saprofit.
THANKYOU
^_^ Uppah n’ Trisna ^_^

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangsujononasa
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiMarta Adinata
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Fadloli Akhmad
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanPengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanLeman Shah Mizatie
 
Biologi hama dan penyakit tumbuhan
Biologi hama dan penyakit tumbuhanBiologi hama dan penyakit tumbuhan
Biologi hama dan penyakit tumbuhanFerlinda Feliana
 
Teknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangTeknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangsujononasa
 
Bab i va 4 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 4 diagnosis penyakit biotikBab i va 4 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 4 diagnosis penyakit biotikKustam Ktm
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmMuhammad Sabrin
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedediana novitasari
 
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTABioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTALiana Susanti SMPN 248
 

Mais procurados (20)

Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
 
Penyakit Bulai Pada Jagung
Penyakit Bulai Pada JagungPenyakit Bulai Pada Jagung
Penyakit Bulai Pada Jagung
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentang
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Pr mikro
Pr mikroPr mikro
Pr mikro
 
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanPengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
 
Makalah_6 Makalah laporan praktikum perlintan
Makalah_6 Makalah laporan praktikum perlintanMakalah_6 Makalah laporan praktikum perlintan
Makalah_6 Makalah laporan praktikum perlintan
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Biologi hama dan penyakit tumbuhan
Biologi hama dan penyakit tumbuhanBiologi hama dan penyakit tumbuhan
Biologi hama dan penyakit tumbuhan
 
Teknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangTeknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjang
 
Bab i va 4 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 4 diagnosis penyakit biotikBab i va 4 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 4 diagnosis penyakit biotik
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
 
Pengendalian Hayati
Pengendalian HayatiPengendalian Hayati
Pengendalian Hayati
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
 
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTABioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
 

Semelhante a Pembudidayaan cendawan

Semelhante a Pembudidayaan cendawan (20)

PESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudangPESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudang
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan GaharuPanduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
 
Bab i SA
Bab i SABab i SA
Bab i SA
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Ipa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdfIpa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdf
 
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptxT5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
 
Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.Pd
 
Kultur jaringan tumbuhan
Kultur jaringan tumbuhanKultur jaringan tumbuhan
Kultur jaringan tumbuhan
 
857555518 - TUGAS KE 4 (MODUL 6).pptx
857555518 - TUGAS KE 4 (MODUL 6).pptx857555518 - TUGAS KE 4 (MODUL 6).pptx
857555518 - TUGAS KE 4 (MODUL 6).pptx
 
Cyanobacteria
CyanobacteriaCyanobacteria
Cyanobacteria
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
 
Kulturjaringan
KulturjaringanKulturjaringan
Kulturjaringan
 
Kulturjaringan
KulturjaringanKulturjaringan
Kulturjaringan
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B)
Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B) Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B)
Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B)
 
Makalah ilmu penyakit tumbuhan
Makalah ilmu penyakit tumbuhanMakalah ilmu penyakit tumbuhan
Makalah ilmu penyakit tumbuhan
 
Bioteknologi Tradisional dan Modern Dalam Kehidupan
Bioteknologi Tradisional dan Modern Dalam KehidupanBioteknologi Tradisional dan Modern Dalam Kehidupan
Bioteknologi Tradisional dan Modern Dalam Kehidupan
 

Pembudidayaan cendawan

  • 1. MIKOLOGI PEMBUDIDAYAAN CENDAWAN ZULVAH YUSNIDAR : H411 13 502 TRI SUTRISNA : H411 13 503
  • 2. Rumusan Masalah  Pengertian cendawan?  Bagaimana ciri-ciri cendawan?  Bagaimana cara pembudidayaan cendawan?
  • 3. Cara pembudidayaan cendawan Pembudidayaan cendawan atau di masyarakat lebih dikenal sebagai pembudidayaan jamur, semula merupakan suatu bioteknologi sederhana dan meliputi tiga jenis kegiatan: 1. Pembuatan spawn atau inokulun 2. Pembuatan kompos 3. Pengaturan lingkungan pertumbuhan agar diperoleh produksi jamur yang maksimal. 1. Pembuatan spawn atau inokulun Chang (1982) dan Yong dan leong (1983) telah menerbitkan suatu cara spawn yang sederhana untuk budidaya cendawan di lingkungan rumah
  • 4.  Gunting dibersihkan dgn alcohol 70%, kemudian sbgian dari hemanium cendawan tempat basidiospora di bntk, dipotong kecil- kecil.  Potongan tsb dicuci dgn aqua destilata steril, dikeringkan dgn kertas saring steril kemudian potongan langsung diletakkan di atas medium PDA dalam cawan petri & diinkubasikan dalam suhu ± 28-30 0C.  Koloni cendawan yang tumbuh kemudian dipotong di bagian pinggir koloni, jadi agar dan miselium dipindahkan kecawan petri dengan PDA segar.  Perlakuan tersebut diulang beberapa kali sampai diperoleh miselium yang benar-benar murni.  Sementara sebuah botol steril bermulut lebar sudah disipkan dan diisi dengan kompos yang sudah di uap kurang lebih 3 jam pada suhu 60 0C. bagian tengah dari kompos yang sudah dingin ditekan ke dalam. Caranya sederhana sbb (1):
  • 5.  Miselium yang sudah dibiarkan tumbuh lebat didalam cawan petri diambil secara aseptic dengan memutar-mutar jarum tanam sehingga miselium menggulung sekitar ujung jarum kemudian dimasukkan ke dalam lubang kompos tersebut.  Apabila substratnya sekam padi atau saw dust kayu, maka agar+miselium tersebut langsung dicampurkan secara diaduk-aduk dengan substratnya.  Botol kemudian ditutup dengan sumbat kapas steril yang dibungkus kain kasa dan diinkubasikan pada suhu 30-32 0C selama 6-7 hari agar semua kompos sampai kedasar botol tertutup oleh miselium.  Kompos yang bermiselium tersebut yang d isebut spawn. Spawn harus diobservasi secara teratur agar tidak terkontaminasi oleh pertumbuhan kapang pengganggu, seperti spesies dari genera Neurospora, Aspergillus, Trichoderma, dan Penicillium Caranya sederhana sbb (2):
  • 6. yaitu substrat yang akan ditumbuhi oleh jamur  Salah satu persyaratan substrat/kompos yg akan menjadi tempat pertumbuhan cendawan adalah harus mengandung seluruh nutrisi yang diperlukan atau yang mendukung pertumbuhan cendawan.  Limbah alam yang masih banyak mengandung bahan organik yang dapat dimanfaatkan sbg sumber karbon & energy untuk cendawan.  Bagian limbah yang berukuran besar biasanya dihancurkan terlebih dahulu menjadi bagian yang lebih kecil. Limbah tersebut disusun menjadi bedeng-bedeng menurut ukuran tertentu sesuai tempat yang tersedia dan ditutup dengan lembar plastik untuk mencegah pengeringan. Dalam substrat akan terjadi suksesi pertumbuhan beberapa generasi organisme meliputi bakteri, actinomycetes, kapang dan juga protozoa yang secara bergantian mendominasi substrat pada tahap-tahap tertentu. 2. Pembuatan Kompos
  • 7.  Pada awalnya, mikroorganisme yang akan mengurai senyawa organik dan nitrogen terlarut adalah mikroorganisme mesofil. Aktivitas metabolisme mereka menghasilkan karbon dioksida, ammonia, dan meningkatkan suhu dalam substrat. Suhu akan meningkat sampai 40-450C, dan sebagian besar mikroorganisme mesofil akan mati.  Substrat sekarang dikuasai oleh kapang-kapang termofil seperti Humicola fuscoatra, H. grisea, Aspergillus fumigates, Chaetomium thermophile, dan cendawan Coprinus cinereus. Setelah aktivitas mikroorganisme termofil selesai, suhu akan menurun dan kompos siap untuk diinokulasi dengan Spawn.
  • 8. 3) Pengaturan lingkungan pertumbuhan agar diperoleh produksi jamur yang maksimal.  Apabila kompos berupa bedeng sudah siap, maka substrat dalam botol yang sudah penuh ditumbuhi miselium dikeluarkan, dihancurkan, dan ditabur di atas bedeng kompos tersebut. Bedeng kemudian ditutup dengan plastik untuk mencegah penguapan air dari kompos terutama bila proses tersebut berlangsung di luar. Pengawasan factor lingkungan (terutama suhu) menjadi sangat penting.
  • 9. Berikut juga diuraikan beberapa manfaat cendawan: 1. Sebagai bahan pangan. 2. Sebagai bahan kosmetika. 3. Sebagai bahan obat-obatan. 4. Sebagai sumber penghasilan. 5. Sebagai pengurai atau dekomposer apabila bersifat saprofit.