1. EVOLUSI TEORI
ORGANISASI
Oleh:
Ibnu Rusdi, SKp.,M.Kes
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 1
2. Evolusi Teori Organisasi
Pionir Teori Manajemen Ilmiah menitikberatkan pada
pengawasan pekerjaan operatif (manajemen tingkat
bawah)
Para Teoritisi Administrasi menyoroti manajemen dari
sudut pandang organisasi secara keseluruhan
(manajemen tingkat atas).
Teoritisi administrasi ini untuk pertama kali
mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen yang
universal, yang tetap dipakai hingga sekarang.
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 2
3. Henry Fayol (1841-1925)
Enam Fungsi Kegiatan Usaha:
1. Tehnikal (produksi)
2. Komersial (pembelian dan penjualan)
3. Finansial (mendapatkan & menggunakan modal)
4. Keamanan (perlindungan karyawan & properti)
5. Akuntansi (pencatatan kekayaan, hutang, biaya,
penghasilan, termasuk statistik)
6. Manajerial (planning, organizing, commanding,
coordinating, dan controlling-POCCC)
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 3
4. 14 Metode Administrasi atau Prinsip-Prinsip
Manajemen menurut Henry Fayol (1)
1. Pembagian kerja: spesialisasi meningkatkan efisiensi
dan prestasi.
2. Kewenangan: kewenangan memerintah dan tanggung
jawab mendapatkan hasil, harus seimbang.
3. Disiplin: ketaatan akan aturan merupakan cermin dari
keberhasilan kepemimpinan.
4. Kesatuan perintah: setiap pekerja hanya menerima
perintah dari satu atasan saja.
5. Kesatuan pengarahan: kegiatan-kegiatan dengan
tujuan yang sama diarahkan oleh seorang manajer saja.
6. Kepentingan individual tunduk pada kepentingan
bersama.
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 4
5. 14 Metode Administrasi atau Prinsip-Prinsip
Manajemen menurut Henry Fayol (2)
7. Balas jasa: upah dan gaji harus adil sesuai prestasi kerja.
8. Sentralisasi: derajat kewenangan membuat keputusan
(sentralisasi-desentralisasi)
9. Hirarki: garis wewenang dalam organisasi yg jelas dari atas
sampai bawah
10. Ketertiban: manusia dan alat ditempatkan secara tepat.
11. Keadilan: perlakuan adil terhadap karyawan akan menunjang
prestasi serta loyalitas
12. Stabilitas jabatan/pekerjaan: perubahan tugas yg sering dilakukan
akan menurunkan semangat kerja.
13. Inisiatif: kesempatan inisiatif & melaksanakannya meningkatkan
hasil kerja.
14. Semangat korps: kesatuan dan persatuan menunjang kerja sama
untuk mencapai tujuan
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 5
6. Max Weber
(Sosiolog Jerman, Pencetus Teori Birokrasi)
Birokrasi, suatu sistem yg bercirikan 6 sifat:
1. Pembagian kerja: pekerjaan dipecah menjadi tugas-tugas yg
sederhana dan rutin.
2. Hirarki wewenang: jabatan diatur dari atas ke bawah dimana
yg lebih bawah dikendalikan oleh yg lebih atas.
3. Seleksi formal: anggota dipilih sesuai kualifikasi teknis.
4. Prosedur & peraturan: kegiatan karyawan diatur untuk
menjamin keseragaman dan ketertiban
5. Hubungan impersonal: masalah pribadi harus dipisahkan
dari organisasi.
6. Orientasi karir: manajer adalah profesional yg mendapat gaji
dan mengejar karir dalam organisasi
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 6
7. TEORI PERILAKU &
HUBUNGAN MANUSIA
Dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen ilmiah
serta administrasi yg baik, para manajer belum memperoleh
efisiensi dan hubungan kerja yg harmonis sepenuhnya.
Manajer masih menjumpai kesulitan dan frustasi karena
karyawan tidak selalu mengikuti pola perilaku yang rasional
yang dapat diperkirakan.
Para peneliti perilaku dan hubungan manusia (behavior and
human relation) memperhatikan sisi manusia dari organisasi.
Manajemen ilmiah berfokus pada pekerjaan individual, fokus
peneliti perilaku dan hubungan manusia diarahkan pada
kelompok manusia, yaitu bagaimana karyawan merasakan
tentang pekerjaannya.
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 7
8. Elton Mayo (1880-1949)
(Penelitian di Western Electric di Hawthorne, Ilionis) (1)
Sekelompok pekerja wanita dipilih untuk menjadi kelompok
testing dengan diberikan kombinasi dan variasi (kenaikan –
penurunan) upah, jam kerja, waktu istirahat, kesempatan
memberikan saran-saran perubahan, perhatian supervisor,
serta interaksi satu sama lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kelompok seperti
tekanan, penerimaan, dan standar yg ditetapkan sangat
mempengaruhi perilaku kerja individual.
Para karyawan yg memiliki kebanggaan kelompok terdorong
untuk meningkatkan prestasi dan produktivitas kerjanya.
Perhatian dari pimpinan memperkuat motivasi kerja.
Insentif finansial kurang mempengaruhi produktivitas kelompok
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 8
9. Elton Mayo (1880-1949)
(Penelitian di Western Electric di Hawthorne, Ilionis) (2)
Hasil penelitian Mayo juga menunjukkan bahwa kelompok
kerja informal dan lingkungan sosial karyawan memberikan
pengaruh besar terhadap produktivitas kerja.
Mayo dkk menyimpulkan bahwa manajemen harus memahami
kebutuhan karyawan akan pengakuan sosial, kepuasan kerja,
dan harga diri. Dengan kata lain, karyawan ingin diakui
keberadaan dan peranannya dalam organisasi.
Konsep Mayo mengenai karyawan sebagai makhluk sosial yg
didorong oleh kebutuhan sosial menggantikan konsep makhluk
rasional yg didorong oleh kebutuhan ekonomi pribadi.
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 9
10. Mary Parker Follet (1868-1933)
(Seorang Filosof Sosial)
Menurut Follet, kemampuan individual akan tetap hanya
merupakan potensi sampai disalurkan dalam kelompok.
Organisasi harus mengakui prestasi dan peranan para
anggotanya, tetapi tidak boleh terjebak dalam individualisme
melainkan harus mengutamakan kepentingan kelompok
Agar manajemen dan pekerja menjadi bagian dari organisasi,
maka kepemimpinan manajer tidak lagi berasal dari kekuasaan
dan wewenang formal, melainkan berasal dari pengetahuan,
keahlian, dan kemampuan untuk memimpin kelompok.
Follet percaya bahwa manajer seperti diatas akan bisa lebih
diterima oleh kelompoknya, sehingga kelompok akan berjalan
dengan kesatuan langkah dan disipilin tinggi.
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 10
11. Chester I. Barnard (1886-1961)
(Direktur Utama Bell Telecom, New Jersey)
Menurut Barnard, manusia berkelompok dalam organisasi
untuk mencapai sesuatu yg tidak bisa mereka capai secara
individual.
Sambil mengejar tujuan organisasi, mereka juga harus
memenuhi kebutuhan individualnya.
Thesis Barnard: perusahaan akan tetap hidup dan berjalan
efisien jika tujuan organisasi maupun kebutuhan anggotanya
dijaga keseimbangannya.
Barnard jg berpendapat bahwa keberhasilan organisasi jg
tergantung pada pihak-2 di luar organisasi seperti konsumen,
kreditur, pemasok dan masyarakat luas. Oleh karena itu
manajer harus memperhatikan lingkungannya.
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 11
12. PENDEKATAN KUANTITATIF
Pendekatan kuantitatif atau Operation Research (OR)
berkembang dalam Perang Dunia II, sewaktu Inggris
menggunakan metode matematika, fisika, dan statistik untuk
memaksimumkan efektivitas kemampuan pesawat RAF yg
jumlahnya terbatas untuk menghadapi keunggulan angkatan
udara Jerman.
Setelah perang dunia berakhir, OR diterapkan untuk
menyelesaikan masalah-masalah bisnis dan industri.
Dengan perkembangan komputer, OR kemudian memperoleh
bentuk formal sebagai ilmu manajemen (management
science)
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 12
13. PENDEKATAN SISTEM
Sejak pertengahan tahun 1960-an, mulai pemikiran yang
melihat organisasi sebagai suatu sistem.
Sistem adalah kumpulan bagian-bagian yg saling
berhubungan dan ketergantungan yg diatur sedemikan rupa
sehingga menghasilkan kesatuan yg menyeluruh.
Pendekatan sistem tidak memperlakukan bagian-2 organisasi
secara terpisah-pisah, tetapi sebagi keseluruhan yg terpadu.
Keseluruhan tersebut sebagai kesatuan dapat memberikan
hasil yg lebih besar daripada jumlah seluruh hasil dari masing-
masing bagian secara terpisah. Kemampuan ini disebut
sinergi.
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 13
14. PENDEKATAN KONTINGENSI
Pendekatan kontingensi melihat tugas manajer adalah
mengenali tehnik-2 yg akan (dalam situasi tertentu, dengan
persyaratan tertentu, dan pada waktu tertentu) memberikan
sumbangan terbaik atas tercapainya tujuan manajemen.
Pendekatan konvensional yg sederhana dg menggunakan
azas sebab-akibat, bahwa jika X maka akan terjadi Y, ternyata
banyak pengecualiannya.
Pendekatan kontingensi memasukkan unsur situasional,
sehingga thesisnya: Jika X maka Y, dalam keadaan Z. Faktor
Z ini disebut variabel kontingensi
Variabel kontingensi ini termasuk: besarnya organisasi, tingkat
tehnologi, derajat ketidakpastian lingkungan, perbedaan
individual
Ibnu Rusdi Teori Organisasi 14