SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
BAB I

                              STANDAR GAMBAR TEKNIK




A. Fungsi gambar teknik mesin dan standardisasi
   1. Fungsi Gambar Teknik Mesin

             Gambar teknik adalah bahasa teknik dan pola penyampaian informasi seperti yang
      telah dibahas pada bab diatas. Fungsi-fungsi gambar dapat digolongkan menjadi tiga
      golongan, yaitu :

       a. Gambar Sebagai bahasa teknik

                   Gambar teknik merupaka alat komunikasi orang teknik, atau merupakan
          bahasa orang-orang teknik.

       b. Gambar sebagai bahan informasi teknik

                   Gambar berfungsi untuk meneruskan maksud dari perancang dengan tepat
          kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan,
          pemeriksaan dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan hanya orang-
          orang pabrik atau orang dibengkel sendiri, tetapi juga orang-orang dalam pabrik atau
          bengkel sub kontrak atau orang-orang asing dengan bahasa lain.

       c. Gambar sebagai gagasan dan pengembangan

                   Bila kita mempunyai suatu gagasan atau suatu ide teknik abstrak yang
          melintas dihati kita, misalnya membuat suatu mesin dengan energi pasang surut air
          laut, membuat mesin dengan energi grafitas.

   2. Standardisasi

       a. Pengertian fungsi standardisasi
Orang-orang yang terkait dalam bidang gambar teknik mein antara lain para
         siswa yang sedang belajar menggambar teknik. Oleh karena itu, supaya tidak teradi
         kesalah pahaman dalam membaca dan membuat gambar teknik.

      b. Macam-macam standar

                 Negara-negara yang sudah mebuat standar antara lain :

          1) Jepang (JIS)

          2) Belanda (NEN)

          3) Jerman (DIN)

          4) Indonesia (SII), dan

          5) Standar Internasional (ISO)

      c. Standar ISO

                 ISO (Internasional Standardization for Organization) bertujuan untuk
         menyatukan pengertian teknik, forum internasional dengan tujuan :

          1) Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional

          2) Memudahkan komunikasi teknik

          3) Bagi negara-negara berkembang, memberi petunjuk-petunjuk praktis pada
             persoalan khusus dalam bidang teknik.

      d. Gambar Dengan Sistem ISO

                 Gambar teknik yang diharapkan akan memenuhi salah satu tujuan ISO,
         Yaitu memudahkan komunikasi teknik. Dengan kata lain, yang akan dibahas dalam
         buku ini yatu gambar teknik dengan sistem ISO.




B. Alat gambar dan penggunaannya
  1. Alat-alat Gambar
a. Cara menentukan ukuran kertas gambar

   1) Macam-macam keras gambar menurut jenisnya

       a) Kertas gambar untuk tata letak
           Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas gambar putih
           biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter yang bermutu baik dan dapat
           mudah dihapus.

       b) Kertas gambar untuk gambar asli
           Gambar asli digambar diatas kertas kalkir, karena gambar cetak biru
           (blueprint) atau cetak konak (contac print) dibuat langsung dari gambar
           tesebut. Untuk gambar pensil dipergunakan kertas kalkir kasar, sedangkan
           untuk gambar tinta dipergunakan kertas kalkir mengkilap. Mutu kertas yang
           dikehendaki adalah tahan lama dan tahan lembab, mudah untuk menggambar
           pensil maupun tinta dan mudah dicetak kembali.

       c) Film gambar
           Film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan dipergunakan unutk
           gambar yang teliti, dimana keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh
           memuai dan menyusut.

   2) Cara menentukan ukuran kertas gambar

                Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sebagai ukuran
       pokok dari kertas gambar diambil ukuran A0 yang mempunyai luas 1 m2 atau
       1.000.000 mm2. Karena ukuran kertas A0 mempunyai luas x . y = 1.000.000 mm 2,
       dengan y = x    2 , maka :


       x . y = 1.000.000 mm2

       x.x 2          = 1.000.000

               1.000.000
       x2 =                  = 707106,7
                    2

       x   =    707106,7    = 840,89 mm
y   = 840,89 .     2 = 1189,19 mm


                Jadi ukuran pokok kertas gambar yang sudah distandar adalah ukuran A0
       dangan panjang 1189 mm dan lebar 841 mm (dibulatkan). Sedangkan untuk
       mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya tigga membagi dua, yaitu untuk
       ukuran

      a) A1 didapat dari A0 dibagi dua
      b) A2 didapat dari A1 dibagi dua
      c) A3 didapat dari A2 dibagi dua
      d) A4 didapat dari A3 dibagi dua



                         Tabel 2.1 Ukuran Kertas Gambar (ISO 216)

                                   Ukuran
                Ukuran                            Sisi kiri       C
                               Lebar   Panjang
                    A0        841 mm   1189 mm      20 mm      10 mm
                    A1        594 mm    841 mm      20 mm      10 mm
                    A2        420 mm    594 mm      20 mm      10 mm
                    A3        297 mm    420 mm      20 mm      10 mm
                    A4        210 mm    297 mm      20 mm      10 mm




b. Jenis-jenis pencil dan penggunaannya

    1) Pencil Gambar

                Pensil gambar digolongkan menurut kekerasannya, yang dinyatakan
       oleh gabungan huruf dan angka. Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang
       masing-masing dibagi lagi dalam tingkat kekerasan.

             Tabel 2.2 Tingkat Kekerasan Pencil

            Lunak             Sedang          Keras
2B                  B               4H
         3B                 HB               5H
         4B                  F               6H
         5B                  H               7H
         6B                 2H               8H
         7B                 3H               9H
   Keterangan :

   H     = Hard (keras)

   B     = Black (hitam)

   HB    = Half Black (setengah hitam)

   F     = Firm (teguh/kokoh)

           Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasan pensil
   (semakin besar angkanya, maka pensilnya semakin keras). Sedangkan angka di
   depan huruf B menunjukkan kelunakan pensil (semakin besar angkanya, maka
   pensilnya semakin lunak).

2) Rapido/trek-pen

           Bila diperlukan membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta, maka
   kita menggunakan rapido. Rapido ini ada dua macam, yaitu rapido dengan
   mata/daun dapat diatur (trek–pen) dan rapido dengan ketebalan tetap (tergantung
   dengan ketebalan yang di inginkan dengan ukuran yang bermacam-macam.




                          Kemiringan              Ketegakan

                                 Gambar 2.1 Trek-Pen

3) Cara menggunakan
Waktu digunakan, arahkan pensil dengan kemiringan 60° kearah tarikan
      garis , dan waktu menarik garis pensil harus sambil diputar dengan telunjuk dan
      ibu jari.
                                Arah putaran


                                 Pensil



                         Meja
                         gambar                600




                                  Gambar 2.2 Arah Tarikan Garis




c. Macam-macam penggaris

           Untuk menggambar diperlukan bermacam-macam antara lain :

   1) Penggaris/mistar garis segitiga (satu pasang)

       -   Mistar siku (900-450-450)

       -   Mistar siku (900-600-300)
Gambar 2.3 Segitiga (satu pasang)



    -   Cara Menggunakan Segitiga (satu pasang)




                 Gambar 2.4 Cara Menggambar Garis Tegak Lurus




                 Gambar 2.5 Cara Menggambar Garis Tegak Lurus


2) Mistar T (teken hak)
Gambar 2.6 Mistar T

   3) Mistar skala

              Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bambu atau plastik.
      Pada umumnya panjang dari mistar skala ini adalah 300 mm. di samping ini
      terdapat pula mistar skala dengan penampang segi tiga dengan ukuran yang
      diperkecil




d. Macam-macam mal

   1) Mal Huruf dan Angka

            Mal huruf dan angka yaitu penggaris yang digunakan untuk membuat huruf
   dan angka dengan perantaraan pen/rapido. Mal huruf dan angka dapat membuat
   huruf dan angka dengan ukuran : 0.25, 0.35, 0.5, 0.7, 1.4 dan 2 mm.




                           Gambar 2.7 Mal Huruf dan Angka




   2) Mal busur
Busur derajat dibuat dari logam, yaitu aluminium atau plastic. Biasanya
       busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180°

   3) Mal Elip

                 Mal elips digunakan untuk membuat elips, misalnya gambar silinder,
       cincin poros, dan bentuk-bentuk elips lainnya.




                                 Gambar 2.8 Mal Elip

   4) Sablon/mal bentuk

                 Untuk membuat gambar secara tepat dipergunakan mal-mal bentuk.
       Masih ada macam-macam mal bentuk, seperti misalnya untuk menggambar
       lambang-lambang dalam bidang elektronik, gambar mur dan lain sebagainya.

e. Penghapus dan pelindung penghapus

            Untuk membuang garis yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu
   yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet dan ada penghapus yang dibuat dari
   plastic. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang
   tidak diinginkan, dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau
   gambar dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus.

f. Jangka

   1) Macam-macam jangka

       a) Jangka besar (100-200 mm)

       b) Jangka sedang (50-100 mm)
c) Jangka kecil (5-50 mm)

   d) Jangka orleon digunaka untuk membuat lingkaran yang berdiameter 1-5 mm
       yang tidak dapat dibuat oleh jangka lain.




2) Menggunakan Jangka

           Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran.
   Jangka mempunyai dua kaki, ujung kaki yang satu dari logam runcing yang
   diperkuat dengan sekrup, sedangkan pada kaki yang lain dapat diisi dengan:

   a) Ujung pensil

   b) Trek pen

   c) Jarum jangka, untuk membagi atau mengukur

   d) Devider (jangka tusuk)
Gambar 2.9 Jangka




g. Papan/Meja Gambar




                        Gambar 2.10 Papan/Meja Gambar

           Meja gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus,
   dimana tempat kepala mistar T digeser. Meja gambar dibuat dari kayu pohon cemara,
   kayu pohon linde, kayu lapis (polywood) atau hardboard. Ukuran disesuaikan dengan
   ukuran kertas.

h. Mesin gambar
Gambar 2.11 Mesin Gambar

               Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat-alat gambar
      lainnya, seperti busur derajat, panggarit-T, segi tiga, dan ukuran.

               Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisma gerak seajajar yang
      terdiri dari 4 batang penghubung, (link). Sepasang batang penghubung dipasang
      secara tetap pada sebuah alat, yang dapat dipasang pula pada sebuah papan gambar.
      Pada sepasang lain ditempatkan sepasang penggaris lurus, dan dapat diputar pada
      sudut yang dikehendaki. Dengan alat-alat ini dapat ditarik garis-garis sejajar dan
      garis-garis tegak lurus dengan mudah.




2. Menyimpan Gambar

         Untuk membuat suatu unit mesin, memerlukan beratus-ratus gambar, bahkah
  berubu-rubu gambar yang harus dibuat. Oleh karena itu gambar harus diberi nomor
  (kondifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari
  data/informasi sewaktu merakit atau mereparasi dari suatu suku cadang.
Selain gambar harus diberi nomor urut, gambar juga perlu disimpan dan diawetkan
   sebagai data/informasi untuk rencana-rencana baru. Penyimpanan ini dapat dilakukan
   dengan tiga macam :

   a. Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan; gambar yang
       mempunyai ukuran besar dilipat seuai dengan teknik melipat gambar, diurutkan
       sesuai dengan pengelompokannya, kemudian dibendel dalam satu file.

   b. Untuk menghemat tempat, ada juga gambar difoto diperkecil dan klisenya disimpan
       pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan.

   c. Dewasa ini gambar dapat dibuat dengan computer, maka penyimpanan gambar pun
       dapat disimpan/diawetkan dalam suatu disket, flasdisk, cd, dan hard disk.




3. Melipat Kertas Gambar

          Gambar yang boleh dilipat adalah gambar cetakan, sedangkan gambar asli tidak
   boleh dilipat tetapi boleh digulung dengan diameter minimal 40 mm.
Gambar 2.12 Melipat Kertas Gambar




   4. Etiket (kepala Gambar)

            Setiap gambar kerja yang dibuat selalu ada etiketnya. Etiket dibuat disisi kanan
      bawah gambar.




                         Gambar 2.13 Etiket gambar (Kepala gambar)




C. Huruf, Garis, dan Kontruksi Geometris
   1. Huruf dan Angka

      a. Penulisan huruf dan angka tegak

          ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

   [(!?:”;’- =+x:√%&)]∅

   1234567890

b. Penulisan huruf dan angka miring

   ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

   abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

   [(!?:”;’- =+x:√%&)]∅

   1234567890




c. Ukuran Huruf Standar

   Permbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari perbandinan ukuran kertas ang


   distandar, yaitu :


   Contoh :

   Jika huruf mempunyai tinggi h = 14 mm, berapa lebar hurufnya (x = lebar huruf) ?

   Jawab :


   h:x=           atau




   dengan h = 14 mm, maka : x =             = 9,899 mm
jadi lebar hurufnya adalah 9,899 mm dibulakan menjadi 10 mm




                            Tabel 3.1 Ukuran Huruf dan Angkah Standar

                                                          Perbandingan
        Sifat Huruf dan Anggka
                                             Type A                       Type B
              Tinggi Huruf                      h                            h
       Tiggi huruf kecil                    (10/14) . h                  (7/10) . h
       Jarak antar huruf                    (2/14) . h                   (2/10) . h
       Jarak antar garis                    (20/14) . h                  (14/10) . h
       Jarak antarkata                      (6/14) . h                   (6/10) . h
       Tebal huruf                          (1/14) . h                   (1/10) . h


   d. Jarak Antarkata

      Jika huruf standar type A, tinggi 14 mm maka jarak antarkata (6/14) . 14 = 6 mm

      Jika huruf standar type B, tinggi 14 mm maka jarak antarkata (6/10) . 14 = 8,4 mm

   e. Tebal huruf

      Jika kita menggunakan tinggi huruf h = 7 mm, maka :

      Untuk huruf type A, tebal hurufnya (1/14) . 7 = 0,5 mm

      Untuk huruf type B, tebal huruf atau pena yang dipakai (1/10) . 7 = 0,7 mm




2. Macam-Macam Garis dan Kegunaannya

   a. Garis tebal kontinu
b. Garis tipis kontinu




   c. Garis kontinu bebas




   d. Garis gores tipis




   e. Garis sumbu



3. Kontruksi Geometris

   a. Membagi Gari Sama Panjang

       1) Gambarkan garis A-B (sembarang)

       2) Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1 dengan titik A sebagai pusatnya

       3) Dengan tidak merubah jangka (r1=r2) lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di B,
           sehingga berpotongan di C dan D

       4) Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga AE=EB
Gambar 3. 1 Membagi Gari Sama Panjang

b. Membagi sudut sama besar

    1) Lingkaran sebuah busur lingkaran dengan
       titik A sebagai pusat dengan jari-jari
       sembarang R yang memotong kaki sudut                                       T
       AB dan AC di titik-titik P dan Q.

    2) Buat dengan P dan Q sebagai pusat busur
       lingkaran dengan jari-jari sebarang R2 dan
                                                      Gambar 3. 2 Membagi sudut sama besar
       R3 (R2 = R3) yang sama besar. Kedua
       busur lingkaran tersebut berpotongan di T.

    3) Tarik garis AT maka sudut BAT = sudut TAC.




c. Mebagi sudut siku-siku mejai tiga bagian sama besar

    1) Lingkaran sebuah busur lingkaran dengan
       titik A sebagai pusat dengan jari-jari
       sembarang R dan busur lingkaran ini
       memotong kaki sudut AB di P dan kaki
       sudut AC di Q.

    2) Buat   dengan    jari-jari   R   dan   busur
       lingkaran dengan titik pusat P dan Q
                                                      Gambar 3.3Membagi siku-siku mejadi
                                                                tiga bagian sama besar
kedua busur lingkaran ini memotong
      busur yang pertama di titik-titik R dan S.

   3) Tarik garis AR dan AS, maka sudut BAR
      = sudut RAS = sudut SAC.




d. Memindahkan sudut

   1) Buat busur lingkaran dengan A sebagian pusat dengan jari-jari sembarang R yang
      memotong kaki-kaki sudut AB dan AC di n dan m

   2) Buat pula busur lingkaran dari A1 dengan jari-jari R1 (R = R1) yang memotong
      kaki sudut A1 C1 di m1

   3) Buat busur lingkaran dari titik m dengan jari-jari r = nm

   4) Buat pula busur lingkaran dengan jari-jari r1 = r dari titik di m1 busur ini memotong
      busur yang pertama ( jari-jari R1) di titik n

   5) Tarik garis A1 n1 yang merupakan kaki sudut A1 B1Maka sudut B1 A1 C1 = sudut
      BAC
Gambar 3. 4 Memindahkan sudut




e. Segi lima beraturan

   Ditentukan lingkaran dengan pusat M

    1) Tarik garis tengah melalui titik M
         memotong lingkaran di titik A dan titik B

    2) Buat busur yang sama dari titik A dan titik
         B. Perpotongan busur tersebut ditarik
         garis memotong lingkaran di titik C dan D
         serta melalui titik M

    3) Kemudian buat busur yang sama pada titik
         M dan titik B. Perpotongan busur tersebut     Gambar 3.5 Segilima beraturan
         ditarik garis hingga memotong di titik E

    4) Hubungkan garis dari titik E dan titik D

    5) Lingkarkan dari titik E sepanjang ED ke arah MA hingga memotong di titik F

    6) Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan

    7) Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk
         segi lima beraturan

    8)

f. Segienam beraturan

   Ditentukan lingkaran dengan pusat M

    1) Tarik garis tengah melalui titik M
         memotong lingkaran di titik A dan titik B
2) Buat busur yang sama dari titik A dan titik
       B sepanjang AM = BM memotong
       lingkaran

    3) Hubungkan titik potong yang terdapat
       pada     lingkaran       tersebut   sehingga
       tergambarlah segi enam beraturan               Gambar 3.6 Segienam beraturan



g. Segitujuh braturan

    1) Tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik pusatdi O

    2) Tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B

    3) Buat garis tegak lurus AB melalui O
       hingga berpotongan di P dan panjang ke
       atas

    4) Dengan cara lukisan, garis AB di bagi tuju
       bagian sama besar, hingga didapat 1’, 2’,
       3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’

    5) Ukur dengan jangka dari A ke 1’
       (A1’=r2)dan lingkarkan r2 tersebut dengan
       titik pusat di A hingga berpotongan
                                                      Gambar 3.7 Segitujuh beraturan
       dengan perpanjangan AB di E

    6) Ukur dengan jangka ari O ke E (OE=r 3) dan glingkarkan r3 tersebut dengan titik
       pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G

    7) Tarik Garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H

    8) Ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini merupakan sisi segitujuh
9) Pindahkan s=H3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat
       segitujuh beraturan.




h. Elips

   1) Bagilah sumbu AB dalam 4 bagian sama
       panjang, maka diperoleh titik M1, M2, dan
       M3

   2) Buatlah lingkaran 2, 2, dan 3 dengan jari-
       jari ¼ panjang sumbu dengan titik pusat
       lingkaran M1, M2, dan M3

   3) Ketiga lingkaran tersebut saling
       berpotongan di titik C, D, E, dan F

   4) Tarik garis M1C, M1E, dan M3D, M3F
       yang memotong keliling lingkaran di titik              Gambar 3.8 Elips
       G, H, I, dan J

   5) Garis M2C dan M3D berpotongan di titik N1, sedangkan M1E dan M3F
       berpotongan di titik N2

   6) Titik N1 dan N2 sebagai pusat dari busur lingkaran Bh dan IJ




i. Parabola

    1) Buatlah garis bantu sejajar arah tegak 10
       bagian dengan jarak yang sama

    2) Buat juga garis bantu sejajar arah
       mendatar 5 bagian sama panjang
3) Jarak garis mendatar lebih lebar daripada
      jarak arah tegak

   4) Hubungkan dari titik 0 tepi ke titik 1, 2, 3,
      4, dan 5 tengah atau juga hubungkan garis
                                                         Gambar 3.9 Parabola
      dari titik 5 tengah ke titik 1, 2, 3, 4 tepi

   5) Hasil tarikan garis tersebut akan dipotongkan dengan garis tegak yaitu 01, 51
      dengan garis tegak A, garis 02, 52 dengan garis tegak B, garis 03, 53 dengan garis
      tegak C dan garis 04, 54 dengan garis D serta sebagai puncaknya garis E5

   6) Perpotongan garis-garis tersebut merupakan titik penghubung dalam pembuatan
      garis parabola.

j. Menggambar Hiperbola

   1) Buatlah sumbu X dan Y

   2) Buatlah lingkaran pusat C dan bujur
      sangkar

   3) Tarik garis menyilang melalui sudut
      diagonal dari bujur sangkar

   4) Pada sumbu X berpotongan di V dan V1

   5) Tentukan pusat putaran hiperbola F dan
      F1 dengan jarak dari V dan V1 setengah
      jarak jari-jari lingkaran sehingga FV =
                                                         Gambar 3.10 Hierbola
      F1V1

   6) Tentukan titik A, A1, A2, A3, dan A4 pada sumbu X

   7) Jarak AA1 = A1A2 = A2A3 = A3A4
8) Buatlah busur dari titik F dengan jarak AV di potongan busur dari titik F1 dengan
   jarak AV1, kemudian dibalik dari titik F‘ dengan jarak AV di potongan busur dari
   titik F dengan jarak AV1

9) Dan seterusnya jarak busur A1V dan A1V1, A2V dan A2V1, A3V dan A3V1, dan
   yang terakhir A4V dan A4V1, pusat putarannya bergantian dari titik F dan F1

10) Hasil perpotongan dihubungkan membentuk gambar hiperbola

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositPerencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositAfret Nobel
 
Dasar sambungan kayu
Dasar sambungan kayuDasar sambungan kayu
Dasar sambungan kayuM Firdaus
 
Praktek kayu jobsheet 5 sambungan bibir miring berkait
Praktek kayu   jobsheet 5 sambungan bibir miring berkaitPraktek kayu   jobsheet 5 sambungan bibir miring berkait
Praktek kayu jobsheet 5 sambungan bibir miring berkaitnoussevarenna
 
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipilgaffarudin
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)wildan grenadi
 
4. lks 2 membuat prosedur perakitan kuda kuda kayu mpl
4. lks 2 membuat prosedur perakitan kuda kuda kayu mpl4. lks 2 membuat prosedur perakitan kuda kuda kayu mpl
4. lks 2 membuat prosedur perakitan kuda kuda kayu mplMOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)tekpal14
 
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalTes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalAngga Nugraha
 
matakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunanmatakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunanHendra Supriyanto
 
Peralatan dan kelengkapan gambar teknik.pptx
Peralatan dan kelengkapan gambar teknik.pptxPeralatan dan kelengkapan gambar teknik.pptx
Peralatan dan kelengkapan gambar teknik.pptxWahidienJha
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton Arnas Aidil
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teoripooja khan
 
Karakteristik kayu
Karakteristik kayuKarakteristik kayu
Karakteristik kayuMOSES HADUN
 
Jenis jenis jembatan
Jenis jenis jembatanJenis jenis jembatan
Jenis jenis jembatanAgus Tri
 

Mais procurados (20)

Materi Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar TeknikMateri Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar Teknik
 
Perencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositPerencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom komposit
 
Dasar sambungan kayu
Dasar sambungan kayuDasar sambungan kayu
Dasar sambungan kayu
 
Praktek kayu jobsheet 5 sambungan bibir miring berkait
Praktek kayu   jobsheet 5 sambungan bibir miring berkaitPraktek kayu   jobsheet 5 sambungan bibir miring berkait
Praktek kayu jobsheet 5 sambungan bibir miring berkait
 
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
 
4. lks 2 membuat prosedur perakitan kuda kuda kayu mpl
4. lks 2 membuat prosedur perakitan kuda kuda kayu mpl4. lks 2 membuat prosedur perakitan kuda kuda kayu mpl
4. lks 2 membuat prosedur perakitan kuda kuda kayu mpl
 
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)
 
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalTes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
 
matakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunanmatakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunan
 
Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
 
Peralatan dan kelengkapan gambar teknik.pptx
Peralatan dan kelengkapan gambar teknik.pptxPeralatan dan kelengkapan gambar teknik.pptx
Peralatan dan kelengkapan gambar teknik.pptx
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton
 
PPT JEMBATAN
PPT JEMBATANPPT JEMBATAN
PPT JEMBATAN
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Karakteristik kayu
Karakteristik kayuKarakteristik kayu
Karakteristik kayu
 
Jenis jenis jembatan
Jenis jenis jembatanJenis jenis jembatan
Jenis jenis jembatan
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
Kayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan KonstruksiKayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan Konstruksi
 

Destaque

Kb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar TeknikKb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar Teknikemodul-learning
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknikyohaneswahyuusd13
 
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknikPembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknikZainal Abidin
 
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanMateri Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanNovi Antoro
 
Alat gambar teknik manual
Alat gambar teknik manualAlat gambar teknik manual
Alat gambar teknik manualHendra Arie
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoThoharudin Hanafi
 
Tutorial mendasar autocad ( vol 1 )
Tutorial mendasar autocad ( vol 1 )Tutorial mendasar autocad ( vol 1 )
Tutorial mendasar autocad ( vol 1 )usb ypkp
 
Menggambar teknik elektronika
Menggambar teknik elektronikaMenggambar teknik elektronika
Menggambar teknik elektronikaEko Supriyadi
 
2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksi2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksiHendra Arie
 
Kp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranKp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranArizki_Hidayat
 
Makalah Kelompok
Makalah KelompokMakalah Kelompok
Makalah KelompokHamimSuyuti
 
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan cnc xii smk rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan cnc xii smk   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 teknik pemesinan cnc xii smk   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan cnc xii smk rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 

Destaque (16)

Kb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar TeknikKb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar Teknik
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
 
GAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIKGAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIK
 
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknikPembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
 
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanMateri Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik Pemesinan
 
Alat gambar teknik manual
Alat gambar teknik manualAlat gambar teknik manual
Alat gambar teknik manual
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
 
Tutorial mendasar autocad ( vol 1 )
Tutorial mendasar autocad ( vol 1 )Tutorial mendasar autocad ( vol 1 )
Tutorial mendasar autocad ( vol 1 )
 
Menggambar teknik elektronika
Menggambar teknik elektronikaMenggambar teknik elektronika
Menggambar teknik elektronika
 
Bab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknikBab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknik
 
2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksi2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksi
 
Kp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranKp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaran
 
Menggambar teknik
Menggambar teknikMenggambar teknik
Menggambar teknik
 
Makalah Kelompok
Makalah KelompokMakalah Kelompok
Makalah Kelompok
 
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan cnc xii smk rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan cnc xii smk   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 teknik pemesinan cnc xii smk   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan cnc xii smk rpp diva pendidikan
 

Semelhante a STANDAR GAMBAR TEKNIK

PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfPERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfMuhammadHasan117987
 
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptxALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptxanisa321586
 
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik MesinPendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik MesinSoedirboy991
 
Presentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).pptPresentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).pptdodoputra
 
Menggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).pptMenggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).pptraju902247
 
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolahPresentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolahsalaluddin
 
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptxpresentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptxTIMITDIPONEGORO
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptHarinHarini1
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPutraVanshead
 
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxGambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxTriHutagalung2
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikAhmad Faozi
 
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 21. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2Had'di Imam Imam
 
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINBab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsFasrilah Aris
 
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benarKb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benaremodul-learning
 

Semelhante a STANDAR GAMBAR TEKNIK (20)

Gambar mesin
Gambar mesinGambar mesin
Gambar mesin
 
Rpp gambar1
Rpp gambar1Rpp gambar1
Rpp gambar1
 
1. pendahuluan.
1. pendahuluan.1. pendahuluan.
1. pendahuluan.
 
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfPERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
 
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptxALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
 
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik MesinPendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
 
Menggambar teknik
Menggambar teknikMenggambar teknik
Menggambar teknik
 
Presentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).pptPresentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).ppt
 
Menggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).pptMenggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).ppt
 
Gambar teknik
Gambar teknikGambar teknik
Gambar teknik
 
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolahPresentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
 
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptxpresentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.ppt
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.ppt
 
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxGambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
 
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 21. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
 
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINBab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget ars
 
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benarKb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
 

STANDAR GAMBAR TEKNIK

  • 1. BAB I STANDAR GAMBAR TEKNIK A. Fungsi gambar teknik mesin dan standardisasi 1. Fungsi Gambar Teknik Mesin Gambar teknik adalah bahasa teknik dan pola penyampaian informasi seperti yang telah dibahas pada bab diatas. Fungsi-fungsi gambar dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu : a. Gambar Sebagai bahasa teknik Gambar teknik merupaka alat komunikasi orang teknik, atau merupakan bahasa orang-orang teknik. b. Gambar sebagai bahan informasi teknik Gambar berfungsi untuk meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan hanya orang- orang pabrik atau orang dibengkel sendiri, tetapi juga orang-orang dalam pabrik atau bengkel sub kontrak atau orang-orang asing dengan bahasa lain. c. Gambar sebagai gagasan dan pengembangan Bila kita mempunyai suatu gagasan atau suatu ide teknik abstrak yang melintas dihati kita, misalnya membuat suatu mesin dengan energi pasang surut air laut, membuat mesin dengan energi grafitas. 2. Standardisasi a. Pengertian fungsi standardisasi
  • 2. Orang-orang yang terkait dalam bidang gambar teknik mein antara lain para siswa yang sedang belajar menggambar teknik. Oleh karena itu, supaya tidak teradi kesalah pahaman dalam membaca dan membuat gambar teknik. b. Macam-macam standar Negara-negara yang sudah mebuat standar antara lain : 1) Jepang (JIS) 2) Belanda (NEN) 3) Jerman (DIN) 4) Indonesia (SII), dan 5) Standar Internasional (ISO) c. Standar ISO ISO (Internasional Standardization for Organization) bertujuan untuk menyatukan pengertian teknik, forum internasional dengan tujuan : 1) Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional 2) Memudahkan komunikasi teknik 3) Bagi negara-negara berkembang, memberi petunjuk-petunjuk praktis pada persoalan khusus dalam bidang teknik. d. Gambar Dengan Sistem ISO Gambar teknik yang diharapkan akan memenuhi salah satu tujuan ISO, Yaitu memudahkan komunikasi teknik. Dengan kata lain, yang akan dibahas dalam buku ini yatu gambar teknik dengan sistem ISO. B. Alat gambar dan penggunaannya 1. Alat-alat Gambar
  • 3. a. Cara menentukan ukuran kertas gambar 1) Macam-macam keras gambar menurut jenisnya a) Kertas gambar untuk tata letak Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter yang bermutu baik dan dapat mudah dihapus. b) Kertas gambar untuk gambar asli Gambar asli digambar diatas kertas kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak konak (contac print) dibuat langsung dari gambar tesebut. Untuk gambar pensil dipergunakan kertas kalkir kasar, sedangkan untuk gambar tinta dipergunakan kertas kalkir mengkilap. Mutu kertas yang dikehendaki adalah tahan lama dan tahan lembab, mudah untuk menggambar pensil maupun tinta dan mudah dicetak kembali. c) Film gambar Film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan dipergunakan unutk gambar yang teliti, dimana keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh memuai dan menyusut. 2) Cara menentukan ukuran kertas gambar Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sebagai ukuran pokok dari kertas gambar diambil ukuran A0 yang mempunyai luas 1 m2 atau 1.000.000 mm2. Karena ukuran kertas A0 mempunyai luas x . y = 1.000.000 mm 2, dengan y = x 2 , maka : x . y = 1.000.000 mm2 x.x 2 = 1.000.000 1.000.000 x2 = = 707106,7 2 x = 707106,7 = 840,89 mm
  • 4. y = 840,89 . 2 = 1189,19 mm Jadi ukuran pokok kertas gambar yang sudah distandar adalah ukuran A0 dangan panjang 1189 mm dan lebar 841 mm (dibulatkan). Sedangkan untuk mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya tigga membagi dua, yaitu untuk ukuran a) A1 didapat dari A0 dibagi dua b) A2 didapat dari A1 dibagi dua c) A3 didapat dari A2 dibagi dua d) A4 didapat dari A3 dibagi dua Tabel 2.1 Ukuran Kertas Gambar (ISO 216) Ukuran Ukuran Sisi kiri C Lebar Panjang A0 841 mm 1189 mm 20 mm 10 mm A1 594 mm 841 mm 20 mm 10 mm A2 420 mm 594 mm 20 mm 10 mm A3 297 mm 420 mm 20 mm 10 mm A4 210 mm 297 mm 20 mm 10 mm b. Jenis-jenis pencil dan penggunaannya 1) Pencil Gambar Pensil gambar digolongkan menurut kekerasannya, yang dinyatakan oleh gabungan huruf dan angka. Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi lagi dalam tingkat kekerasan. Tabel 2.2 Tingkat Kekerasan Pencil Lunak Sedang Keras
  • 5. 2B B 4H 3B HB 5H 4B F 6H 5B H 7H 6B 2H 8H 7B 3H 9H Keterangan : H = Hard (keras) B = Black (hitam) HB = Half Black (setengah hitam) F = Firm (teguh/kokoh) Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasan pensil (semakin besar angkanya, maka pensilnya semakin keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan kelunakan pensil (semakin besar angkanya, maka pensilnya semakin lunak). 2) Rapido/trek-pen Bila diperlukan membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta, maka kita menggunakan rapido. Rapido ini ada dua macam, yaitu rapido dengan mata/daun dapat diatur (trek–pen) dan rapido dengan ketebalan tetap (tergantung dengan ketebalan yang di inginkan dengan ukuran yang bermacam-macam. Kemiringan Ketegakan Gambar 2.1 Trek-Pen 3) Cara menggunakan
  • 6. Waktu digunakan, arahkan pensil dengan kemiringan 60° kearah tarikan garis , dan waktu menarik garis pensil harus sambil diputar dengan telunjuk dan ibu jari. Arah putaran Pensil Meja gambar 600 Gambar 2.2 Arah Tarikan Garis c. Macam-macam penggaris Untuk menggambar diperlukan bermacam-macam antara lain : 1) Penggaris/mistar garis segitiga (satu pasang) - Mistar siku (900-450-450) - Mistar siku (900-600-300)
  • 7. Gambar 2.3 Segitiga (satu pasang) - Cara Menggunakan Segitiga (satu pasang) Gambar 2.4 Cara Menggambar Garis Tegak Lurus Gambar 2.5 Cara Menggambar Garis Tegak Lurus 2) Mistar T (teken hak)
  • 8. Gambar 2.6 Mistar T 3) Mistar skala Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bambu atau plastik. Pada umumnya panjang dari mistar skala ini adalah 300 mm. di samping ini terdapat pula mistar skala dengan penampang segi tiga dengan ukuran yang diperkecil d. Macam-macam mal 1) Mal Huruf dan Angka Mal huruf dan angka yaitu penggaris yang digunakan untuk membuat huruf dan angka dengan perantaraan pen/rapido. Mal huruf dan angka dapat membuat huruf dan angka dengan ukuran : 0.25, 0.35, 0.5, 0.7, 1.4 dan 2 mm. Gambar 2.7 Mal Huruf dan Angka 2) Mal busur
  • 9. Busur derajat dibuat dari logam, yaitu aluminium atau plastic. Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180° 3) Mal Elip Mal elips digunakan untuk membuat elips, misalnya gambar silinder, cincin poros, dan bentuk-bentuk elips lainnya. Gambar 2.8 Mal Elip 4) Sablon/mal bentuk Untuk membuat gambar secara tepat dipergunakan mal-mal bentuk. Masih ada macam-macam mal bentuk, seperti misalnya untuk menggambar lambang-lambang dalam bidang elektronik, gambar mur dan lain sebagainya. e. Penghapus dan pelindung penghapus Untuk membuang garis yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet dan ada penghapus yang dibuat dari plastic. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak diinginkan, dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus. f. Jangka 1) Macam-macam jangka a) Jangka besar (100-200 mm) b) Jangka sedang (50-100 mm)
  • 10. c) Jangka kecil (5-50 mm) d) Jangka orleon digunaka untuk membuat lingkaran yang berdiameter 1-5 mm yang tidak dapat dibuat oleh jangka lain. 2) Menggunakan Jangka Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Jangka mempunyai dua kaki, ujung kaki yang satu dari logam runcing yang diperkuat dengan sekrup, sedangkan pada kaki yang lain dapat diisi dengan: a) Ujung pensil b) Trek pen c) Jarum jangka, untuk membagi atau mengukur d) Devider (jangka tusuk)
  • 11. Gambar 2.9 Jangka g. Papan/Meja Gambar Gambar 2.10 Papan/Meja Gambar Meja gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, dimana tempat kepala mistar T digeser. Meja gambar dibuat dari kayu pohon cemara, kayu pohon linde, kayu lapis (polywood) atau hardboard. Ukuran disesuaikan dengan ukuran kertas. h. Mesin gambar
  • 12. Gambar 2.11 Mesin Gambar Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat-alat gambar lainnya, seperti busur derajat, panggarit-T, segi tiga, dan ukuran. Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisma gerak seajajar yang terdiri dari 4 batang penghubung, (link). Sepasang batang penghubung dipasang secara tetap pada sebuah alat, yang dapat dipasang pula pada sebuah papan gambar. Pada sepasang lain ditempatkan sepasang penggaris lurus, dan dapat diputar pada sudut yang dikehendaki. Dengan alat-alat ini dapat ditarik garis-garis sejajar dan garis-garis tegak lurus dengan mudah. 2. Menyimpan Gambar Untuk membuat suatu unit mesin, memerlukan beratus-ratus gambar, bahkah berubu-rubu gambar yang harus dibuat. Oleh karena itu gambar harus diberi nomor (kondifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari data/informasi sewaktu merakit atau mereparasi dari suatu suku cadang.
  • 13. Selain gambar harus diberi nomor urut, gambar juga perlu disimpan dan diawetkan sebagai data/informasi untuk rencana-rencana baru. Penyimpanan ini dapat dilakukan dengan tiga macam : a. Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan; gambar yang mempunyai ukuran besar dilipat seuai dengan teknik melipat gambar, diurutkan sesuai dengan pengelompokannya, kemudian dibendel dalam satu file. b. Untuk menghemat tempat, ada juga gambar difoto diperkecil dan klisenya disimpan pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan. c. Dewasa ini gambar dapat dibuat dengan computer, maka penyimpanan gambar pun dapat disimpan/diawetkan dalam suatu disket, flasdisk, cd, dan hard disk. 3. Melipat Kertas Gambar Gambar yang boleh dilipat adalah gambar cetakan, sedangkan gambar asli tidak boleh dilipat tetapi boleh digulung dengan diameter minimal 40 mm.
  • 14. Gambar 2.12 Melipat Kertas Gambar 4. Etiket (kepala Gambar) Setiap gambar kerja yang dibuat selalu ada etiketnya. Etiket dibuat disisi kanan bawah gambar. Gambar 2.13 Etiket gambar (Kepala gambar) C. Huruf, Garis, dan Kontruksi Geometris 1. Huruf dan Angka a. Penulisan huruf dan angka tegak ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
  • 15. abcdefghijklmnopqrstuvwxyz [(!?:”;’- =+x:√%&)]∅ 1234567890 b. Penulisan huruf dan angka miring ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz [(!?:”;’- =+x:√%&)]∅ 1234567890 c. Ukuran Huruf Standar Permbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari perbandinan ukuran kertas ang distandar, yaitu : Contoh : Jika huruf mempunyai tinggi h = 14 mm, berapa lebar hurufnya (x = lebar huruf) ? Jawab : h:x= atau dengan h = 14 mm, maka : x = = 9,899 mm
  • 16. jadi lebar hurufnya adalah 9,899 mm dibulakan menjadi 10 mm Tabel 3.1 Ukuran Huruf dan Angkah Standar Perbandingan Sifat Huruf dan Anggka Type A Type B Tinggi Huruf h h Tiggi huruf kecil (10/14) . h (7/10) . h Jarak antar huruf (2/14) . h (2/10) . h Jarak antar garis (20/14) . h (14/10) . h Jarak antarkata (6/14) . h (6/10) . h Tebal huruf (1/14) . h (1/10) . h d. Jarak Antarkata Jika huruf standar type A, tinggi 14 mm maka jarak antarkata (6/14) . 14 = 6 mm Jika huruf standar type B, tinggi 14 mm maka jarak antarkata (6/10) . 14 = 8,4 mm e. Tebal huruf Jika kita menggunakan tinggi huruf h = 7 mm, maka : Untuk huruf type A, tebal hurufnya (1/14) . 7 = 0,5 mm Untuk huruf type B, tebal huruf atau pena yang dipakai (1/10) . 7 = 0,7 mm 2. Macam-Macam Garis dan Kegunaannya a. Garis tebal kontinu
  • 17. b. Garis tipis kontinu c. Garis kontinu bebas d. Garis gores tipis e. Garis sumbu 3. Kontruksi Geometris a. Membagi Gari Sama Panjang 1) Gambarkan garis A-B (sembarang) 2) Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1 dengan titik A sebagai pusatnya 3) Dengan tidak merubah jangka (r1=r2) lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di B, sehingga berpotongan di C dan D 4) Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga AE=EB
  • 18. Gambar 3. 1 Membagi Gari Sama Panjang b. Membagi sudut sama besar 1) Lingkaran sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai pusat dengan jari-jari sembarang R yang memotong kaki sudut T AB dan AC di titik-titik P dan Q. 2) Buat dengan P dan Q sebagai pusat busur lingkaran dengan jari-jari sebarang R2 dan Gambar 3. 2 Membagi sudut sama besar R3 (R2 = R3) yang sama besar. Kedua busur lingkaran tersebut berpotongan di T. 3) Tarik garis AT maka sudut BAT = sudut TAC. c. Mebagi sudut siku-siku mejai tiga bagian sama besar 1) Lingkaran sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai pusat dengan jari-jari sembarang R dan busur lingkaran ini memotong kaki sudut AB di P dan kaki sudut AC di Q. 2) Buat dengan jari-jari R dan busur lingkaran dengan titik pusat P dan Q Gambar 3.3Membagi siku-siku mejadi tiga bagian sama besar
  • 19. kedua busur lingkaran ini memotong busur yang pertama di titik-titik R dan S. 3) Tarik garis AR dan AS, maka sudut BAR = sudut RAS = sudut SAC. d. Memindahkan sudut 1) Buat busur lingkaran dengan A sebagian pusat dengan jari-jari sembarang R yang memotong kaki-kaki sudut AB dan AC di n dan m 2) Buat pula busur lingkaran dari A1 dengan jari-jari R1 (R = R1) yang memotong kaki sudut A1 C1 di m1 3) Buat busur lingkaran dari titik m dengan jari-jari r = nm 4) Buat pula busur lingkaran dengan jari-jari r1 = r dari titik di m1 busur ini memotong busur yang pertama ( jari-jari R1) di titik n 5) Tarik garis A1 n1 yang merupakan kaki sudut A1 B1Maka sudut B1 A1 C1 = sudut BAC
  • 20. Gambar 3. 4 Memindahkan sudut e. Segi lima beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M 1) Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B 2) Buat busur yang sama dari titik A dan titik B. Perpotongan busur tersebut ditarik garis memotong lingkaran di titik C dan D serta melalui titik M 3) Kemudian buat busur yang sama pada titik M dan titik B. Perpotongan busur tersebut Gambar 3.5 Segilima beraturan ditarik garis hingga memotong di titik E 4) Hubungkan garis dari titik E dan titik D 5) Lingkarkan dari titik E sepanjang ED ke arah MA hingga memotong di titik F 6) Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan 7) Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk segi lima beraturan 8) f. Segienam beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M 1) Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B
  • 21. 2) Buat busur yang sama dari titik A dan titik B sepanjang AM = BM memotong lingkaran 3) Hubungkan titik potong yang terdapat pada lingkaran tersebut sehingga tergambarlah segi enam beraturan Gambar 3.6 Segienam beraturan g. Segitujuh braturan 1) Tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik pusatdi O 2) Tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B 3) Buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan panjang ke atas 4) Dengan cara lukisan, garis AB di bagi tuju bagian sama besar, hingga didapat 1’, 2’, 3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’ 5) Ukur dengan jangka dari A ke 1’ (A1’=r2)dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di A hingga berpotongan Gambar 3.7 Segitujuh beraturan dengan perpanjangan AB di E 6) Ukur dengan jangka ari O ke E (OE=r 3) dan glingkarkan r3 tersebut dengan titik pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G 7) Tarik Garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H 8) Ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini merupakan sisi segitujuh
  • 22. 9) Pindahkan s=H3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat segitujuh beraturan. h. Elips 1) Bagilah sumbu AB dalam 4 bagian sama panjang, maka diperoleh titik M1, M2, dan M3 2) Buatlah lingkaran 2, 2, dan 3 dengan jari- jari ¼ panjang sumbu dengan titik pusat lingkaran M1, M2, dan M3 3) Ketiga lingkaran tersebut saling berpotongan di titik C, D, E, dan F 4) Tarik garis M1C, M1E, dan M3D, M3F yang memotong keliling lingkaran di titik Gambar 3.8 Elips G, H, I, dan J 5) Garis M2C dan M3D berpotongan di titik N1, sedangkan M1E dan M3F berpotongan di titik N2 6) Titik N1 dan N2 sebagai pusat dari busur lingkaran Bh dan IJ i. Parabola 1) Buatlah garis bantu sejajar arah tegak 10 bagian dengan jarak yang sama 2) Buat juga garis bantu sejajar arah mendatar 5 bagian sama panjang
  • 23. 3) Jarak garis mendatar lebih lebar daripada jarak arah tegak 4) Hubungkan dari titik 0 tepi ke titik 1, 2, 3, 4, dan 5 tengah atau juga hubungkan garis Gambar 3.9 Parabola dari titik 5 tengah ke titik 1, 2, 3, 4 tepi 5) Hasil tarikan garis tersebut akan dipotongkan dengan garis tegak yaitu 01, 51 dengan garis tegak A, garis 02, 52 dengan garis tegak B, garis 03, 53 dengan garis tegak C dan garis 04, 54 dengan garis D serta sebagai puncaknya garis E5 6) Perpotongan garis-garis tersebut merupakan titik penghubung dalam pembuatan garis parabola. j. Menggambar Hiperbola 1) Buatlah sumbu X dan Y 2) Buatlah lingkaran pusat C dan bujur sangkar 3) Tarik garis menyilang melalui sudut diagonal dari bujur sangkar 4) Pada sumbu X berpotongan di V dan V1 5) Tentukan pusat putaran hiperbola F dan F1 dengan jarak dari V dan V1 setengah jarak jari-jari lingkaran sehingga FV = Gambar 3.10 Hierbola F1V1 6) Tentukan titik A, A1, A2, A3, dan A4 pada sumbu X 7) Jarak AA1 = A1A2 = A2A3 = A3A4
  • 24. 8) Buatlah busur dari titik F dengan jarak AV di potongan busur dari titik F1 dengan jarak AV1, kemudian dibalik dari titik F‘ dengan jarak AV di potongan busur dari titik F dengan jarak AV1 9) Dan seterusnya jarak busur A1V dan A1V1, A2V dan A2V1, A3V dan A3V1, dan yang terakhir A4V dan A4V1, pusat putarannya bergantian dari titik F dan F1 10) Hasil perpotongan dihubungkan membentuk gambar hiperbola