Dokumen tersebut membahas tentang Plasmodium malariae, vektor penularan malaria yaitu nyamuk Anopheles, siklus hidup parasit malaria, gejala, pencegahan, dan pengobatan malaria.
3. Apa saja yang akan Kita Bahas ?
• Klasifikasi, struktur tubuh, siklus hidup
Plasmodium malariae
• Klasifikasi, Struktur tubuh, siklus hiidup
Anopheles Sp.
• Malaria, patogenik malaria, gejala-gejala
malaria, pencegahan dan pengobatan
malaria.
4. Taksonomi Plasmodium malariae
• Kingdom: Protista
• Phylum : Apicomplexa
• Class : Aconoidasida
• Order : Haemosporida
• Family : Plasmodiidae
• Genus : Plasmodium
• Species : Plasmodium malariae
5. Struktur Tubuh Plasmodium malariae
• Plasmodium memiliki struktur
tubuh berbentuk bulat panjang
yang dapat mencapai 10 mm.
• Plasmodium malariae tidak
memiliki alat gerak
khusus, sehingga gerakannya
dilakukan dengan mengubah
kedudukan tubuhnya.
• Dibagian anterior terdapat
kompleks apikal berupa
kait, penghisap, atau filamen
sederhana untuk melekatkan
diri pada inang. Kompleks
apikal hanya terlihat dengan
mikroskop elektron.
6. Plasmodium malariae
• Plasmodium malariae termasuk dalam phylum
Apicomplexa atau Sporozoa. Sporozoa
merupakan golongan protista yang dapat
membentuk spora untuk menginfeksi
inangnya.
• Plasmodium malariae merupakan parasit pada
manusia (penyebab penyakit malaria
quartana, ia mengambil makanan dengan
menyerap dari tubuh inangnya.
7. Anopheles Sp.
• Kingdom: Animalia
• Phylum : Arthropoda
• Class : Insecta
• Order : Diptera
• Family : Colicidae
• Genus : Anopheles
• Species : Anopheles Sp.
8. Karakteristik Anopheles Sp.
Anopheles (nyamuk betina) merupakan salah satu anggota dari
family Culicidae. Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles. Namun,
hanya 30-40 yang dapat menjadi vektor malaria. Secara alami
Anopheles gambiae paling terkenal akibat peranannya sebagai
penyebar parasit malaria (misalnya Plasmodium malariae). Di
Indonesia, ditemukan 80 spesies nyamuk Anopheles tetapi hanya 16
spesies sebagai vektor malaria. Ciri nyamuk Anopheles Relatif sulit
dibedakan dengan jenis nyamuk lain, kecuali dengan kaca pembesar.
Ciri paling menonjol yang bisa dilihat oleh mata telanjang adalah posisi
waktu menggigit menungging, terjadi di malam hari, baik di dalam
maupun di luar rumah, sesudah menghisap darah nyamuk istirahat di
dinding dalam rumah yang gelap, lembab, di bawah meja, tempat tidur
atau di bawah dan di belakang lemari
18. Malaria
• Penyakit malaria adalah penyakit menular yang
menyerang dalam bentuk infeksi akut ataupuan kronis.
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa genus
plasmodium bentuk aseksual, yang masuk ke dalam
tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anhopeles
betina. Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa
italia yaitu mal = buruk dan area = udara atau udara
buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa –
rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga
mempunyai nama lain seperti demam roma, demam
rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges,
demam kura dan paludisme Di dunia ini hidup sekitar
400 spesies nyamuk anopheles, tetapi hanya 60 spesies
berperan sebagai vektor malaria alami.
19. Kasus yang terjadi dalam Malaria
1. Kasus Rekrudesensi
Rekrudesensi adalah berulangnya gejala
klinik dan parasitemia dalam masa 8 minggu
sesudah berakhirnya serangan primer.
2. Kasus Relaps
Relaps dinyatakan sebagai berulangnya gejala
klinik setelah periode yang lama dari masa
laten, sampai 5 tahun.
20. Patogenesis Malaria
Patogenesis malaria akibat dari interaksi
kompleks antara parasit, inang dan lingkungan.
1. Penghancuran eritrosit
2. Mediator endotoksin-makrofag.
3. Sekuestrasi eritrosit yang terluka
21. Gejala-Gejala Penyakit Malaria
a. Periode dingin
Dimulai dengan menggigil, kulit dingin, dan
kering, penderita sering membungkus dirinya
dengan selimut atau sarung pada saat
menggigil, sering seluruh badan gemetar,
pucat sampai sianosis seperti orang
kedinginan. Periode ini berlangsung antara 15
menit sampai 1 jam diikuti dengan
meningkatnya temperature.
22. b. Periode Demam
Wajah penderita terlihat merah, kulit
panas dan kering, nadi cepat dan panas
tubuh tetap tinggi, dapat sampai 40 °C
atau lebih, respirasi meningkat, nyeri
kepala, nyeri retroorbital, muntah-
muntah dan dapat terjadi syok.
Terjadinya demam pada penyakit
malaria adalah berhubungan erat dengan
kerusakan dari generasi merozoit dan
rupturnya sel darah merah yang berisi
merozoit tersebut. Terjadinya demam
juga dirangsang oleh produk exkresi dari
parasit yang dikeluarkan pada waktu
erytrocyt lysis
23. • c. Periode berkeringat
Penderita berkeringat mulai dari
temporal, diikuti seluruh tubuh, penderita
merasa capek dan sering tertidur. Bila
penderita bangun akan merasa sehat dan
dapat melakukan pekerjaan biasa. Anemia
merupakan gejala yang sering ditemui pada
infeksi malaria, dan lebih sering ditemukan
pada daerah endemik. Kelainan pada limpa
akan terjadi setelah 3 hari dari serangan akut
dimana limpa akan membengkak dan nyeri.
24. Penularan Penyakit Malaria
a. Alamiah
Terjadi melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina yang mengandung
spororzit Plasmodium malariae.
a. Nonalamiah
penularan malalui transfusi darah, masa
inkubasinya tergantung pada jumlah
parasit yang turut masuk bersama darah
dan tingkat imunitas penerima darah.
Masa inkubasi merupakan rentang
waktu sejak sporozoit masuk sampai
timbulnyagejala klinis yang ditandai
dengan demam. Masa inkubasi
Plasmodium malariae yaitu 28-30 hari.
25. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penyebaran Malaria
1.Lingkungan Fisik (suhu, kelembaban udara,
hujan , angin, Sinar Matahari, arus air)
2. Lingkungan kimia (Oksigen, Kadar garam, pH)
3. Lingkungan Biologis (misalnya, Bakau dan
Algae).
4. 4. Lingkungan Sosial Budaya
26. Pencegahan Penyakit Malaria
• Penyemprotan dengan insectisida
• Larviciding
• Biological control
• Pengolahan lingkungan (Source reduction)
• Pemakaian Kelambu
27. Pengobatan penyakit Malaria
• obat antimalaria biasanya yang dipakai
adalah Chloroquine, Namun ada
beberapa penderita yang resisten
dengan pemberian Chloroquine, maka
beberapa dokter akan memberikan
antimalaria lainnya seperti Artesunate-
Sulfadoxine/pyrimethamine, Artesunate
- amodiaquine, Artesunat-piperquine,
Artemether-lumefantrine,dan
Dihidroartemisinin-piperquine.