SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 86
Baixar para ler offline
!" #

   $     " #%&      $"     #% % #%
'& & #    #% % #%
    () "                 ) (       *(   )
     ( %       ) # +()(*    +
#(     ,     -
.
#(+ /
                  !" #


     $"          %" % $ 0 #% % #% 1#
       %" % #% % #% 1#
   2() , $ 0 " *   2   3     ( ) #2 2
# +() (*     +        ( $ 0 % 2* ) ,
#(     ,       -
LEMBAR PENGESAHAN

PERAMALAN HASIL PENANGKAPAN IKAN KONSUMSI AIR
 TAWAR DI KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN METODE
               ARIMA BOX-JENKINS


                    LAPORAN TUGAS AKHIR

          Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
       Kelulusan Di Program Studi Diploma Tiga Statistika
       Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
              Institut Teknologi Sepuluh Nopember
                            Surabaya


                             Oleh :
                      INDRA HERLANGGA
                        NRP 1305 030 029


Disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir :


Dra. Kartika Fitriasari, M.Si.            (                 )
NIP. 132 061 809


                          Mengetahui
               Ketua Jurusan Statistika FMIPA-ITS




                      Dr. Sony Sunaryo, MSi
                         NIP. 131 843 380


                    SURABAYA,      JUNI 2008
KATA PENGANTAR

         Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
dengan judul “Peramalan Hasil Penangkapan Ikan Konsumsi
Air Tawar Di Kabupaten Mojokerto Dengan Metode Arima
Box-Jenkins”. Keberhasilan dalam penyusunan laporan akhir ini
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan, bimbingan, petunjuk dan juga saran
selama penyusunan laporan tugas akhir ini, antara lain kepada :
    1. Bapak Dr. Sonny Sunaryo, M.Si selaku Ketua Jurusan
         Statistika FMIPA ITS Surabaya.
    2. Ibu Dra. Kartika Fitriasari, M.Si selaku dosen
         pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk
         memberi bimbingan, nasihat serta saran.
    3. Ibu Ir. Mutiah Salamah, M.Kes selaku Koordinator Tugas
         Akhir Jurusan Statistika ITS Surabaya.
    4. Bapak, Ibu, kakak dan adik yang selalu memberikan
         motivasi, dukungan, kasih sayang dan do’a.
    5. Terima kasihku untuk “Adè-q” yang selalu memarahi,
         menemani, memberi dukungan moral, motivasi dan do’a.
    6. Teman-teman angkatan D3 Statistika 2005, terimakasih
         atas dukungan serta bantuannya.
    7. Staff dosen dan karyawan jurusan yang telah banyak
         membantu penulis selama kuliah di D3 Statistika ITS
         Penulis menyadari dalam pembuatan laporan tugas akhir
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik serta saran
sangat penulis harapkan perbaikan dan kesempurnaan. Semoga
laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca.

                                      Surabaya, Juni 2008

                                             Penulis
PERAMALAN HASIL PENANGKAPAN IKAN KONSUMSI
    AIR TAWAR DI KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN
            METODE ARIMA BOX-JENKINS

          Nama Mahasiswa      : Indra Herlangga
          Nrp                 : 1305.030.029
          Program             : Dipl. III Statistika FMIPA-ITS
          Dosen Pembimbing     : Dra. Kartika Fitriasari, M.Si

Abstrak
         Indonesia merupakan negara dengan sumber daya perairan
yang sangat melimpah. Perikanan adalah salah satu hasil dari sektor
perairan yang selama ini mulai dikembangkan pemerintah. Di bidang
perikanan banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerin-
tah baik dalam kegiatan pemberdayaan dan pengelolaannya. Dalam hal
ini pemerintah membentuk suatu instansi negeri pemerintah untuk
mengelola sektor perikanan Indonesia yaitu Dinas Peternakan dan Pe-
rikanan Indonesia. Dalam penelitian ini difokuskan terhadap hasil
penangkapan ikan konsumsi air tawar di Mojokerto yang saat ini
berkembang sangat dinamis. Jenis ikan konsumsi yang akan dianalisis
adalah jenis ikan konsumsi air tawar yang banyak dikonsumsi dan
menjadi permintaan terbanyak masyarakat di Mojokerto yaitu ikan
tawes, nila, dan lele. Oleh karena itu untuk mengetahui perkembangan
hasil penangkapan ikan air tawar digunakan suatu model peramalan
berdasarkan data masa lalu, yaitu model time series. Berdasarkan
penelitian terhadap data penangkapan tiap jenis ikan yang telah
dilakukan diperoleh model peramalan untuk data penangkapan ikan
tawes pada periode bulan Januari 2002 sampai dengan Desember 2007
didapatkan suatu model yang terbaik adalah ARIMA (0 1 0)12.
Sedangkan untuk data penangkapan ikan nila pada periode yang sama
didapatkan model yang terbaik adalah ARIMA (1 1 0)12 dan untuk data
penangkapan ikan lele pada periode yang sama didapatkan model
terbaik yaitu ARIMA (0 1 0)12.

Kata Kunci : Penangkapan Ikan, Time Series, ARIMA
FORECASTING OF CONSUMPTION FISH
                   IN MOJOKERTO
        BY USING ARIMA BOX-JENKINS METHOD

        Name                    : Indra Herlangga
        Nrp                     : 1305.030.029
        Programe                : Diploma III Statistika FMIPA-ITS
        Supervisor              : Dra. Kartika Fitriasari, M.Si

Abstract
         Indonesia is a country with a real abundance water territory
resource. Fishery is one of results from water territory sector which
recently developed by government. In fishery area, a lot of constraints
faced by good government in the enable activity and management. In
this case governmental formed an institution of government country to
manage Indonesia fishery sector that is Dinas Peternakan dan
Perikanan Indonesia. In this research focused to result of arrest of
consumption fish of freshwater in Mojokerto which now grows very
dynamic. Consumption fish which will be analysed is type of freshwater
which many consumed and become request by public in Mojokerto that
is tawes, nila, and lele. Therefore to know development result of arrest
of bream is applied by a forecasting model based on past data, that is
model time series. Based on research to data every fish type which has
been done obtained forecasting at period of January 2002 up to
December 2007. The result shows that the best ARIMA model of tawes is
ARIMA (0 1 0)12. Than the best arima model of nila is ARIMA (1 1 0)12
and than the best ARIMA model of lele is ARIMA (0 1 0)12.


Keyword : Fish arrest, Time Series, ARIMA
DAFTAR ISI

Judul                                                                           halaman
HALAMAN JUDUL................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................iii
ABSTRAK............................................................................... iv
ABSTRACT............................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR............................................................... ix
DAFTAR TABEL.................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
      1.1 Latar Belakang...................................................... 1
      1.2 Permasalahan            ................................................. 2
      1.3 Tujuan................................................................... 3
      1.4 Manfaat................................................................ 3
      1.3Batasan Masalah................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
      2.1 Tinjauan Statistika .............................................. 5
        2.1.1 Metode Time Series........................................5
        2.1.2 Model Time Series.......................................... 7
        2.1.3 Identifikasi Model ARIMA Box-Jenkins
              Dan Pemeriksaan Parameter………………. 9
        2.1.4 Pengujian Asumsi Residual………………… 11
        2.1.5 Pemilihan Model Terbaik…………………... 12
      2.2 Tinjauan Non Statistika …………………............14
        2.2.1 Perikanan…………………………………….14
        2.2.2 Perikanan Tangkap…………………………..14
        2.2.3 Penangkapan Ikan…………………………... 14
        2.2.4 Perairan Umum (Air Tawar)………………... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
       3.1 Sumber Data..........................................................17
       3.2 Metode Pengukuran Variabel Penelitian.............. 17
       3.3 Metode Analisis.................................................... 18
       3.4 Diagram Langkah Penelitian............... .................20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
      4.1 Analisis Time Series............................................. 21
      4.2 Peramalan Data Penangkapan Jenis Ikan Tawes.. 21
        4.2.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan
              Ikan Tawes..................................................... 21
      4.3 Peramalan Data Penangkapan Jenis Ikan Nila..... 28
        4.3.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan
              Ikan Nila......................................................... 28
      4.4 Peramalan Data Penangkapan Jenis Ikan Lele......35
        4.4.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan
              Ikan Lele........................................................ 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
     5.1 Kesimpulan........................................................... 43
     5.2 Saran..................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Transformasi Box-Cox................................................ 6
Tabel 2.2 Kriteria ACF dan PACF pada model ARIMA ....... . .. 9
Tabel 4.1 Signifikansi Model Musiman Tawes ..................... . 24
Tabel 4.2 Uji Ljung-Box Model Musiman Tawes. ................ . 24
Tabel 4.3 Uji Kenormalan Model Musiman Tawes. .............. . 24
Tabel 4.4 Uji Asumsi white noise Differencing musiman . ... . 25
Tabel 4.5 Uji Asumsi Normal Differencing Musiman .......... . 25
Tabel 4.6 Nilai AIC model Tawes ......................................... . 26
Tabel 4.7 Kriteria Out Sampel Data Ikan Tawes model . ...... . 26
Tabel 4.8 Estimasi nilai konstan Model ARIMA Tawes . ..... . 27
Tabel 4.9 Peramalan 12 Bulan Kedepan Untuk Penangkapan
          Ikan Tawes . ………………………………………. 27
Tabel 4.10 Hasil Uji Parameter Data Jenis Ikan Nila .............. . 32
Tabel 4.11 Hasil Uji Box Pierce (Ljung Box) Chi-Square
          Data Ikan Nila ........................................................ . 32
Tabel 4.12 Pemeriksaan Kenormalan Data Jenis Ikan Nila...... 33
Tabel 4.13 Kriteria Out Sampel Data Penangkapan Ikan Nila . 34
Tabel 4.14 Peramalan 12 Bulan Kedepan Untuk Penangkapan
            Ikan Nila..................................................................34
Tabel 4.15 Signifikansi Model Musiman Lele ....................... . 37
Tabel 4.16 Uji Ljung-Box Model Musiman Lele. .................. . 38
Tabel 4.17 Uji Kenormalan Model Musiman Lele. ................ . 38
Tabel 4.18 Uji Asumsi white noise Differencing musiman lele 39
Tabel 4.19 Uji Asumsi Normal Differencing Musiman lele... . 39
Tabel 4.20 Nilai AIC model lele. ............................................ . 40
Tabel 4.21 Kriteria Out Sampel Data Ikan Lele model............. 40
Tabel 4.22 Estimasi nilai Konstan Model ARIMA Lele ........ . 40
Tabel 4.23 Peramalan 12 Bulan Kedepan Untuk Penangkapan
            Ikan Lele .............................................................. . 41
DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Diagram langkah penelitian ................................... 20
Gambar 4.1 Plot Time Series Data Ikan Tawes....................... . 21
Gambar 4.2 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan
           Ikan Tawes............................................................. 22
Gambar 4.3 ACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan
           Tawes .......................................................................23
Gambar 4.4 PACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan
           Tawes............... ...................................................... 23
Gambar 4.5 Time Series Data Penangkapan Ikan Nila............ . 28
Gambar 4.6 Box-Cox Plot Data Penangkapan Ikan Nila .......... 29
Gambar 4.7 Time Series Plot Data Transformasi Penangkapan
           Ikan Nila..................................................................29
Gambar 4.8 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan
           Ikan Nila ................................................................ 30
Gambar 4.9 ACF Plot Data Musiman Penangkapan Ikan Nila 31
Gambar 4.10 PACF Plot Musiman Penangkapan Ikan Nila ..... 31
Gambar 4.11 Plot Time Series Data Penangkapan Ikan lele...... 35
Gambar 4.12 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan
            Ikan lele. .................................................................36
Gambar 4.13 ACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan
            Lele................... ................................................... 36
Gambar 4.14 PACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan
            Lele................... ................................................... 37
Tidak seorang pun dapat kembali dan membuat suatu awal yang
bagus. Siapapun dapat memulai dari sekarang dan membuat akhir yang
bagus (NN)




                                                            BAB I
                                              PENDAHULUAN
BAB I
                      PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
        Indonesia merupakan negara dengan sumber daya perair-
an yang sangat melimpah. Perikanan adalah salah satu hasil dari
sektor perairan yang selama ini mulai dikembangkan pemerintah.
Di bidang perikanan banyak sekali kendala-kendala yang dihada-
pi oleh pemerintah baik dalam kegiatan pemberdayaan dan pe-
ngelolaannya. Pemerintah membentuk suatu instansi negeri peme-
rintah untuk mengelola sektor perikanan Indonesia yaitu Dinas
Peternakan dan Perikanan Indonesia. Instansi ini mengelola setiap
jenis perikanan di Indonesia seperti perikanan laut, perikanan
umum (darat), budidaya, dan lain-lain. Instansi ini dalam kiner-
janya berfungsi sebagai penyuluhan pendidikan perikanan, mana-
jemen perikanan daerah, hingga penjualan yang berorientasi
terhadap peningkatan devisa negara.
        Penelitian ini difokuskan terhadap hasil penangkapan
ikan konsumsi air tawar di Indonesia yang saat ini berkembang
sangat dinamis. Hal ini menjadi acuan bagi pemerintah bagaima-
na agar hasil penangkapan ikan konsumsi semakin lama semakin
berkembang dengan mengetahui faktor-faktor yang mempenga-
ruhinya. Ada 2 jenis ikan perairan yaitu ikan konsumsi dan ikan
non konsumsi. Ikan konsumsi adalah semua jenis ikan yang dapat
dikonsumsi oleh masyarakat. Sedangkan ikan non konsumsi
adalah ikan yang tidak dapat dikonsumsi masyarakat dalam arti
bisa untuk tujuan lain, misal ikan hias, ikan penangkaran, pakan
ternak, tepung ikan, bahan pakan ikan dan lain-lain. Hasil pe-
nangkapan ikan berasal dari air tawar yaitu perikanan yang basis
usahanya berupa penangkapan ikan di air tawar (sungai, waduk,
rawa, danau, atau genangan air lainnya). Untuk mengetahui pe-
ningkatan jumlah penangkapan ikan konsumsi maka ikan dari
perairan tawar yang dikelola masyarakat harus dipantau perkem-
bangannya.
Adapun beberapa penelitian yang pernah dilakukan me-
ngenai sektor perikanan yaitu “Pola Ekspor Hasil Perikanan de-
ngan menggunakan Analisis Regresi” oleh Avrohandri (1993) dan
“Pendugaan Fungsi Produksi Ikan dalam Jaring Apung dengan
menggunakan analisis Multivariat” oleh Nurlatifah (1999).
Peneliti mencoba menggunakan metode peramalan ARIMA Box-
Jenkins sebagai salah satu alternatif solusi dalam memodel-kan
peramalan hasil penangkapan ikan konsumsi air tawar untuk masa
yang akan datang. Oleh karena itu untuk mengetahui per-
kembangan hasil penangkapan ikan konsumsi maka digunakan
suatu model peramalan berdasarkan data masa lalu, yaitu data 3
jenis ikan hasil penangkapan selama 6 tahun terakhir yang diper-
oleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto.
Jenis ikan konsumsi yang akan dianalisis adalah jenis ikan kon-
sumsi air tawar yang banyak dikonsumsi dan menjadi permintaan
terbanyak masyarakat di Mojokerto yaitu ikan tawes, nila, dan
lele. Dari penelititan ini akan didapatkan model peramalan yang
mampu meramalkan hasil penangkapan ikan tiap jenis di tahun-
tahun berikutnya.
         Metode deret waktu yang digunakan adalah untuk mera-
malkan peningkatan hasil penangkapan 3 jenis ikan konsumsi
menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins dimana metode terse-
but adalah salah satu metode peramalan untuk meramalkan suatu
data pada periode yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai
cara dalam menentukan kemungkinan peningkatan hasil penang-
kapan ikan air tawar, sehingga hasil peramalan tersebut dapat
membantu Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto me-
nentukan kebijakan yang akan diambil dengan acuan perkem-
bangan hasil penangkapan ikan konsumsi air tawar itu sendiri.

1.2 Permasalahan
    1. Bagaimana menentukan model peramalan yang sesuai
       dengan data 3 jenis ikan konsumsi air tawar hasil penang-
       kapan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto
       dengan menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins.
2. Bagaimana nilai peramalan 3 jenis ikan konsumsi air ta-
      war hasil penangkapan ikan bulanan untuk periode yang
      akan datang.

1.3 Tujuan
    1. Memperoleh model peramalan yang sesuai dengan data 3
       jenis ikan konsumsi air tawar hasil penangkapan ikan di
       Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto dengan
       menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins.
    2. Mengetahui besarnya nilai peramalan 3 jenis ikan kon-
       sumsi air tawar hasil penangkapan ikan bulanan untuk pe-
       riode yang akan datang.

1.4 Manfaat
         Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah
memberikan gambaran mengenai perkembangan hasil penang-
kapan ikan konsumsi di Dinas Peternakan dan Perikanan Kab.
Mojokerto melalui analisis peramalan dengan metode ARIMA
Box-Jenkins sehingga hasil peramalan tersebut dapat membantu
instansi dalam menentukan kebijakan yang akan diambil dengan
acuan perkembangan hasil produksi ikan konsumsi itu sendiri.
Dari hasil peramalan dapat juga digunakan untuk menentukan
target produksi penangkapan ikan dan menentukan target
konsumsi ikan perkapita pada tahuntahun berikutnya sesuai
dengan jenis ikan yang dikonsumsi.

1.5 Batasan Masalah
        Adapun beberapa hal yang menjadi batasan permasalahan
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Data yang digunakan adalah 3 jenis ikan konsumsi air tawar
    yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Mojokerto yaitu
    ikan tawes, nila, dan lele.
2. Data yang digunakan mulai periode Januari 2002 hingga
    Desember 2007 sebanyak 72 bulan.
(halaman ini sengaja dikosongkan)
Setiap orang mendengar apa yang kau katakan. Sahabat mendengar apa
yang harus kau katakan. Sahabat terbaik mendengarkan apa yang kau
tidak dapat katakan (Roullete)




                                                         BAB II
                                       TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
                      TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Statistika
2.1.1 Metode Time Series
         Deret Waktu (Time series) adalah serangkaian penga-
matan terhadap suatu variabel yang diambil dari waktu ke-waktu
dan dicatat secara berurutan menurut urutan waktu kejadiannya
dengan interval waktu yang tetap (Wei, 1990). Time series dapat
juga diartikan sebagai serangkaian data yang didapatkan berdasar-
kan pengamatan dari suatu kejadian pada urutan waktu terjadinya.
Waktu kejadian bisa merupakan periode dalam satuan detik, me-
nit, jam, hari, bulan, tahun dan periode waktu yang lainnya, se-
muanya itu merupakan serangkaian data pengamatan yang dida-
sarkan pada waktu kejadian dengan interval waktu tertentu yang
lebih dikenal dengan time series (Cryer, 1986), dimana setiap
pengamatan dinyatakan sebagai variabel random Zt yang didapat-
kan berdasarkan indeks waktu tertentu (ti) sebagai urutan waktu
pengamatan, sehingga penulisan data time series adalah Zt1, Zt2,
Zt3, …, Ztn. Dalam metode time series ada beberapa hal yang per-
lu diperhatikan, yaitu kestasioneran data, fungsi autokorelasi dan
fungsi autokorelasi parsial.
         Stasioneritas time series merupakan suatu keadaan jika
proses pembangkitan yang mendasari suatu deret berkala
didasarkan pada nilai tengah konstan dan nilai varians konstan
(Makridakis, Wheelwright, McGee, 1999). Dalam suatu data
kemungkinan data tersebut tidak stationer hal ini dikarenakan
mean tidak konstan atau variansnya tidak konstan sehingga Untuk
menghilangkan ketidakstasioneran terhadap mean, maka data
tersebut dapat dibuat lebih mendekati stasioner dengan cara
melakukan penggunaan metode pembedaan atau differencing
(Makridakis, Wheelwright, McGee, 1999).
         Yt = Zt – Zt-1                 .................................(2.1)
         Dan jika data tidak stasioner dalam varians, maka dapat
distabilkan dengan menggunakan transformasi. Berikut adalah
transformasi Box-Cox (Wei, 1990) untuk beberapa nilai                                  yang
sering digunakan.

                            Tabel 2.1 Transformasi Box-Cox
                      Nilai                    Transformasi
                   estimasi
                      -1,0                          1/ Zt
                      -0,5                         1/ Zt
                       0,0                         Ln Zt
                       0,5                            Zt
                        1               Zt (tidak ada transformasi)
               (Sumber : Wei, 1990)
         Autocorrelation Function (ACF) merupakan suatu proses
korelasi pada data time series antara Zt dengan Zt+k. Plot ACF
dapat digunakan untuk identifikasi model pada data time series
dan melihat kestasioneran data, terutama pada kestasioneran
dalam mean. fungsi autokovarians dapat dituliskan sebagai
berikut: (Wei, 1990)
γ k = cov (Zt , Zt+k) = E (Zt- µ ) (Zt+k- µ ) ..............................(2.2)
dan fungsi autokorelasi antara Zt dan Zt+k adalah :
           cov(Z t , Z t + k )
ρk =                                               ......................................(2.3)
        var(Z t ) var(Z t + k )
       Sampel pengambilan data pada time series untuk fungsi
autokorelasi dapat dituliskan sebagai berikut : (Wei, 1990)

        n−k
               ( Z t − Z )( Z t + k − Z )
 ρk =   t =1
                  n
                                            untuk k = 0,1,2,3,        ................(2.4)
                        (Zt − Z )   2

                 t =1
         Plot fungsi autokorelasi parsial digunakan sebagai alat
untuk mengukur tingkat keeratan antara Zt dan Zt+k dan apabila
terjadi pengaruh dari lag time 1,2,3,..., dan seterusnya sampai k =
1 dianggap terpisah. Fungsi autokorelasi parsial dapat dituliskan
sebagai berikut :
φ kk = corr (Zt, Zt+k | Zt+1, Zt+2,... Zt+k-1)........................................(2.5)
         Durbin dalam (Wei, 1990) memperkenalkan prosedur
tentang suatu fungsi autokorelasi parsial dalam persamaan :
                           k −1
                   ρk −            Φ k −1, j ρ k − j
                            j −1
           φkk =           k −1
                                                       .........................................(2.6)
                      1−           Φ k −1, j ρ j
                           j =1

dimana : φkj = φk −1, j − φkkφk −1, k − j ,untuk j= 1,2, …,k-1

2.1.2   Model Time Series
        Proses pada time series secara umum memiliki beberapa
model, diantaranya Model AR (Autoregressive), MA (Moving
Average), Model campuran ARMA (Autoregressive Moving
Average), ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average),
dan model SARIMA (Seasonal Autoregressive Integrated Moving
Average). (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1999).
        Model AR (Autoregressive) pada orde p menyatakan bah-
wa suatu model dimana pengamatan pada waktu ke-t berhubung-
an linear dengan pengamatan waktu sebelumnya t-1, t-2, t-p. Ben-
tuk fungsi persamaan untuk model AR pada orde p adalah (Wei,
1990) :
         Z t = φ1 Z t −1 + φ2 Z t −2 + ... + φ p Z t − p + at ......................(2.7)
Model AR pada orde 1 yaitu :
           Z t = φ1 Z t −1 + at                    .............................................(2.8)
Model AR pada orde 2 yaitu :
           Z t = φ1 Z t −1 + φ2 Z t −2 + at ............................................(2.9)
       Model MA (Moving Average) pada orde q menyatakan
bahwa suatu model yang merupakan suatu penyimpangan pe-
ngamatan masa lalu dengan pengamatan waktu ke-t.
Bentuk fungsi persamaan untuk model MA pada orde (q)
adalah (Wei, 1990) :
        Z t = at − θ1at −1 − θ 2 at −2 − ... − θ q at −q ..................(2.10)
Model MA pada orde 1 yaitu :
          Z t = at − θ1at −1 .....................................................(2.11)
Model MA pada orde 2 yaitu :
                  (                    )
          Z t = 1 − θ1 B − θ 2 B 2 at ………..........................(2.12)
         Model ARMA merupakan model gabungan antara model
AR (autoregressive) dengan MA (Moving Average) yang kadang
ditulis dengan notasi ARMA (p,q). Bentuk fungsi model ARMA
pada orde p dan q adalah :
Z t = φ1 Z t −1 + ... + φ p Z t − p + at − θ1at −1 − ... − θ q at −q .............(2.13)
Model ARMA (1,1) pada orde p =1 dan q =1 yaitu :
         Z t = φ1 Z t −1 + at − θ1at −1 ........................................(2.14)
           Model ARIMA (p, d, q) yang dikenalkan oleh Box dan
Jenkins dengan orde p sebagai operator dari AR, orde d
merupakan differencing, dan orde q sebagai operator dari MA.
Model ini digunakan untuk data time series yang telah di
differencing atau sudah stasioner dalam mean, dimana d adalah
banyaknya hasil differencing, bentuk persamaan untuk model
ARIMA adalah (Wei, 1990) :
φ p (B )(1 − B )d Ζ t = θ 0 + θ q (B )at ........................................(2.15)
Fungsi orde (p) untuk operator dari AR yang telah stasioner :
            (
φ p (B ) = 1 − φ1 B − ... − φ p B p    )
                                    ........................................(2.16)
Fungsi dari orde (q) untuk operator MA yang telah stasioner :
θ q (Β) = (1 − θ1Β − θ 2 B 2 − ... − θ q Β q ) ....................................(2.17)
          Model ini dinotasikan dengan ARIMA (p, d, q) (P, D, Q)s
yang mempunyai faktor musiman dalam pengamatan waktu ke-t.
Bentuk fungsi persamaan model ARIMA musiman adalah :
     ( )                                           ( )
Φ P B s φ p (B )(1 − B ) Z t = θ q (B )Θ Q B S at .....................(2.18)
                            D
dimana:
          Φ P = orde P pada koefisien komponen AR musiman
          φ p = orde p pada koefisien komponen AR
          Θ Q = orde Q pada koefisien komponen MA Musiman
          θ q = orde q pada koefisien komponen MA

2.1.3   Identifikasi Model ARIMA Box-Jenkins dan
        Pemeriksaan Parameter
        Identifikasi model ARIMA Box-Jenkins dapat dijadikan
sebagai langkah dalam mengidentifikasi adanya ketidakstasio-
neran model. Bila tidak stasioner dalam mean maka harus di diffe-
rencing dan jika tidak stasioner dalam varians maka harus
ditransformasi. Salah satu tranformasi yang digunakan adalah
tranformasi Box Cox, kemudian setelah data sudah stationer
dalam mean dan varian maka selanjutnya membuat plot ACF dan
PACF yang digunakan untuk mengidentifikasi model awal
ARIMA jika data sudah stasioner dalam mean dan varians.
          Tabel 2.2 Kriteria ACF dan PACF pada model ARIMA
    Proses                ACF                          PACF
    AR (p)      Tails off menurun          Cut off setelah lag ke-p
                mengikuti bentuk
                eksponensial
                atau gelombang sinus
    MA (q)      Cut off setelah lag ke-q   Tails off menurun
                                           mengikuti bentuk
                                           eksponensial atau gelombang
                                           sinus
 ARMA (p,q) Tails off setelah lag (q-p) Tails off setelah lag (p-q)

(Sumber : Wei, 1990)
       Penaksiran parameter, dapat dilakukan dengan menggu-
nakan metode Likelihood dimana mengikuti fungsi kepadatan
peluang berdistribusi normal. Dalam hal ini analisis sebenarnya
dengan asumsi bahwa error at berdistribusi normal. Fungsi kepa-
datan peluang suatu error at adalah :
                                                            at2                    .......(2.19)
              f (at | σ a ) = (2πσ a ) −1 / 2 exp −
                        2          2
                                                              2
                                                           2σ a

         Maka fungsi likelihood untuk parameter-parameternya
jika diketahui data observasi adalah

                                                 1                              ..........(2.20)
L(φ ,θ , σ a2 | Z) = ( 2πσ a2 ) −n / 2 exp −           S(φ ,θ )
                                               2σ a2


dimana

               n
S (φ ,θ ) =          ( Z t − φ1Z t −1 −   − φ p Z t − p − θ1at −1 −     − θ q at − q ) 2 ..(2.21)
              i =1

       Penaksiran parameter dilakukan dengan tujuan untuk
menentukan apakah parameter model sudah layak masuk kedalam
model. Secara umum, misal θ adalah suatu parameter dan θˆ
                                                          ˆ
adalah nilai taksiran dari parameter tersebut, serta SE( θ ) adalah
                                     ˆ
standart error dasi nilai taksiran θ , maka uji kesignifikanan
parameter dapat dilakukan sebagai berikut :
Hipotesis :
     H0 : θ = 0 (parameter tidak signifikan)
     H1 : θ ≠ 0 (parameter signifikan)
Statistik Uji :
                              θˆ
           t hitung =                         .............................................. (2.22)
                                 ˆ
                            SE (θ )
Daerah Kritis :
       Tolak H0 jika P_value <             atau thitung > t(1-α/2);df   = n-np,
dimana np = banyaknya parameter

2.1.4    Pengujian Asumsi Residual
         Untuk mendapatkan model yang baik setelah model
memiliki parameter yang signifikan selanjutnya melakukan peng-
ujian terhadap residualnya yaitu melakukan pengujian apakah re-
sidual white noise dan residual berdistribusi normal.
         Residual ( a t) yang white noise (residual independen dan
identik) harus berupa variabel random. Uji yang digunakan untuk
asumsi white noise adalah uji Ljung-Box (Wei, 1990). Dimana uji
ini bertujuan untuk menguji residual memenuhi asumsi white
noise digunakan uji sebagai berikut :
Hipotesis :
H0 : ρ1 = ρ 2 = ... = ρ K = 0 (residual memenuhi asumsi white
       noise)
H1 : minimal ada satu ρ i ≠ 0 , untuk i = 1,2,....,K (residual tidak
       white noise)
Statistik Uji : Ljung-Box statistic (Box-Pierce modified)
                 K
Q = n ( n + 2)          (n − k ) −1 ρ k2
                                    ˆ                    .................(2.23)
                 k =1
dimana :
ρ k adalah taksiran autokorelasi residual lag k
 ˆ
daerah kritis : tolak H0 jika Q > χ 2 (1−α );df = K − p −q ,dimana nilai p
dan q adalah order dari ARMA(p,q).
         Untuk mengetahui bahwa data memenuhi asumsi
distribusi normal, maka dilakukan uji yaitu uji Kolmogorov
Smirnov. (Daniel, 1989). untuk menguji residual berdistribusi
normal digunakan uji sebagai berikut :
Hipotesa :
H0 : F (x) = F0 (x) (residual berdistribusi normal)
H1 : F (x) F0 (x) (residual tidak berdistribusi normal)
Statistik uji :
                   D = sup |S(x) – F0 (x)| ..............................(2.24)
 Dimana :
 S (x) = fungsi peluang kumulatif yang dihitung dari data sampel.
 F0 (x) = fungsi peluang kumulatif distribusi yang dihipotesiskan.
 F (x) = fungsi distribusi yang belum diketahui
 Sup = nilai supremum semua x dari S ( x) − F0 ( x)
 Daerah Kritis :
          Tolak H0 jika Dhitung > D(1-   , n),   atau nilai P-value < α

2.1.5    Pemilihan Model Terbaik
          Pemilihan model terbaik atau seleksi model dilakukan
 jika terdapat lebih dari satu model time series yang layak dipakai
 yaitu dengan menggunakan dua pendekatan diantaranya
 pendekatan In Sampel dan pendekatan Out Sampel. Pendekatan
 In Sampel dapat dilakukan berdasarkan nilai AIC, SBC, MSE,
 sedangkan pendekatan Out Sampel menggunakan MAPE.
     1. AIC (Akaike’s Information Criterion)
          Pemilihan model terbaik melalui pendekatan In Sampel
          dapat dilakukan berdasarkan nilai AIC. Nilai AIC
          semakin kecil maka model yang didapatkan semakin baik
          dengan mempertimbangkan banyaknya parameter dalam
          model. Persamaan AIC sebagai berikut (Wei,1990):
          AIC(M) = n ln ( σ a ) + 2 M
                            ˆ2                    ...................(2.25)
          Dimana :
          n = banyaknya pengamatan
          M = banyaknya parameter dalam model
          σ a = estimasi varians residual
           ˆ2
      2. SBC (Schwartz’s Bayesian Criterion)
          SBC juga merupakan cara pemilihan model terbaik
          dengan pendekatan In Sampel. Nilai SBC semakin kecil
          maka model yang didapatkan semakin baik. Persamaan
          SBC sebagai berikut (Wei,1990) :
SBC (M)= n ln ( σ a ) + M ln (n)
                    ˆ2                    .................(2.26)
   Dimana :
   n = banyaknya pengamatan
   M = banyaknya parameter dalam model
   σ a = estimasi varians residual
    ˆ2
3. MSE (Mean Square Error)
   MSE (Mean Square Error) digunakan untuk mengetahui
   kesalahan rata-rata kuadrat dari tiap-tiap model yang
   layak dengan rumus sebagai berikut (Wei,1990) :
           1 M 2
   MSE =         et                       .................(2.27)
          M t =1
   Dengan
                       ˆ
          et = ( Z t − Z t ) (taksiran sisa pada peramalan)
          M = banyaknya residual
      Pemilihan model terbaik melalui pendekatan out
sampel berdasarkan error adalah dengan menggunakan
MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Persamaan
MAPE sebagai berikut (Wei, 1990) :
           1        M
                           et
    MAPE =                    100%     ...............................(2.28)
           M        t =1   Zt
    dimana :
    M = banyaknya residual
    et             ˆ
         = ( Z t − Z t ) (taksiran sisa pada peramalan)
2.2    Tinjauan Non Statistika
2.2.1  Perikanan
        Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan de-
ngan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingku-
ngannya mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai
dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
perikanan. Cakupan dalam statistik perikanan, meliputi kegiatan
ekonomi dibidang penangkapan, pembudidayaan, pengolahan dan
pemasaran ikan.
        Pemanfaatan sumber daya ikan dilakukan melalui kegia-
tan usaha perikanan. Usaha perikanan mencakup semua usaha
perorangan atau badan hukum untuk menangkap, membudidaya-
kan mengolah dan memasarkan ikan untuk tujuan komersial.

2.2.2  Perikanan Tangkap
        Perikanan tangkap adalah perikanan yang basis usahanya
berupa penangkapan ikan di laut maupun di perairan umum.
    Adapun penjelasan dari perikanan tangkap tersebut adalah
    sebagai berikut:
    a) Perikanan Tangkap di Laut adalah perikanan yang basis
        usahanya berupa penangkapan ikan di laut.
    b) Perikanan tangkap di perairan umum adalah perikanan
        yang basis usahanya berupa penagkapan ikan di perairan
        umum (sungai, danau, kolam, waduk, rawa dan genangan
        air lainnya).

2.2.3   Penangkapan Ikan
         Penangkapan Ikan adalah kegiatan untuk memperoleh
ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan
alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan ka-
pal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, me-
nangani, mengolah, dan mengawetkannya.
         Adapun penjelasan dari penangkapan ikan tersebut diatas
adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh ikan dalam hal ini adalah kegiatan menangkap
    atau mengumpulkan ikan yang hidup bebas di laut atau perai-
    ran umum.
b. Penangkapan ikan yang dilakukan dalam rangka penelitian
    dan pelatihan, tidak termasuk dalam penangkapan ikan seba-
    gai kegiatan ekonomi.
c. Penangkapan ikan yang dilakukan sepenuhnya hanya untuk
    konsumsi keluarga juga tidak termasuk sebagai kegiatan eko-
    nomi.
d. Penangkapan ikan di laut adalah semua kegiatan penangkapan
    ikan yang dilakukan di laut, muara sungai, laguna dan seba-
    gainya yang dipengaruhi oleh amplitudo pasang surut.
e. Penangkapan ikan diperairan umum adalah semua kegiatan
    penangkapan ikan yang dilakukan di perairan umum seperti
    sungai, danau, kolam, waduk, rawa dan genangan air lainnya,
    yang bukan milik perorangan atau badan hukum.
    Proses penangkapan ikan di Mojokerto dimulai dengan proses
pendataan yang dilakukan secara langsung oleh petugas dinas di
tingkat kecamatan melalui desa sampel. Pendataan dilakukan de-
ngan mengisi blanko pendataan. Data setiap bulan akan dikum-
pulkan di kabupaten dan ditangani oleh petugas survey yang ber-
tugas melakukan pengumpulan data. Data kemudian diperiksa
dengan melakukan survey rumah tangga perikanan ke desa-desa
sesuai dengan desa sampel yang diambil dari data seluruh desa
yang potensi perikanan sesuai dengan jenis perikanan. Hasil sur-
vey digunakan untuk mengestimasi data produksi penangkapan
ikan.

2.2.4   Perairan Umum (Air Tawar)
        Perairan umum adalah bagian dari perikanan darat (ta-
war) sebagaimana yang dimaksud dalam uu No. 6 tahun 1996
tentang Perairan Indonesia, yang merupakan bagian permukaan
bumi yang secara permanen atau berkala digenangi air dan ter-
bentuk secara alami atau buatan yang dikuasai oleh negara. Peme-
rintah mempunyai wewenang untuk mengelola dan mengembang-
kannya. Perairan yang terjadi karena luapan banjir, walaupun me-
nutupi tanah milik perseorangan, dimasukkan sebagai perairan
umum. Untuk keperluan statistik perikanan tangkap, perairan air
tawar di Indonesia diklasifikasikan kedalam 5 kategori, yaitu :
    a. Sungai adalah perairan yang airnya mengalir secara terus-
        menerus pada arah tertentu, berasal dari air tanah, air hu-
        jan, atau air permukaan yang akhirnya bermuara ke laut
        atau perairan terbuka yang luas. Sungai lebak, kanal dan
        saluran irigasi yang dibuat manusia termasuk dalam kate-
        gori sungai.
    b. Danau adalah genangan air yang luas dengan tinggi dan
        luas permukaan air berfluktuasi kecil, yang kedalaman-
        nya dangkal atau sangat dalam, mempunyai atau tidak
        mempunyai sungai yang mengalir ke dalam atau ke luar
        perairan, terbentuk secara alami dan terisolasi dari laut.
        Situ dan telaga termasuk ke dalam kategori danau.
    c. Kolam adalah perairan yang mempunyai luas cukup kecil
        dan kedalamannya dangkal. Kolam biasanya dibuat oleh
        manusia sendiri.
    d. Waduk adalah genangan air yang terbentuk karena pem-
        bendungan aliran sungai oleh manusia.
    e. Rawa adalah perairan yang cukup luas yang terdapat di
        dataran rendah dengan sumber air dari hujan, air laut atau
        yang berhubungan dengan sungai, relatif tidak dalam,
        berdasarkan lumpur atau tumbuhan yang membusuk, ba-
        nyak terdapat vegetasi baik yang mengapung dan men-
        cuat maupun tenggelam.
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal
tetapi bangkit kembali setelah kita jatuh. (La Rouchefoucauld)




                                                            BAB III
                                 METODOLOGI PENELITIAN
BAB III
                METODOLOGI ANALISIS


3.1 Sumber Data
         Data yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini
adalah data sekunder yang diambil dari Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Mojokerto yaitu data bulanan 3 jenis ikan
hasil penangkapan ikan konsumsi air tawar periode Januari 2002 -
Desember 2007 yaitu ikan tawes, nila, dan lele yang merupakan
jenis ikan yang banyak di konsumsi oleh masyarakat Mojokerto.

3.2 Metode Pengukuran Variabel Penelitian
         Data penangkapan ikan konsumsi air tawar diperoleh dari
Dinas peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto dan terdapat
metode tersendiri dimana dalam pengukuran variabelnya adalah
sebagai berikut :
a. Data merupakan data langsung yang diperoleh dari pendataan
    petugas dinas lapangan dengan mengambil data pada desa
    sampel yang diambil dari data seluruh desa yang potensi
    perikanan sesuai dengan jenis perikanan.
b. Dari setiap desa sampel diambil 5-6 responden dari Rumah
    Tangga Perikanan (RTP) dan dicatat hasil penangkapan ikan
    tiap trip penangkapan.
c. Petugas mengisi blanko formulir penangkapan ikan sesuai
    dengan hasil penangkapan tiap trip ikan dari desa sampel.
d. Data dikumpulkan di kabupaten dan diolah oleh dinas
    kemudian mengirim petugas survey untuk melakukan
    pendataan kembali apakah data sudah cocok.
e. Petugas melakukan survey tiap Rumah Tangga Perikanan
    (RTP) ke desa-desa sesuai dengan desa sampel yang diambil
    dari data seluruh desa yang potensi perikanan sesuai dengan
    jenis perikanan.
f. Hasil survey untuk mengestimasi data produksi hasil
    penangkapan ikan dan dilaporkan tiap bulan sekali.
g. Dari estimasi tersebut diperoleh data hasil penangkapan tiap
   bulan yang sudah dikurangi dengan hasil ikan yang
   dikonsumsi sendiri oleh nelayan.

3.3 Metode Analisis
         Langkah awal dari penelitian ini adalah menentukan
model peramalan yang sesuai dengan data hasil penangkapan ikan
di Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto dianalisis
dengan menggunakan metode time series dengan tahapan sebagai
berikut :
         Untuk menjawab tujuan pertama langkah – langkah
analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi Model ARIMA (p, d, q) dengan
    langkah sebagai berikut:
    a. Melakukan Time Series Plot terhadap data 3 jenis ikan
         konsumsi dan melihat kestationeran apakah sudah
         stationer dalam mean dan varian atau belum, jika data
         belum stationer dalam varian maka dilakukan
         transformasi sedangkan jika belum stationer dalam mean
         dilakukan differencing. Selain itu untuk mengetahui
         apakah data 3 jenis ikan konsumsi stationer dalam mean
         dapat juga dilihat melalui plot ACF dan PACF data awal,
         jika pada plot tersebut lag-lag turun secara melambat
         maka data tersebut belum stationer dalam mean.
    b. Membuat plot Autocorrelation Function (ACF) dan
         Partial Autocorrelation Function (PACF) dari data yang
         sudah stationer dalam mean maupun varians.
2. Melakukan pendugaan model ARIMA (p, d, q) awal
         Melakukan pendugaan model yang terbentuk melalui plot
    Autocorrelation Function (ACF) dan Partial Autocorrelation
    Function (PACF) yang sudah memenuhi syarat stationer.
3. Melakukan uji kelayakan terhadap model ARIMA (p, d, q)
   yang didapatkan.
   a. Penaksiran parameter
            Melakukan penaksiran parameter berdasarkan model
        yang didapatkan melalui suatu software diantaranya
        minitab dan melakukan uji signifikasi parameter sampai
        mendapatkan model yang memiliki parameter signifikan.
   b. Diagnostic Checking
            Melakukan diagnostic checking melalui pemeriksaan
        terhadap residual dari model yang signifikan yaitu
        melalui :
          Uji residual white noise
          Uji residual berdistribusi normal
4. Evaluasi terhadap model ARIMA (p, d, q) yang didapatkan
   jika model yang dihasilkan lebih dari satu.
            Jika model arima ARIMA (p, d, q) lebih dari satu
   maka seharusnya dilakukan evaluasi terhadap model melalui
   dua kriteria diantaranya :
          Kriteria in sample berdasarkan nilai MSE atau SSE
          Kriteria Out sample berdasarkan nilai MAPE.
   Untuk menjawab tujuan kedua langkah – langkah analisis
yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Setelah mendapatkan model ARIMA (p, d, q) yang sesuai
   maka selanjutnya dilakukan peramalan pada periode yang
   akan datang.
2. Melakukan peramalan data 3 jenis ikan hasil penangkapan
   pada periode yang akan datang.
3.4 Diagram Alur Penelitian
                            Mulai



           Input data penangkapan tiap jenis ikan



        • Membuat Times Series Plot data jenis ikan
        • Membuat plot ACF
                                                            Varians : ditransformasi
                                                            Mean : didifferencing

                         Data sudah
                         Stasioner?                          Tidak

                                    Ya

           Melihat Plot ACF dan PACF data yang
           sudah stasioner dalam mean dan varians



          Pendugaan Model & Pengujian Parameter
                 dari plot ACF dan PACF




                 Diagnostic Checking model
                    Residual White noise ?
                      Residual Normal ?                        Tidak


                                 Ya

                   Model yang sesuai lebih                     Tidak
                         dari satu ?

                                 Ya

                  Pemilihan model terbaik
                Kriteria in sampel
                Kriteria out sampel


               Perolehan model ARIMA terbaik



       Peramalan data penangkapan tiap jenis ikan periode
                       12 bulan kedepan



                             Selesai


        Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Jika engkau merasa terjatuh karena tidak mendapatkan apa yang
engkau inginkan, berusahalah dan bertawakal. Karena Allah akan
memberikan sesuatu yang lebih baik bagi dirimu.(As Salam)




                                                           BAB IV
                                 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV
             ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Time Series
        Data yang digunakan untuk analisis time series adalah
data penangkapan bulanan tiap jenis ikan konsumsi. Analisis time
series dilakukan melalui 5 tahap, yaitu tahap identifikasi model,
pendugaan parameter model, pengujian asumsi model, evaluasi
model, dan terakhir adalah tahap peramalan. Penelitian ini meng-
gunakan 60 data untuk menduga model sementara dan sisanya 12
data untuk validasi model.

4.2 Peramalan Data Penangkapan Jenis Ikan Tawes
4.2.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan Ikan
Tawes
        Langkah awal yang dilakukan adalah membuat time se-
ries plot untuk data penangkapan jenis ikan tawes sebanyak 60
data sedangkan untuk validasi menggunakan 12 data. Time series
plot digunakan untuk melihat kestasioneran data baik stasioner
dalam rata-rata maupun dalam varian.




      Gambar 4.1 Plot Time Series Data Penangkapan Ikan Tawes
       Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa plot data
penangkapan ikan tawes diduga tidak stationer dalam mean. Dari
plot time series terlihat variansi datanya lebih rapat dan ada
pendugaan bahwa data tersebut tidak stasioner dalam musiman.
Sehingga dilakukan differencing 12. Hasil dari differencing
musiman dapat dilihat dari plot sebagai berikut :




 Gambar 4.2 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan Ikan Tawes

        Gambar 4.2 menunjukkan bahwa untuk data penangkapan
ikan tawes sudah stasioner dalam mean dan varian. Dilihat dari
tahap selanjutnya adalah menentukan model peramalan dengan
melihat secara visual plot ACF dan plot PACF. Dari plot ACF
dan PACF maka diperoleh parameter dari model ARIMA dengan
melihat lag-lag pada plot yang keluar dari batas signifikansi.
Sehingga dengan melihat lag-lag yang keluar dari batas
signifikansi maka diperoleh model awal hasil identifikasi lag-lag
pada plot ACF dan PACF. Berikut ini adalah gambar dari Plot
ACF dan PACF yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 dan Gambar
4.4.
Gambar 4.3 ACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Tawes
         Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa ACF plot
data penangkapan ikan tawes lag-lag berada didalam batas
signifikansi dan tidak ada lag yang keluar dari batas signifikansi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi white noise karena
nilai dari lag-lag mendekati nilai nol.




   Gambar 4.4 PACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Tawes
     Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa plot
PACF data penangkapan ikan tawes setelah dilakukan diffe-
rencing lag-lag berada didalam batas signifikansi. Setelah itu
dilakukan identifikasi model musiman yaitu sebagai berikut:
                Tabel 4.1 Signifikansi Model Musiman Tawes
   Model          output                                 signifikansi
   (1 1 0)12      Type      Coef SE Coef T         P     Signifikan
                  SAR 12 -0.4787 0.1585 -3.02 0.004
   (0 1 1)12      Type      Coef SE Coef T         P     Signifikan
                  SMA 12 0.8358 0.1560 5.36 0.000

        Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa parameter dari
model ARIMA (1 1 0)12 dan ARIMA(0 1 1)12 sudah signifikan
karena nilai P-value kurang dari . Selanjutnya dilakukan uji
asumsi residual white noise sebagai berikut:
               Tabel 4.2 Uji Ljung-Box Model Musiman Tawes
   Model         output
   (1 1 0)12     Lag          12     24     36   48  White noise
                 Chi-Square 13.9 27.1       49.7 *
                 DF           11     23     35   *
                 P-Value      0.236 0.252 0.051 *
   (0 1 1)12     Lag           12    24    36    48  White noise
                 Chi-Square 6.7 13.2 47.9 *
                 DF            11    23    35     *
                 P-Value       0.821 0.948 0.071 *

        Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa lag-lag pada setiap
model ARIMA (1 1 0)12 dan ARIMA(0 1 1)12 sudah memenuhi
uji asumsi residual white noise. Selanjutnya dilakukan uji asumsi
residual normal sebagai berikut:

            Tabel 4.3 Uji Kenormalan Model Musiman Tawes
      model        p-value       keputusan        kesimpulan
     (1 1 0)12     <0,010        Tolak H0        Tidak normal
     (0 1 1)12     <0,010        Tolak H0        Tidak normal

        Dari Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada model musiman
juga tidak memenuhi uji asumsi kenormalan. Sehingga melihat
secara visual dari plot ACF dan PACF diperoleh suatu model
data differencing musiman yang tidak mengandung unsur
autoregresive dan moving average yaitu ARIMA (0 1 0)12.
Selanjutnya dilakukan uji white noise dari model yang diperoleh
yaitu sebagai berikut.

     Tabel 4.4 Uji Asumsi White Noise Differencing Musiman
  To            Chi-                       Pr >
  Lag           Square            DF       ChiSq
   6            3.03              6        0.8054
  12            6.55              12       0.8861
  18            9.02              18       0.9592
  24            17.45             24       0.8287

        Tabel 4.5 Uji Asumsi Normal Differencing Musiman
                             Tests for Normality
Test                     --Statistic---    -----p Value------
Shapiro-Wilk             W 0.805751        Pr < W      <0.0001
Kolmogorov-Smirnov       D 0.235926        Pr > D      <0.0100
Cramer-von Mises         W-Sq 0.750318 Pr > W-Sq <0.0050
Anderson-Darling         A-Sq 3.879625     Pr > A-Sq <0.0050


         Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa model
ARIMA (0 1 0)12 sudah memenuhi asumsi white noise karena
nilai P-value pada setiap lag lebih dari nilai . Sedangkan pada
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa model ARIMA(0 1 0)12 tidak
memenuhi asumsi residual berdistribusi normal karena dengan
menggunakan uji kolmogorov smirnov nilai P-value kurang dari
nilai . Sehingga dari ketiga model awal yang telah di identifikasi
diperoleh bahwa model ARIMA(1 1 0)12, (0 1 1)12, dan (0 1 0)12
telah memenuhi uji asumsi white noise dengan parameter yang
sudah signifikan. Namun residual ketiga model tersebut tidak
berdistribusi normal.
         Dengan tidak mempertimbangkan uji asumsi residual
normal maka diperoleh model yang white noise yaitu ARIMA(1 1
0)12, ARIMA(0 1 1)12, dan ARIMA(0 1 0)12. Sehingga untuk
menentukan model terbaik maka dilakukan pengujian in-sample
dengan membandingkan nilai AIC sebagai berikut:
Tabel 4.6 nilai AIC model Tawes
                     model             Nilai AIC
                     (1 1 0)12         897.368
                     (0 1 1)12         885.176
                     (0 1 0)12         858.29

         Tabel 4.6 menunjukkan bahwa model ARIMA(0 1 0)12
memiliki nilai AIC yang paling kecil dibandingkan dengan
model ARIMA(1 1 0)12 dan ARIMA(0 1 1)12 yaitu 858.29.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model (0 1 0) adalah model
terbaik.

      Tabel 4.7 Kriteria Out Sampel model Data Ikan Tawes
                     model             Nilai MAPE
                     (1 1 0)12         21.09745%
                     (0 1 1)12         40.55332%
                     (0 1 0)12         16,59213%

         Dari Tabel 4.7 menunjukkan bahwa untuk model
ARIMA(0 1 0)12 mempunyai nilai MAPE sebesar 16.59213%
sehingga berdasarkan kriteria out sampel model peramalan
ARIMA(0 1 0)12 bisa dikatakan model yang cukup baik karena
memiliki nilai MAPE yang kecil. Dari pengujian model dengan
kriteria in-sampel dan out-sampel menunjukkan bahwa diperoleh
model terbaik yaitu ARIMA(0 1 0)12 dengan persamaan umum
Z t = δ + Z t −12 + at dimana δ adalah nilai konstan. Dari output
program SAS diperoleh nilai konstan untuk model ARIMA(0 1
0)12 sebagai berikut :

  Tabel 4.8 Estimasi Nilai Konstan Model ARIMA (0 1 0)12 tawes
                        Standard                  Approx
       Parameter   Estimate   Error          t Value Pr > |t|   Lag

       MU          -67.40000     224.36929    -0.30    0.7649    0


     Dari Tabel 4.8 diperoleh nilai konstan ( δ ) untuk model
ARIMA(0 1 0)12 sebesar -67.4. Sehingga nilai peramalan untuk
periode 12 bulan ke depan untuk data penangkapan ikan tawes
adalah sebagai berikut :

  Tabel 4.9 peramalan 12 bulan kedepan untuk penangkapan ikan tawes
                          periode forecast
                             73     1942.6
                             74     677.6
                             75     867.6
                             76     227.6
                             77     2197.6
                             78     5837.6
                             79     7512.6
                             80     5842.6
                             81     7422.6
                             82     1182.6
                             83     3657.6
                             84     2802.6

        Dari tabel 4.9 dapat diketahui hasil nilai peramalan dari
model ARIMA(0 1 0)12 untuk data penangkapan ikan tawes.
Dengan mengabaikan asumsi residual berdistribusi normal maka
nilai peramalan dinyatakan tidak valid. Karena apabila residual
tidak normal maka akan berpengaruh terhadap signifikansi nilai
peramalannya. Sehingga masih diperlukan metode lain yang lebih
baik.
4.3 Peramalan data penangkapan Jenis Ikan Nila
4.3.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan Ikan Nila
        Langkah awal yang dilakukan untuk menentukan model
adalah membuat time series plot untuk data penangkapan jenis
ikan nila sebanyak 60 data. Time series plot digunakan untuk
melihat kestasioneran data baik stasioner dalam rata-rata maupun
dalam varian.
!




         Gambar 4.5 Plot Time Series Data Penangkapan Ikan Nila
        Berdasarkan Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa plot data
penangkapan ikan nila tidak stationer dalam mean dan varian ka-
rena lebar variannya tidak sama dan penyebaran datanya tidak
mengumpul pada suatu garis atau bergerak menjauhi mean.
                        !"
                             "   #"   $   #"
                                                          "    %&
                                                        ! '         &
                                                    (                   '

                                                    "    #"             '
                                                    $    #"             '

                                                    )   & &*            '




                                               "




          Gambar 4.6 Box-Cox Plot Data Penangkapan Ikan Nila
!




 Gambar 4.7 Time Series Plot Data Transformasi Penangkapan Ikan Nila

        Gambar 4.6 menunjukkan bahwa untuk data penang-
kapan ikan nila mempunyai nilai estimasi sebesar -0.15 yang
mendekati nilai 0 sehingga data dikatakan tidak stasioner dalam
varian dan dilakukan transformasi ln untuk data penangkapan
ikan Nila. Pada Gambar 4.7 plot transformasi menunjukkan
terdapat suatu unsur musiman. Karena terdapat unsur musiman
maka dilakukan differrencing musiman terhadap hasil
transformasi. Hasil dari proses differencing ditunjukkan pada
Gambar 4.8 berikut:
Gambar 4.8 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan Ikan Nila

        Gambar 4.8 menunjukkan bahwa untuk data penangkapan
ikan nila sudah stasioner dalam mean dan varian karena
penyebaran datanya mengumpul pada suatu garis atau bergerak
disekitar mean sehingga tahap berikutnya adalah melihat plot
ACF dan plot PACF untuk menduga atau mengestimasi model
awal peramalan data penangkapan ikan nila. Secara visual plot
ACF dan PACF ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:


          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
Gambar 4.9 ACF Plot Data Musiman Penangkapan Ikan Nila
         Berdasarkan Gambar 4.9 plot ACF data dapat dilihat
bahwa pada data penangkapan ikan nila lag-lag berada didalam
batas signifikansi dan tidak ada lag yang keluar dari batas. Karena
tidak terdapat lag-lag yang keluar maka diduga model tidak
mengandung unsur moving average dan dapat disimpulkan bahwa
terjadi white noise karena nilai dari lag mendekati nilai nol.


          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '




     Gambar 4.10 PACF Plot Data Musiman Penangkapan Ikan Nila
        Berdasarkan Gambar 4.10 dapat diketahui bahwa plot
PACF menunjukkan terjadi cut-off pada lag ke-12 sehingga
terdapat unsur Autoregresion dan musiman. Sehingga dari plot
ACF dan PACF diperoleh pendugaan model yaitu ARIMA(1 1
0)12 dan ARIMA(0 1 1)12. Setelah mengetahui model yang
didapatkan selanjutnya adalah melakukan pengujian signifikasi
parameter sebagai berikut:

         Tabel 4.10 Hasil Uji Parameter Data Jenis Ikan Nila
   Tipe Model                     Out put                   Signifikasi
             12   Type       Coef SE Coef T         P
     (1 1 0)                                                 Signifikan
                  SAR 12 -0.5993 0.1645 -3.64 0.001
                  Type       Coef SE Coef T         P
    (0 1 1)12                                                Signifikan
                  SMA 12 0.8356 0.1855        4.50 0.000
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh bahwa tiap parameter
yang ada disetiap model itu signifikan karena memiliki nilai P-
value < α, sehingga diperoleh model awal yaitu ARIMA(1 1 0)12
dan ARIMA(0 1 1)12.
        Setelah didapatkan model awal yang signifikan
selanjutnya dilakukan diagnostic checking terhadap model data
penangkapan ikan nila yang signifikan dengan menguji
residualnya apakah white noise dan normal.

 Tabel 4.11 Hasil Uji Box Pierce (Ljung Box) Chi-Square Data Ikan Nila
  Tipe Model                       Output                  Signifikasi
                  Lag           12    24     36   48
                  Chi-Square 11.5 25.6 39.0        *
   (1 1 0)12                                               White noise
                  DF            11    23    35     *
                  P-Value       0.404 0.318 0.296 *
                  Lag           12    24    36    48
           12     Chi-Square 7.5      13.1 30.5    *
   (0 1 1)                                                 White noise
                  DF           11     23    35     *
                  P-Value      0.753 0.949 0.685 *

         Berdasarkan Tabel 4.11 diatas diketahui bahwa seluruh
lag pada model ARIMA(1 1 0)12, terjadi white noise karena nilai
Pvalue pada lag > α. Sedangkan untuk model ARIMA (0 1 1)12 juga
terjadi white noise karena di setiap lag signifikan. Setelah
melakukan pengujian residual white noise selanjutnya dilakukan
pengujian kenormalan dengan uji Kolmogorov Smirnov sebagai
berikut :

      Tabel 4.12 Pemeriksaan Kenormalan Data Jenis Ikan Nila
       Model    P-value     Keputusan         Kesimpulan
      (1 1 0)12 >0.150     Gagal tolak H0       Normal
      (0 1 1)12 <0.010       Tolak H0        Tidak normal

        Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa model (0 1 1)12
memiliki P-value sebesar kurang dari 0.010, jadi keputusan ada-
lah tolak H0, yang berarti residual pada model ARIMA(0 1 1)12
tidak berdistribusi normal. Sedangkan pada ARIMA(1 1 0)12
memiliki P-value sebesar lebih dari 0.150, jadi keputusan adalah
gagal tolak H0, yang berarti residual pada model ARIMA(1 1 0)12
berdistribusi normal.
         Dari Proses sebelumnya model yang telah memenuhi
seluruh asumsi adalah ARIMA(1 1 0)12. Setelah diperoleh model
umum yaitu Z t = (1 + Φ1 ) Z t −12 − Φ 1 Z t −24 + at maka dilakukan
pendekatan dengan kriteria out sampel untuk mengetahui apakah
model merupakan model yang cukup baik dengan melihat nilai
MAPE. Dalam evaluasi model dengan kriteria out sampel
digunakan 12 data bulanan sebagai validasi yaitu membandingkan
nilai ramalan dengan nilai aktualnya kemudian dicari nilai
MAPE-nya adalah sebagai berikut:




      Tabel 4.13 Kriteria Out Sampel Data Penangkapan Ikan Nila
                                                     ˆ
                                                Zt − Zt

                  actual          forecast        Zt

                            565        336.07   0.405186
                            527        327.41   0.378729
                            580        366.98   0.367276
                            245        213.68   0.127837
                            455        583.99   0.283495
                           2605        984.06   0.622242
                           2410       2064.12   0.143519
                           2870       2259.87   0.212589
                           8080       5541.31   0.314194
                           1225       2229.94   0.820359
                           4835       4470.99   0.075286
                            980       1338.57   0.365888
                                   MAPE         34.30499
       Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa untuk
nilai MAPE sebesar 34.30499% sehingga berdasarkan kriteria out
sampel model ARIMA (1 1 0)12 bisa dikatakan cukup baik karena
memiliki nilai MAPE yang kecil. Setelah mengetahui model
umumnya langkah berikutnya adalah meramalkan dengan model
yang sesuai untuk periode 12 bulan ke depan. Sehingga
didapatkan nilai peramalan untuk data penangkapan ikan nila
selama 12 bulan kedepan adalah sebagai berikut:

 Tabel 4.14 Peramalan 12 Bulan Kedepan Untuk Penangkapan Ikan Nila
              periode    forecast     Lower      Upper
                73      436.12      -1527.22   2399.45
                74      380.49      -1582.85   2343.83
                75      474.69      -1488.65   2438.03
                76      230.71      -1732.62   2194.05
                77      587.26      -1376.08   2550.59
                78      584.79      -1378.55   2548.12
                79      3195.97     1232.63    5159.31
                80      2447.60     484.26     4410.94
                81      7028.24     5064.90    8991.58
                82      1827.47     -135.87    3790.81
                83      4747.86     2784.52    6711.19
                84      1317.59     -645.75    3280.93
       Dari tabel 4.14 diperoleh bahwa nilai hasil peramalan
dengan model ARIMA(1 1 0)12 menunjukkan nilainya berada
didalam batas bawah dan batas atas. Seshingga dapat dikatakan
bahwa nilai peramalan sudah sesuai.

4.4 Peramalan data penangkapan Jenis Ikan lele
4.4.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan Ikan lele
         Langkah awal penentuan model adalah membuat time
series plot untuk untuk data penangkapan jenis ikan lele sebanyak
60 data. Untuk menguji apakah data sudah stasioner yaitu dengan
melihat sebaran data pada time series plot. Pada data penang-
kapan jenis ikan lele time series plotnya adalah sebagai berikut.
Gambar 4.11 Plot Time Series Data Penangkapan Ikan lele
        Berdasarkan Gambar 4.11 dapat dilihat bahwa plot data
penangkapan ikan lele diduga tidak stationer dalam mean. Dari
plot time series terlihat variansi datanya lebih rapat dan ada
pendugaan bahwa data ikan lele tersebut adalah tidak stasioner
dalam musiman. Sehingga dilakukan differencing 12. Hasil dari
differencing musiman dapat dilihat dari plot sebagai berikut :




  Gambar 4.12 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan Ikan lele

       Gambar 4.12 menunjukkan bahwa untuk data penang-
kapan ikan lele sudah stasioner dalam mean dan varian. Tahap
selanjutnya adalah menentukan model peramalan dengan melihat
secara visual plot ACF dan plot PACF.



          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '
          '




    Gambar 4.13 ACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Lele
        Berdasarkan Gambar 4.13 dapat dilihat bahwa ACF plot
data penangkapan ikan lele lag-lag berada didalam batas
signifikansi dan tidak ada lag yang keluar dari batas signifikansi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi white noise karena
nilai dari lag-lag mendekati nilai nol. Tetapi plot juga dapat
menjelaskan bahwa tidak mengandung unsur moving average.
'
            '
            '
            '
            '
            '
            '
            '
            '
            '
            '




     Gambar 4.14 PACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Lele

         Berdasarkan Gambar 4.14 dapat diketahui bahwa plot
PACF data penangkapan ikan lele setelah dilakukan differencing
lag-lag berada didalam batas signifikansi. Sehingga tidak terdapat
unsur autoregression pada model. Setelah itu dilakukan
identifikasi model musiman yaitu sebagai berikut:

                   Tabel 4.15 Signifikansi Model Musiman Lele
     Model                            output                  signifikansi
     (1 1 0)12      Type      Coef SE Coef    T P             Signifikan
                    SAR 12 -0.9275 0.1095 -8.47 0.000
     (0 1 1)12      Type      Coef SE Coef T      P           Signifikan
                    SMA 12 0.9260 0.1214 7.63 0.000

        Pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa parameter dari
model ARIMA (1 1 0)12 dan ARIMA (0 1 1)12 sudah signifikan
karena nilai P-value kurang dari . Selanjutnya dilakukan uji
asumsi residual white noise sebagai berikut:

                  Tabel 4.16 Uji Ljung-Box Model Musiman Lele
 Model                             Output                     Signifikansi
(1 1 0)12       Lag          12     24    36    48          White noise
                Chi-Square   15.7 31.5 38.0      *
DF          11     23    35      *
            P-Value      0.154 0.110 0.336 *
(0 1 1)12   Lag        12     24    36    48                   Tidak
            Chi-Square 12.0 18.8 69.3 *                        White noise
            DF         11     23    35     *
            P-Value    0.360 0.714 0.000 *

        Dari tabel 4.16 menunjukkan bahwa lag-lag pada setiap
model ARIMA (1 1 0)12 sudah memenuhi uji asumsi residual
white noise. Sedangkan pada model ARIMA(0 1 1)12 terdapat
salah satu lag yang tidak memenuhi asumsi residual white noise.
Sehingga diperoleh satu model musiman yang memenuhi asumsi
white noise. Selanjutnya dilakukan uji asumsi residual normal
sebagai berikut:

                Tabel 4.17 Uji Kenormalan Model Musiman Lele
         model        p-value        keputusan        kesimpulan
        (1 1 0)12      <0,010        Tolak H0        Tidak normal

         Dari Tabel 4.17 menunjukkan bahwa pada model
musiman juga tidak memenuhi uji asumsi kenormalan. Sehingga
melihat secara visual dari plot ACF dan PACF diperoleh suatu
model data differencing musiman yang tidak mengandung unsur
autoregresive dan moving average yaitu (0 1 0)12. Selanjutnya
dlakukan uji white noise dari model yang diperoleh yaitu sebagai
berikut.

    Tabel 4.18 Uji Asumsi White Noise Differencing Musiman lele
   To               Chi-                        Pr >
  Lag               Square            DF        ChiSq
   6               4.53               6         0.6049
  12               6.77               12        0.8723
  18               7.18               18        0.9886
  24               8.27               24        0.9988

        Tabel 4.19 Uji Asumsi Normal Differencing Musiman lele
                                  Tests for Normality
Test                         --Statistic---     -----p Value------
Shapiro-Wilk              W 0.820512      Pr < W      <0.0001
Kolmogorov-Smirnov        D 0.195176      Pr > D      <0.0100
Cramer-von Mises          W-Sq 0.613774   Pr > W-Sq   <0.0050
Anderson-Darling          A-Sq 3.296734   Pr > A-Sq   <0.0050

        Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa model (0
1 0)12 sudah memenuhi asumsi white noise. Sedangkan pada
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa model (0 1 0)12 tidak memenuhi
asumsi residual berdistribusi normal karena dengan menggunakan
uji kolmogorov smirnov nilai P-value kurang dari nilai .
Sehingga dari ketiga model awal yang telah di identifikasi
diperoleh bahwa terdapat dua model yaitu ARIMA(1 1 0)12dan
ARIMA(0 1 0)12 telah memenuhi uji asumsi white noise dengan
parameter yang sudah signifikan. Namun residual kedua model
tersebut tidak berdistribusi normal.
        Dengan tidak mempertimbangkan uji asumsi residual
normal maka diperoleh model yang white noise yaitu ARIMA(1 1
0)12 dan ARIMA(0 1 0)12 sehingga untuk menentukan model
terbaik maka dilakukan pengujian in sample dengan mem-
bandingkan nilai AIC sebagai berikut:



                 Tabel 4.20 nilai AIC model Lele
                     model       Nilai AIC
                     (1 1 0)12   766.502
                     (0 1 0)12   759.88

        Tabel 4.20 menunjukkan bahwa model (0 1 0)12 memiliki
nilai AIC yang paling kecil dibandingkan dengan model (1 1 0)12
dan (0 1 1)12 yaitu 759.88. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
model (0 1 0) adalah model terbaik.

         Tabel 4.21 Kriteria Out Sampel model Data Ikan lele
                     model         Nilai MAPE
                     (1 1 0)12     37.79234%
(0 1 0)12          21.97483%

         Dari Tabel 4.21 menunjukkan bahwa untuk model (0 1
0)12 mempunyai nilai MAPE sebesar 21.97483% sehingga ber-
dasarkan kriteria out sampel model peramalan (0 1 0)12 bisa dika-
takan model yang cukup baik karena memiliki nilai MAPE yang
kecil. Dari pengujian model dengan kriteria in sampel dan out
sampel menunjukkan bahwa diperoleh model terbaik yaitu (0 1
0)12 dengan persamaan umum dengan persamaan umum
 Z t = δ + Z t −12 + at dimana δ adalah nilai konstan. Dari output
program SAS diperoleh nilai konstan untuk model ARIMA(0 1
0)12 sebagai berikut :

  Tabel 4.22 Estimasi Nilai Konstan Model ARIMA (0 1 0)12 Lele
                       Standard               Approx
       Parameter   Estimate     Error       t Value Pr > |t|   Lag

       MU          3.50000      78.13078      0.04    0.9644    0


     Dari Tabel 4.22 diperoleh nilai konstan ( δ ) untuk model
ARIMA(0 1 0)12 sebesar 3.5. Sehingga nilai peramalan untuk
periode 12 bulan ke depan untuk data penangkapan ikan lele
adalah sebagai berikut :
 Tabel 4.23 Peramalan 12 Bulan Kedepan Untuk Penangkapan Ikan Lele
                             periode   forecast
                               73           423,5
                               74           243,5
                               75           393,5
                               76           258,5
                               77           648,5
                               78           453,5
                               79           543,5
                               80           763,5
                               81          3653,5
                               82           358,5
                               83          1773,5
84        773,5
       Dari tabel 4.23 dapat diketahui hasil nilai peramalan dari
model (0 1 0)12 untuk data penangkapan ikan lele. Dengan
mengabaikan asumsi residual berdis-tribusi normal maka nilai
peramalan dinyatakan tidak valid. Karena apabila residual tidak
normal maka akan berpengaruh terhadap signifikansi nilai
peramalannya. Sehingga masih diperlukan metode lain yang lebih
baik.
(halaman ini sengaja dikosongkan)
Tak ada rahasia menggapai sukses, sukses itu dpat terjadi karena
persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan. (W.A Nance)




                                                               BAB V
                                   KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V
               KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
        Berdasarkan penelitian terhadap data penangkapan tiap
jenis ikan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk data penangkapan ikan tawes pada periode bulan Janu-
    ari 2002 sampai dengan Desember 2007 didapatkan model
    yang terbaik adalah model ARIMA(0 1 0)12 dengan model
    peramalan Z t = δ + Z t −12 + at . Sedangkan untuk data
    penangkapan ikan nila pada periode yang sama didapatkan
    model yang terbaik adalah model ARIMA(1 1 0)12 dengan
    model Z t = (1 + Φ1 ) Z t −12 − Φ 1 Z t −24 + at dan untuk data
    penangkapan ikan lele pada periode yang sama juga
    didapatkan model terbaik adalah ARIMA(0 1 0)12 model
    umum yaitu Z t = δ + Z t −12 + at .
2. Nilai peramalan untuk penangkapan 3 jenis ikan konsumsi
    adalah sebagai berikut :
       Tabel 5.1 Nilai Peramalan 3 Jenis Ikan Untuk 12 Periode
     periode     Ikan Tawes       Ikan Nila         Ikan Lele
         73      1942.6           436.12                      423,5
         74      677.6            380.49                      243,5
         75      867.6            474.69                      393,5
         76      227.6            230.71                      258,5
         77      2197.6           587.26                      648,5
         78      5837.6           584.79                      453,5
         79      7512.6           3195.97                     543,5
         80      5842.6           2447.60                     763,5
         81      7422.6           7028.24                    3653,5
         82      1182.6           1827.47                     358,5
         83      3657.6           4747.86                    1773,5
         84      2802.6           1317.59                     773,5
5.2 Saran
1. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah
    agar Dinas Peternakan dan Perikanan pemerintah lebih
    memperhatikan fluktuasi hasil penangkapan ikan
    konsumsi dan mempelajari faktor-faktor yang menyebab-
    kan adanya fluktuasi hasil penangkapan ikan konsumsi
    dimasa yang akan datang.
2. Masih diperlukan metode-metode peramalan yang lain
    dan lebih baik untuk meramalkan nilai hasil penangkapan
    ikan tiga jenis ikan konsumsi air tawar.
Jangan pernah menyia – yiakan kesempatan yang ada, karena
kesempatan tidak mungkin datang dua kali seperti matahari pagi tidak
mungkin terbit dua kali untuk membangunkan tidur kita. (Helen Keller)




                                          DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Aswi dan Sukarna, 2006, “Analisis Deret Waktu”, Andira
       Publisher, Makassar
Cryer, D.J, 1986, “Time Series Analisis”, PWS-KENT
       Publishing Company, Inc, Boston
Daniel, W.W., 1989, “Statistika Nonparametrik Terapan”,
       Georgia State University. PT Gramedia, Jakarta.
Direktorat Jendral Perikanan tangkap, 2004, “Pedoman
       Pelaksanaan pengumpulan Data Statistik Perikanan
       Umum”, Ditjen Perikanan Tangkap, Jakarta
Makridakis S., Wheelwright, Mc Gee, 1999, “Metode dan
       Aplikasi Peramalan”, Edisi Kedua, Bina Rupa
       Aksara, Jakarta.
Wei, W.W.S., 1990, “Time Analysis Univariate and
       Multivariate Methods“, Addison Wesley Publishing
       Company, Inc.
Ketika kau sedih, merasa sendirian, dan orang – orang disekitar
kamu terlalu sibuk dengan urusannya masing – masing, Janganlah kamu
takut karena Allah selalu berada disampingmu. (NN)




                                                       LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Data penangkapan ikan konsumsi dinas peternakan dan perikanan
                       kab. Mojokerto
                                   Jenis Ikan
          Bulan
                        TAWES*      NILA*       LELE*
     JANUARI’02           1295        403        476
     FEBRUARI’02           910        433        358
     MARET’02              548        283        321
     APRIL’02              397        289        140
     MEI’02               1667        460        402
     JUNI’02             13357       1026        674
     JULI’02             10492       1972        249
     AGUSTUS’02           4050       1738        2115
     SEPTEMBER’02         3660       2460        2877
     OKTOBER’02           3331       1082         72
     NOVEMBER’02          2185       2569        1065
     DESEMBER’02          3132        621        1286
     JANUARI’03           1195        496        245
     FEBRUARI’03           980        532        255
     MARET’03              423        266        188
     APRIL’03              349        129         62
     MEI’03               2856        952        1080
     JUNI’03              9918       4299        199
     JULI’03             11530       1235        142
     AGUSTUS’03           4539       1688        484
     SEPTEMBER’03         3569       3115        711
     OKTOBER’03           9689       2737        2385
     NOVEMBER’03          2669       2994        916
     DESEMBER’03          1565        269        1041
     JANUARI’04           1680        261        405
     FEBRUARI’04           688        252        248
     MARET’04              885        229        395
     APRIL’04              360        299        200
     MEI’04               3265       1033        1240
     JUNI’04              8578       2190        559
     JULI’04             12065       1685        605
     AGUSTUS’04           5795       1730        855
     SEPTEMBER’04         3362       4158        1656
     OKTOBER’04           3528       4517        1791
     NOVEMBER’04          2176       2625        1095
     DESEMBER’04          2034       1272        836
JANUARI’05     1650      251       385
FEBRUARI’05     720      275       280
MARET’05        970      275       390
APRIL’05        420      195       235
MEI’05         3360      580       1245
JUNI’05        8132      2460      711
JULI’05        10395     1295      475
AGUSTUS’05     7305      2055      925
SEPTEMBER’05   3735      4238      1644
OKTOBER’05     2830      2920      875
NOVEMBER’05    2970      4160      1670
DESEMBER’05    2490      1365      1183
JANUARI’06     1700      520       440
FEBRUARI’06     670      425       235
MARET’06        930      565       365
APRIL’06        370      245       285
MEI’06         2870      590       1130
JUNI’06        7835      250       715
JULI’06        5935      4145      410
AGUSTUS’06     3160      2605      415
SEPTEMBER’06   7730      8275      3550
OKTOBER’06     1195      1490      360
NOVEMBER’06    3684      4980      1555
DESEMBER’06    2545      1300      915
JANUARI’07     2010      565       420
FEBRUARI’07     745      527       240
MARET’07        935      580       390
APRIL’-07       295      245       255
MEI’07         2265      455       645
JUNI’07        5905      2605      450
JULI’07        7580      2410      540
AGUSTUS’07     5910      2870      760
SEPTEMBER’07   7490      8080      3650
OKTOBER’07     1250      1225      355
NOVEMBER’07    3725      4835      1770
DESEMBER’07    2870      980       770
                   Ket(*) = Dalam Kilogram
LAMPIRAN B
Identifikasi Model Data Penangkapan Ikan Tawes
Time series plot Ikan Tawes




Differencing musiman ikan tawes
ACF plot differencing ikan tawes




PACF plot differencing ikan tawes
Pengujian Signifikansi Model ARIMA (1 1 0)12 Tawes
Final Estimates of Parameters

Type        Coef     SE Coef       T           P
SAR 12   -0.4787      0.1585   -3.02       0.004


Differencing: 0 regular, 1 seasonal of order 12
Number of observations: Original series 60, after differencing 48
Residuals:    SS = 142227153 (backforecasts excluded)
              MS = 3026110 DF = 47


Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic

Lag             12       24       36       48
Chi-Square    13.9     27.1     49.7        *
DF              11       23       35        *
P-Value      0.236    0.252    0.051        *


Uji Kenormalan Model ARIMA (1 1 0)12 Tawes
                                       %           #$
                                       0
    !!
                                                        +
                                                        -. /
    !                                                   0
                                                        1-
    !
                                                        2 *    ,




                                 #$
Pengujian Signifikansi Model ARIMA(0 1 1)12 Tawes
Final Estimates of Parameters

Type       Coef   SE Coef       T        P
SMA 12   0.8358    0.1560    5.36    0.000


Differencing: 0 regular, 1 seasonal of order 12
Number of observations: Original series 60, after differencing 48
Residuals:    SS = 116076083 (backforecasts excluded)
              MS = 2469704 DF = 47


Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic

Lag             12      24      36       48
Chi-Square     6.7    13.2    47.9        *
DF              11      23      35        *
P-Value      0.821   0.948   0.071        *

Pengujian Kenormalan Model ARIMA(0 1 1)12 Tawes
                                     %        #$
                                     0
    !!
                                                        +
                                                        -. /
    !                                                   0
                                                        1-
    !
                                                        2 *    ,




                               #$
Pengujian Model ARIMA(0 1 0)12 Tawes

                                                                                                            !"#           ##       $ "
                                         %                                                                " ! %   #



                                                              "       &        %     ' (

                                     ) *              +                                                     ,
                                                  -       .                                              /01 2
                       .                     +                                                        ,1 3 2,3
                               "%                4%                                                         05
                       4%                         ) *         "           %!                                ,




        6                  6                              /, 7 8 1 0           2 3       , 5 ,      3 2   0 1 8 7 ,            .         9

   5         715, 3                  ,   55555            :                               :;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;:                             5
   ,        /, 0 3,                  /   52 05            :                              ;:                    :                   5   , 7577
            / 31 7,                  /   ,8575            :                           ;;;;:                    :                   5   , 7332
   3           , 5 1                 5   51,37            :                               :;                   :                   5   ,33282
   2        /3,2 18                  /   ,5 7,            :                             ;;:                    :                   5   ,32,,7
          25 5    85                 5   5,3 2            :                               :                    :                   5   ,3 5
    0     288 , 20,                  5   5,02             :                               :                    :                   5   ,3    8
    1       /, 82                    /   5 332            :                              ;:                    :                   5   ,3 0,
    8   /88221 00,                   /   5 718            :                              ;:                    :                   5   ,3 7,,
    7     1 7 7 733                  5   5 2 0            :                               :                    :                   5   ,305,7
  ,5         3823,5                  5   , 737            :                               :;;;                 :                   5   ,30573
  ,,        /,2 35                   /   52755            :                              ;:                    :                   5   ,38, 8
  ,         /1 3130                  /    2301            :                          ;;;;;:                    :                   5   ,382,8
  ,3    /    02 78                   /   5,81,            :                               :                    :                   5   ,2 37,
  ,2        /3 2327                  /   ,57 5            :                             ;;:                    :                   5   ,2 23,
  ,     /12522 ,31                   /   5 273            :                               :                    :                   5   ,2017
  ,0         3,7,22                  5   ,512             :                               :;;                  :                   5   ,2080
  ,1        /,3 05                   /   52203            :                              ;:                    :                   5   ,28,01
  ,8    /0 ,3 8                      /   5 57             :                               :                    :                   5   ,2837,
  ,7      8, 10 , 7                  5   5 121            :                               :;                   :                   5   ,28225
    5     /7, , 11                   /   55351            :                               :                    :                   5   ,28 2
    ,        3 22,                   5   ,57              :                               :;;                  :                   5   ,28 0
               ,2812                 5   ,133             :                               :;;;                 :                   5   ,278 8
   3        /3 2 ,3                  /   ,,730            :                             ;;:                    :                   5   , 3,02
   2      /1 3 221                   /   55 22            :                               :                    :                   5   , 2150

                                                      < < "       -   =

                                                                      . . .!         "




                           6                              /, 7 8 1 0           2 3       , 5 ,      3 2   0 1 8 7 ,

                  ,                  5   ,383             :                                 :;;;                      :
                                     5    ,351            :                                 :;;;;                     :
                  3                 /5   5 28             :                                ;:                         :
                  2                  5   ,5,82            :                                 :;;                       :
                                     5   55788            :                                 :                         :
                  0                  5   5 0 3            :                                 :;                        :
1        5   5,38     :                          :                          :
  8       /5   5,8      :                          :                          :
  7       /5   51 20    :                         ;:                          :
,5        /5   58385    :                        ;;:                          :
,,         5   57052    :                          :;;                        :
,          5    135     :                          :;;;;;                     :
,3         5   57021    :                          :;;                        :
,2         5   ,3578    :                          :;;;                       :
,          5   5307     :                          :;                         :
,0        /5   550      :                          :                          :
,1         5   5 5 ,    :                          :                          :
,8        /5   5, 05    :                          :                          :
,7         5   5,882    :                          :                          :
  5       /5   51851    :                        ;;:                          :
  ,       /5   5717,    :                        ;;:                          :
          /5   ,725     :                      ;;;;:                          :
 3         5   52571    :                          :;                         :
 2        /5   5,118    :                          :                          :




      6                 /, 7 8 1 0       2 3    , 5 ,       3 2   0 1 8 7 ,

 ,        /5   52 05    :                         ;:                          :
          /5   ,8352    :                      ;;;;:                          :
 3         5   5 020    :                          :;                         :
 2        /5   ,38 0    :                       ;;;:                          :
           5   5 711    :                          :;                         :
  0       /5   53210    :                         ;:                          :
  1       /5   53, 1    :                         ;:                          :
  8       /5   5 023    :                         ;:                          :
  7        5   5,,80    :                          :                          :
,5         5   , 2,1    :                          :;;                        :
,,        /5   5235     :                         ;:                          :
,         /5        0   :                      ;;;;:                          :
,3        /5   51528    :                         ;:                          :
,2        /5   ,87,5    :                      ;;;;:                          :
,         /5   5 3 7    :                         ;:                          :

                              . .




      6                 /, 7 8 1 0       2 3    , 5 ,       3 2   0 1 8 7 ,

,0        /5   552 0    :                         :                           :
,1        /5   53 2     :                        ;:                           :
,8        /5   52,0     :                        ;:                           :
,7        /5   523,3    :                        ;:                           :
 5        /5   52,0,    :                        ;:                           :
 ,         5   ,,3      :                         :;;                         :
           5     2,5    :                         :;;;;;                      :
 3        /5   5 1 8    :                        ;:                           :
 2         5   5 3 5    :                         :                           :



                               6     -
6       /                               >
      .?                       +@         6       .?            ////////////////////                                                     ////////////////////

 0      3      3                0     5       101               /5   523               /5    ,8,              5   51,         /5   ,50       5   5,2     5 5,0
,       7      00              ,      5       02 7              /5   5 3               /5    535              5   5            5   , 7      /5   527    /5 22
,8     ,,      87              ,8     5       8 7               /5   5,7               /5    ,57             /5   5            5   ,51      /5   52     /5 5 ,
  2    ,1      21                2    5       8 17               5   5 1               /5    553              5   ,57          5   ,13      /5   ,,7    /5 55

                                                                              . . .!                 "



                                          A                                             .?               9        "

                                                                          .                                                    ## $
                       "                  9        "                           9                         &                     > : :

               A                      /01 25555                               2 307 7                    /5 35                5 1027             5



                                                   6                  9        "                            /01 2
                                                   &                  9        "                          35 527
                                                   .        9             9        "                     ,131 7 1
                                                     6                                                    ,500
                                                   .B6                                                   ,508 0,2
                                                     "%                                                        05



                                                                                   6         -

           6       /                               >
      .?                       +@         6       .?            ////////////////////                                                     ////////////////////

 0      3      3                0     5       101               /5   523               /5    ,8,              5   51,         /5   ,50       5   5,2     5 5,0
,       7      00              ,      5       02 7              /5   5 3               /5    535              5   5            5   , 7      /5   527    /5 22
,8     ,,      87              ,8     5       8 7               /5   5,7               /5    ,57             /5   5            5   ,51      /5   52     /5 5 ,
  2    ,1      21                2    5       8 17               5   5 1               /5    553              5   ,57          5   ,13      /5   ,,7    /5 55



                                                                                                 %       (

                                              9        "                                                              /01 2
                                                           ) *            +                                              ,
                                                                                                                              "       !
                                                                                //.                         ///                    /////# &           //////
      .        #           /     -                                                                   5   85 1 ,                       C              C5 555,
      D        "                /."                                             +                    5    3 7 0                       > +            C5 5,55
      6        "       /                                                         /.?                 5   1 53,8                       > /.?          C5 55 5
                           /+                                                    /.?                 3   8170                         > /.?          C5 55 5
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN
PERAMALAN IKAN

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMUofa_Unsada
 
101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung
101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung
101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampungBenze Aris
 
155112208201011561
155112208201011561155112208201011561
155112208201011561Agus Witono
 
Yustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lkYustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lkrundee87
 
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyu
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyuPedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyu
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyujuraijbwz
 
membuat anak dengan visual basic
membuat anak dengan visual basicmembuat anak dengan visual basic
membuat anak dengan visual basicwhereisindra
 
Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi
Perawatan dan Perbaikan Sistem SuspensiPerawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi
Perawatan dan Perbaikan Sistem SuspensiSofyan Mar'uz
 
Kimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnantoKimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnantoAndi Rahim
 
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indraSMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indrasekolah maya
 
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoK imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoAndi Rahim
 
Nova indriana laporan mal
Nova indriana laporan malNova indriana laporan mal
Nova indriana laporan malNovaIndriana
 
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molexDigital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molexeko_apt
 
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Andria Bin Muhayat
 
Juknis Perangkat Pembelajaran
Juknis Perangkat PembelajaranJuknis Perangkat Pembelajaran
Juknis Perangkat PembelajaranSuaidin -Dompu
 
Laporan praktikum geologi_laut_analisa_b
Laporan praktikum geologi_laut_analisa_bLaporan praktikum geologi_laut_analisa_b
Laporan praktikum geologi_laut_analisa_baskinputra
 

Mais procurados (18)

OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
 
Feli
FeliFeli
Feli
 
101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung
101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung
101142739 teknik-dan-analisa-usaha-pembenihan-udang-vaname-di-pt-cpb-lampung
 
155112208201011561
155112208201011561155112208201011561
155112208201011561
 
09 e00067
09 e0006709 e00067
09 e00067
 
Yustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lkYustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lk
 
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyu
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyuPedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyu
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyu
 
membuat anak dengan visual basic
membuat anak dengan visual basicmembuat anak dengan visual basic
membuat anak dengan visual basic
 
Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi
Perawatan dan Perbaikan Sistem SuspensiPerawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi
Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi
 
Kimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnantoKimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnanto
 
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indraSMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
 
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoK imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
 
Nova indriana laporan mal
Nova indriana laporan malNova indriana laporan mal
Nova indriana laporan mal
 
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molexDigital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
 
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
 
Laporan Magang Perkebunan PKS
Laporan Magang Perkebunan PKS Laporan Magang Perkebunan PKS
Laporan Magang Perkebunan PKS
 
Juknis Perangkat Pembelajaran
Juknis Perangkat PembelajaranJuknis Perangkat Pembelajaran
Juknis Perangkat Pembelajaran
 
Laporan praktikum geologi_laut_analisa_b
Laporan praktikum geologi_laut_analisa_bLaporan praktikum geologi_laut_analisa_b
Laporan praktikum geologi_laut_analisa_b
 

Semelhante a PERAMALAN IKAN

6. PROPOSAL SKRIPSI TASSYA AURIA ZAHRA.pdf
6. PROPOSAL SKRIPSI TASSYA AURIA ZAHRA.pdf6. PROPOSAL SKRIPSI TASSYA AURIA ZAHRA.pdf
6. PROPOSAL SKRIPSI TASSYA AURIA ZAHRA.pdfMuhammad Ihsan
 
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul Basith
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul BasithRingkasan disertasi biologi a.n. Abdul Basith
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul BasithAbdulBasith222525
 
01. Laporan Akhir Perencanaan Air Bersih Unand_u_Pencairan.docx
01. Laporan Akhir Perencanaan Air  Bersih Unand_u_Pencairan.docx01. Laporan Akhir Perencanaan Air  Bersih Unand_u_Pencairan.docx
01. Laporan Akhir Perencanaan Air Bersih Unand_u_Pencairan.docxErigasEka
 
Laporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - ProtistaLaporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - ProtistaDewi Ayu Maryati
 
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...arditasukma
 
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan siloFaktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan siloPascasarjana POLITEKNIK NEGERI JEMBER
 
Skripsi tanpa bab pembahasan
Skripsi tanpa bab pembahasanSkripsi tanpa bab pembahasan
Skripsi tanpa bab pembahasanBarryLabdul1
 
-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx
-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx
-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docxRachelGent199
 
Skrining kecelakaan kerja epidemiologi
Skrining kecelakaan kerja epidemiologiSkrining kecelakaan kerja epidemiologi
Skrining kecelakaan kerja epidemiologilenalda febriany
 
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices BmpJuknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmphadipuspito
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongyogieardhensa
 
Gejala ispa pada pekerja pengecatan teralis di wilayah banjarbaru selatan
Gejala ispa pada pekerja pengecatan teralis di wilayah banjarbaru selatanGejala ispa pada pekerja pengecatan teralis di wilayah banjarbaru selatan
Gejala ispa pada pekerja pengecatan teralis di wilayah banjarbaru selatanMuhammad Rizkyanto
 
Halaman pengesahan
Halaman pengesahanHalaman pengesahan
Halaman pengesahanAdul Imau
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Ruth Dian
 

Semelhante a PERAMALAN IKAN (20)

6. PROPOSAL SKRIPSI TASSYA AURIA ZAHRA.pdf
6. PROPOSAL SKRIPSI TASSYA AURIA ZAHRA.pdf6. PROPOSAL SKRIPSI TASSYA AURIA ZAHRA.pdf
6. PROPOSAL SKRIPSI TASSYA AURIA ZAHRA.pdf
 
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul Basith
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul BasithRingkasan disertasi biologi a.n. Abdul Basith
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul Basith
 
01. Laporan Akhir Perencanaan Air Bersih Unand_u_Pencairan.docx
01. Laporan Akhir Perencanaan Air  Bersih Unand_u_Pencairan.docx01. Laporan Akhir Perencanaan Air  Bersih Unand_u_Pencairan.docx
01. Laporan Akhir Perencanaan Air Bersih Unand_u_Pencairan.docx
 
Laporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - ProtistaLaporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - Protista
 
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...
 
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan siloFaktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
 
Contoh data mining
Contoh data miningContoh data mining
Contoh data mining
 
Skripsi tanpa bab pembahasan
Skripsi tanpa bab pembahasanSkripsi tanpa bab pembahasan
Skripsi tanpa bab pembahasan
 
File 1
File 1File 1
File 1
 
-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx
-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx
-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx
 
Lap. skripsi anang
Lap. skripsi anangLap. skripsi anang
Lap. skripsi anang
 
Skrining kecelakaan kerja epidemiologi
Skrining kecelakaan kerja epidemiologiSkrining kecelakaan kerja epidemiologi
Skrining kecelakaan kerja epidemiologi
 
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices BmpJuknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potong
 
Gejala ispa pada pekerja pengecatan teralis di wilayah banjarbaru selatan
Gejala ispa pada pekerja pengecatan teralis di wilayah banjarbaru selatanGejala ispa pada pekerja pengecatan teralis di wilayah banjarbaru selatan
Gejala ispa pada pekerja pengecatan teralis di wilayah banjarbaru selatan
 
KKL BALI Tahun 2013
KKL BALI Tahun 2013KKL BALI Tahun 2013
KKL BALI Tahun 2013
 
Halaman pengesahan
Halaman pengesahanHalaman pengesahan
Halaman pengesahan
 
59491206200907011
5949120620090701159491206200907011
59491206200907011
 
Laporan pkl rustam
Laporan pkl rustamLaporan pkl rustam
Laporan pkl rustam
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
 

Último

Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 

Último (13)

Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 

PERAMALAN IKAN

  • 1. !" # $ " #%& $" #% % #% '& & # #% % #% () " ) ( *( ) ( % ) # +()(* + #( , -
  • 2. . #(+ / !" # $" %" % $ 0 #% % #% 1# %" % #% % #% 1# 2() , $ 0 " * 2 3 ( ) #2 2 # +() (* + ( $ 0 % 2* ) , #( , -
  • 3. LEMBAR PENGESAHAN PERAMALAN HASIL PENANGKAPAN IKAN KONSUMSI AIR TAWAR DI KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Di Program Studi Diploma Tiga Statistika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Oleh : INDRA HERLANGGA NRP 1305 030 029 Disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir : Dra. Kartika Fitriasari, M.Si. ( ) NIP. 132 061 809 Mengetahui Ketua Jurusan Statistika FMIPA-ITS Dr. Sony Sunaryo, MSi NIP. 131 843 380 SURABAYA, JUNI 2008
  • 4. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Peramalan Hasil Penangkapan Ikan Konsumsi Air Tawar Di Kabupaten Mojokerto Dengan Metode Arima Box-Jenkins”. Keberhasilan dalam penyusunan laporan akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, petunjuk dan juga saran selama penyusunan laporan tugas akhir ini, antara lain kepada : 1. Bapak Dr. Sonny Sunaryo, M.Si selaku Ketua Jurusan Statistika FMIPA ITS Surabaya. 2. Ibu Dra. Kartika Fitriasari, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan, nasihat serta saran. 3. Ibu Ir. Mutiah Salamah, M.Kes selaku Koordinator Tugas Akhir Jurusan Statistika ITS Surabaya. 4. Bapak, Ibu, kakak dan adik yang selalu memberikan motivasi, dukungan, kasih sayang dan do’a. 5. Terima kasihku untuk “Adè-q” yang selalu memarahi, menemani, memberi dukungan moral, motivasi dan do’a. 6. Teman-teman angkatan D3 Statistika 2005, terimakasih atas dukungan serta bantuannya. 7. Staff dosen dan karyawan jurusan yang telah banyak membantu penulis selama kuliah di D3 Statistika ITS Penulis menyadari dalam pembuatan laporan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik serta saran sangat penulis harapkan perbaikan dan kesempurnaan. Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca. Surabaya, Juni 2008 Penulis
  • 5. PERAMALAN HASIL PENANGKAPAN IKAN KONSUMSI AIR TAWAR DI KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Nama Mahasiswa : Indra Herlangga Nrp : 1305.030.029 Program : Dipl. III Statistika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Dra. Kartika Fitriasari, M.Si Abstrak Indonesia merupakan negara dengan sumber daya perairan yang sangat melimpah. Perikanan adalah salah satu hasil dari sektor perairan yang selama ini mulai dikembangkan pemerintah. Di bidang perikanan banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerin- tah baik dalam kegiatan pemberdayaan dan pengelolaannya. Dalam hal ini pemerintah membentuk suatu instansi negeri pemerintah untuk mengelola sektor perikanan Indonesia yaitu Dinas Peternakan dan Pe- rikanan Indonesia. Dalam penelitian ini difokuskan terhadap hasil penangkapan ikan konsumsi air tawar di Mojokerto yang saat ini berkembang sangat dinamis. Jenis ikan konsumsi yang akan dianalisis adalah jenis ikan konsumsi air tawar yang banyak dikonsumsi dan menjadi permintaan terbanyak masyarakat di Mojokerto yaitu ikan tawes, nila, dan lele. Oleh karena itu untuk mengetahui perkembangan hasil penangkapan ikan air tawar digunakan suatu model peramalan berdasarkan data masa lalu, yaitu model time series. Berdasarkan penelitian terhadap data penangkapan tiap jenis ikan yang telah dilakukan diperoleh model peramalan untuk data penangkapan ikan tawes pada periode bulan Januari 2002 sampai dengan Desember 2007 didapatkan suatu model yang terbaik adalah ARIMA (0 1 0)12. Sedangkan untuk data penangkapan ikan nila pada periode yang sama didapatkan model yang terbaik adalah ARIMA (1 1 0)12 dan untuk data penangkapan ikan lele pada periode yang sama didapatkan model terbaik yaitu ARIMA (0 1 0)12. Kata Kunci : Penangkapan Ikan, Time Series, ARIMA
  • 6. FORECASTING OF CONSUMPTION FISH IN MOJOKERTO BY USING ARIMA BOX-JENKINS METHOD Name : Indra Herlangga Nrp : 1305.030.029 Programe : Diploma III Statistika FMIPA-ITS Supervisor : Dra. Kartika Fitriasari, M.Si Abstract Indonesia is a country with a real abundance water territory resource. Fishery is one of results from water territory sector which recently developed by government. In fishery area, a lot of constraints faced by good government in the enable activity and management. In this case governmental formed an institution of government country to manage Indonesia fishery sector that is Dinas Peternakan dan Perikanan Indonesia. In this research focused to result of arrest of consumption fish of freshwater in Mojokerto which now grows very dynamic. Consumption fish which will be analysed is type of freshwater which many consumed and become request by public in Mojokerto that is tawes, nila, and lele. Therefore to know development result of arrest of bream is applied by a forecasting model based on past data, that is model time series. Based on research to data every fish type which has been done obtained forecasting at period of January 2002 up to December 2007. The result shows that the best ARIMA model of tawes is ARIMA (0 1 0)12. Than the best arima model of nila is ARIMA (1 1 0)12 and than the best ARIMA model of lele is ARIMA (0 1 0)12. Keyword : Fish arrest, Time Series, ARIMA
  • 7. DAFTAR ISI Judul halaman HALAMAN JUDUL................................................................i LEMBAR PENGESAHAN.....................................................iii ABSTRAK............................................................................... iv ABSTRACT............................................................................. v KATA PENGANTAR............................................................. vi DAFTAR ISI............................................................................ vii DAFTAR GAMBAR............................................................... ix DAFTAR TABEL.................................................................... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...................................................... 1 1.2 Permasalahan ................................................. 2 1.3 Tujuan................................................................... 3 1.4 Manfaat................................................................ 3 1.3Batasan Masalah................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Statistika .............................................. 5 2.1.1 Metode Time Series........................................5 2.1.2 Model Time Series.......................................... 7 2.1.3 Identifikasi Model ARIMA Box-Jenkins Dan Pemeriksaan Parameter………………. 9 2.1.4 Pengujian Asumsi Residual………………… 11 2.1.5 Pemilihan Model Terbaik…………………... 12 2.2 Tinjauan Non Statistika …………………............14 2.2.1 Perikanan…………………………………….14 2.2.2 Perikanan Tangkap…………………………..14 2.2.3 Penangkapan Ikan…………………………... 14 2.2.4 Perairan Umum (Air Tawar)………………... 15
  • 8. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data..........................................................17 3.2 Metode Pengukuran Variabel Penelitian.............. 17 3.3 Metode Analisis.................................................... 18 3.4 Diagram Langkah Penelitian............... .................20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Time Series............................................. 21 4.2 Peramalan Data Penangkapan Jenis Ikan Tawes.. 21 4.2.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan Ikan Tawes..................................................... 21 4.3 Peramalan Data Penangkapan Jenis Ikan Nila..... 28 4.3.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan Ikan Nila......................................................... 28 4.4 Peramalan Data Penangkapan Jenis Ikan Lele......35 4.4.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan Ikan Lele........................................................ 35 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan........................................................... 43 5.2 Saran..................................................................... 44 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
  • 9. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Transformasi Box-Cox................................................ 6 Tabel 2.2 Kriteria ACF dan PACF pada model ARIMA ....... . .. 9 Tabel 4.1 Signifikansi Model Musiman Tawes ..................... . 24 Tabel 4.2 Uji Ljung-Box Model Musiman Tawes. ................ . 24 Tabel 4.3 Uji Kenormalan Model Musiman Tawes. .............. . 24 Tabel 4.4 Uji Asumsi white noise Differencing musiman . ... . 25 Tabel 4.5 Uji Asumsi Normal Differencing Musiman .......... . 25 Tabel 4.6 Nilai AIC model Tawes ......................................... . 26 Tabel 4.7 Kriteria Out Sampel Data Ikan Tawes model . ...... . 26 Tabel 4.8 Estimasi nilai konstan Model ARIMA Tawes . ..... . 27 Tabel 4.9 Peramalan 12 Bulan Kedepan Untuk Penangkapan Ikan Tawes . ………………………………………. 27 Tabel 4.10 Hasil Uji Parameter Data Jenis Ikan Nila .............. . 32 Tabel 4.11 Hasil Uji Box Pierce (Ljung Box) Chi-Square Data Ikan Nila ........................................................ . 32 Tabel 4.12 Pemeriksaan Kenormalan Data Jenis Ikan Nila...... 33 Tabel 4.13 Kriteria Out Sampel Data Penangkapan Ikan Nila . 34 Tabel 4.14 Peramalan 12 Bulan Kedepan Untuk Penangkapan Ikan Nila..................................................................34 Tabel 4.15 Signifikansi Model Musiman Lele ....................... . 37 Tabel 4.16 Uji Ljung-Box Model Musiman Lele. .................. . 38 Tabel 4.17 Uji Kenormalan Model Musiman Lele. ................ . 38 Tabel 4.18 Uji Asumsi white noise Differencing musiman lele 39 Tabel 4.19 Uji Asumsi Normal Differencing Musiman lele... . 39 Tabel 4.20 Nilai AIC model lele. ............................................ . 40 Tabel 4.21 Kriteria Out Sampel Data Ikan Lele model............. 40 Tabel 4.22 Estimasi nilai Konstan Model ARIMA Lele ........ . 40 Tabel 4.23 Peramalan 12 Bulan Kedepan Untuk Penangkapan Ikan Lele .............................................................. . 41
  • 10. DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Diagram langkah penelitian ................................... 20 Gambar 4.1 Plot Time Series Data Ikan Tawes....................... . 21 Gambar 4.2 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan Ikan Tawes............................................................. 22 Gambar 4.3 ACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Tawes .......................................................................23 Gambar 4.4 PACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Tawes............... ...................................................... 23 Gambar 4.5 Time Series Data Penangkapan Ikan Nila............ . 28 Gambar 4.6 Box-Cox Plot Data Penangkapan Ikan Nila .......... 29 Gambar 4.7 Time Series Plot Data Transformasi Penangkapan Ikan Nila..................................................................29 Gambar 4.8 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan Ikan Nila ................................................................ 30 Gambar 4.9 ACF Plot Data Musiman Penangkapan Ikan Nila 31 Gambar 4.10 PACF Plot Musiman Penangkapan Ikan Nila ..... 31 Gambar 4.11 Plot Time Series Data Penangkapan Ikan lele...... 35 Gambar 4.12 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan Ikan lele. .................................................................36 Gambar 4.13 ACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Lele................... ................................................... 36 Gambar 4.14 PACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Lele................... ................................................... 37
  • 11. Tidak seorang pun dapat kembali dan membuat suatu awal yang bagus. Siapapun dapat memulai dari sekarang dan membuat akhir yang bagus (NN) BAB I PENDAHULUAN
  • 12. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan sumber daya perair- an yang sangat melimpah. Perikanan adalah salah satu hasil dari sektor perairan yang selama ini mulai dikembangkan pemerintah. Di bidang perikanan banyak sekali kendala-kendala yang dihada- pi oleh pemerintah baik dalam kegiatan pemberdayaan dan pe- ngelolaannya. Pemerintah membentuk suatu instansi negeri peme- rintah untuk mengelola sektor perikanan Indonesia yaitu Dinas Peternakan dan Perikanan Indonesia. Instansi ini mengelola setiap jenis perikanan di Indonesia seperti perikanan laut, perikanan umum (darat), budidaya, dan lain-lain. Instansi ini dalam kiner- janya berfungsi sebagai penyuluhan pendidikan perikanan, mana- jemen perikanan daerah, hingga penjualan yang berorientasi terhadap peningkatan devisa negara. Penelitian ini difokuskan terhadap hasil penangkapan ikan konsumsi air tawar di Indonesia yang saat ini berkembang sangat dinamis. Hal ini menjadi acuan bagi pemerintah bagaima- na agar hasil penangkapan ikan konsumsi semakin lama semakin berkembang dengan mengetahui faktor-faktor yang mempenga- ruhinya. Ada 2 jenis ikan perairan yaitu ikan konsumsi dan ikan non konsumsi. Ikan konsumsi adalah semua jenis ikan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Sedangkan ikan non konsumsi adalah ikan yang tidak dapat dikonsumsi masyarakat dalam arti bisa untuk tujuan lain, misal ikan hias, ikan penangkaran, pakan ternak, tepung ikan, bahan pakan ikan dan lain-lain. Hasil pe- nangkapan ikan berasal dari air tawar yaitu perikanan yang basis usahanya berupa penangkapan ikan di air tawar (sungai, waduk, rawa, danau, atau genangan air lainnya). Untuk mengetahui pe- ningkatan jumlah penangkapan ikan konsumsi maka ikan dari perairan tawar yang dikelola masyarakat harus dipantau perkem- bangannya.
  • 13. Adapun beberapa penelitian yang pernah dilakukan me- ngenai sektor perikanan yaitu “Pola Ekspor Hasil Perikanan de- ngan menggunakan Analisis Regresi” oleh Avrohandri (1993) dan “Pendugaan Fungsi Produksi Ikan dalam Jaring Apung dengan menggunakan analisis Multivariat” oleh Nurlatifah (1999). Peneliti mencoba menggunakan metode peramalan ARIMA Box- Jenkins sebagai salah satu alternatif solusi dalam memodel-kan peramalan hasil penangkapan ikan konsumsi air tawar untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu untuk mengetahui per- kembangan hasil penangkapan ikan konsumsi maka digunakan suatu model peramalan berdasarkan data masa lalu, yaitu data 3 jenis ikan hasil penangkapan selama 6 tahun terakhir yang diper- oleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto. Jenis ikan konsumsi yang akan dianalisis adalah jenis ikan kon- sumsi air tawar yang banyak dikonsumsi dan menjadi permintaan terbanyak masyarakat di Mojokerto yaitu ikan tawes, nila, dan lele. Dari penelititan ini akan didapatkan model peramalan yang mampu meramalkan hasil penangkapan ikan tiap jenis di tahun- tahun berikutnya. Metode deret waktu yang digunakan adalah untuk mera- malkan peningkatan hasil penangkapan 3 jenis ikan konsumsi menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins dimana metode terse- but adalah salah satu metode peramalan untuk meramalkan suatu data pada periode yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai cara dalam menentukan kemungkinan peningkatan hasil penang- kapan ikan air tawar, sehingga hasil peramalan tersebut dapat membantu Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto me- nentukan kebijakan yang akan diambil dengan acuan perkem- bangan hasil penangkapan ikan konsumsi air tawar itu sendiri. 1.2 Permasalahan 1. Bagaimana menentukan model peramalan yang sesuai dengan data 3 jenis ikan konsumsi air tawar hasil penang- kapan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto dengan menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins.
  • 14. 2. Bagaimana nilai peramalan 3 jenis ikan konsumsi air ta- war hasil penangkapan ikan bulanan untuk periode yang akan datang. 1.3 Tujuan 1. Memperoleh model peramalan yang sesuai dengan data 3 jenis ikan konsumsi air tawar hasil penangkapan ikan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto dengan menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins. 2. Mengetahui besarnya nilai peramalan 3 jenis ikan kon- sumsi air tawar hasil penangkapan ikan bulanan untuk pe- riode yang akan datang. 1.4 Manfaat Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah memberikan gambaran mengenai perkembangan hasil penang- kapan ikan konsumsi di Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto melalui analisis peramalan dengan metode ARIMA Box-Jenkins sehingga hasil peramalan tersebut dapat membantu instansi dalam menentukan kebijakan yang akan diambil dengan acuan perkembangan hasil produksi ikan konsumsi itu sendiri. Dari hasil peramalan dapat juga digunakan untuk menentukan target produksi penangkapan ikan dan menentukan target konsumsi ikan perkapita pada tahuntahun berikutnya sesuai dengan jenis ikan yang dikonsumsi. 1.5 Batasan Masalah Adapun beberapa hal yang menjadi batasan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah 3 jenis ikan konsumsi air tawar yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Mojokerto yaitu ikan tawes, nila, dan lele. 2. Data yang digunakan mulai periode Januari 2002 hingga Desember 2007 sebanyak 72 bulan.
  • 15. (halaman ini sengaja dikosongkan)
  • 16. Setiap orang mendengar apa yang kau katakan. Sahabat mendengar apa yang harus kau katakan. Sahabat terbaik mendengarkan apa yang kau tidak dapat katakan (Roullete) BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • 17. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Statistika 2.1.1 Metode Time Series Deret Waktu (Time series) adalah serangkaian penga- matan terhadap suatu variabel yang diambil dari waktu ke-waktu dan dicatat secara berurutan menurut urutan waktu kejadiannya dengan interval waktu yang tetap (Wei, 1990). Time series dapat juga diartikan sebagai serangkaian data yang didapatkan berdasar- kan pengamatan dari suatu kejadian pada urutan waktu terjadinya. Waktu kejadian bisa merupakan periode dalam satuan detik, me- nit, jam, hari, bulan, tahun dan periode waktu yang lainnya, se- muanya itu merupakan serangkaian data pengamatan yang dida- sarkan pada waktu kejadian dengan interval waktu tertentu yang lebih dikenal dengan time series (Cryer, 1986), dimana setiap pengamatan dinyatakan sebagai variabel random Zt yang didapat- kan berdasarkan indeks waktu tertentu (ti) sebagai urutan waktu pengamatan, sehingga penulisan data time series adalah Zt1, Zt2, Zt3, …, Ztn. Dalam metode time series ada beberapa hal yang per- lu diperhatikan, yaitu kestasioneran data, fungsi autokorelasi dan fungsi autokorelasi parsial. Stasioneritas time series merupakan suatu keadaan jika proses pembangkitan yang mendasari suatu deret berkala didasarkan pada nilai tengah konstan dan nilai varians konstan (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1999). Dalam suatu data kemungkinan data tersebut tidak stationer hal ini dikarenakan mean tidak konstan atau variansnya tidak konstan sehingga Untuk menghilangkan ketidakstasioneran terhadap mean, maka data tersebut dapat dibuat lebih mendekati stasioner dengan cara melakukan penggunaan metode pembedaan atau differencing (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1999). Yt = Zt – Zt-1 .................................(2.1) Dan jika data tidak stasioner dalam varians, maka dapat distabilkan dengan menggunakan transformasi. Berikut adalah
  • 18. transformasi Box-Cox (Wei, 1990) untuk beberapa nilai yang sering digunakan. Tabel 2.1 Transformasi Box-Cox Nilai Transformasi estimasi -1,0 1/ Zt -0,5 1/ Zt 0,0 Ln Zt 0,5 Zt 1 Zt (tidak ada transformasi) (Sumber : Wei, 1990) Autocorrelation Function (ACF) merupakan suatu proses korelasi pada data time series antara Zt dengan Zt+k. Plot ACF dapat digunakan untuk identifikasi model pada data time series dan melihat kestasioneran data, terutama pada kestasioneran dalam mean. fungsi autokovarians dapat dituliskan sebagai berikut: (Wei, 1990) γ k = cov (Zt , Zt+k) = E (Zt- µ ) (Zt+k- µ ) ..............................(2.2) dan fungsi autokorelasi antara Zt dan Zt+k adalah : cov(Z t , Z t + k ) ρk = ......................................(2.3) var(Z t ) var(Z t + k ) Sampel pengambilan data pada time series untuk fungsi autokorelasi dapat dituliskan sebagai berikut : (Wei, 1990) n−k ( Z t − Z )( Z t + k − Z ) ρk = t =1 n untuk k = 0,1,2,3, ................(2.4) (Zt − Z ) 2 t =1 Plot fungsi autokorelasi parsial digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat keeratan antara Zt dan Zt+k dan apabila terjadi pengaruh dari lag time 1,2,3,..., dan seterusnya sampai k =
  • 19. 1 dianggap terpisah. Fungsi autokorelasi parsial dapat dituliskan sebagai berikut : φ kk = corr (Zt, Zt+k | Zt+1, Zt+2,... Zt+k-1)........................................(2.5) Durbin dalam (Wei, 1990) memperkenalkan prosedur tentang suatu fungsi autokorelasi parsial dalam persamaan : k −1 ρk − Φ k −1, j ρ k − j j −1 φkk = k −1 .........................................(2.6) 1− Φ k −1, j ρ j j =1 dimana : φkj = φk −1, j − φkkφk −1, k − j ,untuk j= 1,2, …,k-1 2.1.2 Model Time Series Proses pada time series secara umum memiliki beberapa model, diantaranya Model AR (Autoregressive), MA (Moving Average), Model campuran ARMA (Autoregressive Moving Average), ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average), dan model SARIMA (Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average). (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1999). Model AR (Autoregressive) pada orde p menyatakan bah- wa suatu model dimana pengamatan pada waktu ke-t berhubung- an linear dengan pengamatan waktu sebelumnya t-1, t-2, t-p. Ben- tuk fungsi persamaan untuk model AR pada orde p adalah (Wei, 1990) : Z t = φ1 Z t −1 + φ2 Z t −2 + ... + φ p Z t − p + at ......................(2.7) Model AR pada orde 1 yaitu : Z t = φ1 Z t −1 + at .............................................(2.8) Model AR pada orde 2 yaitu : Z t = φ1 Z t −1 + φ2 Z t −2 + at ............................................(2.9) Model MA (Moving Average) pada orde q menyatakan bahwa suatu model yang merupakan suatu penyimpangan pe- ngamatan masa lalu dengan pengamatan waktu ke-t.
  • 20. Bentuk fungsi persamaan untuk model MA pada orde (q) adalah (Wei, 1990) : Z t = at − θ1at −1 − θ 2 at −2 − ... − θ q at −q ..................(2.10) Model MA pada orde 1 yaitu : Z t = at − θ1at −1 .....................................................(2.11) Model MA pada orde 2 yaitu : ( ) Z t = 1 − θ1 B − θ 2 B 2 at ………..........................(2.12) Model ARMA merupakan model gabungan antara model AR (autoregressive) dengan MA (Moving Average) yang kadang ditulis dengan notasi ARMA (p,q). Bentuk fungsi model ARMA pada orde p dan q adalah : Z t = φ1 Z t −1 + ... + φ p Z t − p + at − θ1at −1 − ... − θ q at −q .............(2.13) Model ARMA (1,1) pada orde p =1 dan q =1 yaitu : Z t = φ1 Z t −1 + at − θ1at −1 ........................................(2.14) Model ARIMA (p, d, q) yang dikenalkan oleh Box dan Jenkins dengan orde p sebagai operator dari AR, orde d merupakan differencing, dan orde q sebagai operator dari MA. Model ini digunakan untuk data time series yang telah di differencing atau sudah stasioner dalam mean, dimana d adalah banyaknya hasil differencing, bentuk persamaan untuk model ARIMA adalah (Wei, 1990) : φ p (B )(1 − B )d Ζ t = θ 0 + θ q (B )at ........................................(2.15) Fungsi orde (p) untuk operator dari AR yang telah stasioner : ( φ p (B ) = 1 − φ1 B − ... − φ p B p ) ........................................(2.16) Fungsi dari orde (q) untuk operator MA yang telah stasioner : θ q (Β) = (1 − θ1Β − θ 2 B 2 − ... − θ q Β q ) ....................................(2.17) Model ini dinotasikan dengan ARIMA (p, d, q) (P, D, Q)s yang mempunyai faktor musiman dalam pengamatan waktu ke-t. Bentuk fungsi persamaan model ARIMA musiman adalah : ( ) ( ) Φ P B s φ p (B )(1 − B ) Z t = θ q (B )Θ Q B S at .....................(2.18) D
  • 21. dimana: Φ P = orde P pada koefisien komponen AR musiman φ p = orde p pada koefisien komponen AR Θ Q = orde Q pada koefisien komponen MA Musiman θ q = orde q pada koefisien komponen MA 2.1.3 Identifikasi Model ARIMA Box-Jenkins dan Pemeriksaan Parameter Identifikasi model ARIMA Box-Jenkins dapat dijadikan sebagai langkah dalam mengidentifikasi adanya ketidakstasio- neran model. Bila tidak stasioner dalam mean maka harus di diffe- rencing dan jika tidak stasioner dalam varians maka harus ditransformasi. Salah satu tranformasi yang digunakan adalah tranformasi Box Cox, kemudian setelah data sudah stationer dalam mean dan varian maka selanjutnya membuat plot ACF dan PACF yang digunakan untuk mengidentifikasi model awal ARIMA jika data sudah stasioner dalam mean dan varians. Tabel 2.2 Kriteria ACF dan PACF pada model ARIMA Proses ACF PACF AR (p) Tails off menurun Cut off setelah lag ke-p mengikuti bentuk eksponensial atau gelombang sinus MA (q) Cut off setelah lag ke-q Tails off menurun mengikuti bentuk eksponensial atau gelombang sinus ARMA (p,q) Tails off setelah lag (q-p) Tails off setelah lag (p-q) (Sumber : Wei, 1990) Penaksiran parameter, dapat dilakukan dengan menggu- nakan metode Likelihood dimana mengikuti fungsi kepadatan peluang berdistribusi normal. Dalam hal ini analisis sebenarnya
  • 22. dengan asumsi bahwa error at berdistribusi normal. Fungsi kepa- datan peluang suatu error at adalah : at2 .......(2.19) f (at | σ a ) = (2πσ a ) −1 / 2 exp − 2 2 2 2σ a Maka fungsi likelihood untuk parameter-parameternya jika diketahui data observasi adalah 1 ..........(2.20) L(φ ,θ , σ a2 | Z) = ( 2πσ a2 ) −n / 2 exp − S(φ ,θ ) 2σ a2 dimana n S (φ ,θ ) = ( Z t − φ1Z t −1 − − φ p Z t − p − θ1at −1 − − θ q at − q ) 2 ..(2.21) i =1 Penaksiran parameter dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah parameter model sudah layak masuk kedalam model. Secara umum, misal θ adalah suatu parameter dan θˆ ˆ adalah nilai taksiran dari parameter tersebut, serta SE( θ ) adalah ˆ standart error dasi nilai taksiran θ , maka uji kesignifikanan parameter dapat dilakukan sebagai berikut : Hipotesis : H0 : θ = 0 (parameter tidak signifikan) H1 : θ ≠ 0 (parameter signifikan) Statistik Uji : θˆ t hitung = .............................................. (2.22) ˆ SE (θ )
  • 23. Daerah Kritis : Tolak H0 jika P_value < atau thitung > t(1-α/2);df = n-np, dimana np = banyaknya parameter 2.1.4 Pengujian Asumsi Residual Untuk mendapatkan model yang baik setelah model memiliki parameter yang signifikan selanjutnya melakukan peng- ujian terhadap residualnya yaitu melakukan pengujian apakah re- sidual white noise dan residual berdistribusi normal. Residual ( a t) yang white noise (residual independen dan identik) harus berupa variabel random. Uji yang digunakan untuk asumsi white noise adalah uji Ljung-Box (Wei, 1990). Dimana uji ini bertujuan untuk menguji residual memenuhi asumsi white noise digunakan uji sebagai berikut : Hipotesis : H0 : ρ1 = ρ 2 = ... = ρ K = 0 (residual memenuhi asumsi white noise) H1 : minimal ada satu ρ i ≠ 0 , untuk i = 1,2,....,K (residual tidak white noise) Statistik Uji : Ljung-Box statistic (Box-Pierce modified) K Q = n ( n + 2) (n − k ) −1 ρ k2 ˆ .................(2.23) k =1 dimana : ρ k adalah taksiran autokorelasi residual lag k ˆ daerah kritis : tolak H0 jika Q > χ 2 (1−α );df = K − p −q ,dimana nilai p dan q adalah order dari ARMA(p,q). Untuk mengetahui bahwa data memenuhi asumsi distribusi normal, maka dilakukan uji yaitu uji Kolmogorov Smirnov. (Daniel, 1989). untuk menguji residual berdistribusi normal digunakan uji sebagai berikut : Hipotesa : H0 : F (x) = F0 (x) (residual berdistribusi normal) H1 : F (x) F0 (x) (residual tidak berdistribusi normal)
  • 24. Statistik uji : D = sup |S(x) – F0 (x)| ..............................(2.24) Dimana : S (x) = fungsi peluang kumulatif yang dihitung dari data sampel. F0 (x) = fungsi peluang kumulatif distribusi yang dihipotesiskan. F (x) = fungsi distribusi yang belum diketahui Sup = nilai supremum semua x dari S ( x) − F0 ( x) Daerah Kritis : Tolak H0 jika Dhitung > D(1- , n), atau nilai P-value < α 2.1.5 Pemilihan Model Terbaik Pemilihan model terbaik atau seleksi model dilakukan jika terdapat lebih dari satu model time series yang layak dipakai yaitu dengan menggunakan dua pendekatan diantaranya pendekatan In Sampel dan pendekatan Out Sampel. Pendekatan In Sampel dapat dilakukan berdasarkan nilai AIC, SBC, MSE, sedangkan pendekatan Out Sampel menggunakan MAPE. 1. AIC (Akaike’s Information Criterion) Pemilihan model terbaik melalui pendekatan In Sampel dapat dilakukan berdasarkan nilai AIC. Nilai AIC semakin kecil maka model yang didapatkan semakin baik dengan mempertimbangkan banyaknya parameter dalam model. Persamaan AIC sebagai berikut (Wei,1990): AIC(M) = n ln ( σ a ) + 2 M ˆ2 ...................(2.25) Dimana : n = banyaknya pengamatan M = banyaknya parameter dalam model σ a = estimasi varians residual ˆ2 2. SBC (Schwartz’s Bayesian Criterion) SBC juga merupakan cara pemilihan model terbaik dengan pendekatan In Sampel. Nilai SBC semakin kecil maka model yang didapatkan semakin baik. Persamaan SBC sebagai berikut (Wei,1990) :
  • 25. SBC (M)= n ln ( σ a ) + M ln (n) ˆ2 .................(2.26) Dimana : n = banyaknya pengamatan M = banyaknya parameter dalam model σ a = estimasi varians residual ˆ2 3. MSE (Mean Square Error) MSE (Mean Square Error) digunakan untuk mengetahui kesalahan rata-rata kuadrat dari tiap-tiap model yang layak dengan rumus sebagai berikut (Wei,1990) : 1 M 2 MSE = et .................(2.27) M t =1 Dengan ˆ et = ( Z t − Z t ) (taksiran sisa pada peramalan) M = banyaknya residual Pemilihan model terbaik melalui pendekatan out sampel berdasarkan error adalah dengan menggunakan MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Persamaan MAPE sebagai berikut (Wei, 1990) : 1 M et MAPE = 100% ...............................(2.28) M t =1 Zt dimana : M = banyaknya residual et ˆ = ( Z t − Z t ) (taksiran sisa pada peramalan)
  • 26. 2.2 Tinjauan Non Statistika 2.2.1 Perikanan Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan de- ngan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingku- ngannya mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Cakupan dalam statistik perikanan, meliputi kegiatan ekonomi dibidang penangkapan, pembudidayaan, pengolahan dan pemasaran ikan. Pemanfaatan sumber daya ikan dilakukan melalui kegia- tan usaha perikanan. Usaha perikanan mencakup semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap, membudidaya- kan mengolah dan memasarkan ikan untuk tujuan komersial. 2.2.2 Perikanan Tangkap Perikanan tangkap adalah perikanan yang basis usahanya berupa penangkapan ikan di laut maupun di perairan umum. Adapun penjelasan dari perikanan tangkap tersebut adalah sebagai berikut: a) Perikanan Tangkap di Laut adalah perikanan yang basis usahanya berupa penangkapan ikan di laut. b) Perikanan tangkap di perairan umum adalah perikanan yang basis usahanya berupa penagkapan ikan di perairan umum (sungai, danau, kolam, waduk, rawa dan genangan air lainnya). 2.2.3 Penangkapan Ikan Penangkapan Ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan ka- pal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, me- nangani, mengolah, dan mengawetkannya. Adapun penjelasan dari penangkapan ikan tersebut diatas adalah sebagai berikut :
  • 27. a. Memperoleh ikan dalam hal ini adalah kegiatan menangkap atau mengumpulkan ikan yang hidup bebas di laut atau perai- ran umum. b. Penangkapan ikan yang dilakukan dalam rangka penelitian dan pelatihan, tidak termasuk dalam penangkapan ikan seba- gai kegiatan ekonomi. c. Penangkapan ikan yang dilakukan sepenuhnya hanya untuk konsumsi keluarga juga tidak termasuk sebagai kegiatan eko- nomi. d. Penangkapan ikan di laut adalah semua kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan di laut, muara sungai, laguna dan seba- gainya yang dipengaruhi oleh amplitudo pasang surut. e. Penangkapan ikan diperairan umum adalah semua kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan di perairan umum seperti sungai, danau, kolam, waduk, rawa dan genangan air lainnya, yang bukan milik perorangan atau badan hukum. Proses penangkapan ikan di Mojokerto dimulai dengan proses pendataan yang dilakukan secara langsung oleh petugas dinas di tingkat kecamatan melalui desa sampel. Pendataan dilakukan de- ngan mengisi blanko pendataan. Data setiap bulan akan dikum- pulkan di kabupaten dan ditangani oleh petugas survey yang ber- tugas melakukan pengumpulan data. Data kemudian diperiksa dengan melakukan survey rumah tangga perikanan ke desa-desa sesuai dengan desa sampel yang diambil dari data seluruh desa yang potensi perikanan sesuai dengan jenis perikanan. Hasil sur- vey digunakan untuk mengestimasi data produksi penangkapan ikan. 2.2.4 Perairan Umum (Air Tawar) Perairan umum adalah bagian dari perikanan darat (ta- war) sebagaimana yang dimaksud dalam uu No. 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, yang merupakan bagian permukaan bumi yang secara permanen atau berkala digenangi air dan ter- bentuk secara alami atau buatan yang dikuasai oleh negara. Peme- rintah mempunyai wewenang untuk mengelola dan mengembang-
  • 28. kannya. Perairan yang terjadi karena luapan banjir, walaupun me- nutupi tanah milik perseorangan, dimasukkan sebagai perairan umum. Untuk keperluan statistik perikanan tangkap, perairan air tawar di Indonesia diklasifikasikan kedalam 5 kategori, yaitu : a. Sungai adalah perairan yang airnya mengalir secara terus- menerus pada arah tertentu, berasal dari air tanah, air hu- jan, atau air permukaan yang akhirnya bermuara ke laut atau perairan terbuka yang luas. Sungai lebak, kanal dan saluran irigasi yang dibuat manusia termasuk dalam kate- gori sungai. b. Danau adalah genangan air yang luas dengan tinggi dan luas permukaan air berfluktuasi kecil, yang kedalaman- nya dangkal atau sangat dalam, mempunyai atau tidak mempunyai sungai yang mengalir ke dalam atau ke luar perairan, terbentuk secara alami dan terisolasi dari laut. Situ dan telaga termasuk ke dalam kategori danau. c. Kolam adalah perairan yang mempunyai luas cukup kecil dan kedalamannya dangkal. Kolam biasanya dibuat oleh manusia sendiri. d. Waduk adalah genangan air yang terbentuk karena pem- bendungan aliran sungai oleh manusia. e. Rawa adalah perairan yang cukup luas yang terdapat di dataran rendah dengan sumber air dari hujan, air laut atau yang berhubungan dengan sungai, relatif tidak dalam, berdasarkan lumpur atau tumbuhan yang membusuk, ba- nyak terdapat vegetasi baik yang mengapung dan men- cuat maupun tenggelam.
  • 29. Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal tetapi bangkit kembali setelah kita jatuh. (La Rouchefoucauld) BAB III METODOLOGI PENELITIAN
  • 30. BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah data sekunder yang diambil dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto yaitu data bulanan 3 jenis ikan hasil penangkapan ikan konsumsi air tawar periode Januari 2002 - Desember 2007 yaitu ikan tawes, nila, dan lele yang merupakan jenis ikan yang banyak di konsumsi oleh masyarakat Mojokerto. 3.2 Metode Pengukuran Variabel Penelitian Data penangkapan ikan konsumsi air tawar diperoleh dari Dinas peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto dan terdapat metode tersendiri dimana dalam pengukuran variabelnya adalah sebagai berikut : a. Data merupakan data langsung yang diperoleh dari pendataan petugas dinas lapangan dengan mengambil data pada desa sampel yang diambil dari data seluruh desa yang potensi perikanan sesuai dengan jenis perikanan. b. Dari setiap desa sampel diambil 5-6 responden dari Rumah Tangga Perikanan (RTP) dan dicatat hasil penangkapan ikan tiap trip penangkapan. c. Petugas mengisi blanko formulir penangkapan ikan sesuai dengan hasil penangkapan tiap trip ikan dari desa sampel. d. Data dikumpulkan di kabupaten dan diolah oleh dinas kemudian mengirim petugas survey untuk melakukan pendataan kembali apakah data sudah cocok. e. Petugas melakukan survey tiap Rumah Tangga Perikanan (RTP) ke desa-desa sesuai dengan desa sampel yang diambil dari data seluruh desa yang potensi perikanan sesuai dengan jenis perikanan. f. Hasil survey untuk mengestimasi data produksi hasil penangkapan ikan dan dilaporkan tiap bulan sekali.
  • 31. g. Dari estimasi tersebut diperoleh data hasil penangkapan tiap bulan yang sudah dikurangi dengan hasil ikan yang dikonsumsi sendiri oleh nelayan. 3.3 Metode Analisis Langkah awal dari penelitian ini adalah menentukan model peramalan yang sesuai dengan data hasil penangkapan ikan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto dianalisis dengan menggunakan metode time series dengan tahapan sebagai berikut : Untuk menjawab tujuan pertama langkah – langkah analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Melakukan identifikasi Model ARIMA (p, d, q) dengan langkah sebagai berikut: a. Melakukan Time Series Plot terhadap data 3 jenis ikan konsumsi dan melihat kestationeran apakah sudah stationer dalam mean dan varian atau belum, jika data belum stationer dalam varian maka dilakukan transformasi sedangkan jika belum stationer dalam mean dilakukan differencing. Selain itu untuk mengetahui apakah data 3 jenis ikan konsumsi stationer dalam mean dapat juga dilihat melalui plot ACF dan PACF data awal, jika pada plot tersebut lag-lag turun secara melambat maka data tersebut belum stationer dalam mean. b. Membuat plot Autocorrelation Function (ACF) dan Partial Autocorrelation Function (PACF) dari data yang sudah stationer dalam mean maupun varians. 2. Melakukan pendugaan model ARIMA (p, d, q) awal Melakukan pendugaan model yang terbentuk melalui plot Autocorrelation Function (ACF) dan Partial Autocorrelation Function (PACF) yang sudah memenuhi syarat stationer.
  • 32. 3. Melakukan uji kelayakan terhadap model ARIMA (p, d, q) yang didapatkan. a. Penaksiran parameter Melakukan penaksiran parameter berdasarkan model yang didapatkan melalui suatu software diantaranya minitab dan melakukan uji signifikasi parameter sampai mendapatkan model yang memiliki parameter signifikan. b. Diagnostic Checking Melakukan diagnostic checking melalui pemeriksaan terhadap residual dari model yang signifikan yaitu melalui : Uji residual white noise Uji residual berdistribusi normal 4. Evaluasi terhadap model ARIMA (p, d, q) yang didapatkan jika model yang dihasilkan lebih dari satu. Jika model arima ARIMA (p, d, q) lebih dari satu maka seharusnya dilakukan evaluasi terhadap model melalui dua kriteria diantaranya : Kriteria in sample berdasarkan nilai MSE atau SSE Kriteria Out sample berdasarkan nilai MAPE. Untuk menjawab tujuan kedua langkah – langkah analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Setelah mendapatkan model ARIMA (p, d, q) yang sesuai maka selanjutnya dilakukan peramalan pada periode yang akan datang. 2. Melakukan peramalan data 3 jenis ikan hasil penangkapan pada periode yang akan datang.
  • 33. 3.4 Diagram Alur Penelitian Mulai Input data penangkapan tiap jenis ikan • Membuat Times Series Plot data jenis ikan • Membuat plot ACF Varians : ditransformasi Mean : didifferencing Data sudah Stasioner? Tidak Ya Melihat Plot ACF dan PACF data yang sudah stasioner dalam mean dan varians Pendugaan Model & Pengujian Parameter dari plot ACF dan PACF Diagnostic Checking model Residual White noise ? Residual Normal ? Tidak Ya Model yang sesuai lebih Tidak dari satu ? Ya Pemilihan model terbaik Kriteria in sampel Kriteria out sampel Perolehan model ARIMA terbaik Peramalan data penangkapan tiap jenis ikan periode 12 bulan kedepan Selesai Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
  • 34. Jika engkau merasa terjatuh karena tidak mendapatkan apa yang engkau inginkan, berusahalah dan bertawakal. Karena Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik bagi dirimu.(As Salam) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
  • 35. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Time Series Data yang digunakan untuk analisis time series adalah data penangkapan bulanan tiap jenis ikan konsumsi. Analisis time series dilakukan melalui 5 tahap, yaitu tahap identifikasi model, pendugaan parameter model, pengujian asumsi model, evaluasi model, dan terakhir adalah tahap peramalan. Penelitian ini meng- gunakan 60 data untuk menduga model sementara dan sisanya 12 data untuk validasi model. 4.2 Peramalan Data Penangkapan Jenis Ikan Tawes 4.2.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan Ikan Tawes Langkah awal yang dilakukan adalah membuat time se- ries plot untuk data penangkapan jenis ikan tawes sebanyak 60 data sedangkan untuk validasi menggunakan 12 data. Time series plot digunakan untuk melihat kestasioneran data baik stasioner dalam rata-rata maupun dalam varian. Gambar 4.1 Plot Time Series Data Penangkapan Ikan Tawes Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa plot data penangkapan ikan tawes diduga tidak stationer dalam mean. Dari
  • 36. plot time series terlihat variansi datanya lebih rapat dan ada pendugaan bahwa data tersebut tidak stasioner dalam musiman. Sehingga dilakukan differencing 12. Hasil dari differencing musiman dapat dilihat dari plot sebagai berikut : Gambar 4.2 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan Ikan Tawes Gambar 4.2 menunjukkan bahwa untuk data penangkapan ikan tawes sudah stasioner dalam mean dan varian. Dilihat dari tahap selanjutnya adalah menentukan model peramalan dengan melihat secara visual plot ACF dan plot PACF. Dari plot ACF dan PACF maka diperoleh parameter dari model ARIMA dengan melihat lag-lag pada plot yang keluar dari batas signifikansi. Sehingga dengan melihat lag-lag yang keluar dari batas signifikansi maka diperoleh model awal hasil identifikasi lag-lag pada plot ACF dan PACF. Berikut ini adalah gambar dari Plot ACF dan PACF yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.
  • 37. Gambar 4.3 ACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Tawes Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa ACF plot data penangkapan ikan tawes lag-lag berada didalam batas signifikansi dan tidak ada lag yang keluar dari batas signifikansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi white noise karena nilai dari lag-lag mendekati nilai nol. Gambar 4.4 PACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Tawes Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa plot PACF data penangkapan ikan tawes setelah dilakukan diffe-
  • 38. rencing lag-lag berada didalam batas signifikansi. Setelah itu dilakukan identifikasi model musiman yaitu sebagai berikut: Tabel 4.1 Signifikansi Model Musiman Tawes Model output signifikansi (1 1 0)12 Type Coef SE Coef T P Signifikan SAR 12 -0.4787 0.1585 -3.02 0.004 (0 1 1)12 Type Coef SE Coef T P Signifikan SMA 12 0.8358 0.1560 5.36 0.000 Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa parameter dari model ARIMA (1 1 0)12 dan ARIMA(0 1 1)12 sudah signifikan karena nilai P-value kurang dari . Selanjutnya dilakukan uji asumsi residual white noise sebagai berikut: Tabel 4.2 Uji Ljung-Box Model Musiman Tawes Model output (1 1 0)12 Lag 12 24 36 48 White noise Chi-Square 13.9 27.1 49.7 * DF 11 23 35 * P-Value 0.236 0.252 0.051 * (0 1 1)12 Lag 12 24 36 48 White noise Chi-Square 6.7 13.2 47.9 * DF 11 23 35 * P-Value 0.821 0.948 0.071 * Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa lag-lag pada setiap model ARIMA (1 1 0)12 dan ARIMA(0 1 1)12 sudah memenuhi uji asumsi residual white noise. Selanjutnya dilakukan uji asumsi residual normal sebagai berikut: Tabel 4.3 Uji Kenormalan Model Musiman Tawes model p-value keputusan kesimpulan (1 1 0)12 <0,010 Tolak H0 Tidak normal (0 1 1)12 <0,010 Tolak H0 Tidak normal Dari Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada model musiman juga tidak memenuhi uji asumsi kenormalan. Sehingga melihat secara visual dari plot ACF dan PACF diperoleh suatu model data differencing musiman yang tidak mengandung unsur
  • 39. autoregresive dan moving average yaitu ARIMA (0 1 0)12. Selanjutnya dilakukan uji white noise dari model yang diperoleh yaitu sebagai berikut. Tabel 4.4 Uji Asumsi White Noise Differencing Musiman To Chi- Pr > Lag Square DF ChiSq 6 3.03 6 0.8054 12 6.55 12 0.8861 18 9.02 18 0.9592 24 17.45 24 0.8287 Tabel 4.5 Uji Asumsi Normal Differencing Musiman Tests for Normality Test --Statistic--- -----p Value------ Shapiro-Wilk W 0.805751 Pr < W <0.0001 Kolmogorov-Smirnov D 0.235926 Pr > D <0.0100 Cramer-von Mises W-Sq 0.750318 Pr > W-Sq <0.0050 Anderson-Darling A-Sq 3.879625 Pr > A-Sq <0.0050 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa model ARIMA (0 1 0)12 sudah memenuhi asumsi white noise karena nilai P-value pada setiap lag lebih dari nilai . Sedangkan pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa model ARIMA(0 1 0)12 tidak memenuhi asumsi residual berdistribusi normal karena dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov nilai P-value kurang dari nilai . Sehingga dari ketiga model awal yang telah di identifikasi diperoleh bahwa model ARIMA(1 1 0)12, (0 1 1)12, dan (0 1 0)12 telah memenuhi uji asumsi white noise dengan parameter yang sudah signifikan. Namun residual ketiga model tersebut tidak berdistribusi normal. Dengan tidak mempertimbangkan uji asumsi residual normal maka diperoleh model yang white noise yaitu ARIMA(1 1 0)12, ARIMA(0 1 1)12, dan ARIMA(0 1 0)12. Sehingga untuk menentukan model terbaik maka dilakukan pengujian in-sample dengan membandingkan nilai AIC sebagai berikut:
  • 40. Tabel 4.6 nilai AIC model Tawes model Nilai AIC (1 1 0)12 897.368 (0 1 1)12 885.176 (0 1 0)12 858.29 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa model ARIMA(0 1 0)12 memiliki nilai AIC yang paling kecil dibandingkan dengan model ARIMA(1 1 0)12 dan ARIMA(0 1 1)12 yaitu 858.29. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model (0 1 0) adalah model terbaik. Tabel 4.7 Kriteria Out Sampel model Data Ikan Tawes model Nilai MAPE (1 1 0)12 21.09745% (0 1 1)12 40.55332% (0 1 0)12 16,59213% Dari Tabel 4.7 menunjukkan bahwa untuk model ARIMA(0 1 0)12 mempunyai nilai MAPE sebesar 16.59213% sehingga berdasarkan kriteria out sampel model peramalan ARIMA(0 1 0)12 bisa dikatakan model yang cukup baik karena memiliki nilai MAPE yang kecil. Dari pengujian model dengan kriteria in-sampel dan out-sampel menunjukkan bahwa diperoleh model terbaik yaitu ARIMA(0 1 0)12 dengan persamaan umum Z t = δ + Z t −12 + at dimana δ adalah nilai konstan. Dari output program SAS diperoleh nilai konstan untuk model ARIMA(0 1 0)12 sebagai berikut : Tabel 4.8 Estimasi Nilai Konstan Model ARIMA (0 1 0)12 tawes Standard Approx Parameter Estimate Error t Value Pr > |t| Lag MU -67.40000 224.36929 -0.30 0.7649 0 Dari Tabel 4.8 diperoleh nilai konstan ( δ ) untuk model ARIMA(0 1 0)12 sebesar -67.4. Sehingga nilai peramalan untuk
  • 41. periode 12 bulan ke depan untuk data penangkapan ikan tawes adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 peramalan 12 bulan kedepan untuk penangkapan ikan tawes periode forecast 73 1942.6 74 677.6 75 867.6 76 227.6 77 2197.6 78 5837.6 79 7512.6 80 5842.6 81 7422.6 82 1182.6 83 3657.6 84 2802.6 Dari tabel 4.9 dapat diketahui hasil nilai peramalan dari model ARIMA(0 1 0)12 untuk data penangkapan ikan tawes. Dengan mengabaikan asumsi residual berdistribusi normal maka nilai peramalan dinyatakan tidak valid. Karena apabila residual tidak normal maka akan berpengaruh terhadap signifikansi nilai peramalannya. Sehingga masih diperlukan metode lain yang lebih baik. 4.3 Peramalan data penangkapan Jenis Ikan Nila 4.3.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan Ikan Nila Langkah awal yang dilakukan untuk menentukan model adalah membuat time series plot untuk data penangkapan jenis ikan nila sebanyak 60 data. Time series plot digunakan untuk melihat kestasioneran data baik stasioner dalam rata-rata maupun dalam varian.
  • 42. ! Gambar 4.5 Plot Time Series Data Penangkapan Ikan Nila Berdasarkan Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa plot data penangkapan ikan nila tidak stationer dalam mean dan varian ka- rena lebar variannya tidak sama dan penyebaran datanya tidak mengumpul pada suatu garis atau bergerak menjauhi mean. !" " #" $ #" " %& ! ' & ( ' " #" ' $ #" ' ) & &* ' " Gambar 4.6 Box-Cox Plot Data Penangkapan Ikan Nila
  • 43. ! Gambar 4.7 Time Series Plot Data Transformasi Penangkapan Ikan Nila Gambar 4.6 menunjukkan bahwa untuk data penang- kapan ikan nila mempunyai nilai estimasi sebesar -0.15 yang mendekati nilai 0 sehingga data dikatakan tidak stasioner dalam varian dan dilakukan transformasi ln untuk data penangkapan ikan Nila. Pada Gambar 4.7 plot transformasi menunjukkan terdapat suatu unsur musiman. Karena terdapat unsur musiman maka dilakukan differrencing musiman terhadap hasil transformasi. Hasil dari proses differencing ditunjukkan pada Gambar 4.8 berikut:
  • 44. Gambar 4.8 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan Ikan Nila Gambar 4.8 menunjukkan bahwa untuk data penangkapan ikan nila sudah stasioner dalam mean dan varian karena penyebaran datanya mengumpul pada suatu garis atau bergerak disekitar mean sehingga tahap berikutnya adalah melihat plot ACF dan plot PACF untuk menduga atau mengestimasi model awal peramalan data penangkapan ikan nila. Secara visual plot ACF dan PACF ditunjukkan pada gambar sebagai berikut: ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '
  • 45. Gambar 4.9 ACF Plot Data Musiman Penangkapan Ikan Nila Berdasarkan Gambar 4.9 plot ACF data dapat dilihat bahwa pada data penangkapan ikan nila lag-lag berada didalam batas signifikansi dan tidak ada lag yang keluar dari batas. Karena tidak terdapat lag-lag yang keluar maka diduga model tidak mengandung unsur moving average dan dapat disimpulkan bahwa terjadi white noise karena nilai dari lag mendekati nilai nol. ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' Gambar 4.10 PACF Plot Data Musiman Penangkapan Ikan Nila Berdasarkan Gambar 4.10 dapat diketahui bahwa plot PACF menunjukkan terjadi cut-off pada lag ke-12 sehingga terdapat unsur Autoregresion dan musiman. Sehingga dari plot ACF dan PACF diperoleh pendugaan model yaitu ARIMA(1 1 0)12 dan ARIMA(0 1 1)12. Setelah mengetahui model yang didapatkan selanjutnya adalah melakukan pengujian signifikasi parameter sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Parameter Data Jenis Ikan Nila Tipe Model Out put Signifikasi 12 Type Coef SE Coef T P (1 1 0) Signifikan SAR 12 -0.5993 0.1645 -3.64 0.001 Type Coef SE Coef T P (0 1 1)12 Signifikan SMA 12 0.8356 0.1855 4.50 0.000
  • 46. Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh bahwa tiap parameter yang ada disetiap model itu signifikan karena memiliki nilai P- value < α, sehingga diperoleh model awal yaitu ARIMA(1 1 0)12 dan ARIMA(0 1 1)12. Setelah didapatkan model awal yang signifikan selanjutnya dilakukan diagnostic checking terhadap model data penangkapan ikan nila yang signifikan dengan menguji residualnya apakah white noise dan normal. Tabel 4.11 Hasil Uji Box Pierce (Ljung Box) Chi-Square Data Ikan Nila Tipe Model Output Signifikasi Lag 12 24 36 48 Chi-Square 11.5 25.6 39.0 * (1 1 0)12 White noise DF 11 23 35 * P-Value 0.404 0.318 0.296 * Lag 12 24 36 48 12 Chi-Square 7.5 13.1 30.5 * (0 1 1) White noise DF 11 23 35 * P-Value 0.753 0.949 0.685 * Berdasarkan Tabel 4.11 diatas diketahui bahwa seluruh lag pada model ARIMA(1 1 0)12, terjadi white noise karena nilai Pvalue pada lag > α. Sedangkan untuk model ARIMA (0 1 1)12 juga terjadi white noise karena di setiap lag signifikan. Setelah melakukan pengujian residual white noise selanjutnya dilakukan pengujian kenormalan dengan uji Kolmogorov Smirnov sebagai berikut : Tabel 4.12 Pemeriksaan Kenormalan Data Jenis Ikan Nila Model P-value Keputusan Kesimpulan (1 1 0)12 >0.150 Gagal tolak H0 Normal (0 1 1)12 <0.010 Tolak H0 Tidak normal Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa model (0 1 1)12 memiliki P-value sebesar kurang dari 0.010, jadi keputusan ada- lah tolak H0, yang berarti residual pada model ARIMA(0 1 1)12 tidak berdistribusi normal. Sedangkan pada ARIMA(1 1 0)12 memiliki P-value sebesar lebih dari 0.150, jadi keputusan adalah
  • 47. gagal tolak H0, yang berarti residual pada model ARIMA(1 1 0)12 berdistribusi normal. Dari Proses sebelumnya model yang telah memenuhi seluruh asumsi adalah ARIMA(1 1 0)12. Setelah diperoleh model umum yaitu Z t = (1 + Φ1 ) Z t −12 − Φ 1 Z t −24 + at maka dilakukan pendekatan dengan kriteria out sampel untuk mengetahui apakah model merupakan model yang cukup baik dengan melihat nilai MAPE. Dalam evaluasi model dengan kriteria out sampel digunakan 12 data bulanan sebagai validasi yaitu membandingkan nilai ramalan dengan nilai aktualnya kemudian dicari nilai MAPE-nya adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Kriteria Out Sampel Data Penangkapan Ikan Nila ˆ Zt − Zt actual forecast Zt 565 336.07 0.405186 527 327.41 0.378729 580 366.98 0.367276 245 213.68 0.127837 455 583.99 0.283495 2605 984.06 0.622242 2410 2064.12 0.143519 2870 2259.87 0.212589 8080 5541.31 0.314194 1225 2229.94 0.820359 4835 4470.99 0.075286 980 1338.57 0.365888 MAPE 34.30499 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa untuk nilai MAPE sebesar 34.30499% sehingga berdasarkan kriteria out sampel model ARIMA (1 1 0)12 bisa dikatakan cukup baik karena memiliki nilai MAPE yang kecil. Setelah mengetahui model umumnya langkah berikutnya adalah meramalkan dengan model yang sesuai untuk periode 12 bulan ke depan. Sehingga
  • 48. didapatkan nilai peramalan untuk data penangkapan ikan nila selama 12 bulan kedepan adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Peramalan 12 Bulan Kedepan Untuk Penangkapan Ikan Nila periode forecast Lower Upper 73 436.12 -1527.22 2399.45 74 380.49 -1582.85 2343.83 75 474.69 -1488.65 2438.03 76 230.71 -1732.62 2194.05 77 587.26 -1376.08 2550.59 78 584.79 -1378.55 2548.12 79 3195.97 1232.63 5159.31 80 2447.60 484.26 4410.94 81 7028.24 5064.90 8991.58 82 1827.47 -135.87 3790.81 83 4747.86 2784.52 6711.19 84 1317.59 -645.75 3280.93 Dari tabel 4.14 diperoleh bahwa nilai hasil peramalan dengan model ARIMA(1 1 0)12 menunjukkan nilainya berada didalam batas bawah dan batas atas. Seshingga dapat dikatakan bahwa nilai peramalan sudah sesuai. 4.4 Peramalan data penangkapan Jenis Ikan lele 4.4.1 Identifikasi Model Untuk Data Penangkapan Ikan lele Langkah awal penentuan model adalah membuat time series plot untuk untuk data penangkapan jenis ikan lele sebanyak 60 data. Untuk menguji apakah data sudah stasioner yaitu dengan melihat sebaran data pada time series plot. Pada data penang- kapan jenis ikan lele time series plotnya adalah sebagai berikut.
  • 49. Gambar 4.11 Plot Time Series Data Penangkapan Ikan lele Berdasarkan Gambar 4.11 dapat dilihat bahwa plot data penangkapan ikan lele diduga tidak stationer dalam mean. Dari plot time series terlihat variansi datanya lebih rapat dan ada pendugaan bahwa data ikan lele tersebut adalah tidak stasioner dalam musiman. Sehingga dilakukan differencing 12. Hasil dari differencing musiman dapat dilihat dari plot sebagai berikut : Gambar 4.12 Plot Differencing Musiman Data Penangkapan Ikan lele Gambar 4.12 menunjukkan bahwa untuk data penang- kapan ikan lele sudah stasioner dalam mean dan varian. Tahap
  • 50. selanjutnya adalah menentukan model peramalan dengan melihat secara visual plot ACF dan plot PACF. ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' Gambar 4.13 ACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Lele Berdasarkan Gambar 4.13 dapat dilihat bahwa ACF plot data penangkapan ikan lele lag-lag berada didalam batas signifikansi dan tidak ada lag yang keluar dari batas signifikansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi white noise karena nilai dari lag-lag mendekati nilai nol. Tetapi plot juga dapat menjelaskan bahwa tidak mengandung unsur moving average.
  • 51. ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' Gambar 4.14 PACF Plot Data Differencing Penangkapan Ikan Lele Berdasarkan Gambar 4.14 dapat diketahui bahwa plot PACF data penangkapan ikan lele setelah dilakukan differencing lag-lag berada didalam batas signifikansi. Sehingga tidak terdapat unsur autoregression pada model. Setelah itu dilakukan identifikasi model musiman yaitu sebagai berikut: Tabel 4.15 Signifikansi Model Musiman Lele Model output signifikansi (1 1 0)12 Type Coef SE Coef T P Signifikan SAR 12 -0.9275 0.1095 -8.47 0.000 (0 1 1)12 Type Coef SE Coef T P Signifikan SMA 12 0.9260 0.1214 7.63 0.000 Pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa parameter dari model ARIMA (1 1 0)12 dan ARIMA (0 1 1)12 sudah signifikan karena nilai P-value kurang dari . Selanjutnya dilakukan uji asumsi residual white noise sebagai berikut: Tabel 4.16 Uji Ljung-Box Model Musiman Lele Model Output Signifikansi (1 1 0)12 Lag 12 24 36 48 White noise Chi-Square 15.7 31.5 38.0 *
  • 52. DF 11 23 35 * P-Value 0.154 0.110 0.336 * (0 1 1)12 Lag 12 24 36 48 Tidak Chi-Square 12.0 18.8 69.3 * White noise DF 11 23 35 * P-Value 0.360 0.714 0.000 * Dari tabel 4.16 menunjukkan bahwa lag-lag pada setiap model ARIMA (1 1 0)12 sudah memenuhi uji asumsi residual white noise. Sedangkan pada model ARIMA(0 1 1)12 terdapat salah satu lag yang tidak memenuhi asumsi residual white noise. Sehingga diperoleh satu model musiman yang memenuhi asumsi white noise. Selanjutnya dilakukan uji asumsi residual normal sebagai berikut: Tabel 4.17 Uji Kenormalan Model Musiman Lele model p-value keputusan kesimpulan (1 1 0)12 <0,010 Tolak H0 Tidak normal Dari Tabel 4.17 menunjukkan bahwa pada model musiman juga tidak memenuhi uji asumsi kenormalan. Sehingga melihat secara visual dari plot ACF dan PACF diperoleh suatu model data differencing musiman yang tidak mengandung unsur autoregresive dan moving average yaitu (0 1 0)12. Selanjutnya dlakukan uji white noise dari model yang diperoleh yaitu sebagai berikut. Tabel 4.18 Uji Asumsi White Noise Differencing Musiman lele To Chi- Pr > Lag Square DF ChiSq 6 4.53 6 0.6049 12 6.77 12 0.8723 18 7.18 18 0.9886 24 8.27 24 0.9988 Tabel 4.19 Uji Asumsi Normal Differencing Musiman lele Tests for Normality Test --Statistic--- -----p Value------
  • 53. Shapiro-Wilk W 0.820512 Pr < W <0.0001 Kolmogorov-Smirnov D 0.195176 Pr > D <0.0100 Cramer-von Mises W-Sq 0.613774 Pr > W-Sq <0.0050 Anderson-Darling A-Sq 3.296734 Pr > A-Sq <0.0050 Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa model (0 1 0)12 sudah memenuhi asumsi white noise. Sedangkan pada Tabel 4.19 menunjukkan bahwa model (0 1 0)12 tidak memenuhi asumsi residual berdistribusi normal karena dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov nilai P-value kurang dari nilai . Sehingga dari ketiga model awal yang telah di identifikasi diperoleh bahwa terdapat dua model yaitu ARIMA(1 1 0)12dan ARIMA(0 1 0)12 telah memenuhi uji asumsi white noise dengan parameter yang sudah signifikan. Namun residual kedua model tersebut tidak berdistribusi normal. Dengan tidak mempertimbangkan uji asumsi residual normal maka diperoleh model yang white noise yaitu ARIMA(1 1 0)12 dan ARIMA(0 1 0)12 sehingga untuk menentukan model terbaik maka dilakukan pengujian in sample dengan mem- bandingkan nilai AIC sebagai berikut: Tabel 4.20 nilai AIC model Lele model Nilai AIC (1 1 0)12 766.502 (0 1 0)12 759.88 Tabel 4.20 menunjukkan bahwa model (0 1 0)12 memiliki nilai AIC yang paling kecil dibandingkan dengan model (1 1 0)12 dan (0 1 1)12 yaitu 759.88. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model (0 1 0) adalah model terbaik. Tabel 4.21 Kriteria Out Sampel model Data Ikan lele model Nilai MAPE (1 1 0)12 37.79234%
  • 54. (0 1 0)12 21.97483% Dari Tabel 4.21 menunjukkan bahwa untuk model (0 1 0)12 mempunyai nilai MAPE sebesar 21.97483% sehingga ber- dasarkan kriteria out sampel model peramalan (0 1 0)12 bisa dika- takan model yang cukup baik karena memiliki nilai MAPE yang kecil. Dari pengujian model dengan kriteria in sampel dan out sampel menunjukkan bahwa diperoleh model terbaik yaitu (0 1 0)12 dengan persamaan umum dengan persamaan umum Z t = δ + Z t −12 + at dimana δ adalah nilai konstan. Dari output program SAS diperoleh nilai konstan untuk model ARIMA(0 1 0)12 sebagai berikut : Tabel 4.22 Estimasi Nilai Konstan Model ARIMA (0 1 0)12 Lele Standard Approx Parameter Estimate Error t Value Pr > |t| Lag MU 3.50000 78.13078 0.04 0.9644 0 Dari Tabel 4.22 diperoleh nilai konstan ( δ ) untuk model ARIMA(0 1 0)12 sebesar 3.5. Sehingga nilai peramalan untuk periode 12 bulan ke depan untuk data penangkapan ikan lele adalah sebagai berikut : Tabel 4.23 Peramalan 12 Bulan Kedepan Untuk Penangkapan Ikan Lele periode forecast 73 423,5 74 243,5 75 393,5 76 258,5 77 648,5 78 453,5 79 543,5 80 763,5 81 3653,5 82 358,5 83 1773,5
  • 55. 84 773,5 Dari tabel 4.23 dapat diketahui hasil nilai peramalan dari model (0 1 0)12 untuk data penangkapan ikan lele. Dengan mengabaikan asumsi residual berdis-tribusi normal maka nilai peramalan dinyatakan tidak valid. Karena apabila residual tidak normal maka akan berpengaruh terhadap signifikansi nilai peramalannya. Sehingga masih diperlukan metode lain yang lebih baik.
  • 56. (halaman ini sengaja dikosongkan)
  • 57. Tak ada rahasia menggapai sukses, sukses itu dpat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan. (W.A Nance) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
  • 58. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian terhadap data penangkapan tiap jenis ikan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Untuk data penangkapan ikan tawes pada periode bulan Janu- ari 2002 sampai dengan Desember 2007 didapatkan model yang terbaik adalah model ARIMA(0 1 0)12 dengan model peramalan Z t = δ + Z t −12 + at . Sedangkan untuk data penangkapan ikan nila pada periode yang sama didapatkan model yang terbaik adalah model ARIMA(1 1 0)12 dengan model Z t = (1 + Φ1 ) Z t −12 − Φ 1 Z t −24 + at dan untuk data penangkapan ikan lele pada periode yang sama juga didapatkan model terbaik adalah ARIMA(0 1 0)12 model umum yaitu Z t = δ + Z t −12 + at . 2. Nilai peramalan untuk penangkapan 3 jenis ikan konsumsi adalah sebagai berikut : Tabel 5.1 Nilai Peramalan 3 Jenis Ikan Untuk 12 Periode periode Ikan Tawes Ikan Nila Ikan Lele 73 1942.6 436.12 423,5 74 677.6 380.49 243,5 75 867.6 474.69 393,5 76 227.6 230.71 258,5 77 2197.6 587.26 648,5 78 5837.6 584.79 453,5 79 7512.6 3195.97 543,5 80 5842.6 2447.60 763,5 81 7422.6 7028.24 3653,5 82 1182.6 1827.47 358,5 83 3657.6 4747.86 1773,5 84 2802.6 1317.59 773,5
  • 59. 5.2 Saran 1. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah agar Dinas Peternakan dan Perikanan pemerintah lebih memperhatikan fluktuasi hasil penangkapan ikan konsumsi dan mempelajari faktor-faktor yang menyebab- kan adanya fluktuasi hasil penangkapan ikan konsumsi dimasa yang akan datang. 2. Masih diperlukan metode-metode peramalan yang lain dan lebih baik untuk meramalkan nilai hasil penangkapan ikan tiga jenis ikan konsumsi air tawar.
  • 60. Jangan pernah menyia – yiakan kesempatan yang ada, karena kesempatan tidak mungkin datang dua kali seperti matahari pagi tidak mungkin terbit dua kali untuk membangunkan tidur kita. (Helen Keller) DAFTAR PUSTAKA
  • 61. DAFTAR PUSTAKA Aswi dan Sukarna, 2006, “Analisis Deret Waktu”, Andira Publisher, Makassar Cryer, D.J, 1986, “Time Series Analisis”, PWS-KENT Publishing Company, Inc, Boston Daniel, W.W., 1989, “Statistika Nonparametrik Terapan”, Georgia State University. PT Gramedia, Jakarta. Direktorat Jendral Perikanan tangkap, 2004, “Pedoman Pelaksanaan pengumpulan Data Statistik Perikanan Umum”, Ditjen Perikanan Tangkap, Jakarta Makridakis S., Wheelwright, Mc Gee, 1999, “Metode dan Aplikasi Peramalan”, Edisi Kedua, Bina Rupa Aksara, Jakarta. Wei, W.W.S., 1990, “Time Analysis Univariate and Multivariate Methods“, Addison Wesley Publishing Company, Inc.
  • 62. Ketika kau sedih, merasa sendirian, dan orang – orang disekitar kamu terlalu sibuk dengan urusannya masing – masing, Janganlah kamu takut karena Allah selalu berada disampingmu. (NN) LAMPIRAN
  • 63. LAMPIRAN A Data penangkapan ikan konsumsi dinas peternakan dan perikanan kab. Mojokerto Jenis Ikan Bulan TAWES* NILA* LELE* JANUARI’02 1295 403 476 FEBRUARI’02 910 433 358 MARET’02 548 283 321 APRIL’02 397 289 140 MEI’02 1667 460 402 JUNI’02 13357 1026 674 JULI’02 10492 1972 249 AGUSTUS’02 4050 1738 2115 SEPTEMBER’02 3660 2460 2877 OKTOBER’02 3331 1082 72 NOVEMBER’02 2185 2569 1065 DESEMBER’02 3132 621 1286 JANUARI’03 1195 496 245 FEBRUARI’03 980 532 255 MARET’03 423 266 188 APRIL’03 349 129 62 MEI’03 2856 952 1080 JUNI’03 9918 4299 199 JULI’03 11530 1235 142 AGUSTUS’03 4539 1688 484 SEPTEMBER’03 3569 3115 711 OKTOBER’03 9689 2737 2385 NOVEMBER’03 2669 2994 916 DESEMBER’03 1565 269 1041 JANUARI’04 1680 261 405 FEBRUARI’04 688 252 248 MARET’04 885 229 395 APRIL’04 360 299 200 MEI’04 3265 1033 1240 JUNI’04 8578 2190 559 JULI’04 12065 1685 605 AGUSTUS’04 5795 1730 855 SEPTEMBER’04 3362 4158 1656 OKTOBER’04 3528 4517 1791 NOVEMBER’04 2176 2625 1095 DESEMBER’04 2034 1272 836
  • 64. JANUARI’05 1650 251 385 FEBRUARI’05 720 275 280 MARET’05 970 275 390 APRIL’05 420 195 235 MEI’05 3360 580 1245 JUNI’05 8132 2460 711 JULI’05 10395 1295 475 AGUSTUS’05 7305 2055 925 SEPTEMBER’05 3735 4238 1644 OKTOBER’05 2830 2920 875 NOVEMBER’05 2970 4160 1670 DESEMBER’05 2490 1365 1183 JANUARI’06 1700 520 440 FEBRUARI’06 670 425 235 MARET’06 930 565 365 APRIL’06 370 245 285 MEI’06 2870 590 1130 JUNI’06 7835 250 715 JULI’06 5935 4145 410 AGUSTUS’06 3160 2605 415 SEPTEMBER’06 7730 8275 3550 OKTOBER’06 1195 1490 360 NOVEMBER’06 3684 4980 1555 DESEMBER’06 2545 1300 915 JANUARI’07 2010 565 420 FEBRUARI’07 745 527 240 MARET’07 935 580 390 APRIL’-07 295 245 255 MEI’07 2265 455 645 JUNI’07 5905 2605 450 JULI’07 7580 2410 540 AGUSTUS’07 5910 2870 760 SEPTEMBER’07 7490 8080 3650 OKTOBER’07 1250 1225 355 NOVEMBER’07 3725 4835 1770 DESEMBER’07 2870 980 770 Ket(*) = Dalam Kilogram
  • 65. LAMPIRAN B Identifikasi Model Data Penangkapan Ikan Tawes Time series plot Ikan Tawes Differencing musiman ikan tawes
  • 66. ACF plot differencing ikan tawes PACF plot differencing ikan tawes
  • 67. Pengujian Signifikansi Model ARIMA (1 1 0)12 Tawes Final Estimates of Parameters Type Coef SE Coef T P SAR 12 -0.4787 0.1585 -3.02 0.004 Differencing: 0 regular, 1 seasonal of order 12 Number of observations: Original series 60, after differencing 48 Residuals: SS = 142227153 (backforecasts excluded) MS = 3026110 DF = 47 Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic Lag 12 24 36 48 Chi-Square 13.9 27.1 49.7 * DF 11 23 35 * P-Value 0.236 0.252 0.051 * Uji Kenormalan Model ARIMA (1 1 0)12 Tawes % #$ 0 !! + -. / ! 0 1- ! 2 * , #$
  • 68. Pengujian Signifikansi Model ARIMA(0 1 1)12 Tawes Final Estimates of Parameters Type Coef SE Coef T P SMA 12 0.8358 0.1560 5.36 0.000 Differencing: 0 regular, 1 seasonal of order 12 Number of observations: Original series 60, after differencing 48 Residuals: SS = 116076083 (backforecasts excluded) MS = 2469704 DF = 47 Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic Lag 12 24 36 48 Chi-Square 6.7 13.2 47.9 * DF 11 23 35 * P-Value 0.821 0.948 0.071 * Pengujian Kenormalan Model ARIMA(0 1 1)12 Tawes % #$ 0 !! + -. / ! 0 1- ! 2 * , #$
  • 69. Pengujian Model ARIMA(0 1 0)12 Tawes !"# ## $ " % " ! % # " & % ' ( ) * + , - . /01 2 . + ,1 3 2,3 "% 4% 05 4% ) * " %! , 6 6 /, 7 8 1 0 2 3 , 5 , 3 2 0 1 8 7 , . 9 5 715, 3 , 55555 : :;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;: 5 , /, 0 3, / 52 05 : ;: : 5 , 7577 / 31 7, / ,8575 : ;;;;: : 5 , 7332 3 , 5 1 5 51,37 : :; : 5 ,33282 2 /3,2 18 / ,5 7, : ;;: : 5 ,32,,7 25 5 85 5 5,3 2 : : : 5 ,3 5 0 288 , 20, 5 5,02 : : : 5 ,3 8 1 /, 82 / 5 332 : ;: : 5 ,3 0, 8 /88221 00, / 5 718 : ;: : 5 ,3 7,, 7 1 7 7 733 5 5 2 0 : : : 5 ,305,7 ,5 3823,5 5 , 737 : :;;; : 5 ,30573 ,, /,2 35 / 52755 : ;: : 5 ,38, 8 , /1 3130 / 2301 : ;;;;;: : 5 ,382,8 ,3 / 02 78 / 5,81, : : : 5 ,2 37, ,2 /3 2327 / ,57 5 : ;;: : 5 ,2 23, , /12522 ,31 / 5 273 : : : 5 ,2017 ,0 3,7,22 5 ,512 : :;; : 5 ,2080 ,1 /,3 05 / 52203 : ;: : 5 ,28,01 ,8 /0 ,3 8 / 5 57 : : : 5 ,2837, ,7 8, 10 , 7 5 5 121 : :; : 5 ,28225 5 /7, , 11 / 55351 : : : 5 ,28 2 , 3 22, 5 ,57 : :;; : 5 ,28 0 ,2812 5 ,133 : :;;; : 5 ,278 8 3 /3 2 ,3 / ,,730 : ;;: : 5 , 3,02 2 /1 3 221 / 55 22 : : : 5 , 2150 < < " - = . . .! " 6 /, 7 8 1 0 2 3 , 5 , 3 2 0 1 8 7 , , 5 ,383 : :;;; : 5 ,351 : :;;;; : 3 /5 5 28 : ;: : 2 5 ,5,82 : :;; : 5 55788 : : : 0 5 5 0 3 : :; :
  • 70. 1 5 5,38 : : : 8 /5 5,8 : : : 7 /5 51 20 : ;: : ,5 /5 58385 : ;;: : ,, 5 57052 : :;; : , 5 135 : :;;;;; : ,3 5 57021 : :;; : ,2 5 ,3578 : :;;; : , 5 5307 : :; : ,0 /5 550 : : : ,1 5 5 5 , : : : ,8 /5 5, 05 : : : ,7 5 5,882 : : : 5 /5 51851 : ;;: : , /5 5717, : ;;: : /5 ,725 : ;;;;: : 3 5 52571 : :; : 2 /5 5,118 : : : 6 /, 7 8 1 0 2 3 , 5 , 3 2 0 1 8 7 , , /5 52 05 : ;: : /5 ,8352 : ;;;;: : 3 5 5 020 : :; : 2 /5 ,38 0 : ;;;: : 5 5 711 : :; : 0 /5 53210 : ;: : 1 /5 53, 1 : ;: : 8 /5 5 023 : ;: : 7 5 5,,80 : : : ,5 5 , 2,1 : :;; : ,, /5 5235 : ;: : , /5 0 : ;;;;: : ,3 /5 51528 : ;: : ,2 /5 ,87,5 : ;;;;: : , /5 5 3 7 : ;: : . . 6 /, 7 8 1 0 2 3 , 5 , 3 2 0 1 8 7 , ,0 /5 552 0 : : : ,1 /5 53 2 : ;: : ,8 /5 52,0 : ;: : ,7 /5 523,3 : ;: : 5 /5 52,0, : ;: : , 5 ,,3 : :;; : 5 2,5 : :;;;;; : 3 /5 5 1 8 : ;: : 2 5 5 3 5 : : : 6 -
  • 71. 6 / > .? +@ 6 .? //////////////////// //////////////////// 0 3 3 0 5 101 /5 523 /5 ,8, 5 51, /5 ,50 5 5,2 5 5,0 , 7 00 , 5 02 7 /5 5 3 /5 535 5 5 5 , 7 /5 527 /5 22 ,8 ,, 87 ,8 5 8 7 /5 5,7 /5 ,57 /5 5 5 ,51 /5 52 /5 5 , 2 ,1 21 2 5 8 17 5 5 1 /5 553 5 ,57 5 ,13 /5 ,,7 /5 55 . . .! " A .? 9 " . ## $ " 9 " 9 & > : : A /01 25555 2 307 7 /5 35 5 1027 5 6 9 " /01 2 & 9 " 35 527 . 9 9 " ,131 7 1 6 ,500 .B6 ,508 0,2 "% 05 6 - 6 / > .? +@ 6 .? //////////////////// //////////////////// 0 3 3 0 5 101 /5 523 /5 ,8, 5 51, /5 ,50 5 5,2 5 5,0 , 7 00 , 5 02 7 /5 5 3 /5 535 5 5 5 , 7 /5 527 /5 22 ,8 ,, 87 ,8 5 8 7 /5 5,7 /5 ,57 /5 5 5 ,51 /5 52 /5 5 , 2 ,1 21 2 5 8 17 5 5 1 /5 553 5 ,57 5 ,13 /5 ,,7 /5 55 % ( 9 " /01 2 ) * + , " ! //. /// /////# & ////// . # / - 5 85 1 , C C5 555, D " /." + 5 3 7 0 > + C5 5,55 6 " / /.? 5 1 53,8 > /.? C5 55 5 /+ /.? 3 8170 > /.? C5 55 5