SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
T
TU
UG
GA
AS
S B
BI
IO
OL
LO
OG
GI
I
B
BI
IO
OT
TE
EK
KN
NO
OL
LO
OG
GI
I,
, B
BA
AY
YI
I T
TA
AB
BU
UN
NG
G,
, K
KL
LO
ON
NI
IN
NG
G,
, I
IN
NS
SE
EM
MI
IN
NA
AS
SI
I B
BU
UA
AT
TA
AN
N (
(I
IB
B)
),
,
H
HI
ID
DR
RO
OP
PO
ON
NI
IK
K,
, K
KU
UL
LT
TU
UR
R J
JA
AR
RI
IN
NG
GA
AN
N
O
OL
LE
EH
H
Y
YE
EN
NA
AW
WA
AT
TI
I (
(4
44
4)
)
I
IX
X-
-2
2
S
SM
MP
P Y
YO
OS
S S
SU
UD
DA
AR
RS
SO
O
2
20
01
12
2
Dolly (hewan kloning)
Eve (manusia kloning)
ii
K
KA
AT
TA
A P
PE
EN
NG
GA
AN
NT
TA
AR
R
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya karya tulis ini dapat diselesaikan penulis dengan baik, dalam rangka memenuhi tugas
Biologi. Karena itu, segala hormat dan pujian dikembalikan hanya bagi Dia. Dalam kesempatan
ini juga, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Tyas, karena atas bimbingan
beliau, karya tulis ini dapat dikerjakan dengan lancar.
Dalam karya tulis ini penulis akan membahas arti, keuntungan dan kerugian, dan banyak
lagi mengenai bioteknologi, inseminasi buatan, bayi tabung, kloning, hidroponik, dan kultur
jaringan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk diri kita sendiri, umumnya
kepada para pembaca makalah ini.
Akhir kata, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan yang mungkin
kurang berkenan di hati pembaca. Penulis menyadari bahwa pastinya karya tulis ini jauh dari
kata sempurna. Maka itu, saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan dan akan diterima
dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang. Terima kasih.
Batam, Febuari 2012
Yenawati
iii
D
DA
AF
FT
TA
AR
R I
IS
SI
I
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1 latar Belakang Masalah .........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................6
2.1 Inseminasi Buatan (IB)...........................................................................................................6
2.1.1 IB Pada Hewan ...................................................................................................................6
2.1.2 IB Pada Manusia..................................................................................................................12
2.2 Bayi Tabung ...........................................................................................................................13
2.3 Kloning ..................................................................................................................................23
2.4 Bioteknologi .........................................................................................................................29
2.5 Hidroponik ............................................................................................................................54
2.6 Kultur Jaringan .....................................................................................................................58
BAB III PENUTUP .....................................................................................................................62
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................................62
3.2 Saran .....................................................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA
1
B
BA
AB
B I
I
P
PE
EN
ND
DA
AH
HU
UL
LU
UA
AN
N
1
1.
.1
1 L
La
at
ta
ar
r B
Be
el
la
ak
ka
an
ng
g M
Ma
as
sa
al
la
ah
h
Manusia sebagai makhluk hidup memiliki naluri untuk menjaga kelangsungan hidupnya
di dunia. Salah satu sifat insaniah manusia adalah melanjutkan keturunannya sebagai pewaris
peradabannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ikut berpengaruh terhadap cara
manusia mengembangkan keturunannya, sehingga saat ini terdapat dua cara manusia
melangsungkan dan memperoleh keturunannya, yaitu secara alamiah yang dilakukan melalui
hubungan langsung antara lawan jenis dan melalui pemanfaatan teknologi yang dikenal juga
dengan teknologi reproduksi buatan atau Assisted Reproductive Technology/ART.
Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara yang alami pula
(hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang telah ditetapkan Allah untuk manusia. Akan tetapi
pembuahan alami ini terkadang sulit terwujud, misalnya karena rusaknya atau tertutupnya
saluran indung telur (tuba Fallopii) yang membawa sel telur ke rahim, serta tidak dapat diatasi
dengan cara membukanya atau mengobatinya. Atau karena sel sperma suami lemah atau tidak
mampu menjangkau rahim isteri untuk bertemu dengan sel telur, serta tidak dapat diatasi dengan
cara memperkuat sel sperma tersebut, atau mengupayakan sampainya sel sperma ke rahim isteri
agar bertemu dengan sel telur di sana. Semua ini akan meniadakan kelahiran dan menghambat
suami isteri untuk berbanyak anak. Padahal kesempurnaan kebahagiaan bagi (pasutri) adalah
ketika mereka dikaruniai keturunan. Menurut Prof. Dr. dr. Sudraji Sumapraja SpOG (K), ada
10%-15% pasutri di seluruh dunia yang mengalami gangguan kesuburan. 90% di antaranya telah
diketahui penyebabnya. Dari prosentase tersebut, 40% disumbangkan oleh pihak perempuan
sedangkan 30% dari pihak laki-laki dan sisanya dari kedua belah pihak.
2
Tetapi dengan adanya bioteknologi reproduksi buatan, masalah-masalah tersebut dapat
diatasi. Teknologi reproduksi buatan yang akan dipaparkan penulis dalam karya ini adalah bayi
tabung, kloning, dan inseminasi buatan (IB).
Metode teknologi reproduksi buatan yang dilakukan saat ini mengalami kemajuan yang
pesat di berbagai negara terutama di Eropa. Kelahiran bayi melalui teknologi reproduksi buatan
di 28 negara di Eropa dilaporkan mencapai 70.000 jiwa pada tahun 2007. Di Indonesia teknologi
reproduksi buatan ini juga mulai lebih dikenal dan sering dilakukan akhir-akhir ini, seperti In
Vitro Fertilization (IVF) atau dikenal dengan teknik bayi tabung. Teknik ini memang menjadi
pilihan bagi pasangan suami istri (pasutri) terutama yang belum dikaruniai anak.
Selain memaparkan mengenai jalan-jalan pintas untuk menghasilkan keturunan, dalam
karya tulis ini penulis juga akan membahas mengenai kultur jaringan dan hidroponik, suatu
metode untuk mempermudah dan mempersingkat waktu pengembangbiakan tanaman yang sulit
berkembang. Dengan kedua teknik ini maka kita dapat membudidayakan tanaman yang hampir
punah dan dapat mengetahui media yang lain selain tanah.
Dengan kedua teknik itu juga, kita dapat memproduksi sayuran dan buah yang lebih
sehat. Karena memasuki abad ke-21 ini, banyak keluhan-keluhan masyarakat terutama
masyarakat menengah ke atas tentang berbagai penyakit seperti stroke, penyempitan pembuluh
darah, pengapuran, dan lain-lain, yang disebabkan pola makan. Banyak sekali bahan makanan
yang diolah dengan berbagai tambahan bahan kimia. Disamping itu budaya petani yang
menggunakan pestisida kimia dengan frekuensi dan dosis berlebih akan menghasilkan pangan
yang meracuni tubuh konsumen. Adanya logam-logam berat yang terkandung di dalam pestisida
kimia akan masuk ke dalam aliran darah. Bahkan makan sayur yang dulu selalu dianggap
menyehatkan, kini juga harus diwaspadai karena sayuran banyak disemprot pestisida kimia
berlebihan.
3
1
1.
.2
2 Rumusan Masalah
1) Inseminasi Buatan (IB)
a. Apa yang dimaksud dengan IB pada hewan dan manusia?
b. Bagaimana sejarah perkembangan IB?
c. Bagaimana Perkembangan IB di Indonesia?
d. Bagaimana proses IB pada hewan dan manusia?
e. Apa saja keuntungan dan kerugian IB?
f. Apa yang di maksud dengan sinkronisasi birahi?
g. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan IB pada hewan?
h. Apa saja masalah yang ditimbulkan oleh IB?
2) Bayi Tabung
a. Apa yang dimaksud dengan bayi tabung?
b. Apa yang menjadi penyebab munculnya bayi tabung?
c. Bagaimana proses bayi tabung?
d. Apa saja syarat-syarat untuk bisa melakukan bayi tabung?
e. Berapa tingkat keberhasilan bayi tabung?
f. Apakah bayi tabung lebih pintar?
g. Apa saja keuntungan dan kerugian bayi tabung?
h. Apa saja masalah yang ditimbulkan oleh bayi tabung?
i. Bagaimanakah umur dan kesehatan bayi tabung?
j. Apa saja teknik-teknik bayi tabung?
3) Kloning
a. Apa yang dimaksud dengan kloning?
b. Bagaiamana perkembangan kloning?
c. Apa saja jenis-jenis kloning?
4
d. Bagaimana cara mengkloning?
e. Apa saja keterbatsan yang dihadapi pada kloning manusia?
f. Berapa tingkat keberhasilan kloning?
g. Apa saja keuntungan dan kerugian kloning?
4) Bioteknologi
a. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
b. Bagaimana perkembangan bioteknologi sejauh ini?
c. Apa itu bioteknologi konvensional dan modern?
d. Apa kegunaan lain bioteknologi selain pada bidang pertanian, ternak, kedokteran, dan
manusia?
e. Apa keuntungan dan kerugian bioteknologi?
f. Apa saja produk-produk bioteknologi?
5) Hidroponik
a. Apa yang dimaksud dengan hidroponik?
b. Siapa pelopor pertama hidroponik?
c. Apa saja jenis-jenis hidroponik?
d. Apa saja bahan-bahan untuk hidroponik?
e. Apa saja tahapan yang dilakukan dalam teknik hidroponik?
f. Tanaman apa saja yang biasa ditanam?
g. Apa saja keuntungan dan kerugian hidroponik?
6) Kultur Jaringan
a. Apa yang dimaksud dengan kultur jaringan?
b. Apa teori dasar kultur jaringan?
c. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kultur jaringan?
d. Apa saja tahapan yang dilakukan dalam teknik kultur jaringan?
5
e. Apa saja keuntungan dan kerugian kultur jaringan?
1
1.
.3
3 Tujuan Penulisan
Secara umum, tujuan penulis menulis karya tulis ini adalah untuk mengetahui dan
memahami berbagai teknologi reproduksi buatan dan cara penumbuhan tumbuhan yang lebih
cepat dan sehat.
Cara-cara dan manfaat-manfaatnya akan dibahas dalam karya tulis ini. Serta pandangan-
pandangan baik agama maupun medis terhadap kloning manusia.
Oleh karena itu, diharapkan melalui karya tulis ini, pembaca dapat lebih memahami dan
mendalami teknologi reproduksi buatan serta cara penumbuhan tumbuhan yang lebih cepat dan
sehat.
6
B
BA
AB
B I
II
I
P
PE
EM
MB
BA
AH
HA
AS
SA
AN
N
2.1 Inseminasi Buatan (IB)
2.1.1 IB Pada Hewan
Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk
memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu
yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan
metode dan alat khusus yang disebut 'insemination gun'.
Sejarah Perkembangan IB
Abad ke-14  Seorang pangeran arab yang sedang berperang melakukan IB pada kuda
tunggangannya yang sedang mengalami birahi. Dengan menggunakan suatu tampon kapas
mencuri semen dalam vagina seekor kuda musuhnya yang baru saja dikawinkan dengan pejantan
yang dikenal cepat larinya dan dimasukan ke dalam vagina kuda betinanya sendiri. Alhasil
ternyata kuda betina tersebut menjadi bunting dan lahir kuda baru yang dikenal tampan dan cepat
larinya.
1677  Anthony van Leeuwenhoek sarjana Belanda penemu mikroskop dan muridnya Johan
Amm melihat sel kelamin jantan dengan mikroskop buatannya sendiri. Mereka menyebut sel
kelamin jantan yang tak terhitung jumlahnya tersebut animalcules atau animalculae yang berarti
jasad renik yang mempunyai daya gerak maju progresif yang dikenal dengan spermatozoa. tahun
1678  Seorang dokter dan anatomi Belanda, Reijnier (Regner) de Graaf, menemukan folikel
pada ovarium kelinci.
1780  Lazzaro Spallanzani berhasil menginseminasi amphibia, dan memutuskan untuk
melakukan percobaan pada anjing yang dipelihara di rumahnya yang muncul tanda-tanda birahi.
7
Enam puluh hari setelah inseminasi, induk anjing tersebut melahirkan anak tiga yang
kesemuanya mirip dengan induk dan jantan yang dipakai semennya.
1782  Penelitian Spallanzani tersebut diulangi oleh P. Rossi dengan hasil yang memuaskan.
Semua percobaan ini membuktikan bahwa kebuntingan dapat terjadi dengan mengunakan
inseminasi dan menghasilkan keturunan normal.
Spallanzani juga membuktikan bahwa daya membuahi semen terletak pada spermatozoa,
bukan pada cairan semen. Dia membuktikannya dengan menyaring semen yang baru ditampung.
Cairan yang tertinggal diatas filter mempunyai daya fertilisasi tinggi.
1803  Spallanzani menyumbangkan pengetahuannya mengenai pengaruh pendinginan terhadap
perpanjangan hidup spermatozoa. Dia mengamati bahwa semen kuda yang dibekukan dalam
salju atau hawa di musim dingin tidak selamanya membunuh spermatozoa tetapi
mempertahankannya dalam keadaaan tidak bergerak sampai dikenai panas dan setelah itu tetap
bergerak selama tujuh setengah jam.
Hasil penemuannya mengilhami peneliti lain untuk lebih mengadakan penelitian yang
mendalam terhadap sel-sel kelamin dan fisiologi pembuahan. Dengan jasa yang ditanamkannya
kemudian masyarakat memberikan gelar kehormatan kepada dia sebagai Bapak Inseminasi.
1890  Seorang dokter hewan Perancis, Repiquet memperkenalan IB pertama pada peternakan
kuda di Eropa. Hasil yang diperoleh masih kurang memuaskan, masih banyak dilakukan
penelitian untuk mengatasinya, salah satu usaha mengatasi kegagalan itu, Prof. Hoffman dari
Stuttgart, Jerman, menganjurkan agar dilakukan IB setelah perkawinan alam. Caranya vagina
kuda yang telah dikawinkan dikuakkan dan dengan spuit diambil semennya. Semen dicampur
dengan susu sapi dan kembali diinsemiasikan pada uterus hewan tersebut. Namun diakui cara ini
kurang praktis untuk dilaksanakan.
1902  Sand dan Stribold dari Denmark, berhasil memperoleh empat konsepsi dari delapan
kuda betina yang di IB.
8
1899  Elia I. Ivannoff meminta Direktur Peternakan Kuda Kerjaaan Rusia, untuk menentukan
kemungkinan-kemungkinan pemakaian IB. Dan dialah orang pertama yang berhasil melakukan
IB pada sapi dan domba.
1912 Di Askaniya-Nova berhasil menghasilkan 31 konsepesi yang 39 kuda yang di IB, sedang
dengan perkawinan alam hanya diperoleh 10 konsepsi dari 23 kuda yang di IB.
1914  Geuseppe amantea Guru Besar fisiologi manusia di Roma, banyak mengadakan
penelitian tentang spermatozoatologi, dengan hewan percobaan anjing, burung merpati dan ayam
dan berhasil membuat vagina buatan pertama untuk anjing.
1926  Roemelle membuat vagina buatan untuk sapi.
1931  Fred F. Mckenzie (Amerika Serikat) membuat vagina buatan untuk domba dan kambing.
1938  Prof. Enos J. Perry mendirikan koperasi IB pertama di Amerika Serikat yang terletak di
New Jersey.
1949  C. Polge, A.U. Smith dan A.S. Parkes dari Inggris menemukan teknologi pembekuan
semen sapi Mereka berhasil menyimpan semen untuk waktu panjang dengan membekukan
sampai -79 0C dengan mengunakan CO2 pada (dry ice) sebagai pembeku dan gliserol sebagai
pengawet. Pembekuan ini disempurnakan lagi, dengan dipergunakannya nitrogen cair sebagai
bahan pembeku, yang menghasilkan daya simpan yang lebih lama dan lebih praktis, dengan suhu
penyimpanan -169 0C.
Proses IB
 Sebelum melaksanakan prosedur Inseminasi Buatan (IB) maka semen harus dicairkan
(thawing) terlebih dahulu dengan mengeluarkan semen beku dari nitrogen cair dan
memasukkannya dalam air hangat atau meletakkannya dibawah air yang mengalir. Suhu
untuk thawing yang baik adalah 37oC. Jadi semen/straw tersebut dimasukkan dalam air
dengan suhu badan 37oC, selama 7-18 detik.
 Setelah dithawing, straw dikeluarkan dari air kemudian dikeringkan dengan tissue.
9
 Kemudian straw dimasukkan dalam gun, dan ujung yang mencuat dipotong dengan
menggunakan gunting bersih
 Setelah itu Plastic sheath dimasukkan pada gun yang sudah berisi semen beku/straw
 Sapi dipersiapkan
(dimasukkan) dalam
kandang jepit, ekor
diikat
 Petugas Inseminasi
Buatan (IB) memakai
sarung tangan (glove)
pada tangan yang akan
dimasukkan ke dalam
rectum
 Tangan petugas Inseminasi Buatan (IB) dimasukkan ke rektum, hingga dapat menjangkau
dan memegang leher rahim (servix), apabila dalam rektum banyak kotoran harus dikeluarkan
lebih dahulu
Semen disuntikkan/disemprotkan pada badan uterus yaitu pada daerah yang disebut dengan
'posisi ke empat'. Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan maka keluarkanlah gun dari
uterus dan servix dengan perlahan-lahan
Waktu Melakukan IB
Pada waktu di IB ternak harus dalam keadaan birahi, karena pada saat itu liang leher
rahim (servix) pada posisi yang terbuka.
Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode-periode
tertentu dari birahi telah dihitung oleh para ahli, perkiraannya adalah :
1
 Permulaan birahi : 44%
 Pertengahan birahi : 82%
 Akhir birahi : 75%
 6 jam sesudah birahi : 62,5%
 12 jam sesudah birahi : 32,5%
 18 jam sesudah birahi : 28%
 24 jam sesudah birahi : 12%
Sinkronisasi Birahi
Pada beberapa proyek pemerintah, seringkali IB dilaksanakan pada suatu saat yang sama,
padahal tidak semua betina birahi pada waktu yang bersamaan. Oleh karena itu harus
dilaksanakan apa yang disebut dengan sinkronisasi birahi.
Sinkronisasi birahi adalah upaya untuk menginduksi terjadinya birahi dengan
menggunakan hormon Progesteron. Preparatnya biasanya adalah hormon sintetik dari jenis
Prostaglandin F2a. Nama dagang yang paling sering ditemui di Indonesia adalah Enzaprost F.
Cara apikasi hormon untuk penyerentakkan birahi adalah sebagai berikut :
 Laksanakan penyuntikan hormon pertama, pastikan bahwa :
 Sapi betina resipien harus dalam keadaan sehat dan tidak kurus (kaheksia);
 Sapi tidak dalam keadaan bunting, bila sapi sedang bunting dan penyerentakkan birahi
dilakukan maka keguguran akan terjadi.
 Laksanakan penyuntikan hormon kedua dengan selang 11 hari setelah penyuntikan pertama.
 Birahi akan terjadi 2 sampai 4 hari setelah penyuntikan kedua.
Sinkronisasi birahi ini mahal biayanya karena harga hormon yang tinggi dan biaya
transportasi serta biaya lain untuk petugas lapang.
Keuntungan dan Kerugian IB
11
Keuntungan :
1. Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan
2. Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik karena apabila identifikasi birahi (estrus)
dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan terjadi terjadi kebuntingan.
3. Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding).
4. Dengan peralatan dan teknologi yang baik sperma dapat simpan dalam jangka waktu yang
lama
5. Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah
mati
6. Menghindari kesulitan kelahiran (distokia), yang sering terjadi pada saat perkawinan karena
semen beku yang digunakan berasal dari pejantan dengan breed / turunan yang besar dan
diinseminasikan pada sapi betina keturunan / breed kecil.
7. Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan
hubungan kelamin.
8. Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan
terjadi terjadi kebuntingan.
Kerugian:
1. Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen beku dari pejantan yang
sama dalam jangka waktu yang lama
2. Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang jelek apabila pejantan donor tidak
dipantau sifat genetiknya dengan baik (tidak melalui suatu progeny test).
3. Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang digunakan berasal dari
pejantan dengan breed / turunan yang besar dan diinseminasikan pada sapi betina breed kecil.
12
2.1.2 IB Pada Manusia
Inseminasi buatan adalah proses bantuan reproduksi di mana sperma hasil para donor
yang disimpan di laboratorium disuntikkan dengan kateter ke dalam vagina (intracervical
insemination) atau rahim (intrauterine insemination) pada masa paling subur dari seorang
wanita, yakni sekitar 24-48 jam sebelum ovulasi terjadi
Proses IB
Proses inseminasi buatan berlangsung singkat dan terasa seperti pemeriksaan papsmear.
Dalam dua minggu, keberadaan janin sudah bisa dicek dengan tes kehamilan. Bila gagal,
prosesnya bisa diulang beberapa kali sampai berhasil. (Umumnya bila setelah 3-6 siklus tidak
juga berhasil, dokter akan merekomendasikan metode bantuan reproduksi lainnya)
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan calon ibu yang akan menjalani inseminasi
buatan dirangsang kesuburannya dengan hormon dan obat-obatan lainnya. Pemberian
rangsangan ini dimulai pada awal siklus menstruasi agar pada saat ovulasi indung telur
menghasilkan beberapa telur yang matang (dalam keadaan normal, hanya satu telur yang
dilepaskan per ovulasi). Sperma yang diinjeksi melalui kateter juga diproses terlebih dahulu agar
terseleksi dan terkonsentrasi, sehingga kualitasnya baik dan jumlahnya cukup.
Inseminasi buatan yang paling populer digunakan adalah IUI atau intrauterine
insemination. IUI merupakan proses fertility treatment yang melibatkan air mani yang dicuci
dan kemudian mentransfer air mani tersebut ke dalam rahim wanita dengan menggunakan jarum
suntik khusus. Cara ini merupakan cara yang paling umum dan biasanya berhasil.
Masalah-Masalah yang Ditimbulkan IB
13
Dengan adanya proses inseminasi ini, banyak pasangan yang akhirnya berhasil memiliki
buah hati. Namun, sering kali kemajuan teknologi ini disalahgunakan. Yang paling populer
adalah dengan adanya donor sperma, terutama bagi kalangan lesbian atau penganut kebebasan
hidup.
Robert T Francoeur dalam bukunya berjudul "Biomedical Ethics" mengungkapkan
bahwa setiap tahun 30.000 s/d 40.000 bayi lahir di Amerika hasil inseminasi buatan. Di mana sel
sperma yang ditabung itu tidak lagi jelas siapa pemiliknya (anonim).
Persoalan lebih rumit lagi terjadi ketika sepasang remaja mengumumkan rencana
perkawinan mereka. Namun dokter yang menginseminasi mereka mengetahui rencana
perkawinan mereka, dan akhirnya mengumumkan bahwa 20 tahun lalu mereka berdua adalah
hasil inseminasi dari donor yang sama. Sungguh kacau dan menyedihkan bukan? (Francoeur,
1977, hal. 207).
Dikaji dari sudut iman Kristiani, apa bedanya inseminasi buatan dengan punya lelaki
simpanan? Apa bedanya inseminasi buatan dengan zina? Sebab, sungguh ironis kalau sampai ada
pasutri yang kawin secara sah menurut ajaran Tuhan, tapi anaknya berasal dari lelaki lain (sel
sperma yang ditabung di laboratorium). Dan sungguh suatu kebohongan besar apabila pasutri itu
menyembunyikannya hingga si anak besar dan bahkan selamanya tidak diberitahu bahwa ia
adalah hasil inseminasi. Sungguh tak terbayangkan apa yang terjadi pada diri si anak kalau suatu
waktu ia tahu bahwa ayah aslinya adalah orang lain. Bisa sangat menyedihkan.
2.2 Bayi Tabung
Pengertian bayi tabung yang sebenarnya memang tidak begitu populer di tengah
masyarakat. Malah ada juga yang beranggapan bahwa bayi tabung adalah bayi yang proses
pembuahannya terjadi di dalam tabung. Ada juga masyarakat yang memplesetkan tentang bayi
14
tabung dengan pengertian yang bersifat olok-olokkan. Yakni bayi dari hasil ‘tabungan’ karena
biayanya yang memang sangat mahal. Dan bisa jadi masih banyak lagi pengertian bayi tabung
yang beredar di tengah masyarakat dengan versinya sendiri-sendiri.
Yang jelas, pengertian bayi tabung adalah istilah teknis. Yakni proses pembuahan sel
telur oleh sperma yang terjadi di tubuh wanita atau dikenal dengan istilah In Vitro Fertilization
(IVF). In Vitro berasal dari bahasa Latin yang berarti di dalam, sedangkan Fertilization adalah
bahasa Inggris yang memiliki arti pembuahan. Proses pembuahan atau bertemunya sel telur dan
sperma terjadi di dalam cawan petri (semacam mangkuk kaca berukuran kecil). Hasil dari
pembuahan ini kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim. Mungkin karena proses
pembuahan tersebut terjadi di cawan kaca (seolah seperti tabung), akhirnya masyarakat
mengenalnya sebagai pengertian bayi tabung.
Pengertian bayi tabung sebenarnya sudah diperkenalkan oleh Steptoe dan Edward sejak
tahun 1977. Keduanya merintis program tersebut untuk pasangan yang susah mendapatkan
keturunan. Bayi pertama yang lahir dari program bayi tabung adalah Louise Brown, seorang bayi
perempuan. Ia lahir dengan pertolongan langsung dari Dr. Robert G. Edwards dan C. Steptoe
pada tanggal 25 Juli 1978 di Manchester Inggris. Sejak saat itulah klinik yang menjalankan
program bayi tabung berkembang dengan pesat.
Penyebab Munculnya Bayi Tabung
Bayi tabung pada manusia sebagai suatu teknologi reproduksi pertama kali berhasil
dipraktekkan pada tahun 1970-an. Hingga saat ini, sudah ada sekitar empat juta orang di dunia
yang terlahir dengan teknik IVF.
Berkembangnya bayi tabung bermula dari ditemukannya teknik pengawetan sperma.
15
Sperma bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam cairan
nitrogen pada temperatur -321oF.
Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasutri yang tidak
mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopii istrinya mengalami
kerusakan yang permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana kemudian
program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang
menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan.
Otto Soemarwoto dalam bukunya “Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global”,
dengan tambahan dan keterangan dari Drs. Muhammad Djumhana, S.H., menyatakan bahwa
bayi tabung pada satu pihak merupakan hikmah. Ia dapat membantu pasutri yang subur tetapi
karena suatu gangguan pada organ reproduksi, mereka tidak dapat mempunyai anak. Dalam
kasus ini, sel telur istri dan sperma suami dipertemukan di luar tubuh dan zigot yang terjadi
ditanam dalam kandungan istri. Dalam hal ini kiranya tidak ada pendapat pro dan kontra
terhadap bayi yang lahir karena merupakan keturunan genetik suami dan istri.
Akan tetapi seiring perkembangannya, mulai timbul persoalan dimana semula program
ini dapat diterima oleh semua pihak karena tujuannya yang “mulia” menjadi pertentangan.
Banyak pihak yang kontra dan pihak yang pro. Pihak yang pro dengan program ini sebagian
besar berasal dari dunia kedokteran dan mereka yang kontra berasal dari kalangan alim ulama.
Syarat Menjalani Bayi Tabung:
 Indikasi jelas
 Menjalani analisa sperma
 Terbebas dari infeksi rubella
 FSH basa lebih kecil atau sama 12mIU/ml
 Tidak menderita hepatitis, toksoplasma
maupun HIV/AIDS
 Tidak ada kontraksi indikasi kehamilan
 Menjalani pemeriksaan interfilitas lengkap
16
Teknik Bayi Tabung
 In Vitro Fertilization (IVF)
Teknik IVF diperkenalkan oleh Robert Edward, seorang ilmuwan Inggris, pada tahun
1950-an. Pada teknik ini, 50ribu-100ribu sperma dipertemukan dengan satu buah sel telur di
dalam cawan petri yang berisi medium kultur sehingga terjadi pembuahan. Hingga saat ini,
sudah ada sekitar empat juta orang di dunia yang terlahir dengan teknik IVF. Kelebihan dari
teknik IVF antara lain sangat mudah dilakukan, biayanya relatif murah, dan tidak ada manipulasi
pada sel telur (lebih bersifat alami). Namun demikian kelemahannya jika sperma bermasalah
maka sperma tidak akan mampu menembus sel telur sehingga pembuahan tidak bisa terjadi.
 Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI).
Teknik ini dilakukan dengan menginjeksi satu sperma ke dalam satu sel telur sehingga
terjadi pembuahan. Kelebihan teknik ini sangat membantu seorang suami yang mengalami kasus
azoospermia (tidak adanya sperma yang keluar bersama air mani) atau juga jumlah spermanya
sangat sedikit dengan kualitas yang jelek. Teknik ICSI harus didukung oleh sistem pengambilan
sperma secara langsung dari testis atau teknologi simpan beku sperma. Hanya saja teknik ini
sangat sulit dilakukan karena membutuhkan alat khusus yang disebut micromanipulator sehingga
membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal.
 In Vitro Maturation (IVM)
Teknik ini merupakan teknik terbaru. Teknik ini dilakukan dengan mematangkan duluan
sel telur di laboratorium baru kemudian dibuahi. Tingkat keberhasilan teknik ini dinilai sangat
memuaskan. Selain itu prosedurnya juga sangat sederhana. Yakni dilakukan hanya pada satu
17
siklus haid saja, sehingga bisa meminimalisasi penggunaan obat hormonal. Biayanya juga relatif
lebih murah jika dibandingkan dengan teknik IVF. Tidak mengherankan jika teknik ini sangat
diminati oleh negara-negara di dunia.
Berdasarkan asal sumber sperma pada proses bayi tabung maka secara teknis teknik bayi
tabung terdiri dari empat jenis, yaitu:
 Teknik bayi tabung dari sperma dan ovum suami isteri yang dimasukkan kedalam rahim
isterinya sendiri.
 Teknik bayi tabung dari sperma dan ovum suami isteri yang dimasukkan ke dalam rahim
selain isterinya. Atau disebut juga sewa rahim (Surrogate Mother).
 Teknik bayi tabung dengan sperma dan ovum yang diambil dari bukan suami/isteri.
 Teknik bayi tabung dengan sperma yang dibekukan dari suaminya yang sudah meninggal.
Proses Bayi Tabung
 Persiapan mental diwajibkan bagi pasangan lewat konseling yang diberikan oleh pekerja
sosial yang disediakan oleh rumah sakit. Intinya kita disuruh bersiap untuk menghadapi
keadaan kalau proses bayi tabung berhasil maupun tidak berhasil.
 Perkembangan hormon yang terkontrol dimulai sesaat setelah mendapatkan mens, tepatnya
pada hari ke dua lewat suntikan yang diberikan setiap hari selama kurang lebih tiga minggu.
Sampai mencapai ukuran telur yang diharapkan.
 Tahap pematangan telur melalui injeksi obat hormon satu hari sebelum sel telur yang matang
dikeluarkan.
18
 Pengeluaran telur melalui proses operasi kecil, telur diambil sebanyak-banyaknya setelah itu
dieramkan dalam incubator.
 Tahapan proses pembuahan sel telur dengan sperma menjadi embrio, dilakukan oleh
embriologist di rumah sakit. Proses pembuahan bisa dilakukan dengan cara konvensional
atau teknik ICSI (intra cytoplasmic sperm injection).
 Setelah dua hari pembuahan, 4 embrio yang terbaik (mempunyai bentuk normal dan gerakan
yang maju lurus ke depan) dipilih dan dimasukkan kedalam rahim. Kali ini prosesnya mudah,
hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit.
 Agar embrio dalam rahim dapat bertahan & berkembang dengan baik maka harus mengalami
suntikan hormon setiap hari selama 14 hari. Jika dalam waktu 14 hari setelah embrio
dimasukkan tidak terjadi menstruasi, dilakukan pemeriksaan air kemih untuk kehamilan, dan
seminggu kemudian dipastikan dengan pemeriksaan ultrasonografi.
 Jika wanita mengalami menstruasi, berarti gagal.
19
Jika masih tersisa embrio yang berkualitas bagus akan disimpan. Proses ini dinamakan
freezing. Embrio ini bisa disimpan selama bertahun-tahun, ketika ingin hamil kembali pasangan
tidak usah mengikuti program bayi tabung kembali. Embrio yang telah disimpan tinggal
dithawing (dicairkan) kembali.
Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung
Tingkat keberhasilan bayi tabung hanyalah sekitar 1% sesaat setelah bayi tabung pertama
Louise Brown dilahirkan pada tahun 1978. Dengan adanya peningkatan teknologi kedokteran,
angka keberhasilan ini menjadi sekitar 25% - 50% sekarang.
Perlu diperhatikan arti angka tersebut, ada yang mengartikan berhasil sampai hamil, ada
yang mengartikan berhasil sampai melahirkan sang bayi.
Ada yang dihitung dari jumlah pasangan yang mengikuti program bayi tabung, dan ada
juga yang dihitung dari semua jumlah program bayi tabung yang dilakukan. Contoh dari 100
pasang suami istri ada 20 yang berhasil melahirkan bayi, berarti 20% Tapi bagaimana kalau 50
dari 100 pasangan itu sudah menjalani 3 kali proses bayi tabung, artinya ada 20 bayi dari 200
(50+50*3) proses bayi tabung = hanya 10%
Tingkat keberhasilan bayi tabung berbeda-beda dari rumah sakit atau klinik satu dengan
lainnya. Hal ini tergantung dari ketersediaan peralatan, jenisnya, prosedur, keahlian dari para
dokternya, dll. Yang paling baik adalah bertanya langsung ke rumah sakit.
Ada Rumah Sakit yang mempunyai tingkat keberhasilan hamil dengan program bayi
tabung sekitar 60% di tahun 2006. Lumayan besar tapi jangan senang dulu, ini statistik untuk
keberhasilan hamil dari wanita berumur kurang dari 30 tahun dan dari fresh cycle (program
penuh, bukan dari embrio yang dibekukan). Rata-ratanya 30-35% untuk semua kasus (dihitung
20
dari banyaknya proses bukan dari banyaknya pasangan suami-istri), dan untuk sampai
melahirkan (atau kerennya take-home-baby) sekitar 25-27%.
Dari data statistik ternyata umur sang ibu punya pengaruh yang sangat besar terhadap
keberhasilan bayi tabung. Semakin muda umur istri, semakin besar peluang kehamilannya.
Semakin tua semakin kecil tingkat keberhasilannya. Katanya sekitar 25% untuk wanita di bawah
umur 35 tahun, di bawah 10% bagi yang berumur diatas 40, sekitar 1% untuk yang diatas 45
tahun, 0% di atas 50 tahun.
Ternyata ada faktor lainnya yang juga mempengaruhi tingkat keberhasilan yaitu
kesehatan, tipe embrio yang dimasukkan fresh atau frozen. Memang banyak sekali faktor yang
menentukan keberhasilan program Bayi Tabung ini namun pada pelaksanaanya anda tinggal
menanyakan langsung pada dokter.
Umur dan Kesehatan Bayi Tabung
Para dokter hingga kini masih memperdebatkan usia bayi tabung yang lebih pendek dari
pada bayi normal. Namun perdebatan itu masih harus dibuktikan. Para dokter masih
mengevaluasi dan mengumpulkan data-data menyangkut kualitas dan panjangnya usia bayi
tabung.
Bukti yang dikemukakan oleh Dokter Ali Baziad spesialis kebidanan, mengemukakan
bahwa bayi tabung yang pertama di Dunia hingga kini masih hidup dan umurnya 30 tahun
bahkan dia sudah memiliki anak dengan proses normal.
Bayi Tabung Lebih Pintar?
Penelitian pertama terhadap anak-anak usia delapan tahun dari hasil pembuahan melalui
metode ICSI menunjukkan bahwa mereka rata-rata memiliki tingkat intelegensi yang lebih baik
21
daripada anak-anak hasil reproduksi normal. Hal tersebut menolak anggapan bahwa teknik
tersebut tidak seaman metode IVF standar yang biasa dipakai untuk menghasilkan bayi tabung.
Beberapa penelitian pendahuluan yang dilakukan sejak 1998 melaporkan bahwa anak-
anak hasil ICSI usia satu tahun terlambat berkembang dibandingkan anak-anak yang normal.
Sehingga keamanan teknik tersebut sempat diragukan. Tapi, penelitian yang lebih lama terhadap
anak usia lima tahun, tidak ditemukan perbedaan tingkat perkembangan yang signifikan.
Baru-baru ini, tim yang dipimpin Lize Leunens dari Free University of Brussels (VUB) di
Belgia membandingkan antara tingkat intelegensi dan kemampuan motorik terhadap 151 anak
hasil bayi tabung usia delapan tahun dengan 153 anak hasil pembuahan normal.
Hasilnya, tidak ada perbedaan dalam kemampuan motorik dan anak-anak ICSI memiliki
nilai tes intelegensi yang lebih tinggi daripada yang normal. Dalam penelitian tersebut, tidak ada
perbedaan level pendidikan dari ibunya, yang diketahui mempengaruhi tingkat intelegensi
seorang anak. Oleh karena itu Leunens berpendapat bahwa alasan yang dapat menerangkan
adalah motivasi yang lebih besar dari ibu yang mengandung bayi ICSI. "Ibu yang mengandung
bayi ICSI ini mungkin mendedikasikan dirinya secara khusus sebagai orang tua," katanya.
Selain itu, penjelasan yang masuk akal juga disampaikan menanggapi kemunduran
tingkat perkembangan pada bayi ICSI yang berusia sangat muda. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa ibu bayi ICSI lebih suka membesarkan anaknya di rumah daripada
mengirimkan ke playgroup atau berinteraksi dengan orang lain, kondisi yang mungkin
menyebabkan kemunduran dalam perkembangan sosial.
Tapi, penelitian ini bukanlah jawaban terakhir. Penelitian lain menunjukkan bahwa
penolakan banyak orang tua untuk mengijinkan anaknya diteliti, mungkin agak menurunkan
22
kepercayaan hasil penelitian Leunens. Faktanya, sepertiga orangtua anak-anak ICSI menolak
berpartisipasi.
Tanpa mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan yang lain, Leunens menyatakan
bahwa hasil penelitian tidak berbeda dengan kondisi yang dipaparkan orang tua melalui
wawancara telepon. Ia juga menekankan bahwa penelitiannnya tidak melihat masalah kesehatan
yang lain.
Keuntungan dan Kerugian Bayi Tabung
Keuntugan:
Dapat memberikan peluang kehamilan bagi pasutri yang sebelumnya menjalani pengobatan
infertilitas biasa, namun tidak pernah membuahkan hasil.
Kerugian:
1. Tingkat keberhasilannya belum mencapai 100 persen.
2. Waktu untuk mengikuti program ini cukup lama.
3. Memerlukan biaya yang mahal.
4. Tidak dapat dijalani seorang ibu yang tidak dapat menghasilkan sel telur, dan pria yang tidak
dapat menghasilkan sperma.
Masalah yang Ditimbulkan Bayi Tabung
Dari tinjauan yuridis menurut hukum perdata barat di Indonesia terhadap kemungkinan
yang terjadi dalam program fertilisasi-in-vitro transfer embrio ditemukan beberapa kaidah
hukum yang sudah tidak relevan dan tidak dapat menutupi kebutuhan yang ada serta sudah tidak
sesuai lagi dengan perkembangan yang ada khususnya mengenai status sahnya anak yang lahir
dan pemusnahan kelebihan embrio yang diimplantasikan ke dalam rahim ibunya. Secara khusus,
23
permasalahan mengenai bayi tabung dengan benih berasal dari orang yang sudah meninggal
dunia, hingga saat ini belum ada penyelesaiannya di Indonesia. Perlu segera dibentuk peraturan
perundang-undangan yang secara khusus mengatur penerapan teknologi fertilisasi-in-vitro
transfer embrio ini pada manusia mengenai hal-hal apakah yang dapat dibenarkan dan hal-hal
apakah yang dilarang.
Negara yang memberlakukan hukum islam sebagai hukum negaranya, tidak
diperbolehkan dilakukannya bayi tabung dengan donor dan sewa rahim. Negara Swiss melarang
pula dilakukannya bayi tabung dengan donor. Sedangkan Lybia dalam perubahan hukum
pidananya tanggal 7 Desember 1972 melarang semua bentuk bayi tabung. Larangan terhadap
bayi tabung dengan sperma suami didasarkan pada premis bahwa hal itu sama dengan usaha
untuk mengubah rancangan ciptaan Tuhan.
Kasus Inseminasi Buatan di Amerika Serikat
Mary Beth Whitehead sebagai ibu pengganti (surrogate mother) yang berprofesi sebagai
pekerja kehamilan dari pasangan William dan Elizabeth Stern pada akhir tugasnya memutuskan
untuk mempertahankan anak yang dilahirkannya itu. Timbul sengketa diantara mereka yang
kemudian oleh Pengadilan New Jersey, ditetapkan bahwa anak itu diserahkan dalam
perlindungan ayah biologisnya, sementara Mrs. Mary Beth Whitehead (ibu pengganti) diberi hak
untuk mengunjungi anak tersebut.
2.3 Kloning
Klon berasal dari kata klόόn (yunani), yang artinya tunas. Kloning adalah tindakan
menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa fertilisasi, berasal dari induk yang
sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan besar mempunyai
24
fenotip yang sama. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme.
Perkembangan Kloning
Kloning sebenarnya bukan barang baru dalam bioteknologi. Pengklonaan terhadap
tumbuhan sebenarnya telah dilakukan berkali-kali sejak zaman dahulu. Pengklonaan paling
sederhana dapat kita lihat di perkebunan ketela pohon. Ketela pohon yang ditanam menggunakan
metode stek memiliki informasi genetik yang sama dengan induknya. Pengklonaan pada
dasarnya merupakan usaha menghasilkan individu-individu yang seragam. Hal ini dapat di
lakukan dengan stek, cangkok, bahkan kultur jaringan pada tumbuhan.
Meskipun pengklonaan sering dilakukan terhadap tumbuhan, cara yang sama tidak bisa
dilakukan pada hewan. Dahulu para ilmuwan berpendapat hal ini terjadi karena sel hewan yang
sudah dewasa telah kehilangan kemampuan berdiferensiasi (totipotensi). Hilangnya totipotensi
ini menyebabkan sel hewan tidak dapat membelah dan berkembang menjadi individu
baru. Tetapi Mintz dan John Gurdon (ilmuwan Inggris) dalam penelitiannya masing-masing
berhasil membuktikan bahwa ketidakmampuan sel hewan dewasa untuk berdiferensiasi
disebabkan oleh lingkungan sitoplasma selnya. Gordon mengambil inti sel dari sel usus katak
kemudian ia masukkan ke dalam sel telur yang telah dihilangkan intinya dengan sinar ultraviolet.
Sel telur ini lalu berkembang menjadi berudu, lalu menjadi katak dewasa. Katak dewasa ini
merupakan klonan dari katak pemberi sel usus. Inilah pengklonaan yang pertama dilakukan.
Pengklonan ini memakai metode kloning reproduktif.
Sejak saat itu para peneliti dengan antusias melakukan percobaan lain pada mamalia.
Sampai dengan tahun 1996 tepatnya 5 Juli, Ian Wilmut dan para peneliti yang lain dari Roslin
Institute di Edinburg (Skotlandia) berhasil menciptakan biri-biri yang diberi nama Dolly, akan
25
tetapi penelitian ini dikatakan belum
berhasil karena Dolly yang seharusnya
dapat mencapai umur 11 tahun ternyata
hanya dapat mencapai umur 6 tahun.
Hasil penelitian ini, menunjukkan
bahwa Dolly mengalami penuaan dini,
menderita penyakit radang sendi, dan
infeksi paru kronis. Dari kenyataan ini,
para peneliti
mengambil
keputusan
untuk
melakukan
euthanasia
pada Dolly.
Pada tanggal 26 Desember 2002 lahir manusia
kloning pertama yang bernama Eve, bayi perempuan,
dari 10 implantasi yang dilakukan Klaim Clonaid,
perusahaan Bioteknologi di Bahama.
Jenis-Jenis Kloning
 Kloning DNA rekombinan
Eve, manusia kloning
26
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu
organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid
bakteri untuk mengklon satu gen.
 Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama, contohnya
Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).
 Kloning Terapeutik
Kloning ini merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan
penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi untuk
mendapatkan sel batang yang dapat digunakan
untuk mempelajari perkembangan manusia dan
penyembuhan penyakit.
Cara Kloning
1. Dengan mengambil inti sel (nucleus of cells)
pendonor yang kemudian ditanamkan ke dalam
ovum lain yang nukleusnya telah dikosongkan.
2. Dengan menggunakan inti sel (nukleus) itu
sendiri, dari sel telur milik sendiri bukan dari
pendonor.
3. Dengan menanamkan inti sel (nukleus) jantan
ke dalam ovum wanita yang telah dikosongkan
27
nukleusnya.
4. Dengan cara pembuahan (fertilization) ovum oleh sperma yang dilakukan dengan proses
tertentu.
Keterbatasan yang Dihadapi Pada Kloning Manusia
 Masa kritis replikatif tidaklah diamati untuk bentuk sel manapun.
 Sel batang embrionic manusia didapat dari perkembangan dan pemilihan koloni individu
yang seragam dengan morfologi yang tidak terdeferensiasi.
 Sel batang tidak ada yang didapat dari pengembangan clon sel tunggal. Oleh karena itu tidak
bisa dikesampingkan adanya kemungkinan bahwa ada variasi pengembangan diantara sel
yang tidak terdeferensiasi.
 Banyak sel yang berkaitan dengan kanker. Jika sel yang berkaitan dengan kanker ini
dijadikan donor untuk kloning, secara otomatis sel atau jaringan yang dihasilkan merupakan
sel kanker yang perkembangannya tidak dapat dikendalikan.
 Belum ada metode untuk mendeteksi gen yang rusak. Kerusakan gen dapat menyebabkan
penyakit keturunan, ketidaknormalan gen itu akan menjadikan ketidaknormalan sel, sehingga
mengakibatkan ketidaknormalan juga fungsi sel tersebut.
 Diperlukan banyak sel donor yang pada proses kloning terbuang percuma. Untuk melakukan
suatu percobaan dibutuhkan beberapa ulangan, setiap ulangan membutuhkan satu sel,
sedangkan pada akhirnya hanya didapatkan satu hasil kloning, ini berarti banyak sel yang
terbuang.
28
Tingkat Keberhasilan Kloning
Sampai saat ini tingkat keberhasilan dari kloning sendiri pada manusia belum mencapai
tahap yang diinginkan karena banyaknya keterbatasan–keterbatasan seperti yang diuraikan.
Namun perkembangan dan upaya untuk menuju keberhasilan kloning pada manusia tetap
dilakukan.
Jika menuruti bukti–bukti yang ada maka dapat dikatakan bahwa keberhasilan kloning
manusia baru sampai pada tahap pembelahan menjadi beberapa sel embrionik saja, yang terdekat
dari terbentuknya suatu individu baru adalah pembelahan pada saat setelah tahap Blastula.
Keuntungan dan Kerugian Kloning
Keuntungan
1. Menghasilkan hewan dengan memiliki ciri morfologi dan fisiologi yang sama.
2. Menghasilkan hewan dengan jumlah banyak dan waktu singkat.
3. Menghasilkan bibit unggul yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Kerugian
1. Mudah terserang penyakit.
2. Biayanya mahal
3. Menghentikan evolusi alamiah pada makhluk hidup.
2.4 Bioteknologi
Bioteknologi terbit daripada dua unsur iaitu ‘biologi’ dan ‘teknologi’. Kamus Dewan
mentakrifkan ‘biologi’ sebagai ilmu hayat atau benda-benda hidup. Sementara ‘teknologi’ itu
29
pula bermakna ilmu pengetahuan mengenai segala ilmu yang berkaitan dengan perindustrian dan
sains gunaan yang mempunyai nilai ekonomi.
Bioteknolgi ialah proses di mana sel atau organisme (biologi) digunakan sebagai bahan
asas dalam proses (teknologi) untuk menghasilkan suatu produk. Dalam arti kata lain
bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari mengenai benda hidup dengan
menggunakan teknik atau proses teknologi yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup
manusia dari berbagai segi, misalnya dalam bidang pertanian, perobatan, makanan dan kualitas
alam sekitar.
Saat ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga
pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular,
mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi
adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang
dan jasa.
Biokimia mempelajari mengenai struktur kimiawi organisme. Rekayasa genetika adalah
aplikasi genetik dengan mentransplantasi gen dari satu organisme ke organisme lain.
Perkembangan Bioteknologi
Dalam sejarah tamadun manusia terawal seperti Mesir dan Babylon dicatatkan bahwa
masyarakat mereka telah menghasilkan minuman dan makanan seperti bir, roti dan keju
(teknologi pangan). Namun pada masa itu, manusia tidak mengetahui bahawa proses untuk
menghasilkan bahan-bahan tersebut merupakan suatu proses sains dipanggil bioteknologi.
Apabila saintis seperti Meischer menemui DNA dalam nukleus sel dan James D. Watson serta
30
Francis Crick (1953) mencadangkan bahwa DNA berbentuk heliks ganda dua, bidang
bioteknologi telah berkembang dengan pesat.
Sebelum 1970-an, istilah bioteknologi, kebanyakannya digunakan dalam industri
pemprosesan makanan dan pertanian. Semenjak 1970-an, ia mulai digunakan oleh badan
saintifik Barat untuk merujuk kepada teknik berasaskan makmal yang dibangunkan dalam
penyelidikan biologi, seperti penggabungan semula DNA atau proses berasaskan penkulturan
jaringan. Malah istilah ini boleh digunakan dalam arti lebih meluas bagi menggambarkan
keseluruhan kaedah, yang silam atau moden, bagi memanipulasi organik bagi memenuhi
kehendak manusia.
Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan
penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat
proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan
bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat
dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.
Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di
bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain
yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti
sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan
31
dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap
hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai
pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi
yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai
atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Bioteknologi Konvensional dan Modern
1. Bioteknologi konvensional/tradisional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme
untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape,
oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu
mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan
sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa
lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan
makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
a) Pengolahan Bahan Makanan
o Pengolahan produk susu
 Yoghurt
32
Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt,
yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus.
 Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam
laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus.
 Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme
Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Produk
makanan nonsusu
 Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae
dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur
Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam
laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak
menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat
berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
 Tempe
33
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik dan
beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan
mengendalikan diare, mempercepat proses
penyembuhan duodenitis, memperlancar
pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas,
meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu
menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker.
Untuk membuat tempe diperlukan kedelai dan ragi. Ragi merupakan kumpulan
spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe
paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus
oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae.
Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan
memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
 Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon
dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi
menghasilkan enzim yang dapat
mengubah zat tepung menjadi produk
yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat
kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
34
b) Bioteknologi Bidang Pertanian
o Penanaman secara hidroponik
Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanamnya, hanya membutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan
bagi tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang dibutuhkan
tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan CO2. Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya
matahari. Demikian pula CO2 sudah cukup melimpah di udara. Sementara itu
kebutuhan air dan mineral dapat diberikan dengan sistem hidroponik, artinya
keberadaan tanah sebenarnya bukanlah hal yang utama.
o Penanaman secara aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi,
aeroponik adalah pemberdayaan
udara. Aeroponik merupakan tipe
hidroponik (memberdayakan air),
karena air yang berisi larutan unsur
hara disemburkan dalam bentuk kabut
hingga mengenai akar tanaman.
2. Bioteknologi Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
35
penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara
efektif dan efisien.
Saat ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah
mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber
energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa
yang akan datang. Beberapa penerapan bioteknologi modern sebagai berikut:
a) Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara
memanipulasikan gen untuk menghasilkan
makhluk hidup baru dengan sifat yang
diinginkan. Rekayasa genetika disebut
juga pencangkokan gen atau rekombinasi
DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan
DNA untuk menggabungkan sifat
makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari
setiap makhluk hidup mempunyai struktur
yang sama, sehingga dapat
direkomendasikan. Selanjutnya DNA
tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk
hidup secara turun-temurun. Untuk
mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak cara, misalnya melalui transplantasi
36
inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA. Dengan rekayasa genetika dapat
diciptakan hormon pertumbuhan hewan buatan atau BST (Bovin Somatotropin Hormon).
Hormon tersebut direkayasa dari bakteri yang, jika diinfeksikan pada hewan dapat
mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu sampai 20%.
o Transplantasi inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar
didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya.
Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap sel katak.
Proses:
Inti dari sel-sel usus katak yang bersifat diploid dimasukkan ke dalam ovum tanpa
inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum
membelah secara mitosis berkali-kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang
menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel
dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa
inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah banyak.
Masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis
kelamin yang sama.
o Fusi sel/Hibridoma
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya
terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel
37
serta diikuti oleh peleburan sitoplasma
(plasmogami) dan peleburan inti sel
(kariogami). Manfaat fusi sel, antara lain untuk
pemetaan kromosom, membuat antibodi
monoklonal, dan membentuk spesies baru. Di
dalam fusi sel diperlukan adanya:
 Sel sumber gen (sumber sifat ideal)
 Sel wadah (sel yang mampu membelah
cepat)
 Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi
sel)
o Teknologi plasmid
38
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi di
luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid, antara lain:
 Merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu
 Dapat beraplikasi diri
 Dapat berpindah ke sel bakteri lain
 Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk
Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai vektor atau pemindah
gen ke dalam sel target.
o Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA dari sumber yang
berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh
karena itu, rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen. Proses ini menyebabkan
keturunan suatu makhluk hidup memiliki kombinasi gen yang berbeda dari orang
tuanya, dan dapat menghasilkan alel kimerik yang baru. Rekombinasi DNA dapat
dilakukan karena struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama dan DNA dapat
disambungkan.
Cara
Secara alami, rekombinasi gen terjadi saat pembelahan meiosis terjadi, yaitu ketika
fase yang disebut sebagai “pindah silang” atau crossing over, pada profase. Pada fase
39
itu, gen-gen dari pasangan kromosom homolog saling bertukaran. Seperti kita
ketahui, manusia memiliki 2 set kromosom yang saling berpasangan, satu set
kromosom yang membawa sifat-sifat ayah, dan satu set kromosom yang membawa
sifat-sifat ibu. Pada pembelahan mitosis (perbanyakan sel), kedua set kromosom
tersebut akan diperbanyak apa adanya, jadi tidak ada perubahan susunan gen. Namun,
pada saat pembelahan meiosis, yaitu pada pembentukan sel gamet, pindah silang,
sehingga satu set kromosom hasil dari pembelahan meiosis akan membawa
kombinasi sifat ayah dan sifat ibu.
Secara buatan, rekombinasi gen merupakan salah satu alat bioteknologi untuk
membuat GMO (Genetically Modified Organism), yaitu organisme yang telah
dimodifikasi genetiknya. Para ahli telah berhasil menghilangkan, menambahkan, atau
menukar gen-gen tertentu sehingga didapat sifat-sifat baru yang disukai. Umumnya
organisme yang dimodifikasi adalah bakteri, karena struktur genetisnya lebih
sederhana dibandingkan organisme yang lebih tinggi. Salah satu contoh yang paling
populer adalah penyisipan gen pembuat insulin ke dalam genom bakteri Escherichia
coli, sehingga bakteri tersebut dapat memproduksi hormon insulin untuk para
penderita diabetes.
b) Bioteknologi bidang kedokteran
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran, misalnya dalam
pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon.
o Pembuatan antibodi monoklonal
40
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.
Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:
 Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin wanita
hamil
 Mengikat racun dan menonaktifkannya;
 Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
41
George Kohler dan Cesar Milstein, berhasil menemukan cara membuat antibodi
monoklonal pada penyakit kanker, penemuan ini memberikan harapan besar dalam
pengobatan kanker. Dengan menggabungkan kemampuan sel B dalam membuat
antibodi dan sifat sel kanker yang dapat dikatakan terus-menerus hidup pada
lingkungan luar, dapat diproduksi sejumlah antibodi monoklonal. Cara ini dilakukan
dengan memfusikan sel B dengan sel kanker sehingga dihasilkan sel hybrid
(Teknologi hibridoma) yang memiliki sifat kedua sel tersebut, yaitu sel yang dapat
membuat antibodi dan hidup dalam jangka waktu yang lama.
o Pembuatan vaksin
Pada tahun 1067 lebih dari
sepuluh juta penduduk dunia
terserang penyakit cacar, dan
penyakit ini bersifat endemik
bagi lebih dari 30 negara.
Sekarang penyakit ini telah
dapat diatasi sejak program
vaksinasi masal WHO
dilakukan.Vaksinasi juga telah
dilakukan untuk memerangi
penyakit rabies, dipteri,
tetanus, batuk kering, radang
sum-sum tulang belakang,
42
radang paruparu, radang selaput otak, TBC, polio, hepatitis, dan lain-lain. Meskipun
demikian, penyakit akibat infeksi virus masih banyak melanda masyarakat, hal ini
disebabkan oleh belum tersedianya vaksin yang efektif dan harganya murah.
Metode baku pembuatan vaksin adalah membiakkan mikroba patogen (misalnya
virus) dalam binatang yang cocok atau membiakkan sel dalam laboratorium. Virus
kemudian dikumpulkan, dimatikan atau dilemahkan sebelum diinjeksikan ke dalam
tubuh manusia. Tubuh kemudian membuat antibodi untuk menyerang mereka. Cara
ini memerlukan waktu, tetapi yang merupakan masalah utama sebenarnya adalah
sering kali tidak ditemukannya metode konvensional untuk membiakkan virus dalam
jumlah banyak. Untuk mengatasi hal ini vaksin telah dibuat dengan rekayasa genetika
dengan teknik “Kloning”
o Pembuatan antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organism tertentu dan berfungsi
untuk menghambat pertumbuhan organism lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika
dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat
antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh
para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris.
o Interferon
Sejarah interferon dimulai pada tahun 1957, ketika Alick Isaacs dan Jean Lindenmann
meneliti tanggapan tubuh terhadap infeksi virus. Mereka menemukan bahwa suatu
substansi yang disekresikan oleh sel yang terserang dapat membantu sel lain untuk
43
menentang virus penyerang. Senyawa tersebut dinamakan interferon. Interferon
digunakan untuk mengobati penyakit oleh virus dan beberapa penyakit kanker.
Sampai tahun 1980, sumber interferon dunia berasal dari laboratorium Karl Cantell di
Helsinki, di sini sel darah putih dari donor darah dalam jumlah banyak, kemudian
sengaja diinfeksi dengan virus untuk menghasilkan interferon. Jumlah interferon yang
dibuat sangat kecil dan sangat sukar dipisahkan dari bahan lain yang terdapat dalam
darah. Darah dari 90.000 donor hanya dapat menghasilkan 1 gram interferon, yang
harganya dapat mencapai 50 juta (per gram).
Hal yang sangat menggembirakan Charles Weissman (Swiss, 1980) bersama kerabat
kerjanya mengumumkan telah berhasil mengklonkan gen pengendali pembuatan satu
tipe interferon manusia dengan menyisipkannya ke dalam bakteri, lalu sel bakteri
tersebut segera membuat interferon. Kini interferon telah dapat diproduksi secara
besar-besaran dan digunakan untuk mengobati berbagai infeksi virus (herpes,
hepatitis, rabies) dan kanker.
o Pembuatan hormon
Dengan rekayasa DNA, saat ini telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi
hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon
pertumbuhan, kortison, dan testosteron.
Contoh pembuatan hormon insulin manusia. Mula-mula sel pankreas manusia
diambil. Sel tersebut kemudian dianalisis sampai ditemukan gen (DNA) yang
menentukan pembentukan insulin. DNA tersebut kemudian dipotong, dan
disambungkan dengan kromosom kecil dari bakteri (lingkaran kecil DNA bakteri ini
44
disebut plasmid). Plasmid tersebut kemudian dimasukkan lagi ke dalam sel bakteri
dan bakteri itu dikultur. Bakteri yang dikultur akan segera memproduksi insulin.
Insulin dapat dipisahkan dengan teknik biokimia dan siap digunakan untuk menyuntik
penderita diabetes.
Kegunaan Bioteknologi Selain Pada Bidang Pertanian, Ternak, Kedokteran, dan Manusia
1. Bioteknologi pengolahan limbah
Kaleng, kertas bekas, sisa makanan, sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan bahan
yang biasanya sudah tak dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan limbah
atau sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan. Oleh karena itu, harus ada
45
upaya untuk menanganinya. Penanganan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya dengan ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut yang
paling baik adalah dengan daur ulang. Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang
telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses pirolisis yaitu
proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen.
Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misal: metana) dan bahan
anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar.
Kelebihan bahan bakar hasil proses ini adalah rendahnya kandungan sulfur, sehingga cukup
mengurangi tingkat pencemaran. Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik (dari hewan,
mikroorganisme (misalnya bakteri, jamur) disebut kompos. Dalam pembuatan kompos,
sangat diperlukan mikroorganisme. Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan
kompos bergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung
(misalnya proses itu secara aerob atau anaerob). Selama proses pengomposan terjadilah
penguraian, misalnya selulosa, pembentukan asam organik terutama asam humat yang
penting dalam pembuatan
humus. Hasil pengomposan
bermanfaat sebagai pupuk.
Bioteknologi dapat
diterapkan dalam pengolahan
limbah, misalnya menguraikan
minyak, air limbah, dan
plastik. Cara lain dalam
mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan pengemulsi yang menyebabkan
46
minyak bercampur dengan air sehingga dapat dipecah oleh mikroba. Salah satu zat
pengemulsi, yaitu polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi oleh bakteri Acinetobacter
calcoaceticus. Dengan bioteknologi, pengolahan limbah menjadi terkontrol dan efektif.
Pengolahan limbah secara bioteknologi melibatkan kerja bakteri-bakteri aerob dan anaerob.
2. Bioteknologi bahan bakar masa depan
Bahan bakar minyak termasuk sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Oleh karena
itu, suatu saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi para ilmuwan untuk menemukan
bahan bakar pengganti yang diproduksi melalui bioteknologi. Saat ini telah ditemukan dua
jenis bahan bakar yang diproduksi dari fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana) dan gasohol
(alkohol). Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan minyak, antara lain adalah
biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam fase anaerob dalam fermentasi limbah kotoran
makhluk hidup. Pada fase anaerob akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan digunakan
untuk bahan bakar. Di negara Cina, dan India terdapat beberapa kelompok masyarakat yang
hidup di desa yang telah menerapkan teknologi fermenter gasbio untuk menghasilkan
metana. Bahan baku teknologi fermenter tersebut adalah feses hewan, daun-daunan, kertas,
dan lain-lain yang akan diuraikan oleh bakteri dalam fermenter. Sedangkan teknologi gasohol
telah dikembangkan oleh negara Brazil sejak harga minyak meningkat sekitar tahun 1970.
Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang melimpah. Gasohol
bersifat murah, dapat diperbarui dan tidak menimbulkan polusi.
3. Bioteknologi dalam pertambangan
Thiobacillus ferrooxidan berperan memisahkan logam dari bijihnya atau kotoran sehingga di
dapat logam berkualitas tinggi. Sebagai contoh pada tembaga (Cu).
Reaksi: CuFeS2 + 2 Fe2(SO4)3 + 2 H2O + 3 O2 CuSO4+5FeSO4+2H2SO4 + Energi
47
CuSO4+2Fe++H2SO4+Energi 2FeSO4+Cu2++2H+
Thiobacillus ferrooxidan bersifat kemolitotrof
Keuntungan dan Kerugian Bioteknologi
Keuntungan:
1. Meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya
tanaman transgenik kebal hama.
2. Meningkatnya produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian , perkebunan,
peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
3. Meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air
susu menjadi yoghurt, mentega, keju.
4. Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam
(biohidrometalurgi).
5. Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti: bakteri
pemakan plastik dan parafin, bakteri penghasil bahan plastik biodegradable.
6. Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya: bioethanol, biogas
7. Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu. Misalnya:
penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal,
vaksin.
8. Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hampir punah. Dengan teknologi
transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan.
Kerugian:
1. Munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak
terkendali.
48
2. Gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi.
3. Kerusakan tatanan sosial masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak terkendali.
4. Tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami /lokal. Flora dan fauna lokal "terdesak" oleh
kehadiran flora dan fauna transgenik.
5. Menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan
tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama.
6. Timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenik.
7. Munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan
tanaman/hewan transgenik.
Produk-Produk Bioteknologi
Sektor/Bidang Produk/Manfaat
Industri kimia Etanol, aseton, butanol, asam-asam organik
Farmasi dan kedokteran
antibiotik, antibodi, vaksin, interferon, vitamin, diagnosis
penyakit.
Sumber energi (biokonversi) Gasohol, biogas, biomassa, metan
Makanan & Minuman
Tempe, keju, yoghurt, alkohol, sirup glukosa, nata de coco,
zat aditif (esens), protein sel tunggal, mikroprotein.
Pertanian & peternakan
Pemuliaan tanaman, kultur sel, kultur jaringan,
penambahan nitrogen, pembuatan pakan, kompos,
pestisida, produksi embrio, produk-produk transgenik.
Pelayanan industri dan
lingkungan
Penjernihan air, pengolahan limbah, penemuan minyak.
49
Mikroba yang berperan dalam makanan dan minuman
Cita rasa dan aroma sangat penting agar makanan/minuman menjadi lebih enak dan
menarik. Saat ini cita rasa dan aroma tidak hanya mengandalkan sumber dari bahan alami, tetapi
50
sudah dapat disintesis di laboratorium. Beberapa contoh senyawa penimbul flavour dan aroma
yang mempunyai potensi untuk dikembangkan secara komersial.
Contoh-contoh enzim dalam industri makanan yang telah diproduksi melalui fermentasi.
Tanaman Transgenik
Rekayasa genetika dalam bidang tanaman dilakukan dengan mentransfer gen asing ke
dalam tanaman. Hasil rekayasa genetika pada tanaman seperti ini disebut tanaman transgenik.
51
Pernahkah kamu berpikir bahwa sepotong jagung dan sebuah tomat dapat menyembuhkan
penyakit? Atau hanya dengan memakan pisang kita dapat melindungi diri dari hepatitis?
Prodi gene Inc. of College station, Texas menjadi perusahaan pertama yang berhasil
memodifikasi tanaman untuk menghasilkan protein tertentu yang berfungsi sebagai obat. Protein
tersebut adalah trypsin, insulin, dan obat penting lainnya yang akan dimasukkan ke dalam
jagung. Mereka juga mengujinya pada kentang, tomat dan wortel untuk menghasilkan vaksin
hepatitis B. Para peneliti juga memodifikasi tomat, bayam, dan melon untuk menghasilkan
vaksin rabies. Kedelai transgenik muncul menjadi obat untuk herpes. Sebuah tim ilmuwan dari
Purdue University dan Departemen Pertanian AS (USDA) telah mengembangkan tomat yang
tiga setengah kali lebih banyak mengandung lycopene dan antioksidan untuk melawan kanker.
Kemajuan ini sangat penting dan dalam kenyataan jumlah tanaman transgenik yang diproduksi
setiap tahun semakin meningkat. Hingga tahun 1988 yang asalnya hanya ada 23 tanaman
transgenik, meningkat menjadi 30 pada tahun 1989 dan lebih dari 40 pada tahun 1990.
Produk-produk tanaman transgenik
Nama Tanaman Transgenik Sifat Baru
Jagung Toleran terhadap herbisida
Tembakau
Resisten terhadap nematoda, perubahan pigmen,perubahan
respon terhadap cahaya, dll
Ubi Jalar Resisten terhadap hama, penyakit jamur, virus, dannematoda
Gandum
Toleran terhadap herbisida, resisten terhadap penyakit jamur,
dan peningkatan mutu roti
Tomat
Pengendalian pemasakan buah, terdapat vaksin hepatitis B,
vaksin rabies
52
Strawberi Resisten terhadap hama
Apel Resisten terhadap hama dan jamur
Pencangkokan (kloning) adalah transplantasi/transfer gen ke gen lainnya, misalnya gen
pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri E. Coli sehingga dihasilkan insulin dalam jumlah
besar. Sebaliknya gen bakteri yang menghasilkan toksin pembunuh hama ditransplantasikan ke
tanaman jagung, maka akan diperoleh jagung transgenik yang tahan hama tanaman. Gen dari sel
kelenjar susu domba ditransplansikan ke sel telurnya sendiri yang kemudian
ditumbuhkembangkan di dalam kandungan induknya sehingga lahirlah Domba Dolly. Demikian
pula gen tomat ditransplantasikan ke ikan transgenik sehingga ikan menjadi tahan lama dan tidak
cepat busuk dalam penyimpanan.
Vektor DNA yang digunakan untuk memindahkan gen ke dalam tumbuhan, misalnya
plasmid dari bakteri Agrobakterium tumefaciens.
Tanaman membutuhkan unsur N yang cukup. Kemampuan tanaman untuk memperoleh
nitrogen sangat penting. Rhizobium merupakan penambat nitrogen yang sangat populer dan
banyak ditemukan pada akar kacangkacangan. Telah lama diketahui bahwa enzim utama yang
berperan menambat nitrogen tersebut adalah nitrogenase. Ternyata lebih dari selusin gen yang
53
terlibat dalam menghasilkan enzim tersebut. Gen tersebut dinamakan gen nif (Nitrogen fixation).
Rekayasa genetik telah berhasil untuk mentransfer gen nif dari bakteri penambat nitrogen ke
dalam Eschecilia coli sehingga bakteri E Coli kemudian mampu menambat nitrogen. Bakteri ini
kemudian dapat dijadikan inokulan untuk diberikan pada tanaman budi daya.
Proses pembuatan tanaman transgenik
2.4 Hidroponik
Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa
menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau
54
bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan
batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Teknik hidroponik dilontarkan pertama kali oleh W.A. Setchell dari University of
California, sehubungan dengan keberhasilan W.F. Gericke dari university yang sama, dalam
pengembangan teknik bercocok tanam dengan air sebagai media tanam.
Berdasarkan media tumbuh yang digunakan, hidroponik dapat dibagi menjadi tiga macam,
yaitu:
 Kultur Air
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa Aztec.
Tanaman ditumbuhkan pada media tertentu yang di bagian dasar terdapat larutan yang
mengandung hara makro dan mikro, sehingga ujung akar tanaman akan menyentuh larutan yang
mengandung nutrisi tersebut. Terdapat lubang untuk setiap tanaman. Untuk menghasilkan
gelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium. Larutan bisa diganti
secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu
bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernurtrisi yang baru.
 Kultur Agregat
Media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam padi (kuntan), dan lain-lain yang harus
disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pemberian hara dengan cara mengairi media
tanam atau dengan cara menyiapkan larutan hara dalam tangki atau drum, lalu dialirkan ke
tanaman melalui selang plastik. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan
larutan bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman.
 Nutrient Film Technique (teknik lapisan nutrisi)
55
Pada cara ini tanaman dipelihara dalam selokan panjang yang sempit, terbuat dari
lempengan logam tipis tahan karat. Di dalam saluran tersebut dialiri air yang mengandung
larutan hara sehingga di sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis sebagai makanan tanaman
tersebut.
Bahan-Bahan untuk Hidroponik
 Pot yang ukuran besarnya disesuaikan dengan tanaman. Pot yang digunakan sebaiknya pot
bertingkat, yang dilengkapi dengan wadah penampung air dibagian dasarnya. Bahan pot
dapat dari tanah liat dan juga plastik, keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
masing. Pot dari tanah liat misalnya memiliki keunggulan mampu menjaga stabilitas
temperatur media, akan tetapi cepat berlumut dan mudah rusak. Sementara pot dari plastik
lebih awet namun tidak bisa melewatkan air dari dinding potnya sehingga stabilitas media
tidak stabil.
 Media tanam seperti pasir, batu apung putih, batu zeolit, pecahan batu bata, batu kali dan
kawat kasa nilon. Untuk menjaga sterilitas bahan, sebaiknya semua bahan direbus dulu
sebelum dijadikan media tanam.
56
 Sedangkan tanamannya, diambil tanaman yang telah tumbuh di dalam polybag dan siap
direplanting kedalam pot.
Tanaman yang Biasa Ditanam
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik dari golongan tanaman hias
antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema, dan Spatyphilum. Golongan sayur-sayuran
seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, dll. Tanaman demikian
sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarian yang sangat memperhatikan proses suatu
tanaman apakah terdapat pembunuhan makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi
lingkungan dan usaha penghijauan. Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan,
antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, strawberry, dan belimbing.
Keuntungan dan Kerugian Hidroponik
Keuntungan
1. Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
2. Tidak tergantung musim.
3. Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran
dan hama
4. Terhindar dari penyakit yang berasal dari tanah.
5. Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak
tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak
perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
6. Mencegah gulma.
7. Pemberian pupuk dapat dihitung lebih cermat.
57
8. Tidak tergantung pada luas lahan karena dapat
ditanam secara bertingkat.
9. Kualitas buah lebih baik.
10. Lingkungan kerja lebih bersih
11. Tidak perlu banyak tenaga kerja
Kerugian
1. Biayanya mahal.
2. Tidak dapat membentuk alat perkembangbiakkan.
2.5 Kultur Jaringan
Suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman
seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan
kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman (akar, tunas,
jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi tanaman
utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas).
Teori Dasar Kultur Jaringan
 Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel
zigot karena berasal dari satu sel (setiap sel berasal dari satu sel).
 Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya setiap sel mampu memperbanyak diri
dan berediferensiasi menjadi tanaman lengkap karena seluruh bagian tanaman terdiri atas
jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua organisme baru yang berhasil ditumbuhkan
akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.
58
Faktor yang Mempengaruhi Kultur Jaringan
 Bentuk Regenerasi dalam Kultur In Vitro : pucuk aksilar, pucuk adventif, embrio somatik,
pembentukan protocorm like bodies, dll
 Faktor eksplan (bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan
tanaman) yang penting adalah genotipe/varietas, umur eksplan, letak pada cabang, dan seks
(jantan/betina). Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagi eksplan adalah pucuk muda,
batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil, endosperm, ovari muda, anther, embrio, dll.
 Media Tumbuh. Di dalam media tumbuh mengandung komposisi garam anorganik, zat
pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media. Terdapat 13 komposisi media dalam kultur
jaringan, antara lain: Murashige dan Skoog (MS), Woody Plant Medium (WPM), Knop,
Knudson-C, Anderson dll. Media yang sering digunakan secara luas adalah MS.
 Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Meliputi konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa
induksi dalam kultur tertentu. Jenis yang sering digunakan adalah golongan Auksin seperti
Indole Aceti Acid (IAA), Napthalene Acetic Acid (NAA), 2,4-D, CPA dan Indole Acetic
Acid (IBA). Golongan Sitokinin seperti Kinetin, Benziladenin (BA), 2I-P, Zeatin,
Thidiazuron, dan PBA. Golongan Gibberelin seperti GA3. Golongan zat penghambat tumbuh
seperti Ancymidol, Paclobutrazol, TIBA, dan
CCC.
 Lingkungan Tumbuh. Meliputi temperatur,
panjang penyinaran, intensitas penyinaran,
kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur.
59
Keuntungan dan Kerugian Kultur Jaringan
Keuntungan:
1. Tidak tergantung musim.
2. Dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan cepat.
3. Bibit seragam dan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu).
4. Pengangkutan bibit realtif murah.
5. Dalam proses pembibitan bebas hama, penyakit, dll.
6. Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa
7. Sifat identik dengan induk
8. Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
Kerugian:
1. Mahal dan sulit.
2. Membutuhkan investasi tinggi untuk laboratorium, peralatan, dan perlengkapan.
3. Dibutuhkan SDM handal.
4. Kurang kokoh pada akar
Tahapan Dalam Kultur Jaringan
Pada teknik ini sebagian kecil dari jaringan tumbuhan dikultur dalam suatu medium yang
mengandung zat-zat kimia sebagai bahan makanan untuk pertumbuhan. Zat-zat kimia tersebut,
misalnya sukrosa, mineral, hormon, vitamin, dan santan kelapa. Jaringan tersebut akan tumbuh
menjadi kalus (gumpalan jaringan yang belum berbentuk). Kalus tersebut membelah (tumbuh)
dan terbentuklah tunas, akhirnya menjadi satu tanaman yang utuh (lengkap). Hal ini dapat
60
dimengerti karena setiap sel mempunyai sifat totipoten. Tanaman yang sudah lengkap tersebut
(mempunyai akar, batang, dan daun), setelah cukup kuat dapat dipindahkan ke tanah biasa.
Semua jaringan bisa dikultur, tetapi biasanya diambil dari jaringan yang masih aktif, seperti
ujung batang, daun, dan ujung akar. Satu lembar daun, misalnya dapat dipotong-potong menjadi
puluhan potong. Setiap potongan daun tersebut dikultur. Dengan cara ini, satu jenis tanaman
dapat dengan cepat diperbanyak.
61
B
BA
AB
B I
II
II
I
P
PE
EN
NU
UT
TU
UP
P
3.3 Kesimpulan
Bioteknologi telah mambantu manusia dalam banyak hal, baik medis, pertanian,
peternakan, industri, maupun pengolahan bahan makanan. Dalam medis misalnya dalam
pembuatan vaksin, hormon insulin, antibodi monoklonal, antibiotik, dan interferon. Dalam
pertanian diterapkan dalam teknik hidroponik, aeroponik, dan kultur jaringan. Dalam peternakan,
bioteknologi diterapkan dengan inseminasi buatan dan pengklonan. Dalam industri seperti
dihasilkannya Thiobacillus ferrooxidan yang berperan memisahkan logam dari bijihnya. Dalam
pengolahan bahan makanan seperti penghasilan tempe, oncom, kecap, mentega, keju, dll.
Dengan semakin canggihnya teknologi sekarang dan semakin meningkatnya SDM telah
menghasilkan reproduksi buatan seperti inseminasi buatan (IB) manusia, kloning manusia, dan
bayi tabung. Dengan adanya reproduksi buatan ini, pasutri yang tidak dapat menghasilan anak
dapat mempunyai anak dengan reproduksi buatan. Tetapi selain bermanfaat reproduksi buatan
tersebut juga mempunyai efek samping. Seperti pada kloning dapat mudah terserang penyakit.
Selain itu, reproduksi buatan juga menentang kaidah llah sehingga menimbulkan kontrovensi dari
para agamawan dan sebagian ilmuwan.
3.4 Saran
Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca, di antaranya:
1. Gunakanlah teknik bercocok tanaman hidroponik, kultur jaringan, dan aeroponik, karena
menghasilkan tanaman yang lebih bergizi dan juga lebih hemat waktu.
62
2. Cobalah teknik IB maupun bayi tabung jika Anda memang tidak dapat menghasilkan
keturunan dengan proses alami, karena memang merupakan sifat alami manusia bila ingin
memiliki keturunan, tetapi ketahuilah dahulu efak-efek sampingnya sebelum melakukannya.
3. Sebaiknya pengklonan pada hewan maupun manusia segera dihentikan. Walaupun tujuannya
baik, yaitu memperbaiki kualitas baik hewan maupun manusia, tetapi untuk menghasilkan
hewan kloning atau manusia kloning harus dilakukan banyak percobaan yang sudah
mematikan banyak organisme.
1
D
DA
AF
FT
TA
AR
R P
PU
US
ST
TA
AK
KA
A
h
ht
tt
tp
p:
:/
//
/b
bi
io
ol
lo
og
gi
ig
go
on
nz
z.
.b
bl
lo
og
gs
sp
po
ot
t.
.c
co
om
m/
/2
20
01
10
0/
/0
02
2/
/b
bi
io
ot
te
ek
kn
no
ol
lo
og
gi
i-
-k
ko
on
nv
ve
en
ns
si
io
on
na
al
l-
-m
mo
od
de
er
rn
n.
.h
ht
tm
ml
l
http://www.scribd.com/doc/44637704/25/B-Bioteknologi-Konvensional-dan-Modern
h
ht
tt
tp
p:
:/
//
/w
wi
in
na
ar
ra
ak
ku
u.
.w
wo
or
rd
dp
pr
re
es
ss
s.
.c
co
om
m/
/2
20
00
09
9/
/0
04
4/
/1
12
2/
/b
bi
io
ot
te
ek
kn
no
ol
lo
og
gi
i/
/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan
http://www.membuatblog.web.id/2010/02/teknik-kultur-jaringan.html
http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/23/kultur-jaringan/
http://gugling.com/2009/03/19/manusia-kloning-pertama-bernama-eve-kini-berusia-5-tahun/
http://www.scribd.com/doc/16426970/Kloning-Dan-Bayi-Tabung
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik
http://safaracathasa.wordpress.com/2011/01/15/bioteknologi-reproduksi/
http://www.scribd.com/doc/10713908/Bioteknologi
http://www.dokteranak.net/BAYI-TABUNG-UJI-MENURUT-PERSPEKTIF-SAINS.html
http://teknologidankomunikasi.com/sub/bayi+tabung+uji+menurut+perspektif+sains.html
http://oketips.com/783/tips-berkebun-hidroponik-mengenal-hidroponik-untuk-pemula/
http://ferrykarwur.i8.com/materi_bio/materi9.html
http://kimiakami.blog.com/2009/11/02/kloning-suatu-kontroversi-sains-tugas-iad-pb-jawa-smstr-
3/
http://www.cherubimsonline.com/kloning.php?mencat=2&submencat=1&show=1&content=5
http://majalahkesehatan.com/inseminasi-buatan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Inseminasi_buatan
http://female.kompas.com/read/2010/06/11/07271594/beda.inseminasi.buatan.dan.bayi.tabung
2
http://www.glorianet.org/index.php/augus/106-inseminasi
http://ilmuternak.wordpress.com/materikuliah/reproduksi-ternak/sejarah-dan-manfaat-
inseminasi-buatan/
http://www.google.co.id/imgres?q=hidroponik&hl=id&client=firefoxa&sa=X&rls=org.mozilla:e
n-
http://bp1.blogger.com/_BJ_VikB4Vew/SGIteEu5Z1I/AAAAAAAAAOY/Z3Q2LpXJ0Rc/s160
0-h/hponik_ds.jpg

More Related Content

Similar to Bioteknologi, Inseminasi Buatan, Kloning, Kultur Jaringan dan Hidroponik

Modul perkembangbiakan makhluk hidup media pembelajaran (Halimatussa'Diyah 19...
Modul perkembangbiakan makhluk hidup media pembelajaran (Halimatussa'Diyah 19...Modul perkembangbiakan makhluk hidup media pembelajaran (Halimatussa'Diyah 19...
Modul perkembangbiakan makhluk hidup media pembelajaran (Halimatussa'Diyah 19...DiyahHalimatussa
 
ABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docxABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docxNurmaYanti40
 
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode pianaPandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode pianaOperator Warnet Vast Raha
 
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhfhradillah
 
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMakalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMJM Networks
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungWarung Bidan
 
Tugas 5 TIK (Anis Fitriyah) SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Tugas 5 TIK (Anis Fitriyah) SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIATugas 5 TIK (Anis Fitriyah) SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Tugas 5 TIK (Anis Fitriyah) SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIAanisfitriyah13
 

Similar to Bioteknologi, Inseminasi Buatan, Kloning, Kultur Jaringan dan Hidroponik (20)

Pandangan islam tentang bayi tabung
Pandangan islam tentang bayi tabungPandangan islam tentang bayi tabung
Pandangan islam tentang bayi tabung
 
Pandangan islam tentang bayi tabung
Pandangan islam tentang bayi tabungPandangan islam tentang bayi tabung
Pandangan islam tentang bayi tabung
 
Pandangan islam tentang bayi tabung
Pandangan islam tentang bayi tabungPandangan islam tentang bayi tabung
Pandangan islam tentang bayi tabung
 
Makalah bayi-tabung
Makalah bayi-tabungMakalah bayi-tabung
Makalah bayi-tabung
 
Bayi Tabung.ppt
Bayi Tabung.pptBayi Tabung.ppt
Bayi Tabung.ppt
 
Pandangan islam terhadap bayi tabung
Pandangan islam terhadap bayi tabungPandangan islam terhadap bayi tabung
Pandangan islam terhadap bayi tabung
 
Modul perkembangbiakan makhluk hidup media pembelajaran (Halimatussa'Diyah 19...
Modul perkembangbiakan makhluk hidup media pembelajaran (Halimatussa'Diyah 19...Modul perkembangbiakan makhluk hidup media pembelajaran (Halimatussa'Diyah 19...
Modul perkembangbiakan makhluk hidup media pembelajaran (Halimatussa'Diyah 19...
 
ABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docxABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docx
 
Makalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islamMakalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islam
 
Makalah bayi tabung dalam sudut pandangan islam
Makalah bayi tabung dalam sudut  pandangan islamMakalah bayi tabung dalam sudut  pandangan islam
Makalah bayi tabung dalam sudut pandangan islam
 
BAYI TABUNG.pptx
BAYI TABUNG.pptxBAYI TABUNG.pptx
BAYI TABUNG.pptx
 
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
 
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode pianaPandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana
 
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhh
 
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMakalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
 
Makalah iskes
Makalah iskesMakalah iskes
Makalah iskes
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
Tugas 5 TIK (Anis Fitriyah) SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Tugas 5 TIK (Anis Fitriyah) SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIATugas 5 TIK (Anis Fitriyah) SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Tugas 5 TIK (Anis Fitriyah) SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
 
Teknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi BerbantuTeknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi Berbantu
 

More from Yena You

Connective words
Connective wordsConnective words
Connective wordsYena You
 
Proposal study tour
Proposal study tourProposal study tour
Proposal study tourYena You
 
Proposal study tour
Proposal study tourProposal study tour
Proposal study tourYena You
 
Kutukan di balik cinta
Kutukan di balik cintaKutukan di balik cinta
Kutukan di balik cintaYena You
 
Alat indra pada manusiA
Alat indra pada manusiAAlat indra pada manusiA
Alat indra pada manusiAYena You
 
Kelainan pada pernafasan
Kelainan pada pernafasanKelainan pada pernafasan
Kelainan pada pernafasanYena You
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanYena You
 
Narkotika & Psikotropika
Narkotika & PsikotropikaNarkotika & Psikotropika
Narkotika & PsikotropikaYena You
 

More from Yena You (10)

Connective words
Connective wordsConnective words
Connective words
 
Resensi
ResensiResensi
Resensi
 
Proposal study tour
Proposal study tourProposal study tour
Proposal study tour
 
Proposal study tour
Proposal study tourProposal study tour
Proposal study tour
 
Kutukan di balik cinta
Kutukan di balik cintaKutukan di balik cinta
Kutukan di balik cinta
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Alat indra pada manusiA
Alat indra pada manusiAAlat indra pada manusiA
Alat indra pada manusiA
 
Kelainan pada pernafasan
Kelainan pada pernafasanKelainan pada pernafasan
Kelainan pada pernafasan
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhan
 
Narkotika & Psikotropika
Narkotika & PsikotropikaNarkotika & Psikotropika
Narkotika & Psikotropika
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Bioteknologi, Inseminasi Buatan, Kloning, Kultur Jaringan dan Hidroponik

  • 1. T TU UG GA AS S B BI IO OL LO OG GI I B BI IO OT TE EK KN NO OL LO OG GI I, , B BA AY YI I T TA AB BU UN NG G, , K KL LO ON NI IN NG G, , I IN NS SE EM MI IN NA AS SI I B BU UA AT TA AN N ( (I IB B) ), , H HI ID DR RO OP PO ON NI IK K, , K KU UL LT TU UR R J JA AR RI IN NG GA AN N O OL LE EH H Y YE EN NA AW WA AT TI I ( (4 44 4) ) I IX X- -2 2 S SM MP P Y YO OS S S SU UD DA AR RS SO O 2 20 01 12 2 Dolly (hewan kloning) Eve (manusia kloning)
  • 2. ii K KA AT TA A P PE EN NG GA AN NT TA AR R Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat- Nya karya tulis ini dapat diselesaikan penulis dengan baik, dalam rangka memenuhi tugas Biologi. Karena itu, segala hormat dan pujian dikembalikan hanya bagi Dia. Dalam kesempatan ini juga, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Tyas, karena atas bimbingan beliau, karya tulis ini dapat dikerjakan dengan lancar. Dalam karya tulis ini penulis akan membahas arti, keuntungan dan kerugian, dan banyak lagi mengenai bioteknologi, inseminasi buatan, bayi tabung, kloning, hidroponik, dan kultur jaringan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk diri kita sendiri, umumnya kepada para pembaca makalah ini. Akhir kata, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan yang mungkin kurang berkenan di hati pembaca. Penulis menyadari bahwa pastinya karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Maka itu, saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan dan akan diterima dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang. Terima kasih. Batam, Febuari 2012 Yenawati
  • 3. iii D DA AF FT TA AR R I IS SI I KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1 1.1 latar Belakang Masalah .........................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................3 1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................6 2.1 Inseminasi Buatan (IB)...........................................................................................................6 2.1.1 IB Pada Hewan ...................................................................................................................6 2.1.2 IB Pada Manusia..................................................................................................................12 2.2 Bayi Tabung ...........................................................................................................................13 2.3 Kloning ..................................................................................................................................23 2.4 Bioteknologi .........................................................................................................................29 2.5 Hidroponik ............................................................................................................................54 2.6 Kultur Jaringan .....................................................................................................................58 BAB III PENUTUP .....................................................................................................................62 3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................................62 3.2 Saran .....................................................................................................................................62 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 B BA AB B I I P PE EN ND DA AH HU UL LU UA AN N 1 1. .1 1 L La at ta ar r B Be el la ak ka an ng g M Ma as sa al la ah h Manusia sebagai makhluk hidup memiliki naluri untuk menjaga kelangsungan hidupnya di dunia. Salah satu sifat insaniah manusia adalah melanjutkan keturunannya sebagai pewaris peradabannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ikut berpengaruh terhadap cara manusia mengembangkan keturunannya, sehingga saat ini terdapat dua cara manusia melangsungkan dan memperoleh keturunannya, yaitu secara alamiah yang dilakukan melalui hubungan langsung antara lawan jenis dan melalui pemanfaatan teknologi yang dikenal juga dengan teknologi reproduksi buatan atau Assisted Reproductive Technology/ART. Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara yang alami pula (hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang telah ditetapkan Allah untuk manusia. Akan tetapi pembuahan alami ini terkadang sulit terwujud, misalnya karena rusaknya atau tertutupnya saluran indung telur (tuba Fallopii) yang membawa sel telur ke rahim, serta tidak dapat diatasi dengan cara membukanya atau mengobatinya. Atau karena sel sperma suami lemah atau tidak mampu menjangkau rahim isteri untuk bertemu dengan sel telur, serta tidak dapat diatasi dengan cara memperkuat sel sperma tersebut, atau mengupayakan sampainya sel sperma ke rahim isteri agar bertemu dengan sel telur di sana. Semua ini akan meniadakan kelahiran dan menghambat suami isteri untuk berbanyak anak. Padahal kesempurnaan kebahagiaan bagi (pasutri) adalah ketika mereka dikaruniai keturunan. Menurut Prof. Dr. dr. Sudraji Sumapraja SpOG (K), ada 10%-15% pasutri di seluruh dunia yang mengalami gangguan kesuburan. 90% di antaranya telah diketahui penyebabnya. Dari prosentase tersebut, 40% disumbangkan oleh pihak perempuan sedangkan 30% dari pihak laki-laki dan sisanya dari kedua belah pihak.
  • 5. 2 Tetapi dengan adanya bioteknologi reproduksi buatan, masalah-masalah tersebut dapat diatasi. Teknologi reproduksi buatan yang akan dipaparkan penulis dalam karya ini adalah bayi tabung, kloning, dan inseminasi buatan (IB). Metode teknologi reproduksi buatan yang dilakukan saat ini mengalami kemajuan yang pesat di berbagai negara terutama di Eropa. Kelahiran bayi melalui teknologi reproduksi buatan di 28 negara di Eropa dilaporkan mencapai 70.000 jiwa pada tahun 2007. Di Indonesia teknologi reproduksi buatan ini juga mulai lebih dikenal dan sering dilakukan akhir-akhir ini, seperti In Vitro Fertilization (IVF) atau dikenal dengan teknik bayi tabung. Teknik ini memang menjadi pilihan bagi pasangan suami istri (pasutri) terutama yang belum dikaruniai anak. Selain memaparkan mengenai jalan-jalan pintas untuk menghasilkan keturunan, dalam karya tulis ini penulis juga akan membahas mengenai kultur jaringan dan hidroponik, suatu metode untuk mempermudah dan mempersingkat waktu pengembangbiakan tanaman yang sulit berkembang. Dengan kedua teknik ini maka kita dapat membudidayakan tanaman yang hampir punah dan dapat mengetahui media yang lain selain tanah. Dengan kedua teknik itu juga, kita dapat memproduksi sayuran dan buah yang lebih sehat. Karena memasuki abad ke-21 ini, banyak keluhan-keluhan masyarakat terutama masyarakat menengah ke atas tentang berbagai penyakit seperti stroke, penyempitan pembuluh darah, pengapuran, dan lain-lain, yang disebabkan pola makan. Banyak sekali bahan makanan yang diolah dengan berbagai tambahan bahan kimia. Disamping itu budaya petani yang menggunakan pestisida kimia dengan frekuensi dan dosis berlebih akan menghasilkan pangan yang meracuni tubuh konsumen. Adanya logam-logam berat yang terkandung di dalam pestisida kimia akan masuk ke dalam aliran darah. Bahkan makan sayur yang dulu selalu dianggap menyehatkan, kini juga harus diwaspadai karena sayuran banyak disemprot pestisida kimia berlebihan.
  • 6. 3 1 1. .2 2 Rumusan Masalah 1) Inseminasi Buatan (IB) a. Apa yang dimaksud dengan IB pada hewan dan manusia? b. Bagaimana sejarah perkembangan IB? c. Bagaimana Perkembangan IB di Indonesia? d. Bagaimana proses IB pada hewan dan manusia? e. Apa saja keuntungan dan kerugian IB? f. Apa yang di maksud dengan sinkronisasi birahi? g. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan IB pada hewan? h. Apa saja masalah yang ditimbulkan oleh IB? 2) Bayi Tabung a. Apa yang dimaksud dengan bayi tabung? b. Apa yang menjadi penyebab munculnya bayi tabung? c. Bagaimana proses bayi tabung? d. Apa saja syarat-syarat untuk bisa melakukan bayi tabung? e. Berapa tingkat keberhasilan bayi tabung? f. Apakah bayi tabung lebih pintar? g. Apa saja keuntungan dan kerugian bayi tabung? h. Apa saja masalah yang ditimbulkan oleh bayi tabung? i. Bagaimanakah umur dan kesehatan bayi tabung? j. Apa saja teknik-teknik bayi tabung? 3) Kloning a. Apa yang dimaksud dengan kloning? b. Bagaiamana perkembangan kloning? c. Apa saja jenis-jenis kloning?
  • 7. 4 d. Bagaimana cara mengkloning? e. Apa saja keterbatsan yang dihadapi pada kloning manusia? f. Berapa tingkat keberhasilan kloning? g. Apa saja keuntungan dan kerugian kloning? 4) Bioteknologi a. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi? b. Bagaimana perkembangan bioteknologi sejauh ini? c. Apa itu bioteknologi konvensional dan modern? d. Apa kegunaan lain bioteknologi selain pada bidang pertanian, ternak, kedokteran, dan manusia? e. Apa keuntungan dan kerugian bioteknologi? f. Apa saja produk-produk bioteknologi? 5) Hidroponik a. Apa yang dimaksud dengan hidroponik? b. Siapa pelopor pertama hidroponik? c. Apa saja jenis-jenis hidroponik? d. Apa saja bahan-bahan untuk hidroponik? e. Apa saja tahapan yang dilakukan dalam teknik hidroponik? f. Tanaman apa saja yang biasa ditanam? g. Apa saja keuntungan dan kerugian hidroponik? 6) Kultur Jaringan a. Apa yang dimaksud dengan kultur jaringan? b. Apa teori dasar kultur jaringan? c. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kultur jaringan? d. Apa saja tahapan yang dilakukan dalam teknik kultur jaringan?
  • 8. 5 e. Apa saja keuntungan dan kerugian kultur jaringan? 1 1. .3 3 Tujuan Penulisan Secara umum, tujuan penulis menulis karya tulis ini adalah untuk mengetahui dan memahami berbagai teknologi reproduksi buatan dan cara penumbuhan tumbuhan yang lebih cepat dan sehat. Cara-cara dan manfaat-manfaatnya akan dibahas dalam karya tulis ini. Serta pandangan- pandangan baik agama maupun medis terhadap kloning manusia. Oleh karena itu, diharapkan melalui karya tulis ini, pembaca dapat lebih memahami dan mendalami teknologi reproduksi buatan serta cara penumbuhan tumbuhan yang lebih cepat dan sehat.
  • 9. 6 B BA AB B I II I P PE EM MB BA AH HA AS SA AN N 2.1 Inseminasi Buatan (IB) 2.1.1 IB Pada Hewan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut 'insemination gun'. Sejarah Perkembangan IB Abad ke-14  Seorang pangeran arab yang sedang berperang melakukan IB pada kuda tunggangannya yang sedang mengalami birahi. Dengan menggunakan suatu tampon kapas mencuri semen dalam vagina seekor kuda musuhnya yang baru saja dikawinkan dengan pejantan yang dikenal cepat larinya dan dimasukan ke dalam vagina kuda betinanya sendiri. Alhasil ternyata kuda betina tersebut menjadi bunting dan lahir kuda baru yang dikenal tampan dan cepat larinya. 1677  Anthony van Leeuwenhoek sarjana Belanda penemu mikroskop dan muridnya Johan Amm melihat sel kelamin jantan dengan mikroskop buatannya sendiri. Mereka menyebut sel kelamin jantan yang tak terhitung jumlahnya tersebut animalcules atau animalculae yang berarti jasad renik yang mempunyai daya gerak maju progresif yang dikenal dengan spermatozoa. tahun 1678  Seorang dokter dan anatomi Belanda, Reijnier (Regner) de Graaf, menemukan folikel pada ovarium kelinci. 1780  Lazzaro Spallanzani berhasil menginseminasi amphibia, dan memutuskan untuk melakukan percobaan pada anjing yang dipelihara di rumahnya yang muncul tanda-tanda birahi.
  • 10. 7 Enam puluh hari setelah inseminasi, induk anjing tersebut melahirkan anak tiga yang kesemuanya mirip dengan induk dan jantan yang dipakai semennya. 1782  Penelitian Spallanzani tersebut diulangi oleh P. Rossi dengan hasil yang memuaskan. Semua percobaan ini membuktikan bahwa kebuntingan dapat terjadi dengan mengunakan inseminasi dan menghasilkan keturunan normal. Spallanzani juga membuktikan bahwa daya membuahi semen terletak pada spermatozoa, bukan pada cairan semen. Dia membuktikannya dengan menyaring semen yang baru ditampung. Cairan yang tertinggal diatas filter mempunyai daya fertilisasi tinggi. 1803  Spallanzani menyumbangkan pengetahuannya mengenai pengaruh pendinginan terhadap perpanjangan hidup spermatozoa. Dia mengamati bahwa semen kuda yang dibekukan dalam salju atau hawa di musim dingin tidak selamanya membunuh spermatozoa tetapi mempertahankannya dalam keadaaan tidak bergerak sampai dikenai panas dan setelah itu tetap bergerak selama tujuh setengah jam. Hasil penemuannya mengilhami peneliti lain untuk lebih mengadakan penelitian yang mendalam terhadap sel-sel kelamin dan fisiologi pembuahan. Dengan jasa yang ditanamkannya kemudian masyarakat memberikan gelar kehormatan kepada dia sebagai Bapak Inseminasi. 1890  Seorang dokter hewan Perancis, Repiquet memperkenalan IB pertama pada peternakan kuda di Eropa. Hasil yang diperoleh masih kurang memuaskan, masih banyak dilakukan penelitian untuk mengatasinya, salah satu usaha mengatasi kegagalan itu, Prof. Hoffman dari Stuttgart, Jerman, menganjurkan agar dilakukan IB setelah perkawinan alam. Caranya vagina kuda yang telah dikawinkan dikuakkan dan dengan spuit diambil semennya. Semen dicampur dengan susu sapi dan kembali diinsemiasikan pada uterus hewan tersebut. Namun diakui cara ini kurang praktis untuk dilaksanakan. 1902  Sand dan Stribold dari Denmark, berhasil memperoleh empat konsepsi dari delapan kuda betina yang di IB.
  • 11. 8 1899  Elia I. Ivannoff meminta Direktur Peternakan Kuda Kerjaaan Rusia, untuk menentukan kemungkinan-kemungkinan pemakaian IB. Dan dialah orang pertama yang berhasil melakukan IB pada sapi dan domba. 1912 Di Askaniya-Nova berhasil menghasilkan 31 konsepesi yang 39 kuda yang di IB, sedang dengan perkawinan alam hanya diperoleh 10 konsepsi dari 23 kuda yang di IB. 1914  Geuseppe amantea Guru Besar fisiologi manusia di Roma, banyak mengadakan penelitian tentang spermatozoatologi, dengan hewan percobaan anjing, burung merpati dan ayam dan berhasil membuat vagina buatan pertama untuk anjing. 1926  Roemelle membuat vagina buatan untuk sapi. 1931  Fred F. Mckenzie (Amerika Serikat) membuat vagina buatan untuk domba dan kambing. 1938  Prof. Enos J. Perry mendirikan koperasi IB pertama di Amerika Serikat yang terletak di New Jersey. 1949  C. Polge, A.U. Smith dan A.S. Parkes dari Inggris menemukan teknologi pembekuan semen sapi Mereka berhasil menyimpan semen untuk waktu panjang dengan membekukan sampai -79 0C dengan mengunakan CO2 pada (dry ice) sebagai pembeku dan gliserol sebagai pengawet. Pembekuan ini disempurnakan lagi, dengan dipergunakannya nitrogen cair sebagai bahan pembeku, yang menghasilkan daya simpan yang lebih lama dan lebih praktis, dengan suhu penyimpanan -169 0C. Proses IB  Sebelum melaksanakan prosedur Inseminasi Buatan (IB) maka semen harus dicairkan (thawing) terlebih dahulu dengan mengeluarkan semen beku dari nitrogen cair dan memasukkannya dalam air hangat atau meletakkannya dibawah air yang mengalir. Suhu untuk thawing yang baik adalah 37oC. Jadi semen/straw tersebut dimasukkan dalam air dengan suhu badan 37oC, selama 7-18 detik.  Setelah dithawing, straw dikeluarkan dari air kemudian dikeringkan dengan tissue.
  • 12. 9  Kemudian straw dimasukkan dalam gun, dan ujung yang mencuat dipotong dengan menggunakan gunting bersih  Setelah itu Plastic sheath dimasukkan pada gun yang sudah berisi semen beku/straw  Sapi dipersiapkan (dimasukkan) dalam kandang jepit, ekor diikat  Petugas Inseminasi Buatan (IB) memakai sarung tangan (glove) pada tangan yang akan dimasukkan ke dalam rectum  Tangan petugas Inseminasi Buatan (IB) dimasukkan ke rektum, hingga dapat menjangkau dan memegang leher rahim (servix), apabila dalam rektum banyak kotoran harus dikeluarkan lebih dahulu Semen disuntikkan/disemprotkan pada badan uterus yaitu pada daerah yang disebut dengan 'posisi ke empat'. Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan maka keluarkanlah gun dari uterus dan servix dengan perlahan-lahan Waktu Melakukan IB Pada waktu di IB ternak harus dalam keadaan birahi, karena pada saat itu liang leher rahim (servix) pada posisi yang terbuka. Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode-periode tertentu dari birahi telah dihitung oleh para ahli, perkiraannya adalah :
  • 13. 1  Permulaan birahi : 44%  Pertengahan birahi : 82%  Akhir birahi : 75%  6 jam sesudah birahi : 62,5%  12 jam sesudah birahi : 32,5%  18 jam sesudah birahi : 28%  24 jam sesudah birahi : 12% Sinkronisasi Birahi Pada beberapa proyek pemerintah, seringkali IB dilaksanakan pada suatu saat yang sama, padahal tidak semua betina birahi pada waktu yang bersamaan. Oleh karena itu harus dilaksanakan apa yang disebut dengan sinkronisasi birahi. Sinkronisasi birahi adalah upaya untuk menginduksi terjadinya birahi dengan menggunakan hormon Progesteron. Preparatnya biasanya adalah hormon sintetik dari jenis Prostaglandin F2a. Nama dagang yang paling sering ditemui di Indonesia adalah Enzaprost F. Cara apikasi hormon untuk penyerentakkan birahi adalah sebagai berikut :  Laksanakan penyuntikan hormon pertama, pastikan bahwa :  Sapi betina resipien harus dalam keadaan sehat dan tidak kurus (kaheksia);  Sapi tidak dalam keadaan bunting, bila sapi sedang bunting dan penyerentakkan birahi dilakukan maka keguguran akan terjadi.  Laksanakan penyuntikan hormon kedua dengan selang 11 hari setelah penyuntikan pertama.  Birahi akan terjadi 2 sampai 4 hari setelah penyuntikan kedua. Sinkronisasi birahi ini mahal biayanya karena harga hormon yang tinggi dan biaya transportasi serta biaya lain untuk petugas lapang. Keuntungan dan Kerugian IB
  • 14. 11 Keuntungan : 1. Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan 2. Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik karena apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan terjadi terjadi kebuntingan. 3. Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding). 4. Dengan peralatan dan teknologi yang baik sperma dapat simpan dalam jangka waktu yang lama 5. Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati 6. Menghindari kesulitan kelahiran (distokia), yang sering terjadi pada saat perkawinan karena semen beku yang digunakan berasal dari pejantan dengan breed / turunan yang besar dan diinseminasikan pada sapi betina keturunan / breed kecil. 7. Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin. 8. Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan terjadi terjadi kebuntingan. Kerugian: 1. Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen beku dari pejantan yang sama dalam jangka waktu yang lama 2. Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang jelek apabila pejantan donor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik (tidak melalui suatu progeny test). 3. Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang digunakan berasal dari pejantan dengan breed / turunan yang besar dan diinseminasikan pada sapi betina breed kecil.
  • 15. 12 2.1.2 IB Pada Manusia Inseminasi buatan adalah proses bantuan reproduksi di mana sperma hasil para donor yang disimpan di laboratorium disuntikkan dengan kateter ke dalam vagina (intracervical insemination) atau rahim (intrauterine insemination) pada masa paling subur dari seorang wanita, yakni sekitar 24-48 jam sebelum ovulasi terjadi Proses IB Proses inseminasi buatan berlangsung singkat dan terasa seperti pemeriksaan papsmear. Dalam dua minggu, keberadaan janin sudah bisa dicek dengan tes kehamilan. Bila gagal, prosesnya bisa diulang beberapa kali sampai berhasil. (Umumnya bila setelah 3-6 siklus tidak juga berhasil, dokter akan merekomendasikan metode bantuan reproduksi lainnya) Untuk meningkatkan peluang keberhasilan calon ibu yang akan menjalani inseminasi buatan dirangsang kesuburannya dengan hormon dan obat-obatan lainnya. Pemberian rangsangan ini dimulai pada awal siklus menstruasi agar pada saat ovulasi indung telur menghasilkan beberapa telur yang matang (dalam keadaan normal, hanya satu telur yang dilepaskan per ovulasi). Sperma yang diinjeksi melalui kateter juga diproses terlebih dahulu agar terseleksi dan terkonsentrasi, sehingga kualitasnya baik dan jumlahnya cukup. Inseminasi buatan yang paling populer digunakan adalah IUI atau intrauterine insemination. IUI merupakan proses fertility treatment yang melibatkan air mani yang dicuci dan kemudian mentransfer air mani tersebut ke dalam rahim wanita dengan menggunakan jarum suntik khusus. Cara ini merupakan cara yang paling umum dan biasanya berhasil. Masalah-Masalah yang Ditimbulkan IB
  • 16. 13 Dengan adanya proses inseminasi ini, banyak pasangan yang akhirnya berhasil memiliki buah hati. Namun, sering kali kemajuan teknologi ini disalahgunakan. Yang paling populer adalah dengan adanya donor sperma, terutama bagi kalangan lesbian atau penganut kebebasan hidup. Robert T Francoeur dalam bukunya berjudul "Biomedical Ethics" mengungkapkan bahwa setiap tahun 30.000 s/d 40.000 bayi lahir di Amerika hasil inseminasi buatan. Di mana sel sperma yang ditabung itu tidak lagi jelas siapa pemiliknya (anonim). Persoalan lebih rumit lagi terjadi ketika sepasang remaja mengumumkan rencana perkawinan mereka. Namun dokter yang menginseminasi mereka mengetahui rencana perkawinan mereka, dan akhirnya mengumumkan bahwa 20 tahun lalu mereka berdua adalah hasil inseminasi dari donor yang sama. Sungguh kacau dan menyedihkan bukan? (Francoeur, 1977, hal. 207). Dikaji dari sudut iman Kristiani, apa bedanya inseminasi buatan dengan punya lelaki simpanan? Apa bedanya inseminasi buatan dengan zina? Sebab, sungguh ironis kalau sampai ada pasutri yang kawin secara sah menurut ajaran Tuhan, tapi anaknya berasal dari lelaki lain (sel sperma yang ditabung di laboratorium). Dan sungguh suatu kebohongan besar apabila pasutri itu menyembunyikannya hingga si anak besar dan bahkan selamanya tidak diberitahu bahwa ia adalah hasil inseminasi. Sungguh tak terbayangkan apa yang terjadi pada diri si anak kalau suatu waktu ia tahu bahwa ayah aslinya adalah orang lain. Bisa sangat menyedihkan. 2.2 Bayi Tabung Pengertian bayi tabung yang sebenarnya memang tidak begitu populer di tengah masyarakat. Malah ada juga yang beranggapan bahwa bayi tabung adalah bayi yang proses pembuahannya terjadi di dalam tabung. Ada juga masyarakat yang memplesetkan tentang bayi
  • 17. 14 tabung dengan pengertian yang bersifat olok-olokkan. Yakni bayi dari hasil ‘tabungan’ karena biayanya yang memang sangat mahal. Dan bisa jadi masih banyak lagi pengertian bayi tabung yang beredar di tengah masyarakat dengan versinya sendiri-sendiri. Yang jelas, pengertian bayi tabung adalah istilah teknis. Yakni proses pembuahan sel telur oleh sperma yang terjadi di tubuh wanita atau dikenal dengan istilah In Vitro Fertilization (IVF). In Vitro berasal dari bahasa Latin yang berarti di dalam, sedangkan Fertilization adalah bahasa Inggris yang memiliki arti pembuahan. Proses pembuahan atau bertemunya sel telur dan sperma terjadi di dalam cawan petri (semacam mangkuk kaca berukuran kecil). Hasil dari pembuahan ini kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim. Mungkin karena proses pembuahan tersebut terjadi di cawan kaca (seolah seperti tabung), akhirnya masyarakat mengenalnya sebagai pengertian bayi tabung. Pengertian bayi tabung sebenarnya sudah diperkenalkan oleh Steptoe dan Edward sejak tahun 1977. Keduanya merintis program tersebut untuk pasangan yang susah mendapatkan keturunan. Bayi pertama yang lahir dari program bayi tabung adalah Louise Brown, seorang bayi perempuan. Ia lahir dengan pertolongan langsung dari Dr. Robert G. Edwards dan C. Steptoe pada tanggal 25 Juli 1978 di Manchester Inggris. Sejak saat itulah klinik yang menjalankan program bayi tabung berkembang dengan pesat. Penyebab Munculnya Bayi Tabung Bayi tabung pada manusia sebagai suatu teknologi reproduksi pertama kali berhasil dipraktekkan pada tahun 1970-an. Hingga saat ini, sudah ada sekitar empat juta orang di dunia yang terlahir dengan teknik IVF. Berkembangnya bayi tabung bermula dari ditemukannya teknik pengawetan sperma.
  • 18. 15 Sperma bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada temperatur -321oF. Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasutri yang tidak mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopii istrinya mengalami kerusakan yang permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana kemudian program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan. Otto Soemarwoto dalam bukunya “Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global”, dengan tambahan dan keterangan dari Drs. Muhammad Djumhana, S.H., menyatakan bahwa bayi tabung pada satu pihak merupakan hikmah. Ia dapat membantu pasutri yang subur tetapi karena suatu gangguan pada organ reproduksi, mereka tidak dapat mempunyai anak. Dalam kasus ini, sel telur istri dan sperma suami dipertemukan di luar tubuh dan zigot yang terjadi ditanam dalam kandungan istri. Dalam hal ini kiranya tidak ada pendapat pro dan kontra terhadap bayi yang lahir karena merupakan keturunan genetik suami dan istri. Akan tetapi seiring perkembangannya, mulai timbul persoalan dimana semula program ini dapat diterima oleh semua pihak karena tujuannya yang “mulia” menjadi pertentangan. Banyak pihak yang kontra dan pihak yang pro. Pihak yang pro dengan program ini sebagian besar berasal dari dunia kedokteran dan mereka yang kontra berasal dari kalangan alim ulama. Syarat Menjalani Bayi Tabung:  Indikasi jelas  Menjalani analisa sperma  Terbebas dari infeksi rubella  FSH basa lebih kecil atau sama 12mIU/ml  Tidak menderita hepatitis, toksoplasma maupun HIV/AIDS  Tidak ada kontraksi indikasi kehamilan  Menjalani pemeriksaan interfilitas lengkap
  • 19. 16 Teknik Bayi Tabung  In Vitro Fertilization (IVF) Teknik IVF diperkenalkan oleh Robert Edward, seorang ilmuwan Inggris, pada tahun 1950-an. Pada teknik ini, 50ribu-100ribu sperma dipertemukan dengan satu buah sel telur di dalam cawan petri yang berisi medium kultur sehingga terjadi pembuahan. Hingga saat ini, sudah ada sekitar empat juta orang di dunia yang terlahir dengan teknik IVF. Kelebihan dari teknik IVF antara lain sangat mudah dilakukan, biayanya relatif murah, dan tidak ada manipulasi pada sel telur (lebih bersifat alami). Namun demikian kelemahannya jika sperma bermasalah maka sperma tidak akan mampu menembus sel telur sehingga pembuahan tidak bisa terjadi.  Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Teknik ini dilakukan dengan menginjeksi satu sperma ke dalam satu sel telur sehingga terjadi pembuahan. Kelebihan teknik ini sangat membantu seorang suami yang mengalami kasus azoospermia (tidak adanya sperma yang keluar bersama air mani) atau juga jumlah spermanya sangat sedikit dengan kualitas yang jelek. Teknik ICSI harus didukung oleh sistem pengambilan sperma secara langsung dari testis atau teknologi simpan beku sperma. Hanya saja teknik ini sangat sulit dilakukan karena membutuhkan alat khusus yang disebut micromanipulator sehingga membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal.  In Vitro Maturation (IVM) Teknik ini merupakan teknik terbaru. Teknik ini dilakukan dengan mematangkan duluan sel telur di laboratorium baru kemudian dibuahi. Tingkat keberhasilan teknik ini dinilai sangat memuaskan. Selain itu prosedurnya juga sangat sederhana. Yakni dilakukan hanya pada satu
  • 20. 17 siklus haid saja, sehingga bisa meminimalisasi penggunaan obat hormonal. Biayanya juga relatif lebih murah jika dibandingkan dengan teknik IVF. Tidak mengherankan jika teknik ini sangat diminati oleh negara-negara di dunia. Berdasarkan asal sumber sperma pada proses bayi tabung maka secara teknis teknik bayi tabung terdiri dari empat jenis, yaitu:  Teknik bayi tabung dari sperma dan ovum suami isteri yang dimasukkan kedalam rahim isterinya sendiri.  Teknik bayi tabung dari sperma dan ovum suami isteri yang dimasukkan ke dalam rahim selain isterinya. Atau disebut juga sewa rahim (Surrogate Mother).  Teknik bayi tabung dengan sperma dan ovum yang diambil dari bukan suami/isteri.  Teknik bayi tabung dengan sperma yang dibekukan dari suaminya yang sudah meninggal. Proses Bayi Tabung  Persiapan mental diwajibkan bagi pasangan lewat konseling yang diberikan oleh pekerja sosial yang disediakan oleh rumah sakit. Intinya kita disuruh bersiap untuk menghadapi keadaan kalau proses bayi tabung berhasil maupun tidak berhasil.  Perkembangan hormon yang terkontrol dimulai sesaat setelah mendapatkan mens, tepatnya pada hari ke dua lewat suntikan yang diberikan setiap hari selama kurang lebih tiga minggu. Sampai mencapai ukuran telur yang diharapkan.  Tahap pematangan telur melalui injeksi obat hormon satu hari sebelum sel telur yang matang dikeluarkan.
  • 21. 18  Pengeluaran telur melalui proses operasi kecil, telur diambil sebanyak-banyaknya setelah itu dieramkan dalam incubator.  Tahapan proses pembuahan sel telur dengan sperma menjadi embrio, dilakukan oleh embriologist di rumah sakit. Proses pembuahan bisa dilakukan dengan cara konvensional atau teknik ICSI (intra cytoplasmic sperm injection).  Setelah dua hari pembuahan, 4 embrio yang terbaik (mempunyai bentuk normal dan gerakan yang maju lurus ke depan) dipilih dan dimasukkan kedalam rahim. Kali ini prosesnya mudah, hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit.  Agar embrio dalam rahim dapat bertahan & berkembang dengan baik maka harus mengalami suntikan hormon setiap hari selama 14 hari. Jika dalam waktu 14 hari setelah embrio dimasukkan tidak terjadi menstruasi, dilakukan pemeriksaan air kemih untuk kehamilan, dan seminggu kemudian dipastikan dengan pemeriksaan ultrasonografi.  Jika wanita mengalami menstruasi, berarti gagal.
  • 22. 19 Jika masih tersisa embrio yang berkualitas bagus akan disimpan. Proses ini dinamakan freezing. Embrio ini bisa disimpan selama bertahun-tahun, ketika ingin hamil kembali pasangan tidak usah mengikuti program bayi tabung kembali. Embrio yang telah disimpan tinggal dithawing (dicairkan) kembali. Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung Tingkat keberhasilan bayi tabung hanyalah sekitar 1% sesaat setelah bayi tabung pertama Louise Brown dilahirkan pada tahun 1978. Dengan adanya peningkatan teknologi kedokteran, angka keberhasilan ini menjadi sekitar 25% - 50% sekarang. Perlu diperhatikan arti angka tersebut, ada yang mengartikan berhasil sampai hamil, ada yang mengartikan berhasil sampai melahirkan sang bayi. Ada yang dihitung dari jumlah pasangan yang mengikuti program bayi tabung, dan ada juga yang dihitung dari semua jumlah program bayi tabung yang dilakukan. Contoh dari 100 pasang suami istri ada 20 yang berhasil melahirkan bayi, berarti 20% Tapi bagaimana kalau 50 dari 100 pasangan itu sudah menjalani 3 kali proses bayi tabung, artinya ada 20 bayi dari 200 (50+50*3) proses bayi tabung = hanya 10% Tingkat keberhasilan bayi tabung berbeda-beda dari rumah sakit atau klinik satu dengan lainnya. Hal ini tergantung dari ketersediaan peralatan, jenisnya, prosedur, keahlian dari para dokternya, dll. Yang paling baik adalah bertanya langsung ke rumah sakit. Ada Rumah Sakit yang mempunyai tingkat keberhasilan hamil dengan program bayi tabung sekitar 60% di tahun 2006. Lumayan besar tapi jangan senang dulu, ini statistik untuk keberhasilan hamil dari wanita berumur kurang dari 30 tahun dan dari fresh cycle (program penuh, bukan dari embrio yang dibekukan). Rata-ratanya 30-35% untuk semua kasus (dihitung
  • 23. 20 dari banyaknya proses bukan dari banyaknya pasangan suami-istri), dan untuk sampai melahirkan (atau kerennya take-home-baby) sekitar 25-27%. Dari data statistik ternyata umur sang ibu punya pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan bayi tabung. Semakin muda umur istri, semakin besar peluang kehamilannya. Semakin tua semakin kecil tingkat keberhasilannya. Katanya sekitar 25% untuk wanita di bawah umur 35 tahun, di bawah 10% bagi yang berumur diatas 40, sekitar 1% untuk yang diatas 45 tahun, 0% di atas 50 tahun. Ternyata ada faktor lainnya yang juga mempengaruhi tingkat keberhasilan yaitu kesehatan, tipe embrio yang dimasukkan fresh atau frozen. Memang banyak sekali faktor yang menentukan keberhasilan program Bayi Tabung ini namun pada pelaksanaanya anda tinggal menanyakan langsung pada dokter. Umur dan Kesehatan Bayi Tabung Para dokter hingga kini masih memperdebatkan usia bayi tabung yang lebih pendek dari pada bayi normal. Namun perdebatan itu masih harus dibuktikan. Para dokter masih mengevaluasi dan mengumpulkan data-data menyangkut kualitas dan panjangnya usia bayi tabung. Bukti yang dikemukakan oleh Dokter Ali Baziad spesialis kebidanan, mengemukakan bahwa bayi tabung yang pertama di Dunia hingga kini masih hidup dan umurnya 30 tahun bahkan dia sudah memiliki anak dengan proses normal. Bayi Tabung Lebih Pintar? Penelitian pertama terhadap anak-anak usia delapan tahun dari hasil pembuahan melalui metode ICSI menunjukkan bahwa mereka rata-rata memiliki tingkat intelegensi yang lebih baik
  • 24. 21 daripada anak-anak hasil reproduksi normal. Hal tersebut menolak anggapan bahwa teknik tersebut tidak seaman metode IVF standar yang biasa dipakai untuk menghasilkan bayi tabung. Beberapa penelitian pendahuluan yang dilakukan sejak 1998 melaporkan bahwa anak- anak hasil ICSI usia satu tahun terlambat berkembang dibandingkan anak-anak yang normal. Sehingga keamanan teknik tersebut sempat diragukan. Tapi, penelitian yang lebih lama terhadap anak usia lima tahun, tidak ditemukan perbedaan tingkat perkembangan yang signifikan. Baru-baru ini, tim yang dipimpin Lize Leunens dari Free University of Brussels (VUB) di Belgia membandingkan antara tingkat intelegensi dan kemampuan motorik terhadap 151 anak hasil bayi tabung usia delapan tahun dengan 153 anak hasil pembuahan normal. Hasilnya, tidak ada perbedaan dalam kemampuan motorik dan anak-anak ICSI memiliki nilai tes intelegensi yang lebih tinggi daripada yang normal. Dalam penelitian tersebut, tidak ada perbedaan level pendidikan dari ibunya, yang diketahui mempengaruhi tingkat intelegensi seorang anak. Oleh karena itu Leunens berpendapat bahwa alasan yang dapat menerangkan adalah motivasi yang lebih besar dari ibu yang mengandung bayi ICSI. "Ibu yang mengandung bayi ICSI ini mungkin mendedikasikan dirinya secara khusus sebagai orang tua," katanya. Selain itu, penjelasan yang masuk akal juga disampaikan menanggapi kemunduran tingkat perkembangan pada bayi ICSI yang berusia sangat muda. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu bayi ICSI lebih suka membesarkan anaknya di rumah daripada mengirimkan ke playgroup atau berinteraksi dengan orang lain, kondisi yang mungkin menyebabkan kemunduran dalam perkembangan sosial. Tapi, penelitian ini bukanlah jawaban terakhir. Penelitian lain menunjukkan bahwa penolakan banyak orang tua untuk mengijinkan anaknya diteliti, mungkin agak menurunkan
  • 25. 22 kepercayaan hasil penelitian Leunens. Faktanya, sepertiga orangtua anak-anak ICSI menolak berpartisipasi. Tanpa mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan yang lain, Leunens menyatakan bahwa hasil penelitian tidak berbeda dengan kondisi yang dipaparkan orang tua melalui wawancara telepon. Ia juga menekankan bahwa penelitiannnya tidak melihat masalah kesehatan yang lain. Keuntungan dan Kerugian Bayi Tabung Keuntugan: Dapat memberikan peluang kehamilan bagi pasutri yang sebelumnya menjalani pengobatan infertilitas biasa, namun tidak pernah membuahkan hasil. Kerugian: 1. Tingkat keberhasilannya belum mencapai 100 persen. 2. Waktu untuk mengikuti program ini cukup lama. 3. Memerlukan biaya yang mahal. 4. Tidak dapat dijalani seorang ibu yang tidak dapat menghasilkan sel telur, dan pria yang tidak dapat menghasilkan sperma. Masalah yang Ditimbulkan Bayi Tabung Dari tinjauan yuridis menurut hukum perdata barat di Indonesia terhadap kemungkinan yang terjadi dalam program fertilisasi-in-vitro transfer embrio ditemukan beberapa kaidah hukum yang sudah tidak relevan dan tidak dapat menutupi kebutuhan yang ada serta sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang ada khususnya mengenai status sahnya anak yang lahir dan pemusnahan kelebihan embrio yang diimplantasikan ke dalam rahim ibunya. Secara khusus,
  • 26. 23 permasalahan mengenai bayi tabung dengan benih berasal dari orang yang sudah meninggal dunia, hingga saat ini belum ada penyelesaiannya di Indonesia. Perlu segera dibentuk peraturan perundang-undangan yang secara khusus mengatur penerapan teknologi fertilisasi-in-vitro transfer embrio ini pada manusia mengenai hal-hal apakah yang dapat dibenarkan dan hal-hal apakah yang dilarang. Negara yang memberlakukan hukum islam sebagai hukum negaranya, tidak diperbolehkan dilakukannya bayi tabung dengan donor dan sewa rahim. Negara Swiss melarang pula dilakukannya bayi tabung dengan donor. Sedangkan Lybia dalam perubahan hukum pidananya tanggal 7 Desember 1972 melarang semua bentuk bayi tabung. Larangan terhadap bayi tabung dengan sperma suami didasarkan pada premis bahwa hal itu sama dengan usaha untuk mengubah rancangan ciptaan Tuhan. Kasus Inseminasi Buatan di Amerika Serikat Mary Beth Whitehead sebagai ibu pengganti (surrogate mother) yang berprofesi sebagai pekerja kehamilan dari pasangan William dan Elizabeth Stern pada akhir tugasnya memutuskan untuk mempertahankan anak yang dilahirkannya itu. Timbul sengketa diantara mereka yang kemudian oleh Pengadilan New Jersey, ditetapkan bahwa anak itu diserahkan dalam perlindungan ayah biologisnya, sementara Mrs. Mary Beth Whitehead (ibu pengganti) diberi hak untuk mengunjungi anak tersebut. 2.3 Kloning Klon berasal dari kata klόόn (yunani), yang artinya tunas. Kloning adalah tindakan menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan besar mempunyai
  • 27. 24 fenotip yang sama. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Perkembangan Kloning Kloning sebenarnya bukan barang baru dalam bioteknologi. Pengklonaan terhadap tumbuhan sebenarnya telah dilakukan berkali-kali sejak zaman dahulu. Pengklonaan paling sederhana dapat kita lihat di perkebunan ketela pohon. Ketela pohon yang ditanam menggunakan metode stek memiliki informasi genetik yang sama dengan induknya. Pengklonaan pada dasarnya merupakan usaha menghasilkan individu-individu yang seragam. Hal ini dapat di lakukan dengan stek, cangkok, bahkan kultur jaringan pada tumbuhan. Meskipun pengklonaan sering dilakukan terhadap tumbuhan, cara yang sama tidak bisa dilakukan pada hewan. Dahulu para ilmuwan berpendapat hal ini terjadi karena sel hewan yang sudah dewasa telah kehilangan kemampuan berdiferensiasi (totipotensi). Hilangnya totipotensi ini menyebabkan sel hewan tidak dapat membelah dan berkembang menjadi individu baru. Tetapi Mintz dan John Gurdon (ilmuwan Inggris) dalam penelitiannya masing-masing berhasil membuktikan bahwa ketidakmampuan sel hewan dewasa untuk berdiferensiasi disebabkan oleh lingkungan sitoplasma selnya. Gordon mengambil inti sel dari sel usus katak kemudian ia masukkan ke dalam sel telur yang telah dihilangkan intinya dengan sinar ultraviolet. Sel telur ini lalu berkembang menjadi berudu, lalu menjadi katak dewasa. Katak dewasa ini merupakan klonan dari katak pemberi sel usus. Inilah pengklonaan yang pertama dilakukan. Pengklonan ini memakai metode kloning reproduktif. Sejak saat itu para peneliti dengan antusias melakukan percobaan lain pada mamalia. Sampai dengan tahun 1996 tepatnya 5 Juli, Ian Wilmut dan para peneliti yang lain dari Roslin Institute di Edinburg (Skotlandia) berhasil menciptakan biri-biri yang diberi nama Dolly, akan
  • 28. 25 tetapi penelitian ini dikatakan belum berhasil karena Dolly yang seharusnya dapat mencapai umur 11 tahun ternyata hanya dapat mencapai umur 6 tahun. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa Dolly mengalami penuaan dini, menderita penyakit radang sendi, dan infeksi paru kronis. Dari kenyataan ini, para peneliti mengambil keputusan untuk melakukan euthanasia pada Dolly. Pada tanggal 26 Desember 2002 lahir manusia kloning pertama yang bernama Eve, bayi perempuan, dari 10 implantasi yang dilakukan Klaim Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama. Jenis-Jenis Kloning  Kloning DNA rekombinan Eve, manusia kloning
  • 29. 26 Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.  Kloning Reproduktif Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama, contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).  Kloning Terapeutik Kloning ini merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit. Cara Kloning 1. Dengan mengambil inti sel (nucleus of cells) pendonor yang kemudian ditanamkan ke dalam ovum lain yang nukleusnya telah dikosongkan. 2. Dengan menggunakan inti sel (nukleus) itu sendiri, dari sel telur milik sendiri bukan dari pendonor. 3. Dengan menanamkan inti sel (nukleus) jantan ke dalam ovum wanita yang telah dikosongkan
  • 30. 27 nukleusnya. 4. Dengan cara pembuahan (fertilization) ovum oleh sperma yang dilakukan dengan proses tertentu. Keterbatasan yang Dihadapi Pada Kloning Manusia  Masa kritis replikatif tidaklah diamati untuk bentuk sel manapun.  Sel batang embrionic manusia didapat dari perkembangan dan pemilihan koloni individu yang seragam dengan morfologi yang tidak terdeferensiasi.  Sel batang tidak ada yang didapat dari pengembangan clon sel tunggal. Oleh karena itu tidak bisa dikesampingkan adanya kemungkinan bahwa ada variasi pengembangan diantara sel yang tidak terdeferensiasi.  Banyak sel yang berkaitan dengan kanker. Jika sel yang berkaitan dengan kanker ini dijadikan donor untuk kloning, secara otomatis sel atau jaringan yang dihasilkan merupakan sel kanker yang perkembangannya tidak dapat dikendalikan.  Belum ada metode untuk mendeteksi gen yang rusak. Kerusakan gen dapat menyebabkan penyakit keturunan, ketidaknormalan gen itu akan menjadikan ketidaknormalan sel, sehingga mengakibatkan ketidaknormalan juga fungsi sel tersebut.  Diperlukan banyak sel donor yang pada proses kloning terbuang percuma. Untuk melakukan suatu percobaan dibutuhkan beberapa ulangan, setiap ulangan membutuhkan satu sel, sedangkan pada akhirnya hanya didapatkan satu hasil kloning, ini berarti banyak sel yang terbuang.
  • 31. 28 Tingkat Keberhasilan Kloning Sampai saat ini tingkat keberhasilan dari kloning sendiri pada manusia belum mencapai tahap yang diinginkan karena banyaknya keterbatasan–keterbatasan seperti yang diuraikan. Namun perkembangan dan upaya untuk menuju keberhasilan kloning pada manusia tetap dilakukan. Jika menuruti bukti–bukti yang ada maka dapat dikatakan bahwa keberhasilan kloning manusia baru sampai pada tahap pembelahan menjadi beberapa sel embrionik saja, yang terdekat dari terbentuknya suatu individu baru adalah pembelahan pada saat setelah tahap Blastula. Keuntungan dan Kerugian Kloning Keuntungan 1. Menghasilkan hewan dengan memiliki ciri morfologi dan fisiologi yang sama. 2. Menghasilkan hewan dengan jumlah banyak dan waktu singkat. 3. Menghasilkan bibit unggul yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kerugian 1. Mudah terserang penyakit. 2. Biayanya mahal 3. Menghentikan evolusi alamiah pada makhluk hidup. 2.4 Bioteknologi Bioteknologi terbit daripada dua unsur iaitu ‘biologi’ dan ‘teknologi’. Kamus Dewan mentakrifkan ‘biologi’ sebagai ilmu hayat atau benda-benda hidup. Sementara ‘teknologi’ itu
  • 32. 29 pula bermakna ilmu pengetahuan mengenai segala ilmu yang berkaitan dengan perindustrian dan sains gunaan yang mempunyai nilai ekonomi. Bioteknolgi ialah proses di mana sel atau organisme (biologi) digunakan sebagai bahan asas dalam proses (teknologi) untuk menghasilkan suatu produk. Dalam arti kata lain bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari mengenai benda hidup dengan menggunakan teknik atau proses teknologi yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup manusia dari berbagai segi, misalnya dalam bidang pertanian, perobatan, makanan dan kualitas alam sekitar. Saat ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Biokimia mempelajari mengenai struktur kimiawi organisme. Rekayasa genetika adalah aplikasi genetik dengan mentransplantasi gen dari satu organisme ke organisme lain. Perkembangan Bioteknologi Dalam sejarah tamadun manusia terawal seperti Mesir dan Babylon dicatatkan bahwa masyarakat mereka telah menghasilkan minuman dan makanan seperti bir, roti dan keju (teknologi pangan). Namun pada masa itu, manusia tidak mengetahui bahawa proses untuk menghasilkan bahan-bahan tersebut merupakan suatu proses sains dipanggil bioteknologi. Apabila saintis seperti Meischer menemui DNA dalam nukleus sel dan James D. Watson serta
  • 33. 30 Francis Crick (1953) mencadangkan bahwa DNA berbentuk heliks ganda dua, bidang bioteknologi telah berkembang dengan pesat. Sebelum 1970-an, istilah bioteknologi, kebanyakannya digunakan dalam industri pemprosesan makanan dan pertanian. Semenjak 1970-an, ia mulai digunakan oleh badan saintifik Barat untuk merujuk kepada teknik berasaskan makmal yang dibangunkan dalam penyelidikan biologi, seperti penggabungan semula DNA atau proses berasaskan penkulturan jaringan. Malah istilah ini boleh digunakan dalam arti lebih meluas bagi menggambarkan keseluruhan kaedah, yang silam atau moden, bagi memanipulasi organik bagi memenuhi kehendak manusia. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan
  • 34. 31 dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru. Bioteknologi Konvensional dan Modern 1. Bioteknologi konvensional/tradisional Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. a) Pengolahan Bahan Makanan o Pengolahan produk susu  Yoghurt
  • 35. 32 Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.  Keju Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus.  Mentega Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Produk makanan nonsusu  Kecap Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.  Tempe
  • 36. 33 Tempe mempunyai nilai gizi yang baik dan beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk membuat tempe diperlukan kedelai dan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.  Tape Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
  • 37. 34 b) Bioteknologi Bidang Pertanian o Penanaman secara hidroponik Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, hanya membutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagi tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan CO2. Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudah cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral dapat diberikan dengan sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah sebenarnya bukanlah hal yang utama. o Penanaman secara aeroponik Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan udara. Aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. 2. Bioteknologi Modern Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
  • 38. 35 penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Saat ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa penerapan bioteknologi modern sebagai berikut: a) Rekayasa genetika Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak cara, misalnya melalui transplantasi
  • 39. 36 inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA. Dengan rekayasa genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan buatan atau BST (Bovin Somatotropin Hormon). Hormon tersebut direkayasa dari bakteri yang, jika diinfeksikan pada hewan dapat mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu sampai 20%. o Transplantasi inti Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap sel katak. Proses: Inti dari sel-sel usus katak yang bersifat diploid dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama. o Fusi sel/Hibridoma Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel
  • 40. 37 serta diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom, membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru. Di dalam fusi sel diperlukan adanya:  Sel sumber gen (sumber sifat ideal)  Sel wadah (sel yang mampu membelah cepat)  Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel) o Teknologi plasmid
  • 41. 38 Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid, antara lain:  Merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu  Dapat beraplikasi diri  Dapat berpindah ke sel bakteri lain  Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai vektor atau pemindah gen ke dalam sel target. o Rekombinasi DNA Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen. Proses ini menyebabkan keturunan suatu makhluk hidup memiliki kombinasi gen yang berbeda dari orang tuanya, dan dapat menghasilkan alel kimerik yang baru. Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama dan DNA dapat disambungkan. Cara Secara alami, rekombinasi gen terjadi saat pembelahan meiosis terjadi, yaitu ketika fase yang disebut sebagai “pindah silang” atau crossing over, pada profase. Pada fase
  • 42. 39 itu, gen-gen dari pasangan kromosom homolog saling bertukaran. Seperti kita ketahui, manusia memiliki 2 set kromosom yang saling berpasangan, satu set kromosom yang membawa sifat-sifat ayah, dan satu set kromosom yang membawa sifat-sifat ibu. Pada pembelahan mitosis (perbanyakan sel), kedua set kromosom tersebut akan diperbanyak apa adanya, jadi tidak ada perubahan susunan gen. Namun, pada saat pembelahan meiosis, yaitu pada pembentukan sel gamet, pindah silang, sehingga satu set kromosom hasil dari pembelahan meiosis akan membawa kombinasi sifat ayah dan sifat ibu. Secara buatan, rekombinasi gen merupakan salah satu alat bioteknologi untuk membuat GMO (Genetically Modified Organism), yaitu organisme yang telah dimodifikasi genetiknya. Para ahli telah berhasil menghilangkan, menambahkan, atau menukar gen-gen tertentu sehingga didapat sifat-sifat baru yang disukai. Umumnya organisme yang dimodifikasi adalah bakteri, karena struktur genetisnya lebih sederhana dibandingkan organisme yang lebih tinggi. Salah satu contoh yang paling populer adalah penyisipan gen pembuat insulin ke dalam genom bakteri Escherichia coli, sehingga bakteri tersebut dapat memproduksi hormon insulin untuk para penderita diabetes. b) Bioteknologi bidang kedokteran Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran, misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon. o Pembuatan antibodi monoklonal
  • 43. 40 Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:  Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin wanita hamil  Mengikat racun dan menonaktifkannya;  Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
  • 44. 41 George Kohler dan Cesar Milstein, berhasil menemukan cara membuat antibodi monoklonal pada penyakit kanker, penemuan ini memberikan harapan besar dalam pengobatan kanker. Dengan menggabungkan kemampuan sel B dalam membuat antibodi dan sifat sel kanker yang dapat dikatakan terus-menerus hidup pada lingkungan luar, dapat diproduksi sejumlah antibodi monoklonal. Cara ini dilakukan dengan memfusikan sel B dengan sel kanker sehingga dihasilkan sel hybrid (Teknologi hibridoma) yang memiliki sifat kedua sel tersebut, yaitu sel yang dapat membuat antibodi dan hidup dalam jangka waktu yang lama. o Pembuatan vaksin Pada tahun 1067 lebih dari sepuluh juta penduduk dunia terserang penyakit cacar, dan penyakit ini bersifat endemik bagi lebih dari 30 negara. Sekarang penyakit ini telah dapat diatasi sejak program vaksinasi masal WHO dilakukan.Vaksinasi juga telah dilakukan untuk memerangi penyakit rabies, dipteri, tetanus, batuk kering, radang sum-sum tulang belakang,
  • 45. 42 radang paruparu, radang selaput otak, TBC, polio, hepatitis, dan lain-lain. Meskipun demikian, penyakit akibat infeksi virus masih banyak melanda masyarakat, hal ini disebabkan oleh belum tersedianya vaksin yang efektif dan harganya murah. Metode baku pembuatan vaksin adalah membiakkan mikroba patogen (misalnya virus) dalam binatang yang cocok atau membiakkan sel dalam laboratorium. Virus kemudian dikumpulkan, dimatikan atau dilemahkan sebelum diinjeksikan ke dalam tubuh manusia. Tubuh kemudian membuat antibodi untuk menyerang mereka. Cara ini memerlukan waktu, tetapi yang merupakan masalah utama sebenarnya adalah sering kali tidak ditemukannya metode konvensional untuk membiakkan virus dalam jumlah banyak. Untuk mengatasi hal ini vaksin telah dibuat dengan rekayasa genetika dengan teknik “Kloning” o Pembuatan antibiotika Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organism tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organism lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris. o Interferon Sejarah interferon dimulai pada tahun 1957, ketika Alick Isaacs dan Jean Lindenmann meneliti tanggapan tubuh terhadap infeksi virus. Mereka menemukan bahwa suatu substansi yang disekresikan oleh sel yang terserang dapat membantu sel lain untuk
  • 46. 43 menentang virus penyerang. Senyawa tersebut dinamakan interferon. Interferon digunakan untuk mengobati penyakit oleh virus dan beberapa penyakit kanker. Sampai tahun 1980, sumber interferon dunia berasal dari laboratorium Karl Cantell di Helsinki, di sini sel darah putih dari donor darah dalam jumlah banyak, kemudian sengaja diinfeksi dengan virus untuk menghasilkan interferon. Jumlah interferon yang dibuat sangat kecil dan sangat sukar dipisahkan dari bahan lain yang terdapat dalam darah. Darah dari 90.000 donor hanya dapat menghasilkan 1 gram interferon, yang harganya dapat mencapai 50 juta (per gram). Hal yang sangat menggembirakan Charles Weissman (Swiss, 1980) bersama kerabat kerjanya mengumumkan telah berhasil mengklonkan gen pengendali pembuatan satu tipe interferon manusia dengan menyisipkannya ke dalam bakteri, lalu sel bakteri tersebut segera membuat interferon. Kini interferon telah dapat diproduksi secara besar-besaran dan digunakan untuk mengobati berbagai infeksi virus (herpes, hepatitis, rabies) dan kanker. o Pembuatan hormon Dengan rekayasa DNA, saat ini telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan testosteron. Contoh pembuatan hormon insulin manusia. Mula-mula sel pankreas manusia diambil. Sel tersebut kemudian dianalisis sampai ditemukan gen (DNA) yang menentukan pembentukan insulin. DNA tersebut kemudian dipotong, dan disambungkan dengan kromosom kecil dari bakteri (lingkaran kecil DNA bakteri ini
  • 47. 44 disebut plasmid). Plasmid tersebut kemudian dimasukkan lagi ke dalam sel bakteri dan bakteri itu dikultur. Bakteri yang dikultur akan segera memproduksi insulin. Insulin dapat dipisahkan dengan teknik biokimia dan siap digunakan untuk menyuntik penderita diabetes. Kegunaan Bioteknologi Selain Pada Bidang Pertanian, Ternak, Kedokteran, dan Manusia 1. Bioteknologi pengolahan limbah Kaleng, kertas bekas, sisa makanan, sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan limbah atau sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan. Oleh karena itu, harus ada
  • 48. 45 upaya untuk menanganinya. Penanganan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur ulang. Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses pirolisis yaitu proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misal: metana) dan bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Kelebihan bahan bakar hasil proses ini adalah rendahnya kandungan sulfur, sehingga cukup mengurangi tingkat pencemaran. Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik (dari hewan, mikroorganisme (misalnya bakteri, jamur) disebut kompos. Dalam pembuatan kompos, sangat diperlukan mikroorganisme. Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos bergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob). Selama proses pengomposan terjadilah penguraian, misalnya selulosa, pembentukan asam organik terutama asam humat yang penting dalam pembuatan humus. Hasil pengomposan bermanfaat sebagai pupuk. Bioteknologi dapat diterapkan dalam pengolahan limbah, misalnya menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara lain dalam mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan pengemulsi yang menyebabkan
  • 49. 46 minyak bercampur dengan air sehingga dapat dipecah oleh mikroba. Salah satu zat pengemulsi, yaitu polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi oleh bakteri Acinetobacter calcoaceticus. Dengan bioteknologi, pengolahan limbah menjadi terkontrol dan efektif. Pengolahan limbah secara bioteknologi melibatkan kerja bakteri-bakteri aerob dan anaerob. 2. Bioteknologi bahan bakar masa depan Bahan bakar minyak termasuk sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Oleh karena itu, suatu saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi para ilmuwan untuk menemukan bahan bakar pengganti yang diproduksi melalui bioteknologi. Saat ini telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi dari fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana) dan gasohol (alkohol). Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan minyak, antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam fase anaerob dalam fermentasi limbah kotoran makhluk hidup. Pada fase anaerob akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan digunakan untuk bahan bakar. Di negara Cina, dan India terdapat beberapa kelompok masyarakat yang hidup di desa yang telah menerapkan teknologi fermenter gasbio untuk menghasilkan metana. Bahan baku teknologi fermenter tersebut adalah feses hewan, daun-daunan, kertas, dan lain-lain yang akan diuraikan oleh bakteri dalam fermenter. Sedangkan teknologi gasohol telah dikembangkan oleh negara Brazil sejak harga minyak meningkat sekitar tahun 1970. Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang melimpah. Gasohol bersifat murah, dapat diperbarui dan tidak menimbulkan polusi. 3. Bioteknologi dalam pertambangan Thiobacillus ferrooxidan berperan memisahkan logam dari bijihnya atau kotoran sehingga di dapat logam berkualitas tinggi. Sebagai contoh pada tembaga (Cu). Reaksi: CuFeS2 + 2 Fe2(SO4)3 + 2 H2O + 3 O2 CuSO4+5FeSO4+2H2SO4 + Energi
  • 50. 47 CuSO4+2Fe++H2SO4+Energi 2FeSO4+Cu2++2H+ Thiobacillus ferrooxidan bersifat kemolitotrof Keuntungan dan Kerugian Bioteknologi Keuntungan: 1. Meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman transgenik kebal hama. 2. Meningkatnya produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian , perkebunan, peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul. 3. Meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu menjadi yoghurt, mentega, keju. 4. Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam (biohidrometalurgi). 5. Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti: bakteri pemakan plastik dan parafin, bakteri penghasil bahan plastik biodegradable. 6. Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya: bioethanol, biogas 7. Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu. Misalnya: penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, vaksin. 8. Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan. Kerugian: 1. Munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak terkendali.
  • 51. 48 2. Gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi. 3. Kerusakan tatanan sosial masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak terkendali. 4. Tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami /lokal. Flora dan fauna lokal "terdesak" oleh kehadiran flora dan fauna transgenik. 5. Menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama. 6. Timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenik. 7. Munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan tanaman/hewan transgenik. Produk-Produk Bioteknologi Sektor/Bidang Produk/Manfaat Industri kimia Etanol, aseton, butanol, asam-asam organik Farmasi dan kedokteran antibiotik, antibodi, vaksin, interferon, vitamin, diagnosis penyakit. Sumber energi (biokonversi) Gasohol, biogas, biomassa, metan Makanan & Minuman Tempe, keju, yoghurt, alkohol, sirup glukosa, nata de coco, zat aditif (esens), protein sel tunggal, mikroprotein. Pertanian & peternakan Pemuliaan tanaman, kultur sel, kultur jaringan, penambahan nitrogen, pembuatan pakan, kompos, pestisida, produksi embrio, produk-produk transgenik. Pelayanan industri dan lingkungan Penjernihan air, pengolahan limbah, penemuan minyak.
  • 52. 49 Mikroba yang berperan dalam makanan dan minuman Cita rasa dan aroma sangat penting agar makanan/minuman menjadi lebih enak dan menarik. Saat ini cita rasa dan aroma tidak hanya mengandalkan sumber dari bahan alami, tetapi
  • 53. 50 sudah dapat disintesis di laboratorium. Beberapa contoh senyawa penimbul flavour dan aroma yang mempunyai potensi untuk dikembangkan secara komersial. Contoh-contoh enzim dalam industri makanan yang telah diproduksi melalui fermentasi. Tanaman Transgenik Rekayasa genetika dalam bidang tanaman dilakukan dengan mentransfer gen asing ke dalam tanaman. Hasil rekayasa genetika pada tanaman seperti ini disebut tanaman transgenik.
  • 54. 51 Pernahkah kamu berpikir bahwa sepotong jagung dan sebuah tomat dapat menyembuhkan penyakit? Atau hanya dengan memakan pisang kita dapat melindungi diri dari hepatitis? Prodi gene Inc. of College station, Texas menjadi perusahaan pertama yang berhasil memodifikasi tanaman untuk menghasilkan protein tertentu yang berfungsi sebagai obat. Protein tersebut adalah trypsin, insulin, dan obat penting lainnya yang akan dimasukkan ke dalam jagung. Mereka juga mengujinya pada kentang, tomat dan wortel untuk menghasilkan vaksin hepatitis B. Para peneliti juga memodifikasi tomat, bayam, dan melon untuk menghasilkan vaksin rabies. Kedelai transgenik muncul menjadi obat untuk herpes. Sebuah tim ilmuwan dari Purdue University dan Departemen Pertanian AS (USDA) telah mengembangkan tomat yang tiga setengah kali lebih banyak mengandung lycopene dan antioksidan untuk melawan kanker. Kemajuan ini sangat penting dan dalam kenyataan jumlah tanaman transgenik yang diproduksi setiap tahun semakin meningkat. Hingga tahun 1988 yang asalnya hanya ada 23 tanaman transgenik, meningkat menjadi 30 pada tahun 1989 dan lebih dari 40 pada tahun 1990. Produk-produk tanaman transgenik Nama Tanaman Transgenik Sifat Baru Jagung Toleran terhadap herbisida Tembakau Resisten terhadap nematoda, perubahan pigmen,perubahan respon terhadap cahaya, dll Ubi Jalar Resisten terhadap hama, penyakit jamur, virus, dannematoda Gandum Toleran terhadap herbisida, resisten terhadap penyakit jamur, dan peningkatan mutu roti Tomat Pengendalian pemasakan buah, terdapat vaksin hepatitis B, vaksin rabies
  • 55. 52 Strawberi Resisten terhadap hama Apel Resisten terhadap hama dan jamur Pencangkokan (kloning) adalah transplantasi/transfer gen ke gen lainnya, misalnya gen pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri E. Coli sehingga dihasilkan insulin dalam jumlah besar. Sebaliknya gen bakteri yang menghasilkan toksin pembunuh hama ditransplantasikan ke tanaman jagung, maka akan diperoleh jagung transgenik yang tahan hama tanaman. Gen dari sel kelenjar susu domba ditransplansikan ke sel telurnya sendiri yang kemudian ditumbuhkembangkan di dalam kandungan induknya sehingga lahirlah Domba Dolly. Demikian pula gen tomat ditransplantasikan ke ikan transgenik sehingga ikan menjadi tahan lama dan tidak cepat busuk dalam penyimpanan. Vektor DNA yang digunakan untuk memindahkan gen ke dalam tumbuhan, misalnya plasmid dari bakteri Agrobakterium tumefaciens. Tanaman membutuhkan unsur N yang cukup. Kemampuan tanaman untuk memperoleh nitrogen sangat penting. Rhizobium merupakan penambat nitrogen yang sangat populer dan banyak ditemukan pada akar kacangkacangan. Telah lama diketahui bahwa enzim utama yang berperan menambat nitrogen tersebut adalah nitrogenase. Ternyata lebih dari selusin gen yang
  • 56. 53 terlibat dalam menghasilkan enzim tersebut. Gen tersebut dinamakan gen nif (Nitrogen fixation). Rekayasa genetik telah berhasil untuk mentransfer gen nif dari bakteri penambat nitrogen ke dalam Eschecilia coli sehingga bakteri E Coli kemudian mampu menambat nitrogen. Bakteri ini kemudian dapat dijadikan inokulan untuk diberikan pada tanaman budi daya. Proses pembuatan tanaman transgenik 2.4 Hidroponik Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau
  • 57. 54 bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Teknik hidroponik dilontarkan pertama kali oleh W.A. Setchell dari University of California, sehubungan dengan keberhasilan W.F. Gericke dari university yang sama, dalam pengembangan teknik bercocok tanam dengan air sebagai media tanam. Berdasarkan media tumbuh yang digunakan, hidroponik dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:  Kultur Air Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa Aztec. Tanaman ditumbuhkan pada media tertentu yang di bagian dasar terdapat larutan yang mengandung hara makro dan mikro, sehingga ujung akar tanaman akan menyentuh larutan yang mengandung nutrisi tersebut. Terdapat lubang untuk setiap tanaman. Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernurtrisi yang baru.  Kultur Agregat Media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam padi (kuntan), dan lain-lain yang harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pemberian hara dengan cara mengairi media tanam atau dengan cara menyiapkan larutan hara dalam tangki atau drum, lalu dialirkan ke tanaman melalui selang plastik. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman.  Nutrient Film Technique (teknik lapisan nutrisi)
  • 58. 55 Pada cara ini tanaman dipelihara dalam selokan panjang yang sempit, terbuat dari lempengan logam tipis tahan karat. Di dalam saluran tersebut dialiri air yang mengandung larutan hara sehingga di sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis sebagai makanan tanaman tersebut. Bahan-Bahan untuk Hidroponik  Pot yang ukuran besarnya disesuaikan dengan tanaman. Pot yang digunakan sebaiknya pot bertingkat, yang dilengkapi dengan wadah penampung air dibagian dasarnya. Bahan pot dapat dari tanah liat dan juga plastik, keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing- masing. Pot dari tanah liat misalnya memiliki keunggulan mampu menjaga stabilitas temperatur media, akan tetapi cepat berlumut dan mudah rusak. Sementara pot dari plastik lebih awet namun tidak bisa melewatkan air dari dinding potnya sehingga stabilitas media tidak stabil.  Media tanam seperti pasir, batu apung putih, batu zeolit, pecahan batu bata, batu kali dan kawat kasa nilon. Untuk menjaga sterilitas bahan, sebaiknya semua bahan direbus dulu sebelum dijadikan media tanam.
  • 59. 56  Sedangkan tanamannya, diambil tanaman yang telah tumbuh di dalam polybag dan siap direplanting kedalam pot. Tanaman yang Biasa Ditanam Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik dari golongan tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema, dan Spatyphilum. Golongan sayur-sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarian yang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhan makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usaha penghijauan. Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan, antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, strawberry, dan belimbing. Keuntungan dan Kerugian Hidroponik Keuntungan 1. Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya 2. Tidak tergantung musim. 3. Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama 4. Terhindar dari penyakit yang berasal dari tanah. 5. Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin. 6. Mencegah gulma. 7. Pemberian pupuk dapat dihitung lebih cermat.
  • 60. 57 8. Tidak tergantung pada luas lahan karena dapat ditanam secara bertingkat. 9. Kualitas buah lebih baik. 10. Lingkungan kerja lebih bersih 11. Tidak perlu banyak tenaga kerja Kerugian 1. Biayanya mahal. 2. Tidak dapat membentuk alat perkembangbiakkan. 2.5 Kultur Jaringan Suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas). Teori Dasar Kultur Jaringan  Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel (setiap sel berasal dari satu sel).  Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya setiap sel mampu memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi tanaman lengkap karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua organisme baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.
  • 61. 58 Faktor yang Mempengaruhi Kultur Jaringan  Bentuk Regenerasi dalam Kultur In Vitro : pucuk aksilar, pucuk adventif, embrio somatik, pembentukan protocorm like bodies, dll  Faktor eksplan (bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanaman) yang penting adalah genotipe/varietas, umur eksplan, letak pada cabang, dan seks (jantan/betina). Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagi eksplan adalah pucuk muda, batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil, endosperm, ovari muda, anther, embrio, dll.  Media Tumbuh. Di dalam media tumbuh mengandung komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media. Terdapat 13 komposisi media dalam kultur jaringan, antara lain: Murashige dan Skoog (MS), Woody Plant Medium (WPM), Knop, Knudson-C, Anderson dll. Media yang sering digunakan secara luas adalah MS.  Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Meliputi konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi dalam kultur tertentu. Jenis yang sering digunakan adalah golongan Auksin seperti Indole Aceti Acid (IAA), Napthalene Acetic Acid (NAA), 2,4-D, CPA dan Indole Acetic Acid (IBA). Golongan Sitokinin seperti Kinetin, Benziladenin (BA), 2I-P, Zeatin, Thidiazuron, dan PBA. Golongan Gibberelin seperti GA3. Golongan zat penghambat tumbuh seperti Ancymidol, Paclobutrazol, TIBA, dan CCC.  Lingkungan Tumbuh. Meliputi temperatur, panjang penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur.
  • 62. 59 Keuntungan dan Kerugian Kultur Jaringan Keuntungan: 1. Tidak tergantung musim. 2. Dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan cepat. 3. Bibit seragam dan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu). 4. Pengangkutan bibit realtif murah. 5. Dalam proses pembibitan bebas hama, penyakit, dll. 6. Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa 7. Sifat identik dengan induk 8. Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki Kerugian: 1. Mahal dan sulit. 2. Membutuhkan investasi tinggi untuk laboratorium, peralatan, dan perlengkapan. 3. Dibutuhkan SDM handal. 4. Kurang kokoh pada akar Tahapan Dalam Kultur Jaringan Pada teknik ini sebagian kecil dari jaringan tumbuhan dikultur dalam suatu medium yang mengandung zat-zat kimia sebagai bahan makanan untuk pertumbuhan. Zat-zat kimia tersebut, misalnya sukrosa, mineral, hormon, vitamin, dan santan kelapa. Jaringan tersebut akan tumbuh menjadi kalus (gumpalan jaringan yang belum berbentuk). Kalus tersebut membelah (tumbuh) dan terbentuklah tunas, akhirnya menjadi satu tanaman yang utuh (lengkap). Hal ini dapat
  • 63. 60 dimengerti karena setiap sel mempunyai sifat totipoten. Tanaman yang sudah lengkap tersebut (mempunyai akar, batang, dan daun), setelah cukup kuat dapat dipindahkan ke tanah biasa. Semua jaringan bisa dikultur, tetapi biasanya diambil dari jaringan yang masih aktif, seperti ujung batang, daun, dan ujung akar. Satu lembar daun, misalnya dapat dipotong-potong menjadi puluhan potong. Setiap potongan daun tersebut dikultur. Dengan cara ini, satu jenis tanaman dapat dengan cepat diperbanyak.
  • 64. 61 B BA AB B I II II I P PE EN NU UT TU UP P 3.3 Kesimpulan Bioteknologi telah mambantu manusia dalam banyak hal, baik medis, pertanian, peternakan, industri, maupun pengolahan bahan makanan. Dalam medis misalnya dalam pembuatan vaksin, hormon insulin, antibodi monoklonal, antibiotik, dan interferon. Dalam pertanian diterapkan dalam teknik hidroponik, aeroponik, dan kultur jaringan. Dalam peternakan, bioteknologi diterapkan dengan inseminasi buatan dan pengklonan. Dalam industri seperti dihasilkannya Thiobacillus ferrooxidan yang berperan memisahkan logam dari bijihnya. Dalam pengolahan bahan makanan seperti penghasilan tempe, oncom, kecap, mentega, keju, dll. Dengan semakin canggihnya teknologi sekarang dan semakin meningkatnya SDM telah menghasilkan reproduksi buatan seperti inseminasi buatan (IB) manusia, kloning manusia, dan bayi tabung. Dengan adanya reproduksi buatan ini, pasutri yang tidak dapat menghasilan anak dapat mempunyai anak dengan reproduksi buatan. Tetapi selain bermanfaat reproduksi buatan tersebut juga mempunyai efek samping. Seperti pada kloning dapat mudah terserang penyakit. Selain itu, reproduksi buatan juga menentang kaidah llah sehingga menimbulkan kontrovensi dari para agamawan dan sebagian ilmuwan. 3.4 Saran Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca, di antaranya: 1. Gunakanlah teknik bercocok tanaman hidroponik, kultur jaringan, dan aeroponik, karena menghasilkan tanaman yang lebih bergizi dan juga lebih hemat waktu.
  • 65. 62 2. Cobalah teknik IB maupun bayi tabung jika Anda memang tidak dapat menghasilkan keturunan dengan proses alami, karena memang merupakan sifat alami manusia bila ingin memiliki keturunan, tetapi ketahuilah dahulu efak-efek sampingnya sebelum melakukannya. 3. Sebaiknya pengklonan pada hewan maupun manusia segera dihentikan. Walaupun tujuannya baik, yaitu memperbaiki kualitas baik hewan maupun manusia, tetapi untuk menghasilkan hewan kloning atau manusia kloning harus dilakukan banyak percobaan yang sudah mematikan banyak organisme.
  • 66. 1 D DA AF FT TA AR R P PU US ST TA AK KA A h ht tt tp p: :/ // /b bi io ol lo og gi ig go on nz z. .b bl lo og gs sp po ot t. .c co om m/ /2 20 01 10 0/ /0 02 2/ /b bi io ot te ek kn no ol lo og gi i- -k ko on nv ve en ns si io on na al l- -m mo od de er rn n. .h ht tm ml l http://www.scribd.com/doc/44637704/25/B-Bioteknologi-Konvensional-dan-Modern h ht tt tp p: :/ // /w wi in na ar ra ak ku u. .w wo or rd dp pr re es ss s. .c co om m/ /2 20 00 09 9/ /0 04 4/ /1 12 2/ /b bi io ot te ek kn no ol lo og gi i/ / http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan http://www.membuatblog.web.id/2010/02/teknik-kultur-jaringan.html http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/23/kultur-jaringan/ http://gugling.com/2009/03/19/manusia-kloning-pertama-bernama-eve-kini-berusia-5-tahun/ http://www.scribd.com/doc/16426970/Kloning-Dan-Bayi-Tabung http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik http://safaracathasa.wordpress.com/2011/01/15/bioteknologi-reproduksi/ http://www.scribd.com/doc/10713908/Bioteknologi http://www.dokteranak.net/BAYI-TABUNG-UJI-MENURUT-PERSPEKTIF-SAINS.html http://teknologidankomunikasi.com/sub/bayi+tabung+uji+menurut+perspektif+sains.html http://oketips.com/783/tips-berkebun-hidroponik-mengenal-hidroponik-untuk-pemula/ http://ferrykarwur.i8.com/materi_bio/materi9.html http://kimiakami.blog.com/2009/11/02/kloning-suatu-kontroversi-sains-tugas-iad-pb-jawa-smstr- 3/ http://www.cherubimsonline.com/kloning.php?mencat=2&submencat=1&show=1&content=5 http://majalahkesehatan.com/inseminasi-buatan/ http://id.wikipedia.org/wiki/Inseminasi_buatan http://female.kompas.com/read/2010/06/11/07271594/beda.inseminasi.buatan.dan.bayi.tabung