SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
SISTEM OPERASASI FIBER OPTIK
A. Pengenalan Fiber Optik
Fiber optik adalah bagian dari sistem komunikasi fiber optik. Ia
bekerja dengan dukungan alat-alat lainnya. Yang pertama yaitu
pemancar. Pemancar menghasilkan sinyal yang akan berjalan melalui
kabel fiber optik. Regenerator optik dibutuhkan ketika sinyal cahaya
mengalami pelemahan karena berjalan pada jarak yang sangat jauh dan
membutuhkan penguatan kembali. Sebenarnya sinyal cahaya disalin
ulang dan sinyal baru dengan karakteristik yang sama dikirimkan kembali
oleh regenerator. Pada ujung kabel serat optik terdapat penerima optik. Ia
menerima sinyal cahaya dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat
dibaca oleh alat kita.
Fiber optik terdiri dari 100 atau lebih helaian gelas atau kaca yang
panjang dan sangat tipis dengan diameter mendekati tebal rambut
manusia. fiber optik tersusun dalam satu kelompok yang disebut kabel
optik dan berguna untuk menyalurkan sinyal cahaya pada jarak yang jauh.
Gambar 7 Potongan melintang serat optik
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 1
B. Jenis-Jenis Fiber Optik
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9
micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang
gelombang 1300-1550 nanometer)
Gambar 8 Fiber optik single-mode
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch
atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah
(panjang gelombang 850-1300 nanometer)
Gambar 9 Fiber optik multi-mode
Sumber: http://www.instalasijaringan.com/instalasifiberoptic1.html
C. Prinsip Kerja Fiber Optik
Fiber optik bekerja dengan memanfaatkan sifat cahaya yang
unik: mempunyai kecepatan sangat tinggi1 dan dapat dibelokkan yang
kemudian kita sebut sebagai refleksi internal total. Refleksi internal total
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 2
merupakan fenomena optik yang terjadi jika cahaya mengenai perbatasan
antara dua medium dengan sudut lebih besar dari sudut kritis yang diukur
secara normal terhadap permukaan. Fenomena ini hanya dapat terjadi jika
cahaya merambat dari medium dengan indeks bias yang lebih besar
menuju medium dengan indeks bias yang lebih kecil, misalnya cahaya
yang merambat dari air ke udara.
Prinsip kerja fiber optik dapat digambarkan dengan jelas
menggunakan analogi: jika kita ingin menerangi sebuah terowongan yang
lurus, kita cukup menyalakan lampu dan cahaya akan memancar lurus
sehingga terowongan akanmenjadi terang. Lain halnya jika terowongan
tersebut berkelok-kelok. Jika kita hanya menyalakan lampu, cahaya dari
lampu tidak dapat menerangi seluruh terowongan karena sebagian cahaya
akan terhalang oleh belokan terowongan. Cara supaya lampu dapat
menerangi seluruh terowongan adalah dengan meletakkan cermin pada
lekukan terowongan supaya cahaya dari lampu dapat membelok menuju
lokasi yang kita inginkan.
Perlu diperhatikan bahwa sumber cahaya (sinyal) dari luar yang
akan masuk ke core serat optik harus diperhitungkan terlebih dahulu
sudut datangnya. Ketika cahaya dari core berpapasan dengan perbatasan
cladding, cahaya akan membentuk sudut yang lebih besar dari sudut
kritis, terjadi refleksi internal total yang menyebabkan cahaya membelok
ke bagian bawah, kemudian ketika berpapasan dengan perbatasan
cladding di bawah, cahaya tetap membentuk sudut kritis sehingga
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 3
membelok kembali ke atas, dan seterusnya hingga cahaya sampai ke
bagian penerima.
Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/prinsip-kerja-
serat-optik-sebagai-media- transmisi/
D. Alat Sambung dan Alat Ukur Fiber Optik
Alat sambung (Fusion Splicer) dan alat ukur fiber Optik.
(OTDR) merupakan salah satu perangkat pendukung dalam operasional
pengelolaan jaringan access fiber optik untuk keperluan Operasional dan
Maintenance (O&M) Network Element yang beroperasi menggunakan
jaringan acccess serat optik, maka sangat penting peranan alat sambung
dan alat ukur fiber optik.
Jaringan access fiber optik sebagai media transport untuk
layanan broadband maupun narrowband sering mengalami gangguan,
yaitu berupa putusnya Kabel fiber optik sehingga mengakibatkan
terjadinya Perhubungan Putus (PERPU) pada perangkat terminal yang
mensupply port maupun data . Maka untuk membantu trouble shooting
pada jaringan access fiber Optik dapat segera dilakukan penanggulangan,
baik berupa pencarian (searching) lokasi putusnya kabel penyambunganm
kabel fiber Optik .
1. Alat Sambung Fiber Optik (Fusion Splicer)
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 4
Gambar 10 Fusion Splicer
Alat sambung fiber Optik dikenal dengan sebutan FUSION
SPLICER yaitu suatu alat yang digunakan untuk menyambung core
fiber Optik yang berbasis kaca yang mengimplementasikan daya
listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk
sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus pada core
sehingga terhubung kembali secara baik. Alat sambung splicer ini
harus memiliki keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan
(splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses terjadinya
pengelasan media kaca terjadi proses peleburan kaca yang
menghasilkan suatu media yang tersambung dengan utuh tanpa
adanya celah karena memiliki karakter media yang memiliki
senyawa yang sama.Penyambungan bisa saja tidak utuh, karena tidak
mengikuti prosedur penyambungan yang benar.
Penyambungan melalui pengelasan oleh alat sambung harus
mengikuti peraturan-peraturan dan kebersihan yang ketat yang harus
dipatuhi oleh seorang teknisi karena bila terjadi pelanggaran-
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 5
pelanggaran yang disengaja untuk memudahkan proses
penyambungan maka akan mengakibatkan hasil kerja tidak sempurna
karena akan menghasilkan suatu nilai dari alat sambung yang
menunjukkan Bit Error Rate ( BER ) yang tinggi bila dipaksakan
dipergunakan akan mengakibatkan alur transmisi ke perangkat akan
tidak sempurna karena memiliki resistansi.
2. Alat Ukur Fiber Optik (OTDR)
Gambar 11. OTDR
Alat utama atau tools utama yang sangat dibutuhkan dalam
melaksanakan trouble shooting untuk gangguan yang terjadi pada
jaringan akses fiber Optik karena tanpa menggunakan alat ukur fiber
Optik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap gangguan yang terjadi.
Alat ukur fiber Optik disebut dengan nama OTDR ( Optical
Transmission Digital Reflektometer ) merupakan alat untuk
mendeteksi kontinuitas suatu kabel fiber Optik dalam jarak tertentu
sehingga bisa menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan
ukuran gangguan yang terjadi sehingga trouble shooting dapat
dilaksanakan dengan baik karena akan dengan mudah menentukan
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 6
letak lokasi gangguan yang terjadi dengan referensi jarak hasil ukur
dari perangkat alat ukur OTDR.
Gambar 12 cutter
Dalam pelaksanaan Operation & Maintenance jaringan
akses fiber Optik harus mutlak tersedia tools untuk menentukan
dan melaksanakan trouble shooting pada gangguan yang terjadi
pada jaringan akses fiber Optik sehingga dengan secepatnya
gangguan dapat ditanggulangi dengan waktu yang tidak terlalu
lama.
Gambar 13 tools
Dan untuk tindak lanjut dalam hasil pelaksanaan trouble
shooting maka harus segera disiapkan tools kedua yang
merupakan implementasi dari pelaksanaan penyelesaian gangguna
yang terjadi dengan menggunakan alat sambung yang bernama
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 7
Splicer dengan accessories yang lengkap termasuk tools kit
pendukung sehingga pelaksanaan penanggulangan gangguan akan
ditekan waktunya secepat mungkin
Gambar 14 assesoris tools
E. Penyambungan Fiber Optik
Penyambungan fiber optik atau yang sering disebut dengan splicing serat
optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari
luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau
untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak
yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi
redaman.
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan serat
optik
Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus
diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan
kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 8
α. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan
bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran
pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.
β. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang
melakukan pengupasan pelindung serat.
χ. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di
dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.
δ. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab
cairan alkohol bisa menguap ke udara.
ε. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil
karena bisa membuat core putus.
φ. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit
dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu
kesehatan.
γ. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat
masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.
η. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.
2. Langkah-langkah instalasi
Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara.
Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan
penyambungan atau splicing serat optik :
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 9
a. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam
keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.
+150 cm
Gambar 15 Panjang kabel yang dikupas
b. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang
berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan
menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan tang
logam.
c. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang
batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka pelindung :
1) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm
dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan
mengenai tube.
2) Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah
tidak boleh 30o
agar tube tidak ikut patah.
3) Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan
kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya
tube yang dilapisi jelly.
d. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan
thinner-B sampai bersih.
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 10
e. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda
dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan
menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi
sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah
jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30o
agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat
hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Bersihkan core
tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B
sampai bersih.
150 cm
Gambar 16 Panjang tube yang dikupas
f. gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor
dan tidak mengenai tanah.
Spiral Pengikat Tube Core Kaset
Gambar 17 Penempatan serat optik pada kaset
3. Langkah-langkah splicing
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 11
a. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian
core yang telah di splice satu persatu dengan diberi tanda dengan
spidol.
b. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara
memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara
perlahan.
c. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi
dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan
sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.
d. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan
ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat
memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan
konstan.
e. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi
menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core
menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.
Gambar 18 Peletakan serat optik pada splicer
f. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan
meleburkan kedua core dan menyambungnya.
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 12
g. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke
sisi core yang telah mengalami proses splice.
h. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar
di bawah ini.
Gambar 19 Peletakan protektor pada kaset
4. Rugi-rugi penyambungan
Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
a. Perbedan struktur serat optik antara lain: Diameter core tidak sama,
letak core tidak berada di tengah.
b. Kualitas penyambungan antara lain : permukaan serat tidak rata,
smbu serat tidak sejajar.Penyimpangan sudut.Serat masih basah
Ujung serat menyentuh sesuatu
5. Kualitas penyambungan
a. Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi
b. Alat sambung yang baik.
c. Lingkungan harus bersih.
d. Jointer harus berpengalaman.
Sumber: http://blognggonku.blogspot.com/2009/04/penyambungan-
serat- optik.html
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 13
F. Keunggulan Transmisi Serat Optik
Sistem transmisi serat optik ini dibandingkan dengan teknologi
transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :
1. Redaman transmisi yang kecil.
Sistem telekomunikasi serat optik mempunyai redaman
transmisi per km relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya,
seperti kabel coaxial ataupun kabel PCM.
2. Bidang frekuensi yang lebar
3. Ukurannya kecil dan ringan
4. Tidak ada interferensi
http://fcute.blogspot.com/2010/08/kelebihan-dan-kekurangan-fiber-
optik.html
G. Kekurangan Fiber Optik
Biaya yang mahal untuk peralatannya. Hal ini dikarenakan fiber
optik dapat mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dan
jarak transmisi yang lebih jauh jika dibandingkan tembaga yang masih
memerlukan investasi tambahan berupa perangkat penguat. Perlu
konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit.karena tingkat
kesulitan implementasi dan deployment fiber optik yang cukup tinggi.
Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan
pemasangannya. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli
di bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 14
menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti
memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
Sumber:http://yustianatkjsmkn1cilacap.blogspot.com/2009/03/keunggula
n-kelemahan-serat-optik.html
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 15

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerProsedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerGita Silviani
 
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptxMATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptxrosminailham02
 
Osi layer dan fungsinya
Osi layer dan fungsinyaOsi layer dan fungsinya
Osi layer dan fungsinyaMuhammad Putra
 
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexingKelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexingFahmi Dhimas
 
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanLaporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanWilly Winas
 
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAUofa_Unsada
 
Materi 3 Perangkat dan Aksesoris IKR IKG FTTX
Materi 3 Perangkat dan Aksesoris IKR IKG FTTXMateri 3 Perangkat dan Aksesoris IKR IKG FTTX
Materi 3 Perangkat dan Aksesoris IKR IKG FTTX5h4r3
 
Laporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahLaporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahmahfudi55
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiAndrean Yogatama
 
Materi 1 Basic ftth network 20160209
Materi 1    Basic ftth network 20160209Materi 1    Basic ftth network 20160209
Materi 1 Basic ftth network 201602095h4r3
 
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhana
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhanaKd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhana
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhanaSILVIANAWANDAFENTIA1
 
Pengertian FO (Fiber Optik)
Pengertian FO (Fiber Optik)Pengertian FO (Fiber Optik)
Pengertian FO (Fiber Optik)Febry San
 

Mais procurados (20)

Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerProsedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
 
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptxMATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
 
Osi layer dan fungsinya
Osi layer dan fungsinyaOsi layer dan fungsinya
Osi layer dan fungsinya
 
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexingKelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
 
ENTENDENDO OTDR
ENTENDENDO OTDRENTENDENDO OTDR
ENTENDENDO OTDR
 
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanLaporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
 
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
 
K3.pptx
K3.pptxK3.pptx
K3.pptx
 
Materi 3 Perangkat dan Aksesoris IKR IKG FTTX
Materi 3 Perangkat dan Aksesoris IKR IKG FTTXMateri 3 Perangkat dan Aksesoris IKR IKG FTTX
Materi 3 Perangkat dan Aksesoris IKR IKG FTTX
 
Laporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahLaporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanah
 
Jaringan akses fiber optik
Jaringan akses fiber optikJaringan akses fiber optik
Jaringan akses fiber optik
 
Fiber optik
Fiber optikFiber optik
Fiber optik
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Materi 1 Basic ftth network 20160209
Materi 1    Basic ftth network 20160209Materi 1    Basic ftth network 20160209
Materi 1 Basic ftth network 20160209
 
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhana
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhanaKd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhana
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhana
 
Pengertian FO (Fiber Optik)
Pengertian FO (Fiber Optik)Pengertian FO (Fiber Optik)
Pengertian FO (Fiber Optik)
 
Chapter 12 komunikasi nirkabel
Chapter 12 komunikasi nirkabelChapter 12 komunikasi nirkabel
Chapter 12 komunikasi nirkabel
 
Tentang sistem fo
Tentang sistem foTentang sistem fo
Tentang sistem fo
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 

Destaque

Pengkabelan terstruktur horizontal
Pengkabelan terstruktur horizontalPengkabelan terstruktur horizontal
Pengkabelan terstruktur horizontalPriyo Harjiyono
 
Tugas terstruktur (kkpi)
Tugas  terstruktur (kkpi) Tugas  terstruktur (kkpi)
Tugas terstruktur (kkpi) ikachantik
 
tugas powerpoint kkpi
tugas powerpoint kkpitugas powerpoint kkpi
tugas powerpoint kkpisosoliah
 
Tugas terstruktur powerpoint
Tugas terstruktur powerpointTugas terstruktur powerpoint
Tugas terstruktur powerpointsosoliah
 
Instrumen tugas terstruktur matematika 8
Instrumen tugas terstruktur matematika 8Instrumen tugas terstruktur matematika 8
Instrumen tugas terstruktur matematika 8kreasi_cerdik
 

Destaque (6)

Ppt.makalah diskusi
Ppt.makalah diskusiPpt.makalah diskusi
Ppt.makalah diskusi
 
Pengkabelan terstruktur horizontal
Pengkabelan terstruktur horizontalPengkabelan terstruktur horizontal
Pengkabelan terstruktur horizontal
 
Tugas terstruktur (kkpi)
Tugas  terstruktur (kkpi) Tugas  terstruktur (kkpi)
Tugas terstruktur (kkpi)
 
tugas powerpoint kkpi
tugas powerpoint kkpitugas powerpoint kkpi
tugas powerpoint kkpi
 
Tugas terstruktur powerpoint
Tugas terstruktur powerpointTugas terstruktur powerpoint
Tugas terstruktur powerpoint
 
Instrumen tugas terstruktur matematika 8
Instrumen tugas terstruktur matematika 8Instrumen tugas terstruktur matematika 8
Instrumen tugas terstruktur matematika 8
 

Semelhante a Fiber optik

Ekonomi teknik Fiber Optic
Ekonomi teknik Fiber OpticEkonomi teknik Fiber Optic
Ekonomi teknik Fiber OpticVj Dwi ShiNoda
 
Fiber Optik
Fiber OptikFiber Optik
Fiber Optikwybawa
 
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Satria Wijaya
 
Tugas ekonomi teknik
Tugas ekonomi teknikTugas ekonomi teknik
Tugas ekonomi tekniksafrizal22
 
Fiber_Optik.pptx
Fiber_Optik.pptxFiber_Optik.pptx
Fiber_Optik.pptxruangtkj
 
Pengertian fiber optik
Pengertian fiber optikPengertian fiber optik
Pengertian fiber optikMang Yudi
 
FIBER OPTIK, agung, reno, sendy.pptx
FIBER OPTIK, agung, reno, sendy.pptxFIBER OPTIK, agung, reno, sendy.pptx
FIBER OPTIK, agung, reno, sendy.pptxDwikyLuthfiansyahII
 
Fiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputerFiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputerKharisma Aulia
 
Kabel Bawah Laut.pptx
Kabel Bawah Laut.pptxKabel Bawah Laut.pptx
Kabel Bawah Laut.pptxFrickAlvi
 
Tugas kelompok komunikasi data
Tugas kelompok komunikasi dataTugas kelompok komunikasi data
Tugas kelompok komunikasi dataIndriani Septinia
 
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Ethelbert Phanias
 
Fiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputerFiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputernida30
 
Fiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputerFiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputerKharisma Aulia
 
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturDigital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturampas03
 

Semelhante a Fiber optik (20)

Fiber optik instrumen
Fiber optik instrumenFiber optik instrumen
Fiber optik instrumen
 
Jurnal kelompok
Jurnal kelompokJurnal kelompok
Jurnal kelompok
 
Ekonomi teknik Fiber Optic
Ekonomi teknik Fiber OpticEkonomi teknik Fiber Optic
Ekonomi teknik Fiber Optic
 
Fiber optic
Fiber opticFiber optic
Fiber optic
 
Fiber Optik
Fiber OptikFiber Optik
Fiber Optik
 
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
 
Tugas ekonomi teknik
Tugas ekonomi teknikTugas ekonomi teknik
Tugas ekonomi teknik
 
Fiber_Optik.pptx
Fiber_Optik.pptxFiber_Optik.pptx
Fiber_Optik.pptx
 
Pengertian fiber optik
Pengertian fiber optikPengertian fiber optik
Pengertian fiber optik
 
FIBER OPTIK, agung, reno, sendy.pptx
FIBER OPTIK, agung, reno, sendy.pptxFIBER OPTIK, agung, reno, sendy.pptx
FIBER OPTIK, agung, reno, sendy.pptx
 
Nama kelompok
Nama kelompokNama kelompok
Nama kelompok
 
Fiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputerFiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputer
 
PengenalanFO.pptx
PengenalanFO.pptxPengenalanFO.pptx
PengenalanFO.pptx
 
Fiber optik
Fiber optikFiber optik
Fiber optik
 
Kabel Bawah Laut.pptx
Kabel Bawah Laut.pptxKabel Bawah Laut.pptx
Kabel Bawah Laut.pptx
 
Tugas kelompok komunikasi data
Tugas kelompok komunikasi dataTugas kelompok komunikasi data
Tugas kelompok komunikasi data
 
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
 
Fiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputerFiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputer
 
Fiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputerFiber optik pada jaringan komputer
Fiber optik pada jaringan komputer
 
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturDigital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
 

Mais de Andi Master Hiyperterminal (7)

Windows shutdown virus source code c++
Windows shutdown virus source code c++Windows shutdown virus source code c++
Windows shutdown virus source code c++
 
Hackertest.net (done)
Hackertest.net (done)Hackertest.net (done)
Hackertest.net (done)
 
Program investasi (MUST READ)
Program investasi (MUST READ)Program investasi (MUST READ)
Program investasi (MUST READ)
 
Dasar plc ( Ladder Language )
Dasar plc ( Ladder Language )Dasar plc ( Ladder Language )
Dasar plc ( Ladder Language )
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Binahong
BinahongBinahong
Binahong
 
Contoh Jual beli lelang
Contoh Jual beli lelangContoh Jual beli lelang
Contoh Jual beli lelang
 

Último

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Fiber optik

  • 1. SISTEM OPERASASI FIBER OPTIK A. Pengenalan Fiber Optik Fiber optik adalah bagian dari sistem komunikasi fiber optik. Ia bekerja dengan dukungan alat-alat lainnya. Yang pertama yaitu pemancar. Pemancar menghasilkan sinyal yang akan berjalan melalui kabel fiber optik. Regenerator optik dibutuhkan ketika sinyal cahaya mengalami pelemahan karena berjalan pada jarak yang sangat jauh dan membutuhkan penguatan kembali. Sebenarnya sinyal cahaya disalin ulang dan sinyal baru dengan karakteristik yang sama dikirimkan kembali oleh regenerator. Pada ujung kabel serat optik terdapat penerima optik. Ia menerima sinyal cahaya dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh alat kita. Fiber optik terdiri dari 100 atau lebih helaian gelas atau kaca yang panjang dan sangat tipis dengan diameter mendekati tebal rambut manusia. fiber optik tersusun dalam satu kelompok yang disebut kabel optik dan berguna untuk menyalurkan sinyal cahaya pada jarak yang jauh. Gambar 7 Potongan melintang serat optik Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 1
  • 2. B. Jenis-Jenis Fiber Optik 1. Single-mode fibers Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer) Gambar 8 Fiber optik single-mode 2. Multi-mode fibers Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer) Gambar 9 Fiber optik multi-mode Sumber: http://www.instalasijaringan.com/instalasifiberoptic1.html C. Prinsip Kerja Fiber Optik Fiber optik bekerja dengan memanfaatkan sifat cahaya yang unik: mempunyai kecepatan sangat tinggi1 dan dapat dibelokkan yang kemudian kita sebut sebagai refleksi internal total. Refleksi internal total Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 2
  • 3. merupakan fenomena optik yang terjadi jika cahaya mengenai perbatasan antara dua medium dengan sudut lebih besar dari sudut kritis yang diukur secara normal terhadap permukaan. Fenomena ini hanya dapat terjadi jika cahaya merambat dari medium dengan indeks bias yang lebih besar menuju medium dengan indeks bias yang lebih kecil, misalnya cahaya yang merambat dari air ke udara. Prinsip kerja fiber optik dapat digambarkan dengan jelas menggunakan analogi: jika kita ingin menerangi sebuah terowongan yang lurus, kita cukup menyalakan lampu dan cahaya akan memancar lurus sehingga terowongan akanmenjadi terang. Lain halnya jika terowongan tersebut berkelok-kelok. Jika kita hanya menyalakan lampu, cahaya dari lampu tidak dapat menerangi seluruh terowongan karena sebagian cahaya akan terhalang oleh belokan terowongan. Cara supaya lampu dapat menerangi seluruh terowongan adalah dengan meletakkan cermin pada lekukan terowongan supaya cahaya dari lampu dapat membelok menuju lokasi yang kita inginkan. Perlu diperhatikan bahwa sumber cahaya (sinyal) dari luar yang akan masuk ke core serat optik harus diperhitungkan terlebih dahulu sudut datangnya. Ketika cahaya dari core berpapasan dengan perbatasan cladding, cahaya akan membentuk sudut yang lebih besar dari sudut kritis, terjadi refleksi internal total yang menyebabkan cahaya membelok ke bagian bawah, kemudian ketika berpapasan dengan perbatasan cladding di bawah, cahaya tetap membentuk sudut kritis sehingga Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 3
  • 4. membelok kembali ke atas, dan seterusnya hingga cahaya sampai ke bagian penerima. Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/prinsip-kerja- serat-optik-sebagai-media- transmisi/ D. Alat Sambung dan Alat Ukur Fiber Optik Alat sambung (Fusion Splicer) dan alat ukur fiber Optik. (OTDR) merupakan salah satu perangkat pendukung dalam operasional pengelolaan jaringan access fiber optik untuk keperluan Operasional dan Maintenance (O&M) Network Element yang beroperasi menggunakan jaringan acccess serat optik, maka sangat penting peranan alat sambung dan alat ukur fiber optik. Jaringan access fiber optik sebagai media transport untuk layanan broadband maupun narrowband sering mengalami gangguan, yaitu berupa putusnya Kabel fiber optik sehingga mengakibatkan terjadinya Perhubungan Putus (PERPU) pada perangkat terminal yang mensupply port maupun data . Maka untuk membantu trouble shooting pada jaringan access fiber Optik dapat segera dilakukan penanggulangan, baik berupa pencarian (searching) lokasi putusnya kabel penyambunganm kabel fiber Optik . 1. Alat Sambung Fiber Optik (Fusion Splicer) Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 4
  • 5. Gambar 10 Fusion Splicer Alat sambung fiber Optik dikenal dengan sebutan FUSION SPLICER yaitu suatu alat yang digunakan untuk menyambung core fiber Optik yang berbasis kaca yang mengimplementasikan daya listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus pada core sehingga terhubung kembali secara baik. Alat sambung splicer ini harus memiliki keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan (splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses terjadinya pengelasan media kaca terjadi proses peleburan kaca yang menghasilkan suatu media yang tersambung dengan utuh tanpa adanya celah karena memiliki karakter media yang memiliki senyawa yang sama.Penyambungan bisa saja tidak utuh, karena tidak mengikuti prosedur penyambungan yang benar. Penyambungan melalui pengelasan oleh alat sambung harus mengikuti peraturan-peraturan dan kebersihan yang ketat yang harus dipatuhi oleh seorang teknisi karena bila terjadi pelanggaran- Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 5
  • 6. pelanggaran yang disengaja untuk memudahkan proses penyambungan maka akan mengakibatkan hasil kerja tidak sempurna karena akan menghasilkan suatu nilai dari alat sambung yang menunjukkan Bit Error Rate ( BER ) yang tinggi bila dipaksakan dipergunakan akan mengakibatkan alur transmisi ke perangkat akan tidak sempurna karena memiliki resistansi. 2. Alat Ukur Fiber Optik (OTDR) Gambar 11. OTDR Alat utama atau tools utama yang sangat dibutuhkan dalam melaksanakan trouble shooting untuk gangguan yang terjadi pada jaringan akses fiber Optik karena tanpa menggunakan alat ukur fiber Optik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap gangguan yang terjadi. Alat ukur fiber Optik disebut dengan nama OTDR ( Optical Transmission Digital Reflektometer ) merupakan alat untuk mendeteksi kontinuitas suatu kabel fiber Optik dalam jarak tertentu sehingga bisa menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi sehingga trouble shooting dapat dilaksanakan dengan baik karena akan dengan mudah menentukan Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 6
  • 7. letak lokasi gangguan yang terjadi dengan referensi jarak hasil ukur dari perangkat alat ukur OTDR. Gambar 12 cutter Dalam pelaksanaan Operation & Maintenance jaringan akses fiber Optik harus mutlak tersedia tools untuk menentukan dan melaksanakan trouble shooting pada gangguan yang terjadi pada jaringan akses fiber Optik sehingga dengan secepatnya gangguan dapat ditanggulangi dengan waktu yang tidak terlalu lama. Gambar 13 tools Dan untuk tindak lanjut dalam hasil pelaksanaan trouble shooting maka harus segera disiapkan tools kedua yang merupakan implementasi dari pelaksanaan penyelesaian gangguna yang terjadi dengan menggunakan alat sambung yang bernama Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 7
  • 8. Splicer dengan accessories yang lengkap termasuk tools kit pendukung sehingga pelaksanaan penanggulangan gangguan akan ditekan waktunya secepat mungkin Gambar 14 assesoris tools E. Penyambungan Fiber Optik Penyambungan fiber optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi redaman. 1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan serat optik Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain: Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 8
  • 9. α. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat. β. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung serat. χ. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak. δ. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan alkohol bisa menguap ke udara. ε. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core putus. φ. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan. γ. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut. η. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada. 2. Langkah-langkah instalasi Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara. Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan penyambungan atau splicing serat optik : Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 9
  • 10. a. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol. +150 cm Gambar 15 Panjang kabel yang dikupas b. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan tang logam. c. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka pelindung : 1) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan mengenai tube. 2) Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30o agar tube tidak ikut patah. 3) Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly. d. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih. Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 10
  • 11. e. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih. 150 cm Gambar 16 Panjang tube yang dikupas f. gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah. Spiral Pengikat Tube Core Kaset Gambar 17 Penempatan serat optik pada kaset 3. Langkah-langkah splicing Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 11
  • 12. a. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di splice satu persatu dengan diberi tanda dengan spidol. b. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan. c. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue. d. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan. e. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman. Gambar 18 Peletakan serat optik pada splicer f. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 12
  • 13. g. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. h. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini. Gambar 19 Peletakan protektor pada kaset 4. Rugi-rugi penyambungan Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena : a. Perbedan struktur serat optik antara lain: Diameter core tidak sama, letak core tidak berada di tengah. b. Kualitas penyambungan antara lain : permukaan serat tidak rata, smbu serat tidak sejajar.Penyimpangan sudut.Serat masih basah Ujung serat menyentuh sesuatu 5. Kualitas penyambungan a. Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi b. Alat sambung yang baik. c. Lingkungan harus bersih. d. Jointer harus berpengalaman. Sumber: http://blognggonku.blogspot.com/2009/04/penyambungan- serat- optik.html Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 13
  • 14. F. Keunggulan Transmisi Serat Optik Sistem transmisi serat optik ini dibandingkan dengan teknologi transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain : 1. Redaman transmisi yang kecil. Sistem telekomunikasi serat optik mempunyai redaman transmisi per km relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial ataupun kabel PCM. 2. Bidang frekuensi yang lebar 3. Ukurannya kecil dan ringan 4. Tidak ada interferensi http://fcute.blogspot.com/2010/08/kelebihan-dan-kekurangan-fiber- optik.html G. Kekurangan Fiber Optik Biaya yang mahal untuk peralatannya. Hal ini dikarenakan fiber optik dapat mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dan jarak transmisi yang lebih jauh jika dibandingkan tembaga yang masih memerlukan investasi tambahan berupa perangkat penguat. Perlu konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit.karena tingkat kesulitan implementasi dan deployment fiber optik yang cukup tinggi. Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 14
  • 15. menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal. Sumber:http://yustianatkjsmkn1cilacap.blogspot.com/2009/03/keunggula n-kelemahan-serat-optik.html Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 15