3. PUISI
Adalah unsur intrinsik yang berasal dari dalam
sastra itu sendiri.
Jenis-jenisnya:
•Tema
•Diksi (pilihan kata)
•Majas
•Rima
•Tipografi (tata wajah)
4. Tema
Sesuatu yang menjadi dasar puisi, sesuatu
yang menjiwai puisi, atau sesuatu yang
menjadi pokok masalah dalam puisi
Ex: bencana alam, keindahan kehidupan,
sosial, atau kegagalan hidup
5. Diksi
Ketepatan penggunaan kata yang dapat
menentukan kekuatan daya sugesti.
Pengimajinasian atau ekspresi yang
diungkapkan penyair.
Ex: kata wanita penyair menggunakan kata
bunga atau dara.
7. Rima
Pengulangan bunyi untuk pengindahan bunyi.
Ex: desir desau desah air mengalir.
Rang rang rangkup batu menrangkup.
Aku
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
8. Tipografi
Penataan larik atau baris-baris puisi untuk membentuk bait yang
padu sehingga menentukan aspek kekuatan makna.
Ex: Hyang?
Yang
Mana ke
Atau
Dari
Mana
Meski
Pun
Lalu se
9. Prosa (cerpen)
Unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat
ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Disini kita
mencari karya sastra dalam bentuk prosa(cerpen).
Ada 7 unsur intrinsik:
•Tema
•Amanat
•Tokoh
•Alur (plot)
•Latar (setting)
•Sudut pandang
•Gaya bahasa
10. Tema
Gagasan, ide atau pikiran utama yang
mendasari suatu karya sastra. Tema
adalah jiwa dari seluruh bagian cerita.
Tema menjadi dasar pengembangan
seluruh cerita. Tema dinyatakan secara
eksplisit maupun implisit.
11. Amanat
Ajaran moral atau pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang melalui
karyanya. Dimana dapat disampaikan secara
implisit, yaitu ajaran moral atau pesan dalam
tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada
tokoh menjelang cerita berakhir. Secara
eksplisit, penyampaian sebuah saran,
peringatan, nasihat, anjuran, atau larangan
yang berhubungan dengan gagasan utama
cerita.
12. Tokoh
Individu ciptaan pengarang yang mengalami
peristiwa dalam berbagai peristiwa cerita.
Tokokh dibedakan menjadi 2: sentral dan
bawahan. Sentral dibagi 2: sentral protagonis
dan sentral antagonis. Bawahan dibagi 2:
andalan dan tambahan.
13. Alur
Urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita.
Alur dapat disusun berdasarkan 3 hal: kronilogi,
kausal, tema cerita. Struktur alur yaitu bagian
awal: paparan, rangsangan, gawatan. Bagian
tengah: tikaian, rumitan, klimaks. Bagian akhir:
selesaian.
14. Latar
Segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang
berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan
situasi berlangsungnya peristiwa dalam cerita.
Latar ada 3: tempat, waktu, sosial.
15. Sudut Pandang
Cara memandang dan menghadirkan
tokoh-tokoh cerita dengan
menempatkan dirinya pada posisi
tertentu. Ada 2 macam: orang
pertama dan orang ketiga.
16. Gaya Bahasa
Teknik pengelolaan bahasa oleh pengarang
dalam upaya menghasilkan karya sastra yang
hidup dan indah. Gaya bahasa adalah cara
pengungkapan yang khas bagi setiap pengarang,
dan gaya bahasa juga dapat menciptakan
suasana yang berbeda-beda, seperti: berterus
terang, simpatik, menjengkelkan, emosional,
satiris, dll
17. DRAMA
Unsur-unsur pembangunan struktur yang ada di dalam
drama itu sendiri.
Unsur intrinsik drama:
•Alur
•Amanat
•Bahasa
•Dialog
•Latar
•Petunjuk teknis
•Tema
•Tokoh
18. Alur
Jaringan atau rangkaian yang membangun
atau membentuk suatu cerita sejak awal
hingga akhir. Terdiri dari 5 fase:
perkenalan, awal masalah, menuju
klimaks, klimaks, penyelesaian.
19. Amanat
Segala sesuatu yang ingin disampaikan
pengarang, yang ingin ditanakannya
secara tidak langsung ke dalam benak
para penonton dramanya.
20. Bahasa
Bahasa yang dipakai dipilih
sedemikian rupa dengan tujuan untuk
menghidupkan cerita drama, dan
menghidupkan dialog-dialog yang
terjadi di antara para tokoh ceritanya.
21. Dialog
Dialog adalah mimetik (tiruan) dari
kehidupan keseharian. Dialog drama ada
yang realistis komunikatif, tetapi ada juga
yang tidak realistis (estetik, filosopis, dan
simbolik). Diksi dialog disesuaikan dengan
karekter tokoh cerita.
22. Latar
Latar adalah tempat terjadinya peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah drama.
Latar tidak hanya merujuk kepada tempat,
tetapi juga ruang, waktu, alat-alat, bendabenda, pakaian, sistem pekerjaan, dan
sistem kehidupan yang berhubungan
dengan tempat terjadinya peristiwa yang
menjadi latar ceritanya.
23. Petunjuk Teknis
Petunjuk teknis adalah rambu-rambu yang sengaja
dicantumkan oleh seorang penulis naskah drama
sebagai penuntun penafsiran bagi siapa saja yang ingin
mementaskannya.
Petunjuk teknis dalam naskah drama berupa paparan
tentang adegan demi adegan, profil tokoh cerita, latar
cerita (tempat adegan) tata lampu, tata musik, tata
panggung, dan daftar properti yang harus disiapkan.
24. Tema
Tema adalah pokok pikiran. Tema
adalah sesuatu yang menjadi
pikiran atau sesuatu yang menjadi
persoalan.
25. Tokoh
Tokoh dalam drama disebut tokoh rekaan
yang berfungsi sebagai pemegang peran
watak tokoh. Itulah sebebanya istilah
tokoh juga disebut karakter atau watak.
Istilah penokohan juga sering disamakan
dengan istilah perwatakan atau
karakterisasi (tidak sama dengan
karakteristik)