7. Larasati Oktavia Qonita Riska Tisha Tsasca
Ika P Aisah Nafilah Rahnonta Nadhilla Dewi A
11 19 21 26 34 35
8.
9.
10. Pada akhir 1944, posisi Jepang semakin terjepit dalam
Perang Asia Timur Raya dimana Sekutu berhasil
menduduki wilayah-wilayah kekuasaan Jepang,
Menghadapi situasi yang kritis itu, maka pada tanggal
1 Maret 1945 pemerintah pendudukan Jepang di Jawa
yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Kumakici Harada
mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai
atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tujuannya adalah
menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting
tentang ekonomi, politik dan tata pemerintahan sebagai
persiapan untuk kemerdekaan Indonesia.
11. Ketua:
Sekretaris:
Dr KRT Ketua Muda: Ketua Muda:
AG
Radjiman Ichibangase RP Soeroso
Pringgodigdo
Widiodiningrat
12.
13. Setelah anggota BPUPKI dilantik, kemudian
mulai bersidang. Dalam hal initugas BPUPKI
adalah menyusun Dasar dan Konstitusi
untuk negara Indonesia yangakan
didirikan. BPUPKI mulai bersidang tanggal
29 Mei 1945. Sidang BPUPKI berlangsung
dua tahap yaitu sidang pertama tanggal
29 Mei - 1 Juni 1945. Sedangkansidang
kedua berlangsung dari tanggal 10 - 17 Juli
1945.
15. Sidang ini merumuskan undang-undang dasar
yang dimulai dengan membahasdasar negara
Indonesia Merdeka.Ada tiga pandangan yang
dikemukakan mengenai dasar negara
Indonesiamerdeka.
Usulan I
Usulan II
Usulan III
22. Sidang kedua BPUPKI ini membahas rencana
undang-undang dasar, termasukpembukaan atau
preambulenya oleh Panitia Perancangan Undang-
Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
Panitia ini berjumlah 19 orang (termasuk
ketua).Adapun anggota-anggotanya adalah
sebagai berikut:
23.
24.
25. Hasil kerjanya kemudian disempurnakan
kebahasaannya oleh Panitia Penghalus
Bahasa yang terdiri atas Husein
Jayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr.
Supomo.
Pada tanggal 17 Juli 1945 dilaporkan
hasil kerja penyusunan UUD. Laporan
diterima sidang pleno BPUPKI
26.
27.
28.
29. Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI atau Dokurtsu
Junbi Cosakai dibubarkan oleh Jepang karena
dianggap terlalu cepat mewujudkan kehendak
Indonesia merdeka dan mereka menolak adanya
keterlibatan pemimpin pendudukan Jepang
dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal itu pula dibentuk PPKI atau Dokuritsu
Junbi Inkai, dengan anggota berjumlah 21 orang
terdiri dari 12 orang dari Jawa, 3 orang dari
Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari
Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang
dari Maluku, 1 orang dari Tionghoa.
30. Ketua:
Ir. Soekarno
Wakil Ketua:
Drs. Moh. Hatta
Penasihat:
Mr Ahmad Soebardjo
31.
32. Perwakilan Sumatera
Perwakilan Sulawesi :
: Dr. Amir, Mr. Teuku
Dr. RatuLangie dan
Moh. Hasan dan Mr.
Andi Pangeran.
Abdul Abas
33. Perwakilan Kalimantan :
AA Hamidan
Perwakilan Sunda Kecil :
Mr Gusti Ktut Puja
Perwakilan Maluku :
Mr J Latuharhary
Perwakilan Tokoh Cina :
Drs Yap Chuan Bing
34. PPKI baru mengadakan sidang pada
tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah
Indonesiamemproklamasikan
kemerdekaan. Sidang PPKI
menghasilkan keputusan sebagai
berikut:
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44. PPKI sangat berperan dalam penataan
awal negara Indonesia. Walaupun
kelompok muda menganggap PPKI
sebagai lembaga buatan Jepang, peran
dan jasa badan ini tidak boleh kita
lupakan. Anggota PPKI telah menjalankan
tugas yang diembankan kepada mereka
dengan sebaikbaiknya. Sampai akhirnya
PPKI dapat meletakkan dasar-dasar
ketatanegaraan bagi negara Indonesia
yang baru saja berdiri.