SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
UJI KOMPETENSI I
“Tantangan Professional Guru di Era
Global dan Supervisi Pendidikan”
Disusun oleh :
Wahyu Tika P (K7409177/C2/semt 2)
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
1. Saya setuju dengan pernyataan bahwa “guru yang memiliki profesionalisme tinggi
tidak hanya sekedar melakukan transfer of knowledge tetapi harus mampu melakukan
positive transfer of learning and principles.”
Guru mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap pertumbuhan kita, baik
pertumbuhan fisik, biologis, maupun spiritual kita. Guru haruslah mampu mendidik
sebagai bekal dimasa depan selain tugas utamanya, yaitu mengajar. Selain ilmu
pengetahuan, guru wajib memberikan pembelajaran mengenai kepribadian dan azas-
azas masyarakat, seperti bersahabat, hangat, dan saling memberdayakan. Guru
haruslah mampu memberikan arahan kepada peserta didiknya agar dapat berlaku baik
dalam masyarakat. Segala yang dilakukan guru akan ditiru oleh siswanya. Tanpa
disadari, guru mampu mempengaruhi pola perilaku anak didiknya. Contoh paling
sederhana adalah ketika ada orang berpidato di depan, ada beberapa “oknum” guru
lebih memilih untuk membalas sms, telephon, melakukan hal lain, bahkan tidur. Jika
guru saja melakukan hal itu, bagaimana siswa akan barlaku baik. Tentunya siswa akan
mencontoh tindakan “oknum” guru tersebut. Guru yang mempunyai profesionalitas
tinggi harus membangun kepercayaan pada diri peserta didik agar mau belajar dari
segala aspek kehidupan. Dengan pengarahan-pengarahan tentunya, sehigga peserta
didik dapat memiliki nilai toleransi, empati, disiplin, dan kecakapan demi masa
depannya sendiri.
2. Saya setuju dengan pernyataan “guru yang professional tidak akan selalu terjebak
pada pola kerja yang berdasarkan pada paradigma romantisme”.
Guru yang professional haruslah suka dan berpihak pada setiap perubahan
terkait dengan profesionalismenya. Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin
itulah orang yang beruntung, siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia
termasuk orang yang merugi, dan siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin,
sungguh ia adalah orang yang celaka. Dengan memiliki pola pikir yang seperti itu,
guru akan dapat maju dengan sendirinya. Guru secara sadar akan meningkatkan
karakter profesionalismenya (confidence, service, confidentiality, competence,
contract, community, responsibility, and commitment) demi menjadi guru yang
beruntung.
Profesionalisme guru harus dimaknai sebagai proses perbaikan system dan
praksis pendidikan nasional. Adanya sertifikasi merupakan awal dari pembentukan
profesionalisme guru sendiri. Dengan adanya sertifikasi, bagi guru yang
mendapatkannya haruslah menunjukkan kinerja professional yang mampu mengubah
kualitas pembelajaran dari konvensional dan membosankan menuju dialogis dan
menyenangkan. Sertifikasi menuntut para guru untuk berfikir lebih maju, tidak
terpaku pada masa lalu. Sebagai contoh, guru harus mampu menguasai IPTEK
minimal sama dengan peserta didiknya agar dapat mengimbangi perubahan zaman
yang semakin maju. Guru yang tidak mau mengakses ilmu yang baru tentunya akan
ketinggalan dan tentunya profesionalismenya akan dipertanyakan meskipun telah
mengantongi sertifikat pendidik serta tunjangan-tunjangannya. Sehingga, belum tentu
sertifikasi akan menjamin hilangnya pola kerja paradigm romantis. Karena pada
dasarnya, semua tergantung pada tujuan sertifikasi guru itu sendiri. Jika hanya ingin
mendapatkan tunjangan, maka yang didapat hanya tunjangan. Namun, jika tujuannya
adalah memajukan bangsa, maka dia akan berusaha untuk mengubah paradigma
pembelajaran.
3. Saya setuju dengan pernyataan “fenomena global mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pengembangan profesionalisme guru saat ini dan mendatang”.
Guru memiliki tugas untuk menyiapkan para peserta didik untuk memiliki
daya nalar tinggi, kreativitas, dan kemampuan melakukan jejaring system kerja yang
fleksibel terhadap berbagai perubahan global. Guru harus memiliki kompetensi untuk
merespon fenomena-fenomena global seperti pemakaian computer, internet, dll.
Pengembangan-pengembangan ini dapat terlihat dari SD sampai perguruan tinggi
dimana perbedaan itu terlihat dari pemilihan cara belajar, metode, dan alat-alatnya.
- Saat SD, kita belajar secara perlahan-lahan. Guru memberikan secara utuh
materi pembelajaran yang dibaca melalui buku. Karena menggunakan
kurikulum 1994, maka pendidikan terpusat pada guru. Belum
memberdayakan alat atau teknologi. Pembelajaran jarang dikaitkan dengan
kehidupan nyata.
- Saat SMP, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 1996 dan 2004
(KBK). Pembelajaran sudah mulai melibatkan para siswa. Siswa diajak
untuk diskusi kelompok walaupun hanya sedikit. Materi juga masih
cenderung terpusat pada guru. Namun, penggunaan alat/media sudah mulai
nampak dengan digunakannya LCD.
- Saat SMA, saya mendapatkan kurikulum 2004 dan kurikulum 2006
(KTSP). Guru lebih banyak menggunakan alat-alat pembelajaran. Sudah
mulai memanfaatkan dan mengajarkan teknologi secara mendalam.
Konsekuensinya, pembelajaran diperluas melalui dunia luar. Hal ini
digunakan untuk memberikan pembelajaran untuk bekal masa depan.
- Saat kuliah diperguruan tinggi, metode pembelajaran lebih kompleks.
Belajar dipusatkan pada peserta didik. Peserta didik dituntut aktif dalam
belajar. Penggunaan teknologi dimaksimalkan sejauh mungkin, sehingga
peserta didik dapat memaksimalkan pengajarannya.
4. Memasuki abad 21 pendidikan akan mengalami pergeseran perubahan paradigma
yang meliputi pergeseran paradigma:
1) Dari belajar terminal ke belajar sepanjang hayat.
2) Dari belajar berfokus penguasaan pengetahuan ke belajar holistic.
3) Dari citra hubungan guru-murid yang bersifat konfrontatif ke citra hubungan
kemitraan
4) Dari pengajar yang menekankan pengetahuan skolastik (akademik) ke penekanan
keseimbangan fokus pendidikan nilai.
5) Dari kampanye melawan buta aksara ke kampanye melawan buat teknologi,
budaya, dan computer.
6) Dari penampilan guru yang terisolasi ke penampilan dalam tim kerja.
7) Dari konsentrasi eksklusif pada kompetisi ke orientasi kerja sama.
Pendidikan dihadapkan pada tantangan untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas dalam menghadapi berbagai tantangan dan tuntutan
yang bersifat kompetitif. Saya sebagai peserta didik sudah merasakan adanya
perubahan paradigma pembelajaran tersebut, walaupun kadarnya masih minim.
Guru masih sedikit yang memanfaatkan berbagai lingkungan belajar. Sebaliknya
guru yang tidak mau belajar lebih memilih memberikan pelajaran sesuai dengan
system tradisional. Guru tidak memanfaatkan fasilitas yang diberikan semaksimal
mungkin. Namun guru yang mulai berkembang dan mau maju sangat
memanfaanfaatkan teknologi yang ada dan menganggap hal ini lebih
mempermudah untuk memberikan pembelajaran.
5. Saya setuju dengan pertanyaan “untuk dapat merespon fenomena global di dalam
proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan secara optimal dan professional
multiple intelligent dalam diri siswa”.
Untuk merespon fenomena global, guru harus menguasai multiple intelligent
dimana minimal kita mengerti bagaimana cara membedakan kemampuan-kemampuan
yang dimiliki peserta didik. Dengan kita mengetahui apa kependaian seorang itu,
maka pengetahuan akan diserap lebih cepat. Sebagai peserta didik di LPTK, saya akan
mempersiapkan diri agar dapat memiliki kemampuan-kemampuan itu. Pada dasarnya,
kita telah memiliki kemampuan itu, tinggal kita mempertajamnya agar dapat
bermanfaat di kemudian hari. Dengan menguasai kemampuan itu, kita dapat
mengenali kemampuan anak didik kita kelak, sehingga dapat mentransfer pendidikan
dengan lebih cepat kepada peserta didik.
B. Hubungan antara supervisi dan pernyataan “guru yang professional tidak akan
selalu terjebak pada pola kerja yang berdasarkan pada paradigma romantisme”.
Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles, supervisi adalah bantuan
dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan
bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, material,
technique, method, teacher, student, an envirovment). Situasi belajar inilah yang seharusnya
diperbaiki dan ditingkatkan melalui layanan kegiatan supervisi. Dengan demikian layanan
supervisi tersebut mencakup seluruh aspek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.
Konsep supervisi tidak bisa disamakan dengan inspeksi, inspeksi lebih menekankan kepada
kekuasaan dan bersifat otoriter, sedangkan supervisi lebih menekankan kepada persahabatan
yang dilandasi oleh pemberian pelayanan dan kerjasama yang lebih baik diantara guru-guru,
karena bersifat demokratis. Dengan demikian, supervisi ditujukan kepada penciptaan atau
pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Untuk itu ada dua hal (aspek) yang
perlu diperhatikan yaitu, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hal-hal yang menunjang
kegiatan belajar mengajar. Karena aspek utama adalah guru, maka layanan dan aktivitas
kesupervisian harus lebih diarahkan kepada upaya memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Untuk itu guru harus memiliki
yakni : 1) kemampuan personal, 2) kemampuan professional, 3) kemampuan sosial.
Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Guru dengan Supervise di abad sekarang
ini, yaitu era globalisasi dimana semuanya serba digital, akses informasi sangat cepat dan
persaingan hidup semakin ketat, semua bangsa berusaha untuk meningkatkan sumber daya
manusia. Hanya manusia yang mempunyai sumber daya unggul dapat bersaing dan
mempertahankan diri dari dampak persaingan global yang ketat. Termasuk sumber daya
pendidikan. Yang termasuk dalam sumber daya pendidikan yaitu ketenagaan, dana dan
sarana dan prasarana. Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya
pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan
harus dimulai dari aspek “guru” dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas
keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang
professional. Bila seorang guru tidak pernah membaca informasi yang baru, tidak menambah
ilmu pengetahuan tentang apa yang diajarkan, maka ia tidak mungkin memberi ilmu dan
pengetahuan dengan cara yang lebih menyegarkan kepada peserta didik. Setiap guru perlu
menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi merupakan suatu keharusan untuk
menghasilkan output pendidikan berkualitas. Itulah sebabnya guru perlu belajar terus
menerus, membaca informasi terbaru dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam
pembelajaran agar suasana belajar mengajar menggairahkan dan menyenangkan baik bagi
guru apalagi bagi peserta didik. Peningkatan sumber daya guru bisa dilaksanakan dengan
bantuan supervisor, yaitu orang ataupun instansi yang melaksanakan kegiatan supervisi
terhadap guru. Perlunya bantuan supervisi terhadap guru berakar mendalam dalam kehidupan
masyarakat.
Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan pendidikan
dasar adalah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif menjadi
sikap yang konstruktif dan kreatif, yaitu sikap yang menciptakan situasi dan relasi di mana
guru-guru merasa aman dan diterima sebagai subjek yang dapat berkembang sendiri. Guru-
guru senantiasa harus berusaha mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan
berdasarkan kurikulum dapat terlaksana secara baik. Namun demikian, upaya tersebut tidak
selamanya berjalan mulus. Banyak hal sering menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi
yang diterima, keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat
yang tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih harus ditingkatkan
dan bahkan proses memecahkan masalah belum terkuasai.
Guru profesional memiliki pengalaman mengajar, kapasitas intelektual, moral,
keimanan, ketaqwaan, disiplin, tanggungjawab, wawasan kependidikan yang luas,
kemampuan manajerial, trampil, kreatif, memiliki keterbukaan profesional dalam memahami
potensi, karakteristik dan masalah perkembangan peserta didik, mampu mengembangkan
rencana studi dan karir peserta didik serta memiliki kemampuan meneliti dan
mengembangkan kurikulum. Guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam pemakaian sarana
dan media yang ada demi peningkatan mutu pendidikan. Dengan adanya supervisi,
diharapkan guru akan terhindar dan menghindari paradigma romantisme yang tidak mau
berubah karena masa lalu yang sukses.

More Related Content

What's hot

Seminar nasional di kab. karawang
Seminar nasional di kab. karawangSeminar nasional di kab. karawang
Seminar nasional di kab. karawang
Sunda Nice
 
Tugasan ind soalan 1 & 3 baru
Tugasan ind soalan 1 & 3 baruTugasan ind soalan 1 & 3 baru
Tugasan ind soalan 1 & 3 baru
smugilah
 
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion PilihanUsaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
Sherly Jewinly
 
peranan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moralperanan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moral
Wan Nor Faezah
 
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
Joyce Tan
 
Mkalah citra guru
Mkalah citra guruMkalah citra guru
Mkalah citra guru
aanteen
 
Kod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruanKod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruan
Izzat Najmi
 
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanLaporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Bang Mohtar
 

What's hot (20)

Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
 
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
 
PENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
PENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAMPENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
PENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
 
Tugasan edu 3093 cabaran guru
Tugasan edu 3093 cabaran guruTugasan edu 3093 cabaran guru
Tugasan edu 3093 cabaran guru
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
 
tugasan 3038 Ust zaleha
tugasan 3038 Ust zalehatugasan 3038 Ust zaleha
tugasan 3038 Ust zaleha
 
7. Cabaran Profesion Keguruan
7. Cabaran Profesion Keguruan7. Cabaran Profesion Keguruan
7. Cabaran Profesion Keguruan
 
Seminar nasional di kab. karawang
Seminar nasional di kab. karawangSeminar nasional di kab. karawang
Seminar nasional di kab. karawang
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikan
 
Tugasan ind soalan 1 & 3 baru
Tugasan ind soalan 1 & 3 baruTugasan ind soalan 1 & 3 baru
Tugasan ind soalan 1 & 3 baru
 
Tajuk 3 done
Tajuk 3 doneTajuk 3 done
Tajuk 3 done
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
 
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion PilihanUsaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
 
peranan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moralperanan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moral
 
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
 
Mkalah citra guru
Mkalah citra guruMkalah citra guru
Mkalah citra guru
 
Kod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruanKod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruan
 
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanLaporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
 
Sahsiah guru
Sahsiah guruSahsiah guru
Sahsiah guru
 

Similar to Supervisi pendidikan

Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Rizki septa wiratna
 
Cabaran Seorang Guru Masa Kini
Cabaran Seorang Guru Masa KiniCabaran Seorang Guru Masa Kini
Cabaran Seorang Guru Masa Kini
Bazrol
 
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
ISTAFIANI AMBARWATI
 
aksi nyata menyebarkan pemahaman merdeka belajar bu widya.pdf
aksi nyata menyebarkan pemahaman merdeka belajar bu widya.pdfaksi nyata menyebarkan pemahaman merdeka belajar bu widya.pdf
aksi nyata menyebarkan pemahaman merdeka belajar bu widya.pdf
RRWIDYAANGGRAENI
 
4 refleksi edu3083_sem7_2014
4 refleksi edu3083_sem7_20144 refleksi edu3083_sem7_2014
4 refleksi edu3083_sem7_2014
awangyie
 
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Pensil Dan Pemadam
 
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaran
pidiani
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
pidiani
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)
Dewi_Sejarah
 
Kod etika profesionalisme (1)
Kod etika profesionalisme (1)Kod etika profesionalisme (1)
Kod etika profesionalisme (1)
Yusri Mohd Yusof
 

Similar to Supervisi pendidikan (20)

Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
 
Cabaran Seorang Guru Masa Kini
Cabaran Seorang Guru Masa KiniCabaran Seorang Guru Masa Kini
Cabaran Seorang Guru Masa Kini
 
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
 
Cabaran seorang guru masa kini
Cabaran seorang guru masa kiniCabaran seorang guru masa kini
Cabaran seorang guru masa kini
 
Teknologi Pendidikan.docx
Teknologi Pendidikan.docxTeknologi Pendidikan.docx
Teknologi Pendidikan.docx
 
MAKALAH MENJELASKAN PENDEKATAN PAIKEM DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
MAKALAH MENJELASKAN PENDEKATAN PAIKEM DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANMAKALAH MENJELASKAN PENDEKATAN PAIKEM DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
MAKALAH MENJELASKAN PENDEKATAN PAIKEM DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
 
aksi nyata menyebarkan pemahaman merdeka belajar bu widya.pdf
aksi nyata menyebarkan pemahaman merdeka belajar bu widya.pdfaksi nyata menyebarkan pemahaman merdeka belajar bu widya.pdf
aksi nyata menyebarkan pemahaman merdeka belajar bu widya.pdf
 
4 refleksi edu3083_sem7_2014
4 refleksi edu3083_sem7_20144 refleksi edu3083_sem7_2014
4 refleksi edu3083_sem7_2014
 
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
 
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikanGuru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
 
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaran
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
 
Uas lpp
Uas lppUas lpp
Uas lpp
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)
 
Kod etika profesionalisme (1)
Kod etika profesionalisme (1)Kod etika profesionalisme (1)
Kod etika profesionalisme (1)
 
Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1
 
JURNAL.docx
JURNAL.docxJURNAL.docx
JURNAL.docx
 
Merdek Bel dan Guru penggerak -1ppg.ppt
Merdek Bel dan Guru penggerak -1ppg.pptMerdek Bel dan Guru penggerak -1ppg.ppt
Merdek Bel dan Guru penggerak -1ppg.ppt
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Supervisi pendidikan

  • 1. UJI KOMPETENSI I “Tantangan Professional Guru di Era Global dan Supervisi Pendidikan” Disusun oleh : Wahyu Tika P (K7409177/C2/semt 2) PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
  • 2. 1. Saya setuju dengan pernyataan bahwa “guru yang memiliki profesionalisme tinggi tidak hanya sekedar melakukan transfer of knowledge tetapi harus mampu melakukan positive transfer of learning and principles.” Guru mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap pertumbuhan kita, baik pertumbuhan fisik, biologis, maupun spiritual kita. Guru haruslah mampu mendidik sebagai bekal dimasa depan selain tugas utamanya, yaitu mengajar. Selain ilmu pengetahuan, guru wajib memberikan pembelajaran mengenai kepribadian dan azas- azas masyarakat, seperti bersahabat, hangat, dan saling memberdayakan. Guru haruslah mampu memberikan arahan kepada peserta didiknya agar dapat berlaku baik dalam masyarakat. Segala yang dilakukan guru akan ditiru oleh siswanya. Tanpa disadari, guru mampu mempengaruhi pola perilaku anak didiknya. Contoh paling sederhana adalah ketika ada orang berpidato di depan, ada beberapa “oknum” guru lebih memilih untuk membalas sms, telephon, melakukan hal lain, bahkan tidur. Jika guru saja melakukan hal itu, bagaimana siswa akan barlaku baik. Tentunya siswa akan mencontoh tindakan “oknum” guru tersebut. Guru yang mempunyai profesionalitas tinggi harus membangun kepercayaan pada diri peserta didik agar mau belajar dari segala aspek kehidupan. Dengan pengarahan-pengarahan tentunya, sehigga peserta didik dapat memiliki nilai toleransi, empati, disiplin, dan kecakapan demi masa depannya sendiri. 2. Saya setuju dengan pernyataan “guru yang professional tidak akan selalu terjebak pada pola kerja yang berdasarkan pada paradigma romantisme”. Guru yang professional haruslah suka dan berpihak pada setiap perubahan terkait dengan profesionalismenya. Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin itulah orang yang beruntung, siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi, dan siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, sungguh ia adalah orang yang celaka. Dengan memiliki pola pikir yang seperti itu, guru akan dapat maju dengan sendirinya. Guru secara sadar akan meningkatkan karakter profesionalismenya (confidence, service, confidentiality, competence, contract, community, responsibility, and commitment) demi menjadi guru yang beruntung.
  • 3. Profesionalisme guru harus dimaknai sebagai proses perbaikan system dan praksis pendidikan nasional. Adanya sertifikasi merupakan awal dari pembentukan profesionalisme guru sendiri. Dengan adanya sertifikasi, bagi guru yang mendapatkannya haruslah menunjukkan kinerja professional yang mampu mengubah kualitas pembelajaran dari konvensional dan membosankan menuju dialogis dan menyenangkan. Sertifikasi menuntut para guru untuk berfikir lebih maju, tidak terpaku pada masa lalu. Sebagai contoh, guru harus mampu menguasai IPTEK minimal sama dengan peserta didiknya agar dapat mengimbangi perubahan zaman yang semakin maju. Guru yang tidak mau mengakses ilmu yang baru tentunya akan ketinggalan dan tentunya profesionalismenya akan dipertanyakan meskipun telah mengantongi sertifikat pendidik serta tunjangan-tunjangannya. Sehingga, belum tentu sertifikasi akan menjamin hilangnya pola kerja paradigm romantis. Karena pada dasarnya, semua tergantung pada tujuan sertifikasi guru itu sendiri. Jika hanya ingin mendapatkan tunjangan, maka yang didapat hanya tunjangan. Namun, jika tujuannya adalah memajukan bangsa, maka dia akan berusaha untuk mengubah paradigma pembelajaran. 3. Saya setuju dengan pernyataan “fenomena global mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan profesionalisme guru saat ini dan mendatang”. Guru memiliki tugas untuk menyiapkan para peserta didik untuk memiliki daya nalar tinggi, kreativitas, dan kemampuan melakukan jejaring system kerja yang fleksibel terhadap berbagai perubahan global. Guru harus memiliki kompetensi untuk merespon fenomena-fenomena global seperti pemakaian computer, internet, dll. Pengembangan-pengembangan ini dapat terlihat dari SD sampai perguruan tinggi dimana perbedaan itu terlihat dari pemilihan cara belajar, metode, dan alat-alatnya. - Saat SD, kita belajar secara perlahan-lahan. Guru memberikan secara utuh materi pembelajaran yang dibaca melalui buku. Karena menggunakan kurikulum 1994, maka pendidikan terpusat pada guru. Belum memberdayakan alat atau teknologi. Pembelajaran jarang dikaitkan dengan kehidupan nyata. - Saat SMP, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 1996 dan 2004 (KBK). Pembelajaran sudah mulai melibatkan para siswa. Siswa diajak untuk diskusi kelompok walaupun hanya sedikit. Materi juga masih
  • 4. cenderung terpusat pada guru. Namun, penggunaan alat/media sudah mulai nampak dengan digunakannya LCD. - Saat SMA, saya mendapatkan kurikulum 2004 dan kurikulum 2006 (KTSP). Guru lebih banyak menggunakan alat-alat pembelajaran. Sudah mulai memanfaatkan dan mengajarkan teknologi secara mendalam. Konsekuensinya, pembelajaran diperluas melalui dunia luar. Hal ini digunakan untuk memberikan pembelajaran untuk bekal masa depan. - Saat kuliah diperguruan tinggi, metode pembelajaran lebih kompleks. Belajar dipusatkan pada peserta didik. Peserta didik dituntut aktif dalam belajar. Penggunaan teknologi dimaksimalkan sejauh mungkin, sehingga peserta didik dapat memaksimalkan pengajarannya. 4. Memasuki abad 21 pendidikan akan mengalami pergeseran perubahan paradigma yang meliputi pergeseran paradigma: 1) Dari belajar terminal ke belajar sepanjang hayat. 2) Dari belajar berfokus penguasaan pengetahuan ke belajar holistic. 3) Dari citra hubungan guru-murid yang bersifat konfrontatif ke citra hubungan kemitraan 4) Dari pengajar yang menekankan pengetahuan skolastik (akademik) ke penekanan keseimbangan fokus pendidikan nilai. 5) Dari kampanye melawan buta aksara ke kampanye melawan buat teknologi, budaya, dan computer. 6) Dari penampilan guru yang terisolasi ke penampilan dalam tim kerja. 7) Dari konsentrasi eksklusif pada kompetisi ke orientasi kerja sama. Pendidikan dihadapkan pada tantangan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi berbagai tantangan dan tuntutan yang bersifat kompetitif. Saya sebagai peserta didik sudah merasakan adanya perubahan paradigma pembelajaran tersebut, walaupun kadarnya masih minim. Guru masih sedikit yang memanfaatkan berbagai lingkungan belajar. Sebaliknya guru yang tidak mau belajar lebih memilih memberikan pelajaran sesuai dengan system tradisional. Guru tidak memanfaatkan fasilitas yang diberikan semaksimal mungkin. Namun guru yang mulai berkembang dan mau maju sangat memanfaanfaatkan teknologi yang ada dan menganggap hal ini lebih mempermudah untuk memberikan pembelajaran.
  • 5. 5. Saya setuju dengan pertanyaan “untuk dapat merespon fenomena global di dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan secara optimal dan professional multiple intelligent dalam diri siswa”. Untuk merespon fenomena global, guru harus menguasai multiple intelligent dimana minimal kita mengerti bagaimana cara membedakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik. Dengan kita mengetahui apa kependaian seorang itu, maka pengetahuan akan diserap lebih cepat. Sebagai peserta didik di LPTK, saya akan mempersiapkan diri agar dapat memiliki kemampuan-kemampuan itu. Pada dasarnya, kita telah memiliki kemampuan itu, tinggal kita mempertajamnya agar dapat bermanfaat di kemudian hari. Dengan menguasai kemampuan itu, kita dapat mengenali kemampuan anak didik kita kelak, sehingga dapat mentransfer pendidikan dengan lebih cepat kepada peserta didik. B. Hubungan antara supervisi dan pernyataan “guru yang professional tidak akan selalu terjebak pada pola kerja yang berdasarkan pada paradigma romantisme”. Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles, supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, material, technique, method, teacher, student, an envirovment). Situasi belajar inilah yang seharusnya diperbaiki dan ditingkatkan melalui layanan kegiatan supervisi. Dengan demikian layanan supervisi tersebut mencakup seluruh aspek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Konsep supervisi tidak bisa disamakan dengan inspeksi, inspeksi lebih menekankan kepada kekuasaan dan bersifat otoriter, sedangkan supervisi lebih menekankan kepada persahabatan yang dilandasi oleh pemberian pelayanan dan kerjasama yang lebih baik diantara guru-guru, karena bersifat demokratis. Dengan demikian, supervisi ditujukan kepada penciptaan atau pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Untuk itu ada dua hal (aspek) yang perlu diperhatikan yaitu, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hal-hal yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Karena aspek utama adalah guru, maka layanan dan aktivitas kesupervisian harus lebih diarahkan kepada upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Untuk itu guru harus memiliki yakni : 1) kemampuan personal, 2) kemampuan professional, 3) kemampuan sosial.
  • 6. Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Guru dengan Supervise di abad sekarang ini, yaitu era globalisasi dimana semuanya serba digital, akses informasi sangat cepat dan persaingan hidup semakin ketat, semua bangsa berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Hanya manusia yang mempunyai sumber daya unggul dapat bersaing dan mempertahankan diri dari dampak persaingan global yang ketat. Termasuk sumber daya pendidikan. Yang termasuk dalam sumber daya pendidikan yaitu ketenagaan, dana dan sarana dan prasarana. Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek “guru” dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional. Bila seorang guru tidak pernah membaca informasi yang baru, tidak menambah ilmu pengetahuan tentang apa yang diajarkan, maka ia tidak mungkin memberi ilmu dan pengetahuan dengan cara yang lebih menyegarkan kepada peserta didik. Setiap guru perlu menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan output pendidikan berkualitas. Itulah sebabnya guru perlu belajar terus menerus, membaca informasi terbaru dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran agar suasana belajar mengajar menggairahkan dan menyenangkan baik bagi guru apalagi bagi peserta didik. Peningkatan sumber daya guru bisa dilaksanakan dengan bantuan supervisor, yaitu orang ataupun instansi yang melaksanakan kegiatan supervisi terhadap guru. Perlunya bantuan supervisi terhadap guru berakar mendalam dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan pendidikan dasar adalah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif, yaitu sikap yang menciptakan situasi dan relasi di mana guru-guru merasa aman dan diterima sebagai subjek yang dapat berkembang sendiri. Guru- guru senantiasa harus berusaha mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan berdasarkan kurikulum dapat terlaksana secara baik. Namun demikian, upaya tersebut tidak selamanya berjalan mulus. Banyak hal sering menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang diterima, keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat yang tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih harus ditingkatkan dan bahkan proses memecahkan masalah belum terkuasai. Guru profesional memiliki pengalaman mengajar, kapasitas intelektual, moral, keimanan, ketaqwaan, disiplin, tanggungjawab, wawasan kependidikan yang luas,
  • 7. kemampuan manajerial, trampil, kreatif, memiliki keterbukaan profesional dalam memahami potensi, karakteristik dan masalah perkembangan peserta didik, mampu mengembangkan rencana studi dan karir peserta didik serta memiliki kemampuan meneliti dan mengembangkan kurikulum. Guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam pemakaian sarana dan media yang ada demi peningkatan mutu pendidikan. Dengan adanya supervisi, diharapkan guru akan terhindar dan menghindari paradigma romantisme yang tidak mau berubah karena masa lalu yang sukses.