SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 153
Baixar para ler offline
PENGENALAN IP
1
Disusun Oleh :
- Rut Ertika
- Muhammad Anwari
- Mohamad Syahral
- Syarifah Muthia Putri
- Nor Kumalasari Caecar Pratiwi
- Varuliantor Dear
- Catur Budi Waluyo
- Annisa Dian Kumalasari
Daftar Isi :
- Pendahuluan
- The OSI Model and The TCP/IP Protocol Suite
- Rangkaian Protocol TCP/IP
- Network Layer
- IPV4
- Delivery and Forwarding of IP Packet
- Mobile IP
- IPV6 Addressing
Pendahuluan
Sejarah Internet 1961-1972
Prinsip awal paket-switching :
◦ 1961 : Teori antrian dari Kleinrock memperlihatkan kefektifan packet-
switching
◦ 1964 : Baran mengembangkan packet-switching utk jar militer
◦ 1967 : ARPAnet didukung oleh Advanced Research Projects
Agency
◦ 1969 : node ARPAnet pertama beroperasi, jar awal dg 4 node
◦ 1972 :
◦ ARPAnet didemonstrasikan
◦ NCP (Network Control Protocol) host-host protocol pertama
◦ e-mail program pertama
◦ ARPAnet mempunyai 15 node
Networking 1972-1980
Internetworking, local area network:
◦ 1970 : ALOHAnet satellite network di Hawaii
◦ 1973 : PhD thesis Metcalfe mengusulkan Ethernet
◦ 1974 : Cerf dan Kahn mengembangkan arsitektur utk
interconnecting networks
◦ akhir 70’an:
◦ proprietary architectures: DECnet, SNA, XNS
◦ switching dg panjang packet tetap (cikal bakal ATM)
◦ 1979: ARPAnet mempunyai 200 nodes
Networking 1972-1980
Internetworking, local area network:
◦ Vinton G. Cerf & Robert E. Kahn mengusulkan prinsip
internetworking:
◦ Minimalism
◦ Autonomy
◦ Tdk ada perubahan diperlukan utk interconnect networks
◦ Model best effort service
◦ stateless routers
◦ decentralized control
1980-1990
Protokol baru, perkembangan jaringan:
◦ 1983 : penggelaran TCP/IP
◦ 1982: protokol e-mail SMTP didefinisikan
◦ 1983: DNS didefinisikan utk translasi name-to-IP-address
◦ 1985: FTP protocol didefinisikan
◦ 1988: TCP congestion control
◦ Jar nasional baru: NSFnet, CSNET, BITnet, Minitel
◦ 100,000 hosts yang terhubung ke jar
1990-an
Komersialisasi World Wide Web
◦ 1991: NSF mengijinkan komersialisasi penggunaan NSFnet (ditutup pd
1995)
◦ awal 1990an: WWW
◦ hypertext [Bush 1945, Nelson 1960’s]
◦ HTML, http: Berners-Lee
◦ 1994: Mosaic, later Netscape
◦ akhir 1990an: komersialisasi WWW
◦ akhir 1990’an
◦ ~ 50 juta komputer terhubung ke Internet
◦ ~ 100 juta user
◦ Link backbone 1 Gb/s
2000-saat ini
Devices, Services :
◦ Makin banyak devices di Internet
◦ Link Backbone ~ 40Gb/s
◦ Link Access ~ 100Mb/s
◦ Services:
◦ Google, Amazon, YouTube, Flickr, dll.
Protocol dan Standards
◦ Protocol : aturan yang mengatur komunikasi
◦ Sebuah protokol mendefinisikan apa yang
dikomunikasikan , bagaimana komunikasinya , dan kapan itu dikomunikasikan .
◦ Elemen-elemen protokol: syntacs, semantics, timing.
◦ syntacs : mengacu pada struktur dan format data, yaitu urutan yang disajikan
◦ Semantics: mengacu pada arti dari setiap bagian bit.
◦ Timing: mengacu pada dua karakteristik. Kapan data harus dikirim dan bagaimana
kecepatan data kirim
Standard Komunikasi data terbagi dalam 2 kategori :
◦ De facto: standard yang belum disetujui oleh badan
organisasi, tetapi telah digunakan sebagai standard.
◦ De jure: standard yang telah disahkan secara resmi.
Standard Organisasi
◦ International Standards Organization (ISO) 1947
◦ International Telecommunications Union–
Telecommunications Standards Sector (ITU-T) 1970.
dikhususkan untuk penelitian dan pembentukan
standar untuk telekomunikasi pada umumnya,
telepon dan data sistem
pada khususnya.
Standard Organisasi
◦ American National Standards Institute (ANSI).
◦ Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
mengawasi standar internasional untuk komputasi dan
komunikasi.
◦ Electronic Industries Association (EIA).
◦ World Wide Web Consortium (W3C).
◦ Open Mobile Alliance (OMA). Menyediakan standar terpadu
untuk protokol aplikasi.
Forum:
◦ Forum bekerja dengan universitas dan pengguna untuk menguji,
mengevaluasi, dan standarisasi teknologi baru.
◦ Frame Relay Forum dibentuk oleh Digital Equipment
Corporation, Northern Telecom, Cisco, dan StrataCom untuk
mempromosikan penerimaan dan pelaksanaan Frame Relay.
◦ ATM Forum mempromosikan penerimaan dan penggunaan
Asynchronous Transfer Mode (ATM) teknologi.
◦ Universal Plug and Play (UPnP) Forum. forum yang mendukung
dan mempromosikan menyederhanakan pelaksanaan jaringan
dengan menciptakan perangkat jaringan nol-konfigurasi yaitu
perangkat dapat bergabung dengan jaringan tanpa konfigurasi
apapun.
Regulatory Agencies:
◦ Untuk melindungi kepentingan publik dengan mengatur
radio, televisi, dan kawat / kabel komunikasi.
◦ Federal Communications Commission (FCC). memiliki
kewenangan atas antarnegara dan perdagangan internasional
yang berhubungan dengan komunikasi.
INTERNET STANDARDS
◦ Standar Internet adalah spesifikasi yang digunakan dan dianut oleh orang-orang
yang bekerja dengan internet.
◦ Internet draft adalah dokumen kerja (a work in progress) dengan status resmi yang
berumur 6 bulan.
◦ Rekomendasi dari otoritas Internet, draf dapat dipublikasikan sebagai Request for
Comment (RFC).
◦ Setiap RFC diedit, diberi nomor, dan membuat
ketersediaan untuk semua pihak yang berkepentingan.
Adminitrasi Internet
Gambar Administrasi Internet [1]
Administrasi Internet:
◦ ISOC mempromosikan penelitian dan kegiatan.
◦ IAB adalah penasihat teknis untuk ISOC tersebut.
◦ IETF adalah forum kerja kelompok yang bertanggung jawab
untuk masalah-masalah operasional.
◦ IRTF adalah forum kerja kelompok fokus pada topik
penelitian jangka panjang.
◦ ICANN bertanggung jawab untuk manajemen nama domain
dan alamat Internet.
◦ NIC bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan
mendistribusikan informasi tentang protokol TCP / IP.
The OSI Model and
theTCP/IP Protocol Suite
OSI (Open Systems Interconnection)
◦ ISO (International Standards Organization), 1947
◦ OSI : Suatu model sistem interkoneksi hardware dan software yang membagi task
(proses/tugas) kompleks menjadi subtask (subproses) dalam bentuk layers (lapis-lapis)
◦ OSI model : 7 Layers
◦ Layer yang lebih tinggi menggunakan services (layanan) layer di bawahnya
Model OSI (7 layers)
Gambar Model OSI Layer [1]
TCP/IP dan Model OSI
Gambar TCP/IP dan Model OSI [1]
TCP/IP dan Model OSI
Gambar TCP/IP dan Model OSI [1]
Layer OSI
Gambar Layer OSI [1]
Exchange dengan Model OSI
Gambar Exchange dengan Model OSI [1]
Physical Layer
Physical Layer : Megirimkan bits antar nodes
Unit komunikasi : bit
Gambar Physical Layer [1]
Data Link Layer
Data Link : Mengirimkan frame antar node
Unit komunikasi : frame
Defines frames into manageable data units, Physical addressing, Flow control,
Error control, Access control
Gambar Datalink Layer [1]
Network Layer
Network Layer : Mengirimkan packet dari original source ke tujuan
Unit komunikasi : packet
Source-to-destination delivery, possibly across multiple networks
Logical addressing
Routing
Gambar Network Layer [1]
Transport Layer
Transport layer : mengirimkan pesan dari satu proses ke yang lainnya
Process-to-process delivery of entire message
Port addressing
Segmentation and reassembly
Connection control: connectionless or connection-oriented
End-to-end flow control
End-to-end error control
Gambar Transport Layer [1]
Session Layer
Session Layer : responsible for dialog control and synchronization
Gambar Session Layer [1]
Presentation Layer
Presentation layer is responsible for translation, compression, and encryption.
Gambar Presentation Layer [1]
Application Layer
Application Layer : menyediakan layanan ke user
User bisa mengakses network layer.
Interface user dapat berupa E-Mail, File transfer and access, Remote log-in, WWW
Gambar Application Layer [1]
Kesimpulan Layer
Gambar Kesimpulan Tugas [1]
Addressing pada TCP/IP
Gambar Addressing pada TCP/IP [1]
Addressing pada TCP/IP
Gambar Addressing pada TCP/IP [1]
Addressing pada TCP/IP : Physical
07:01:02:01:2C:4B
A 6-byte (12 hexadecimal digits) physical address.
Gambar Addressing pada TCP/IP di Layer Physical [1]
Addressing pada TCP/IP : Network
132.24.75.9
An internet address
in IPv4 in decimal
numbers
80
A 16-bit port
address represented
as one single
number.
Gambar Addressing pada TCP/IP di Layer Network [1]
RANGKAIAN
PROTOKOLTCP/IP
DASARTEKNOLOGI
Agenda
Jaringan Backbone
LAN dengan kabel
LAN nirkabel
Point-to-Point WAN
Switched WANs
Perangkat Koneksi
Jaringan Backbones
Internet sebagai rangkaian jaringan backbone
Jaringan-jaringan backbone
terhubung dengan perangkat koneksi
seperti router atau pusat koneksi.
Pengguna merupakan bagian lain
dari jaringan local ISP atau
terhubung melalui jaringan point-to-
point ke jaringan local. Secara
konsep, internet adalah serangkaian
jaringan backbone dari sejumlah
WAN, LAN, point-to-point WAN, dan
perangkat koneksi atau switch.
LAN dengan kabel
Local area network (LAN) adalah jaringan computer yang dirancang
untuk area geografis yang terbatas seperti gedung atau kampus.
Walaupun LAN dapat digunakan sebagai jaringan terisolasi untuk
menghubungkan dalam suatu organisasi untuk keperluan tertentu
untuk berbagi sumber daya, kebanyakan LAN saat ini juga terhubung
dengan WAN atau internet.
Beberapa teknologi LAN di pasaran antara lain adalah Ethernet,
token ring, token bus, FDDI, dan ATM LAN, tetapi kemudian Ethernet
menjadi teknologi yang dominan.
LAN dengan kabel
Standar IEEE
Format Frame
Pengalamatan
Evolusi Ethernet
Standar Ethernet
Ethernet Cepat
Ethernet Gigabit
Ethernet 10-Gigabit
Gambar (a) (b) (c) LAN dengan Kabel [1]
(a)
(b)
(c)
LAN Nirkabel
Komunikasi nirkabel adalah salah satu teknologi yang tumbuh pesat.
Kebutuhan perangkat koneksi tanpa kabel meningkat di mana-mana.
LAN nirkabel dapat ditemui di gedung perkantoran, dan banyak
tempat umum. Pada topik ini akan terkonsentrasi pada dua teknologi
nirkabel untuk LAN; IEEE 802.11 LAN nirkabel, (yang kadang disebut
juga dengan Ethernet nirkabel ), dan Bluetooth, teknologi untuk LAN
nirkabel yang kecil.
LAN Nirkabel
IEEE 802.1
MAC Sublayer
Mekanisme Pengalamatan
Bluetooth
Gambar LAN Nirkabel [1]
Point-to-Point WANs
Tipe jaringan kedua yang kita temui dalam pada internet adalah
point-to-point WAN. point-to-point WAN menghubungkan dua
perangkat remote dengan koneksi yang tersedia pada jaringan
public seperti jaringan telepon. Bahasan dibatasi pada teknologi
modem yang tradisonal, jaringan DSL, Modem kabel, T-Lines dan
SONET.
Point-to-Point WANs
65K Modems
Teknologi DSL
Modem Kabel
T Lines
 SONET
PPP
Gambar Point-to-Point WANs [1]
Switched WANs
Jaringan backbone internet dapat berupa switched WAN. switched
WAN adalah WAN yang mencakup area yang luas (Negara bagian
atau sebuah Negara) dan menyediakan akses ke beberapa titik ke
pengguna. Dalam jaringan, terdapat jaringan mesh point-to-point
yang terhubung dengan switches. Switches, koneksi multiple port,
memungkinkan koneksi ke beberapa masukan dan keluaran.
teknologi Switched WAN berbeda dari terknologi LAN dalam
banyak hal.
Switched WANs
X25
Frame Relay
ATM
• Digunakan sebagai WAN untuk membawa paket IP
• Dirancang sebelum adanya internet
• Protokol 3 layer (TCP/IP 7 layer) > menyebabkan konflik
• Dirancang ketika media transmisi masih belum bias diandalkan
• Dirancang sebagai pengganti X25
• High data Rates : 1.544 – 44.736 MBps
• Bursty Data (data rates yang dinamis)
• Paket data lebih sedikit untuk media transmisi yang berkembang
A1
C1
A2
B1
C2
B2
C3
A3
A1C1A2B2 B1C3 C2A3
Gambar ATM [1]
Switched WANs
Gambar Switched WANs [1]
Perangkat Koneksi
LAN atau WAN tidak berjalan normal dalam isolasi, keduanya
terkoneksi satu sama lain atau ke Internet. Untuk menghubungkan
LAN dan WAN menggunakan perangkat koneksi. Perangkat koneksi
dapat bekerja pada lapisan berbeda dari model internet. Kita
mendiskusikan 3 jenis perangkat koneksi : repeaters (hubs), bridges
(switches dua layer), dan routers (switches tiga layer).
Perangkat Koneksi
Repeaters Bridges Routers
Gambar Perangkat Koneksi [1]
Perangkat Koneksi
Repeaters
Repeater adalah perangkat yang bekerja hanya pada lapisan fisik,
menerima sinyal dan sebelum sinyal melemah atau rusak, membangkitkan
kembali dan mengulang rangkaian bit asli.
Sent
Maintained
Gambar Repeater [1]
Perangkat Koneksi
Bridges
Bridge bekerja pada kedua lapisan
fisik dan data, sebagai perangkat
lapisan fisik membangkitkan
kembali sinyal yang diterima.
Sebagai perangkat lapisan data
link bridge dapat memeriksa
alamat MAC (sumber dan tujuan)
yang tercakup dalam frame
a. Original
Address Port
c. After D sends a frame to B
71:2B:13:45:61:41 1
464:2B:13:45:61:13
Address Port
d. After B sends a frame to A
71:2B:13:45:61:41 1
4
271:2B:13:45:61:42
64:2B:13:45:61:13
Address Port
e. After C sends a frame to D
71:2B:13:45:61:41 1
4
3
271:2B:13:45:61:42
64:2B:13:45:61:12
64:2B:13:45:61:13
Address Port
M MM M
Gambar Bridges [1]
Perangkat Koneksi
Routers
Router adalah perangkat 3 layer,
bekerja pada lapisan fisik, data
link dan jaringan.
Pada lapisan fisik membangkitkan
kembali sinyal yang diterima, pada
lapisan data link router memeriksa
alamat lapisan fisik (sumber dan
tujuan) yang terdapat dalam paket,
dan pada lapisan jaringan router
memeriksa alamat lapisan jaringan
(dalam lapisan IP)
Gambar Router [1]
Network layer
Pendahuluan
Gambar Jaringan Internet Secara Umum [1]
Gambar Jaringan Internet LAN atau WAN[1]
Switching
◦ Circuit Switching
Pada circuit switching message dikirimkan dari source ke destination tanpa membagi message
ke dalam paket.
◦ Packet Switching
Pada packet switching message dari sumber dibagi menjadi beberapa paket sebelum
ditransmisikan dan kemudian paket-paket tersebut disusun kembali di penerima.
Packet Switching Pada Network Layer
◦ Network layer didesain sebagai packet-switched network. Sehingga message pada sumber
dibagi menjadi beberapa paket yang disebut sebagai datagram dan masing-masing
datagram dikirim dari sumber ke penerima.
◦ Datagram yang diterima disusun kembali pada penerima sebelum mendapatkan message
asli yang dikirim.
◦ Packet-Switched network layer pada internet awalnya didesain sebagai layanan
connectionless dan kemudian saat ini cenderung berubah menjadi layanan connection-
oriented.
Connectionless Service
◦ Ketika layanan internet dimulai, network layer akan menyediakan layanan connectionless
dimana protocol pada network layer akan bekerja secara independen, dengan masing-
masing paket tidak memiliki hubungan satu sama lain.
◦ Paket dapat melewati path yang sama atau path yang berbeda untuk menuju penerima.
Gambar Connectionless Service [1]
Connection-Oriented Service
◦ Pada connection-oriented terdapat hubungan antar semua paket dari message.
◦ Sebelum semua datagram message dikirimkan, sebuah virtual connection harus dibentuk
dahulu sebagai path untuk semua datagram.
◦ Setelah connection terbentuk, datagram bisa mengikuti path yang sama.
Gambar Connectionless- Oriented [1]
Setup Phase
Gambar Setup Phase [1]
Acknowledge Packet
Gambar Acknowledge Packet [1]
Data Transfer
Gambar Data Transfer [1]
Teardown Phase
◦ Setelah semua paket dikirimkan dari source A ke destination B, kemuadian source A
akan mengirimkan special paket yang disebut teardown paket dan destination B
memberi respon dengan confirmation packet dimana pada tahap tersebut data didalam
tabel akan dihapus.
Contoh Network Layer Service
Gambar Contoh Network Layer Service [1]
Layanan pada Komputer Source
Gambar Network Layer pada Komputer Source [1]
Layanan Pada Router
Gambar Network Layer pada Router [1]
Layanan Pada Komputer Destination
Gambar Network Layer pada Komputer Destination [1]
Beberapa Masalah dalam Network Layer
◦ Error Control
Error Control merupakan mekanisme mendeteksi corrupted, lost atau duplicate datagram.
Error control juga meliputi mekanisme untuk mengkoreksi kesalahan setelah terdeteksi
error.
◦ Flow Control
Flow control mengatur jumlah data yang dikirimkan oleh sumber sehingga tidak
menyebabkan overwhelming pada destination. Jika upper layer pada komputer sumber
mengirimkan data lebih cepat daripada upper layer pada computer destination maka
receiver akan mengalami kebanjiran data. Untuk mengotrol flow data maka receiver harus
mengirimkan feedback kepada pengirim untuk memberikan informasi tentang kebanjiran
data.
◦ Congestion Control
Congestion adalah situasi didalam network layer yang menerima terlalu banyak datagram
pada area tertentu. Congestion bisa terjadi jika datagram yang dikirimkan oleh computer
source di atas kapasitas network atau router. Jika hal ini terjadi, router akan membuang
beberapa datagram.
IPv4
PENGANTAR
Sebuah IPv4 terdiri dari 32 bit  Dengan panjang 32 bit ini maka akan
tersedia sekitar 232 atau 4,294,967,296 alamat IP.
IPv4 bersifat unik dan universal. Unik berarti satu alamat IP hanya
mungkin digunakan oleh 1 perangkat, tidak mungkin 2 perangkat yang
berbeda menggunakan 1 alamat IP yang sama. Sedangkan Universal
berarti alamat IP tersebut harus bisa dimengerti oleh semua perangkat
yang tersambung di internet.
Ada 3 bentuk penulisan yang biasanya digunakan untuk menyatakan
sebuah alamat IP pada IPv4 ini, yaitu:
◦ Notasi Biner (Basis 2)  32 bit IPv4 akan dibagi kedalam 4-Octet / 4-
Byte
◦ Notasi Titik-Desimal (Basis 256)  Bit biner sepanjang 32 bit, dibagi
menjadi masing-masing 8 bit kemudian di translasikan terlebih kedalam
bilangan desimal berbasis 256. Sehinggan diperoleh 4 oktet bilangan
desimal, yang antar oktet nya dipisahkan oleh tanda Dot (Titik).
◦ Notasi Heksadesimal (Basis 16) Bit biner sepanjang 32 bit, dibagi
menjadi masing-masing 4 bit, setiap 4 bit tersebut di translasikan
kedalam bilangan heksadesimal. Sehinggan diperoleh deretan bilangan
heksadesimal sebanyak 8 angka atau huruf.
74
 Notasi Biner (Basis 2)
0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
 Notasi Titik- Desimal (Basis 256)
0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20
64+32+16+4+1=117 128+16+4+1=149 16+8+4+1=29 128+64+32+8+2=234
117 . 149 . 29 . 234
 Notasi Heksadesimal (Basis 16)
76
0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
23 22 21 20 23 22 21 20 2322212023222120 23 22 21 20 23 22 21 20 2322212023222120
4+2+1=7 4+1=5 8+1=9 4+1=5 1 4+1=5 8+4+2=14=E 8+2=10=A
0x759515EA  759515EA16
Pengalamatan CLASSFULL
◦ Jenis pengalamatan ini mebagi IP address kedalam kelas-kelas, yaitu kelas A
B, C, D dan E. Setiap kelas menempati sebagian dari ruang dalam alama
secara keseluruhan.
Gambar Pengalamatan CLASSFULL [1]
78
00000001 00001011 00001011 11101111  A
11000001 10000011 00011011 11111111  C
10100111 11011011 10001011 01101111  B
11110011 10011011 11111011 00001111  E
Gambar Pengalamatan CLASSFULL [1]
NetID and HostID  2 Tingkal Level Pengalamatan pada IPv4
◦ Masing-masing Alamat IP pada kelas A, B dan C, dibagi kedalam
2 level, yaitu NetworkID (NetID) dan HostID. Setiap bagian baik
NetID maupun HostID panjangnya berbeda-beda, tergantung
kepada kelasnya. Gambar dibawah ini menunjukan panjang byte
dari NetID dan HostID pada setiap kelas.
80
Gambar NetID dan HostID [1]
Menentukan Alamat Jaringan (Network Address) menggunakan
SubnetMask
Gambar [1]
◦ Contoh 1: Sebuah router menerima paket dengan alamat tujuan
201.24.67.32. Tunjukan bagaimana router mencari alamat
jaringan (Network Address) dari paket tersebut!
◦ Solusi
◦ 201.24.67.32 ialah alamat IP kelas B, kita asumsikan bahwa router
menggunkan alamat SubnetMask default untuk kelas B yaitu
255.255.0.0, maka untuk mencari Network Address dari paket,
router akan melakukan proses AND antara alamat IP dan
SubnetMask:
82
Gambar [1]
Contoh 2 : Diberikan salah satu lamat IP yang terdapat dalam 1 jaringan, yaitu
73.22.17.25. Tentukan alamat pertama dan alamat terakhir dari kelompok alamat IP
dalam jaringan tersebut!
Solusi
Gambar 1 menunjukan konfigurasi jaringan tersebut. Alamat 73.22.17.25  Kelas A
 8 BitsNetwork ID  24 BitsHost ID
1. Jumlah seluruh alamat yang mungkin ialah N = 232−n = 224 = 16,777,216.
2. Maka Alamat pertama dari blok tersebut ialah 73.0.0.0/8 (Ubah bit hostID (24 bit
3 oktet terakhir) menjadi bit 0 semua). Dan angka 8 menunjuka nilai N (NetID)
3. Dan alamat terakhir dari blok tersebut ialah 73.255.255.255/8 (Ubah bit hostID
(24 bit 3 oktet terakhir) menjadi bit 1 semua)
Gambar [1]
Contoh 3 : Diberikan salah satu lamat IP yang terdapat dalam 1 jaringan, yaitu
180.8.17.9. Tentukan alamat pertama dan alamat terakhir dari kelompok
alamat IP dalam jaringan tersebut!
Solusi
Gambar 2 menunjukan konfigurasi jaringan tersebut. Alamat 180.8.17.9 
Kelas B 16 Bit Network ID  216BitsHost ID
1. Jumlah seluruh alamat yang mungkin ialah N = 232−n = 216 = 65,536.
2. Maka Alamat pertama dari blok tersebut ialah18.8.0.0/16 (Ubah bit hostID
(16 bit, 2 oktet terakhir) menjadi bit 0 semua). Dan angka 16 menunjukan
nilai N (NetID)
3. Dan alamat terakhir dari blok tersebut ialah 18.8.255.255/16 (Ubah bit
hostID (16 bit, 2 oktet terakhir) menjadi bit 1 semua).
Gambar [1]
Contoh 4 : Gambar 3 menunjukan sebuah jaringan menggunakan pengalamatan
kelas B sebelum melakukan subnetting. Kita hanya memiliki 1 jaringan dengan
jumlah host sebanyak 216. Jaringan terhubung ke sebuah router di internet
melalui sebuah koneksi tunggal. Tanda /16 menunjukan jumlah bit NetID pada
kelas B.
Gambar [1]
Contoh 5 : Gambar 4 menunjukkan jaringan yang sama pada Gambar 3 setelah
subnetting. Seluruh jaringan masih terhubung ke internet melalui router yang
sama. Namun, jaringan telah menggunakan router privat untuk membagi jaringan
menjadi empat subnetwork. Keseluruhan Internet masih melihatnya sebagai satu
jaringan; walaupun internal jaringan yang dibuat menjadi empat subnetwork.
Setiap subnetwork sekarang dapat memiliki hampir 214 host. Jaringan ini misalnya
milik kampus universitas dengan empat sekolah (bangunan) yang berbeda.
Setelah subnetting, masing-masing sekolah memiliki subnetwork sendiri, tapi
seluruh kampus masih merupakan satu jaringan untuk Internet. Perhatikan bahwa /
16 dan / 18 menunjukkan panjang netid dan subnetids.
Gambar [1]
Perbandingan Subnet, Subnet Mask default, dan Supernet mask
Gambar [1]
Pengalamatan Classless
Dengan pertumbuhan internet, sudah jelas bahwa ruang alamat yang lebih besar
diperlukan sebagai solusi jangka panjang. Semakin besar ruang alamat, maka
panjang alamat IP yang akan meningkat, yang berarti format paket IP perlu diubah.
Meskipun solusi jangka panjang telah dirancang yaitu IPv6, solusi jangka pendek
juga dirancang untuk menggunakan ruang alamat yang sama tetapi untuk
mengubah distribusi alamat untuk memberikan bagian yang adil untuk setiap
organisasi. Solusi jangka pendek masih menggunakan alamat IPv4, tapi itu disebut
pengalamatan classless
89
In classless addressing, the prefix defines the network and the suffix
defines the host.
The prefix length in classless addressing can be 1 to 32.
In classless addressing, we need to know one of the addresses in the block
and the prefix length to define the block.
Gambar [1]
Contoh 6: Salah satu alamat di blok adalah 167.199.170.82/27. Cari jumlah alamat
di jaringan tersebut, alamat pertama, dan alamat terakhir.
Solusi
Alamat diatas memiliki prefik sebanyak 27 bit (N =27). Maka Jaringan tersebut
memili alamat subnet yang terdiri dari 27 bit 1 dan 5 bit 0.
11111111.11111111.11111111.11100000  255.255.255.240
a. Jumlah alamat yang tersedia pada blok tersebut ialah 232 − n = 25 = 32.
b. Gunakan operasi AND untuk menentukan alamat pertWe use the AND operation
to find the 1st addrema didalam blok tersebut (Alamat pertama biasanya
digunakan sebagai network address).
c. Untuk menentukan Last Address, pertama ubahlah SubnetMask menjadi
komplemenya. Kemudian lakukan operasi OR dengan alamat IP yang tersedia.
167.199.170.64
167.199.170.95
25 = 32 Host Address  167.199.170.64 s/d 167.199.170.95
Gambar [1]
Contoh 7: Sebuah organisasi diberikan blok alamat dengan alamat awal 14.24.74.0/24.
Organisasi tersebut perlu memiliki 3 subblok alamat untuk digunakan dalam tiga subnet , 3
subblok tersebut masing-masing sebagai berikut:
 1 subblok dengan 120 Alamat
 1 subblok dengan 60 Alamat
 1 subblok dengan 10 Alamat
Solusi
Terdapat 232 − 24 = 256 total alamat pada blok ini.
Alamat Pertama 00001110 00011000 01001010 00000000
Komplemen dari Network Mask 00000000 00000000 00000000 11111111
Alamat Terakhir 00001110 00011000 01001010 11111111
14.24.74.255
a. Untuk subblok pertama kita alokasikan 128 alamat (27). Maka subnetmask ialah 32-
7 = 25. Alamat pertama ialah 14.24.74.0/25; alamat terakhir ialah 14.24.74.127/25.
b. Untuk subblok pertama kita alokasikan 64 alamat (26). Maka subnetmask ialah 32–
6= 26. Alamat pertama pada subblok ini ialah 14.24.74.128/26; dan alamat terakhir
ialah 14.24.74.191/26.
c. Untuk subblok pertama kita alokasikan 16 alamat (24). Maka subnetmask ialah 32–
4= 28. Alamat pertama dari subblok ini ialah 14.24.74.192/28; dan alamat terakhir
ialah 14.24.74.207/28.
d. Jika kita menambahkan semua alamat dalam subblok sebelumnya, hasilnya adalah
208 alamat, yang berarti 48 alamat yang tersisa di cadangan. Alamat pertama
dalam kisaran ini adalah 14.24.74.208. Alamat terakhir adalah 14.24.74.255. (Liat
Ilustrasi pada Gambar 6).
First Address Last Address
1st Subblock 120 Address  128 Address 14.24.74.0 / 25 14.24.74.127 / 25
2nd Subblock 60 Address  64 Address 14.24.74.128 / 26 14.24.74.191 / 26
3rd Subblock 10 Address  16 Address 14.24.74.192 / 16 14.24.74.207 / 28
Gambar [1]
Contoh 8 : Asumsikan sebuah perusahaan memiliki tiga kantor: Pusat, Timur, dan
Barat. Kantor pusat terhubung ke kantor Timur dan Barat melalui jalur WAN privat.
Perusahaan ini diberikan blok 64 alamat dengan alamat awal 70.12.100.128/26.
Manajemen telah memutuskan untuk mengalokasikan 32 alamat untuk kantor pusat
dan membagi sisa alamat antara kantor Timur dan Barat. Jumlah alamat yang
ditugaskan dan panjang prefiks sebagai berikut:
Kantor Pusat 32 Address = 25 N = 32 – 5 = 27 70.12.100.128 / 27 70.12.100.159 / 27
Kantor Timur 16 Address = 24 N = 32 – 4 = 28 70.12.100.160 / 28 70.12.100.175 / 28
Kantor Barat 16 Address = 24 N = 32 – 4 = 28 70.12.100.176 / 28 70.12.100.191/28
◦ Gambar 7 menunjukkan konfigurasi yang dirancang oleh
manajemen. Salah satu alamat ini digunakan untuk router dan
perusahaan telah mencadangkan alamat terakhir di subblock
tersebut. Perusahaan tidak menggunakan alamat untuk point-to-
point koneksi di WAN.
96
Gambar [1]
Contoh 9: Sebuah ISP diberikan blok alamat dimulai dengan 190.100.0.0/16 (65.536
alamat). ISP perlu untuk mendistribusikan alamat ini untuk tiga kelompok
pelanggan sebagai berikut:
 Kelompok 1 memiliki 64 pelanggan; masing-masing membutuhkan sekitar 256
alamat.
 Kelompok 2 memiliki 128 pelanggan;masing-masing membutuhkan sekitar 128
alamat.
 Kelompok 3  memiliki 128 pelanggan; masing-masing membutuhkan sekitar 64
alamat.
Kami merancang subblok dan mencari tahu berapa banyak alamat masih tersedia
setelah alokasi tersebut.
◦ Solusi
◦ Mari kita memecahkan masalah dalam dua langkah. Pada langkah
pertama, alokasikan subblok alamat untuk masing-masing
kelompok. Jumlah alamat dialokasikan untuk masing-masing
kelompok dan panjang prefiks untuk setiap subblok dapat
ditemukan sebagai
98
Kel 1 64 x 256 = 16384 (214) N = 32–14=18 190.100.0.0 / 18 190.100.63.255 / 18
Kel 2 128 x 128 = 16384 (214) N = 32–14=18 190.100.64.0 / 18 190.100.127.255 / 18
Kel 3 128 x 64 = 8192 (213) N = 32–13=19 190.100.128.0 / 19 190.100.159.255/19
Gambar Desain Hierarki untuk Tingkat Pertama [1]
Gambar Alamat pertama untuk setiap pelanggan sebagai alamat subnet dan alamat
terakhir sebagai alamat khusus [1]
 Membahas tentang “delivery of packets”  direct dan
indirect delivery.
 Membahas tentang “forwarding of packets”  destination-
address–based forwarding dan label-based forwarding.
 Membahas tentang “teknik forwarding”
 Membahas tentang “routing tables in classful and classless
addressing “.
 Pengantar tentang MPLS
Pokok Bahasan
Definisi “DELIVERY”
Proses mengantarkan (delivery) sebuah packet
sesuai dengan tujuan pada sebuah jaringan.
Dua metoda delivery: direct dan indirect
Direct delivery
Direct delivery
Direct delivery
Gambar Direct Delivery [1]
Indirect delivery
Link LinkLink
A B
Indirect delivery Indirect delivery
Gambar Indirect Delivery [1]
Gambar [1]
Forwarding adalah suatu proses menempatkan
packet sesuai dengan rute dan tujuan dari paket
tersebut.
Saat ini suatu jaringan berkembang cepat, sehingga
“forwarding” memiliki arti lain yakni menempatkan
sebuah packet pada langkah berikutnya yang dapat
berupa tujuan akhir atau pada perangkat
penghubung lainnya.
Definisi “FORWARDING”
Kategori Forwarding
Forwarding berdasarkan Alamat Tujuan / “Destination Address”
Forwarding berdasarkan “label” yang ditempatkan pada paket
Next-hop method
Forwarding Based on Destination Address
Gambar Forwarding [1]
Network-specific method
N2 R1
Destination Next Hop
Network-specific
routing table for host S
A
B
C
D
Destination
R1
R1
R1
R1
Next Hop
Host-specific
routing table for host S
Gambar Network-Specific Method [1]
Host-specific routing
R2
Host B
R3
Host A
R1
N1
N2 N3
Routing table for host A
R3
R1
R3
......
Destination Next Hop
Host B
N2
N3
......
Gambar Host-specific Routing [1]
Default routing
R1
Host A N1
Rest of the Internet
Default
router
R2
N2Routing table for host A
Destination Next Hop
......
N2
Default
......
R1
R2
Gambar Default Routing [1]
Simplified forwarding module in classful address without subnetting
Gambar Simplified forwarding module in classful address without subnetting [1]
Simplified forwarding module in classful address with subnetting
Gambar Simplified forwarding module in classful address with subnetting [1]
Simplified forwarding module in classless address
Gambar Simplified forwarding module in classless address [1]
Address aggregation
Gambar Address Aggregation [1]
Longest mask matching
Gambar Longest Mask Matching [1]
Hierarchical routing with ISPs
Gambar Hierarchical Routing with ISPs [1]
Forwarding Based on Label
MPLS header added to an IP packet
Tahun 80-an, IP berecolusi menjadi “connection oriented protocol”
Switching  menggantikan Routing
Multi Protocol Label Switch (MPLS)
Saat sebagai:
“Router”  MPLS delivered/forward packet berdasarkan alamat tujuan
“Switch”  MPLS delivered/forward packet berdasarkan label
Gambar MPLS [1]
MPLS header made of stack of labels
•20 bit field label digunakan sebagai indeks routing tabel
•Exp  3bit, tujuan eksperimen
•S  1 bit situasi dari subheader, jika 1, maka header berada diakhir stack
•TTL  8 bit, ama seperti TTL pada IP diagram (ch.7)
Gambar Label MPLS Header [1]
Mobile IP
Outline
Pengalamatan Host pada perangkat
bergerak
Agent dalam komunikasi di dalam IP
Mobile
3 tahap komunikasi mobile Host dan
Remote Host
Penyebab IP Mobile tidak efisien
Pengalamatan Host pada Mobile
Stationary Host ( pengalamatan tetap)
Pengalamatan IP di design untuk alat komunikasi yang bersifat tetap
atau permanen. karena dalam pengalamatan di definisikan bahwa
jaringan menambahkan sesuatu pada user
Mobile Host ( pengalamatan untuk bergerak
) Mobile IP disini mempunyai arti protokol internet yang
mendukung mobilitas dari user (host).
 Mobile IP mempunyai tujuan agar sebuah host dapat terus
terkoneksi ke internet dimanapun dia berada.
 Dengan adanya mobile IP sebuah node mempunyai dua alamat IP.
 Alamat yang satu merupakan alamat permanen yang
mengidentifikasikan node tersebut, alamat yang lain
merepresentasikan lokasi node dalam topologi jaringan.
Pengalamatan untuk komunikasi
bergerak
ome address bersifat permanen/ statis
2. One care-of address bersifat dinamis, perubahan dilakukan sesuai
dengan 1 jaringan ke jaringan yang lain.
Gambar Pengalamatan Komunikasi Bergerak [1]
Home Agent merupakan sebuah router yang bertugas meneruskan paket ke mobile
node ketika tidak berada dijaringan asalnya
Home Agent bertindak sebagai bagian dari mobile host ketika jaringan pengatur (
remote host ) mengirimkan paket data ke tujuan ( mobile host).
Home Agent menerima dan mengirim paket data ke jaringan luar ( foreign Agent)
 Home Agent menyimpan informasi tentang mobile node yang permanen.
Foreign Agent adalah Router yang di tambahkan pada jaringan Luar ( Foreign
Network untuk mengiklankan alamat sementara dan menyimpan informasi tentang
node jaringan seluler yang mengunjunginya.
Foreign Agent dapat dikatakan sebagai mobile host karena memiliki kesamaan, yaitu
mobile host harus mampu membagi pengalamatan secara sendiri menggunakan
DHCP.
Oleh karena itu, Mobile Host membutuhkan software untuk komunikasi dengan
home agent dan 2 pengalamatan ( pengalamatan lokal dan DHCP ).
Ketika mobile host bertindak sebagai foreign agent, pengalamatan DHCP disebut
colocated care-of address.
1. Home Agent
2. Foreign Agent
Komunikasi di dalam IP Mobile..... (1)
Komunikasi di dalam IP Mobile
Melakukan perubahan pengalamatan yang di butuhkan pada jaringan
Internet di butuhkan 2 Agent yaitu Home Agent dan Foreign Agent.
Home Agent menyimpan informasi tentang mobile node yang permanen.
Foreign Agent mengiklankan alamat sementara dan menyimpan
informasi tentang node jaringan seluler yang mengunjunginya.
Gambar Posisi Home Agent dan Foreign Agent [1]
3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host
Gambar Tahap Komunikasi Mobile Host dan Remote Host [1]
3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host
Ada 3 Tahap untuk komunikasi dengan komputer tujuan( remote host )
1. Agent Discovery ( pendahuluan)
Pada tahap ini, ada 2 cara yaitu
a. Mobile host harus menentukan pengalamatan pada home agent, sebelum
meninggalkan home Network.
b. Mobile host harus menentukan juga Foreign Agent setelah mobile host pindah
ke jaringan luar ( Foreign Network ).
Penentuan dalam pengalamatan ada 2 tipe pesan yaitu
 Agent pengiklanan (advertisement)
Mobile IP tidak menggunkan tipe paket baru untuk agen promosi, tetapi
menggunakan Router Advertisement packet pada ICMP dan menambahkan pesan
agent advertisement
 permintaan ( solicitation )
Mobile IP tidak menggunakan tipe paket baru untuk pengumpulan ( agent
solicitation). Tetapi menggunkan router solicitation packet ( paket peminta) dari
ICMP
3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host...(1)
2. Registration ( pendaftaran )
Setelah mobile host sudah pindah ke jaringan luar ( foreign Network) dan penentuan
Agent luar ( Foreign Agent), kemudian harus di register.
Ada 4 aspek dalam registration :
1. Mobile Host harus mendaftarkan diri dengan foreign Agent
2. Mobile Host harus mendaftarkan diri dengan home agent. Biasanya ini dilakukan
oleh foreign agent yang bertindak sebagai mobile host
3. Mobile host harus memperbaruhi jika sudah melampaui batas waktu yang di
tetapkan
4. Mobile host harus menghentikan registration ketika sudah berada pada home
Network.
3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote
Host...(2)
3. Data Transfer
Gambar Transfer Data [1]
Penyebab IP Mobile tidak efisien
Double Crossing
Double crossing terjadi ketika remote host berkomunikasi mobile host bahwa sudah
dipindahkan ke jaringan yang sama sebagai remote host.
Gambar Double Crossing [1]
Penyebab IP Mobile tidak efisien.....(1)
Triangle Routing
Terjadi ketika remote host berkomunikasi dengan mobile host tanpa penambahan ke
jaringan yang sama, ketika mobile host mengirimkan paket ke remote host,
Ketika remote host mengirimkan paket ke mobile host, paket data pindah dari remote
host ke home agent dan ke mobile host.
Gambar Triangle Routing [1]
Kelebihan Mobile IP:
a. Mobile IP membantu pengguna perangkat nirkabel dimana saja.
b. sebuah alamat IP seluler memungkinkan pengguna untuk terhubung ke internet
tanpa alamat ip biasa statik atau dinamis melalui pengguna alamat ip yang unik
mobile.Sehingga pengguna dapat mengakses internet saat jauh dari modem ataupun
router setup.
KESIMPULAN
a. Mobile Host pada home network melakukan pengalamatan melalui agent discovery.
Sedangkan mobile host pada foreign network melakukan pengalamatan melalui
agent discovery atau agent solicitation
b. Mobile host pada foreign harus melakukan pengalamatan sendiri
c. Mobile komunikasi tidak efektif karena terlalu jauh jarak pada pesan yang harus
dilalui. Contohnya yaitu Double crossing dan Triangle Routing
KESIMPULAN...(1)
IPV6 Addressing
Pengalamatan IPv6
◦ Outline:
1. Pendahuluan
2. Tipe Pengalamatan
3. Alokasi Pengalamatan IPV6
4. Autokonfigurasi
5. Renumbering
IPV6 Addresing
Pendahuluan
◦ Apa itu IPv6?
◦ IPv6 adalah internet protokol versi terakhir yang dikembagkan oleh Internet Engineering
Task Force (IETF)
◦ Merupakan solusi dari masalah pengalamatan IPv4 yang semakin kian kritis
Pendahuluan cont.
◦ Kelebihan IPv6?
◦ Kapasitas pengalamatan yang besar
◦ Kempuan Renumbering dan Autokonfigurasi
◦ Tipe pengalamatan Multicast/ Anycast
◦ Keamanan (Ipsec, Source Route)
◦ Flow Labels
◦ Desain performansi yang baik
Pendahuluan cont.
◦ Pengalamatan IPV6 yaitu 128 bit atau 16 bytes (octet)
◦ Notasi:
1. Dotted Decimal
2. Colon Hexadecimal
3. Mixed Representation
4. CIDR
Notasi cont.
1. Dotted decimal
• Kompatibel dengan IPv4
• Jarang digunakan pada IPv6
2. Colon Hexadecimal
• 128 bit dibagi menjadi 8 bagian. Tiap bagian memiliki panjang 2 byte
• Tiap alamat memiliki 32 hexadesimal dijit, tiap 4 dijit dipisahkan dengan tanda colon ( :
)
• Pengalamatan pada IPv6 dapat disingkat jika ada beberapa 0 yang berurutan disebut
“Zero Compression” dengan syarat zero compression dilakukan hanya sekali dalm 1
pengalamatan
contoh:
3. Mixed representation
• Penggabungan 2 notasi yaitu dotted decimal dan colon
hexadecimal. Dimana dari 8 bagian tersebut, 6 bagian
digunakan untuk pengalamatn IPv6 dan 2 bagian yang lain
untuk pengalamatan IPv4
4. CIDR notation
• Pengalamatan IPv6 menggunakan sistem hierarki sehingga
pengalamatan classless dan CIDR digunakan dalam IPv6
Tipe Pengalamatan
◦ Ada 3 Tipe Pengalamatan:
1. Unicast
2. Anycast
3. Multicast
Alokasi Pengalamatan IPv6
Gambar Alokasi Pengalamatan IPv6 [1]
Prefiks pengalamatan IPv6
Tabel Prefiks Pengalamatan IPv6 [1]
Karakteristik Assigned and Reserved
◦ Pengalamatan menggunakan prefiks (00000000) artinya ditandai sebagai
pengalamatan yang telah di reserved
◦ Unspecified Address
◦ Loopback Address
◦ Compatible Address
◦ Mapped Address
◦ Unique Local Unicast Block
◦ Link Local Block
◦ Multicast Block
Gaambar [1]
◦ Global Unicast Address
◦ Mapping for EUI-64
◦ Mapping for Ethernet MAC
Gambar [1]
Autokonfigurasi
◦ Hal yang menarik dari IPv6 adalah kemampuannya untuk host
melakukan autokonfigurasi dalam pengalamatannya.
◦ Pada IPv4 host dan router dikonfigurasi manual oleh network manager.
◦ Pada IPv6 DHCP protocol masi digunakan untuk mengalokasi alamat
pada IPv6 tapi host dapat mengkonfigurasi alamatnya sendiri
Renumbering
◦ Agar site dapat mengganti service provider, alamat prefiks renumbering
(n) dibikin menggunakan pengalmatan IPv6
◦ Setiap site diberi prefiks oleh service provider, jika site mengganti
service provider makan alamat prefiksnya juga harus diganti.
◦ Router yang terhubung dengan site akan mengeluarkan prefix baru dan
membiarkan site menggunakan prefiks lama secara sementara sebelum
dilakukan pergantian prefiks selama permanen. Jadi dalam masa
transisi site memiliki 2 prefiks.
152
Sumber /Referensi:
TERIMA KASIH
153

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...Mochamad Sirodjudin
 
Dasar dasar internet
Dasar dasar internetDasar dasar internet
Dasar dasar internetiqbal218
 
Internet, Ethernet, dan Pengoperasiannya
Internet, Ethernet, dan PengoperasiannyaInternet, Ethernet, dan Pengoperasiannya
Internet, Ethernet, dan Pengoperasiannyasthilophylipus
 
Aplikasi Akademik
Aplikasi AkademikAplikasi Akademik
Aplikasi Akademikandreboys
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nicNanda713
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nicshintiatrie
 

Mais procurados (9)

Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
 
Dasar dasar internet
Dasar dasar internetDasar dasar internet
Dasar dasar internet
 
Internet, Ethernet, dan Pengoperasiannya
Internet, Ethernet, dan PengoperasiannyaInternet, Ethernet, dan Pengoperasiannya
Internet, Ethernet, dan Pengoperasiannya
 
Aplikasi Akademik
Aplikasi AkademikAplikasi Akademik
Aplikasi Akademik
 
jaringan komputer
jaringan komputer jaringan komputer
jaringan komputer
 
Tik bab 5
Tik bab 5Tik bab 5
Tik bab 5
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nic
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nic
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nic
 

Destaque

TCP/IP dan IP Address
TCP/IP dan IP AddressTCP/IP dan IP Address
TCP/IP dan IP Addressnd3mo
 
Computer Networking: Internet Protcol (IP) and IP Addressing
Computer Networking: Internet Protcol (IP) and IP AddressingComputer Networking: Internet Protcol (IP) and IP Addressing
Computer Networking: Internet Protcol (IP) and IP AddressingBisrat Girma
 
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPJaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPAchmad Solichin
 
HyperText Transfer Protocol (HTTP)
HyperText Transfer Protocol (HTTP)HyperText Transfer Protocol (HTTP)
HyperText Transfer Protocol (HTTP)Gurjot Singh
 

Destaque (11)

Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Ip address
Ip address Ip address
Ip address
 
Ip addressing
Ip addressingIp addressing
Ip addressing
 
Chapter 27
Chapter 27Chapter 27
Chapter 27
 
TCP IP
TCP IPTCP IP
TCP IP
 
TCP/IP dan IP Address
TCP/IP dan IP AddressTCP/IP dan IP Address
TCP/IP dan IP Address
 
Chap 22 www http
Chap 22 www httpChap 22 www http
Chap 22 www http
 
Computer Networking: Internet Protcol (IP) and IP Addressing
Computer Networking: Internet Protcol (IP) and IP AddressingComputer Networking: Internet Protcol (IP) and IP Addressing
Computer Networking: Internet Protcol (IP) and IP Addressing
 
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPJaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
 
TCP/IP and DNS
TCP/IP and DNSTCP/IP and DNS
TCP/IP and DNS
 
HyperText Transfer Protocol (HTTP)
HyperText Transfer Protocol (HTTP)HyperText Transfer Protocol (HTTP)
HyperText Transfer Protocol (HTTP)
 

Semelhante a IPPENGENALAN

Persentasi_jaringan.pptx
Persentasi_jaringan.pptxPersentasi_jaringan.pptx
Persentasi_jaringan.pptxUploadAplikasi
 
Komputer, informasi, dan jaringan
Komputer, informasi, dan jaringan Komputer, informasi, dan jaringan
Komputer, informasi, dan jaringan ruwangkopi1
 
PERTEMUAN KE jaringan komputer dan internet
PERTEMUAN KE jaringan komputer dan internetPERTEMUAN KE jaringan komputer dan internet
PERTEMUAN KE jaringan komputer dan internetLingga51
 
PERTEMUAN KE 1 (3).PPT
PERTEMUAN KE 1 (3).PPTPERTEMUAN KE 1 (3).PPT
PERTEMUAN KE 1 (3).PPTMuhammadfiki4
 
PERTEMUAN KE 1 materi jaringan komputer dan internet kelas 10
PERTEMUAN KE 1 materi jaringan komputer dan internet kelas 10PERTEMUAN KE 1 materi jaringan komputer dan internet kelas 10
PERTEMUAN KE 1 materi jaringan komputer dan internet kelas 10renoredianto77
 
PERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPTPERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPTssuser2578eb
 
PERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPTPERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPTbuana1
 
DASAR JARINGAN KOMPUTER.PPT
DASAR JARINGAN KOMPUTER.PPTDASAR JARINGAN KOMPUTER.PPT
DASAR JARINGAN KOMPUTER.PPTMasjidArRohma
 
Bab 2 jaringan
Bab 2 jaringanBab 2 jaringan
Bab 2 jaringansaadiw
 
Bab2 jaringan komputer
Bab2 jaringan komputerBab2 jaringan komputer
Bab2 jaringan komputerNobita Nobita
 
BAB II JARINGAN KOMPUTER
BAB II JARINGAN KOMPUTERBAB II JARINGAN KOMPUTER
BAB II JARINGAN KOMPUTER anggreyani
 
jaringan komputer
jaringan komputerjaringan komputer
jaringan komputerstaqilla
 
Bab 2 jaringan
Bab 2 jaringanBab 2 jaringan
Bab 2 jaringanyohnida
 
Ba b2 jaringan
Ba b2 jaringanBa b2 jaringan
Ba b2 jaringannameestar
 

Semelhante a IPPENGENALAN (20)

Persentasi_jaringan.pptx
Persentasi_jaringan.pptxPersentasi_jaringan.pptx
Persentasi_jaringan.pptx
 
desain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luasdesain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luas
 
Komputer, informasi, dan jaringan
Komputer, informasi, dan jaringan Komputer, informasi, dan jaringan
Komputer, informasi, dan jaringan
 
PERTEMUAN KE jaringan komputer dan internet
PERTEMUAN KE jaringan komputer dan internetPERTEMUAN KE jaringan komputer dan internet
PERTEMUAN KE jaringan komputer dan internet
 
PERTEMUAN KE 1 (3).PPT
PERTEMUAN KE 1 (3).PPTPERTEMUAN KE 1 (3).PPT
PERTEMUAN KE 1 (3).PPT
 
PERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPTPERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPT
 
PERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPTPERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPT
 
PERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPTPERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPT
 
PERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPTPERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPT
 
PERTEMUAN KE 1 materi jaringan komputer dan internet kelas 10
PERTEMUAN KE 1 materi jaringan komputer dan internet kelas 10PERTEMUAN KE 1 materi jaringan komputer dan internet kelas 10
PERTEMUAN KE 1 materi jaringan komputer dan internet kelas 10
 
PERTEMUAN KE 1 KJD.PPT
PERTEMUAN KE 1 KJD.PPTPERTEMUAN KE 1 KJD.PPT
PERTEMUAN KE 1 KJD.PPT
 
PERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPTPERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPT
 
PERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPTPERTEMUAN KE 1.PPT
PERTEMUAN KE 1.PPT
 
DASAR JARINGAN KOMPUTER.PPT
DASAR JARINGAN KOMPUTER.PPTDASAR JARINGAN KOMPUTER.PPT
DASAR JARINGAN KOMPUTER.PPT
 
Bab 2 jaringan
Bab 2 jaringanBab 2 jaringan
Bab 2 jaringan
 
Bab2 jaringan komputer
Bab2 jaringan komputerBab2 jaringan komputer
Bab2 jaringan komputer
 
BAB II JARINGAN KOMPUTER
BAB II JARINGAN KOMPUTERBAB II JARINGAN KOMPUTER
BAB II JARINGAN KOMPUTER
 
jaringan komputer
jaringan komputerjaringan komputer
jaringan komputer
 
Bab 2 jaringan
Bab 2 jaringanBab 2 jaringan
Bab 2 jaringan
 
Ba b2 jaringan
Ba b2 jaringanBa b2 jaringan
Ba b2 jaringan
 

Último

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Último (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

IPPENGENALAN

  • 2. Disusun Oleh : - Rut Ertika - Muhammad Anwari - Mohamad Syahral - Syarifah Muthia Putri - Nor Kumalasari Caecar Pratiwi - Varuliantor Dear - Catur Budi Waluyo - Annisa Dian Kumalasari
  • 3. Daftar Isi : - Pendahuluan - The OSI Model and The TCP/IP Protocol Suite - Rangkaian Protocol TCP/IP - Network Layer - IPV4 - Delivery and Forwarding of IP Packet - Mobile IP - IPV6 Addressing
  • 5. Sejarah Internet 1961-1972 Prinsip awal paket-switching : ◦ 1961 : Teori antrian dari Kleinrock memperlihatkan kefektifan packet- switching ◦ 1964 : Baran mengembangkan packet-switching utk jar militer ◦ 1967 : ARPAnet didukung oleh Advanced Research Projects Agency ◦ 1969 : node ARPAnet pertama beroperasi, jar awal dg 4 node ◦ 1972 : ◦ ARPAnet didemonstrasikan ◦ NCP (Network Control Protocol) host-host protocol pertama ◦ e-mail program pertama ◦ ARPAnet mempunyai 15 node
  • 6. Networking 1972-1980 Internetworking, local area network: ◦ 1970 : ALOHAnet satellite network di Hawaii ◦ 1973 : PhD thesis Metcalfe mengusulkan Ethernet ◦ 1974 : Cerf dan Kahn mengembangkan arsitektur utk interconnecting networks ◦ akhir 70’an: ◦ proprietary architectures: DECnet, SNA, XNS ◦ switching dg panjang packet tetap (cikal bakal ATM) ◦ 1979: ARPAnet mempunyai 200 nodes
  • 7. Networking 1972-1980 Internetworking, local area network: ◦ Vinton G. Cerf & Robert E. Kahn mengusulkan prinsip internetworking: ◦ Minimalism ◦ Autonomy ◦ Tdk ada perubahan diperlukan utk interconnect networks ◦ Model best effort service ◦ stateless routers ◦ decentralized control
  • 8. 1980-1990 Protokol baru, perkembangan jaringan: ◦ 1983 : penggelaran TCP/IP ◦ 1982: protokol e-mail SMTP didefinisikan ◦ 1983: DNS didefinisikan utk translasi name-to-IP-address ◦ 1985: FTP protocol didefinisikan ◦ 1988: TCP congestion control ◦ Jar nasional baru: NSFnet, CSNET, BITnet, Minitel ◦ 100,000 hosts yang terhubung ke jar
  • 9. 1990-an Komersialisasi World Wide Web ◦ 1991: NSF mengijinkan komersialisasi penggunaan NSFnet (ditutup pd 1995) ◦ awal 1990an: WWW ◦ hypertext [Bush 1945, Nelson 1960’s] ◦ HTML, http: Berners-Lee ◦ 1994: Mosaic, later Netscape ◦ akhir 1990an: komersialisasi WWW ◦ akhir 1990’an ◦ ~ 50 juta komputer terhubung ke Internet ◦ ~ 100 juta user ◦ Link backbone 1 Gb/s
  • 10. 2000-saat ini Devices, Services : ◦ Makin banyak devices di Internet ◦ Link Backbone ~ 40Gb/s ◦ Link Access ~ 100Mb/s ◦ Services: ◦ Google, Amazon, YouTube, Flickr, dll.
  • 11. Protocol dan Standards ◦ Protocol : aturan yang mengatur komunikasi ◦ Sebuah protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan , bagaimana komunikasinya , dan kapan itu dikomunikasikan . ◦ Elemen-elemen protokol: syntacs, semantics, timing. ◦ syntacs : mengacu pada struktur dan format data, yaitu urutan yang disajikan ◦ Semantics: mengacu pada arti dari setiap bagian bit. ◦ Timing: mengacu pada dua karakteristik. Kapan data harus dikirim dan bagaimana kecepatan data kirim
  • 12. Standard Komunikasi data terbagi dalam 2 kategori : ◦ De facto: standard yang belum disetujui oleh badan organisasi, tetapi telah digunakan sebagai standard. ◦ De jure: standard yang telah disahkan secara resmi.
  • 13. Standard Organisasi ◦ International Standards Organization (ISO) 1947 ◦ International Telecommunications Union– Telecommunications Standards Sector (ITU-T) 1970. dikhususkan untuk penelitian dan pembentukan standar untuk telekomunikasi pada umumnya, telepon dan data sistem pada khususnya.
  • 14. Standard Organisasi ◦ American National Standards Institute (ANSI). ◦ Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). mengawasi standar internasional untuk komputasi dan komunikasi. ◦ Electronic Industries Association (EIA). ◦ World Wide Web Consortium (W3C). ◦ Open Mobile Alliance (OMA). Menyediakan standar terpadu untuk protokol aplikasi.
  • 15. Forum: ◦ Forum bekerja dengan universitas dan pengguna untuk menguji, mengevaluasi, dan standarisasi teknologi baru. ◦ Frame Relay Forum dibentuk oleh Digital Equipment Corporation, Northern Telecom, Cisco, dan StrataCom untuk mempromosikan penerimaan dan pelaksanaan Frame Relay. ◦ ATM Forum mempromosikan penerimaan dan penggunaan Asynchronous Transfer Mode (ATM) teknologi. ◦ Universal Plug and Play (UPnP) Forum. forum yang mendukung dan mempromosikan menyederhanakan pelaksanaan jaringan dengan menciptakan perangkat jaringan nol-konfigurasi yaitu perangkat dapat bergabung dengan jaringan tanpa konfigurasi apapun.
  • 16. Regulatory Agencies: ◦ Untuk melindungi kepentingan publik dengan mengatur radio, televisi, dan kawat / kabel komunikasi. ◦ Federal Communications Commission (FCC). memiliki kewenangan atas antarnegara dan perdagangan internasional yang berhubungan dengan komunikasi.
  • 17. INTERNET STANDARDS ◦ Standar Internet adalah spesifikasi yang digunakan dan dianut oleh orang-orang yang bekerja dengan internet. ◦ Internet draft adalah dokumen kerja (a work in progress) dengan status resmi yang berumur 6 bulan. ◦ Rekomendasi dari otoritas Internet, draf dapat dipublikasikan sebagai Request for Comment (RFC). ◦ Setiap RFC diedit, diberi nomor, dan membuat ketersediaan untuk semua pihak yang berkepentingan.
  • 19. Administrasi Internet: ◦ ISOC mempromosikan penelitian dan kegiatan. ◦ IAB adalah penasihat teknis untuk ISOC tersebut. ◦ IETF adalah forum kerja kelompok yang bertanggung jawab untuk masalah-masalah operasional. ◦ IRTF adalah forum kerja kelompok fokus pada topik penelitian jangka panjang. ◦ ICANN bertanggung jawab untuk manajemen nama domain dan alamat Internet. ◦ NIC bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mendistribusikan informasi tentang protokol TCP / IP.
  • 20. The OSI Model and theTCP/IP Protocol Suite
  • 21. OSI (Open Systems Interconnection) ◦ ISO (International Standards Organization), 1947 ◦ OSI : Suatu model sistem interkoneksi hardware dan software yang membagi task (proses/tugas) kompleks menjadi subtask (subproses) dalam bentuk layers (lapis-lapis) ◦ OSI model : 7 Layers ◦ Layer yang lebih tinggi menggunakan services (layanan) layer di bawahnya
  • 22. Model OSI (7 layers) Gambar Model OSI Layer [1]
  • 23. TCP/IP dan Model OSI Gambar TCP/IP dan Model OSI [1]
  • 24. TCP/IP dan Model OSI Gambar TCP/IP dan Model OSI [1]
  • 26. Exchange dengan Model OSI Gambar Exchange dengan Model OSI [1]
  • 27. Physical Layer Physical Layer : Megirimkan bits antar nodes Unit komunikasi : bit Gambar Physical Layer [1]
  • 28. Data Link Layer Data Link : Mengirimkan frame antar node Unit komunikasi : frame Defines frames into manageable data units, Physical addressing, Flow control, Error control, Access control Gambar Datalink Layer [1]
  • 29. Network Layer Network Layer : Mengirimkan packet dari original source ke tujuan Unit komunikasi : packet Source-to-destination delivery, possibly across multiple networks Logical addressing Routing Gambar Network Layer [1]
  • 30. Transport Layer Transport layer : mengirimkan pesan dari satu proses ke yang lainnya Process-to-process delivery of entire message Port addressing Segmentation and reassembly Connection control: connectionless or connection-oriented End-to-end flow control End-to-end error control Gambar Transport Layer [1]
  • 31. Session Layer Session Layer : responsible for dialog control and synchronization Gambar Session Layer [1]
  • 32. Presentation Layer Presentation layer is responsible for translation, compression, and encryption. Gambar Presentation Layer [1]
  • 33. Application Layer Application Layer : menyediakan layanan ke user User bisa mengakses network layer. Interface user dapat berupa E-Mail, File transfer and access, Remote log-in, WWW Gambar Application Layer [1]
  • 35. Addressing pada TCP/IP Gambar Addressing pada TCP/IP [1]
  • 36. Addressing pada TCP/IP Gambar Addressing pada TCP/IP [1]
  • 37. Addressing pada TCP/IP : Physical 07:01:02:01:2C:4B A 6-byte (12 hexadecimal digits) physical address. Gambar Addressing pada TCP/IP di Layer Physical [1]
  • 38. Addressing pada TCP/IP : Network 132.24.75.9 An internet address in IPv4 in decimal numbers 80 A 16-bit port address represented as one single number. Gambar Addressing pada TCP/IP di Layer Network [1]
  • 40. Agenda Jaringan Backbone LAN dengan kabel LAN nirkabel Point-to-Point WAN Switched WANs Perangkat Koneksi
  • 41. Jaringan Backbones Internet sebagai rangkaian jaringan backbone Jaringan-jaringan backbone terhubung dengan perangkat koneksi seperti router atau pusat koneksi. Pengguna merupakan bagian lain dari jaringan local ISP atau terhubung melalui jaringan point-to- point ke jaringan local. Secara konsep, internet adalah serangkaian jaringan backbone dari sejumlah WAN, LAN, point-to-point WAN, dan perangkat koneksi atau switch.
  • 42. LAN dengan kabel Local area network (LAN) adalah jaringan computer yang dirancang untuk area geografis yang terbatas seperti gedung atau kampus. Walaupun LAN dapat digunakan sebagai jaringan terisolasi untuk menghubungkan dalam suatu organisasi untuk keperluan tertentu untuk berbagi sumber daya, kebanyakan LAN saat ini juga terhubung dengan WAN atau internet. Beberapa teknologi LAN di pasaran antara lain adalah Ethernet, token ring, token bus, FDDI, dan ATM LAN, tetapi kemudian Ethernet menjadi teknologi yang dominan.
  • 43. LAN dengan kabel Standar IEEE Format Frame Pengalamatan Evolusi Ethernet Standar Ethernet Ethernet Cepat Ethernet Gigabit Ethernet 10-Gigabit Gambar (a) (b) (c) LAN dengan Kabel [1] (a) (b) (c)
  • 44. LAN Nirkabel Komunikasi nirkabel adalah salah satu teknologi yang tumbuh pesat. Kebutuhan perangkat koneksi tanpa kabel meningkat di mana-mana. LAN nirkabel dapat ditemui di gedung perkantoran, dan banyak tempat umum. Pada topik ini akan terkonsentrasi pada dua teknologi nirkabel untuk LAN; IEEE 802.11 LAN nirkabel, (yang kadang disebut juga dengan Ethernet nirkabel ), dan Bluetooth, teknologi untuk LAN nirkabel yang kecil.
  • 45. LAN Nirkabel IEEE 802.1 MAC Sublayer Mekanisme Pengalamatan Bluetooth Gambar LAN Nirkabel [1]
  • 46. Point-to-Point WANs Tipe jaringan kedua yang kita temui dalam pada internet adalah point-to-point WAN. point-to-point WAN menghubungkan dua perangkat remote dengan koneksi yang tersedia pada jaringan public seperti jaringan telepon. Bahasan dibatasi pada teknologi modem yang tradisonal, jaringan DSL, Modem kabel, T-Lines dan SONET.
  • 47. Point-to-Point WANs 65K Modems Teknologi DSL Modem Kabel T Lines  SONET PPP Gambar Point-to-Point WANs [1]
  • 48. Switched WANs Jaringan backbone internet dapat berupa switched WAN. switched WAN adalah WAN yang mencakup area yang luas (Negara bagian atau sebuah Negara) dan menyediakan akses ke beberapa titik ke pengguna. Dalam jaringan, terdapat jaringan mesh point-to-point yang terhubung dengan switches. Switches, koneksi multiple port, memungkinkan koneksi ke beberapa masukan dan keluaran. teknologi Switched WAN berbeda dari terknologi LAN dalam banyak hal.
  • 49. Switched WANs X25 Frame Relay ATM • Digunakan sebagai WAN untuk membawa paket IP • Dirancang sebelum adanya internet • Protokol 3 layer (TCP/IP 7 layer) > menyebabkan konflik • Dirancang ketika media transmisi masih belum bias diandalkan • Dirancang sebagai pengganti X25 • High data Rates : 1.544 – 44.736 MBps • Bursty Data (data rates yang dinamis) • Paket data lebih sedikit untuk media transmisi yang berkembang A1 C1 A2 B1 C2 B2 C3 A3 A1C1A2B2 B1C3 C2A3 Gambar ATM [1]
  • 51. Perangkat Koneksi LAN atau WAN tidak berjalan normal dalam isolasi, keduanya terkoneksi satu sama lain atau ke Internet. Untuk menghubungkan LAN dan WAN menggunakan perangkat koneksi. Perangkat koneksi dapat bekerja pada lapisan berbeda dari model internet. Kita mendiskusikan 3 jenis perangkat koneksi : repeaters (hubs), bridges (switches dua layer), dan routers (switches tiga layer).
  • 52. Perangkat Koneksi Repeaters Bridges Routers Gambar Perangkat Koneksi [1]
  • 53. Perangkat Koneksi Repeaters Repeater adalah perangkat yang bekerja hanya pada lapisan fisik, menerima sinyal dan sebelum sinyal melemah atau rusak, membangkitkan kembali dan mengulang rangkaian bit asli. Sent Maintained Gambar Repeater [1]
  • 54. Perangkat Koneksi Bridges Bridge bekerja pada kedua lapisan fisik dan data, sebagai perangkat lapisan fisik membangkitkan kembali sinyal yang diterima. Sebagai perangkat lapisan data link bridge dapat memeriksa alamat MAC (sumber dan tujuan) yang tercakup dalam frame a. Original Address Port c. After D sends a frame to B 71:2B:13:45:61:41 1 464:2B:13:45:61:13 Address Port d. After B sends a frame to A 71:2B:13:45:61:41 1 4 271:2B:13:45:61:42 64:2B:13:45:61:13 Address Port e. After C sends a frame to D 71:2B:13:45:61:41 1 4 3 271:2B:13:45:61:42 64:2B:13:45:61:12 64:2B:13:45:61:13 Address Port M MM M Gambar Bridges [1]
  • 55. Perangkat Koneksi Routers Router adalah perangkat 3 layer, bekerja pada lapisan fisik, data link dan jaringan. Pada lapisan fisik membangkitkan kembali sinyal yang diterima, pada lapisan data link router memeriksa alamat lapisan fisik (sumber dan tujuan) yang terdapat dalam paket, dan pada lapisan jaringan router memeriksa alamat lapisan jaringan (dalam lapisan IP) Gambar Router [1]
  • 57. Pendahuluan Gambar Jaringan Internet Secara Umum [1] Gambar Jaringan Internet LAN atau WAN[1]
  • 58. Switching ◦ Circuit Switching Pada circuit switching message dikirimkan dari source ke destination tanpa membagi message ke dalam paket. ◦ Packet Switching Pada packet switching message dari sumber dibagi menjadi beberapa paket sebelum ditransmisikan dan kemudian paket-paket tersebut disusun kembali di penerima.
  • 59. Packet Switching Pada Network Layer ◦ Network layer didesain sebagai packet-switched network. Sehingga message pada sumber dibagi menjadi beberapa paket yang disebut sebagai datagram dan masing-masing datagram dikirim dari sumber ke penerima. ◦ Datagram yang diterima disusun kembali pada penerima sebelum mendapatkan message asli yang dikirim. ◦ Packet-Switched network layer pada internet awalnya didesain sebagai layanan connectionless dan kemudian saat ini cenderung berubah menjadi layanan connection- oriented.
  • 60. Connectionless Service ◦ Ketika layanan internet dimulai, network layer akan menyediakan layanan connectionless dimana protocol pada network layer akan bekerja secara independen, dengan masing- masing paket tidak memiliki hubungan satu sama lain. ◦ Paket dapat melewati path yang sama atau path yang berbeda untuk menuju penerima. Gambar Connectionless Service [1]
  • 61. Connection-Oriented Service ◦ Pada connection-oriented terdapat hubungan antar semua paket dari message. ◦ Sebelum semua datagram message dikirimkan, sebuah virtual connection harus dibentuk dahulu sebagai path untuk semua datagram. ◦ Setelah connection terbentuk, datagram bisa mengikuti path yang sama. Gambar Connectionless- Oriented [1]
  • 65. Teardown Phase ◦ Setelah semua paket dikirimkan dari source A ke destination B, kemuadian source A akan mengirimkan special paket yang disebut teardown paket dan destination B memberi respon dengan confirmation packet dimana pada tahap tersebut data didalam tabel akan dihapus.
  • 66. Contoh Network Layer Service Gambar Contoh Network Layer Service [1]
  • 67. Layanan pada Komputer Source Gambar Network Layer pada Komputer Source [1]
  • 68. Layanan Pada Router Gambar Network Layer pada Router [1]
  • 69. Layanan Pada Komputer Destination Gambar Network Layer pada Komputer Destination [1]
  • 70. Beberapa Masalah dalam Network Layer ◦ Error Control Error Control merupakan mekanisme mendeteksi corrupted, lost atau duplicate datagram. Error control juga meliputi mekanisme untuk mengkoreksi kesalahan setelah terdeteksi error. ◦ Flow Control Flow control mengatur jumlah data yang dikirimkan oleh sumber sehingga tidak menyebabkan overwhelming pada destination. Jika upper layer pada komputer sumber mengirimkan data lebih cepat daripada upper layer pada computer destination maka receiver akan mengalami kebanjiran data. Untuk mengotrol flow data maka receiver harus mengirimkan feedback kepada pengirim untuk memberikan informasi tentang kebanjiran data.
  • 71. ◦ Congestion Control Congestion adalah situasi didalam network layer yang menerima terlalu banyak datagram pada area tertentu. Congestion bisa terjadi jika datagram yang dikirimkan oleh computer source di atas kapasitas network atau router. Jika hal ini terjadi, router akan membuang beberapa datagram.
  • 72. IPv4
  • 73. PENGANTAR Sebuah IPv4 terdiri dari 32 bit  Dengan panjang 32 bit ini maka akan tersedia sekitar 232 atau 4,294,967,296 alamat IP. IPv4 bersifat unik dan universal. Unik berarti satu alamat IP hanya mungkin digunakan oleh 1 perangkat, tidak mungkin 2 perangkat yang berbeda menggunakan 1 alamat IP yang sama. Sedangkan Universal berarti alamat IP tersebut harus bisa dimengerti oleh semua perangkat yang tersambung di internet.
  • 74. Ada 3 bentuk penulisan yang biasanya digunakan untuk menyatakan sebuah alamat IP pada IPv4 ini, yaitu: ◦ Notasi Biner (Basis 2)  32 bit IPv4 akan dibagi kedalam 4-Octet / 4- Byte ◦ Notasi Titik-Desimal (Basis 256)  Bit biner sepanjang 32 bit, dibagi menjadi masing-masing 8 bit kemudian di translasikan terlebih kedalam bilangan desimal berbasis 256. Sehinggan diperoleh 4 oktet bilangan desimal, yang antar oktet nya dipisahkan oleh tanda Dot (Titik). ◦ Notasi Heksadesimal (Basis 16) Bit biner sepanjang 32 bit, dibagi menjadi masing-masing 4 bit, setiap 4 bit tersebut di translasikan kedalam bilangan heksadesimal. Sehinggan diperoleh deretan bilangan heksadesimal sebanyak 8 angka atau huruf. 74
  • 75.  Notasi Biner (Basis 2) 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0  Notasi Titik- Desimal (Basis 256) 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20 64+32+16+4+1=117 128+16+4+1=149 16+8+4+1=29 128+64+32+8+2=234 117 . 149 . 29 . 234
  • 76.  Notasi Heksadesimal (Basis 16) 76 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 23 22 21 20 23 22 21 20 2322212023222120 23 22 21 20 23 22 21 20 2322212023222120 4+2+1=7 4+1=5 8+1=9 4+1=5 1 4+1=5 8+4+2=14=E 8+2=10=A 0x759515EA  759515EA16
  • 77. Pengalamatan CLASSFULL ◦ Jenis pengalamatan ini mebagi IP address kedalam kelas-kelas, yaitu kelas A B, C, D dan E. Setiap kelas menempati sebagian dari ruang dalam alama secara keseluruhan. Gambar Pengalamatan CLASSFULL [1]
  • 78. 78 00000001 00001011 00001011 11101111  A 11000001 10000011 00011011 11111111  C 10100111 11011011 10001011 01101111  B 11110011 10011011 11111011 00001111  E Gambar Pengalamatan CLASSFULL [1]
  • 79. NetID and HostID  2 Tingkal Level Pengalamatan pada IPv4 ◦ Masing-masing Alamat IP pada kelas A, B dan C, dibagi kedalam 2 level, yaitu NetworkID (NetID) dan HostID. Setiap bagian baik NetID maupun HostID panjangnya berbeda-beda, tergantung kepada kelasnya. Gambar dibawah ini menunjukan panjang byte dari NetID dan HostID pada setiap kelas.
  • 80. 80 Gambar NetID dan HostID [1]
  • 81. Menentukan Alamat Jaringan (Network Address) menggunakan SubnetMask Gambar [1]
  • 82. ◦ Contoh 1: Sebuah router menerima paket dengan alamat tujuan 201.24.67.32. Tunjukan bagaimana router mencari alamat jaringan (Network Address) dari paket tersebut! ◦ Solusi ◦ 201.24.67.32 ialah alamat IP kelas B, kita asumsikan bahwa router menggunkan alamat SubnetMask default untuk kelas B yaitu 255.255.0.0, maka untuk mencari Network Address dari paket, router akan melakukan proses AND antara alamat IP dan SubnetMask: 82 Gambar [1]
  • 83. Contoh 2 : Diberikan salah satu lamat IP yang terdapat dalam 1 jaringan, yaitu 73.22.17.25. Tentukan alamat pertama dan alamat terakhir dari kelompok alamat IP dalam jaringan tersebut! Solusi Gambar 1 menunjukan konfigurasi jaringan tersebut. Alamat 73.22.17.25  Kelas A  8 BitsNetwork ID  24 BitsHost ID 1. Jumlah seluruh alamat yang mungkin ialah N = 232−n = 224 = 16,777,216. 2. Maka Alamat pertama dari blok tersebut ialah 73.0.0.0/8 (Ubah bit hostID (24 bit 3 oktet terakhir) menjadi bit 0 semua). Dan angka 8 menunjuka nilai N (NetID) 3. Dan alamat terakhir dari blok tersebut ialah 73.255.255.255/8 (Ubah bit hostID (24 bit 3 oktet terakhir) menjadi bit 1 semua) Gambar [1]
  • 84. Contoh 3 : Diberikan salah satu lamat IP yang terdapat dalam 1 jaringan, yaitu 180.8.17.9. Tentukan alamat pertama dan alamat terakhir dari kelompok alamat IP dalam jaringan tersebut! Solusi Gambar 2 menunjukan konfigurasi jaringan tersebut. Alamat 180.8.17.9  Kelas B 16 Bit Network ID  216BitsHost ID 1. Jumlah seluruh alamat yang mungkin ialah N = 232−n = 216 = 65,536. 2. Maka Alamat pertama dari blok tersebut ialah18.8.0.0/16 (Ubah bit hostID (16 bit, 2 oktet terakhir) menjadi bit 0 semua). Dan angka 16 menunjukan nilai N (NetID) 3. Dan alamat terakhir dari blok tersebut ialah 18.8.255.255/16 (Ubah bit hostID (16 bit, 2 oktet terakhir) menjadi bit 1 semua). Gambar [1]
  • 85. Contoh 4 : Gambar 3 menunjukan sebuah jaringan menggunakan pengalamatan kelas B sebelum melakukan subnetting. Kita hanya memiliki 1 jaringan dengan jumlah host sebanyak 216. Jaringan terhubung ke sebuah router di internet melalui sebuah koneksi tunggal. Tanda /16 menunjukan jumlah bit NetID pada kelas B. Gambar [1]
  • 86. Contoh 5 : Gambar 4 menunjukkan jaringan yang sama pada Gambar 3 setelah subnetting. Seluruh jaringan masih terhubung ke internet melalui router yang sama. Namun, jaringan telah menggunakan router privat untuk membagi jaringan menjadi empat subnetwork. Keseluruhan Internet masih melihatnya sebagai satu jaringan; walaupun internal jaringan yang dibuat menjadi empat subnetwork. Setiap subnetwork sekarang dapat memiliki hampir 214 host. Jaringan ini misalnya milik kampus universitas dengan empat sekolah (bangunan) yang berbeda. Setelah subnetting, masing-masing sekolah memiliki subnetwork sendiri, tapi seluruh kampus masih merupakan satu jaringan untuk Internet. Perhatikan bahwa / 16 dan / 18 menunjukkan panjang netid dan subnetids. Gambar [1]
  • 87. Perbandingan Subnet, Subnet Mask default, dan Supernet mask Gambar [1]
  • 88. Pengalamatan Classless Dengan pertumbuhan internet, sudah jelas bahwa ruang alamat yang lebih besar diperlukan sebagai solusi jangka panjang. Semakin besar ruang alamat, maka panjang alamat IP yang akan meningkat, yang berarti format paket IP perlu diubah. Meskipun solusi jangka panjang telah dirancang yaitu IPv6, solusi jangka pendek juga dirancang untuk menggunakan ruang alamat yang sama tetapi untuk mengubah distribusi alamat untuk memberikan bagian yang adil untuk setiap organisasi. Solusi jangka pendek masih menggunakan alamat IPv4, tapi itu disebut pengalamatan classless
  • 89. 89 In classless addressing, the prefix defines the network and the suffix defines the host. The prefix length in classless addressing can be 1 to 32. In classless addressing, we need to know one of the addresses in the block and the prefix length to define the block. Gambar [1]
  • 90. Contoh 6: Salah satu alamat di blok adalah 167.199.170.82/27. Cari jumlah alamat di jaringan tersebut, alamat pertama, dan alamat terakhir. Solusi Alamat diatas memiliki prefik sebanyak 27 bit (N =27). Maka Jaringan tersebut memili alamat subnet yang terdiri dari 27 bit 1 dan 5 bit 0. 11111111.11111111.11111111.11100000  255.255.255.240 a. Jumlah alamat yang tersedia pada blok tersebut ialah 232 − n = 25 = 32. b. Gunakan operasi AND untuk menentukan alamat pertWe use the AND operation to find the 1st addrema didalam blok tersebut (Alamat pertama biasanya digunakan sebagai network address). c. Untuk menentukan Last Address, pertama ubahlah SubnetMask menjadi komplemenya. Kemudian lakukan operasi OR dengan alamat IP yang tersedia.
  • 91. 167.199.170.64 167.199.170.95 25 = 32 Host Address  167.199.170.64 s/d 167.199.170.95 Gambar [1]
  • 92. Contoh 7: Sebuah organisasi diberikan blok alamat dengan alamat awal 14.24.74.0/24. Organisasi tersebut perlu memiliki 3 subblok alamat untuk digunakan dalam tiga subnet , 3 subblok tersebut masing-masing sebagai berikut:  1 subblok dengan 120 Alamat  1 subblok dengan 60 Alamat  1 subblok dengan 10 Alamat Solusi Terdapat 232 − 24 = 256 total alamat pada blok ini. Alamat Pertama 00001110 00011000 01001010 00000000 Komplemen dari Network Mask 00000000 00000000 00000000 11111111 Alamat Terakhir 00001110 00011000 01001010 11111111 14.24.74.255
  • 93. a. Untuk subblok pertama kita alokasikan 128 alamat (27). Maka subnetmask ialah 32- 7 = 25. Alamat pertama ialah 14.24.74.0/25; alamat terakhir ialah 14.24.74.127/25. b. Untuk subblok pertama kita alokasikan 64 alamat (26). Maka subnetmask ialah 32– 6= 26. Alamat pertama pada subblok ini ialah 14.24.74.128/26; dan alamat terakhir ialah 14.24.74.191/26. c. Untuk subblok pertama kita alokasikan 16 alamat (24). Maka subnetmask ialah 32– 4= 28. Alamat pertama dari subblok ini ialah 14.24.74.192/28; dan alamat terakhir ialah 14.24.74.207/28. d. Jika kita menambahkan semua alamat dalam subblok sebelumnya, hasilnya adalah 208 alamat, yang berarti 48 alamat yang tersisa di cadangan. Alamat pertama dalam kisaran ini adalah 14.24.74.208. Alamat terakhir adalah 14.24.74.255. (Liat Ilustrasi pada Gambar 6).
  • 94. First Address Last Address 1st Subblock 120 Address  128 Address 14.24.74.0 / 25 14.24.74.127 / 25 2nd Subblock 60 Address  64 Address 14.24.74.128 / 26 14.24.74.191 / 26 3rd Subblock 10 Address  16 Address 14.24.74.192 / 16 14.24.74.207 / 28 Gambar [1]
  • 95. Contoh 8 : Asumsikan sebuah perusahaan memiliki tiga kantor: Pusat, Timur, dan Barat. Kantor pusat terhubung ke kantor Timur dan Barat melalui jalur WAN privat. Perusahaan ini diberikan blok 64 alamat dengan alamat awal 70.12.100.128/26. Manajemen telah memutuskan untuk mengalokasikan 32 alamat untuk kantor pusat dan membagi sisa alamat antara kantor Timur dan Barat. Jumlah alamat yang ditugaskan dan panjang prefiks sebagai berikut: Kantor Pusat 32 Address = 25 N = 32 – 5 = 27 70.12.100.128 / 27 70.12.100.159 / 27 Kantor Timur 16 Address = 24 N = 32 – 4 = 28 70.12.100.160 / 28 70.12.100.175 / 28 Kantor Barat 16 Address = 24 N = 32 – 4 = 28 70.12.100.176 / 28 70.12.100.191/28
  • 96. ◦ Gambar 7 menunjukkan konfigurasi yang dirancang oleh manajemen. Salah satu alamat ini digunakan untuk router dan perusahaan telah mencadangkan alamat terakhir di subblock tersebut. Perusahaan tidak menggunakan alamat untuk point-to- point koneksi di WAN. 96 Gambar [1]
  • 97. Contoh 9: Sebuah ISP diberikan blok alamat dimulai dengan 190.100.0.0/16 (65.536 alamat). ISP perlu untuk mendistribusikan alamat ini untuk tiga kelompok pelanggan sebagai berikut:  Kelompok 1 memiliki 64 pelanggan; masing-masing membutuhkan sekitar 256 alamat.  Kelompok 2 memiliki 128 pelanggan;masing-masing membutuhkan sekitar 128 alamat.  Kelompok 3  memiliki 128 pelanggan; masing-masing membutuhkan sekitar 64 alamat. Kami merancang subblok dan mencari tahu berapa banyak alamat masih tersedia setelah alokasi tersebut.
  • 98. ◦ Solusi ◦ Mari kita memecahkan masalah dalam dua langkah. Pada langkah pertama, alokasikan subblok alamat untuk masing-masing kelompok. Jumlah alamat dialokasikan untuk masing-masing kelompok dan panjang prefiks untuk setiap subblok dapat ditemukan sebagai 98 Kel 1 64 x 256 = 16384 (214) N = 32–14=18 190.100.0.0 / 18 190.100.63.255 / 18 Kel 2 128 x 128 = 16384 (214) N = 32–14=18 190.100.64.0 / 18 190.100.127.255 / 18 Kel 3 128 x 64 = 8192 (213) N = 32–13=19 190.100.128.0 / 19 190.100.159.255/19
  • 99. Gambar Desain Hierarki untuk Tingkat Pertama [1]
  • 100. Gambar Alamat pertama untuk setiap pelanggan sebagai alamat subnet dan alamat terakhir sebagai alamat khusus [1]
  • 101.
  • 102.  Membahas tentang “delivery of packets”  direct dan indirect delivery.  Membahas tentang “forwarding of packets”  destination- address–based forwarding dan label-based forwarding.  Membahas tentang “teknik forwarding”  Membahas tentang “routing tables in classful and classless addressing “.  Pengantar tentang MPLS Pokok Bahasan
  • 103. Definisi “DELIVERY” Proses mengantarkan (delivery) sebuah packet sesuai dengan tujuan pada sebuah jaringan. Dua metoda delivery: direct dan indirect
  • 104. Direct delivery Direct delivery Direct delivery Gambar Direct Delivery [1]
  • 105. Indirect delivery Link LinkLink A B Indirect delivery Indirect delivery Gambar Indirect Delivery [1]
  • 107. Forwarding adalah suatu proses menempatkan packet sesuai dengan rute dan tujuan dari paket tersebut. Saat ini suatu jaringan berkembang cepat, sehingga “forwarding” memiliki arti lain yakni menempatkan sebuah packet pada langkah berikutnya yang dapat berupa tujuan akhir atau pada perangkat penghubung lainnya. Definisi “FORWARDING”
  • 108. Kategori Forwarding Forwarding berdasarkan Alamat Tujuan / “Destination Address” Forwarding berdasarkan “label” yang ditempatkan pada paket
  • 109. Next-hop method Forwarding Based on Destination Address Gambar Forwarding [1]
  • 110. Network-specific method N2 R1 Destination Next Hop Network-specific routing table for host S A B C D Destination R1 R1 R1 R1 Next Hop Host-specific routing table for host S Gambar Network-Specific Method [1]
  • 111. Host-specific routing R2 Host B R3 Host A R1 N1 N2 N3 Routing table for host A R3 R1 R3 ...... Destination Next Hop Host B N2 N3 ...... Gambar Host-specific Routing [1]
  • 112. Default routing R1 Host A N1 Rest of the Internet Default router R2 N2Routing table for host A Destination Next Hop ...... N2 Default ...... R1 R2 Gambar Default Routing [1]
  • 113. Simplified forwarding module in classful address without subnetting Gambar Simplified forwarding module in classful address without subnetting [1]
  • 114. Simplified forwarding module in classful address with subnetting Gambar Simplified forwarding module in classful address with subnetting [1]
  • 115. Simplified forwarding module in classless address Gambar Simplified forwarding module in classless address [1]
  • 117. Longest mask matching Gambar Longest Mask Matching [1]
  • 118. Hierarchical routing with ISPs Gambar Hierarchical Routing with ISPs [1]
  • 120. MPLS header added to an IP packet Tahun 80-an, IP berecolusi menjadi “connection oriented protocol” Switching  menggantikan Routing Multi Protocol Label Switch (MPLS) Saat sebagai: “Router”  MPLS delivered/forward packet berdasarkan alamat tujuan “Switch”  MPLS delivered/forward packet berdasarkan label Gambar MPLS [1]
  • 121. MPLS header made of stack of labels •20 bit field label digunakan sebagai indeks routing tabel •Exp  3bit, tujuan eksperimen •S  1 bit situasi dari subheader, jika 1, maka header berada diakhir stack •TTL  8 bit, ama seperti TTL pada IP diagram (ch.7) Gambar Label MPLS Header [1]
  • 123. Outline Pengalamatan Host pada perangkat bergerak Agent dalam komunikasi di dalam IP Mobile 3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host Penyebab IP Mobile tidak efisien
  • 124. Pengalamatan Host pada Mobile Stationary Host ( pengalamatan tetap) Pengalamatan IP di design untuk alat komunikasi yang bersifat tetap atau permanen. karena dalam pengalamatan di definisikan bahwa jaringan menambahkan sesuatu pada user Mobile Host ( pengalamatan untuk bergerak ) Mobile IP disini mempunyai arti protokol internet yang mendukung mobilitas dari user (host).  Mobile IP mempunyai tujuan agar sebuah host dapat terus terkoneksi ke internet dimanapun dia berada.  Dengan adanya mobile IP sebuah node mempunyai dua alamat IP.  Alamat yang satu merupakan alamat permanen yang mengidentifikasikan node tersebut, alamat yang lain merepresentasikan lokasi node dalam topologi jaringan.
  • 125. Pengalamatan untuk komunikasi bergerak ome address bersifat permanen/ statis 2. One care-of address bersifat dinamis, perubahan dilakukan sesuai dengan 1 jaringan ke jaringan yang lain. Gambar Pengalamatan Komunikasi Bergerak [1]
  • 126. Home Agent merupakan sebuah router yang bertugas meneruskan paket ke mobile node ketika tidak berada dijaringan asalnya Home Agent bertindak sebagai bagian dari mobile host ketika jaringan pengatur ( remote host ) mengirimkan paket data ke tujuan ( mobile host). Home Agent menerima dan mengirim paket data ke jaringan luar ( foreign Agent)  Home Agent menyimpan informasi tentang mobile node yang permanen. Foreign Agent adalah Router yang di tambahkan pada jaringan Luar ( Foreign Network untuk mengiklankan alamat sementara dan menyimpan informasi tentang node jaringan seluler yang mengunjunginya. Foreign Agent dapat dikatakan sebagai mobile host karena memiliki kesamaan, yaitu mobile host harus mampu membagi pengalamatan secara sendiri menggunakan DHCP. Oleh karena itu, Mobile Host membutuhkan software untuk komunikasi dengan home agent dan 2 pengalamatan ( pengalamatan lokal dan DHCP ). Ketika mobile host bertindak sebagai foreign agent, pengalamatan DHCP disebut colocated care-of address. 1. Home Agent 2. Foreign Agent Komunikasi di dalam IP Mobile..... (1)
  • 127. Komunikasi di dalam IP Mobile Melakukan perubahan pengalamatan yang di butuhkan pada jaringan Internet di butuhkan 2 Agent yaitu Home Agent dan Foreign Agent. Home Agent menyimpan informasi tentang mobile node yang permanen. Foreign Agent mengiklankan alamat sementara dan menyimpan informasi tentang node jaringan seluler yang mengunjunginya. Gambar Posisi Home Agent dan Foreign Agent [1]
  • 128. 3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host Gambar Tahap Komunikasi Mobile Host dan Remote Host [1]
  • 129. 3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host Ada 3 Tahap untuk komunikasi dengan komputer tujuan( remote host ) 1. Agent Discovery ( pendahuluan) Pada tahap ini, ada 2 cara yaitu a. Mobile host harus menentukan pengalamatan pada home agent, sebelum meninggalkan home Network. b. Mobile host harus menentukan juga Foreign Agent setelah mobile host pindah ke jaringan luar ( Foreign Network ). Penentuan dalam pengalamatan ada 2 tipe pesan yaitu  Agent pengiklanan (advertisement) Mobile IP tidak menggunkan tipe paket baru untuk agen promosi, tetapi menggunakan Router Advertisement packet pada ICMP dan menambahkan pesan agent advertisement  permintaan ( solicitation ) Mobile IP tidak menggunakan tipe paket baru untuk pengumpulan ( agent solicitation). Tetapi menggunkan router solicitation packet ( paket peminta) dari ICMP
  • 130. 3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host...(1) 2. Registration ( pendaftaran ) Setelah mobile host sudah pindah ke jaringan luar ( foreign Network) dan penentuan Agent luar ( Foreign Agent), kemudian harus di register. Ada 4 aspek dalam registration : 1. Mobile Host harus mendaftarkan diri dengan foreign Agent 2. Mobile Host harus mendaftarkan diri dengan home agent. Biasanya ini dilakukan oleh foreign agent yang bertindak sebagai mobile host 3. Mobile host harus memperbaruhi jika sudah melampaui batas waktu yang di tetapkan 4. Mobile host harus menghentikan registration ketika sudah berada pada home Network.
  • 131. 3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host...(2) 3. Data Transfer Gambar Transfer Data [1]
  • 132. Penyebab IP Mobile tidak efisien Double Crossing Double crossing terjadi ketika remote host berkomunikasi mobile host bahwa sudah dipindahkan ke jaringan yang sama sebagai remote host. Gambar Double Crossing [1]
  • 133. Penyebab IP Mobile tidak efisien.....(1) Triangle Routing Terjadi ketika remote host berkomunikasi dengan mobile host tanpa penambahan ke jaringan yang sama, ketika mobile host mengirimkan paket ke remote host, Ketika remote host mengirimkan paket ke mobile host, paket data pindah dari remote host ke home agent dan ke mobile host. Gambar Triangle Routing [1]
  • 134. Kelebihan Mobile IP: a. Mobile IP membantu pengguna perangkat nirkabel dimana saja. b. sebuah alamat IP seluler memungkinkan pengguna untuk terhubung ke internet tanpa alamat ip biasa statik atau dinamis melalui pengguna alamat ip yang unik mobile.Sehingga pengguna dapat mengakses internet saat jauh dari modem ataupun router setup. KESIMPULAN
  • 135. a. Mobile Host pada home network melakukan pengalamatan melalui agent discovery. Sedangkan mobile host pada foreign network melakukan pengalamatan melalui agent discovery atau agent solicitation b. Mobile host pada foreign harus melakukan pengalamatan sendiri c. Mobile komunikasi tidak efektif karena terlalu jauh jarak pada pesan yang harus dilalui. Contohnya yaitu Double crossing dan Triangle Routing KESIMPULAN...(1)
  • 137. Pengalamatan IPv6 ◦ Outline: 1. Pendahuluan 2. Tipe Pengalamatan 3. Alokasi Pengalamatan IPV6 4. Autokonfigurasi 5. Renumbering IPV6 Addresing
  • 138. Pendahuluan ◦ Apa itu IPv6? ◦ IPv6 adalah internet protokol versi terakhir yang dikembagkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) ◦ Merupakan solusi dari masalah pengalamatan IPv4 yang semakin kian kritis
  • 139. Pendahuluan cont. ◦ Kelebihan IPv6? ◦ Kapasitas pengalamatan yang besar ◦ Kempuan Renumbering dan Autokonfigurasi ◦ Tipe pengalamatan Multicast/ Anycast ◦ Keamanan (Ipsec, Source Route) ◦ Flow Labels ◦ Desain performansi yang baik
  • 140. Pendahuluan cont. ◦ Pengalamatan IPV6 yaitu 128 bit atau 16 bytes (octet) ◦ Notasi: 1. Dotted Decimal 2. Colon Hexadecimal 3. Mixed Representation 4. CIDR
  • 141. Notasi cont. 1. Dotted decimal • Kompatibel dengan IPv4 • Jarang digunakan pada IPv6 2. Colon Hexadecimal • 128 bit dibagi menjadi 8 bagian. Tiap bagian memiliki panjang 2 byte • Tiap alamat memiliki 32 hexadesimal dijit, tiap 4 dijit dipisahkan dengan tanda colon ( : ) • Pengalamatan pada IPv6 dapat disingkat jika ada beberapa 0 yang berurutan disebut “Zero Compression” dengan syarat zero compression dilakukan hanya sekali dalm 1 pengalamatan
  • 142. contoh: 3. Mixed representation • Penggabungan 2 notasi yaitu dotted decimal dan colon hexadecimal. Dimana dari 8 bagian tersebut, 6 bagian digunakan untuk pengalamatn IPv6 dan 2 bagian yang lain untuk pengalamatan IPv4 4. CIDR notation • Pengalamatan IPv6 menggunakan sistem hierarki sehingga pengalamatan classless dan CIDR digunakan dalam IPv6
  • 143. Tipe Pengalamatan ◦ Ada 3 Tipe Pengalamatan: 1. Unicast 2. Anycast 3. Multicast
  • 144. Alokasi Pengalamatan IPv6 Gambar Alokasi Pengalamatan IPv6 [1]
  • 145. Prefiks pengalamatan IPv6 Tabel Prefiks Pengalamatan IPv6 [1]
  • 146. Karakteristik Assigned and Reserved ◦ Pengalamatan menggunakan prefiks (00000000) artinya ditandai sebagai pengalamatan yang telah di reserved ◦ Unspecified Address
  • 147. ◦ Loopback Address ◦ Compatible Address ◦ Mapped Address
  • 148. ◦ Unique Local Unicast Block ◦ Link Local Block ◦ Multicast Block Gaambar [1]
  • 149. ◦ Global Unicast Address ◦ Mapping for EUI-64 ◦ Mapping for Ethernet MAC Gambar [1]
  • 150. Autokonfigurasi ◦ Hal yang menarik dari IPv6 adalah kemampuannya untuk host melakukan autokonfigurasi dalam pengalamatannya. ◦ Pada IPv4 host dan router dikonfigurasi manual oleh network manager. ◦ Pada IPv6 DHCP protocol masi digunakan untuk mengalokasi alamat pada IPv6 tapi host dapat mengkonfigurasi alamatnya sendiri
  • 151. Renumbering ◦ Agar site dapat mengganti service provider, alamat prefiks renumbering (n) dibikin menggunakan pengalmatan IPv6 ◦ Setiap site diberi prefiks oleh service provider, jika site mengganti service provider makan alamat prefiksnya juga harus diganti. ◦ Router yang terhubung dengan site akan mengeluarkan prefix baru dan membiarkan site menggunakan prefiks lama secara sementara sebelum dilakukan pergantian prefiks selama permanen. Jadi dalam masa transisi site memiliki 2 prefiks.