SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 104
WAWASAN KEBANGSAAN
                         Oleh
               Drs. Teguh Suyitno, M.Pd

                      Disajikan pada
              Diklat Prajabatan Gol I dan II
                     Angkatan ke 17
                     9 Jam Pelajaran

                  Sabtu, 24 April 2010

                 KEMEMNTERIAN AGAMA
Balai Pendidikan Dan Pelatihan Keagamaan Semarang 2010
Diskusi dan presentasi
1. Makelar kasus
2. Penegakan hukum
3. Terorisme
4. Tanjung priok
5. Penggelapan pajak
6. Penggusuran paksa
7. Organisasi papua merdeka
8. Republik Maluku selatan
9. Megapa terjadi?
Berilah solusi dalam rangka menjaga keutuhan NKRI
BAB I
                 PENDAHULUAN

        Latar Pemikiran: wawasan Kebangsaan
1. Sebagai susut pandang dalam memahami jati
   diri
2. Menentukan memanfaatkan kondisi geografis,
   sejarah, sosila budaya
3. PNS penting memahami sbg aparur
   negarasebagai perekat persatuan dan kesatuan
   bangsa
TPU

Setelah mengikuti mata diklat ini peserta
diharapkan mampu membahas wawasan
kebangsaan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
TPK
Setelah selesai mengikuti Mata Diklat ini peserta diharapkan dapat :
   a. Menjelaskan Pengertian dan konsep Negara dan Bangsa
   b. Menjelaskan Pengertian Wawasan Kebangsaan dalam
       kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
   c. Menjelaskan Pengertian dan Konsep Integrasi Nasional
   d. Menerapkan Nilai-nilai kejuangan dan daya saing nasional
   e. Menjelaskan Pengertian Character Building Dan Ketahanan
       Bangsa
   f. Mejelaskan Keragaman sosial budaya sebagai kekuatan
       bangsa
   g. Menjelaskan Wawasan kebangsaan sebagai kekuatan
       nasional
Bab II



KONSEP DAN PENGERTIAN TENTANG
       NEGARA DAN BANGSA
A. Teori Negara
1. Manusia sebaga makhluk sosial selalu hidup
   bersama
2. Perlunya pemimpin
3. Perlu organisasi yang memiliki kekuasaan
   (negara)
Staat (belanda)
         State (Inggris)
negara

         Latin
         Status/satatuni
         Dalam keadaan berdiri
Pengertian Negara dan Bangsa
• Negara:
  – Organisasi kekuasaan dari sekelompok orang yang telah
    tinggal di wilayah tertentu (George Jellinek)
  – Organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesa dari
    kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
    (Hegel).
  – Organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu
    golongan atau bangsanya sendiri (Kranenburg)
  – Agen atau otoritas yang mengatur atau mengendalikan
    persoalan bersama atas nama masyarakat (Roger F. Soltau)
Lanjutan negara

– Suatu organisasi atau kumpulan manusia yang
  berada di bawah suatu pemerintahan yang
  sama (R Djokosoetono)


– Organisasi masyarakat yang mempunyai
  daerah tertentu di mana kekuasaan negara
  berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
  (Soenarko)
Teori mengenai terjadinya suatu
                 negara
1. Teori kenyataan
         Timbulnya suatu negara itu soal kenyataan. Bila suatu saat
         telah terpenuhi unsur-unsur negara, pada saat itu juga
         negara sudah menjadi suatu kenyataan.
2. Teori Ke-tuhanan
         Timbulnya suatu negara atas kehendak Tuhan. Segala
         sesuatau tidak akan terjadi bila Tuhan tidak menghendaki.
         Kalimat seperti; “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha
         Kuasa…”, “by the grace of god…” mengarah ke teori ini.



  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Lanjut Teori Negara


3. Teori Perjanjian
        Negara itu timbul karena adanya perjanjian yang
        dibuat antara orang-orang yang tadinya hidup
        bebas, terlepas satu sama lain tanpa ikatan
        kenegaraan agar kepentingan bersama dapat
        terpelihara dan terjamin (Social contract,
        Rousseau), atau perjanjian antara daerah jajahan
        dengan penjajah: Filipina, 1946, India, 1947



   DEPARTEMEN AGAMA
   BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
   Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
   Telp / Fax: (024) 7472551
4. Teori Penaklukan
        Timbulnya negara karena erombongan manusia
        menaklukkan daerah dan rombongan manusia
        lain. Agar tetap bisa menguasai daerah /
        rombongan, dibentuklah suatu organisasi yang
        berupa negara.




  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Singkatnya …
Bangsa itu rakyat yang bersatu karena alasan
  tertentu, misalnya :
       – kesamaan budaya,
       – bahasa,
       – wilayah,
       – ideologi,
       – agama,
       – watak,
       – sejarah,
     (untuk memperjuangkan nasibnya).

DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Termasuk Teori Penaklukan
• Pemberontakan
      – Suatu bangsa memberontak kepada negara lain
        yang menjajah; AS Inggris tahun 1776-1783


• Peleburan (fusi)
      – Leburnya beberapa negara menjadi satu
        negara baru seperti Jerman 1871


 DEPARTEMEN AGAMA
 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
 Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
 Telp / Fax: (024) 7472551
Lanjut teori

         • Pendudukan
                  – Suatu daerah yang belum ada rakyatnya /
                    pemerintahannya diduduki / dikuasai oleh bangsa /
                    negara lain; Liberia
         • Pelepasan
                  – Suatu daerah tertentu melepaskan diri dari yang
                    tadinya menguasai/menjajah dan menyatakan dirinya
                    sebagai negara baru yang merdeka; proklamasi
                    kemerdekaan RI `45.
                          • Pelepasan ini bisa terjadi secara damai; perjanjian dan
                            penyerahan kedaulatan, dan kekerasan; revolusi


DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
B. Bentuk Negara

1. Negara kesatuan yaitu kekuasaan pada satu
   pemerintah pusat
2. Negara serikat (federasi) ialah satu negara
   terdiri dari negara bagian. Urusan pemerintah
   serikat ialah hubungan luar negeri, pertahanan
   negara, keuangan dan pos telekomunikasi
Bentuk Negara
• Negara Kesatuan
  – Negara merdeka dan berdaulat yang hanya ada
    satu pemerintahan yang berkuasa (pusat) dan
    mengatur seluruh wilayah melalui pembentukan
    daerah-daerah.
  – Pelaksanaan pemerintahan dilaksakan dengan
    sistem sentralisasi dan desentralisasi




  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Negara Kesatuan (lanjutan)

   – Sistem sentralisasi
            • Segala sesuatu dalam negara itu langsung
              diatur oleh pusat sementara daerah tinggal
              melaksanakannya
   – Sistem desentralisasi
            • Pemerintah pusat memberi kesempatan dan
              kewenangan (otonom) kepada kepala
              daerah untuk mengurus rumahtangganya
              sendiri (otonomi daerah)


DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Negara Kesatuan (lanjutan)

   – Sifat Negara kesatuan
            • Kedaulatan negara baik ke dalam maupun
              keluar ditangani pemerintah pusat.
            • Negara hanya mempunyai satu Undang-Undang
              Dasar, satu kepala Negara, satu dewan mentri,
              dan satu dewan perwakilan rakyat.
            • Hanya ada satu kebijakan yang menyangkut
              persoalan politik, ekonomi, sosial budaya, serta
              pertahanan dan keamanan.



DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Negara Serikat

– Negara yang merupakan gabungan beberapa negara
  yang menjadi negara-negara bagian dari negara serikat
  itu.
– Negara-negara bagian itu semula negara merdeka yang
  berdaulat dan berdiri sendiri.
– Sebagian kekuasaan negara bagian itu dilepaskan dan
  diserahkan kepapada negara serikat (delegated
  powers).
– Kekuasaan asli adapada negara bagian, dan negara
  bagian itu langsung berhubungan dengan rakyatnya.


DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
C. Unsur Negara
• Unsur Konstitutif
   –    Rakyat yang bersatu
   –    Daerah atau wilayah
   –    Pemerintah yang berdaulat
   –    Tujuan negara
• Unsur Deklaratif
   – Pengakuan dari negara lain yang bersifat formalitas untuk
     memenuhi tata aturan pergaulan internasional



  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Bagaimana dengan RI?
• UUD 45 pasal 1
  – Ayat 1
           • Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan, yang berbentuk
             Republik
  – Ayat 2
           • Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
             Undang-Undang Dasar
  – Sebagai Negara Kesatuan, Indonesia pertama kali
    mendapat pengakuan dari Inggris tanggal 31 Maret 1947.



  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Kansil (1978): unsur/syarat negara

a) Harus ada wilayahnya
b) Harus ada rakyatnya
c) Harus ada pemerintahan yang berkasa terhadap
   seluruh daerah dan rakyatnya
d) Harus ada tujuannya
D. Pengertian Bangsa

Bangsa
  – Sekumpulan masyarakat / kelompok paguyuban yang
    membentuk negara, yang ditakdirkan hidup bersama,
    senasib dan sepenanggungan dalam dalam suatu negara.
• Budiyono menjelaskan pendapat para ahli:
  – Ernest Renan (Prancis): bangsa terbentuk karena adanya
    keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan
    perasaan setia kawan yang agung.




   DEPARTEMEN AGAMA
   BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
   Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
   Telp / Fax: (024) 7472551
D. Pengertian Bangsa

• Budiyono menjelaskan pendapat para ahli:
  1. Ernest Renan (Prancis):
     bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup
     bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan
     yang agung.




   DEPARTEMEN AGAMA
   BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
   Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
   Telp / Fax: (024) 7472551
Lanjutan Bangsa

2. Otto Bauer (Jerman)
   bangsa adalah kelompok manusia yang
   mempunyai persamaan karakter yang tumbuh
   karena adanya perasaan senasib.

3.F. Ratzel (Jerman)
  Bangsa terbentuk karena adanya hasrat
  bersatu, yang timbul karena adanya rasa
  kesatuan anatara manusia dan tempat
  tinggalnya (geopolitik).

DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Lanjutan Bangsa


4. Hans Kohns (Jerman)
  Bangsa adalah sebuah hasil hidup manusia
  dalam sejarah. Suatu bangsa itu merupakan
  golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa
  dirumuskandengan pasti, yang kebanyakan
  memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang
  membedakan dengan yang lain baik berupa
  keturunan, wilayah, bahasa, adat
  istiadat,kesamaan politik, perasaan, maupun
  agama


DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Simpulan
• Pada dasarnya bangsa adalah rakyat yang
  telah mempunyai kesatuan tekad untuk
  membangun masa depan bersama
  (nasionalisme) dengan cara mendirikan negara
  untuk mengurus terwujudnya aspirasi dan
  kepentingan bersama secara adil



  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Fredrich hertz dalm buku nasionality in history and
       politics Bangsa memiliki 4 unsur aspirasi

1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang
   terdiri dari kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama,
   kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekan dan
   kebebasan nasional sepenuhnya dari dominasi dan
   campurtangan asing terhadap urusan dalam negeri




   DEPARTEMEN AGAMA
   BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
   Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
   Telp / Fax: (024) 7472551
3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan
   individualitas, keaslian, atau kekhasan
   menjunjung tinggi bahasa nasional.
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara
   bangsa-bangsa demi mengejar kehormatan,
   pengaruh, dan prestise.



  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Simpulan


Negara itu suatu agen (alat) yang memiliki otoritas
(kedaulatan), yang diadakan dan digunakan oleh
sekumpulan orang (rakyat) di daerah tertentu
(wilayah) untuk mencapai tujuan (negara itu).




 DEPARTEMEN AGAMA
 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
 Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
 Telp / Fax: (024) 7472551
BAB III
WAWASAN KEBANGSAAN DAN INTEGRASI
           NASIONAL
Pengertian Wawasan Kebangsaan
• Wawasan :
  – Kemampuan memahami cara memandang suatu konsep
    tertentu yang direfleksikan dalam prilaku tertentu sesuai
    dengan konsep atau pokok pikiran yang terkandung di
    dalamnya.
• Kebangsaan:
  – Tidak-tanduk, kesadaran, dan sikap yang memandang
    dirinya itu sebagai suatu kelompok bangsa yang sama
    dengan keterikatan sosio-kultural yang disepakati bersama.




  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Ringkasnya:
• Wawasan kebangsaan:
      – Wawasan yang mementingkan
        kesepakatan, kesepahaman, kesejahteraan, kel
        emahan, dan keamanan bangsanya sebagai
        titik tolak dalam berfalsafah, berencana dan
        bertindak.




 DEPARTEMEN AGAMA
 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
 Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
 Telp / Fax: (024) 7472551
Penerapan konsep wawasan kebangsaan
                  ada dua (2) aspek
• Moral
   – Adanya komitmen pada seseorang atau masyrakat untuk
     turut bekerja demi keberlanjutan keberadaan dan
     peningkatan kualitas hidup bangsa.
• Intelektual
   – Adanya pengetahuan yang memadahi mengenahi
     tantangan-tantangan yang dihadapi bangsan dan potensi
     yang dimiliki baik sekarang maupun mendatang



  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Ringkasnya
• Wawasan kebangsaan:
  – Sudut pandang atau cara memandang yang
    mengandung kemampuan seseorang atau
    kelompok orang untuk memahami keberadaan jati
    dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup
    bangsanya (ideologi dinamis ) dalam lingkungan
    internal dan external: sejarah, geografis, ideologi
    yang dapat menjiwai bangsa tersebut.



  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Lanjut
• Bagaimana mendayagunakan kondisi geografis,
  sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta
  pertahanan dan keamanan untuk mencapai dan
  menjamin cita2 dan kepentingan nasional.
• Cara memenpatkan dirinya dalam tata pergaulan
  dan hubungan dengan dunia internasional.
• Terkandung komitmen dan semangat persatuan
  demi menjamin keberadaan dan peningkatan
  kualitas hidup bangsanya.
• Menghendaki pengetahuan yang cukup mengenai
  tantangan dan potensi bangsanya


DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 21
                2. Wawasan Kebangsaan Indonsia

    • Perjalan sejarah bangsa Indonesia
      mengkristalkan nilai wawasan kebangsaan.
    • Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 merupakan
      ikrar dan tekad menyakan keberadaan bangsa
      Indonesia: satu nusa, satu bangsa, dan satu
      bahasa Indonesia



         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 22
                                           a. Latar belakang
  • Sejarah
         – Abad 7 s.d 16 = masa Kerajaan Nusantara: Sriwijaya abad
           ke 7 s.d 12 dan Majapahit abad ke-13 s.d 16
         – Nilai kebangsaan:
                  • Merdeka, bersatu, berdaulat,adil, makmur,
                  • Berperan alam percaturan politik Asia Tenggara.
                  • Politik luar negeri: mitreka satata = bertetangga yang baik atau
                    good neighbourhood policy.




         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
– Politik dalam negeri: bhenika tunggal ikatan hana
    dharma mangrua = walaupun berbeda satu pula
    adanya, sebab tidak ada agama yang mempunyai
    tujuan berbeda.
  – Penjajahan bangsa barat menhancurkan nilai ini
    dengan politik pecah belahnya.
  – Gerakan Budi Utomo (didirikan 20 Mei 1908): titik awal
    perjuangan bersekala nasional yang menggerakkan
    penentangan thd penjajah.
  – Bangkitnya gerakan politik, ekonomi / perdagangan,
    pendidikan, seni, press, dan karawitan
          • Muncullah sikap Wawasan Kebangsaan




DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
24


b. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
            1) Penghargaan thd harkat dan martabat
               manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
               Maha Kuasa,
            2) Tekad bersama untuk hidup
               berkebangsaan yang bebas, merdeka, dan
               bersatu,
            3) Cinta tanah air dan bangsa,
            4) Demokrasi atau kedaulatan rakyat,
            5) Kesetiakawanan sosial
            6) Masyarakat adil dan makmur
      DEPARTEMEN AGAMA
      BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
      Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
      Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 27
                    c. Makna Wawasan Kebangsaan
                • Memempatkan persatuan dan kesatuan serta
                  kepentingan dan keselematan bangsa dan negara di
                  atas kepentingan pribadi atau golongan yang
                  dilandasi oleh Panca Sila sebagai falsafah dan
                  pandangan hidup bangsa kita.

                • Wawasan Nusantara:
                         –    Kesatuan politik
                         –    Kesatuan Sosial-budaya
                         –    Kesatuan ekonomi
                         –    Kesatuan pertahanan keamanan



         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
B. Pengertian dan Konsep Integrasi nasional
1. Pengertian Integrasi Nasional    Hal 36

           • Intergrasi:
                    – Pembauran atau penyatuan hingga menjadi satu
                      kesatuan yang utuh.
           • Nasional:
                    –    Kebangsaan
                    –    Bersifat bangsa sendiri
                    –    Meliputi suatu bangsa
                    –    Hal-hal yang menyangkut bangsa; cita-cita, adat
                         istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya,
                         wilayah / daerah, dll
  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
• Integrasi Nasional=
                  – Suatu proses penyatuan atau pembauran
                    berbagai aspek sosial budaya ke dalam satuan
                    wilayah dan pembentukan identitas nasional
                    atau bangsa.
         • Integrasi Nasional diharapkan
                  – Menjamin terwujudnya keselarasan,
                    keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai
                    tujuan bersama suatu bangsa.



DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
• Keselarasan:
       – Gambaran suasana tertib, teratur, aman dan
         damai. Ini terwujud bila tugas dilaksanakan
         sesuai denga kewajiban dan tanggung jawab
• Keserasian
       – Gambaran terpadunya unsur2 yang terlibat
         dalam kehidupan bersama
• Seseimbangan
       – Gambaran masing2 unsur itu diperlakukan
         secara wajar.



DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 38
         2. Konsep Integrasi Nasional Indonesia
     • Bersumber dari paham integralistiknya Mr.
       Soepomo.
           – Negara dibentuk tidak untuk menjamin kepentingan
             seseorang atau golongan, tapi untuk kepentingan
             masyarakat.
           – Negara itu masyarakat yang itegral segala golongan,
             bagian, anggotanya itu berhubungan erat satu sama
             lain dan merupakan persatuan masyarakat yang
             organis.
           – Negara tidak mempersatukan dirinya dengan golongan
             terbesar, golongan paling kuat.
           – Negara mengatasi segala golongan

         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
• Paham integralistik:
  – Setiap anggota, warga, golongan diakui dan
    dihormati keberadaannya, hak dan kuwajiban,
    serta fungsinya masing-masing dalam mencapai
    tujuan bersama.




  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 40


              Tata nilai integralistik (Soeprapto, 1994)

         a. Bagian atau golongan berhubungan erat dan merupakan
            kesatuan organis.
         b. Ekistensi setiap unsur mempunyai tempat & kewajiban
            sendiri2
         c. Tidak memihak pada golongan yang kuat atau penting.
         d. Tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas.
         e. Tidak memberi tempat pada paham individualisme,
            liberalisme, dan totalisme.




         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
f. Mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, dan
         kebahagiaan bagi seluruh bangsa dan negara.
      g. Mengutamakan kewajiban dari pada hak pribadi /
         golongan
      h. Mengutamakan memadukan pendapat dari pada
         mencari menang sendiri.
      i. Dilandasi semangat kerukunan, keutuhan, persatuan,
         kebersamaan, setia kawan, dan gotong royong.
      j. Saling menolong, membantu dan bekerja sama.
      k. Berlandaskan kasih sayang, pengorbanan, pria dan
         wanita, individau dan masyarakat serta lingkungan.




DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 42                                                Implementasinya?
    Moerdiono (1991): Integrasi Nasioanal:
              – Vertikal
                      • Bagaimana mempersatukan pemerintah nasional
                        dengan raknya yang tersebar dalam daerah-daerah
                        yang luas.
              – Horisontal
                      • Bagaimana mempersatukan rakyat yang majemuk,
                        hidup dalam golongan primordial yang beraneka
                        ragam nilai dan lembaga sehingga mereka merasa
                        sebagai bagian dari satu bangsa yang sama.




         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hakekat mempelajari perjuangan Bangsa
Upaya membangkitkan kesadaran nasional yang
mengandung arti:
    – Peristiwa Nasional Masa lampau
             • Aspek politik :
                              » Kemampuan Sriwijaya dan Majapahit untuk bernegara di
                                tingkat nasional.
             • Aspek ekonomi :
                              » tentram, sejahtera, dan makmur (gemah ripah loh jinawi,
                                tata tentrem karta raharja)
             • Aspek rohani :
                              » toleransi Hindu, Buda, Islam, Nasrani
    – Situasi Nasional Masa Kini
    – Aspirasi Nasional Masa Datang
 DEPARTEMEN AGAMA
 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
 Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
 Telp / Fax: (024) 7472551
Bab IV


Wawasan kebangsaan dan integrasi nasional
A. 1. Pengertian Wawasan Kebangsaan
• Wawasan :
  – Kemampuan memahami cara memandang suatu konsep
    tertentu yang direfleksikan dalam prilaku tertentu sesuai
    dengan konsep atau pokok pikiran yang terkandung di
    dalamnya.
• Kebangsaan:
  – Tidak-tanduk, kesadaran, dan sikap yang memandang
    dirinya itu sebagai suatu kelompok bangsa yang sama
    dengan keterikatan sosio-kultural yang disepakati bersama.




  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Ringkasnya:
         • Wawasan kebangsaan:
                  – Wawasan yang mementingkan kesepakatan,
                    kesepahaman, kesejahteraan, kelemahan, dan
                    keamanan bangsanya sebagai titik tolak dalam
                    berfalsafah, berencana dan bertindak.




DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Penerapan konsep wawasan kebangsaan
     perlunya dipahami dua aspek
• Moral
   – Adanya komitmen pada seseorang atau masyrakat untuk
     turut bekerja demi keberlanjutan keberadaan dan
     peningkatan kualitas hidup bangsa.
• Intelektual
   – Adanya pengetahuan yang memadahi mengenahi
     tantangan-tantangan yang dihadapi bangsan dan potensi
     yang dimiliki baik sekarang maupun mendatang



  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Ringkasnya
• Wawasan kebangsaan:
  – Sudut pandang atau cara memandang yang
    mengandung kemampuan seseorang atau
    kelompok orang untuk memahami keberadaan jati
    dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup
    bangsanya (ideologi dinamis ) dalam lingkungan
    internal dan external: sejarah, geografis, ideologi
    yang dapat menjiwai bangsa tersebut.



  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Lanjut
• Bagaimana mendayagunakan kondisi geografis,
  sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta
  pertahanan dan keamanan untuk mencapai dan
  menjamin cita2 dan kepentingan nasional.
• Cara memenpatkan dirinya dalam tata pergaulan
  dan hubungan dengan dunia internasional.
• Terkandung komitmen dan semangat persatuan
  demi menjamin keberadaan dan peningkatan
  kualitas hidup bangsanya.
• Menghendaki pengetahuan yang cukup mengenai
  tantangan dan potensi bangsanya

DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
2. Wawasan Kebangsaan Indonsia
• Perjalan sejarah bangsa Indonesia
  mengkristalkan nilai wawasan kebangsaan.
• Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 merupakan
  ikrar dan tekad menyakan keberadaan bangsa
  Indonesia: satu nusa, satu bangsa, dan satu
  bahasa Indonesia



  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Sumber Nilai Wawasan Kebangsaan
                   Indonsia
a. Latar pemikiran Sejarah
   – Abad 7 s.d 16 = masa Kerajaan Nusantara: Sriwijaya abad
     ke 7 s.d 12 dan Majapahit abad ke-13 s.d 16
   – Nilai kebangsaan:
           • Merdeka, bersatu, berdaulat,adil, makmur,
           • Berperan alam percaturan politik Asia Tenggara.
           • Politik luar negeri: mitreka satata = bertetangga yang baik atau
             good neighbourhood policy.




  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
– Politik dalam negeri: bhenika tunggal ikatan hana
  dharma mangrua = walaupun berbeda satu pula
  adanya, sebab tidak ada agama yang mempunyai
  tujuan berbeda.
– Penjajahan bangsa barat menhancurkan nilai ini
  dengan politik pecah belahnya.
– Gerakan Budi Utomo (didirikan 20 Mei 1908): titik awal
  perjuangan bersekala nasional yang menggerakkan
  penentangan thd penjajah.
– Bangkitnya gerakan politik, ekonomi / perdagangan,
  pendidikan, seni, press, dan karawitan
         • Muncullah sikap Wawasan Kebangsaan




DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
24


• Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
            1) Penghargaan thd harkat dan martabat
               manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
               Maha Kuasa,
            2) Tekad bersama untuk hidup
               berkebangsaan yang bebas, merdeka, dan
               bersatu,
            3) Cinta tanah air dan bangsa,
            4) Demokrasi atau kedaulatan rakyat,
            5) Kesetiakawanan sosial
            6) Masyarakat adil dan makmur
      DEPARTEMEN AGAMA
      BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
      Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
      Telp / Fax: (024) 7472551
Makna Wawasan Kebangsaan
      • Memempatkan persatuan dan kesatuan serta
        kepentingan dan keselematan bangsa dan negara di
        atas kepentingan pribadi atau golongan yang
        dilandasi oleh Panca Sila sebagai falsafah dan
        pandangan hidup bangsa kita.

      • Wawasan Nusantara:
               –   Kesatuan politik
               –   Kesatuan Sosial-budaya
               –   Kesatuan ekonomi
               –   Kesatuan pertahanan keamanan




DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
B. Pengertian Integrasi Nasional
• Intergrasi:
    – Pembauran atau penyatuan hingga menjadi satu
      kesatuan yang utuh.
• Nasional:
    –    Kebangsaan
    –    Bersifat bangsa sendiri
    –    Meliputi suatu bangsa
    –    Hal-hal yang menyangkut bangsa; cita-cita, adat
         istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya,
         wilayah / daerah, dll

  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
• Integrasi Nasional=
    – Suatu proses penyatuan atau pembauran
      berbagai aspek sosial budaya ke dalam satuan
      wilayah dan pembentukan identitas nasional
      atau bangsa.
• Integrasi Nasional diharapkan
    – Menjamin terwujudnya keselarasan,
      keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai
      tujuan bersama suatu bangsa.



 DEPARTEMEN AGAMA
 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
 Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
 Telp / Fax: (024) 7472551
• Keselarasan:
      – Gambaran suasana tertib, teratur, aman dan
        damai. Ini terwujud bila tugas dilaksanakan
        sesuai denga kewajiban dan tanggung jawab
• Keserasian
      – Gambaran terpadunya unsur2 yang terlibat
        dalam kehidupan bersama
• Seseimbangan
      – Gambaran masing2 unsur itu diperlakukan
        secara wajar.


 DEPARTEMEN AGAMA
 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
 Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
 Telp / Fax: (024) 7472551
2. Konsep Integrasi Nasional Indonesia
• Bersumber dari paham integralistiknya Mr.
  Soepomo pada sidang BPUPKI 1945
    – Negara dibentuk tidak untuk menjamin kepentingan
      seseorang atau golongan, tapi untuk kepentingan
      masyarakat.
    – Negara itu masyarakat yang itegral segala golonga,
      bagian, anggotanya itu berhubungan erat satu sama
      lain dan merupakan persatuan masyarakat yang
      organis.
    – Negara tidak mempersatukan dirinya dengan golongan
      terbesar, golongan paling kuat.
    – Negara mengatasi segala golongan
 DEPARTEMEN AGAMA
 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
 Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
 Telp / Fax: (024) 7472551
• Paham integralistik:
  – Setiap anggota, warga, golongan diakui dan
    dihormati keberadaannya, hak dan kuwajiban,
    serta fungsinya masing-masing dalam mencapai
    tujuan bersama.




  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Nilai-nilai integralistik (Soeprapto, 1994)

a. Bagian atau golongan berhubungan erat dan merupakan
   kesatuan organis.
b. Ekistensi setiap unsur mempunyai tempat & kewajiban
   sendiri2
c. Tidak memihak pada golongan yang kuat atau penting.
d. Tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas.
e. Tidak memberi tempat pada paham individualisme,
   liberalisme, dan totalisme.




DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
f. Mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, dan
     kebahagiaan bagi seluruh bangsa dan negara.
  g. Mengutamakan kewajiban dari pada hak pribadi /
     golongan
  h. Mengutamakan memadukan pendapat dari pada
     mencari menang sendiri.
  i. Dilandasi semangat kerukunan, keutuhan, persatuan,
     kebersamaan, setia kawan, dan gotong royong.
  j. Saling menolong, membantu dan bekerja sama.
  k. Berdasarkan kasih sayang, pengorbanan, pria dan
     wanita, individau dan masyarakat serta lingkungan.




DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Implementasinya?
• Moerdiono (1991): Integrasi Nasioanal:
  – Vertikal
         • Bagaimana mempersatukan pemerintah nasional
           dengan raknya yang tersebar dalam daerah-daerah
           yang luas.
  – Horisontal
         • Bagaimana mempersatukan rakyat yang majemuk,
           hidup dalam golongan primordial yang beraneka
           ragam nilai dan lembaga sehingga mereka merasa
           sebagai bagian dari satu bangsa yang sama.




   DEPARTEMEN AGAMA
   BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
   Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
   Telp / Fax: (024) 7472551
Implementasinya?   Hal 43

• Moerdiono (1991): Integrasi Nasioanal:
  – Vertikal
         4 tugas konstistuaional bersifat abadi:
         1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
             seluruh tumpah darah Indonesia
         2) Memajukan kesejahteraan umum
         3) Mencerdaskan kehidupan bangsa
         4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yng
             berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
             keadilan sosial



   DEPARTEMEN AGAMA
   BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
   Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
   Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 45
Masyarakat sosial budaya mengalami dinamika,
perubahan, kesinambungan

P 18 UUD 1945
a. Negara dibagi atas daerah
b. Otonomi pemereintah daerah
c. Pemda memiliki DPR hasil pemilu
d. Kepala daerah dipilih secara demokratis
e. Otonomi luas bagi pemda, urusan pemerintah oleh pusat
    sesuai UU
f. Pemda berhak menetapkan perda dalam pelaksanaan otda
g. Susunan pemda dan tata cara penyelenggaraan
    pemerintah diatur UU
Bab IV

NILAI-NILAI KEJUANGAN, CHARACTER BUILDING
          DAN KETAHANAN BANGSA
A. Pengertian Nilai Kejuangan
1. HAKEKAT MEMPELAJARI PERJUANGAN BANGSA
• Konsep abstrak, anutan, faham dan pendorong yang
   menyebabkan oraang dapat berperang, berkelahi,
   berlawan dan berlaga, sehingga berguna bagi dirinya
   untuk menang.
• Nilai atau daya dorong perlawanan dan pendobrak
   yang mampu membebaskan bangsa dari penjajahan
   sehingga bebas dan merdeka (generasi pra 45 dan
   generasi 45)


  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
2. Jiwa dan makna dalam perjuangan
Sifat mental yang mengandung moral luhur:
  1. Jiwa merdeka,sadar akan kemampuan sendiri tanpa
     ketergantungan dan bermartabat sejajar dengan bangsa lain.
  2. Jiwa persatuan dan kesatuan, kesadaran akan pentingnya
     persatuan dan kesatuan
  3. Jiwa konsekuen dan tanpa pamrih; sadar membina prinsip2,
     berani berkorban, serta wajar dan jujur dalam bertindak.
  4. Jiwa kokoh yang tak kenal menyerah; sadar membela nilai2
     luhur, berinisiatif dan tak kenam menyerah.
  5. Jiwa Propatria; Cinta yang besar terhadap tanah air.
  6. Jiwa kepeloporan dan kepemimpinan; aktif dalam berjuang dan
     berpartisipasi dalam membangun bangsa.
  7. Jiwa keikhlasan dalam berjuang; ikhlas dalam membela
     kepentingan nasional



    DEPARTEMEN AGAMA
    BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
    Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
    Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 51

         B. Nilai prinsip yang diwariskan
    A. UMUM
       Sistem nilai dalam pancasila dan UUD 1945
       tidak berubah sampai kapanpun
    B. NILAI PRINSIP
                          1. Nilai uud 1945
                          2. Penjelmaan pancasila yang       mendapat
                             kesepakatan seluruh rakyat



         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 52                                Proklamasi                Penjelmaan Falsafah Dan
                                                                Pandangan Hidup Bangsa
                                        17-8-45                 Indonesia




                                                                Nilai Instrinsik Universal Yang
                                  Lima Sila Dalam
                                                                Tetap
                                     Pancasila


                                                         1.   Negara Kesatuan
                                                         2.   Tujuan Negara
                            Nilai Terkandung             3.   Kedaulatan Rakyat
                            Pembukaan UUD                4.   Kemanusiaan Yang Adil Beradab
                                    45
                                                         5.   Negara Merdeka Berdaulat
                                                         6.   Anti Penjajahan



     DEPARTEMEN AGAMA
     BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
     Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
     Telp / Fax: (024) 7472551
1. Psl 1 ayat 1 : negara kesatuan berbentuk
                                                                       republik
                                                                    2. Psl 28 : hal azasi manusia
                                                                    3. Azas Binekka Tunggal Ika
     HAL 53
                                                                    4. Psl 27 ayat 1 : kesamaan kedudukan dalam
                                                                       hukum dan pemerintan
                                         Tercantum dalam UUD 1945   5. Psl 33 ayat 1 : sistem ekonomi
Prinsip Penjilmaan
Pancasila                                                           6. Psl 30 ayat 1 : Pembelaan negara
                                                                    7. Psl 1 ayat 2 dan 3 ; Kedaulatan rakyat dan
                                                                       negara hukum
                                                                    8. tanggung jawab pemerintah pada rakyat
                                                                    9. Psl 4 ayat 1 : Presedintiil
                                                                    10.pengawasan DPR
                                                                    11.kekuasaan kehakiman
         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
                                                                    12.Psl 18 : Otonomi Daerah
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 53
                   C. Pengertian Character Building
                        (Membangun Karakter)
  • Suatu proses/usaha untuk membina,
    memperbaiki atau membentuk watak tabiat,
    watak, sifat kejiwaan, akhlak insan Indonesia
    sehingga menunjukkan perangai dan tingkah
    laku yang baik berdasarkan nilai – nilai
    Pancasila



         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal
57      Hal-hal pokok membangun karakter
      a. Suatu proses yang terus menerus untuk mrmbrntuk
         tabiat, watak, dan sifat2 kejiwaan berlandasakan
         semangat pengapdian dan kebersamaan
      b. Menyempurnakan karakter yang ada untuk mewujudkan
         karakter harapan dalam menyelenggarakan
         pemerintahan dan melaksanakan pembangunan.
      c. Membina karakter yang ada untuk menampilkan karakter
         yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat,
         berbangsa, dan bernegara yang dilandasi nilai-nilai
         Pancasila.




         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Tabiat, watak + dalm bermasy, berbangsa, bernegara
                           POSITIP
                                                      a. Saling menghormati dan menghargai antar sesama
                                                      b. Rasa kebersamaan dan tolong menolong
                                                      c. Rasa persatuan dan kesatuan bangsa
                                                      d. Rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat
                                                      e. Moral, akhlak dilandasi nilai agama
                                                      f. Perilaku saling menghormati dan menuntungkan
KARAKTER                                              g. Tingkah laku menggambarkan nilai agama. Hukum dan
                                                         budaya
                                                      h. Sikap dan perilaku nilai-nilai kebangsaan




                        NEGATIF

         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 59                 2. Faktor-Faktor Charater Building
Nilai yang diperlukan:
  a. Kejuangan                                               e. Sopan santun
  b. Semangat                                                f. Persatuan dan
  c. Kebersamaan /                                              kesatuan
     gotong royong                                           g. Kekeluargaan
  d. Kepedulian / solider                                    h. Tanggung jawab




         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 61
                 Faktor yang perlu diperhatikan dalam
                     membangun karakter bangsa
                 1.        Ideologi
                 2.        Politik
                 3.        Ekonomi
                 4.        Sosial Budaya
                 5.        Agama
                 6.        Normatif / hukum
                 7.        Pendidikan
                 8.        Lingkungan
                 9.        Kepemimpinan
         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 61               D. Ketahanan bangsa
   1. Umum
   Bangsa selalu meghadapi tantangan, ancaman,
      hambatan. Oleh karena itu harus mempunyai
      kemampuan, kekuatan, ketangguan dan
      keuletan yang disebut ketahanan nasional

   Ketahanan nasional adalah perihal tahan (kuat)
   keteguhan hati, ketabahan dalam rangka
   kesadaran
Hal 61
                       D. 2. Pengertian Ketahanan Bangsa

    • Kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
      keuletan dan ketangguhan dalam kemampuan
      mengembangkan kekuatan nasional dalam
      menghadapi tantangan, ancaman, hambatan
      serta gangguan dari luar maupun dalam yang
      dapat membahayakan integritas, identitas dan
      kelangsuangan hidup bangsa dalam mencapai
      tujuannya


         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Istilah penting
• Ketangguhan
     – Kekuatan bertahan dari derita
• Keuletan
     – Pantang menyerah untuk menggunakan segala kemampuan
       dan kecakapan demi cita-cita.
• Identitas
     – Ciri khas suatu negara secara keseluruhan; negara dibatasi
       oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan
       nasional, danperannya di dunia internasional.
• Integritas
     – Kesatuan yang menyuruh dalam kehidupan nasional suatu
       bangsa baik sosial, alamiah, maupun potensi fungsional

 DEPARTEMEN AGAMA
 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
 Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
 Telp / Fax: (024) 7472551
• Ancaman
     – Usaha mengubah / merombak kebijaksanaan yang
       dilakukan secara konsepsional, kriminal dan politik
• Hambatan
     – Keadaan atau usaha yang bersifat melemahkan.
• Tantangan
     – Keadaan atau usaha yang menggugah atau menantang
       kemampuan.
• Gangguan
     – Keadaan atau usaha menghalan-nalangi



 DEPARTEMEN AGAMA
 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
 Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
 Telp / Fax: (024) 7472551
3. Hakekat ketahanan Nasional
1. Bidang ideologi : keyakinan kebenaran ideologi
   Pancasila
2. Bidang politik : kehidupan politik yang berlandaskan
   pancasila dan UUD 45, serta politik luar negri bebas
   aktif
3. Bidang ekonomi : kemandirian ekonomi nasional dan
   daya saing tinggi
4. Bidang sosbud : budaya bangsa yang menjiwai
   kepribadian nasional berdasar Pancasila
5. Bidang hankam : kondisi daya tangkal bangsa
   dilandasi kesadaran bela negara

    DEPARTEMEN AGAMA
    BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
    Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
    Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 69
                   4. Ciri dan Asas Ketahanan Nasional
                           Ciri                                    Asas
 1.      Memberi dorongan untuk mengatasi                     1. Kesejahteraan
         tantangan, hambatan dan gangguan                        dan keamanan
 2.      Menuju dan mempertahankan                            2. Utuh
         kelangsungan hidup                                      menyeluruh dan
 3.      Keuletan dan ketangguhan untuk                          terpadu
         mengembangkan kekuatan                               3. Kekeluargaan
 4.      Dijiwai Wawasan Nasional                             4. Mawas diri
         berlandaskan semangat integralistik
 5.      Pola umum didasarkan pancasila dan
         UUD 45


          DEPARTEMEN AGAMA
          BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
          Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
          Telp / Fax: (024) 7472551
HAL 73              BAB V

     SOSIAL BUDAYA DAN WAWASAN KEBANGSAAN
            SEBAGAI KEKUATAN NASIONAL
Pengertian sosial budaya.

                                             Sosial Budaya




Kemasyarakatan                                          Kebudayaan

DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Unsur-unsur                                     Kebudayaan tercipta
  Kemasyarakatan                                        oleh faktor




–Struktur Sosial                                     – Bilogis
                                                     – Lingkungan Alam
–Pengawas Sosial
                                                     – Lingkungan
–Media Sosial                                          Sejarah
–Standar Sosial                                      – Lingkungan
                                                       Psikologis

DEPARTEMEN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 76
                                          B. Faktor-faktor yang mempengaruhi
                                           ketahanan di bidang Sosial Budaya

                                                              1. TRADISI



            6. HANKAM                                                       2. PENDIDIKAN


                                                       FAKTOR-FAKTOR


         5. KEPRIBADIAN                                                    3. KEPEMIMPINAN
             NASIONAL


                                                       4.TUJUAN NASIONAL

          DEPARTEMEN AGAMA
          BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
          Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
          Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 78 b. Hankam Dipengaruhi Faktor
1.       Wawasan Nasional
2.       Sistem Hankam
3.       Geografis Negara
4.       Manusia
5.       Integrasi TNI – Polri
6.       Pendidikan Bela Negara
7.       Material
8.       Iptek
9.       Manajemen
10.      Pengaruh Luar Negeri
11.      Kepemimpinan
      DEPARTEMEN AGAMA
      BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
      Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
      Telp / Fax: (024) 7472551
a) Manunggal
Hal 82
                                              b) Mawas ke dalam


                                              c) Berkewibawaan

  c. Sifat                                    d) Dinamis
Ketahanan
 Nasional                                     e) Tidak adu kekuatan



                                              f) Percaya diri sendiri


                                              g) Tidak bergantung pihak lain

         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 84

C. Manfaat Sosial Budaya Sebagai kekuatan Bangsa

   Sebagai perekat bangsa dan kekuatan bangsa dalam
      kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
      karena mengandung nilai-nilai:
                1.       Adanya nilai kebersamaan
                2.       Adanya nilai sebagai aturan
                3.       Hubungan saling menghormati
                4.       Standar nilai sikap dan tingkah laku
                5.       Rasa solider antar sesama
                6.       Nilai persatuan dan kesatuan
                7.       Kesetiakawanan dan kecintaan terhadap nkri


         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 90
                    2. Nilai dasar Wawasan Kebangsaan


               1) Penghargaan thd harkat dan martabat manusia
                  sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa,
               2) Tekad bersama untuk hidup berkebangsaan yang
                  bebas, merdeka, dan bersatu,
               3) Cinta tanah air dan bangsa,
               4) Demokrasi atau kedaulatan rakyat,
               5) Kesetiakawanan sosial
               6) Masyarakat adil dan makmur


         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal 93   3. Makna dan manfaat Wawasan kebangsaan
         •    Memempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan
              keselematan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
              golongan yang dilandasi oleh Panca Sila sebagai falsafah dan
              pandangan hidup bangsa kita.


                – Wawasan Nusantara:
                         •   Kesatuan politik
                         •   Kesatuan Sosial-budaya
                         •   Kesatuan ekonomi
                         •   Kesatuan pertahanan keamanan




         DEPARTEMEN AGAMA
         BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
         Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
         Telp / Fax: (024) 7472551
Hal-hal yang harus dipelihara dalam
            Wawasan Kebangsaan
• Keutuhan dan kedaulatan wilayah Negara RI
• Pancasila dan UUD 45
• Konsep Wawasan Nusantara dan ketahanan
  nasional.
• Kekayaan budaya bangsa Indonesia




  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Hal-hal yang harus dicegah dalam
              Wawasan Kebangsaan
• Pikiran dan perasaan superior dan inferior antar suku
  bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, golongan
  masyarakat.
• Kesenjangan pembangunan antar wilayah.
• Kesenjangan sosial ekonomi.
• Upaya pengekangan proses demokratisasi dengan
  alasan stabilitas dan kesatuan bangasa yang
  berlebihan.


  DEPARTEMEN AGAMA
  BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
  Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
  Telp / Fax: (024) 7472551
Hal-hal yang perlu dikembangkan
     dalam Wawasan Kebangsaan
• Menggali, menghimpun, mengidentifikasi,
  mendiskripsikan berbagai aspek budaya, menyusun peta
  bahasa dan etnografi melalui beberapakajian.
• Mengadakan kontak budaya dan media apresiasi antar
  budaya dengan prinsip saling menghormati.
• Mendidik anak sejak dini untuk menghargai budaya
  lokal dan budaya lain.
• Terus mengembangkan pendidikan untuk mewariskan
  nilai-nilai luhur dan agar selalu mampu menjawab
  tantangan jaman.
• Meningkatkan daya adaptasi masyarakat terhadap
  perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 DEPARTEMEN AGAMA
 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
 Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264
 Telp / Fax: (024) 7472551
– Suatu asosiasi yang memiliki tiga unsur pokok: Pemerintah,
  komunitas/rakyat, wilayah tertentu (Mac Iver, dikutip
  Sukardja; 88). Unsur esensial negara: population, territory, a
  government (britanica, 21, p. 148)
– Muhammad Yamin menambahkan adanya tujuan negara
  (Sukardja; 88).

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Wawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simpleWawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simpleEry Arifullah
 
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIwawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIDeni Wahyu
 
wawasan kebangsaan
wawasan kebangsaanwawasan kebangsaan
wawasan kebangsaanWidiya Suci
 
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriWawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriHafshah Zuhairoh
 
Nasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiNasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiDzikriani Yugi
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaanmusniumar
 
PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)Eko Budi
 
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...lunch lunch
 
kewarga_negaraan
kewarga_negaraankewarga_negaraan
kewarga_negaraanfebastream
 
Hakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan NegaraHakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan Negarabamsyah
 
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesiaHakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesiaXAMPRED
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasionalGozali Ghozi
 
PKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraPKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraAbyan Juang
 
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme IndonesiaCara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme IndonesiaPrayitno Joko Hadi
 
Unsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasionalUnsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasionalYabniel Lit Jingga
 
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan NegaraBAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan NegaraRiska Wikant
 
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaHakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaBonadea Visakha
 

Mais procurados (20)

Wawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simpleWawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simple
 
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIwawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
 
wawasan kebangsaan
wawasan kebangsaanwawasan kebangsaan
wawasan kebangsaan
 
10 wawasan-kebangsaan
10 wawasan-kebangsaan10 wawasan-kebangsaan
10 wawasan-kebangsaan
 
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriWawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
 
Nasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiNasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasi
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
 
PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)
 
Hakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan NegaraHakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan Negara
 
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
 
kewarga_negaraan
kewarga_negaraankewarga_negaraan
kewarga_negaraan
 
Hakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan NegaraHakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan Negara
 
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesiaHakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasional
 
Hakikat Nasional
Hakikat NasionalHakikat Nasional
Hakikat Nasional
 
PKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraPKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negara
 
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme IndonesiaCara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
 
Unsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasionalUnsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasional
 
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan NegaraBAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
 
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaHakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
 

Destaque

Materi pengawas agus sukoco copy
Materi pengawas agus sukoco   copyMateri pengawas agus sukoco   copy
Materi pengawas agus sukoco copyDrs. HM. Yunus
 
Cover, pengantar,pengesahan dan daftar isi prog kerja Kelompok @
Cover, pengantar,pengesahan dan daftar isi prog kerja Kelompok @Cover, pengantar,pengesahan dan daftar isi prog kerja Kelompok @
Cover, pengantar,pengesahan dan daftar isi prog kerja Kelompok @Drs. HM. Yunus
 
Kontrak belajar, Peningkatan Kompetensi Pengawas, Tangsel, 28 - 30 Maret 2016
Kontrak belajar, Peningkatan Kompetensi Pengawas, Tangsel, 28 - 30 Maret 2016Kontrak belajar, Peningkatan Kompetensi Pengawas, Tangsel, 28 - 30 Maret 2016
Kontrak belajar, Peningkatan Kompetensi Pengawas, Tangsel, 28 - 30 Maret 2016Drs. HM. Yunus
 
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasi
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasiLiterasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasi
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasiDrs. HM. Yunus
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasilaliuenxiu97
 
Pkg dan-pkb-terbaru
Pkg dan-pkb-terbaruPkg dan-pkb-terbaru
Pkg dan-pkb-terbarumarbes
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
Paparan SPMI Kota Bekasi
Paparan SPMI Kota BekasiPaparan SPMI Kota Bekasi
Paparan SPMI Kota BekasiDrs. HM. Yunus
 
Sop kkg dan mgmp buku 1
Sop kkg dan mgmp buku 1Sop kkg dan mgmp buku 1
Sop kkg dan mgmp buku 1Drs. HM. Yunus
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalHeldy Eriston
 
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Drs. HM. Yunus
 

Destaque (16)

Materi pengawas agus sukoco copy
Materi pengawas agus sukoco   copyMateri pengawas agus sukoco   copy
Materi pengawas agus sukoco copy
 
Penelitian Kepengawasan
Penelitian KepengawasanPenelitian Kepengawasan
Penelitian Kepengawasan
 
Cover, pengantar,pengesahan dan daftar isi prog kerja Kelompok @
Cover, pengantar,pengesahan dan daftar isi prog kerja Kelompok @Cover, pengantar,pengesahan dan daftar isi prog kerja Kelompok @
Cover, pengantar,pengesahan dan daftar isi prog kerja Kelompok @
 
Kontrak belajar, Peningkatan Kompetensi Pengawas, Tangsel, 28 - 30 Maret 2016
Kontrak belajar, Peningkatan Kompetensi Pengawas, Tangsel, 28 - 30 Maret 2016Kontrak belajar, Peningkatan Kompetensi Pengawas, Tangsel, 28 - 30 Maret 2016
Kontrak belajar, Peningkatan Kompetensi Pengawas, Tangsel, 28 - 30 Maret 2016
 
BUKU KERJA PENGAWAS SEKOLAH
BUKU KERJA PENGAWAS SEKOLAHBUKU KERJA PENGAWAS SEKOLAH
BUKU KERJA PENGAWAS SEKOLAH
 
Paparan eds bekasi 01
Paparan eds bekasi 01Paparan eds bekasi 01
Paparan eds bekasi 01
 
Paparan RKS Bekasi
Paparan RKS BekasiPaparan RKS Bekasi
Paparan RKS Bekasi
 
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasi
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasiLiterasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasi
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasi
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasila
 
Pkg dan-pkb-terbaru
Pkg dan-pkb-terbaruPkg dan-pkb-terbaru
Pkg dan-pkb-terbaru
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
 
Paparan SPMI Kota Bekasi
Paparan SPMI Kota BekasiPaparan SPMI Kota Bekasi
Paparan SPMI Kota Bekasi
 
Sop kkg dan mgmp buku 1
Sop kkg dan mgmp buku 1Sop kkg dan mgmp buku 1
Sop kkg dan mgmp buku 1
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk total
 
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
 
Penilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja GuruPenilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja Guru
 

Semelhante a WAWASAN

Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraanArdhiYahya1
 
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran Berbangsa dan BernegaraKesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran Berbangsa dan BernegaraSalma Nabila
 
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATXI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATsebelasipaxxx
 
Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)nongsa
 
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptxMATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptxTempeMenjos
 
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptxMATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptxudin100
 
Rangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
Rangkuman materi UTS PKN Semester GasalRangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
Rangkuman materi UTS PKN Semester GasalGalang Eko Prasetyo
 
NEGARA DAN NEGARAWAN.pptx
NEGARA DAN NEGARAWAN.pptxNEGARA DAN NEGARAWAN.pptx
NEGARA DAN NEGARAWAN.pptxannidafauzas05
 
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 5
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 5RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 5
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 5yasirmaster web.id
 

Semelhante a WAWASAN (20)

Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Hakikat Nasional
Hakikat NasionalHakikat Nasional
Hakikat Nasional
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
NKRI Harga Mati PPT
NKRI Harga Mati PPTNKRI Harga Mati PPT
NKRI Harga Mati PPT
 
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Pancasila
Pancasila Pancasila
Pancasila
 
Identitas nasional kwn
Identitas nasional kwnIdentitas nasional kwn
Identitas nasional kwn
 
Softskill ppt
Softskill pptSoftskill ppt
Softskill ppt
 
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran Berbangsa dan BernegaraKesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
 
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATXI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)
 
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptxMATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
 
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptxMATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Rpp 5 ppkn sma kls x
Rpp 5 ppkn sma kls xRpp 5 ppkn sma kls x
Rpp 5 ppkn sma kls x
 
Rangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
Rangkuman materi UTS PKN Semester GasalRangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
Rangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
 
BMP MKDU4111
BMP MKDU4111BMP MKDU4111
BMP MKDU4111
 
NEGARA DAN NEGARAWAN.pptx
NEGARA DAN NEGARAWAN.pptxNEGARA DAN NEGARAWAN.pptx
NEGARA DAN NEGARAWAN.pptx
 
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 5
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 5RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 5
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 5
 

Último

Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 

Último (20)

Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 

WAWASAN

  • 1. WAWASAN KEBANGSAAN Oleh Drs. Teguh Suyitno, M.Pd Disajikan pada Diklat Prajabatan Gol I dan II Angkatan ke 17 9 Jam Pelajaran Sabtu, 24 April 2010 KEMEMNTERIAN AGAMA Balai Pendidikan Dan Pelatihan Keagamaan Semarang 2010
  • 2. Diskusi dan presentasi 1. Makelar kasus 2. Penegakan hukum 3. Terorisme 4. Tanjung priok 5. Penggelapan pajak 6. Penggusuran paksa 7. Organisasi papua merdeka 8. Republik Maluku selatan 9. Megapa terjadi? Berilah solusi dalam rangka menjaga keutuhan NKRI
  • 3. BAB I PENDAHULUAN Latar Pemikiran: wawasan Kebangsaan 1. Sebagai susut pandang dalam memahami jati diri 2. Menentukan memanfaatkan kondisi geografis, sejarah, sosila budaya 3. PNS penting memahami sbg aparur negarasebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
  • 4. TPU Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu membahas wawasan kebangsaan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
  • 5. TPK Setelah selesai mengikuti Mata Diklat ini peserta diharapkan dapat : a. Menjelaskan Pengertian dan konsep Negara dan Bangsa b. Menjelaskan Pengertian Wawasan Kebangsaan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) c. Menjelaskan Pengertian dan Konsep Integrasi Nasional d. Menerapkan Nilai-nilai kejuangan dan daya saing nasional e. Menjelaskan Pengertian Character Building Dan Ketahanan Bangsa f. Mejelaskan Keragaman sosial budaya sebagai kekuatan bangsa g. Menjelaskan Wawasan kebangsaan sebagai kekuatan nasional
  • 6. Bab II KONSEP DAN PENGERTIAN TENTANG NEGARA DAN BANGSA
  • 7. A. Teori Negara 1. Manusia sebaga makhluk sosial selalu hidup bersama 2. Perlunya pemimpin 3. Perlu organisasi yang memiliki kekuasaan (negara)
  • 8. Staat (belanda) State (Inggris) negara Latin Status/satatuni Dalam keadaan berdiri
  • 9. Pengertian Negara dan Bangsa • Negara: – Organisasi kekuasaan dari sekelompok orang yang telah tinggal di wilayah tertentu (George Jellinek) – Organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesa dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal (Hegel). – Organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri (Kranenburg) – Agen atau otoritas yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat (Roger F. Soltau)
  • 10. Lanjutan negara – Suatu organisasi atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama (R Djokosoetono) – Organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di mana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan. (Soenarko)
  • 11. Teori mengenai terjadinya suatu negara 1. Teori kenyataan Timbulnya suatu negara itu soal kenyataan. Bila suatu saat telah terpenuhi unsur-unsur negara, pada saat itu juga negara sudah menjadi suatu kenyataan. 2. Teori Ke-tuhanan Timbulnya suatu negara atas kehendak Tuhan. Segala sesuatau tidak akan terjadi bila Tuhan tidak menghendaki. Kalimat seperti; “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa…”, “by the grace of god…” mengarah ke teori ini. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 12. Lanjut Teori Negara 3. Teori Perjanjian Negara itu timbul karena adanya perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang tadinya hidup bebas, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin (Social contract, Rousseau), atau perjanjian antara daerah jajahan dengan penjajah: Filipina, 1946, India, 1947 DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 13. 4. Teori Penaklukan Timbulnya negara karena erombongan manusia menaklukkan daerah dan rombongan manusia lain. Agar tetap bisa menguasai daerah / rombongan, dibentuklah suatu organisasi yang berupa negara. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 14. Singkatnya … Bangsa itu rakyat yang bersatu karena alasan tertentu, misalnya : – kesamaan budaya, – bahasa, – wilayah, – ideologi, – agama, – watak, – sejarah, (untuk memperjuangkan nasibnya). DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 15. Termasuk Teori Penaklukan • Pemberontakan – Suatu bangsa memberontak kepada negara lain yang menjajah; AS Inggris tahun 1776-1783 • Peleburan (fusi) – Leburnya beberapa negara menjadi satu negara baru seperti Jerman 1871 DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 16. Lanjut teori • Pendudukan – Suatu daerah yang belum ada rakyatnya / pemerintahannya diduduki / dikuasai oleh bangsa / negara lain; Liberia • Pelepasan – Suatu daerah tertentu melepaskan diri dari yang tadinya menguasai/menjajah dan menyatakan dirinya sebagai negara baru yang merdeka; proklamasi kemerdekaan RI `45. • Pelepasan ini bisa terjadi secara damai; perjanjian dan penyerahan kedaulatan, dan kekerasan; revolusi DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 17. B. Bentuk Negara 1. Negara kesatuan yaitu kekuasaan pada satu pemerintah pusat 2. Negara serikat (federasi) ialah satu negara terdiri dari negara bagian. Urusan pemerintah serikat ialah hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan pos telekomunikasi
  • 18. Bentuk Negara • Negara Kesatuan – Negara merdeka dan berdaulat yang hanya ada satu pemerintahan yang berkuasa (pusat) dan mengatur seluruh wilayah melalui pembentukan daerah-daerah. – Pelaksanaan pemerintahan dilaksakan dengan sistem sentralisasi dan desentralisasi DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 19. Negara Kesatuan (lanjutan) – Sistem sentralisasi • Segala sesuatu dalam negara itu langsung diatur oleh pusat sementara daerah tinggal melaksanakannya – Sistem desentralisasi • Pemerintah pusat memberi kesempatan dan kewenangan (otonom) kepada kepala daerah untuk mengurus rumahtangganya sendiri (otonomi daerah) DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 20. Negara Kesatuan (lanjutan) – Sifat Negara kesatuan • Kedaulatan negara baik ke dalam maupun keluar ditangani pemerintah pusat. • Negara hanya mempunyai satu Undang-Undang Dasar, satu kepala Negara, satu dewan mentri, dan satu dewan perwakilan rakyat. • Hanya ada satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 21. Negara Serikat – Negara yang merupakan gabungan beberapa negara yang menjadi negara-negara bagian dari negara serikat itu. – Negara-negara bagian itu semula negara merdeka yang berdaulat dan berdiri sendiri. – Sebagian kekuasaan negara bagian itu dilepaskan dan diserahkan kepapada negara serikat (delegated powers). – Kekuasaan asli adapada negara bagian, dan negara bagian itu langsung berhubungan dengan rakyatnya. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 22. C. Unsur Negara • Unsur Konstitutif – Rakyat yang bersatu – Daerah atau wilayah – Pemerintah yang berdaulat – Tujuan negara • Unsur Deklaratif – Pengakuan dari negara lain yang bersifat formalitas untuk memenuhi tata aturan pergaulan internasional DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 23. Bagaimana dengan RI? • UUD 45 pasal 1 – Ayat 1 • Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik – Ayat 2 • Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar – Sebagai Negara Kesatuan, Indonesia pertama kali mendapat pengakuan dari Inggris tanggal 31 Maret 1947. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 24. Kansil (1978): unsur/syarat negara a) Harus ada wilayahnya b) Harus ada rakyatnya c) Harus ada pemerintahan yang berkasa terhadap seluruh daerah dan rakyatnya d) Harus ada tujuannya
  • 25. D. Pengertian Bangsa Bangsa – Sekumpulan masyarakat / kelompok paguyuban yang membentuk negara, yang ditakdirkan hidup bersama, senasib dan sepenanggungan dalam dalam suatu negara. • Budiyono menjelaskan pendapat para ahli: – Ernest Renan (Prancis): bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 26. D. Pengertian Bangsa • Budiyono menjelaskan pendapat para ahli: 1. Ernest Renan (Prancis): bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 27. Lanjutan Bangsa 2. Otto Bauer (Jerman) bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter yang tumbuh karena adanya perasaan senasib. 3.F. Ratzel (Jerman) Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu, yang timbul karena adanya rasa kesatuan anatara manusia dan tempat tinggalnya (geopolitik). DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 28. Lanjutan Bangsa 4. Hans Kohns (Jerman) Bangsa adalah sebuah hasil hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa itu merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskandengan pasti, yang kebanyakan memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membedakan dengan yang lain baik berupa keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat,kesamaan politik, perasaan, maupun agama DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 29. Simpulan • Pada dasarnya bangsa adalah rakyat yang telah mempunyai kesatuan tekad untuk membangun masa depan bersama (nasionalisme) dengan cara mendirikan negara untuk mengurus terwujudnya aspirasi dan kepentingan bersama secara adil DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 30. Fredrich hertz dalm buku nasionality in history and politics Bangsa memiliki 4 unsur aspirasi 1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri dari kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas. 2. Keinginan untuk mencapai kemerdekan dan kebebasan nasional sepenuhnya dari dominasi dan campurtangan asing terhadap urusan dalam negeri DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 31. 3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan individualitas, keaslian, atau kekhasan menjunjung tinggi bahasa nasional. 4. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa demi mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 32. Simpulan Negara itu suatu agen (alat) yang memiliki otoritas (kedaulatan), yang diadakan dan digunakan oleh sekumpulan orang (rakyat) di daerah tertentu (wilayah) untuk mencapai tujuan (negara itu). DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 33. BAB III WAWASAN KEBANGSAAN DAN INTEGRASI NASIONAL
  • 34. Pengertian Wawasan Kebangsaan • Wawasan : – Kemampuan memahami cara memandang suatu konsep tertentu yang direfleksikan dalam prilaku tertentu sesuai dengan konsep atau pokok pikiran yang terkandung di dalamnya. • Kebangsaan: – Tidak-tanduk, kesadaran, dan sikap yang memandang dirinya itu sebagai suatu kelompok bangsa yang sama dengan keterikatan sosio-kultural yang disepakati bersama. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 35. Ringkasnya: • Wawasan kebangsaan: – Wawasan yang mementingkan kesepakatan, kesepahaman, kesejahteraan, kel emahan, dan keamanan bangsanya sebagai titik tolak dalam berfalsafah, berencana dan bertindak. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 36. Penerapan konsep wawasan kebangsaan ada dua (2) aspek • Moral – Adanya komitmen pada seseorang atau masyrakat untuk turut bekerja demi keberlanjutan keberadaan dan peningkatan kualitas hidup bangsa. • Intelektual – Adanya pengetahuan yang memadahi mengenahi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsan dan potensi yang dimiliki baik sekarang maupun mendatang DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 37. Ringkasnya • Wawasan kebangsaan: – Sudut pandang atau cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsanya (ideologi dinamis ) dalam lingkungan internal dan external: sejarah, geografis, ideologi yang dapat menjiwai bangsa tersebut. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 38. Lanjut • Bagaimana mendayagunakan kondisi geografis, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan dan keamanan untuk mencapai dan menjamin cita2 dan kepentingan nasional. • Cara memenpatkan dirinya dalam tata pergaulan dan hubungan dengan dunia internasional. • Terkandung komitmen dan semangat persatuan demi menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas hidup bangsanya. • Menghendaki pengetahuan yang cukup mengenai tantangan dan potensi bangsanya DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 39. Hal 21 2. Wawasan Kebangsaan Indonsia • Perjalan sejarah bangsa Indonesia mengkristalkan nilai wawasan kebangsaan. • Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 merupakan ikrar dan tekad menyakan keberadaan bangsa Indonesia: satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 40. Hal 22 a. Latar belakang • Sejarah – Abad 7 s.d 16 = masa Kerajaan Nusantara: Sriwijaya abad ke 7 s.d 12 dan Majapahit abad ke-13 s.d 16 – Nilai kebangsaan: • Merdeka, bersatu, berdaulat,adil, makmur, • Berperan alam percaturan politik Asia Tenggara. • Politik luar negeri: mitreka satata = bertetangga yang baik atau good neighbourhood policy. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 41. – Politik dalam negeri: bhenika tunggal ikatan hana dharma mangrua = walaupun berbeda satu pula adanya, sebab tidak ada agama yang mempunyai tujuan berbeda. – Penjajahan bangsa barat menhancurkan nilai ini dengan politik pecah belahnya. – Gerakan Budi Utomo (didirikan 20 Mei 1908): titik awal perjuangan bersekala nasional yang menggerakkan penentangan thd penjajah. – Bangkitnya gerakan politik, ekonomi / perdagangan, pendidikan, seni, press, dan karawitan • Muncullah sikap Wawasan Kebangsaan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 42. 24 b. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan 1) Penghargaan thd harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa, 2) Tekad bersama untuk hidup berkebangsaan yang bebas, merdeka, dan bersatu, 3) Cinta tanah air dan bangsa, 4) Demokrasi atau kedaulatan rakyat, 5) Kesetiakawanan sosial 6) Masyarakat adil dan makmur DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 43. Hal 27 c. Makna Wawasan Kebangsaan • Memempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselematan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan yang dilandasi oleh Panca Sila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa kita. • Wawasan Nusantara: – Kesatuan politik – Kesatuan Sosial-budaya – Kesatuan ekonomi – Kesatuan pertahanan keamanan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 44. B. Pengertian dan Konsep Integrasi nasional 1. Pengertian Integrasi Nasional Hal 36 • Intergrasi: – Pembauran atau penyatuan hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. • Nasional: – Kebangsaan – Bersifat bangsa sendiri – Meliputi suatu bangsa – Hal-hal yang menyangkut bangsa; cita-cita, adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya, wilayah / daerah, dll DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 45. • Integrasi Nasional= – Suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam satuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa. • Integrasi Nasional diharapkan – Menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama suatu bangsa. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 46. • Keselarasan: – Gambaran suasana tertib, teratur, aman dan damai. Ini terwujud bila tugas dilaksanakan sesuai denga kewajiban dan tanggung jawab • Keserasian – Gambaran terpadunya unsur2 yang terlibat dalam kehidupan bersama • Seseimbangan – Gambaran masing2 unsur itu diperlakukan secara wajar. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 47. Hal 38 2. Konsep Integrasi Nasional Indonesia • Bersumber dari paham integralistiknya Mr. Soepomo. – Negara dibentuk tidak untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan, tapi untuk kepentingan masyarakat. – Negara itu masyarakat yang itegral segala golongan, bagian, anggotanya itu berhubungan erat satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakat yang organis. – Negara tidak mempersatukan dirinya dengan golongan terbesar, golongan paling kuat. – Negara mengatasi segala golongan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 48. • Paham integralistik: – Setiap anggota, warga, golongan diakui dan dihormati keberadaannya, hak dan kuwajiban, serta fungsinya masing-masing dalam mencapai tujuan bersama. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 49. Hal 40 Tata nilai integralistik (Soeprapto, 1994) a. Bagian atau golongan berhubungan erat dan merupakan kesatuan organis. b. Ekistensi setiap unsur mempunyai tempat & kewajiban sendiri2 c. Tidak memihak pada golongan yang kuat atau penting. d. Tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas. e. Tidak memberi tempat pada paham individualisme, liberalisme, dan totalisme. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 50. f. Mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi seluruh bangsa dan negara. g. Mengutamakan kewajiban dari pada hak pribadi / golongan h. Mengutamakan memadukan pendapat dari pada mencari menang sendiri. i. Dilandasi semangat kerukunan, keutuhan, persatuan, kebersamaan, setia kawan, dan gotong royong. j. Saling menolong, membantu dan bekerja sama. k. Berlandaskan kasih sayang, pengorbanan, pria dan wanita, individau dan masyarakat serta lingkungan. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 51. Hal 42 Implementasinya? Moerdiono (1991): Integrasi Nasioanal: – Vertikal • Bagaimana mempersatukan pemerintah nasional dengan raknya yang tersebar dalam daerah-daerah yang luas. – Horisontal • Bagaimana mempersatukan rakyat yang majemuk, hidup dalam golongan primordial yang beraneka ragam nilai dan lembaga sehingga mereka merasa sebagai bagian dari satu bangsa yang sama. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 52. Hakekat mempelajari perjuangan Bangsa Upaya membangkitkan kesadaran nasional yang mengandung arti: – Peristiwa Nasional Masa lampau • Aspek politik : » Kemampuan Sriwijaya dan Majapahit untuk bernegara di tingkat nasional. • Aspek ekonomi : » tentram, sejahtera, dan makmur (gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja) • Aspek rohani : » toleransi Hindu, Buda, Islam, Nasrani – Situasi Nasional Masa Kini – Aspirasi Nasional Masa Datang DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 53. Bab IV Wawasan kebangsaan dan integrasi nasional
  • 54. A. 1. Pengertian Wawasan Kebangsaan • Wawasan : – Kemampuan memahami cara memandang suatu konsep tertentu yang direfleksikan dalam prilaku tertentu sesuai dengan konsep atau pokok pikiran yang terkandung di dalamnya. • Kebangsaan: – Tidak-tanduk, kesadaran, dan sikap yang memandang dirinya itu sebagai suatu kelompok bangsa yang sama dengan keterikatan sosio-kultural yang disepakati bersama. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 55. Ringkasnya: • Wawasan kebangsaan: – Wawasan yang mementingkan kesepakatan, kesepahaman, kesejahteraan, kelemahan, dan keamanan bangsanya sebagai titik tolak dalam berfalsafah, berencana dan bertindak. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 56. Penerapan konsep wawasan kebangsaan perlunya dipahami dua aspek • Moral – Adanya komitmen pada seseorang atau masyrakat untuk turut bekerja demi keberlanjutan keberadaan dan peningkatan kualitas hidup bangsa. • Intelektual – Adanya pengetahuan yang memadahi mengenahi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsan dan potensi yang dimiliki baik sekarang maupun mendatang DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 57. Ringkasnya • Wawasan kebangsaan: – Sudut pandang atau cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsanya (ideologi dinamis ) dalam lingkungan internal dan external: sejarah, geografis, ideologi yang dapat menjiwai bangsa tersebut. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 58. Lanjut • Bagaimana mendayagunakan kondisi geografis, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan dan keamanan untuk mencapai dan menjamin cita2 dan kepentingan nasional. • Cara memenpatkan dirinya dalam tata pergaulan dan hubungan dengan dunia internasional. • Terkandung komitmen dan semangat persatuan demi menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas hidup bangsanya. • Menghendaki pengetahuan yang cukup mengenai tantangan dan potensi bangsanya DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 59. 2. Wawasan Kebangsaan Indonsia • Perjalan sejarah bangsa Indonesia mengkristalkan nilai wawasan kebangsaan. • Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 merupakan ikrar dan tekad menyakan keberadaan bangsa Indonesia: satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 60. Sumber Nilai Wawasan Kebangsaan Indonsia a. Latar pemikiran Sejarah – Abad 7 s.d 16 = masa Kerajaan Nusantara: Sriwijaya abad ke 7 s.d 12 dan Majapahit abad ke-13 s.d 16 – Nilai kebangsaan: • Merdeka, bersatu, berdaulat,adil, makmur, • Berperan alam percaturan politik Asia Tenggara. • Politik luar negeri: mitreka satata = bertetangga yang baik atau good neighbourhood policy. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 61. – Politik dalam negeri: bhenika tunggal ikatan hana dharma mangrua = walaupun berbeda satu pula adanya, sebab tidak ada agama yang mempunyai tujuan berbeda. – Penjajahan bangsa barat menhancurkan nilai ini dengan politik pecah belahnya. – Gerakan Budi Utomo (didirikan 20 Mei 1908): titik awal perjuangan bersekala nasional yang menggerakkan penentangan thd penjajah. – Bangkitnya gerakan politik, ekonomi / perdagangan, pendidikan, seni, press, dan karawitan • Muncullah sikap Wawasan Kebangsaan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 62. 24 • Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan 1) Penghargaan thd harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa, 2) Tekad bersama untuk hidup berkebangsaan yang bebas, merdeka, dan bersatu, 3) Cinta tanah air dan bangsa, 4) Demokrasi atau kedaulatan rakyat, 5) Kesetiakawanan sosial 6) Masyarakat adil dan makmur DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 63. Makna Wawasan Kebangsaan • Memempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselematan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan yang dilandasi oleh Panca Sila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa kita. • Wawasan Nusantara: – Kesatuan politik – Kesatuan Sosial-budaya – Kesatuan ekonomi – Kesatuan pertahanan keamanan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 64. B. Pengertian Integrasi Nasional • Intergrasi: – Pembauran atau penyatuan hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. • Nasional: – Kebangsaan – Bersifat bangsa sendiri – Meliputi suatu bangsa – Hal-hal yang menyangkut bangsa; cita-cita, adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya, wilayah / daerah, dll DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 65. • Integrasi Nasional= – Suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam satuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa. • Integrasi Nasional diharapkan – Menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama suatu bangsa. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 66. • Keselarasan: – Gambaran suasana tertib, teratur, aman dan damai. Ini terwujud bila tugas dilaksanakan sesuai denga kewajiban dan tanggung jawab • Keserasian – Gambaran terpadunya unsur2 yang terlibat dalam kehidupan bersama • Seseimbangan – Gambaran masing2 unsur itu diperlakukan secara wajar. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 67. 2. Konsep Integrasi Nasional Indonesia • Bersumber dari paham integralistiknya Mr. Soepomo pada sidang BPUPKI 1945 – Negara dibentuk tidak untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan, tapi untuk kepentingan masyarakat. – Negara itu masyarakat yang itegral segala golonga, bagian, anggotanya itu berhubungan erat satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakat yang organis. – Negara tidak mempersatukan dirinya dengan golongan terbesar, golongan paling kuat. – Negara mengatasi segala golongan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 68. • Paham integralistik: – Setiap anggota, warga, golongan diakui dan dihormati keberadaannya, hak dan kuwajiban, serta fungsinya masing-masing dalam mencapai tujuan bersama. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 69. Nilai-nilai integralistik (Soeprapto, 1994) a. Bagian atau golongan berhubungan erat dan merupakan kesatuan organis. b. Ekistensi setiap unsur mempunyai tempat & kewajiban sendiri2 c. Tidak memihak pada golongan yang kuat atau penting. d. Tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas. e. Tidak memberi tempat pada paham individualisme, liberalisme, dan totalisme. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 70. f. Mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi seluruh bangsa dan negara. g. Mengutamakan kewajiban dari pada hak pribadi / golongan h. Mengutamakan memadukan pendapat dari pada mencari menang sendiri. i. Dilandasi semangat kerukunan, keutuhan, persatuan, kebersamaan, setia kawan, dan gotong royong. j. Saling menolong, membantu dan bekerja sama. k. Berdasarkan kasih sayang, pengorbanan, pria dan wanita, individau dan masyarakat serta lingkungan. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 71. Implementasinya? • Moerdiono (1991): Integrasi Nasioanal: – Vertikal • Bagaimana mempersatukan pemerintah nasional dengan raknya yang tersebar dalam daerah-daerah yang luas. – Horisontal • Bagaimana mempersatukan rakyat yang majemuk, hidup dalam golongan primordial yang beraneka ragam nilai dan lembaga sehingga mereka merasa sebagai bagian dari satu bangsa yang sama. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 72. Implementasinya? Hal 43 • Moerdiono (1991): Integrasi Nasioanal: – Vertikal 4 tugas konstistuaional bersifat abadi: 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia 2) Memajukan kesejahteraan umum 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa 4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yng berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 73. Hal 45 Masyarakat sosial budaya mengalami dinamika, perubahan, kesinambungan P 18 UUD 1945 a. Negara dibagi atas daerah b. Otonomi pemereintah daerah c. Pemda memiliki DPR hasil pemilu d. Kepala daerah dipilih secara demokratis e. Otonomi luas bagi pemda, urusan pemerintah oleh pusat sesuai UU f. Pemda berhak menetapkan perda dalam pelaksanaan otda g. Susunan pemda dan tata cara penyelenggaraan pemerintah diatur UU
  • 74. Bab IV NILAI-NILAI KEJUANGAN, CHARACTER BUILDING DAN KETAHANAN BANGSA
  • 75. A. Pengertian Nilai Kejuangan 1. HAKEKAT MEMPELAJARI PERJUANGAN BANGSA • Konsep abstrak, anutan, faham dan pendorong yang menyebabkan oraang dapat berperang, berkelahi, berlawan dan berlaga, sehingga berguna bagi dirinya untuk menang. • Nilai atau daya dorong perlawanan dan pendobrak yang mampu membebaskan bangsa dari penjajahan sehingga bebas dan merdeka (generasi pra 45 dan generasi 45) DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 76. 2. Jiwa dan makna dalam perjuangan Sifat mental yang mengandung moral luhur: 1. Jiwa merdeka,sadar akan kemampuan sendiri tanpa ketergantungan dan bermartabat sejajar dengan bangsa lain. 2. Jiwa persatuan dan kesatuan, kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan 3. Jiwa konsekuen dan tanpa pamrih; sadar membina prinsip2, berani berkorban, serta wajar dan jujur dalam bertindak. 4. Jiwa kokoh yang tak kenal menyerah; sadar membela nilai2 luhur, berinisiatif dan tak kenam menyerah. 5. Jiwa Propatria; Cinta yang besar terhadap tanah air. 6. Jiwa kepeloporan dan kepemimpinan; aktif dalam berjuang dan berpartisipasi dalam membangun bangsa. 7. Jiwa keikhlasan dalam berjuang; ikhlas dalam membela kepentingan nasional DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 77. Hal 51 B. Nilai prinsip yang diwariskan A. UMUM Sistem nilai dalam pancasila dan UUD 1945 tidak berubah sampai kapanpun B. NILAI PRINSIP 1. Nilai uud 1945 2. Penjelmaan pancasila yang mendapat kesepakatan seluruh rakyat DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 78. Hal 52 Proklamasi Penjelmaan Falsafah Dan Pandangan Hidup Bangsa 17-8-45 Indonesia Nilai Instrinsik Universal Yang Lima Sila Dalam Tetap Pancasila 1. Negara Kesatuan 2. Tujuan Negara Nilai Terkandung 3. Kedaulatan Rakyat Pembukaan UUD 4. Kemanusiaan Yang Adil Beradab 45 5. Negara Merdeka Berdaulat 6. Anti Penjajahan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 79. 1. Psl 1 ayat 1 : negara kesatuan berbentuk republik 2. Psl 28 : hal azasi manusia 3. Azas Binekka Tunggal Ika HAL 53 4. Psl 27 ayat 1 : kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintan Tercantum dalam UUD 1945 5. Psl 33 ayat 1 : sistem ekonomi Prinsip Penjilmaan Pancasila 6. Psl 30 ayat 1 : Pembelaan negara 7. Psl 1 ayat 2 dan 3 ; Kedaulatan rakyat dan negara hukum 8. tanggung jawab pemerintah pada rakyat 9. Psl 4 ayat 1 : Presedintiil 10.pengawasan DPR 11.kekuasaan kehakiman DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG 12.Psl 18 : Otonomi Daerah Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 80. Hal 53 C. Pengertian Character Building (Membangun Karakter) • Suatu proses/usaha untuk membina, memperbaiki atau membentuk watak tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak insan Indonesia sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berdasarkan nilai – nilai Pancasila DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 81. Hal 57 Hal-hal pokok membangun karakter a. Suatu proses yang terus menerus untuk mrmbrntuk tabiat, watak, dan sifat2 kejiwaan berlandasakan semangat pengapdian dan kebersamaan b. Menyempurnakan karakter yang ada untuk mewujudkan karakter harapan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan. c. Membina karakter yang ada untuk menampilkan karakter yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dilandasi nilai-nilai Pancasila. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 82. Tabiat, watak + dalm bermasy, berbangsa, bernegara POSITIP a. Saling menghormati dan menghargai antar sesama b. Rasa kebersamaan dan tolong menolong c. Rasa persatuan dan kesatuan bangsa d. Rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat e. Moral, akhlak dilandasi nilai agama f. Perilaku saling menghormati dan menuntungkan KARAKTER g. Tingkah laku menggambarkan nilai agama. Hukum dan budaya h. Sikap dan perilaku nilai-nilai kebangsaan NEGATIF DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 83. Hal 59 2. Faktor-Faktor Charater Building Nilai yang diperlukan: a. Kejuangan e. Sopan santun b. Semangat f. Persatuan dan c. Kebersamaan / kesatuan gotong royong g. Kekeluargaan d. Kepedulian / solider h. Tanggung jawab DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 84. Hal 61 Faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun karakter bangsa 1. Ideologi 2. Politik 3. Ekonomi 4. Sosial Budaya 5. Agama 6. Normatif / hukum 7. Pendidikan 8. Lingkungan 9. Kepemimpinan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 85. Hal 61 D. Ketahanan bangsa 1. Umum Bangsa selalu meghadapi tantangan, ancaman, hambatan. Oleh karena itu harus mempunyai kemampuan, kekuatan, ketangguan dan keuletan yang disebut ketahanan nasional Ketahanan nasional adalah perihal tahan (kuat) keteguhan hati, ketabahan dalam rangka kesadaran
  • 86. Hal 61 D. 2. Pengertian Ketahanan Bangsa • Kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan dalam kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dalam yang dapat membahayakan integritas, identitas dan kelangsuangan hidup bangsa dalam mencapai tujuannya DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 87. Istilah penting • Ketangguhan – Kekuatan bertahan dari derita • Keuletan – Pantang menyerah untuk menggunakan segala kemampuan dan kecakapan demi cita-cita. • Identitas – Ciri khas suatu negara secara keseluruhan; negara dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional, danperannya di dunia internasional. • Integritas – Kesatuan yang menyuruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik sosial, alamiah, maupun potensi fungsional DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 88. • Ancaman – Usaha mengubah / merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal dan politik • Hambatan – Keadaan atau usaha yang bersifat melemahkan. • Tantangan – Keadaan atau usaha yang menggugah atau menantang kemampuan. • Gangguan – Keadaan atau usaha menghalan-nalangi DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 89. 3. Hakekat ketahanan Nasional 1. Bidang ideologi : keyakinan kebenaran ideologi Pancasila 2. Bidang politik : kehidupan politik yang berlandaskan pancasila dan UUD 45, serta politik luar negri bebas aktif 3. Bidang ekonomi : kemandirian ekonomi nasional dan daya saing tinggi 4. Bidang sosbud : budaya bangsa yang menjiwai kepribadian nasional berdasar Pancasila 5. Bidang hankam : kondisi daya tangkal bangsa dilandasi kesadaran bela negara DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 90. Hal 69 4. Ciri dan Asas Ketahanan Nasional Ciri Asas 1. Memberi dorongan untuk mengatasi 1. Kesejahteraan tantangan, hambatan dan gangguan dan keamanan 2. Menuju dan mempertahankan 2. Utuh kelangsungan hidup menyeluruh dan 3. Keuletan dan ketangguhan untuk terpadu mengembangkan kekuatan 3. Kekeluargaan 4. Dijiwai Wawasan Nasional 4. Mawas diri berlandaskan semangat integralistik 5. Pola umum didasarkan pancasila dan UUD 45 DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 91.
  • 92. HAL 73 BAB V SOSIAL BUDAYA DAN WAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI KEKUATAN NASIONAL
  • 93. Pengertian sosial budaya. Sosial Budaya Kemasyarakatan Kebudayaan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 94. Unsur-unsur Kebudayaan tercipta Kemasyarakatan oleh faktor –Struktur Sosial – Bilogis – Lingkungan Alam –Pengawas Sosial – Lingkungan –Media Sosial Sejarah –Standar Sosial – Lingkungan Psikologis DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 95. Hal 76 B. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan di bidang Sosial Budaya 1. TRADISI 6. HANKAM 2. PENDIDIKAN FAKTOR-FAKTOR 5. KEPRIBADIAN 3. KEPEMIMPINAN NASIONAL 4.TUJUAN NASIONAL DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 96. Hal 78 b. Hankam Dipengaruhi Faktor 1. Wawasan Nasional 2. Sistem Hankam 3. Geografis Negara 4. Manusia 5. Integrasi TNI – Polri 6. Pendidikan Bela Negara 7. Material 8. Iptek 9. Manajemen 10. Pengaruh Luar Negeri 11. Kepemimpinan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 97. a) Manunggal Hal 82 b) Mawas ke dalam c) Berkewibawaan c. Sifat d) Dinamis Ketahanan Nasional e) Tidak adu kekuatan f) Percaya diri sendiri g) Tidak bergantung pihak lain DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 98. Hal 84 C. Manfaat Sosial Budaya Sebagai kekuatan Bangsa Sebagai perekat bangsa dan kekuatan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, karena mengandung nilai-nilai: 1. Adanya nilai kebersamaan 2. Adanya nilai sebagai aturan 3. Hubungan saling menghormati 4. Standar nilai sikap dan tingkah laku 5. Rasa solider antar sesama 6. Nilai persatuan dan kesatuan 7. Kesetiakawanan dan kecintaan terhadap nkri DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 99. Hal 90 2. Nilai dasar Wawasan Kebangsaan 1) Penghargaan thd harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa, 2) Tekad bersama untuk hidup berkebangsaan yang bebas, merdeka, dan bersatu, 3) Cinta tanah air dan bangsa, 4) Demokrasi atau kedaulatan rakyat, 5) Kesetiakawanan sosial 6) Masyarakat adil dan makmur DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 100. Hal 93 3. Makna dan manfaat Wawasan kebangsaan • Memempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselematan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan yang dilandasi oleh Panca Sila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa kita. – Wawasan Nusantara: • Kesatuan politik • Kesatuan Sosial-budaya • Kesatuan ekonomi • Kesatuan pertahanan keamanan DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 101. Hal-hal yang harus dipelihara dalam Wawasan Kebangsaan • Keutuhan dan kedaulatan wilayah Negara RI • Pancasila dan UUD 45 • Konsep Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional. • Kekayaan budaya bangsa Indonesia DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 102. Hal-hal yang harus dicegah dalam Wawasan Kebangsaan • Pikiran dan perasaan superior dan inferior antar suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, golongan masyarakat. • Kesenjangan pembangunan antar wilayah. • Kesenjangan sosial ekonomi. • Upaya pengekangan proses demokratisasi dengan alasan stabilitas dan kesatuan bangasa yang berlebihan. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 103. Hal-hal yang perlu dikembangkan dalam Wawasan Kebangsaan • Menggali, menghimpun, mengidentifikasi, mendiskripsikan berbagai aspek budaya, menyusun peta bahasa dan etnografi melalui beberapakajian. • Mengadakan kontak budaya dan media apresiasi antar budaya dengan prinsip saling menghormati. • Mendidik anak sejak dini untuk menghargai budaya lokal dan budaya lain. • Terus mengembangkan pendidikan untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan agar selalu mampu menjawab tantangan jaman. • Meningkatkan daya adaptasi masyarakat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. DEPARTEMEN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG Jalan Temugiring Banyumanik Semarang 50264 Telp / Fax: (024) 7472551
  • 104. – Suatu asosiasi yang memiliki tiga unsur pokok: Pemerintah, komunitas/rakyat, wilayah tertentu (Mac Iver, dikutip Sukardja; 88). Unsur esensial negara: population, territory, a government (britanica, 21, p. 148) – Muhammad Yamin menambahkan adanya tujuan negara (Sukardja; 88).