SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
LAS TIG
Persiapan pengelasan dengan las TIG
o Pengelasan dengan gas pelindung Argon (Tungsten Inert Gas) merupakan salah
satu pengembangan dari pengelasan secara manual yang digunakan khususnya
untuk pengelasan logam non ferro (alumunium, magnesium kuningan dan lain-
lain, baja spesial (Stainless steel) dan logam-logam anti korosif lainnya.
o Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) ini tidak menggunakan proses elektroda
sekali habis (non consumable electrode).
Persiapan pengelasan dengan las TIG
o Elektroda Tungsten
 Elektroda tungsten adalah elektroda tidak
terumpan (nonconsumable electode).
 Berfungsi sebagai pencipta busur nyala saja yang digunakan
untuk mencairkan kawat las /bahan tambah.
 Tidak berfungsi sebagai logam pengisi sambungan.
 Tipe elektroda tungsten yang biasa dipakai di dalam pengelasan
sebagaimana klasifikasi menurut AWS (American Welding
Society).
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Klasifikasi AWS Perkiraan Komposisi K
EWP Tungsten murni
EWCe-2 97,3% tungsten, 2% cerium oksida
EWLa-1 98,3% tunsten, 1% lanthanum oksida
EWTh-1 98,3% tungsten, 1% thorium oksida
EWTh-2 97,3% tungsten, 2% thorium oksida
EWZr-1 99,1% tungsten, 0,25% zirconium oksida
EWG 94,5% tungsten, sisa tidak disebut
Klasifikasi elektroda tungsten
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Arti kode klasifikasi adalah :
E : elektroda
W : wolfram atau tungsten
P : tungsten murni (pure tungsten)
G : umum (general ) dimana komposisi tambahan biasa tidak disebut.
Ce-2, La-1, Th-1, Th-2, dan Zr-1 masing-masing adalah komposisi tambahan
sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
o Elektroda tungsten murni biasa digunakan untuk pengelasan AC pada
pengelasan aluminium maupun magnesium.
o Elektroda tungsten thorium digunakan untuk pengelasan DC.
o Elektroda tungsten Zirconium digunakan untuk AC- HF Argon dan
AC Balanced Wave Argon.
o Ukuran elektroda tungsten :
 diameter mulai dari ukuran 0,254 mm sampai dengan 6,35 mm.
 panjang mulai dari ukuran 76,2 mm sampai dengan 609,6 mm.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
o Gas pelindung
 Gas pelindung (inert gas) adalah gas yang tidak bereaksi
dengan logam maupun gas yang lain.
 Gas ini dipakai sebagai pelindung busur dan logam panas ketika
dilakukan proses pengelasan.
 Gas pelindung yang biasa dipakai didalam las gas tungsten
dapat berupa gas argon, helium, dan campuran argon-hidrogen.
Argon lebih sering dipakai di dalam las gas tungsten.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
o Penentuan arus AC/ DC
Secara operasional mesin las TIG menggunakan 3 macam proses yaitu :
 Alternating Curent High Frequency (ACHF)
 Direct Current Straight Polarity (DCSP)
 Direct Current Reverse Polarity (DCRP)
Arus AC maupun DC yang digunakan di dalam pengelasan didasarkan atas beberapa
pertimbangan antara lain :
 jenis logam yang akan dilas
 kedalaman penetrasi yang akan dicapai dalam pengelasan.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
o Arus AC dan DCRP digunakan untuk jenis logam yang permukaannya terbentuk
oksid seperti :
 aluminium
 magnesium
 logam-logam non ferro yang lain.
Arus AC dan DCRP ini digunakan untuk mengelupas lapisan oksid yang
terjadi akibat adanya aliran elektron dari benda kerja menuju elektroda pada
arus DCRP maupun pada setengah siklus AC.
o Arus DCSP digunakan untuk mengelas logam :
 baja
 baja tahan karat
 baja cor
 tembaga dan paduannya
Persiapan pengelasan dengan las TIG
o Penggunaan jenis arus mempengaruhi kedalaman penetrasi yang akan dibentuk.
 Pada arus AC : distribusi panasnya terjadi 1/2 untuk benda kerja dan 1/2
untuk elektroda, kedalaman penetrasi sedang dengan lebar kawah
sedang.
 Pada arus DCRP : 2/3 panas terjadi pada elektroda dan 1/3 terjadi pada
benda kerja, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih
dangkal bila dibanding AC
 Pada arus DCSP : 1/3 panas untuk elektroda dan 2/3 panas sisanya
terjadi pada benda kerja. Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman
penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Cara Menentukan Ampere
o Pemilihan arus pengelasan harus menghasilkan :
1. Cairan las bahan tambah dengan bahan yang dilas berpadu
dengan baik.
2. penetrasi cairan sangat memadai.
o Ketepatan dalam pemilihan tingkat arus listrik harus berdasarkan :
3. jenis bahan yang akan dilas.
4. tebal bahan yang akan dilas.
5. jenis sambungan.
6. posisi pengelasan
7. jenis elektroda yang digunakan.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
1. Pada saat proses pengelasan berlangsung akan menghasilkan sinar yang
berbahaya yaitu sinar ultraviolet,sinar infrared dan sinar tampak (brightness),
pengelasan dengan menggunakan TIG berbeda dengan las busur manual maka
:
 Pilihlah nomor kaca pelindung dan jenis kacamata las
 Pilihlah alat pelindung badan atau anggota badan lain yang
sesuai dengan jenis pengelasan yang digunakan
Persiapan pengelasan dengan las TIG
2. Kabel yang digunakan pada pengelasan umumnya menggunakan kabel
tegangan dan frekuensi tinggi (high frequensy) maka :
 Periksalah kondisi instalasi atau kabel listrik yang bocor (tidak
terlindung isolasi)
 Pada pengelasan frekuensi tinggi (ACHF) proses penyalaan
busur tidak melalui goresan atau sentuhan terhadap benda
kerja, oleh karena itu hindarilah sentuhan dengan ujung
elektroda.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
3. Pengelasan juga menghasilkan percikan cairan logam, gas dan asap yang cukup
berbahaya utamanya pada sistem pernapasan maka :
 Bekerjalah pada ruangan yang nyaman dan apabila
dilingkungan sekitarnya kurang nyaman rapihkan terlebih
dahulu utamanya benda-benda yang mudah terbakar
 Pakailah alat keselamatan kerja seperti alat penutup kepala
(helmet), penyaring udara kotor (respirator), karena dalam
pengelasan selain menghasilkan cahaya juga gas atau asap
beracun diantaranya ozone (O3), nitrous oxide(NO2), carbon
dioxsida (CO2) dan gas lainnya.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
4. Laporkanlah segera pada pembimbing atau instruktur apabila ada kejadian-kejadian
yang bisa mengakibatkan kecelakaan pada orang maupun alat.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 
Proceso 1.2 gmaw utn
Proceso 1.2 gmaw utnProceso 1.2 gmaw utn
Proceso 1.2 gmaw utnBetomix Tsade
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntirdedeknurhuda
 
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020BrianAwiruddin
 
Memahami Kandungan Surat Al-Humazah, Al-Asr dan Menghormati Orang tua
Memahami Kandungan Surat Al-Humazah, Al-Asr dan Menghormati Orang tuaMemahami Kandungan Surat Al-Humazah, Al-Asr dan Menghormati Orang tua
Memahami Kandungan Surat Al-Humazah, Al-Asr dan Menghormati Orang tuaQueenDaresa
 
Menggunakan mesin-bubut-kompleks
Menggunakan mesin-bubut-kompleksMenggunakan mesin-bubut-kompleks
Menggunakan mesin-bubut-kompleksDanny Danny
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAUdian haryanto
 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Abrianto Akuan
 
Pengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docxPengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docxJemyBala
 
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptxAlat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptxkinawelding
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Charis Muhammad
 
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 

Mais procurados (20)

Mekanisme pembentukan geram
Mekanisme pembentukan geramMekanisme pembentukan geram
Mekanisme pembentukan geram
 
elemen-mesin (1).ppt
elemen-mesin (1).pptelemen-mesin (1).ppt
elemen-mesin (1).ppt
 
Solda tig aula
Solda tig aulaSolda tig aula
Solda tig aula
 
Pengantar industri manufaktur milling
Pengantar industri manufaktur millingPengantar industri manufaktur milling
Pengantar industri manufaktur milling
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
Proceso 1.2 gmaw utn
Proceso 1.2 gmaw utnProceso 1.2 gmaw utn
Proceso 1.2 gmaw utn
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntir
 
Soldadura Mig & Tig
Soldadura Mig & TigSoldadura Mig & Tig
Soldadura Mig & Tig
 
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
 
Memahami Kandungan Surat Al-Humazah, Al-Asr dan Menghormati Orang tua
Memahami Kandungan Surat Al-Humazah, Al-Asr dan Menghormati Orang tuaMemahami Kandungan Surat Al-Humazah, Al-Asr dan Menghormati Orang tua
Memahami Kandungan Surat Al-Humazah, Al-Asr dan Menghormati Orang tua
 
Menggunakan mesin-bubut-kompleks
Menggunakan mesin-bubut-kompleksMenggunakan mesin-bubut-kompleks
Menggunakan mesin-bubut-kompleks
 
Metrology sudut
Metrology sudutMetrology sudut
Metrology sudut
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
 
Dasar dasar proses pengelasan
Dasar dasar proses pengelasanDasar dasar proses pengelasan
Dasar dasar proses pengelasan
 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
 
Pengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docxPengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docx
 
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptxAlat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Soldadura tig
Soldadura tigSoldadura tig
Soldadura tig
 
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
 

Semelhante a Las tig

Type mesin las & system pengelasan
Type mesin las & system pengelasanType mesin las & system pengelasan
Type mesin las & system pengelasanWanaco Indo Niaga
 
Las busur-gas
Las busur-gasLas busur-gas
Las busur-gaspapa bo
 
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Oktavian Kusumawardhana
 
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XI
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XITeori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XI
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XIAnthonSalim
 
ppt lasmig.pdf
ppt lasmig.pdfppt lasmig.pdf
ppt lasmig.pdfWery7
 
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
3. MMAW BAJA PADUAN.pptxElkaFaizal2
 
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gasTeknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gasAgus Cahyono
 
las-listrik.pptx
las-listrik.pptxlas-listrik.pptx
las-listrik.pptxAbiArbiana
 

Semelhante a Las tig (20)

Type mesin las & system pengelasan
Type mesin las & system pengelasanType mesin las & system pengelasan
Type mesin las & system pengelasan
 
Las smaw ok
Las smaw  okLas smaw  ok
Las smaw ok
 
Las busur-gas
Las busur-gasLas busur-gas
Las busur-gas
 
las-listrik.pptx
las-listrik.pptxlas-listrik.pptx
las-listrik.pptx
 
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
 
Welding presentation
Welding presentationWelding presentation
Welding presentation
 
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XI
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XITeori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XI
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XI
 
ppt lasmig.pdf
ppt lasmig.pdfppt lasmig.pdf
ppt lasmig.pdf
 
Tig welding
Tig weldingTig welding
Tig welding
 
Las listrik
Las listrikLas listrik
Las listrik
 
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
 
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gasTeknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
 
Kimpalan Arka
Kimpalan ArkaKimpalan Arka
Kimpalan Arka
 
penyambungan
penyambunganpenyambungan
penyambungan
 
las-listrik.pptx
las-listrik.pptxlas-listrik.pptx
las-listrik.pptx
 
Kimpalan Arka
Kimpalan ArkaKimpalan Arka
Kimpalan Arka
 
MATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptx
MATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptxMATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptx
MATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptx
 
Joint Process
Joint ProcessJoint Process
Joint Process
 
Teknik Pengelasan
Teknik Pengelasan Teknik Pengelasan
Teknik Pengelasan
 
SMAW.pptx
SMAW.pptxSMAW.pptx
SMAW.pptx
 

Último

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Último (9)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

Las tig

  • 1. LAS TIG Persiapan pengelasan dengan las TIG o Pengelasan dengan gas pelindung Argon (Tungsten Inert Gas) merupakan salah satu pengembangan dari pengelasan secara manual yang digunakan khususnya untuk pengelasan logam non ferro (alumunium, magnesium kuningan dan lain- lain, baja spesial (Stainless steel) dan logam-logam anti korosif lainnya. o Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) ini tidak menggunakan proses elektroda sekali habis (non consumable electrode). Persiapan pengelasan dengan las TIG o Elektroda Tungsten  Elektroda tungsten adalah elektroda tidak terumpan (nonconsumable electode).  Berfungsi sebagai pencipta busur nyala saja yang digunakan untuk mencairkan kawat las /bahan tambah.  Tidak berfungsi sebagai logam pengisi sambungan.  Tipe elektroda tungsten yang biasa dipakai di dalam pengelasan sebagaimana klasifikasi menurut AWS (American Welding Society). Persiapan pengelasan dengan las TIG Klasifikasi AWS Perkiraan Komposisi K EWP Tungsten murni EWCe-2 97,3% tungsten, 2% cerium oksida EWLa-1 98,3% tunsten, 1% lanthanum oksida EWTh-1 98,3% tungsten, 1% thorium oksida EWTh-2 97,3% tungsten, 2% thorium oksida EWZr-1 99,1% tungsten, 0,25% zirconium oksida EWG 94,5% tungsten, sisa tidak disebut
  • 2. Klasifikasi elektroda tungsten Persiapan pengelasan dengan las TIG Arti kode klasifikasi adalah : E : elektroda W : wolfram atau tungsten P : tungsten murni (pure tungsten) G : umum (general ) dimana komposisi tambahan biasa tidak disebut. Ce-2, La-1, Th-1, Th-2, dan Zr-1 masing-masing adalah komposisi tambahan sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel. Persiapan pengelasan dengan las TIG o Elektroda tungsten murni biasa digunakan untuk pengelasan AC pada pengelasan aluminium maupun magnesium. o Elektroda tungsten thorium digunakan untuk pengelasan DC. o Elektroda tungsten Zirconium digunakan untuk AC- HF Argon dan AC Balanced Wave Argon. o Ukuran elektroda tungsten :  diameter mulai dari ukuran 0,254 mm sampai dengan 6,35 mm.  panjang mulai dari ukuran 76,2 mm sampai dengan 609,6 mm. Persiapan pengelasan dengan las TIG o Gas pelindung  Gas pelindung (inert gas) adalah gas yang tidak bereaksi dengan logam maupun gas yang lain.  Gas ini dipakai sebagai pelindung busur dan logam panas ketika dilakukan proses pengelasan.  Gas pelindung yang biasa dipakai didalam las gas tungsten dapat berupa gas argon, helium, dan campuran argon-hidrogen. Argon lebih sering dipakai di dalam las gas tungsten. Persiapan pengelasan dengan las TIG o Penentuan arus AC/ DC Secara operasional mesin las TIG menggunakan 3 macam proses yaitu :
  • 3.  Alternating Curent High Frequency (ACHF)  Direct Current Straight Polarity (DCSP)  Direct Current Reverse Polarity (DCRP) Arus AC maupun DC yang digunakan di dalam pengelasan didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain :  jenis logam yang akan dilas  kedalaman penetrasi yang akan dicapai dalam pengelasan. Persiapan pengelasan dengan las TIG o Arus AC dan DCRP digunakan untuk jenis logam yang permukaannya terbentuk oksid seperti :  aluminium  magnesium  logam-logam non ferro yang lain. Arus AC dan DCRP ini digunakan untuk mengelupas lapisan oksid yang terjadi akibat adanya aliran elektron dari benda kerja menuju elektroda pada arus DCRP maupun pada setengah siklus AC. o Arus DCSP digunakan untuk mengelas logam :  baja  baja tahan karat  baja cor  tembaga dan paduannya Persiapan pengelasan dengan las TIG o Penggunaan jenis arus mempengaruhi kedalaman penetrasi yang akan dibentuk.  Pada arus AC : distribusi panasnya terjadi 1/2 untuk benda kerja dan 1/2 untuk elektroda, kedalaman penetrasi sedang dengan lebar kawah sedang.  Pada arus DCRP : 2/3 panas terjadi pada elektroda dan 1/3 terjadi pada benda kerja, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC  Pada arus DCSP : 1/3 panas untuk elektroda dan 2/3 panas sisanya terjadi pada benda kerja. Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Persiapan pengelasan dengan las TIG Cara Menentukan Ampere o Pemilihan arus pengelasan harus menghasilkan :
  • 4. 1. Cairan las bahan tambah dengan bahan yang dilas berpadu dengan baik. 2. penetrasi cairan sangat memadai. o Ketepatan dalam pemilihan tingkat arus listrik harus berdasarkan : 3. jenis bahan yang akan dilas. 4. tebal bahan yang akan dilas. 5. jenis sambungan. 6. posisi pengelasan 7. jenis elektroda yang digunakan. Persiapan pengelasan dengan las TIG 1. Pada saat proses pengelasan berlangsung akan menghasilkan sinar yang berbahaya yaitu sinar ultraviolet,sinar infrared dan sinar tampak (brightness), pengelasan dengan menggunakan TIG berbeda dengan las busur manual maka :  Pilihlah nomor kaca pelindung dan jenis kacamata las  Pilihlah alat pelindung badan atau anggota badan lain yang sesuai dengan jenis pengelasan yang digunakan Persiapan pengelasan dengan las TIG 2. Kabel yang digunakan pada pengelasan umumnya menggunakan kabel tegangan dan frekuensi tinggi (high frequensy) maka :  Periksalah kondisi instalasi atau kabel listrik yang bocor (tidak terlindung isolasi)  Pada pengelasan frekuensi tinggi (ACHF) proses penyalaan busur tidak melalui goresan atau sentuhan terhadap benda kerja, oleh karena itu hindarilah sentuhan dengan ujung elektroda. Persiapan pengelasan dengan las TIG 3. Pengelasan juga menghasilkan percikan cairan logam, gas dan asap yang cukup berbahaya utamanya pada sistem pernapasan maka :  Bekerjalah pada ruangan yang nyaman dan apabila dilingkungan sekitarnya kurang nyaman rapihkan terlebih dahulu utamanya benda-benda yang mudah terbakar  Pakailah alat keselamatan kerja seperti alat penutup kepala (helmet), penyaring udara kotor (respirator), karena dalam pengelasan selain menghasilkan cahaya juga gas atau asap beracun diantaranya ozone (O3), nitrous oxide(NO2), carbon dioxsida (CO2) dan gas lainnya. Persiapan pengelasan dengan las TIG
  • 5. 4. Laporkanlah segera pada pembimbing atau instruktur apabila ada kejadian-kejadian yang bisa mengakibatkan kecelakaan pada orang maupun alat.