SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 25
PENGARUH MULTIKULTURALISME TERHADAP
DISINTEGRASI NASIONAL DI INDONESIA
( Kajian holistik tentang pengaruh multikulturalisme terhadap
disintegrasi nasional )

KARYA TULIS ILMIAH
diajukan untuk melengkapi salah satu tugas ujian akhir semester pada mata kuliah
Bahasa Indonesia yang di ampu oleh Hamdani,S.Pd,M.Pd.

Oleh
MUHAMAD YOGI
41032161121007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ...
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala,
karena berkat rahmat-Nya Saya bisa menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah mata
kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul Pengaruh Multikulturalisme Terhap
Disintegrasi Nasional di Indonesia . Karya Tulis Ilmih ini diajukan sebagai salah
satu tugas Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Bahasa Indonesia .Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini memberikan informasi bagi pembaca,
mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ...

Bandung, 8 Juni 2013
Penulis
Muhamad Yogi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 2
C. Batasan Masalah ................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
E. Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 5
BAB II TELAAH PUSTAKA .......................................................................... 6
A. Landasan Teori .................................................................................... 6
B. Argumentasi Keilmuan ..................................................................... 15
C. Pemecahan Masalah Yang Pernah Dilakukan ................................... 15
BAB III METODE PENULISAN .................................................................. 17
A. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 17
B. Teknik Pengelolaan Data .................................................................. 17
C. Analisis- Sintesis ............................................................................... 17
D. Pengambilan Kesimpulan ................................................................. 18
E. Saran ................................................................................................. 18
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS ............................................................. 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 20
A. Kesimpulan ....................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 21

ii
ABSTRAK

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pengaruh Multiuturalisme Terhadap
Disintegrasi Nasional di Indonesia ini membahas keseluruhan tentang
multikuturalisme di Indonesia yang pada dasarnya mempunyai dampak positif
bagi suatu Negara tapi khusus nya untuk di Indonesia masalah multikuturalisme
ini ternyata selain membawa dampak postif juga membawa dampak negatife yaitu
rawan tejadi nya konflik antar suku, ras,agama etnik dan sebagai nya yang
berdampak terjadinya disintegrasi sosial yang lama lama menjadi disintegrasi
nasional selain itu di perparah dengan kebijakan pemerintah dalam hal pemerataan
pembangunan yang cenderung diskriminatif pemerintah lebih mengutamakan
pemerataan pembangunan di pusat dan daerah daerah penunjang pusat
pemerintahan hal ini lah yang menyebabkan terjadinya kecemburuan bagi
beberapa daerah seperti papua, maluku yang ingin keluar dari Negara Kesatuan
Repulik Indonesia. Selain itu aceh juga ingin keluar dari Negara Kesatuan
Republik Indonesiadengan alasan ingin membentuk negara yang beridiologi
islam. Di tambah banyak nya gerakan gerakan organisasi saparatis di berbagai
daerah yang muncul akibat kekecewaan kepada Negara yang cenderung tidak
peduli terhadap nasib mereka yang ada di daerah.
Regional assets and mineral resources that exist in the area which is
managed by a foreign government sparked outrage in the community because they
feel do not enjoy and feel the wealth of mineral resources that exist in its own area
while foreigners enjoy it. do not be surprised if a lot of movement in Indonesia
saparatis and wanted the release of some areas of the Indonesian unitary state that
caused the disintegration of the State National multiculturalism. This was the
general picture discussed in this Scientific Writing.

iii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki keaneka ragaman baik
dilihat dari segi ras, agama, bahasa, suku bangsa dan adat istiadat, serta kondisi
faktual

ini

disatu

sisi

merupakan

kekayaan

bangsa

Indonesia

yang

membedakannya dengan bangsa-bangsa lain yang tetap harus dipelihara.
Keanekaragaman tersebut juga mengandung potensi konflik yang jika tidak
dikelola dengan baik dapat mengancam keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa,
seperti gerakan separatisme yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) akibat dari ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan
yang dapat mengakibatkan terjadinya disintegrasi nasional.
Ancaman

disintegrasi

bangsa

dibeberapa

bagian

wilayah

sudah

berkembang sedemikian kuat. Bahkan mendapatkan dukungan kuat sebagian
masyarakat, segelintir elite politik lokal maupun elite politik nasional dengan
menggunakan beberapa issue global Issue tersebut meliputi issu demokratisasi,
HAM, lingkungan hidup dan lemahnya penegakan hukum serta sistem keamanan
wilayah perbatasan. Oleh sebab itu, pengaruh lingkungan global dan regional
mampu menggeser dan merubah tata nilai dan tata laku sosial budaya masyarakat
Indonesia yang pada akhirnya dapat membawa pengaruh besar terhadap berbagai
aspek kehidupan termasuk pertahanan keamanan.
Untuk itu pembangunan dan pengamanan wilayah NKRI harus dilakukan
melalui pendekatan beberapa aspek, terutama aspek demarkasi dan delimitasi
garis batas negara, disamping itu melalui pendekatan pembangunan kesejahteraan,
politik, hukum, dan keamanan. Pembangunan nasional yang diharapkan dapat
menghasilkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sehingga
dapat dijadikan sebagai landasan yang kokoh dalam upaya mencapai masyarakat
Indonesia yang maju dan mandiri dalam suasana tentram dan sejahtera lahir dan
batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang berlandaskan
Pancasila, pada kenyataannya belum terwujud.

1

Pancasila sebagai ideologi
2

negara yang lahir dari ide-ide bangsa yang mengandung nilai-nilai hakiki
semakin terkikis oleh ideologi asing. Inilah berbagai permasalahan yang kita
hadapi dan menjadi tantangan kita bersama.
Menghadapi situasi dan kondisi demikian kita harus memiliki satu visi.
baik para pemimpin pemerintahan, sipil maupun militer, juga para elite politik,
tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh partai serta media massa. Penyamaan
visi itu penting untuk mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada dan dapat
menimbulkan permusuhan. Karena tidak ada satu negarapun didunia toleran
terhadap

aspirasi

rakyat

di

sebagian

wilayah

teritorial

yang

berniat

mengembangkan wacana dan berkeinginan memisahkan diri akibat dari
ketidakpuasan

yang

mendasar,

terhadap

keadilan

sosial,

keseimbangan

pembangunan, pemerataan hasil pembangunan dan hal-hal sejenisnya. Oleh
karena itu diharapkan setiap warga negara harus dapat mengendalikan emosi,
sabar, dan tidak terlalu sensitif, sehingga bangsa dan negara kita dapat terhindar
dari semua situasi dan kondisi yang bernuansa konflik dan dapat mengakibatkan
disintegrasi nasional. Dan di perparah dengan berbagai kasus sosial yang
bertambah tercatat dalam data berdasarkan Kementerian Dalam Negeri pada tahun
2010 sebanyak 93 kasus, kemudian menurun pada 2011 menjadi 77 kasus, namun
data sampai pertengahan agustus tahun 2012 meningkat lagi menjadi 89 kasus.
Menariknya, penyebab konflik tersebut bervariatif mulai dari sengketa pemilihan
umum kepala daerah (pemilu kada), sengketa kewenangan, sengketa lahan,
konflik SARA, konflik ormas, konflik pada institusi pendidikan, dan kesenjangan
sosial dan yang paling menonjol berkaitan dengan SARA .
Bebagai masalah yang terus menimpa negeri ini khusus nya berkaitan
dengan multikuturlisme membahayakan keadaan Negara

yang takutnya

menyebabkan NKRI ini terpecah belah di samping multikuralisme itu mempunyai
dampak positif bagi negeri ini kita juga tidak terlepas dari dampak negatif
multikulturalisme ini.
B. Identifikasi Masalah
Melihat semuan hal yang melatarbelakangi pengaruh multikulturalisme
terhadap disintegrasi nasional penyebab nya adalah :
3

a.

Geografi
Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang

sangat strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga
memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya
disintegrasi nasional. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat
berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang disebabkan
oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan
alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana
sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain
atau tergantung dari daerah lain.
b.

Demografi
Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya

lahan pertanian, kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan,
telah mengakibatkan semakin tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya
tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang
menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh
elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan.
c. Kekayaan Alam
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati
akan tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum
secara keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun potensi
ini perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan
pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara berkeadilan guna
mendukung kepentingan perekonomian nasional.
d.

Ideologi
Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan

dan pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar
Pancasila, bahkan saat ini sering diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung
tergugah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan
4

faham liberal atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan yang
bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan.
e)

Politik
Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh

bangsa Indonesia saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi
partai, pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai
saat ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas
karena berbagai masalah pokok inilah yang paling rawan dengan konflik sosial
berkepanjangan yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa.
f. Ekonomi
Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat
pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk
kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN.
Hal ini dihadapkan dengan krisis moneter yang berkepanjangan, rendahnya
tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran serta
terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.
g. Sosial Budaya
Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi
dan dapat menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung
berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga
masyarakat yang terjadi adalah konflik tata nilai.

Konflik tata nilai akan

membesar bila masing-masing mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa
memperhatikan yang lain.
h. Pertahanan dan Keamanan
Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi
bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar
negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi,

informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung

didalam pengamanan

bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang

bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
5

C. Batasan Masalah
Penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam
karya tulis ilmiah ini sesuai dengan kemampuan penulis dalam penguasaan teori
dan pengetahuan yang terkait karya tulis ilmiah ini.
D. Rumusan Masalah
a. Apa sebenaryamultikulturalisme dan disintegrasi nasional itu ?
b. Bagaimana keadaan konkrit multikuturalisme di indonesia terkait dengan
disintegrasi nasonal ?
c.Apakah multikuturalisme itu merupakan bagian dari penyebab terjadinya
berbagai masalah yang menyebabkan terjadinya disintegrasi nasional ?
E. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa sebenarnya multikulturalisme dan
disintegrasi nasional.
2. Untuk mengetahui keadaan konkrit multikuturalisme di Indonesia terkait
dengan disintegrasi nasional.
3. Untuk mengetahui apakah multikulturalisme itu merupakan bagian dari
penyebab terjadinya berbagai masalah yang menyebabkan terjadinya disin
tegrasi nasional.
b. Manfaat
1. Sebagai tambahan wawasan terhadap kajian ilmiah mengenai multikutu
ralisme dan pengaruhnya terhadap negara.
2. Sebagai bahan referensi materi pembelajaran terkait dengan multikutu
ralisme dan pengaruhnya terhadap negara.
3. Sebagai bahan informasi untuk masyarakat terkait multikuturalisme dan
dampak nya tehadap negara.
4. Bisa dijadikan bahan penelitian lebih lanjut atau peyempurnaan materi
atau teori yang terkait dengan multikuturalisme dan dampak nya terhadap
negara
5. Sebagai bahan untuk implementasi dari solusi dan rekomendasi karya tulis
Ilmiah ini.
BAB II
TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pengertian Multikulturalisme
Multikulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai
ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan
dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Istilah
multikultural juga sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai
etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara.
Multikulturalisme berasal dari dua kata; multi (banyak/beragam) dan
cultural (budaya atau kebudayaan), yang secara etimologi berarti keberagaman
budaya. Budaya yang mesti dipahami, adalah bukan budaya dalam arti sempit,
melainkan mesti dipahami sebagai semua dialektika manusia terhadap
kehidupannya. Dialektika ini akan melahirkan banyak wajah, seperti sejarah,
pemikiran, budaya verbal, bahasa dan lain-lain.
Kosep tentang mutikulturalisme, sebagaimana konsep ilmu-ilmu sosial dan
kemanusiaan yang tidak bebas nilai (value free), tidak luput dari pengayaan
maupun penyesuaian ketika dikaji untuk diterapkan. Demikian pula ketika konsep
ini masuk ke Indonesia, yang dikenal dengan sosok keberagamannya. Muncul
konsep multikulturalisme yang dikaitkan dengan agama, yakni ”multikulturalisme
religius” yang menekankan tidak terpisahnya agama dari negara, tidak mentolerir
adanya paham, budaya, dan orang-orang yang atheis (Harahap, 2008). Dalam
konteks ini, multukulturalisme dipandangnya sebagai pengayaan terhadap konsep
kerukunan umat beragama yang dikembangkan secara nasional.

Multikuturalisme menurut beberapa ahli :
“Multikulturalisme” pada dasarnya adalah pandangan dunia yang
kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang
menekankan

penerimaan

terhadap

realitas

keagamaan,

pluralitas,

dan

multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat

6
7

juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam
kesadaran politik (Azyumardi Azra, 2007).
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari
beberapa macam kumunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit
perbedaan konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi
sosial, sejarah, adat serta kebiasaan (“A Multicultural society, then is one that
includes several cultural communities with their overlapping but none the less
distinc conception of the world, system of [meaning, values, forms of social
organizations, historis, customs and practices”; Parekh, 1997 yang dikutip dari
Azra, 2007).
Multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan serta
penilaian atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan
tentang budaya etnis orang lain (Lawrence Blum, dikutip Lubis, 2006:174).
Sebuah ideologi

yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam

kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Suparlan, 2002,
merangkum Fay 2006, Jari dan Jary 1991, Watson 2000).
Multikulturalisme

mencakup

gagasan,

cara

pandang,

kebijakan,

penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi
etnis, budaya, agama dan sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk
mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai kebanggan
untuk mempertahankan kemajemukan tersebut (A. Rifai Harahap, 2007, mengutip
M. Atho’ Muzhar).

2. Pengertian Disintegrasi
Disintegrasi adalah suatu keadaan di mana orang-orang di dalam
masyarakat tidak dapat lagi menjalin kerukunan dan kebersamaan, melainkan
saling bertikai dan saling menghancurkan sehingga terjadi perpecahan dalam
kehidupan sosial. Adapun ciri-ciri terjadinya disintegrasi di suatu masyarakat
antara lain:

1. Ketidaksamaan tujuan antara anggota suatu kelompok sehingga tidak ada
8

keterpaduan.
2. Sebagian besar anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang
berlaku.
3. Menurunnya wibawa tokoh-tokoh pemimpin kelompok.
4.

Kurang berfungsinya sanksi sebagaimana mestinya.

Di dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, banyak terjadi masalah sosial
yang muncul sebagai perwujudan dari gejala disintegrasi. Seperti, banyaknya
cekcok antaranggota keluarga, sengketa antarkelompok masyarakat, konflik
antaretnis maupun gejala separatisme. Kesemua contoh tersebut merupakan
masalah sosial yang dapat mengarah pada munculnya disorganisasi sosial sebagai
akibat perubahan sosial. Secara umum terdapat beberapa bentuk disintegrasi
dalam masyarakat antara lain:

a. Pergolakan Daerah
Pergolakan daerah merupakan suatu proses pergolakan yang terjadi di
daerah. Biasanya pergolakan ini timbul karena membela kepentingan daerah yang
berkaitan dengan latar belakang ekonomi,

politik, kesenjangan

sosial,

ketidakadilan, etnis, agama, dan lain-lain. Misalnya terjadinya kerusuhankerusuhan di daerah, gerakan separatisme, dan lain-lain.

b. Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi protes biasanya muncul dikarenakan ketidakpuasan masyarakat
terhadap cara kerja sebuah instansi. Tidak dapat dimungkiri dalam aksi ini orangorang melakukan tindakan destruktif sebagai ungkapan rasa kekecewaan mereka.
Akibat aksi ini dapat memunculkan kondisi disintegrasi bangsa. Misalnya aksi
protes mahasiswa menuntut transparansi kinerja pemerintah aksi protes buruh
menuntut kenaikan upah.

c. Kriminalitas
9

Kriminalitas merupakan jenis perilaku menyimpang dari norma-norma
sosial masyarakat yang biasanya merugikan orang lain.
Contoh: perampokan, pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, dan lain-lain.

d. Prostitusi atau Pelacuran
Menurut Soerjono Soekanto, prostitusi sebagai suatu pekerjaan yang
bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan seksual
dengan imbalan upah. Bentuk disintegrasi ini biasanya merebak di kota-kota
besar, daerah-daerah pariwisata, dan lain-lain.

e. Kenakalan Remaja
Adanya kenakalan remaja disebabkan fungsi keluarga yang kurang
berperan dalam pengawasan anak. Menurut Fuad Hasan, kenakalan remaja
sebagai perbuatan antisosial yang dilakukan oleh seorang remaja yang apabila
dilakukan oleh orang dewasa diartikan tindak kejahatan. Tindakan ini mampu
menimbulkan keresahan masyarakat yang akhirnya mendorong terjadinya
disintegrasi nasional. Contoh: perkelahian, kebut-kebutan, membolos, dan lainlain.

2. Multikuturalisme di Indonesia terkait dengan Disintegrasi Nasional

Sebuah kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari kolektifitas
kelompok-kelompok masyarakat yang bersifat majemuk. Dari segi etnitasnya
terdapat 656 suku bangsa (Hidayat, 1997) dengan tidak kurang dari 300 jenis
bahasa-bahasa daerah, dan di Irian Jaya saja lebih 200 bahasa-bahasa sukubangsa
(Koentjaraningrat,1993).

Penduduknya

sudah

mencapai

200

juta,

yang

menempatkan Indonesia pada urutan keempat dunia.
Tatanan dan sejarah pembentukannya memiliki arti strategik, dilihat dari
geopolitik perkembangan bangsa-bangsa di dunia, khususnya Asia Tenggara.
Salah sati ciri benua maritim Indonesia, lautannya mengandng suber daya alam
yang kaya. Demikian juga wilayah pesisirnya, dimana hgaris pentainya sepanjang
10

81.000 km itu beranekaragam dan sangat besarpotensi budidaya laut. Geografi
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki keunikan budaya, terlebih
jika dikaitkan dengan letah dalam peta dunia.

Wilayah lingkungan utama kehidu-pannya juga memperlihatkan variasi
yang berbeda-beda. Ada komunitas yang mengandalkan pada laut sebagai sumber
kehidupannya seperti orang Bajo. Orang-orang Bugis-Makasar, Bawean, dan
Melayu dikenal sebagai masyarakat pesisir; serta terdapat pula komunitaskomunitas pedalaman, antara lain orang Gayo di Aceh, Tengger di Jawa Timur,
Toraja di Sulawesi Selatan, Dayak di Kalimantan, dan lain sebagainya. Karakter
pluralistik itu ditambah lagi dengan perbedaan-perbedaan tipe masyarakatnya.
Sesung-guhnya multikultural tersebut sebagai suatu keadaan obyektif yang
dimiliki bangsa Indonesia. Tetapi kemajemukan itu tidak menghalangi keinginan
untuk bersatu! Paling tidak, beberapa daerah yang tergolong “termaginalkan”
yang sempat kami kunjungi pada rentang tahun 1999 - 2002 untuk proses pendidikan masyarakatnya, adanya suatu harapan untuk berpikir maju, walaupun
dengan tataran yang masih sederhana.
Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah
Pemuda” menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka
bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia.
Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini
menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis merefleksi keberadaan
watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut lebih
diperkuat lagi melalui ari simbol “Bhineka Tunggal Ika” yaitu “berbeda-beda
dalam kesatuan” pada lambang negara Indonesia.

Struktur masyarakat Indonesia sebagaimana telah kita ketahui dapat
menimbulkan persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi
pada tingkat nasional. Untuk menjelaskan hal tersebut, penulis mencoba untuk
menelaah kembali beberapa kharakteristik yang dapat kita kenali sebagai sifat
11

dasar dari suatu masyarakat majemuk, sebagaimana yang dikemukakan oleh
Nasikun yakni; 1) terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok
yang seringkali memiliki kebudayaan, atau lebih tepat sub-kebudayaan, yang
berbeda satu sama lain; 2) memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam
lembaga-lembaga yang bersifat dasar; 3) kurang mengembangkan konsensus di
antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar; 4)
secara relatif seringkali terjadi konflik antara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain; 5) secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan
(coercion) dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi; serta 6) adanya
dominasi politik suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.

Oleh karena sifat-sifat demikian itulah, maka penulis beranggapan bahwa
masyarakat majemuk tidak dapat digolongkan begitu saja, tanpa perhitungan
analisis ke dalam salah satu diantara 2 jenis masyarakat menurut model Emile
Durkheim. Suatu masyarakat yang multikultural tidak dapat disamakan dengan
masyarakat yang memiliki unit-unit kekerabatan yang bersifat segmenter, akan
tetapi sekaligus juga tidak dapat disamakan pula dengan masyarakat yang
memiliki diferensiasi atau spesialiasi yang tinggi. Yang disebut pertama merupakan suatu masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam berbagai kelompok, yang
biasanya berdasarkan garis keturunan tunggal, akan tetapi memiliki struktur
kelembagaan yang homogeneous. Sedangkan yang disebut kedua, merupakan
suatu masyarakat dengan tingkat diferensiasi fungsional yang tinggi dengan
lembaga-lembaga kemasyarakatan, akan tetapi bersifat komplementer dan saling
tergantung satu sama lainnya. Di dalam keadaan demikian, solidaritas mekanis
yang diikat oleh kesadaran kolektif maupun solidaritas organis yang diikat oleh
saling ketergantungan di antara bagian-bagian dalam sistem sosial. Hal ini
tidaklah

mudah

untuk

ditumbuh-kembangkan

dalam

masyarakat

yang

multicultural.
Dalam konteks tersebut di atas, mengikuti pandangan fungsionalisme
struktural untuk mewujudkan sistem sosial itu dapat terintegrasi dari berbagai
multikultural terdapat 2 landasan pokok, yakni pertama, suatu masyarakat
12

senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus diantara sebagian anggota
masyarakat akan nilai-nilai kemasyara-katan yang bersifat fundamental. Kedua,
suatu masyarakat senantiasa terintegrasi juga oleh karena berbagai anggota
masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting
affiliations). Oleh karena itu setiap konflik yang terjadi diantara suatu kesatuan
sosial dengan kesatuan-kesatuan sosial yang lain segera akan dinetralisir oleh
adanya masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.

Pada tingkat tertentu keduanya mendasari terjadinya integrasi sosial di
dalam masyarakat yang bersifat majemuk. Oleh karena tanpa keduanya suatu
masyarakat bagaimanapun tidak mungkin terjadi. (Nasikun, 2000). Akan tetapi
sifat-sifat masyarakat majemuk sebagaimana yang kita uraikan di atas, telah
menyebabkan landasan terjadinya integrasi nasional. Dalam hal ini sedikitnya ada
dua macam konflik yang mungkin dapat terjadi yakni; 1) konflik di dalam
tingkatannya yang bersifat ideologis, dan 2) konflik di dalam tingkatannya yang
bersifat politis. Pada tingkatan ideologis bentuk konfliknya adanya pertentangan
sistem nilai yang dianut di dalam masyarakat tersebut. Sedangkan tingkatan
politis bentuk konfliknya berupa pertentangan di dalam pembagian status
kekuasaan, dan sumber-sumber ekonomi yang terbatas di dalam masyarakat.

Di dalam situasi konflik akibat multikultural tersebut, pada umumnya
setiap pihak yang berselisih akan berusaha mengabadikan diri dengan cara
memperkokoh solidaritas di antara sesama anggotanya. Dalam kaitan dengan
sejarah, ternyata para kaum penjajah sengaja mempertantangkan perbedaanperbedaan yang terjadi dalam budaya masyarakat Indonesia, sebagai upaya untuk
mengikiskan persatuan dan kesatuan dari berbagai daerah. Jika tidak bersatu dan
selalu dipertentangan pada demensi multikultural, maka negara penjajah akan
mudah untuk mendikte bangsa Indonesia.

Dengan adanya struktur masyarakat Indonesia dan masalah multikultural,
maka diperlukan kebijakan pemerintah yang menjamin kelangsungan hidup
13

masyarakat, dengan cara tetap menghor-mati pranata, struktur, dan kebiasaan yang
ada (social sustainability). Indonesia yang multikultural ini akan tetap bertahan
sebagai sebuah negara kesatuan, apabila elemen-elemen pendukung kebersamaan
tetap dipertahankan. Kecenderungan dominasi mayoritas (suku dan agama) harus
ditata kembali agar rasa memiliki bangsa ini tidak luntur. Gejolak yang terjadi di
berbagai daerah (Aceh, Kalimantan Tengah, Maluku, Irian Jaya, dan sebagainya),
membutuhkan penanganan

yang serius. Kelalaian tidak memperhatikan

multikultural bangsa, di masa mendatang akan menjadi bom waktu yang sangat
mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Kita bias melihat ciri ciri
disintegrasi negara dari banyak masalah sosial yang berhubungan dengan SARA.

Jumlah dan Persentase konflik di Indonesia.
Tahun 2010
Tahun 2009
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Konflik berbasis agama
6
1%
10
1%
Konflik berbasis etnik
5
1%
15
2%
Konflik politik
74
12%
117
16%
Konflik Antaraparat negara
5
1%
4
1%
Konflik sumber daya alam
54
9%
74
10%
Konflik sumber daya ekonomi
30
5%
59
8%
Tawuran
182
30%
231
30%
Penghakiman massa
158
26%
171
23%
Pengeroyokan
53
9%
40
5%
Lain-lain
33
6%
31
4%
Total
600
100%
752
100%
Sumber : Data dari Institut Titian Perdamaian selama tahun 2009-2010
Jenis Konflik

Data di atas jelas menunjukan ciri ciri disintegrasi nasional pada masyarakat
Multicultural

3 . Multikuturalisme Sebagai Penyebab Disinegrasi Nasional

Potensi disintegrasi bangsa di Indonesia sangatlah besar hal ini dapat
dilihat dari banyaknya permasalahan yang kompleks yang terjadi dan apabila
14

tidak dicari solusi pemecahannya akan berdampak pada meningkatnya eskalasi
konflik menjadi upaya memisahkan diri dari NKRI.

Kondisi ini dipengaruhi pula dengan menurunnya rasa nasionalisme yang
ada didalam masyarakat dan dapat berkembang menjadi konflik yang
berkepanjangan yang akhirnya mengarah kepada disintegrasi bangsa, apabila
tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan yang bijaksana untuk mencegah dan
menanggulanginya sampai pada akar permasalahannya secara tuntas maka akan
menjadi problem yang berkepanjangan. Permasalahan konflik yang terjadi saat ini
antar partai, daerah, suku, agama dan lain-lainnya ditenggarai sebagai akibat dari
ketidak puasan atas kebijaksanaan pemerintah pusat, dimana segala sumber dan
tatanan hukum dinegara ini berpusat. Dari segala bentuk permasalahan baik
politik, agama, sosial, ekonomi maupun kemanusiaan, sebenarnya memiliki
kesamaan yakni dimulai dari ketidakadilan yang diterima oleh masyarakat
Indonesia pada umumnya sehingga menimbulkan ketidakpuasan terhadap
pemerintah pusat, terutama bila kita meninjau kembali kekeliruan pemerintah
masa lalu dalam menerapkan dan mempraktekkan kebijaksanaannya.Konflik yang
berkepanjangan dibeberapa daerah saat ini sesungguhnya berawal dari kekeliruan
dalam bidang politik, agama, ekonomi, sosial budaya, hukum dan hankam.
Kondisi tersebut lalu diramu dan dibumbui kekecewaan dan sakit hati beberapa
tokoh daerah, tokoh masyarakat, tokoh partai dan tokoh agama yang merasa
disepelekan dan tidak didengar aspirasi politiknya serta para eks tapol/Napol.
Akumulasi dari kekecewaan tersebut menimbulkan gerakan radikal dan gerakan
separatisme yang sulit dipadamkan.

Dalam kecenderungan seperti itu, maka kewaspadaan dan kesiapsiagaan
nasional dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa harus ditempatkan pada
posisi yang tepat sesuai dengan kepentingan nasional bangsa Indonesia. Oleh
karena itu untuk mencegah ancaman disintegrasi bangsa harus diciptakan keadaan
stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis dalam rangka mendukung integrasi
bangsa serta menegakkan peraturan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
15

B. Argumentasi Keilmuan

Dengan muncul nya berbagai masalah sosial di negeri ini seperti konflik
vertikal, konflik horizontal, konfilk SARA , munculnya gerakan saparatisme dan
adanya daerah di negeri ini yang ingin keluar sebagai bagian dari negara indonesia
menunjukan

bahwa multikuturalisme ini merupakan penyebab terjadinya

disintegrasi nasional selain itu penulis yakin bahwa kebijakan pemerintah dalam
pemerataan pembangunan daerah yang cenderung diskriminasi terhadap kawasan
Indonesia bagian timur dan Pengelolaan aset kekayaan sumber daya mineral yang
di kuasai asing menimbulkan kekecewaan masyarakat daerah mendorong dan
memperlebar terjadinya potensi disintegrasi nasional.

C. Solusi Pemecahan Masalah Yang Pernah di lakukan

Sebagai tantangandan paradoksial dari NKRI, maka disintegrasi nasional
haruslah dicegah dan dihilangkan dari bumi Indonesia. Pemecahan masalah
tersebut dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yakni secara struktural dan
kultural. Secara struktural dengan cara pemerintah yang berwenang (pusat dan
daerah) mengeluarkan kebijakan yang dapat menangkal berbagai hal yang
berkenaan

dengan

disintegrasi

bangsa.

Secara

kultural

ialah

dengan

memberdayakan seluruh elemen kemasyarakatan dalam upaya penangkalan
disintegrasi bangsa. Sehingga pencegahan disintegrasi bangsa dilakukan secara
sistemis dan holistik.
Strategi yang pernah dan sedang dijalankan dalam penanggulangan
disintegrasi nasional antara lain :
a. Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat
Indonesia.
b. Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butirbutir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada
ideologi bangsa.
16

c.

Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.

d.

Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri

dalam memerangi separatis.

Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi tantangan disintegrasi
nasional ialah dengan cara memperkuat sendi persatuan dan kesatuan yaitu dari
sendi ekonomi, politik dan ideologi negara. Dari segi ekonomi ialah dengan cara
membuat kebijakan kebijakan yang merata dan tidak bersifat diskriminatif
terhadap daerah-daerah di Indonesia. Sedangkan segi politis dan ideologis ialah
bahwa kebijakan pemerintah jangan sampai menimbulkan kesenjangan antar
daerah dan menjadikan Pancasila sebagai ideologi bersama yang dapat
mengeratkan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesianamun solusi yang
dilakukan ini tidak berjalan dengan baik hanya menjadi wacana dan implementasi
nya pun banyak menyimpang dari apa yang di canangkan.
BAB III
METODE PENULISAN

A. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dengan
menggunakan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu,
penulis juga mencari dari berbagai sumber lain seperti internet dan sumber
informasi lainya

B. Teknik Pengolahan Data
Metode pengolahan

data yang dipergunakan penulisdalam menyusun

karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Klasifikasi data
Data yang terkumpul diklasifikasikan sesuai dengan ruang lingkup permasalahan
yang akan di bahas.
2. Komparasi
Setelah data diklasifikasikan maka data tersebut dikomporasikan dengan data data
yang lain yang dianggap mempunyai relevan dan memiliki saling keterkaitan
dengan materi yang akan dijadikan karya tulis ilmiah ini
3. Refleksi
Penulis mengadakan penafsiran terhadap data yang telah dikomporasikan
4. Penyusunan Data
Penyususan data ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang akan di bahas
yang sebelum nya sudah di komporasikan penulis.
C. Analisis – Sintesis
Multikuturalisme selain berdampak postif bagi negara ini dalam
keragaman budaya namun di balik semua itu dampak negatife nya pun sangat

17
18

berbahya karena bias menyebabkan disintegrasi budaya sampai degan
diisintegrasi nasional.

D. Kesimplulan
Penulis yakin bahwa multikuturalisme itu sebagai salah satu penyebab muncul
nya masalah masalah konflik sosial yang meyebabkan disintegrasi nasional.
E. Saran

Untuk mendukung terciptanya keberhasil suatu kebijaksanaan dan strategi
pertahanan disarankan :
a. Penyelesaian konflik vertikal yang bernuansa separatisme bersenjata harus
diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna
menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek
ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan hukum.
b. Penyelesaian konflik horizontal yang bernuansa SARA diatasi melalui
pendekatan hukum dan HAM.
c. Pemerintah harus memperhatikan pemerataan pembangunan di daerah terpencil
kawasan timur dan bertindak tidak diskriminasi .
d. Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang
berdampak disintegrasi bangsa dan nasioanal perlu dibangun dan ditingkatkan
institusi inteligen yang handal
e. Perlu di terapkan nya pendidikan multikulturalisme di negeri agar kita bisa
hidup damai,aman,sejahtera dan kondusif walapun hidup dalam keragaman
budaya.
BAB IV
ANALISIS SINTESIS

Multikuturalisme di Indonesia ini cukup menyumbang berbagai masalah
yang terus menerus menimpa negeri tercinta ini. Konflik sosial di berbagai daerah
di Indonesia baik konflik vertikal, horizontal cukup memberikan indikasi bahwa
multikultural ini membawa dampak negatife. Selain itu beberapa daerah di
Indonesia juga ingin keluar dari bagian negara ini dengan alasan perbedaan
idiologi dan kecemburuan masyarakat di daerah atas kebijakan pemerintah yang
cenderung mengabaikan pemerataan pembangunan kawasan timur Indonesia
selain itu pengelolaan sumber daya mineral atau kekayaan alam dearah yang di
kuasai dan dinikmati pihak asing menyebabkan munculnya berbagai gerakan
saparatisme sementara masyarakat asli daerahnya tidak menikmati hasil kekayaan
sumber daya mineral dan alam malah menjadi buruh pihak asing tersebut ini lah
pada dasarnya yang menyebabkan disintegrasi nasional dalam negara yang
multicultural.
Penulis mempunyai beberapa gagasan mengenai upaya menghindari
terjadinya disintegrasi nasional yaituPenyelesaian konflik vertikal yang bernuansa
separatisme bersenjata harus diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan
professional

guna

menghindari

korban

dikalangan

masyarakat

dengan

memperhatikan aspek ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar
pada penegakan hukum. Penyelesaian konflik horizontal yang bernuansa SARA
diatasi melalui pendekatan hukum dan HAM. Pemerintah harus memperhatikan
pemerataan pembangunan di daerah terpencil kawasan timur dan bertindak tidak
diskriminasi .Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan
yang berdampak disintegrasi bangsa dan nasioanal perlu dibangun dan
ditingkatkan institusi inteligen yang handal. Perlu di terapkan nya pendidikan
multikulturalisme di negeri agar kita bisa hidup damai,aman,sejahtera dan
kondusif walapun hidup dalam keragaman budaya.

19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Multikulturalisme adalah keragaman budaya , bahasa, suku bangsa dan
sebagai nya tercatat hasil survey Badan Pusat Statistik menjelaskan bahwa
Indonesia memiliki lebih 1128 suku bangsa , 748 bahasa dan 17500 pulau melihat
keadaan ini sangat potensial terjadinya disintegrasi nasional, disintegrasi nasional
adalah perpecahan yang terjadi di daerah daerah sebagai akibat dari
multikulturalisme dan pengaruh kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dan
cenderung diskriminasi dengan harapan masyarakat daerah . multikulturalisme
memang salah satu penyebab terjadinya disintegrasi nasional ini terbukti dari
banyak nya masalah sosial yang berkaitan dengan SARA terjadi di Indonesia
.selain itu munculnya gerakan saparatisme sebagai akibat dari kekecewaan
terhadap kebijakan pemerintah dalam hal pemerataan pembangunan kawasan
timur Indonesia juga sangat potensial sebagai salah satu faktor penyebab
terjadinya disintegrasi nasional dalam negara yang multikultural.

B. Saran
Melihat potensi terjadinya disintegrasi nasional sangat besar terjadi di
negeri ini

pemerintah di harapkan serius

menanggapi permasalahan ini

permerintah harus bisa mengkonsolidasikan seluruh masyarakat indonesia yang
bhineka tunggal ika dan melakukan upaya upaya konkrit dalam menghadapi
masalah

ini

penulis

mempunyai

gagasan

menerapkan

pendidikan

multikulturalisme di negeri dapat mencegah terjadinya disintegrasi nasional selain
itu pemerintah harus bijak dalam pemerataan pembangunan dan pengelolaan aset
atau sumber daya mineral yang ada di daerah pemerintah pusat harus benar benar
memberikan kekuasaan pengelolaan sumber daya mineral daerah kepada
masyarakat daerah dan tanpa campur tangan pemerintah asing sehingga
masyarakat daerah dapat menikmati kekayaan sumber daya alam sesuai yang di
amanatkan Undang Undang Dasar 1945.

20
DAFTAR PUSTAKA

Isnaini, Amirul.2001. Mencegah Keinginan Beberapa Daerah Untuk Memisahkan
Diri Tegak Utuhnya NKRI. Jakarta : Lemhannas
Iman. 2011. GEJALA DISINTEGRASI NASIONAL.( onlne ). Tersedia : http://cinu
mpang.blogspot.com/2011/05/sosiologi-gejala-disintegrasi-nasional.html. [ 3 Juni
2013 ].
Kompas.2011. 20 Keunggulan Indonesia di Dunia. ( online ). Tersedia : http
://sosbud.kompasiana.com/2011/03/01/20-keunggulan-indonesia-di-dunia-34537
2 .html . [ 3 Juni 2013 ].
Maryati,Kun & Suryawati,Juju. 2012.Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI (Jilid 2).
Jakarta : Erlagga
Waspodo, Mukiono.2012. MULTIKULTURAL (Kajian holistik tentang Multic
ultural dari berbagai dimensi).(online). Tersedia ; http://www.p4tkpenjasbk
.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1198:multiku.[ 3 Juni
2013 ].
RD, Taufik Dkk.2008. Sosiologi S.K.K.M. 2 Kelas XI. Jakarta : Yudhistira
Tim Eduksi HTS.2010. Modul Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XI Semster Gena
p. Surakarta : CV Hayati Tumbuh Subur

21

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanRico Afrinando
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptKEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptmasriani mahmud
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptBidangPPdanPA
 
Ppt seks bebas
Ppt seks bebasPpt seks bebas
Ppt seks bebaszakariaye
 
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
 
Makalah 4 PILAR KEBANGSAAN
Makalah 4 PILAR KEBANGSAANMakalah 4 PILAR KEBANGSAAN
Makalah 4 PILAR KEBANGSAANMardinalMatoda
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAdayurikaperdana19
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahhermanwae
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Ian Setiawan
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selresky r.p
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Nariaki Adachi
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Konsep korupsi
Konsep korupsiKonsep korupsi
Konsep korupsilaogi-1972
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanElla Feby
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERAna Sengga
 
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israelMakalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israelAnggy Wahyu Dwi Surya
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Irvan Berutu
 

Mais procurados (20)

Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptKEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
 
Ppt seks bebas
Ppt seks bebasPpt seks bebas
Ppt seks bebas
 
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
 
Makalah 4 PILAR KEBANGSAAN
Makalah 4 PILAR KEBANGSAANMakalah 4 PILAR KEBANGSAAN
Makalah 4 PILAR KEBANGSAAN
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Konsep korupsi
Konsep korupsiKonsep korupsi
Konsep korupsi
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Generasi Berencana
Generasi BerencanaGenerasi Berencana
Generasi Berencana
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
 
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israelMakalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 

Destaque

Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat MultikulturalAnalisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikulturalannisaaa
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalSiti Hadiarti
 
Ancaman disintegrasi bangsa
Ancaman disintegrasi bangsaAncaman disintegrasi bangsa
Ancaman disintegrasi bangsavanyyyy
 
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesiaMateri kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesiaYhana Hadayana
 
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Umar Mukhtar
 
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di AustraliaSebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di AustraliaYogyakarta State University
 
Makalah kepemimpinan orde baru dosen erina pane,sh,mh...OLEH ACHMAD AVANDI,SE...
Makalah kepemimpinan orde baru dosen erina pane,sh,mh...OLEH ACHMAD AVANDI,SE...Makalah kepemimpinan orde baru dosen erina pane,sh,mh...OLEH ACHMAD AVANDI,SE...
Makalah kepemimpinan orde baru dosen erina pane,sh,mh...OLEH ACHMAD AVANDI,SE...ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di KampusiSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di KampusYohanes Nugroho
 
Masyarkat multikultural
Masyarkat multikulturalMasyarkat multikultural
Masyarkat multikulturalsofiana S
 
UPAYA MENGATASI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
UPAYA MENGATASI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSAUPAYA MENGATASI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
UPAYA MENGATASI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSABFOST
 
Masyarakat multikultural
Masyarakat multikulturalMasyarakat multikultural
Masyarakat multikulturalRudi Soebagyo
 
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat MultikulturalKhamiea Ekamia
 
Masyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalMasyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalDimas Ariyanto
 
Bahan Ajar XI Ips,Masy.Multikultural
Bahan Ajar XI Ips,Masy.MultikulturalBahan Ajar XI Ips,Masy.Multikultural
Bahan Ajar XI Ips,Masy.MultikulturalMAN SAMPIT
 
Hukum masyarakat 2014
Hukum masyarakat 2014Hukum masyarakat 2014
Hukum masyarakat 2014Lalu Sabardi
 

Destaque (20)

Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat MultikulturalAnalisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
 
Ancaman disintegrasi bangsa
Ancaman disintegrasi bangsaAncaman disintegrasi bangsa
Ancaman disintegrasi bangsa
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesiaMateri kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
 
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
 
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di AustraliaSebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
 
Makalah kepemimpinan orde baru dosen erina pane,sh,mh...OLEH ACHMAD AVANDI,SE...
Makalah kepemimpinan orde baru dosen erina pane,sh,mh...OLEH ACHMAD AVANDI,SE...Makalah kepemimpinan orde baru dosen erina pane,sh,mh...OLEH ACHMAD AVANDI,SE...
Makalah kepemimpinan orde baru dosen erina pane,sh,mh...OLEH ACHMAD AVANDI,SE...
 
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di KampusiSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
 
Definisi multikultural
Definisi multikulturalDefinisi multikultural
Definisi multikultural
 
Masyarkat multikultural
Masyarkat multikulturalMasyarkat multikultural
Masyarkat multikultural
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
UPAYA MENGATASI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
UPAYA MENGATASI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSAUPAYA MENGATASI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
UPAYA MENGATASI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
 
Masyarakat multikultural
Masyarakat multikulturalMasyarakat multikultural
Masyarakat multikultural
 
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat Multikultural
 
Makalah multikultural
Makalah multikulturalMakalah multikultural
Makalah multikultural
 
Masyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalMasyarakat Multikultural
Masyarakat Multikultural
 
Kliping multikulturalisme dan multikultural
Kliping multikulturalisme dan multikulturalKliping multikulturalisme dan multikultural
Kliping multikulturalisme dan multikultural
 
Bahan Ajar XI Ips,Masy.Multikultural
Bahan Ajar XI Ips,Masy.MultikulturalBahan Ajar XI Ips,Masy.Multikultural
Bahan Ajar XI Ips,Masy.Multikultural
 
Hukum masyarakat 2014
Hukum masyarakat 2014Hukum masyarakat 2014
Hukum masyarakat 2014
 

Semelhante a Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasanAncaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasanFirda Saadah
 
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanDikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanNandang Sukmara
 
Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
Ketahanan nasional sebagai geostrategi IndonesiaKetahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesiafatimmatuzzahro
 
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptxPAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptxKESBANGPOL11
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...Operator Warnet Vast Raha
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsaPencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsaOperator Warnet Vast Raha
 
Globalisasi dan identitas nasional
Globalisasi dan identitas nasionalGlobalisasi dan identitas nasional
Globalisasi dan identitas nasionalyuliansafa
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...Operator Warnet Vast Raha
 
Retno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Retno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama SidoarjoRetno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Retno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama SidoarjoRetnoDwiWijayanti1
 
Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...
Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...
Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...Dadang Solihin
 
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docxMAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docxoctayanisyarifah
 
GAGASAN INVISIBLE COLLEGE SEBAGAI SCIENTIFIC COMMUNICATION DALAM RANAH STUDI ...
GAGASAN INVISIBLE COLLEGE SEBAGAI SCIENTIFIC COMMUNICATION DALAM RANAH STUDI ...GAGASAN INVISIBLE COLLEGE SEBAGAI SCIENTIFIC COMMUNICATION DALAM RANAH STUDI ...
GAGASAN INVISIBLE COLLEGE SEBAGAI SCIENTIFIC COMMUNICATION DALAM RANAH STUDI ...dunianyamaya
 
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONAL
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONALPANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONAL
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONALIWAN SUKMA NURICHT
 
Panduan gln 2
Panduan gln 2Panduan gln 2
Panduan gln 2Edi Doank
 

Semelhante a Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia (20)

Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasanAncaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
 
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanDikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
 
Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
Ketahanan nasional sebagai geostrategi IndonesiaKetahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
 
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptxPAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...
 
Makalah pengaruh globalisasi di bidang politik
Makalah pengaruh globalisasi di bidang politikMakalah pengaruh globalisasi di bidang politik
Makalah pengaruh globalisasi di bidang politik
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsaPencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
 
Globalisasi dan identitas nasional
Globalisasi dan identitas nasionalGlobalisasi dan identitas nasional
Globalisasi dan identitas nasional
 
Tugas ke 5 tik
Tugas ke 5 tikTugas ke 5 tik
Tugas ke 5 tik
 
Tugas ke 5 tik
Tugas ke 5 tikTugas ke 5 tik
Tugas ke 5 tik
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...
 
Retno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Retno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama SidoarjoRetno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Retno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
 
Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...
Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...
Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...
 
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docxMAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docx
 
GAGASAN INVISIBLE COLLEGE SEBAGAI SCIENTIFIC COMMUNICATION DALAM RANAH STUDI ...
GAGASAN INVISIBLE COLLEGE SEBAGAI SCIENTIFIC COMMUNICATION DALAM RANAH STUDI ...GAGASAN INVISIBLE COLLEGE SEBAGAI SCIENTIFIC COMMUNICATION DALAM RANAH STUDI ...
GAGASAN INVISIBLE COLLEGE SEBAGAI SCIENTIFIC COMMUNICATION DALAM RANAH STUDI ...
 
GERAKAN LITERASI NASIONAL(GLN)
GERAKAN LITERASI NASIONAL(GLN)GERAKAN LITERASI NASIONAL(GLN)
GERAKAN LITERASI NASIONAL(GLN)
 
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONAL
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONALPANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONAL
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONAL
 
Panduan gln 2
Panduan gln 2Panduan gln 2
Panduan gln 2
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 

Mais de Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

Mais de Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 

Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

  • 1. PENGARUH MULTIKULTURALISME TERHADAP DISINTEGRASI NASIONAL DI INDONESIA ( Kajian holistik tentang pengaruh multikulturalisme terhadap disintegrasi nasional ) KARYA TULIS ILMIAH diajukan untuk melengkapi salah satu tugas ujian akhir semester pada mata kuliah Bahasa Indonesia yang di ampu oleh Hamdani,S.Pd,M.Pd. Oleh MUHAMAD YOGI 41032161121007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ... Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya Saya bisa menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul Pengaruh Multikulturalisme Terhap Disintegrasi Nasional di Indonesia . Karya Tulis Ilmih ini diajukan sebagai salah satu tugas Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Bahasa Indonesia .Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ... Bandung, 8 Juni 2013 Penulis Muhamad Yogi i
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii ABSTRAK ....................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 2 C. Batasan Masalah ................................................................................. 5 D. Rumusan Masalah ............................................................................... 5 E. Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 5 BAB II TELAAH PUSTAKA .......................................................................... 6 A. Landasan Teori .................................................................................... 6 B. Argumentasi Keilmuan ..................................................................... 15 C. Pemecahan Masalah Yang Pernah Dilakukan ................................... 15 BAB III METODE PENULISAN .................................................................. 17 A. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 17 B. Teknik Pengelolaan Data .................................................................. 17 C. Analisis- Sintesis ............................................................................... 17 D. Pengambilan Kesimpulan ................................................................. 18 E. Saran ................................................................................................. 18 BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS ............................................................. 19 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 20 A. Kesimpulan ....................................................................................... 20 B. Saran ................................................................................................. 20 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 21 ii
  • 4. ABSTRAK Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pengaruh Multiuturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia ini membahas keseluruhan tentang multikuturalisme di Indonesia yang pada dasarnya mempunyai dampak positif bagi suatu Negara tapi khusus nya untuk di Indonesia masalah multikuturalisme ini ternyata selain membawa dampak postif juga membawa dampak negatife yaitu rawan tejadi nya konflik antar suku, ras,agama etnik dan sebagai nya yang berdampak terjadinya disintegrasi sosial yang lama lama menjadi disintegrasi nasional selain itu di perparah dengan kebijakan pemerintah dalam hal pemerataan pembangunan yang cenderung diskriminatif pemerintah lebih mengutamakan pemerataan pembangunan di pusat dan daerah daerah penunjang pusat pemerintahan hal ini lah yang menyebabkan terjadinya kecemburuan bagi beberapa daerah seperti papua, maluku yang ingin keluar dari Negara Kesatuan Repulik Indonesia. Selain itu aceh juga ingin keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesiadengan alasan ingin membentuk negara yang beridiologi islam. Di tambah banyak nya gerakan gerakan organisasi saparatis di berbagai daerah yang muncul akibat kekecewaan kepada Negara yang cenderung tidak peduli terhadap nasib mereka yang ada di daerah. Regional assets and mineral resources that exist in the area which is managed by a foreign government sparked outrage in the community because they feel do not enjoy and feel the wealth of mineral resources that exist in its own area while foreigners enjoy it. do not be surprised if a lot of movement in Indonesia saparatis and wanted the release of some areas of the Indonesian unitary state that caused the disintegration of the State National multiculturalism. This was the general picture discussed in this Scientific Writing. iii
  • 5. BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki keaneka ragaman baik dilihat dari segi ras, agama, bahasa, suku bangsa dan adat istiadat, serta kondisi faktual ini disatu sisi merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain yang tetap harus dipelihara. Keanekaragaman tersebut juga mengandung potensi konflik yang jika tidak dikelola dengan baik dapat mengancam keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, seperti gerakan separatisme yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akibat dari ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan yang dapat mengakibatkan terjadinya disintegrasi nasional. Ancaman disintegrasi bangsa dibeberapa bagian wilayah sudah berkembang sedemikian kuat. Bahkan mendapatkan dukungan kuat sebagian masyarakat, segelintir elite politik lokal maupun elite politik nasional dengan menggunakan beberapa issue global Issue tersebut meliputi issu demokratisasi, HAM, lingkungan hidup dan lemahnya penegakan hukum serta sistem keamanan wilayah perbatasan. Oleh sebab itu, pengaruh lingkungan global dan regional mampu menggeser dan merubah tata nilai dan tata laku sosial budaya masyarakat Indonesia yang pada akhirnya dapat membawa pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk pertahanan keamanan. Untuk itu pembangunan dan pengamanan wilayah NKRI harus dilakukan melalui pendekatan beberapa aspek, terutama aspek demarkasi dan delimitasi garis batas negara, disamping itu melalui pendekatan pembangunan kesejahteraan, politik, hukum, dan keamanan. Pembangunan nasional yang diharapkan dapat menghasilkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sehingga dapat dijadikan sebagai landasan yang kokoh dalam upaya mencapai masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri dalam suasana tentram dan sejahtera lahir dan batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang berlandaskan Pancasila, pada kenyataannya belum terwujud. 1 Pancasila sebagai ideologi
  • 6. 2 negara yang lahir dari ide-ide bangsa yang mengandung nilai-nilai hakiki semakin terkikis oleh ideologi asing. Inilah berbagai permasalahan yang kita hadapi dan menjadi tantangan kita bersama. Menghadapi situasi dan kondisi demikian kita harus memiliki satu visi. baik para pemimpin pemerintahan, sipil maupun militer, juga para elite politik, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh partai serta media massa. Penyamaan visi itu penting untuk mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada dan dapat menimbulkan permusuhan. Karena tidak ada satu negarapun didunia toleran terhadap aspirasi rakyat di sebagian wilayah teritorial yang berniat mengembangkan wacana dan berkeinginan memisahkan diri akibat dari ketidakpuasan yang mendasar, terhadap keadilan sosial, keseimbangan pembangunan, pemerataan hasil pembangunan dan hal-hal sejenisnya. Oleh karena itu diharapkan setiap warga negara harus dapat mengendalikan emosi, sabar, dan tidak terlalu sensitif, sehingga bangsa dan negara kita dapat terhindar dari semua situasi dan kondisi yang bernuansa konflik dan dapat mengakibatkan disintegrasi nasional. Dan di perparah dengan berbagai kasus sosial yang bertambah tercatat dalam data berdasarkan Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2010 sebanyak 93 kasus, kemudian menurun pada 2011 menjadi 77 kasus, namun data sampai pertengahan agustus tahun 2012 meningkat lagi menjadi 89 kasus. Menariknya, penyebab konflik tersebut bervariatif mulai dari sengketa pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada), sengketa kewenangan, sengketa lahan, konflik SARA, konflik ormas, konflik pada institusi pendidikan, dan kesenjangan sosial dan yang paling menonjol berkaitan dengan SARA . Bebagai masalah yang terus menimpa negeri ini khusus nya berkaitan dengan multikuturlisme membahayakan keadaan Negara yang takutnya menyebabkan NKRI ini terpecah belah di samping multikuralisme itu mempunyai dampak positif bagi negeri ini kita juga tidak terlepas dari dampak negatif multikulturalisme ini. B. Identifikasi Masalah Melihat semuan hal yang melatarbelakangi pengaruh multikulturalisme terhadap disintegrasi nasional penyebab nya adalah :
  • 7. 3 a. Geografi Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi nasional. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain atau tergantung dari daerah lain. b. Demografi Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya lahan pertanian, kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah mengakibatkan semakin tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan. c. Kekayaan Alam Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secara keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun potensi ini perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara berkeadilan guna mendukung kepentingan perekonomian nasional. d. Ideologi Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan dan pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila, bahkan saat ini sering diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung tergugah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan
  • 8. 4 faham liberal atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan yang bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan. e) Politik Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa Indonesia saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai, pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas karena berbagai masalah pokok inilah yang paling rawan dengan konflik sosial berkepanjangan yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa. f. Ekonomi Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN. Hal ini dihadapkan dengan krisis moneter yang berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran serta terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak. g. Sosial Budaya Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang terjadi adalah konflik tata nilai. Konflik tata nilai akan membesar bila masing-masing mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa memperhatikan yang lain. h. Pertahanan dan Keamanan Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
  • 9. 5 C. Batasan Masalah Penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam karya tulis ilmiah ini sesuai dengan kemampuan penulis dalam penguasaan teori dan pengetahuan yang terkait karya tulis ilmiah ini. D. Rumusan Masalah a. Apa sebenaryamultikulturalisme dan disintegrasi nasional itu ? b. Bagaimana keadaan konkrit multikuturalisme di indonesia terkait dengan disintegrasi nasonal ? c.Apakah multikuturalisme itu merupakan bagian dari penyebab terjadinya berbagai masalah yang menyebabkan terjadinya disintegrasi nasional ? E. Tujuan dan Manfaat a. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami apa sebenarnya multikulturalisme dan disintegrasi nasional. 2. Untuk mengetahui keadaan konkrit multikuturalisme di Indonesia terkait dengan disintegrasi nasional. 3. Untuk mengetahui apakah multikulturalisme itu merupakan bagian dari penyebab terjadinya berbagai masalah yang menyebabkan terjadinya disin tegrasi nasional. b. Manfaat 1. Sebagai tambahan wawasan terhadap kajian ilmiah mengenai multikutu ralisme dan pengaruhnya terhadap negara. 2. Sebagai bahan referensi materi pembelajaran terkait dengan multikutu ralisme dan pengaruhnya terhadap negara. 3. Sebagai bahan informasi untuk masyarakat terkait multikuturalisme dan dampak nya tehadap negara. 4. Bisa dijadikan bahan penelitian lebih lanjut atau peyempurnaan materi atau teori yang terkait dengan multikuturalisme dan dampak nya terhadap negara 5. Sebagai bahan untuk implementasi dari solusi dan rekomendasi karya tulis Ilmiah ini.
  • 10. BAB II TELAAH PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Multikulturalisme Multikulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Istilah multikultural juga sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara. Multikulturalisme berasal dari dua kata; multi (banyak/beragam) dan cultural (budaya atau kebudayaan), yang secara etimologi berarti keberagaman budaya. Budaya yang mesti dipahami, adalah bukan budaya dalam arti sempit, melainkan mesti dipahami sebagai semua dialektika manusia terhadap kehidupannya. Dialektika ini akan melahirkan banyak wajah, seperti sejarah, pemikiran, budaya verbal, bahasa dan lain-lain. Kosep tentang mutikulturalisme, sebagaimana konsep ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan yang tidak bebas nilai (value free), tidak luput dari pengayaan maupun penyesuaian ketika dikaji untuk diterapkan. Demikian pula ketika konsep ini masuk ke Indonesia, yang dikenal dengan sosok keberagamannya. Muncul konsep multikulturalisme yang dikaitkan dengan agama, yakni ”multikulturalisme religius” yang menekankan tidak terpisahnya agama dari negara, tidak mentolerir adanya paham, budaya, dan orang-orang yang atheis (Harahap, 2008). Dalam konteks ini, multukulturalisme dipandangnya sebagai pengayaan terhadap konsep kerukunan umat beragama yang dikembangkan secara nasional. Multikuturalisme menurut beberapa ahli : “Multikulturalisme” pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat 6
  • 11. 7 juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik (Azyumardi Azra, 2007). Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam kumunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan (“A Multicultural society, then is one that includes several cultural communities with their overlapping but none the less distinc conception of the world, system of [meaning, values, forms of social organizations, historis, customs and practices”; Parekh, 1997 yang dikutip dari Azra, 2007). Multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan serta penilaian atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis orang lain (Lawrence Blum, dikutip Lubis, 2006:174). Sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Suparlan, 2002, merangkum Fay 2006, Jari dan Jary 1991, Watson 2000). Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama dan sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai kebanggan untuk mempertahankan kemajemukan tersebut (A. Rifai Harahap, 2007, mengutip M. Atho’ Muzhar). 2. Pengertian Disintegrasi Disintegrasi adalah suatu keadaan di mana orang-orang di dalam masyarakat tidak dapat lagi menjalin kerukunan dan kebersamaan, melainkan saling bertikai dan saling menghancurkan sehingga terjadi perpecahan dalam kehidupan sosial. Adapun ciri-ciri terjadinya disintegrasi di suatu masyarakat antara lain: 1. Ketidaksamaan tujuan antara anggota suatu kelompok sehingga tidak ada
  • 12. 8 keterpaduan. 2. Sebagian besar anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang berlaku. 3. Menurunnya wibawa tokoh-tokoh pemimpin kelompok. 4. Kurang berfungsinya sanksi sebagaimana mestinya. Di dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, banyak terjadi masalah sosial yang muncul sebagai perwujudan dari gejala disintegrasi. Seperti, banyaknya cekcok antaranggota keluarga, sengketa antarkelompok masyarakat, konflik antaretnis maupun gejala separatisme. Kesemua contoh tersebut merupakan masalah sosial yang dapat mengarah pada munculnya disorganisasi sosial sebagai akibat perubahan sosial. Secara umum terdapat beberapa bentuk disintegrasi dalam masyarakat antara lain: a. Pergolakan Daerah Pergolakan daerah merupakan suatu proses pergolakan yang terjadi di daerah. Biasanya pergolakan ini timbul karena membela kepentingan daerah yang berkaitan dengan latar belakang ekonomi, politik, kesenjangan sosial, ketidakadilan, etnis, agama, dan lain-lain. Misalnya terjadinya kerusuhankerusuhan di daerah, gerakan separatisme, dan lain-lain. b. Aksi Protes dan Demonstrasi Aksi protes biasanya muncul dikarenakan ketidakpuasan masyarakat terhadap cara kerja sebuah instansi. Tidak dapat dimungkiri dalam aksi ini orangorang melakukan tindakan destruktif sebagai ungkapan rasa kekecewaan mereka. Akibat aksi ini dapat memunculkan kondisi disintegrasi bangsa. Misalnya aksi protes mahasiswa menuntut transparansi kinerja pemerintah aksi protes buruh menuntut kenaikan upah. c. Kriminalitas
  • 13. 9 Kriminalitas merupakan jenis perilaku menyimpang dari norma-norma sosial masyarakat yang biasanya merugikan orang lain. Contoh: perampokan, pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, dan lain-lain. d. Prostitusi atau Pelacuran Menurut Soerjono Soekanto, prostitusi sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan seksual dengan imbalan upah. Bentuk disintegrasi ini biasanya merebak di kota-kota besar, daerah-daerah pariwisata, dan lain-lain. e. Kenakalan Remaja Adanya kenakalan remaja disebabkan fungsi keluarga yang kurang berperan dalam pengawasan anak. Menurut Fuad Hasan, kenakalan remaja sebagai perbuatan antisosial yang dilakukan oleh seorang remaja yang apabila dilakukan oleh orang dewasa diartikan tindak kejahatan. Tindakan ini mampu menimbulkan keresahan masyarakat yang akhirnya mendorong terjadinya disintegrasi nasional. Contoh: perkelahian, kebut-kebutan, membolos, dan lainlain. 2. Multikuturalisme di Indonesia terkait dengan Disintegrasi Nasional Sebuah kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari kolektifitas kelompok-kelompok masyarakat yang bersifat majemuk. Dari segi etnitasnya terdapat 656 suku bangsa (Hidayat, 1997) dengan tidak kurang dari 300 jenis bahasa-bahasa daerah, dan di Irian Jaya saja lebih 200 bahasa-bahasa sukubangsa (Koentjaraningrat,1993). Penduduknya sudah mencapai 200 juta, yang menempatkan Indonesia pada urutan keempat dunia. Tatanan dan sejarah pembentukannya memiliki arti strategik, dilihat dari geopolitik perkembangan bangsa-bangsa di dunia, khususnya Asia Tenggara. Salah sati ciri benua maritim Indonesia, lautannya mengandng suber daya alam yang kaya. Demikian juga wilayah pesisirnya, dimana hgaris pentainya sepanjang
  • 14. 10 81.000 km itu beranekaragam dan sangat besarpotensi budidaya laut. Geografi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki keunikan budaya, terlebih jika dikaitkan dengan letah dalam peta dunia. Wilayah lingkungan utama kehidu-pannya juga memperlihatkan variasi yang berbeda-beda. Ada komunitas yang mengandalkan pada laut sebagai sumber kehidupannya seperti orang Bajo. Orang-orang Bugis-Makasar, Bawean, dan Melayu dikenal sebagai masyarakat pesisir; serta terdapat pula komunitaskomunitas pedalaman, antara lain orang Gayo di Aceh, Tengger di Jawa Timur, Toraja di Sulawesi Selatan, Dayak di Kalimantan, dan lain sebagainya. Karakter pluralistik itu ditambah lagi dengan perbedaan-perbedaan tipe masyarakatnya. Sesung-guhnya multikultural tersebut sebagai suatu keadaan obyektif yang dimiliki bangsa Indonesia. Tetapi kemajemukan itu tidak menghalangi keinginan untuk bersatu! Paling tidak, beberapa daerah yang tergolong “termaginalkan” yang sempat kami kunjungi pada rentang tahun 1999 - 2002 untuk proses pendidikan masyarakatnya, adanya suatu harapan untuk berpikir maju, walaupun dengan tataran yang masih sederhana. Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda” menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut lebih diperkuat lagi melalui ari simbol “Bhineka Tunggal Ika” yaitu “berbeda-beda dalam kesatuan” pada lambang negara Indonesia. Struktur masyarakat Indonesia sebagaimana telah kita ketahui dapat menimbulkan persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi pada tingkat nasional. Untuk menjelaskan hal tersebut, penulis mencoba untuk menelaah kembali beberapa kharakteristik yang dapat kita kenali sebagai sifat
  • 15. 11 dasar dari suatu masyarakat majemuk, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasikun yakni; 1) terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang seringkali memiliki kebudayaan, atau lebih tepat sub-kebudayaan, yang berbeda satu sama lain; 2) memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat dasar; 3) kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar; 4) secara relatif seringkali terjadi konflik antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain; 5) secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi; serta 6) adanya dominasi politik suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain. Oleh karena sifat-sifat demikian itulah, maka penulis beranggapan bahwa masyarakat majemuk tidak dapat digolongkan begitu saja, tanpa perhitungan analisis ke dalam salah satu diantara 2 jenis masyarakat menurut model Emile Durkheim. Suatu masyarakat yang multikultural tidak dapat disamakan dengan masyarakat yang memiliki unit-unit kekerabatan yang bersifat segmenter, akan tetapi sekaligus juga tidak dapat disamakan pula dengan masyarakat yang memiliki diferensiasi atau spesialiasi yang tinggi. Yang disebut pertama merupakan suatu masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam berbagai kelompok, yang biasanya berdasarkan garis keturunan tunggal, akan tetapi memiliki struktur kelembagaan yang homogeneous. Sedangkan yang disebut kedua, merupakan suatu masyarakat dengan tingkat diferensiasi fungsional yang tinggi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan, akan tetapi bersifat komplementer dan saling tergantung satu sama lainnya. Di dalam keadaan demikian, solidaritas mekanis yang diikat oleh kesadaran kolektif maupun solidaritas organis yang diikat oleh saling ketergantungan di antara bagian-bagian dalam sistem sosial. Hal ini tidaklah mudah untuk ditumbuh-kembangkan dalam masyarakat yang multicultural. Dalam konteks tersebut di atas, mengikuti pandangan fungsionalisme struktural untuk mewujudkan sistem sosial itu dapat terintegrasi dari berbagai multikultural terdapat 2 landasan pokok, yakni pertama, suatu masyarakat
  • 16. 12 senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus diantara sebagian anggota masyarakat akan nilai-nilai kemasyara-katan yang bersifat fundamental. Kedua, suatu masyarakat senantiasa terintegrasi juga oleh karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliations). Oleh karena itu setiap konflik yang terjadi diantara suatu kesatuan sosial dengan kesatuan-kesatuan sosial yang lain segera akan dinetralisir oleh adanya masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial. Pada tingkat tertentu keduanya mendasari terjadinya integrasi sosial di dalam masyarakat yang bersifat majemuk. Oleh karena tanpa keduanya suatu masyarakat bagaimanapun tidak mungkin terjadi. (Nasikun, 2000). Akan tetapi sifat-sifat masyarakat majemuk sebagaimana yang kita uraikan di atas, telah menyebabkan landasan terjadinya integrasi nasional. Dalam hal ini sedikitnya ada dua macam konflik yang mungkin dapat terjadi yakni; 1) konflik di dalam tingkatannya yang bersifat ideologis, dan 2) konflik di dalam tingkatannya yang bersifat politis. Pada tingkatan ideologis bentuk konfliknya adanya pertentangan sistem nilai yang dianut di dalam masyarakat tersebut. Sedangkan tingkatan politis bentuk konfliknya berupa pertentangan di dalam pembagian status kekuasaan, dan sumber-sumber ekonomi yang terbatas di dalam masyarakat. Di dalam situasi konflik akibat multikultural tersebut, pada umumnya setiap pihak yang berselisih akan berusaha mengabadikan diri dengan cara memperkokoh solidaritas di antara sesama anggotanya. Dalam kaitan dengan sejarah, ternyata para kaum penjajah sengaja mempertantangkan perbedaanperbedaan yang terjadi dalam budaya masyarakat Indonesia, sebagai upaya untuk mengikiskan persatuan dan kesatuan dari berbagai daerah. Jika tidak bersatu dan selalu dipertentangan pada demensi multikultural, maka negara penjajah akan mudah untuk mendikte bangsa Indonesia. Dengan adanya struktur masyarakat Indonesia dan masalah multikultural, maka diperlukan kebijakan pemerintah yang menjamin kelangsungan hidup
  • 17. 13 masyarakat, dengan cara tetap menghor-mati pranata, struktur, dan kebiasaan yang ada (social sustainability). Indonesia yang multikultural ini akan tetap bertahan sebagai sebuah negara kesatuan, apabila elemen-elemen pendukung kebersamaan tetap dipertahankan. Kecenderungan dominasi mayoritas (suku dan agama) harus ditata kembali agar rasa memiliki bangsa ini tidak luntur. Gejolak yang terjadi di berbagai daerah (Aceh, Kalimantan Tengah, Maluku, Irian Jaya, dan sebagainya), membutuhkan penanganan yang serius. Kelalaian tidak memperhatikan multikultural bangsa, di masa mendatang akan menjadi bom waktu yang sangat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Kita bias melihat ciri ciri disintegrasi negara dari banyak masalah sosial yang berhubungan dengan SARA. Jumlah dan Persentase konflik di Indonesia. Tahun 2010 Tahun 2009 Jumlah Persentase Jumlah Persentase Konflik berbasis agama 6 1% 10 1% Konflik berbasis etnik 5 1% 15 2% Konflik politik 74 12% 117 16% Konflik Antaraparat negara 5 1% 4 1% Konflik sumber daya alam 54 9% 74 10% Konflik sumber daya ekonomi 30 5% 59 8% Tawuran 182 30% 231 30% Penghakiman massa 158 26% 171 23% Pengeroyokan 53 9% 40 5% Lain-lain 33 6% 31 4% Total 600 100% 752 100% Sumber : Data dari Institut Titian Perdamaian selama tahun 2009-2010 Jenis Konflik Data di atas jelas menunjukan ciri ciri disintegrasi nasional pada masyarakat Multicultural 3 . Multikuturalisme Sebagai Penyebab Disinegrasi Nasional Potensi disintegrasi bangsa di Indonesia sangatlah besar hal ini dapat dilihat dari banyaknya permasalahan yang kompleks yang terjadi dan apabila
  • 18. 14 tidak dicari solusi pemecahannya akan berdampak pada meningkatnya eskalasi konflik menjadi upaya memisahkan diri dari NKRI. Kondisi ini dipengaruhi pula dengan menurunnya rasa nasionalisme yang ada didalam masyarakat dan dapat berkembang menjadi konflik yang berkepanjangan yang akhirnya mengarah kepada disintegrasi bangsa, apabila tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan yang bijaksana untuk mencegah dan menanggulanginya sampai pada akar permasalahannya secara tuntas maka akan menjadi problem yang berkepanjangan. Permasalahan konflik yang terjadi saat ini antar partai, daerah, suku, agama dan lain-lainnya ditenggarai sebagai akibat dari ketidak puasan atas kebijaksanaan pemerintah pusat, dimana segala sumber dan tatanan hukum dinegara ini berpusat. Dari segala bentuk permasalahan baik politik, agama, sosial, ekonomi maupun kemanusiaan, sebenarnya memiliki kesamaan yakni dimulai dari ketidakadilan yang diterima oleh masyarakat Indonesia pada umumnya sehingga menimbulkan ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat, terutama bila kita meninjau kembali kekeliruan pemerintah masa lalu dalam menerapkan dan mempraktekkan kebijaksanaannya.Konflik yang berkepanjangan dibeberapa daerah saat ini sesungguhnya berawal dari kekeliruan dalam bidang politik, agama, ekonomi, sosial budaya, hukum dan hankam. Kondisi tersebut lalu diramu dan dibumbui kekecewaan dan sakit hati beberapa tokoh daerah, tokoh masyarakat, tokoh partai dan tokoh agama yang merasa disepelekan dan tidak didengar aspirasi politiknya serta para eks tapol/Napol. Akumulasi dari kekecewaan tersebut menimbulkan gerakan radikal dan gerakan separatisme yang sulit dipadamkan. Dalam kecenderungan seperti itu, maka kewaspadaan dan kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa harus ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan kepentingan nasional bangsa Indonesia. Oleh karena itu untuk mencegah ancaman disintegrasi bangsa harus diciptakan keadaan stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis dalam rangka mendukung integrasi bangsa serta menegakkan peraturan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • 19. 15 B. Argumentasi Keilmuan Dengan muncul nya berbagai masalah sosial di negeri ini seperti konflik vertikal, konflik horizontal, konfilk SARA , munculnya gerakan saparatisme dan adanya daerah di negeri ini yang ingin keluar sebagai bagian dari negara indonesia menunjukan bahwa multikuturalisme ini merupakan penyebab terjadinya disintegrasi nasional selain itu penulis yakin bahwa kebijakan pemerintah dalam pemerataan pembangunan daerah yang cenderung diskriminasi terhadap kawasan Indonesia bagian timur dan Pengelolaan aset kekayaan sumber daya mineral yang di kuasai asing menimbulkan kekecewaan masyarakat daerah mendorong dan memperlebar terjadinya potensi disintegrasi nasional. C. Solusi Pemecahan Masalah Yang Pernah di lakukan Sebagai tantangandan paradoksial dari NKRI, maka disintegrasi nasional haruslah dicegah dan dihilangkan dari bumi Indonesia. Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yakni secara struktural dan kultural. Secara struktural dengan cara pemerintah yang berwenang (pusat dan daerah) mengeluarkan kebijakan yang dapat menangkal berbagai hal yang berkenaan dengan disintegrasi bangsa. Secara kultural ialah dengan memberdayakan seluruh elemen kemasyarakatan dalam upaya penangkalan disintegrasi bangsa. Sehingga pencegahan disintegrasi bangsa dilakukan secara sistemis dan holistik. Strategi yang pernah dan sedang dijalankan dalam penanggulangan disintegrasi nasional antara lain : a. Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia. b. Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butirbutir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.
  • 20. 16 c. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi. d. Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam memerangi separatis. Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi tantangan disintegrasi nasional ialah dengan cara memperkuat sendi persatuan dan kesatuan yaitu dari sendi ekonomi, politik dan ideologi negara. Dari segi ekonomi ialah dengan cara membuat kebijakan kebijakan yang merata dan tidak bersifat diskriminatif terhadap daerah-daerah di Indonesia. Sedangkan segi politis dan ideologis ialah bahwa kebijakan pemerintah jangan sampai menimbulkan kesenjangan antar daerah dan menjadikan Pancasila sebagai ideologi bersama yang dapat mengeratkan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesianamun solusi yang dilakukan ini tidak berjalan dengan baik hanya menjadi wacana dan implementasi nya pun banyak menyimpang dari apa yang di canangkan.
  • 21. BAB III METODE PENULISAN A. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dengan menggunakan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, penulis juga mencari dari berbagai sumber lain seperti internet dan sumber informasi lainya B. Teknik Pengolahan Data Metode pengolahan data yang dipergunakan penulisdalam menyusun karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Klasifikasi data Data yang terkumpul diklasifikasikan sesuai dengan ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas. 2. Komparasi Setelah data diklasifikasikan maka data tersebut dikomporasikan dengan data data yang lain yang dianggap mempunyai relevan dan memiliki saling keterkaitan dengan materi yang akan dijadikan karya tulis ilmiah ini 3. Refleksi Penulis mengadakan penafsiran terhadap data yang telah dikomporasikan 4. Penyusunan Data Penyususan data ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang akan di bahas yang sebelum nya sudah di komporasikan penulis. C. Analisis – Sintesis Multikuturalisme selain berdampak postif bagi negara ini dalam keragaman budaya namun di balik semua itu dampak negatife nya pun sangat 17
  • 22. 18 berbahya karena bias menyebabkan disintegrasi budaya sampai degan diisintegrasi nasional. D. Kesimplulan Penulis yakin bahwa multikuturalisme itu sebagai salah satu penyebab muncul nya masalah masalah konflik sosial yang meyebabkan disintegrasi nasional. E. Saran Untuk mendukung terciptanya keberhasil suatu kebijaksanaan dan strategi pertahanan disarankan : a. Penyelesaian konflik vertikal yang bernuansa separatisme bersenjata harus diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan hukum. b. Penyelesaian konflik horizontal yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan hukum dan HAM. c. Pemerintah harus memperhatikan pemerataan pembangunan di daerah terpencil kawasan timur dan bertindak tidak diskriminasi . d. Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang berdampak disintegrasi bangsa dan nasioanal perlu dibangun dan ditingkatkan institusi inteligen yang handal e. Perlu di terapkan nya pendidikan multikulturalisme di negeri agar kita bisa hidup damai,aman,sejahtera dan kondusif walapun hidup dalam keragaman budaya.
  • 23. BAB IV ANALISIS SINTESIS Multikuturalisme di Indonesia ini cukup menyumbang berbagai masalah yang terus menerus menimpa negeri tercinta ini. Konflik sosial di berbagai daerah di Indonesia baik konflik vertikal, horizontal cukup memberikan indikasi bahwa multikultural ini membawa dampak negatife. Selain itu beberapa daerah di Indonesia juga ingin keluar dari bagian negara ini dengan alasan perbedaan idiologi dan kecemburuan masyarakat di daerah atas kebijakan pemerintah yang cenderung mengabaikan pemerataan pembangunan kawasan timur Indonesia selain itu pengelolaan sumber daya mineral atau kekayaan alam dearah yang di kuasai dan dinikmati pihak asing menyebabkan munculnya berbagai gerakan saparatisme sementara masyarakat asli daerahnya tidak menikmati hasil kekayaan sumber daya mineral dan alam malah menjadi buruh pihak asing tersebut ini lah pada dasarnya yang menyebabkan disintegrasi nasional dalam negara yang multicultural. Penulis mempunyai beberapa gagasan mengenai upaya menghindari terjadinya disintegrasi nasional yaituPenyelesaian konflik vertikal yang bernuansa separatisme bersenjata harus diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan hukum. Penyelesaian konflik horizontal yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan hukum dan HAM. Pemerintah harus memperhatikan pemerataan pembangunan di daerah terpencil kawasan timur dan bertindak tidak diskriminasi .Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang berdampak disintegrasi bangsa dan nasioanal perlu dibangun dan ditingkatkan institusi inteligen yang handal. Perlu di terapkan nya pendidikan multikulturalisme di negeri agar kita bisa hidup damai,aman,sejahtera dan kondusif walapun hidup dalam keragaman budaya. 19
  • 24. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Multikulturalisme adalah keragaman budaya , bahasa, suku bangsa dan sebagai nya tercatat hasil survey Badan Pusat Statistik menjelaskan bahwa Indonesia memiliki lebih 1128 suku bangsa , 748 bahasa dan 17500 pulau melihat keadaan ini sangat potensial terjadinya disintegrasi nasional, disintegrasi nasional adalah perpecahan yang terjadi di daerah daerah sebagai akibat dari multikulturalisme dan pengaruh kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dan cenderung diskriminasi dengan harapan masyarakat daerah . multikulturalisme memang salah satu penyebab terjadinya disintegrasi nasional ini terbukti dari banyak nya masalah sosial yang berkaitan dengan SARA terjadi di Indonesia .selain itu munculnya gerakan saparatisme sebagai akibat dari kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah dalam hal pemerataan pembangunan kawasan timur Indonesia juga sangat potensial sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya disintegrasi nasional dalam negara yang multikultural. B. Saran Melihat potensi terjadinya disintegrasi nasional sangat besar terjadi di negeri ini pemerintah di harapkan serius menanggapi permasalahan ini permerintah harus bisa mengkonsolidasikan seluruh masyarakat indonesia yang bhineka tunggal ika dan melakukan upaya upaya konkrit dalam menghadapi masalah ini penulis mempunyai gagasan menerapkan pendidikan multikulturalisme di negeri dapat mencegah terjadinya disintegrasi nasional selain itu pemerintah harus bijak dalam pemerataan pembangunan dan pengelolaan aset atau sumber daya mineral yang ada di daerah pemerintah pusat harus benar benar memberikan kekuasaan pengelolaan sumber daya mineral daerah kepada masyarakat daerah dan tanpa campur tangan pemerintah asing sehingga masyarakat daerah dapat menikmati kekayaan sumber daya alam sesuai yang di amanatkan Undang Undang Dasar 1945. 20
  • 25. DAFTAR PUSTAKA Isnaini, Amirul.2001. Mencegah Keinginan Beberapa Daerah Untuk Memisahkan Diri Tegak Utuhnya NKRI. Jakarta : Lemhannas Iman. 2011. GEJALA DISINTEGRASI NASIONAL.( onlne ). Tersedia : http://cinu mpang.blogspot.com/2011/05/sosiologi-gejala-disintegrasi-nasional.html. [ 3 Juni 2013 ]. Kompas.2011. 20 Keunggulan Indonesia di Dunia. ( online ). Tersedia : http ://sosbud.kompasiana.com/2011/03/01/20-keunggulan-indonesia-di-dunia-34537 2 .html . [ 3 Juni 2013 ]. Maryati,Kun & Suryawati,Juju. 2012.Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI (Jilid 2). Jakarta : Erlagga Waspodo, Mukiono.2012. MULTIKULTURAL (Kajian holistik tentang Multic ultural dari berbagai dimensi).(online). Tersedia ; http://www.p4tkpenjasbk .or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1198:multiku.[ 3 Juni 2013 ]. RD, Taufik Dkk.2008. Sosiologi S.K.K.M. 2 Kelas XI. Jakarta : Yudhistira Tim Eduksi HTS.2010. Modul Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XI Semster Gena p. Surakarta : CV Hayati Tumbuh Subur 21