Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan

Tim UNAIR - PULSE 05Tim UNAIR - PULSE 05
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
KewarganegaraanKewarganegaraan 22
NONO MATERIMATERI
METODEMETODE
PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
ALOKASIALOKASI
WAKTUWAKTU
BOBOTBOBOT
NILAINILAI
11 PengantarPengantar
PendidikanPendidikan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Ceramah interaktif denganCeramah interaktif dengan
ilustrasiilustrasi
1 kali1 kali
pertemuanpertemuan
5%5%
2 Hak azasi manusia Ceramah singkat ,studi kasus
dan pemaparan hasil studi
lapang,dan diskusi.
2 kali
pertemuan
10%
3 Hak dan Kewajiban
warga negara
Ceramah singkat, PBL, dan studi
lapang (kelompok / individu).
1 kali
pertemuan
10%
4 Bela negara Ceramah singkat,dikusi
kelompok kecil dan simulasi.
1 kali
pertemuan
5%
5 Demokrasi Ceramah singkat, studi pustaka
dan studi lapang.
2 kali
pertemuan
15%
6 Wawasan Nusantara Multimedia-LEMHANNAS,
studi lapang.
3 kali
pertemuan
20%
7 Ketahanan Nasional Multimedia,studi lapang ,
diskusi, bedah kasus aktual.
3 kali
pertemuan
20%
8 Politik dan Strategi
Nasional.
Ceramah, bedah kasus, diskusi,
PBL,
2 kali
pertemuan
15%
JUMLAH
15 kali
pertemuan
100%
RENCANA PEMBELAJARAN
MK. PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
PERGURUAN TINGGI NEGERI SE JAWA TIMUR

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DALAM KONTEKS PENDIDIKANDALAM KONTEKS PENDIDIKAN
NASIONALNASIONAL
( UU RI 20/2003)( UU RI 20/2003)
““PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSIPENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DANMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK SERTAMEMBENTUK WATAK SERTA
PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABATPERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM RANGKADALAM RANGKA
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA”MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA”
(Ps 3 UU RI No 20 tahun 2003)(Ps 3 UU RI No 20 tahun 2003)
PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN :PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN :
“…“…UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGARUNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR
MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN BAN BERTAQWA KEPADAMENJADI MANUSIA YANG BERIMAN BAN BERTAQWA KEPADA
TUHAN YANG MAHA ESA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF,TUHAN YANG MAHA ESA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF,
MANDIRI, DANMANDIRI, DAN MENJADI WARGANEGARA YANG DEMOKRATISMENJADI WARGANEGARA YANG DEMOKRATIS
DAN BERTANGGUNG JAWAB”DAN BERTANGGUNG JAWAB”
( Ps 3 UU RI No.20 Tahun 2003)( Ps 3 UU RI No.20 Tahun 2003)
(Udin : 2003)(Udin : 2003)

DALAM KONTEKS PENDIDIKAN NASIONALDALAM KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL
( UU RI No. 20/2003)( UU RI No. 20/2003)
““KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH” WAJIBKURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH” WAJIB
MEMUAT :MEMUAT :
a.a. PENDIDIKAN AGAMAPENDIDIKAN AGAMA
b.b. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
c.c. BAHASABAHASA
( Ps 37 AYAT 1 UU No 20 tahun 2003 )( Ps 37 AYAT 1 UU No 20 tahun 2003 )
““KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI” WAJIB MEMUAT :KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI” WAJIB MEMUAT :
a.a. PENDIDIKAN AGAMA;PENDIDIKAN AGAMA;
b.b. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN;PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN;
c.c. BAHASA.”BAHASA.”
( Ps 37 AYAT 2 UU No.20 tahun 2003)( Ps 37 AYAT 2 UU No.20 tahun 2003)
(Udin : 2004)(Udin : 2004)

DALAM KONTEKS PENDIDIKAN NASIONALDALAM KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL
( UU No. 20/2003)( UU No. 20/2003)
““Penjelasan Pasal 37 Ayat (1)Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU RI No.20UU RI No.20
Tahun 2003:Tahun 2003:
““Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkanPendidikan kewarganegaraan dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadiuntuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaanmanusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air”dan cinta tanah air”
(Udin : 2004)(Udin : 2004)

Tim UNAIR - PULSE 05Tim UNAIR - PULSE 05 66
SASARAN PEMBELAJARAN PKN DI PERGURUANSASARAN PEMBELAJARAN PKN DI PERGURUAN
TINGGITINGGI
WAWASANWAWASAN
KEWARGA-KEWARGA-
NEGARAANNEGARAAN
INDONESIAINDONESIA
PERCAYAPERCAYA
DIRI SBGDIRI SBG
BANGSABANGSA
KOMITMENKOMITMEN
BELABELA
NEGARANEGARA
KETERAMPILANKETERAMPILAN
KEWARGANEGARAANKEWARGANEGARAAN
PARTISIPASIPARTISIPASI
SOSPOLSOSPOL
SIKAP DANSIKAP DAN
TANGGUNGTANGGUNG
JAWABJAWAB
DEMOKRATISDEMOKRATIS
WARGAWARGA
NEGARANEGARA
YANGYANG
CERDAS DANCERDAS DAN
BAIKBAIK
[Adaptasi dan pengembangan dari Udin (2003) oleh tim MKU-Unair,
2005]
KOGNITIF AFEKTIF
PSIKOMOTOR
HOLISTIK
(Komprehensif
- integral )

VISIVISI
DI PERGURUAN TINGGIDI PERGURUAN TINGGI
((Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )
~ SUMBER NILAISUMBER NILAI DANDAN
~~ PEDOMAN PENYELENGGARAANPEDOMAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM STUDI DALAM MENGANTARKANPROGRAM STUDI DALAM MENGANTARKAN
MAHASISWA, UNTUKMAHASISWA, UNTUK
~~ MENGEMBANGKAN KEPRIBADIANNYAMENGEMBANGKAN KEPRIBADIANNYA
SELAKUSELAKU
WARGANEGARA YANG BERPERAN AKTIFWARGANEGARA YANG BERPERAN AKTIF
~~ MENEGAKKAN DEMOKRASIMENEGAKKAN DEMOKRASI MENUJUMENUJU
MASYARAKAT MADANIMASYARAKAT MADANI

MISIMISI
(( Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )
Membantu mahasiswa selaku warganegara, agar
mampu :
~ mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan
bangsa Indonesia,
~ mewujudkan kesadaran berbangsa dan
bernegara,
~ menerapkan ilmunya secara bertanggung
jawab terhadap kemanusiaan.

KOMPETENSIKOMPETENSI
((Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )
BERTUJUAN UNTUK
MENGUASAI :
~ Kemampuan berfikir,
~ Bersikap rasional, dan
dinamis,
~ Berpandangan luas sebagai
manusia intelektual.
Mengantarkan mahasiswa
selaku warganegara, memiliki :
a. Wawasan kesadaran bernegara,
untuk :
- bela negara.
- cinta tanah air.
b. Wawasan kebangsaan, untuk :
- kesadaran berbangsa
- mempunyai
ketahanan nasional.
c. Pola pikir, sikap yang
komprehensif- Integral
pada seluruh aspek kehidupan
nasional.

TUJUANTUJUAN
( Menurut SKep Dirjen Dikti No.
38/DIKTI/Kep./2002 )
Agar mahasiswa :
1. Memiliki motivasi menguasai materi pendidikan
kewarganegaraan,
2. Mampu mengkaitkan dan mengimplementasikan dalam
peranan dan kedudukan serta kepentingannya, sebagai
individu, anggota keluarga/masyarakat dan warganegara
yang terdidik.
3. Memiliki tekad dan kesediaan dalam mewujudkan
kaidah-kaidah nilai berbangsa dan bernegara untuk
menciptakan masyarakat madani.

HISTORISHISTORIS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIAPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
SEJAK 1960-AN SAMPAI SAAT INISEJAK 1960-AN SAMPAI SAAT INI
 CIVICS/KEWARGAAN NEGARA : SMA/SMP 62, SD 68, SMPCIVICS/KEWARGAAN NEGARA : SMA/SMP 62, SD 68, SMP
1969,1969,
SMA 1969SMA 1969
 PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (PKN) : SD 68, PPSP 73PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (PKN) : SD 68, PPSP 73
 PENDIDIKAN MORAL PANCASILA (PMP) : SD, SMP,SMU 1975,PENDIDIKAN MORAL PANCASILA (PMP) : SD, SMP,SMU 1975,
1984.1984.
 PENDIDIKAN PANCASILA : PT 1970-an - 2000-anPENDIDIKAN PANCASILA : PT 1970-an - 2000-an
 PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an - 2001PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an - 2001
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : PT 2002 - SekarangPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : PT 2002 - Sekarang
 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) :PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) :
SD,SD,
SMP, SMU 1994-SekarangSMP, SMU 1994-Sekarang
 PENDIDIKAN KEWARGAAN : IAIN/STAIN 2002 - sekarangPENDIDIKAN KEWARGAAN : IAIN/STAIN 2002 - sekarang
(rintisan)(rintisan)
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) : SD, SMP, SMU, PTPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) : SD, SMP, SMU, PT
(UU No.20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS)(UU No.20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS)
(Adaptasi dan pengembangan dari : Udin : 2003 oleh tim MKU-Unair, 2005)

HISTORIS ….(LANJUTAN)HISTORIS ….(LANJUTAN)
CATATAN :CATATAN :
PENDIDIKAN KEWIRAANPENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an – 2000: PT 1960-an – 2000
- Walawa (Wajib Latih Mahasiswa) :- Walawa (Wajib Latih Mahasiswa) :
~ Ektra Kurikuler, tapi intra Universiter~ Ektra Kurikuler, tapi intra Universiter
~ Di beberapa PTN.~ Di beberapa PTN.
~ 1970-an~ 1970-an
~ Resimen Mahasiswa berdasar teritorial (seperti : Yon~ Resimen Mahasiswa berdasar teritorial (seperti : Yon
MahaMaha
Jaya, Maha Surya, dsj).Jaya, Maha Surya, dsj).
~ sertifikatnya Tamtama Cadangan.~ sertifikatnya Tamtama Cadangan.
- Pendidikan Perwira Cadangan :- Pendidikan Perwira Cadangan :
~ SKep Bersama Mendikbud-Menhankam/Pangab~ SKep Bersama Mendikbud-Menhankam/Pangab
untuk PTN : 0228/U/73 dan Kep.B.43/XII/73, 08-12-untuk PTN : 0228/U/73 dan Kep.B.43/XII/73, 08-12-
1973.1973.
~ prinsipnya Wamil untuk Jurusan tertentu,~ prinsipnya Wamil untuk Jurusan tertentu,
- sarjana muda ( eqivalen 90 sks)- sarjana muda ( eqivalen 90 sks)
- diberi pangkat Letnan Dua.- diberi pangkat Letnan Dua.

MUATAN KONSEPTUALMUATAN KONSEPTUAL
DOMAIN
KAJIAN
ILMIAH
DOMAIN
SOSIAL-
KULTURA
L
DOMAIN
KURIKULE
R
SMART &SMART &
GOODGOOD
CITIZENSHIPCITIZENSHIP
(Udin : 2004)

WACANA KONSEPTUAL PENDIDIDKANWACANA KONSEPTUAL PENDIDIDKAN
KEWARGANEGARAAN DI DUNIAKEWARGANEGARAAN DI DUNIA
ISTILAH :ISTILAH :
• CIVICS, CIVIC EDUCATION (USA)
• CITIZENSHIP EDUCATION (UK)
• TA’LIMATUL MUWWATANAH,
TARBIYATUL AL WATONIYAH (TIMTENG)
• EDUCACION CIVICAS (MEXICO)
• SACHUNTERNICHT (JERMAN)
• CIVICS, SOCIAL STUDIES (AUSTRALIA)
• SOCIAL STUDIES (USA NEW ZEALAND)
• LIFE ORIENTATION (AFSEL)
• PEOPLE AND SOCIETY (HONGARIA)
• CIVICS AND MORAL EDUCATION (SINGAPORE)
• OBSCESVOVEDINIE (RUSIA)
(Udin : 2004)

PARADIGMAPARADIGMA
DASARDASAR
(Udin : 2004)
1. EDUCATION ABOUT CITIZENSHIP /
DEMOCRACY
THINTHIN
MINIMUMMINIMUM
KNOWINGKNOWING
CITIZENSHI
P
DEMOCRAC
Y
2. EDUCATION THROUGH
CITIZENSHIP/DEMOCRACY
MODERATEMODERATE
DOINGDOING
CITIZENSHI
P
DEMOCRAC
Y
3. EDUCATION FOR CITIZENSHIP / DEMOCRACY THICKTHICK
MAXIMUMMAXIMUM
BUILDINGBUILDING
CITIZENSHI
P
DEMOCRAC
Y

ISI DAN MODUSISI DAN MODUS
Adapted from CIVITAS : 1996; & Kerr : 1999; Udin : 2001)Adapted from CIVITAS : 1996; & Kerr : 1999; Udin : 2001)
CONTINUM OF DEMOCRACY EDUCATIONCONTINUM OF DEMOCRACY EDUCATION
THINTHIN
EDUCATIONEDUCATION
(exclusive, elitist, formal,
content-led, knowledge-
based, didactic
transmission, easier to
achieve, civic education)
(South East Asia : Indonesia)(South East Asia : Indonesia)
MODERATEMODERATE
EDUCATIONEDUCATION
(Central, South & East Europe,(Central, South & East Europe,
Australia)Australia)
THICKTHICK
EDUCATIONEDUCATION
(inclusive, activist,
participative, process-led,
value-based, interactive,
more difficult to achieve,
citizenship education)
(North Europe, USA, New(North Europe, USA, New
Zealand)Zealand)
Education about DemocracyEducation about Democracy Education in DemocracyEducation in Democracy Education for DemocracyEducation for Democracy

PARADIGMA KONSENTRISPARADIGMA KONSENTRIS
PENDIDIKANPENDIDIKAN
KEWARGANEGARAANKEWARGANEGARAAN
EDUCATION
FOR
DEMOCRAC
Y
EDUCATION
THROUGH
DEMOCRAC
Y
EDUCATION
ABOUT
DEMOCRACY
(Udin : 2004)(Udin : 2004)
PKN SD,SMP,SMA PKN DIKTI

KERANGKA SASARAN PEMBENTUKANKERANGKA SASARAN PEMBENTUKAN
DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANDALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
CIVICCIVIC
KNOWLEDGKNOWLEDG
EE
CIVICCIVIC
CONFIDENCCONFIDENC
EE
CIVICCIVIC
COMMITTMENCOMMITTMEN
TT
CIVIC SKILLSCIVIC SKILLS
CIVICCIVIC
COMPETENCCOMPETENC
EE
CIVICCIVIC
DISPOSITIONSDISPOSITIONS
SMART &SMART &
GOODGOOD
(Udin : 2003)

KewarganegaraanKewarganegaraan 1919Tim UNAIR - PULSE 05Tim UNAIR - PULSE 05
ATRIBUT MASYARAKAT MADANIATRIBUT MASYARAKAT MADANI
INDONESIAINDONESIA
• BER-KETUHANAN YANG MAHA ESA,
BERKEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB,
BERSATU DALAM NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA,
DEMOKRATIS-KONSTITUSIONAL,
BERKEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA,
BERBHINNEKA TUNGGAL IKA,
MENJUNJUNG TINGGI HAK DAN KEWAJIBAN
AZASI MANUSIA,
MENCINTAI PERDAMAIAN DUNIA.

REFERENSI PENGANTARREFERENSI PENGANTAR
1. Udin S. Winataputra, H., (2004). Pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana
psiko- pedagogis untuk mewujudkan masyarakat madani. Makalah Bahan Sajian
dan Diskusi Dalam Lokakarya
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Dirjen Dikti-
Depdiknas. 21-22
September 2004.
2. UU. No. 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. SKep. Dirjen DIKTI – Depdiknas, No. 38/DIKTI/Kep/2002. tentang Rambu-rambu
pelaksanaan Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
4. Sudargo Gautama. (1997). Warga Negara dan Orang Asing. Bandung : Alumni.
5. Sharp, Gene. (1997). Menuju Demokrasi tanpa Kekerasan. Terjemahan: Sugeng
Bahagiyo. Jakarta : Pustaka Sinar Haraoan.
6. Bondan Gunawan S. (2000). Apa itu Demokrasi . Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
7. Beetham, David & Boyle, Kevin. (1995). Demokrasi . Terjemahan : Bern.
Hidayat. Yogyakarta : Kanisius.
8. Saafroedin Bahar dan A.B. Tangdililing. (Penyunting). ( 1996). Intergrasi
Nasional : Teori, Masalah dan Strategi. Jakarta : Ghalia Indonesia.
9. F. Isjwara. (1982). Ilmu Politik. Bandung : Angkasa.
10.Tim Dirjen Dikti-Dep Diknas. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
11.Tim Lemhannas. (1994). Kewiraan untuk Mahasiswa. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.

tambahan Tim MKU ITS
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan 21
1.1. Buat contoh kasus dan peristiwa yang selaras danBuat contoh kasus dan peristiwa yang selaras dan
tidak selaras dengan visi, misi dan kompetensitidak selaras dengan visi, misi dan kompetensi
Pendidikan Kewarganegaraan dikaitkan denganPendidikan Kewarganegaraan dikaitkan dengan
bidang studi.bidang studi.
2.2. Buat contoh upaya bela negara dalam berbagaiBuat contoh upaya bela negara dalam berbagai
bidang profesi kecuali militer dan polisi.bidang profesi kecuali militer dan polisi.
3.3. Jelaskan mengapa penambangan pasir diJelaskan mengapa penambangan pasir di
Kepulauan Riau yang dijual ke Singapura dapatKepulauan Riau yang dijual ke Singapura dapat
mengancam eksistensi Wawasan Nusantaramengancam eksistensi Wawasan Nusantara
4.4. Jelaskan apakah dengan adanya Internet danJelaskan apakah dengan adanya Internet dan
penggunaannya dapat mengancam Ketahananpenggunaannya dapat mengancam Ketahanan
Nasional.Nasional.
LATIHAN PENGUASAAN KONSEPLATIHAN PENGUASAAN KONSEP
DAN PEMECAHAN MASALAHDAN PEMECAHAN MASALAH

tambahan Tim MKU ITS
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan 22
DISKUSIKANDISKUSIKAN
 Mampukah PendidikanMampukah Pendidikan
Kewarganegaraan menjadi lokomotifKewarganegaraan menjadi lokomotif
yang tangguh untuk menarikyang tangguh untuk menarik
“Nation’s Competitiveness” yang“Nation’s Competitiveness” yang
tertinggal dari negara laintertinggal dari negara lain
back

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan

Recomendados

Recomendados

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan

Semelhante a Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan (20)

Mais de Muhamad Yogi

Mais de Muhamad Yogi (20)

Último

Último (20)

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan