Dokumen tersebut membahas pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student-centered learning/SCL) di bandingkan dengan pendekatan berpusat pada dosen (teacher-centered). SCL menekankan peran aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran secara mandiri dan kolaboratif dengan fokus pada kebutuhan individu, sementara dosen berperan sebagai fasilitator. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan belajar seumur hid
2. Konsep Pembelajaran (Saljo,1979)
1. Pembelajaran adalah peningkatan pengetahuan
secara kuantitatif dengan cara mencari dan
menemukan informasi atau “mengetahui lebih
banyak”
2. Pembelajaran merupakan aktivitas mengingat,
menyimpan, dan mereproduksi informasi
3. Pembelajaran berarti memperoleh fakta,
ketrampilan dan metoda yang dapat disimpan dan
digunakan bilamana
3. Konsep Pembelajaran (Saljo,1979)
4. Pembelajaran berarti abstraksi makna dengan cara
mencari keterkaitan antarbagian dari suatu subyek
dan keterkaitan hubungan antara subyek (atau
bagiannya) dengan dunia nyata
5. Pembelajaran merupakan aktivitas pemaknaan dan
pemahaman realitas dengan berbagai cara yang
berbeda
6. Pembelajaran merupakan kegiatan pemaknaan
dunia nyata secara menyeluruh dengan cara
menginterpretasi kembali pengetahuan yang telah
diperolehnya
5. Pembelajaran secara efektif
Syarat pembelajaran secara efektif:
Mahasiswa bertanggung jawab atas aktivitas
belajarnya
Mahasiswa bersifat kooperatif, kolaboratif,
dan suportif
Mahasiswa mempertanggungjawabkan
perolehan pembelajarannya
Kelas bersuasana student-centered
6. Pembelajaran secara aktif
Dampak dari pembelajaran secara aktif:
Mahasiswa mampu mengembangkan ketrampilan
berpikir secara kritis
Mahasiswa mampu mengembangkan sistem
dukungan sosial untuk pembelajaran
Mahasiswa mampu mengenali gaya belajarnya yang
paling efektif
Mahasiswa memiliki ketrampilan sebagai life-long
learner
Pembelajaran secara aktif: sikap mahasiswa, atau
metoda pengajaran yang dapat “memaksa”
mahasiswa untuk bersikap dan berperilaku aktif
7. Belajar di Perguruan Tinggi
• Belajar di PT merupakan privilege bukan hak.
• Perguruan tinggi merupakan agen pengembangan
dan perubahan bukan sekadar kursus.
• Lanjutan dari proses belajar sebelumnya.
• Paduan antara tujuan individual, institusional, dan
nasional.
• Pengalaman belajar membentuk persepsi tentang
makna belajar dan kuliah.
• Kesalahan proses belajar merupakan tragedi
pendidikan nasional.
9. Teacher-centered approach
• Setuju:
Sejumlah besar informasi dapat diberikan dalam
waktu yang singkat
Pengajar sepenuhnya mengendalikan organisasi,
bahan ajar, dan irama pembelajaran
Merupakan mimbar utama bagi pengajar dengan
kualifikasi expert (dosen sumber ilmu).
Kuliah dapat diberikan kepada sejumlah besar
pembelajar
Dapat diberlakukan metode assessment yang mudah
dan cepat
10. • Tidak setuju:
Pengetahuan dikendalikan sepenuhnya oleh pengajar,
tidak ada partisipasi dari pembelajar
Terjadi komunikasi satu arah, tidak merangsang
mahasiswa untuk mengemukakan pendapatnya
Tidak menimbulkan suasana yang kondusif untuk
critical thinking
Mendorong terjadinya pembelajaran secara pasif
Suasana tidak optimal untuk pembelajaran secara
aktif dan mandiri
11. Makna Kuliah (evaluasi)
• Mahasiswa membawa serta kebiasaan belajar
praperguruan tinggi
• Makna kuliah diperoleh mahasiswa karena
pengalaman dalam mengikuti kuliah
• Kuliah (temu kelas) merupakan satu-satunya sumber
pengetahuan
• Dosen merupakan dewa pengetahuan
• Pengamatan: Kuliah = D3C minus B
• Kuliah = proses dengarkopi (pembebalan)
• Terjadi krisis penalaran
• Sarjana diktat, fotokopi, transparansi, PowerPoint
12. Miskonsep tentang Dosen
• Dosen sumber pengetahuan utama
• Dosen mengetahui segalanya
• Dosen diharapkan menjadi pengunyah buah apel,
mahasiswa tinggal menelannya
• Dosen yang baik adalah dosen yang mengajarnya
sistematis, rinci, mudah dicatat, dan menghasilkan
catatan rapi yang ternyata isinya sama persis
dengan buku teks yang tidak pernah dibaca
mahasiswa
• Dosen yang dianggap jelas dalam mengajar
ternyata dosen yang hanya memberi materi cerdas
tangkas bukan yang menuntut berpikir/bernalar
13. Kepribadian Kesarjanaan
• Sikap santun
• Tutur bahasa yang baik (baku)
• Penalaran dan kemampuan argumen yang memadai
• Penguasaan dan daya pikir dalam disiplin yang kuat
• Kearifan dalam bidang ilmunya
Belum terefleksi dalam penampilan mahasiswa selama
proses belajar (selama kuliah) atau setelah lulus.
14. Kearifan (Wisdom)
• Pengetahuan yang luas (learned)
• Kecerdikan (smartness)
• Akal sehat (common sense)
• Tilikan (insight)
• Sikap hati-hati (prudent)
• Pemahaman terhadap norma kebenaran (ethical)
• Kemampuan mencerna (ability to digest)
Buchori (2000)
15. Arti Penting PT dalam Mengubah
Perilaku
Proses
Belajar
Ujian
Sertifikasi
Perguruan tinggi bukan educational testing service
16. Konsep tentang Dosen yang Seharusnya
• Dosen dan catatan kuliah bukan sumber
pengetahuan utama
• Dosen bukan dewa pengetahuan dan tukang sulap
• Dosen mempunyai kearifan (wisdom) lebih dari
apa yang termuat dalam materi cetakan
• Dosen harus dipandang sebagai manajer kelas
(director, facilitator, motivator, dan evaluator)
proses belajar bukan penghibur (entertainer)
• Dosen tidak diharapkan menjadi pengunyah buah
apel, mahasiswa tinggal menelannya
• Tidak ada dosen killer, yang banyak terjadi adalah
mahasiswa bunuh diri
17. Makna Kuliah/Temu Kelas Sejati
Pengetahuan/Keterampilan
akses
akses
Dosen
Kuliah/
temu kelas
Pendekatan SCL
Mahasiswa
18. Perubahan Paradigma:
dari teaching ke learning focus
Perubahan dari teacher-centered “instruction
paradigm” ke student-centered “learning
paradigm”
Paradigma pembelajaran melibatkan penciptaan
lingkungan dan pengalaman yang memungkinkan
para mahasiswa mencari, menemukan, dan
mengkonstruksi pengetahuan
Merupakan perubahan paradigma dari behaviorism ke
constructivism
19. Student-Centered Approach
• Setuju:
Mengaktifkan para mahasiswa dalam proses pembelajaran
Mendorong para mahasiswa untuk menguasai pengetahuan
Mengenalkan hubungan antara pengetahuan dengan dunia
nyata (analitis, sintesis, artikulasi)
Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif dan berpikir
secara kritis
Mengenalkan berbagai macam gaya belajar
Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang pembelajar
Memberi kesempatan untuk pemberlakuan berbagai macam
strategi assessment
20. Student-Centered Approach
• Tidak setuju:
Lebih sulit diimplementasikan bagi kelas besar
Memerlukan waktu lebih banyak bila
dibandingkan cara kuliah
Tidak efektif untuk semua jenis kurikula
Ada keengganan atau penolakan mahasiswa untuk
mencoba cara pembelajaran seperti ini
21. Student-centered learning (SCL)
Mahasiswa merupakan komponen utama di dalam
kelas
Mahasiswa merupakan fokus, dan pengajar beralih
fungsi sebagai fasilitator bagi pembelajar dalam
diskusi kelompok kecil
SCL merupakan lawan dari “teacher-centered”
(Eaton, 1994)
Mahasiswa sebagai “partners” dengan pengajar di
dalam pendidikan (Alley, 1996)
22. Student-centered learning (SCL)
• SCL dipusatkan pada kebutuhan dan aktivitas
individual mahasiswa
• Tutor dan kelas mendukung usaha mahasiswa,
bukan lagi sebagai pusat perhatian dan pusat
pembelajaran
• SCL biasanya memerlukan perhatian khusus
untuk tersedianya sumber-sumber belajar
sehingga mahasiswa dapat memanfaatkannya
di luar kelas
23. Student-centered learning (SCL)
SCL merupakan aktivitas yang di dalamnya
mahasiswa bekerja secara individual
maupun kelompok untuk mengeksplorasi
masalah, mencari pengetahuan secara aktif
dan bukannya penerima pengetahuan secara
pasif (Harmon & Harumi, 1996)
24. Student-centered learning (SCL)
Bila pengajar sebagai gatekeeper informasi, maka
mahasiswa mengkonstruksi pembelajarannya dengan
cara mencari informasi yang dibutuhkan secara aktif
Pengajar beralih fungsi sebagai guides on the sides:
membantu mahasiswa untuk mengakses,
mengorganisasi, dan mentrasfer informasi untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan di kehidupan
yang nyata/profesinya
25. Student-centered learning (SCL)
• Pengajar menjadi pembimbing dan mentor,
membantu mahasiswa untuk mengakses,
menginterpretasikan, mengorganisasikan, dan
mentransfer pengetahuan untuk memecahkan masalah
yang sesungguhnya; sementara itu mahasiswa
memperoleh tambahan keahlian bukan hanya dari
materi yang dipelajarinya melainkan juga dari
pengalaman pembelajaran (Harmon & Hirumi, 1996):
Para mahasiswa bukan hanya memperoleh tambahan
informasi; mereka juga belajar tentang bagaimana
caranya belajar secara efektif melalui pencarian dan
penemuan pengetahuan yang baru serta pemecahan
masalah
26. Jenis-jenis pembelajaran dalam SCL
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Individualistic learning
Co-operative learning
Collaborative learning
Competitive learning
Active learning
Self-directed learning
Autonomous learning
Project based learning
Case based learning
Adult learning
Problem based learning (PBL)
28. The elements of…. (Cook & Cook, 1998)
•
Langastrian model:
•
SCL model:
1. Facts
1. Problem solving
2. Individual effort
2. Team skills
3. Passing the test
3. Learning how to learn
4. Achieving the grade
4. Continuous improvement
5. Individual courses
5. Interdisciplinary knowledge
6. Receiving information
6. Interacting and processing
information
7. Technology is separate from
learning
7. Technology is an integral part of
learning
29. Fungsi Temu Kelas
Forum untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa
terhadap pemahaman dosen akan pengetahuan yang bebas
Kegiatan untuk penguatan pemahaman mahasiswa
terhadap
materi pengetahuan sebagai hasil kegiatan mandiri
Mahasiswa membaca materi dan mengerjakan latihan/soal
sebelum suatu topik didiskusi
Kemampuan membaca dan memahami materi dari buku
(sumber pengetahuan) merupakan tujuan proses belajar
30. Kuliah Sebagai Ajang Konfirmasi Pemahaman
Tingkat
Pemahaman
Tatap
Muka
Tatap
Muka
Tatap
Muka
Waktu/jadwal program studi
31. Simpulan
• Belajar adalah kegiatan mandiri
• Terdapat kekeliruan fatal dalam memaknai kuliah
dan temu kelas
• Kekeliruan tersebut diakibatkan kondisi yang
diciptakan oleh dosen dan penyelenggara
pendidikan
• Pengetahuan merupakan barang bebas
• Kuliah merupakan forum untuk menguatkan
pemahaman terhadap pengetahuan yang bebas
bukan ajang dengarkopi
• Mahasiswa harus mengubah persepsi tentang
makna kuliah secara radikal
32. Simpulan (lanjutan)
• PT mempunyai kebebasan akademik dan
administratif yang besar sehingga mempunyai
potensi besar untuk melakukan perubahan secara
radikal untuk mengubah citra PT
• Makin banyak ilmu, pengetahuan, dan keterampilan penting yang melekat pada seseorang, makin
tinggi pula nilai tukarnya
• Keberhasilan perguruan tinggi adalah
kemampuannya menghasilkan kepribadian sarjana
• Kelas hendaknya tidak diisi dengan kegiatan yang
mahasiswa mampu mengerjakan sendiri di luar
kelas