2. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
1. Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat terjadinya suatu reaksi
kimia
2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap
laju reaksi berdasarkan teori tumbukan
3. Siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhaadap laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan
3. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
• Reaksi terjadi karena adanya tumbukan antar partikel-partikel zat
yang bereaksi. Oleh karena itu, sebelum dua atau lebih partikel
bertumbukan maka reaksi tidak akan terjadi. Namun demikian
tidak semua tumbukan-tumbukan itu menghasilkan reaksi, karena
tumbukan yang terjadi harus mempunyai energi yang cukup untuk
memutuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi. Berikut ini
merupakan contoh tumbukan yang menghasilkan reaksi dan
tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi.
a) Tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi
b) Tumbukan yang menghasilkan reaksi
• Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif.
Sebelum tumbukan terjadi, partikel-partikel memerlukan suatu
energi minimum yang dikenal sebagai energi pengaktifan atau
energi aktivasi (Ea). Jadi, energi pengaktifan atau energi aktivasi
adalah energi kinetik minimum yang harus dimiliki molekul-
molekul pereaksi agar tumbukan antarmolekul menghasilkan zat
hasil reaksi.
5. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
• Ketika reaksi sedang berlangsung akan terbentuk zat kompleks
teraktivasi. Zat kompleks teraktivasi berada pada puncak energi.
Jika reaksi berhasil maka zat kompleks teraktivasi akan terurai
menjadi zat hasil reaksi.Berdasarkan grafik tersebut, jumlah
konsentrasi reaktan semakin berkurang maka laju reaksinya
adalah berkurangnya jumlah konsentrasi R per satuan waktu. Oleh
karena itu, dirumuskan :
v = - Δ[R]
Δt
Keterangan :
- Δ[R] = berkurangnya konsentrasi reaktan
Δt = perubahan waktu
v = laju reaksi
6. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
• Selain itu, dapat juga dibaca bahwa jumlah konsentrasi produk
semakin bertambah maka laju reaksinya adalh bertambahnya
jumlah konsentrasi P per satuan waktu. Oleh karena itu,
dirumuskan :
v = + Δ[P]
Δt
Keterangan :
+ Δ[P] = bertambahnya konsentrasi produk
Δt = perubahan waktu
v = laju reaksi
7. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
• Hubungan antara energi pengaktifan dengan energi yang diserap
atau dilepaskan selama reaksi berlangsung dapat dilihat pada
gambar :
energi kompleks
teraktivasi
-------------- reaksi eksoterm
Ea
-------------------------
reaktan ΔH
hasil reaksi
waktu reaksi
9. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
• 1. Laju Reaksi
Laju reaksi adalah besarnya perubahan jumlah pereaksi dan
hasil reaksi per satuan waktu. Perubahan disini maksudnya
berkurangnya jumlah reaktan atau bertambahnya jumlah produk.
Perubahan ini biasanya dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi
molar (molaritas). Satuan laju reaksi kimia dinyatakan dengan
molaritas per detik (M/s).
Laju reaksi tersebut dapat digambarkan dengan grafik sebagai
berikut ini :
M Konsentrasi P
Konsentrasi R
Grafik Laju Reaksi
11. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
1. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur atau bertumbukan.
Reaksi dapat terjadi antara reaktan-reaktan yang fasenya sama,
misalnya zat cair dengan zat cair, atau yang fasenya berbeda, misalnya
zazt cair dan zat padat. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari
dua fase atau lebih tumbukan terjadi pada permukaan zat. Laju reaksi
dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh antara zat-zat yang
bereaksi jika permukaannya diperluas dengan cara mengubah bentuk
kepingan menjadi serbuk. Dalam bentuk serbuk, ukurannya menjadi
lebih kecil, tetapi banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan
antar zat pereaksi semakin besar.
Menurut teori tumbukan, semakin banyak permukaan zat yang
bersentuhan, peluang terjadinya reaksi semakin banyak sehingga
reaksi antara zat semakin cepat. Jadi, semakin luas permukaan bidang
sentuh semakin besar laju reaksinya. Permukaan zat diperluas dengan
memperkecil ukuran zat tersebut.
12. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
2. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan.
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan
temperatur, energi gerak atau energi kinetik molekul bertambah,
sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Itulah sebabnya reaksi
kimia berlangsung lebih cepat pada temperatur yang lebih tinggi.
Jadi, semakin tinggi suhu reaksi semakin besar laju reaksinya.
Umumnya, untuk kenaikan suhu 100C, laju reaksinya menjadi dua
kali lebih cepat dan waktunya ½ kali lebih cepat dari semula.
Setiap kenaikan suhu sebesar ΔT0C, reaksinya menjadi n kali lebih
cepat. Berdasarkan hal tersebut kecepatan reaksi pada suhu T2
0C
dibandingkan pada T1
0C dapat dirumuskan sebagai berikut :
13. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
V2 = (n) T2 - T1 . V1
ΔT
• Keterangan:
n = kelipatan cepatnya laju reaksi
ΔT = kenaikan suhu
v = laju reaksi
Adapun rumus untuk membandingkan lama reaksi pada T1
0C
dibandingkan lama reaksi pada T2
0C adalah :
V2 = (1) T2 - T1 . V1
n
• Keterangan :
n = kelipatan cepatnya laju reaksi
ΔT = kenaikan suhu
t = lama reaksi
14. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
3. Konsentrasi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
laju reaksi, sebab semakin besarkonsentrasi pereaksi, maka
tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan
laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil
konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi
antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia
pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai
oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi
bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan
reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada
suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap
pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
15. DibuwatolehJaitoerochmansmp2brangsongKendalJateng
5. Sifat zat yang bereaksi
Sifat zat yang mudah atau sukar bereaksi akan menentukan
kecepatan berlangsungnya suatu reaksi. Secara umum dinyatakan
bahwa: ”Reaksi antara senyawa ion umumnya berlangsung cepat.”
Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik antara ion-ion
yang muatannya berlawanan.
Contoh: Ca2+(aq) + CO32+(aq) → CaCO3(s)
Reaksi ini berlangsung dengan cepat. Reaksi antara senyawa
kovalen umumnya berlangsung lambat. Hal ini disebabkan oleh
reaksi yang berlangsung tersebut membutuhkan energi untuk
memutuskan ikatan-ikatan kovalen yang terdapat dalam molekul
zat yang bereaksi.
Contoh:
CH4(g) + Cl2(g) -> CH3Cl(g) + HCL(g)
Reaksi ini berjalan lambat reaksinya dapat dipercepat
apabila diberi energi, misalnya; cahaya matahari.