Sumber energi terbagi menjadi terbarukan dan tak terbarukan. Sumber terbarukan seperti matahari dan air dapat diperbaharui, sedangkan tak terbarukan seperti batu bara dan minyak bumi terbatas dan akan habis."
2. Sumber energi terbagi atas dua: yaitu sumber
energi terbarukan(yang dapat diperbaharui) dan
sumber energi tak terbarukan(yang tidak dapat
diperbaharui).
Sumber energi yang terbarukan adalah
sumber energi yang dapat terus ada selama
penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan.
Sumber energi yang tak terbarukan adalah
sumber energi yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses
pembentukannya dan apabila digunakan secara
terus-menerus akan habis.
2
3. Energi terbarukan misalnya: panas sinar
matahari, air (ombak, air terjun),
bahan bakar nabati (biofuel), kelapa
sawit, jarak dan panas bumi
(geothermal).
Sedangkan energi tak terbarukan ialah
energi yang tidak dapat diperbaharui
kembali misalnya: batu bara, minyak
bumi (minyak tanah, bensin, dan solar),
gas bumi serta energi nuklir.
3
9. Proses pembentukan batubara dari
tumbuhan melalui dua tahap,
yaitu :
a. Tahap pembentukan gambut (peat) dari
tumbuhan yang disebut proses
Peatification
b. Tahap pembentukan batubara dari gambut
yang disebut proses Coalification 9
23. Minyak bumi
Minyak bumi adalah minyak mentah yang
terbentuk secara alami dalam batuan endapan
dan sebagian besar terdiri dari hidrokarbon.
Istilah minyak bumi diterjemahkan dari
bahasa latin (petroleum), artinya petrol
(batuan / karang) dan oleum (minyak).
Minyak bumi juga dijuluki sebagai emas hitam,
yaitu cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan
yang mudah terbakar, yang berada di lapisan
atas dari beberapa area di kerak bumi.
23
33. Destilasi
Destilasi
Destilasi Penyulingan
Penyulingan
(Destilasi
(Destilasi atau
atau Bertingkat
Bertingkat
Bertingkat)
Bertingkat) Minyak Bumi
Minyak Bumi
AA
RR
TT
II
Proses pemisahan fraksi-fraksi
Proses pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi berdasarkan
minyak bumi berdasarkan
perbedaan titik didih.
perbedaan titik didih.
33
35. Fraksi Minyak Bumi
No Fraksi Jumlah Titik Didih (o Kegunaan
Atom C)
1 Gas C1 – C4 < 30 LPG & produk
Petrokimia
2 Petrolium Eter C5 – C6 30 - 60 Pelarut non-polar &
pembersih
3 Ligronin / Nafta C6 – C7 60 – 100 Pelarut non-polar & zat
aditif bensin
4 Bensin (gasoline) C5 – C10 40 - 200 Bahan bakar motor
5 Kerosin (minyak C12 – C18 175 – 325 Kompor & mesin jet
tanah) (avtur)
6 Solar > C12 250 – 400 Mesin diesel
7 Oli > C20 350 – 500 Pelimas
8 Residu > C25 > 500 Lilin,paraffin,aspal
35
36. Cracking
Pengubahan
Pengubahan
Cracking
Cracking Contoh
Contoh solar menjadi
solar menjadi
(perengkahan)
(perengkahan)
minyak tanah
minyak tanah
AA
RR
TT
II
Proses pemecahan
Proses pemecahan
hidrokarbon molekul-molekul
hidrokarbon molekul-molekul
besar dalam fraksi minyak
besar dalam fraksi minyak
bumi menjadi molekul yang
bumi menjadi molekul yang
lebih kecil.
lebih kecil.
36
37. Reforming
Pengubahan
Pengubahan
molekul bensin
molekul bensin
Reforming
Reforming ARTI yang bermutu
yang bermutu
ARTI
rendah menjadi
rendah menjadi
FF
bermutu baik.
bermutu baik.
U
U
N
N
G
G
S
S
II
Mengubah hidrokarbon rantai
Mengubah hidrokarbon rantai
lurus menjadi hidrokarbon
lurus menjadi hidrokarbon
rantai bercabang.
rantai bercabang.
37
38. Polimerisasi
Proses
Proses
penggabungan
penggabungan
Polimerisasi
Polimerisasi molekul-molekul kecil
molekul-molekul kecil
ARTI
ARTI dalam minyak bumi
dalam minyak bumi
menjadi molekul yang
menjadi molekul yang
besar
besar
CC
oo
nn
tt
oo
hh
Penggabungan isobutena
Penggabungan isobutena
dengan isobutana
dengan isobutana
menjadi isooktana yang
menjadi isooktana yang
merupakan bensin
merupakan bensin
bermutu tinggi.
bermutu tinggi.
38
39. Treating
Treating
Treating
AR
AR Proses pemurnian minyak
Proses pemurnian minyak
TI I
T
bumi dengan
bumi dengan
menghilangkan zat-zat
menghilangkan zat-zat
pengotornya, yaitu
pengotornya, yaitu
pengotor yang
pengotor yang
menimbulkan bau tak
menimbulkan bau tak
sedap, lumpur, belerang
sedap, lumpur, belerang
dsb.
dsb.
39
40. Blending
Blending
Blending
AA
RR
TT
II
Proses pencampuran
Proses pencampuran
minyak bumi dengan
minyak bumi dengan
zat-zat aditif agar
zat-zat aditif agar
kualitasnya baik.
kualitasnya baik.
40
43. Bensin dan Bilangan Oktan
campuran senyawa-
campuran senyawa-
senyawa hidrokarbon
senyawa hidrokarbon
BENSIN
BENSIN yang terdiri dari isomer-
yang terdiri dari isomer-
isomer heptana (C77H16)
isomer heptana (CH16)
dan oktana (C88H18).
dan oktana (CH18).
Kualitas bensin
Kualitas bensin
dapat ditentukan
dapat ditentukan
berdasarkan
berdasarkan
jumlah ketukan
jumlah ketukan
dan dinyatakan
dan dinyatakan
dengan bilangan
dengan bilangan
oktan.
oktan.
43
44. BILANGAN OKTAN
BILANGAN OKTAN
bilangan yang
bilangan yang
dinyatakan dengan
dinyatakan dengan menyatakan presentase
menyatakan presentase
angka 0 sampai
angka 0 sampai isooktana yang
isooktana yang
100.
100. dikandung dalam bensin
dikandung dalam bensin
sedang sisanya adalah
sedang sisanya adalah
presentase n-heptana.
presentase n-heptana.
44
45. Mengurangi Ketukan Pada
Bensin
Bensin yang
dihasilkan dari Ditambah zat aditif
pengolahan minyak ditingkatkan berupa TEL (tetraethyl
bumi (bilangan oktan lead)
<60)
T
E
L
Cairan seperti minyak
Senyawa timbal merupakan berwarna dan sangat
dengan rumus Pb beracun yang berfungsi
(C2H5)4. sebagai zat anti ketukan
pada bensin
45
47. m si
n su
ko
ik
at ist
S t
Emisi karbon global, indikator dari konsumsi
minyak mentah dari tahun 1800-2007. Untuk
keseluruhan, warnanya hitam, sedangkan untuk
minyak saja warna biru.
47
58. GAS ALAM adalah gas yang
terbentuk dari jasad renik air (alga dan
protozoa) yang telah mati dan
tertimbun selama berjuta-juta tahun
yang lalu dan mengandung zat metana
(CH4) atau gas-gas yang mudah
terbakar dan sebagian besar terdiri
dari hidrokarbon. Gas alam biasanya
ditemukan bersama dengan
ditemukannya minyak bumi.
58
61. Komponen-komponen utama didalam gas
alam adalah 85 % Metana (CH4) yang
merupakan molekul hidrokarbon rantai
teringan dan terpendek. Gas alam juga
mengandung molekul-molekul hidrokarbon
seperti 10% etana (C2H6),sedikit propana
(C3H8) dan butana (C4H10) dan juga
mengandung gas lain seperti karbon
dioksida, hidrogen sulfida,sebagian kecil
helium.
61
62. Gas alam diolah dalam
Gas alam diolah dalam
suatu proses ekstraksi
suatu proses ekstraksi
untuk
untuk menghilangkan
menghilangkan
senyawa-senyawa
senyawa-senyawa non-
non-
hidrokarbon, khususnya
hidrokarbon, khususnya
hidrogen sulfida (H2S).
hidrogen sulfida (H2S).
ABSORPSI
ADSORPSI
62
63. sumber energi komersial sangat bergantung pada
minyak, batu bara, dan gas alam. "Alternatif" termasuk
panas bumi, surya, angin, dan kayu listrik.
63
65. Pencemaran Udara
Peningkatan Kadar Komponen Udara
tertentu seperti:
a. Karbon Monoksida (CO)
b. Karbon Dioksida (CO2)
c. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
d. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
e. Partikel Timbel
Efek Rumah Kaca
Hujan Asam
65
66. Energi nuklir adalah penggunaan
berkelanjutan fisi nuklir untuk
menghasilkan panas dan listrik
66
67. Energi nuklir dapat dihasilkan
melalui dua macam
mekanisme, yaitu :
pembelahan inti atau reaksi
fisi
penggabungan beberapa inti
melalui reaksi fusi
67
68. Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh
Fisi Nuklir partikel (misalnya neutron) dapat
membelah menjadi dua inti yang lebih
ringan dan beberapa partikel lain
reaksi berantai tak reaksi berantai
terkendali terkendali
Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.
68
71. Uranium pelet dioksida mengandung sekitar 3 persen uranium-235,
bahan bakar fisi dalam reaktor nuklir. Setiap pelet berisi
energi setara dengan 1 ton batubara.
71
72. Pelet uranium dimuat ke batang bahan bakar yang panjang, yang
dikelompokkan ke dalam perangkat bahan bakar persegi seperti yang
72
sedang diperiksa oleh teknisi.
74. KOMPONEN REAKTOR
NUKLIR
Komponen-komponen reaktor nuklir
antara lain :
1. Bahan bakar nuklir/bahan dapat
belah
2. Bahan moderator
3. Pendingin reaktor
4. Perangkat batang kendali
5. Perangkat detektor
74
76. REAKTOR NUKLIR
Pressurized Water Reactor
TURBIN UAP
Pembangkit
Listrik
CONTROL ROD
penekan
Kondenser/ Air
pomp Pengembun
pendingin
a
TABUNG REAKTOR
Pembangkit uap
pompa
Courtesy :
Arthur Beiser, Concepts Of
Modern Physics, 1981 76
97. 1. Kanker
2. Penuaan dini
3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4. Mutasi genetik
97
98. 1. Mual muntah
2. Diare
3. Sakit kepala
4. Demam
5. Pusing, mata berkunang-kunang
6. Disorientasi atau bingung menentukan arah
7. Lemah, letih dan tampak lesu
8. Kerontokan rambut dan kebotakan
9. Muntah darah atau buang air besar mengeluarkan
darah
10. Tekanan darah rendah
11. Luka susah sembuh
98