SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
                             ( RPP)
      Sekolah                : SMP Negeri 4 Waru
      Mata Pelajaran         : Sains
      Kelas/ Semester        : IX / 1
      Standar Kompetensi     : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
      Kompetensi Dasar       : 2.1. Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup
                                    melalui adaptasi, seleksi dan perkembanganbiakan
      Indikator              : 1. Mengkaitkan cara-cara adaptasi pada beberapa hewan
                                   dan tumbuhan dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki
                               2. Memprediksi punahnya beberapa jenis makhluk hidup
                                   akibat seleksi alam
                               3. Memberi contoh hewan dan tumbuhan yang hampir
                                   punah
                               4. Mengkaitkan perilaku hewan tertentu di lingkungan-
                                   nya dengan kelangsungan hidup
                               5. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelang-
                                   sungan hidup
                               6. Mendiskripsikan cara perkembangbiakan pada tumbuhan
                                   dan hewan
      Alokasi Waktu          : 4 x 40 menit


A. TUJUAN PEMBELAJARAN
   Setelah melakukan pengamatan bermacam-macam adaptasi pada tumbuhan dan hewan,
   siswa dapat:
   1. Memberikan contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan.
   2. Memberikan contoh adaptasi morfologi pada hewan
   3. Memberikan contoh adaptasi tingkah laku pada tumbuhan
   4. Memberikan contoh adptasi tingkah laku pada hewan
   5. Memberikan contoh adaptasi fisiologi pada hewan
   Setelah melakukan diskusi tentang punahnya Dinosaurus siswa dapat:
   6. Menjelaskan proses punahnya Dinosaurus
   7. Menjelaskan bagaimana hubungan intrespesifik dengan seleksi alam
   8. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi makhluk hidup
   9. Menjelaskan cara perkembangbiakan pada tumbuhan
   10. Menjelaskan cara perkembangbiakan pada hewan.

B. MATERI PEMBELAJARAN
   Kelangsungan hidup organisme didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi
   alam, dan perkembangbiakan.
   1. Adaptasi
      Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
      hidupnya.
      Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian
      bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi
      perubahan lingkungan.
      a. Adaptasi Morfologi
          Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat-alat tubuh sehingga sesuai dengan
          lingkungannya.
          Adaptasi ini paling mudah diamati dan dikenali karena tampak dari luar.
          Contoh adaptasi morfologi:
          1) Adaptasi morfologi pada paruh burung
             - Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya
                yang berupa biji-bijian.
-   Bentuk paruh burung elang runcing agak panjang dan ujung paruh atas
       agak membengkok ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk
       merobek daging.
   -   Bentuk paruh burung pelikan panjang, lebar, dan agak berkantong. Hal
       itu disesuaikan dengan jenis makanannya yang licin, misalnya ikan.
   -   Bentuk paruh burung kolibri khas sekali sebagai pengisap madu, yaitu
       kecil, runcing, dan panjang.




               Gambar 1.1 Adapatasi morfologi pada bentuk paruh burung

2) Adaptasi morfologi pada kaki burung
   Beberapa contoh adaptasi morfologi pada kaki burung adalah:
      Burung petengger mempunyai jari kaki panjang dan semua jari terletak
      pada satu bidang datar. Bentuk kaki seperti itu cocok untuk hinggap
      pada ranting-ranting pohon yang kecil, contohnya burung kutilang.
      Kaki burung pemanjat mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke
      belakang, misalnya kaki burung pelatuk.
      Kaki burung perenang, terdapat selaput renang di antara jari-
      jarinya. Burung yang biasa berenang, misalnya angsa, itik, pinguin,
      dan pelikan.
      Kaki burung pencengkram mempunyai ukuran yang pendek dan cakarnya
      sangat tajam. Jika sedang mencengkram mangsa, jari depannya dapat
      diputar ke belakang. Burung yang mempunyai kaki seperti itu,
      misalnya burung elang, rajawali, dan burung hantu.




                    Gambar 1.2 Berbagai bentuk kaki burung

3) Adaptasi morfologi pada mulut serangga
   Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya.
   Bagian mulut serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas
   (labrum), sepasang rahang (mandibula), satu hipofaring, sepasang
   maksila, dan satu bibir bawah (labium).
   - Pada belalang, jangkrik, dan kecoa mulutnya dilengkapi dengan rahang
       atas dan rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti pada
       serangga tersebut dinamakan tipe mulut penggigit.
   - Kutu dan nyamuk mulutnya mempunyai rahang yang panjang dan runcing,
       sehingga memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau hewan lain.
       Tipe mulut seperti itu dinamakan tipe mulut penusuk-pengisap.
   - Kupu-kupu mulutnya dilengkapi dengan alat, seperti belalai yang
       panjang dan dapat digulung. Tipe mulut seperti pada kupu-kupu
       tersebut dinamakan tipe mulut pengisap. Lebah madu dan lalat
       mulutnya dilengkapi dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe
       mulut seperti itu disebut tipe mulut pengisap-penjilat.
Gambar 1. 3 Berbagai tipe mulut serangga

4) Adaptasi morfologi pada tumbuhan
   Adaptasi tumbuhan hidrofit (contoh: teratai)
   - Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air.
      Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi
      udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar, tangkai daun
      menggembung berisi udara, dan akarnya relatif pendek. Contoh: enceng gondok,
      kiambang




                                 Gambar 1. Enceng gondok

       Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan
       tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh : Hydrilla,Vallisneria




               Gambar 1. Egeria densa, Hydrilla vertiolata, Elodea canadensis

       Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam
       di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga
       tidak tenggelam dalam air, daun tipis, lebar dan muncul ke permukaan air.
       Contoh: teratai, kangkung.




                                     Gambar 1. Teratai
Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran
                        yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak.
                        Contoh: tumbuhan bakau.




                                          Gambar 1. Bakau
       -   Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan kering. Tumbuhan ini
           memiliki batang yang tebal untuk menyimpan air, daun tereduksi menjadi duri
           dan memiliki kultikula, akar panjang dan menyebar luas sehingga dapat
           menyerap air dari daerah yang luas. Contohnya kaktus dan kurma.




                                Gambar 1. Kaktus, xerofit

       -   Higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab. Contohnya: keladi,
           lumut dan paku-pakuan. Tumbuhan ini beradaptasi melalui bentuk daun yaitu
           daun lebar dan relatif tipis.




                      .(a)                      (b)                         (c)
                    Gambar 1. Contoh Higrofit: Keladi (a), paku (b) dan lumut (c)

b. Adaptasi fisiologi
   Adaptasi fisiologi adalah cara penyesuaian diri fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat
   tubuh terhadap lingkungannya.
   Macam-macam adaptasi fisiologi:
   1) Hewan ruminantia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah
       rumput-rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini
       berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan
       enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
Gambar 1. Bison dan sapi memiliki enzim selulase.

2) Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu
   tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa
   kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu
   menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.

3) Manusia yang biasa hidup di dataran rendah
   Daerah pantai dan dataran rendah mempunyai kadar oksigen lebih tinggi dari pada
   dataran tinggi. Bila manusia harus berpindah ke dataran tinggi yang mempunyai
   kadar oksigen rendah. Bagaimana cara beradaptasi agar tetap bertahan? Oksigen
   diperlukan tubuh untuk oksidasi makanan, di dalam tubuh oksigen diikat oleh
   hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah (eritrosit), maka orang yang
   berpindah dari dataran rendah ke dataran tinggi harus mampu menyesuaikan diri
   dengan memproduksi hemoglobin atau eritrosit yang jumlahnya lebih banyak agar
   tetap dapat bertahan hidup.

4) Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya.
   Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat
   yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata
   adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.

5) Keluarnya keringat saat udara panas, dengan keluarnya keringat, tubuh
   akan dingin karena panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di
   permukaan tubuh kita.

6) Adaptasi ikan terhadap salinitas (kadar garam) ikan yang hidup di air laut, yang
   mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan osmosis air laut. Agar ikan
   tidak mati kekeringan karena air di dalam sel tubuh ikan akan tertarik oleh air laut
   maka ikan yang hidup di air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine, dan
   urine yang dikeluarkan pun pekat. Sedangkan kelebihan garam yang turut terminum
   akan dikeluarkan lagi ke dalam air laut melalui insang secara aktif.

7) Adaptasi ikan terhadap salinitas (kadar garam) ikan yang hidup di air tawar,
   mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan osmosis air tawar, keadaan
   demikian menyebabkan air akan masuk secara osmosis ke dalam tubuh ikan. Supaya
   ikan tidak kelebihan air atau kembung maka cara adaptasi dengan sedikit minum air
   dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk
   mengikat garam yang terlarut dalam air.


8) Tumbuhan jati menggugurkan daunnya di musim kemarau. Hal ini
   bertujuan untuk mengurangi penguapan.

9) Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk
   membantu penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk
   sarinya mudah melekat.

10) Akar dan daun pada tumbuhan tertentu dapat menghasilkan zat kimia yang
    berbau khas yang dapat menghambat tumbuhan lain di dekatnya.
c. Adaptasi tingkah laku
   Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk
   tingkah laku.
   Contoh adaptasi tingkah laku:
   1) Sekelompok ayam di kandang, ketika seekor berkotek maka yang lain juga
       akan bersuara.
   2) Paus, lumba-lumba selalu naik ke permukaan ketika akan mengambil oksigen
       untuk pernapasannya. Karena alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak
       dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam air.




Gambar 1 Lumba-lumba dan paus mucul kepermukaan air untuk mengambil oksigen

   3) Hewan rayap itu buta, maka untuk menemukan jalannya, dia membuat
      terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan
      atau ke sarangnya.

   4) Beberapa makhluk hidup seperti burung dapat berpindah menuju ke
      lingkungan yang lebih sesuai. Aktivitas ini disebut migrasi. Migrasi adalah
      bentuk adaptasi tingkahlaku. Burung bermigrasi pada setiap waktu yang sama
      setiap tahun untuk mencari makanan pada tempat-tempat yang beriklim sesuai.
      Beberapa jenis bebek dapat menempuh perjalanan ribuan mil ke lingkungan
      yang sesuai.

   5) Cicak melakukan ototomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya.

   6) Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Jika berada di
      dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah,
      warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit
      sesuai warna lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut dinamakan
      mimikri.




              Gambar 1. Bunglon memiliki kemampuan melakukan mimikri

   7) Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan. Banyak hewan yang tidak
      dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini. Beberapa hewan melewatinya
      dengan tetap giat mencari makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup
      dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi. Ciriciri hewan
      yang melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan
      pernapasan sangat lambat. Tujuannya untuk menghindari cuaca yang sangat dingin,
      kekurangan makanan, dan menghemat energi. Contoh hewan yang melakukan
      hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, tikus, landak, beruang hitam dan
      bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya selama musim dingin.
Gambar 1. Ular sedang hubernasi

       8) Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas.
          Pada musim panas, udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari
          tempat perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini
          berasal dari kata latin yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan estivasi
          adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil,
          kelelawar, beberapa tupai, kadal, katak, keong, adalah hewan yang berestivasi untuk
          menghindari cuaca kering.




                                       Gambar1. Lemur berestivasi

       9) Jenis tanaman jahe-jahean dan rerumputan melakukan estivasi di musim kemarau
          dengan mengeringkan dedaunannya. Adapun, pohon jati melakukan estivasi di musim
          kering dengan menggugurkan seluruh daunnya. Hibernasi dan estivasi, keduanya,
          disebut dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi makhluk hidup
          untuk tetap bertahan pada cuaca yang buruk.

       10) Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas,
           usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus.
           Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali
           kelupasan kulitnya. Flagelata tersebut adalah hewan bersel satu yang hidup di dalam
           usus rayap dan dapat menghasilkan enzin selullase untuk mencerna kayu.




             Gambar    Rayap memakan kembali kulitnya untuk memperoleh Flagelata

       11) Rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan
           flagellata.

2. Seleksi alam
   - Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap makhluk hidup
       yang ada di dalamnya, makhluk hidup yang sesuai dengan alam akan terus hidup
       sedangkan yang tidak sesuai akan mati yang pada akhirnya punah.
   - Pada tahun 1800-an Charles Robert Darwin membuat kesimpulan bahwa: Individu
       yang memiliki sifat yang paling sesuai untuk lingkungan tertentu yang dapat
       bertahan hidup dan mampu menghasilkan keturunannya.
   -   Seleksi alam ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai
       berikut.
a. Suhu lingkungan
       Di daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu tebal, sedangkan di
       daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi faktor
       penyeleksi adalah suhu lingkungan. Mengapa demikian? Karena hewan mamalia
       yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang
       bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah.
       Contoh: Beruang kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain
       bulunya, beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk
       menghangatkan tubuhnya.




                               Gambar     Beruang kutub


    b. Makanan
       Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah kebutuhan primer
       makhluk hidup. Makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi perebutan
       makanan. Makhluk hidup yang kuat dan mempertahankan makanannya akan dapat
       berlangsung hidup, sebaliknya hewan yang lemah dan tidak mampu bersaing dalam
       perebutan makanan akan tereliminasi dan punah.
    c. Cahaya matahari
       Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang
       berklorofil. Mengapa demikian? Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari
       untuk pembentukan makanan.
-   Contoh seleksi alam:
    a. Sekitar 100 juta tahun yang lalu, konon pernah terjadi hujan meteor yang mematikan
       tumbuhan. Akibatnya semua hewan pemakan tumbuhan (herbivora) musnah dan
       yang bertahan hidup tinggallah hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan
       pemakan segala (omnivora). Hewan-hewan yang masih hidup tersebut akhirnya
       secara terus-menerus melakukan persaingan, dan dinosaurus yang menang adalah
       kelompok pemakan daging. Namun pada akhirnya semua dinosaurus tersebut musnah
       dan dewasa ini kita hanya dapat mengamati fosilnya.
    b. Punahnya beberapa jenis makhluk hidup juga terjadi di Indonesia, misalnya badak
       Jawa dan badak Sumatra. Punahnya kedua jenis badak itu sebagian besar dikarenakan
       hilangnya hutan dataran rendah dan perburuan. Pengobatan tradisional di Timur Jauh
       (daratan Cina) masih banyak yang menggunakan bahan dasar cula badak, juga
       berperan terhadap kepunahan badak.




                          Gambar 1. Badak bercula satu di Ujung Kulon
c. Keadaan populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris sebelum revolusi industri
          dan setelah revolusi industri. Di Inggris ada dua macam Biston betularia, yaitu kupu-
          kupu bersayap cerah dan bersayap gelap. Sebelum terjadi revolusi industri, populasi
          kupu-kupu bersayap cerah lebih besar daripada kupu-kupu yang bersayap gelap.
          Adapun setelah terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih
          kecil daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Mengapa dapat terjadi demikian?
          Menurut dugaan, hal itu dapat terjadi karena sebelum revolusi industri lingkungan
          masih cerah, sehingga kupukupu bersayap cerah lebih adaptif dari pada kupu-kupu
          bersayap gelap. Sebaliknya, setelah revolusi industri keadaan lingkungan lebih gelap
          oleh jelaga. Akibatnya kupu-kupu bersayap gelap lebih adaptif terhadap
          lingkungannya sedangkan kupu-kupu bersayap cerah tidak adaptif sehingga lebih
          mudah ditangkap oleh predator.

3. Perkembangbikan
   -   Berkembangbiak merupakan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Dengan berkembang biak
       makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan baru dan menjaga kelestarian jenisnya.
   -   Tingkat Reproduksi adalah kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan.
       Tingkat reproduksi dikatakan tinggi bila organisme tersebut dapat menghasilkan
       keturunan yang jumlahnya banyak dalam waktu singkat. Contoh: hewan Protozoa,
       serangga, bakteri, dan lain-lain. Sedangkan organisme yang tingkat reproduksinya rendah
       bila keturunan yang dihasilkan dalam jumlah sedikit dan dalam waktu yang lama.
       Contohnya: badak, gajah, banteng, orang utan, bunga Raflesia arnoldi, dan lain-lain.
   -   Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak tinggi akan mudah menjaga
       kelestarian hidupnya. Misalnya tikus, kucing, ilalang, dan enceng gondok.
   -   Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak rendah sangat sulit menjaga
       kelangsungan dan kelestarian jenisnya. Misalnya gajah, hanya beranak sekali dalam dua
       tahun dan setiap kali beranak hanya seekor. Demikian pula badak, komodo, kancil,
       burung merak, jerapah, harimau, dan ikan paus biru yang hanya menghasilkan dua anak
       dalam waktu 10 tahun. Hewan yang memiliki daya berkembang biak rendah merupakan
       hewan-hewan yang terancam kelestariannya.
   -   Terdapat tumbuhan yang dilindungi oleh negara karena kelangkaan dan daya berkembang
       biaknya rendah. Contohnya: Bunga bangkai (Refflesia Arnoldi), anggrek bulan Ambon,
       kemang, kepuh, kayu ulin Kalimantan, kemenyan, dan gaharu.




                                 Gambar 1. Rafflesia arnoldi

   -   Penyebab punahnya suatu organisme antara lain:
       a. Tingkat reproduksinya yang rendah
       b. Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, misalnya membakar dan menebang
          hutan untuklahan pertanian atau perumahan. Banyak jenis tumbuhan dan hewan
          kehilangan habitatnya dan kini banyak yang spesiesnya makin langka.
       c. Perburuan liar, hampir semua tumbuhan dan hewan menjadi langka karena perburuan
          untuk diambil bulu, kulit, tanduk dan lain-lain.
   -   Usaha-usaha pemerintah untuk melindungi hewan langka dari kepunahan antara lain:
       a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa untuk membantu pelestarian tumbuhan
          dan hewan langka di habitat alaminya.
       b. Penangkaran hewan-hewan langka, para ahli menangkap hewan dari alam bebas,
          merawatnya dan mengupayakan agar hewan-hewan tersebut dapat berkembangbiak
          dalam kandang, kemudian anak-anak mereka dilepas atau ditempatkan di habitat yang
          lebih cocok.
       c. Membuat undang-undang yang mengatur perburuan.
   -   Contoh hewan yang langka di Indonesia, yaitu:
       a. harimau Jawa (Pantera tigris sondaicus),
       b. macan kumbang (Pantera pardus),
       c. tapir (Tapirus indicus),
       d. komodo (Varanus komodoensis),
e.   maleo (Macrocephalon maleo),
    f.   banteng (Bos sondaicus),
    g.   mandril (Nasalis larvatus),
    h.   cendrawasih (Paradisea minor),
    i.   kanguru pohon (Dendrolagus ursinus),
    j.   kakatua raja (Probociger aterrimus),
    k.   buaya muara (Crocodylus porosus).
    l.   ular sanca hijau (Chondrophyton vindis).

-   Cara perkembangbiakan makhluk hidup
    Cara perkembangbiakan makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua macam,
    yaitu: secara vegetatif dan generatif.
             Tabel 1. Perbandingan perkembangbiakan vegetatif dan generatif
           Perkembangbiakan vegetatif                  Perkembangbiakan generatif
     Melibatkan satu induk                          Melibatkan dua induk
     Tidak didahului fertilisasi                    Didahului fertilisasi
     Tidak melibatkan alat kelamin jantan           Melibatkan alat kelamin jantan dan
     dan betina                                     betina
     Sifat keturunan sama dengan sifat              Sifat keturunan bervriasi.
     induknya.

    a. Perkembangbiakan vegetatif
       Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak didahului
       peristiwa perkawinan atau peleburan sel kelamin jantan dan sel; kelamin
       betina.
       1) Perkembangbiakan vegetatif pada Monera
           - Monera adalah golongan makkhluk hidup yang tidak memiliki dinding
               inti sel.
           - Termasuk snggota kingdom Monera adalah bakteri dan ganggang biru.
           - Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara membelah diri.




         2) Perkembangbiakan vegetatif pada Protista
            - Protista adalah golongan makhluk hidup yang memiliki dinding inti
               sel.
            - Termasuk anggota Kingdom Protista adalah : ganggang dan protozoa.
            - Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara:
                    Pada Protozoa dengan:
                     Membelah diri, contoh: amuba, paramaecium, euglena,
                       plasmodium.
 Spora, contoh : Plasmodium

          Pada ganggang dengan fragmentasi.

3) Perkembangbiakan vegetatif pada Fungi (jamur)
   Macam-macam perkembangbiakan vegetatif pada jamur adalah dengan:
   - Spora: semua jenis jamur
   - Tunas: Jamur ragi.

4) Perkembangbiakan vegetatif pada hewan
   a) Partenogenesis
      Partenogenesis adalah perkembangbiakan dari sel telur tanpa dibuahi
      sel kelamin jantan (sel sperma). Contoh: lebah pekerja, rayap pekerja.
   b) Tunas, contoh: Hydra, porifera.

5) Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
   a) Perkembangbiakan vegetatif alami
      - Spora, contoh lumut, paku.
      - Tunas, contoh: pisang, bambu, padi, tebu, serai.
      - Rhizoma
         Rhizoma adalah batang yang berada dalam tanah.
         Contoh: lengkuas, jahe, kunyit, ilalang.
      - Stolon
         Stolon adalah sulur yang keluar dari batang dan bisa tumbuh
         menjadi individu baru.
         Contoh: pegagang (centella), straberi, enceng gondok.
      - Umbi akar
         Umbi akar adalah akar yang menggembung berisi cadangan
         makanan. Umbi akar ada yang bisa untuk berkembang biak dan ada
         yang tidak bisa untuk berkembang biak. Contoh tumbuhan yang
         umbi akarnya yang tidak bisa untuk berkembang biak adalah ketela
         pohon.
         Contoh tumbuhan yang berkembang biak menggunakan umbi akar
         adalah: ubi jalar, bunga dahlia.
      - Umbi batang
         Umbi batang adalah batang yang berada dalam tanah dan berisi
         cadangan makanan.
         Contoh: kentang.
      - Umbi lapis
         Umbi lapis adalah pelepah daun yang menggembung di dalam
         tanah berisi cadangan makanan. Bagian yang bisa digunakan untuk
         berkembang biak disebut siung.
         Contoh: bawang merah, bawang putih, bawang bombai.

   b) Perkembangbiakan vegetatif buatan
      - Mencangkok
         Contoh: mangga, rambutan, jambu dll.
Kelebihan mencangkok:
                 o Cepat menghasilkan keturunan
                 o Sifat keturunan sama dengan induknya
              Kelemahan mencangkok:
                 o Umur keturunan pendek
                 o Perakaran keturuna tidak kuat
                 o Dari satu induk hanya di hasilkan sedikit keturunan
                 o Induk akan rusak bila banyak dicangkok

          -   Stek
              Stek batang, yaitu menanam potongan batang tanaman. Contoh ubi
              kayu, puring, mawar, dll.
              Stek daun, yaitu menanam potongan daun tanaman. Contoh: bunga
              begonia, lidah mertua.

          -   Menempel
              Menempel adalah mengganti mata tunas dengan mata tunas
              individu lain.
              Tujuan menempel adalah menggabungkan sifat dari dua tanaman.
              Contoh: rambutan, mangga, jeruk dll.

          -   Menyambung
              Menyambung adalah mengganti pucuk batang dengan pucuk
              batang individu lain.
              Tujuan menyambung adalah untuk menggabungkan sifat dua
              tanaman
              Contoh: kopi, ketela pohon, bunga bogenvil dll.

          -   Kultur jaringan
              Kultur jaringan adalah pemeliharaan bagian tubuh tanaman
              sehngga menghasilkan individu baru.
              Kelebihan membuat kultur jaringan: dari satu induk menghasilkan
              banyak keturunan; waktu yang diperlukan untuk memperoleh
              keturunan pendek.
              Kelurangan kultur jaringan: memerlukan ruang khusus yang steril;
              memerlukan keahlian khusus.
              Contoh: anggrek, jati emas dll.

b. Perkembangbiakan generatif
   1) Perkembangbiakan generatif pada hewan
      Macam-macam perkembangbiakan generatif pada hewan vertebrata.
      a) Berdasarkan proses perkembangan embrionya, dibedakan 3 macam:
         - Ovipar (bertelur)
            Ciri-ciri: Telur memiliki kuning telur yang besar; Perkembangan
            embrio terjadi di luar tubuh induk; Embrio tidak memilik placenta.
            Contoh: ikan, katak, unggas, cecak, buaya. Platypus adalah
            golongan mamalia yang berkembang biak dengan ovipar.
Gambar 1. Platypus.

   -  Vivipar (melahirkan)
      Ciri-ciri: telur tidak memiliki kuning telur, perkembangana embrio
      terjadi di dalam tubuh induk, embrio memiliki placenta.
      Contoh: semua golongan mamalia, kecuali Plathypus (binatang
      berparuh bebek.
   - Ovovivipar (bertelur-beranak)
      Ciri-ciri: telur memiliki kuning telur, perkembangan embrio terjadi
      di dalam tubuh induk, telur menetas di dalam tubuh induk, tidak
      memiliki placenta.
      Contoh: ikan hiu, ular boa,
b) Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan, dibedakan menjadi 2
   macam:
   - Pembuahan di luar (fertilisasi eksternal)
      Proses: sel telur dikeluarkan ke luar tubuh induk (ke air) kemudian
      hewan jantan mengeluarkan sperma ke luar (ke air). Pertemuan sel
      telur dengan sel sperma terjadi di air.
      Biasanya jumlah telur yang dihasilkan banyak, namun yang
      berhasil menjadi keturunan sedikit. Hal ini karena ada beberapa
      faktor kendala, seperti: arus air, hewan pemakan telur, suhu air,
      bakteri pembusuk.
      Contoh hewan yang fertilisasinya di luar: ikan, katak.

   -   Pembuahan di dalam (fertilisasi internal)
       Proses: sel sperma dimasukkan ke dalam tubuh induk betina.
       Pertemuan sel teelur dan sel sperma di dalam tubuh induk betina.
       Contoh: unggas (ayam, itik, burung merpati, dll), reptil (ular,
       komodo, cecak, kadal, dll), mamalia (kambing, sapi, kera, gajah
       dll)

Alat perkembangbiakan hewan
a) Ikan
   - Alat reproduksi ikan betina:
       (1) Ovarium: untuk menghasilkan sel telur (ovum)
       (2) Saluran telur/ Oviduk: saluran jalannya sel telur
       (3) Lubang urogenital: untuk keluarnya urine dan sel telur
   - Alat reproduksi ikan jantan:
        (1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma
        (2) Saluran sperma: saluran jalannya sel sperma
        (3) Lubang urogenital: lubang keluarnya sel sperma
Gambar 1. Alat reproduksi Ikan jantan dan betina

b) Amfibi
   - Alat reproduksi katak jantan:
     (1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma
     (2) Saluran sperma: saluran jalannya sperma.
     (3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa
          pencernaan (tinja), urine dan sperma.
   - Alat reproduksi katak betina:
     (1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur.
     (2) Saluran telur: saluran jalannya sel telur.
     (3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa
          pencernaan (tinja), urine dan sel telur.




   Gambar 1. Alat reproduksi katak jantan dan betina

c) Reptil
   - Alat reproduksi katak jantan:
      (1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma
      (2) Epididemis: sluran telur dari testis menuju vas deferens.
      (3) Saluran sperma/ vas deferens: saluran jalannya sperma.
      (4) Hemipenis: alat memasukkan sperma ke tubuh induk betina.
      (5) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa
          pencernaan (tinja), urine dan sperma.
   - Alat reproduksi katak betina:
      (1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur.
      (2) Saluran telur: saluran jalannya sel telur.
      (3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa
          pencernaan (tinja), urine dan sel telur
Gambar 1. Alat reproduksi kadal jantan dan betina.

d) Aves
   - Alat reproduksi katak jantan:
      (1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma
      (2) Saluran sperma/ vas deferens: saluran jalannya sperma.
      (3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa
          pencernaan (tinja), urine dan sperma.
   - Alat reproduksi katak betina:
      (1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur.
      (2) Saluran telur: saluran jalannya sel telur.
      (3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubang keluarnya sisa
          pencernaan (tinja), urine dan sel telur




             Gambar 1. Alat reproduksi aves jantan dan betina

e) Mamalia
   - Alat reproduksi tikus jantan:
     1) Testis: penghasil sperma.
     2) Vas deferens: saluran jalannya sperma dari testis.
     3) Penis: alat untuk memasukkan sperma ke induk betina.
   - Alat reproduksi tius betina:
     1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur.
     2) Uterus: tempat perkembangan embrio
     3) Oviduk: saluran jalannya sel telur menuju uterus.
     4) Vagina: lubang keluarnya janin.
     5) Placenta: penghubung embrio dengan tubuh induk untuk
         mensuplai zat makanan bagi embrio.
Gambar 1. Alat reproduksi tikus (mamalia)

2) Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
   a) Perkembangbakan pada tumbuhan berbiji
      - Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
         Alat reproduksi Gymnospermae
          Alat reproduksi gymnospermae berupa bunga tidak sejati, yaitu
            bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga.
          Alat reproduksi gymnospermae berupa:
            1) Strobilus jantan: penghasil sel kelamin jantan
                (mikrosporangium)




                              Gambar 1. Strobilus jantan Pinus.
             2) Strobilus betina: penghasil sel kelamin betina
                (makrosporangium)




                            Gambar 1. Strobilus betina Pinus

          Penyerbukan dan pembuahan Gymnospermae:
           Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari (mikrosporangium)
             di ruang pembuahan.
           Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dan sel
             kelamin betina.
           Pada Gymnospermae pembuahan yang terjadi merupakan
             pembuahan tunggal, karena hanya ada satu kali peleburan
             antara sel kelamin jnatan dan sel kelamin betina yang
             mengahsilkan zigot.
 Skema penyerbukan dan pembuahan pada Gymnospermae
      dapat dilihat pada gambar di bawah ini.




     Gambar 1. Skema penyerbukan dan pembuahan Gymnospermae

-   Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
    Alat perkembanngbiakan angiospermae berupa bunga.
    Bagian-bagian bunga dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.




             Gambar 1. Bagian-bagian bunga lengkap

    Bagian-bagian bunga terdiri dari:
     Perhiasan bunga, terdiri dari:
       1) Kelopak: melindungi bunga ketika masih kuncup.
       2) Mahkota/ tajuk: untuk menarik serangga/ binatang lain
     Alat reproduksi:
       1) Putik (alat reproduksi betina); terdiri dari:
           a) Kepala putik: tempat penyerbukan
           b) Tangkai putik: didalamnya terapat saluran inti serbuk
              sari menuju bakal biji.
c) Bakal buah: di dalamnya terdapat bakal biji. Di dalam
                                bakal biji terdapat sel telur.




                                Gambar 1. Bagian-bagian putik

                          2) Benang sari (alat reproduksi jantan), terdiri dari:
                             a) Kepala sari: tempat pembentukan serbuk sari (sel
                                kelamin jantan)
                             b) Tangkai sari: penyangga kepala sari.




                                Gambar 1. Bagian-bagan benang sari.

C. METODE PEMBELAJARAN
   1. Model   = - Direct Instruksion (DI)
                - Kooperatif learning
   2. Metode  = - Diskusi kelompok
                - Eksperimen

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
   1. Pertemuan I
      a. Pendahuluan (10 menit)
         1) Motivasi dan apresepsi
            Mengapa tumbuhan enceng gondok bisa terapung?
         2) Prasarat Pengetahuan
            Mengetahui contoh tumbuhan yang hidup di air di daerah kering dan di
            tempah lembab
      b. Kegiatan Inti (60 menit)
         1) Guru membagi kelas menjadi kelompok kecil sebanyak 8 kelompok
         2) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan pengamatan terhadap
            tumbuhan enceng gondok, kaktus dan talas
         3) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan pengamatan terhadap
            carta paruh dan kaki burung, mulut serangga dan ikan
         4) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan diskusi tentang adaptasi
            fisiologi dan adaptasi tingkah laku
         5) Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
            pengamatannya, kelompok lain memberi tanggapan
6) Memberi penghargaan misalnya pujian kepada peserta didik yang kinerjanya
            bagus
      c. Penutup (10 menit)
         1) Guru bersama anak didik membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar
         2) Guru memberikan test untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja
            dipelajari


   2. Pertemuan II
      a. Pendahuluan (10 menit)
         1) Motivasi dan apresepsi
            Hewan apakah yang sekarang sudah punah?
         2) Prasarat Pengetahuan
            Mengetahui cara makhluk hidup menjaga kelangsungan hidupnya
      b. Kegiatan Inti (60 menit)
         1) Guru membagi kelas menjadi kelompok kecil sebanyak 8 kelompok
         2) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan diskusi tentang;
            a) punahnya dinosaurus dan seleksi alam
            b) perkembangbiakan makhluk hidup
         3) Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
            pengamatannya, kelompok lain memberi tanggapan
         4) Guru memberi penghargaan misalnya pujian kepada peserta didik atau
            kelompok yang kinerjanya bagus.
      c. Penutup (10 menit)
         1) Guru membantu siswa membuat kesimpulan hasil belajar
         2) Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja
            dipelajari

E. SUMBER BELAJAR
   1. Nur Kuswanti dkk.,2008, Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahun Alam Sekolah
               Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Kelas IX, Edisi 4, Jakarta: Pusat
               Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

   2. Dewi Ganawati dkk., 2008, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Kontekstual
               Untuk SMP dan MTs Kelas IX, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
               Nasional.

   3. Elok Sudibyo dkk., 2008, Mari Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX, Jakarta: Pusat
                Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

   4. Lembar Kerja Siswa (LKS)



F. PENILAIAN
   1. Tehnik penilaian       : Tes tertulis, tes unjuk kerja
   2. Bentuk instrumen       : Tes uraian, tes uji petik prosedur
   3. Soal / instrumen:
      a. Tes uraian
          1) Berikan 2 contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan!
          2) Berikan 2 contoh adaptasi morfologi pada hewan!
          3) Berikan 2 contoh adptasi tingkah laku pada hewan!
          4) Memberikan contoh adaptasi fisiologi pada hewan
          5) Jelaskan proses punahnya Dinosaurus!
          6) Jelaskan hubungan antara inter spesifik dengan seleksi alam!
          7) Jelaskan peranan perkembangbiakan bagi makhluk hidup dalam menjaga
               kelangsungan hidupnya!
8) Sebutkan 5 macam cara perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dengan 2
    contohnya!
9) Gambarkan bunga dengan bagian-bagiannya!
10) Sebutkan 4 macam contoh perkembangbiakan vegetatif pada hewan dengan
    masing-masing satu contohnya!
11) Jelaskan fungsi dari:
        a. Testis
        b. Ovarium
        c. Uterus
        d. Vas deferent


KUNCI JAWABAN
NO KUNCI                                                                     SKOR
1  2 contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan air (hidrofit):
   a. Akar pendek                                                            1
   b. Daun lebar                                                             1
   c. Daun tipis
   d. Lapisan lilin tipis
   e. Stoma banyak
2  2 contoh adaptasi morfologi pada hewan:
   a. Bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya                     1
   b. Bentuk kaki burunga sesuai dengan kebiasaan hidupnya                   1
   c. Bentuk mulut serangga sesuai dengan cara makannya

3     2 contoh adptasi tingkah laku pada hewan:
     a. Cecak memutuskan ekornya saat ditangkap musuhnya                     1
     b. Bunglon mengubah warna kulitnya sesuai dengan warna                  1
         lingkungannya
     c. Paus muncul ke permukaan air untuk bernapas
4    2 contoh adaptasi fisiologi pada hewan:
     a. Orang yang hidup di pegunungan jumlah sel darah merahnya             1
         lebih banyak.                                                       1
     b. Hewan herbivora memiliki enzi selulase
     c. Cacing Teredo navalis memiliki enzim selulase

5    Proses punahnya Dinosaurus:
     Sekitar 100 juta tahun yang lalu, konon pernah terjadi hujan meteor yang 2
     mematikan tumbuhan. Akibatnya semua hewan pemakan tumbuhan
     (herbivora) musnah dan yang bertahan hidup tinggallah hewan pemakan
     daging (karnivora) dan hewan pemakan segala (omnivora). Hewan-
     hewan yang masih hidup tersebut akhirnya secara terus-menerus
     melakukan persaingan, dan dinosaurus yang menang adalah kelompok
     pemakan daging. Namun pada akhirnya semua dinosaurus tersebut
     musnah dan dewasa ini kita hanya dapat mengamati fosilnya.

6    Hubungan antara inter spesifik dengan seleksi alam:
     Dengnan perubahan alam maka mengakibatkan hanya makhluk                 2
     hidup yang adaptif saja yang mampu mempertahankan hidupnya.
     Hal ini menimbulkan sifat khas makhluk hidup sesuai dengan
     karakter lingkunganya.
7    Peranan perkembangbiakan bagi makhluk hidup dalam menjaga
     kelangsungan hidupnya:
     Dengan kemampuan berkembang biak maka makhluk hidup dapat               2
     menghasilkan keturunan yang akan menggantikan generasinya.
     Semakin tinggi tingkar reproduksinya makin tinggi kemampunan
     menjaga kelangsungan hidupnya.
8    5 macam cara perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dengan
        2 contohnya:
        a. Tunas : bambu, pisang                                         2
        b. Rhizoma: jahe, lengkuas                                       2
        c. Stolon: pegagan, enceng gondok, stoberi                       2
        d. Umbi akar: ubi jalar, bunga dahlia                            2
        e. Umbi lapis: bawang merah, bawang putih, bawang bombai         2
        f. Umbi batang: kentang
        g. Tunas adventif: cocor bebek, kesemek, kersen

   9    Gambar bunga dengan bagian-bagiannya:
                                                                         5




   10   2 macam contoh perkembangbiakan vegetatif pada hewan dengan
        masing-masing satu contohnya:                                    2
        a. Tunas: hydra                                                  2
        b. Ototomi/fragmentasi: cicing planaria
        c. Partenogenesis : lebah pekerja

   11   Fungsi dari:
        a. Testis: membentuk sel sperma dan menghasilkan hormon          1
           testosteron                                                   1
        b. Oavarium: menghasilkan ovum                                   1
        c. Vas deferent: menyalurkan sel sperma dari testis ke kantung   1
           sperma
        d. Uterus: tempat pertumbuhan janin

        Total skor                                                       37

   NILAI =               X 100

b. Rubrik uji petik kerja prosedur
   Disediakan tumbuhan kaktus, teratai, talas, bandingkan 3 macam tumbuhan
   tersebut berdasarkan ciri adaptasi morfologi

   Rubrik
    No                             Aspek                                Skor
     1 Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar                     2
     2 Mengelompokkan ciri-ciri morfologi dengan benar                   2
     3 Membuat kesimpulan                                                2
                                                          Skor Maksimum  6
Lembar Kerja Siswa
Kegiatan I

                     ADAPTASI PADA TUMBUHAN DARAT
                           DAN TUMBUHAN AIR

Indikator:
Mengaitkan cara-cara adaptasi pada beberapa hewan dan tumbuhan dengan ciri-ciri
khusus yang dimiliki

Fenomena:
Beberapa jenis burung di samping makan biji-bijian juga sering menelan batu kerikil
kecil, begitu juga kita jumpai burung yang tidak dapat terbang dan berjalan di atas
tanah.

Problematika:
- Untuk apakah kerikil kecil dimakan beberapa jenis burung?
- Apakah perilaku tersebut bagian dari adaptasi?
- Apa sajakah bentuk adaptasi pada makhluk hidu?

Tujuan: Memahami cara-cara organisme beradaptasi terhadap lingkungannya

Alat dan Bahan:
2) Mikroskop atau lup
3) Pisau silet yang tajam
4) Enceng gondok, kangkung, teratai (pilih salah satu)
5) Kaladium (keladi)
6) Kaktus, patah tulang, ephorbia (pilih salah satu)

Cara Kerja:
1) Amati akar, batang dan daun dari tanaman yang kalian bawa!
2) Gambar penampang luar ketiga tanaman tersebut!
3) Buatlah preparat irisan melintang batang, ketiga tanaman tersebut dan amati di
   bawah mikroskop!
4) Gambarlah hasil pengamatanmu!

Hasil Pengamatan:
1. Penampang luar:




   Tumbuhan di air             tumbuhan di lembab           tumbuhan di tempat kering

2. Penampang batang yang dipotong melintang




   Tumbuhan di air             tumbuhan di lembab           tumbuhan di tempat kering

Diskusi:
1) Jelaskan ciri-ciri penampang luar dari ketiga tanaman tersebut mengenai ukuran,
   bentuk, dimulai dari akar, batang dan daunnya!
2) Mengapa teratai memiliki daun yang lebar dibandingkan pada tanaman kaktus?
3) Apa tujuan akar teratai pendek sedangkan pada tanaman darat sangat panjang
   perakarannya?
4) Apa fungsi gelembung udara yang terdapat pada tanaman air?
5) Bagaimana ukuran sel-sel pada penampang melintang ketiga tanaman di atas?
6) Dimanakah letak stomata pada daun teratai dijumpai?
7) Merupakan bentuk adaptasi apakah kegiatan kalian?
8) Buatlah kesimpulan dari kegiatan kalian!
Rubrik Penilaian
                                                                      Skor Penilaian
  No                      Materi Genetis
                                                              Skor Maksimum Skor Perolehan
  1     Menyiapkan bahan dengan benar                               2
  2     Melakukan pengamatan dengan benar                           2
  3     Menggambar penampang dengan rapi                            2
  4     Membuat irisan melintang dengan benar                       4
  5     Menggambar hasil pengamatan dengan benar                    2
  6     Membuat kesimpulan dari hasil kegiatan secara benar
                                                                    4
        sesuai dengan hasil kegiatan
  7     Mempresentasikan hasil kegiatan secara terinci              4
        Jumlah                                                     20
                          Jumlah skor yang diperoleh
Nilai yang diperoleh =                               x 100
                            Jumlah skor maksimum

Kegiatan II
                              MODEL SELEKSI ALAM

Indikator:
Memprediksi punahnya beberapa jenis makhluk hidup

Fenomena:
- Banteng di kawasan Blauran Banyuwangi, populasinya semakin sedikit
- Beruang Cina atau Panda di daratan Cina juga populasinya semakin sedikit

Problematika:
- Faktor apakah yang menyebabkan populasi hewan-hewan tersebut populasinya
   semakin sedikit?
- Bagaimana cara mengembangbiakan hewan tersebut supaya populasinya kembali
   seperti semula?

Tujuan: Mengamati model seleksi alam

Alat dan Bahan:
1) Lapangan berumput
2) Tali rafia 12 meter
3) Kertas manila berwarna merah, hijau, kuning, biru dan putih
4) Perforator (plong-plongan)
5) Penggaris

Cara Kerja
1) Buatlah potongan-potongan kecil manila dengan menggunakan perforator dan
   seluruh warna yang tersedia!
2) Hitung masing-masing sebanyak 50 buah
3) Pergilah ke tanah lapang berumput dan buatlah ukuran luas 3 x 3 m2 yang dibatasi
   tali rafia!
4) Taburkan masing-masing kertas hasil perforator secara merata ke dalam areal
   tersebut!
5) Pungutlah kembali secara teliti dan serempak dengan empat orang temanmu dan
   seluruh sudut menuju pusat!
6) Hasil pungutan masukkanlah ke dalam tabel pengamatan!

       No        Jumlah Kertas               Merah     Hijau     Kuning    Biru    Putih
        1 Jumlah kertas sebelum
          ditebarkan
        2 Jumlah kertas hasil
pungutan

             Diskusi:
             1) Manakah kertas preforator yang paling sedikit ditemukan dan manakah yang
                paling banyak ditemukan? Mengapa demikian, berikan alasannya!
             2) Jika kegiatan tersebut dilakukan di tempat berumput yang menguning, manakah
                yang banyak tak terpungut? Apa penyebabnya?
             3) Manakah yang lebih banyak ditemukan belalang bewarna hijau ataukah berwarna
                coklat di tempat berumput hijau tersebut?
             4) Kesimpulan apakah yang kalian peroleh dari kegiatan tersebut?

                  Kertas yang banyak ditemukan merupakan seleksi alam, sedangkan yang paling
                                sedikit ditemukan beradaptasi dengan lingkungan

             Rubrik Penilaian:
                                                                                        Skor Penilaian
                No                                Materi Genetis
                                                                                Skor Maksimum Skor Perolehan
                  1     Menyiapkan bahan dengan benar                                 3
                  2     Menghitung jumlah potongan manilai dengan benar               3
                  3     Membuat kuadran dengan benar                                  2
                  4     Memungut kertas perforator dengan teliti dan serempak         3
                  5     Memasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel dengan
                                                                                      2
                        benar
                  6     Menganalisa hasil pengamatan                                  4
                  7     Membuat kesimpulan sesuai dengan hasil kegiatan               3
                        Jumlah                                                       20

                                                  Jumlah skor yang diperoleh
             Nilai yang diperoleh =                                          x 100
                                                    Jumlah skor maksimum


                                                       Waru,     Juli 2010
                                                           Guru IPA,



...............................................                              ………………………………..
NIP.                                                                         NIP.

                                                           Mengetahui
                                                    Kepala SMP Negeri 4 Waru



                                                      Hj. Ekowati, M. Pd.
                                                    NIP. 196008221981012002

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (12)

PPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHAN
PPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHANPPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHAN
PPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHAN
 
Adaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk HidupAdaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk Hidup
 
Kelangsungan Hidup Organisme
Kelangsungan Hidup OrganismeKelangsungan Hidup Organisme
Kelangsungan Hidup Organisme
 
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sescoAdaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
 
151021 kelas 5
151021 kelas 5151021 kelas 5
151021 kelas 5
 
Bab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
Bab 4 Kelangsungan Hidup OrganismeBab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
Bab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
 
Adaptasi
AdaptasiAdaptasi
Adaptasi
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
adaptasi tingkah laku terhadap hewan
adaptasi tingkah laku terhadap hewanadaptasi tingkah laku terhadap hewan
adaptasi tingkah laku terhadap hewan
 
PPT Bagian Tubuh Hewan Dan Tumbuhan.Oriinerdit
PPT Bagian Tubuh Hewan Dan Tumbuhan.OriinerditPPT Bagian Tubuh Hewan Dan Tumbuhan.Oriinerdit
PPT Bagian Tubuh Hewan Dan Tumbuhan.Oriinerdit
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
Ipa kelas 3 bab 1
Ipa kelas 3 bab 1Ipa kelas 3 bab 1
Ipa kelas 3 bab 1
 

Semelhante a 4. rpp kelangsungan hidup mh

Bab 4 kelangsungan hidup organisme
Bab 4 kelangsungan hidup organismeBab 4 kelangsungan hidup organisme
Bab 4 kelangsungan hidup organisme
Nining Mtsnkra
 
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9i
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9iBab iv kelangsungan hidup organisme 9i
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9i
Nining Mtsnkra
 
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9iBab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Nining Mtsnkra
 
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organismeIpa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
m. syaiful anwar
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
Kurniawaty Sabiis
 
Kelangsungan hidup organisme++
Kelangsungan hidup organisme++Kelangsungan hidup organisme++
Kelangsungan hidup organisme++
Nining Mtsnkra
 

Semelhante a 4. rpp kelangsungan hidup mh (20)

Bab 4 kelangsungan hidup organisme
Bab 4 kelangsungan hidup organismeBab 4 kelangsungan hidup organisme
Bab 4 kelangsungan hidup organisme
 
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9i
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9iBab iv kelangsungan hidup organisme 9i
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9i
 
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiKelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
 
Adaptasi morpologi
Adaptasi morpologiAdaptasi morpologi
Adaptasi morpologi
 
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9iBab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
 
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISMEBAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
 
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organismeIpa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan AdaptasiKelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
 
Kelangsungan hidup organisme++
Kelangsungan hidup organisme++Kelangsungan hidup organisme++
Kelangsungan hidup organisme++
 
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
Dokumen.tips ppt bentuk-luar-tubuh-hewan-dan-tumbuhan
Dokumen.tips ppt bentuk-luar-tubuh-hewan-dan-tumbuhanDokumen.tips ppt bentuk-luar-tubuh-hewan-dan-tumbuhan
Dokumen.tips ppt bentuk-luar-tubuh-hewan-dan-tumbuhan
 
Adaptasi pada hewan
Adaptasi pada hewanAdaptasi pada hewan
Adaptasi pada hewan
 
2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)
2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)
2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
ADAPTASI.ppt
ADAPTASI.pptADAPTASI.ppt
ADAPTASI.ppt
 
makalah biologi
makalah biologimakalah biologi
makalah biologi
 
Fenomena anggang anggang
Fenomena anggang anggangFenomena anggang anggang
Fenomena anggang anggang
 
Makalah harlianti
Makalah harliantiMakalah harlianti
Makalah harlianti
 

Mais de Sugeng Pamudji (10)

Gaya
GayaGaya
Gaya
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Sendi
SendiSendi
Sendi
 
Bacteria
BacteriaBacteria
Bacteria
 
Adaptasi dan seleksi makhluk hidup
Adaptasi dan seleksi makhluk hidupAdaptasi dan seleksi makhluk hidup
Adaptasi dan seleksi makhluk hidup
 
Pencemaran
PencemaranPencemaran
Pencemaran
 
Adaptasi dan seleksi mh 1
Adaptasi dan seleksi mh 1Adaptasi dan seleksi mh 1
Adaptasi dan seleksi mh 1
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
1. rpp sistem ekskresi
1. rpp  sistem ekskresi1. rpp  sistem ekskresi
1. rpp sistem ekskresi
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Último (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

4. rpp kelangsungan hidup mh

  • 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Sekolah : SMP Negeri 4 Waru Mata Pelajaran : Sains Kelas/ Semester : IX / 1 Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup Kompetensi Dasar : 2.1. Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi dan perkembanganbiakan Indikator : 1. Mengkaitkan cara-cara adaptasi pada beberapa hewan dan tumbuhan dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki 2. Memprediksi punahnya beberapa jenis makhluk hidup akibat seleksi alam 3. Memberi contoh hewan dan tumbuhan yang hampir punah 4. Mengkaitkan perilaku hewan tertentu di lingkungan- nya dengan kelangsungan hidup 5. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelang- sungan hidup 6. Mendiskripsikan cara perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan Alokasi Waktu : 4 x 40 menit A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan pengamatan bermacam-macam adaptasi pada tumbuhan dan hewan, siswa dapat: 1. Memberikan contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan. 2. Memberikan contoh adaptasi morfologi pada hewan 3. Memberikan contoh adaptasi tingkah laku pada tumbuhan 4. Memberikan contoh adptasi tingkah laku pada hewan 5. Memberikan contoh adaptasi fisiologi pada hewan Setelah melakukan diskusi tentang punahnya Dinosaurus siswa dapat: 6. Menjelaskan proses punahnya Dinosaurus 7. Menjelaskan bagaimana hubungan intrespesifik dengan seleksi alam 8. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi makhluk hidup 9. Menjelaskan cara perkembangbiakan pada tumbuhan 10. Menjelaskan cara perkembangbiakan pada hewan. B. MATERI PEMBELAJARAN Kelangsungan hidup organisme didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. 1. Adaptasi Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. a. Adaptasi Morfologi Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat-alat tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya. Adaptasi ini paling mudah diamati dan dikenali karena tampak dari luar. Contoh adaptasi morfologi: 1) Adaptasi morfologi pada paruh burung - Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya yang berupa biji-bijian.
  • 2. - Bentuk paruh burung elang runcing agak panjang dan ujung paruh atas agak membengkok ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk merobek daging. - Bentuk paruh burung pelikan panjang, lebar, dan agak berkantong. Hal itu disesuaikan dengan jenis makanannya yang licin, misalnya ikan. - Bentuk paruh burung kolibri khas sekali sebagai pengisap madu, yaitu kecil, runcing, dan panjang. Gambar 1.1 Adapatasi morfologi pada bentuk paruh burung 2) Adaptasi morfologi pada kaki burung Beberapa contoh adaptasi morfologi pada kaki burung adalah: Burung petengger mempunyai jari kaki panjang dan semua jari terletak pada satu bidang datar. Bentuk kaki seperti itu cocok untuk hinggap pada ranting-ranting pohon yang kecil, contohnya burung kutilang. Kaki burung pemanjat mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang, misalnya kaki burung pelatuk. Kaki burung perenang, terdapat selaput renang di antara jari- jarinya. Burung yang biasa berenang, misalnya angsa, itik, pinguin, dan pelikan. Kaki burung pencengkram mempunyai ukuran yang pendek dan cakarnya sangat tajam. Jika sedang mencengkram mangsa, jari depannya dapat diputar ke belakang. Burung yang mempunyai kaki seperti itu, misalnya burung elang, rajawali, dan burung hantu. Gambar 1.2 Berbagai bentuk kaki burung 3) Adaptasi morfologi pada mulut serangga Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya. Bagian mulut serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas (labrum), sepasang rahang (mandibula), satu hipofaring, sepasang maksila, dan satu bibir bawah (labium). - Pada belalang, jangkrik, dan kecoa mulutnya dilengkapi dengan rahang atas dan rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti pada serangga tersebut dinamakan tipe mulut penggigit. - Kutu dan nyamuk mulutnya mempunyai rahang yang panjang dan runcing, sehingga memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau hewan lain. Tipe mulut seperti itu dinamakan tipe mulut penusuk-pengisap. - Kupu-kupu mulutnya dilengkapi dengan alat, seperti belalai yang panjang dan dapat digulung. Tipe mulut seperti pada kupu-kupu tersebut dinamakan tipe mulut pengisap. Lebah madu dan lalat mulutnya dilengkapi dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe mulut seperti itu disebut tipe mulut pengisap-penjilat.
  • 3. Gambar 1. 3 Berbagai tipe mulut serangga 4) Adaptasi morfologi pada tumbuhan Adaptasi tumbuhan hidrofit (contoh: teratai) - Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air. Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar, tangkai daun menggembung berisi udara, dan akarnya relatif pendek. Contoh: enceng gondok, kiambang Gambar 1. Enceng gondok Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh : Hydrilla,Vallisneria Gambar 1. Egeria densa, Hydrilla vertiolata, Elodea canadensis Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air, daun tipis, lebar dan muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung. Gambar 1. Teratai
  • 4. Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau. Gambar 1. Bakau - Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan kering. Tumbuhan ini memiliki batang yang tebal untuk menyimpan air, daun tereduksi menjadi duri dan memiliki kultikula, akar panjang dan menyebar luas sehingga dapat menyerap air dari daerah yang luas. Contohnya kaktus dan kurma. Gambar 1. Kaktus, xerofit - Higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab. Contohnya: keladi, lumut dan paku-pakuan. Tumbuhan ini beradaptasi melalui bentuk daun yaitu daun lebar dan relatif tipis. .(a) (b) (c) Gambar 1. Contoh Higrofit: Keladi (a), paku (b) dan lumut (c) b. Adaptasi fisiologi Adaptasi fisiologi adalah cara penyesuaian diri fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya. Macam-macam adaptasi fisiologi: 1) Hewan ruminantia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
  • 5. Gambar 1. Bison dan sapi memiliki enzim selulase. 2) Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya. 3) Manusia yang biasa hidup di dataran rendah Daerah pantai dan dataran rendah mempunyai kadar oksigen lebih tinggi dari pada dataran tinggi. Bila manusia harus berpindah ke dataran tinggi yang mempunyai kadar oksigen rendah. Bagaimana cara beradaptasi agar tetap bertahan? Oksigen diperlukan tubuh untuk oksidasi makanan, di dalam tubuh oksigen diikat oleh hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah (eritrosit), maka orang yang berpindah dari dataran rendah ke dataran tinggi harus mampu menyesuaikan diri dengan memproduksi hemoglobin atau eritrosit yang jumlahnya lebih banyak agar tetap dapat bertahan hidup. 4) Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya. 5) Keluarnya keringat saat udara panas, dengan keluarnya keringat, tubuh akan dingin karena panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di permukaan tubuh kita. 6) Adaptasi ikan terhadap salinitas (kadar garam) ikan yang hidup di air laut, yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan osmosis air laut. Agar ikan tidak mati kekeringan karena air di dalam sel tubuh ikan akan tertarik oleh air laut maka ikan yang hidup di air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine, dan urine yang dikeluarkan pun pekat. Sedangkan kelebihan garam yang turut terminum akan dikeluarkan lagi ke dalam air laut melalui insang secara aktif. 7) Adaptasi ikan terhadap salinitas (kadar garam) ikan yang hidup di air tawar, mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan osmosis air tawar, keadaan demikian menyebabkan air akan masuk secara osmosis ke dalam tubuh ikan. Supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung maka cara adaptasi dengan sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air. 8) Tumbuhan jati menggugurkan daunnya di musim kemarau. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan. 9) Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk membantu penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk sarinya mudah melekat. 10) Akar dan daun pada tumbuhan tertentu dapat menghasilkan zat kimia yang berbau khas yang dapat menghambat tumbuhan lain di dekatnya.
  • 6. c. Adaptasi tingkah laku Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh adaptasi tingkah laku: 1) Sekelompok ayam di kandang, ketika seekor berkotek maka yang lain juga akan bersuara. 2) Paus, lumba-lumba selalu naik ke permukaan ketika akan mengambil oksigen untuk pernapasannya. Karena alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam air. Gambar 1 Lumba-lumba dan paus mucul kepermukaan air untuk mengambil oksigen 3) Hewan rayap itu buta, maka untuk menemukan jalannya, dia membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau ke sarangnya. 4) Beberapa makhluk hidup seperti burung dapat berpindah menuju ke lingkungan yang lebih sesuai. Aktivitas ini disebut migrasi. Migrasi adalah bentuk adaptasi tingkahlaku. Burung bermigrasi pada setiap waktu yang sama setiap tahun untuk mencari makanan pada tempat-tempat yang beriklim sesuai. Beberapa jenis bebek dapat menempuh perjalanan ribuan mil ke lingkungan yang sesuai. 5) Cicak melakukan ototomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya. 6) Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit sesuai warna lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut dinamakan mimikri. Gambar 1. Bunglon memiliki kemampuan melakukan mimikri 7) Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan. Banyak hewan yang tidak dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini. Beberapa hewan melewatinya dengan tetap giat mencari makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi. Ciriciri hewan yang melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat lambat. Tujuannya untuk menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan, dan menghemat energi. Contoh hewan yang melakukan hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, tikus, landak, beruang hitam dan bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya selama musim dingin.
  • 7. Gambar 1. Ular sedang hubernasi 8) Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas. Pada musim panas, udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini berasal dari kata latin yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil, kelelawar, beberapa tupai, kadal, katak, keong, adalah hewan yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering. Gambar1. Lemur berestivasi 9) Jenis tanaman jahe-jahean dan rerumputan melakukan estivasi di musim kemarau dengan mengeringkan dedaunannya. Adapun, pohon jati melakukan estivasi di musim kering dengan menggugurkan seluruh daunnya. Hibernasi dan estivasi, keduanya, disebut dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi makhluk hidup untuk tetap bertahan pada cuaca yang buruk. 10) Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasan kulitnya. Flagelata tersebut adalah hewan bersel satu yang hidup di dalam usus rayap dan dapat menghasilkan enzin selullase untuk mencerna kayu. Gambar Rayap memakan kembali kulitnya untuk memperoleh Flagelata 11) Rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata. 2. Seleksi alam - Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya, makhluk hidup yang sesuai dengan alam akan terus hidup sedangkan yang tidak sesuai akan mati yang pada akhirnya punah. - Pada tahun 1800-an Charles Robert Darwin membuat kesimpulan bahwa: Individu yang memiliki sifat yang paling sesuai untuk lingkungan tertentu yang dapat bertahan hidup dan mampu menghasilkan keturunannya. - Seleksi alam ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
  • 8. a. Suhu lingkungan Di daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu tebal, sedangkan di daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi faktor penyeleksi adalah suhu lingkungan. Mengapa demikian? Karena hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah. Contoh: Beruang kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain bulunya, beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk menghangatkan tubuhnya. Gambar Beruang kutub b. Makanan Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah kebutuhan primer makhluk hidup. Makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi perebutan makanan. Makhluk hidup yang kuat dan mempertahankan makanannya akan dapat berlangsung hidup, sebaliknya hewan yang lemah dan tidak mampu bersaing dalam perebutan makanan akan tereliminasi dan punah. c. Cahaya matahari Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang berklorofil. Mengapa demikian? Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk pembentukan makanan. - Contoh seleksi alam: a. Sekitar 100 juta tahun yang lalu, konon pernah terjadi hujan meteor yang mematikan tumbuhan. Akibatnya semua hewan pemakan tumbuhan (herbivora) musnah dan yang bertahan hidup tinggallah hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan pemakan segala (omnivora). Hewan-hewan yang masih hidup tersebut akhirnya secara terus-menerus melakukan persaingan, dan dinosaurus yang menang adalah kelompok pemakan daging. Namun pada akhirnya semua dinosaurus tersebut musnah dan dewasa ini kita hanya dapat mengamati fosilnya. b. Punahnya beberapa jenis makhluk hidup juga terjadi di Indonesia, misalnya badak Jawa dan badak Sumatra. Punahnya kedua jenis badak itu sebagian besar dikarenakan hilangnya hutan dataran rendah dan perburuan. Pengobatan tradisional di Timur Jauh (daratan Cina) masih banyak yang menggunakan bahan dasar cula badak, juga berperan terhadap kepunahan badak. Gambar 1. Badak bercula satu di Ujung Kulon
  • 9. c. Keadaan populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris sebelum revolusi industri dan setelah revolusi industri. Di Inggris ada dua macam Biston betularia, yaitu kupu- kupu bersayap cerah dan bersayap gelap. Sebelum terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih besar daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Adapun setelah terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih kecil daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Mengapa dapat terjadi demikian? Menurut dugaan, hal itu dapat terjadi karena sebelum revolusi industri lingkungan masih cerah, sehingga kupukupu bersayap cerah lebih adaptif dari pada kupu-kupu bersayap gelap. Sebaliknya, setelah revolusi industri keadaan lingkungan lebih gelap oleh jelaga. Akibatnya kupu-kupu bersayap gelap lebih adaptif terhadap lingkungannya sedangkan kupu-kupu bersayap cerah tidak adaptif sehingga lebih mudah ditangkap oleh predator. 3. Perkembangbikan - Berkembangbiak merupakan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Dengan berkembang biak makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan baru dan menjaga kelestarian jenisnya. - Tingkat Reproduksi adalah kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan. Tingkat reproduksi dikatakan tinggi bila organisme tersebut dapat menghasilkan keturunan yang jumlahnya banyak dalam waktu singkat. Contoh: hewan Protozoa, serangga, bakteri, dan lain-lain. Sedangkan organisme yang tingkat reproduksinya rendah bila keturunan yang dihasilkan dalam jumlah sedikit dan dalam waktu yang lama. Contohnya: badak, gajah, banteng, orang utan, bunga Raflesia arnoldi, dan lain-lain. - Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak tinggi akan mudah menjaga kelestarian hidupnya. Misalnya tikus, kucing, ilalang, dan enceng gondok. - Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak rendah sangat sulit menjaga kelangsungan dan kelestarian jenisnya. Misalnya gajah, hanya beranak sekali dalam dua tahun dan setiap kali beranak hanya seekor. Demikian pula badak, komodo, kancil, burung merak, jerapah, harimau, dan ikan paus biru yang hanya menghasilkan dua anak dalam waktu 10 tahun. Hewan yang memiliki daya berkembang biak rendah merupakan hewan-hewan yang terancam kelestariannya. - Terdapat tumbuhan yang dilindungi oleh negara karena kelangkaan dan daya berkembang biaknya rendah. Contohnya: Bunga bangkai (Refflesia Arnoldi), anggrek bulan Ambon, kemang, kepuh, kayu ulin Kalimantan, kemenyan, dan gaharu. Gambar 1. Rafflesia arnoldi - Penyebab punahnya suatu organisme antara lain: a. Tingkat reproduksinya yang rendah b. Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, misalnya membakar dan menebang hutan untuklahan pertanian atau perumahan. Banyak jenis tumbuhan dan hewan kehilangan habitatnya dan kini banyak yang spesiesnya makin langka. c. Perburuan liar, hampir semua tumbuhan dan hewan menjadi langka karena perburuan untuk diambil bulu, kulit, tanduk dan lain-lain. - Usaha-usaha pemerintah untuk melindungi hewan langka dari kepunahan antara lain: a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa untuk membantu pelestarian tumbuhan dan hewan langka di habitat alaminya. b. Penangkaran hewan-hewan langka, para ahli menangkap hewan dari alam bebas, merawatnya dan mengupayakan agar hewan-hewan tersebut dapat berkembangbiak dalam kandang, kemudian anak-anak mereka dilepas atau ditempatkan di habitat yang lebih cocok. c. Membuat undang-undang yang mengatur perburuan. - Contoh hewan yang langka di Indonesia, yaitu: a. harimau Jawa (Pantera tigris sondaicus), b. macan kumbang (Pantera pardus), c. tapir (Tapirus indicus), d. komodo (Varanus komodoensis),
  • 10. e. maleo (Macrocephalon maleo), f. banteng (Bos sondaicus), g. mandril (Nasalis larvatus), h. cendrawasih (Paradisea minor), i. kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), j. kakatua raja (Probociger aterrimus), k. buaya muara (Crocodylus porosus). l. ular sanca hijau (Chondrophyton vindis). - Cara perkembangbiakan makhluk hidup Cara perkembangbiakan makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: secara vegetatif dan generatif. Tabel 1. Perbandingan perkembangbiakan vegetatif dan generatif Perkembangbiakan vegetatif Perkembangbiakan generatif Melibatkan satu induk Melibatkan dua induk Tidak didahului fertilisasi Didahului fertilisasi Tidak melibatkan alat kelamin jantan Melibatkan alat kelamin jantan dan dan betina betina Sifat keturunan sama dengan sifat Sifat keturunan bervriasi. induknya. a. Perkembangbiakan vegetatif Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak didahului peristiwa perkawinan atau peleburan sel kelamin jantan dan sel; kelamin betina. 1) Perkembangbiakan vegetatif pada Monera - Monera adalah golongan makkhluk hidup yang tidak memiliki dinding inti sel. - Termasuk snggota kingdom Monera adalah bakteri dan ganggang biru. - Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara membelah diri. 2) Perkembangbiakan vegetatif pada Protista - Protista adalah golongan makhluk hidup yang memiliki dinding inti sel. - Termasuk anggota Kingdom Protista adalah : ganggang dan protozoa. - Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara: Pada Protozoa dengan:  Membelah diri, contoh: amuba, paramaecium, euglena, plasmodium.
  • 11.  Spora, contoh : Plasmodium Pada ganggang dengan fragmentasi. 3) Perkembangbiakan vegetatif pada Fungi (jamur) Macam-macam perkembangbiakan vegetatif pada jamur adalah dengan: - Spora: semua jenis jamur - Tunas: Jamur ragi. 4) Perkembangbiakan vegetatif pada hewan a) Partenogenesis Partenogenesis adalah perkembangbiakan dari sel telur tanpa dibuahi sel kelamin jantan (sel sperma). Contoh: lebah pekerja, rayap pekerja. b) Tunas, contoh: Hydra, porifera. 5) Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan a) Perkembangbiakan vegetatif alami - Spora, contoh lumut, paku. - Tunas, contoh: pisang, bambu, padi, tebu, serai. - Rhizoma Rhizoma adalah batang yang berada dalam tanah. Contoh: lengkuas, jahe, kunyit, ilalang. - Stolon Stolon adalah sulur yang keluar dari batang dan bisa tumbuh menjadi individu baru. Contoh: pegagang (centella), straberi, enceng gondok. - Umbi akar Umbi akar adalah akar yang menggembung berisi cadangan makanan. Umbi akar ada yang bisa untuk berkembang biak dan ada yang tidak bisa untuk berkembang biak. Contoh tumbuhan yang umbi akarnya yang tidak bisa untuk berkembang biak adalah ketela pohon. Contoh tumbuhan yang berkembang biak menggunakan umbi akar adalah: ubi jalar, bunga dahlia. - Umbi batang Umbi batang adalah batang yang berada dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Contoh: kentang. - Umbi lapis Umbi lapis adalah pelepah daun yang menggembung di dalam tanah berisi cadangan makanan. Bagian yang bisa digunakan untuk berkembang biak disebut siung. Contoh: bawang merah, bawang putih, bawang bombai. b) Perkembangbiakan vegetatif buatan - Mencangkok Contoh: mangga, rambutan, jambu dll.
  • 12. Kelebihan mencangkok: o Cepat menghasilkan keturunan o Sifat keturunan sama dengan induknya Kelemahan mencangkok: o Umur keturunan pendek o Perakaran keturuna tidak kuat o Dari satu induk hanya di hasilkan sedikit keturunan o Induk akan rusak bila banyak dicangkok - Stek Stek batang, yaitu menanam potongan batang tanaman. Contoh ubi kayu, puring, mawar, dll. Stek daun, yaitu menanam potongan daun tanaman. Contoh: bunga begonia, lidah mertua. - Menempel Menempel adalah mengganti mata tunas dengan mata tunas individu lain. Tujuan menempel adalah menggabungkan sifat dari dua tanaman. Contoh: rambutan, mangga, jeruk dll. - Menyambung Menyambung adalah mengganti pucuk batang dengan pucuk batang individu lain. Tujuan menyambung adalah untuk menggabungkan sifat dua tanaman Contoh: kopi, ketela pohon, bunga bogenvil dll. - Kultur jaringan Kultur jaringan adalah pemeliharaan bagian tubuh tanaman sehngga menghasilkan individu baru. Kelebihan membuat kultur jaringan: dari satu induk menghasilkan banyak keturunan; waktu yang diperlukan untuk memperoleh keturunan pendek. Kelurangan kultur jaringan: memerlukan ruang khusus yang steril; memerlukan keahlian khusus. Contoh: anggrek, jati emas dll. b. Perkembangbiakan generatif 1) Perkembangbiakan generatif pada hewan Macam-macam perkembangbiakan generatif pada hewan vertebrata. a) Berdasarkan proses perkembangan embrionya, dibedakan 3 macam: - Ovipar (bertelur) Ciri-ciri: Telur memiliki kuning telur yang besar; Perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induk; Embrio tidak memilik placenta. Contoh: ikan, katak, unggas, cecak, buaya. Platypus adalah golongan mamalia yang berkembang biak dengan ovipar.
  • 13. Gambar 1. Platypus. - Vivipar (melahirkan) Ciri-ciri: telur tidak memiliki kuning telur, perkembangana embrio terjadi di dalam tubuh induk, embrio memiliki placenta. Contoh: semua golongan mamalia, kecuali Plathypus (binatang berparuh bebek. - Ovovivipar (bertelur-beranak) Ciri-ciri: telur memiliki kuning telur, perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh induk, telur menetas di dalam tubuh induk, tidak memiliki placenta. Contoh: ikan hiu, ular boa, b) Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan, dibedakan menjadi 2 macam: - Pembuahan di luar (fertilisasi eksternal) Proses: sel telur dikeluarkan ke luar tubuh induk (ke air) kemudian hewan jantan mengeluarkan sperma ke luar (ke air). Pertemuan sel telur dengan sel sperma terjadi di air. Biasanya jumlah telur yang dihasilkan banyak, namun yang berhasil menjadi keturunan sedikit. Hal ini karena ada beberapa faktor kendala, seperti: arus air, hewan pemakan telur, suhu air, bakteri pembusuk. Contoh hewan yang fertilisasinya di luar: ikan, katak. - Pembuahan di dalam (fertilisasi internal) Proses: sel sperma dimasukkan ke dalam tubuh induk betina. Pertemuan sel teelur dan sel sperma di dalam tubuh induk betina. Contoh: unggas (ayam, itik, burung merpati, dll), reptil (ular, komodo, cecak, kadal, dll), mamalia (kambing, sapi, kera, gajah dll) Alat perkembangbiakan hewan a) Ikan - Alat reproduksi ikan betina: (1) Ovarium: untuk menghasilkan sel telur (ovum) (2) Saluran telur/ Oviduk: saluran jalannya sel telur (3) Lubang urogenital: untuk keluarnya urine dan sel telur - Alat reproduksi ikan jantan: (1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma (2) Saluran sperma: saluran jalannya sel sperma (3) Lubang urogenital: lubang keluarnya sel sperma
  • 14. Gambar 1. Alat reproduksi Ikan jantan dan betina b) Amfibi - Alat reproduksi katak jantan: (1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma (2) Saluran sperma: saluran jalannya sperma. (3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa pencernaan (tinja), urine dan sperma. - Alat reproduksi katak betina: (1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur. (2) Saluran telur: saluran jalannya sel telur. (3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa pencernaan (tinja), urine dan sel telur. Gambar 1. Alat reproduksi katak jantan dan betina c) Reptil - Alat reproduksi katak jantan: (1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma (2) Epididemis: sluran telur dari testis menuju vas deferens. (3) Saluran sperma/ vas deferens: saluran jalannya sperma. (4) Hemipenis: alat memasukkan sperma ke tubuh induk betina. (5) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa pencernaan (tinja), urine dan sperma. - Alat reproduksi katak betina: (1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur. (2) Saluran telur: saluran jalannya sel telur. (3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa pencernaan (tinja), urine dan sel telur
  • 15. Gambar 1. Alat reproduksi kadal jantan dan betina. d) Aves - Alat reproduksi katak jantan: (1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma (2) Saluran sperma/ vas deferens: saluran jalannya sperma. (3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa pencernaan (tinja), urine dan sperma. - Alat reproduksi katak betina: (1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur. (2) Saluran telur: saluran jalannya sel telur. (3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubang keluarnya sisa pencernaan (tinja), urine dan sel telur Gambar 1. Alat reproduksi aves jantan dan betina e) Mamalia - Alat reproduksi tikus jantan: 1) Testis: penghasil sperma. 2) Vas deferens: saluran jalannya sperma dari testis. 3) Penis: alat untuk memasukkan sperma ke induk betina. - Alat reproduksi tius betina: 1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur. 2) Uterus: tempat perkembangan embrio 3) Oviduk: saluran jalannya sel telur menuju uterus. 4) Vagina: lubang keluarnya janin. 5) Placenta: penghubung embrio dengan tubuh induk untuk mensuplai zat makanan bagi embrio.
  • 16. Gambar 1. Alat reproduksi tikus (mamalia) 2) Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan a) Perkembangbakan pada tumbuhan berbiji - Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) Alat reproduksi Gymnospermae  Alat reproduksi gymnospermae berupa bunga tidak sejati, yaitu bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga.  Alat reproduksi gymnospermae berupa: 1) Strobilus jantan: penghasil sel kelamin jantan (mikrosporangium) Gambar 1. Strobilus jantan Pinus. 2) Strobilus betina: penghasil sel kelamin betina (makrosporangium) Gambar 1. Strobilus betina Pinus Penyerbukan dan pembuahan Gymnospermae:  Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari (mikrosporangium) di ruang pembuahan.  Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.  Pada Gymnospermae pembuahan yang terjadi merupakan pembuahan tunggal, karena hanya ada satu kali peleburan antara sel kelamin jnatan dan sel kelamin betina yang mengahsilkan zigot.
  • 17.  Skema penyerbukan dan pembuahan pada Gymnospermae dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1. Skema penyerbukan dan pembuahan Gymnospermae - Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) Alat perkembanngbiakan angiospermae berupa bunga. Bagian-bagian bunga dapat dilihat dalam gambar di bawah ini. Gambar 1. Bagian-bagian bunga lengkap Bagian-bagian bunga terdiri dari:  Perhiasan bunga, terdiri dari: 1) Kelopak: melindungi bunga ketika masih kuncup. 2) Mahkota/ tajuk: untuk menarik serangga/ binatang lain  Alat reproduksi: 1) Putik (alat reproduksi betina); terdiri dari: a) Kepala putik: tempat penyerbukan b) Tangkai putik: didalamnya terapat saluran inti serbuk sari menuju bakal biji.
  • 18. c) Bakal buah: di dalamnya terdapat bakal biji. Di dalam bakal biji terdapat sel telur. Gambar 1. Bagian-bagian putik 2) Benang sari (alat reproduksi jantan), terdiri dari: a) Kepala sari: tempat pembentukan serbuk sari (sel kelamin jantan) b) Tangkai sari: penyangga kepala sari. Gambar 1. Bagian-bagan benang sari. C. METODE PEMBELAJARAN 1. Model = - Direct Instruksion (DI) - Kooperatif learning 2. Metode = - Diskusi kelompok - Eksperimen D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Pertemuan I a. Pendahuluan (10 menit) 1) Motivasi dan apresepsi Mengapa tumbuhan enceng gondok bisa terapung? 2) Prasarat Pengetahuan Mengetahui contoh tumbuhan yang hidup di air di daerah kering dan di tempah lembab b. Kegiatan Inti (60 menit) 1) Guru membagi kelas menjadi kelompok kecil sebanyak 8 kelompok 2) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan pengamatan terhadap tumbuhan enceng gondok, kaktus dan talas 3) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan pengamatan terhadap carta paruh dan kaki burung, mulut serangga dan ikan 4) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan diskusi tentang adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku 5) Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya, kelompok lain memberi tanggapan
  • 19. 6) Memberi penghargaan misalnya pujian kepada peserta didik yang kinerjanya bagus c. Penutup (10 menit) 1) Guru bersama anak didik membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar 2) Guru memberikan test untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari 2. Pertemuan II a. Pendahuluan (10 menit) 1) Motivasi dan apresepsi Hewan apakah yang sekarang sudah punah? 2) Prasarat Pengetahuan Mengetahui cara makhluk hidup menjaga kelangsungan hidupnya b. Kegiatan Inti (60 menit) 1) Guru membagi kelas menjadi kelompok kecil sebanyak 8 kelompok 2) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan diskusi tentang; a) punahnya dinosaurus dan seleksi alam b) perkembangbiakan makhluk hidup 3) Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya, kelompok lain memberi tanggapan 4) Guru memberi penghargaan misalnya pujian kepada peserta didik atau kelompok yang kinerjanya bagus. c. Penutup (10 menit) 1) Guru membantu siswa membuat kesimpulan hasil belajar 2) Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari E. SUMBER BELAJAR 1. Nur Kuswanti dkk.,2008, Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahun Alam Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Kelas IX, Edisi 4, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Dewi Ganawati dkk., 2008, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Kontekstual Untuk SMP dan MTs Kelas IX, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 3. Elok Sudibyo dkk., 2008, Mari Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) F. PENILAIAN 1. Tehnik penilaian : Tes tertulis, tes unjuk kerja 2. Bentuk instrumen : Tes uraian, tes uji petik prosedur 3. Soal / instrumen: a. Tes uraian 1) Berikan 2 contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan! 2) Berikan 2 contoh adaptasi morfologi pada hewan! 3) Berikan 2 contoh adptasi tingkah laku pada hewan! 4) Memberikan contoh adaptasi fisiologi pada hewan 5) Jelaskan proses punahnya Dinosaurus! 6) Jelaskan hubungan antara inter spesifik dengan seleksi alam! 7) Jelaskan peranan perkembangbiakan bagi makhluk hidup dalam menjaga kelangsungan hidupnya!
  • 20. 8) Sebutkan 5 macam cara perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dengan 2 contohnya! 9) Gambarkan bunga dengan bagian-bagiannya! 10) Sebutkan 4 macam contoh perkembangbiakan vegetatif pada hewan dengan masing-masing satu contohnya! 11) Jelaskan fungsi dari: a. Testis b. Ovarium c. Uterus d. Vas deferent KUNCI JAWABAN NO KUNCI SKOR 1 2 contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan air (hidrofit): a. Akar pendek 1 b. Daun lebar 1 c. Daun tipis d. Lapisan lilin tipis e. Stoma banyak 2 2 contoh adaptasi morfologi pada hewan: a. Bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya 1 b. Bentuk kaki burunga sesuai dengan kebiasaan hidupnya 1 c. Bentuk mulut serangga sesuai dengan cara makannya 3 2 contoh adptasi tingkah laku pada hewan: a. Cecak memutuskan ekornya saat ditangkap musuhnya 1 b. Bunglon mengubah warna kulitnya sesuai dengan warna 1 lingkungannya c. Paus muncul ke permukaan air untuk bernapas 4 2 contoh adaptasi fisiologi pada hewan: a. Orang yang hidup di pegunungan jumlah sel darah merahnya 1 lebih banyak. 1 b. Hewan herbivora memiliki enzi selulase c. Cacing Teredo navalis memiliki enzim selulase 5 Proses punahnya Dinosaurus: Sekitar 100 juta tahun yang lalu, konon pernah terjadi hujan meteor yang 2 mematikan tumbuhan. Akibatnya semua hewan pemakan tumbuhan (herbivora) musnah dan yang bertahan hidup tinggallah hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan pemakan segala (omnivora). Hewan- hewan yang masih hidup tersebut akhirnya secara terus-menerus melakukan persaingan, dan dinosaurus yang menang adalah kelompok pemakan daging. Namun pada akhirnya semua dinosaurus tersebut musnah dan dewasa ini kita hanya dapat mengamati fosilnya. 6 Hubungan antara inter spesifik dengan seleksi alam: Dengnan perubahan alam maka mengakibatkan hanya makhluk 2 hidup yang adaptif saja yang mampu mempertahankan hidupnya. Hal ini menimbulkan sifat khas makhluk hidup sesuai dengan karakter lingkunganya. 7 Peranan perkembangbiakan bagi makhluk hidup dalam menjaga kelangsungan hidupnya: Dengan kemampuan berkembang biak maka makhluk hidup dapat 2 menghasilkan keturunan yang akan menggantikan generasinya. Semakin tinggi tingkar reproduksinya makin tinggi kemampunan menjaga kelangsungan hidupnya.
  • 21. 8 5 macam cara perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dengan 2 contohnya: a. Tunas : bambu, pisang 2 b. Rhizoma: jahe, lengkuas 2 c. Stolon: pegagan, enceng gondok, stoberi 2 d. Umbi akar: ubi jalar, bunga dahlia 2 e. Umbi lapis: bawang merah, bawang putih, bawang bombai 2 f. Umbi batang: kentang g. Tunas adventif: cocor bebek, kesemek, kersen 9 Gambar bunga dengan bagian-bagiannya: 5 10 2 macam contoh perkembangbiakan vegetatif pada hewan dengan masing-masing satu contohnya: 2 a. Tunas: hydra 2 b. Ototomi/fragmentasi: cicing planaria c. Partenogenesis : lebah pekerja 11 Fungsi dari: a. Testis: membentuk sel sperma dan menghasilkan hormon 1 testosteron 1 b. Oavarium: menghasilkan ovum 1 c. Vas deferent: menyalurkan sel sperma dari testis ke kantung 1 sperma d. Uterus: tempat pertumbuhan janin Total skor 37 NILAI = X 100 b. Rubrik uji petik kerja prosedur Disediakan tumbuhan kaktus, teratai, talas, bandingkan 3 macam tumbuhan tersebut berdasarkan ciri adaptasi morfologi Rubrik No Aspek Skor 1 Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 2 2 Mengelompokkan ciri-ciri morfologi dengan benar 2 3 Membuat kesimpulan 2 Skor Maksimum 6
  • 22. Lembar Kerja Siswa Kegiatan I ADAPTASI PADA TUMBUHAN DARAT DAN TUMBUHAN AIR Indikator: Mengaitkan cara-cara adaptasi pada beberapa hewan dan tumbuhan dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki Fenomena: Beberapa jenis burung di samping makan biji-bijian juga sering menelan batu kerikil kecil, begitu juga kita jumpai burung yang tidak dapat terbang dan berjalan di atas tanah. Problematika: - Untuk apakah kerikil kecil dimakan beberapa jenis burung? - Apakah perilaku tersebut bagian dari adaptasi? - Apa sajakah bentuk adaptasi pada makhluk hidu? Tujuan: Memahami cara-cara organisme beradaptasi terhadap lingkungannya Alat dan Bahan: 2) Mikroskop atau lup 3) Pisau silet yang tajam 4) Enceng gondok, kangkung, teratai (pilih salah satu) 5) Kaladium (keladi) 6) Kaktus, patah tulang, ephorbia (pilih salah satu) Cara Kerja: 1) Amati akar, batang dan daun dari tanaman yang kalian bawa! 2) Gambar penampang luar ketiga tanaman tersebut! 3) Buatlah preparat irisan melintang batang, ketiga tanaman tersebut dan amati di bawah mikroskop! 4) Gambarlah hasil pengamatanmu! Hasil Pengamatan: 1. Penampang luar: Tumbuhan di air tumbuhan di lembab tumbuhan di tempat kering 2. Penampang batang yang dipotong melintang Tumbuhan di air tumbuhan di lembab tumbuhan di tempat kering Diskusi:
  • 23. 1) Jelaskan ciri-ciri penampang luar dari ketiga tanaman tersebut mengenai ukuran, bentuk, dimulai dari akar, batang dan daunnya! 2) Mengapa teratai memiliki daun yang lebar dibandingkan pada tanaman kaktus? 3) Apa tujuan akar teratai pendek sedangkan pada tanaman darat sangat panjang perakarannya? 4) Apa fungsi gelembung udara yang terdapat pada tanaman air? 5) Bagaimana ukuran sel-sel pada penampang melintang ketiga tanaman di atas? 6) Dimanakah letak stomata pada daun teratai dijumpai? 7) Merupakan bentuk adaptasi apakah kegiatan kalian? 8) Buatlah kesimpulan dari kegiatan kalian!
  • 24. Rubrik Penilaian Skor Penilaian No Materi Genetis Skor Maksimum Skor Perolehan 1 Menyiapkan bahan dengan benar 2 2 Melakukan pengamatan dengan benar 2 3 Menggambar penampang dengan rapi 2 4 Membuat irisan melintang dengan benar 4 5 Menggambar hasil pengamatan dengan benar 2 6 Membuat kesimpulan dari hasil kegiatan secara benar 4 sesuai dengan hasil kegiatan 7 Mempresentasikan hasil kegiatan secara terinci 4 Jumlah 20 Jumlah skor yang diperoleh Nilai yang diperoleh = x 100 Jumlah skor maksimum Kegiatan II MODEL SELEKSI ALAM Indikator: Memprediksi punahnya beberapa jenis makhluk hidup Fenomena: - Banteng di kawasan Blauran Banyuwangi, populasinya semakin sedikit - Beruang Cina atau Panda di daratan Cina juga populasinya semakin sedikit Problematika: - Faktor apakah yang menyebabkan populasi hewan-hewan tersebut populasinya semakin sedikit? - Bagaimana cara mengembangbiakan hewan tersebut supaya populasinya kembali seperti semula? Tujuan: Mengamati model seleksi alam Alat dan Bahan: 1) Lapangan berumput 2) Tali rafia 12 meter 3) Kertas manila berwarna merah, hijau, kuning, biru dan putih 4) Perforator (plong-plongan) 5) Penggaris Cara Kerja 1) Buatlah potongan-potongan kecil manila dengan menggunakan perforator dan seluruh warna yang tersedia! 2) Hitung masing-masing sebanyak 50 buah 3) Pergilah ke tanah lapang berumput dan buatlah ukuran luas 3 x 3 m2 yang dibatasi tali rafia! 4) Taburkan masing-masing kertas hasil perforator secara merata ke dalam areal tersebut! 5) Pungutlah kembali secara teliti dan serempak dengan empat orang temanmu dan seluruh sudut menuju pusat! 6) Hasil pungutan masukkanlah ke dalam tabel pengamatan! No Jumlah Kertas Merah Hijau Kuning Biru Putih 1 Jumlah kertas sebelum ditebarkan 2 Jumlah kertas hasil
  • 25. pungutan Diskusi: 1) Manakah kertas preforator yang paling sedikit ditemukan dan manakah yang paling banyak ditemukan? Mengapa demikian, berikan alasannya! 2) Jika kegiatan tersebut dilakukan di tempat berumput yang menguning, manakah yang banyak tak terpungut? Apa penyebabnya? 3) Manakah yang lebih banyak ditemukan belalang bewarna hijau ataukah berwarna coklat di tempat berumput hijau tersebut? 4) Kesimpulan apakah yang kalian peroleh dari kegiatan tersebut? Kertas yang banyak ditemukan merupakan seleksi alam, sedangkan yang paling sedikit ditemukan beradaptasi dengan lingkungan Rubrik Penilaian: Skor Penilaian No Materi Genetis Skor Maksimum Skor Perolehan 1 Menyiapkan bahan dengan benar 3 2 Menghitung jumlah potongan manilai dengan benar 3 3 Membuat kuadran dengan benar 2 4 Memungut kertas perforator dengan teliti dan serempak 3 5 Memasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel dengan 2 benar 6 Menganalisa hasil pengamatan 4 7 Membuat kesimpulan sesuai dengan hasil kegiatan 3 Jumlah 20 Jumlah skor yang diperoleh Nilai yang diperoleh = x 100 Jumlah skor maksimum Waru, Juli 2010 Guru IPA, ............................................... ……………………………….. NIP. NIP. Mengetahui Kepala SMP Negeri 4 Waru Hj. Ekowati, M. Pd. NIP. 196008221981012002