Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Materi pembelajaran mencakup berbagai contoh adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku pada tumbuhan dan hewan sebagai upaya beradaptasi dengan lingkungan.
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Sekolah : SMP Negeri 4 Waru
Mata Pelajaran : Sains
Kelas/ Semester : IX / 1
Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
Kompetensi Dasar : 2.1. Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup
melalui adaptasi, seleksi dan perkembanganbiakan
Indikator : 1. Mengkaitkan cara-cara adaptasi pada beberapa hewan
dan tumbuhan dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki
2. Memprediksi punahnya beberapa jenis makhluk hidup
akibat seleksi alam
3. Memberi contoh hewan dan tumbuhan yang hampir
punah
4. Mengkaitkan perilaku hewan tertentu di lingkungan-
nya dengan kelangsungan hidup
5. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelang-
sungan hidup
6. Mendiskripsikan cara perkembangbiakan pada tumbuhan
dan hewan
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan pengamatan bermacam-macam adaptasi pada tumbuhan dan hewan,
siswa dapat:
1. Memberikan contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan.
2. Memberikan contoh adaptasi morfologi pada hewan
3. Memberikan contoh adaptasi tingkah laku pada tumbuhan
4. Memberikan contoh adptasi tingkah laku pada hewan
5. Memberikan contoh adaptasi fisiologi pada hewan
Setelah melakukan diskusi tentang punahnya Dinosaurus siswa dapat:
6. Menjelaskan proses punahnya Dinosaurus
7. Menjelaskan bagaimana hubungan intrespesifik dengan seleksi alam
8. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi makhluk hidup
9. Menjelaskan cara perkembangbiakan pada tumbuhan
10. Menjelaskan cara perkembangbiakan pada hewan.
B. MATERI PEMBELAJARAN
Kelangsungan hidup organisme didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi
alam, dan perkembangbiakan.
1. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
hidupnya.
Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian
bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi
perubahan lingkungan.
a. Adaptasi Morfologi
Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat-alat tubuh sehingga sesuai dengan
lingkungannya.
Adaptasi ini paling mudah diamati dan dikenali karena tampak dari luar.
Contoh adaptasi morfologi:
1) Adaptasi morfologi pada paruh burung
- Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya
yang berupa biji-bijian.
2. - Bentuk paruh burung elang runcing agak panjang dan ujung paruh atas
agak membengkok ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk
merobek daging.
- Bentuk paruh burung pelikan panjang, lebar, dan agak berkantong. Hal
itu disesuaikan dengan jenis makanannya yang licin, misalnya ikan.
- Bentuk paruh burung kolibri khas sekali sebagai pengisap madu, yaitu
kecil, runcing, dan panjang.
Gambar 1.1 Adapatasi morfologi pada bentuk paruh burung
2) Adaptasi morfologi pada kaki burung
Beberapa contoh adaptasi morfologi pada kaki burung adalah:
Burung petengger mempunyai jari kaki panjang dan semua jari terletak
pada satu bidang datar. Bentuk kaki seperti itu cocok untuk hinggap
pada ranting-ranting pohon yang kecil, contohnya burung kutilang.
Kaki burung pemanjat mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke
belakang, misalnya kaki burung pelatuk.
Kaki burung perenang, terdapat selaput renang di antara jari-
jarinya. Burung yang biasa berenang, misalnya angsa, itik, pinguin,
dan pelikan.
Kaki burung pencengkram mempunyai ukuran yang pendek dan cakarnya
sangat tajam. Jika sedang mencengkram mangsa, jari depannya dapat
diputar ke belakang. Burung yang mempunyai kaki seperti itu,
misalnya burung elang, rajawali, dan burung hantu.
Gambar 1.2 Berbagai bentuk kaki burung
3) Adaptasi morfologi pada mulut serangga
Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya.
Bagian mulut serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas
(labrum), sepasang rahang (mandibula), satu hipofaring, sepasang
maksila, dan satu bibir bawah (labium).
- Pada belalang, jangkrik, dan kecoa mulutnya dilengkapi dengan rahang
atas dan rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti pada
serangga tersebut dinamakan tipe mulut penggigit.
- Kutu dan nyamuk mulutnya mempunyai rahang yang panjang dan runcing,
sehingga memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau hewan lain.
Tipe mulut seperti itu dinamakan tipe mulut penusuk-pengisap.
- Kupu-kupu mulutnya dilengkapi dengan alat, seperti belalai yang
panjang dan dapat digulung. Tipe mulut seperti pada kupu-kupu
tersebut dinamakan tipe mulut pengisap. Lebah madu dan lalat
mulutnya dilengkapi dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe
mulut seperti itu disebut tipe mulut pengisap-penjilat.
3. Gambar 1. 3 Berbagai tipe mulut serangga
4) Adaptasi morfologi pada tumbuhan
Adaptasi tumbuhan hidrofit (contoh: teratai)
- Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air.
Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi
udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar, tangkai daun
menggembung berisi udara, dan akarnya relatif pendek. Contoh: enceng gondok,
kiambang
Gambar 1. Enceng gondok
Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan
tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh : Hydrilla,Vallisneria
Gambar 1. Egeria densa, Hydrilla vertiolata, Elodea canadensis
Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam
di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga
tidak tenggelam dalam air, daun tipis, lebar dan muncul ke permukaan air.
Contoh: teratai, kangkung.
Gambar 1. Teratai
4. Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran
yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak.
Contoh: tumbuhan bakau.
Gambar 1. Bakau
- Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan kering. Tumbuhan ini
memiliki batang yang tebal untuk menyimpan air, daun tereduksi menjadi duri
dan memiliki kultikula, akar panjang dan menyebar luas sehingga dapat
menyerap air dari daerah yang luas. Contohnya kaktus dan kurma.
Gambar 1. Kaktus, xerofit
- Higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab. Contohnya: keladi,
lumut dan paku-pakuan. Tumbuhan ini beradaptasi melalui bentuk daun yaitu
daun lebar dan relatif tipis.
.(a) (b) (c)
Gambar 1. Contoh Higrofit: Keladi (a), paku (b) dan lumut (c)
b. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah cara penyesuaian diri fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat
tubuh terhadap lingkungannya.
Macam-macam adaptasi fisiologi:
1) Hewan ruminantia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah
rumput-rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini
berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan
enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
5. Gambar 1. Bison dan sapi memiliki enzim selulase.
2) Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu
tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa
kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu
menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
3) Manusia yang biasa hidup di dataran rendah
Daerah pantai dan dataran rendah mempunyai kadar oksigen lebih tinggi dari pada
dataran tinggi. Bila manusia harus berpindah ke dataran tinggi yang mempunyai
kadar oksigen rendah. Bagaimana cara beradaptasi agar tetap bertahan? Oksigen
diperlukan tubuh untuk oksidasi makanan, di dalam tubuh oksigen diikat oleh
hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah (eritrosit), maka orang yang
berpindah dari dataran rendah ke dataran tinggi harus mampu menyesuaikan diri
dengan memproduksi hemoglobin atau eritrosit yang jumlahnya lebih banyak agar
tetap dapat bertahan hidup.
4) Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya.
Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat
yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata
adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.
5) Keluarnya keringat saat udara panas, dengan keluarnya keringat, tubuh
akan dingin karena panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di
permukaan tubuh kita.
6) Adaptasi ikan terhadap salinitas (kadar garam) ikan yang hidup di air laut, yang
mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan osmosis air laut. Agar ikan
tidak mati kekeringan karena air di dalam sel tubuh ikan akan tertarik oleh air laut
maka ikan yang hidup di air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine, dan
urine yang dikeluarkan pun pekat. Sedangkan kelebihan garam yang turut terminum
akan dikeluarkan lagi ke dalam air laut melalui insang secara aktif.
7) Adaptasi ikan terhadap salinitas (kadar garam) ikan yang hidup di air tawar,
mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan osmosis air tawar, keadaan
demikian menyebabkan air akan masuk secara osmosis ke dalam tubuh ikan. Supaya
ikan tidak kelebihan air atau kembung maka cara adaptasi dengan sedikit minum air
dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk
mengikat garam yang terlarut dalam air.
8) Tumbuhan jati menggugurkan daunnya di musim kemarau. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi penguapan.
9) Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk
membantu penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk
sarinya mudah melekat.
10) Akar dan daun pada tumbuhan tertentu dapat menghasilkan zat kimia yang
berbau khas yang dapat menghambat tumbuhan lain di dekatnya.
6. c. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk
tingkah laku.
Contoh adaptasi tingkah laku:
1) Sekelompok ayam di kandang, ketika seekor berkotek maka yang lain juga
akan bersuara.
2) Paus, lumba-lumba selalu naik ke permukaan ketika akan mengambil oksigen
untuk pernapasannya. Karena alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak
dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam air.
Gambar 1 Lumba-lumba dan paus mucul kepermukaan air untuk mengambil oksigen
3) Hewan rayap itu buta, maka untuk menemukan jalannya, dia membuat
terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan
atau ke sarangnya.
4) Beberapa makhluk hidup seperti burung dapat berpindah menuju ke
lingkungan yang lebih sesuai. Aktivitas ini disebut migrasi. Migrasi adalah
bentuk adaptasi tingkahlaku. Burung bermigrasi pada setiap waktu yang sama
setiap tahun untuk mencari makanan pada tempat-tempat yang beriklim sesuai.
Beberapa jenis bebek dapat menempuh perjalanan ribuan mil ke lingkungan
yang sesuai.
5) Cicak melakukan ototomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya.
6) Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Jika berada di
dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah,
warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit
sesuai warna lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut dinamakan
mimikri.
Gambar 1. Bunglon memiliki kemampuan melakukan mimikri
7) Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan. Banyak hewan yang tidak
dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini. Beberapa hewan melewatinya
dengan tetap giat mencari makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup
dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi. Ciriciri hewan
yang melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan
pernapasan sangat lambat. Tujuannya untuk menghindari cuaca yang sangat dingin,
kekurangan makanan, dan menghemat energi. Contoh hewan yang melakukan
hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, tikus, landak, beruang hitam dan
bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya selama musim dingin.
7. Gambar 1. Ular sedang hubernasi
8) Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas.
Pada musim panas, udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari
tempat perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini
berasal dari kata latin yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan estivasi
adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil,
kelelawar, beberapa tupai, kadal, katak, keong, adalah hewan yang berestivasi untuk
menghindari cuaca kering.
Gambar1. Lemur berestivasi
9) Jenis tanaman jahe-jahean dan rerumputan melakukan estivasi di musim kemarau
dengan mengeringkan dedaunannya. Adapun, pohon jati melakukan estivasi di musim
kering dengan menggugurkan seluruh daunnya. Hibernasi dan estivasi, keduanya,
disebut dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi makhluk hidup
untuk tetap bertahan pada cuaca yang buruk.
10) Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas,
usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus.
Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali
kelupasan kulitnya. Flagelata tersebut adalah hewan bersel satu yang hidup di dalam
usus rayap dan dapat menghasilkan enzin selullase untuk mencerna kayu.
Gambar Rayap memakan kembali kulitnya untuk memperoleh Flagelata
11) Rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan
flagellata.
2. Seleksi alam
- Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap makhluk hidup
yang ada di dalamnya, makhluk hidup yang sesuai dengan alam akan terus hidup
sedangkan yang tidak sesuai akan mati yang pada akhirnya punah.
- Pada tahun 1800-an Charles Robert Darwin membuat kesimpulan bahwa: Individu
yang memiliki sifat yang paling sesuai untuk lingkungan tertentu yang dapat
bertahan hidup dan mampu menghasilkan keturunannya.
- Seleksi alam ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut.
8. a. Suhu lingkungan
Di daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu tebal, sedangkan di
daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi faktor
penyeleksi adalah suhu lingkungan. Mengapa demikian? Karena hewan mamalia
yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang
bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah.
Contoh: Beruang kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain
bulunya, beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk
menghangatkan tubuhnya.
Gambar Beruang kutub
b. Makanan
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah kebutuhan primer
makhluk hidup. Makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi perebutan
makanan. Makhluk hidup yang kuat dan mempertahankan makanannya akan dapat
berlangsung hidup, sebaliknya hewan yang lemah dan tidak mampu bersaing dalam
perebutan makanan akan tereliminasi dan punah.
c. Cahaya matahari
Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang
berklorofil. Mengapa demikian? Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari
untuk pembentukan makanan.
- Contoh seleksi alam:
a. Sekitar 100 juta tahun yang lalu, konon pernah terjadi hujan meteor yang mematikan
tumbuhan. Akibatnya semua hewan pemakan tumbuhan (herbivora) musnah dan
yang bertahan hidup tinggallah hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan
pemakan segala (omnivora). Hewan-hewan yang masih hidup tersebut akhirnya
secara terus-menerus melakukan persaingan, dan dinosaurus yang menang adalah
kelompok pemakan daging. Namun pada akhirnya semua dinosaurus tersebut musnah
dan dewasa ini kita hanya dapat mengamati fosilnya.
b. Punahnya beberapa jenis makhluk hidup juga terjadi di Indonesia, misalnya badak
Jawa dan badak Sumatra. Punahnya kedua jenis badak itu sebagian besar dikarenakan
hilangnya hutan dataran rendah dan perburuan. Pengobatan tradisional di Timur Jauh
(daratan Cina) masih banyak yang menggunakan bahan dasar cula badak, juga
berperan terhadap kepunahan badak.
Gambar 1. Badak bercula satu di Ujung Kulon
9. c. Keadaan populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris sebelum revolusi industri
dan setelah revolusi industri. Di Inggris ada dua macam Biston betularia, yaitu kupu-
kupu bersayap cerah dan bersayap gelap. Sebelum terjadi revolusi industri, populasi
kupu-kupu bersayap cerah lebih besar daripada kupu-kupu yang bersayap gelap.
Adapun setelah terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih
kecil daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Mengapa dapat terjadi demikian?
Menurut dugaan, hal itu dapat terjadi karena sebelum revolusi industri lingkungan
masih cerah, sehingga kupukupu bersayap cerah lebih adaptif dari pada kupu-kupu
bersayap gelap. Sebaliknya, setelah revolusi industri keadaan lingkungan lebih gelap
oleh jelaga. Akibatnya kupu-kupu bersayap gelap lebih adaptif terhadap
lingkungannya sedangkan kupu-kupu bersayap cerah tidak adaptif sehingga lebih
mudah ditangkap oleh predator.
3. Perkembangbikan
- Berkembangbiak merupakan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Dengan berkembang biak
makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan baru dan menjaga kelestarian jenisnya.
- Tingkat Reproduksi adalah kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan.
Tingkat reproduksi dikatakan tinggi bila organisme tersebut dapat menghasilkan
keturunan yang jumlahnya banyak dalam waktu singkat. Contoh: hewan Protozoa,
serangga, bakteri, dan lain-lain. Sedangkan organisme yang tingkat reproduksinya rendah
bila keturunan yang dihasilkan dalam jumlah sedikit dan dalam waktu yang lama.
Contohnya: badak, gajah, banteng, orang utan, bunga Raflesia arnoldi, dan lain-lain.
- Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak tinggi akan mudah menjaga
kelestarian hidupnya. Misalnya tikus, kucing, ilalang, dan enceng gondok.
- Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak rendah sangat sulit menjaga
kelangsungan dan kelestarian jenisnya. Misalnya gajah, hanya beranak sekali dalam dua
tahun dan setiap kali beranak hanya seekor. Demikian pula badak, komodo, kancil,
burung merak, jerapah, harimau, dan ikan paus biru yang hanya menghasilkan dua anak
dalam waktu 10 tahun. Hewan yang memiliki daya berkembang biak rendah merupakan
hewan-hewan yang terancam kelestariannya.
- Terdapat tumbuhan yang dilindungi oleh negara karena kelangkaan dan daya berkembang
biaknya rendah. Contohnya: Bunga bangkai (Refflesia Arnoldi), anggrek bulan Ambon,
kemang, kepuh, kayu ulin Kalimantan, kemenyan, dan gaharu.
Gambar 1. Rafflesia arnoldi
- Penyebab punahnya suatu organisme antara lain:
a. Tingkat reproduksinya yang rendah
b. Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, misalnya membakar dan menebang
hutan untuklahan pertanian atau perumahan. Banyak jenis tumbuhan dan hewan
kehilangan habitatnya dan kini banyak yang spesiesnya makin langka.
c. Perburuan liar, hampir semua tumbuhan dan hewan menjadi langka karena perburuan
untuk diambil bulu, kulit, tanduk dan lain-lain.
- Usaha-usaha pemerintah untuk melindungi hewan langka dari kepunahan antara lain:
a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa untuk membantu pelestarian tumbuhan
dan hewan langka di habitat alaminya.
b. Penangkaran hewan-hewan langka, para ahli menangkap hewan dari alam bebas,
merawatnya dan mengupayakan agar hewan-hewan tersebut dapat berkembangbiak
dalam kandang, kemudian anak-anak mereka dilepas atau ditempatkan di habitat yang
lebih cocok.
c. Membuat undang-undang yang mengatur perburuan.
- Contoh hewan yang langka di Indonesia, yaitu:
a. harimau Jawa (Pantera tigris sondaicus),
b. macan kumbang (Pantera pardus),
c. tapir (Tapirus indicus),
d. komodo (Varanus komodoensis),
10. e. maleo (Macrocephalon maleo),
f. banteng (Bos sondaicus),
g. mandril (Nasalis larvatus),
h. cendrawasih (Paradisea minor),
i. kanguru pohon (Dendrolagus ursinus),
j. kakatua raja (Probociger aterrimus),
k. buaya muara (Crocodylus porosus).
l. ular sanca hijau (Chondrophyton vindis).
- Cara perkembangbiakan makhluk hidup
Cara perkembangbiakan makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu: secara vegetatif dan generatif.
Tabel 1. Perbandingan perkembangbiakan vegetatif dan generatif
Perkembangbiakan vegetatif Perkembangbiakan generatif
Melibatkan satu induk Melibatkan dua induk
Tidak didahului fertilisasi Didahului fertilisasi
Tidak melibatkan alat kelamin jantan Melibatkan alat kelamin jantan dan
dan betina betina
Sifat keturunan sama dengan sifat Sifat keturunan bervriasi.
induknya.
a. Perkembangbiakan vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak didahului
peristiwa perkawinan atau peleburan sel kelamin jantan dan sel; kelamin
betina.
1) Perkembangbiakan vegetatif pada Monera
- Monera adalah golongan makkhluk hidup yang tidak memiliki dinding
inti sel.
- Termasuk snggota kingdom Monera adalah bakteri dan ganggang biru.
- Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara membelah diri.
2) Perkembangbiakan vegetatif pada Protista
- Protista adalah golongan makhluk hidup yang memiliki dinding inti
sel.
- Termasuk anggota Kingdom Protista adalah : ganggang dan protozoa.
- Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara:
Pada Protozoa dengan:
Membelah diri, contoh: amuba, paramaecium, euglena,
plasmodium.
11. Spora, contoh : Plasmodium
Pada ganggang dengan fragmentasi.
3) Perkembangbiakan vegetatif pada Fungi (jamur)
Macam-macam perkembangbiakan vegetatif pada jamur adalah dengan:
- Spora: semua jenis jamur
- Tunas: Jamur ragi.
4) Perkembangbiakan vegetatif pada hewan
a) Partenogenesis
Partenogenesis adalah perkembangbiakan dari sel telur tanpa dibuahi
sel kelamin jantan (sel sperma). Contoh: lebah pekerja, rayap pekerja.
b) Tunas, contoh: Hydra, porifera.
5) Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
a) Perkembangbiakan vegetatif alami
- Spora, contoh lumut, paku.
- Tunas, contoh: pisang, bambu, padi, tebu, serai.
- Rhizoma
Rhizoma adalah batang yang berada dalam tanah.
Contoh: lengkuas, jahe, kunyit, ilalang.
- Stolon
Stolon adalah sulur yang keluar dari batang dan bisa tumbuh
menjadi individu baru.
Contoh: pegagang (centella), straberi, enceng gondok.
- Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang menggembung berisi cadangan
makanan. Umbi akar ada yang bisa untuk berkembang biak dan ada
yang tidak bisa untuk berkembang biak. Contoh tumbuhan yang
umbi akarnya yang tidak bisa untuk berkembang biak adalah ketela
pohon.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak menggunakan umbi akar
adalah: ubi jalar, bunga dahlia.
- Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang berada dalam tanah dan berisi
cadangan makanan.
Contoh: kentang.
- Umbi lapis
Umbi lapis adalah pelepah daun yang menggembung di dalam
tanah berisi cadangan makanan. Bagian yang bisa digunakan untuk
berkembang biak disebut siung.
Contoh: bawang merah, bawang putih, bawang bombai.
b) Perkembangbiakan vegetatif buatan
- Mencangkok
Contoh: mangga, rambutan, jambu dll.
12. Kelebihan mencangkok:
o Cepat menghasilkan keturunan
o Sifat keturunan sama dengan induknya
Kelemahan mencangkok:
o Umur keturunan pendek
o Perakaran keturuna tidak kuat
o Dari satu induk hanya di hasilkan sedikit keturunan
o Induk akan rusak bila banyak dicangkok
- Stek
Stek batang, yaitu menanam potongan batang tanaman. Contoh ubi
kayu, puring, mawar, dll.
Stek daun, yaitu menanam potongan daun tanaman. Contoh: bunga
begonia, lidah mertua.
- Menempel
Menempel adalah mengganti mata tunas dengan mata tunas
individu lain.
Tujuan menempel adalah menggabungkan sifat dari dua tanaman.
Contoh: rambutan, mangga, jeruk dll.
- Menyambung
Menyambung adalah mengganti pucuk batang dengan pucuk
batang individu lain.
Tujuan menyambung adalah untuk menggabungkan sifat dua
tanaman
Contoh: kopi, ketela pohon, bunga bogenvil dll.
- Kultur jaringan
Kultur jaringan adalah pemeliharaan bagian tubuh tanaman
sehngga menghasilkan individu baru.
Kelebihan membuat kultur jaringan: dari satu induk menghasilkan
banyak keturunan; waktu yang diperlukan untuk memperoleh
keturunan pendek.
Kelurangan kultur jaringan: memerlukan ruang khusus yang steril;
memerlukan keahlian khusus.
Contoh: anggrek, jati emas dll.
b. Perkembangbiakan generatif
1) Perkembangbiakan generatif pada hewan
Macam-macam perkembangbiakan generatif pada hewan vertebrata.
a) Berdasarkan proses perkembangan embrionya, dibedakan 3 macam:
- Ovipar (bertelur)
Ciri-ciri: Telur memiliki kuning telur yang besar; Perkembangan
embrio terjadi di luar tubuh induk; Embrio tidak memilik placenta.
Contoh: ikan, katak, unggas, cecak, buaya. Platypus adalah
golongan mamalia yang berkembang biak dengan ovipar.
13. Gambar 1. Platypus.
- Vivipar (melahirkan)
Ciri-ciri: telur tidak memiliki kuning telur, perkembangana embrio
terjadi di dalam tubuh induk, embrio memiliki placenta.
Contoh: semua golongan mamalia, kecuali Plathypus (binatang
berparuh bebek.
- Ovovivipar (bertelur-beranak)
Ciri-ciri: telur memiliki kuning telur, perkembangan embrio terjadi
di dalam tubuh induk, telur menetas di dalam tubuh induk, tidak
memiliki placenta.
Contoh: ikan hiu, ular boa,
b) Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan, dibedakan menjadi 2
macam:
- Pembuahan di luar (fertilisasi eksternal)
Proses: sel telur dikeluarkan ke luar tubuh induk (ke air) kemudian
hewan jantan mengeluarkan sperma ke luar (ke air). Pertemuan sel
telur dengan sel sperma terjadi di air.
Biasanya jumlah telur yang dihasilkan banyak, namun yang
berhasil menjadi keturunan sedikit. Hal ini karena ada beberapa
faktor kendala, seperti: arus air, hewan pemakan telur, suhu air,
bakteri pembusuk.
Contoh hewan yang fertilisasinya di luar: ikan, katak.
- Pembuahan di dalam (fertilisasi internal)
Proses: sel sperma dimasukkan ke dalam tubuh induk betina.
Pertemuan sel teelur dan sel sperma di dalam tubuh induk betina.
Contoh: unggas (ayam, itik, burung merpati, dll), reptil (ular,
komodo, cecak, kadal, dll), mamalia (kambing, sapi, kera, gajah
dll)
Alat perkembangbiakan hewan
a) Ikan
- Alat reproduksi ikan betina:
(1) Ovarium: untuk menghasilkan sel telur (ovum)
(2) Saluran telur/ Oviduk: saluran jalannya sel telur
(3) Lubang urogenital: untuk keluarnya urine dan sel telur
- Alat reproduksi ikan jantan:
(1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma
(2) Saluran sperma: saluran jalannya sel sperma
(3) Lubang urogenital: lubang keluarnya sel sperma
14. Gambar 1. Alat reproduksi Ikan jantan dan betina
b) Amfibi
- Alat reproduksi katak jantan:
(1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma
(2) Saluran sperma: saluran jalannya sperma.
(3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa
pencernaan (tinja), urine dan sperma.
- Alat reproduksi katak betina:
(1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur.
(2) Saluran telur: saluran jalannya sel telur.
(3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa
pencernaan (tinja), urine dan sel telur.
Gambar 1. Alat reproduksi katak jantan dan betina
c) Reptil
- Alat reproduksi katak jantan:
(1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma
(2) Epididemis: sluran telur dari testis menuju vas deferens.
(3) Saluran sperma/ vas deferens: saluran jalannya sperma.
(4) Hemipenis: alat memasukkan sperma ke tubuh induk betina.
(5) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa
pencernaan (tinja), urine dan sperma.
- Alat reproduksi katak betina:
(1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur.
(2) Saluran telur: saluran jalannya sel telur.
(3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa
pencernaan (tinja), urine dan sel telur
15. Gambar 1. Alat reproduksi kadal jantan dan betina.
d) Aves
- Alat reproduksi katak jantan:
(1) Testis: untuk menghasilkan sel sperma
(2) Saluran sperma/ vas deferens: saluran jalannya sperma.
(3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubanag keluarnya sisa
pencernaan (tinja), urine dan sperma.
- Alat reproduksi katak betina:
(1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur.
(2) Saluran telur: saluran jalannya sel telur.
(3) Kloaka: memiliki 3 fungsi, yaitu lubang keluarnya sisa
pencernaan (tinja), urine dan sel telur
Gambar 1. Alat reproduksi aves jantan dan betina
e) Mamalia
- Alat reproduksi tikus jantan:
1) Testis: penghasil sperma.
2) Vas deferens: saluran jalannya sperma dari testis.
3) Penis: alat untuk memasukkan sperma ke induk betina.
- Alat reproduksi tius betina:
1) Ovarium: tempat pembentukan sel telur.
2) Uterus: tempat perkembangan embrio
3) Oviduk: saluran jalannya sel telur menuju uterus.
4) Vagina: lubang keluarnya janin.
5) Placenta: penghubung embrio dengan tubuh induk untuk
mensuplai zat makanan bagi embrio.
16. Gambar 1. Alat reproduksi tikus (mamalia)
2) Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
a) Perkembangbakan pada tumbuhan berbiji
- Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
Alat reproduksi Gymnospermae
Alat reproduksi gymnospermae berupa bunga tidak sejati, yaitu
bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga.
Alat reproduksi gymnospermae berupa:
1) Strobilus jantan: penghasil sel kelamin jantan
(mikrosporangium)
Gambar 1. Strobilus jantan Pinus.
2) Strobilus betina: penghasil sel kelamin betina
(makrosporangium)
Gambar 1. Strobilus betina Pinus
Penyerbukan dan pembuahan Gymnospermae:
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari (mikrosporangium)
di ruang pembuahan.
Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina.
Pada Gymnospermae pembuahan yang terjadi merupakan
pembuahan tunggal, karena hanya ada satu kali peleburan
antara sel kelamin jnatan dan sel kelamin betina yang
mengahsilkan zigot.
17. Skema penyerbukan dan pembuahan pada Gymnospermae
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Skema penyerbukan dan pembuahan Gymnospermae
- Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Alat perkembanngbiakan angiospermae berupa bunga.
Bagian-bagian bunga dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
Gambar 1. Bagian-bagian bunga lengkap
Bagian-bagian bunga terdiri dari:
Perhiasan bunga, terdiri dari:
1) Kelopak: melindungi bunga ketika masih kuncup.
2) Mahkota/ tajuk: untuk menarik serangga/ binatang lain
Alat reproduksi:
1) Putik (alat reproduksi betina); terdiri dari:
a) Kepala putik: tempat penyerbukan
b) Tangkai putik: didalamnya terapat saluran inti serbuk
sari menuju bakal biji.
18. c) Bakal buah: di dalamnya terdapat bakal biji. Di dalam
bakal biji terdapat sel telur.
Gambar 1. Bagian-bagian putik
2) Benang sari (alat reproduksi jantan), terdiri dari:
a) Kepala sari: tempat pembentukan serbuk sari (sel
kelamin jantan)
b) Tangkai sari: penyangga kepala sari.
Gambar 1. Bagian-bagan benang sari.
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Model = - Direct Instruksion (DI)
- Kooperatif learning
2. Metode = - Diskusi kelompok
- Eksperimen
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan I
a. Pendahuluan (10 menit)
1) Motivasi dan apresepsi
Mengapa tumbuhan enceng gondok bisa terapung?
2) Prasarat Pengetahuan
Mengetahui contoh tumbuhan yang hidup di air di daerah kering dan di
tempah lembab
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Guru membagi kelas menjadi kelompok kecil sebanyak 8 kelompok
2) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan pengamatan terhadap
tumbuhan enceng gondok, kaktus dan talas
3) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan pengamatan terhadap
carta paruh dan kaki burung, mulut serangga dan ikan
4) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan diskusi tentang adaptasi
fisiologi dan adaptasi tingkah laku
5) Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
pengamatannya, kelompok lain memberi tanggapan
19. 6) Memberi penghargaan misalnya pujian kepada peserta didik yang kinerjanya
bagus
c. Penutup (10 menit)
1) Guru bersama anak didik membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar
2) Guru memberikan test untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja
dipelajari
2. Pertemuan II
a. Pendahuluan (10 menit)
1) Motivasi dan apresepsi
Hewan apakah yang sekarang sudah punah?
2) Prasarat Pengetahuan
Mengetahui cara makhluk hidup menjaga kelangsungan hidupnya
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Guru membagi kelas menjadi kelompok kecil sebanyak 8 kelompok
2) Guru meminta masing-masing kelompok melakukan diskusi tentang;
a) punahnya dinosaurus dan seleksi alam
b) perkembangbiakan makhluk hidup
3) Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
pengamatannya, kelompok lain memberi tanggapan
4) Guru memberi penghargaan misalnya pujian kepada peserta didik atau
kelompok yang kinerjanya bagus.
c. Penutup (10 menit)
1) Guru membantu siswa membuat kesimpulan hasil belajar
2) Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja
dipelajari
E. SUMBER BELAJAR
1. Nur Kuswanti dkk.,2008, Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahun Alam Sekolah
Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Kelas IX, Edisi 4, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Dewi Ganawati dkk., 2008, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Kontekstual
Untuk SMP dan MTs Kelas IX, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
3. Elok Sudibyo dkk., 2008, Mari Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
4. Lembar Kerja Siswa (LKS)
F. PENILAIAN
1. Tehnik penilaian : Tes tertulis, tes unjuk kerja
2. Bentuk instrumen : Tes uraian, tes uji petik prosedur
3. Soal / instrumen:
a. Tes uraian
1) Berikan 2 contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan!
2) Berikan 2 contoh adaptasi morfologi pada hewan!
3) Berikan 2 contoh adptasi tingkah laku pada hewan!
4) Memberikan contoh adaptasi fisiologi pada hewan
5) Jelaskan proses punahnya Dinosaurus!
6) Jelaskan hubungan antara inter spesifik dengan seleksi alam!
7) Jelaskan peranan perkembangbiakan bagi makhluk hidup dalam menjaga
kelangsungan hidupnya!
20. 8) Sebutkan 5 macam cara perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dengan 2
contohnya!
9) Gambarkan bunga dengan bagian-bagiannya!
10) Sebutkan 4 macam contoh perkembangbiakan vegetatif pada hewan dengan
masing-masing satu contohnya!
11) Jelaskan fungsi dari:
a. Testis
b. Ovarium
c. Uterus
d. Vas deferent
KUNCI JAWABAN
NO KUNCI SKOR
1 2 contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan air (hidrofit):
a. Akar pendek 1
b. Daun lebar 1
c. Daun tipis
d. Lapisan lilin tipis
e. Stoma banyak
2 2 contoh adaptasi morfologi pada hewan:
a. Bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya 1
b. Bentuk kaki burunga sesuai dengan kebiasaan hidupnya 1
c. Bentuk mulut serangga sesuai dengan cara makannya
3 2 contoh adptasi tingkah laku pada hewan:
a. Cecak memutuskan ekornya saat ditangkap musuhnya 1
b. Bunglon mengubah warna kulitnya sesuai dengan warna 1
lingkungannya
c. Paus muncul ke permukaan air untuk bernapas
4 2 contoh adaptasi fisiologi pada hewan:
a. Orang yang hidup di pegunungan jumlah sel darah merahnya 1
lebih banyak. 1
b. Hewan herbivora memiliki enzi selulase
c. Cacing Teredo navalis memiliki enzim selulase
5 Proses punahnya Dinosaurus:
Sekitar 100 juta tahun yang lalu, konon pernah terjadi hujan meteor yang 2
mematikan tumbuhan. Akibatnya semua hewan pemakan tumbuhan
(herbivora) musnah dan yang bertahan hidup tinggallah hewan pemakan
daging (karnivora) dan hewan pemakan segala (omnivora). Hewan-
hewan yang masih hidup tersebut akhirnya secara terus-menerus
melakukan persaingan, dan dinosaurus yang menang adalah kelompok
pemakan daging. Namun pada akhirnya semua dinosaurus tersebut
musnah dan dewasa ini kita hanya dapat mengamati fosilnya.
6 Hubungan antara inter spesifik dengan seleksi alam:
Dengnan perubahan alam maka mengakibatkan hanya makhluk 2
hidup yang adaptif saja yang mampu mempertahankan hidupnya.
Hal ini menimbulkan sifat khas makhluk hidup sesuai dengan
karakter lingkunganya.
7 Peranan perkembangbiakan bagi makhluk hidup dalam menjaga
kelangsungan hidupnya:
Dengan kemampuan berkembang biak maka makhluk hidup dapat 2
menghasilkan keturunan yang akan menggantikan generasinya.
Semakin tinggi tingkar reproduksinya makin tinggi kemampunan
menjaga kelangsungan hidupnya.
21. 8 5 macam cara perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dengan
2 contohnya:
a. Tunas : bambu, pisang 2
b. Rhizoma: jahe, lengkuas 2
c. Stolon: pegagan, enceng gondok, stoberi 2
d. Umbi akar: ubi jalar, bunga dahlia 2
e. Umbi lapis: bawang merah, bawang putih, bawang bombai 2
f. Umbi batang: kentang
g. Tunas adventif: cocor bebek, kesemek, kersen
9 Gambar bunga dengan bagian-bagiannya:
5
10 2 macam contoh perkembangbiakan vegetatif pada hewan dengan
masing-masing satu contohnya: 2
a. Tunas: hydra 2
b. Ototomi/fragmentasi: cicing planaria
c. Partenogenesis : lebah pekerja
11 Fungsi dari:
a. Testis: membentuk sel sperma dan menghasilkan hormon 1
testosteron 1
b. Oavarium: menghasilkan ovum 1
c. Vas deferent: menyalurkan sel sperma dari testis ke kantung 1
sperma
d. Uterus: tempat pertumbuhan janin
Total skor 37
NILAI = X 100
b. Rubrik uji petik kerja prosedur
Disediakan tumbuhan kaktus, teratai, talas, bandingkan 3 macam tumbuhan
tersebut berdasarkan ciri adaptasi morfologi
Rubrik
No Aspek Skor
1 Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 2
2 Mengelompokkan ciri-ciri morfologi dengan benar 2
3 Membuat kesimpulan 2
Skor Maksimum 6
22. Lembar Kerja Siswa
Kegiatan I
ADAPTASI PADA TUMBUHAN DARAT
DAN TUMBUHAN AIR
Indikator:
Mengaitkan cara-cara adaptasi pada beberapa hewan dan tumbuhan dengan ciri-ciri
khusus yang dimiliki
Fenomena:
Beberapa jenis burung di samping makan biji-bijian juga sering menelan batu kerikil
kecil, begitu juga kita jumpai burung yang tidak dapat terbang dan berjalan di atas
tanah.
Problematika:
- Untuk apakah kerikil kecil dimakan beberapa jenis burung?
- Apakah perilaku tersebut bagian dari adaptasi?
- Apa sajakah bentuk adaptasi pada makhluk hidu?
Tujuan: Memahami cara-cara organisme beradaptasi terhadap lingkungannya
Alat dan Bahan:
2) Mikroskop atau lup
3) Pisau silet yang tajam
4) Enceng gondok, kangkung, teratai (pilih salah satu)
5) Kaladium (keladi)
6) Kaktus, patah tulang, ephorbia (pilih salah satu)
Cara Kerja:
1) Amati akar, batang dan daun dari tanaman yang kalian bawa!
2) Gambar penampang luar ketiga tanaman tersebut!
3) Buatlah preparat irisan melintang batang, ketiga tanaman tersebut dan amati di
bawah mikroskop!
4) Gambarlah hasil pengamatanmu!
Hasil Pengamatan:
1. Penampang luar:
Tumbuhan di air tumbuhan di lembab tumbuhan di tempat kering
2. Penampang batang yang dipotong melintang
Tumbuhan di air tumbuhan di lembab tumbuhan di tempat kering
Diskusi:
23. 1) Jelaskan ciri-ciri penampang luar dari ketiga tanaman tersebut mengenai ukuran,
bentuk, dimulai dari akar, batang dan daunnya!
2) Mengapa teratai memiliki daun yang lebar dibandingkan pada tanaman kaktus?
3) Apa tujuan akar teratai pendek sedangkan pada tanaman darat sangat panjang
perakarannya?
4) Apa fungsi gelembung udara yang terdapat pada tanaman air?
5) Bagaimana ukuran sel-sel pada penampang melintang ketiga tanaman di atas?
6) Dimanakah letak stomata pada daun teratai dijumpai?
7) Merupakan bentuk adaptasi apakah kegiatan kalian?
8) Buatlah kesimpulan dari kegiatan kalian!
24. Rubrik Penilaian
Skor Penilaian
No Materi Genetis
Skor Maksimum Skor Perolehan
1 Menyiapkan bahan dengan benar 2
2 Melakukan pengamatan dengan benar 2
3 Menggambar penampang dengan rapi 2
4 Membuat irisan melintang dengan benar 4
5 Menggambar hasil pengamatan dengan benar 2
6 Membuat kesimpulan dari hasil kegiatan secara benar
4
sesuai dengan hasil kegiatan
7 Mempresentasikan hasil kegiatan secara terinci 4
Jumlah 20
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai yang diperoleh = x 100
Jumlah skor maksimum
Kegiatan II
MODEL SELEKSI ALAM
Indikator:
Memprediksi punahnya beberapa jenis makhluk hidup
Fenomena:
- Banteng di kawasan Blauran Banyuwangi, populasinya semakin sedikit
- Beruang Cina atau Panda di daratan Cina juga populasinya semakin sedikit
Problematika:
- Faktor apakah yang menyebabkan populasi hewan-hewan tersebut populasinya
semakin sedikit?
- Bagaimana cara mengembangbiakan hewan tersebut supaya populasinya kembali
seperti semula?
Tujuan: Mengamati model seleksi alam
Alat dan Bahan:
1) Lapangan berumput
2) Tali rafia 12 meter
3) Kertas manila berwarna merah, hijau, kuning, biru dan putih
4) Perforator (plong-plongan)
5) Penggaris
Cara Kerja
1) Buatlah potongan-potongan kecil manila dengan menggunakan perforator dan
seluruh warna yang tersedia!
2) Hitung masing-masing sebanyak 50 buah
3) Pergilah ke tanah lapang berumput dan buatlah ukuran luas 3 x 3 m2 yang dibatasi
tali rafia!
4) Taburkan masing-masing kertas hasil perforator secara merata ke dalam areal
tersebut!
5) Pungutlah kembali secara teliti dan serempak dengan empat orang temanmu dan
seluruh sudut menuju pusat!
6) Hasil pungutan masukkanlah ke dalam tabel pengamatan!
No Jumlah Kertas Merah Hijau Kuning Biru Putih
1 Jumlah kertas sebelum
ditebarkan
2 Jumlah kertas hasil
25. pungutan
Diskusi:
1) Manakah kertas preforator yang paling sedikit ditemukan dan manakah yang
paling banyak ditemukan? Mengapa demikian, berikan alasannya!
2) Jika kegiatan tersebut dilakukan di tempat berumput yang menguning, manakah
yang banyak tak terpungut? Apa penyebabnya?
3) Manakah yang lebih banyak ditemukan belalang bewarna hijau ataukah berwarna
coklat di tempat berumput hijau tersebut?
4) Kesimpulan apakah yang kalian peroleh dari kegiatan tersebut?
Kertas yang banyak ditemukan merupakan seleksi alam, sedangkan yang paling
sedikit ditemukan beradaptasi dengan lingkungan
Rubrik Penilaian:
Skor Penilaian
No Materi Genetis
Skor Maksimum Skor Perolehan
1 Menyiapkan bahan dengan benar 3
2 Menghitung jumlah potongan manilai dengan benar 3
3 Membuat kuadran dengan benar 2
4 Memungut kertas perforator dengan teliti dan serempak 3
5 Memasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel dengan
2
benar
6 Menganalisa hasil pengamatan 4
7 Membuat kesimpulan sesuai dengan hasil kegiatan 3
Jumlah 20
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai yang diperoleh = x 100
Jumlah skor maksimum
Waru, Juli 2010
Guru IPA,
............................................... ………………………………..
NIP. NIP.
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 4 Waru
Hj. Ekowati, M. Pd.
NIP. 196008221981012002