Strategi pembelajaran anak usia dini berfokus pada pengembangan potensi dan kemampuan dasar anak, sikap belajar yang positif, serta pembentukan kepribadian. Metode yang tepat untuk anak usia dini adalah bermain, bercerita, bernyanyi, dan aktivitas eksploratif lainnya yang relevan dengan perkembangan anak. Bahan dan perlengkapan belajar harus sederhana, menarik perhatian anak, serta m
2. Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas. Baik dalam hal
sikap, perhatian, minat dan keampuannya dalam belajar.
Kekhasan dunia anak mengakibatkan perlunya strategi
pembelajaran untuk anak yang juga khas. Ada sebagian anak yang
mendapatkan perlakuan dan stimulasi dari lingkungan yang positif, sehingga
anak tumbuh lebih matang namun ada sebagian lain yang tidak
mendapatkan lingkungan yang positif, sehingga perkembangan jiwanya
terlambat. Kondisi yang berbeda-beda tersebut menuntut guru atau pendidik
anak bertindak secara bijak, sesuai dengan kondisi, kemampuan dan
kepribadian anak
STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
3. Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak muda untuk
belajar (golden age). Oleh karena itu kesempatan ini hendaknya
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk proses belajar anak.
Namun demikian satu hal perlu mendapatkan perhatian,
bahwa orientasi belajar anak usia dini bukan untuk mengejar prestasi.
Namus orientasi belajar anak yang sesungguhnya adalah
mengembangkan sikap minat belajar serta berbagai potensi dan
kemampuan dasar anak. Orientasi belajar anak lebih baik bila
mengarah pada pengembangan sikap mental yang positif.
a. ORIENTASI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
4. Dengan demikian secara garis besar orientasi pembelajaran anak
usia dini adalah :
•Mengembangkan potensi dan kemampuan dasar.
•Mengembangkan sikap dan minat belajar.
•Membangun dasar kepribadian dan sikap mental positif.
5. Beberapa prinsip metode pembelajaran untuk anak usia dini antara
lain :
•Berpusat pada anak. Artinya penerapan metode berdasarkan kebutuhan
dan kondisi anak, bukan berdasarkan keinginan dan kemampuan
pendidik.
•Partisipasi anak. Maksudnya penerapan metode pembelajaran
ditunjukan untuk membangkitkan anak untuk turut berpartisipasi aktif
dalam proses belajar.
b. Metode pembelajaran anak usia dini
6. •Fleksibel. Artinya metode pembelajaran yang diterapkan pada anak usia
dini bersifat dinamis tidak terstruktur dan disesuaikan dengan kondisi
dan cara belajar anak yang memang tidak terstruktur.
•Perbedaan individual (individual defferences). Maksudnya tidak ada anak
yang memiliki kesamaan walau kembar sekalipun.
•Bersifat holistik dan integratif. Artinya kegiatan belajaryang diberikan
kepada anak tidak terpisah menjadi bagian-bagian seperti pertimbangan
dalam pembelajaran, melainkan terpadu dan menyeluruh, terkait antara
satu bidang dengan bidang yang lain.
7. Secara teknis, ada beberapa metode yang tepat untuk diterapkan pada
anak usia dini, antara lain :
•Bermain
•Bercerita
•Bernyanyi
•Bercakap (dialog dan tanya jawab)
•Karya wisata
•Praktik langsung
•Bermain peran (sosio-drama)
•Penugasan
8. Berdasarkan karakteristik perkembangan anak dan metode
pembelajaran yang diterapkan untuk anak, maka ada beberapa kriteria untuk
menentukan bahan dan perlengkapan belajar anak usia dini, antara lain :
• Relevan dengan kondisi anak.
Artinya bahan dan perlengkapan yang dissediakan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan anak.
• Berwarna dan atraktif.
Bahan yang berwarna, apalagi dengan warna mencolok akan
mengundang anak untuk memegang dan menggerakannya.
• Sederhana dan kongkrit.
Bahan dan perlengkapan belajar anak bukanlah yang rumit dan sulit,
melainkan sederhana, jelas dan kongkrit dimata anak.
c. BAHAN DAN PERLENGKAPAN BELAJAR ANAK USIA DINI
9. •Eksploratif dan mengundang rasa ingin tahu.
Bahan dan perlengkapan yang tersedia dapat dieksplorasi oleh anak, karena
sifat dasar anak adalah ingin tahu dan selalu ingin mencoba.
•Berkait dengan aktivitas keseharian anak.
Anak tumbuh dan berkembang bersama lingkungan yang ada. Segala yang
dia lihat, dia dengar dan dia rasakan, ingin ditiru dan diulang.
•Aman dan tidak membahayakan.
Bahan dan perlengkapan belajar anak harus aman dari segi bahan, bentuk
dan pewarna yang digunakan, dengan demikian tidak membahayakan bagi
anak untuk berekplorasi dengan alat tersebut.
•Bermanfaat dan mengandung nilai pendidikan.
10. •Pengaturan ruangan.
Ruangan atau kelas yang digunakan untuk belajar anak sebaiknya ruangan
yang lapang sehingga memungkinkan anak untuk melakukan berbagai
aktivitas dengan leluasa.
•Pengaturan sarana prasarana.
Sarana prasana yang ada di dalam ruangan sebaiknya diatur sedemikian
rupa sehingga tidak menggangu aktivitas anak dan memungkinkan bagi
anak untuk mengambil dan mengembalikannya sendiri tanpa tergantung
orang lain.
•Pengaturan waktu belajar
Pengaturan waktu belajar anak perlu diatur dan disesuaikan dengan
kemampuan anak untuk berkonsentrasi terhadap suatu kegiatan.
d. Pengorganisasian kelas
11. • Pengaturan siswa (anak).
Proses belajar mengajar yang dilakukan untuk anak dapat berbentuk
klasikal maupun individual..
• Pengaturan suasana.
Suasana belajar bagi anak usia dini di upayakan bersifat
menyenangkan, gembira, bahagiadan penuh kecerian.
12. Bebrapa hal yang menjadi prinsip dalam pelaksanaan penilaian
untuk anak usia dini antara lain :
•Penilaian diberikan dalam bentuk narasi atau penggambaran
•Penilaian dilakukan dengan observasi (pengamatan)
•Kesalahan dipandang sebagai sesuatu yang wajar, dan bagian
yang perlu di perhatikan dalam proses belajar.
•Bagian yang mendapat penekanan adalah sisi positif dan kelebihan
anak, bukan kekurangannya.
•Bagaimanapun hasil yang di peroleh. Anak tidak boleh dianggap
gagal
e. penilaian
13. KESIMPULAN
orientasi belajar anak yang sesungguhnya adalah
mengembangkan sikap minat belajar serta berbagai potensi dan
kemampuan dasar anak, dan Bila orientasi belajar anak
ditekankanpada pencapain prestasi akademik mungkin anak dapat
mencapai kemampuan sesuai harapan guru, namun kadang
menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan anak selanjutnya.
karena sifat dasar anak adalah ingin tahu dan selalu ingin mencoba