Dokumen tersebut merupakan studi kasus tentang asuhan keperawatan pada pasien bernama Ny. Z yang menderita fibroadenoma mamae. Studi kasus ini meliputi pengkajian keperawatan berdasarkan 13 domain NANDA, diagnosa keperawatan, dan rencana tindakan keperawatan.
2. A Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kualitas hidup manusia. Jika
individu mengalami gangguan dalm kesehatan nya, maka dapat dipastikan bahwa
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan terhambat. Sehingga
menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang memerlukan tindakan
penanggulan yang efektif baik secara langsung yang digunakan oleh petugas
kesehatan maupun masyarakat luas.
Dewasa ini banyak sekali penyakit-penyakit yang di sebabkan oleh
hormone, pada pria dan wanita pertumbuhan payudara adalah sama sampai pada
masa pubertas, sampai estrogen dan hormon-hormon lainnya mempengaruhi
perkembangan pada wanita. Perkembangan payudara ini biasanya terjadi sekitar
usia 16 tahun, meskipun rentang luasnya dan dapat beragam dari 9 sampai 18
tahun. Salah satu penyakit yang menyerang payudara pada wanita adalah
fibroadenoma mamae (FAM), Fibroadenoma mamae adalah benjolanterdapat
pada payudara atau tumor tidak ganas (Mansjoer,A, 2000)
3. Di indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita terbaru untuk setiap 100.000 penduduk
setiap tahun nya. Pravelensi penderita meningkat dari tahun ke tahu akibat peningkatan
angka harapan hidup, sosial ekonomi, serta perubahan pola penyakit (Tjindarbumi, 1995).
Menurut hasil Survei Kesehtan Rumah Tangga (SKRT) Fibroadenoma mamae atau tumor
tidak ganas ini menduduki urutan ke 9 dari 10 penyakit terbesar penyebab utama kematian
di indonesia.
Etiologi FAM atau kanker tumor tidak ganas bersifat multifaktor yang mencakup faktor-faktor
genetik, lingkungan dan reproduksi yang saling berinteraksi melalui mekanisme yang kompleks
(Kubba, 2003). Hasil penelitian dengan konsisten menunjukan bahwa faktor-faktor reproduksi
berhubungan dengan resiko tumor payudara tidak ganas pada perempuan (Kelsey et al., 1997:
Haile et el ., 2006). Perempuan dengan menarche atau menstruasi dini, terlambat menapouse atau
berhentinya menstruasi dan jumlah siklus menstruasi yang lebih banyak, memiliki resiko yang
lebih besar untuk mengalami kanker payudara (Kelsey et al., 1997: Haile et el ., 2006).
Dari catatan medik di ruang Cendana 2 RSUP DR SARDJITO Yogyakarta pada tanggal 14
April 2012 sampai dengan 14 Mei 2012, jumlah pasien yang menderita Fibroadenoma
mammae (FAM) sebanyak 6 orang pasien. Mengingat masih tingginya angka insiden
fibroadenoma mamae di rumah sakit tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun studi
kasus dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny “Z” Dengan Fibroadenoma
mammae Di RSUP DR SARDJITO Yogyakarta.
4. B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil rumusan
masalah sebagai berikut Bagaimana pelaksanaan Asuhan Keperawatn
Pada Ny “Z” dengan Fibroadenoma mamae di RSUP DR
SARDJITO, Yogyakarta.
5. C Ruang Lingkup Penulisan
Lingkup Waktu
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny “Z”
Dengan Fibroadenoma mamae dilaksanakan dalam waktu
3x7 jam dari tanggal 15 Mei 2012 sampai 18 Mei 2012.
Lingkup Tempat
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny “Z” Dengan
Fibroadenoma mamae dialaksanakan di ruang Cendana 2
RSUP DR SARDJITO, Yogyakarta.
Lingkup Mata Ajar
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny “Z” Dengan Fibroadenoma
mamae di ruang Cendana 2 RSUP DR SARDJITO Yogyakarta,
termasuk dalam ruang lingkup mata ajar keperawatan medikal bedah.
6. D Tujuan Penulisan
- Tujuan Khusus
Untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman nyata dalam
melaksanakan Asuhan Kepeerawatan Pada Pasien Ny “Z” Dengan
Fibroadenoma mamae di ruang Cendana 2 RSUP DR SARDJITO ,
Yogyakarta.
- Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengkajian keperawatan pada pasien Ny “Z”.
b. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada Ny “Z”.
c. Untuk mengetahui perencanaan keperawatan pada Ny “Z”.
d. Untuk mengetahui implementasi keperawatan pada Ny “Z”.
e. Untuk mengetahui evaluasi keperawatan pada Ny “Z”.
f. Untuk mendokumentasikan Asuhan Keperawatan Pada Ny “Z” Dengan
Fibroadenoama mamae.
g. Untuk mengetahui konsep penyakit FAM.
7. E Manfaat Penulisan
Bagi Penulis
Agar menambah pengalaman nyata dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Ny “Z” Dengan Fibroadenoma mamae.
Bagi Rumah Sakit
Laporan studi kasus ini dimaksudkan agar dapat menambah wawasan khususnya
bagi para pelaksana keperawatan di Rumah sakit atau lahan praktek dan
pelaksanaan asuahan keperawatan.
Bagi Pendidikan
Laporan studi kasus ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan ilmu
pengetahuan bagi adik-adik kelas tentang konsep Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Ny “Z” Dengan Fibroadenoma mamae.
8. F Metode Penulisan
Data Primer
Pengambilan data primer di dapatkan secara langsung dengan metode
wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik.
Wawancara
Dilakukan pada klien dan keluarga. Data seperti riwayat kesehatan
keluarga dan pola kebiasaan pasien aspek biologis, aspek
mental, intelektual, sosial, dan spiritual.
Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung kepada
pasien, dilakukan selama pelaksanaan asuhan keperawatan untuk
mengetahui keadaan dan perkembanagan pasien selama perawatan.
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada saat pengkajian dengan menggunakan tehnik
inspeksi, palpasi, auskultasi untuk keadaan umum pasien.
9. G Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Ruang Lingkup Penulisan
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat Penulisan
F. Metode Penulisan
G. Sistematika Penulisan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. TINJAUAN KASUS
BAB IV. PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10. Pengertian
Daya tahan tumbuh tumor jinak ekpansif local, laju pertumbuhan nya relative
lambat. Tumor jinak dapat mendesak jaringan organ sekitarnya, namun biasanya tidak
berinfiltrasi merusak jaringan sekitarnya, juga tidak bermetatasis, sehingga bahayanya
relative kecil (Willie Japries, 2008).
Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh
berbagai factor penyebab tumor yang menyebabkan jaringan setempat pada tingkat
gen kehilangan kendali normal atas pertumbuhan nya. Berdasarkan karateristik tumor
dan pengaruh serta ancamannya terhadap tubuh tumor dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu :
a). Tumor jinak (benigna)
b).Tumor ganas (maligna)
Fibroadenoma mamae adalah termasuk dalam jenis tomor jinak pada jaringan
payudara.
Fibroadinoma mammae ( FAM ) adalah suatu kelainan struktur anatomis yang
disebabkan oleh tumbuhnya jaringan atau neoplasma jinak yang terjadi terutama pada
wanita muda. ( R. Sjamsuhidajat, 1988 )
11. Fibroadinoma mammae ( FAM ) adalah suatu tumor terdapat pada payudara
dengan konsistensi padat, kenyal, dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya yang
mempunyai bentuk bulat atau lonjong dan berbatas tegas. ( Soelarto, 1995 )
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan fibroadenoma mamae adalah suatu
kelainan struktur anatomis yaitu tumor jinak pada jaringan payudara terutama
wanita muda, yang disebabkan oleh jaringan neoplasma jinak
12. B Etilogi
1. FAM ini terjadi akibat kelebihan hormon estrogen, biasanya akan meningkat pada
saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon yang meningkat.
2. Genetik: payudara.
3. Faktor presdiposisi:
a) Usia < 30 tahun.
b) Jenis kelamin.
c) Geografi
d) Pekerjaan
e) Hereditas
f) Diet
g) Stres
h) Lesi Prakanker (Mansjoer arif 2000)
13. C Patofisiologi
Fibroadenoma mammae bukan merupakan satu-satunya penyakit pada payudara,
namun insiden kasus tersebut tinggi tergantung pada jaringan payudara yang terkena
estrogen dan usia permulaan. Tumor terjadi karena mutasi dalam DNA.
D Tanda dan Gejala
1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada
penampang tampak jaringan ikat berwarna putih kenyal.
2. Ada bagian yang menonjol kepermukaan.
3. Ada penekanan pada jaringan sekitar
4. Ada batas yang tegas.
5. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul fibroadenoma raksasa.
6. Memiliki kapsul dan soliter.
7. Benjolan dapat digerakkan.
8. Pertumbuhannya lambat.
9. Mudah diangkat dengan local surgery.
10. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian
14. E Pemeriksaan Penunjang
1) Biopsi
2) Pembedahan
3) Laboratorium seperti LED
4) Hormonal
5) Mammografi
6) Angigrafi
7) PET (Positron Emision Tomografi)
8) MRI
9) CT – Scan
10) Foro rontgen (X – Ray)
11) Blood studi
15. F Penatalaksanaan
Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak harus atau
tidak perlu pengangkatan mammae. Tindakan yang bias dilakukan adalah dengan
eksisi atau pembedahan untuk mengambil jaringan tumor tersebut. Sedangkan
pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yang faktor fisik dan
psikologi pasien apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan
tidak nyaman. Biopsi eksisional atau eksisi biopsy adalah prosedur lazim yang
dilakukan.
16. B Konsep Proses Keperawatan
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
1). Pengkajian
2). Diagnosa Keperawatan
3). Intervensi
4). Evaluasi
C Konsep Asuhan Keperawatan
1).Pengkajian
2).Diagnosa Keperawatan
3).Intervensi
4).Evaluasi
17. A Pengkajian Keperawatan Berdasarkan 13 Domain Nanda
I. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny “Z”
Umur : 39 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Alamat : Sundi Kidul Sedayu Bantul
No. Rekam Medis : 1292299
Diagnosa Medis : FAM
Tanggal Masuk : 14 Mei 2012
Tanggal Pengkajian : 14 Mei 2012
II. Keluhan Utama :
(alasan Masuk RS)
Saat masuk RS pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kiri sejak bulan 5 yang lalu.
(Riwayat Penyakit Sekarang)
Nyeri pada payudara sebelah kiri.
Pemeriksaan Tanda- Tanda Vital
(Saat Pengkajian) :
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 64 x / menit
Suhu Badan : 36,40 Celcius
Respirasi Rate : 20 x / menit
18. 1.Health Promotion
a)Data Subyektif :
Pasien mengatakan belum pernah operasi dan dirawat di RS belum tahu hal yang akan
dilakukan, kesehatannya akhir-akhir ini menurun tidak ada riwayat penyakit keluarga.
Pasien mengatakan tidak tahu penyebab sakitnya saat ini. Tidak ada alergi
makanan/obat lainnya, tidak menggunakan alkohol, tembakau dan obat-obatan.
b)Data Obyektif :
Pasien tampak dalam keadaan cukup baik.
c)Masalah keperawatan :
Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan.
19. 9.Coping/Stress Tolerance
a)Data subyektif :
Pasien mengatakan merasa cemas dengan masalah penyakitnya sekarang dan operasi
yang akan dijalani, tidak menggunakan obat atau alcohol untuk kooping.
b)Data obyektif :
Pasien tampak gelisah.
c)Masalah Keperawatan : Cemas berhubungan dengan status kesehatan.
20. 12.Kenyamanan
a)Data Subyektif :
Pasien mengatakan nyeri payudara sebelah kiri, timbul nyeri jika kecapekan, skala
nyeri 5 dan nyeri berkurang jika digunakan untuk istirahat.
b)Data Obyektif :
Pasien tampak meringis dan memegangi bagian yang nyeri.
c)Masalah keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
21. B Analisa Data :
Nama Pasien :Ny”Z”
No RM :1292299
Alamat :Sundi Kidul Sedayu Bantul
Ruang :Cendana II
Dx medis :Fibroadenoma mamae
analisa data.docx
22. C Prioritas Masalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis ditandai dengan DS DO.
2. Cemas berhubungan dengan status kesehatan ditandai dengan DS DO.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan ditandai dengan
DS DO.
Perencanaan Keperawatan.docx
23. Pada pembahasan ini penulis, akan membahas proses asuhan keperawatan pada Ny
“Z” dengan fibroadenoma mamae mulai dari pengkajian sampai dengan dokumentasi
dengan membandingkan antara kasus nyata dengan teori Doengoes (1993) serta
faktor penunjang dan penghambat yang terjadi dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
A. Proses Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian keperawatan
b. Pembahasan diagnosa keperawatan
c. Perencanaan tindakan keperawatan
d. Pelaksanaan tindakan keperawatan
e.Evaluasi
f.Dokumentasi keperawatan
24. B. Faktor Penghambat dan Pendukung Dalam Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan
a). Faktor Pendukung
Faktor pendukung dari proses penulisan studi kasus asuhan keperawatan pada pasien
Ny “Z” dengan fibroadenoma mamae adalah pasien, keluarga pasien dan semua
perawat di bangsal Cendana 2 RSUP DR SARDJITO Yogyakrta yang bisa
berkerjasama dengan baikdengan penulis. Pasien, keluarga pasien dan perawat
memberikan informasi jelas dan benar tentang status kesehatan pasien
b). Faktor Penghambat
Faktor penghambat dalam penyusunan studi kasus ini adalah sumber buku yang masih
terbatas di perpustakaan sehingga penulis sulit untuk mencari literatur yang lebih
lengkap tentang teori asuhan keperawatan fibroadenoma mamae maupun konsep teori
penyakit fibroadenoma mamar tersebut.
25. A. Kesimpulan
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien Ny “Z” dengan
fibroadenoma mamae di ruang Cendana 2 RSUP DR SARDJITO Yogyakarta, penulis
mendapatkan pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
fibroadenoma mamae yang dimulai dari tahap pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan dan
evaluasi
a. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Data lain
diperoleh dari studi dokumentasi yang ada di Rumah sakit
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang ada dalam teori tidak semua muncul pada kasus pasien Ny “Z”
dengan fibroadenoma mamae, dengan diagnosa tergantung pada kondisi pasien., penyebab
kejadian, gejala, dan tanda gejala yang mucul. Diagnosa yang muncul pada pasien Ny “Z”
dengan firoadenoma mamae terdapat 3 (tiga) diagnosa, yaitu :
a). Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
b). Cemas berhubungan dengan status kesehatan.
c).Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan.
26. c. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan tindakan keperawatan didasarkan pada data yang muncul baik subyektif
maupun obyektif dengan menentukan prioritas tujuan dan menentukan tindakan
keperawatan dengan memprioritaskan masalah dari pasien.
d. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan pada rencana keperawatan , tetapi dalam
melaksanakan asuhan keperawatan tetap memperhatikan kondisi pasien. Keterbatasan
waktu maka tidak semua tindakan dilakukan sendiri oleh penulis tetapi harus dilaksanakan
atau didelegasikan oleh tim kesehatan maupun dibantu oleh pihak keluarga pasien.
e. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan karena sudah ditetapkan tujuan dari asuhan keperawatan berserta
kriteria hasil, evaluasi dilakukan dengan membuat catatan perkembangan sehingga dapat
dipantau secara terus-menerus. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 jam
didapatkan evaluasi dari ketiga diagnosa keperawatan yaitu, dua diagnosa teratasi dan satu
diagnosa teratasi sebagian.
f. Pendokumentasian
Pendokumentasian dari asuhan keperawatan yang telah dilakukan mulai dari
pengkajian, perumusan diagnosa, penetapan rencana tindakan, melakukan tindakan dan
mengevaluasi asuhan keperawatan.
27. Mansjoer Arif.2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, jilid 2
Willie Japries.2008.Onkologi Klinis, Edisi 2, Balai Penerbit Fakultas UI, Jakarta
Doengoes Marlyn.1993. Asuhan Keperawatan. EGC, Jakarta