Teori Spiral of Silence menjelaskan pengaruh media dalam membentuk opini publik. Individu cenderung menyembunyikan pandangan minoritas dan hanya mengekspresikan pandangan mayoritas agar tidak terisolasi. Hal ini mengarah pada dominasi pandangan mayoritas dan penindasan pandangan minoritas.
3. perbuatan yang salah, namun karena takut dikucilkan oleh teman-temannya, maka Parto diam saja dan tidak berani melarang teman-temannya untuk tidak tawuran.
4. Rasa takut dikucilkan dalam masyarakat akan membuat seseorang mencoba mempertimbangkan opini yang umum setiap waktu. Dalam asumsi ini disebutkan bahwa individu memperoleh informasi tentang opini publik dari dua sumber, yaitu observasi personal dan media itu sendiri. Noelle menyebutkan bahwa manusia terikat dalam
5. quasi-statistical science, yang mana merupakan perkiraan personal terhadap kekuatan perlawanan mengenai suatu isu publik. Dalam melakukan observasi, seringkali individu mengalami pluralistic ignorance, yaitu suatu kesalahan observasi mengenai apa yang dirasakan oleh kebanyakan orang.
6. Perilaku publik dipengaruhi oleh pertimbangan terhadap opini publik. Apabila dalam membahas sebuah topik seseorang merasa opininya didukung dan banyak yang berpendapat serupa, maka orang tersebut akan cenderung terlibat dalam komunikasi tersebut, namun apabila seseorang merasa dirinya memiliki pendapat yang berbeda dan pendapat itu merupakan pendapat minoritas, maka ia cenderung akan memilih untuk diam.Ada tiga bentuk karakteristik dari media baru, yaitu (1) ubiquity, mengacu pada suatu keyakinan bahwa media merupakan sumber dari informasi dan media ada di mana saja; (2) cumulativeness, mengacu pada proses di mana media selalu melakukan pengulangan terhadap suatu informasi melalui program ataupun waktu penayangannya; (3) consonance, yaitu keyakinan bahwa semua media memiliki kesamaan dalam keyakinan, tindakan, dan nilai-nilai yang dianut. Ketiga karakterisitik inilah yang mengarahkan suatu opini mayoritas lebih didengar dan dipercaya. Ketika kita mengikuti suatu media, terkadang akan kita dapati dual climates of opinion, yaitu suatu perbedaan antara persepsi orang banyak terhadap isu publik dengan cara suatu media melaporkan isu tersebut. <br />Noelle memperkenalkan Train Test untuk lebih mudah dalam memahami apa yang memotivasi seseorang untuk mengeluarkan opininya. Train test sendiri memiliki pengertian sebagai suatu pertimbangan yang dilakukan seseorang dalam menyatakan opini pribadinya. Dalam test ini diperoleh beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berani mengungkapkan opini pribadinya, yaitu (1) pendukung suatu opini mayoritas akan lebih percaya diri dalam mengungkapkan suatu opini, (2) orang-orang yang berasal dari kota besar, khususnya para lelaki berusia 45-59 tahun tidak akan ragu mengungkapkan opininya, (3) terdapat banyak cara untuk menyuarakan opini, misalnya melalui poster, sticker, flyer, dan lain-lain, (4) seseorang akan lebih mudah beropini ketika topik relevan dengan nilai yang dianutnya, serta disesuaikan dengan tren terkini dan semangat orang-orang seusianya, (5) seseorang akan beropini bila hal itu sejalan dengan pandangan dalam masyarakat, (6) seseorang akan lebih suka membagikan pendapatnya kepada orang-orang yang setuju dengannya dibanding dengan orang-orang yang tidak sepaham <br />2<br />dengannya, (7) seseorang memperkuat nilai-nilai yang diyakininya melalui banyak sumber, seperti keluarga, teman, rekan sekerja, dan lain-lain, (8) seseorang akan terikat dengan last-minute swing, atau meloncat kepada suatu opini populer untuk sementara sambil menunggu suatu percakapan berakhir. <br />Perlu diketahui bahwa dalam setiap peraturan ataupun teori, pasti ada pengecualian. Dalam teori ini pengecualian hadir dalam bentuk suatu kelompok yang dinamakan hard core. Hard core merupakan suatu kelompok yang terdapat pada bagian akhir suatu spiral, di mana anggotanya berani mengungkapkan opininya dengan menerima resiko apapun. Dalam hal ini hard core menjadi suatu kelompok yang mendobrak suatu opini publik. Mereka memiliki peran yang cukup besar dalam mengubah opini publik, contohnya Komunitas Greenpeace, Komunitas Anti-Perang, dan lain sebagainya.<br />3<br /> <br />