Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Televisi edukasi
1. BAB.I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Teknologi Penididikan merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang metode,
desain pambelajaran hingga system dan teori belajar yang mampu memudahkan siswa dalam
memahami, mengolah dan menerapkan ilmunya. Selain itu teknologi juga mempunyai
Penerapannya di berbagai bidang seperti, Sistem belajar jarak jauh, penggunaan modul dan
praktek belajar, radio pendidikan, TV pendidikan , CBSA, dan CAI maupun internet.
Adapun meteri yang kami ambil ini adalah tentang TV pendidikan, CBSA, dan CAI
dan Internet. Jadi dapat di artikan keempat penerapan tersebut sangat penting dalam sebuah
peroses pembelajaran. Selain itu manfaat TV pendidikan seperti, Televisi dapat memberikan
kejadian – kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan di sertai
komentar penyiarnya, Televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk peran serta masyarakat,
Televisi dengan gambar audio visual sangat membantu dalam mengembangkan daya kreasi,
Menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media pembelajaran
masyrakat, dan masih banyak lagi.
B. Rumusan Masalah
1. pengertian dari beberapa penerapan TP
2. manfaat beberapa penerapan TP
3. karakteristik dari beberap penerapan TP
C. Tujuan
1. Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang Penerapn TP dan sub penerapan TP.
2. Untuk mengetahui penjelasan kelebihan dan kekuranagan dari beberapa penerapan TP di
indonesia
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 1
2. BAB. II
PEMBAHASAN
A. Televisi Edukasi
1. Pengertian TV Edukasi
Televisi Edukasi (TVE) adalah stasiun TV yang mengkhususkan diri pada siaran
pendidikan. TV edukasi adalah salah satu stasiun televisi yang dimiliki oleh Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Departemen Pendidikan Nasional. Siaran televisi
pendidikan dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia dan telah disiarkan oleh TVE,
TVRI dan televisi swasta lainnya. Penyelenggaraan siaran televisi pendidikan merupakan
salah satu strategi untuk memperbaiki kondisi dunia pendidikan baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.
Sejalan dengan hal di atas Pustekkom pada tahun 2004 sampai dengan 2005 telah
merintis lokasi pemanfaatan siaran di 260 lokasi yang meliputi SMP, termasuk SMP terbuka
dan SMA Terbuka. Pada tahun 2006 Depdiknas juga telah membagikan perangkat penerima
siaran Televisi Edukasi kepada 28.376 SMP/MTs di Indonesia yang berada di Kabupaten
pada 33 propinsi. Sedangkan pada akhir tahun 2007 Pustekkom Depdiknas telah membagikan
ke SMP/MTs di kota seluruh Indonesia televisi, DVD player, parabola dan genset (bagi
daerah terpencil) untuk memanfaatkan siaran TVE.
2. Televisi Sebagai Alat Pendidikan
Televisi merupakan alat yang digunakan sebagai sarana komunikasi searah yang sangat
efektif untuk menyampaikan pesan-pesan kehidupan. Televisi dianggap sebagai media
pembelajaran yang efektif dan menarik, karena alat ini dapat merekam dan menangkap objek
gambar hidup yang sebenarnya, dari tempat yang jauh dapat dilihat dan dinikmati oleh
pemirsa seolah-olah kejadian itu berada didepan matanya. Dengan menyadari bahwa televisi
menjadi sebuah alat yang sangat potensi untuk memberikan informasi dan sekaligus sebagai
alat pembelajaran kepada setiap yang menikmati, maka program penyiaran dan
pertunjukannya haruslah dikemas dengan berpedoman etika dan nilai-nilai budaya yang
positif.
Perkembangan jaringan penyiaran lewat televisi, sejalan dengan perkembangan
peradaban zaman yang begitu pesat, maka informasi dari tempat yang jauh, bahkan dari
manca negara sekalipun dalam waktu sekejap dapat dilihat dan diikuti perkembangannya.
Dengan jaringan komunikasi dan informasiyang mudah dan efektif untuk penyampaian
pesan, maka dunia pendidikan seharusnya juga ikut mengambil peran dalam penanganan
media televisi ini sebagai pusat sumber belajar. Artinya, para perencana dan praktisi
pendidikan tidak hanya sebagai penonton dari luar arena program pertelevisian indonesia.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 2
3. Tapi ikut ambil bagian penayangan program kependidikan yang dikemas untuk kepentingan
pembinaan ahlak, moral dan nilai-nilai budaya indonesia.
3. Rancangan Program TV
Dengan memperhatikan media TV sangat bermanfaat dan diperlukan sekali dalam
proses pembelajaran, namun pada sisi lain sarana tersebut belum mampu dijangkau untuk
dilaksanakan didalam sistem pendidikan, maka untuk mewujudkan kebijakan seperti , guru
berupaya untuk merancang program pembelajaran yang membutuhkan media TV, dengan
cara:
1. Memberikan arahan yang jelas kepada peserta didik untuk dapat melihat program TV
yang ada nilai-nilai pendidikan yang bersifat positif.
2. Membimbing peserta didik untuk memilih program acara yang sesuai dengan tingkat
umur dan kejiwaanya.
3. Memberikan pemahaman tentang program tayangan TV yang ada relevansinya
dengan program pendidikan yang diajarkan disekolahan.
4. Memberi tugas kepada peserta didik untuk mencatat atau mengidentifikasi programprogram acara TV yang bernilai edukasi(pendidikan).
5. Memberi tugas untuk menganti atau menonton program tayangan yang sesuai dengan
nilai-nilai yang dikembangkan disekolah, misalnya berita, dialog interaktif, profil
tokoh, dan sejenisnya, kemudian berakhir dengan membuat laporan pengamatan.
6. Membekali sikap mental peserta didik untuk tidak meniru setiap perilaku tokoh atau
bintang film atau penyanyi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya ketimuran.
Karakteristik Media Televisi.Setiap media komunikasi pasti memiliki karakteristik tertentu.
Tidak ada satu media pun yang dapat di pergunakan untuk memenuhi segala macam tujuan
komunikasi. Beberapa karakteristik media televisi adalah sebagai berikut:
1. Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh rangsang penglihatan dan
pendengaran manusia.
2. Dapat menghadirkan objek yang amat kecil atau besar, berbahaya, atau yang langka.
3. Menyajikan pengalaman langsung kepada penonton.
4. Dapat dikatakan “meniadakan” perbedaan jarak dan waktu.
5. Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi, dan proses dengan baik.
6. Dapat mengkoordinasi pemanfaatan berbagai media lain, seperti film, foto, dan
gambar dengan baik.
7. Dapat menyimpan berbagai data, informasi, dan serentak menyebarluaskannya
dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan.
8. Mudah ditonton tanpa perlu menggelapkan ruangan.
9. Membangkitkan perasaan intim atau media personal.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 3
4. 4. Manfaat dan Tujuan Televisi Pendidikan
Televisi pendidikan Indonesia ini di selenggarakan dengan dorongan semangat dengan
tujuan untuk:
1. Membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Membantu mewujudkan hak semua warga negara Indonesia untuk memperoleh
pengajaran,
3. Mempunyai misi untuk mewujudkan manusia – manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa,
Sedangkan manfaat dengan adanya televisi pendidikan antara lain :
1. Televisi dapat memberikan kejadian – kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa
terjadi dengan di sertai komentar penyiarnya,
2. Televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk peran serta masyarakat,
3.Televisi dengan gambar audio visual sangat membantu dalam mengembangkan daya kreasi,
4.Menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media pembelajaran
masyrakat,
5.Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh peserta didik
6.Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses,
7.Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,
8. Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan,
9. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap peserta didik.
5. Pemanfaatan TVE
Ada 3 pola atau cara pemanfaatan program siaran TVE yang sejauh ini telah
dimanfaatkan, yaitu sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Program Siaran TVE sesuai dengan Jadwal Siaran TVE (Pemanfaatan
Siaran TVE secara langsung). Dimana agar pembelajaran selaras dengan jam tayang
TVE, maka guru mendownload jadwal tersebut dari situs TVE di internet, atau
melalui situs pencari (misal: Google). Selain itu, guru dapat merelay siaran dari
TVRI, karena TVE telah melakukan kerjasama dengan stasiun TVRI, program TVE
yang ditayangkan adalah diprioritaskan pada mata pelajaran matematika, bahasa
Indonesia, dan bahasa Inggris untuk peserta didik SMP dan MTs.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 4
5. 2. Pemanfaatan Siaran TVE sebagai Penugasan. Berdasarkan jadwal tayangan siaran
TVE yang ada, guru menugaskan para peserta didiknya untuk mengikuti tayangan
siaran TVE tentang mata pelajaran tertentu pada waktu tertentu. Peserta didik dapat
melaksanakan tugas ini di sekolah atau di rumah, baik secara perseorangan maupun
dalam bentuk kelompok kecil. Untuk membantu pelaksanaan tugas ini, guru
hendaknya memberikan format laporan hasil penugasan disertai penjelasan
seperlunya. Guru juga menginformasikan batas waktu penyerahan hasil pelaksanaan
tugas dan cara-cara penyajiannya di kelas. Pada hari dan waktu yang telah ditetapkan,
guru meminta para peserta didiknya untuk manyajikan hasil tugas yang telah
dikerjakan di hadapan teman sekelasnya. Peserta didik yang belum mendapat
kesempatan untuk menyajikan hasil tugasnya, berperan untuk mengkaji dan
memberikan pendapat, tanggapan atau komentar. Melalui aktivitas pembelajaran
yang demikian ini, peserta didik dilatih menyusun bahan presentasi, memberikan
pendapat, tanggapan atau komentar, dan sekaligus juga berlatih berdiskusi, dan
membuat rangkuman/kesimpulan. Pada akhir kegiatan, guru dapat memberikan
arahan atau hal-hal yang dinilai penting untuk pengembangan kemampuan.peserta
didik.
3. Pemanfaatan Program Siaran TVE sebagai Pengisi Jam Pelajaran Kosong. Apabila
guru berhalangan hadir karena sesuatu hal, maka guru piket atau guru serumpun dapat
mengisi jam pelajaran kosong yang ada dengan menayangkan siaran TVE. Intinya
adalah bahwa peserta didik tetap dapat belajar sekalipun guru mata pelajaran tertentu
berhalangan hadir misalnya. Kegiatan pembelajaran tetap dapat berjalan sebagaimana
biasanya. Guru piket atau guru serumpun tinggal menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran mengikuti RPP yang telah disiapkan sebelumnya. Apabila ada hal-hal
yang berkembang selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru pengganti (guru
piket atau guru serumpun) dapat mencatatnya dan menyampaikannya kepada guru
mata pelajaran yang bersangkutan untuk dilakukan tindak lanjut.
6. Program Siaran Televisi Edukasi
Jenis-jenis materi siaran televisi edukasi yaitu :
a) Formal
TK siarannya : Pengetahuan, Moral (Story Telling)
SD siarannya : Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS dan PPKN.
SMP siarannya : Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,
Ekonomi, Penjas, Geografi, Fisika, Biologi, dan Seni.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 5
6. SMA, siarannya : Biologi, Kimia, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris.
b) Nonformal
Siaran nonformal yaitu untuk Paket B, paket C, dan keterampilan atau
kursus.
c) Informal
Siaran informal berupa pentas dongeng, Lensa Siswa (Lensis), Ungkapan
Budaya, Dokumentasi, Sinema Elektronik (sinetron), Fisika itu asyik, dan
lain-lain.
d) Informasi Pendidikan
Siarannya berupa Straigh News, Featur, dan lain-lain.
e) Strategi pengembangan TV pendidikan
Dalam buku menyemai benih teknologi pendidikan (2007:419) kita
mengenal beberapa strategi pengembangan penggunaan media massa:
1.
Strategi perintisan/percontohan
Merupakan cara yang dilakukan dengan menciptakan suatu model
yang terbatas yang diawasi secara cermat terlebih dahulu. Strategi ini
memang mempunyai landasan ilmiah yang lebih mantap karena
berbagai komponen pengembangan dicobakan, dinilai, dan
disempurnakan.
2.
Strategi penahapan
Strategi ini dilakukan bilamana semua data telah dapat diketahui.
Strategi ini sesuai dengan konsep pendidikan diatas yaitu tiap mata
acara diusahakan dalam bentuk paket. Proses yang dilakukan
selangkah demi selangkah. Misalkan saja mata pelajaran bahasa
indonesia. Dimulai tentang topik cara membaca cepat, setelah materi
yang diberikan selesai baru dilanjutkan dengan topic yang lainnya.
Selain dengan cara diatas TV Edukasi juga melakukan kerja sama dengan TV lokal.
Diantaranya adalah:
PKTV
Jogja Medianet
Fa
TVE Magelang
jar TV
TVE Situbondo
BMS TV
Favorit TV
Ruai TV
Kepri Cyber School (KCS TV)
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 6
7. Jimbarwana TV
Tasik TVC
Megaswara TV
Adi TV Jogja
Banten TV
Palembang TV (Pal TV)
TV5D
Celebes TV
Jember TV
Agung TV Bukittingi
jaringan SINDOtv)
Bengkulu TV
TV Anak Spacetoon (Sekarang NET)
Siger TV
Mitra Vision
Ira Vision
Telkom Vision
Skynindo
Bali TV
TVE Kediri
TVE Medan
(mantan
Pontianak Channel
TVKU
SINDOtv Malang
SINDOtv Mataram
Polonia TV
TV9 Surabaya
Mandala News TV
Meg TV Bondowoso
Arek TV Surabaya
TVRI
Proses kerja sama yang dilakukan adalah dengan penggabungan program. Jadi TV Edukasi
dapat menyiarkan programnya pada TV yang lain.
7.Implementasi Televisi Pendidikan dengan PAI
Teknologi televisi penyiaran bisa sangat bermanfaat bagi guru di ruang kelas dengan
mempertimbangkan kebutuhan para siswa,menggunakan televise penyiaran mungkin efektif
bagi penyediaan kesempatan belajar jarak jauh. Selanjutnya banyak operator kabel
memberikan sekolah-sekolah pemrograman khusus,panduan guru,dan bahkan layanan
computer khusus. Banyak sumber program yang tersedia via kabel tidak terpancar ulang dari
penyiaran, tetapi hanya dipancarkan hanya menggunakan kabel. Sejumlah cara seperti ini
menawarkan pemrograman berkualitas tinggi yang cocok digunakan di sekolah.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 7
8. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI), televisi
pendidikan bermanfaat untuk menghemat waktu pembelajaran contohnya ketika seorang anak
bisa mempraktekkan tata cara berwudhu dirumah setelah melihat secara langsung praktek
berwudhu yang ditayangkan di televisi. Anak akan lebih menangkap keterangan yang didapat
melalui televisi karena televisi tentunya menghadirkan tidak hanya dalam bentuk suara
namun juga dilengkapi dengan gambar serta visualisasinya.
8. Kelebihan dan Kekurangan pesan Pembelajaran Lewat Televisi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui program televisi untuk
berbagai mata pelajaran dapat menguasai mata pelajaran tersebut sama seperti mereka yang
mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas. Meskipun televisi memiliki ber bagai
kelebihan dalam menyampaikan pesan dan materi pelajaran, televisi juga mempunyai
kelemahan seperti berikut ini :
A. Kelebihan
1. Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk
gambar diam,film,objek,spesimen,drama.
2. Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
3. Televisi dapat membawa dunia nyata kerumah dan ke kelas-kelas, seperti
orang, tempat-tempat,dan peristiwa-peristiwa,melalui penyiaran langsung atau
rekaman.
4. Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan
mendengar sendiri.
5. Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa
dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.
6. Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada
dunia nyata; misalnya ekspresi wajah, dan lain-lain.
7. Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam
siaran pelajaran yang disajikan dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus
melakukan proses itu kembali. Disamping itu, televisi merupakan cara yang
ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbedabeda untuk penyajian yang bersamaan.
8. Televisi dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua
bentuk media yang lain, menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan
dicapai.
9. Televisi merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima
oleh anak-anak karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan
luar sekolah mereka.
10. Televisi sifatnya langsung dan nyata. Dengan televisi siswa tahu kejadiankejadian mutakhir, mereka bisa mengadakan kontak dengan orang-orang
besar/terkenal dalam bidangnya, melihat dan mendengarkan mereka berbicara.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 8
9. 11. Hampir setiap mata pelajaran bisa di televisikan
12. Televisi dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal
mengajar.
B. Kelemahan
1. Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
2. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan
untuk memahami pesa-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
3. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
4. Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit
bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
5. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan
guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.
6. Harga pesawat TV relatif murah.
7. Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah
sering kali sulit disesuaikan.
8. Program di luar kontrol guru, dan
9. Besarnya gambar dilayar relatif kecil dibanding dengan film, sehingga jumlah
siswa yang dapat memanfaatkan terbatas.
Media televisi selain sebagai media massa, kita menganal adanya program Televisi Siaran
Terbatas (TVST) atau Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu media distribusi
TV, alat pengirim dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan kabel.
B. Cara Belajar SISWA Aktif (CBSA)
1. Pengertian CBSA
CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa
memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun
psikomotor.
2. Rasionalisasi CBSA dalam pembelajaran
Rasional atau dasar pemikiran dan alasan usaha peningkatan CBSA dapat ditinjau
kembali pada hakikat CBSA dan tujuan pendekatan itu sendiri. Dengan cara demikian
pembelajar dapat diketahui potensi, tendensi dan terbentuknya pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang dimilikinya. Pada dasarnya dapat diketahui bahwa baik pembelajar. materi
pelajaran, cara penyajian atau disebut juga pendekatan-pendekatan berkembang.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 9
10. Gage dan Berliner secara sederhana mengungkapkan bahwa belajar dapat didefinisikan
sebagai suatu proses yang mebuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman yang diperolehnya. Dengan demikian, dalam belajar orang tidak mungkin
melimpahkan tugas-tugas belajarnya kepada orang lain. Orang belajar adalah orang yang
mengalami sendiri proses belajar.
Bertolak dari pemikiran-pemikiran yang terkandung dalam konsep belajar seumur hidup dan
konsep belajar serta kenyataan proses pembelajaran, maka peningkatan penerapan CBSA
merupakan kebutuhan yang harus segera terpenuhi. Dengan penerapan CBSA, siswa
diharapkan akan lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi
yang dimilikinya secara penuh. Di sisi lain, guru diharapkan bekerja secara profesional, guru
dapat merekayasa sistem pembelajaran yang mereka laksanakan secara sistematis, dengan
pemikiran mengapa dan bagaimana menyelenggarakan kegiatan pembelajaran aktif (Raka
Joni, 1992:11). Sehingga di kemudian hari penerapan CBSA pada gilirannya akan mencetak
guru-guru yang potensial dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan alam dan
sosial budaya.
3. Dimensi-dimensi CBSA
a. Dimensi subjek didik
Keberanian mewujudkan minat, keinginan, pendapat serta dorongandorongan yang ada pada siswa dalam proses belajar-mengajar.
Keberanian tersebut terwujud karena memang direncanakan oleh guru,
misalnya dengan format mengajar melalui diskusi kelompok, dimana
siswa tanpa ragu-ragu mengeluarkani pendapat.
Keberanian untuk mencari kesempatan untuk berpartisipasi dalam
persiapan maupun tindak lanjut dan suatu proses belajar-mengajar
maupun tindak lanjut dan suatu proses belajar mengajar. Hal terwujud
bila guru bersikap demokratis.
Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan kegiatan belajar sehingga dapat
mencapai suatu keberhasilan tertentu yang memang dirancang oleh
guru.
Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan kegiatan belajar sehingga dapat
mencapai suatu keberhasilan tertentu, yang memang dirancang oleh
guru.
Peranan bebas dalam mengerjakan sesuatu tanpa merasa ada tekanan
dan siapapun termasuk guru.
b. Dimensi Guru
Adanya usaha dan guru untuk mendorong siswa dalam meningkatka
kegairahan serta partisipasi siswa secara aktif dalam proses belajarmengajar.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 10
11.
Kemampuan guru dalam menjalankan peranannya sebagai inovator
dan motivator.
Sikap demokratis yang ada pada guru dalam proses belajar-mengajar.
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan cara
serta tingkat kemampuan masing-masing.
Kemampuan untuk menggunakan berbagai jenis strategi belajarmengajar serta penggunaan multi media.
Kemampuan mi akan menimbulkan lingkuñgan belajar yang
merangsang siswa untuk mencapai tujuan.
c. Dimensi Program
Tujuan instruksional, konsep serta materi pelajaran yang memenuhi
kebutuhan, minat serta kemampuan siswa; merupakan suatu hal yang sangat
penting diperhatikan guru. Program yang memungkinkan terjadinya
pengembangan konsep maupun aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar.
Program yang fleksibel (luwes); disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
d. Dimensi situasi belajar-mengajar
Situasi belajar yang menjelmakan komunikasi yang baik, hangat,
bersahabat, antara guru-siswa maupun antara siswa sendiri dalam
proses belajar-mengajar.
Adanya suasana gembira dan bergairah pada siswa dalam proses
belajar-mengajar
4. Manfaat CBSA
1. untuk mengantarkan siswa ke kedewasaan dalam arti perkembangan yang optimal.
Perkembangan yang optimal mempunyaiarti yang luas, yaitu pertama-tama peserta
didik mengembangkan segalapotensi yang ada padanya sehingga dapat mencapai
kepuasan diri yangsepenuhnya.
2. Peran serta siswa dalam berbagai kegiatan belajar secara aktif akanmeningkat
keterlibatan mental siswa yang bersangkutan dalam prosesbelajar-mengajar
3. Kegiatan belajar mengajar dengan memberikan keleluasaan kepada siswauntuk
berkomunikasi dua arah itu memberikan peluang bagi guru untuk memperoleh bahkan
dalam rangka menilai keberhasilan pembelajaranyang dilaksanakan
4. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dan guru itu sendiri.
5. Rambu-Rambu Penyelenggaraan CBSA
Hakikat CBSA adalah ketrlibatan intelektual-emosional siswa secara optimal dalam proses
pembelajaran; dan setiap proses pembelajaran memiliki kadar CBSA yang berbeda-beda.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 11
12. Rambu-rambu CBSA adalah gejala-gelaja yang tampak pada perilaku siswa dan guru baik
dalam program maupun dalam proses pembelajaran. Rambu-rambu yang dimaksud adalah:
1.Kuantitas dan kualitas pengalaman yang membelajarkan.
2.Prakarsa dan keberanian siswa dalam mewujudkan minat, keinginan,
dan dorongan-dorongan yang ada pada dirinya.
3. Keberanian dan keinginan siswa untuk ikut serta dalam proses
pembelajaran.
4.Usaha dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran.
5. Keingintahuan yang ada pada diri siswa.
6.Rasa lapang dan bebas yang ada pada diri siswa.
7.Kuantitas dan mualitas usaha yang dilakukan guru dalam membina dan
mendorong keaktifan siswa.
8. Kualitas guru sebagai inovator dan fasilitator.
9.Tingkat sikap guru yang tidak mendominasi dalam proses
pembelajaran.
Rambu-rambu CBSA tersebut, akan dapat digunakan untuk m,engetahui kadar ke-CBSA-an
suatu proses pembelajaran apabila dirumuskan kembali ke dalam bentuk panduan observasi
atau instrumen lain.
6. Penerapan CBSA
Konsekuensi yang harus diterima dari adanya pembelajaran berdasarkan siswa ialah:
1. Guru merupakan seorang pengelola (manager) dan perancang (designer) dari
pengalaman belajar.
2. Guru dan siswa menerima peran kerja sama (partnership).
3. Bahan-bahan pembelajaran dipilih berdasarkan kelayakannya.
4. Penting untuk melakukan identifikasi dan penuntasan syarat-syarat belajar (learning
requirements).
5. Siswa dilibatkan dalam pembelajaran.
6. Tujuan ditulis secara jelas.
7. Semua tujuan diukur/dites.
Konsekuensi tersebut menuntut guru agar guru memiliki khasanah pengetahuan yang luas
tentang teknik/cara penyampaian atau sistem penyampaian, dan guru juga harus memiliki
kriteria tertentu untuk memilih sistem penyampaian yang tepat untuk memberikan
pengalaman belajar kepada siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran.
Menurut Ausubel (1978), untuk dapat melihat lebih jelas kadar ke-CBSA-an dan
kebermaknaan suatu proses pembelajaran, ada dua dimensi yang dapat dipertentangkan,
yaitu:
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 12
13. 1.
kebermaknaan bahan dan/atau proses pembelajaran, terentang dari belajar hapalan tanpa
pemahaman (rote learning) sampai belajar penuh kebermaknaan (meaningfull learning).
2.
modus-modus pembelajaran, diklasifikasikan menjadi belajar reseptif, belajar dengan
penemuan terbimbing, dan belajar dengan penemuan mandiri.
Ada prasyarat tertentu yang harus dimiliki oleh guru untuk meningkatkan kadar CBSA suatu
proses pembelajaran. Peningkatan kadar CBSA dari suatu proses pembelajaran berarti pula
mengarahkan proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa atau dengan kata lain
menciptakan pembelajaran berdasarkan siswa.
Untuk dapat mengolah dan merancang program pembelajaran dan proses, seorang guru
hendaknya mengenal faktor-faktor penentu kegiatan pembelajaran. Faktor-faktor penentu
tersebut adalah:
1. Karakteristik tujuan, yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang ingin
dicapai atau ditingkatkan sebagai hasil kegiatan.
2. Karakteristik mata pelajaran / bidang studi, yang meliputi tujuan, isi pelajaran, urutan,
dan cara mempelajarinya.
3. Karakteristik siswa, mencakup karakteristik perilaku masukan kognitif dan afektif,
usia, jenis kelamin, dan yang lain.
4. Karakteristik lingkungan / setting pembalajaran, mencakup kuantitas dan kualitas
prasarana, alokasi jam pertemuan, dan yang lainnya.
5. Karakteristik guru, meliputi filosofinya tentang pendidikan dan pembelajaran,
kompetensinya
dalam
teknik pembelajaran, kebiasaannya,
pengalaman
pendidikannya, dan yang lainnya .
Agar seorang guru mampu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang memiliki kadar
CBSA tinggi, maka dalam memilih dan menentukan teknik pembelajaran atau sistem
penyampaian hendaknya benar-benar mempertimbangkan kemanfaatan dari teknik
pembelajaran yang dipilihnya. Teknik pembelajaran yang dapat diartikan sebagai prosedur
rutin atau suatu cara yang telah ditentukan sebelumnya untuk menyampaikan pesan dengan
bahan, alat, latar, dan orang , pada akhirnya akan membentuk sistem instruksional. Oleh
kareba itu pentingnya teknik pembelajaran ini, maka pemanfaatan teknik pembelajaran itu
hendaknya bersesuaian dengan karakteristik, karakteristik guru, karakteristik tujuan,
karakteristik mata pelajaran / bidang studi, dan karakteristik bahan alat pembelajaran.
7. Pendekatan Keterampilan Proses Sebagai Bagian dari CBSA
1.
Rasionalisasi Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pengajaran
Terdapat dua aspek penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu aspek hasil belajar yakni
perubahan perilaku pada diri siswa, dan aspek proses belajar yakni sejumlah pengalaman
intelektual, emosional, dan fisik pada diri siswa. Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran mengandung makna untuk meletakkan landasan bagi belajar seumur hidup.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 13
14. Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di sekolah secara operasional adalah
membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan,
dan sikap bagi dirinya sendiri.
Kegiatan pengajaran seringkali didasarkan pada dua premis yang terkadang tidak
diungkapkan secara jelas, yaitu:
1. Premis pertama mengungkapkan bahwa siswa belajar sesuatu bukan karena
hal yang dipelajari menarik atau menyenangkan baginya, tetapi siswa belajar
hanya ingin menghindarkan diri dari ketidaksenangan bila ia tidak belajar.
2. Premis kedua mengungkapkan bahwa guru merupakan ”motor penggerak”
yang membuat siswa terus-menerus belajar, dari pihak siswa tiada kegiatan
belajar spontan.
Adanya dua premis tersebut mengakibatkan kegiatan pembelajaran cenderung menjadi
kegiatan ”penjajahan” atau ”penjinakan”, daripada sebagai kegiatab pemanusiaan. Untuk
mengidealkan kegiatan pembelajaran di sekolah, salah satunya dengan penerapan Pendekatan
Keterampilan Proses (PKP), yang didasarkan pada hal berikut:
a.
b.
c.
2.
Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perlu
mengembangkan keterampilan memperoleh dan memproses semua fakta,
konsep, dan prinsip pada diri siswa.
Pengalaman intelektual, emosional, dan fisik dibutuhkan agar didapatkan
hasil belajar yang optimal.
Penanaman sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran
ilmu. Hal ini menuntut adanya pengenalan terhadap tata cara pemrosesan
dan pemerolehan kebenaran ilmu yang bersifat kesementaraan.
Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses dan Keterkaitannya dengan CBSA
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan
keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuankemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa (Depdikbud, 1986
b:7). PKP dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa.
Pendekatan keterampilan proses ini adalah:
1. PKP sebagai wahana penemuan dan pengembangan fakta, konsep, dan
prinsip ilmu pengetahuan bagi diri siswa.
2. Fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan yang itemukan dan
dikembangkan siswa berperan pula menunjang pengembangan
keterampilan proses pada diri siswa.
3. Interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan fakta,
konsep, serta prinsip ilmu pengetahuan, pada akhirnya akan
mengembangkan sikap dan nilai ilmuwan pada diri siswa.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 14
15. PKP tidak mungkin dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran yang tidak menerapkan
CBSA, PKP berjalan secara optimal apabila kadar CBSA proses pembelajaran tinggi, dan
sebaliknya. Dengan kata lain, PKP berinteraksi secara timbal-balik dengan penerapan CBSA
dalam proses pembelajaran.
3.
Jenis-Jenis Keterampilan dalam Keterampilan Proses
Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses, yaitu terdiri dari:
1. Keterampilan dasar (basic skills), yang terdiri dari enam keterampilan, yakni:
mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan.
2. Keterampilan-keterampilan
terintegrasi
(integrated
skills),
terdiri
dari:
mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk
grafik, menggambarkan hubungan antar-variabel, mengumpulkan dan mengolah data,
menganalisa penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara
operasional, merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen. (Funk, 1985: xiii)
Keterampilan proses tersbut dikelompokkan menjadi beberapa keterampilan proses, yaitu:
a.
Mengamati
Kemampuan mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh
ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan keterampilanketerampilan proses yang lain. Mengamati memiliki dua sifat utama, yaitu sifat kualitatif
(apabila dalam pelaksanaannya hanya menggunakan pancaindera untuk memperoleh
informasi, contoh: menentukan warna), dan sifat kuantitatif (apabila dalam pelaksanaannya
selain menggunakan pancaindra, juga menggunakan peralatan lain yang memberikan
informasi khusus dan tepat, contoh: menentukan suhu air yang mendidih dengan bantuan
termometer)
b.
Mengklasifikasikan
Merupakan keterampilan proses untuk memilah berbagai objek peristiwa berdasarkan sifatsifat khususnya, sehingga didapatkan golongan/kelompok sejenis dari objek peristiwa yang
dimaksud. Contoh: mengklasifikasikan cat berdasarkan warna.
c.
Mengkomunikasikan
Dapat diartikan sebagai menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep, dan prinsip ilmu
pengetahuan dalam bentuk suara, visual, atau suara visual. Contoh: mendiskusikan suatu
masalah, membuat laporan.
d.
Mengukur
Yaitu membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Contohnya mengukur berat badan.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 15
16. e.
Memprediksi
Merupakan suatu ramalan dari apa yang kemudian hari mungkin dapat diamati. Contohnya
memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tertentu dengan menggunakan
kendaraan yang kecepatannya tertentu.
f.
Menyimpulkan
Dapat diartikan sebagai suatu keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek atau
peristiwa berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip yang diketahui. Contoh: berdasarkan
pengamatan diketahui bahwa api lilin mati setelah ditutup dengan gelas rapat-rapat, siswa
dapat menyimpulkan bahwa lilin dapat menyala bila ada oksigen.
Keterampilan proses terintegrasi pada hakikatnya merupakan keterampilan-ketrampilan yang
diperlukan untuk melakukan penelitian. Keterampilan terintegrasi tersebut ialah:
a.
Mengenali variabel
Variabel dapat diartikan sebagai konsep yang mempunyai variasi nilai atau konsep yang
diberi lebih dari satu nilai. Pengenalan terhadap variabel berguna untuk merumuskan
hipotesis penelitian. Ada dua macam varabel, yakni variabel termanipulasi (manipulated
variabel, atau variabel bebas, yaitu variabel yang dengan sengaja diubah-ubah dalam suatu
situasi dan diselidiki pengaruhnya), variabel hasil (responing variabel, atau variabel terikat,
yaitu variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungan yang fungsional dengan atau
sebagai pengaruh dari variabel bebas). Kegiatan untuk mengembangkannya di antaranya
menentukan variabel yang ada dalam suatu pernyataan.
b.
Membuat tabel data
Fungsinya untuk menyajikan data yang diperlukan penelitian. Kegiatannya di antaranya
adalah membuat tabel frekuensi, membuat tabel silang.
c.
Membuat Grafik
Adalah kemampuan mengolah data untuk disajikan dalam bentuk visualisasi garis atau
bidang datar dengan variabel termanipulasi selalu pada sumbu datar dan variabel hasil selalu
ditulis sepanjang sumbu vertikal.
d.
Menggambarkan hubungan antar-variabel
Dapat diartikan sebagai kemampuan mendeskripsikan hubungan antar-variabel termanipulasi
dengan variabel hasil/hubungan atara variabel-variabel yang sama. Kegiatannya antara lain
menggambrkan hubungan variabel timbal-balik, dan hubungan variabel simetris.
e.
Mengumpulkan dan mengolah data
Adalah kemampuan memperoleh informasi/data dari orang atau sumber informasi lain
dengan cara lisan, tertulis, atau pengamatan dan mengkajinya lebih lanjut secara kuantitatif
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 16
17. atau kualitatif sebagai dasar pengujian hipotesis. Kegiatannya antara lain membuat instrumen
pengumpulan data, menentukan tingkat signifikansi hasil perhitungan.
f.
Menganalisis penelitian
Merupakan kemampuan menelaah laporan penelitian orang lain untuk meningkatkan
pengenalan terhadap unsur-unsur penelitian. Kegiatan untuk mengembangkannya antaranya
mengenali rumusan hipotesis.
g.
Menyusun hipotesis
Sebagai kemampuan untuk menyatakan ”dugaan yang dianggap benar” mengenai adanya
suatu faktor yang terdapat dalam satu situasi, maka akan ada akibat tertentu yang dapat
diduga akan timbul. Kegiatannya antara lain menyusun hipotesis kerja, menyusun hipotesis
nol.
h.
Mendefinisikan variabel
Dapat diartikan sebagai kemampuan mendeskripsikn variabel beserta segala atribut sehingga
tidak menimbulkan penafsiran ganda. Kegiatan antaranya mengenal atribut variabel bebas.
i.
Merancang penelitian
Sebagai suatu kegiatan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang dimanipulasi dan
direspons dalam penelitian secara operasional, kemungkinan dikontrolnya variabel hipotesis
yang diuji dan cara menujinya, serta hasil yang diharapkan dari penelitian yang akan
dilaksanakan. Contoh kegiatannya adalah mengenali, menentukan, dan merumuskan masalah
yang akan diteliti.
j.
Bereksperimen
Sebagai keterampilan untuk mengadakan pengujian terhadap ide-ide yang bersumber dari
fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan sehingga dapat diperoleh informasi yang
menerima atau menolak ide-ide itu. Contoh kegiatannya adalah menguji kebenaran
pernyataan bahwa semua zat memuai bila terkena panas.
8. Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran
Untuk dapat menerapkan PKP dalam pembelajaran, kita perlu mempertimbangkan dan
memperhatikan karakteristik siswa dan karakteristik mata pelajaran/bidang studi. Selain itu,
kita perlu menyadari bahwa dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat terjadi pengembangan
lebih dari satu macam keterampilan proses.
Mengingat keterampilan terintegrasi dalam PKP merupakan keterampilan melaksanakan
suatu kegiatan penelitian, maka penerapannya dalam pembelajaran hendaknya dilakukan
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 17
18. dengan urutan yang hierarkis. Dengan kata lain, sebelum satu keterampilan dikuasai siswa
jangan berpindah kepada keterampilan yang lainnya.
9. Kadar CBSA dalam Pembelajaran
Mc Keachie mengemukakan 7(tujuh) dimensi proses pembelajaran yang
mengakibatkan terjadinya kadar ke-CBSA-an.Adapun dimensi-dimensi yang dimaksud
adalah:
a.Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran
b.Tekanan pada aspek afektif dalam belajar.
c.Partisispasi siswa dalam kegiatan pembelajaran,terutama yang berbentuk interaksi
antarsiswa.
d.Kekohesifan(kekompakan) kelas sebagai kelompok.
e.Kebebasan atau lebih tepat kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil
keputusan-keputusan penting dalam kehidupan sekolah,dan
f.Jumlah waktu yang digunakan untuk menanggulangi masalah pribadi siswa,baik yang
berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan sekolah/pembelajaran.
Kesadaran dan kesengajaan melibatkan diri dalam proses pembelajaran pada diri
siswa dan guru akan dapat memunculkan berbagai interaksi pembelajaran.Lindgren
mengemukakan 4(empat) kemungkinan interaksi pembelajaran,yakni;
I.
II.
III.
IV.
Interaksi satu arah,dimana guru bertindak sebagai penyampai pesan dan siswa
penerima pesan.
Interaksi dua arah antara guru-siswa,dimana guru memperoleh balikan dari siswa.
Interaksi dua arah antara guru-siswa,dimana guru mendapat balikan dari siswa. Selain
itu,siswa saling berinteraksi atau salin belajar satu sama lain.
Interaksi optimal antara guru-siswa,dan antara siswa-siswa.
Raka joni(1992:19-20) mengungkapkan bahwa sekolah yang CBSA dengan baik mempunyai
karakteristik berikut:
(1) Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa.
(2) Guru adalah pembimbing dalam terjadinya pengalaman belajar.
(3) Tujuan kegiatan tidak hanya untuk sekedar mengejar standar akademis.
(4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 18
19. (5) Penilaian.
Kadar CBSA bergantung pada dan dipengaruhi oleh keaktifan siswa dalam
merencanakan,melaksanakan,dan menilai proses pembelajaran dan hasil pembelajaran.
C. Computer Assisted Instruction (CAI)
1. Pengertian CAI
Kemajuan teknologi modern adalah salah satu faktor yang turut menunjang keberhasilan
pendidikan. Peranan teknologi sangat berpengaruh pada proses penyampaian pesan terutama
dalam proses pendidikan. Media merupakan alat perantara untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Media dapat berfungsi untuk memberikan pengalaman konkrit, motivasi
belajar serta mempertinggi daya serap dan minat belajar siswa. Terdapat dua macam
pembelajaran berbasis komputer yaitu Computer Assisted Instruction (CAI) dan Computer
Managed Instruction (CMI). Dalam CAI, siswa berinteraksi langsung (online) dengan
komputer sedangkan CMI membantu guru dalam mengadministrasi proses pembalajaran dan
siswa tidak online dengan komputer.
CAI (Computer Assisted Instruction) adalah suatu sistem penyampaian materi pelajaran yang
berbasis mikroposesor yang pelajarannya dirancang dan diprogram ke dalam sistem tersebut.
Atau dengan kata lain, CAI adalah Semua materi atau aktivitas pembelajaran yang disajikan
melalui komputer. Dalam mode ini, komputer bisa menampilkan pembelajaran, menggunakan
berbagai jenis media (teks, gambar, suara, video), menyediakan aktivitas dan suasana
pembelajaran, kuis atau dengan menyediakan interaksi dari siswa, mengevaluasi jawaban
siswa, menyediakan umpan balik dan menentukan aktivitas tindak lanjut yang sesuai
sehingga siswa dapat berinteraksi secara aktif.
CAI dapat berbentuk tutorial, drills and practice, simulasi, dan permainan. Media
pembelajaran berbasis CAI ini memiliki kemampuan dalam mengintegrasikan komponen
warna, musik, dan animasi grafik (graphic animation). Media pembelajaran berbasis CAI ini
juga mampu memberikan balikan (feedback) sehingga siswa dapat aktif berinteraksi dengan
media yang diproduksi. Bentuk pembelajaran CAI yang diberikan adalah bentuk tutorial
bercabang.
Dengan perkembangan multimedia komputer saat ini, wujud media pembelajaran tidak harus
secara fisik hadir di hadapan siswa. Menurut Mayub (2005:21), media pembelajaran ini bisa
dirancang dan dibuat dengan program yang sederhana dengan sistem multimedia yang baik,
penggunaannya mudah dan mobilitasnya tinggi.
CAI efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran baik mengajarkan prinsip dan suplemen.
CAI juga bertujuan membuat banyak waktu belajar atau membuat belajar lebih singkat.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 19
20. 2. Tipe-Tipe CAI
Ada lima tipe CAI yang sering dipergunakan ( Patterson, Strickland, 1986) yaitu :
1. Drill and Practice (Latihan dan Praktek). Tipe Drill and Practice menyajikan materi
pelajaran untuk dipelajari secara berulang. Tipe program ini adalah cocok
dipergunakan sewaktu pengajar menyajikan latihan soal dengan disertai umpan balik.
Tipe perangkat lunak ini sering kali dipergunakan untuk menambah pelajaran pada
bidang matematika atau faktual. Selama pelaksanaan latihan-latihan soal pada Drill
and Practice, komputer dapat menyimpan jawaban yang salah, laporan nilai, contoh
jawaban yang salah dan pengulangan dengan contoh-contoh masalah yang telah
dijawab secara tidak benar.
2. Tutorial. Tipe Tutorial ini menyajikan materi yang telah diajarkan atau menyajikan
materi baru yang akan dipelajari. Pada program ini memberi kesempatan untuk
menambahkan materi pelajaran yang telah dipelajari ataupun yang belum dipelajari
sesuai dengan kurikulum yang ada. Tutorial yang baik adalah memberikan layar
bantuan untuk memberikan keterangan selanjutnya atau ilustrasi selanjutnya. Dan
juga untuk menerangkan segala informasi untuk menyajikan dan bagaimana
menyajikannya. Ketika kita mengevaluasi Tutorial, kita perlu untuk mengevaluasi jika
Tutorial tidak hanya menyajikan informasi tapi juga harus menerangkan jawabanjawaban yang salah. Sewaktu program ini menerangkan jawaban- jawaban yang salah,
program ini harus mempunyai kemampuan untuk melanjutkan pelajaran dari poin
dengan memberi umpan balik pada informasi yang salah dimengerti sebelum
melanjutkan ke informasi baru.
3. Simulation (simulasi). Tipe simulasi memberikan kesempatan untuk menguji
kemampuan pada aplikasi nyata dengan menciptakan situasi yang mengikutsertakan
siswa-siswa untuk bertindak pada situasi tersebut. Simulasi dipergunakan untuk
mengajar pengetahuan prosedural seperti belajar bagaimana untuk menerbangkan
pesawat atau mengemudikan mobil. Program simulasi yang baik dapat memberikan
suatu lingkungan untuk situasi praktek yang tidak mungkin dapat dilakukan di ruang
kelas atau mengurangi resiko kecelakaan pada lingkungan sebenarnya.
4. Problem Solving (Memecahkan Masalah). Tipe Problem Solving menyajikan
masalah-masalah untuk siswa untuk menyelesaikannya berdasarkan kemampuan yang
telah mereka peroleh. Program ini memberikan aplikasi dasar strategi pemecahan
masalah, analisis akhir, mencari ruang permasalahan, dan inkubasi Program ini akan
membantu siswa untuk menciptakan dan mengembangkan strategi pemecahan
masalah mereka.
5. Instructional/ Educational Games. Tipe Instructional atau Educational Games
merupakan program yang menciptakan kemampuan pada lingkungan permainan.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 20
21. Permainan diberikan sebagai alat untuk memotivasi dan membuat siswa untuk melalui
prosedur permainan secara teliti untuk mengembangkan kemampuan mereka.
3. Karakteristik CAI
1. Berdasarkan tujuan pembelajaran.
2. Sesuai dengan karakteristik siswa.
3. Memaksimalkan interaksi
4. Individualisasi
5. Mempertahankan minat siswa
6. Pendekatan kepada siswa secara positif
7. Menyediakan bermacam-macam umpan balik
8. Sesuai dengan lingkungan pembelajaran
9. Mengevaluasi kinerja yang tepat
10.Menggunakan komputer dengan bijak
11.Berdasarkan pada prinsip disain instruksional
12.Telah dievaluasi secara mendalam
4. Kelebihan CAI
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
Meningkatkan interaksi
Individualisasi
Kelebihan secara administratif dan Biaya
Motivasi
Umpan balik segera/cepat
Mudah menyimpan data
Integritas pembelajaran
Kendali siswa
5. Kekurangan CAI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Perangkat Keras (Hardware) yang mahal
Kesulitan untuk mereview materi
Bergantung pada kemampuan membaca dan visual
Grafik yang tidak realistis
Butuh keterampilan pengembangan tambahan
Waktu pengembangan yang lama
Terbatasnya belajar incidentas
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 21
22. h. Persepsi hanya dari input yang telah terprogram
D.Internet
1. Pengertian
Internet merupakan salah satu produk teknologi informasi dan komunikasi yangcukup
banyak mempengaruhi berbagai sektor, termasuk pendidikan. Bahkan internet dianggap
sebagai dunia baru yang penuh pesona yang dapat memikat siapa saja yang Berinteraksi
dengannya. Yang dimanfaatkan oleh guru untuk dapat menawan hati para siswa untuk lebih
gemar dan giat belajar, begitu pula oleh staf administrasi pendidikan.Internet merupakan
singkatan dari Interconnected Network. Jika diterjemahkan secara langsung berarti jaringan
yang saling terhubung. Internet adalah gabungan jaringan komputer di seluruh dunia yang
membentuk suatu system jaringan formasi global. Semua komputer yang terhubung ke
internet dapat mengakses semua informasi yang terdapat di internet secara gratis. Internet
dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain
tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut. Peranan internet yang sangat penting
adalah sebagai sumber data dan informasi serta sebagai sarana pertukaran data dan informasi.
Sejarah internet perkembangan internet diawali dengan dibangunnya jaringan
ARPANet pada tahun 1969. ARPA (Advanced Research Project Agency) merupakan sebuah
jaringan yang dikembangakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang tugasnya
untuk melakukan penelitian terhadap jaringan komputer dengan teknologi packet switching.
Jaringan tersebut semula hanya beranggotakan beberapa komputer di beberapa universitas di
Amerika Serikat, seperti University of California-Los Angeles dan Stanford Research
Institute. Di awal perkembangannya, jaringan tersebut hanya digunakan khusus untuk
kalangan akademik dan militer. Istilah internet sendiri muncul sekitar tahun 1983 dengan
ditemukannya protocol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Intenet Protocol) yang
memberikan sumbangan besar terhadap perkembangan jaringan.
2. Internet dalam pembelajaran
Dengan kecanggihan internet memungkinkan seorang dosen atau guru tidak harus
datang ke kelas untuk menyampaikan materi tetapi cukup dilakukan melalui internet
misalnya dengan menggunakan teleconference. Internet bisa saja mengabaikan jarak,
sehingga ketika kita butuh informasi dariseorang pakar di luar negeri dengan segera kita
dapatkan.
Pada akhirnya, pemanfaatan dan pengembangan internet menjadi suatu penunjang yang
sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dengan pengaplikasian sebagaimana
dijelaskandiatas, maka kualitas pendidikan kita yang tertinggal jauh dengan negara lain
mempunyai peluang yang besar untuk bisa setara atau melebihi negara yang telah maju.
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 22
23. 3.. Keuntungan internet
Penggunaan internet dewasa ini telah merambah ke berbagai kehidupan, baik di bidang
sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, politik, maupun pendidikan. Internet sangat dibutuhkan
dalam bertukar informasi dan berkomunikasi secara cepat tanpa ada batasan wilayah, ruang
dan waktu. Dengan internet semua pekerjaan menjadi sangat mudah dan sangat efisien
terhadap waktu. Internet juga bisa digunakan untuk memperluas pengetahuan serta
memperluas pergaulan kita sebagai makhluk sosial.
Penggunaan internet yang tepat akan sangat bermanfaat bagi kemajuan pemikiran dan
peradaban bagi bangsa yang selalu menginginkan perubahan ke arah positif. Internet
merupakan bagian dari teknologi informasi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Efisiensi waktu
Komunikasi
Sistem publikasi web
Keseragaman informasi
Meningkatkan kerjasama
Efektifitas biaya
4.. Kelemahan dari internet
1.
2.
3.
4.
Informasi yang salah atau tidak sesuai sehingga mengurangi efektifitasnya
Interaksi di intranet yang mungkin tidak bertanggung jawab
Perlu pelatihan khusus untuk anggota dalam menggunakan internet
Perlu tenaga ahli untuk membangun dan mengembangkan internet di sebuah
organisasi
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 23
24. BAB.III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan masalah dalam makalah ini, maka dengan ini dapat ditarik
beberapa kesimpulan antara lain :
1. Manfaat adanya TV pendidikan
a. Membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.
b.Membantu mewujudkan hak semua warga negara Indonesia untuk memperoleh
pengajaran,
c. Mempunyai misi untuk mewujudkan manusia – manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa,
2. Manfaat dari CBSA
a. untuk mengantarkan siswa ke kedewasaan dalam arti perkembangan yang optimal.
Perkembangan yang optimal mempunyaiarti yang luas, yaitu pertama-tama peserta didik
mengembangkan segalapotensi yang ada padanya sehingga dapat mencapai kepuasan diri
yangsepenuhnya.
b. Peran serta siswa dalam berbagai kegiatan belajar secara aktif akanmeningkat
keterlibatan mental siswa yang bersangkutan dalam prosesbelajar-mengajar
c. Kegiatan belajar mengajar dengan memberikan keleluasaan kepada siswauntuk
berkomunikasi dua arah itu memberikan peluang bagi guru untuk memperoleh bahkan
dalam rangka menilai keberhasilan pembelajaranyang dilaksanakan
d. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dan guru itu sendiri.
3. Karakteristik dari CAI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Berdasarkan tujuan pembelajaran.
Sesuai dengan karakteristik siswa.
Memaksimalkan interaksi
Individualisasi
Mempertahankan minat siswa
Pendekatan kepada siswa secara positif
4. Kelemahan dari Internet
1. Informasi yang salah atau tidak sesuai sehingga mengurangi efektifitasnya
2. Interaksi di intranet yang mungkin tidak bertanggung jawab
3. Perlu pelatihan khusus untuk anggota dalam menggunakan internet
4. Perlu tenaga ahli untuk membangun dan mengembangkan internet di sebuah organisasi
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 24
25. DAFTAR PUTAKA
Nasution. 2005. Pengantar Pembelajaran. Jakarta : Buni aksara
Created By : ROMI DWI SYAHRI
http://romidwisyahri95.blogspot.com
Page 25